3 I Good Corporate Governance 16. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) a. Visi dan Misi SPI 1). Visi SPI adalah "Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan obyektif bagi manajemen untuk mendukung terwujudnya BNI sebagai Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja': 2). Misi SPI adalah "Melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektivitas risk management. control dan governance process': b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan SPI 1). Kegiatan yang dilakukan SPI bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas pengendalian intern. 2). Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh kegiatan BNI dan semua tingkatan manajemen BNI. c. Struktur dan Kedudukan SPI 1). SPI dipimpin oleh seorang Pemimpin SPI yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2). Pemimpin SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia dan Bapepam dan LK. 3). Direktur Utama dapat memberhentikan Pemimpin SPI, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Pemimpin SPI tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor SPI sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. 4). Auditor SPI bertanggung jawab kepada Pemimpin SPI sesuai dengan struktur organisasi SPI. d. Tugas dan tanggung jawab SPI 1). Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan. 2). Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester 93/ Corporate Socral ResponsibiJ;ty 16. Internal Audit Charter a. Vision and Mission Statements of the Internal Control Unit (SPI) 1). SPI has a vision "To become and in support of BNI as a Bank that is the in service and 2). The mission of SPI is "To assurance and consultation activities based on best can add value the effectiveness of risk by management control, and governance b. and of SPI Activities 1) The SPI engages in forthe towards of internal control. 2). The scope of activities of SPI covers assurance and consultation work over all aspects of activities BNI as well on all levels of management c. Structure and Position of SPI 1l. SPI is led the Head of SPI who to the President Director. 2). The Head of SPI is dismissed the President Director with the of the Board of Commissioners and to Bank Indonesia and BAPEPi\M and LK. 3). The President Director has the dismiss the Head of SPI upon from the BOC. should Head of SPI fail to fulfill the 4). structure. d. Duties and 1). To prepare and Annual Audit and Plan. 2). To report realizations of Annual Audit Plan every semester to 49 Tata Kelola Perusahaan 3). 4). 5). 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12). 13). 14). 15). 50 kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan BNI. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. Memberikan konsultasi kepada pihak intern BNI untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan terhadap kualitas pengendalian, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. Melakukan audit pendalaman (khusus) apabila diperlukan. Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan. Melaporkan segera atas setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama setiap semester. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugasnya. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan. Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi auditor. Bekerja sama dengan Komite Audit. President Director and the BOC. To audit effectiveness in the areas of finance, operations, human resources, information technology and other activities. 3). To test and evaluate of internal control and risk management systems according to BNI policies. 4). To recommendations for and objective information on auditee's activities at all management levels. 5) To prepare audit reports and submit such reports to the the President Director and the BOC with copy to the 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12) 13). consultation services to internal at BNI in order to add value in the quality of control, risk management and corporate governance. audits when To specific necessary. To monitor the follow up on audit to the and submit a Follow Up President Director and the BOC on basis. To report to the President any audit Director and the BOC findings that may disrupt the business continuity of the Bank. To prepare Reports on Audit Work and Results, and submit them to Bank Indonesia. To submit Annual Budget for the year and a report of budget realization to the President Director each semester. To prepare written Standard Procedures that serve as guidelines to the internal auditors in their duties. To develop programs to evaluate that has been the quality of 14) program 15) the auditors. solid cooperation with the Audit To Committee. 3 I Good Corporate Governance e f. Wewenang SPI 1). Melakukan akses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, informasi, karyawan, dana, asset, lokasi/area serta sumber daya lain BNI, yang berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi. 2). Melakukan verifikasi, wawancara, konfirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya kepada nasabah atau pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan audit dan konsultasi. 3). Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit. 4). Melakukan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. 5). Menentukan jadual, auditee, personil, ruang lingkup dan menggunakan metodologi, teknik, perangkat dan pendekatan audit dalam melaksanakan tugas pokok yang telah ditetapkan. 6). Melakukan koordinasi dengan auditor eksternal. 7). Menggunakan jasa pihak ekstern dalam pelaksanaan audit apabila dipandang perlu. Kode Etik SPI Auditor SPI harus menerapkan dan menjunjung tinggi Kode Etik sebagai berikut: 1). lntegritas Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun dan bertanggung jawab. Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan perundangan dan profesinya. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak kredibilitas SPI dan profesi internal audit. Mendukung tujuan BNI dan SPI. 2). Obyektivitas Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan menimbulkan konflik kepentingan. Tidak menerima apapun yang berdampak atau diduga akan berdampak terhadap professional judgment. Senantiasa menggunakan professional judgment dalam pelaksanaan tugas pada kondisi dan situasi apapun. Mengungkapkan semua fakta yang diketahui. 93 i Corporate Social e. Authority of SPI 1). To have full, unrestricted and unlimited access to records, assets, locations, and resources at BNI, related to the execution of audit and consultation work. 2). To conduct interviews. confirmation and other methods on customers or other related to the execution of audits and consultation work. 3). To communicate with chairmen and members of the BOC, BOD and Audit Committee. 4). To conduct and incidental with the BOC. BOD and Audit Committee. 5). To determine the audit schedule, (auditee). 6). f. 7). To obtain services from an external party when deemed necessary. SPI Code of Ethics SPI Auditors shall adhere to the following Code of Ethics: 1). Integrity Conducting their duties in an honest. diligent and manner. Maintaining compliance and disclosure according to .£\voiding conduct that may SPI credibility and the internal audit Supporting BNI and SPI 2) Objectivity Avoiding involvement in activities that may cause conflict of interest. Not any kind of in their duties under any circumstances. all facts uncovered audit activities. 51 Tata Kelola Perusahaan 3). Kerahasiaan Bersikap hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan siapapun dan/atau dengan cara apapun yang akan bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan organisasi. g. Kompetensi 1). Melaksanakan tugas sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya. 2). Melaksanakan audit sesuai dengan SPFAIB atau standar audit yang berlaku. 3). Meningkatkan kompetensi secara terus menerus. h. Persyaratan auditor SPI 1). Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif dalam pelaksanaan tugas. 2). Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit, pengetahuan prinsip manajemen, proses aktivitas auditee dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugas. 3). Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang perbankan dan pasar modal serta peraturan perundangundangan terkait lainnya. 4). Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif. 5). Mematuhi standar profesi dan Kode Etik SPI. 6). Menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab SPI kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan atau penetapan/ putusan pengadilan. 7). Memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko. 8). Senantiasa meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. 9). Tidak merangkap tugas dan jabatan atau melakukan kegiatan operasional di BNI maupun anak perusahaan, kecuali kegiatan operasional di SPI. 52 3). Confidentiality Maintaining a prudent manner in using and keeping the information obtained during audit activities. t'-lot using information for any purpose and interest and/or with any means that violate applicable internal and external regulations. g. Competence 1). Performing duties according to the knowledge, skills and experience. 2). Performing audits in adherence to SPFAIB and other applicable :~udit standards. 3). Continually improves auditors' competence. h. Qualifications of an SPI Auditor 1). Maintains integrity and professional conduct, independence, honesty and in every duty performed. 2). Has required knowledge and experience in auditing, management principles, business processes and other relevant competences. 3). Has knowledge on laws and regulations in banking and capital markets, as well as in other related regulations. 4). Has sufficient communication skills both verbal and written. 5). Maintains compliance to SPI Code of Ethics and professional standards. 6). Maintains confidentiality of the information related to the SPI responsibilities and/ or company information, except when disclosure is required under the applicable laws and regulations and court rulings. 7). Understands the GCG and risk management principles. 8). Continually improves competence, expertise and professional skills. 9. Has no concurrent positions and conducts no operational activities within BNI, including its subsidiaries, except operational activities in SPI. 3/ Good Corporate Governance i. j. 1. 2. 3. 4. 5. Perlindungan hukum kepada Pemimpin dan Auditor SPI Pemimpin dan auditor SPI memperoleh perlindungan hukum dari BNI dalam rangka menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung jawab dan wewenang SPI dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku di BNI. Internal Audit Charter akan direview secara periodik agar pelaksanaan audit SPI senantiasa berada pada tingkat yang optimal. Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank, Bank menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia. Berdasarkan hasil keputusan RUPS maka RUPS melimpahkan kewenangan dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik termasuk melakukan pengadaan jasa audit atas laporan keuangan Perseroan. Pemilihan Akuntan Publik dan KAP yang akan melakukan audit laporan keuangan Bank didasarkan atas rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris dimana untuk keperluan Pengadaan KAP tersebut telah dibentuk Tim Pengadaan Jasa Akuntan Publik I KAP yang membantu Dewan Komisaris dalam pengadaan Kantor Akuntan Publik yang akan ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan tahun buku tahun 2009, dimana dalam melaksanakan tugasnya Tim bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan hasil penilaian Tim, Tim mengusulkan dan menetapkan KAP Purwanto Sarwoko dan Sandjaya (Ernst & Young) sebagai akuntan publik. Akuntan publik tersebut mulai melakukan audit atas tahun buku 2006 sehingga belum melampaui batas maksimun 5 (lima) tahun. Pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2009 oleh KAP mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Laporan keuangan konsolidasian b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan c. Departemen Kustodian d. Evaluasi Kinerja e. Dana Program Bina Lingkungan f. Dana Program Kemitraan BUMN g. BI-S4. 93/ Corporate Social Responsibility i. Legal Protection to SPI Division Head and Auditors SPI Division Head and auditors are by BNI in relation to the performance of their duties, and authorities pursuant to j. This Internal Audit Charter shall be reviewed periodically, so that SPI audit activities are conducted in an effective and manner. its financial statements, the Bank In appoints a public accountant and a Public Accountant Office (KAP) which is in Bank Indonesia. 2. Based on its resolution, the GMS the authority and grant power of attorney to the Bank's BOC to appoint the Public Accountant including to the selection process and to audit the Bank's financial statements. 3. The selection of the public accountant and the Public Accountant Office (KAP) that will nortnncn 1. audits on the Bank's financial statements are based on recommendations from the Audit Committee through the BOC, which for this purpose has established Public Accountant/KAP Selection Team, reporting to the BOC. 4. Based on its evaluation, the Selection Team proposed appointing KAP Purwanto Sarwoko and Sandjaya (Ernst & Young) as the public accountant. The said public accountant has services since fiscal year 2006, so that it has not exceed the maximum of 5 (five) year limit. 5. The audit of the 2009 consolidated financial statements by KAP included the following: a. Consolidated financial statements b. Financial Institution Pension Fund c. Custodian d. Performance Evaluation e. f. g. BI-S4 Program 53 Tata Kelola Perusahaan 6. Dalam rangka melaksanakan tugasnya Akuntan Publlik dan KAP yang ditunjuk telah menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Bank. 7 KAP mampu bekerja secara independen, memenuhi standard profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. 8. lndependensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2009 adalah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia. 1. 54 Secara berkala Dewan Komisaris melakukan rapat (Radikom) yang membahas beberapa hal mengenai: a. Kinerja keuangan b. Laporan Kepatuhan c. Evaluasi kebijakan manajemen risiko serta implementasinya antara lain tentang Risiko Kredit : Loan Exposure Limit (LEU, Internal Rating System (IRS); Industry Risk Rating (IRR), Financial Covenant, Credit Risk Premium (CRP). Risiko Pasar : Gap Limit, VaR Limit dan CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam kondisi normal maupun kondisi stress. Risiko likuiditas : On Shore Limit Secondary Reserve Ideal Rupiah dan Valas dalam kondisi ketat maupun normal; Risiko Operasional : feed back Operational Risk Self Assessment Beban Risiko Operasional, Key Risk Indicator (KRI), Lost Event Data (LEDL PERISKOP, Business Continuity Plan. d. Pemantauan Profil Risiko Bank dan Perusahaan Anak e. Rencana Kerja Manajemen Risiko dan lmplementasi Basel II 6. In performing their duties, the appointed Public Accountant and KAP shall submit audit results and a management letter to the Bank. 7 The KAP shall have the capability to perform its audit independently and in strict adherence to public accountant professional standards and according to the agreed auditing scope of work. 8. Independency of the public accountant in auditing the Bank's 2009 financial statements is in compliance with Auditing Standards as published by the Indonesian Accounting Society. 1. The Board of Commissioners regularly conducts joint meetings with the Board of Directors (RADIKOM) to discuss the following issues: a. Financial performance b. Compliance report C. Evaluation of risk management policies and implementation, including: Credit Risk: Loan Exposure Limit (LEU, Internal Rating System (IRS); Industry Risk (IRR), Financial Covenant Credit Risk Premium (CRP). Market Risk: Gap Limit VaR Limit and CaR Limit for BNI domestic operation under normal and stressful conditions. Liquidity Risk: On Shore Limit Secondary Reserve Ideal for Rupiah and Foreign Currencies under normal and tight conditions. Operational Risk: feed back on Operational Risk Self Assessment Operational Risk Cost Key Risk Indicators (KRIL Lost Event Data (LED), PERISKOP, Business Continuity Plan. d. Monitoring Risk Profile for the Bank and its subsidiaries. e. Risk Management Work Plan and Basel II Implementation Plan 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility 2. Direksi secara berkala melakukan rapat (Radisi) yang membahas berbagai hal mengenai: a. Kebijakan yang terkait dengan manajemen risiko dan profil risiko. b. Review Loan Exposure Limit, Internal Rating System. Review limit-limit Risiko Pasar, Kredit dan Operasional. d. Stress test risiko kredit, stress test risiko pasar, "Crisis Management Protocol" khususnya terkait masalah likuiditas e. PERISKOP f. Menyusun rekening untuk mencatat kerugian operasional (Beban Risiko Operasional) g. Konsolidasi Manajemen Risiko BNI dan Perusahaan Anak h. Penilaian Risiko Produk dan Aktivitas Baru i. Menyusun Kebijakan Umum Manajemen Risiko dan Kebijakan Perkreditan Bank j. Business Continuity Plan. 3. Perseroan berupaya menyediakan sumber daya yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas pengeloaan risiko efektif antara lain melalui: a. Pembentukan Divisi Manajemen Risiko serta penempatan dan pengembangan SDM yang berdedikasi untuk mengelola risiko Bank. b. Regenerasi/kaderisasi SDM di bidang Manajemen Risiko. c. Pengiriman SDM untuk pelatihan dan seminar baik di dalam maupun di luar negeri. d. Melakukan studi banding dengan lembaga perbankan yang lebih maju dalam penerapan manajemen risiko. 4. Dalam rangka penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal, Perseroan telah melakukan berbagai hal: a. Melakukan proses validasi dan sertifikasi oleh Divisi-divisi terkait terhadap Policy dan Standard Operating Procedure (PP Online). b. Limit-limit risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional direview secara periodik (VaR Money Market, VaR Forex, VaR Capital Market, SR Ideal Rupiah, SR Ideal Valas, On Shore Limit, Gap Limit, Financial Covenant, c. LEU c. Review on limits of Market, Credit and nPI':clTinn"' Risks. d. Results of stress tests on credit and market Protocol e. PERISKOP losses f. g. Consolidation of Risk in BNI and its subsidiaries. h. Risk Assessment on New Products and Activities. i. General Policy on the Bank's Risk and Credit J. Business Continuity Plan. its human 3. The Bank strives to resources to support effective risk management among others, the following initiatives: a. Establishment of Risk ""~m"n"' and Division of dedicated and human resources to duties. b. c. and abroad. d. with other institutions that have more advanced risk management 4. In the risk management and internal control system, the Bank conducted the a. Conducted validation and certification process to for related divisions, Standard and Procedure {SOP). b. Limits of credit risk, market risk, and (VaR Market, SR Ideal Shore Limit SR Ideal Valas, On Limit. Financial Covenant, LEU 55 Tata Kelola Perusahaan 5. Perseroan secara efektif mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko Bank serta memiliki sistem informasi manajemen risiko yang memadai dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut a. Perseroan sudah membangun Operational Risk Self Assessment (ORSA) untuk memetakan peristiwa risiko operasional BNI di segenap unit. b. Melanjutkan pengembangan tool Perangkat Risiko Operasional "PERISKOP': c. Pengelolaan risiko pasar Cabang Luar Negeri antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang Luar Negeri. d. Melakukan review seluruh Standard Operating Procedure baik yang terkait dengan proses bisnis maupun penunjang. e. Mengembangkan metodologi dan perangkat Manajemen Risiko antara lain LGD, PD, Aplikasi VaR Cabang Luar Negeri, LED, KRI dan lain-lain. f. Bank sedang mengembangkan infrastruktur Risk Management Information Svstem yang mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional dan integrasi risiko. g. Menyusun Time Frame Risk Management Information Svstem. h. Melakukan stress test risiko pasar, risiko kredit dan likuiditas. i. Menyusun Tim untuk menghitung Capital Allocation. j. Melakukan Quantitative Impact Studv, yaitu menghitung dampak perubahan kecukupan modal atas implementasi Basel II. k. Konsolidasi Manajemen Risiko Perusahaan Anak 6. Perseroan menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dan handal melalui: a. Satuan Kerja Audit Intern independen terhadap Divisi/Satuan Kerja yang mengelola Risiko dan terhadap Unit Bisnis (sesuai dengan PBI Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/2009). b. Oualitv Assurance independen terhadap unit dimana staf Oualitv Assurance ditempatkan. c. Melakukan pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kemampuan Oualitv Assurance dan Audit Intern. 56 5. The Bank has effectively identified, measured, monitored and mitigated the risks to which it is exposed, and the Bank has adequate risk the management information systems following initiatives: a. The Bank Operational Risk Self Assessment (ORSA) to map operational risk events throughout the organization. b. Continued the development of the Operational RiskTool (PERISKOP). market risks for overseas branches c. through, among others, reporting of overseas branch exposures and activities. d. Reviewed all Standard Procedures for core and supporting business processes. e. Developed risk management methodology and tools such as LGD, PD, VaR Application for Overseas Branches, LED and KRI. f. The Bank is currently developing infrastructure for Risk Management Information Systems that will cover credit risk, market risk, operational risk and integration risk. g. Development of the Time Frame Risk Management Information System. h. Conducted stress tests for market risk, credit risk and liquidity risk. I. Established Team for calculation of Capital Allocation. j. Conducted Quantitative Impact Study in order to calculate the changes in capital adequacy ratio resulting from Basel II Implementation. k. Risk Management Consolidation for subsidiaries. 6. The Bank implemented reliable internal control system as: a. The Internal Audit Unit was created as an independent unit separate from the Division/ Working Unit responsible for managing the Risk and the Business (in accordance with PBI No. 5/8/2003, dated May 19, 2003 on Implementation of Risk Management for Commercial Banks as subsequently amended through PBI No.11/25/2009). b. The Quality Assurance (QA) is independent to the unit in which OA officer is assigned. c. Training and development programs improve the capability of Quality Assurance and Internal Audit. 3 I Good Corporate Governance d. Menerapkan Risk Based Audited. e. Melakukan sosialisasi yang terkait dengan pengendalian intern. Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait dan Penyediaan Dana Besar 93 I Corporate Social Responsibility d. Risk Based Audit programs are implemented. e. Socialization of internal control function occurs regularly. Provision of Funds to Related Parties and Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Provision of Funds to Related Parties Jumlah Amount Penyediaan Dana Provision of Funds No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Debitur Debtors Nominal jutaan rupiah Nominal (in million of Rupiah) 120 1,133,080 a. lndividu 10 9,898,389 b. Group 10 19,799,816 1. Kepada PihakTerkaitTo Related Parties 2. Kepada Debitur Inti To Core Debtors BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk menetapkan limit kredit/penyediaan dana kepada individu maupun group debitur serta perusahaan/ pihak yang terkait dengan Bank. BNI telah memiliki kebijakan yang mengatur limit kredit per sektor industri dll Secara berkala BNI melakukan rapat Komite Risiko dan Kapital Bidang Kebijakan Kredit maupun Rapat Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kebijakan, prosedur dan pelaksanaan operasional bidang perkreditan. Pada dasarnya dalam pemberian fasilitas kredit kepada debitur, BNI selalu berpedoman pada ketentuan yang berlaku dalam hal ini peraturan Bank Indonesia khususnya mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Jumlah modal dan rasio CAR selalu dilaporkan kepada Manajemen dan segenap unit untuk dipedomani dalam melaksanakan kegiatan bisnis Bank terutama yang menyangkut penempatan dana. Manajemen memberikan perhatian terhadap pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain yang menyangkut penyediaan dana kepada debitur untuk membangun infrastruktur dengan melakukan kajian yang lebih mendalam. 1. 2. 3. 4. 5. 6. BNI has established policies and procedures to determine credit and funding limits to individual and group debtors, as well as to related companies/parties. BNI has established policy that determines credit limits based on industry sectors. Periodically, BNI conducts credit policy meetings at Risk and Capital Committee level and BOD level to discuss issues relating to policies, procedures and operational execution in credit. Essentially, in processing credit approvals for its debtors, BNI maintains strict compliance to applicable regulations, particularly Bl Regulation on Legal Lending Limit (LLU. The amount of capital and CAR is periodically reported to Management and other units to be used as reference in conducting the banking business, particularly in matters relating to allocation of funds. The Management provides special attention to credit disbursement in large amounts to debtors, through in-depth analysis and study. 57 Tata Kelola Perusahaan 7. 8. 9. 10. 11. 1. 58 Dalam melakukan pemberian kredit BNI telah melaksanakan four eyes principle dimana permohonan kredit harus mendapatkan keputusan dari Unit Bisnis, harus mendapat rekomendasi dan mitigasi risiko dari Unit Risiko. Dalam setiap persetujuan kredit, dilakukan Uji Kepatuhan (Compliance Assessment) oleh Quality Assurance/Divisi Kepatuhan. Pemberian kredit kepada pihak terkait juga dimintakan persetujuan Dewan Komisaris. Pemberian kredit di atas Rp 500.000.000.000,(lima ratus miliar) harus dikonsultasikan kepada Dewan Komisaris. Penyampaian laporan ke Bank Indonesia telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rencana Strategis BNI telah disusun dalam bentuk rencana strategis jangka panjang untuk periode 5 (lima) tahun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) serta rencana strategis jangka pendek satu tahun (Rencana Bisnis Bank) dengan proyeksi keuangan untuk 3 (tiga) tahun ke depan. Rencana tersebut mengacu pada Visi dan Misi Perusahaan a. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) 1). Corporate Plan BNI adalah suatu bentuk sistem perencanaan jangka panjang dengan horison waktu lima tahun. Corporate Plan ini mencakup langkah-langkah di bidang usaha (bisnis) dan bidang manajemen yang akan dilakukan BNI sebagai bank komersial yang harus sehat, berkembang dan menguntungkan, serta tetap tidak keluar dari visi-misi BNI yang telah ditetapkan bagi masa depan BNI. 2). Perencanaan jangka panjang (Corporate Plan) merupakan perencanaan yang akan memberikan arahan global bagi BNI pada jangka waktu sampai 5 (lima) tahun yang akan datang. Perencanaan ini berisi hal-hal mendasar yang diperlukan bagi penentuan arah BNI, diantaranya memuat visi dan misi BNI, analisis lingkungan eksternal maupun internal, tujuan dan sasaran jangka panjang, strategi global dan proyeksi keuangan 5 (lima) tahun ke depan. 7. 8. 9. 10. 11. 1. In processing the credit approvals, BNI has implemented the four eyes principles, in which credit proposals shall be approved by the respective business unit after recommendation and risk mitigation by the risk management unit. In every credit approval process, the Bank conducted Compliance Assessments through its Quality Assurance/Compliance Division. Provision of credit to related parties shall be approved by the BOC. Provision of credit that exceeds Rp 500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah) shall be consulted with the BOC. Submission of reports to Bank Indonesia shall be conducted based on applicable The Bank Strategic Plan is formulated in the form of long-term strategic plan (5-year period), known as the Corporate Plan, and short-term strategic plan (3-year period) known as the Bank Business Plan. These plans are formulated based on the Bank's Vision and Mission statements. a. Plan) The BI'-JI Corporate Plan is a form of long term planning that covers a 5-year period. The Corporate Plan incorporates programs in business and management areas to be implemented by BNI in order to achieve sustainable and profitable growth, in accordance with BNI's Vision and Mission. 2. The Corporate Plan is a long term planning that contains global directions for BNI over the course of a 5-year period. This Plan contains guiding principles including BNI's Vision and Mission, analysis of external and internal environments, long term goals and objectives, general strategy and 5-year financial projections. 1. 3 I Good Corporate Governance 3). Corporate Plan bertujuan untuk memberikan arahan bagi manajemen dan pegawai BNI mengenai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun ke depan, serta strategi bisnis dan manajemen yang akan diterapkan. Corporate Plan menjadi panduan bagi penyusunan rencana jangka pendek BNI maupun unit organisasi. 4). Secara detail, karakteristik dari Rencana Lima Tahun BNI adalah sebagai berikut: - Jangka waktu 5 (lima) tahun tanpa "rolling adjusment" setiap tahun. Corporate Plan merupakan dokumen perencanaan yang berjangka waktu 5 (lima) tahun tanpa rolling adjustment setiap tahun. lni berarti bahwa tujuan, sasaran dan strategi yang ditetapkan untuk berlaku selama 5 (lima) tahun dan tidak dijadwalkan untuk dilakukan review maupun penyesuaian secara berkala. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa tidak mungkin dilakukan penyesuaian sama sekali. Penyesuaian (review) terhadap Corporate Plan dilakukan apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan yang ekstrem sehingga mengharuskan penyesuaian terhadap Corporate Plan. Penyesuaian Corporate Plan dilakukan oleh Divisi Perencanaan Strategis dengan petunjuk atau arahan Direksi. - Meliputi aktivitas usaha keseluruhan. Corporate Plan mencakup perencanaan dari seluruh aktivitas bisnis maupun non bisnis yang dilakukan oleh BNI. lni menunjukkan bahwa Corporate Plan berisi rencana-rencana bisnis maupun non bisnis secara keseluruhan, bukan secara parsial. Hasil akhir dari keberadaan Corporate Plan ini adalah menjadi panduan dasar dan garis besar arah bagi BNI secara keseluruhan. Dengan demikian, Corporate Plan akan menjadi dasar bagi penyusunan rencana jangka pendek BNI maupun rencana kerja dan anggaran setiap unit organisasi (Business Plan Unit) yang ada di BNI. 93 I Corporate Social Responsibility 3. The Corporate Plan provides guidance to BNI management and employees pertaining to the goals and objectives to be achieved within the next 5 years, as well as business and management strategies to be implemented. The Corporate Plan also serves as reference for the development of BNI short term planning and organizational work plans. 4. In detail, characteristics of BNI 5-Year Plan is as follows: 5-Year period without annual rolling adjustments. The Corporate Plan is a planning document with a 5-Year period without annual rolling adjustments. This means that strategy, goals and objectives determined in this plan shall be applicable for 5 years, as no reviews and adjustments are scheduled for this plan. However, this does not mean that adjustments are totally prohibited, as they are made possible in the case where significant changes occur in environmental conditions, requiring the Corporate Plan to be adjusted accordingly. Such adjustments to the Corporate Plan are conducted by the Strategic Planning Division under the guidance of the BOD. Incorporates all aspects of the business. The Corporate Plan incorporates planning for all aspects of the business and operations conducted by BNI. The Corporate Plan shall contain business-related and non-businessrelated planning that is developed in an integrated fashion. The end results of the Corporate Plan shall serve as basic guidelines and general directions to BNI. Therefore, the Corporate Plan shall serve as the basis for the development of BNI short-term plans and work programs and budgeting for each business unit. 59 Tata Kelola Perusahaan - Kebijakan jangka panjang Direksi. Corporate Plan berisi kebijakan, tujuan dan strategi dasar Direksi yang akan diimplementasikan dalam jangka menengah. Kebijakan ini harus dipedomani oleh segenap unit organisasi di BNI dalam menyusun rencananya, menjalankan bisnis maupun kegiatan operasionalnya. Hasil yang diharapkan adalah bahwa seluruh unit organisasi di BNI akan bekerjasama dan bersinergi untuk mencapai tujuan jangka panjang yang sudah digariskan. - Corporate Plan adalah kebijaksanaan Direksi dan sifatnya merupakan proyek yang dibuat 5 (lima) tahun sekali. Penyusunan Corporate Plan ini dilakukan oleh Divisi Perencanaan Strategis berdasarkan petunjuk Direksi dengan partisipasi segenap Divisi/Satuan/Unit di Kantor Besar maupun Cabang/Cabang Pembantu/Sentra. - Penerapan Corporate Plan secara operasional di BNI dilakukan melalui penjabaran Corporate Plan tersebut ke dalam bentuk-bentuk perencanaan jangka pendek yang selanjutnya menjadi acuan dasar seluruh proses perencanaan strategis di BNI b. Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan) 1). Yang dimaksud dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) adalah suatu bentuk perencanaan jangka pendek yang mempunyai time horizon selama 3 (tiga) tahun dengan rolling adjustment 1 (satu) tahun (penyesuaian tiap tahun). 2). Rencana Bisnis Bank (RBB) tersebut merupakan dokumen tertulis yang menggambarkan rencana kegiatan usaha Bank (bisnis dan manajemen) yang akan dilakukan perusahaan pada jangka pendek (1 tahun) antara lain memuat sasaran perusahaan, strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran tersebut, rencana untuk memperbaiki kinerja usaha, serta rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian. RBB tersebut juga disertai dengan sasaran dan proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun yang akan datang. 60 Long Term Policy from the BOD. The Corporate Plan contains policies, goals and basic strategy from the BOD to be implemented in the longer term. These policies shall be used as reference for all levels of BNI organization in preparing their work plans and in executing their business and operational activities. The objective is to build cooperation and synergy amongst all units in BNI to achieve the long-term objectives. The Corporate Plan is a BOD Policy that is developed every 5 years. The development of the Corporate Plan is conducted by the Strategic Planning Division under the guidance from the BOD and supported by representatives from all divisions/units at Head Office/ branches/sub-branches/centers. The implementation of the Corporate Plan is conducted through shorter-term planning and shall serve as a strategic planning process in BNI. b. Medium and ShortTerm Plan (Business Plan) 1. The Bank Business Plan (RBB) is a medium term plan covering 3-year period with annual rolling adjustments. 2. The RBB is a document containing the Bank's business and management plan to be implemented in the short term (1 year), including the objectives and strategy to achieve such objectives, as well as plans to improve business performance and plans to fulfill prudent banking regulation. The RBB also contains 3-year financial projections. 3 I Good Corporate Governance 3). Realisasi RBB ini dievaluasi setiap 3 (tiga) bulan oleh Divisi Perencanaan Strategis bekerjasama dengan Divisi Pengendalian 3. Realization of RBB is evaluated quarterly by the Strategic Planning Division in cooperation with the Financial Control Division, based on reports from all business Keuangan berdasarkan masukan/laporan dari segenap unit organisasi dalam bentuk Laporan Realisasi RBB untuk selanjutnya dilaporkan kepada Bank Indonesia paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah periode laporan. 4). Penyusunan RBB bertujuan untuk memudahkan implementasi kebijakankebijakan dasar BNI yang ditetapkan dalam Kebijakan Umum Direksi. RBB juga merupakan dokumen perencanaan yang memuat rencana kerja dan anggaran perusahaan sekaligus untuk memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia. 5). RBB merupakan sistem perencanaan di tingkat perusahaan yang disusun setiap tahun. RBB ini pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) bagian utama, yaitu kegiatan atau rencana bisnis perusahaan baik untuk jangka 1 (satu) tahun dan proyeksi keuangan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. RBB disusun oleh Divisi Perencanaan Strategis bersama-sama Divisi Pengendalian Keuangan. RBB ini disampaikan ke segenap unit dan ke Bank Indonesia oleh Divisi Pengendalian Keuangan. 6). Penerapan RBB secara operasional di BNI dilakukan melalui penyampaian RBB ke segenap unit organisasi untuk selanjutnya menjadi dasar finalisasi Business Plan Unit. 7). Setiap unit organisasi harus menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan rencana kerjanya setiap 3 (tiga) bulan kepada 93 I Corporate Social Responsibility and operating units in the form of RBB Realization Report. This Report is submitted to Bank Indonesia at the latest 45 (forty five) days after the period of the report. 4. The development of RBB is aimed to achieve flawless implementation of BNI basic guidelines as set forth by in BOD General Policy. The RBB also serves as a planning document that contains work plans and budgets and ensures compliance to Bank Indonesia requirements. 5. RBB is a planning document developed at the corporate level every year. The RB B comprises 2 main sections, namely the annual business plan and 3-year financial projections. The RBB is developed by the Strategic Planning Division in cooperation with the Financial Control Division. The RBB is distributed to all business units and submitted to Bank Indonesia by the Financial Control Division. 6. Realization of RBB is initiated by distribution 7. of RBB to all organization units to be used as the basis for developing the Business Unit Planning. Every organizational unit shall submit realization reports every quarter to Strategic Planning Division, to be used in developing the RBB Realization Report. The submission of these quarterly reports can be conducted using presentations or hardcopy document formats. Divisi Perencanaan Strategis sebagai masukan laporan realisasi RBB. Dalam pelaksanaannya penyampaian laporan realisasi dapat dilakukan dalam bentuk presentasi ataupun dokumen hardcopy, sesuaidengan kebutuhan. 61 Tata Kelola Perusahaan 2. RBB yang disusun setiap tahun telah disusun year in a realistic, comprehensive, measurable memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent) manner with due consideration of prudent serta mempertimbangkan perubahan internal banking principles as well as changes in internal dan eksternal. Dalam penyusunan RBB tersebut and external conditions. The formulation of dilakukan melalui dua proses, yaitu proses RBB involves two processes, namely BNI-wide perencanaan BNI-wide, yang keluarannya meliputi planning, the output of which encompasses seluruh organisasi BNI, serta proses perencanaan the entire organization, and unit-wide planning, Unit-wide, yang cakupannya meliputi level Unit. Kedua proses tersebut saling terkait dimana perencanaan tingkat unit merupakan penjabaran strategi dari perencanaan tingkat BNI (BNI-wide). dan penyusunan rencana BNI-wide itu sendiri mempertimbangkan masukan-masukan dari setiap unit (dalam bentuk Draft Business Plan Unit). Pendekatan ini dikenal dengan sistem perencanaan dua arah, Top-down & Bottom-up Planning Process. 3. Rencana Korporasi dan Bisnis telah disusun secara periodik dengan jadwal pelaksanaan serta mekanisme penyusunan yang telah dibakukan dalam Buku Pedoman Perusahaan. Untuk Rencana Korporasi (corporate plan) tahun 2009-2013 dan Rencana Bisnis Bank tahun 2009-2011 (business plan) telah disetujui dan disahkan oleh Dewan Komisaris sebagai representasi dari Pemegang Sa ham. 4. Direksi mengkomunikasikan Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) kepada Pemegang Saham Pengendali melalui forum RUPS serta kepada segenap jenjang organisasi melalui forum-forum antara lain seperti Business Review, kunjungan kerja, dan lain sebagainya. Disamping itu, baik Corporate Plan maupun Business Plan disampaikan ke segenap unit organisasi Perusahaan sebagai Dokumen Perencanaan company-wide yang harus dipedomani dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja setiap unit. Atas Rencana Bisnis Bank (Business Plan) yang telah disetujui tersebut segenap Direksi dan karyawan BNI mempedomani dan melaksanakan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) secara optimal yang telah dijabarkankan kedalam Rencana Kerja masing-masing unit. Terhadap pelaksanaan rencana tersebut telah dipantau secara periodik, baik secara harian melalui EIS (Executive Information System). bulanan melalui PMS (Performance Measurement System) dan triwulanan melalui Laporan Realisasi RBB. 62 2. The Bank Business Plan (RBB) is formulated each dengan realistis, komprehensif, terukur dan which covers unit levels. The two processes are interrelated, as unit-wide planning contains details on the execution of BN 1-wide strategies and planning, while BNI-wide planning includes input from each unit (in the form of drafts of Unit Business Plan). This approach is also known as two-way planning, Top-Down and Bottom-Up 3. The Corporate Plan and the Business Plan are prepared periodically, as instructed in the Company Guideline Book (BPP). The Corporate Plan for 2009-2013 and Business Plan for 2009-2011 has been approved by the BOC as the shareholder representative. 4. The BOD then communicates the Corporate Plan and Business Plan to Controlling Shareholders through the GMS forum and to all levels of the organization through various forums such as Business Reviews and Business Visits. In addition, the Corporate Plan and Business Plan is distributed to all organizational units to be used as basic reference in the development of work programs and budgets for the units. BNI's Directors and employees shall use the RBB as the basic guidelines for their work program. The realization of RBB is monitored on a daily basis using the EIS (Executive Information System). on a monthly basis using the PMS (Performance Measurement System) and on quarterly basis using the RBB Quarterly Report. 3 I Good Corporate Governance 5. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis Bank telah berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/44/ DPNP tanggal 22 Oktober 2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum, memperhatikan risiko bank secara keseluruhan (composite risk), pengendalian risiko (risk control system) serta risiko strategis (strategic risk) mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan prinsip perbankan yang sehat. 6. Dewan Komisaris menjalankan fungsi pemantauan dengan melaksanakan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) dalam bentuk laporan realisasi rencana kerja dan rencana bisnis. Disamping itu, setiap bulan Manajemen melaporkan/ mempresentasikan kinerja Perusahaan kepada Dewan Komisaris. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank 1. BNI telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah melaporkannya kepada Bank Indonesia atau stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku. 2. BNI telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank. 3. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan tepat waktu, lengkap, utuh, kini dan cukup akurat. 4. Agar nasabah memiliki informasi yang cukup tentang produk perbankan yang dimiliki BNI, maka telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Pada formulir pembukaan rekening yang diisi nasabah telah memuat tentang definisi produk yang di apply nasabah, ketentuan bunga, pajak dan biaya, hak dan kewajiban atas produk tersebut, risiko-risiko yang mungkin terjadi serta informasi-informasi lain terkait produkproduk dimaksud. b. Dari sisi risiko, frontliners wajib menyampaikan risiko produk perbankan yang diminta oleh nasabah. 93 I Corporate Social Responsibility 5. The formulation and submission of the Bank Business Plan is undertaken according to Bank Indonesia Regulation No. 6/25/PBI/2004 dated October 22, 2004 on Business Plans for Commercial Banks, and Bl Circular No. 6/44/ DPNP dated October 22, 2004 on Business Plans for Commercial Banks with consideration of the composite risk, risk control system and strategic risk, as well as internal and external factors that influence future performance, and emphasis on prudent banking and sound banking principles. 6. The Board of Commissioners monitors the execution of the Bank Business Plan (RBB) through the Execution of RBB. Moreover, each month the management presents details of the Company's performance to the Board of Commissioners. Bank's Financial and Non Financial Condition 1. The Bank has made transparent its financial and non-financial conditions for the stakeholders, including through the Quarterly Published Financial Statements, and has submitted such reports to Bank Indonesia or other stakeholders as regulated. 2. The Bank has prepared and presented the financial reports and non-financial reports in the manner, type, and scope as stipulated by Bank Indonesia Regulation on Transparency of Bank Financial Condition. 3. The development and presentation of financial reports is conducted in a timely, comprehensive, updated, sufficient and accurate manner. 4. The following are steps taken to ensure that customers are provided with sufficient information regarding BNI's products and services: a. Product definitions, terms and conditions including interest rate, taxes and fees, rights and obligations, possible risks and other information are stated in the account opening form filled-out by the customers. b. On the risk side, frontliners are required to explain the risks embedded in the Bank's products applied by the customers. 63 Tata Kelola Perusahaan 5. 6. 7 8. 64 c. Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan baik tarif maupun persyaratan atas produk Perbankan, BNI akan memuat pemberlakuan ketentuan tarif baru pada papan pengumuman yang mudah dilihat oleh nasabah di cabang setidaknya 7 (tujuh) hari sebelum masa berlaku ketentuan/tarif baru tersebut atau apabila diperlukan akan disampaikan satu persatu melalui media surat menyurat. d. Apabila terdapat pengundian/hadiah atas produk perbankan yang ditawarkan Bank, penyampaian pengumuman tata cara perolehan hadiah disampaikan melalui media televisi/ cetak nasional. BNI telah melakukan transparansi tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan melalui: a. Laporan penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah (LPPN) yang dilaporkan ke Portal Bank Indonesia setiap triwulan. b. Penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah yang disampaikan kepada Direktorat Pengawasan Bank 1 Tim Pengawasan Bank 1-6 terkait dengan pengaduan nasabah. Bank telah menginformasikan produk Bank dengan transparan sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi lnformasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Penjelasan mengenai produk disampaikan oleh Petugas Cabang maupun Petugas Marketing kepada Nasabah, melakukan Business Gathering, pameran secara teratur, papan pengumuman di Kantor Cabang, layar ATM serta leaflet-leaflet, media website yang disebar di Kantor Cabang, lokasi ATM dan merchant-merchant. Data Pribadi Nasabah Penyimpan diperlakukan sesuai dengan ketentuan mengenai Rahasia Bank sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan. Bank sudah mempunyai ketentuan mengenai prosedur penerimaan, penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Tata Kerja Penyelesaian Pengaduan Nasabah. 5. 6. 7 8. c. Should changes occur in the tariff or terms of a product, BNI announces such changes using the bulletin board that is easily accessible to the customers at least 7 days before the changes become effective, or using mail sent to individual customers. d. In drawing of prizes for the Bank's products, results and the announcement of procedures to collect the prizes are conducted through ad placements in national printed and electronic media. BNI has conducted transparency in procedures for submission and settlements of customer complaints in accordance with Bank Indonesia Regulations on Customer Complaints and Banking Mediations, through: a. Reports on Handling and Settlement of Customer Complaints (LPPN) have been submitted to the Bank Indonesia website every quarter. b. Report on handling and settlement of customer complaints is submitted to Bank Surveillance Directorate 1, Bank Surveillance Team 1-6. The Bank has made transparent information on its products in accordance with the Bank Indonesia Regulation on Transparency of Information of Banking Products and Use of Customer Personal Data. Information about the products are presented to a customer's branch personnel and marketing staff, through business gatherings, regular expos, bulletin boards in branch offices, ATM screens, leaflets, the media websites in branch offices, ATM locations, and merchant locations. The personal data of depositors is treated according to the provisions on Bank Confidentiality as regulated in Law No. 10 Year 1998 as amendments to Law No. 7Year 1992 on Banking. The Bank already has in place policies for the receipt handling and settlement of customers' complaints, as regulated in the Manual Book for Settlement of Customer Complaints. 3 I Good Corporate Governance 9. Bank telah menyampaikan pengumuman atau publikasi mengenai Mediasi Perbankan kepada Nasabah untuk dipedomani oleh KantorWilayah, Cabang dan Sentra. 10. Komplain yang diterima oleh kantor cabang dilaporkan secara online ke Complaint Center yang berada di Kantor Pusat. Rekapitulasi komplain tersebut kemudian dilaporkan ke Bank Indonesia. 11. Bank mentransparansikan laporan secara tepat waktu dengan cakupan sesuai ketentuan pada home page Bank, meliputi Laporan Tahunan (keuangan dan non-keuangan) dan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan sekurangkurangnya dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas di tempat kedudukan kantor pusat Bank. 12. Sistem lnformasi Manajemen (SIM) Bank khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. SIM Bank yang tersedia antara lain: a. EIS (Executive Information System) untuk pemantauan portofolio oleh unit-unit kerja secara harian. b. Ctri-D sebagai sarana distribusi laporan-laporan operasional unit-unit kerja secara harian. c. PMS (Performance Management System) untuk penilaian kinerja unit-unit kerja (bisnis dan fungsional) secara bulanan. d. BAR (Branch Activity Resume) untuk pemantauan aktivitas transaksi finansial di unitunit kerja yang dilakukan melalui system core banking iCONS secara harian. e. SRP (Statutory Report Porta~ untuk sarana pelaporan ke pihak eksternal (Bank Indonesia, Kantor Pajak) misalnya LBU, MPN. f. Simple CRM (Customer Relationship Management) sebagai sarana memantau portofolio nasabah serta profil lengkapnya secara harian. g. PERISKOP untuk pengelolaan risiko operasional termasuk dengan melakukan pencatatan kejadian kerugian yang terjadi, menyusun tindak lanjut serta melakukan mitigasi. h. SAR (Sale Activity Resume). 93/ Corporate Social Responsibility 9. The Bank has issued announcements and publications on customer mediation, as guidelines for regional offices, branch offices and loan centers. 10. Customer complaints received by branch offices are forwarded electronically to the Complaint Center at Head Office. A summary report of these complaints is then submitted to Bank Indonesia. 11. The Bank prepares transparent and timely reports with the regulated scope of coverage for publication in the Bank's website, including the Annual Report (financial and non-financial) and the quarterly published financial statements, which are also published in at least in one Indonesian newspaper with wide circulation at the domicile location of its Head Office. 12. The Bank's Management Information System (MIS), especially the Internal Bank Reporting System, is able to provide timely, accurate, complete, reliable, and effective data and information to support decision making processes by the Management. The various MIS at the Bank are as follows: a. EIS (Executive Information System) for daily portfolio monitoring by the working units. b. Ctri-D as a distribution tool for daily operational reports of the working units. c. PMS (Performance Management System) for monthly performance evaluation by the working units. d. BAR (Branch Activity Resume) for daily monitoring of transactional activities in the working units supported by the iCONS core banking system. e. SRP (Statutory Report Portal) to serve as reporting tools to external parties (i.e. Bl and Tax Office), including LBU and MPN. f. Simple CRM (Customer Relationship Management) as daily tools for monitoring customer portfolio complete with their profiles. g. PERISKOP for management of operational risk, including recording of loss event, preparing follow-up plans and conducting mitigation. h. SAR (Sale Activity Resume). 65 Tata Kelola Perusahaan Semua SIM Bank tersebut dapat diakses melalui sarana intranet online dengan browser (Internet Explorer) yang tersedia di setiap PC pegawai yang berwenang di unit-unit kerja. 13. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb) dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun bulanan). 14. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb) dibangun dan dikembangkan oleh tenaga SDM yang kompeten, baik oleh pihak ekstenal (vendor) maupun sebagian besar oleh pihak internal (inhouse) yang merupakan tenaga business analyst, system analyst dan programmer yang menguasai bidangnya antara lain penguasaan database (Oracle, SAS, MySOL) dan penguasaan bahasa pemrograman (PHP, Java). 15. IT Security System Bank terkait pemeliharaan asset dan informasi telah memadai, dengan diimplementasikannya sebagai berikut: a. Penerapan sistem keamanan yang berlapis untuk mengakses dan menggunakan informasi pada sistem aplikasi, sistem database maupun sistem operasi dengan mengimplementasikan: 1). Password management dan token 2). User access (access list) management 3). Perangkat network & application security seperti VPN (Virtual Private Network), Firewall, IPS (Intrusion Prevention System), IDM (Identity Management), serta Periodical Penetration Testing sehingga dapat melakukan deteksi dini, klasifikasi dan seleksi terhadap berbagai ancaman seperti serangan virus, worm dan spyware. 4). Pengamanan berlapis (physical security parameter) pad a data center dan disaster recovery center pada Bank. 5). SSL (Security Socked Layer) untuk transaksi internet banking. b. Diminimalisir pembobolan sistem keamanan dengan dilakukannnya pemantauan oleh kelompok (satuan kerja) IT Security Management terkait akses informasi terhadap sistem aplikasi, database dan operating system dan pengkinian (updating) program anti virus secara periodik untuk mencegah dan melindungi jaringan IT Bank. c. Penerapan standar manajemen mutu terhadap pengelolaan IT Security ISO 9001 :2000 dan dalam tahapan implementasi ISMS (Information 66 Each of these MIS is accessible online through the Bank's intranet via the internet browser application (Internet Explorer) available at each work computer of the authorized personnel in all work units. 13. The available Bank MIS (EIS, Ctri-D, PMS, etc) is accessible according to the predetermined reporting period (daily, weekly, or monthly). 14.The existing MIS at the Bank is built and developed by competent human resources, both from external vendors as well as internal (in-house) personnel, comprising business analysts, system analysts and qualified programmers in their fields, including database applications (Oracle, SAS, MySQL) and programming languages (PHP and Java). 15. The Bank has an adequate IT security system in relation to the maintenance of assets and information, as shown by: a. Implementation of multi layered security system to access and use the information in the application system, database system, and operating system: 1. Password management and token 2. User access (access list) management 3. Network and security applications such as VPN (Virtual Private Network), Firewall, IPS (Intrusion Prevention System), IDM (Identity Management), and Periodic Penetration Testing in order to obtain early warning classification and selection capability against viruses, worms and spyware. 4. Multi layered physical security parameter in the Bank's data center and disaster recovery center. 5. SSL (Security Socked Layer) for internet banking transactions. b. Minimizing security system intrusions through monitoring by a dedicated IT Security Management work unit related to access to information from the application system, database, and operating system, and periodic anti-virus updates to protect the Bank's IT network. c. The implementation of ISO 9001 :2000 standard on IT Security Quality Management systems and, in the process of implementation, 3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility the ISMS (Information System) 27001 standards to support the Security Management System) 27001 pada Bank untuk menunjang keselarasan terhadap kehandalan IT Security System pada Bank. d. Pelaporan Performance IT Security System Bank secara periodik (PMS-Performance Management System- untuk penilaian kinerja secara bulanan) dan mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif dan dapat diakses melalui sarana intranet online dengan browser (Internet Explorer) yang tersedia di setiap PC pegawai yang berwenang di unit-unit kerja. e. Sosialisasi dan peningkatan kesadaran (awareness) dengan pelatihan (peningkatan keahlian penguasaan IT security) dan mengisi kuisioner tingkat pemahaman terhadap IT Security System yang dilakukan secara periodik melalui sarana intranet online untuk menurunkan risiko gangguan dan mencegah kerusakan serta kesalahan sistem dari dalam dan luar jaringan IT Bank. d. Periodic IT Security of (PMS- Performance Measurement System -for monthly evaluation) is currently of providing data and information in a accurate, reliable and effective manner and is accessible to all employees through intranet and extranet systems. e. Socialization and improvement of awareness on IT security through training programs and questionnaires which are periodically distributed to obtain information on IT awareness levels and to minimize intrusion risks and prevent system errors from internal and external networks. Remuneration Provided to the BOC and Facilities Remuneration Packages for Members of the BOC and BOD Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Jenis remunerasi dan fasilitas bagi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah diterima dalam 1 tahun Remunerasi (gaji, uang cuti, tunjangan rutin, tantiem, fasilitas kesehatan dan komunikasi) Remuneration (salary, leave allowance, routine allowance, tantiem, medical facilities and communication) Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, alat komunikasi asuransi kesehatan dan sebagainya) yang *) : Other facilities in natura (housing, transportation, communication devices, medical insurance, etc.) that are*): - dapat dimiliki acquirable - tidak dapat dimiliki non-acquirable *I 7 1,043.04 9 2,963.19 764.67 2,385.26 278.37 577.93 dinilai dalam ekuivalen Rupiah valued in Rupiah eqUivalent 67 Tata Kelola Perusahaan Paket Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration ~''""~<~''"'"' for Members of the BOC and BOD (satuan orang) (number of people) Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun*) Amount of remuneration per person in 1 year*) Di atas Rp 2 miliar Above Rp 2 biliion Jumlah Direksi Number of Directors Jumlah Dewan Komisaris Number of Commissioners 9 7 Di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar Above Rp 1 billion to Rp 2 billion Di atas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar Above Rp 500 million to Rp 1 billion ·-· -------------~-~-~-----------------·· Rp 500 juta ke bawah Below Rp 500 million *) d1tenma secara tunal recetved tn cash Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan tidak melakukan shares option Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Rasio gaji yang tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan Rasio gaji yang tertinggi dan terendah = 54,38 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,50 : 1 Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah = 1,11: 1 Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi = 2,16 : 1 68 For the period of January December 2009, the Bank did not conduct any share options. Salary is defined as remuneration in the form of money received by an employee from the company as employer as a reward for service rendered, administered through a work contract agreement or law, which includes fringe benefits for the employee and his/her dependents. and lowest salaries in rnnu><>vie.n.n scale: Ratio of highest and lowest salaries = 54.38 : 1 Ratio of highest and lowest salaries of Directors= 1.50: 1 Ratio of highest and lowest salaries of Commissioners = 1.11 : 1 Ratio of highest salaries of Directors and highest salaries of staff= 2.16: 1 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility PENYIMPANGAN INTERNAL INTERNAL FRAUD Penyimpangan internal (internal fraud) adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp 100.000.000,(Seratus juta rupiah). Internal fraud is defined as deviations or deceit performed by management, permanent or temporary staff (part-time or outsourcing) related to work processes and operational activities of the Bank, on the Bank's financial which have a significant condition, that is, when the amount is more than Rp 100,000,000 (one hundred million Rupiah). Internal fraud cases are listed below: Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: (satuan) (number) Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases conducted by Internal fraud dalam 1 tahun Internal fraud in 1 year sebelumnya Previous year (2008) Tahun berjalan Current year 3 2 Under internal Belum diupayakan Pending follow-up actions Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Under litigation process PERMASALAHAN HUKUM LEGAL PROCEEDINGS Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di Bank untuk periode Januari- Desember 2009 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut: Legal proceedings are civil and criminal lawsuits which the Bank confronted during the of the Annual and have been processed Legal proceedings involving the Bank in the of January to December 2009 are listed in the following: (satuan) (number) Permasalahan Hukum Legal Proceedings Telah selesai (telah mempunyai Completed (legal binding) Jumlah Civil kekuatan hukum yang 53 tetap) Pidana Criminal 13 Dalam proses penyelesaian In process 397 201 Total 450 214 I ---·-···------------·-- 69 Tata Kelola Perusahaan BENTURAN TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST 1. 1. 2. 3. 4. 5. Sesuai Peraturan Bapepam Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, dan/atau pihak terkait dengan Bank. Bank telah mengungkapkan adanya benturan kepentingan dalam setiap keputusan khususnya yang terkait dengan persetujuan kredit maupun pengadaan barang dan jasa serta terdokumentasi dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses atau pengambilan keputusan kredit karena adanya benturan kepentingan diinformasikan dalam Perangkat Aplikasi Kredit (PAK). Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data dan dokumen dalam rangka pemberian kredit tersebut disimpan I didokumentasi sesuai ketentuan yang berlaku. Ketentuan tersebut disusun dengan maksud untuk melindungi kepentingan Bank dan pihak-pihak yang terkait. BNI telah memiliki ketentuan tentang pemberian kredit kepada calon debitur yang memiliki hubungan keluarga maupun yang mengandung benturan kepentingan dengan pemrosesan dan atau pemutus kredit. Dalam Pedoman kode etika insan BNI (Code of Conduct) antara lain memuat larangan terhadap pegawai untuk melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang dapat merugikan BNI serta larangan memberi I menerima hadiah I cinderamata Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi atau menghindari adanya benturan kepentingan dalam menjalankan operasional perbankan. Dalam periode Januari-Desember 2009, BNI tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Buy back share dan buy back obligasi Bank Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 70 2. 3. 4. 5. According to Bapepam Regulation No. IX.E.1 concerning Certain Transactions with a Conflict of Interest a conflict of interest is defined as the difference in the economic interest of the Bank and the personal economic interest of its owners, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, Executive Officers, and/or related parties of the Bank. The Bank has disclosed and documented the existence of conflict of interest in every decision, particularly relating to credit approval and approval for procurement of goods and services. Sources of conflict of interest in transfer processes or credit approval processes is disclosed in Credit Application Tools (PAK). The PAK and its data and documentation are stored and documented according to applicable regulations. Such regulations are intended to protect the interests of the Bank and other related parties. BNI currently has regulations in place pertaining to credit disbursement to debtors having family relationship or conflict of interest with the decision making officer of the credit. The BNI Code of Conduct contains prohibitions for employees to be involved in conflict of interest actions; and prohibitions to give/accept gifts and souvenirs. The Bank's BOC, BOD and employees has put every effort to reduce and minimize conflicts of interest in performing banking operations. During the period of January-December 2009, BNI did not engage in any transactions that had a conflict of interest. Share i::>UiV-IJ<U~Ks and Bond Share buy-backs or bond buy-backs represent efforts by BNI to reduce the amount of outstanding shares or bonds issued by BNI by purchasing those shares or bonds, according to procedures established by related regulations. 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility Untuk periode Januari- Desember 2009, BNI tidak melakukan action buy back atas outstanding sa ham dan obligasi BNI. In the period of January to December 2009, BNI did not exercise any buy back action for its outstanding share and bonds. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility dan tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Funds for Social and Political Activities Pemberian dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : For the period of January to December 2009, BNI was limiting itself to providing funds solely for social activities related to its Corporate Social Responsibility programs. The Company did not fund any political activities. Funds for social activities related to Corporate Social Responsibility programs are as follows: Jumlah Amount (Rp) 1. Program BUMN Peduli SOE Cares Program 2,043,475,000 2. Bantuan korban bencana alam Donations for victims of natural disasters 3. Bantuan pendidikan dan pelatihan Donations for education and training 4. Bantuan peningkatan kesehatan Donations for health improvement 5. Bantuan Pengembangan Prasarana & Sarana Umum 292,362,165 3,490,346,499 SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan di BNI dijabat oleh Pemimpin Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan bertugas mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan secara efektif telah menjalankan fungsinya untuk tahun 2009 antara lain: - Sebagai penghubung antara BNI dengan otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan masyarakat umum serta bertanggungjawab untuk menyediakan dan menyampaikan informasi yang penting mengenai BNI kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan pemegang saham. The function of the Corporate Secretary at BNI is held by the Head of the Corporate Communications Division, reporting directly to the President Director, and whose mission is to consistently and continuously support the creation of a good corporate image by engaging in effective communication programs to all stakeholders. Throughout the year, the Corporate Secretary performed duties as follows: - The Corporate Secretary serves as the chief liaison officer between the Bank and the capital market authorities, the investment community, and the general public, and is responsible for the preparation and dissemination of material information on the progress of the Bank to the general public as well as to the shareholders. 71 Tata Kelola Perusahaan - - - - - - - Memelihara hubungan dengan pihak eksternal dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh BNI sebagai perusahaan publik termasuk untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lainnya seputar BNI. menyebarluaskan informasi mengenai BNI kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. lnformasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain, Tabloid 46, newsletter, intranet, temu karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan cabang. Memberikan masukan, pertimbangan dan pendapat hukum kepada Direksi dan unit-unit lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan status BNI sebagai badan hukum publik serta hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan usaha perusahaan serta dalam merumuskan peraturan atau kebijakan Perusahaan. Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan menginformasikan kepada manajemen. Menfasilitasi, mencatat serta mendokumentasikan pelaksanaan rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris. Menindaklanjuti pengaduan nasabah. Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS. Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan pihak otoritas yang berwenang terhadap BNI sebagai badan hukum publik seperti laporan triwulanan perusahaan, laporan manajemen, annual report dsb. Mengkoordinasikan penyaluran dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibility BNI. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh Kelompok Komunikasi Investor, Kelompok GCG dan Kesekretariatan, Kelompok Komunikasi Eksternal, Kelompok Komunikasi Internal dan Kelompok Komunikasi Marketing. Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan telah mengelola program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan, antara lain melalui penerbitan siaran pers dan aktivitas keterbukaan informasi sebagaimana dirinci pada tabel-tabel berikut ini. 72 - - External relations are properly maintained, especially with regards to the fulfilment of the Bank's obligation as a publicly-listed company to disseminate information regarding its performance, operational activities, and other issues related to BNI. Dissemination of information on BNI to all employees, including socialization of Management's programs and policies. Information is disseminated by means of internal media, which includes: Tabloid 46, Newsletter, intra net, employee forums, as well as socialization to regional and branch offices. Providing input, consideration and legal opinion to the BOD and other working units pertaining to capital market and BNI's status as a public company and other matters relating to business development as well as in formulation of Bank policies and regulations. Closely monitoring the development in capital markets, including changes in capital market regulations to be reported to the BOD. Facilitating, recording and documenting BOC and BOD meetings. To follow up customer complaints. To coordinate the GMS. To submit reports as required by relevant authorities regarding BNI's status as a public company, such as company quarterly reports and the annual report. To coordinate distribution of donations for social activities in relation to BNI Corporate Social Responsibility Programs. In discharging its function and role, the office of the Corporate Secretary is assisted by the Investor Relations Group, GCG and Secretarial Group, External Communication Group, Internal Communication Group, and the Marketing Communication Group. Throughout 2009, the Corporate Secretary has engaged in effective communication programs to all stakeholders, including through the issuance of press releases and activities in information disclosure as detailed in the following tables. 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility Daftar Siaran Pers List of Press Release Subject February 7 BNI Syariah bersama MasterCard Worlwide meluncurkan kartu kredit baru berbasis syariah, Hasanah Card. and MasterCard Worldwide launches a new, based credit card, Hasanah Card. February 12 Penandatanganan Memorandum of Understanding PT Sumber Alfaria Trijaya (Aifamart) untuk penerbitan prepaid. of Understanding with PT Sumber Alfaria (Aifamart) for a new prepaid debit card. lima Emerald lounge baru di Jakarta untuk melayani para nasabah prioritas BNI. Official opening of five new, Emerald lounges in Jakarta to serve BNI's priority customers. February 17 BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 8,5 miliar di Tuban, Jawa Timur guna mendorong pertumbuhan bisnis mikro. BNI disburses Rp 8.5 billion worth of KUR financing in Tuban, East Java, to promote the development of micro businesses. February 19 BNI bekerjasama dengan MasterCard WorldWide meluncurkan produk kartu kredit lifestyle terbarunya yaitu BNI Style Titanium. BNI and MasterCard Worlwide introduce BNI Style Titanium as a new lifestyle credit card. February 23 BNI salurkan KUR sebesar Rp 16,1 miliar untuk 155 usaha kecil di propinsi Nanggroe March --------1-------------------------------------------------.-------------------------------------------------- March 4 Penyaluran KUR sebesar Rp 97,9 miliar untuk 667 di Lampung. of Rp 97.9 billion worth KUR for 667 micro in Lampung. March 11 Hingga akhir Februari 2009, BNI telah kemitraan senilai Rp 108,64 miliar kepada mitra binaan di seluruh Indonesia. March 12 BNI menyalurkan KUR sebesar Rp 53,4 miliar kepada 324 usaha kecil di Sulawesi Selatan. BNI provides Rp 53.4 billion KUR to 324 small businesses in South Sulawesi. March 13 BNI menyalurkan KUR sebesar Rp31, 1 miliarguna mendorong pertumbuhan bisnis mikro di Kalimantan Selatan. BNI disburses Rp 31.1 billion worth of KUR financing in South Kalimantan to promote the development of micro March 23 BNI dan Singapore Post menawarkan alternatif Indonesia. February 2009, BNI channeled Rp108.64 billion partnership loans to over 3,900 micro partners country. April April1 Di akhir 2008, total outstanding kredit melalui program linkag tumbuh 211 o/o menjadi Rp 2,68 triliun. As per end 2008, total outstanding loans through linkage program grew by 211 o/o to Rp 2.68 trillion. April3 Peluncuran fitur SMS Payment untuk transaksi pembayaran di webstore merchant. Official launching of SMS Payment, a new feature to support payment transactions in webstore merchants. April7 BNI mengoperasikan 10 cabang weekend banking guna memenuhi kebutuhan nasabahnya. BNI operates 10 weekend banking outlets to meet the needs of its customers. April21 BNI kembali ditunjuk oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk menyalurkan fasilitas kredit pemilikan rumah bersubsidi. BNI was again appointed by the State Ministry of Housing to channel subsidized home mortgage facilities. Ace h. April29 BNI bersama LONGCHAMP meluncurkan program eksklusif Private Sale bagi para pemegang kartu kredit BNI dan member VIP LONGCHAMP BNI and LONGCHAMP offered a Private Sale program exclusive for BNI credit card holders and LONG CHAMP's VIP members. April30 Bekerjasama dengan PT Mekar Unggul Sari, BNI menawarkan program harga khusus ke Taman Wisata Mekarsari khusus bagi semua pemegang kartu BNI Debit, Kredit dan Kartu In partnership with PT Mekar Unggul Sari, BNI provides special price invitation to Taman Wisata Mekarsari exclusive to all BNI debit, credit and sharia cardholders. 73 Tata Kelola Perusahaan Tanggal Date Peri hal Subject May 2 dan Landesbank Baden-Wuttemberg menjalin kerja sam a pemanfaatan jaringan kedua bank untuk transaksi internasional. BNI and Landesbank Baden-Wuttemberg agree to build partnership in branch sharing for international transactions. May4 BNI ditunjuk oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai bank pembayar untuk para nasabah Bank IFl. BNI was appointed by Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) as the payment bank for Bank IFI's customers. May 22 Penyelenggaraan BNI Gelegar Expo di Jakarta dan Medan dari 23 Mei hingga 31 Mei 2009. BNI Gelegar Expo in Jakarta and Medan from May 23 to May 31, 2009. May27 BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 3,36 triliun dan USD 55 juta kepada Krakatau Steel Group. BNI provides Rp 3.36 trillion and USD 55 million Loans to Krakatau Steel Group. May 29 Pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto, di mana BNI berpartisipasi memimpin sindikasi kredit senilai Rp 764 miliar, berjalan sesuai target. The construction of Surabaya-Mojokerto toll road, with BNI leading a loan syndication of Rp 764 billion, moves ahead as planned. May30 BNI - lndosat sepakat meningkatkan benefit untuk Kartu Kredit Matrix-BNI. May -----------------------------------------~-----------------~-~------------------- BNI-Indosat agree to add benefits to Matrix-BNI Credit Card. June June 1 ~NI ditunjuk sebagai bank pengelola dana cadangan bandonment and site restoration dari kontraktor migas. BNI is appointed to manage abandonment and site restoration reserve funds from energy contractors. Kartu Kredit BNI dan HARVEY NICHOLS Gelar Summer Sale. BNI Credit Card and HARVEY NICHOLS launch Summer Sale event. June 27 BNI Hadirkan Benefit Kartu Kredit BNI Style Titanium di Surabaya. BNI introduces Surabaya. June 26 BNI Ditunjuk sebagai Bank Persepsi Penerimaan Negara dari Luar Negeri. BNI is appointed as a Bank to Receive Overseas Payment for State Income. Peluncuran program loyalty Rejeki BNI Taplus 2009 guna mendukung bisnis tabungan sekaligus merayakan hari jadi ke 63 bank BNI. Launching of Rejeki BNI Taplus 2009 loyalty program to support BNI's funding franchise and celebrate the Bank's 63rd anniversary. Program Nonton Bareng Nasabah BNI di 105 gedung teater berhasil memecahkan rekor MURI. BNI's 'Nonton Bareng Nasabah BNI' launched in 105 movie theatres breaks MURI record. BNI Pimpin Sindikasi Pembiayaan sebesar Rp 1,1 triliun untuk proyek Mal dan Apartemen Central Park. BNI leads a Rp 1.1 trillion syndication loan for Central Park Mall and Apartment project. August 12 BNI dan Badan Kepegawaian Negara menjalin kerja sama penerbitan Kartu Pegawai Elektronik co-branding yang juga berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit BNI BNI and Badan Kepegawaian Negara forge a partnership to issue co-branding employee card that also functions as BNI's ATM and debit card. August 13 BNI Berikan Kredit Rp 500 miliar kepada PT Hutama Karya. BNI provides Rp 500 billion loans to PT Hutama Karya. August 13 Pembukaan Remittance Center BNI di Singapura. Official opening of BNI's Remittance Center in Singapore. August 20 Pembukaan BNI Gelegar Expo di Denpasar. Official opening of BNI Gelegar Expo in Denpasar. Kampoeng BNI Kembangkan Pupuk Petroganik. Kampoeng BNI develops Petroorganic fertilizer. June 12 I new, BNI Style Titanium benefits in July July 5 July 5 i I July 7 I August August 21 August 24 I BNI dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menghadirkan layanan "Transfer lnstan - Kirim Seketika Via XL:' secara I' online di lebih dari 1.000 kantor BNI di seluruh Indonesia. I August 27 74 Kerjasama BNI Management. - PT ASKES untuk layanan Cash BNI and PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) offer online, instant transfer service, "Transfer lnstan Kirim Seketika Via XL:' through over 1,000 BNI branches across Indonesia. and PT ASKES announced partnership in Cash \11;,,,a 8 c,,,c,, service. 2009 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility September September 09 Jelang Lebaran, Sebesar 30%. BNI Naikkan Persediaan Uang Harian BNI provides 30% more in daily currency to anticipate Lebaran. BNI Kembali Gelar Mudik Nasabah untuk Kelima Kalinya. BNI organizes its fifth Gelar Mudik Nasabah program. October 5 RUPSLB BNI Setujui Pemisahan Unit Usaha Syariah Menjadi Bank Umum Syariah. BNI's Extraordinary Meeting of Shareholders approves the separation of Syariah Business Unit into Bank Umum Syariah. October 11 BNI Gelar Promo Nonton Perdana dan Promo Buy 1 Get 1 FreeTiket Film untuk pemegang kartu kredit BNI. BNI launches its Premiere Preview and Buy 1 Get 1 Free Movie Ticket promotion for its credit card holders. October 13 BNI dan Perum Perumnas mengumumkan kerjasama penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pekerja migran Indonesia. BNI and Perum Perumnas announced their partnership to channel mortgage loans for migrant workers. October 14 Berikan Fasilitas Kredit Rp 1,28 triliun untuk Proyek PLTU dan PLTU Pangkalan Susu. BNI provides Rp 1.28 trillion loan facility for PLTU Turahan and PLTU Pangkalan Susu projects. October BNI has added 1,000 new ATMs. November November 7 BNI Bantu Pembangunan 293 Rumah di Padang Pariaman. BNI provides aid for the reconstruction of 293 houses in Padang Pariaman. November 13 BNI Syariah Tambah Kantor Cabang di Kota Bekasi. BNI Syariah opens a new branch office in Bekasi. November 13 Saham BNI (BBNI) masuk ke dalam Morgan Stanley Index (MSCI). November 19 BNI tanam 10.000 pohon di lmogiri. BNI plants 10,000 trees in lmogiri. November 25 Penyaluran KUR BNI di Maluku Mencapai Rp 31,3 miliar. Bl\11 channels Rp 31.3 billion micro loans (KUR) in 1\!laluku. November 23 BNI Raih Asia Responsible Entrepreneurship Award 2009 BNI wins the Asian Responsible Award 2009 for two (BBNI) is listed in the Morgan Stanley Capital Index 75 Tata Kelola Perusahaan Keterbukaan lnformasi Information Disclosure Tanggal Date Keterangan Jan 23 Klarifikasi/Penjelasan Pelaksanaan Kuasi Organisasi BNI Multi Finance Clarification/Explanation on the Quasi-Organization at BNI Multi Finance Feb 13 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media ----- Description Mar31 Penyampaian Data Hutang/Kewajiban BNI Dalam Val uta Asing Submission of Data on BNI Debts/Liabilities in Foreign Currency Mar31 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Published Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited) Mar31 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Consolidated Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited) Apr2 Rencana RUPS BNI Apr8 Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008 Apr27 Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Correction on Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008 Apr27 RalatTanggal Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Correction on the Date for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008 Apr30 Laporan Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Fiscal 2008 Annual Report Apr30 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Mar 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited) Plans for General Meeting of Shareholders of BNI Apr30 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Maret 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited) May 12 Publikasi Panggilan RUPS BNI Publication of Invitation for Annual General Meeting of Shareholders May 12 Panggilan RUPS BNI Invitation for Annual General Meeting of Shareholders May29 Hasil RUPSTahunan Tahun Buku 2008 BNI Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008 May 29 Jadwal Pembagian Dividen Tunai BNI Schedule for Distribution of Cash Dividends May 29 Hasil RUPS & Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Resolutions of the AGMS and Announcement of Cash Dividend Distribution Jul16 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media Jul17 Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited) Jul17 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited) Jul27 Penjualan Saham Oleh Komisaris lndependen BNI Sale of Shares Held by li<uefl""u""' Commissioner of BNI Aug 13 Keterbukaan lnformasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure Aug 13 Publikasi Keterbukaan lnformasi BNI Publication of BNI Information Disclosure Aug 25 Rencana RUPS Luar Biasa BNI Plans for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI Sep 2 Publikasi Pemberitahuan RUPS Luar Biasa Publication of Notification for Extraordinary General Meeting of Shareholders Sep 17 Publikasi Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Publication of Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders Sep 17 Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI Oct 6 Pengumuman Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Announcement of Distribution of Interim Cash Dividends Oct 7 Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure Oct 7 Hasil RUPS Luar Biasa BNI Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI Oct 7 Publikasi Hasil RUPS Luar Biasa BNI Publication of Resolutions of the Exuau•dil,ary General Meeting of Shareholders of BNI Oct 12 Rencana BNI Melakukan Limited Review Atas Laporan Keuangan Per 30 September 2009 Plans for a Limited Review on BNI Financial Statements as of September 30, 2009 Nov 2 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media Nov 5 Jadwal Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Schedule for Distribution of Interim cash Dividends Nov 5 Pemberitahuan Pelaksanaan Pembayaran Dividen Interim Tahun Buku 2009 BNI Notification on the Payment of Interim Cash Dividends for Fiscal 2009 Nov9 lnformasi Rencana Public Expose BNI Plans for BNI Public Expose Nov 16 Perubahan Jadwal Public Expose BNI Change of Date for BNI Public Expose Nov 26 Penyampaian Materi Public Expose BNI Submission of Materials for Public Expose -~---~-"--"--·-····-···· I Nov30 ----- Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Published Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review) Nov30 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Consolidated Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review) Nov30 Penyampaian Materi Final Public Expose BNI Submission of Final Materials for Public Expose Dec 7 Penyampaian Hasil Public Expose BNI Submission of Results of Public Expose Dec 9 Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure Dec 30 Laporan Pembentukan Unit Audit Internal (Satuan Pengawasan Internal) BNI. Report on the Establishment of BNIInternal Audit Unit 76 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility KODE ETIK KARYAWAN CODE OF CONDUCT BNI telah memiliki panduan berupa kode etik atau Code of Conduct (disingkat dengan "COC")sebagai Since 2001, BNI has issued a formal company Code of Conduct (CoC) that serves as the ethical guidelines for BNI employees in performing their daily tasks and duties, and in their interaction with work colleagues, business partners, and other parties. The issuance of CoC is expected to support the GCG implementation throughout all aspects of the Bank's operations. pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar yang memandu hubungan di antara lnsan BNI dan hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholde(J dalam berbisnis sejak tahun 2001, yang diharapkan dapat mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan dengan sebaik-baiknya. COC merupakan pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap peraturanperaturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya, serta dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan. Dalam perjalanannya, BNI melakukan reviewterhadap COC dengan maksud dan tujuan untuk: • Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan agar berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas perusahaan, serta sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis. • Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di dalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut. • Mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Serving as the Bank's internal guidelines, the CoC describes the Bank's value system, business and work ethics, commitment and adherence to BNI's regulations for all individuals in performing their business activities as well as in interacting with the stakeholders. BNI has reviewed CoC for the purposes of: " Enhancing the guidelines to ensure proper business conduct as well as a guideline for proper behaviors in challenging business situations. " An individual performance indicator to measure adherence to the Bank's rules and regulations. " Identifying standards and ethics that comply with the Bank's overall vision and mission. The implementation of CoC is expected to nurture a positive working environment and promote solid teamwork. The CoC serves as the guideline for all BNI personnel in their conduct in everyday work activities and in interacting with work colleagues, business partners, and other parties, so that BNI can maintain the trust of the stakeholders. lmplementasi COC di atas, diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi segenap insan BNI, serta menciptakan kerja sama tim yang solid. Mengingat COC ini merupakan pedoman bagi insan BNI dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari, serta berinteraksi dengan mitra kerja, mitra usaha, dan pihak-pihak lainnya, dengan tujuan BNI mampu mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingannya. 77 Tata Kelola Perusahaan Pada intinya Code of Conduct BNI mengatur pokokpokok hal-hal sebagai berikut: 1. Bertindak Profesional 2. Menjadi Panutan & Saling Mengingatkan 3. Menjaga Hubungan Baik Antar lnsan BNI 4. Menjaga Kerahasiaan 5. Menjaga Keamanan Kerja 6. Berkomitmen Terhadap Lingkungan 7 Melakukan Pencatatan Data dan Penyusunan Laporan 8. Mencegah Benturan Kepentingan 9. Memberi/Menerima Hadiah/Cinderamata 10. Bertindak Sebagai Narasumber 11. Larangan menjadi Anggota dan Donatur Parpol 12. Mengungkapan lnformasi 13. Menggunakan dan Menjaga Aset BNI 14. Penggunaan Corporate Identity BNI's Code of Conducts covers the following important aspects: 1. Act professionally 2. Be a role model 3. Maintain harmonious relations among employees 4. Protect the Bank's confidentiality 5. Maintain a safe environment 6. Be committed to the environment 7 Engage in proper data recording and reporting 8. Avoid personal conflict of interest 9. To give/receive gifts/souvenirs 10. Be a resource person 11. Avoid becoming a political party member or contributor 12. Disclose information 13. Maintain and preserve BNI's assets 14. Wear corporate identity Prinsip 46 Prinsip 46 merupakan panduan perilaku yang akan membantu semua insan BNI memahami nilai-nilai Budaya Kerja BNI dan melaksanakan Perilaku Utama yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di BNI. Tuntutan ini berlaku bagi seluruh insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di BNI. 46 Prinsip 46 represents a guideline for all employees of BNI in instilling the values of the BNI Work Culture and in implementing the Core Employee Behavior that serves as a model of employee conduct at BNI. This guideline is applicable to all personnel at BNI, from Commissioners and Directors down to the lowest ranking employee in the organization, including employees of business partners stationed at BNI. Prinsip 46 yang dicanangkan pada tanggal 5 Juli 2007 merupakan akronim dari 4 (empat) nilai budaya kerja yang baru, yaitu profesionalisme, integritas, orientasi pelanggan dan perbaikan tiada henti. Diharapkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kerja yang baru akan dapat mendukung pencapaian visi dan misi BNI untuk senantiasa unggul dalam layanan dan kinerja mengingat bahwa budaya kerja tersebut mencerminkan keinginan sungguh-sungguh dan komitmen yang kuat dari insan-insan BNI untuk memberi yang terbaik kepada seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder baik internal maupun eksternal). Introduced on July 5, 2007, Prinsip 46 is an acronym of the Bank's new four culture values: professionalism, integrity, customer miented and continuous improvement. Reflecting strong commitment to deliver the best for all internal and external stakeholders, these new values are expected to suppmt the attainment of BNI's Vision and Mission and promote service and performance leadership. 78 3 I Good Corporate Governance Nilai Budaya Kerja BNI mempunyai makna sebagai berikut: 93 I Corporate Social Responsibility BNI Work Values are described as follows: 1. Profesionalisme Memiliki kompetensi dan berkomitmen memberikan hasil terbaik Possessing reliable work competencies and a commitment to excel 2 lntegritas Berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki Maintaining consistency of thoughts, words and actions, based on personal conscience and belief on the universal principles of truth 3 Orientasi pelanggan Senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap sa ling menghargai dan hubungan kemitraan yang sinergis Putting the interest of the customers first on the basis of mutual respect and synergistic partnership 4 Perbaikan tiada henti Senantiasa mencari peluang dan solusi untuk meningkat layanan dan kinerja yang melampaui harapan pelanggan Continuously seeking for opportunities and solutions to improve services and deliver a performance that exceeds a customer's expectation Nilai profesionalisme dan intergritas berorientasi ke dalam diri individu. Sedangkan nilai orientasi pelanggan dan perbaikan tiada henti berorientasi pada aspek di luar diri seperti lingkungan dan pihak lain. Pelanggan dalam hal ini berarti luas yaitu pihak-pihak internal dan eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan BNI. The values of Professionalism and Integrity are oriented towards employee self-development, while the values of Customer-Oriented and Continuous Improvement are directed to the external environment and other parties. In this case, the word "customer" is used broadly to define all internal and external parties including stakeholders of BNI. Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki perilaku utama yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh lnsan BNI, dengan perincian sebagai berikut: Each of the Values of the Work Culture has corresponding Core Behaviors that serve to guide the conduct of all BNI personnel, as follows: 3 Orientasi pelanggan d. Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis Constantly strive for improvement Komitmen insan BNI untuk mempunyai perilaku dan sikap yang mencerminkan Nilai Budaya Kerja Prinsip 46 diwujudkan dalam penandatangan komitmen Terhadap Prinsip 46 All personnel at BNI have signed a Statement of Commitment to PRINSIP 46 signifying the commitment of each individual to implement the values and behavior consistent with Prinsip 46. 79 Tata Kelola Perusahaan KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK GENERAL SUMMARY OF THE RESULTS OF SELF ASSESSMENT ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION AT THE BANK Dari hasil Self Assessment, Bank menetapkan Nilai Komposit pada posisi 1,45 (satu koma empat lima) sehingga berada pada predikat komposit : Sangat Baik. The results of the GCG Self Assessment show a Composite Rating of 1.45 (one point fourty-five), or within the rating category of: Good. Adapun peringkat masing-masing faktor adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris = peringkat 1 a. Anggota Dewan Komisaris berjumlah 7 (tujuh) orang sehingga memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Jumlah tersebut telah sesuai dengan ukuran serta kompleksitas usaha Bank. b. Jumlah Komisaris lndependen sebanyak 4 (em pat) orang, ekuivalen dengan 57,14% (lima puluh tujuh koma empat belas persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. c. Seluruh anggota Dewan Komisaris mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sepenuhnya memenuhi prinsipprinsip GCG, serta telah berjalan efektif dan tidak ada kelemahan minor. e. Rapat Dewan Komisaris terselenggara dengan sangat efektif dan efisien. f. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris sangat baik dan tidak pernah melanggar ketentuan atau peraturan yang berlaku. 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi = peringkat 1 a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sangat sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku dimana jumlah Direksi sebanyak 9 (sembilan) Direktur Direksi mempunyai integritas, berpengalaman paling kurang 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank atau institusi keuangan. Direksi tidak mempunyai rangkap jabatan. 80 The composite rating is made up of the following rating values: 1. Implementation of tasks and responsibilities of the Board of Commissioners = rating of 1 a. The BOC comprises of 7 members conforming with the regulation of Bank Indonesia. The number is suited to the scale and complexity of BNI's business. b. The number of Independent Commissioners of 4 persons is equivalent to 5714% (Fifty seven point fourteen percent) of the total number of members of the Board of Commissioners. c. All members of the BOC have the ability to act and make decision independently. d. The execution of duties and responsibilities of the BOC is conducted in compliance with GCG principles and in an effective manner without any minor weakness. e. Meetings of the BOC are conducted in an effective and efficient manner. f. Transparency is well maintained by all members of the BOC with no violation recorded during the year. 2. Implementation of tasks and responsibilities of the Directors = rating 1 a. The Board of Directors' composition, integrity and competences are in line with the Bank's size and business complexity as well as meeting prevailing regulation with 9 (nine) Directors, each having at least 5 (five) years operational experience as an Executive in a bank or other financial institution. All Directors do not hold other positions. 1 Annuai Report 2009 3/ Good Corporate Governance b. Seluruh Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen. c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor. d. Rapat Direksi terselenggara secara efektif dan efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi. e. Aspek transparansi anggota Direksi baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/ perundangan yang berlaku. b. All Directors have the necessary capabilities to act and decide c. The execution of the Directors' task and responsibilities has complied with the GCG principles with no minor weaknesses. d. The Board of Directors' meetings are effectively and efficiently held where ali decisions are recorded in the Meeting Minutes. e. Good transparency without any violation prevailing rules/regulations. 3 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite = peringkat 1 a. Komposisi dan kompetensi anggota komitekomite sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. b. Pelaksanaan tugas komite-komite telah berjalan sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor. c. Rekomendasi komite-komite, sangat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris. d. Penyelenggaraan rapat komite-komite berjalan sesuai dengan pedoman intern dan terselenggara secara sangat efektif dan efisien. 4. Penanganan benturan kepentingan = peringkat 1 a. Bank telah memiliki kebijakan intern, sistem dan prosedur mengenai benturan kepentingan antara lain sebagaimana dimuat dalam Credit Policy Committee, Code of Conduct serta Anggaran Dasar. Disamping itu Bank telah memiliki ketentuan tentang pemberian kredit kepada calon debitur yang memiliki hubungan keluarga maupun yang mengandung benturan kepentingan dengan pemrosesan dan atau pemutus kredit. b. Bank telah mengungkapkan adanya benturan kepentingan dalam setiap keputusan khususnya yang terkait dengan persetujuan kredit maupun pengadaan barang dan jasa yang telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses atau pengambilan keputusan kredit karena adanya benturan kepentingan diinformasikan dalam Perangkat Aplikasi Kredit (PAK). 93/ Corporate Social Responsibility Comprehensiveness and implementation of the tasks of the Committees = rating of 1 a. The composition and competences of all members of the Committees are already in line with the Bank's size and business complexity. b. The of the tasks of the Committees is effective without any minor weaknesses. c. Useful recommendations submitted by the Committees serve as references for Board of Commissioners' decisions. d. Meetings are held in accordance with internal guidelines. 4. Handling of conflicts of interest = rating of 2 a. BNI already has internal policies, systems and procedures to handle any conflict of interest as detailed in the Credit Policy Committee, Code of Conduct and Articles of Association. The Bank has also developed its guidelines on the credit approval process for debtors with family relationship or other potential conflict of interest with the decision maker. b. The Bank has reported all decisions with potential conflicts of interest, especially those related to credit approval and procurement processes. Details describing any transfer of authority in credit approval processes due to potential conflicts of interest are recorded in the Credit Application. 81 Tata Kelola Perusahaan c. Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data dan dokumen lain dalam rangka pemberian kredit disimpan/didokumentasi sesuai ketentuan yang berlaku, untuk melindungi kepentingan Bank dan pihak-pihak yang terkait. d. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi atau menghindari adanya benturan kepentingan dalam menjalankan operasional perbankan. Kebijakan intern mengenai benturan kepentingan yang diterapkan Bank dapat menghindarkan terjadinya benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. 5. Penerapan fungsi kepatuhan = peringkat 2 a. Beberapa ketentuan prudential, seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Giro Wajib Mimimun (GWM). Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Net Open Position (NOP). Non Performing Loan (NPU, dan Penyisihan Kualitas Aktiva pada umumnya telah dipenuhi, kecuali untuk GWM pernah terjadi pelanggaran karena human error. Terhadap ketentuan yang bersifat administratif, terdapat beberapa ketidakpatuhan yang terjadi karena keterlambatan penyampaian laporan koreksi Laporan Bank Umum (LBU), laporan pemindahan alamat kantor cabang, dan laporan Sistem lnformasi Debitur (SID). b. Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan sebagai satuan kerja kepatuhan telah berjalan efektif, antara lain dari pengujian kepatuhan yang telah berjalan dan pemantauan kepatuhan melalui review kepatuhan yang dilakukan di segenap unit organisasi secara rutin, berkala, mendadak, dan khusus. c. Pedoman, sistem dan prosedur kerja tersedia cukup lengkap di setiap unit organisasi, dilakukan up dating sejalan dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank secara terus menerus melakukan pemantauan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, melakukan review secara berkala mengenai kepatuhan seluruh satuan kerja operasional, dan menanamkan pengertian serta mendorong kepada segenap unit organisasi untuk menjaga kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. 82 c. Credit Applications and other related data and documents are filed according to the regulations introduced to protect the inter-ests of the Bank and the related parties. d. In performing Bank operations, the BoC, BoD and all employees put their best effort to reduce or avoid any incidence of conflicts of interest. The Bank's internal policies on conflicts of interest can avoid the occurrence of conflict of interests that may harm the Bank's interests. 5. Implementation of the compliance function of 2 a. Except for the occurrence of reporting errors on minimum reserve requirements, BNI has met all prudential requirements, including Capital Adequacy Ratio. Minimum Reserve Requirements, Net Open Position and Non Performing Loans. There were a number of violations against administrative regulations due to untimely submission of a Commercial Bank Report, Branch Address Change Notification and Reports on the Debtor Information System. b. The task execution and independence of the Bank's Compliance Director and Compliance Division has been performed effectively, among others based on regular, on the spot and on specific compliance reviews and measurement events within the Bank's entire organization. c. The Bank has developed proper guidelines, systems and procedures within all units, with regular updating in accordance to the prevailing regulations. The Bank performs ongoing compliance reviews against the prevailing regulations, periodic compliance reviews throughout the entire operating units and promotes the importance of compliance practices in accordance with the prevailing regulations. 3 I Good Corporate Governance 6. Penerapan fungsi audit intern = peringkat 2 a. Pelaksanaan fungsi audit intern pada umumnya telah berjalan secara efektif. Pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang diterapkan dalam SPFAIB b. Kelemahan-kelemahan yang ada hanya bersifat minor, antara lain pemenuhan formasi tenaga auditor. Per Desember 2009, formasi auditor yang belum dipenuhi sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan fungsi SPI dan pemenuhan Rencana AuditTahunan. c. Terhadap kekurangan formasi auditor tersebut sebagian besar telah dipenuhi melalui rekrutmen auditor baru sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang yang saat ini sedang dalam masa 7 Penerapan fungsi audit ekstern = peringkat 1 a. Audit dilakukan oleh akuntan publik Benyanto Suherman dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantoro, Sarwoko & Sandjaja yang terdaftar di Bank Indonesia dan Bapepam & LK. Akuntan Publik tersebut mulai melakukan audit sejak tahun buku 2006 sehingga belum melampaui batas maksimum 5 (lima) tahun secara berturut-turut. b. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan c. Kualitas dan cakupan hasil audit akuntan publik sangat baik d. Kontrak dengan KAP berikut lampirannya mewajibkan kecukupan kapasitas, legalitas, ruang lingkup, standar profesional dan komunikasi dengan Bank Indonesia. e. Akuntan Publik telah melaksanakan audit dengan sangat independen, serta memenuhi kriteria yang ditetapkan. f. Penyampaian hasil audit lebih cepat dari ketentuan dalam kontrak. of the internal audit function = 6. function has been effectively. Internal have met the minimum standard introduced in SPFAIB. b. Occurrences of weaknesses are minor, the auditor formation. As of December 2009 the bank has yet met the auditor formation of 28 so that it does not influence the its effectiveness of SPI function in Annual Audit Plan. c. Most of the failure to meet auditor formation was met the recruitment of 27 new auditors. d. SPI has put its best effort to its tasks and training. d. Satuan Pengawasan Intern telah berusaha menjalankan tugas secara independen dan obyektif. 93 I Corporate Social Responsibility of the external audit function 7 a. The audit work was Suherman from Purwantoro, Sarwoko & Firm, listed in Bl and public accountant years. b. The audit work was met the minimum and and scope. attachments with the public accountant covered aspects in scope of audit standards, and communications with Bank Indonesia. e. The accountant has work lnrlon,,nri d. f. criteria. The audit report was submitted ahead of the stated time schedule in the contract. 83 Tata Kelola Perusahaan Good 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern = peringkat 2 a. Manajemen efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank. b. Manajemen aktif melakukan pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. c. Bank berusaha untuk menentukan prosedur dan penerapan pengendalian intern secara komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi Bank yang antara lain dilakukan Bank melalui pelaksanaan proses validasi dan sertifikasi oleh divisi-divisi terkait terhadap Policy dan Standard Operating Procedure (PP Online), review berkala terhadap limitlimit risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional, Pembentukan Operational Risk Self Assessment (ORSA) untuk memetakan peristiwa risiko operasional Bank di segenap unit, pengembangan tool Perangkat Risiko Operasional "PERISKOP'; Pengelolaan Risiko Pasar Cabang Luar Negeri antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang Luar Negeri serta review seluruh Standard Operating Procedure baik yang terkait dengan proses bisnis maupun penunjang. d. Manajemen efektif memantau kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat, ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank. e. Secara umum fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern telah berfungsi baik. Analisis skenario dan/atau stress test untuk mengantisipasi dampak perubahan eksternal dan/atau gejolak ekonomi global terhadap kinerja Bank telah dilakukan, dan saat ini sedang berupaya menciptakan dan mengembangkan perangkat (tools) yang lebih sensitif untuk mengukur dampak kondisi ekstrim dimaksud. 84 8. Implementation of risk management including internal control system = rating of 2 a. Effective risk identification and management. b. To maintain healthy internal bank condition, management actively monitors policies, procedures and limit setting, effective and comprehensive management information system. c. The Bank puts efforts in defining comprehensive procedures and execution of internal controls in accordance with the Bank's direction, size, business complexity and risks faced. BNI has among others performed validation and certification processes of Policies and Standard Operating Procedures, periodic reviews on credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk limits, the formation of Operational Risk Self Assessment (ORSA) to map occurrence of operational risks in the units, development of PERISKOP, operational risk management on overseas branches including exposure reporting and overall standard operating procedure reviews. d. Effective monitoring of the Bank's condition against the prevailing regulations and internal policies and procedures. e. The risk management and internal control functions have performed satisfactorily. Scenario analysis and/or stress tests to assess impacts from external changes and/ or the global economic turmoil on the Bank's performance have been conducted. New, more sensitive tools for assessing extreme conditions are currently under development. 2009 3/ Good Corporate Governance 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) = peringkat 2 a. Pengambilan keputusan pemberian kredit telah dilakukan secara independen antara lain dengan menerapkan four eyes principle. b. Konsultasi pemberian kredit besar dan kepada pihak terkait dilakukan secara efektif. c. Melakukan evaluasi, penyempurnaan dan review secara periodik Internal Rating System, Loan Portfolio Management, Recovery Rate dan Loan Exposure Limit per segmen, per sektor ekonomi dan per regional. d. Melakukan scenario analysis dan I atau stress test terhadap debitur yang memiliki eksposur besar. e. Tidak ada pelampauan dan pelanggaran BMPK. f. Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan secara independen. 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal = peringkat 2 a. Bank transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik melalui homepage dan media yang memadai. b. Cakupan informasi keuangan dan nonkeuangan tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh. c. Bank transparan menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah secara memadai. d. Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat, kini dan utuh, telah disampaikan secara tepat waktu kepada stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku. e. Sistem lnformasi Manajemen Bank khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. BN! I 2009 93/ Corporate Social Responsibility 9. Exposure to Related Parties and Large Exposures =rating of 2 a. The loan approval process has been done independently based on the four eyes principles. b. Consultations on large exposures and exposures to related parties have been done effectively. c. Periodic evaluations, enhancements and reviews on the Internal Rating System, Loan Portfolio Management, Recovery rate and Loan Exposure Limit by segment, economic sector and region. d. Scenario analysis and/or stress test on debtors with large exposures. e. No violation against legal lending limit. f. Independent decision making on exposures to related parties and large exposures. 10. Transparency in the Bank's financial and non financial conditions, Good Corporate Governance and internal reporting = rating of 2 a. Adequate transparency in financial and non financial information disclosure to the public through the bank's homepage and mass media. b. Availability of timely, comprehensive, accurate and up-to-date financial and non-financial information. c. Transparent and effective disclosure of product and service information, effective customer complaint handling, and adequate personal data handling. d. Comprehensive, accurate, up-to-date and timely GCG implementation report submission to the stakeholders in accordance to the prevailing regulations. e. Adequate Management Information System to provide information in a timely, accurate, comprehensive, reliable and effective manner to support the decision making process. 85 Tata Ketola Perusahaan f. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb) dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun bulanan). Bank mengusahakan penerapan standar manajemen mutu terhadap pengelolaan IT Security ISO 9001 :2000 dan dalam tahapan implementasi ISMS (Information Security Management System) 27001 pada Bank untuk menunjang keselarasan terhadap kehandalan IT Security System pada Bank. 11. Rencana strategis Bank = peringkat 2 a. Rencana jangka pendek Bank (Rencana Bisnis Bank/Business Plan) sesuai dengan Visi dan Misi Bank serta rencana jangka panjang (Rencana Korporasi!Corporate Plan). b. Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) disusun realistis dan telah memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor internal, prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat. c. Realisasi rencana bisnis sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (Business Plan). d. Penilaian risiko komposit atas risiko strategik berada pada tingkat Low Strategic Risk Rating. 86 f. Existing management information system (EIS, Ctri-D, PMS, etc.) is accessible in accordance with the reporting schedule (daily, weekly, monthly). The Bank has initiated the implementation of quality management standards through IT Security ISO 9001 :2000 and currently develops its Information Security Management System (ISMS 27001) to enhance BNI's IT Security System. 11. BNI's strategic plan = rating of 2 a. The Bank's short term plan is in accordance with BNI's Vision and Mission as well as its corporate plan. b. The Bank's corporate and business plans have been developed realistically by taking into account all external and internal factors, prudence and sound banking principles. c. Business plan realization is aligned with the Bank's business plan. d. The composite risk rating of strategic risk issues is within the Low Strategic Risk Rating level. 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Sociai Responsrbility laporan Komite Audit Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance), Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, disamping Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pembentukan Komite Audit dilakukan dengan berpedoman antara lain pada: a. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik of GCG the BOC has established the Audit Risk Committee, in addition to the Committee and Remuneration and Nomination Committee. The creation of Audit Committee refers to the basis: Good Corporate Governance pada Badan Usaha a. SOE Ministrial Decree No. KEP-117/MPBUMN/2002 dated Corporate Governance in State Owned Milik Negara; b. BAPEPAM Chairman Decree No. Negara No. KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit; c. In accordance with the Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor8/4/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Audit selama tahun 2009 telah melaksanakan tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut: 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang dated September 24, 2004 on Audit Committee Formation and Work Procedures. c. Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 on GCG Implementation for Commercial Banks No. 8/14/ that has been amended by PBI/2006 on Amendments of GCG for Commercial Banks. 2009, the Audit Committee carried out the following activities, pursuant to the Audit Committee Charter: 1. Review of the Bank's financial information before release to the public, Statements, financial nrr,e>r'TI0 akan dipublikasikan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. financial information. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Publikasian triwulan I, dan II tahun 2009 yang disampakan The materials reviewed also include consolidated financial financial statements and statements for second and third quarter of 2009. kepada Dewan Komsiaris. Untuk Laporan Keuangan Konsolidasian triwulan Ill tahun 2009, Komite Audit telah melakukan diskusi dengan KAP sehubungan dengan penugasan Reviu Laporan For consolidated financial statements for third quarter 2009, the Audit Committee met with the Public Accountant to discuss for Review on Consolidated Financial Statements. Keuangan Konsolidasian. Komite Audit telah memantau pelaksanaan sertifikasi berjenjang atas laporan keuangan publikasian. Sampai dengan 31 Desember 2009 sebagian besar sertifikasi berjenjang telah dilaksanakan. The Audit Committee also monitored the of certification for published financial statements. Until December 31, 2009, most of the certification process had been 2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari auditor eksternal termasuk menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting dipertimbangkan. financial and other 2. Evaluation of the effectiveness of external audit including review on and objectivity of the external auditor, as well as analysis on thoroughness of the audit to ensure that all critical risks has been considered. 87 laporan Komite Audit Audit Committee Report Komite Audit telah melakukan 5 (lima) pertemuan, diskusi, dan evaluasi terhadap auditor eksternal. Untuk tahun buku 2009, Akuntan Publik yang mengaudit adalah Benyanto Suherman dari KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja/EY 3. Evaluasi atas pelaksanaan paket kompensasi Direksi dan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor Kep/002/DK/2009 tanggal 13 Mei 2009, kompensasi yang diberikan kepada Direksi adalah berupa gaji dan fasilitas tunjangan perumahan, tunjangan transportasi, biaya kesehatan ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability insurance, cuti, tunjangan hari raya, death benefit & disability benefit, dan membership. Sedangkan bagi Komisaris diberikan gaji, fasilitas tunjangan transportasi dan komunikasi, biaya kesehatan ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability insurance, membership, tunjangan hari raya, dan death benefit & disability benefit. Dari hasil evaluasi tersebut Komite Audit memperoleh kesimpulan bahwa realisasi pengeluaran total paket kompensasi yang dibayarkan/ diberikan selama tahun buku 2009 sampai dengan Desember sebesar Rp 42.642.093.000,00 (empat puluh dua miliar enam ratus empat puluh dua juta sembilan puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut: - Direksi: Gaji dan tunjangan Rp 16.116.000.000,00 Fasilitas lainnya The Audit Committee held 5 meetings and discussions with the external auditor to evaluate their performance. For fiscal year 2009, the Public Accountant appointed as BNI's external auditor is Benyanto Suherman from Purwantono, Sarwoko & Sandjaja/EY Public Accountant. 3. Evaluation on disbursement of compensation package for Directors and Commissioners Pursuant to BOC Resolution No. Kep/002/DK/2009 dated 13 May 2009, compensation furnished to Directors is comprised of salary, housing allowance, transportation and telecommunication allowance, medical expenses covered by the Bank, liability insurance, leave allowance, religious holiday allowance, death benefit. disability benefit and membership benefits. Compensation to Commissioners, on the other hand, is comprised of salary, transportation and telecommunication allowance, medical expenses covered by the Bank, liability insurance, leave allowance, religious holiday allowance, death benefit. disability benefit and membership benefits. Based on the evaluation carried out during the year, the Audit Committee concluded that the compensation package disbursed in 2009 amounted to Rp 42,642,093,000.00, with the following breakdown: - Directors: Salary and allowances of Other facilities of Rp16, 116,000,000.00 Rp18,444,526,000.00 Rp 18.444.526.000,00 - Commissioners: - Komisaris: Gaji dan tunjangan Fasilitas lainnya Rp Rp 5.508.900.000,00 2.572.667.000,00 Salary and allowances of Other facilities of Rp 5,508,900,000.00 Rp 2.572.667.000,00 Atas pengeluaran paket kompensasi tersebut, tidak ditemukan pelanggaran yang material. Pertaining to the above compensation disbursement. the Audit Committee has found no material non-compliance. 4. Penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-udangan lainnya yang berhubungan 4. Review on the Bank's compliance to relevant laws and regulations. dengan kegiatan Perseroan. 88 Bhli I Annual Report 2009 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility Dari hasil penelaahan Komite Audit atas Laporan Kepatuhan, yang disampaikan dalam bentuk Having reviewed the Compliance Report submitted in the form of the Compliance Director's Report, Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan, selama tahun 2009, Perseroan telah secara the Audit Committee concluded that throughout 2009, the Bank had periodically submitted such Compliance Reports to Bank Indonesia, in rutin menyampaikan laporan tersebut kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 2007. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang dilakukan oleh Perseroan telah diupayakan secara optimal. Namun demikian, masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan secara efektif dan efisien oleh Satuan Pengawasan Intern dan Divisi Kepatuhan (Quality Assurance), baik melalui peningkatan kompetensi maupun teknologi informasi khususnya dalam hal pelaporan keuangan. 5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses pelaporan keuangan, paling kurang dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern Komite Audit telah melakukan 3 (tiga) pertemuan untuk membahas perencanaan audit tahunan (RKAT), penelaahan laporan activities in an optimal manner. Nevertheless, room for improvement remains, particularly in the areas of effective surveillance by the Internal Audit Unit and Compliance Division (Quality Assurance Division), mainly through improving competence and information technology in financial reporting. 5. Monitoring and evaluation on audit planning and implementation, as well as follow-up activities based on audit results, in order to review the procedural sufficiency in financial reporting. The following are monitoring and evaluation activities conducted during the year: a. Task Execution of the Internal Audit Unit (IAU) The Audit Committee held 3 meetings to discuss the Annual Audit Plan, review audit results and monitor follow up on resulting audit findings. In 2009, the IAU conducted general hasil audit, dan pemantauan tindak lanjut Untuk tahun 2009 SPI telah melakukan audit umum atas 166 (seratus enam puluh enam) kantor, audit teknologi informasi 18 (delapan audits on 166 offices, 18 assignments of information technology audit, 7 assignments of current issues audit, 4 consulting assignments and 13 assignments of in-depth (specific) audit belas) penugasan, audit issue 7 (tujuh) penugasan, konsultasi 4 (empat) penugasan, dan audit pendalaman (khusus) 13 (tiga belas) penugasan. Having reviewed IAU activities and reports in 2009, the Audit Committee concluded that IAU properly implemented risk-based audit planning and properly conducted audit and reporting Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan SPI telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB). activities based on Internal Audit Standards for Banks. b. Regulatory Compliance in Audit performed by Public Accountant The Audit Committee held 5 meetings with KAP PSS to evaluate their independence and objectivity of the audit that has been performed b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku Komite Audit telah melakukan pertemuan dengan KAP PSS sebanyak 5 (lima) kali dan melakukan evaluasi atas independensi dan obyektivitas KAP tersebut 2009 adherence to Bank Indonesia Regulation No. 1/6/ PBI/1999 dated September 20, 2007. The Bank had conducted compliance testing and monitoring during the year. 89 laporan Komite Audit c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. c. Regulatory in Financial In regards to the 2009 Audited Financial. Berkenaan laporan keuangan auditan untuk Report, the Audit Committee was actively tahun buku 2009, Komite Audit telah secara involved in series of discussions with the public accountant and the Bank's aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik issues, in dan dengan manajemen mengenai masalah- management team to discuss masalah yang perlu didiskusikan, hal mana adherence to Section 308 of Audit Standards sesuai dengan Standar Audit Seksi 380 (PSA concerning Communication to the Audit No.48) perihal komunikasi dengan Komite Audit. d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas Committee. d. BOD Follow-up Actions Findings hasil temuan SPI, akuntan publik dan hasil Audit IAU. reviewed and examined audit reports pengawasan Bank Indonesia. issued Dari hasil penelaahan dan evaluasi atas laporan that remained in the "pending for follow-up" pending tindak lanjut temuan audit SPI, status, terdapat 6.211 (enam ribu dua ratus sebelas) 1,254 findings in 2008, and 433 the IAU, there were 6,211 of 4,524 in 2009, temuan yang terdiri 4.524 (empat ribu lima in 2007 ratus dua puluh empat) temuan tahun 2009, As for follow-ups on Bl audit findings, from a 1.254 (seribu dua ratus lima puluh empat) total of 171 findings, as many as 50 temuan tahun 2008, dan 433 (empat ratus were followed-up and 121 findings remained for follow-up" status. For the tiga puluh tiga) temuan tahun 2007 yang sampai dengan Desember 2009 belum selesai ditindaklanjuti. Untuk temuan hasil audit Bl all of the 177 dari 171 (seratus tujuh puluh satu) temuan had and currently the Bank is been for confirmation from BPK. telah ditindaklanjuti 50 (lima puluh) temuan dan belum selesai 121 (seratus dua puluh satu) BNI has developed an 11=-based audit follow-up temuan. Sedangkan untuk hasil audit BPK, 177 system, that enabled the Bank to (seratus tujuh puluh tujuh) temuan semua telah monitor on a real-time basis, the progress of ditindaklanjuti dan masih menunggu konfirmasi audit dari BPK. Committee concluded that activities. However, the Audit BNI telah mengembangkan sistem the audit efforts remain needed, primarily to speed-up process. pemantauan tindak lanjut berbasis teknologi informasi yang memungkinkan pemantauan of public accountant and Public Accountant Meskipun demikian, Komite Audit berpendapat Office to be proposed in the General Shareholders. bahwa proses tindak lanjut yang dilakukan oleh manajemen masih perlu terus diupayakan dengan lebih dipercepat. 6. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Sa ham. 90 6. Recommendation to the BOC on appointment secara real time terhadap temuan audit. of 3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility For fiscal year 2009, the Public Accountant Untuk tahun buku 2009, Tim Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur Selection Team, which consists of representatives from the Audit Committee and the Bank's manajemen telah melakukan proses pemilihan akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian BNI, Laporan Keuangan management, conducted activities to select a public accountant to audit the Bank's Consolidated Financial Statements, Financial for Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Laporan Keuangan and Community dan Laporan Portofolio lnvestasi DPLK, Operasi Departemen Kustodian, dan Evaluasi Kinerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. for Small Enterprises Financial and Portfolio Report for DPLK Investments, Custodian and Performance Evaluation for the year ended on December 31, 2009. Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah Based on the Selection Team's recommendation, menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja dengan Benyanto Suherman the BOC appointed Public Accountant Office of Purwantono, Sarwoko & sebagai akuntan publik. Suherman as the public accountant in 7. Penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan. Untuk tahun 2009 surat pengaduan yang masuk kepada Dewan Komisaris langsung disampaikan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti. 7. Review and reporting to the BOC were to the Bank. letters received by the BOC forwarded to the BOD for further follow-up actions. 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris. Komite Audit melakukan pertemuan dengan Divisi terkait untuk mendorong diterapkannya sistem Whistlerbloweryang lebih efektif. 8. Execution of other duties as mandated by the BOC. The Audit Committee conducted a series of meetings with Divisions to encourage the Bank management in the VVhistleblower system. Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan seperti tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa: • Sistem Pengendalian intern, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan yang dipublikasikan, telah memadai. Based on the above review, analysis and discussions, the Audit Committee concluded that: " The Bank has a sufficient Internal Control System, including procedures for publishing the financial reports. • " The appointed public accountant has sufficient independence in performing audits on 2009 • lndependensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2009 adalah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia. Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang memadai dalam melakukan pemantauan atas kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan yang berlaku. Financial Statement, based on Auditing Standards issued by the Indonesian Accounting Society. The Bank has sufficient policies and systems to ensure compliance to the prevailing laws and regulations. 91 92 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan lnformasi lebih rinci tentang strategi dan pencapaian CSR BNI dapat dilihat dalam Laporan Berkelanjutan BN I yang terpisah. More detailed information on BNI's CSR strategy and achievements are available in a separate Sustainability Report. 93 n hu s uah n ala u jalan 1 acuan n ria n na unan n. In 2009, BNI a sustainable development road map that serves in sustainable development BNI telah memberikan komitmennya pada pembangunan berkelanjutan, sebagaimana yang tercantum dalam salah satu misi BNI, yaitu 'Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan'. Pada tahun 2009, sebuah peta jalan keberlanjutan telah dikembangkan sebagai acuan bagi segenap warga BNI dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, keberlanjutan menjadi sebuah upaya strategis yang diinternalisasi ke dalam bisnis BNI. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada konsep keberlanjutan maka BNI telah menyusun strategi yang disusun dalam bentuk 'Road Map of Sustainability'. Strategi tersebut dipilah berdasarkan periodisasi yaitu secara semesteran dan akan diimplementasikan selama 2 (dua) tahun yaitu sejak 2009-2011. Strategi tersebut secara umum dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu strategi internal dan eksternal. Strategi internal, BNI melakukan operasional perusahaan dengan melakukan pendekatan Green Office. Penerapan strategi tersebut dilakukan mulai kantor pusat hingga ke kantor-kantor cabang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Green office dimaksudkan tidak hanya untuk melakukan 94 BNI has stated its commitment in sustainable development, in one of its missions 'Improving socially and environmentally corporate responsibility'. In 2009, BNI developed a comprehensive sustainable development road map that serves as a bank-wide in sustainable development As a result, sustainable development will become a strategic effort internalized within BNI's businesses. By adopting the sustainable concept, BNI has a strategy, 'Road Map of Sustainability'. This strategy will be implemented over two years from 2009 to 2011 in half yearly stages. Broadly, the strategy covers both internal and external strategies. Internally, BNI's operation adopts the Green Office approach. This strategy implementation starts from the Bank's head office to all domestic and overseas branches. The of the Green Office not only will deliver better efficiency but also will promote the of the philosophy in employees' 3 I Good Corporate Governance efisiensi saja namun juga dimaksudkan agar pegawai menerapkan filosofi dari konsep keberlanjutan dalam perilaku sehari-hari. lnternalisasi semangat keberlanjutan pada diri pegawai akan menjadi landasan yang kuat bagi BNI untuk menerapkan strategi eksternal yang disebut dengan Green Bank atau Sustainable Corporate yaitu menjadi insitusi keuangan yang memberikan prioritas pada sustainability dalam praktek binisnya. Kedua strategi tersebut selama tahun 2009 telah diterapkan dalam berbagai tindakan nyata. Penyaluran kredit pada sektor energi terbarukan BNI menyadari bahwa energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil bersifat tidak terbarukan dan merupakan salah satu kontributor utama dalam emisi gas rumah kaca. BNI berkontribusi dalam meminimalisir efek dari rumah kaca antara lain dengan meningkatkan portofolio kredit di sektor energi terbarukan khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air. 93 I Corporate Social Responsibility The internalization of the sustainability spirit serves as a solid foundation for the of BNI's external strategy called Green Bank or Sustainable nrr;nr:c>TO tO become a financial institution that putS priority on in its business practices. Throughout 2009, both strategies have been materialized through various activities. Renewable Sector BNI recognizes that fossil fuels are not renewable and are one of the major contributors of greenhouse gas emissions. BNI contributes in the reduction of greenhouse gas emission among others by its loan portion in the renewable energy sector, in particular in the geothermal and hydro power projects. energy that does not produce any waste. In the last few years, BNI has extended its loans in the geothermal energy sector to over USD 50 million. Proyek Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTP) Panas bumi menghasilkan energi yang ramah lingkungan antara lain dicirikan oleh sifat zero waste. Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan 95 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan portofolio kredit BNI di sektor panas bumi adalah lebih dari USD 50 juta. Beberapa proyek PLTP yang dibiayai oleh BNI antara lain: • PLTP Wayang Windu, Jawa Barat dengan kapasitas 2 x 110 MW BNI terlibat dalam pembiayaan sindikasi dengan bank-bank lain dengan menyalurkan pembiayaan sebesar USD 90,712 juta atau sebesar 30% dari total pembiayaan sindikasi. " PLTP Patuha, Jawa Barat dengan kapasitas 1 x 55 mega MW yang dikelola oleh PLTP Patuha yaitu anak perusahaan PT PLN dan PT Pertamina. Kredit yang disalurkan sebesar USD 103 juta dan direncanakan akan beroperasi paling lambat pada akhir tahun 2012. PLTP Patuha diproyeksikan akan menghemat 800 ribu baret per tahun bahan bakar minyak. Proyek Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA) Ketersediaan sumber daya air di bumi pertiwi ini cukup melimpah. BNI telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan tenaga air dalam Proyek Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA). Salah satu daerah yang potensial untuk proyek PLTA adalah di daerah Kabupaten Poso, SulawesiTengah. Sebagai daerah dengan topografi yang mendukung dan ketersediaan air yang cukup besar maka BNI membiayai PLTA Poso Energi. Model pembiayaan adalah dengan sindikasi dimana BNI adalah sebagai kreditur terbesar atau sekitar 30% dari total pembiayaan. Terkait dengan pembiayaan tersebut dilakukan power purchase agreement (PPA) dalam pembelian listrik yang dihasilkan melalui skema karbon kredit. Selain itu BNI KantorWilayah XI Manado Sulawesi Utara juga telah berkomitmen untuk membiayai sebesar 30% dari total biaya proyek PLT Minihidro Sawangan di Minahasa. Proyek tersebut direncanakan memiliki kapasitas sebesar 7 MW dengan nilai sebesar USD 4,9 juta. Keterlibatan BNI dalam Perdagangan Karbon Perdagangan karbon atau dikenal sebagai sistem cap-and-trade adalah mekanisme berbasis pasar untuk membatasi peningkatan C02 di bumi antara lain melalui sistem insentif bagi pihak-pihak yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. 96 Geothermal power plant projects funded by BNI include: " PLTPWayangWindu, West Java with 2x110 MW capacity. BNI participated in a syndicated financing with other banks by channeling USD 90.712 million financing, covering 30% of the syndication's total financing. PLTP Patuha, West Java with 1x55 MW capacity managed by PLTP Patuha, a subsidiary of PT PLN and PT Pertamina where BNI is providing USD 103 million financing. The project is expected to become operational by the end of 2012 and is projected to save 800 thousand barrels of fossil fuel every year. Power (PLTAl Our country is blessed with abundant water resources to exploit BNI promotes the development of Hydro Power Plant projects. With its favorable topology and abundant supply of water, the Poso region in Central Sulawesi is one of the potential regions in Indonesia for hydro power plant projects. BNI's participation in PLTA Poso Energi was implemented through a syndicated loan where BNI was the largest contributor with a 30% share of the project's total financing. The project also implemented a power purchase agreement in electricity purchase through the carbon credit scheme. BNI Region XI Manado, Northern Sulawesi is committed to provide 30% financing for the PLT Minihidro Sawangan project in Minahasa. This USD 4.9 million project is expected to generate 7MW of power. BNI in Carbon trading, or also known as cap-and-trade system, is a market based mechanism to reduce C02 emission through an incentive system that promotes the reduction of greenhouse gas emission. Indonesia is one of the countries that implements the Kyoto Protocol through the Clean Development Mechanism (CDM). CDM is one of the solutions to reduce carbon emission through the carbon trading 3 I Good Corporate Governance Indonesia adalah salah satu negara yang turut mengimplementasikan Protokol Kyoto melalui Mekanisme Pembangunan Bersih (COM). CDM adalah salah satu solusi alternatif untuk mengurangi emisi karbon di dunia melalui skema perdagangan karbon yang diatur oleh PBB melalui UNFCCC. Sejalan dengan spirit BNI tentang keberlanjutan yang tertuang dalam salah satu misi BNI maka BNI juga terlibat dalam CDM melalui pembiyaan terhadap proyek-proyek ramah lingkungan. Tindakan nyata yang dilakukan antara lain adalah pada bulan Juli 2009 BNI berkolaborasi dengan Green Works Asia dan Climate Change Capital Limited untuk mengalokasikan dana sebesar Rp. 2 triliun pada proyek-proyek yang dapat menekan emisi gas rumah kaca. Selain itu CCC Ltd juga berkomitmen untuk menyediakan dana sebesar USD 1,18 miliar untuk mendukung program pengurangan polusi karbon di Asia Tenggara, termasuk proyek pembangkit listrik batubara berkapasitas 50 MW di Indonesia. lndustri kreatif dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. lndustri kreatif adalah bidang usaha penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain. Sebagai sektor yang mengedepankan kreatifitas, baik dalam penggunaan bahan baku, proses produksi maupun pemasarannya maka industri kreatif dapat dikatakan sebagai industri yang ramah lingkungan. Pertimbangan utama karena memberdayakan masyarakat kecil sebagai ujung tombak industri yang baru tumbuh di Indonesia tersebut, serta penggunaan bahan baku yang didominasi oleh bahan-bahan alami dan R3 (reduce, reuse, recycled, reused). BNI menyadari bahwa penciptaan nilai atas suatu produk akan meningkatkan dasa saing produk. Dengan demikian BNI berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri kreatif antara lain melalui dukungan finansial yaitu penyaluran fasilitas kredit. 93 I Corporate Social Responsibility scheme organized by the United Nations through the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). In line with its sustainability vision, CDM offers business opportunities for BNI. In mid July 2009, BNI in partnership with Green Works Asian Climate Change Capital Limited, allocated Rp 2 trillion in financing to be invested in greenhouse gas reduction projects. Climate Change Capital Limited is also committed to providing US$ 1.18 billion in financing for carbon pollution reduction programs in the South East Asia, including a 50 MW coal generated power plant in Indonesia. In the last few years, the creative industry has demonstrated its significant contribution to the Indonesian economy. The creative industry is a sector that offers creative products to its customers and supports the development of creative values in other sectors. As a sector that promotes creativity in raw material usage, as well as in production and marketing processes, the creative industry is an environmentally friendly industry. The industry encourages the participation of all people as the spearhead of the industry and the use of natural as well as R3 (reduce, reuse, recycled, reused) raw materials. BNI acknowledges that the creation of product value will increase product competitiveness. For that, BNI is committed to support creative industry development by offering access to credit facilities and other support. Apart from providing loans, BNI is also actively involved in skill development efforts in the creative industry through various training programs held in Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang, Denpasar and Yogyakarta in 2009. Selain dukungan financial, BNI juga terlibat dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan (ski/~ para pelaku industri kreatif tersebut, antara lain melalui 97 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan program pelatihan yang selama tahun 2009 telah dilakukan di Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang, Denpasar dan Yogyakarta. Kemitraan antara BNI dengan para pelaku industri kreatif juga dilakukan dengan membuka akses pasar lebih luas dianatarnya melalui pameran dan expo yang dilakukan baik didalam maupun di luar negeri. Antara lain pada Asian Expo di London pada Januari 2009, Pameran Mega Show di Hong Kong dan Festival Indonesia di Melbourne pada bulan Oktober 2009, serta keterlibatan dalam INACRAFT 2009 dan 12 pameran berskala nasional lainnya. Kepedulian BNI terhadap lingkungan alam dan masyarakat ternyata tidak hanya bernilai secara ekologis dan sosial saja namun juga terbukti sejalan dengan peningkatan kinerja BNI. Hal itu juga sejalan dengan meningkatnya kepercayaan para pemegang saham yang direpresentasikan oleh harga saham BNI yang meningkat cukup signifikan selama tahun 2009. Harga saham BNI pernah menyentuh harga Rp 640 per lembar saham namun pada akhir tahun 2009 meningkat tajam hingga menjadi Rp 1.980 per lembar saham. Partnerships with players in the industry were also developed to extend market access through participation in various domestic and overseas exhibitions, including participation in the Asian Expo in London January 2009, Mega Show Exhibition in Hong Kong and Festival Indonesia in Melbourne, October 2009 as well as INACRAFT 2009 and over 12 other national exhibitions. BNI's concerns on the environment and its social surroundings not only deliver ecological and social benefits but have proven to be in alignment with the Bank's performance enhancement. This alignment is demonstrated in increased shareholder confidence, resulting in a significant increase in BNI's share price in 2009, from Rp 640 per share to Rp 1,980 per share by the end of 2009. Based on Bloomberg year to date, BNI's shares were one of the shares that delivered the highest profitability, with significant gain of 191% in 2009. Berdasarkan data Bloomberg, saham BNI adalah salah satu saham yang memberi keuntungan terbesar karena mencatat lonjakan gain tertinggi yakni 191% pada sepanjang tahun 2009. BNI's shares are also listed in the Sri Kehati index, for Sustainable and Responsible Investment, a joint initiative by Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) with the Indonesian Stock Exchange. Within the SRI-Kehati, BNI received the Green-2 category, reflecting that BNI has conducted a sustainability oriented business that will deliver long term profitability. Salah satu prestasi lain yang diberikan oleh investor adalah tercatatnya sahamBNI dalam indeks Sri Kehati, Sustainable and Responsible Investment sebagai inisiatif bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dan Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu referensi utama investor. Saham BNI dalam SRI-Kehati yang berada pada kategori Hijau-2, menunjukkan bahwa BNI telah mengelola bisnis yang berorientasi keberlanjutan dan dipercaya akan menguntungkan dalam jangka panjang. In line with the Bank's mission, BNI is also actively involved in comrnunity development activities, among others through the Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan and Bina Lingkungan PKBU in accordance with government regulation in 1994, Law 19/2007 on State Owned Enterprise and the Ministry of State Owned Enterprises Decree No. 05/2007 on Partnership and Community Development Program. Sesuai dengan misi perusahan maka kepedulian BNI tidak hanya dilakukan terhadap lingkungan alam namun juga terhadap lingkungan sosial. Hal itu antara lain dilakukan melalui PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sekaligus memenuhi Ketentuan Pemerintah Rl di tahun 1994, UU No. 19/2007 98 3/ Good Corporate Governance tentang BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No.05/2007 tentang PKBL. Ketetentuan dan peraturan yang ada mensyaratkan bahwa 1-5% dari laba bersih setelah pajak agar dialokasikan untuk PKBL. BNI sepanjang tahun 2009 telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk PKBL dan telah direalisasikan sebesar 90% dari anggaran tersebut. Program kemitraan BNI difokuskan untuk memberdayakan masyarakat melalui penyaluran pinjaman lunak bergulir pada pengusaha kecil. Dengan demikian pengusaha kecil yang selama ini relatif tidak bankable, mempunyai kesempatan besar untuk lebih berkembang melalui dukungan finansial dari BNI melalui PKBL tersebut. 93/ Corporate Social Responsibility The existing rules and the allocation of 1-5% of net In 2009, BNI allotted Rp 200 billion for its PKBL program and so far has channeled 90% of the total allocated funds. communities the disbursement of revolving soft loans to small-scale entrepreneurs. With financial support from BNI through its PKBL programs, these unbankable small businesses have more chance to grow. In 2009, the program focus was loan channeling to micro, small and medium in the food and creative industries. Through its PKBL program as of year end 2009, BNI channeled 179.9 billion in soft loans to 3,719 small businesses. Fokus pelaku usaha kecil pada tahun 2009 adalah yang bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah terutama di bidang ketahanan pangan dan industri kreatif. Sepanjang tahun 2009 BNI telah menyalurkan pinjaman lunak melalui PKBL sebesar Rp 179,9 miliar kepada 3.719 pengusaha kecil. Penyaluran Kredit Program Kemitraan 2009 loan Disbursement 2009 Pertanian, Perkebunan & Sarana Pertanian Plantation & Farm Facilities Perdagangan, Restoran dan Hotel Restaurant and Hotel Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi and Communication 27,228,918,653 127,149,134,398 1,216,597,045 Social Services Salah satu bentuk nyata kepedulian BNI pada pemberdayaan masyarakat adalah dengan membentuk 'Kampoeng BNI' di beberapa daerah. Spirit pembentukannya adalah untuk mengembangkan suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan untuk mengembangkan potensi masyarakat di setiap daerah. Dengan demikian diharapkan akan berdampak multiplier terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat. One of the Bank's partnership programs for community development is the Kampoeng BNI initiatives, which are already established in several regions. Kampoeng BNI aims at developing rural community potential by facilitating soft loans through PKBL. Improved economic welfare is in turn expected to provide a positive multiplier effect towards the quality of life of the communities involved. 99 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Saat ini pembentukan Kampoeng BNI antara lain: Kampoeng BNI Sapi Subang, Kampoeng BNI Jagung Tasikmalaya, Kampoeng BNI Ulat Sutera lmogiri Yogyakarta, Kampoeng BNI Sapi Nongkojajar Malang dan Kampoeng BNI Tenun Songket Ogan llir Sumatera Selatan. Pembentukan 'Kampoeng BNI' tersebut telah dilakukan sejak tahun 2007 dan rencananya akan terus dilakukan di beberapa daerah di seluruh penjuru tanah air. Kedepan, BNI akan kembali membuka Kampoeng BNI misalnya industri pisang di Lumajang, pewarnaan alam untuk kain ulos di Pulau Samosir, kain tenun ikat di Nusa Tenggara Timur dan budidaya mutiara di Nusa Tenggara Barat. Dalam rangka turut serta menjaga kelestarian lingkungan, pada umumnya peranan BNI dalam bentuk bantuan hibah yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Program bina lingkungan tersebut disalurkan ke 6 (enam) sektor yaitu korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, pelestarian lingkungan, sarana ibadah serta pengembangan sarana dan prasarana umum. Secara umum beberapa kegiatan bina lingkungan yang telah dilakukan BNI pada tahun 2009 adalah: Bantuan bencana alam, antara lain diberikan pada korban gempa di Tasikmalaya, Padang, Manokwari, Manado, Bima dan Dompu, dan korban banjir Situgintung dan Karawang. Bantuan pendidikan dalam bentuk pengoperasian Pojok Wirausaha BNI di beberapa universitas untuk membentuk jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa; renovasi gedung sekolah; program Ayo Membaca, Ayo Menabung di Tangerang dan Bandung; dan bantuan pendidikan lainnya seperti beasiswa, buku bacaan dan peralatan sekolah. BNI (Farm Village) Program that have been so far include Cow Subang, Corn mC>nt<=>n Village Tasikmalaya, Silk Village lmogiri Yogyakarta, and Hand Woven Cow Village Nongkojajar in Ogan llir South Sumatera. BNI will extend its Kampoeng BNI program since 2007 to other regions. BNI has plans to establish Kampoeng BNI in (banana industry), Samosir Island (natural coloring for ulos cloths), Eastern Nusa Tenggara (ikat and Western Nusa Tenggara industry). financial assistance initiatives tailored to the needs of the community. The Bank's Bina Lingkungan Development channels assistance in six different sectors, assistance for the victims of natural disasters, and education, healthcare, environmental preservation, religious buildings and development of public facilities and infrastructure. The following are brief activities conducted in 2009: of several natural disasters, to victims of earthquakes in Padang, Manokwari, Manado, Bima and Dompu, as well as to victims of floods in Situgintung and and to others. assistance in the form of Pojok Wirausaha BNI at several universities to promote the entrepreneurial spirit among students; school building renovation; the 'Ayo Membaca, Ayo Menabung' program in Tangerang and Bandung; and other educational assistance such as grants and donation of school books and school Pengembangan sarana umum, antara lain pengadaan motor pengangkut sampah di Jawa Tengah, sarana listrik mandiri di Samarinda, dan pembangunan pasar tradisional di Pacitan. provision of motorized garbage collectors in Central Java, an power generator in Samarinda, and construction of a traditional wet market in Pacitan. Bantuan kesehatan, antara lain melanjutkan pengoperasian 46 klinik kesehatan murah di beberapa wilayah di Indonesia. of 46 healthcare clinics for low-income patients in various regions in Indonesia as well as other. 100 3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility Bantuan pembangunan sarana ibadah, termasuk bantuan sosial dalam rangka hari raya keagamaan. and social charity programs held during religious festivities. Bantuan pelestarian alam berupa penanaman 500.000 bibit pohon dan program penghijauan di berbagai wilayah Indonesia, serta pembangunan hutan kota di Nanggroe Aceh Darussalam. 500,000 tree seedlings and programs in various regions in Indonesia and the development of areas in Nanggroe Aceh Darussalam. Realisasi anggaran Program Bina Lingkungan di tahun 2009, dapat dilihat pada tabel berikut: 1-'rr,nr:o~m realization of Community Development in 2009 is presented in the following table: Realisasi (Rp) Actual (Rp) Field BUMN Peduli Karban Bencana Alam Natural Disaster Relief Pendidikan dan Pelaf1han Training and Development Peningkatan Kesehatan Health Programs Prasarana dan Sarana Umum Infrastructure and Public Service 4,635,027,086 1,685,842,510 Sarana lbadah Religious Facilities 1.264.098.296 757.075.000 Pelestarian Alam Natural Conservation 4.213.660.987 3.561.968.899 '.732 197 258.658.828 42.136.609.870 15.091.610.151 Beban Operasional Operational Expenses Jumlah Total Green Office Mengurangi Penggunaan Kertas BNI secara bertahap telah menerapkan budaya paperless antara lain melalui budaya R3 (reuse, reduce dan recvcle) serta inisiasi untuk menyederhanakan format beberapa formulir dan laporan baik secara internal maupun untuk konsumsi eksternal. Menggunakan listrik seperlunya Di kantor besar BNI telah menerapkan kebijakan mematikan lampu secara terpusat setelah jam 18.00, mengaktifkan lift secara terbatas pada jam-jam tertentu, menggunakan lampu hemat energi yaitu jenis lampu LED dan menghimbau pegawai untuk mematikan komputer saat meninggalkan meja kerja untuk waktu yang relatif lama. Kebijakan terse but juga telah diterapkan secara bertahap di kantor wilayah dan kantor cabang. Pemanfaatan air hujan Salah satu kantor cabang BNI di Kalimantan yang terletak di daerah dengan permasalahan supplv air bersih yang terbatas telah memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sekaligus mengurangi eksploitasi terhadap air tanah. Model penggunaan Gradually BNI has the paperless culture through R3 reduce and practices as well as internal and external form and report format simplification initiatives. Green Within the Bank's head office, BNI has energy saving initiatives by turning off lights after 18.00, limited use of elevators, the use of LED Diode) bulbs and promoting the habit of off the computers when not in use. Gradually, have also been in BNI's Utilization One of BNI's branches in Kalimantan with a clean water supply problem has started to utilize rain water to meet its water needs and reduce dependency on water consumption. This model will be further developed in other regions with similar clean water supply 101 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan air hujan tersebut akan dikembangkan di beberapa kantor cabang lainnya khususnya yang menghadapi permasalahan yang sama. Pengelolaan air limbah BNI telah mengolah air limbah untuk digunakan kembali untuk keperluan tertentu (misal untuk flushing toilet), yang disebut STP (sewage treatment plant). Hal itu telah dilakukan di BNI Jl Lada, Jakarta Kota. Optimalisasi fasilitas teknologi dan informasi Dalam rangka efisiensi waktu, biaya, tenaga dan peralatan tulis menulis, BNI telah mengoptimalkan media teknologi dan informasi untuk media komunikasi baik secara internal antar pegawai/ unit juga secara eksternal yaitu dengan pemangku kepentingan antara lain melalui fasilitas intranet dan website. BNI memposisikan sebagai perusahaan berkelanjutan BNI adalah satu-satunya bank di Indonesia yang menjadi penandatangan United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP Fl) sejak tahun 2005. Selain itu pada tahun 2007 BNI terpilih sebagai salah satu Panitia Pengarah Global (steering committee) UNEP Fl. Hal tersebut menunjukkan bahwa BNI telah 'mendeklarasikan' dirinya untuk berkomitmen menjadi institusi yang mengintegrasikan faktor kelestarian lingkungan dalam aktivitas bisnisnya dan direspon positif oleh dunia internasional. Dengan demikian secara formal BNI telah memposisikan diri sebagai perusahaan yang berkelanjutan (sustainable corporate). Partisipasi dalam event nasional maupun global Pada bulan Mei 2009 BNI terpilih sebagai Official Bank in the World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) di Manado. Tindak lanjut dari penunjukan tersebut antara lain BNI akan bekerjasama dengan Kelola Mina Laut untuk mengembangkan pelabuhan terpadu dan pemrosesan ikan di Bali dan Lombok. Pada event global BNI berpartisipasi dalam kegiatan yang terkait dengan lingkungan, antara lain sebagai peserta mapun pembicara dalam konferensi maupun seminar yang diadakan di luar negeri. 102 Waste Water Prr'""'"'"'inn its Sewage Treatment Plant, BNI has processed its waste water for further reuse (such as toilet flushing). This initiative has been implemented in BNI Lada, Central Jakarta. To gain better time, financial, effort and office supply use efficiencies, BNI uses the information technology as a communication media, internally among employees and externally with all stakeholders through intranet and website facilities. Position as a Sustainable BNI is the only Indonesian financial institution that signed the United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP Fl) since 2005. In 2007, BNI was appointed as one of the members of UNEP Fl global steering committee. This appointment declared BNI's commitment to become an institution that integrates environmental concerns within the Bank's operation activities and has been recognized It was also a formal statement of BNI's position as a sustainable corporation. in national and events In May 2009, BNI was appointed as the official bank in the World Ocean Conference (WOO) and Corral Triangle Initiative (CTI) held in Menado. The participation has already been followed up with a partnership agreement between BNI and Kelola Mina Laut to develop an integrated port and fish processing facility in Bali and Lombok. Globally, BNI also participated in various environmentally related international conferences and seminars as participant and speaker.