1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan bisnis saat ini dan untuk menghadapi persaingan global dibutuhkan kualitas yang baik pada struktur produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain baik dari dalam dan luar negeri. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kualitas yang sangat baik dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen adalah dengan mengurangi jumlah reject pada proses produksi suatu produk. Rejectnya produk dapat disebabkan oleh banyak hal baik dalam segi manufacture, mesin, proses produksi, dan human error. PT. Harapan Busana Apparel adalah sebuah perusahaan yang berada di Kawasan Berikat Nusantara. Perusahaan ini bergerak di bidang Garment yang berfokus pada jasa penjahitan pakaian yang di impor dan di ekspor. Sistem yang digunakan pada proses produksi adalah disesuaikan dengan pesanan pelanggan (make to order) dan dalam jumlah yang banyak. Selama ini PT. Harapan Busana Apparel melakukan pengendalian kualitas berdasarkan pengalaman dan perkiraan, karena belum adanya metode pengukuran untuk dokumentasi dan hal ini mengakibatkan pihak manajemen perusahaan tidak mengetahui seberapa baik pengendalian terhadap kualitas telah dilakukan. Dalam jumlah produksi yang besar dan dengan jumlah reject yang tidak diketahui secara signifikan menyebabkan perusahaan sering mengalami kerugian. Oleh Sebab itu, diperlukan suatu metode yang dapat mendukung perbaikan kualitas dengan tujuan untuk dapat menghindari reject produk yang lebih banyak lagi. 2 Metode Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan The Analytical Tools For Six Sigma dan dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat digunakan sebagai alat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam melakukan perbaikan kualitas dan menyediakan informasi pengendalian kualitas yang mudah dimengerti. Dengan menggunakan perancangan sistem informasi manufaktur diharapkan dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam pengendalian kualitas produknya dan melakukan pengambilan keputusan terhadap perbaikan akibat reject barang yang terjadi. Hal ini tentunya dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari perusahaan dari segi keuntungan perusahaan dan kualitas di mata konsumen. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah reject? 2. Bagaimana Metode Statistical Quality Control di dalam Metodologi Six Sigma dapat memperbaiki kualitas produk dan mengurangi jumlah reject yang ada? 3. Bagaimana Sistem informasi manufaktur dapat membantu perusahaan dalam mengendalikan kualitas produknya? 1.3 Ruang Lingkup Sesuai dengan pengendalian kualitas dan perancangan sistem informasi yang akan dibahas, berikut Pembahasan yang di prioritaskan antara lain : 3 • Penelitian dilakukan di PT. Harapan Busana Apparel yang beralamat di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jl. Sumatera Blok D-22 A , Cakung Jakarta Utara 14140. • Dilakukan pada produk pakaian yang memiliki kecacatan akibat tenaga mesin dan tenaga manusia pada PT. Harapan Busana Apparel. 1.4 • Sistem pengendalian kualitas pada PT. Harapan Busana Apparel. • Perancangan Sistem Informasi pada PT. Harapan Busana ring. Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan 1. Mengetahui jenis cacat yang sering terjadi dan jumlah cacat pada masingmasing produk. 2. Mengindentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat guna menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas produk tersebut. 3. Memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksinya dengan harapan dapat mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian terhadap produk. 4. Membuat suatu sistem informasi untuk mendukung proses pengawasan kualitas (quality control) di perusahaan. 1.4.2 Manfaat 1. Mendapatkan kejelasan tentang jenis cacat yang sering terjadi dan mengetahui faktor penyebabnya. 4 2. Metode SQC dan FMEA yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi jumlah cacat yang terjadi dalam proses produksi. 3. Pembuatan sistem informasi mempermudah penyimpanan data produksi, data cacat, dan data-data lainnya yang berhubungan dengan pengawasan kualitas. 4. Pembuatan sistem informasi membantu manajemen dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kualitas dengan melihat analisa sistem informasi yang dibuat sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan pasar. 1.5 Definisi Operasional 1.5.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Harapan Busana Apparel adalah suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang garment. Atau bisa kita sebut memproduksi kebutuhan sandang konsumen dari bahan baku kain sampai menjadi pakaian yang siap untuk dipakai konsumen. Perusahaan ini berdiri sejak 1 Agustus 2000 dan dikelola dengan manajemen swasta dengan status Perseroan Terbatas dengan kepemilikan asing di bawah izin dari Foreign Capital Investment . Pemilik perusahaan berasal dari negara Korea Selatan di bawah pimpinan Mr. Heung Kee Shin selaku pemilik perusahaan. Produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah baju kaos, celana panjang, celana pendek, baju tidur dan kemeja yang merupakan kebutuhan sandang primer konsumen sehari-hari. Vendor yang menjual produk perusahaan ini antara lain JC. Penney, Lane Bryan, Protren, Sears, Macys. Yang seluruh hasil dari produknya 100% di ekspor ke USA, Korea dan China. Dilihat dari tujuan ekspor yang dipilih dan 5 besarnya pangsa pasar yang ada menunjukan PT. Harapan Busana Apparel memiliki standard internasional, produk yang dihasilkan terjamin kualitasnya. Di samping memperbaiki mutu produknya, perusahaan juga selalu memperhatikan kesejahteraan sumber daya manusianya, perangkat produksi, dan perluasan pangsa pasar serta aktif dalam kegiatan sosial lingkungan masyarakat. 1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan Seperti yang terlihat dari lambang yang digunakan PT. Harapan Busana Apparel dibawah ini PT HARAPAN BUSANA APPAREL Gambar 1.1 Lambang PT. Harapan Busana Apparel Sumber : PT. Harapan Busana Apparel Arti dari lambang yang ada ialah merupakan gambar pohon, yang mempunyai makna untuk melindungi orang yang bernaung dibawahnya, lingkaran yang mengelilingi pohon yang ada mempunyai makna bahwa PT. Harapan Busana Apparel juga memperhatikan lingkungan disekitarnya. Visi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah untuk selalu mengembangkan variasi produk pakaian yang sudah ada sesuai dengan perubahan dan trend pasar, dan membuat produk pakaian yang selalu berkualitas. Adapun Misi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah menjadi leader perusahaan manufaktur di bidang garment dan menjadi nomor 1 di Indonesia. Dengan cara menjadi nomor satu baik dalam sumber daya manusianya maupun kulitas produk 6 yang dihasilkan, serta motto yang dicanangkan ialah “ Menjadi nomor satu baik dari People nya maupun Kualitas yang dihasilkan ” 1.5.3 Lokasi Perusahaan Perusahaan ini terdapat di Jl. Sumatera Blok D – 22 A, Kawasan Berikat Nusantara, Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta 14140. Dengan luas area sebesar 6.354 m2. yang terbagi menjadi 1.080m2 untuk bagian cutting, 1.740m2 bagian sewing, 1.626m2 bagian finishing, 1.728m2 bagian warehouse, dan 360m2 untuk kantor. Semua dari kegiatan perusahaan dilakukan di Lokasi. Dalam penentuan lokasi ini, perusahaan memiliki berbagai pertimbangan diantaranya adalah lokasi ini sangat strategis karena dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sehingga memudahkan dan memperlancar kegiatan-kegiatan perusahaan dimana sangat berhubungan dengan ekspor impor baik dalam hal penerimaan bahan baku dari para supplier maupun proses pengiriman barang. 1.5.4 Manajemen Sumber Daya Manusia 1.5.4.1 Tenaga Kerja Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja saja. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari perencanan, pengorganisasian, pengarahan, pemeliharan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari 7 persentase tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar, sedangkan pemerintah selalu mengharapkan pajak. Setiap karyawan di PT. Harapan Busana Apparel dituntut untuk memahami konsep kualitas untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu produk-produk yang dihasilkan. Total Quality Management diterapkan pada setiap lapis organisasi perusahaan sehingga setiap proses yang dilakukan terpacu pada motivasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Secara berkala diselenggarakan pelatihanpelatihan yang menunjang agar kesadaran akan mutu menjadi budaya perusahaan. Seluruh karyawan PT. Harapan Busana Apparel bekerja enam hari dalam seminggu (Senin sampai dengan Jum’at) selama 8 jam per hari kerja, dari jam 07:30 – 15.30 WIB termasuk waktu istirahat selama 1 jam dari pukul 12:00 – 13:00. Shift kerja tidak ada yang berubah. Setiap karyawan mendapat 1 Shift kerja selama 1 hari. Namun apabila permintaan konsumen meningkat, terkadang mendapat lembur 2 sampai 5 jam dalam sehari tergantung penjadwalan kerjanya. 8 Tabel 1.1 jumlah tenaga kerja PT. Harapan Busana Apparel BAGIAN TOTAL TENAGA KERJA KANTOR 10 PEMOTONGAN 75 PEMOTONGAN (QC) 8 PENJAHITAN 673 PENJAHITAN (QC) 69 PENYETRIKAAN 130 PENYETRIKAAN (QC) 13 MEKANIK 20 WAREHOUSE & PACKING 19 HELPER 18 SECURITY 12 SUPIR 3 TOTAL 1050 Sumber : PT. Harapan Busana Apparel Sistem penerimaan pegawai dilakukan dengan seleksi pegawai yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing divisi. Tujuan dari perekrutan tersebut selain untuk meningkatkan produktifitas dan menambah sejumlah orang tertentu, tetapi juga untuk menarik pelamar-pelamar yang berkualitas bagi perusahaan. Perekrutan dilakukan secara ekternal melalui data yang telah dimiliki oleh perusahaan. Seleksi penerimaan pegawai dilakukan 1 tahun sekali. Dimana setiap karyawan yang baru masuk diberikan kontrak selama 1 tahun. Apabila memiliki Track Record yang baik, maka akan diperpanjang dan apabila memiliki Track Record yang buruk, maka akan dimutasi atau diberhentikan. 9 1.5.4.2 Sistem Penggajian PT. Harapan Busana Apparel memberikan gaji pokok kepada karyawannya sesuai dengan kebijakan UMR (Upah Minimum Regional) yang dikeluarkan oleh pemerintah dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh PT. Harapan Busana Apparel. Selain itu Perusahaan juga memberikan tunjangan-tunjangan seperti THR (Tunjangan Hari Raya) dan TAT (Tunjangan Akhir Tahun). Berikut Perincian pemberian gaji pokok karyawan dan pada saat lembur : Tabel 1.2 Perincian Gaji PT. Harapan Busana Apparel PERINCIAN GAJI Per Hari Per Bulan Lembur FORMULA 30 * Rp.36.354 Rp.1.096.020 /173 JUMLAH Rp. 36.534 Rp.1.096.020 Rp.6.335 /Jam 1.5.4.3 Kesejahteraan Tenaga Kerja Pada perusahaan ini kesejahteraan pada tenaga kerja juga menjadi prioritas, bisa dilihat dari hal-hal yang dilakukan dan digunakan oleh para pegawai pabrik pada saat bekerja. Hal-hal tersebut antara lain : ¾ Pemakaian masker, hal ini bertujuan untuk menghindari debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam mulut dan hidung. Sehingga kesehatan dari pegawai tersebut terjaga. Dan juga untuk menjaga kemungkinan bahanbahan kimia yang memiliki bau menyengat agar tidak menggangu pernafasan pegawai. ¾ Pemakaian sepatu, hal ini penting digunakan untuk melindungi keselamatan kaki dari pegawai tersebut apabila tiba-tiba terdapat 10 peralatan kerja yang jatuh atau pada saat banyak terjadi perlintasan aliran material handling, untuk melindungi kaki pekerja dari kemungkinan resiko terlindas oleh peralatan itu. ¾ Pemakaian earplug, menggunakan alat ini bertujuan untuk melindungi pegawai terhadap kebisingan pada level 90 Decibel (DB) yang dapat mengganggu pendengaran pegawai tersebut. ¾ Pemakaian seragam, hal ini bertujuan agar para pegawai dapat dengan disiplin menjaga kebersihan. Pada bagian produksi lapangan seragam bewarna biru dan pada bagian Quality Control lapangan seragam bewarna merah. ¾ Pemakaian penutup kepala, hal ini bertujuan untuk menjaga agar rambut pegawai tidak mengganggu kegiatan proses produksi dan menjaga agar tidak ada helai rambut yang jatuh dalam proses produksi. ¾ Sarung tangan besi. Sarung tangan ini dipakai pada bagian pemotongan. Hal ini dikarenakan alat pemotong kain yang sangat tajam, untuk itu diperlukan pelindung tangan dari besi agar tidak dapat mencelakai karyawan. ¾ Kaca Pengaman. Alat ini berbentuk seperti kaca pelindung dari Akrilik. Dipakai pada bagian penjahitan. Alat ini terdapat pada mesin jahit, berfungsi sebagai pengaman agar jarum dan helai – helai kain tidak masuk ke Mata karyawan. Dimana hal ini sangat riskan terjadi. 11 1.5.5 Struktur Organisasi Perusahaan Suatu organisasi adalah himpunan para individu yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Apabila dua atau lebih individu bekerja sama dalam upaya pekerjaan, salah satu dari mereka harus mengarahkan aktivitas kelompok, jika tidak mereka akan bekerja sebagai individu dengan tujuan berlawanan satu dengan lainnya. Dengan demikian perlu adanya pengarahan dari satu sumber untuk mengkoordinasi kelompok – kelompok tersebut. Organisasi yang baik seharusnya cenderung untuk mengurangi banyaknya masalah yang timbul, mengurangi ketegangan dan perselisihan dalam organisasi, meningkatkan kerja regu menjadi lebih efektif dan menekan biaya operasi menjadi minimum serta memperlihatkan arus pekerjaan yang lancar , luwes agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia usaha saat ini dan pengendalian yang mantap sehingga organisasi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Sasaran utama dari organisasi produksi di pabrik ialah untuk mengembangkan pekerjaan tim yang berfungsi sebagai instrumen tunggal untuk produksi dengan biaya rendah. Aktivitas departemen di dalam usaha diadakan untuk memperoleh hasil yang maksimum dan efisien. Dari bawah hingga atas, setiap anggota organisasi harus digerakkan untuk mencapai hasil maksimal dipekerjaannya sendiri, mengkoordinasi kerja sama dengan departemen – departemen lainnya dan pada umunya membangkitkan semangat tim yang diperlukan. Dalam suatu perusahaan, organisasi merupakan elemen terpenting yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan itu. Organisasi mengatur manusia, mesin, material, modal, metode dan juga informasi secara rapi. Agar proses kerja menjadi 12 efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi dan manajemen diperlukan seorang pemimpin yang berpengaruh dan juga mampu untuk menggerakkan serta mengatur hal hal di atas. Dalam suatu organisasi pembagian tugas akan menjadi penting serta koordinasi antar divisi menjadi krusial untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Bentuk struktur organisasi PT. Harapan Busana Apparel, adalah bentuk fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian Quality Control, Produksi, Pemasaran, Accounting, Designer . Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan mengenai : 1. Fungsi – fungsi yang ada dari suatu perusahaan 2. Tingkatan – tingkatan manajemen dalam perusahaan, derajat dan posisi masing – masing fungsi 3. Memperlancar kerjasama antar fungsi 4. Memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap efisiensi setiap fungsi sehingga dapat membantu manajemen dalm pengendalian manajemen dalam rangka mengambil keputusan. 5. Menjelaskan hubungan kerja yang terdapat antara fungsi yang satu dengan lainnya. 6. Pedoman maupun standar yang digunakan dalam penyusunan prosedur – prosedur tertulis tentang aktivitas usaha. Struktur organisasi PT. Harapan Busana Apparel terdiri dari beberapa departemen, yang dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi beberapa departemen. Departemen-departemen tersebut antara lain : 13 1. Designer Designer dipimpin oleh Direktur yang membawahi Manajer. Departemen ini dipimpin oleh 1 orang manajer designer dan dibantu oleh 3 orang staf designer. Dimana Departemen ini berhubungan langsung dengan bagian Cutting, Patroon dan Gudang 2. Departemen Accounting Departemen Keuangan secara langsung dipimpin oleh Direktur yang membawahi Manajer Accounting. 3. Departemen Research and Development Departemen dibawahi oleh Manajer Research and Development yang dibantu oleh staf personalia dan administrasi produksi. 4. Departemen Produksi Departemen Produksi dipimpin oleh seorang Manajer Produksi dan dibantu oleh staf produksi. Staf produksi membawahi ketua regu dan tenaga bantu. Manajer membawahi 5 orang chief line. Setiap 1 orang chief line membawahi 2-3 line produksi. 5. Departemen Pemasaran Departemen Pemasaran dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran. Di dalam departemen tersebut Manajer Pemasaran dibantu oleh Asisten Manajer Promosi dan staf-staf lainnya. 14 6. Departemen Pengemasan Departemen Pengemasan dipimpin oleh seorang Manajer Pengemasan dan dibantu oleh staf pengemasan. 7. Departemen Quality Control Departemen Quality Control dipimpin oleh Manajer Quality Control yang dibantu oleh Asisten Manajer Quality Control dalam pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan mutu. Dalam departemen ini Inspeksi dibagi menjadi 2 bagian. yaitu inspeksi pada bagian produksi ( Cutting, Sewing, Ironing ) dan inspeksi pada bagian Packaging. DIREKTUR UTAMA DESIGNER CUTTING ACCOUNTING MANAGER HRD & G/A MANAGER STAFF ACCOUNTING STAFF PERSONALIA PURCHASING ADMINISTRASI PRODUKSI PATROON PRODUKSI SUPERVISOR MARKETING INSPECT QUALITY CONTROL INSPECT PACKING MECHANIC SUPERVISOR PACKING & IRONING GUDANG Gambar 1.2 Struktur Organisi PT. Harapan Busana Apparel 15 16 Untuk memperjelas tugas dan wewenang dari struktur organisasi perusahaan PT. Harapan Busana Apparel, berikut keterangan masing-masing jabatannya : ¾ Direktur 1. Melakukan koordinasi atas perencanaan strategis. 2. Memberikan komitmen penuh terhadap pelaksanaan sistem pengendalian kualitas 3. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan semua keadaan. 4. Memberikan persetujuan penerimaan supplier baru. 5. Memberikan persetujuan pemutusan hubungan kerja. 6. Memelihara hubungan baik dengan pihak eksternal seperti pemerintah, perusahaan lain dan masyarakat. 7. Melakukan validasi produk baru yang didesain internal perusahaan. ¾ Designer 1. Mendesain dan menggambar pakaian sesuai dengan kebutuhan pelanggan 2. Menentukan bahan yang dipakai dalam proses produksi ¾ Manajer Pemasaran 1. Mengkoordinir semua pekerjaan yang ada di Departemen Pemasaran. 2. Melakukan promosi penjualan produk dari perusahaan ke pasar. 3. Membuat jaringan distribusi. 4. Menentukan target penjualan. 5. Menyusun prediksi kebutuhan barang jadi selama 3 bulan ke depan. 6. Merencanakan, melaksanakan dan memantau tindak lanjut atas program 17 peningkatan berkesinambungan. ¾ Manajer Research and Development 1. Melakukan uji dan percobaan terhadap formulasi produk. 2. Mencari informasi untuk memenuhi persyaratan legal. 3. Mengkoordinir kegiatan penyusunan rancangan desain produk. 4. Melakukan uji sampel produk lain. 5. Menetapkan tujuan desain dan pengembangan. ¾ Manajer Keuangan 1. Mengkoordinasi tugas dan wewenang staf keuangan dan akuntansi. 2. Menentukan dan menghitung jumlah anggaran yang telah atau akan digunakan perusahaan. 3. Memeriksa ulang laporan keuangan tiap bulan. 4. Menyerahkan laporan keuangan kepada Direktur. 5. Memonitor pengeluaran-pengeluaran kas perusahaan. ¾ Manajer Produksi 1. Membuat perencanaan produksi di departemen pengolahan. 2. Mengatur pembagian kerja karyawan produksi. 3. Memeriksa dan menyetujui proses pelaporan. 4. Melaporkan laporan produksi kepada Direktur. 18 ¾ Manajer Quality Control 1. Menganalisa data reject dan klaim pelanggan. 2. Mengontrol mutu produk percobaan dan membuat laporannya. 3. Mengontrol mutu bahan baku dan bahan setengah jadi 4. Mengontrol mutu sampel baru bahan baku dan mengambil keputusan 5. Menyelesaikan dan menginvestigasikan klaim pelanggan yang berkaitan dengan mutu produk. ¾ Manajer Pengemasan 1. Memastikan bahwa produk yang akan dikemas sudah memenuhi persyaratan mutu. 2. Merancang kemasan yang baik dan menarik bagi konsumen. 3. Melakukan analisa dan tindakan perbaikan terhadap hasil kemasan sekunder yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu. 4. Melakukan penanganan terhadap hasil pengemasan yang tidak sesuai. 5. Memberikan pelatihan di tempat kerja kepada para pengawas dan karyawan serta menilai untuk kerja mereka secara berkesinambungan, sehingga dapat dipastikan menghasilkan mutu kerja yang baik. 19 1.5.6 Proses Produksi Perusahaan Gambar 1.3 Proses Produksi PT. Harapan Busana Apparel Sumber : PT. Harapan Busana Apparel 20 Proses produksi pada PT. Harapan Busana Apparel dimulai dari pengambilan barang dari Warehouse untuk kemudian di inspeksi apakah ada cacat bahan atau tidak. Kemudian dilakukan pemotongan bahan terlebih dahulu sesuai dengan pola bahan yang telah dibuat. Setelah itu dilakukan inspeksi lagi sebelum melakukan penjahitan bahan. Pada bagian penjahitan dilakukan pemisahan bahan yang cacat-potong. Apakah bahan itu cacat atau tidak, apabila cacat dikembalikan kepada bagian inspeksi sebelumnya. Apabila tidak, diteruskan ke bagian penyetrikaan sebagai proses akhir dari produksi. Kemudian dilakukan inspeksi akhir sebelum dilakukan pengepakan. Inspeksi ini sama seperti pada inspeksi penjahitan, apabila ada barang cacat jahitan tidak bisa di packing. Setelah semua proses produksi selesai, dari warehouse sampai packing barulah PT. Harapan Busana bisa melakukan Ekspor barang. Produksi pakaian pada PT. Harapan Busana Apparel terdiri dari proses Cutting, Sewing ,Ironing dan Packaging. Berikut adalah penjelasannya : 1. Cutting ( Pemotongan Kain ) Sebelum Kain di Potong, maka dilakukan inspeksi terlebih dahulu agar kecacatan kain dapat terdeteksi dengan menggunakan mesin, yaitu Fabric Inspection Machine. Mesin ini bekerja secara otomatis apabila sedikit saja ada kain yang cacat-potong, misalkan kain robek atau warnanya luntur atau pudar maka lagsung dapat terdeteksi. Setelah itu kain digelar kemudian dipotong – potong sesuai kebutuhan permintaan Vendor. Setelah dipotong – potong maka untuk ukurannya diberi Sticker Numbering, dengan tujuan potongan per-Size tidak ketukar. Sebagai contoh yaitu pembeda antara ukuran S, M, L dan XL. Setelah itu dilakukan Inspeksi oleh bagian Quality Control. 21 2. Sewing ( Penjahitan ) Penjahitan merupakan proses kedua dari produksi setelah pemotongan kain. Penjahitan merupakan proses inti dan utama dalam garment, sehingga dalam kegiatannya inspeksi dilakukan secara sangat teliti karena kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Adapun urutan jenis kegiatan pada bagian sewing adalah : ¾ Obras Samping Yaitu penjahitan pada sisi kiri dan kanan pada kain sehingga mulai terbentuk pola baju yang diinginkan. ¾ Jahit Kerah dan pasang kerah ( Apabila pakaian berbentuk kemeja ) Proses pemasangan kerah harus dilakukan secara teliti dan hati – hati karena jika kurang teliti akan menimbulkan cacat-jahitan pada baju. Seperti kerah miring ataupun kesalahan penjahitan. ¾ Pasang bagian tangan Pemasangan bagian tangan dilakukan menyambungan bagian badan dengan bagian tangan yang sebelumnya merupakan hasil dari pemotongan pada bagian pemotongan. ¾ Obras Tangan Setelah penggabungan bagian tangan dan badan, dilakukan obras pada bagian tangan yang telah dijahit. Sehingga terbentuk pola tangan melingkar. ¾ Pasang Manset ( Apabila pakaian berbentuk kemeja ) 22 Manset ( kerah pada tangan ) dipasang apabila pakaian berbentuk kemeja. Biasanya bagian ini terdapat pada pergelangan tangan dan berbentuk keras seperti kerah atas. ¾ Hamming Hamming biasa disebut pengeliman ( kelim ). Yaitu pelipatan bagian ujung pakaian agar rapih. Seperti pada pakaian bagian bawah dikelim agar bekas potongan kain tidak terlihat. ¾ Pasang kancing Pasang kancing merupakan proses terakhir pada bagian penjahitan. Pemasangan kancing biasanya terdapat pada kemeja. Kancing dipasang di bagian tengah badan, pada kerah dan Manset tangan. 3. Ironing ( Penyetrikaan ) Bagian ini menggunakan alat yang bernama Vacuum Table. Yaitu meja setrika sedot dimana menggunakan setrika uap dan beralaskan meja yang menggunakan alat penghisap. Hal ini dilakukan agar pada pengiriman barang yang biasanya beberapa minggu karena menggunakan kapal, agar tidak berjamur dan berbau jika pakaian sudah sampai di Vendor. 4. Packaging ( Pengemasan ) Pengepakan merupakan bagian terakhir dari proses produksi. Sebelumnya dilakukan inspeksi akhir sebelum dimasukan ke Dalam karton. Setelah dilakukan inspeksi dan siap untuk di-Pack diberi dulu aksesoris untuk 23 packing, yaitu : Hang Tag, Hanger ,Price Ticket untuk dimasukkan ke Polybag dan di-Packing rapih ke Dalam karton. 1.5.7 Distribusi Distribusi PT. Harapan Busana Apparel prioritasnya lebih kepada ekspor. PT. Harapan Busana Apparel tidak menerima pesanan dari dalam negeri, Perusahaan ini khusus menerima pesanan dari luar negeri untuk kemudian di Ekspor. Pakaian yang dihasilkan antara lain Blouse, Sleep Wear, Pants, Skirts, Dress Items. Konsumennya kebanyakan berasal dari Negara-negara fashion, yaitu : Italia, Korea, Jepang, Amerika . Pembelinya adalah yang memiliki Brand terkenal seperti : JC PENNEY, SEARS, MAPPSY, POTREND, JUVEN’S, CHARMING NOTATION, H&M, MACKAY’S, CATO, LANE BRYANT, K-MART, DRESS BARN, D.CHOW, dan konsumen lainnya di luar negeri. 1.5.8 Sistem Informasi Perusahaan Pada PT. Harapan Busana Apparel penerapan sistem informasi yang berbasis komputer baru digunakan pada beberapa bagian perusahaan. Khususnya pada bagian ekspor, gudang bahan baku dan perlengkapan produksi dan juga pada bagian Accounting. Dengan sistem informasi yang diterapkan ini dapat menghubungkan suatu sub bagian perusahaan dengan sub bagian perusahaan lainnya. Bagian Gudang memiliki sistem informasi yang terintegrasi dengan Bagian Pembelian. Aktivitas penerimaan dan pengeluaran barang oleh Bagian Gudang dapat dimonitor oleh Bagian Pembelian. Sehingga pengiriman data maupun pencarian informasi menjadi lebih mudah. Namun pada bagian perusahaan lainnya seperti lantai produksi dan marketing belum diterapkan suatu sistem informasi yang terintegrasi, di mana pencatatan data dan 24 informasi sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form yang kemudian didokumentasikan ke dalam database oleh staf administrasi yang berwenang. Data dan informasi yang telah didapat akan dilaporkan kepada atasan lalu dicetak dari komputer untuk diserahkan kepada atasan.