BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Batik Aliza dan UMKM 1. Latar Belakang Berdirinya Batik Aliza Batik Aliza berdiri pada tahun tahun 2008 di Kota Solo dengan basis berjualan produk pakaian jadi seperti hem, daster, dan mukena. Batik Aliza didirikan oleh seorang ibu yang sekaligus menjadi pemilik tunggal usaha ini, yaitu Ibu Zakiah Ali. Ibu Zakiah Ali mendirikan Batik Aliza dengan dana warisan milik nya yang didapat dari suami nya Ali dengan tujuan untuk memperoleh laba. Jenis usaha ini dipilihnya sebab melihat batik memiliki pangsa pasar yang cukup luas di Kota Solo. Pada awal mula Batik Aliza didirikan usaha ini hanya menerima pesanan kain pantai atau yang umumnya disebut “scarf” dari salah satu kolega nya. Namun dengan pengalaman yang dimiliki ibu Zakiah Ali dari almarhum suami nya yang juga memiliki usaha dibidang batik maka ibu Zakiah Ali memberanikan diri melakukan ekspansi usaha dengan menambah produknya menjadi kain pantai, hem pria, pakaian wanita (daster) dan mukena. Diawal tahun 2013 hingga sekarang Batik Aliza memfokuskan produksinya khusus untuk mukena dan pakaian wanita, serta kain pantai hanya jika ada pesanan. Kebijakan ini diambil berdasarkan tingginya permintaan pasar akan pakaian wanita dan rendahnya permintaan pasar akan pakaian pria. 23 24 Proses produksi pada Batik Aliza dibantu oleh UMKM lain diluar kepemilikan Batik Aliza seperti konveksi dan printing, dimana kegiatan produksi utama pada Batik Aliza adalah membeli kain “grey” kemudian melimpahkannya kepada UMKM pemberi jasa untuk diprinting, dijahit, dan diberi tambahan aksesoris sesuai dengan ketentuan Batik Aliza. Berikut adalah urutan proses produksi pada Batik Aliza : 1. Membeli kain “grey” dari supplier 2. Menyerahkan kain kepada UMKM jasa printing 3. Untuk bahan baku pakaian yang memerlukan proses gronding seperti kaftan maka akan digronding terlebih dahulu 4. Kain yang telah diprint dan digronding sesuai dengan motif yang ditentukan Batik Aliza, kemudian dijahit dan dikemas oleh konveksi diluar usaha, sesuai dengan instruksi dari Batik Aliza 5. Jika ada tambahan aksesoris seperti obras stik dan lukis maka pengemasan diserahkan kepada pemberi jasa tersebut. Sampai dengan saat ini Batik Aliza memiliki empat orang pegawai yang terdiri dari ; satu orang penjaga ; satu orang kepala administrasi dan umum yang sekaligus bertugas mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan ; serta dua orang pembantu umum. Hampir seluruh pegawai Batik Aliza berfokus pada proses penjualan barang sebab dalam proses produksi tidak diperlukan banyak orang yang menjalankannya. Batik Aliza menjual produknya dengan sistem eceran dan grosir. Siklus penjualan Batik Aliza sendiri sangatlah cepat, dari mulai memproduksi barang hingga menjadi kas membutuhkan waktu kurang dari satu 25 bulan. Siklus yang sangat cepat tersebut dipengaruhi oleh sistem penjualan Batik Aliza yang mengutamakan promosi dan komunikasi dengan kostumer melalui jaringan internet, serta sistem produksi yang bukan berdasarkan pesanan melainkan ide kreatif dari manajemen Batik Aliza yang mampu menciptakan trendnya sendiri. 2. Gambaran Umum Kondisi UMKM Pada Tahun 2016 Dibandingkan dengan bisnis besar UMKM memiliki kelemahan antara lain keterbatasan modal, sumber daya manusia yang masih rendah dan kurangnya penguasaan ilmu teknologi. Namun, seperti yang kita ketahui pada akhir dekade ini ilmuan banyak mengembangkan teknologi komunikasi berbasis internet yang murah dan mudah diaplikasikan. Perkembangan ini membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan menjangkau pasar yang lebih luas. Adanya kemudahan tersebut menjadikan UMKM memiliki tantangan tersendiri sebagai salah satu bentuk bisnis yaitu melonjaknya jumlah UMKM dibidang yang sama terlebih lagi bidang perdagangan pakaian. Setiap UMKM dituntut memiliki ide kreatif , inovasi, serta tingkat pemahaman yang tinggi akan kebutuhan dan keinginan pasar agar dapat bertahan dan berkembang. Keberadaan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan perekonomian di Indonesia, seperti dalam jurnal penelitian “Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean” Sudaryanto, et al. (2011) disebutkan bahwa UMKM adalah sektor bisnis dengan daya serap tenaga kerja paling besar di Indonesia. Jumlah industri mikro dan kecil di Jawa Tengah pada tahun 2015 mencapai angka 103.074 unit dengan jumlah serapan tenaga 26 kerja sebanyak 2.571.409 orang (BPS, 2016). Eksistensi UMKM harus terus dipertahankan kekurangan UMKM juga harus diminimalisir, salah satunya dengan meningkatkan kemampuan manajemen terutama dibidang teknologi dan yang tidak kalah penting adalah bidang akuntansi agar UMKM mampu mengkomunikasikan ketercapaiannya dengan baik sehingga memungkinkan para investor dan bank untuk memberikan modal. 3. Struktur Organisasi Batik Aliza B. Laporan Keuangan Batik Aliza Berdasarkan SAK ETAP Laporan keuangan yang dibuat oleh Batik Aliza masih belum sesuai dengan SAK ETAP . Setiap Bulannya Batik Aliza membuat laporan keuangan hanya dalam bentuk laporan laba rugi dan juga belum menerapkan biaya – biaya yang disyaratkan oleh SAK ETAP , seperti biaya penyusutan dan lain sebagainya. Oleh karena itu agar dapat mengevaluasi dan mengetahui perbedaan laporan keuangan 27 Batik Aliza sebelum menerapkan SAK ETAP dan setelah menerapkan SAK ETAP maka penulis membuat simulasi laporan keuangan Batik Aliza yang telah disesuaikan dengan SAK ETAP. Laporan keuangan yang disimulasikan mencakup laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan sesuai dengan laporan keuangan lengkap yang disyaratkan SAK ETAP. Batik Aliza memiliki tahun buku bulan September hingga Agustus, tahun buku ini dipilih oleh manajemen Batik Aliza karena menyesuaikan dengan hitungan tahun pertama usaha tersebut dimulai. Laporan keuangan yang disajikan dalam simulasi adalah kuartal pertama setelah Batik Aliza menutup tahun buku periode lalu pada bulan Agustus 2015. Laporan keuangan bulan September sampai dengan November 2015 ini dipilih untuk disimulasikan sebab dirasa memiliki dasar pencatatan yang paling lengkap dibandingkan dengan bulan yang lainya. Dalam penyajiannya laporan keuangan disajikan lebih dari satu bulan untuk memenuhi syarat bahwa laporan keuangan lengkap minimal disajikan dua periode agar sesuai dengan prinsip komparatif. Berikut adalah simulasi laporan keuangan Batik Aliza sesuai dengan SAK ETAP dan untuk laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza telah dilampirkan pada halaman lampiran. 1. Laporan Keuangan Batik Aliza per 30 September 2015 28 Tabel 3.1 Laporan Laba Rugi per 30 September LAPORAN LABA RUGI BATIK ALIZA PER 30 SEPTEMBER 2015 PENJUALAN RETUR PENJUALAN POTONGAN PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BIAYA-BIAYA BIAYA GAJI BIAYA LAIN-LAIN BIAYA KOMISI BIAYA BENSIN BIAYA PACKING BIAYA KARUNG BIAYA KULI BIAYA PULSA PULSA LISTRIK BIAYA ANGKUT BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL) BIAYA SEWA BIAYA KIRIM BIAYA PENYUSUTAN BIAYA KERUGIAN PIUTANG TOTAL BIAYA LABA BERSIH OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA : PENDAPATAN BUNGA BANK BIAYA ADMINISTRASI BANK LABA BERSIH SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN 1% LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 203.736.750 Rp Rp Rp 203.736.750 137.065.070 66.671.680 Rp Rp 10.736.599 55.935.081 Rp Rp Rp Rp Rp 514.250 (13.000) 56.436.331 2.037.368 54.398.964 - Rp 3.250.000 Rp 768.200 Rp 120.000 Rp 28.700 Rp 50.400 Rp 55.000 Rp 54.000 Rp 130.000 Rp 50.000 Rp 35.500 Rp 1.000.000 Rp 61.000 Rp 420.830 Rp 4.712.969 29 Tabel 3.2 Laporan Perubahan Ekuitas per 30 September 2015 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BATIK ALIZA PER 30 SEPTEMBER 2015 Saldo Modal Per 31 Agustus 2015 Penambahan : Laba Bersih Rp 156.767.945 Rp 54.398.964 Pengurangan : Prive Rp (20.000.000) Saldo Modal Per 30 September 2015 Rp 191.166.909 30 Tabel 3.3 Neraca per 30 September 2015 NERACA BATIK ALIZA PER 30 SEPTEMBER 2015 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Kas Kecil Piutang Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Barang Jadi Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang dalam Proses Rp 188.518.750 Rp (4.712.969) Rp 183.805.781 Rp 47.553.316 Rp 66.147.927 Rp 100.248.158 Aktiva Tetap Peralatan Kantor Akumulasi Peralatan Kantor Kendaraan Akumulasi Kendaraan Rp 7.000.000 Rp (3.500.000) Rp Rp 13.200.000 Rp (12.375.000) Rp Total Aktiva LIABILITAS Hutang Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Usaha - Bahan Baku Hutang Gaji Hutang Pajak Hutang Jangka Panjang - Rp 62.462.300 Rp 31.400 3.500.000 825.000 Rp 464.573.882 Rp 8.870.000 Rp 260.849.606 Rp 1.650.000 Rp 2.037.368 Liabilitas Modal Rp 191.166.909 Total Liabilitas Rp 464.573.882 31 Tabel 3.4 Laporan Arus Kas per 30 September 2015 LAPORAN ARUS KAS BATIK ALIZA PER 30 SEPTEMBER 2015 Laba Bersih Aktivitas Operasional Biaya Penyusutan Biaya Cadangan Kerugian Piutang Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan Kenaikan Hutang Usaha kenaikan Persediaan Kenaikan Piutang Usaha Kas Untuk Aktivitas Operasi Rp 54.398.964 Rp 420.830 Rp 4.712.969 Rp 2.037.368 Rp 131.670.675 Rp (208.775.308) Rp (162.940.781) Rp (178.475.284) Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Penjualan Aktiva Akuisisi Kas Untuk Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Penurunan Pinjaman Prive Kas Untuk Aktivitas Pendanaan Rp (20.000.000) Rp (20.000.000) Penurunan Kas Posisi Kas 1/09/2015 Posisi Kas 30/09/2015 Rp (198.475.284) Rp 260.969.000 Rp 62.493.716 Tabel 3.5 Catatan Atas laporan Keuangan per 30 September 2015 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 1. Umum Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari 400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor telepon kantor (0271) 643205. Hingga September 2015 Batik Aliza memiliki 4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini yang telah selesai disusun pada tanggal 12 Mei 2016 di Surakarta. a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam SAK ETAP. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai dengan akhir bulan September 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat. 32 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual kecuali arus kas. Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata uang fungsional entitas yaitu Rupiah. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak ada pembatasan penggunaan. 3. Kas dan Setara Kas September Agustus 31.400 - Kas Bank 62.462.300 260.969.000 Bilyet Giro - - Jumlah 62.493.700 260.969.000 33 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan sebagai jaminan. 4. Piutang Usaha Analasis umur piutang adalah sebagai berikut : 1 – 30 hari 31 – 60 hari 60 – 90 hari 162.940.781 20.865.000 188.518.750 dikurangi , cadangan kerugian piutang ( 4.712.969) Jumlah 183.805.781 Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar 2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran konsumen. 5. Persediaan Persediaan barang jadi terdiri dari : Kaftan gronding 57 pcs @41.023 = 2.338.311 Mukena anak polka 135 pcs @35.500 = 4.792.500 Mukena rempel polka lukis 400 pcs @50.704 = 20.281.600 Midi Print 1065pcs @ 5.029 = 5.335.885 Scarft Canting No.1 535 pcs @24.288 = 12.994.080 Scarft Canting No.2 95 pcs @18.852 = 1.790.940 Jumlah 2.287pcs 47.553.316 Persediaan bahan baku terdiri dari : Kain grey 9.905,35 m @ 6.678 = 66.147.927 34 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Jumlah 9.905,35 m 66.147.927 Persediaan barang dalam proses terdiri dari : Bahan baku 10.020 m @6.678 = 66.913.560 Biaya dalam proses Biaya printing 19.817.623 Biaya Jahit 9.832.000 Biaya Stik 3.093.000 Biaya Gronding 591.975 Jumlah 100.248.158 Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa sampai dengan akhir bulan September 2015 tidak ada persediaan yang dinyatakan usang dan rusak sehingga tidak perlu dimunculkan akun penurunan nilai persediaan. Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza. Tidak ada persediaan yang dijaminkan. 6. Aset Tetap Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan September 2015 adalah : 35 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Harga Perolehan Penyusutan Nilai Buku Komputer 1 unit 3.000.000 1.500.000 1.500.000 AC 1 unit 1.500.000 750.000 750.000 Mebel 3 set 1.500.000 750.000 750.000 HP 1 unit 1.000.000 500.000 500.000 Sepeda Motor 1 unit 13.200.000 12.375.000 825.000 Jumlah 15.875.000 4.325.000 Perlengkapan Kantor Kendaraan 20.200.000 Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdasarkan UU PPh tahun 2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus. 7. Hutang Usaha September Agustus Printing Faris 5.470.000 - Canting Glondong 1.600.000 - Konveksi Wiwik 1.800.000 - 36 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 September 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) UD. Melina UD. Novi Jaya AnisHood Jumlah September Agustus 217.473.856 125.401.150 3.777.750 3.777.750 39.598.000 269.719.606 129.178.900 Analisis hutang usaha : 1 – 30 hari 12.647.750 30 – 60 hari 125.401.150 60 – 120 hari 257.071.825 8. Modal Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab Batik Aliza. 9. Biaya Lain – lain Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat kebersihan, dan air minum. 10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan pihak lain, aset, liabilitas, dan lain – lain. 37 38 2. Laporan Keuangan Batik Aliza per 31 Oktober 2015 Tabel 3.6 Laporan Laba Rugi per 31 Oktober LAPORAN LABA RUGI BATIK ALIZA PER 31 OKTOBER 2015 PENJUALAN RETUR PENJUALAN POTONGAN PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BIAYA-BIAYA BIAYA GAJI BIAYA BENSIN BIAYA PACKING BIAYA KARUNG BIAYA KULI BIAYA PULSA PULSA LISTRIK BIAYA ANGKUT BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL) BIAYA KIRIM BIAYA SEWA BIAYA PENYUSUTAN BIAYA KERUGIAN PIUTANG TOTAL BIAYA LABA BERSIH OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA : PENDAPATAN BUNGA BANK BIAYA ADMINISTRASI BANK LABA BERSIH SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN 1% LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 105.262.500 1.470.000 Rp 103.792.500 Rp 65.353.087 Rp 38.439.413 Rp 3.225.000 Rp 380.000 Rp 29.100 Rp 148.000 Rp 12.000 Rp 209.000 Rp 206.000 Rp 10.000 Rp 90.500 Rp 15.000 Rp 1.000.000 Rp 420.830 Rp 1.092.706 Rp 6.838.136 Rp 31.601.277 Rp 105.400 Rp (13.000) Rp 31.693.677 Rp 1.052.625 Rp 30.641.052 39 Tabel 3.7 Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Oktober 2015 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BATIK ALIZA PER 31 OKTOBER 2015 Saldo Modal Per 30 September 2015 Penambahan : Laba Bersih Rp 191.166.909 Rp 30.641.052 Pengurangan : Prive Rp (30.000.000) Saldo Modal Per 30 September 2015 Rp 191.807.961 40 Tabel 3.8 Neraca per 31 Oktober 2015 NERACA BATIK ALIZA PER 31 OKTOBER 2015 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Kas Kecil Piutang Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Barang Jadi Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang dalam Proses Rp 232.227.000 Rp (5.805.675) Rp 226.421.325 Rp 90.197.613 Rp 174.402.290 Rp 99.768.280 Aktiva Tetap Peralatan Kantor Akumulasi Peralatan Kantor Kendaraan Akumulasi Kendaraan Rp 7.000.000 Rp (3.645.330) Rp Rp 13.200.000 Rp (12.650.000) Rp Total Aktiva LIABILITAS Hutang Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Usaha - Bahan Baku Hutang Gaji Hutang Pajak Penghasilan Hutang Jangka Panjang - Liabilitas Modal Rp 45.533.900 Rp 540.800 3.354.670 550.000 Rp 640.768.878 Rp 445.870.925 Rp 3.089.993 Rp 191.807.961 Rp 640.768.878 41 Tabel 3.9 Laporan Arus Kas per 31 Oktober 2015 LAPORAN ARUS KAS BATIK ALIZA PER 31 OKTOBER 2015 Laba Bersih Operasional Aktivitas Operasional Biaya Penyusutan Biaya Cadangan Kerugian Piutang Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan Kenaikan Hutang Usaha kenaikan Persediaan Kenaikan Piutang Usaha Penurunan Hutang Gaji Kas Untuk Aktivitas Operasi Rp 30.641.052 Rp 420.830 Rp 1.092.706 Rp 1.052.625 Rp 176.151.319 Rp (150.418.782) Rp (43.708.250) Rp (1.650.000) Rp 13.581.500 Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Penjualan Aktiva Akuisisi Kas Untuk Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Penurunan Pinjaman Prive Kas Untuk Aktivitas Pendanaan Penurunan Kas Posisi Kas 1/10/2015 Posisi Kas 31/10/2015 Rp (30.000.000) Rp (16.418.500) Rp 62.493.716 Rp 46.075.216 Tabel 3.10 Catatan Atas laporan Keuangan per 31 Oktober 2015 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 1. Umum Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari 400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor telepon kantor (0271) 643205. Hingga Oktober 2015 Batik Aliza memiliki 4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini yang telah selesai disusun pada tanggal 15 Mei 2016 di Surakarta. a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam SAK ETAP. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat. 42 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual kecuali arus kas. Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata uang fungsional entitas yaitu Rupiah. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak ada pembatasan penggunaan. 3. Kas dan Setara Kas Oktober September Kas - - Bank 46.074.600 62.493.700 Bilyet Giro - - Jumlah 46.074.600 62.493.700 Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan sebagai jaminan. 43 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 4. Piutang Usaha Analasis umur piutang adalah sebagai berikut : 1 – 30 hari 31 – 60 hari 60 – 90 hari 46.718.250 185.508.750 232.227.000 dikurangi , cadangan kerugian piutang ( 5.805.675) Jumlah 226.421.325 Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar 2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran konsumen. 5. Persediaan Persediaan barang jadi terdiri dari : Kaftan gronding 312 pcs @41.023 = 12.799.176 Scarft Canting No.1 733 pcs @18.294 = 13.409.502 Scarft Canting No.2 395 pcs @18.909 = 7.469.055 Midi Print 1430pcs @ 5.029 = 7.191.470 Mukena Cinde Stabilo 170 pcs @44.468 = 7.559.560 15 pcs @63.660 = 954.900 Mukena Stik Bunga Mukena Rempel Polka Lukis 400 pcs @50.704 = 20.281.600 Mukena Polka Kembang 315 pcs @49.439 = 15.573.285 Mukena Anak Polka 135 pcs @35.419 = 4.781.565 Mukena Anak Love 5 pcs @35.500 = 177.500 Jumlah 3.775pcs 44 90.197.613 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Persediaan bahan baku terdiri dari : Kain grey 25.945 m @ 6.722 = 174.402.290 Jumlah 25.945 m 174.402.290 Persediaan barang dalam proses terdiri dari : Bahan baku 9.163,04 m @6.722 = 61.593.955 Biaya dalam proses Biaya Printing 18.870.633 Biaya Jahit 13.819.500 Biaya Stik 3.838.000 Biaya Gronding 1.646.192 Jumlah 99.768.280 Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 tidak ada persediaan yang dinyatakan usang dan rusak sehingga tidak perlu dimunculkan akun penurunan nilai persediaan. Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza. Tidak ada persediaan yang dijaminkan. 6. Aset Tetap Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 adalah : 45 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Harga Perolehan Penyusutan Nilai Buku Komputer 1 unit 3.000.000 1.562.500 1.437.500 AC 1 unit 1.500.000 781.250 718.750 Mebel 3 set 1.500.000 781.250 718.750 HP 1 unit 1.000.000 520.830 479.170 Sepeda Motor 1 unit 13.200.000 12.650.000 550.000 Jumlah 20.200.000 16.295.830 3.904.670 Perlengkapan Kantor Kendaraan Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdasarkan UU PPh tahun 2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus. 7. Hutang Usaha Oktober September Printing Faris - 5.469.120 Canting Glondong - 1.600.000 Konveksi Wiwik - 1.800.000 Oktober September 406.272.925 217.473.856 UD. Melina 46 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 31 Oktober 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) UD. Novi Jaya 3.777.750 AnisHood Jumlah 39.598.000 39.598.000 445.870.925 269.719.606 Analisis hutang usaha : 1 – 30 hari 188.799.100 30 – 60 hari 131.670.675 60 – 120 hari 125.401.150 8. Modal Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab Batik Aliza. 9. Biaya Lain – lain Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat kebersihan, dan air minum. 10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan pihak lain, aset, liabilitas, 47 dan lain – lain. 48 3. Laporan Keuangan Batik Aliza per 30 November 2015 Tabel 3.11 Laporan Laba Rugi per 30 November 2015 BATIK ALIZA LAPORAN LABA RUGI PER 30 NOVEMBER 2015 PENJUALAN RETUR PENJUALAN POTONGAN PENJUALAN BERSIH HARGA POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BIAYA-BIAYA BIAYA GAJI BIAYA LAIN-LAIN BIAYA KOMISI BIAYA BENSIN BIAYA PACKING BIAYA KARUNG BIAYA KULI BIAYA PULSA PULSA LISTRIK BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL) BIAYA KIRIM BIAYA SEWA BIAYA PENYUSUTAN BIAYA PENURUNAN NILAI PERSEDIAAN Rp Rp Rp 153.223.000,00 (8.860.000) (307.500) Rp Rp Rp 144.055.500 119.285.634 24.769.866 TOTAL BIAYA Rp 8.570.120 LABA BERSIH OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA : PENDAPATAN BUNGA BANK BIAYA ADMINISTRASI BANK LABA BERSIH SEBELUM PAJAK PAJAK PENGHASILAN 1% LABA BERSIH SETELAH PAJAK Rp 16.199.746 Rp Rp Rp 392.054 13.000 16.578.800 Rp Rp 1.532.230 15.046.570 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.475.000 1.605.000 85.000 220.000 125.200 365.600 70.000 203.500 206.000 154.000 450.900 1.000.000 420.830 189.090 49 Tabel 3.12 Laporan Perubahan Ekuitas Batik Aliza per 30 November 2015 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS BATIK ALIZA PER 30 NOVEMBER 2015 Saldo Modal Per 31 Oktober 2015 Penambahan : Laba Bersih Rp 191.807.961 Rp 15.046.570 Pengurangan : Prive Rp (20.000.000) Saldo Modal Per 30 September 2015 Rp186.854.531 50 Tabel 3.13 Neraca Batik Aliza per 30 November 2015 NERACA BATIK ALIZA PER 30 NOVEMBER 2015 AKTIVA Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Kas Kecil Piutang Cadangan Kerugian Piutang Persediaan Barang Jadi Persediaan Bahan Baku Persediaan Barang dalam Proses Rp 206.023.000 Rp (5.150.575) Rp 200.872.425 Rp 69.258.134 Rp 174.402.290 Rp 64.627.354 Aktiva Tetap Peralatan Kantor Akumulasi Peralatan Kantor Kendaraan Akumulasi Kendaraan Rp 7.000.000 Rp (3.791.667) Rp Rp 13.200.000 Rp (12.925.000) Rp Rp 24.561.492 Rp 828.000 3.208.333 275.000 Rp 538.033.028 LIABILITAS Hutang Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Usaha - Bahan Baku Hutang Gaji Hutang Pajak Penghasilan Hutang Jangka Panjang - Liabilitas Modal Rp 1.308.000 Rp 343.713.275 Rp 1.535.000 Rp 4.622.223 Rp186.854.531 Rp 538.033.028 51 Tabel 3.14 Laporan Arus Kas per 30 November 2015 LAPORAN ARUS KAS BATIK ALIZA PER 30 NOVEMBER 2015 Laba Bersih Operasional Aktivitas Operasional Biaya Penyusutan Biaya Cadanngan Kerugian Piutang Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan Penurunan Hutang Usaha Penurunan Persediaan Penurunan Piutang Usaha Kenaikan Hutang Gaji Kas Untuk Aktivitas Operasi Rp 15.046.570 Rp 420.830 Rp (655.100) Rp 1.532.230 Rp (100.849.650) Rp 56.080.405 Rp 26.204.000 Rp 1.535.000 Rp (685.715) Aktivitas Investasi Pembelian Aktiva Penjualan Aktiva Akuisisi Kas Untuk Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Penambahan Modal Penurunan Pinjaman Prive Kas Untuk Aktivitas Pendanaan Penurunan Kas Posisi Kas 1/11/2015 Posisi Kas 31/10/2015 Rp (20.000.000) Rp (20.685.715) Rp 46.075.216 Rp 25.389.501 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 1. Umum Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari 400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor telepon kantor (0271) 643205. Hingga Oktober 2015 Batik Aliza memiliki 4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini yang telah selesai disusun pada tanggal 18 Mei 2016 di Surakarta. d. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam SAK ETAP. e. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai dengan akhir bulan November 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat. 52 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual kecuali arus kas. Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata uang fungsional entitas yaitu Rupiah. f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak ada pembatasan penggunaan. 3. Kas dan Setara Kas November Kas Bank Bilyet Giro Jumlah Oktober 828.000 540.800 20.561.492 45.442.194 4.000.000 25.909.887 46.075.216 Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan sebagai jaminan. 53 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 4. Piutang Usaha Analasis umur piutang adalah sebagai berikut : 1 – 30 hari 31 – 60 hari 60 – 90 hari 9.296.000 26.718.250 170.008.750 206.023.000 dikurangi , cadangan kerugian piutang ( 5.150.575) Jumlah 200.872.425 - Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar 2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran konsumen. 5. Persediaan Persediaan barang jadi terdiri dari : Kaftan gronding 198 pcs @42.800 = 8.474.400 93 pcs @22.867 = 2.126.631 Midi Print 880 pcs @ 9.370 = 8.245.600 Midi Stik 100 pcs @ 9.680 = 968.000 Mukena Cinde Stabilo 170 pcs @44.468 = 7.559.560 15 pcs @63.660 = 954.900 Scarft Canting No.1 Mukena Stik Bunga Mukena Rempel Polka Lukis 385 pcs @50.704 = 19.521.040 Mukena Polka Kembang 310 pcs @49.439 = 15.326.090 Mukena Print Tato 19 pcs @44.115 = 838.185 2 pcs @53.784 = 107.565 Mukena Anak Polka 135 pcs @35.419 = 4.781.565 Mukena Anak Love 5 pcs @35.500 = 177.500 Mukena Gronding Stik 54 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Mukena Anak Kembang Polka 5 pcs @35.419 = Jumlah 2317pcs 177.095 69.258.134 Persediaan bahan baku terdiri dari : Kain grey 25.945 m @ 6.722 = 174.402.290 Jumlah 25.945 m 174.402.290 Persediaan barang dalam proses terdiri dari : Bahan baku 6.819,27 m @6.722 = 45.839.136 Biaya dalam proses Biaya Printing 9.424.250 Biaya Jahit 9.363.968 Jumlah 64.627.354 Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa pada bulan November 2015 terdapat persediaan yang dinyatakan rusak yaitu Scarft Canting No. 2 sebanyak 10 pcs @18.909 , sehingga muncul akun biaya penurunan nilai persediaan sebesar 189.090. Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza. Tidak ada persediaan yang dijaminkan. 55 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) 6. Aset Tetap Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 adalah : Harga Perolehan Penyusutan Nilai Buku Komputer 1 unit 3.000.000 1.625.000 1.375.000 AC 1 unit 1.500.000 812.500 687.500 Mebel 3 set 1.500.000 812.500 687.500 HP 1 unit 1.000.000 541.700 458.300 Sepeda Motor 1 unit 13.200.000 12.925.000 275.000 Jumlah 20.200.000 16.716.700 3.483.300 Perlengkapan Kantor Kendaraan Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdsarkan UU PPh tahun 2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus. 7. Hutang Usaha November Oktober 1.008.000 - Konveksi Ema 130.000 - Konveksi Siti 170.000 - Stik Yatno 56 Batik Aliza Catatan atas laporan keuangan (lanjutan) Tanggal 30 November 2015 (Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain) Oktober Oktober UD. Melina 343.713.275 445.870.925 Jumlah 345.071.275 445.870.925 Analisis hutang usaha : 1 – 30 hari 1.308.000 30 – 60 hari 278.329.775 60 – 120 hari 65.383.500 8. Modal Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab Batik Aliza. 9. Biaya Lain – lain Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk membeli alat kebersihan, dan air minum. 10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan pihak lain, aset, liabilitas, 57 dan lain – lain. 58 4. Laporan Keuangan Batik Aliza Sebelum dan Setelah Diterapkannya SAK ETAP a. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza memiliki beberapa perbedaan dengan laporan laba rugi Batik Aliza yang telah disesuaikan dengan SAK ETAP. Perbedaan tersebut terletak pada pengakuan biaya dan pendapatan seperti : 1) Biaya penyusutan aktiva Dalam SAK ETAP maupun PSAK disyaratkan bahwa entitas harus mengakui biaya penyusutan atas aktiva tetap. Laporan keuangan yang dibuat manajemen Batik Aliza belum menunjukan adanya biaya penyusutan tersebut, apabila Batik Aliza menerapkan SAK ETAP maka biaya tersebut akan muncul dalam laporan laba rugi seperti yang terdapat pada simulasi. Jika perusahaan tidak menghitung dan menampilkan biaya penyusutan aktiva maka perusahaan tidak memiliki akun akumulasi penyusutan aktiva, hal ini menyebabkan laba pada periode penggantian aktiva akan berkurang cukup banyak akibat biaya penghapusan. 2) Biaya cadangan kerugian piutang Dalam simulasi laporan keuangan dimunculkan akun baru yaitu biaya cadangan kerugian piutang. Cadangan kerugian piutang dibentuk agar laporan keuangan sesuai dengan apa yang disyaratkan SAK ETAP dan PSAK terkait akun piutang usaha yaitu entitas wajib menilai apakah pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan, kemudian 59 membentuk cadangan sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih. Estimasi ini dihitung dengan memperhatikan pengalaman, kemampuan membayar debitor dan faktor lainnya yang berpengaruh. Sama seperti biaya penyusutan biaya cadangan ditujukan agar perusahaan tidak mengalami penurunan laba yang cukup banyak pada periode penghapusan piutang hingga mengalami rugi bersih, yang membedakan adalah biaya penyusutan bersifat pasti sedangkan biaya cadangan belum benar – benar menjadi kerugian sampai adanya penghapusan piutang. 3) Biaya penurunan nilai persediaan Dalam SAK ETAP pada BAB 22 Penurunan Nilai Aset dijelaskan bahwa entitas wajib menilai kembali persediaannya setiap tanggal pelaporan akuntansi apakah nilai persediaan lebih rendah dari pada harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjualnya. Jika terjadi penurunan nilai persediaan maka entitas wajib mengakui biaya kerugian atas penurunan tersebut. Apabila pada tanggal pelaporan berikutnya ada indikasi dan bukti yang jelas bahwa nilai persediaan kembali naik maka entitas harus memulihkan kembali nilai persediaannya. Simulasi laporan laba rugi batik aliza bulan November 2015 menyajikan akun biaya penurunan nilai persediaan sebesar Rp 189.090 karena terdapat indikasi penurunan nilai persediaan akibat rusaknya sebagian stok yang mana belum diakui pada laporan laba rugi yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza. Tidak mengakui biaya penurunan persediaan mengakibatkan perhitungan laba tidak lagi akurat, dan mengakibatkan beberapa kerugian 60 seperti biaya pajak yang dibayar lebih besar, pengambilan kebijakan manajemen yang kurang tepat dan lain sebagainya. 4) Biaya dan pendapatan yang belum dilaporkan dalam laporan rugi laba Batik Aliza dikenakan biaya pajak penghasilan sebesar 1% dari total peredaran bruto setiap bulannya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu (dibawah Rp 4,8 miliar per tahun). Selain itu Batik Aliza juga dikenakan biaya administrasi bank setiap bulanya sebesar Rp 13.000 dan juga mendapatkan pendapatan bunga dari bank. Seluruh biaya dan pendapatan tersebut wajib diakui dan dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka dari itu seluruh biaya dan pendapatan tersebut dimunculkan dalam simulasi laporan keuangan yang mana sebelumnya tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza. b. Neraca Laporan keuangan yang dibuat manajemen Batik Aliza hanya dalam bentuk laporan laba rugi, dan tidak ada neraca. Tentunya hal ini jauh sangat bertolak belakang dengan apa yang disyaratkan oleh SAK ETAP. Dalam simulasi laporan keuangan Batik Aliza yang telah disesuaikan dengan SAK ETAP disajikan neraca pada setiap tanggal pelaporan. Neraca tersebut memunculkan akun – akun riil Batik Aliza pada akhir tanggal pelaporan baik dari sisi aktiva maupun pasiva. Neraca ini penting 61 untuk disajikan agar pengguna laporan keuangan dapat mengetahui keadaan perusahaan pada tanggal pelaporan. SAK ETAP tidak menentukan format dan urutan penyajian akun dalam neraca. c. Laporan Perubahan Ekuitas Berbeda dengan PSAK yang mengharuskan laporan perubahan modal dilaporkan terpisah dari laporan laba rugi, SAK ETAP memberikan opsi bagi entitas untuk melaporkan perubahan ekuitasnya terpisah dari laporan laba rugi atau menjadi satu dalam laporan laba rugi dan saldo laba selama perubahan ekuitasnya hanya berasal dari laba atau rugi, koreksi kesalahan periode lalu, pembayaran deviden dan perubahan kebijakan akuntansi. Karena salah satu unsur perubahan ekuitas dari Batik Aliza adalah distribusi langsung kepada pemilik yaitu pengambilan prive maka dalam simulasi laporan keuangan laporan ekuitasnya disajikan secara terpisah, hal ini juga memungkinkan bagi pengguna laporan keuangan Batik Aliza untuk lebih dapat mengetahui unsur dari perubahan ekuitasnya, seperti komposisi hutang dan modalnya serta komposisi yang lain. d. Laporan Arus Kas Manajemen Batik Aliza belum membuat laporan arus kas untuk laporan keuangan perusahaan, hal ini didorong akan kurangnya kemampuan dan kemauan bendaharawan Batik Aliza untuk membuat laporan arus kas begitu juga dengan pemilik Batik Aliza yang menuntut akan adanya laporan arus kas dalam laporan keuangan Batik Aliza. Untuk itu pada simulasi laporan keuangan Batik Aliza telah dibuat dan disajikan 62 laporan arus kas pada setiap tanggal pelaporan dengan metode tidak langsung sesuai dengan arahan SAK ETAP. Laporan arus kas ini menyajikan aliran dana kas pada Batik Aliza selama periode pelaporan dengan adanya laporan ini akan memudahkan manajemen untuk menganalisis aliran kas perusahaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi tambahan dan hal – hal terkait laporan keuangan yang tidak dapat disampaikan dengan satuan mata uang, seperti penjelasan atas koreksi kesalahan dan peristiwa lainnya. Catatan atas laporan keuangan ini penting untuk pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan sebab apabila tidak disajikan maka pihak eksternal tidak akan mengerti pertimbangan – pertimbangan apa yang mendasari keputusan manajemen dan bagaimana kebijakan akuntansi yang ada pada Batik ALiza. Tidak ada perbedaan ketentuan format dan konten untuk laporan arus kas berdasarkan SAK ETAP dan PSAK, hanya saja SAK ETAP mewajibkan metode tidak langsung dalam membuat laporan arus kas dari aktivitas operasi sedangkan dalam PSAK tidak ditentukan metode apa yang harus digunakan, entitas berhak memilih metode langsung maupun tidak langsung. 5. Manfaat Penerapan SAK ETAP Pada Laporan Keuangan UMKM Batik Aliza 63 Standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik dibuat dengan tujuan untuk menciptakan sebuah standar khusus bagi laporan keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik signifikan yang mudah dipahami dan diterapkan, tidak hanya sebagai sebuah standar SAK ETAP dibuat dengan tujuan lain yaitu sebagai salah satu langkah untuk menunjang perkembangan UMKM dan meningkatkan kualitasnya. Sebagai salah satu standar akuntansi keuangan, SAK ETAP memiliki manfaat-manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi entitas yang menerapkannya. Untuk itu pada studi kasus Batik Aliza penulis melakukan kegiatan wawancara dengan pemilik sekaligus pelaku bisnis Batik Aliza untuk mengetahui manfaat – manfaat tersebut, yang mana sebelumnya narasumber telah diberikan simulasi laporan keuangan Batik Aliza yang telah sesuai dengan SAK ETAP agar dapat dipahami. Manfaat – manfaat tersebut terangkum dalam poin – poin berikut : a. Manfaat Langsung 1) Perhitungan laba periodik yang lebih akurat Apabila Batik Aliza menerapkan SAK ETAP maka perhitungan labanya akan lebih akurat , hal ini ditunjang dengan kebijakan SAK ETAP yang secara langsung memandu UMKM untuk menghitung biaya– biaya yang sebelumnya tidak dijadikan perhatian, seperti biaya cadangan, penurunan persediaan dan lain sebagainya. Menurut pengelola Batik Aliza dengan dihitungnya biaya – biaya tersebut tidak menjadikan sebuah keberatan sebab memang biaya tersebut sudah seharusnya ada tetapi 64 belum ada dalam kebijakan manajemen. Selain itu dengan menerapkan SAK ETAP UMKM akan dipandu untuk menghitung harga pokok dengan lebih akurat karena adanya perintah untuk menggunakan perhitungan persediaan dengan metode FIFO atau rata – rata tertimbang. 2) Sebagai alat kontrol manajemen Sudah menjadi tujuan utama dibuatnya laporan keuangan adalah untuk mengkomunikasikan keadaan perusahaan kepada manajemen agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Apabila sebuah perusahaan tidak membuat laporan keuangan maka akan sangat sulit untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan keadaan perusahaan diwaktu itu. Dalam perjalanan usahanya manajemen Batik Aliza belum pernah menerapkan pengambilan keputusan yang berdasarkan laporan keuangan, hal ini disampaikan oleh pemilik Batik Aliza pada saat wawancara dengan penulis. Faktor itulah yang menyebabkan beberapa keputusan manajemen Batik Aliza yang masih belum sesuai dengan keadaan diwaktu itu. Laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP membantu Batik Aliza untuk mengambil keputusan dengan tepat diantara nya adalah : a) Keputusan terkait besarnya prive Seringnya pemilik UMKM mengambil prive lebih besar dari laba yang didapat hingga mengurangi modal adalah salah satu faktor penghambat majunya UMKM, seperti pada simulasi laporan perubahan ekuitas Batik Aliza bulan November prive yang diambil 65 oleh pemilik Batik Aliza lebih besar dari laba yang didapatkannya. Keadaan ini dipicu karena keterbatasan pengetahuan pemilik akan laba yang akurat dan jumlah modal yang ada. b) Keputusan terkait jangka waktu pembayaran piutang Dari laporan arus kas manajemen dapat mengetahui aliran dana yang masuk dan keluar serta jumlah rata – rata kebutuhan kas untuk setiap periodenya. Adanya data tersebut akan membuat manajamen mampu menentukan jangka waktu dan diskon pembayaran pituang yang sesuai dengan kebutuhan kas perusahaan, sebab piutang adalah bagian dari aktivitas operasi perusahaan yang mampu memberikan aliran kas masuk terbesar khusus nya pada UMKM seperti Batik aliza. Simulasi laporan arus kas Batik Aliza pada bulan September dan November menunjukan berkurangnya kemampuan Batik Aliza dalam menagih piutang hal ini akan mempengaruhi tingkat likuiditas Batik Aliza. c) Koreksi biaya yang tidak perlu Terkadang dalam menjalankan sebuah usaha pemilik dan manajemen kurang memahami sepenuhnya atas kenaikan yang drastis dari suatu biaya. Laporan keuangan lengkap sesuai dengan SAK ETAP dapat menjadi pedoman manajemen untuk mengkoreksi biaya – biaya apa saja yang sebenarnya tidak diperlukan dan dapat diminimalisasi untuk meningkatkan laba usaha. b. Manfaat tidak langsung : 66 1) Dapat diaudit dan mendapat opini Suatu entitas dapat diaudit apabila menerapkan sebuah peraturan secara konsisten dan jelas, dengan menerapkan SAK ETAP secara konsisten maka Batik Aliza secara tidak langsung telah menerapkan prinsip konsistensi dan komparatif. Hal tersebut memudahkan auditor internal maupun eksternal untuk mengaudit dan memberikan opini. Opini auditor eksternal yang diberikan akan bermanfaat bagi Batik Aliza dalam kegiatan ekspansinya khususnya untuk mencari modal tambahan. Selain itu menerapkan SAK ETAP secara konsisten dapat menghindarkan Batik Aliza dari kecurangan – kecurangan dalam usahanya. Seringkali pemilik bisnis UMKM mengeluhkan kecurangan atau “fraud” yang dilakukan oleh pegawai begitu juga dengan Batik Aliza. Salah satu faktor yang memicu kecurangan tersebut karena tidak ada standar dan SOP yang jelas dalam membuat laporan keuangan. UMKM yang menerapkan SAK ETAP dengan benar dan konsisten akan memudahkan auditor internal untuk mengkoreksi dan mendeteksi apabila ada penyelewengan harta perusahaan. 2) Dapat mengajukan pinjaman kepada bank Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mampu memberikan plafon pinjaman terbesar bagi badan usaha UMKM. Plafon pinjaman tersebut dapat dimanfaatkan UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dalam skala yang lebih besar. Mengajukan kredit usaha ke bank tidak dapat begitu saja dilakukan, bank memiliki berbagai syarat dan kriteria 67 usaha yang harus dipenuhi, diantara nya kriteria tersebut adalah “capacity” yaitu kemampuan dalam mengelola usaha dan “capital” yaitu kekayaan yang dimiliki usaha tersebut, cara yang paling tepat untuk menginformasikan kedua kriteria tersebut adalah melalui laporan keuangan. Bank akan melihat keadaan perusahaan yang mengajukan pinjaman melalui laporan keuangannya, dengan menerapkan SAK ETAP Batik Aliza akan mampu menyajikan laporan keuangan yang dapat menggambarkan keadaan perusahaan dengan tepat. Sebaliknya, jika suatu UMKM khususnya Batik Aliza tidak membuat laporan keuangan yang baik maka bank akan kesulitan menilai kriteria usaha tersebut dan menyetujui pengajuan pinjamannya. 3) Mendorong kemajuan usaha Bagi UMKM Batik Aliza menerapkan SAK ETAP secara tidak langsung dapat mendorong kemajuan UMKM tersebut sebab dengan menerapkan pasal – pasal yang ada membuat manajemen Batik Aliza mengerti dan mendorong untuk lebih mengerti tentang bagaimana mengelola perusahaan dengan baik. Adanya laporan keuangan yang benar membuat manajemen Batik Aliza lebih bijak dalam mengelola modal yang ada dan menjadi sebuah semangat untuk lebih baik. Hal ini disampaikan oleh pemilik Batik Aliza yang menyebutkan bahwa adanya laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP membuat beliau dan pegawai menjadi tahu seberapa besar pencapaiannya dan bagaimana meningkatnya. 68 C. Kelebihan dan Kekurangan jika Diterapkannya SAK ETAP Sebagai Standar Akuntansi Pada UMKM Batik Aliza 1. Kelebihan dari Diterapkannya SAK ETAP Pada UMKM Batik Aliza a. Standar yang mudah dan sederhana Isi dari SAK ETAP cenderung mudah dipahami dan lebih sederhana dari SAK lain. SAK ETAP sendiri merupakan standar yang disederhanakan dari PSAK karena pembuatannya ditujukan untuk UMKM yang mana transaksinya tidak terlalu kompleks seperti perusahaan besar. Konten yang sederhana tersebut membuat SAK ETAP lebih mudah diaplikasikan dibandingkan dengan SAK yang lain. b. Dapat membuat laporan keuangan secara mandiri Dengan menerapkan SAK ETAP sebagai sebuah standar, Batik Aliza akan mampu membuat laporan keuangannya sendiri. Sebab, SAK ETAP bersifat sebagai pedoman dan panduan untuk membuat laporan keuangan. Hal tersebut didukung oleh konten SAK ETAP yang sederhana, dengan penjelasan yang rinci dan berurutan. c. Biaya yang lebih murah dibandingkan dengan SAK lain SAK ETAP menggunakan metode penilaian dan pengukuran yang sangat sederhana. Tidak hal-nya dengan PSAK yang menggunakan konsep “fair value” dalam penilaiannya sehingga membutuhkan “profesional judgment” dari jasa penilai. Apabila konsep “fair value” tersebut diterapkan dalam SAK ETAP maka akan membutuhkan biaya yang besar dan memberatkan UMKM. 69 2. Kekurangan dari Diterapkannya SAK ETAP Pada UMKM Batik Aliza a. Memerlukan waktu lebih banyak Membuat laporan keuangan yang benar dan sesuai dengan standar memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan membuat laporan keuangan Batik Aliza yang sebelumnya. Melihat kondisi pada UMKM seperti Batik Aliza yang tidak memiliki pegawai khusus hanya untuk membuat laporan keuangan, akan sulit untuk menerapkan SAK ETAP dan membuat laporan keuangan tepat pada waktunya. Keadaan tersebut diakui oleh pemilik Batik Aliza. Dalam wawancaranya beliau menyatakan bahwa membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP memerlukan waktu yang lebih panjang sedangkan Batik Aliza tidak memiliki akuntan khusus. b. Batik Aliza tidak memiliki SDM yang kompeten SDM yang kompeten dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan yang benar sesuai dengan standar. Tanpa SDM yang kompeten dan faham akan isi SAK ETAP maka laporan keuangan tidak akan memenuhi standar. Oleh karena itu, Batik Aliza perlu merekrut pegawai baru yang sesuai dengan kompetesi, tentunya hal tersebut memerlukan biaya gaji tambahan. c. Batik Aliza tidak memiliki sistem pengarsipan yang baik Menerapkan SAK ETAP harus didukung dengan pengarsipan yang baik oleh UMKM akan data – data transaksinya, jika sebuah UMKM tidak memiliki sistem pengarsipan yang baik maka tidak akan 70 menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Kelemahan UMKM saat ini baik Batik Aliza maupun UMKM lain adalah pengarsipan yang kurang baik. Kekurangan tersebut disebabkan oleh banyak faktor diantara nya adalah faktor eksternal, tidak semua transaksi Batik Aliza dilakukan dengan UMKM yang dapat menyediakan bukti bayar yang memenuhi kriteria. Transaksi dengan toko kecil tidak akan diberikan bukti bayar yang sesuai. Apabila transaksi ini berlipat maka akan cukup material jumlahnya. d. Akan sulit dan tidak praktis jika perjurnalan tidak dengan sistem “double entry”. Penerpan SAK ETAP yang tidak didukung dengan pencatatan atau perjurnalan yang menggunakan sistem “double entry” akan rumit dan sulit. Jika pegawai yang melaksanakan tidak kompeten maka laporan keuangan yang dibuat tidak akan akurat dan tidak memenuhi standar serta sulit diaudit. Sistem pencatatan pada Batik Aliza belum menggunakan metode “double entry” dan belum sepenuhnya didukung dengan komputer.