BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

advertisement
BAB III
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Batik Aliza dan UMKM
1.
Latar Belakang Berdirinya Batik Aliza
Batik Aliza berdiri pada tahun tahun 2008 di Kota Solo dengan basis
berjualan produk pakaian jadi seperti hem, daster, dan mukena. Batik Aliza
didirikan oleh seorang ibu yang sekaligus menjadi pemilik tunggal usaha ini, yaitu
Ibu Zakiah Ali. Ibu Zakiah Ali mendirikan Batik Aliza dengan dana warisan milik
nya yang didapat dari suami nya Ali dengan tujuan untuk memperoleh laba. Jenis
usaha ini dipilihnya sebab melihat batik memiliki pangsa pasar yang cukup luas di
Kota Solo.
Pada awal mula Batik Aliza didirikan usaha ini hanya menerima pesanan
kain pantai atau yang umumnya disebut “scarf” dari salah satu kolega nya.
Namun dengan pengalaman yang dimiliki ibu Zakiah Ali dari almarhum suami
nya yang juga memiliki usaha dibidang batik maka ibu Zakiah Ali memberanikan
diri melakukan ekspansi usaha dengan menambah produknya menjadi kain pantai,
hem pria, pakaian wanita (daster) dan mukena. Diawal tahun 2013 hingga
sekarang Batik Aliza memfokuskan produksinya khusus untuk mukena dan
pakaian wanita, serta kain pantai hanya jika ada pesanan. Kebijakan ini diambil
berdasarkan tingginya permintaan pasar akan pakaian wanita dan rendahnya
permintaan pasar akan pakaian pria.
23
24
Proses produksi pada Batik Aliza dibantu oleh UMKM lain diluar
kepemilikan Batik Aliza seperti konveksi dan printing, dimana kegiatan produksi
utama pada Batik Aliza adalah membeli kain “grey” kemudian melimpahkannya
kepada UMKM pemberi jasa untuk diprinting, dijahit, dan diberi tambahan
aksesoris sesuai dengan ketentuan Batik Aliza. Berikut adalah urutan proses
produksi pada Batik Aliza :
1.
Membeli kain “grey” dari supplier
2.
Menyerahkan kain kepada UMKM jasa printing
3.
Untuk bahan baku pakaian yang memerlukan proses gronding seperti kaftan
maka akan digronding terlebih dahulu
4.
Kain yang telah diprint dan digronding sesuai dengan motif yang ditentukan
Batik Aliza, kemudian dijahit dan dikemas oleh konveksi diluar usaha,
sesuai dengan instruksi dari Batik Aliza
5.
Jika ada tambahan aksesoris seperti obras stik dan lukis maka pengemasan
diserahkan kepada pemberi jasa tersebut.
Sampai dengan saat ini Batik Aliza memiliki empat orang pegawai yang
terdiri dari ; satu orang penjaga ; satu orang kepala administrasi dan umum yang
sekaligus bertugas mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan ; serta dua
orang pembantu umum. Hampir seluruh pegawai Batik Aliza berfokus pada
proses penjualan barang sebab dalam proses produksi tidak diperlukan banyak
orang yang menjalankannya. Batik Aliza menjual produknya dengan sistem
eceran dan grosir. Siklus penjualan Batik Aliza sendiri sangatlah cepat, dari mulai
memproduksi barang hingga menjadi kas membutuhkan waktu kurang dari satu
25
bulan. Siklus yang sangat cepat tersebut dipengaruhi oleh sistem penjualan Batik
Aliza yang mengutamakan promosi dan komunikasi dengan kostumer melalui
jaringan internet, serta sistem produksi yang bukan berdasarkan pesanan
melainkan ide kreatif dari manajemen Batik Aliza yang mampu menciptakan
trendnya sendiri.
2.
Gambaran Umum Kondisi UMKM Pada Tahun 2016
Dibandingkan dengan bisnis besar UMKM memiliki kelemahan antara lain
keterbatasan modal, sumber daya manusia yang masih rendah dan kurangnya
penguasaan ilmu teknologi. Namun, seperti yang kita ketahui pada akhir dekade
ini ilmuan banyak mengembangkan teknologi komunikasi berbasis internet yang
murah dan mudah diaplikasikan. Perkembangan ini membawa dampak positif
bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan menjangkau pasar
yang lebih luas. Adanya kemudahan tersebut menjadikan UMKM memiliki
tantangan tersendiri sebagai salah satu bentuk bisnis yaitu melonjaknya jumlah
UMKM dibidang yang sama terlebih lagi bidang perdagangan pakaian. Setiap
UMKM dituntut memiliki ide kreatif , inovasi, serta tingkat pemahaman yang
tinggi akan kebutuhan dan keinginan pasar agar dapat bertahan dan berkembang.
Keberadaan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan
perekonomian
di
Indonesia,
seperti
dalam
jurnal
penelitian
“Strategi
Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas Asean” Sudaryanto, et al.
(2011) disebutkan bahwa UMKM adalah sektor bisnis dengan daya serap tenaga
kerja paling besar di Indonesia. Jumlah industri mikro dan kecil di Jawa Tengah
pada tahun 2015 mencapai angka 103.074 unit dengan jumlah serapan tenaga
26
kerja sebanyak 2.571.409 orang (BPS, 2016). Eksistensi UMKM harus terus
dipertahankan kekurangan UMKM juga harus diminimalisir, salah satunya
dengan meningkatkan kemampuan manajemen terutama dibidang teknologi dan
yang tidak kalah penting adalah bidang akuntansi agar UMKM mampu
mengkomunikasikan ketercapaiannya dengan baik sehingga memungkinkan para
investor dan bank untuk memberikan modal.
3.
Struktur Organisasi Batik Aliza
B. Laporan Keuangan Batik Aliza Berdasarkan SAK ETAP
Laporan keuangan yang dibuat oleh Batik Aliza masih belum sesuai dengan
SAK ETAP . Setiap Bulannya Batik Aliza membuat laporan keuangan hanya
dalam bentuk laporan laba rugi dan juga belum menerapkan biaya – biaya yang
disyaratkan oleh SAK ETAP , seperti biaya penyusutan dan lain sebagainya. Oleh
karena itu agar dapat mengevaluasi dan mengetahui perbedaan laporan keuangan
27
Batik Aliza sebelum menerapkan SAK ETAP dan setelah menerapkan SAK
ETAP maka penulis membuat simulasi laporan keuangan Batik Aliza yang telah
disesuaikan dengan SAK ETAP.
Laporan keuangan yang disimulasikan mencakup laporan laba rugi, neraca,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas serta catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan laporan keuangan lengkap yang disyaratkan SAK ETAP.
Batik Aliza memiliki tahun buku bulan September hingga Agustus, tahun buku ini
dipilih oleh manajemen Batik Aliza karena menyesuaikan dengan hitungan tahun
pertama usaha tersebut dimulai.
Laporan keuangan yang disajikan dalam simulasi adalah kuartal pertama
setelah Batik Aliza menutup tahun buku periode lalu pada bulan Agustus 2015.
Laporan keuangan bulan September sampai dengan November 2015 ini dipilih
untuk disimulasikan sebab dirasa memiliki dasar pencatatan yang paling lengkap
dibandingkan dengan bulan yang lainya. Dalam penyajiannya laporan keuangan
disajikan lebih dari satu bulan untuk memenuhi syarat bahwa laporan keuangan
lengkap minimal disajikan dua periode agar sesuai dengan prinsip komparatif.
Berikut adalah simulasi laporan keuangan Batik Aliza sesuai dengan SAK ETAP
dan untuk laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza telah
dilampirkan pada halaman lampiran.
1.
Laporan Keuangan Batik Aliza per 30 September 2015
28
Tabel 3.1 Laporan Laba Rugi per 30 September
LAPORAN LABA RUGI
BATIK ALIZA
PER 30 SEPTEMBER 2015
PENJUALAN
RETUR PENJUALAN
POTONGAN
PENJUALAN BERSIH
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BIAYA-BIAYA
BIAYA GAJI
BIAYA LAIN-LAIN
BIAYA KOMISI
BIAYA BENSIN
BIAYA PACKING
BIAYA KARUNG
BIAYA KULI
BIAYA PULSA
PULSA LISTRIK
BIAYA ANGKUT
BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL)
BIAYA SEWA
BIAYA KIRIM
BIAYA PENYUSUTAN
BIAYA KERUGIAN PIUTANG
TOTAL BIAYA
LABA BERSIH OPERASIONAL
PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA :
PENDAPATAN BUNGA BANK
BIAYA ADMINISTRASI BANK
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
PAJAK PENGHASILAN 1%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
Rp
203.736.750
Rp
Rp
Rp
203.736.750
137.065.070
66.671.680
Rp
Rp
10.736.599
55.935.081
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
514.250
(13.000)
56.436.331
2.037.368
54.398.964
-
Rp 3.250.000
Rp 768.200
Rp 120.000
Rp 28.700
Rp 50.400
Rp 55.000
Rp 54.000
Rp 130.000
Rp 50.000
Rp 35.500
Rp 1.000.000
Rp 61.000
Rp 420.830
Rp 4.712.969
29
Tabel 3.2 Laporan Perubahan Ekuitas per 30 September 2015
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BATIK ALIZA
PER 30 SEPTEMBER 2015
Saldo Modal Per 31 Agustus 2015
Penambahan :
Laba Bersih
Rp 156.767.945
Rp 54.398.964
Pengurangan :
Prive
Rp (20.000.000)
Saldo Modal Per 30 September 2015
Rp 191.166.909
30
Tabel 3.3 Neraca per 30 September 2015
NERACA
BATIK ALIZA
PER 30 SEPTEMBER 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
Kas Kecil
Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Barang dalam Proses
Rp 188.518.750
Rp (4.712.969) Rp 183.805.781
Rp 47.553.316
Rp 66.147.927
Rp 100.248.158
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Akumulasi Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Kendaraan
Rp 7.000.000
Rp (3.500.000) Rp
Rp 13.200.000
Rp (12.375.000) Rp
Total Aktiva
LIABILITAS
Hutang Jangka Pendek
Hutang Usaha
Hutang Usaha - Bahan Baku
Hutang Gaji
Hutang Pajak
Hutang Jangka Panjang
-
Rp 62.462.300
Rp
31.400
3.500.000
825.000
Rp 464.573.882
Rp 8.870.000
Rp 260.849.606
Rp 1.650.000
Rp 2.037.368
Liabilitas
Modal
Rp 191.166.909
Total Liabilitas
Rp 464.573.882
31
Tabel 3.4 Laporan Arus Kas per 30 September 2015
LAPORAN ARUS KAS
BATIK ALIZA
PER 30 SEPTEMBER 2015
Laba Bersih
Aktivitas Operasional
Biaya Penyusutan
Biaya Cadangan Kerugian Piutang
Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan
Kenaikan Hutang Usaha
kenaikan Persediaan
Kenaikan Piutang Usaha
Kas Untuk Aktivitas Operasi
Rp 54.398.964
Rp
420.830
Rp 4.712.969
Rp 2.037.368
Rp 131.670.675
Rp (208.775.308)
Rp (162.940.781)
Rp (178.475.284)
Aktivitas Investasi
Pembelian Aktiva
Penjualan Aktiva
Akuisisi
Kas Untuk Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Penambahan Modal
Penurunan Pinjaman
Prive
Kas Untuk Aktivitas Pendanaan
Rp (20.000.000)
Rp (20.000.000)
Penurunan Kas
Posisi Kas 1/09/2015
Posisi Kas 30/09/2015
Rp (198.475.284)
Rp 260.969.000
Rp 62.493.716
Tabel 3.5 Catatan Atas laporan Keuangan per 30 September 2015
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
1. Umum
Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri
pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali
sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari
400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor
telepon kantor (0271) 643205. Hingga September 2015 Batik Aliza
memiliki 4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini
yang telah selesai disusun pada tanggal 12 Mei 2016 di Surakarta.
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan
akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam
SAK ETAP.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai
dengan akhir bulan September 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas
publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas
pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam
kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat.
32
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila
ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan
kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan dasar akrual kecuali arus kas.
Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan
metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.
Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata
uang fungsional entitas yaitu Rupiah.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro
yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak
ada pembatasan penggunaan.
3. Kas dan Setara Kas
September
Agustus
31.400
-
Kas
Bank
62.462.300
260.969.000
Bilyet Giro
-
-
Jumlah
62.493.700
260.969.000
33
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan
sebagai jaminan.
4. Piutang Usaha
Analasis umur piutang adalah sebagai berikut :
1 – 30 hari
31 – 60 hari
60 – 90 hari
162.940.781
20.865.000
188.518.750
dikurangi ,
cadangan kerugian piutang
( 4.712.969)
Jumlah
183.805.781
Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar
2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan
berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran
konsumen.
5. Persediaan
Persediaan barang jadi terdiri dari :
Kaftan gronding
57 pcs @41.023 = 2.338.311
Mukena anak polka
135 pcs @35.500 = 4.792.500
Mukena rempel polka lukis
400 pcs @50.704 = 20.281.600
Midi Print
1065pcs @ 5.029 = 5.335.885
Scarft Canting No.1
535 pcs @24.288 = 12.994.080
Scarft Canting No.2
95 pcs @18.852 = 1.790.940
Jumlah
2.287pcs
47.553.316
Persediaan bahan baku terdiri dari :
Kain grey
9.905,35 m @ 6.678 = 66.147.927
34
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Jumlah
9.905,35 m
66.147.927
Persediaan barang dalam proses terdiri dari :
Bahan baku
10.020
m @6.678 = 66.913.560
Biaya dalam proses
Biaya printing
19.817.623
Biaya Jahit
9.832.000
Biaya Stik
3.093.000
Biaya Gronding
591.975
Jumlah
100.248.158
Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa sampai dengan akhir
bulan September 2015 tidak ada persediaan yang dinyatakan usang dan
rusak sehingga tidak perlu dimunculkan akun penurunan nilai persediaan.
Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP
atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku
menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang
diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak
menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk
sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung
melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza.
Tidak ada persediaan yang dijaminkan.
6. Aset Tetap
Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan September 2015 adalah :
35
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Harga Perolehan
Penyusutan
Nilai Buku
Komputer 1 unit
3.000.000
1.500.000
1.500.000
AC
1 unit
1.500.000
750.000
750.000
Mebel
3 set
1.500.000
750.000
750.000
HP
1 unit
1.000.000
500.000
500.000
Sepeda Motor 1 unit 13.200.000
12.375.000
825.000
Jumlah
15.875.000
4.325.000
Perlengkapan Kantor
Kendaraan
20.200.000
Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdasarkan UU PPh tahun
2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya
memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan
tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus.
7. Hutang Usaha
September
Agustus
Printing Faris
5.470.000
-
Canting Glondong
1.600.000
-
Konveksi Wiwik
1.800.000
-
36
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 September 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
UD. Melina
UD. Novi Jaya
AnisHood
Jumlah
September
Agustus
217.473.856
125.401.150
3.777.750
3.777.750
39.598.000
269.719.606
129.178.900
Analisis hutang usaha :
1 – 30 hari
12.647.750
30 – 60 hari
125.401.150
60 – 120 hari
257.071.825
8. Modal
Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik
perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab
Batik Aliza.
9. Biaya Lain – lain
Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar
kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan
untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk
membeli alat kebersihan, dan air minum.
10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan
pihak lain, aset, liabilitas, dan lain – lain.
37
38
2. Laporan Keuangan Batik Aliza per 31 Oktober 2015
Tabel 3.6 Laporan Laba Rugi per 31 Oktober
LAPORAN LABA RUGI
BATIK ALIZA
PER 31 OKTOBER 2015
PENJUALAN
RETUR PENJUALAN
POTONGAN
PENJUALAN BERSIH
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BIAYA-BIAYA
BIAYA GAJI
BIAYA BENSIN
BIAYA PACKING
BIAYA KARUNG
BIAYA KULI
BIAYA PULSA
PULSA LISTRIK
BIAYA ANGKUT
BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL)
BIAYA KIRIM
BIAYA SEWA
BIAYA PENYUSUTAN
BIAYA KERUGIAN PIUTANG
TOTAL BIAYA
LABA BERSIH OPERASIONAL
PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA :
PENDAPATAN BUNGA BANK
BIAYA ADMINISTRASI BANK
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
PAJAK PENGHASILAN 1%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
Rp 105.262.500
1.470.000
Rp 103.792.500
Rp 65.353.087
Rp 38.439.413
Rp 3.225.000
Rp 380.000
Rp
29.100
Rp 148.000
Rp
12.000
Rp 209.000
Rp 206.000
Rp
10.000
Rp
90.500
Rp
15.000
Rp 1.000.000
Rp 420.830
Rp 1.092.706
Rp 6.838.136
Rp 31.601.277
Rp
105.400
Rp
(13.000)
Rp 31.693.677
Rp 1.052.625
Rp 30.641.052
39
Tabel 3.7 Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Oktober 2015
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BATIK ALIZA
PER 31 OKTOBER 2015
Saldo Modal Per 30 September 2015
Penambahan :
Laba Bersih
Rp 191.166.909
Rp 30.641.052
Pengurangan :
Prive
Rp (30.000.000)
Saldo Modal Per 30 September 2015
Rp 191.807.961
40
Tabel 3.8 Neraca per 31 Oktober 2015
NERACA
BATIK ALIZA
PER 31 OKTOBER 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
Kas Kecil
Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Barang dalam Proses
Rp 232.227.000
Rp (5.805.675) Rp 226.421.325
Rp 90.197.613
Rp 174.402.290
Rp 99.768.280
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Akumulasi Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Kendaraan
Rp 7.000.000
Rp (3.645.330) Rp
Rp 13.200.000
Rp (12.650.000) Rp
Total Aktiva
LIABILITAS
Hutang Jangka Pendek
Hutang Usaha
Hutang Usaha - Bahan Baku
Hutang Gaji
Hutang Pajak Penghasilan
Hutang Jangka Panjang
-
Liabilitas
Modal
Rp 45.533.900
Rp
540.800
3.354.670
550.000
Rp 640.768.878
Rp 445.870.925
Rp
3.089.993
Rp 191.807.961
Rp 640.768.878
41
Tabel 3.9 Laporan Arus Kas per 31 Oktober 2015
LAPORAN ARUS KAS
BATIK ALIZA
PER 31 OKTOBER 2015
Laba Bersih Operasional
Aktivitas Operasional
Biaya Penyusutan
Biaya Cadangan Kerugian Piutang
Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan
Kenaikan Hutang Usaha
kenaikan Persediaan
Kenaikan Piutang Usaha
Penurunan Hutang Gaji
Kas Untuk Aktivitas Operasi
Rp
30.641.052
Rp
420.830
Rp 1.092.706
Rp 1.052.625
Rp 176.151.319
Rp (150.418.782)
Rp (43.708.250)
Rp (1.650.000)
Rp 13.581.500
Aktivitas Investasi
Pembelian Aktiva
Penjualan Aktiva
Akuisisi
Kas Untuk Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Penambahan Modal
Penurunan Pinjaman
Prive
Kas Untuk Aktivitas Pendanaan
Penurunan Kas
Posisi Kas 1/10/2015
Posisi Kas 31/10/2015
Rp (30.000.000)
Rp (16.418.500)
Rp 62.493.716
Rp 46.075.216
Tabel 3.10 Catatan Atas laporan Keuangan per 31 Oktober 2015
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
1. Umum
Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri
pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali
sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari
400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor
telepon kantor (0271) 643205. Hingga Oktober 2015 Batik Aliza memiliki
4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini
yang telah selesai disusun pada tanggal 15 Mei 2016 di Surakarta.
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan
akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam
SAK ETAP.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai
dengan akhir bulan Oktober 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas
publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas
pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam
kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat.
42
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila
ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan
kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan dasar akrual kecuali arus kas.
Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan
metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.
Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata
uang fungsional entitas yaitu Rupiah.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro
yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak
ada pembatasan penggunaan.
3. Kas dan Setara Kas
Oktober
September
Kas
-
-
Bank
46.074.600
62.493.700
Bilyet Giro
-
-
Jumlah
46.074.600
62.493.700
Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan
sebagai jaminan.
43
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
4. Piutang Usaha
Analasis umur piutang adalah sebagai berikut :
1 – 30 hari
31 – 60 hari
60 – 90 hari
46.718.250
185.508.750
232.227.000
dikurangi ,
cadangan kerugian piutang
( 5.805.675)
Jumlah
226.421.325
Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar
2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan
berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran
konsumen.
5. Persediaan
Persediaan barang jadi terdiri dari :
Kaftan gronding
312 pcs @41.023 = 12.799.176
Scarft Canting No.1
733 pcs @18.294 = 13.409.502
Scarft Canting No.2
395 pcs @18.909 =
7.469.055
Midi Print
1430pcs @ 5.029 =
7.191.470
Mukena Cinde Stabilo
170 pcs @44.468 =
7.559.560
15 pcs @63.660 =
954.900
Mukena Stik Bunga
Mukena Rempel Polka Lukis
400 pcs @50.704 = 20.281.600
Mukena Polka Kembang
315 pcs @49.439 = 15.573.285
Mukena Anak Polka
135 pcs @35.419 =
4.781.565
Mukena Anak Love
5 pcs @35.500 =
177.500
Jumlah
3.775pcs
44
90.197.613
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Persediaan bahan baku terdiri dari :
Kain grey
25.945 m @ 6.722 = 174.402.290
Jumlah
25.945 m
174.402.290
Persediaan barang dalam proses terdiri dari :
Bahan baku
9.163,04 m @6.722 = 61.593.955
Biaya dalam proses
Biaya Printing
18.870.633
Biaya Jahit
13.819.500
Biaya Stik
3.838.000
Biaya Gronding
1.646.192
Jumlah
99.768.280
Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa sampai dengan akhir
bulan Oktober 2015 tidak ada persediaan yang dinyatakan usang dan rusak
sehingga tidak perlu dimunculkan akun penurunan nilai persediaan.
Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP
atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku
menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang
diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak
menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk
sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung
melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza.
Tidak ada persediaan yang dijaminkan.
6. Aset Tetap
Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 adalah :
45
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Harga Perolehan
Penyusutan
Nilai Buku
Komputer 1 unit
3.000.000
1.562.500
1.437.500
AC 1 unit
1.500.000
781.250
718.750
Mebel 3 set
1.500.000
781.250
718.750
HP 1 unit
1.000.000
520.830
479.170
Sepeda Motor 1 unit
13.200.000
12.650.000
550.000
Jumlah
20.200.000
16.295.830
3.904.670
Perlengkapan Kantor
Kendaraan
Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdasarkan UU PPh tahun
2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya
memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan
tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus.
7. Hutang Usaha
Oktober
September
Printing Faris
-
5.469.120
Canting Glondong
-
1.600.000
Konveksi Wiwik
-
1.800.000
Oktober
September
406.272.925
217.473.856
UD. Melina
46
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 31 Oktober 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
UD. Novi Jaya
3.777.750
AnisHood
Jumlah
39.598.000
39.598.000
445.870.925
269.719.606
Analisis hutang usaha :
1 – 30 hari
188.799.100
30 – 60 hari
131.670.675
60 – 120 hari
125.401.150
8. Modal
Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik
perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab
Batik Aliza.
9. Biaya Lain – lain
Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar
kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan
untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk
membeli alat kebersihan, dan air minum.
10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan
pihak
lain,
aset,
liabilitas,
47
dan
lain
–
lain.
48
3. Laporan Keuangan Batik Aliza per 30 November 2015
Tabel 3.11 Laporan Laba Rugi per 30 November 2015
BATIK ALIZA
LAPORAN LABA RUGI
PER 30 NOVEMBER 2015
PENJUALAN
RETUR PENJUALAN
POTONGAN
PENJUALAN BERSIH
HARGA POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
BIAYA-BIAYA
BIAYA GAJI
BIAYA LAIN-LAIN
BIAYA KOMISI
BIAYA BENSIN
BIAYA PACKING
BIAYA KARUNG
BIAYA KULI
BIAYA PULSA
PULSA LISTRIK
BIAYA LAIN-LAIN(KAS KECIL)
BIAYA KIRIM
BIAYA SEWA
BIAYA PENYUSUTAN
BIAYA PENURUNAN NILAI PERSEDIAAN
Rp
Rp
Rp
153.223.000,00
(8.860.000)
(307.500)
Rp
Rp
Rp
144.055.500
119.285.634
24.769.866
TOTAL BIAYA
Rp
8.570.120
LABA BERSIH OPERASIONAL
PENDAPATAN DAN BIAYA DILUAR USAHA :
PENDAPATAN BUNGA BANK
BIAYA ADMINISTRASI BANK
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK
PAJAK PENGHASILAN 1%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
Rp
16.199.746
Rp
Rp
Rp
392.054
13.000
16.578.800
Rp
Rp
1.532.230
15.046.570
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
3.475.000
1.605.000
85.000
220.000
125.200
365.600
70.000
203.500
206.000
154.000
450.900
1.000.000
420.830
189.090
49
Tabel 3.12 Laporan Perubahan Ekuitas Batik Aliza per 30 November 2015
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BATIK ALIZA
PER 30 NOVEMBER 2015
Saldo Modal Per 31 Oktober 2015
Penambahan :
Laba Bersih
Rp 191.807.961
Rp 15.046.570
Pengurangan :
Prive
Rp (20.000.000)
Saldo Modal Per 30 September 2015
Rp186.854.531
50
Tabel 3.13 Neraca Batik Aliza per 30 November 2015
NERACA
BATIK ALIZA
PER 30 NOVEMBER 2015
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
Kas Kecil
Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Barang dalam Proses
Rp 206.023.000
Rp (5.150.575) Rp 200.872.425
Rp 69.258.134
Rp 174.402.290
Rp 64.627.354
Aktiva Tetap
Peralatan Kantor
Akumulasi Peralatan Kantor
Kendaraan
Akumulasi Kendaraan
Rp 7.000.000
Rp (3.791.667) Rp
Rp 13.200.000
Rp (12.925.000) Rp
Rp 24.561.492
Rp
828.000
3.208.333
275.000
Rp 538.033.028
LIABILITAS
Hutang Jangka Pendek
Hutang Usaha
Hutang Usaha - Bahan Baku
Hutang Gaji
Hutang Pajak Penghasilan
Hutang Jangka Panjang
-
Liabilitas
Modal
Rp 1.308.000
Rp 343.713.275
Rp 1.535.000
Rp 4.622.223
Rp186.854.531
Rp 538.033.028
51
Tabel 3.14 Laporan Arus Kas per 30 November 2015
LAPORAN ARUS KAS
BATIK ALIZA
PER 30 NOVEMBER 2015
Laba Bersih Operasional
Aktivitas Operasional
Biaya Penyusutan
Biaya Cadanngan Kerugian Piutang
Kenaikan Hutang Pajak Penghasilan
Penurunan Hutang Usaha
Penurunan Persediaan
Penurunan Piutang Usaha
Kenaikan Hutang Gaji
Kas Untuk Aktivitas Operasi
Rp
15.046.570
Rp
420.830
Rp
(655.100)
Rp 1.532.230
Rp (100.849.650)
Rp 56.080.405
Rp 26.204.000
Rp 1.535.000
Rp
(685.715)
Aktivitas Investasi
Pembelian Aktiva
Penjualan Aktiva
Akuisisi
Kas Untuk Aktivitas Investasi
Aktivitas Pendanaan
Penambahan Modal
Penurunan Pinjaman
Prive
Kas Untuk Aktivitas Pendanaan
Penurunan Kas
Posisi Kas 1/11/2015
Posisi Kas 31/10/2015
Rp (20.000.000)
Rp (20.685.715)
Rp 46.075.216
Rp 25.389.501
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
1. Umum
Batik Aliza adalah UMKM perseorangan yang bergerak dalam industri
pakaian jadi. Batik Aliza berdiri pada tahun 2008 dengan Ibu Zakiah Ali
sebagai pemilik tunggal. Alamat dagang Batik Aliza adalah Jl. Cilosari
400 Rt. 04 / 18 Semanggi, Pasar Kliwon – Surakarta dengan nomor
telepon kantor (0271) 643205. Hingga Oktober 2015 Batik Aliza memiliki
4 (empat) orang pegawai sebagai pelaksana kegiatannya.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
Manajemen Batik Aliza bertanggung jawab atas laporan keuangan ini
yang telah selesai disusun pada tanggal 18 Mei 2016 di Surakarta.
d. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan ini disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik atau SAK ETAP. Kebijakan
akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang diatur dalam
SAK ETAP.
e. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan ini disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik berdasarkan analisis bahwa sampai
dengan akhir bulan November 2015 entitas belum memiliki akuntanbilitas
publik signifikan yaitu tidak terdaftar atau sedang mendaftar pada otoritas
pasar modal dan juga bukan merupakan entitas yang menguasai aset dalam
kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat.
52
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan disusun dengan konsep biaya perolehan kecuali apabila
ada akun-akun khusus yang dinyatakan lain sesuai dengan penjelasan
kebijakan akuntanasi akun berkaitan. Laporan keuangan disusun dengan
menggunakan dasar akrual kecuali arus kas.
Laporan Arus Kas disajikan dengan metode tidak langsung sesuai dengan
metode yang diharuskan SAK ETAP dengan mengelompokan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.
Transakasi – transaksi yang terjadi pada Batik Aliza diukur dengan mata
uang fungsional entitas yaitu Rupiah.
f. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas Batik Aliza terdiri dari kas, kas bank, dan bilyet giro
yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan dan tidak dijaminkan dan tidak
ada pembatasan penggunaan.
3. Kas dan Setara Kas
November
Kas
Bank
Bilyet Giro
Jumlah
Oktober
828.000
540.800
20.561.492
45.442.194
4.000.000
25.909.887
46.075.216
Tidak ada kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya dan dijadikan
sebagai jaminan.
53
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
4. Piutang Usaha
Analasis umur piutang adalah sebagai berikut :
1 – 30 hari
31 – 60 hari
60 – 90 hari
9.296.000
26.718.250
170.008.750
206.023.000
dikurangi ,
cadangan kerugian piutang
( 5.150.575)
Jumlah
200.872.425
-
Manajemen Batik Aliza menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar
2,5 % dari total piutang pada akhir bulan, angka ini ditentukan
berdasarkan analisis dan telaah manajemen terhadap perilaku pembayaran
konsumen.
5. Persediaan
Persediaan barang jadi terdiri dari :
Kaftan gronding
198 pcs @42.800 =
8.474.400
93 pcs @22.867 =
2.126.631
Midi Print
880 pcs @ 9.370 =
8.245.600
Midi Stik
100 pcs @ 9.680 =
968.000
Mukena Cinde Stabilo
170 pcs @44.468 =
7.559.560
15 pcs @63.660 =
954.900
Scarft Canting No.1
Mukena Stik Bunga
Mukena Rempel Polka Lukis
385 pcs @50.704 = 19.521.040
Mukena Polka Kembang
310 pcs @49.439 = 15.326.090
Mukena Print Tato
19 pcs @44.115 =
838.185
2 pcs @53.784 =
107.565
Mukena Anak Polka
135 pcs @35.419 =
4.781.565
Mukena Anak Love
5 pcs @35.500 =
177.500
Mukena Gronding Stik
54
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Mukena Anak Kembang Polka
5 pcs @35.419 =
Jumlah
2317pcs
177.095
69.258.134
Persediaan bahan baku terdiri dari :
Kain grey
25.945 m @ 6.722 = 174.402.290
Jumlah
25.945 m
174.402.290
Persediaan barang dalam proses terdiri dari :
Bahan baku
6.819,27 m @6.722 = 45.839.136
Biaya dalam proses
Biaya Printing
9.424.250
Biaya Jahit
9.363.968
Jumlah
64.627.354
Berdasarkan analisis manajemen Batik Aliza bahwa pada bulan November
2015 terdapat persediaan yang dinyatakan rusak yaitu Scarft Canting No.
2 sebanyak 10 pcs @18.909 , sehingga muncul akun biaya penurunan nilai
persediaan sebesar 189.090.
Metode perhitungan persediaan barang jadi menggunakan metode MTKP
atau Masuk Pertama Keluar Pertama dan persediaan bahan baku
menggunkan metode rata – rata tertimbang sesuai dengan metode yang
diperbolehkan peraturan pajak di Indonesia. Manajemen Batik Aliza tidak
menghitung biaya over head pabrik pada perhitungan harga pokok produk
sebab Batik Aliza tidak memproduksi barangnya secara langsung
melainkan dengan bantuan UMKM diluar kepemilikan Batik Aliza.
Tidak ada persediaan yang dijaminkan.
55
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
6. Aset Tetap
Aset tetap Batik Aliza sampai dengan akhir bulan Oktober 2015 adalah :
Harga Perolehan
Penyusutan
Nilai Buku
Komputer 1 unit
3.000.000
1.625.000
1.375.000
AC 1 unit
1.500.000
812.500
687.500
Mebel 3 set
1.500.000
812.500
687.500
HP 1 unit
1.000.000
541.700
458.300
Sepeda Motor 1 unit
13.200.000
12.925.000
275.000
Jumlah
20.200.000
16.716.700
3.483.300
Perlengkapan Kantor
Kendaraan
Seluruh aset tetap yang dimiliki Batik Aliza berdsarkan UU PPh tahun
2008 tergolong dalam aset dengan klasifikasi kelompok 1 yang artinya
memiliki masa manfaat 4 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan
tarif 25 % menurut metode penyusutan garis lurus.
7. Hutang Usaha
November
Oktober
1.008.000
-
Konveksi Ema
130.000
-
Konveksi Siti
170.000
-
Stik Yatno
56
Batik Aliza
Catatan atas laporan keuangan (lanjutan)
Tanggal 30 November 2015
(Disajikan dalam rupiah kecuali dinyatakan lain)
Oktober
Oktober
UD. Melina
343.713.275
445.870.925
Jumlah
345.071.275
445.870.925
Analisis hutang usaha :
1 – 30 hari
1.308.000
30 – 60 hari
278.329.775
60 – 120 hari
65.383.500
8. Modal
Batik Aliza tidak memperjual-belikan saham dan modal adalah milik
perseorangan yaitu Ibu Zakiah Ali sebagai pemilik dan penanggungjawab
Batik Aliza.
9. Biaya Lain – lain
Biaya lain – lain terdiri dari biaya akomodasi penjemputan tamu dari luar
kota, biaya jamuan konsumen, dan perawatan instalasi listrik, sedangkan
untuk biaya lain – lain (kas kecil) adalah biaya yang digunakan untuk
membeli alat kebersihan, dan air minum.
10. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan meliputi benturan kepentingan dengan
pihak
lain,
aset,
liabilitas,
57
dan
lain
–
lain.
58
4. Laporan Keuangan Batik Aliza Sebelum dan Setelah Diterapkannya SAK
ETAP
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yang dibuat oleh manajemen Batik Aliza memiliki
beberapa perbedaan dengan laporan laba rugi Batik Aliza yang telah
disesuaikan dengan SAK ETAP. Perbedaan tersebut terletak pada
pengakuan biaya dan pendapatan seperti :
1) Biaya penyusutan aktiva
Dalam SAK ETAP maupun PSAK disyaratkan bahwa entitas harus
mengakui biaya penyusutan atas aktiva tetap. Laporan keuangan yang
dibuat manajemen Batik Aliza belum menunjukan adanya biaya
penyusutan tersebut, apabila Batik Aliza menerapkan SAK ETAP maka
biaya tersebut akan muncul dalam laporan laba rugi seperti yang terdapat
pada simulasi. Jika perusahaan tidak menghitung dan menampilkan biaya
penyusutan aktiva maka perusahaan tidak memiliki akun akumulasi
penyusutan aktiva, hal ini menyebabkan laba pada periode penggantian
aktiva akan berkurang cukup banyak akibat biaya penghapusan.
2) Biaya cadangan kerugian piutang
Dalam simulasi laporan keuangan dimunculkan akun baru yaitu biaya
cadangan kerugian piutang. Cadangan kerugian piutang dibentuk agar
laporan keuangan sesuai dengan apa yang disyaratkan SAK ETAP dan
PSAK terkait akun piutang usaha yaitu entitas wajib menilai apakah
pinjaman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan, kemudian
59
membentuk cadangan sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih.
Estimasi ini dihitung dengan memperhatikan pengalaman, kemampuan
membayar debitor dan faktor lainnya yang berpengaruh. Sama seperti
biaya penyusutan biaya cadangan ditujukan agar perusahaan tidak
mengalami
penurunan
laba
yang cukup
banyak pada
periode
penghapusan piutang hingga mengalami rugi bersih, yang membedakan
adalah biaya penyusutan bersifat pasti sedangkan biaya cadangan belum
benar – benar menjadi kerugian sampai adanya penghapusan piutang.
3) Biaya penurunan nilai persediaan
Dalam SAK ETAP pada BAB 22 Penurunan Nilai Aset dijelaskan
bahwa entitas wajib menilai kembali persediaannya setiap tanggal
pelaporan akuntansi apakah nilai persediaan lebih rendah dari pada harga
jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjualnya. Jika terjadi
penurunan nilai persediaan maka entitas wajib mengakui biaya kerugian
atas penurunan tersebut. Apabila pada tanggal pelaporan berikutnya ada
indikasi dan bukti yang jelas bahwa nilai persediaan kembali naik maka
entitas harus memulihkan kembali nilai persediaannya. Simulasi laporan
laba rugi batik aliza bulan November 2015 menyajikan akun biaya
penurunan nilai persediaan sebesar Rp 189.090 karena terdapat indikasi
penurunan nilai persediaan akibat rusaknya sebagian stok yang mana
belum diakui pada laporan laba rugi yang dibuat oleh manajemen Batik
Aliza. Tidak mengakui biaya penurunan persediaan mengakibatkan
perhitungan laba tidak lagi akurat, dan mengakibatkan beberapa kerugian
60
seperti biaya pajak yang dibayar lebih besar, pengambilan kebijakan
manajemen yang kurang tepat dan lain sebagainya.
4) Biaya dan pendapatan yang belum dilaporkan dalam laporan rugi laba
Batik Aliza dikenakan biaya pajak penghasilan sebesar 1% dari total
peredaran bruto setiap bulannya berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan
atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak
yang memiliki peredaran bruto tertentu (dibawah Rp 4,8 miliar per
tahun). Selain itu Batik Aliza juga dikenakan biaya administrasi bank
setiap bulanya sebesar Rp 13.000 dan juga mendapatkan pendapatan
bunga dari bank. Seluruh biaya dan pendapatan tersebut wajib diakui dan
dilaporkan dalam laporan laba rugi, maka dari itu seluruh biaya dan
pendapatan tersebut dimunculkan dalam simulasi laporan keuangan yang
mana sebelumnya tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi yang dibuat
oleh manajemen Batik Aliza.
b. Neraca
Laporan keuangan yang dibuat manajemen Batik Aliza hanya dalam
bentuk laporan laba rugi, dan tidak ada neraca. Tentunya hal ini jauh
sangat bertolak belakang dengan apa yang disyaratkan oleh SAK ETAP.
Dalam simulasi laporan keuangan Batik Aliza yang telah disesuaikan
dengan SAK ETAP disajikan
neraca pada setiap tanggal pelaporan.
Neraca tersebut memunculkan akun – akun riil Batik Aliza pada akhir
tanggal pelaporan baik dari sisi aktiva maupun pasiva. Neraca ini penting
61
untuk disajikan agar pengguna laporan keuangan dapat mengetahui
keadaan perusahaan pada tanggal pelaporan. SAK ETAP tidak
menentukan format dan urutan penyajian akun dalam neraca.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Berbeda dengan PSAK yang mengharuskan laporan perubahan modal
dilaporkan terpisah dari laporan laba rugi, SAK ETAP memberikan opsi
bagi entitas untuk melaporkan perubahan ekuitasnya terpisah dari laporan
laba rugi atau menjadi satu dalam laporan laba rugi dan saldo laba selama
perubahan ekuitasnya hanya berasal dari laba atau rugi, koreksi kesalahan
periode lalu, pembayaran deviden dan perubahan kebijakan akuntansi.
Karena salah satu unsur perubahan ekuitas dari Batik Aliza adalah
distribusi langsung kepada pemilik yaitu pengambilan prive maka dalam
simulasi laporan keuangan laporan ekuitasnya disajikan secara terpisah,
hal ini juga memungkinkan bagi pengguna laporan keuangan Batik Aliza
untuk lebih dapat mengetahui unsur dari perubahan ekuitasnya, seperti
komposisi hutang dan modalnya serta komposisi yang lain.
d. Laporan Arus Kas
Manajemen Batik Aliza belum membuat laporan arus kas untuk
laporan keuangan perusahaan, hal ini didorong akan kurangnya
kemampuan dan kemauan bendaharawan Batik Aliza untuk membuat
laporan arus kas begitu juga dengan pemilik Batik Aliza yang menuntut
akan adanya laporan arus kas dalam laporan keuangan Batik Aliza. Untuk
itu pada simulasi laporan keuangan Batik Aliza telah dibuat dan disajikan
62
laporan arus kas pada setiap tanggal pelaporan dengan metode tidak
langsung sesuai dengan arahan SAK ETAP. Laporan arus kas ini
menyajikan aliran dana kas pada Batik Aliza selama periode pelaporan
dengan adanya laporan ini akan memudahkan manajemen untuk
menganalisis aliran kas perusahaan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan dibuat untuk memberikan informasi
tambahan dan hal – hal terkait laporan keuangan yang tidak dapat
disampaikan dengan satuan mata uang, seperti penjelasan atas koreksi
kesalahan dan peristiwa lainnya. Catatan atas laporan keuangan ini penting
untuk pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan sebab apabila
tidak disajikan maka pihak eksternal tidak akan mengerti pertimbangan –
pertimbangan apa yang mendasari keputusan manajemen dan bagaimana
kebijakan akuntansi yang ada pada Batik ALiza.
Tidak ada perbedaan ketentuan format dan konten untuk laporan arus
kas berdasarkan SAK ETAP dan PSAK, hanya saja SAK ETAP
mewajibkan metode tidak langsung dalam membuat laporan arus kas dari
aktivitas operasi sedangkan dalam PSAK tidak ditentukan metode apa
yang harus digunakan, entitas berhak memilih metode langsung maupun
tidak langsung.
5. Manfaat Penerapan SAK ETAP Pada Laporan Keuangan UMKM Batik
Aliza
63
Standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik dibuat
dengan tujuan untuk menciptakan sebuah standar khusus bagi laporan
keuangan entitas tanpa akuntanbilitas publik signifikan yang mudah
dipahami dan diterapkan, tidak hanya sebagai sebuah standar SAK ETAP
dibuat dengan tujuan lain yaitu sebagai salah satu langkah untuk menunjang
perkembangan UMKM dan meningkatkan kualitasnya.
Sebagai salah satu standar akuntansi keuangan, SAK ETAP memiliki
manfaat-manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi entitas
yang menerapkannya. Untuk itu pada studi kasus Batik Aliza penulis
melakukan kegiatan wawancara dengan pemilik sekaligus pelaku bisnis
Batik Aliza untuk mengetahui manfaat – manfaat tersebut, yang mana
sebelumnya narasumber telah diberikan simulasi laporan keuangan Batik
Aliza yang telah sesuai dengan SAK ETAP agar dapat dipahami. Manfaat –
manfaat tersebut terangkum dalam poin – poin berikut :
a. Manfaat Langsung
1) Perhitungan laba periodik yang lebih akurat
Apabila Batik Aliza menerapkan SAK ETAP maka perhitungan
labanya akan lebih akurat , hal ini ditunjang dengan kebijakan SAK
ETAP yang secara langsung memandu UMKM untuk menghitung biaya–
biaya yang sebelumnya tidak dijadikan perhatian, seperti biaya cadangan,
penurunan persediaan dan lain sebagainya. Menurut pengelola Batik
Aliza dengan dihitungnya biaya – biaya tersebut tidak menjadikan sebuah
keberatan sebab memang biaya tersebut sudah seharusnya ada tetapi
64
belum ada dalam kebijakan manajemen. Selain itu dengan menerapkan
SAK ETAP UMKM akan dipandu untuk menghitung harga pokok
dengan lebih akurat karena adanya perintah untuk menggunakan
perhitungan persediaan dengan metode FIFO atau rata – rata tertimbang.
2) Sebagai alat kontrol manajemen
Sudah menjadi tujuan utama dibuatnya laporan keuangan adalah
untuk mengkomunikasikan keadaan perusahaan kepada manajemen agar
dapat mengambil keputusan yang tepat. Apabila sebuah perusahaan tidak
membuat laporan keuangan maka akan sangat sulit untuk mengambil
keputusan yang sesuai dengan keadaan perusahaan diwaktu itu. Dalam
perjalanan usahanya manajemen Batik Aliza belum pernah menerapkan
pengambilan keputusan yang berdasarkan laporan keuangan, hal ini
disampaikan oleh pemilik Batik Aliza pada saat wawancara dengan
penulis.
Faktor
itulah
yang
menyebabkan
beberapa
keputusan
manajemen Batik Aliza yang masih belum sesuai dengan keadaan
diwaktu itu. Laporan keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP
membantu Batik Aliza untuk mengambil keputusan dengan tepat diantara
nya adalah :
a) Keputusan terkait besarnya prive
Seringnya pemilik UMKM mengambil prive lebih besar dari
laba yang didapat hingga mengurangi modal adalah salah satu faktor
penghambat majunya UMKM, seperti pada simulasi laporan
perubahan ekuitas Batik Aliza bulan November prive yang diambil
65
oleh pemilik Batik Aliza lebih besar dari laba yang didapatkannya.
Keadaan ini dipicu karena keterbatasan pengetahuan pemilik akan
laba yang akurat dan jumlah modal yang ada.
b) Keputusan terkait jangka waktu pembayaran piutang
Dari laporan arus kas manajemen dapat mengetahui aliran dana
yang masuk dan keluar serta jumlah rata – rata kebutuhan kas untuk
setiap periodenya. Adanya data tersebut akan membuat manajamen
mampu menentukan jangka waktu dan diskon pembayaran pituang
yang sesuai dengan kebutuhan kas perusahaan, sebab piutang adalah
bagian dari aktivitas operasi perusahaan yang mampu memberikan
aliran kas masuk terbesar khusus nya pada UMKM seperti Batik aliza.
Simulasi laporan arus kas Batik Aliza pada bulan September dan
November menunjukan berkurangnya kemampuan Batik Aliza dalam
menagih piutang hal ini akan mempengaruhi tingkat likuiditas Batik
Aliza.
c) Koreksi biaya yang tidak perlu
Terkadang dalam menjalankan sebuah usaha pemilik dan
manajemen kurang memahami sepenuhnya atas kenaikan yang drastis
dari suatu biaya. Laporan keuangan lengkap sesuai dengan SAK
ETAP dapat menjadi pedoman manajemen untuk mengkoreksi biaya –
biaya apa saja yang sebenarnya tidak diperlukan dan dapat
diminimalisasi untuk meningkatkan laba usaha.
b. Manfaat tidak langsung :
66
1) Dapat diaudit dan mendapat opini
Suatu entitas dapat diaudit apabila menerapkan sebuah peraturan
secara konsisten dan jelas, dengan menerapkan SAK ETAP secara konsisten
maka Batik Aliza secara tidak langsung telah menerapkan prinsip
konsistensi dan komparatif. Hal tersebut memudahkan auditor internal
maupun eksternal untuk mengaudit dan memberikan opini. Opini auditor
eksternal yang diberikan akan bermanfaat bagi Batik Aliza dalam kegiatan
ekspansinya khususnya untuk mencari modal tambahan.
Selain itu menerapkan SAK ETAP secara konsisten dapat
menghindarkan Batik Aliza dari kecurangan – kecurangan dalam usahanya.
Seringkali pemilik bisnis UMKM mengeluhkan kecurangan atau “fraud”
yang dilakukan oleh pegawai begitu juga dengan Batik Aliza. Salah satu
faktor yang memicu kecurangan tersebut karena tidak ada standar dan SOP
yang jelas dalam membuat laporan keuangan. UMKM yang menerapkan
SAK ETAP dengan benar dan konsisten akan memudahkan auditor internal
untuk mengkoreksi dan mendeteksi apabila ada penyelewengan harta
perusahaan.
2) Dapat mengajukan pinjaman kepada bank
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mampu
memberikan plafon pinjaman terbesar bagi badan usaha UMKM. Plafon
pinjaman tersebut dapat dimanfaatkan UMKM untuk mengembangkan
bisnisnya dalam skala yang lebih besar. Mengajukan kredit usaha ke bank
tidak dapat begitu saja dilakukan, bank memiliki berbagai syarat dan kriteria
67
usaha yang harus dipenuhi, diantara nya kriteria tersebut adalah “capacity”
yaitu kemampuan dalam mengelola usaha dan “capital” yaitu kekayaan
yang
dimiliki
usaha
tersebut,
cara
yang
paling
tepat
untuk
menginformasikan kedua kriteria tersebut adalah melalui laporan keuangan.
Bank akan melihat keadaan perusahaan yang mengajukan pinjaman
melalui laporan keuangannya, dengan menerapkan SAK ETAP Batik Aliza
akan mampu menyajikan laporan keuangan yang dapat menggambarkan
keadaan perusahaan dengan tepat. Sebaliknya, jika suatu UMKM khususnya
Batik Aliza tidak membuat laporan keuangan yang baik maka bank akan
kesulitan menilai kriteria usaha tersebut dan menyetujui pengajuan
pinjamannya.
3) Mendorong kemajuan usaha
Bagi UMKM Batik Aliza menerapkan SAK ETAP secara tidak
langsung dapat mendorong kemajuan UMKM tersebut sebab dengan
menerapkan pasal – pasal yang ada membuat manajemen Batik Aliza
mengerti dan mendorong untuk lebih mengerti tentang bagaimana
mengelola perusahaan dengan baik. Adanya laporan keuangan yang benar
membuat manajemen Batik Aliza lebih bijak dalam mengelola modal yang
ada dan menjadi sebuah semangat untuk lebih baik. Hal ini disampaikan
oleh pemilik Batik Aliza yang menyebutkan bahwa adanya laporan
keuangan yang sesuai dengan SAK ETAP membuat beliau dan pegawai
menjadi tahu seberapa besar pencapaiannya dan bagaimana meningkatnya.
68
C. Kelebihan dan Kekurangan jika Diterapkannya SAK ETAP Sebagai
Standar Akuntansi Pada UMKM Batik Aliza
1. Kelebihan dari Diterapkannya SAK ETAP Pada UMKM Batik Aliza
a. Standar yang mudah dan sederhana
Isi dari SAK ETAP cenderung mudah dipahami dan lebih sederhana
dari SAK lain. SAK ETAP
sendiri
merupakan standar
yang
disederhanakan dari PSAK karena pembuatannya ditujukan untuk
UMKM yang mana transaksinya tidak terlalu kompleks seperti
perusahaan besar. Konten yang sederhana tersebut membuat SAK ETAP
lebih mudah diaplikasikan dibandingkan dengan SAK yang lain.
b. Dapat membuat laporan keuangan secara mandiri
Dengan menerapkan SAK ETAP sebagai sebuah standar, Batik Aliza
akan mampu membuat laporan keuangannya sendiri. Sebab, SAK ETAP
bersifat sebagai pedoman dan panduan untuk membuat laporan keuangan.
Hal tersebut didukung oleh konten SAK ETAP yang sederhana, dengan
penjelasan yang rinci dan berurutan.
c. Biaya yang lebih murah dibandingkan dengan SAK lain
SAK ETAP menggunakan metode penilaian dan pengukuran yang
sangat sederhana. Tidak hal-nya dengan PSAK yang menggunakan
konsep
“fair value” dalam penilaiannya sehingga membutuhkan
“profesional judgment” dari jasa penilai. Apabila konsep “fair value”
tersebut diterapkan dalam SAK ETAP maka akan membutuhkan biaya
yang besar dan memberatkan UMKM.
69
2. Kekurangan dari Diterapkannya SAK ETAP Pada UMKM Batik Aliza
a. Memerlukan waktu lebih banyak
Membuat laporan keuangan yang benar dan sesuai dengan standar
memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan membuat
laporan keuangan Batik Aliza yang sebelumnya. Melihat kondisi pada
UMKM seperti Batik Aliza yang tidak memiliki pegawai khusus hanya
untuk membuat laporan keuangan, akan sulit untuk menerapkan SAK
ETAP dan membuat laporan keuangan tepat pada waktunya. Keadaan
tersebut diakui oleh pemilik Batik Aliza. Dalam wawancaranya beliau
menyatakan bahwa membuat laporan keuangan sesuai dengan SAK
ETAP memerlukan waktu yang lebih panjang sedangkan Batik Aliza
tidak memiliki akuntan khusus.
b. Batik Aliza tidak memiliki SDM yang kompeten
SDM yang kompeten dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan
yang benar sesuai dengan standar. Tanpa SDM yang kompeten dan
faham akan isi SAK ETAP maka laporan keuangan tidak akan memenuhi
standar. Oleh karena itu, Batik Aliza perlu merekrut pegawai baru yang
sesuai dengan kompetesi, tentunya hal tersebut memerlukan biaya gaji
tambahan.
c. Batik Aliza tidak memiliki sistem pengarsipan yang baik
Menerapkan SAK ETAP harus didukung dengan pengarsipan yang
baik oleh UMKM akan data – data transaksinya, jika sebuah UMKM
tidak memiliki sistem pengarsipan yang baik maka tidak akan
70
menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Kelemahan UMKM saat ini
baik Batik Aliza maupun UMKM lain adalah pengarsipan yang kurang
baik. Kekurangan tersebut disebabkan oleh banyak faktor diantara nya
adalah faktor eksternal, tidak semua transaksi Batik Aliza dilakukan
dengan UMKM yang dapat menyediakan bukti bayar yang memenuhi
kriteria. Transaksi dengan toko kecil tidak akan diberikan bukti bayar
yang sesuai. Apabila transaksi ini berlipat maka akan cukup material
jumlahnya.
d. Akan sulit dan tidak praktis jika perjurnalan tidak dengan sistem “double
entry”.
Penerpan SAK ETAP yang tidak didukung dengan pencatatan atau
perjurnalan yang menggunakan sistem “double entry” akan rumit dan
sulit. Jika pegawai yang melaksanakan tidak kompeten maka laporan
keuangan yang dibuat tidak akan akurat dan tidak memenuhi standar serta
sulit diaudit. Sistem pencatatan pada Batik Aliza belum menggunakan
metode “double entry” dan belum sepenuhnya didukung dengan
komputer.
Download