Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages ISSN 2302-0253 pp. 11- 22 EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA ACEH SECARA TERPADU Yuswar1, Alfiansyah Yulianur BC2, Renni Anggraini3 1) Magister 2,3) Prodi Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email: [email protected] Abstract : Drainage system in Banda Aceh, the Capital city of Aceh Province, currently expected to have a good system. However, the topographical city condition is one challenge in the development urban drainage system planning where most of the city lands has an average elevation of +1.00 m above sea level. The research located at Kuta Alam sub district, with the case study area at Gampong Keuramat and Gampong Laksana. The problem issues are: development/land use at the case areas has exceeded the carrying capacity of the drain that visually reviewed during the rainy season; And, the drainage system management of these areas are not maximal as well. Therefore need to be evaluating the drainage system management based on several aspects, which are: technical aspect of urban drainage system, institutional aspect, and community participation. The analyses methods that use in the research are univariate and bivariate analyzes. Variables used are: Institutional performance, development management, government roles in encouraging community participation, the functional and conditional of drainage operating system, and community participation. Analyzes results are drain analyzes and questionnaire analyzes. The result study conclusions and suggestions are: the drainage system performance at Gampong Keuramat and Gampong Laksana are not functionally used, therefore need to be rehabilitating and redesigning the drainage by considering the ground water, drainage surface water elevation, and also the river elevation so that the preservation of ground water can be maintained. And, The drainage system management at the research areas are not maximal as well, it need to be evaluating the drainage management considering the planning, implementation, maintenance, to monitoring and evaluations by involving the community so as to create participation in maintaining and managing the drainage in the area where they live. Keywords : management, maintenance, drainage, system, evaluation. Abstrak : Sistem drainase di Kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh, saat ini telah mempunyai sistem drainase, namun kondisi topografi menjadi tantangan dalam perencanaan drainase dimana sebagian besar dari wilayah Kota Banda Aceh mempunyai ketinggian rata-rata +1,00 m di atas permukaan laut. Lokasi yang menjadi penelitian adalah Kecamatan Kuta Alam, studi kasus kawasan gampong Keuramat dan gampong Laksana. Permasalahan pada wilayah kajian adalah: Pengembangan/penggunaan lahan pada kawasan penelitian sudah melebihi daya dukung saluran drainase ditinjau secara visual pada saat musim penghujan; dan, Pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian belum berjalan secara maksimal. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi pengelolaan sistem drainase ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek teknis kinerja sistem drainase perkotaan; aspek kelembagaan; dan peranserta masyarakat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Variabel yang digunakan yaitu: kinerja kelembagaan, manajemen pembangunan, peran pemerintah daerah dalam mendorong peranserta masyarakat, kondisi dan fungsi operasional drainase dan peranserta masyarakat. Analisis hasil penelitian meliputi analisis saluran dan analisis kuesioner. Hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran yaitu kinerja sistem drainase di gampong Keuramat dan gampong Laksana belum berfungsi secara optimal, maka diperlukan redesign dan rehabilitasi saluran dengan cara memperhatikan kedalaman air tanah dan, pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian yang belum maksimal, perlu dilakukan evaluasi pengelolaan drainase dengan manajemen perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan hingga monitoring dan evaluasi dengan melibatkan masyarakat, sehingga tercipta partisipasi dalam memelihara dan mengelola drainase di wilayah tempat tinggalnya. Kata kunci : evaluasi, pengelolaan, pemeliharaan, drainase. 11 - Volume 4, No. 2, Mai 2015 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN KAJIAN KEPUSTAKAAN Jaringan drainase yang berada di kawasan Gampong laksana dan gampong keuramat umumnya sudah ditunjang oleh sistem jaringan, perencanaan dan pembangunan jaringan drainase yang sudah optimal. Akan tetapi banyak terdapat saluran yang permukaannya ditutup oleh penduduk setempat, kondisi ini menyebabkan kawasan Gampong ini rawan banjir, terutama pada saat musim hujan yang berkepanjangan. Pada lokasi penelitian terdapat drainase eksisting terbuat dari beton umumnya berbentuk segiempat, sebagian besar saluran drianase berupa saluran terbuka, sehingga di drainase pada daerah penelitian ini Pengertian Drainase Istilah drainase berasal dari Bahasa Inggris drainage, yang artinya pengeringan. Dalam konteks teknik sipil, istilah drainase digunakan untuk menyatakan sistem penanganan masalah kelebihan air yang disebabkan oleh air hujan, air sungai, pasang surut air laut serta air limbah domestik dan air limbah industri. Drainase menurut Suripin (2004), diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah. terdapat banyak sampah menumpuk di dalam saluran yang dapat menghambat aliran air, Zona pelayanan drainase perkotaan sedangkan di tepi saluran ada yang masih berupa Zona pelayanan drainase adalah suatu tanah yang di tumbuhi rumput dan ada juga yang zona yang memiliki jaringan drainase mulai telah dibeton. dari hulu hingga ke satu muara pembuang Sistem drainase di Kota Banda Aceh, tersendiri sehingga jaringan drainasenya Ibukota Provinsi Aceh, saat ini diharapkan terpisah mempunyai sistem drainase yang baik. Akan tetapi, pelayanan lainnya. Zona pelayanan terdiri dari kondisi topografi kota menjadi tantangan dalam satu atau lebih zona aliran. Zona aliran adalah pembangunan sistem drainase yang baik. Sebagian zona yang dibatasi oleh batas-batas topografi besar dari wilayah kota Banda Aceh mempunyai sehingga air yang menggenanginya tidak ketinggian rata-rata +1,00 m di atas permukaan laut, membebani zona aliran lainnya (Suripin, 2004). dengan jaringan drainase zona sedangkan pasang surut muka air laut berfluktiasi antara –0,60 m sampai +0,80 m, dan muka air Hubungan antara Tutupan Lahan dengan banjir sungai Krueng Aceh adalah di atas ketinggian Limpasan (Run Off) rata-rata wilayah kota. Dengan kondisi topografi Hubungan antara tutupan lahan dengan tersebut maka akan mengalami kesulitan apabila limpasan (run off), yaitu tutupan lahan di jaringan drainase kota Banda Aceh dioperasikan kawasan resapan dapat mempengaruhi besar sepenuhnya dengan sistem gravitasi. kecilnya limpasan air. Seperti 10% tutupan lahan di kawasan resapan dapat menyebabkan degradasi aliran (Asdak, 2010). Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 12 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Perencanaan Dimensi Saluran Uji Validitas Menurut Yulianur (2008), ada banyak Ada dua syarat penting yang berlaku rumus yang diciptakan secara empiris yang pada sebuah angket/kuesioner, yaitu keharusan merumuskan hubungan sebuah angket/kuesioner untuk valid limpasannya. Untuk air hujan perencanaan dengan drainase reliabel (Sugiyono, 2007). Suatu dan angket perkotaan digunakan rumus rasional modifikasi dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu sebagai berikut: angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu Q = 0.278.C.Cs.I.A ................................ (2.1) yang Dimana : Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel Q : Debit rencana (m3/det) (andal) C : Koefisien aliran tergantung (bernilai 0 dan 1, lahan yang menampung akan diukur jika oleh jawaban angket seseorang tersebut. terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. intensitas hujan/limpasan) Untuk menguji validitas dihitung dengan Cs : Koefisien tampungan menggunakan teknik Scale Analyze pada SPSS I: Intensitas hujan selama waktu konsentrasi (Statistical Product and Service Solution) ver. (mm/jam) 16, A : Luas daerah aliran (km2) dimana nilai Corrected item total correlation harus lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) untuk menyatakan bahwa tiap- Populasi dan Sampel Menurut digunakan tiap pertanyaan dari angket/kuesioner dianggap Noor untuk (2012), populasi seluruh Uji validitas dilakukan untuk mengetahui yang apakah pertanyaan pada suatu angket mampu menjadi sasaran penelitian atau merupakan untuk mengungkapkan sesuatu yang akan keseluruhan dari objek penelitian. diukur oleh angket tersebut (Sugiyono, 2007). elemen/anggota dari menyebutkan valid. suatu wilayah Menurut Nazir (2011), sampel adalah Rumus yang digunakan untuk menilai adalah bagian dari populasi. Penentuan jumlah sampel Corrected item total correlation dalam Scale ditentukan dengan rumus Slovin (Noor, 2012) : Analyze, dengan ketentuan : n= ............................................(1) a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid Dimana : n = Jumlah elemen/anggota sampel; N = Jumlah elemen/anggota populasi; e = Error level (tingkat kesalahan). b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid. c. Nilai r tabel untuk 100 responden = 0,1286 13 - Volume 4, No. 2, Mai 2015 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Berdasarkan rumus diatas, maka uji Uji Reliabilitas Analisis reliabilitas menunjuk pada suatu realibilitas ditetapkan dengan kriteria keputusan pengertian bahwa instrumen cukup dapat sebagai berikut: dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat a. Jika nilai α hitung > α tabel, maka pengumpul data (Arikunto, 2006). Analisis reliabilitas yang umumnya digunakan adalah dinyatakan reliabel b. Jika nilai α hitung < α tabel, maka analisa Cronbach’s Alpha. Adapun pengujian dengan menggunakan koefisien Cronbach’s dinyatakan tidak reliabel. c. Nilai α tabel = 0,6 Alpha harus lebih besar atau sama dengan 0,6 yaitu nilai yang dianggap dapat menguji andal Uji Chi-square tidaknya kuesioner yang digunakan. Uji realibilitas Pengertian chi-square adalah sebuah uji untuk hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi responden observasi dengan frekuensi harapan yang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap waktu ke waktu (Sugiyono, 2007). Rumus yang kasus atau data . Chi-square adalah pengujian digunakan adalah Cronbach’s Alpha sebagai hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi berikut: sampel yang benar–benar terjadi (Harinaldi. mengetahui apakah dilakukan jawaban 2005). .............................. (2) UjiChi - square adalah teknik analisis melalui SPSS yang digunakan Keterangan: untuk menentukan ri = realibilitas instrumen; observasi dengan frekuensi ekspektasi atau k =banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal; perbedaan frekuensi frekuensi harapan suatu kategori tertentu. Uji ini dapat dilakukan pada data frekuensi (adapun = jumlah varians butir; kegunaan dari uji Chi-Square, adalah Ada σt2 = varians total. tidaknya asosiasi antara 2 variabel Kaidah keputusan : Rumus untuk varians butir dan varians total: - ............................(3) maka - Jki = jumlah kuadrat seluruh butir Jks = jumlah kuadrat subjek H0 diterima. Artinya data berdistribusi normal. ....................................(4) Dimana : Jika Chi-square hitung<Chi-quare tabel, Jika Chi-square hitung>Chi-square tabel, maka H0 ditolak. Artinya data tidak berdistribusi normal Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 14 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kecamatan Kuta Alam, Dinas Pekerjaan METODE PENELITIAN Pada bagian ini diuraikan secara singkat Umum (PU) Kota Banda Aceh dan mengenai penyajian prosedur yang berkaitan dengan pokok permasalahan Dinas Cipta Karya Aceh. b. Data sekunder yang di peroleh dari instansi terkait, terdiri atas : Data curah hujan, peta Lokasi Penelitian Penelitian topografi, peta jaringan drainase, peta ini akan dilakukan di pemanfaatan lahan. Gampong Keuramat dan Gampong Laksana Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh. Penentuan Jumlah Sampel Batasan wilayah penelitian : (a). Utara: Jalan Rancangan kuesioner yang digunakan Pocut Baren ; (b). Barat: Jalan Tgk. Panglima dalam penelitian ini, adalah Populasi dan Polem; (c). Selatan: Jalan Teuku Nyak Arief; Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah (d). Timur: Jalan Syiah Kuala seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di Sumber dan Jenis Data kawasan penelitian yang mencakup Kampung Sumber data yang digunakan dalam Kramat dengan jumlah penduduk 4.648 jiwa penelitian ini diperoleh dari kajian literatur, dan instansi terkait dan hasil observasi lapangan. penduduk 8.947 jiwa. Dengan asumsi nilai Adapun kebutuhan datanya adalah : presisi/tingkat a. Data primer merupakan data dasar yang kepercayaan yang diinginkan 90%), maka dibutuhkan yang diperoleh dari lapangan, jumlah seluruh sampel yang dibutuhkan pada mencakup: penelitian ini adalah: 1) Data observasi lapangan, data langsung obyek akan diteliti melalui pengukuran dan pengamatan, Laksana dengan kesalahan 0,1 (tingkat pada Metode Analisis Data yang dikumpulkan akan di analisa pencatatan langsung terhadap sistem dengan menggunakan metode analisa : saluran drainase di kawasan studi.. a. Analisis univariat 2) Penyebaran Angket (kuesioner), yaitu teknik pengumpulan data jumlah yaitu pengumpulan yang Kampung dengan menggunakan daftar Untuk menjelaskan distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel (kinerja kelembagaan, manajemen 3) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan pembangunan, upaya pemerintah daerah data dengan mengajukan pertanyaan- mendorong peran serta masyarakat/swasta, pertanyaan kepada pihak terkait yang kondisi, fungsi dan operasi pemeliharaan terdiri dari kepala desa gampong drainase, peran serta masyarakat dalam keuramat dan gampong laksana, camat perencanaan, peran serta masyarakat dalam 15 - Volume 4, No. 2, Mai 2015 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pelaksanaan, peran serta masyarakat dalam perhitungan luas penampang saluran (As), pemeliharaan). keliling basah saluran (P), jari-jari hidrolis (R), b. Analisis bivariat slope saluran (S), kecepatan rata-rata aliran di Untuk 1. 2. menjelaskan antara dalam saluran (V), debit penampang saluran variabel peran serta masyarakat dengan (Qs); 2) pengolahan data debit rencana (Qt), variabel dan terdiri dari perhitungan luas lahan di daerah budaya. Analisis data dan pengujian aliran, total luas lahan (A), koefisien aliran (C), hipotesis penelitian yang digunakan adalah slope (So), jarak yang ditempuh aliran di dalam uji chi square. Adapun variabel yang yang saluran ke tempat pengukuran (L1), inlet time dibandingkan, yaitu : ke saluran terdekat (To), conduit time sampai ke kinerja kelembagaan dan peran serta tempat pengukuran (Td), waktu konsentrasi masyarakat (Tc), koefisien tampungan (Cs); 3) pengolahan kondisi sosial ekonomi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan; data hasil kuesioner dengan menggunakan manajemen pembangunan dan peran serta SPSS. masyarakat 3. hubungan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan; Analisis Hasil Penelitian upaya Analisis saluran pemerintah daerah mendorong peran serta masyarakat/swasta dan peran serta 4. masyarakat dalam perencanaan, Analisis yang digunakan adalah analisis zona pelayanan drainase dengan melakukan pelaksanaan, dan pemeliharaan; analisis limpasan yang memperhitungkan debit kondisi, fungsi dan operasi pemeliharaan saluran (Qs) dan debit aliran rencana (Qt), drainase dan peran serta masyarakat dalam dengan ketentuan teknis debit penampang perencanaan, saluran (Qs) dapat menampung debit rencana pelaksanaan, dan pemeliharaan. Proses Pengolahan Data (Qt) atau Qs≥Qt. Analisis kuesioner Proses pengv\olahan data yang dilakukan Analisis yang digunakan adalah analisis terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengolahan deskriptif. Hasil analisis disajikan dalam bentuk data yang berasal dari hasil observasi lapangan tabulasi silang (crosstab). Tabulasi silang terhadap saluran drainase dan pengolahan data adalah yang berasal dari hasil penyebaran kuesioner mengetahui kombinasi nilai-nilai yang berbeda terhadap responden yang telah ditetapkan dari dua variabel atau lebih dengan menghitung sebagai sampel penelitian. Pengolahan data harga-harga statistik berserta ujinya. Data dari dilakukan beberapa tahap, yaitu: 1) pengolahan tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa data debit penampang saluran (Qs), terdiri dari kategori, dimana dari setiap kategori tersebut prosedur yang digunakan untuk diberi skor untuk mempermudah perhitungan. Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 16 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kemudian variabel-variabel yang akan (dua) kawasan ini di dominasi oleh penggunaan diidentifikasi hubungannya disusun dalam baris lahan untuk pemukiman. dan kolom. Selanjutnya dilakukan uji chi square umumnya telah teraspal baik. Demikian pula untuk melihat ada atau tidak, kuat atau halnya lemahnya hubungan antara dua variabel. umumnya sudah permanen (beton) dengan dengan keadaan Keadaan jalan saluran/drainase, sistem terbuka dan tertutup Setiap zona HASIL PEMBAHASAN pelayanan Gambaran Umum Kawasan Penelitian drainase disebut daerah aliran, dan tiap-tiap terdiri dari beberapa jaringan Wilayah penelitian adalah seluas 468 Ha daerah aliran memiliki ruas aliran. Strategi (4,68 km2), terdiri dari Gampong Laksana untuk menetapkan zona pelayanan drainase seluas 213 Ha dan Gampong Keuramat seluas berdasarkan blok-blok pemukiman yang telah 255 Ha. Jumlah penduduk dilokasi penelitian ada. Berdasarkan strategi penetapan zona terdiri dari desa Gampong Laksana sebanyak pelayanan 4.648 jiwa, sedangkan di desa Gampong pelayanan di wilayah penelitian yang dihasilkan Keuramat 8.947 jiwa. Penggunaan lahan di 2 terdiri dari 7 (tujuh) zona, yaitu: 17 - Volume 4, No. 2, Mai 2015 drainase tersebut, maka zona Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala zona pelayanan I Daerah aliran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Luas Lahan Zona Pelayanan I II 1 2 3 4 5 6 7 Luas Lahan Zona Pelayanan II zona Daerah pelayanan aliran III 1 2 3 4 5 6 Luas Lahan Zona Pelayanan III IV 1 2 Luas Lahan Zona Pelayanan IV V 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Luas Lahan Zona Pelayanan V VI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Luas Lahan Zona Pelayanan VI zona Daerah pelayanan aliran VII 1 2 3 4 5 6 7 8 Luas Lahan Zona Pelayanan VII TOTAL LUAS LAHAN luas km2 0.2448 0.0492 0.0742 0.068 0.0518 0.0668 0.05 0.0466 0.0566 0.0776 0.0758 0.0922 0.9536 0.0592 0.078 0.0578 0.0796 0.0556 0.0768 0.0508 0.4578 luas km2 0.085 0.0728 0.0818 0.062 0.0645 0.0909 0.457 0.53475 0.0233 0.55805 0.0554 0.0596 0.0442 0.1073 0.0618 0.0324 0.033 0.0556 0.042 0.045 0.12765 0.03 0.136 0.82995 0.0374 0.0404 0.0576 0.0468 0.0708 0.0426 0.0948 0.065 0.0328 0.032 0.0656 0.0446 0.0668 0.087 0.7842 luas km2 0.1524 0.0596 0.06 0.0474 0.0712 0.0566 0.0504 0.1418 0.6394 4.68 Ha 24.48 4.92 7.42 6.8 5.18 6.68 5 4.66 5.66 7.76 7.58 9.22 95.36 5.92 7.8 5.78 7.96 5.56 7.68 5.08 45.78 Ha 8.5 7.28 8.18 6.2 6.45 9.09 45.7 53.475 2.33 55.805 5.54 5.96 4.42 10.73 6.18 3.24 3.3 5.56 4.2 4.5 12.765 3 13.6 82.995 3.74 4.04 5.76 4.68 7.08 4.26 9.48 6.5 3.28 3.2 6.56 4.46 6.68 8.7 78.42 Ha 15.24 5.96 6 4.74 7.12 5.66 5.04 14.18 63.94 468 Kinerja Drainase Hasil analisis debit penampang saluran (Qs) Hasil analisis debit penampang saluran (Qs) eksisting di wilayah penelitian menunjukkan debit yang terjadi berkisar antara 0,034 m3/detik sampai dengan 0,946 m3/detik, terjadi dibeberapa zona diantaranya pada zona pelayanan V (daerah aliran 1, ruas saluran nomor 2-3) dan zona pelayanan III (daerah aliran 5. ruas saluran nomor 3-4 ). Debit penampang saluran terkecil terjadi pada pada zona pelayanan V (daerah aliran 1, ruas saluran nomar 2-3) yaitu sebesar 0,034 m3/detik dengan kecepatan aliran adalah 0,323 m/detik. Panjang saluran adalah 96 m dengan lebar pernukaan bawah serta lebar permukaan atas adalah 0,30 m berbentuk saluran drainase segiempat. Sedangkan debit terbesar terjadi zona pelayanan III (daerah aliran 5. ruas saluran nomor 3-4 ) yaitu sebesar 0,946 m3/detik mengalir dengan kecepatan aliran hanya 0,846 m/detik pada saluran drainase berbentuk segiempat dengan lebar permukaan atas dan lebar permukaan bawah saluran adalah 1,27 m. Panjang salurannya adalah 157 m. Pada zona penelitian kondisi saluran sudah memadai untuk mengaliri pembuangan air akan tetapi beberapa saluran ditutup pada bagian atas dan sedimentasi ke arah hilir menyebabkan aliran ba1ik (back water). Aliran balik ini pada akhirnya akan meluap ke jalan dan wilayah sekitarya yang lebih rendah sehingga menyebabkan banjir. Pias saluran yang mengalami kondisi ini perlu diredesign Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 18 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala agar tidak teriadi luapan air dari saluran, tidak menjadi kawasan pada perrnukirnan. Hasil merusak jalan dan bangunan serta fasilitas analisis Qt juga menunjukkan, bahwa hanya perkotaan beberapa ruas saluran di zona pelayanan yang akibat genangan banjir yang ditimbulkannya tidak perlu redesign atau relatif aman. Redesign saluran membutuhkan lahan Hasil analisis debit rencana (Qt) Debit rencana dihitung jika dilakukan memperlebar saluran. Untuk itu berdasarkan ditempuh dengan cara memperdalam saluran Rumus Rasional yang mejelaskan hubungan air dengart memperhatikan kedalaman air tanah hujan dengan limpasannya. Hasil perhitungan untuk menjaga kelestarian air tanah. selain itu menunjukkan debit maksimum yang akan perlu juga memperhatikan elevasi muka air dialirkan oleh saluran drainase untuk mencegah saluran terjadinya genangan antara 0,0367 m3/detik pembuang. Terhadap dimensi saluran yang (zona pelayanan I, daerah aliran 5, ruas perlu di redesign, maka strategi yang perlu saluran22-21) sampai 5,1437 m3/detik (zona dilakukan: 1) saluran dapat dilebarkan, jika pelayanan III, daerah aliran l, ruas saluran 3-2). tersedia lahan. 2) saluran diperdalam jika lahan Debit rencana yang besar dipengaruhi oleh luas tidak tersedia.Strategi lainnya yang dapat daerah aliran, koefisien tampungan besar dan dilakukan intensitas hujan tinggi. memperpanjang lintasan saluran, jika tersedia Kapasitas debit saluran (Qs) terhadap debit rencana yang teijadi akan mempengaruhi dimensi saluran yang ada.Jika Qs≥Qt, maka dimensi saluran masih dapat menampung debit rencana, sedangkan jika Qs<Q1, maka dimensi salumn yang ada tidak mampu menampung debit rencana, sehingga perlu pereneanaan ulang untuk dimensi saluran tersebut. elevasi tanpa sungai pada redesign muara adalah cukup lahan tanpa merubah dimensi saluran yang ada. tetapi ada biaya pembebasan lahan. rencana (Qt) Debit dan Hasil analisis Qt menghasilkan sebagian besar ruaas saluran di kawasan penelitian membutuhkan redesign terhadap dimensi saluran, diantaranya diperlebar atau Untuk wilayah penelitian, kondisi saluran yang cukup memprihatinkan dan terjadi genangan banjir, maka ke-3 (tiga) strategi tersebut perlu dilakukan.Berdasarkan hasil perhitungan debit saluran (Qs) dan debit puncak (Qt), terbukti bahwa kinerja sistem drainase di wilayah penelitian belum berfungsi maksirnal, dimana diketahui saluran draiuase di kawasan penelitian memiliki dimensi saluran yang sesuai (aman). Kinerja Manajemen Drainase dapat menampung debit Kondisi pengelolaan drainase dianalisis maksimum atau debit rencana Qt. Kondisi ini berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada teijadi masyarakat diperdalam agar dikarenakan mengalami 19 - perubahan kawasan penelitian penggunaan Volume 4, No. 2, Mai 2015 lahan yang berdomisili di wilayah penelitian dan hasil wawancara dari 5 orang key Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala informant. Penyebaran kuesioner di lakukan terhadap pengelolaan drainase yang ada di terhadap 100 responden dan wawancara 5 orang wilayah penelitian. key informant untuk mengetahui kinerja KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian , diketahui bahwa : 1. Kinerja sistem drainase di Gampong Keramat dan Gampong Laksana Belum berfungsi maksimal, hal ini di ketahui Berdasarkan hasil hitung debit saluran (Qs) dan debit puncak (Qt) menunjukkan bahwa saluran drainase di kawasan ini sepanjang 7.567m (80%) aman dan harus dilakukan redesign sepanjang 4.278m (20 %). 2. Pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian ini belum maksimal , hal ini diketahui dari hasil analisis bivariat yang menunjukan bahwa kinerja kelembagaan , manajemen pembangunan dan operasi pemeliharaan berjalan saluran sebagaimana drainase mestinya tidak dan peranserta masyarakat dalam pengelolaan drainase juga masih rendah. Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 20 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Upaya peningkatan manajemen yang dapat dilakukan Prasarana Melakukan revisi dan penataan ulang Ruang Kawasan Bencana Banjir dan kembali terhadapkelembagaan,pengelolaan Longsor. pengembangan melipuit dan Wilayah, 2001, Pedoman Pemanfaatan drainase, ini Permukiman : sistem dikawasan Departemen Pelatihan sumber daya dan manusia untuk pengelolaan sistem drainase, dan Pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan sistem drainse. Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statiistik Untuk Teknik dan Sains. Jakarta : Erlangga Kodoatie, R.J. dan Sjarief, R., 2008, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Andi Offset, Jakarta. Muttaqin, 2006, Kinerja Sistem Drainase Yang Saran 1. Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Saran yang dapat disampaikan : Masyarakat (Studi Kasus Di Perumahan Perlu dilakukan redesign dan rehabilitasi Josroyo saluran yang ada dikawasan penelitian, Karanganyar), Program Pasca Sarjana redesign saluran dilakukan dengan cara Universitas Diponegoro.Semarang. memperdalam memperhatikan saluran kedalaman dengan air Indah Jaten Kabupaten Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang tanah, Berkelanjutan, elevasi muka air saluran dan elevasi sungai Penerbit ANDI, Yogyakarta. agar kelestarian air tanah dapat terjaga. 2. Pemerintah banda aceh perlu melakukan Jurnal evaluasi pengelolaan drainase di kawasan Yulianur, A. BC, 2008, Perencanaan Drainase penelitian terkait dengan manajemen Perkotaan Sehingga Mempertumbuhkan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan Pola Jaringan Yang Dapat Mereduksi hingga monitoring dan evaluasi agar Debit masyarakat dapat berpartisipasi dalam Fakultas Teknik Unsyiah, Volume 6 memelihara dan mengelola drainase di Tahun VI, 2008. wilayahnya. Drainase Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Jurnal Teknik Sipil, Yulianur, A. BC, 2011, Evaluasi Kinerja Buku Praktik, Rineka Cipta, Jakarta. Asdak, C, 2010, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 21 - Puncak, Volume 4, No. 2, Mai 2015 Partisipasi Kota Banda Masyarakat Aceh dan Dalam Pemeliharaannya, Jurnal Teknik Sipil, Fakultas Teknik Unsyiah, Volume 1, No. I, 2011. Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Web Solihin, D., 2005,, ‘Manajemen Pembangunan Teori dan Praktek di Indonesia’. Dilihat 2 November 2014, http://www.docstoc.com/docs/18825151/ Manajemen-Pembangunan-Teori-danpraktek-di-indonesia. Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 22