Internal Audit Charter - Hong Kong Monetary Authority

advertisement
3 I Good Corporate Governance
16. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter)
a. Visi dan Misi SPI
1). Visi SPI adalah "Menjadi mitra bisnis yang
profesional, independen dan obyektif bagi
manajemen untuk mendukung terwujudnya
BNI sebagai Bank yang unggul, terkemuka
dan terdepan dalam layanan dan kinerja':
2). Misi SPI adalah "Melaksanakan kegiatan
assurance dan konsultasi yang independen
dan obyektif, untuk memberikan nilai
tambah dalam peningkatan efektivitas risk
management. control dan governance
process':
b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan SPI
1). Kegiatan yang dilakukan SPI bertujuan
untuk memberikan rekomendasi
perbaikan terhadap kualitas dan efektivitas
pengelolaan risiko serta kecukupan dan
efektivitas pengendalian intern.
2). Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup
pelaksanaan assurance dan konsultasi
terhadap seluruh kegiatan BNI dan semua
tingkatan manajemen BNI.
c. Struktur dan Kedudukan SPI
1). SPI dipimpin oleh seorang Pemimpin SPI
yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama.
2). Pemimpin SPI diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada
Bank Indonesia dan Bapepam dan LK.
3). Direktur Utama dapat memberhentikan
Pemimpin SPI, setelah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris, jika
Pemimpin SPI tidak memenuhi persyaratan
sebagai auditor SPI sebagaimana diatur
dalam Keputusan Ketua Bapepam dan
LK Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28
Nopember 2008 dan/atau gagal atau tidak
cakap menjalankan tugas.
4). Auditor SPI bertanggung jawab kepada
Pemimpin SPI sesuai dengan struktur
organisasi SPI.
d. Tugas dan tanggung jawab SPI
1). Menyusun dan melaksanakan Rencana
Audit dan Konsultasi Tahunan.
2). Melaporkan realisasi Rencana Audit dan
Konsultasi Tahunan setiap semester
93/ Corporate Socral ResponsibiJ;ty
16. Internal Audit Charter
a. Vision and Mission Statements of the Internal
Control Unit (SPI)
1). SPI has a vision "To become
and
in support of BNI as a Bank that is the
in service and
2). The mission of SPI is "To
assurance and consultation activities
based on best
can add value
the effectiveness of risk
by
management control, and governance
b.
and
of SPI Activities
1) The SPI engages in
forthe
towards
of internal
control.
2). The scope of activities of SPI covers
assurance and consultation work over all
aspects of activities
BNI as well
on all
levels of management
c. Structure and Position of SPI
1l. SPI is led
the Head of SPI who
to the President Director.
2). The Head of SPI is
dismissed
the President Director with the
of the Board of Commissioners and
to Bank Indonesia and BAPEPi\M
and LK.
3). The President Director has the
dismiss the Head of SPI upon
from the BOC. should
Head of SPI
fail to fulfill the
4).
structure.
d. Duties and
1). To prepare and
Annual Audit and
Plan.
2). To report realizations of Annual Audit
Plan every semester to
49
Tata Kelola Perusahaan
3).
4).
5).
6).
7).
8).
9).
10).
11).
12).
13).
14).
15).
50
kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris. Melakukan pemeriksaan dan
penilaian atas efisiensi dan efektifitas di
bidang keuangan, akuntansi, operasional,
sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan
pengendalian intern dan sistem
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
BNI.
Memberikan saran perbaikan dan informasi
yang obyektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkat manajemen.
Membuat laporan hasil audit dan
menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris
dengan tembusan kepada Direktur
Kepatuhan.
Memberikan konsultasi kepada pihak intern
BNI untuk memberikan nilai tambah dan
perbaikan terhadap kualitas pengendalian,
pengelolaan risiko dan tata kelola
perusahaan.
Melakukan audit pendalaman (khusus)
apabila diperlukan.
Melaksanakan pemantauan tindak lanjut
audit dan melaporkan kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris setiap
triwulan.
Melaporkan segera atas setiap temuan
audit yang diperkirakan dapat mengganggu
kelangsungan usaha Bank kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris.
Menyiapkan Laporan Pelaksanaan
dan Pokok-pokok Hasil Audit dan
menyampaikan kepada Bank Indonesia.
Mengajukan Anggaran Tahunan untuk
tahun yang akan datang dan melaporkan
realisasinya kepada Direktur Utama setiap
semester.
Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis
sebagai pedoman bagi Auditor Intern
dalam melaksanakan tugasnya.
Menyusun program untuk mengevaluasi
mutu kegiatan audit yang dilakukan.
Melaksanakan pendidikan secara
berkelanjutan dan sesuai dengan
kompetensi auditor.
Bekerja sama dengan Komite Audit.
President Director and the BOC. To audit
effectiveness
in the areas of finance,
operations, human resources,
information technology and
other activities.
3). To test and evaluate
of
internal control and risk management
systems according to BNI policies.
4). To
recommendations for
and objective information
on auditee's activities at all management
levels.
5) To prepare audit reports and submit such
reports to the the President Director and
the BOC with copy to the
6).
7).
8).
9).
10).
11).
12)
13).
consultation services to internal
at BNI in order to add value
in the quality of control, risk
management and corporate governance.
audits when
To
specific
necessary.
To monitor the follow up on audit
to the
and submit a Follow Up
President Director and the BOC on
basis.
To report
to the President
any audit
Director and the BOC
findings that may disrupt the business
continuity of the Bank.
To prepare Reports on Audit Work
and Results, and submit them to Bank
Indonesia.
To submit Annual Budget for the
year and a report of budget realization to
the President Director each semester.
To prepare written Standard
Procedures that serve as guidelines to the
internal auditors in
their duties.
To develop programs to evaluate
that has been
the quality of
14)
program
15)
the auditors.
solid cooperation with the Audit
To
Committee.
3 I Good Corporate Governance
e
f.
Wewenang SPI
1). Melakukan akses secara penuh, bebas dan
tidak terbatas terhadap catatan, informasi,
karyawan, dana, asset, lokasi/area serta
sumber daya lain BNI, yang berkaitan
dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.
2). Melakukan verifikasi, wawancara,
konfirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya
kepada nasabah atau pihak lain berkaitan
dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.
3). Melakukan komunikasi secara langsung
dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau
Komite Audit serta anggota dari Direksi,
Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.
4). Melakukan rapat secara berkala dan
insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris
dan/atau Komite Audit.
5). Menentukan jadual, auditee, personil, ruang
lingkup dan menggunakan metodologi,
teknik, perangkat dan pendekatan audit
dalam melaksanakan tugas pokok yang
telah ditetapkan.
6). Melakukan koordinasi dengan auditor
eksternal.
7). Menggunakan jasa pihak ekstern dalam
pelaksanaan audit apabila dipandang perlu.
Kode Etik SPI
Auditor SPI harus menerapkan dan menjunjung
tinggi Kode Etik sebagai berikut:
1). lntegritas
Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun
dan bertanggung jawab.
Mematuhi hukum dan membuat
pengungkapan sesuai dengan ketentuan
perundangan dan profesinya.
Tidak melakukan tindakan yang dapat
merusak kredibilitas SPI dan profesi
internal audit.
Mendukung tujuan BNI dan SPI.
2). Obyektivitas
Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan
menimbulkan konflik kepentingan.
Tidak menerima apapun yang
berdampak atau diduga akan berdampak
terhadap professional judgment.
Senantiasa menggunakan professional
judgment dalam pelaksanaan tugas
pada kondisi dan situasi apapun.
Mengungkapkan semua fakta yang
diketahui.
93 i Corporate Social
e. Authority of SPI
1). To have full, unrestricted and unlimited
access to records,
assets, locations, and
resources at BNI, related to the execution
of audit and consultation work.
2). To conduct
interviews.
confirmation and other
methods on customers or other
related to the execution of audits and
consultation work.
3). To communicate
with chairmen
and members of the BOC, BOD and Audit
Committee.
4). To conduct
and incidental
with the BOC. BOD and Audit
Committee.
5). To determine the audit schedule,
(auditee).
6).
f.
7). To obtain
services from an external
party when deemed necessary.
SPI Code of Ethics
SPI Auditors shall adhere to the following Code
of Ethics:
1). Integrity
Conducting their duties in an honest.
diligent and
manner.
Maintaining compliance and disclosure
according to
.£\voiding conduct that may
SPI credibility and the internal audit
Supporting BNI and SPI
2) Objectivity
Avoiding involvement in activities that
may cause conflict of interest.
Not
any kind of
in
their duties under any
circumstances.
all facts uncovered
audit activities.
51
Tata Kelola Perusahaan
3). Kerahasiaan
Bersikap hati-hati dalam menggunakan
dan menjaga informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan tugasnya.
Tidak menggunakan informasi untuk
kepentingan siapapun dan/atau dengan
cara apapun yang akan bertentangan
dengan hukum dan/atau ketentuan
organisasi.
g. Kompetensi
1). Melaksanakan tugas sesuai dengan
pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang dimilikinya.
2). Melaksanakan audit sesuai dengan SPFAIB
atau standar audit yang berlaku.
3). Meningkatkan kompetensi secara terus
menerus.
h. Persyaratan auditor SPI
1). Memiliki integritas dan perilaku yang
profesional, independen, jujur dan obyektif
dalam pelaksanaan tugas.
2). Memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit, pengetahuan prinsip
manajemen, proses aktivitas auditee dan
disiplin ilmu lain yang relevan dengan
bidang tugas.
3). Memiliki pengetahuan tentang peraturan
perundang-undangan di bidang perbankan
dan pasar modal serta peraturan perundangundangan terkait lainnya.
4). Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
secara efektif.
5). Mematuhi standar profesi dan Kode Etik
SPI.
6). Menjaga kerahasiaan informasi dan/
atau data perusahaan terkait dengan
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab SPI
kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan atau penetapan/
putusan pengadilan.
7). Memahami prinsip-prinsip GCG dan
manajemen risiko.
8). Senantiasa meningkatkan
pengetahuan, keahlian dan kemampuan
profesionalismenya secara terus menerus.
9). Tidak merangkap tugas dan jabatan atau
melakukan kegiatan operasional di BNI
maupun anak perusahaan, kecuali kegiatan
operasional di SPI.
52
3). Confidentiality
Maintaining a prudent manner in using
and keeping the information obtained
during audit activities.
t'-lot using information for any purpose
and interest and/or with any means that
violate applicable internal and external
regulations.
g. Competence
1). Performing duties according to the
knowledge, skills and experience.
2). Performing audits in adherence to SPFAIB
and other applicable :~udit standards.
3). Continually improves auditors' competence.
h. Qualifications of an SPI Auditor
1). Maintains integrity and professional
conduct, independence, honesty and
in every duty performed.
2). Has required knowledge and experience in
auditing, management principles, business
processes and other relevant competences.
3). Has knowledge on laws and regulations in
banking and capital markets, as well as in
other related regulations.
4). Has sufficient communication skills both
verbal and written.
5). Maintains compliance to SPI Code of
Ethics and professional standards.
6). Maintains confidentiality of the information
related to the SPI responsibilities and/
or company information, except when
disclosure is required under the applicable
laws and regulations and court rulings.
7). Understands the GCG and risk
management principles.
8). Continually improves competence,
expertise and professional skills.
9. Has no concurrent positions and conducts
no operational activities within BNI,
including its subsidiaries, except operational
activities in SPI.
3/ Good Corporate Governance
i.
j.
1.
2.
3.
4.
5.
Perlindungan hukum kepada Pemimpin dan
Auditor SPI
Pemimpin dan auditor SPI memperoleh
perlindungan hukum dari BNI dalam rangka
menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung
jawab dan wewenang SPI dengan mengacu
kepada ketentuan yang berlaku di BNI.
Internal Audit Charter akan direview secara
periodik agar pelaksanaan audit SPI senantiasa
berada pada tingkat yang optimal.
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan
Bank, Bank menunjuk Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank
Indonesia.
Berdasarkan hasil keputusan RUPS maka RUPS
melimpahkan kewenangan dan memberikan
kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menetapkan Kantor Akuntan Publik termasuk
melakukan pengadaan jasa audit atas laporan
keuangan Perseroan.
Pemilihan Akuntan Publik dan KAP yang akan
melakukan audit laporan keuangan Bank didasarkan
atas rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan
Komisaris dimana untuk keperluan Pengadaan
KAP tersebut telah dibentuk Tim Pengadaan Jasa
Akuntan Publik I KAP yang membantu Dewan
Komisaris dalam pengadaan Kantor Akuntan
Publik yang akan ditugaskan untuk melakukan
pemeriksaan laporan keuangan tahun buku tahun
2009, dimana dalam melaksanakan tugasnya Tim
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil penilaian Tim, Tim mengusulkan
dan menetapkan KAP Purwanto Sarwoko dan
Sandjaya (Ernst & Young) sebagai akuntan publik.
Akuntan publik tersebut mulai melakukan audit
atas tahun buku 2006 sehingga belum melampaui
batas maksimun 5 (lima) tahun.
Pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan
konsolidasian tahun buku 2009 oleh KAP
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Laporan keuangan konsolidasian
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan
c. Departemen Kustodian
d. Evaluasi Kinerja
e. Dana Program Bina Lingkungan
f. Dana Program Kemitraan BUMN
g. BI-S4.
93/ Corporate Social Responsibility
i.
Legal Protection to SPI Division Head and
Auditors
SPI Division Head and auditors are
by BNI in relation to the
performance of their duties,
and authorities pursuant to
j.
This Internal Audit Charter shall be reviewed
periodically, so that SPI audit activities are
conducted in an effective and
manner.
its financial statements, the Bank
In
appoints a public accountant and a Public
Accountant Office (KAP) which is
in
Bank Indonesia.
2. Based on its resolution, the GMS
the
authority and grant power of attorney to the Bank's
BOC to appoint the Public Accountant
including to
the selection process and to
audit the Bank's financial statements.
3. The selection of the public accountant and the
Public Accountant Office (KAP) that will nortnncn
1.
audits on the Bank's financial statements are
based on recommendations from the Audit
Committee through the BOC, which for this
purpose has established Public Accountant/KAP
Selection Team, reporting to the BOC.
4. Based on its evaluation, the Selection Team
proposed appointing KAP Purwanto Sarwoko and
Sandjaya (Ernst & Young) as the public accountant.
The said public accountant has
services since fiscal year 2006, so that it has not
exceed the maximum of 5 (five) year limit.
5. The audit of the 2009 consolidated financial
statements
by KAP included the
following:
a. Consolidated financial statements
b. Financial Institution Pension Fund
c. Custodian
d. Performance Evaluation
e.
f.
g. BI-S4 Program
53
Tata Kelola Perusahaan
6. Dalam rangka melaksanakan tugasnya Akuntan
Publlik dan KAP yang ditunjuk telah menyampaikan
hasil audit dan management letter kepada Bank.
7 KAP mampu bekerja secara independen,
memenuhi standard profesional akuntan publik
dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang
ditetapkan.
8. lndependensi akuntan publik dalam mengaudit
laporan keuangan tahun buku 2009 adalah sesuai
dengan Standar Auditing yang ditetapkan lkatan
Akuntan Indonesia.
1.
54
Secara berkala Dewan Komisaris melakukan
rapat (Radikom) yang membahas beberapa hal
mengenai:
a. Kinerja keuangan
b. Laporan Kepatuhan
c. Evaluasi kebijakan manajemen risiko serta
implementasinya antara lain tentang
Risiko Kredit : Loan Exposure Limit (LEU,
Internal Rating System (IRS); Industry Risk
Rating (IRR), Financial Covenant, Credit
Risk Premium (CRP).
Risiko Pasar : Gap Limit, VaR Limit dan
CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam
kondisi normal maupun kondisi stress.
Risiko likuiditas : On Shore Limit Secondary
Reserve Ideal Rupiah dan Valas dalam
kondisi ketat maupun normal;
Risiko Operasional : feed back Operational
Risk Self Assessment Beban Risiko
Operasional, Key Risk Indicator (KRI), Lost
Event Data (LEDL PERISKOP, Business
Continuity Plan.
d. Pemantauan Profil Risiko Bank dan Perusahaan
Anak
e. Rencana Kerja Manajemen Risiko dan
lmplementasi Basel II
6. In performing their duties, the appointed Public
Accountant and KAP shall submit audit results and
a management letter to the Bank.
7 The KAP shall have the capability to perform its
audit independently and in strict adherence to
public accountant professional standards and
according to the agreed auditing scope of work.
8. Independency of the public accountant in auditing
the Bank's 2009 financial statements is in
compliance with Auditing Standards as published
by the Indonesian Accounting Society.
1. The Board of Commissioners regularly conducts
joint meetings with the Board of Directors
(RADIKOM) to discuss the following issues:
a. Financial performance
b. Compliance report
C. Evaluation of risk management policies and
implementation, including:
Credit Risk: Loan Exposure Limit (LEU,
Internal Rating System (IRS); Industry Risk
(IRR), Financial Covenant Credit
Risk Premium (CRP).
Market Risk: Gap Limit VaR Limit and CaR
Limit for BNI domestic operation under
normal and stressful conditions.
Liquidity Risk: On Shore Limit Secondary
Reserve Ideal for Rupiah and Foreign
Currencies under normal and tight
conditions.
Operational Risk: feed back on Operational
Risk Self Assessment Operational Risk
Cost Key Risk Indicators (KRIL Lost Event
Data (LED), PERISKOP, Business Continuity
Plan.
d. Monitoring Risk Profile for the Bank and its
subsidiaries.
e. Risk Management Work Plan and Basel II
Implementation Plan
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
2. Direksi secara berkala melakukan rapat (Radisi)
yang membahas berbagai hal mengenai:
a.
Kebijakan yang terkait dengan manajemen
risiko dan profil risiko.
b. Review Loan Exposure Limit, Internal Rating
System.
Review limit-limit Risiko Pasar, Kredit dan
Operasional.
d. Stress test risiko kredit, stress test risiko pasar,
"Crisis Management Protocol" khususnya
terkait masalah likuiditas
e. PERISKOP
f. Menyusun rekening untuk mencatat kerugian
operasional (Beban Risiko Operasional)
g. Konsolidasi Manajemen Risiko BNI dan
Perusahaan Anak
h. Penilaian Risiko Produk dan Aktivitas Baru
i. Menyusun Kebijakan Umum Manajemen Risiko
dan Kebijakan Perkreditan Bank
j. Business Continuity Plan.
3. Perseroan berupaya menyediakan sumber daya
yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas
pengeloaan risiko efektif antara lain melalui:
a. Pembentukan Divisi Manajemen Risiko serta
penempatan dan pengembangan SDM yang
berdedikasi untuk mengelola risiko Bank.
b. Regenerasi/kaderisasi SDM di bidang
Manajemen Risiko.
c. Pengiriman SDM untuk pelatihan dan seminar
baik di dalam maupun di luar negeri.
d. Melakukan studi banding dengan lembaga
perbankan yang lebih maju dalam penerapan
manajemen risiko.
4. Dalam rangka penerapan manajemen risiko dan
sistem pengendalian internal, Perseroan telah
melakukan berbagai hal:
a. Melakukan proses validasi dan sertifikasi oleh
Divisi-divisi terkait terhadap Policy dan Standard
Operating Procedure (PP Online).
b. Limit-limit risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas dan risiko operasional direview secara
periodik (VaR Money Market, VaR Forex, VaR
Capital Market, SR Ideal Rupiah, SR Ideal Valas,
On Shore Limit, Gap Limit, Financial Covenant,
c.
LEU
c.
Review on limits of Market, Credit and
nPI':clTinn"' Risks.
d. Results of stress tests on credit and market
Protocol
e. PERISKOP
losses
f.
g. Consolidation of Risk
in BNI and
its subsidiaries.
h. Risk Assessment on New Products and
Activities.
i.
General Policy on the Bank's Risk
and Credit
J.
Business Continuity Plan.
its human
3. The Bank strives to
resources to support effective risk management
among others, the
following initiatives:
a.
Establishment of Risk ""~m"n"'
and
Division
of dedicated
and
human resources to
duties.
b.
c.
and abroad.
d.
with other
institutions
that have more advanced risk management
4. In
the risk management and internal
control system, the Bank conducted the
a.
Conducted validation and certification process
to
for related divisions,
Standard
and
Procedure {SOP).
b. Limits of credit risk, market risk,
and
(VaR
Market, SR Ideal
Shore Limit
SR Ideal Valas, On
Limit. Financial Covenant,
LEU
55
Tata Kelola Perusahaan
5. Perseroan secara efektif mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko
Bank serta memiliki sistem informasi manajemen
risiko yang memadai dengan melaksanakan
langkah-langkah sebagai berikut
a. Perseroan sudah membangun Operational Risk
Self Assessment (ORSA) untuk memetakan
peristiwa risiko operasional BNI di segenap
unit.
b. Melanjutkan pengembangan tool Perangkat
Risiko Operasional "PERISKOP':
c. Pengelolaan risiko pasar Cabang Luar Negeri
antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang
Luar Negeri.
d. Melakukan review seluruh Standard Operating
Procedure baik yang terkait dengan proses
bisnis maupun penunjang.
e. Mengembangkan metodologi dan perangkat
Manajemen Risiko antara lain LGD, PD, Aplikasi
VaR Cabang Luar Negeri, LED, KRI dan lain-lain.
f. Bank sedang mengembangkan infrastruktur
Risk Management Information Svstem yang
mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko
operasional dan integrasi risiko.
g. Menyusun Time Frame Risk Management
Information Svstem.
h. Melakukan stress test risiko pasar, risiko kredit
dan likuiditas.
i. Menyusun Tim untuk menghitung Capital
Allocation.
j. Melakukan Quantitative Impact Studv, yaitu
menghitung dampak perubahan kecukupan
modal atas implementasi Basel II.
k. Konsolidasi Manajemen Risiko Perusahaan
Anak
6. Perseroan menerapkan sistem pengendalian intern
yang menyeluruh dan handal melalui:
a. Satuan Kerja Audit Intern independen terhadap
Divisi/Satuan Kerja yang mengelola Risiko
dan terhadap Unit Bisnis (sesuai dengan PBI
Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank
Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI
No. 11/25/2009).
b. Oualitv Assurance independen terhadap unit
dimana staf Oualitv Assurance ditempatkan.
c. Melakukan pelatihan dan pengembangan untuk
meningkatkan kemampuan Oualitv Assurance
dan Audit Intern.
56
5. The Bank has effectively identified, measured,
monitored and mitigated the risks to which it
is exposed, and the Bank has adequate risk
the
management information systems
following initiatives:
a. The Bank
Operational Risk Self
Assessment (ORSA) to map operational risk
events throughout the organization.
b. Continued the development of the Operational
RiskTool (PERISKOP).
market risks for overseas branches
c.
through, among others, reporting of overseas
branch exposures and activities.
d. Reviewed all Standard
Procedures
for core and supporting business processes.
e. Developed risk management methodology and
tools such as LGD, PD, VaR Application for
Overseas Branches, LED and KRI.
f. The Bank is currently developing infrastructure
for Risk Management Information Systems
that will cover credit risk, market risk,
operational risk and integration risk.
g. Development of the Time Frame Risk
Management Information System.
h. Conducted stress tests for market risk, credit
risk and liquidity risk.
I.
Established Team for calculation of Capital
Allocation.
j. Conducted Quantitative Impact Study in order
to calculate the changes in capital adequacy
ratio resulting from Basel II Implementation.
k. Risk Management Consolidation for
subsidiaries.
6. The Bank implemented reliable internal control
system as:
a. The Internal Audit Unit was created as an
independent unit separate from the Division/
Working Unit responsible for managing the
Risk and the Business (in accordance with
PBI No. 5/8/2003, dated May 19, 2003 on
Implementation of Risk Management for
Commercial Banks as subsequently amended
through PBI No.11/25/2009).
b. The Quality Assurance (QA) is independent to
the unit in which OA officer is assigned.
c. Training and development programs improve
the capability of Quality Assurance and Internal
Audit.
3 I Good Corporate Governance
d. Menerapkan Risk Based Audited.
e. Melakukan sosialisasi yang terkait dengan
pengendalian intern.
Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait dan
Penyediaan Dana Besar
93 I Corporate Social Responsibility
d. Risk Based Audit programs are implemented.
e. Socialization of internal control function occurs
regularly.
Provision of Funds to Related Parties and
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait
Provision of Funds to Related Parties
Jumlah Amount
Penyediaan Dana
Provision of Funds
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Debitur Debtors
Nominal jutaan rupiah
Nominal (in million of Rupiah)
120
1,133,080
a. lndividu
10
9,898,389
b. Group
10
19,799,816
1.
Kepada PihakTerkaitTo Related Parties
2.
Kepada Debitur Inti To Core Debtors
BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk
menetapkan limit kredit/penyediaan dana kepada
individu maupun group debitur serta perusahaan/
pihak yang terkait dengan Bank.
BNI telah memiliki kebijakan yang mengatur limit
kredit per sektor industri dll
Secara berkala BNI melakukan rapat Komite Risiko
dan Kapital Bidang Kebijakan Kredit maupun Rapat
Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait
dengan kebijakan, prosedur dan pelaksanaan
operasional bidang perkreditan.
Pada dasarnya dalam pemberian fasilitas kredit
kepada debitur, BNI selalu berpedoman pada
ketentuan yang berlaku dalam hal ini peraturan
Bank Indonesia khususnya mengenai Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Jumlah modal dan rasio CAR selalu dilaporkan
kepada Manajemen dan segenap unit untuk
dipedomani dalam melaksanakan kegiatan bisnis
Bank terutama yang menyangkut penempatan
dana.
Manajemen memberikan perhatian terhadap
pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain
yang menyangkut penyediaan dana kepada debitur
untuk membangun infrastruktur dengan melakukan
kajian yang lebih mendalam.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BNI has established policies and procedures to
determine credit and funding limits to individual
and group debtors, as well as to related
companies/parties.
BNI has established policy that determines credit
limits based on industry sectors.
Periodically, BNI conducts credit policy meetings
at Risk and Capital Committee level and BOD level
to discuss issues relating to policies, procedures
and operational execution in credit.
Essentially, in processing credit approvals for
its debtors, BNI maintains strict compliance to
applicable regulations, particularly Bl Regulation on
Legal Lending Limit (LLU.
The amount of capital and CAR is periodically
reported to Management and other units to be
used as reference in conducting the banking
business, particularly in matters relating to
allocation of funds.
The Management provides special attention to
credit disbursement in large amounts to debtors,
through in-depth analysis and study.
57
Tata Kelola Perusahaan
7.
8.
9.
10.
11.
1.
58
Dalam melakukan pemberian kredit BNI telah
melaksanakan four eyes principle dimana
permohonan kredit harus mendapatkan keputusan
dari Unit Bisnis, harus mendapat rekomendasi dan
mitigasi risiko dari Unit Risiko.
Dalam setiap persetujuan kredit, dilakukan Uji
Kepatuhan (Compliance Assessment) oleh Quality
Assurance/Divisi Kepatuhan.
Pemberian kredit kepada pihak terkait juga
dimintakan persetujuan Dewan Komisaris.
Pemberian kredit di atas Rp 500.000.000.000,(lima ratus miliar) harus dikonsultasikan kepada
Dewan Komisaris.
Penyampaian laporan ke Bank Indonesia telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Rencana Strategis BNI telah disusun dalam bentuk
rencana strategis jangka panjang untuk periode
5 (lima) tahun dalam bentuk Rencana Korporasi
(Corporate Plan) serta rencana strategis jangka
pendek satu tahun (Rencana Bisnis Bank) dengan
proyeksi keuangan untuk 3 (tiga) tahun ke depan.
Rencana tersebut mengacu pada Visi dan Misi
Perusahaan
a. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)
1). Corporate Plan BNI adalah suatu bentuk
sistem perencanaan jangka panjang dengan
horison waktu lima tahun. Corporate Plan
ini mencakup langkah-langkah di bidang
usaha (bisnis) dan bidang manajemen yang
akan dilakukan BNI sebagai bank komersial
yang harus sehat, berkembang dan
menguntungkan, serta tetap tidak keluar
dari visi-misi BNI yang telah ditetapkan bagi
masa depan BNI.
2). Perencanaan jangka panjang (Corporate
Plan) merupakan perencanaan yang akan
memberikan arahan global bagi BNI pada
jangka waktu sampai 5 (lima) tahun yang
akan datang. Perencanaan ini berisi hal-hal
mendasar yang diperlukan bagi penentuan
arah BNI, diantaranya memuat visi dan misi
BNI, analisis lingkungan eksternal maupun
internal, tujuan dan sasaran jangka panjang,
strategi global dan proyeksi keuangan 5
(lima) tahun ke depan.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
In processing the credit approvals, BNI has
implemented the four eyes principles, in which
credit proposals shall be approved by the
respective business unit after recommendation
and risk mitigation by the risk management unit.
In every credit approval process, the Bank
conducted Compliance Assessments through its
Quality Assurance/Compliance Division.
Provision of credit to related parties shall be
approved by the BOC.
Provision of credit that exceeds
Rp 500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah)
shall be consulted with the BOC.
Submission of reports to Bank Indonesia shall be
conducted based on applicable
The Bank Strategic Plan is formulated in the form
of long-term strategic plan (5-year period), known
as the Corporate Plan, and short-term strategic
plan (3-year period) known as the Bank Business
Plan. These plans are formulated based on the
Bank's Vision and Mission statements.
a.
Plan)
The BI'-JI Corporate Plan is a form of long
term planning that covers a 5-year period.
The Corporate Plan incorporates programs
in business and management areas to be
implemented by BNI in order to achieve
sustainable and profitable growth, in
accordance with BNI's Vision and Mission.
2. The Corporate Plan is a long term planning
that contains global directions for BNI over
the course of a 5-year period. This Plan
contains guiding principles including BNI's
Vision and Mission, analysis of external
and internal environments, long term goals
and objectives, general strategy and 5-year
financial projections.
1.
3 I Good Corporate Governance
3). Corporate Plan bertujuan untuk
memberikan arahan bagi manajemen
dan pegawai BNI mengenai tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai dalam waktu 5
(lima) tahun ke depan, serta strategi bisnis
dan manajemen yang akan diterapkan.
Corporate Plan menjadi panduan bagi
penyusunan rencana jangka pendek BNI
maupun unit organisasi.
4). Secara detail, karakteristik dari Rencana
Lima Tahun BNI adalah sebagai berikut:
- Jangka waktu 5 (lima) tahun tanpa
"rolling adjusment" setiap tahun.
Corporate Plan merupakan dokumen
perencanaan yang berjangka waktu 5
(lima) tahun tanpa rolling adjustment
setiap tahun. lni berarti bahwa tujuan,
sasaran dan strategi yang ditetapkan
untuk berlaku selama 5 (lima) tahun
dan tidak dijadwalkan untuk dilakukan
review maupun penyesuaian secara
berkala. Namun demikian, ini tidak
berarti bahwa tidak mungkin dilakukan
penyesuaian sama sekali. Penyesuaian
(review) terhadap Corporate Plan
dilakukan apabila terjadi perubahan
kondisi lingkungan yang ekstrem
sehingga mengharuskan penyesuaian
terhadap Corporate Plan. Penyesuaian
Corporate Plan dilakukan oleh Divisi
Perencanaan Strategis dengan petunjuk
atau arahan Direksi.
- Meliputi aktivitas usaha keseluruhan.
Corporate Plan mencakup perencanaan
dari seluruh aktivitas bisnis maupun
non bisnis yang dilakukan oleh BNI.
lni menunjukkan bahwa Corporate
Plan berisi rencana-rencana bisnis
maupun non bisnis secara keseluruhan,
bukan secara parsial. Hasil akhir dari
keberadaan Corporate Plan ini adalah
menjadi panduan dasar dan garis besar
arah bagi BNI secara keseluruhan.
Dengan demikian, Corporate Plan akan
menjadi dasar bagi penyusunan rencana
jangka pendek BNI maupun rencana
kerja dan anggaran setiap unit organisasi
(Business Plan Unit) yang ada di BNI.
93 I Corporate Social Responsibility
3. The Corporate Plan provides guidance
to BNI management and employees
pertaining to the goals and objectives to be
achieved within the next 5 years, as well
as business and management strategies to
be implemented. The Corporate Plan also
serves as reference for the development of
BNI short term planning and organizational
work plans.
4. In detail, characteristics of BNI 5-Year Plan
is as follows:
5-Year period without annual rolling
adjustments. The Corporate Plan is a
planning document with a 5-Year period
without annual rolling adjustments.
This means that strategy, goals and
objectives determined in this plan shall
be applicable for 5 years, as no reviews
and adjustments are scheduled for this
plan. However, this does not mean
that adjustments are totally prohibited,
as they are made possible in the case
where significant changes occur in
environmental conditions, requiring
the Corporate Plan to be adjusted
accordingly. Such adjustments to the
Corporate Plan are conducted by the
Strategic Planning Division under the
guidance of the BOD.
Incorporates all aspects of the business.
The Corporate Plan incorporates
planning for all aspects of the business
and operations conducted by BNI.
The Corporate Plan shall contain
business-related and non-businessrelated planning that is developed in an
integrated fashion. The end results of
the Corporate Plan shall serve as basic
guidelines and general directions to
BNI. Therefore, the Corporate Plan shall
serve as the basis for the development
of BNI short-term plans and work
programs and budgeting for each
business unit.
59
Tata Kelola Perusahaan
-
Kebijakan jangka panjang Direksi.
Corporate Plan berisi kebijakan,
tujuan dan strategi dasar Direksi
yang akan diimplementasikan dalam
jangka menengah. Kebijakan ini
harus dipedomani oleh segenap unit
organisasi di BNI dalam menyusun
rencananya, menjalankan bisnis maupun
kegiatan operasionalnya. Hasil yang
diharapkan adalah bahwa seluruh unit
organisasi di BNI akan bekerjasama dan
bersinergi untuk mencapai tujuan jangka
panjang yang sudah digariskan.
- Corporate Plan adalah kebijaksanaan
Direksi dan sifatnya merupakan proyek
yang dibuat 5 (lima) tahun sekali.
Penyusunan Corporate Plan ini dilakukan
oleh Divisi Perencanaan Strategis
berdasarkan petunjuk Direksi dengan
partisipasi segenap Divisi/Satuan/Unit di
Kantor Besar maupun Cabang/Cabang
Pembantu/Sentra.
- Penerapan Corporate Plan secara
operasional di BNI dilakukan melalui
penjabaran Corporate Plan tersebut
ke dalam bentuk-bentuk perencanaan
jangka pendek yang selanjutnya
menjadi acuan dasar seluruh proses
perencanaan strategis di BNI
b. Rencana Jangka Menengah dan Pendek
(Business Plan)
1). Yang dimaksud dengan Rencana
Bisnis Bank (RBB) adalah suatu bentuk
perencanaan jangka pendek yang
mempunyai time horizon selama 3 (tiga)
tahun dengan rolling adjustment 1 (satu)
tahun (penyesuaian tiap tahun).
2). Rencana Bisnis Bank (RBB) tersebut
merupakan dokumen tertulis yang
menggambarkan rencana kegiatan usaha
Bank (bisnis dan manajemen) yang akan
dilakukan perusahaan pada jangka pendek
(1 tahun) antara lain memuat sasaran
perusahaan, strategi yang diterapkan untuk
mencapai sasaran tersebut, rencana untuk
memperbaiki kinerja usaha, serta rencana
pemenuhan ketentuan kehati-hatian. RBB
tersebut juga disertai dengan sasaran dan
proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun yang akan
datang.
60
Long Term Policy from the BOD. The
Corporate Plan contains policies, goals
and basic strategy from the BOD to be
implemented in the longer term. These
policies shall be used as reference for
all levels of BNI organization in preparing
their work plans and in executing their
business and operational activities. The
objective is to build cooperation and
synergy amongst all units in BNI to
achieve the long-term objectives.
The Corporate Plan is a BOD Policy
that is developed every 5 years. The
development of the Corporate Plan is
conducted by the Strategic Planning
Division under the guidance from the
BOD and supported by representatives
from all divisions/units at Head Office/
branches/sub-branches/centers.
The implementation of the Corporate
Plan is conducted through shorter-term
planning and shall serve as a strategic
planning process in BNI.
b. Medium and ShortTerm Plan (Business
Plan)
1. The Bank Business Plan (RBB) is a medium
term plan covering 3-year period with
annual rolling adjustments.
2. The RBB is a document containing the
Bank's business and management plan to
be implemented in the short term (1 year),
including the objectives and strategy to
achieve such objectives, as well as plans to
improve business performance and plans to
fulfill prudent banking regulation. The RBB
also contains 3-year financial projections.
3 I Good Corporate Governance
3). Realisasi RBB ini dievaluasi setiap 3 (tiga)
bulan oleh Divisi Perencanaan Strategis
bekerjasama dengan Divisi Pengendalian
3. Realization of RBB is evaluated quarterly
by the Strategic Planning Division in
cooperation with the Financial Control
Division, based on reports from all business
Keuangan berdasarkan masukan/laporan
dari segenap unit organisasi dalam bentuk
Laporan Realisasi RBB untuk selanjutnya
dilaporkan kepada Bank Indonesia paling
lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah
periode laporan.
4). Penyusunan RBB bertujuan untuk
memudahkan implementasi kebijakankebijakan dasar BNI yang ditetapkan
dalam Kebijakan Umum Direksi. RBB
juga merupakan dokumen perencanaan
yang memuat rencana kerja dan anggaran
perusahaan sekaligus untuk memenuhi
ketentuan dari Bank Indonesia.
5). RBB merupakan sistem perencanaan
di tingkat perusahaan yang disusun
setiap tahun. RBB ini pada dasarnya
terdiri dari 2 (dua) bagian utama, yaitu
kegiatan atau rencana bisnis perusahaan
baik untuk jangka 1 (satu) tahun dan
proyeksi keuangan untuk jangka waktu
3 (tiga) tahun. RBB disusun oleh Divisi
Perencanaan Strategis bersama-sama
Divisi Pengendalian Keuangan. RBB ini
disampaikan ke segenap unit dan ke
Bank Indonesia oleh Divisi Pengendalian
Keuangan.
6). Penerapan RBB secara operasional di BNI
dilakukan melalui penyampaian RBB ke
segenap unit organisasi untuk selanjutnya
menjadi dasar finalisasi Business Plan Unit.
7). Setiap unit organisasi harus menyampaikan
laporan realisasi pelaksanaan rencana
kerjanya setiap 3 (tiga) bulan kepada
93 I Corporate Social Responsibility
and operating units in the form of RBB
Realization Report. This Report is submitted
to Bank Indonesia at the latest 45 (forty
five) days after the period of the report.
4. The development of RBB is aimed to
achieve flawless implementation of BNI
basic guidelines as set forth by in BOD
General Policy. The RBB also serves as
a planning document that contains work
plans and budgets and ensures compliance
to Bank Indonesia requirements.
5. RBB is a planning document developed at
the corporate level every year. The RB B
comprises 2 main sections, namely the
annual business plan and 3-year financial
projections. The RBB is developed by the
Strategic Planning Division in cooperation
with the Financial Control Division. The
RBB is distributed to all business units
and submitted to Bank Indonesia by the
Financial Control Division.
6. Realization of RBB is initiated by distribution
7.
of RBB to all organization units to be used
as the basis for developing the Business
Unit Planning.
Every organizational unit shall submit
realization reports every quarter to
Strategic Planning Division, to be used in
developing the RBB Realization Report.
The submission of these quarterly reports
can be conducted using presentations or
hardcopy document formats.
Divisi Perencanaan Strategis sebagai
masukan laporan realisasi RBB. Dalam
pelaksanaannya penyampaian laporan
realisasi dapat dilakukan dalam bentuk
presentasi ataupun dokumen hardcopy,
sesuaidengan kebutuhan.
61
Tata Kelola Perusahaan
2. RBB yang disusun setiap tahun telah disusun
year in a realistic, comprehensive, measurable
memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent)
manner with due consideration of prudent
serta mempertimbangkan perubahan internal
banking principles as well as changes in internal
dan eksternal. Dalam penyusunan RBB tersebut
and external conditions. The formulation of
dilakukan melalui dua proses, yaitu proses
RBB involves two processes, namely BNI-wide
perencanaan BNI-wide, yang keluarannya meliputi
planning, the output of which encompasses
seluruh organisasi BNI, serta proses perencanaan
the entire organization, and unit-wide planning,
Unit-wide, yang cakupannya meliputi level Unit.
Kedua proses tersebut saling terkait dimana
perencanaan tingkat unit merupakan penjabaran
strategi dari perencanaan tingkat BNI (BNI-wide).
dan penyusunan rencana BNI-wide itu sendiri
mempertimbangkan masukan-masukan dari setiap
unit (dalam bentuk Draft Business Plan Unit).
Pendekatan ini dikenal dengan sistem perencanaan
dua arah, Top-down & Bottom-up Planning
Process.
3. Rencana Korporasi dan Bisnis telah disusun
secara periodik dengan jadwal pelaksanaan serta
mekanisme penyusunan yang telah dibakukan
dalam Buku Pedoman Perusahaan. Untuk Rencana
Korporasi (corporate plan) tahun 2009-2013 dan
Rencana Bisnis Bank tahun 2009-2011 (business
plan) telah disetujui dan disahkan oleh Dewan
Komisaris sebagai representasi dari Pemegang
Sa ham.
4. Direksi mengkomunikasikan Rencana Korporasi
(Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank
(Business Plan) kepada Pemegang Saham
Pengendali melalui forum RUPS serta kepada
segenap jenjang organisasi melalui forum-forum
antara lain seperti Business Review, kunjungan
kerja, dan lain sebagainya. Disamping itu, baik
Corporate Plan maupun Business Plan disampaikan
ke segenap unit organisasi Perusahaan sebagai
Dokumen Perencanaan company-wide yang harus
dipedomani dalam penyusunan dan pelaksanaan
Rencana Kerja setiap unit. Atas Rencana Bisnis
Bank (Business Plan) yang telah disetujui tersebut
segenap Direksi dan karyawan BNI mempedomani
dan melaksanakan Rencana Bisnis Bank (Business
Plan) secara optimal yang telah dijabarkankan
kedalam Rencana Kerja masing-masing unit.
Terhadap pelaksanaan rencana tersebut telah
dipantau secara periodik, baik secara harian melalui
EIS (Executive Information System). bulanan
melalui PMS (Performance Measurement System)
dan triwulanan melalui Laporan Realisasi RBB.
62
2. The Bank Business Plan (RBB) is formulated each
dengan realistis, komprehensif, terukur dan
which covers unit levels. The two processes
are interrelated, as unit-wide planning contains
details on the execution of BN 1-wide strategies
and planning, while BNI-wide planning includes
input from each unit (in the form of drafts of Unit
Business Plan). This approach is also known as
two-way planning, Top-Down and Bottom-Up
3. The Corporate Plan and the Business Plan are
prepared periodically, as instructed in the Company
Guideline Book (BPP). The Corporate Plan for
2009-2013 and Business Plan for 2009-2011 has
been approved by the BOC as the shareholder
representative.
4. The BOD then communicates the Corporate Plan
and Business Plan to Controlling Shareholders
through the GMS forum and to all levels of the
organization through various forums such as
Business Reviews and Business Visits. In addition,
the Corporate Plan and Business Plan is distributed
to all organizational units to be used as basic
reference in the development of work programs
and budgets for the units. BNI's Directors and
employees shall use the RBB as the basic
guidelines for their work program. The realization
of RBB is monitored on a daily basis using the
EIS (Executive Information System). on a monthly
basis using the PMS (Performance Measurement
System) and on quarterly basis using the RBB
Quarterly Report.
3 I Good Corporate Governance
5. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis
Bank telah berpedoman pada Peraturan Bank
Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22
Oktober 2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum
dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/44/
DPNP tanggal 22 Oktober 2004 tentang Rencana
Bisnis Bank Umum, memperhatikan risiko bank
secara keseluruhan (composite risk), pengendalian
risiko (risk control system) serta risiko strategis
(strategic risk) mempertimbangkan faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan
usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian
dan prinsip perbankan yang sehat.
6. Dewan Komisaris menjalankan fungsi pemantauan
dengan melaksanakan pengawasan secara berkala
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank
(Business Plan) dalam bentuk laporan realisasi
rencana kerja dan rencana bisnis. Disamping
itu, setiap bulan Manajemen melaporkan/
mempresentasikan kinerja Perusahaan kepada
Dewan Komisaris.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan Bank
1. BNI telah mentransparansikan kondisi keuangan
dan non-keuangan kepada stakeholders termasuk
Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah
melaporkannya kepada Bank Indonesia atau
stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.
2. BNI telah menyusun dan menyajikan laporan
keuangan sesuai jenis dan cakupan sebagaimana
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
3. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan
dilakukan dengan tepat waktu, lengkap, utuh, kini
dan cukup akurat.
4. Agar nasabah memiliki informasi yang cukup
tentang produk perbankan yang dimiliki BNI, maka
telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pada formulir pembukaan rekening yang diisi
nasabah telah memuat tentang definisi produk
yang di apply nasabah, ketentuan bunga, pajak
dan biaya, hak dan kewajiban atas produk
tersebut, risiko-risiko yang mungkin terjadi
serta informasi-informasi lain terkait produkproduk dimaksud.
b. Dari sisi risiko, frontliners wajib menyampaikan
risiko produk perbankan yang diminta oleh
nasabah.
93 I Corporate Social Responsibility
5. The formulation and submission of the Bank
Business Plan is undertaken according to
Bank Indonesia Regulation No. 6/25/PBI/2004
dated October 22, 2004 on Business Plans for
Commercial Banks, and Bl Circular No. 6/44/
DPNP dated October 22, 2004 on Business Plans
for Commercial Banks with consideration of the
composite risk, risk control system and strategic
risk, as well as internal and external factors that
influence future performance, and emphasis on
prudent banking and sound banking principles.
6. The Board of Commissioners monitors the
execution of the Bank Business Plan (RBB)
through the Execution
of RBB. Moreover,
each month the management presents details
of the Company's performance to the Board of
Commissioners.
Bank's Financial and Non
Financial Condition
1. The Bank has made transparent its financial and
non-financial conditions for the stakeholders,
including through the Quarterly Published Financial
Statements, and has submitted such reports to
Bank Indonesia or other stakeholders as regulated.
2. The Bank has prepared and presented the financial
reports and non-financial reports in the manner,
type, and scope as stipulated by Bank Indonesia
Regulation on Transparency of Bank Financial
Condition.
3. The development and presentation of financial
reports is conducted in a timely, comprehensive,
updated, sufficient and accurate manner.
4. The following are steps taken to ensure that
customers are provided with sufficient information
regarding BNI's products and services:
a. Product definitions, terms and conditions
including interest rate, taxes and fees, rights
and obligations, possible risks and other
information are stated in the account opening
form filled-out by the customers.
b. On the risk side, frontliners are required to
explain the risks embedded in the Bank's
products applied by the customers.
63
Tata Kelola Perusahaan
5.
6.
7
8.
64
c. Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan
baik tarif maupun persyaratan atas produk
Perbankan, BNI akan memuat pemberlakuan
ketentuan tarif baru pada papan pengumuman
yang mudah dilihat oleh nasabah di cabang
setidaknya 7 (tujuh) hari sebelum masa berlaku
ketentuan/tarif baru tersebut atau apabila
diperlukan akan disampaikan satu persatu
melalui media surat menyurat.
d. Apabila terdapat pengundian/hadiah atas
produk perbankan yang ditawarkan Bank,
penyampaian pengumuman tata cara perolehan
hadiah disampaikan melalui media televisi/
cetak nasional.
BNI telah melakukan transparansi tata cara
pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa
kepada nasabah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia tentang pengaduan Nasabah dan
Mediasi Perbankan melalui:
a. Laporan penanganan dan penyelesaian
pengaduan nasabah (LPPN) yang dilaporkan ke
Portal Bank Indonesia setiap triwulan.
b. Penanganan dan penyelesaian pengaduan
nasabah yang disampaikan kepada Direktorat
Pengawasan Bank 1 Tim Pengawasan Bank 1-6
terkait dengan pengaduan nasabah.
Bank telah menginformasikan produk Bank dengan
transparan sesuai ketentuan Bank Indonesia
tentang Transparansi lnformasi Produk Bank dan
Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Penjelasan
mengenai produk disampaikan oleh Petugas
Cabang maupun Petugas Marketing kepada
Nasabah, melakukan Business Gathering, pameran
secara teratur, papan pengumuman di Kantor
Cabang, layar ATM serta leaflet-leaflet, media
website yang disebar di Kantor Cabang, lokasi
ATM dan merchant-merchant.
Data Pribadi Nasabah Penyimpan diperlakukan
sesuai dengan ketentuan mengenai Rahasia Bank
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor
10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
Bank sudah mempunyai ketentuan mengenai
prosedur penerimaan, penanganan dan
penyelesaian pengaduan nasabah sebagaimana
diatur dalam Buku Pedoman Tata Kerja
Penyelesaian Pengaduan Nasabah.
5.
6.
7
8.
c. Should changes occur in the tariff or terms of
a product, BNI announces such changes using
the bulletin board that is easily accessible
to the customers at least 7 days before the
changes become effective, or using mail sent
to individual customers.
d. In drawing of prizes for the Bank's products,
results and
the announcement of
procedures to collect the prizes are conducted
through ad placements in national printed and
electronic media.
BNI has conducted transparency in procedures
for submission and settlements of customer
complaints in accordance with Bank Indonesia
Regulations on Customer Complaints and Banking
Mediations, through:
a. Reports on Handling and Settlement of
Customer Complaints (LPPN) have been
submitted to the Bank Indonesia website every
quarter.
b. Report on handling and settlement of customer
complaints is submitted to Bank Surveillance
Directorate 1, Bank Surveillance Team 1-6.
The Bank has made transparent information on its
products in accordance with the Bank Indonesia
Regulation on Transparency of Information of
Banking Products and Use of Customer Personal
Data. Information about the products are
presented to a customer's branch personnel and
marketing staff, through business gatherings,
regular expos, bulletin boards in branch offices,
ATM screens, leaflets, the media websites in
branch offices, ATM locations, and merchant
locations.
The personal data of depositors is treated
according to the provisions on Bank Confidentiality
as regulated in Law No. 10 Year 1998 as
amendments to Law No. 7Year 1992 on Banking.
The Bank already has in place policies for the
receipt handling and settlement of customers'
complaints, as regulated in the Manual Book for
Settlement of Customer Complaints.
3 I Good Corporate Governance
9. Bank telah menyampaikan pengumuman atau
publikasi mengenai Mediasi Perbankan kepada
Nasabah untuk dipedomani oleh KantorWilayah,
Cabang dan Sentra.
10. Komplain yang diterima oleh kantor cabang
dilaporkan secara online ke Complaint Center yang
berada di Kantor Pusat. Rekapitulasi komplain
tersebut kemudian dilaporkan ke Bank Indonesia.
11. Bank mentransparansikan laporan secara tepat
waktu dengan cakupan sesuai ketentuan pada
home page Bank, meliputi Laporan Tahunan
(keuangan dan non-keuangan) dan Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan sekurangkurangnya dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa
Indonesia yang memiliki peredaran luas di tempat
kedudukan kantor pusat Bank.
12. Sistem lnformasi Manajemen (SIM) Bank
khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank
mampu menyediakan data dan informasi dengan
tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta
efektif untuk pengambilan keputusan manajemen.
SIM Bank yang tersedia antara lain:
a. EIS (Executive Information System) untuk
pemantauan portofolio oleh unit-unit kerja
secara harian.
b. Ctri-D sebagai sarana distribusi laporan-laporan
operasional unit-unit kerja secara harian.
c. PMS (Performance Management System)
untuk penilaian kinerja unit-unit kerja (bisnis dan
fungsional) secara bulanan.
d. BAR (Branch Activity Resume) untuk
pemantauan aktivitas transaksi finansial di unitunit kerja yang dilakukan melalui system core
banking iCONS secara harian.
e. SRP (Statutory Report Porta~ untuk sarana
pelaporan ke pihak eksternal (Bank Indonesia,
Kantor Pajak) misalnya LBU, MPN.
f. Simple CRM (Customer Relationship
Management) sebagai sarana memantau
portofolio nasabah serta profil lengkapnya
secara harian.
g. PERISKOP untuk pengelolaan risiko
operasional termasuk dengan melakukan
pencatatan kejadian kerugian yang terjadi,
menyusun tindak lanjut serta melakukan
mitigasi.
h. SAR (Sale Activity Resume).
93/ Corporate Social Responsibility
9. The Bank has issued announcements and
publications on customer mediation, as guidelines
for regional offices, branch offices and loan
centers.
10. Customer complaints received by branch offices
are forwarded electronically to the Complaint
Center at Head Office. A summary report of these
complaints is then submitted to Bank Indonesia.
11. The Bank prepares transparent and timely
reports with the regulated scope of coverage for
publication in the Bank's website, including the
Annual Report (financial and non-financial) and the
quarterly published financial statements, which
are also published in at least in one Indonesian
newspaper with wide circulation at the domicile
location of its Head Office.
12. The Bank's Management Information System
(MIS), especially the Internal Bank Reporting
System, is able to provide timely, accurate,
complete, reliable, and effective data and
information to support decision making processes
by the Management. The various MIS at the Bank
are as follows:
a. EIS (Executive Information System) for daily
portfolio monitoring by the working units.
b. Ctri-D as a distribution tool for daily operational
reports of the working units.
c. PMS (Performance Management System)
for monthly performance evaluation by the
working units.
d. BAR (Branch Activity Resume) for daily
monitoring of transactional activities in the
working units supported by the iCONS core
banking system.
e. SRP (Statutory Report Portal) to serve as
reporting tools to external parties (i.e. Bl and
Tax Office), including LBU and MPN.
f. Simple CRM (Customer Relationship
Management) as daily tools for monitoring
customer portfolio complete with their profiles.
g. PERISKOP for management of operational risk,
including recording of loss event, preparing
follow-up plans and conducting mitigation.
h. SAR (Sale Activity Resume).
65
Tata Kelola Perusahaan
Semua SIM Bank tersebut dapat diakses melalui
sarana intranet online dengan browser (Internet
Explorer) yang tersedia di setiap PC pegawai yang
berwenang di unit-unit kerja.
13. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)
dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan
yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun
bulanan).
14. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)
dibangun dan dikembangkan oleh tenaga SDM
yang kompeten, baik oleh pihak ekstenal (vendor)
maupun sebagian besar oleh pihak internal
(inhouse) yang merupakan tenaga business
analyst, system analyst dan programmer yang
menguasai bidangnya antara lain penguasaan
database (Oracle, SAS, MySOL) dan penguasaan
bahasa pemrograman (PHP, Java).
15. IT Security System Bank terkait pemeliharaan
asset dan informasi telah memadai, dengan
diimplementasikannya sebagai berikut:
a. Penerapan sistem keamanan yang berlapis
untuk mengakses dan menggunakan informasi
pada sistem aplikasi, sistem database maupun
sistem operasi dengan mengimplementasikan:
1). Password management dan token
2). User access (access list) management
3). Perangkat network & application security
seperti VPN (Virtual Private Network),
Firewall, IPS (Intrusion Prevention System),
IDM (Identity Management), serta
Periodical Penetration Testing sehingga
dapat melakukan deteksi dini, klasifikasi dan
seleksi terhadap berbagai ancaman seperti
serangan virus, worm dan spyware.
4). Pengamanan berlapis (physical security
parameter) pad a data center dan disaster
recovery center pada Bank.
5). SSL (Security Socked Layer) untuk transaksi
internet banking.
b. Diminimalisir pembobolan sistem keamanan
dengan dilakukannnya pemantauan
oleh kelompok (satuan kerja) IT Security
Management terkait akses informasi terhadap
sistem aplikasi, database dan operating
system dan pengkinian (updating) program
anti virus secara periodik untuk mencegah dan
melindungi jaringan IT Bank.
c. Penerapan standar manajemen mutu terhadap
pengelolaan IT Security ISO 9001 :2000 dan
dalam tahapan implementasi ISMS (Information
66
Each of these MIS is accessible online through the
Bank's intranet via the internet browser application
(Internet Explorer) available at each work computer
of the authorized personnel in all work units.
13. The available Bank MIS (EIS, Ctri-D, PMS, etc)
is accessible according to the predetermined
reporting period (daily, weekly, or monthly).
14.The existing MIS at the Bank is built and developed
by competent human resources, both from
external vendors as well as internal (in-house)
personnel, comprising business analysts, system
analysts and qualified programmers in their fields,
including database applications (Oracle, SAS,
MySQL) and programming languages (PHP and
Java).
15. The Bank has an adequate IT security system
in relation to the maintenance of assets and
information, as shown by:
a. Implementation of multi layered security
system to access and use the information in
the application system, database system, and
operating system:
1. Password management and token
2. User access (access list) management
3. Network and security applications such as
VPN (Virtual Private Network), Firewall, IPS
(Intrusion Prevention System), IDM (Identity
Management), and Periodic Penetration
Testing in order to obtain early warning
classification and selection capability
against viruses, worms and spyware.
4. Multi layered physical security parameter
in the Bank's data center and disaster
recovery center.
5. SSL (Security Socked Layer) for internet
banking transactions.
b. Minimizing security system intrusions
through monitoring by a dedicated IT Security
Management work unit related to access
to information from the application system,
database, and operating system, and periodic
anti-virus updates to protect the Bank's IT
network.
c. The implementation of ISO 9001 :2000
standard on IT Security Quality Management
systems and, in the process of implementation,
3/ Good Corporate Governance
93/ Corporate Social Responsibility
the ISMS (Information
System) 27001 standards to support the
Security Management System) 27001 pada
Bank untuk menunjang keselarasan terhadap
kehandalan IT Security System pada Bank.
d. Pelaporan Performance IT Security System
Bank secara periodik (PMS-Performance
Management System- untuk penilaian kinerja
secara bulanan) dan mampu menyediakan data
dan informasi dengan tepat waktu, akurat,
lengkap dan handal serta efektif dan dapat
diakses melalui sarana intranet online dengan
browser (Internet Explorer) yang tersedia di
setiap PC pegawai yang berwenang di unit-unit
kerja.
e. Sosialisasi dan peningkatan kesadaran
(awareness) dengan pelatihan (peningkatan
keahlian penguasaan IT security) dan mengisi
kuisioner tingkat pemahaman terhadap
IT Security System yang dilakukan secara
periodik melalui sarana intranet online untuk
menurunkan risiko gangguan dan mencegah
kerusakan serta kesalahan sistem dari dalam
dan luar jaringan IT Bank.
d. Periodic IT Security
of (PMS- Performance Measurement
System -for monthly
evaluation)
is currently
of providing data and
information in a
accurate,
reliable and effective manner and is accessible
to all employees through intranet and extranet
systems.
e. Socialization and improvement of awareness
on IT security through training programs
and questionnaires which are periodically
distributed to obtain information on IT
awareness levels and to minimize intrusion
risks and prevent system errors from internal
and external networks.
Remuneration
Provided to the BOC and
Facilities
Remuneration Packages for Members of the BOC and
BOD
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain
Bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Jenis remunerasi dan fasilitas bagi seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Remunerasi (gaji, uang cuti, tunjangan rutin, tantiem,
fasilitas kesehatan dan komunikasi)
Remuneration (salary, leave allowance, routine
allowance, tantiem, medical facilities and
communication)
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan,
transportasi, alat komunikasi asuransi kesehatan dan
sebagainya) yang *) :
Other facilities in natura (housing, transportation,
communication devices, medical insurance, etc.) that
are*):
- dapat dimiliki
acquirable
- tidak dapat dimiliki non-acquirable
*I
7
1,043.04
9
2,963.19
764.67
2,385.26
278.37
577.93
dinilai dalam ekuivalen Rupiah valued in Rupiah eqUivalent
67
Tata Kelola Perusahaan
Paket Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi
Remuneration ~''""~<~''"'"' for Members of the BOC
and BOD
(satuan orang) (number of people)
Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun*)
Amount of remuneration per person in 1 year*)
Di atas Rp 2 miliar Above Rp 2 biliion
Jumlah Direksi
Number of Directors
Jumlah Dewan Komisaris
Number of Commissioners
9
7
Di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar
Above Rp 1 billion to Rp 2 billion
Di atas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar
Above Rp 500 million to Rp 1 billion
·-·
-------------~-~-~-----------------··
Rp 500 juta ke bawah Below Rp 500 million
*) d1tenma secara tunal recetved tn cash
Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan
tidak melakukan shares option
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan
atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan
dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,
kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah
dilakukannya.
Rasio gaji yang tertinggi dan terendah dalam skala
perbandingan
Rasio gaji yang tertinggi dan terendah = 54,38 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,50 : 1
Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi
dan terendah = 1,11: 1
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi =
2,16 : 1
68
For the period of January December 2009, the Bank
did not conduct any share options.
Salary is defined as remuneration in the form of
money received by an employee from the company
as employer as a reward for service rendered,
administered through a work contract agreement or
law, which includes fringe benefits for the employee
and his/her dependents.
and lowest salaries in
rnnu><>vie.n.n
scale:
Ratio of highest and lowest salaries = 54.38 : 1
Ratio of highest and lowest salaries of Directors= 1.50: 1
Ratio of highest and lowest salaries of Commissioners =
1.11 : 1
Ratio of highest salaries of Directors and highest salaries of
staff= 2.16: 1
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
PENYIMPANGAN INTERNAL
INTERNAL FRAUD
Penyimpangan internal (internal fraud) adalah
penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh
pengurus, pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap
(honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja
dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi
kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila
dampak penyimpangannya lebih dari Rp 100.000.000,(Seratus juta rupiah).
Internal fraud is defined as deviations or deceit
performed by management, permanent or temporary
staff (part-time or outsourcing) related to work
processes and operational activities of the Bank,
on the Bank's financial
which have a significant
condition, that is, when the amount is more than
Rp 100,000,000 (one hundred million Rupiah).
Internal fraud cases are listed below:
Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
(satuan) (number)
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Number of cases conducted by
Internal fraud dalam 1 tahun
Internal fraud in 1 year
sebelumnya
Previous year
(2008)
Tahun
berjalan
Current
year
3
2
Under internal
Belum diupayakan
Pending follow-up actions
Telah ditindaklanjuti melalui proses
hukum
Under litigation process
PERMASALAHAN HUKUM
LEGAL PROCEEDINGS
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum
perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama
periode tahun laporan dan telah diajukan melalui
proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di
Bank untuk periode Januari- Desember 2009 dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut:
Legal proceedings are civil and criminal lawsuits
which the Bank confronted during the
of the
Annual
and have been processed
Legal proceedings involving the Bank in the
of
January to December 2009 are listed in the following:
(satuan) (number)
Permasalahan Hukum
Legal Proceedings
Telah selesai (telah mempunyai
Completed (legal binding)
Jumlah
Civil
kekuatan
hukum
yang
53
tetap)
Pidana Criminal
13
Dalam proses penyelesaian In process
397
201
Total
450
214
I
---·-···------------·--
69
Tata Kelola Perusahaan
BENTURAN
TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST
1.
1.
2.
3.
4.
5.
Sesuai Peraturan Bapepam Nomor IX.E.1 tentang
Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, benturan
kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan
ekonomis Bank dengan kepentingan ekonomis
pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, Pejabat Eksekutif, dan/atau pihak terkait
dengan Bank.
Bank telah mengungkapkan adanya benturan
kepentingan dalam setiap keputusan khususnya
yang terkait dengan persetujuan kredit maupun
pengadaan barang dan jasa serta terdokumentasi
dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses
atau pengambilan keputusan kredit karena adanya
benturan kepentingan diinformasikan dalam
Perangkat Aplikasi Kredit (PAK).
Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data dan
dokumen dalam rangka pemberian kredit tersebut
disimpan I didokumentasi sesuai ketentuan yang
berlaku. Ketentuan tersebut disusun dengan
maksud untuk melindungi kepentingan Bank dan
pihak-pihak yang terkait.
BNI telah memiliki ketentuan tentang pemberian
kredit kepada calon debitur yang memiliki
hubungan keluarga maupun yang mengandung
benturan kepentingan dengan pemrosesan dan
atau pemutus kredit.
Dalam Pedoman kode etika insan BNI (Code of
Conduct) antara lain memuat larangan terhadap
pegawai untuk melakukan perbuatan yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan yang
dapat merugikan BNI serta larangan memberi I
menerima hadiah I cinderamata
Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank
berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi
atau menghindari adanya benturan kepentingan
dalam menjalankan operasional perbankan.
Dalam periode Januari-Desember 2009, BNI tidak
melakukan transaksi yang mengandung benturan
kepentingan.
Buy back share dan buy back obligasi Bank
Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya
mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah
diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham
atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
70
2.
3.
4.
5.
According to Bapepam Regulation No. IX.E.1
concerning Certain Transactions with a Conflict
of Interest a conflict of interest is defined as the
difference in the economic interest of the Bank
and the personal economic interest of its owners,
members of the Board of Commissioners and
Board of Directors, Executive Officers, and/or
related parties of the Bank.
The Bank has disclosed and documented the
existence of conflict of interest in every decision,
particularly relating to credit approval and approval
for procurement of goods and services. Sources
of conflict of interest in transfer processes or
credit approval processes is disclosed in Credit
Application Tools (PAK).
The PAK and its data and documentation are
stored and documented according to applicable
regulations. Such regulations are intended to
protect the interests of the Bank and other related
parties.
BNI currently has regulations in place pertaining
to credit disbursement to debtors having family
relationship or conflict of interest with the decision
making officer of the credit.
The BNI Code of Conduct contains prohibitions
for employees to be involved in conflict of interest
actions; and prohibitions to give/accept gifts and
souvenirs.
The Bank's BOC, BOD and employees has put
every effort to reduce and minimize conflicts of
interest in performing banking operations.
During the period of January-December 2009, BNI did
not engage in any transactions that had a conflict of
interest.
Share i::>UiV-IJ<U~Ks and Bond
Share buy-backs or bond buy-backs represent efforts
by BNI to reduce the amount of outstanding shares or
bonds issued by BNI by purchasing those shares or
bonds, according to procedures established by related
regulations.
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
Untuk periode Januari- Desember 2009, BNI tidak
melakukan action buy back atas outstanding sa ham
dan obligasi BNI.
In the period of January to December 2009, BNI did
not exercise any buy back action for its outstanding
share and bonds.
Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan
kegiatan politik
Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan
hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait
dengan program Corporate Social Responsibility dan
tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.
Funds for Social and Political Activities
Pemberian dana untuk kegiatan sosial terkait dengan
program Corporate Social Responsibility dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
For the period of January to December 2009, BNI
was limiting itself to providing funds solely for social
activities related to its Corporate Social Responsibility
programs. The Company did not fund any political
activities.
Funds for social activities related to Corporate Social
Responsibility programs are as follows:
Jumlah Amount (Rp)
1.
Program BUMN Peduli SOE Cares Program
2,043,475,000
2.
Bantuan korban bencana alam Donations for victims of natural disasters
3.
Bantuan pendidikan dan pelatihan Donations for education and training
4.
Bantuan peningkatan kesehatan Donations for health improvement
5.
Bantuan Pengembangan Prasarana & Sarana Umum
292,362,165
3,490,346,499
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan di BNI dijabat oleh Pemimpin
Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan
yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama dan bertugas mengemban misi untuk
mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik
secara konsisten dan berkesinambungan melalui
pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada
segenap pemangku kepentingan.
Sekretaris Perusahaan secara efektif telah
menjalankan fungsinya untuk tahun 2009 antara lain:
- Sebagai penghubung antara BNI dengan
otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan
masyarakat umum serta bertanggungjawab untuk
menyediakan dan menyampaikan informasi yang
penting mengenai BNI kepada masyarakat umum
maupun untuk kepentingan pemegang saham.
The function of the Corporate Secretary at BNI is
held by the Head of the Corporate Communications
Division, reporting directly to the President Director,
and whose mission is to consistently and continuously
support the creation of a good corporate image by
engaging in effective communication programs to all
stakeholders.
Throughout the year, the Corporate Secretary
performed duties as follows:
- The Corporate Secretary serves as the chief
liaison officer between the Bank and the capital
market authorities, the investment community,
and the general public, and is responsible for
the preparation and dissemination of material
information on the progress of the Bank to the
general public as well as to the shareholders.
71
Tata Kelola Perusahaan
-
-
-
-
-
-
-
Memelihara hubungan dengan pihak eksternal
dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan
kewajiban yang harus dilakukan oleh BNI sebagai
perusahaan publik termasuk untuk memberikan
keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional
serta hal-hal lainnya seputar BNI.
menyebarluaskan informasi mengenai BNI kepada
segenap pegawai, termasuk menyampaikan
program dan kebijakan manajemen. lnformasi
tersebut disampaikan melalui media internal
antara lain, Tabloid 46, newsletter, intranet, temu
karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan
cabang.
Memberikan masukan, pertimbangan dan
pendapat hukum kepada Direksi dan unit-unit
lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pasar modal dan status BNI sebagai badan
hukum publik serta hal-hal yang berkaitan dengan
pengembangan usaha perusahaan serta dalam
merumuskan peraturan atau kebijakan Perusahaan.
Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk
peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal
dan menginformasikan kepada manajemen.
Menfasilitasi, mencatat serta mendokumentasikan
pelaksanaan rapat Direksi dan rapat Dewan
Komisaris.
Menindaklanjuti pengaduan nasabah.
Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS.
Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan
pihak otoritas yang berwenang terhadap BNI
sebagai badan hukum publik seperti laporan
triwulanan perusahaan, laporan manajemen,
annual report dsb.
Mengkoordinasikan penyaluran dana untuk
kegiatan sosial terkait dengan program Corporate
Social Responsibility BNI.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Sekretaris
Perusahaan dibantu oleh Kelompok Komunikasi
Investor, Kelompok GCG dan Kesekretariatan,
Kelompok Komunikasi Eksternal, Kelompok
Komunikasi Internal dan Kelompok Komunikasi
Marketing.
Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan telah
mengelola program komunikasi yang efektif kepada
segenap pemangku kepentingan, antara lain melalui
penerbitan siaran pers dan aktivitas keterbukaan
informasi sebagaimana dirinci pada tabel-tabel berikut
ini.
72
-
-
External relations are properly maintained,
especially with regards to the fulfilment of the
Bank's obligation as a publicly-listed company to
disseminate information regarding its performance,
operational activities, and other issues related to
BNI.
Dissemination of information on BNI to
all employees, including socialization of
Management's programs and policies. Information
is disseminated by means of internal media,
which includes: Tabloid 46, Newsletter, intra net,
employee forums, as well as socialization to
regional and branch offices.
Providing input, consideration and legal opinion
to the BOD and other working units pertaining
to capital market and BNI's status as a public
company and other matters relating to business
development as well as in formulation of Bank
policies and regulations.
Closely monitoring the development in capital
markets, including changes in capital market
regulations to be reported to the BOD.
Facilitating, recording and documenting BOC and
BOD meetings.
To follow up customer complaints.
To coordinate the GMS.
To submit reports as required by relevant
authorities regarding BNI's status as a public
company, such as company quarterly reports and
the annual report.
To coordinate distribution of donations for social
activities in relation to BNI Corporate Social
Responsibility Programs.
In discharging its function and role, the office of
the Corporate Secretary is assisted by the Investor
Relations Group, GCG and Secretarial Group, External
Communication Group, Internal Communication
Group, and the Marketing Communication Group.
Throughout 2009, the Corporate Secretary has
engaged in effective communication programs to all
stakeholders, including through the issuance of press
releases and activities in information disclosure as
detailed in the following tables.
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
Daftar Siaran Pers
List of Press Release
Subject
February 7
BNI Syariah bersama MasterCard Worlwide meluncurkan
kartu kredit baru berbasis syariah, Hasanah Card.
and MasterCard Worldwide launches a new,
based credit card, Hasanah Card.
February 12
Penandatanganan Memorandum of Understanding
PT Sumber Alfaria Trijaya (Aifamart) untuk penerbitan
prepaid.
of Understanding with PT Sumber Alfaria
(Aifamart) for a new prepaid debit card.
lima Emerald lounge baru di Jakarta untuk
melayani para nasabah prioritas BNI.
Official opening of five new, Emerald lounges in Jakarta to
serve BNI's priority customers.
February 17
BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 8,5 miliar
di Tuban, Jawa Timur guna mendorong pertumbuhan bisnis
mikro.
BNI disburses Rp 8.5 billion worth of KUR financing in
Tuban, East Java, to promote the development of micro
businesses.
February 19
BNI
bekerjasama
dengan
MasterCard
WorldWide
meluncurkan produk kartu kredit lifestyle terbarunya yaitu
BNI Style Titanium.
BNI and MasterCard Worlwide introduce BNI Style Titanium
as a new lifestyle credit card.
February 23
BNI salurkan KUR sebesar Rp 16,1 miliar untuk 155 usaha
kecil di propinsi Nanggroe
March
--------1-------------------------------------------------.--------------------------------------------------
March 4
Penyaluran KUR sebesar Rp 97,9 miliar untuk 667
di Lampung.
of Rp 97.9 billion worth KUR for 667 micro
in Lampung.
March 11
Hingga akhir Februari 2009, BNI telah
kemitraan senilai Rp 108,64 miliar kepada
mitra binaan di seluruh Indonesia.
March 12
BNI menyalurkan KUR sebesar Rp 53,4 miliar kepada 324
usaha kecil di Sulawesi Selatan.
BNI provides Rp 53.4 billion KUR to 324 small businesses in
South Sulawesi.
March 13
BNI menyalurkan KUR sebesar Rp31, 1 miliarguna mendorong
pertumbuhan bisnis mikro di Kalimantan Selatan.
BNI disburses Rp 31.1 billion worth of KUR financing in
South Kalimantan to promote the development of micro
March 23
BNI dan Singapore Post
menawarkan alternatif
Indonesia.
February 2009, BNI channeled Rp108.64 billion
partnership loans to over 3,900 micro partners
country.
April
April1
Di akhir 2008, total outstanding kredit melalui program linkag
tumbuh 211 o/o menjadi Rp 2,68 triliun.
As per end 2008, total outstanding loans through linkage
program grew by 211 o/o to Rp 2.68 trillion.
April3
Peluncuran fitur SMS Payment untuk transaksi pembayaran
di webstore merchant.
Official launching of SMS Payment, a new feature to support
payment transactions in webstore merchants.
April7
BNI mengoperasikan 10 cabang weekend banking guna
memenuhi kebutuhan nasabahnya.
BNI operates 10 weekend banking outlets to meet the needs
of its customers.
April21
BNI kembali ditunjuk oleh Kementerian Negara Perumahan
Rakyat untuk menyalurkan fasilitas kredit pemilikan rumah
bersubsidi.
BNI was again appointed by the State Ministry of Housing to
channel subsidized home mortgage facilities.
Ace h.
April29
BNI bersama LONGCHAMP meluncurkan program eksklusif
Private Sale bagi para pemegang kartu kredit BNI dan member
VIP LONGCHAMP
BNI and LONGCHAMP offered a Private Sale program
exclusive for BNI credit card holders and LONG CHAMP's VIP
members.
April30
Bekerjasama dengan PT Mekar Unggul Sari, BNI menawarkan
program harga khusus ke Taman Wisata Mekarsari khusus
bagi semua pemegang kartu BNI Debit, Kredit dan Kartu
In partnership with PT Mekar Unggul Sari, BNI provides
special price invitation to Taman Wisata Mekarsari exclusive
to all BNI debit, credit and sharia cardholders.
73
Tata Kelola Perusahaan
Tanggal Date
Peri hal
Subject
May 2
dan Landesbank Baden-Wuttemberg menjalin kerja
sam a pemanfaatan jaringan kedua bank untuk transaksi
internasional.
BNI and Landesbank Baden-Wuttemberg agree to build
partnership in branch sharing for international transactions.
May4
BNI ditunjuk oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai
bank pembayar untuk para nasabah Bank IFl.
BNI was appointed by Indonesia Deposit Insurance
Corporation (LPS) as the payment bank for Bank IFI's
customers.
May 22
Penyelenggaraan BNI Gelegar Expo di Jakarta dan Medan
dari 23 Mei hingga 31 Mei 2009.
BNI Gelegar Expo in Jakarta and Medan from May 23 to
May 31, 2009.
May27
BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 3,36 triliun dan USD 55 juta
kepada Krakatau Steel Group.
BNI provides Rp 3.36 trillion and USD 55 million Loans to
Krakatau Steel Group.
May 29
Pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto, di mana BNI
berpartisipasi memimpin sindikasi kredit senilai Rp 764 miliar,
berjalan sesuai target.
The construction of Surabaya-Mojokerto toll road, with BNI
leading a loan syndication of Rp 764 billion, moves ahead as
planned.
May30
BNI - lndosat sepakat meningkatkan benefit untuk Kartu
Kredit Matrix-BNI.
May
-----------------------------------------~-----------------~-~-------------------
BNI-Indosat agree to add benefits to Matrix-BNI Credit Card.
June
June 1
~NI
ditunjuk sebagai bank pengelola dana cadangan
bandonment and site restoration dari kontraktor migas.
BNI is appointed to manage abandonment and site restoration
reserve funds from energy contractors.
Kartu Kredit BNI dan HARVEY NICHOLS Gelar Summer
Sale.
BNI Credit Card and HARVEY NICHOLS launch Summer Sale
event.
June 27
BNI Hadirkan Benefit Kartu Kredit BNI Style Titanium di
Surabaya.
BNI introduces
Surabaya.
June 26
BNI Ditunjuk sebagai Bank Persepsi Penerimaan Negara dari
Luar Negeri.
BNI is appointed as a Bank to Receive Overseas Payment for
State Income.
Peluncuran program loyalty Rejeki BNI Taplus 2009 guna
mendukung bisnis tabungan sekaligus merayakan hari jadi ke
63 bank BNI.
Launching of Rejeki BNI Taplus 2009 loyalty program to
support BNI's funding franchise and celebrate the Bank's
63rd anniversary.
Program Nonton Bareng Nasabah BNI di 105 gedung teater
berhasil memecahkan rekor MURI.
BNI's 'Nonton Bareng Nasabah BNI' launched in 105 movie
theatres breaks MURI record.
BNI Pimpin Sindikasi Pembiayaan sebesar Rp 1,1 triliun untuk
proyek Mal dan Apartemen Central Park.
BNI leads a Rp 1.1 trillion syndication loan for Central Park
Mall and Apartment project.
August 12
BNI dan Badan Kepegawaian Negara menjalin kerja sama
penerbitan Kartu Pegawai Elektronik co-branding yang juga
berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit BNI
BNI and Badan Kepegawaian Negara forge a partnership to
issue co-branding employee card that also functions as BNI's
ATM and debit card.
August 13
BNI Berikan Kredit Rp 500 miliar kepada PT Hutama Karya.
BNI provides Rp 500 billion loans to PT Hutama Karya.
August 13
Pembukaan Remittance Center BNI di Singapura.
Official opening of BNI's Remittance Center in Singapore.
August 20
Pembukaan BNI Gelegar Expo di Denpasar.
Official opening of BNI Gelegar Expo in Denpasar.
Kampoeng BNI Kembangkan Pupuk Petroganik.
Kampoeng BNI develops Petroorganic fertilizer.
June 12
I
new,
BNI
Style Titanium
benefits
in
July
July 5
July 5
i
I
July 7
I
August
August 21
August 24
I
BNI dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menghadirkan
layanan "Transfer lnstan - Kirim Seketika Via XL:' secara
I' online di lebih dari 1.000 kantor BNI di seluruh Indonesia.
I
August 27
74
Kerjasama BNI
Management.
-
PT
ASKES
untuk
layanan
Cash
BNI and PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) offer online,
instant transfer service, "Transfer lnstan Kirim Seketika Via
XL:' through over 1,000 BNI branches across Indonesia.
and
PT ASKES
announced
partnership
in
Cash
\11;,,,a 8 c,,,c,, service.
2009
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
September
September 09
Jelang Lebaran,
Sebesar 30%.
BNI
Naikkan
Persediaan
Uang Harian
BNI provides 30% more in daily currency to anticipate
Lebaran.
BNI Kembali Gelar Mudik Nasabah untuk Kelima Kalinya.
BNI organizes its fifth Gelar Mudik Nasabah program.
October 5
RUPSLB BNI Setujui Pemisahan Unit Usaha Syariah Menjadi
Bank Umum Syariah.
BNI's Extraordinary Meeting of Shareholders approves
the separation of Syariah Business Unit into Bank Umum
Syariah.
October 11
BNI Gelar Promo Nonton Perdana dan Promo Buy 1 Get 1
FreeTiket Film untuk pemegang kartu kredit BNI.
BNI launches its Premiere Preview and Buy 1 Get 1 Free
Movie Ticket promotion for its credit card holders.
October 13
BNI dan Perum Perumnas mengumumkan kerjasama
penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pekerja migran
Indonesia.
BNI and Perum Perumnas announced their partnership to
channel mortgage loans for migrant workers.
October 14
Berikan Fasilitas Kredit Rp 1,28 triliun untuk Proyek PLTU
dan PLTU Pangkalan Susu.
BNI provides Rp 1.28 trillion loan facility for PLTU Turahan and
PLTU Pangkalan Susu projects.
October
BNI has added 1,000 new ATMs.
November
November 7
BNI Bantu Pembangunan 293 Rumah di Padang Pariaman.
BNI provides aid for the reconstruction of 293 houses in
Padang Pariaman.
November 13
BNI Syariah Tambah Kantor Cabang di Kota Bekasi.
BNI Syariah opens a new branch office in Bekasi.
November 13
Saham BNI (BBNI) masuk ke dalam Morgan Stanley
Index (MSCI).
November 19
BNI tanam 10.000 pohon di lmogiri.
BNI plants 10,000 trees in lmogiri.
November 25
Penyaluran KUR BNI di Maluku Mencapai Rp 31,3 miliar.
Bl\11 channels Rp 31.3 billion micro loans (KUR) in 1\!laluku.
November 23
BNI Raih Asia Responsible Entrepreneurship Award 2009
BNI wins the Asian Responsible Award 2009 for two
(BBNI) is listed in the Morgan Stanley Capital Index
75
Tata Kelola Perusahaan
Keterbukaan lnformasi
Information Disclosure
Tanggal
Date
Keterangan
Jan 23
Klarifikasi/Penjelasan Pelaksanaan Kuasi Organisasi BNI Multi Finance
Clarification/Explanation on the Quasi-Organization at BNI Multi Finance
Feb 13
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa
Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media
-----
Description
Mar31
Penyampaian Data Hutang/Kewajiban BNI Dalam Val uta Asing Submission of Data on BNI Debts/Liabilities in Foreign Currency
Mar31
Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Published Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited)
Mar31
Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Consolidated Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited)
Apr2
Rencana RUPS BNI
Apr8
Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008
Apr27
Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Correction on Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008
Apr27
RalatTanggal Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI
Correction on the Date for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008
Apr30
Laporan Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Fiscal 2008 Annual Report
Apr30
Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Mar 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited)
Plans for General Meeting of Shareholders of BNI
Apr30
Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Maret 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited)
May 12
Publikasi Panggilan RUPS BNI Publication of Invitation for Annual General Meeting of Shareholders
May 12
Panggilan RUPS BNI Invitation for Annual General Meeting of Shareholders
May29
Hasil RUPSTahunan Tahun Buku 2008 BNI Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008
May 29
Jadwal Pembagian Dividen Tunai BNI Schedule for Distribution of Cash Dividends
May 29
Hasil RUPS & Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Resolutions of the AGMS and Announcement of Cash Dividend Distribution
Jul16
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa
Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media
Jul17
Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited)
Jul17
Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited)
Jul27
Penjualan Saham Oleh Komisaris lndependen BNI Sale of Shares Held by li<uefl""u""' Commissioner of BNI
Aug 13
Keterbukaan lnformasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure
Aug 13
Publikasi Keterbukaan lnformasi BNI Publication of BNI Information Disclosure
Aug 25
Rencana RUPS Luar Biasa BNI Plans for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI
Sep 2
Publikasi Pemberitahuan RUPS Luar Biasa Publication of Notification for Extraordinary General Meeting of Shareholders
Sep 17
Publikasi Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Publication of Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders
Sep 17
Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI
Oct 6
Pengumuman Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Announcement of Distribution of Interim Cash Dividends
Oct 7
Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure
Oct 7
Hasil RUPS Luar Biasa BNI Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI
Oct 7
Publikasi Hasil RUPS Luar Biasa BNI Publication of Resolutions of the Exuau•dil,ary General Meeting of Shareholders of BNI
Oct 12
Rencana BNI Melakukan Limited Review Atas Laporan Keuangan Per 30 September 2009
Plans for a Limited Review on BNI Financial Statements as of September 30, 2009
Nov 2
Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa
Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media
Nov 5
Jadwal Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Schedule for Distribution of Interim cash Dividends
Nov 5
Pemberitahuan Pelaksanaan Pembayaran Dividen Interim Tahun Buku 2009 BNI
Notification on the Payment of Interim Cash Dividends for Fiscal 2009
Nov9
lnformasi Rencana Public Expose BNI Plans for BNI Public Expose
Nov 16
Perubahan Jadwal Public Expose BNI Change of Date for BNI Public Expose
Nov 26
Penyampaian Materi Public Expose BNI Submission of Materials for Public Expose
-~---~-"--"--·-····-····
I Nov30
-----
Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Published Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review)
Nov30
Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Consolidated Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review)
Nov30
Penyampaian Materi Final Public Expose BNI Submission of Final Materials for Public Expose
Dec 7
Penyampaian Hasil Public Expose BNI Submission of Results of Public Expose
Dec 9
Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure
Dec 30
Laporan Pembentukan Unit Audit Internal (Satuan Pengawasan Internal) BNI. Report on the Establishment of BNIInternal Audit Unit
76
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
KODE ETIK KARYAWAN
CODE OF CONDUCT
BNI telah memiliki panduan berupa kode etik atau
Code of Conduct (disingkat dengan "COC")sebagai
Since 2001, BNI has issued a formal company Code
of Conduct (CoC) that serves as the ethical guidelines
for BNI employees in performing their daily tasks and
duties, and in their interaction with work colleagues,
business partners, and other parties. The issuance of
CoC is expected to support the GCG implementation
throughout all aspects of the Bank's operations.
pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar
yang memandu hubungan di antara lnsan BNI dan
hubungan dengan para pemangku kepentingan
(stakeholde(J dalam berbisnis sejak tahun 2001, yang
diharapkan dapat mendukung implementasi Tata
Kelola Perusahaan dengan sebaik-baiknya.
COC merupakan pedoman internal perusahaan
yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja,
komitmen, serta penegakan terhadap peraturanperaturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan
bisnis dan aktivitas lainnya, serta dalam berinteraksi
dengan para pemangku kepentingan.
Dalam perjalanannya, BNI melakukan reviewterhadap
COC dengan maksud dan tujuan untuk:
• Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku
bisnis di perusahaan agar berperilaku yang baik
dalam melaksanakan aktivitas perusahaan, serta
sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada
saat menghadapi keadaan yang dilematis.
• Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di
dalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari
peraturan tersebut.
• Mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam
perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
Serving as the Bank's internal guidelines, the CoC
describes the Bank's value system, business and
work ethics, commitment and adherence to BNI's
regulations for all individuals in performing their
business activities as well as in interacting with the
stakeholders.
BNI has reviewed CoC for the purposes of:
" Enhancing the guidelines to ensure proper
business conduct as well as a guideline for proper
behaviors in challenging business situations.
" An individual performance indicator to measure
adherence to the Bank's rules and regulations.
" Identifying standards and ethics that comply with
the Bank's overall vision and mission.
The implementation of CoC is expected to nurture
a positive working environment and promote solid
teamwork. The CoC serves as the guideline for all BNI
personnel in their conduct in everyday work activities
and in interacting with work colleagues, business
partners, and other parties, so that BNI can maintain
the trust of the stakeholders.
lmplementasi COC di atas, diharapkan mampu
menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi
segenap insan BNI, serta menciptakan kerja sama tim
yang solid. Mengingat COC ini merupakan pedoman
bagi insan BNI dalam bersikap dan berperilaku untuk
melaksanakan tugas sehari-hari, serta berinteraksi
dengan mitra kerja, mitra usaha, dan pihak-pihak
lainnya, dengan tujuan BNI mampu mempertahankan
kepercayaan para pemangku kepentingannya.
77
Tata Kelola Perusahaan
Pada intinya Code of Conduct BNI mengatur pokokpokok hal-hal sebagai berikut:
1. Bertindak Profesional
2. Menjadi Panutan & Saling Mengingatkan
3. Menjaga Hubungan Baik Antar lnsan BNI
4. Menjaga Kerahasiaan
5. Menjaga Keamanan Kerja
6. Berkomitmen Terhadap Lingkungan
7 Melakukan Pencatatan Data dan Penyusunan
Laporan
8. Mencegah Benturan Kepentingan
9. Memberi/Menerima Hadiah/Cinderamata
10. Bertindak Sebagai Narasumber
11. Larangan menjadi Anggota dan Donatur Parpol
12. Mengungkapan lnformasi
13. Menggunakan dan Menjaga Aset BNI
14. Penggunaan Corporate Identity
BNI's Code of Conducts covers the following
important aspects:
1. Act professionally
2. Be a role model
3. Maintain harmonious relations among employees
4. Protect the Bank's confidentiality
5. Maintain a safe environment
6. Be committed to the environment
7 Engage in proper data recording and reporting
8. Avoid personal conflict of interest
9. To give/receive gifts/souvenirs
10. Be a resource person
11. Avoid becoming a political party member or
contributor
12. Disclose information
13. Maintain and preserve BNI's assets
14. Wear corporate identity
Prinsip 46
Prinsip 46 merupakan panduan perilaku yang akan
membantu semua insan BNI memahami nilai-nilai
Budaya Kerja BNI dan melaksanakan Perilaku Utama
yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di
BNI. Tuntutan ini berlaku bagi seluruh insan BNI dari
jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai
jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi,
termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di BNI.
46
Prinsip 46 represents a guideline for all employees of
BNI in instilling the values of the BNI Work Culture
and in implementing the Core Employee Behavior
that serves as a model of employee conduct at BNI.
This guideline is applicable to all personnel at BNI,
from Commissioners and Directors down to the
lowest ranking employee in the organization, including
employees of business partners stationed at BNI.
Prinsip 46 yang dicanangkan pada tanggal 5 Juli 2007
merupakan akronim dari 4 (empat) nilai budaya kerja
yang baru, yaitu profesionalisme, integritas, orientasi
pelanggan dan perbaikan tiada henti. Diharapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kerja yang
baru akan dapat mendukung pencapaian visi dan
misi BNI untuk senantiasa unggul dalam layanan
dan kinerja mengingat bahwa budaya kerja tersebut
mencerminkan keinginan sungguh-sungguh dan
komitmen yang kuat dari insan-insan BNI untuk
memberi yang terbaik kepada seluruh pihak yang
berkepentingan (stakeholder baik internal maupun
eksternal).
Introduced on July 5, 2007, Prinsip 46 is an
acronym of the Bank's new four culture values:
professionalism, integrity, customer miented
and continuous improvement. Reflecting strong
commitment to deliver the best for all internal and
external stakeholders, these new values are expected
to suppmt the attainment of BNI's Vision and Mission
and promote service and performance leadership.
78
3 I Good Corporate Governance
Nilai Budaya Kerja BNI mempunyai makna sebagai
berikut:
93 I Corporate Social Responsibility
BNI Work Values are described as follows:
1.
Profesionalisme
Memiliki kompetensi dan berkomitmen memberikan hasil terbaik
Possessing reliable work competencies and a commitment to excel
2
lntegritas
Berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh
kata hati dan kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki
Maintaining consistency of thoughts, words and actions, based on personal conscience and belief
on the universal principles of truth
3
Orientasi pelanggan
Senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap sa ling menghargai dan
hubungan kemitraan yang sinergis
Putting the interest of the customers first on the basis of mutual respect and synergistic
partnership
4
Perbaikan tiada henti
Senantiasa mencari peluang dan solusi untuk meningkat layanan dan kinerja yang melampaui
harapan pelanggan
Continuously seeking for opportunities and solutions to improve services and deliver a performance
that exceeds a customer's expectation
Nilai profesionalisme dan intergritas berorientasi ke
dalam diri individu. Sedangkan nilai orientasi pelanggan
dan perbaikan tiada henti berorientasi pada aspek di
luar diri seperti lingkungan dan pihak lain. Pelanggan
dalam hal ini berarti luas yaitu pihak-pihak internal dan
eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan
BNI.
The values of Professionalism and Integrity are
oriented towards employee self-development, while
the values of Customer-Oriented and Continuous
Improvement are directed to the external environment
and other parties. In this case, the word "customer"
is used broadly to define all internal and external
parties including stakeholders of BNI.
Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki perilaku utama
yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh lnsan
BNI, dengan perincian sebagai berikut:
Each of the Values of the Work Culture has
corresponding Core Behaviors that serve to guide the
conduct of all BNI personnel, as follows:
3
Orientasi pelanggan
d.
Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis
Constantly strive for improvement
Komitmen insan BNI untuk mempunyai perilaku dan
sikap yang mencerminkan Nilai Budaya Kerja Prinsip
46 diwujudkan dalam penandatangan komitmen
Terhadap Prinsip 46
All personnel at BNI have signed a Statement
of Commitment to PRINSIP 46 signifying the
commitment of each individual to implement the
values and behavior consistent with Prinsip 46.
79
Tata Kelola Perusahaan
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PADA BANK
GENERAL SUMMARY OF THE RESULTS OF
SELF ASSESSMENT ON GOOD CORPORATE
GOVERNANCE IMPLEMENTATION AT THE BANK
Dari hasil Self Assessment, Bank menetapkan Nilai
Komposit pada posisi 1,45 (satu koma empat lima)
sehingga berada pada predikat komposit : Sangat
Baik.
The results of the GCG Self Assessment show a
Composite Rating of 1.45 (one point fourty-five), or
within the rating category of:
Good.
Adapun peringkat masing-masing faktor adalah
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris = peringkat 1
a. Anggota Dewan Komisaris berjumlah 7 (tujuh)
orang sehingga memenuhi ketentuan Bank
Indonesia. Jumlah tersebut telah sesuai
dengan ukuran serta kompleksitas usaha Bank.
b. Jumlah Komisaris lndependen sebanyak 4
(em pat) orang, ekuivalen dengan 57,14% (lima
puluh tujuh koma empat belas persen) dari
jumlah anggota Dewan Komisaris.
c. Seluruh anggota Dewan Komisaris mampu
bertindak dan mengambil keputusan secara
independen.
d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris telah sepenuhnya memenuhi prinsipprinsip GCG, serta telah berjalan efektif dan
tidak ada kelemahan minor.
e. Rapat Dewan Komisaris terselenggara dengan
sangat efektif dan efisien.
f. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris
sangat baik dan tidak pernah melanggar
ketentuan atau peraturan yang berlaku.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi =
peringkat 1
a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
anggota Direksi sangat sesuai dengan
ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta
telah memenuhi ketentuan yang berlaku
dimana jumlah Direksi sebanyak 9 (sembilan)
Direktur Direksi mempunyai integritas,
berpengalaman paling kurang 5 (lima) tahun di
bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif
Bank atau institusi keuangan. Direksi tidak
mempunyai rangkap jabatan.
80
The composite rating is made up of the following
rating values:
1. Implementation of tasks and responsibilities of the
Board of Commissioners = rating of 1
a. The BOC comprises of 7 members conforming
with the regulation of Bank Indonesia. The
number is suited to the scale and complexity of
BNI's business.
b. The number of Independent Commissioners of
4 persons is equivalent to 5714% (Fifty seven
point fourteen percent) of the total number of
members of the Board of Commissioners.
c. All members of the BOC have the ability to act
and make decision independently.
d. The execution of duties and responsibilities of
the BOC is conducted in compliance with GCG
principles and in an effective manner without
any minor weakness.
e. Meetings of the BOC are conducted in an
effective and efficient manner.
f. Transparency is well maintained by all
members of the BOC with no violation
recorded during the year.
2. Implementation of tasks and responsibilities of the
Directors = rating 1
a. The Board of Directors' composition, integrity
and competences are in line with the Bank's
size and business complexity as well as
meeting prevailing regulation with 9 (nine)
Directors, each having at least 5 (five) years
operational experience as an Executive in a
bank or other financial institution. All Directors
do not hold other positions.
1 Annuai Report 2009
3/ Good Corporate Governance
b. Seluruh Direksi mampu bertindak dan
mengambil keputusan secara independen.
c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan
sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor.
d. Rapat Direksi terselenggara secara efektif dan
efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi
dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi.
e. Aspek transparansi anggota Direksi baik
dan tidak pernah melanggar ketentuan/
perundangan yang berlaku.
b. All Directors have the necessary capabilities to
act and decide
c. The execution of the Directors' task and
responsibilities has complied with the GCG
principles with no minor weaknesses.
d. The Board of Directors' meetings are
effectively and efficiently held where ali
decisions are recorded in the Meeting Minutes.
e. Good transparency without any violation
prevailing rules/regulations.
3
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite =
peringkat 1
a. Komposisi dan kompetensi anggota komitekomite sangat sesuai dibandingkan dengan
ukuran dan kompleksitas usaha Bank.
b. Pelaksanaan tugas komite-komite telah berjalan
sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor.
c. Rekomendasi komite-komite, sangat
bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai
bahan acuan keputusan Dewan Komisaris.
d. Penyelenggaraan rapat komite-komite
berjalan sesuai dengan pedoman intern dan
terselenggara secara sangat efektif dan efisien.
4. Penanganan benturan kepentingan = peringkat 1
a. Bank telah memiliki kebijakan intern, sistem
dan prosedur mengenai benturan kepentingan
antara lain sebagaimana dimuat dalam Credit
Policy Committee, Code of Conduct serta
Anggaran Dasar. Disamping itu Bank telah
memiliki ketentuan tentang pemberian kredit
kepada calon debitur yang memiliki hubungan
keluarga maupun yang mengandung benturan
kepentingan dengan pemrosesan dan atau
pemutus kredit.
b. Bank telah mengungkapkan adanya benturan
kepentingan dalam setiap keputusan
khususnya yang terkait dengan persetujuan
kredit maupun pengadaan barang dan jasa yang
telah diadministrasikan dan terdokumentasi
dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses
atau pengambilan keputusan kredit karena
adanya benturan kepentingan diinformasikan
dalam Perangkat Aplikasi Kredit (PAK).
93/ Corporate Social Responsibility
Comprehensiveness and implementation of the
tasks of the Committees = rating of 1
a. The composition and competences of all
members of the Committees are already in line
with the Bank's size and business complexity.
b. The
of the tasks of the
Committees is effective without any minor
weaknesses.
c. Useful recommendations submitted by the
Committees serve as references for Board of
Commissioners' decisions.
d. Meetings are held in accordance with internal
guidelines.
4. Handling of conflicts of interest = rating of 2
a. BNI already has internal policies, systems and
procedures to handle any conflict of interest
as detailed in the Credit Policy Committee,
Code of Conduct and Articles of Association.
The Bank has also developed its guidelines on
the credit approval process for debtors with
family relationship or other potential conflict of
interest with the decision maker.
b. The Bank has reported all decisions with
potential conflicts of interest, especially those
related to credit approval and procurement
processes. Details describing any transfer of
authority in credit approval processes due to
potential conflicts of interest are recorded in
the Credit Application.
81
Tata Kelola Perusahaan
c. Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data
dan dokumen lain dalam rangka pemberian
kredit disimpan/didokumentasi sesuai
ketentuan yang berlaku, untuk melindungi
kepentingan Bank dan pihak-pihak yang terkait.
d. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai
Bank berusaha semaksimal mungkin untuk
mengurangi atau menghindari adanya benturan
kepentingan dalam menjalankan operasional
perbankan. Kebijakan intern mengenai
benturan kepentingan yang diterapkan Bank
dapat menghindarkan terjadinya benturan
kepentingan yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan Bank.
5. Penerapan fungsi kepatuhan = peringkat 2
a. Beberapa ketentuan prudential, seperti Capital
Adequacy Ratio (CAR), Giro Wajib Mimimun
(GWM). Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK), Net Open Position (NOP). Non
Performing Loan (NPU, dan Penyisihan Kualitas
Aktiva pada umumnya telah dipenuhi, kecuali
untuk GWM pernah terjadi pelanggaran karena
human error. Terhadap ketentuan yang bersifat
administratif, terdapat beberapa ketidakpatuhan
yang terjadi karena keterlambatan penyampaian
laporan koreksi Laporan Bank Umum (LBU),
laporan pemindahan alamat kantor cabang, dan
laporan Sistem lnformasi Debitur (SID).
b. Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur
Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan sebagai
satuan kerja kepatuhan telah berjalan efektif,
antara lain dari pengujian kepatuhan yang telah
berjalan dan pemantauan kepatuhan melalui
review kepatuhan yang dilakukan di segenap
unit organisasi secara rutin, berkala, mendadak,
dan khusus.
c. Pedoman, sistem dan prosedur kerja tersedia
cukup lengkap di setiap unit organisasi,
dilakukan up dating sejalan dengan ketentuan
dan perundang-undangan yang berlaku.
Bank secara terus menerus melakukan
pemantauan kepatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku, melakukan review secara berkala
mengenai kepatuhan seluruh satuan kerja
operasional, dan menanamkan pengertian serta
mendorong kepada segenap unit organisasi
untuk menjaga kepatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku.
82
c. Credit Applications and other related data
and documents are filed according to the
regulations introduced to protect the inter-ests
of the Bank and the related parties.
d. In performing Bank operations, the BoC,
BoD and all employees put their best effort
to reduce or avoid any incidence of conflicts
of interest. The Bank's internal policies on
conflicts of interest can avoid the occurrence of
conflict of interests that may harm the Bank's
interests.
5. Implementation of the compliance function
of 2
a. Except for the occurrence of reporting
errors on minimum reserve requirements,
BNI has met all prudential requirements,
including Capital Adequacy Ratio. Minimum
Reserve Requirements, Net Open Position
and Non Performing Loans. There were a
number of violations against administrative
regulations due to untimely submission of a
Commercial Bank Report, Branch Address
Change Notification and Reports on the Debtor
Information System.
b. The task execution and independence of the
Bank's Compliance Director and Compliance
Division has been performed effectively,
among others based on regular, on the spot
and on specific compliance reviews and
measurement events within the Bank's entire
organization.
c. The Bank has developed proper guidelines,
systems and procedures within all units, with
regular updating in accordance to the prevailing
regulations.
The Bank performs ongoing compliance
reviews against the prevailing regulations,
periodic compliance reviews throughout
the entire operating units and promotes
the importance of compliance practices in
accordance with the prevailing regulations.
3 I Good Corporate Governance
6. Penerapan fungsi audit intern = peringkat 2
a. Pelaksanaan fungsi audit intern pada umumnya
telah berjalan secara efektif. Pedoman
intern sesuai dengan standar minimum yang
diterapkan dalam SPFAIB
b. Kelemahan-kelemahan yang ada hanya bersifat
minor, antara lain pemenuhan formasi tenaga
auditor. Per Desember 2009, formasi auditor
yang belum dipenuhi sebanyak 28 (dua puluh
delapan) orang sehingga tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap efektivitas
pelaksanaan fungsi SPI dan pemenuhan
Rencana AuditTahunan.
c. Terhadap kekurangan formasi auditor tersebut
sebagian besar telah dipenuhi melalui
rekrutmen auditor baru sebanyak 27 (dua puluh
tujuh) orang yang saat ini sedang dalam masa
7
Penerapan fungsi audit ekstern = peringkat 1
a. Audit dilakukan oleh akuntan publik Benyanto
Suherman dari Kantor Akuntan Publik (KAP)
Purwantoro, Sarwoko & Sandjaja yang terdaftar
di Bank Indonesia dan Bapepam & LK. Akuntan
Publik tersebut mulai melakukan audit sejak
tahun buku 2006 sehingga belum melampaui
batas maksimum 5 (lima) tahun secara
berturut-turut.
b. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik efektif
dan sesuai dengan persyaratan minimum yang
ditetapkan dalam ketentuan
c. Kualitas dan cakupan hasil audit akuntan publik
sangat baik
d. Kontrak dengan KAP berikut lampirannya
mewajibkan kecukupan kapasitas, legalitas,
ruang lingkup, standar profesional dan
komunikasi dengan Bank Indonesia.
e. Akuntan Publik telah melaksanakan audit
dengan sangat independen, serta memenuhi
kriteria yang ditetapkan.
f. Penyampaian hasil audit lebih cepat dari
ketentuan dalam kontrak.
of the internal audit function =
6.
function has been
effectively.
Internal
have met the minimum
standard introduced in SPFAIB.
b. Occurrences of weaknesses are minor,
the auditor formation. As of
December 2009 the bank has yet met
the auditor formation of 28
so
that it does not
influence the
its
effectiveness of SPI function in
Annual Audit Plan.
c. Most of the failure to meet auditor formation
was met
the recruitment
of 27 new auditors.
d. SPI has put its best effort to
its tasks
and
training.
d. Satuan Pengawasan Intern telah berusaha
menjalankan tugas secara independen dan
obyektif.
93 I Corporate Social Responsibility
of the external audit function
7
a. The audit work was
Suherman from Purwantoro, Sarwoko &
Firm, listed in Bl and
public accountant
years.
b. The audit work was
met the minimum
and
and scope.
attachments with the
public accountant covered aspects
in
scope of audit
standards, and communications
with Bank Indonesia.
e. The
accountant has
work lnrlon,,nri
d.
f.
criteria.
The audit report was submitted ahead of the
stated time schedule in the contract.
83
Tata Kelola Perusahaan Good
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
pengendalian intern = peringkat 2
a. Manajemen efektif dalam mengidentifikasi dan
mengendalikan seluruh risiko Bank.
b. Manajemen aktif melakukan pemantauan
kebijakan, prosedur dan penetapan
limit, sistem informasi manajemen yang
komprehensif dan efektif untuk memelihara
kondisi internal Bank yang sehat.
c. Bank berusaha untuk menentukan prosedur
dan penerapan pengendalian intern secara
komprehensif dan sesuai dengan tujuan,
ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko
yang dihadapi Bank yang antara lain dilakukan
Bank melalui pelaksanaan proses validasi dan
sertifikasi oleh divisi-divisi terkait terhadap
Policy dan Standard Operating Procedure
(PP Online), review berkala terhadap limitlimit risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas
dan risiko operasional, Pembentukan
Operational Risk Self Assessment (ORSA)
untuk memetakan peristiwa risiko operasional
Bank di segenap unit, pengembangan tool
Perangkat Risiko Operasional "PERISKOP';
Pengelolaan Risiko Pasar Cabang Luar Negeri
antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang
Luar Negeri serta review seluruh Standard
Operating Procedure baik yang terkait dengan
proses bisnis maupun penunjang.
d. Manajemen efektif memantau kesesuaian
kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank
yang sehat, ketentuan yang berlaku serta
sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern
Bank.
e. Secara umum fungsi manajemen risiko
dan pengendalian intern telah berfungsi
baik. Analisis skenario dan/atau stress test
untuk mengantisipasi dampak perubahan
eksternal dan/atau gejolak ekonomi global
terhadap kinerja Bank telah dilakukan, dan
saat ini sedang berupaya menciptakan dan
mengembangkan perangkat (tools) yang lebih
sensitif untuk mengukur dampak kondisi
ekstrim dimaksud.
84
8. Implementation of risk management including
internal control system = rating of 2
a. Effective risk identification and management.
b. To maintain healthy internal bank condition,
management actively monitors policies,
procedures and limit setting, effective and
comprehensive management information
system.
c. The Bank puts efforts in defining
comprehensive procedures and execution
of internal controls in accordance with the
Bank's direction, size, business complexity and
risks faced. BNI has among others performed
validation and certification processes of
Policies and Standard Operating Procedures,
periodic reviews on credit risk, market risk,
liquidity risk and operational risk limits, the
formation of Operational Risk Self Assessment
(ORSA) to map occurrence of operational
risks in the units, development of PERISKOP,
operational risk management on overseas
branches including exposure reporting and
overall standard operating procedure reviews.
d. Effective monitoring of the Bank's condition
against the prevailing regulations and internal
policies and procedures.
e. The risk management and internal control
functions have performed satisfactorily.
Scenario analysis and/or stress tests to
assess impacts from external changes and/
or the global economic turmoil on the Bank's
performance have been conducted. New,
more sensitive tools for assessing extreme
conditions are currently under development.
2009
3/ Good Corporate Governance
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related
party) dan penyediaan dana besar (large exposure)
= peringkat 2
a. Pengambilan keputusan pemberian kredit telah
dilakukan secara independen antara lain dengan
menerapkan four eyes principle.
b. Konsultasi pemberian kredit besar dan kepada
pihak terkait dilakukan secara efektif.
c. Melakukan evaluasi, penyempurnaan dan
review secara periodik Internal Rating System,
Loan Portfolio Management, Recovery Rate
dan Loan Exposure Limit per segmen, per
sektor ekonomi dan per regional.
d. Melakukan scenario analysis dan I atau stress
test terhadap debitur yang memiliki eksposur
besar.
e. Tidak ada pelampauan dan pelanggaran BMPK.
f. Pengambilan keputusan dalam penyediaan
dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar dilakukan secara independen.
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate
Governance dan pelaporan internal = peringkat 2
a. Bank transparan dalam menyampaikan
informasi keuangan dan non-keuangan kepada
publik melalui homepage dan media yang
memadai.
b. Cakupan informasi keuangan dan nonkeuangan tersedia secara tepat waktu, lengkap,
akurat, kini dan utuh.
c. Bank transparan menyampaikan informasi
produk dan jasa, menerapkan pengelolaan
pengaduan nasabah dengan efektif serta
memelihara data dan informasi pribadi nasabah
secara memadai.
d. Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap,
akurat, kini dan utuh, telah disampaikan
secara tepat waktu kepada stakeholder sesuai
ketentuan yang berlaku.
e. Sistem lnformasi Manajemen Bank khususnya
terkait Sistem Pelaporan Internal Bank mampu
menyediakan data dan informasi dengan tepat
waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif
untuk pengambilan keputusan manajemen.
BN! I
2009
93/ Corporate Social Responsibility
9. Exposure to Related Parties and Large Exposures
=rating of 2
a. The loan approval process has been done
independently based on the four eyes
principles.
b. Consultations on large exposures and
exposures to related parties have been done
effectively.
c. Periodic evaluations, enhancements and
reviews on the Internal Rating System, Loan
Portfolio Management, Recovery rate and Loan
Exposure Limit by segment, economic sector
and region.
d. Scenario analysis and/or stress test on debtors
with large exposures.
e. No violation against legal lending limit.
f. Independent decision making on exposures to
related parties and large exposures.
10. Transparency in the Bank's financial and non
financial conditions, Good Corporate Governance
and internal reporting = rating of 2
a. Adequate transparency in financial and non
financial information disclosure to the public
through the bank's homepage and mass media.
b. Availability of timely, comprehensive, accurate
and up-to-date financial and non-financial
information.
c. Transparent and effective disclosure of product
and service information, effective customer
complaint handling, and adequate personal data
handling.
d. Comprehensive, accurate, up-to-date and
timely GCG implementation report submission
to the stakeholders in accordance to the
prevailing regulations.
e. Adequate Management Information System
to provide information in a timely, accurate,
comprehensive, reliable and effective manner
to support the decision making process.
85
Tata Ketola Perusahaan
f.
SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)
dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan
yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun
bulanan).
Bank mengusahakan penerapan standar
manajemen mutu terhadap pengelolaan
IT Security ISO 9001 :2000 dan dalam tahapan
implementasi ISMS (Information Security
Management System) 27001 pada Bank untuk
menunjang keselarasan terhadap kehandalan
IT Security System pada Bank.
11. Rencana strategis Bank = peringkat 2
a. Rencana jangka pendek Bank (Rencana Bisnis
Bank/Business Plan) sesuai dengan Visi dan
Misi Bank serta rencana jangka panjang
(Rencana Korporasi!Corporate Plan).
b. Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan
Rencana Bisnis Bank (Business Plan) disusun
realistis dan telah memperhatikan seluruh
faktor eksternal dan faktor internal, prinsip
kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat.
c. Realisasi rencana bisnis sesuai dengan
Rencana Bisnis Bank (Business Plan).
d. Penilaian risiko komposit atas risiko strategik
berada pada tingkat Low Strategic Risk Rating.
86
f.
Existing management information system
(EIS, Ctri-D, PMS, etc.) is accessible in
accordance with the reporting schedule (daily,
weekly, monthly). The Bank has initiated
the implementation of quality management
standards through IT Security ISO 9001 :2000
and currently develops its Information Security
Management System (ISMS 27001) to
enhance BNI's IT Security System.
11. BNI's strategic plan = rating of 2
a. The Bank's short term plan is in accordance
with BNI's Vision and Mission as well as its
corporate plan.
b. The Bank's corporate and business plans
have been developed realistically by taking
into account all external and internal factors,
prudence and sound banking principles.
c. Business plan realization is aligned with the
Bank's business plan.
d. The composite risk rating of strategic risk
issues is within the Low Strategic Risk Rating
level.
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Sociai Responsrbility
laporan Komite Audit
Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan
yang baik (good corporate governance), Dewan
Komisaris telah membentuk Komite Audit, disamping
Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
& Nominasi. Pembentukan Komite Audit dilakukan
dengan berpedoman antara lain pada:
a. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik
of GCG
the BOC has established the Audit
Risk
Committee, in addition to the
Committee and Remuneration and
Nomination Committee. The creation of Audit
Committee refers to the
basis:
Good Corporate Governance pada Badan Usaha
a. SOE Ministrial Decree No. KEP-117/MPBUMN/2002 dated
Corporate Governance
in State
Owned
Milik Negara;
b. BAPEPAM Chairman Decree No.
Negara No. KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal
1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek
b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Kep-29/PM/2004
tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;
c.
In accordance with the
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor8/4/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum.
Komite Audit selama tahun 2009 telah melaksanakan
tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut:
1. Penelaahan atas informasi keuangan yang
dated September 24, 2004 on Audit Committee
Formation and Work Procedures.
c. Bank Indonesia
No. 8/4/PBI/2006
on GCG Implementation for Commercial Banks
No. 8/14/
that has been amended by
PBI/2006 on Amendments of GCG
for Commercial Banks.
2009, the Audit Committee carried out the
following activities, pursuant to the Audit Committee
Charter:
1. Review of the Bank's financial information
before release to the public,
Statements, financial nrr,e>r'TI0
akan dipublikasikan perusahaan seperti laporan
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan
lainnya.
financial information.
Melakukan penelaahan atas laporan keuangan
konsolidasian dan Laporan Keuangan Publikasian
triwulan I, dan II tahun 2009 yang disampakan
The materials reviewed also include consolidated
financial
financial statements and
statements for second and third quarter of 2009.
kepada Dewan Komsiaris. Untuk Laporan
Keuangan Konsolidasian triwulan Ill tahun 2009,
Komite Audit telah melakukan diskusi dengan KAP
sehubungan dengan penugasan Reviu Laporan
For consolidated financial statements for third
quarter 2009, the Audit Committee met with
the Public Accountant to discuss
for
Review on Consolidated Financial Statements.
Keuangan Konsolidasian. Komite Audit telah
memantau pelaksanaan sertifikasi berjenjang atas
laporan keuangan publikasian. Sampai dengan
31 Desember 2009 sebagian besar sertifikasi
berjenjang telah dilaksanakan.
The Audit Committee also monitored the
of certification for published
financial statements. Until December 31, 2009,
most of the certification process had been
2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari
auditor eksternal termasuk menelaah independensi
dan obyektivitas auditor eksternal serta menelaah
kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya
untuk memastikan semua risiko yang penting
dipertimbangkan.
financial
and other
2. Evaluation of the effectiveness of external audit
including review on
and objectivity of the external auditor, as well as
analysis on thoroughness of the audit to ensure
that all critical risks has been considered.
87
laporan Komite Audit Audit Committee Report
Komite Audit telah melakukan 5 (lima) pertemuan,
diskusi, dan evaluasi terhadap auditor eksternal.
Untuk tahun buku 2009, Akuntan Publik yang
mengaudit adalah Benyanto Suherman dari KAP
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja/EY
3. Evaluasi atas pelaksanaan paket kompensasi
Direksi dan Komisaris
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris
Nomor Kep/002/DK/2009 tanggal 13 Mei 2009,
kompensasi yang diberikan kepada Direksi adalah
berupa gaji dan fasilitas tunjangan perumahan,
tunjangan transportasi, biaya kesehatan
ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability
insurance, cuti, tunjangan hari raya, death benefit
& disability benefit, dan membership. Sedangkan
bagi Komisaris diberikan gaji, fasilitas tunjangan
transportasi dan komunikasi, biaya kesehatan
ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability
insurance, membership, tunjangan hari raya, dan
death benefit & disability benefit.
Dari hasil evaluasi tersebut Komite Audit
memperoleh kesimpulan bahwa realisasi
pengeluaran total paket kompensasi yang
dibayarkan/ diberikan selama tahun buku 2009
sampai dengan Desember sebesar
Rp 42.642.093.000,00 (empat puluh dua miliar
enam ratus empat puluh dua juta sembilan puluh
tiga ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
- Direksi:
Gaji dan tunjangan
Rp 16.116.000.000,00
Fasilitas lainnya
The Audit Committee held 5 meetings and
discussions with the external auditor to evaluate
their performance. For fiscal year 2009, the Public
Accountant appointed as BNI's external auditor is
Benyanto Suherman from Purwantono, Sarwoko &
Sandjaja/EY Public Accountant.
3. Evaluation on disbursement of compensation
package for Directors and Commissioners
Pursuant to BOC Resolution No. Kep/002/DK/2009
dated 13 May 2009, compensation furnished
to Directors is comprised of salary, housing
allowance, transportation and telecommunication
allowance, medical expenses covered by the
Bank, liability insurance, leave allowance, religious
holiday allowance, death benefit. disability benefit
and membership benefits. Compensation to
Commissioners, on the other hand, is comprised
of salary, transportation and telecommunication
allowance, medical expenses covered by the
Bank, liability insurance, leave allowance, religious
holiday allowance, death benefit. disability benefit
and membership benefits.
Based on the evaluation carried out during
the year, the Audit Committee concluded that
the compensation package disbursed in 2009
amounted to Rp 42,642,093,000.00, with the
following breakdown:
- Directors:
Salary and allowances of
Other facilities of
Rp16, 116,000,000.00
Rp18,444,526,000.00
Rp 18.444.526.000,00
- Commissioners:
- Komisaris:
Gaji dan tunjangan
Fasilitas lainnya
Rp
Rp
5.508.900.000,00
2.572.667.000,00
Salary and allowances of
Other facilities of
Rp 5,508,900,000.00
Rp 2.572.667.000,00
Atas pengeluaran paket kompensasi tersebut,
tidak ditemukan pelanggaran yang material.
Pertaining to the above compensation
disbursement. the Audit Committee has found no
material non-compliance.
4. Penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap
perundang-udangan lainnya yang berhubungan
4. Review on the Bank's compliance to relevant laws
and regulations.
dengan kegiatan Perseroan.
88
Bhli I Annual Report 2009
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
Dari hasil penelaahan Komite Audit atas Laporan
Kepatuhan, yang disampaikan dalam bentuk
Having reviewed the Compliance Report submitted
in the form of the Compliance Director's Report,
Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan,
selama tahun 2009, Perseroan telah secara
the Audit Committee concluded that throughout
2009, the Bank had periodically submitted
such Compliance Reports to Bank Indonesia, in
rutin menyampaikan laporan tersebut kepada
Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20
September 2007. Pengujian dan pemantauan
kepatuhan yang dilakukan oleh Perseroan telah
diupayakan secara optimal. Namun demikian,
masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan
secara efektif dan efisien oleh Satuan Pengawasan
Intern dan Divisi Kepatuhan (Quality Assurance),
baik melalui peningkatan kompetensi maupun
teknologi informasi khususnya dalam hal pelaporan
keuangan.
5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak
lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
proses pelaporan keuangan, paling kurang dengan
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern
Komite Audit telah melakukan 3 (tiga)
pertemuan untuk membahas perencanaan
audit tahunan (RKAT), penelaahan laporan
activities in an optimal manner. Nevertheless,
room for improvement remains, particularly in the
areas of effective surveillance by the Internal Audit
Unit and Compliance Division (Quality Assurance
Division), mainly through improving competence
and information technology in financial reporting.
5. Monitoring and evaluation on audit planning and
implementation, as well as follow-up activities
based on audit results, in order to review the
procedural sufficiency in financial reporting. The
following are monitoring and evaluation activities
conducted during the year:
a. Task Execution of the Internal Audit Unit (IAU)
The Audit Committee held 3 meetings to
discuss the Annual Audit Plan, review audit
results and monitor follow up on resulting audit
findings. In 2009, the IAU conducted general
hasil audit, dan pemantauan tindak lanjut
Untuk tahun 2009 SPI telah melakukan audit
umum atas 166 (seratus enam puluh enam)
kantor, audit teknologi informasi 18 (delapan
audits on 166 offices, 18 assignments of
information technology audit, 7 assignments of
current issues audit, 4 consulting assignments
and 13 assignments of in-depth (specific) audit
belas) penugasan, audit issue 7 (tujuh)
penugasan, konsultasi 4 (empat) penugasan,
dan audit pendalaman (khusus) 13 (tiga belas)
penugasan.
Having reviewed IAU activities and reports in
2009, the Audit Committee concluded that IAU
properly implemented risk-based audit planning
and properly conducted audit and reporting
Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa
perencanaan SPI telah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan audit berbasis risiko,
pelaksanaan audit dan pelaporan telah
dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan
Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).
activities based on Internal Audit Standards for
Banks.
b. Regulatory Compliance in Audit performed by
Public Accountant
The Audit Committee held 5 meetings with
KAP PSS to evaluate their independence and
objectivity of the audit that has been performed
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor
akuntan publik dengan standar yang berlaku
Komite Audit telah melakukan pertemuan
dengan KAP PSS sebanyak 5 (lima) kali dan
melakukan evaluasi atas independensi dan
obyektivitas KAP tersebut
2009
adherence to Bank Indonesia Regulation No. 1/6/
PBI/1999 dated September 20, 2007. The Bank
had conducted compliance testing and monitoring
during the year.
89
laporan Komite Audit
c.
Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
yang berlaku.
c.
Regulatory
in Financial
In regards to the 2009 Audited Financial.
Berkenaan laporan keuangan auditan untuk
Report, the Audit Committee was actively
tahun buku 2009, Komite Audit telah secara
involved in series of discussions with the
public accountant and the Bank's
aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik
issues, in
dan dengan manajemen mengenai masalah-
management team to discuss
masalah yang perlu didiskusikan, hal mana
adherence to Section 308 of Audit Standards
sesuai dengan Standar Audit Seksi 380 (PSA
concerning Communication to the Audit
No.48) perihal komunikasi dengan Komite
Audit.
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
Committee.
d. BOD Follow-up Actions
Findings
hasil temuan SPI, akuntan publik dan hasil
Audit
IAU.
reviewed and examined audit reports
pengawasan Bank Indonesia.
issued
Dari hasil penelaahan dan evaluasi atas laporan
that remained in the "pending for follow-up"
pending tindak lanjut temuan audit SPI,
status,
terdapat 6.211 (enam ribu dua ratus sebelas)
1,254 findings in 2008, and 433
the IAU, there were 6,211
of 4,524
in 2009,
temuan yang terdiri 4.524 (empat ribu lima
in 2007
ratus dua puluh empat) temuan tahun 2009,
As for follow-ups on Bl audit findings, from a
1.254 (seribu dua ratus lima puluh empat)
total of 171 findings, as many as 50
temuan tahun 2008, dan 433 (empat ratus
were followed-up and 121 findings remained
for follow-up" status. For the
tiga puluh tiga) temuan tahun 2007 yang
sampai dengan Desember 2009 belum selesai
ditindaklanjuti. Untuk temuan hasil audit Bl
all of the 177
dari 171 (seratus tujuh puluh satu) temuan
had
and currently the Bank is
been
for confirmation from BPK.
telah ditindaklanjuti 50 (lima puluh) temuan dan
belum selesai 121 (seratus dua puluh satu)
BNI has developed an 11=-based audit follow-up
temuan. Sedangkan untuk hasil audit BPK, 177
system, that enabled the Bank to
(seratus tujuh puluh tujuh) temuan semua telah
monitor on a real-time basis, the progress of
ditindaklanjuti dan masih menunggu konfirmasi
audit
dari BPK.
Committee concluded that
activities. However, the Audit
BNI telah mengembangkan sistem
the audit
efforts remain needed, primarily to speed-up
process.
pemantauan tindak lanjut berbasis teknologi
informasi yang memungkinkan pemantauan
of public accountant and Public Accountant
Meskipun demikian, Komite Audit berpendapat
Office to be proposed in the General
Shareholders.
bahwa proses tindak lanjut yang dilakukan
oleh manajemen masih perlu terus diupayakan
dengan lebih dipercepat.
6. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan
akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang
Sa ham.
90
6. Recommendation to the BOC on appointment
secara real time terhadap temuan audit.
of
3 I Good Corporate Governance
93 I Corporate Social Responsibility
For fiscal year 2009, the Public Accountant
Untuk tahun buku 2009, Tim Pemilihan Akuntan
Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur
Selection Team, which consists of representatives
from the Audit Committee and the Bank's
manajemen telah melakukan proses pemilihan
akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan
Keuangan Konsolidasian BNI, Laporan Keuangan
management, conducted activities to select a
public accountant to audit the Bank's Consolidated
Financial Statements, Financial
for
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan, Laporan Keuangan
and Community
dan Laporan Portofolio lnvestasi DPLK, Operasi
Departemen Kustodian, dan Evaluasi Kinerja untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2009.
for Small Enterprises
Financial and
Portfolio Report for DPLK Investments, Custodian
and Performance Evaluation for
the year ended on December 31, 2009.
Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah
Based on the Selection Team's recommendation,
menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sarwoko & Sandjaja dengan Benyanto Suherman
the BOC appointed Public Accountant Office of
Purwantono, Sarwoko &
sebagai akuntan publik.
Suherman as the public accountant in
7.
Penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas
pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.
Untuk tahun 2009 surat pengaduan yang masuk
kepada Dewan Komisaris langsung disampaikan
kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.
7.
Review and reporting to the BOC
were
to
the Bank.
letters received by the BOC
forwarded to the BOD for further
follow-up actions.
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Komisaris.
Komite Audit melakukan pertemuan dengan Divisi
terkait untuk mendorong diterapkannya sistem
Whistlerbloweryang lebih efektif.
8. Execution of other duties as mandated by the BOC.
The Audit Committee conducted a series of
meetings with
Divisions to encourage the Bank management in
the VVhistleblower system.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam
pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan seperti
tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa:
• Sistem Pengendalian intern, termasuk
kecukupan proses pelaporan keuangan yang
dipublikasikan, telah memadai.
Based on the above review, analysis and
discussions, the Audit Committee concluded that:
"
The Bank has a sufficient Internal Control
System, including procedures for publishing
the financial reports.
•
"
The appointed public accountant has sufficient
independence in performing audits on 2009
•
lndependensi akuntan publik dalam mengaudit
laporan keuangan tahun buku 2009 adalah
sesuai dengan Standar Auditing yang
ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia.
Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang
memadai dalam melakukan pemantauan atas
kepatuhan terhadap ketentuan perundangundangan yang berlaku.
Financial Statement, based on Auditing
Standards issued by the Indonesian Accounting
Society.
The Bank has sufficient policies and systems to
ensure compliance to the prevailing laws and
regulations.
91
92
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
lnformasi lebih rinci tentang strategi dan pencapaian CSR BNI dapat dilihat dalam Laporan Berkelanjutan BN I yang terpisah.
More detailed information on BNI's CSR strategy and achievements are available in a separate Sustainability Report.
93
n
hu
s
uah
n
ala
u
jalan
1 acuan
n
ria
n
na
unan
n.
In 2009, BNI
a
sustainable development road map that serves
in sustainable development
BNI telah memberikan komitmennya pada
pembangunan berkelanjutan, sebagaimana
yang tercantum dalam salah satu misi BNI, yaitu
'Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab
terhadap sosial dan lingkungan'.
Pada tahun 2009, sebuah peta jalan keberlanjutan
telah dikembangkan sebagai acuan bagi segenap
warga BNI dalam mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Dengan demikian, keberlanjutan
menjadi sebuah upaya strategis yang diinternalisasi ke
dalam bisnis BNI.
Sebagai perusahaan yang berorientasi pada konsep
keberlanjutan maka BNI telah menyusun strategi yang
disusun dalam bentuk 'Road Map of Sustainability'.
Strategi tersebut dipilah berdasarkan periodisasi yaitu
secara semesteran dan akan diimplementasikan
selama 2 (dua) tahun yaitu sejak 2009-2011.
Strategi tersebut secara umum dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu strategi internal dan eksternal.
Strategi internal, BNI melakukan operasional
perusahaan dengan melakukan pendekatan Green
Office. Penerapan strategi tersebut dilakukan
mulai kantor pusat hingga ke kantor-kantor cabang
baik di dalam negeri maupun luar negeri. Green
office dimaksudkan tidak hanya untuk melakukan
94
BNI has stated its commitment in sustainable
development, in one of its missions 'Improving
socially and environmentally corporate responsibility'.
In 2009, BNI developed a comprehensive sustainable
development road map that serves as a bank-wide
in sustainable development
As a result, sustainable development will become a
strategic effort internalized within BNI's businesses.
By adopting the sustainable concept, BNI has
a strategy, 'Road Map of Sustainability'.
This strategy will be implemented over two years
from 2009 to 2011 in half yearly stages. Broadly, the
strategy covers both internal and external strategies.
Internally, BNI's operation adopts the Green Office
approach. This strategy implementation starts from
the Bank's head office to all domestic and overseas
branches. The
of the Green Office not
only will deliver better efficiency but also will promote
the
of the philosophy in employees'
3 I Good Corporate Governance
efisiensi saja namun juga dimaksudkan agar pegawai
menerapkan filosofi dari konsep keberlanjutan dalam
perilaku sehari-hari.
lnternalisasi semangat keberlanjutan pada diri pegawai
akan menjadi landasan yang kuat bagi BNI untuk
menerapkan strategi eksternal yang disebut dengan
Green Bank atau Sustainable Corporate yaitu menjadi
insitusi keuangan yang memberikan prioritas pada
sustainability dalam praktek binisnya.
Kedua strategi tersebut selama tahun 2009 telah
diterapkan dalam berbagai tindakan nyata.
Penyaluran kredit pada sektor energi terbarukan
BNI menyadari bahwa energi yang dihasilkan dari
bahan bakar fosil bersifat tidak terbarukan dan
merupakan salah satu kontributor utama dalam
emisi gas rumah kaca. BNI berkontribusi dalam
meminimalisir efek dari rumah kaca antara lain dengan
meningkatkan portofolio kredit di sektor energi
terbarukan khususnya pembangkit listrik tenaga panas
bumi dan air.
93 I Corporate Social Responsibility
The internalization of the sustainability spirit serves
as a solid foundation for the
of BNI's
external strategy called Green Bank or Sustainable
nrr;nr:c>TO tO become a financial institution that putS
priority on
in its business practices.
Throughout 2009, both strategies have been
materialized through various activities.
Renewable
Sector
BNI recognizes that fossil fuels are not renewable
and are one of the major contributors of greenhouse
gas emissions. BNI contributes in the reduction of
greenhouse gas emission among others by
its loan portion in the renewable energy sector, in
particular in the geothermal and hydro power
projects.
energy that does not produce any waste. In the
last few years, BNI has extended its loans in the
geothermal energy sector to over USD 50 million.
Proyek Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi
(PLTP)
Panas bumi menghasilkan energi yang ramah
lingkungan antara lain dicirikan oleh sifat zero
waste. Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan
95
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
portofolio kredit BNI di sektor panas bumi adalah lebih
dari USD 50 juta.
Beberapa proyek PLTP yang dibiayai oleh BNI antara
lain:
• PLTP Wayang Windu, Jawa Barat dengan
kapasitas 2 x 110 MW BNI terlibat dalam
pembiayaan sindikasi dengan bank-bank lain
dengan menyalurkan pembiayaan sebesar
USD 90,712 juta atau sebesar 30% dari total
pembiayaan sindikasi.
" PLTP Patuha, Jawa Barat dengan kapasitas 1 x
55 mega MW yang dikelola oleh PLTP Patuha
yaitu anak perusahaan PT PLN dan PT Pertamina.
Kredit yang disalurkan sebesar USD 103 juta dan
direncanakan akan beroperasi paling lambat pada
akhir tahun 2012. PLTP Patuha diproyeksikan akan
menghemat 800 ribu baret per tahun bahan bakar
minyak.
Proyek Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA)
Ketersediaan sumber daya air di bumi pertiwi ini cukup
melimpah. BNI telah mendorong masyarakat untuk
memanfaatkan tenaga air dalam Proyek Pembangkit
ListrikTenaga Air (PLTA). Salah satu daerah yang
potensial untuk proyek PLTA adalah di daerah
Kabupaten Poso, SulawesiTengah. Sebagai daerah
dengan topografi yang mendukung dan ketersediaan
air yang cukup besar maka BNI membiayai PLTA Poso
Energi. Model pembiayaan adalah dengan sindikasi
dimana BNI adalah sebagai kreditur terbesar atau
sekitar 30% dari total pembiayaan. Terkait dengan
pembiayaan tersebut dilakukan power purchase
agreement (PPA) dalam pembelian listrik yang
dihasilkan melalui skema karbon kredit.
Selain itu BNI KantorWilayah XI Manado Sulawesi
Utara juga telah berkomitmen untuk membiayai
sebesar 30% dari total biaya proyek PLT Minihidro
Sawangan di Minahasa. Proyek tersebut direncanakan
memiliki kapasitas sebesar 7 MW dengan nilai sebesar
USD 4,9 juta.
Keterlibatan BNI dalam Perdagangan Karbon
Perdagangan karbon atau dikenal sebagai sistem
cap-and-trade adalah mekanisme berbasis pasar
untuk membatasi peningkatan C02 di bumi antara lain
melalui sistem insentif bagi pihak-pihak yang dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca.
96
Geothermal power plant projects funded by BNI
include:
"
PLTPWayangWindu, West Java with 2x110
MW capacity. BNI participated in a syndicated
financing with other banks by channeling USD
90.712 million financing, covering 30% of the
syndication's total financing.
PLTP Patuha, West Java with 1x55 MW capacity
managed by PLTP Patuha, a subsidiary of
PT PLN and PT Pertamina where BNI is providing
USD 103 million financing. The project is expected
to become operational by the end of 2012 and is
projected to save 800 thousand barrels of fossil
fuel every year.
Power
(PLTAl
Our country is blessed with abundant water resources
to exploit BNI promotes the development of Hydro
Power Plant projects. With its favorable topology and
abundant supply of water, the Poso region in Central
Sulawesi is one of the potential regions in Indonesia
for hydro power plant projects. BNI's participation
in PLTA Poso Energi was implemented through a
syndicated loan where BNI was the largest contributor
with a 30% share of the project's total financing.
The project also implemented a power purchase
agreement in electricity purchase through the carbon
credit scheme.
BNI Region XI Manado, Northern Sulawesi is
committed to provide 30% financing for the
PLT Minihidro Sawangan project in Minahasa. This
USD 4.9 million project is expected to generate 7MW
of power.
BNI
in
Carbon trading, or also known as cap-and-trade
system, is a market based mechanism to reduce C02
emission through an incentive system that promotes
the reduction of greenhouse gas emission.
Indonesia is one of the countries that implements
the Kyoto Protocol through the Clean Development
Mechanism (CDM). CDM is one of the solutions to
reduce carbon emission through the carbon trading
3 I Good Corporate Governance
Indonesia adalah salah satu negara yang turut
mengimplementasikan Protokol Kyoto melalui
Mekanisme Pembangunan Bersih (COM). CDM adalah
salah satu solusi alternatif untuk mengurangi emisi
karbon di dunia melalui skema perdagangan karbon
yang diatur oleh PBB melalui UNFCCC.
Sejalan dengan spirit BNI tentang keberlanjutan yang
tertuang dalam salah satu misi BNI maka BNI juga
terlibat dalam CDM melalui pembiyaan terhadap
proyek-proyek ramah lingkungan. Tindakan nyata yang
dilakukan antara lain adalah pada bulan Juli 2009 BNI
berkolaborasi dengan Green Works Asia dan Climate
Change Capital Limited untuk mengalokasikan dana
sebesar Rp. 2 triliun pada proyek-proyek yang dapat
menekan emisi gas rumah kaca.
Selain itu CCC Ltd juga berkomitmen untuk
menyediakan dana sebesar USD 1,18 miliar untuk
mendukung program pengurangan polusi karbon di
Asia Tenggara, termasuk proyek pembangkit listrik
batubara berkapasitas 50 MW di Indonesia.
lndustri kreatif dalam beberapa tahun terakhir
telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam
perekonomian Indonesia. lndustri kreatif adalah bidang
usaha penyediaan produk kreatif langsung kepada
pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada
sektor lain.
Sebagai sektor yang mengedepankan kreatifitas,
baik dalam penggunaan bahan baku, proses produksi
maupun pemasarannya maka industri kreatif dapat
dikatakan sebagai industri yang ramah lingkungan.
Pertimbangan utama karena memberdayakan
masyarakat kecil sebagai ujung tombak industri yang
baru tumbuh di Indonesia tersebut, serta penggunaan
bahan baku yang didominasi oleh bahan-bahan alami
dan R3 (reduce, reuse, recycled, reused).
BNI menyadari bahwa penciptaan nilai atas suatu
produk akan meningkatkan dasa saing produk. Dengan
demikian BNI berkomitmen untuk mendukung
pengembangan industri kreatif antara lain melalui
dukungan finansial yaitu penyaluran fasilitas kredit.
93 I Corporate Social Responsibility
scheme organized by the United Nations through the
United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC).
In line with its sustainability vision, CDM offers
business opportunities for BNI. In mid July 2009,
BNI in partnership with Green Works Asian Climate
Change Capital Limited, allocated Rp 2 trillion in
financing to be invested in greenhouse gas reduction
projects.
Climate Change Capital Limited is also committed
to providing US$ 1.18 billion in financing for carbon
pollution reduction programs in the South East Asia,
including a 50 MW coal generated power plant in
Indonesia.
In the last few years, the creative industry has
demonstrated its significant contribution to the
Indonesian economy. The creative industry is a sector
that offers creative products to its customers and
supports the development of creative values in other
sectors.
As a sector that promotes creativity in raw material
usage, as well as in production and marketing
processes, the creative industry is an environmentally
friendly industry. The industry encourages the
participation of all people as the spearhead of the
industry and the use of natural as well as R3 (reduce,
reuse, recycled, reused) raw materials.
BNI acknowledges that the creation of product value
will increase product competitiveness. For that, BNI is
committed to support creative industry development
by offering access to credit facilities and other
support.
Apart from providing loans, BNI is also actively
involved in skill development efforts in the creative
industry through various training programs held in
Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang, Denpasar and
Yogyakarta in 2009.
Selain dukungan financial, BNI juga terlibat dalam
usaha untuk meningkatkan kemampuan (ski/~ para
pelaku industri kreatif tersebut, antara lain melalui
97
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
program pelatihan yang selama tahun 2009 telah
dilakukan di Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang,
Denpasar dan Yogyakarta.
Kemitraan antara BNI dengan para pelaku industri
kreatif juga dilakukan dengan membuka akses pasar
lebih luas dianatarnya melalui pameran dan expo yang
dilakukan baik didalam maupun di luar negeri. Antara
lain pada Asian Expo di London pada Januari 2009,
Pameran Mega Show di Hong Kong dan Festival
Indonesia di Melbourne pada bulan Oktober 2009,
serta keterlibatan dalam INACRAFT 2009 dan 12
pameran berskala nasional lainnya.
Kepedulian BNI terhadap lingkungan alam dan
masyarakat ternyata tidak hanya bernilai secara
ekologis dan sosial saja namun juga terbukti sejalan
dengan peningkatan kinerja BNI. Hal itu juga sejalan
dengan meningkatnya kepercayaan para pemegang
saham yang direpresentasikan oleh harga saham BNI
yang meningkat cukup signifikan selama tahun 2009.
Harga saham BNI pernah menyentuh harga
Rp 640 per lembar saham namun pada akhir tahun
2009 meningkat tajam hingga menjadi Rp 1.980 per
lembar saham.
Partnerships with players in the industry were
also developed to extend market access through
participation in various domestic and overseas
exhibitions, including participation in the Asian Expo in
London January 2009, Mega Show Exhibition in Hong
Kong and Festival Indonesia in Melbourne, October
2009 as well as INACRAFT 2009 and over 12 other
national exhibitions.
BNI's concerns on the environment and its social
surroundings not only deliver ecological and social
benefits but have proven to be in alignment with the
Bank's performance enhancement. This alignment is
demonstrated in increased shareholder confidence,
resulting in a significant increase in BNI's share price
in 2009, from Rp 640 per share to Rp 1,980 per share
by the end of 2009.
Based on Bloomberg year to date, BNI's shares
were one of the shares that delivered the highest
profitability, with significant gain of 191% in 2009.
Berdasarkan data Bloomberg, saham BNI adalah
salah satu saham yang memberi keuntungan terbesar
karena mencatat lonjakan gain tertinggi yakni 191%
pada sepanjang tahun 2009.
BNI's shares are also listed in the Sri Kehati index,
for Sustainable and Responsible Investment, a
joint initiative by Yayasan Keanekaragaman Hayati
Indonesia (Kehati) with the Indonesian Stock
Exchange. Within the SRI-Kehati, BNI received the
Green-2 category, reflecting that BNI has conducted
a sustainability oriented business that will deliver long
term profitability.
Salah satu prestasi lain yang diberikan oleh investor
adalah tercatatnya sahamBNI dalam indeks Sri Kehati,
Sustainable and Responsible Investment sebagai
inisiatif bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati
Indonesia (Kehati) dan Bursa Efek Indonesia sebagai
salah satu referensi utama investor. Saham BNI
dalam SRI-Kehati yang berada pada kategori Hijau-2,
menunjukkan bahwa BNI telah mengelola bisnis
yang berorientasi keberlanjutan dan dipercaya akan
menguntungkan dalam jangka panjang.
In line with the Bank's mission, BNI is also actively
involved in comrnunity development activities, among
others through the Partnership and Community
Development Program (Program Kemitraan and Bina
Lingkungan PKBU in accordance with government
regulation in 1994, Law 19/2007 on State Owned
Enterprise and the Ministry of State Owned
Enterprises Decree No. 05/2007 on Partnership and
Community Development Program.
Sesuai dengan misi perusahan maka kepedulian
BNI tidak hanya dilakukan terhadap lingkungan alam
namun juga terhadap lingkungan sosial. Hal itu antara
lain dilakukan melalui PKBL (Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan) sekaligus memenuhi Ketentuan
Pemerintah Rl di tahun 1994, UU No. 19/2007
98
3/ Good Corporate Governance
tentang BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN
No.05/2007 tentang PKBL.
Ketetentuan dan peraturan yang ada mensyaratkan
bahwa 1-5% dari laba bersih setelah pajak agar
dialokasikan untuk PKBL. BNI sepanjang tahun 2009
telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk PKBL
dan telah direalisasikan sebesar 90% dari anggaran
tersebut.
Program kemitraan BNI difokuskan untuk
memberdayakan masyarakat melalui penyaluran
pinjaman lunak bergulir pada pengusaha kecil. Dengan
demikian pengusaha kecil yang selama ini relatif tidak
bankable, mempunyai kesempatan besar untuk lebih
berkembang melalui dukungan finansial dari BNI
melalui PKBL tersebut.
93/ Corporate Social Responsibility
The existing rules and
the allocation of 1-5% of net
In 2009, BNI allotted Rp 200 billion
for its PKBL program and so far has channeled 90% of
the total allocated funds.
communities
the disbursement of revolving
soft loans to small-scale entrepreneurs. With financial
support from BNI through its PKBL programs, these
unbankable small businesses have more
chance to grow.
In 2009, the program focus was loan channeling to
micro, small and medium
in the food and
creative industries. Through its PKBL program as of
year end 2009, BNI channeled
179.9 billion in soft
loans to 3,719 small businesses.
Fokus pelaku usaha kecil pada tahun 2009 adalah
yang bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah
terutama di bidang ketahanan pangan dan industri
kreatif. Sepanjang tahun 2009 BNI telah menyalurkan
pinjaman lunak melalui PKBL sebesar Rp 179,9 miliar
kepada 3.719 pengusaha kecil.
Penyaluran Kredit Program Kemitraan 2009
loan Disbursement 2009
Pertanian, Perkebunan & Sarana Pertanian
Plantation & Farm Facilities
Perdagangan, Restoran dan Hotel
Restaurant and Hotel
Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi
and Communication
27,228,918,653
127,149,134,398
1,216,597,045
Social Services
Salah satu bentuk nyata kepedulian BNI pada
pemberdayaan masyarakat adalah dengan membentuk
'Kampoeng BNI' di beberapa daerah. Spirit
pembentukannya adalah untuk mengembangkan suatu
kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program
kemitraan untuk mengembangkan potensi masyarakat
di setiap daerah. Dengan demikian diharapkan akan
berdampak multiplier terhadap peningkatan derajat
hidup masyarakat.
One of the Bank's partnership programs for
community development is the Kampoeng BNI
initiatives, which are already established in several
regions. Kampoeng BNI aims at developing rural
community potential by facilitating soft loans through
PKBL. Improved economic welfare is in turn expected
to provide a positive multiplier effect towards the
quality of life of the communities involved.
99
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Saat ini pembentukan Kampoeng BNI antara lain:
Kampoeng BNI Sapi Subang, Kampoeng BNI Jagung
Tasikmalaya, Kampoeng BNI Ulat Sutera lmogiri
Yogyakarta, Kampoeng BNI Sapi Nongkojajar Malang
dan Kampoeng BNI Tenun Songket Ogan llir Sumatera
Selatan.
Pembentukan 'Kampoeng BNI' tersebut telah
dilakukan sejak tahun 2007 dan rencananya akan terus
dilakukan di beberapa daerah di seluruh penjuru tanah
air. Kedepan, BNI akan kembali membuka Kampoeng
BNI misalnya industri pisang di Lumajang, pewarnaan
alam untuk kain ulos di Pulau Samosir, kain tenun ikat
di Nusa Tenggara Timur dan budidaya mutiara di Nusa
Tenggara Barat.
Dalam rangka turut serta menjaga kelestarian
lingkungan, pada umumnya peranan BNI dalam bentuk
bantuan hibah yang disesuaikan dengan kondisi daerah
dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Program bina
lingkungan tersebut disalurkan ke 6 (enam) sektor
yaitu korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan,
kesehatan, pelestarian lingkungan, sarana ibadah serta
pengembangan sarana dan prasarana umum.
Secara umum beberapa kegiatan bina lingkungan yang
telah dilakukan BNI pada tahun 2009 adalah:
Bantuan bencana alam, antara lain diberikan pada
korban gempa di Tasikmalaya, Padang, Manokwari,
Manado, Bima dan Dompu, dan korban banjir
Situgintung dan Karawang.
Bantuan pendidikan dalam bentuk pengoperasian
Pojok Wirausaha BNI di beberapa universitas
untuk membentuk jiwa kewirausahaan di kalangan
mahasiswa; renovasi gedung sekolah; program Ayo
Membaca, Ayo Menabung di Tangerang dan Bandung;
dan bantuan pendidikan lainnya seperti beasiswa,
buku bacaan dan peralatan sekolah.
BNI (Farm Village) Program that have been
so far include Cow
Subang, Corn
mC>nt<=>n
Village Tasikmalaya, Silk Village lmogiri Yogyakarta,
and Hand Woven
Cow Village Nongkojajar
in Ogan llir South Sumatera.
BNI will extend its Kampoeng BNI program
since 2007 to other regions. BNI has
plans to establish Kampoeng BNI in
(banana
industry), Samosir Island (natural coloring for ulos
cloths), Eastern Nusa Tenggara (ikat
and
Western Nusa Tenggara
industry).
financial assistance initiatives
tailored to the needs of the community. The Bank's
Bina Lingkungan
Development
channels assistance in six different sectors,
assistance for the victims of natural disasters,
and education, healthcare, environmental
preservation, religious buildings and development of
public facilities and infrastructure.
The following are brief
activities conducted in 2009:
of several
natural disasters, to victims of
earthquakes in
Padang, Manokwari,
Manado, Bima and Dompu, as well as to victims of
floods in Situgintung and
and to others.
assistance in the form of Pojok
Wirausaha BNI at several universities to promote
the entrepreneurial spirit among
students;
school building renovation; the 'Ayo Membaca, Ayo
Menabung' program in Tangerang and Bandung; and
other educational assistance such as
grants and donation of school books and school
Pengembangan sarana umum, antara lain
pengadaan motor pengangkut sampah di Jawa
Tengah, sarana listrik mandiri di Samarinda, dan
pembangunan pasar tradisional di Pacitan.
provision of motorized garbage collectors in Central
Java, an
power generator in Samarinda,
and construction of a traditional wet market in Pacitan.
Bantuan kesehatan, antara lain melanjutkan
pengoperasian 46 klinik kesehatan murah di beberapa
wilayah di Indonesia.
of 46 healthcare clinics for low-income patients in various
regions in Indonesia as well as other.
100
3/ Good Corporate Governance
93/ Corporate Social Responsibility
Bantuan pembangunan sarana ibadah, termasuk
bantuan sosial dalam rangka hari raya keagamaan.
and social
charity programs held during religious festivities.
Bantuan pelestarian alam berupa penanaman
500.000 bibit pohon dan program penghijauan di
berbagai wilayah Indonesia, serta pembangunan hutan
kota di Nanggroe Aceh Darussalam.
500,000 tree seedlings and
programs in
various regions in Indonesia and the development of
areas in Nanggroe Aceh Darussalam.
Realisasi anggaran Program Bina Lingkungan di tahun
2009, dapat dilihat pada tabel berikut:
1-'rr,nr:o~m
realization of Community Development
in 2009 is presented in the following table:
Realisasi (Rp)
Actual (Rp)
Field
BUMN Peduli
Karban Bencana Alam Natural Disaster Relief
Pendidikan dan Pelaf1han Training and Development
Peningkatan Kesehatan Health Programs
Prasarana dan Sarana Umum Infrastructure and Public Service
4,635,027,086
1,685,842,510
Sarana lbadah Religious Facilities
1.264.098.296
757.075.000
Pelestarian Alam Natural Conservation
4.213.660.987
3.561.968.899
'.732 197
258.658.828
42.136.609.870
15.091.610.151
Beban Operasional Operational Expenses
Jumlah Total
Green Office
Mengurangi Penggunaan Kertas
BNI secara bertahap telah menerapkan budaya
paperless antara lain melalui budaya R3 (reuse, reduce
dan recvcle) serta inisiasi untuk menyederhanakan
format beberapa formulir dan laporan baik secara
internal maupun untuk konsumsi eksternal.
Menggunakan listrik seperlunya
Di kantor besar BNI telah menerapkan kebijakan
mematikan lampu secara terpusat setelah jam 18.00,
mengaktifkan lift secara terbatas pada jam-jam tertentu,
menggunakan lampu hemat energi yaitu jenis lampu LED
dan menghimbau pegawai untuk mematikan komputer
saat meninggalkan meja kerja untuk waktu yang relatif
lama. Kebijakan terse but juga telah diterapkan secara
bertahap di kantor wilayah dan kantor cabang.
Pemanfaatan air hujan
Salah satu kantor cabang BNI di Kalimantan yang
terletak di daerah dengan permasalahan supplv air
bersih yang terbatas telah memanfaatkan air hujan
untuk memenuhi kebutuhan air sekaligus mengurangi
eksploitasi terhadap air tanah. Model penggunaan
Gradually BNI has
the paperless culture
through R3
reduce and
practices as
well as internal and external form and report format
simplification initiatives.
Green
Within the Bank's head office, BNI has
energy saving initiatives by turning off lights after
18.00, limited use of elevators, the use of LED
Diode)
bulbs and promoting the habit of
off the computers when not in use. Gradually,
have also been
in BNI's
Utilization
One of BNI's branches in Kalimantan with a clean
water supply problem has started to utilize rain water
to meet its water needs and reduce dependency on
water consumption. This model will be further
developed in other regions with similar clean water
supply
101
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
air hujan tersebut akan dikembangkan di beberapa
kantor cabang lainnya khususnya yang menghadapi
permasalahan yang sama.
Pengelolaan air limbah
BNI telah mengolah air limbah untuk digunakan
kembali untuk keperluan tertentu (misal untuk flushing
toilet), yang disebut STP (sewage treatment plant). Hal
itu telah dilakukan di BNI Jl Lada, Jakarta Kota.
Optimalisasi fasilitas teknologi dan informasi
Dalam rangka efisiensi waktu, biaya, tenaga dan
peralatan tulis menulis, BNI telah mengoptimalkan
media teknologi dan informasi untuk media
komunikasi baik secara internal antar pegawai/
unit juga secara eksternal yaitu dengan pemangku
kepentingan antara lain melalui fasilitas intranet dan
website.
BNI memposisikan sebagai perusahaan
berkelanjutan
BNI adalah satu-satunya bank di Indonesia yang
menjadi penandatangan United Nations Environment
Programme Finance Initiative (UNEP Fl) sejak
tahun 2005. Selain itu pada tahun 2007 BNI terpilih
sebagai salah satu Panitia Pengarah Global (steering
committee) UNEP Fl. Hal tersebut menunjukkan
bahwa BNI telah 'mendeklarasikan' dirinya untuk
berkomitmen menjadi institusi yang mengintegrasikan
faktor kelestarian lingkungan dalam aktivitas bisnisnya
dan direspon positif oleh dunia internasional. Dengan
demikian secara formal BNI telah memposisikan diri
sebagai perusahaan yang berkelanjutan (sustainable
corporate).
Partisipasi dalam event nasional maupun global
Pada bulan Mei 2009 BNI terpilih sebagai Official Bank in
the World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle
Initiative (CTI) di Manado. Tindak lanjut dari penunjukan
tersebut antara lain BNI akan bekerjasama dengan Kelola
Mina Laut untuk mengembangkan pelabuhan terpadu
dan pemrosesan ikan di Bali dan Lombok.
Pada event global BNI berpartisipasi dalam kegiatan
yang terkait dengan lingkungan, antara lain sebagai
peserta mapun pembicara dalam konferensi maupun
seminar yang diadakan di luar negeri.
102
Waste Water
Prr'""'"'"'inn
its Sewage Treatment Plant, BNI has
processed its waste water for further reuse (such as
toilet flushing). This initiative has been implemented in
BNI Lada, Central Jakarta.
To gain better time, financial, effort and office
supply use efficiencies, BNI uses the information
technology as a communication media, internally
among employees and externally with all stakeholders
through intranet and website facilities.
Position as a Sustainable
BNI is the only Indonesian financial institution that
signed the United Nations Environment Programme
Finance Initiative (UNEP Fl) since 2005. In 2007,
BNI was appointed as one of the members of UNEP
Fl global steering committee. This appointment
declared BNI's commitment to become an institution
that integrates environmental concerns within the
Bank's operation activities and has been recognized
It was also a formal statement of BNI's
position as a sustainable corporation.
in national and
events
In May 2009, BNI was appointed as the official
bank in the World Ocean Conference (WOO) and
Corral Triangle Initiative (CTI) held in Menado. The
participation has already been followed up with a
partnership agreement between BNI and Kelola Mina
Laut to develop an integrated port and fish processing
facility in Bali and Lombok.
Globally, BNI also participated in various
environmentally related international conferences and
seminars as participant and speaker.
Download