BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori yang berkaitan dengan Database
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi data dan informasi,
basis data, Database Management System (selanjutnya disingkat DBMS), ERD,
Normalisasi, Web Database System.
2.1.1 Definisi Data dan Informasi
Berdasarkan O’Brien dan Marakas (2010, p29), data adalah hasil
observasi atau fakta mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis.
Sedangkan menurut Turban et. al. (2005, p38), data adalah deskripsi dasar dari
suatu benda, kejadian, kegiatan, dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan
dan disimpan tetapi tidak diorganisasikan untuk menyampaikan arti yang
spesifik
Turban et. al. (2005, p38), juga mengungkapkan bahwa informasi adalah
data yang telah diorganisasikan agar data itu mempunyai arti dan nilai bagi
penerima.
Menurut Laudon dan Laudon (2010, p46), informasi adalah data yang
sudah diolah menjadi bentuk yang berarti dan berguna bagi manusia. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang belum memiliki arti atau
makna bagi penerimanya dan memerlukan suatu pengolahan melalui
berbagai analisis sehingga dapat melahirkan berbagai informasi, sedangkan
informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan berarti bagi penerimanya.
2.1.2 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan relasi logikal dari data atau deskripsi data
yang dapat digunakan bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang
7
8
dibutuhkan oleh organisasi. Basis data terdiri atas entitas, atribut, dan
relationship dari informasi organisasi. Entitas merupakan suatu obyek nyata
(manusia, tempat, benda, konsep, atau kejadian) dalam suatu organisasi yang
direpresentasikan dalam basis data. Atribut merupakan suatu properti yang
menjelaskan beberapa aspek dari obyek yang ingin disimpan. Relationship
adalah suatu hubungan antara entitas yang satu dengan yang lainnya dalam basis
data. (Connolly, 2010, p65)
Sedangkan menurut Kim (2005,p1), dalam jurnal ilmiahnya Salah satu
cara untuk membuat data lebih berguna dan lebih tepat adalah data yang
digunakan dikumpulkan lalu disimpan dalam database. Database dan
teknologi yang terkait pencarian dan penyimpanan. Kemudian meneliti
bagaimana database dan teknologi yang terkait dapat digunakan dan lebih
efektif.
2.1.3 Pengertian Sistem Basis Data
Sistem
basis
data
adalah
sistem
penyimpanan
record
yang
terkomputerisasi dimana tujuan sebenarnya adalah untuk menyimpan data dan
memperbolehkan user untuk menelusuri kembali dan mengubah data tersebut
sesuai kebutuhan. (Connolly dan Begg, 2010, p5).
2.1.4 Definisi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010,p66), DBMS adalah suatu sistem
software yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi, menciptakan,
memelihara dan mengontrol akses ke basis data.
Keuntungan DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p77), DBMS memiliki keuntungan dan
kekurangan sebagai berikut :
1. Kontrol terhadap pengulangan data.
2. Data yang konsisten.
3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama.
9
4. Data yang dapat digunakan bersama-sama.
5. Menambah integritas data.
6. Menambah keamanan data.
7. Penetapan standardisasi.
8. Pengurangan biaya.
9. Menyeimbangkan konflik kebutuhan.
10. Menambah pengaksesan data dan hasil.
11. Menambah produktivitas.
12. Menambah pemeliharaan data melalui independensi data.
13. Menambah konkurensi.
14. Menambah backup dan recovery.
Kekurangan DBMS
1. Kompleksitas.
2. Ukuran yang besar.
3. Biaya dari DBMS.
4. Biaya penambahan perangkat keras.
5. Biaya konversi.
6. Kinerja.
7. Efek yang besar dari kegagalan
2.1.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data
dalam basis data berdasarkan obyek-obyek dasar data yang mempunyai
hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa
notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
Entitas
Entitas merupakan obyek yang mewakili sesuatu yang nyata dan
dapat dibedakan. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi
panjang.
10
Atribut
Setiap entitas pasti memiliki elemen yang disebut atribut, yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi
dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen
satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis data yaitu :
a. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas
A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B.
b. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas
A.
c. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B. Begitupun juga sebaliknya
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan A.
11
Gambar 2.1 Contoh Entity Relationship Diagram.
2.1.6 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p416), normalisasi merupakan
teknik untuk menghasilkan sekumpulan tabel dengan karakteristik yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan data suatu organisasi. Dengan kata lain,
normalisasi merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki
masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki
masalah tersebut. Masalah yang dimaksud sering disebut juga dengan istilah
anomali.
Karakteristik sekumpulan relasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Jumlah minimal atribut yang memenuhi kebutuhan data perusahaan;
b. Atribut-atribut yang memiliki hubungan logis yang dekat (disebut juga
functional dependency) terdapat pada tabel yang sama;
c. Tingkat redundansi yang minimal ditandai dengan setiap atribut hanya
didefinisikan sekali selain atribut yang merupakan foreign key.
Manfaat menggunakan basis data yang sudah dinormalisasi adalah
12
basis data tersebut akan lebih mudah diakses dan dipelihara datanya oleh
pengguna serta tempat penyimpanan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit.
Normalisasi dilakukan dengan cara menganalisis tabel dari primary key
dan functional dependency melalui serangkaian aturan sehingga basis data
dapat dinormalisasikan menjadi beberapa tingkat.
Ada beberapa tingkatan normalisasi, tetapi tidak semuanya dilakukan. Tiga
tingkat dasar normalisasi yang disarankan adalah First Normal Form (1NF),
Second Normal Form (2NF), dan Third Normal Form (3NF). Penjelasan lebih
lanjut mengenai tiga tingkat dasar normalisasi adalah sebagai berikut:
a. Unnormalized Form(UNF)
Unnormalized Form (selanjutnya disingkat UNF) merupakan tabel
yang memiliki satu atau lebih kelompok data yang berulang. Membuat
tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari sumber
informasi (Contoh : Form) kedalam format tabel dengan baris dan
kolom.
b. First Normal Form (1NF)
Menurut Connolly (2010, p403), First Normal Form adalah relasi
dimana pertemuan antar setiap baris dan kolom terdiri 1 (satu) dan
hanya 1 (satu) nilai. Dalam normalisasi pertama ini, data yang berulang
dihilangkan dan di 1NF juga ditentukan primary key, syarat primary key
adalah unik.
b. Second Normal Form (2NF)
Menurut Connolly (2010, p407), Second Normal Form (2NF) adalah
merupakan sebuah relasi dalam 1NF yang setiap atribut non-primary
keybersifat Full Function Dependencypada primary key dari
relasi
tersebut. Dalam normalisasi kedua ini, atribut yang tergantung
pada sebagian dari suatu composite key sebuah tabel dipindahkan ke
sebuah tabel yang terpisah. Menurut Connolly (2010, p391) full
functional dependency adalah mengindikasikan bahwa jika A dan B
13
adalah atribut dari sebuah relasi, B adalah fully functional dependent
dari A.
c. Third Normal Form (3NF)
Menurut Connolly (2010, p408), Third Normal Form (3NF) adalah
sebuah relasi yang memenuhi normal pertama dan normal kedua
dimana tidak terdapat atribut non primary key yang bersifat
transitively dependent dari primary key-nya. Menurut Connolly (2010,
p396), transitive dependency adalah jika kondisi A, B, dan C
merupakan atribut-atribut dari sebuah relasi seperti jika A->B dan
B->C, maka C adalah transitively dependent dari A melalui atau via
B (disediakan
bahwa
A
bukan
functionally dependent dari B
dan C). Dalam normalisasi ketiga ini, atribut yang tidak memberikan
kontribusi terhadap penjelasan karakteristik primary key, akan
dipindahkan ke sebuah tabel yang terpisah. Keuntungan dari tabel
relasional dalam 3NF adalah menghilangkan data yang berulang
dengan
tujuan
menghemat
tempat
dan mengurangi keanehan
manipulasi.
2.1.7 SQL
Menurut Connolly dan Begg (2010, p113), SQL merupakan bahasa
yang dirancang untuk menggunakan relasi untuk mengubah masukan
menjadi keluaran yang diharapkan.
Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p148), SQL adalah bahasa
query yang ditemukan di berbagai paket manajemen database.
SQL dimaksudkan untuk memenuhi keputusan berikut :
a. Membuat database dan struktur relasi;
b. Melakukan tugas dasar manajemen data, seperti pemasukan, modifikasi
dan penghapusan data dari relasi;
c. Melakukan query sederhana dankompleks. Standar SQL memiliki dua
14
komponen :
1.
Data Definition Language (DDL) untuk menetapkan
struktur databasedan mengontrol akses ke data;.
2.
Data Manipulation Language
(DML)
untuk
mendapatkan kembali (retrieve) dan memperbaharui data.
2.1.8 Definisi Web Database System
Menurut Eaglestone dan Ridley (2004, p34), sistem basis data dapat
dihubungkan ke internet untuk digunakan melalui web. Berikut ini adalah tipetipe dari koneksi yang digunakan: *GANTI TAHUN
a. Remote Connections: sebuah sistem basis data yang dapat
diakses melalui web dimanapun pengguna berada.
b. Client-Server Architecture: bentuk umum dari program aplikasi
basis data yang menggunakan internet.
c. Distributed Databases: beberapa DBMS mempunyai fasilitas
untuk mengizinkan bagian tertentu dari basis data disimpan pada
komputer yang berbeda-beda. Data ini didistribusikan dan
diletakkan di berbagai tempat berbeda yang tidak disadari oleh
pengguna.
d. Multidatabase: teknologi ini membuat beberapa basis data
tunggal untuk disatukan sehingga mendukung akses yang
terintegrasi ke tempat penyimpanan. Jadi web database adalah
web yang dihubungkan dengan sistem basis data yang
menyebabkan transaksi pada web dapat tersimpan pada basis data
dan data dapat diakses oleh pengguna dimanapun mereka berada
melalui web.
2.1.9 Database System Development Lifecyle (DSDLC)
Untuk merancang aplikasi basis data diperlukan tahapan-tahapan yang
harus diikuti yaitu siklus hidup aplikasi basis data (Database Application
Lifecycle). Hal penting untuk diketahui adalah bahwa tahapan dalam
15
database application lifecycle tidak harus berurutan, akan tetapi melibatkan
beberapa jumlah pengulangan dari tahapan sebelumnya.
Gambar berikut merupakan gambaran dan penjelasan tentang tahapantahapan Database Lifecyle
Gambar 2.2 Database System Development Lifecycle (DSDLC)
Berikut adalah ringkasan dari aktivitas utama dari setiap tahapan dari
lifecycle aplikasi basis data.
1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), Perancanaan basis data
adalah kegiatan pengelolaan yang memungkinkan tahapan dari sistem
16
pengembangan basis data lifecycle untuk direalisasikan seefisien dan
seefektif mungkin.
Ada tiga masalah utama yang terlibat dalam merumuskan strategi
Sistem Informasi , yaitu:
-
Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan penentuan selanjutnya
dari sistem informasi yang dibutuhkan.
-
Evaluasi dari sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan dan
kelemahan yang ada.
-
Penilaian dari peluang IT yang mungkin menghasilkan
keunggulan yang
kompetitif.
2. Pendefinisian Sistem (System Definition)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), pendefinisian sistem
menjelaskan tentang ruang lingkup dan batasan-batasan dari aplikasi basis
data dan user view yang utama.
Sebelum mencoba untuk merancang sebuah sistem basis data,
penting bahwa pertama-tama mengidentifikasikan batasan-batasan dari
sistem yang sedang diselidiki dan bagaimana interface dengan bagian lain
dari sistem informasi organisasi.
Disertakan dalam ruang lingkup dan batas dari sistem basis data
adalah pandangan pengguna (User View) utama yang harus didukung oleh
basis data.
User View
Menurut Connolly dan Begg (2010,p316), User View mendefinisikan
apa yang dibutuhkan dari sistem basis data dari perspektif peran
pekerjaan tertentu (seperti Manager atau Supervisor)atau di bidang
aplikasi perusahaan (seperti pemasaran, personalia, atau kontrol stok).
3. Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirements Collection and
Analysis)
17
Menurut Connolly dan Begg (2010, p316-p318) , merupakan suatu
proses untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai bagian
dari organisasi yang akan didukung oleh sistem basis data, dan
menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasikan kebutuhan untuk
sistem yang baru.
Menurut Connolly
dan Begg (2010,
p318-p319), Ada tiga
pendekatan utama untuk mengelola persyaratan sistem database dengan
beberapa user view, yaitu:
•
Pendekatan terpusat (centralized approach).
•
Pendekatan integrasi tampilan (view integration approach).
•
kombinasi dari kedua pendekatan tersebut(combination of both approaches).
4.
Perancangan Basis Data(Database Design)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p320-p319) , perancangan basis data
adalah proses menciptakan suatu rancangan yang akan mendukung
pernyataan misi dan tujuan misi perusahaan untuk sistem basis data yang
dibutuhkan.
Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk merancang basis
data, yaitu :
1. Bottom Up Approach
Pendekatan Bottom Up dimulai dari atribut awal (Entity dan
Relationship) yang dianalisa berhubungan antar atribut, kemudian
dibentuk relasi yang memiliki tipe dari entitas dan relationship antar
entitas. Pendekatan ini sesuai untuk perancangan basis data yang
sederhana dengan jumlah atribut sedikit.
2. Top Down Approach
Pendekatan Top Down dimulai dengan pengembangan data model yang
terdiri dari sedikit atau banyak entity dan relationship,
melakukan
perbaikan
top
kemudian
down untuk mengidentifikasikan lower-
level entity, relationship, dan hubungan antar atribut. Pendekatan ini
18
digambarkan dengan model entity relationship (ER) , yang dimulai
dari identifikasi entitas dan relationship antar entitas.
Pada bagian ini (database design) dibagi menjadi tiga tahap yaitu
konseptual, logikal, dan fisikal.
5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Menurut Connolly
dan Begg (2010,
p325) , Pemilihan suatu
DBMS sangat tepat untuk mendukung sistem basis data.
Langkah-langkah utama untuk memilih DBMS adalah:
1. Menentukan kerangka acuan kerja untuk penelitian.
2. Membuat daftar singkat untuk dua atau tiga produk.
3. Mengevaluasi produk.
4. Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan.
6. Perancangan Aplikasi (Application Design)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p329) , Perancangan aplikasi
merupakan rancangan pada user interface dan program aplikasi yang
digunakan dan proses basis data. Dua aspek desain aplikasi, yaitu:
a. Perancangan transaksi
Menurut Connolly dan Begg(2010, p330), perancangan transaksi
merupakan suatu aksi, atau serangkaian aksi yang dilakukan oleh
pengguna tunggal atau program aplikasi, yang mengakses atau
mengubah isi dari basis data.
Tiga jenis utama transaksi yaitu:
• Transaksi pengambilan (Retrieval transactions).
• Transaksi update (Update transactions).
• Transaksi campuran (Mixed transactions).
b. Pedoman perancangan user interface
Menurut Connolly dan Begg (2010, p331), panduan yang berguna
untuk diikuti ketika merancang form atau laporan yaitu:
19
a) Judul yang bermakna (Meaningful title).
b) Instruksi yang dipahami (Comprehensible instructions).
c) Pengelompokan logical dan pengurutan kolom(logical grouping
and sequencing of fields).
d) Tata letak visual yang menarik dari form/laporan (visually
appealing layout of the form/report).
e) Label kolom yang familiar (familiar field labels).
f) Konsisten dengan istilah dan singkatan (consistent terminology
and abbreviations).
g) Terlihat ruang dan batas-batas untuk kolom data entry (visible
space and boundaries for data-entry fields).
h) Gerakan kursor yang nyaman (convenient cursor movement).
i) Koreksi kesalahan untuk karakter individu dan seluruh kolom
(error correction for individual characters and entire fields).
j) Pesan kesalahan untuk nilai-nilai yang tidak dapat diterima (error
messages for unacceptable values).
k) Kolom opsional ditandai dengan jelas (optional fields marked
clearly).
l) Penjelasan pesan untuk kolom (explanatory messages for fields).
m) Sinyal penyelesaian (completion signal).
7.
Prototyping
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), Prototyping Membangun
sebuah model kerja dari suatu sistem basis data.
Tujuan utama dari pengembangan suatu prototype sistem basis data
adalah untuk memungkinkan pengguna untuk menggunakan prototype
untuk mengidentifikasikan fitur-fitur pada sistem yang bekerja dengan
baik, atau kurang memadai, dan jika mungkin untuk memberikan saran
perbaikan atau bahkan fitur baru untuk sistem basis data.
8.
Implementasi
20
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333-p334), implementasi
merupakan realisasi fisik dari rancangan basis data dan aplikasi.
Implementasi basis data dicapai dengan menggunakan Data
Definition Language(DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User
Interface(GUI),
yang
menyediakan
fungsi
yang
sama
sementara
menyembunyikan laporan DDL tingkat rendah.
9.
Konversi dan Pemuatan Data (Data Conversion and Loading)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333-p334), Konversi dan loading
data adalah proses memindahkan setiap data yang ada kedalam database
baru dan mengubahnya ke aplikasi yang ada untuk dijalankan pada basis
data yang baru.
Tahap ini diperlukan hanya ketika sistem basis data yang baru
menggantikan sistem yang lama.
10. Pengujian (Testing)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p334-p335), Testing merupakan
suatu proses menjalankan sistem basis data dengan maksud menemukan
kesalahan beberapa contoh kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan
evaluasi:
1. Learnability : Berapa lama waktu yang dibutuhkan pengguna baru
untuk menjadi produktif dengan sistem?
2. Kinerja
: Seberapa baik respon sistem yang sesuai praktek
kerja user?
3. Ketahanan : Bagaimana toleransi terhadap sistem kesalahan
pengguna?
4. Recoverability: Seberapa baik sistem pada pemulihan dari kesalahan
pengguna?
5. Adapatability: Seberapa dekatkah sistem terkait dengan satu model
kerja?
21
11. Pemeliharaan operasional (Operational Maintenance)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p335-p336), pemeliharaan
operasional merupakan suatu proses pemantauan dan pemeliharaan sistem
basis data berikut instalasinya.
Tahapan kegiatan pemeliharaan:
-
Mengawasi kinerja dari sistem.
-
Memelihara dan meningkatkan sistem basis data.
2.2 Teori yang Terkait Tema Penelitian (tematik)
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, internet, jsp, elearning.
2.2.1 Definisi Sistem
Sistem merupakan sekelompok elemen atau komponen yang saling
berkaitan dan berhubungan atau berupa subsistem-subsistem yang bersatu
untuk mencapai tujuan yang sama.
Sedangkan sistem adalah sekelompok komponen-komponen yang saling
berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama
dengan menerima input dan output dalam proses perubahan sebuah organisasi.
(O’Brien dan Marakas,2010,p29)
Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
komponen yang terdiri dari model requirement, function, dan interface yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
2.2.2 Analisis Sistem
Menurut Turban (2005,
p492), analisis sistem adalah pengkajian
terhadap permasalahan bisnis yang akan diselesaikan oleh suatu organisasi
dengan
menggunakan
sistem
informasi.
Tahapan
ini
menentukan
permasalahan bisnis, penyebab, solusi, dan mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan untuk mencapai solusi yang tepat.
22
Menurut Laudon (2010, p400-413), analisa sistem adalah suatu proses
identifikasi terhadap masalah yang akan diselesaikan oleh sebuah organisasi
dengan menggunakan sistem informasi, yang terdiri dari pendefinisian masalah
dan identifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi dari sistem.
2.2.3 Perancangan Sistem
Tahapan
perancangan
sistem
merupakan
perancangan
teknis
yang menspesifikasikan hal-hal berikut (Turban at al, 2005, p492) :
1) Output, input, dan antar muka pengguna sistem.
2) Hardware, software, basis data, telekomunikasi, personil, dan prosedur.
3) Bagaimana komponen-komponen ini terintegrasi.
2.2.4 Diagramming Tool
2.2.4.1 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkahlangkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam
segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya
mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang
perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Elemen – Elemen Flowchart
Flowchart terdiri dari 4 buah elemen dasar: sumber data dan tujuan
data, aliran data, proses transformasi, dan penyimpanan data. Berikut
adalah simbol – simbol yang digunakan dalam membuat Flowchart :
23
Tabel 2.1 Flowchart
Simbol
Nama
Deskripsi
Merepresentasikan
Input / Output
Input data atau Output
data yang diproses
atau informasi.
Proses
Mempresentasikan
Operasi
Keluar ke atau masuk
Connector
dari bagian lain
flowchart khususnya
halaman yang sama
Arrow
Merepresentasikan
alur kerja
Decision
Keputusan dalam
Program
Preparation
Pemberian harga awal
Terminal Points
Awal / akhir flowchart
Input / outuput yang
Punches Card
menggunakan kartu
berlubang
24
Document
I/O dalam format yang
Dicetak
I/O yang
Magnetic Tape
menggunakan pita
magnetic
I/O yang
Magnetic Disk
menggunakan disk
magnetic
Magnetic Drum
I/O yang
menggunakan drum
magnetic
I/O yang
On-line Storage
menggunakan
penyimpanan akses
langsung
I/O yang
Punched Tape
menggunakan pita
kertas berlubang
Input yang
Manual Input
dimasukkan secara
manual dari keyboard
Output yang
Display
ditampilkan pada
terminal
Operasi Manual
Manual Operation
25
Penyimpanan yang
Off-line Storage
tidak dapat diakses
oleh komputer secara
langsung
2.2.4.2 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram adalah suatu gambaran grafis dari suatu
sistem yang menggunakan sejumlah bentuk. Bentuk simbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang
saling berkaitan. Walau nama diagram ini menekankan pada data,
situasi justru sebaliknya, penekanannya ada pada proses.
Dalam pembuatan DFD, terdapat beberapa tingkat yang bertujuan
untuk menghindari aliran data yang rumit. Dimulai dari tingkatan
tertinggi dan kemudian diuraikan ke dalam bentuk yang lebih rinci.
Tingkatan tersebut terdiri dari:
a. Diagram konteks (Context Data Flow Diagram)
Context data flow diagram merupakan sebuah model proses yang
digunakan untuk mendokumentasikan ruang lingkup dari sebuah
sistem.
b. Diagram nol (Level-0 Diagram)
Level-0
diagram
merupakan
diagram
aliran
data
yang
menggambarkan sebuah major processes, data flow, dan data
stores dari sebuah sistem yang berada pada tingkatan tertinggi
untuk detailnya.
c. Diagram rinci
Diagram ini menggambarkan rincian dari proses yang terdapat
pada tingkatan sebelumnya.
26
Simbol –simbol pada DFD
Terdapat simbol yang umumnya digunakan pada pembuatan
DFD, simbol-simbol tersebut memiliki fungsi yang berbeda yaitu data
flows, processes, data stores, dan source/sink (entitas eksternal).
Tabel 2.2 DFD
Simbol
Nama
Proses
Data Flow
Data Store
Store
fungsi dari simbol-simbol tersebut adalah:
a. Proses
Proses adalah sesuatu untuk mengubah input menjadi output. Tiap
simbol proses diidentifikasikan dengan tabel. Teknik pembuatan
tabel yang paling umum adalah dengan menggunakan kata kerja
atau obyek, tetapi dapat juga menggunakan sistem atau program
komputer.
27
b. Data Flow
Arus data terdiri dari sekelompok elemen data yang dapat
digambarkan sebagai garis lurus atau lengkung.
c. Data Store
Penyimpanan data ( data store ) adalah suatu tempat penampungan
data. Proses dapat memasukkan atau mengambil data dari data
store.
d. Terminator
Terminator ( external entities ) digunakan untuk menggambarkan
elemen – elemen lingkungan yang berada di luar sistem, yang
menandai titik - titik berakhirnya sistem. Dapat berupa sistem lain,
orang atau organisasi.
2.2.4.3 STD (State Transition Diagram)
Menurut Whitten (2007, p635) State Transition Diagram (STD)
merupakan
suatu
modelling
tool
yang
menggambarkan
sifat
ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. Pada mulanya STD hanya
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang memiliki sifat
real-time, seperti process control,telephone switching system, highspeed data acquisition system, millitary command and control system,
dan lainnya.
Notasi yang paling penting dari STD adalah :
28
Tabel 2.3 STD
Simbol
Nama
Keterangan
Merupakan
kumpulan
keadaan atau atribut State
atribut yang mencirikan
benda atau orang pada
waktu,
keadaan
dan
kondisi tertentu.
Perubahan
state
Transition
ditandakan dengan tanda
State
panah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun suatu STD, yaitu:
1. State awal (initial state) hanya boleh ada satu.
2. State akhir (final state) boleh ada lebih dari satu.
Untuk melengkapi STD diperlukan dua hal lagi, yaitu:
1. Kondisi (condition) adalah suatu event pada lingkungan eksternal
yang dapat dideteksi oleh sistem. Misalnya, sebuah interupsi,
sinyal, atau data. Hal ini menyebabkan perubahan terhadap state
dari state atau memindahkan aktivitas X ke aktivitas Y.
2. Aksi (action) adalah yang dilakukan oleh sistem bila terjadi
perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi
akan
menghasilkan
output,
pesan
menghasilkan kalkulasi, dan lain-lain.
tampilan
pada
layar,
29
2.2.5 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
Rasmus Lerdorf merupakan seorang programmer yang menciptakan PHP
pada tahun 1994. PHP terus mengalami perkembangan dan perubahan hingga
saat ini dalam berbagai versi.
Menurut W. Jason Gilmore (2010, p1), PHP adalah salah satu server side
yang dirancang khusus untuk aplikasi web. Sifat Server side berarti
pengerjaan skrip di lakukan di server, baru kemudian hasilnya di kirimkan ke
browser. Cara penulisan skrip PHP ada dua macam, yaitu Embedded Scrip
dan Non embedded Script. PHP sendiri merupakan singkatan dari PHP
Hypertext Preprocessor. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat
diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi
bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. PHP disisipkan diantara
bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan
dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi
dalam bentuk HTML, dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open
Source Product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikanya
secara bebas.
Gambar 2.3 PHP Page
30
Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih
besar (>). Ada dua cara untuk menuliskan script PHP yaitu :
1) Cara 1
<?
script PHP.
?>
2) Cara 2
<SCRIPT LANGUAGE”php”>
Script php
</script>
Pemisah antar instruksi adalah tanda titik koma (;). Untuk membuat atau
menambahkan komentar, standar penulisan adalah /*komentar*/, //komentar
dan #komentar. Untuk menuliskan script PHP, ada dua cara yang sering
digunakan yaitu Embedded Script dan Non- Embedded Script.
a) Embedded Script
Embedded Script yaitu script PHP yang disisipkan diantara tag-tag
HTML.
Contoh dari Embedded Script :
<html>
<head>
<title>Embedded Script</title>
</head>
<body>
<?php
Echo “Hallo, selamat menggunakan PHP”;
31
?>
</body>
</html>
b) Non-Embedded Script
Non-Embedded Script adalah script program PHP murni. Termasuk tag
HTML yang disisipkan dalam script PHP.
Contoh dari Non-Embedded Script :
<?php
echo “<html>”;
echo “<head>”;
echo “<title>Mengenal PHP</title>”;
echo “</head>”;
echo “<body>”;
echo “<p>PHP cukup jitu</p>’;
echo “</body>”;
echo “</html>”;
?>
Kelebihan dan Kekurangan PHP
Adapun kelebihan dan kekurangan bahasa Php tercantum dalam tabel 2.4
berikut:
Tabel 2.4 Kelebihan dan Kekurangan PHP
No.
Kelebihan
1.
PHP
Kekurangan
menjadi
kesederhanaannya
popular
dan
karena Tidak detail untuk
kemampuannya pengembangan skala
dalam menghasilkan berbagai aplikasi web besar.
seperti counter, sistem artikel/ CMS, ecommerce, bulletin board, dll.
32
2
PHP adalah salah satu bahasa server-side Tidak detail untuk
yang didesain khusus untuk aplikasi web.
pengembangan skala
besar.
3
PHP termasuk dalam Open Source Product
Tidak
memiliki
system pemrogaman
berorientasi
objek
yang sesungguhnya.
4
Aplikasi PHP cukup cepat dibandingkan Tidak
bisa
dengan aplikasi CGI dengan Perl atau memisahkan
Phyton bahkan lebih cepat dibanding dengan tampilan
antara
dengan
ASP maupun Java dalam berbagai aplikasi logic dengan baik.
web.
5
Tersedia baik di Windows maupun Linux, PHP
memiliki
walau saat ini paling efektif di web server kelemahan
security
Apache dan OS Linux.
apabila
tertentu
programmer
tidak
jeli dalam melakukan
pemrogaman
dan
kurang
memperhatikan
konfigurasi PHP.
6
Sintaks mirip C dan mudah dipelajari.
7
Komunitas
yang
ramai
membantu,
seperti
di
dan
saling
diskusiweb.com,
phpbuilder.com, phpindo.com, dll.
8
Berbagai script atau aplikasi yang gratis
telah tersedia.
isu
33
2.2.6 Pengertian Internet
Menurut Turban, Rainner dan Potter (2005, p76), internet adalah
jaringan besar yang menghubungkan jaringan komputer dari bisnis,
oraganisasi, lembaga pemerintah dan sekolah di seluruh dunia, dengan
cepat, langsung dan hemat. Contoh dari jaringan komputer ini mencakup
sistem komputer universitas, sistem komputer perusahaan, atau sistem
komputer rumah sakit. Sistem komputer yang berpartisipasi, yang disebut
node, mencakup PC, LAN (Local Area Network), basis data, dan mainframe.
Di internet, node dapat mencakup beberapa jaringan dari suatu organisasi,
yang mungkin dihubungkan oleh WAN (Wide Area Network). Sebagai satu
atau beberapa jaringan. Internet memungkinkan orang untuk mengakses data di
organisasi lainnya dan untuk berkomunikasi, bekerja sama dan bertukar
informasi hampir di seluruh dunia. Jadi, internet telah menjadi keharusan
dalam melaksanakan bisnis modern.
2.2.6.1 HTML
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah markup
language yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,
menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web
internet dan formating hypertext sederhana yang ditulis kedalam
berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud
yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam
perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII
normal sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah
HTML.
2.2.6.2 World Wide Web
Menurut Turban, Rainner dan Potter (2005, p680), World Wide
Web (Web, WWW atau W3) adalah sistem standar yang diterima
secara universal untuk menyimpan, menelusuri, memformat dan
menampilkan informasi digital, termasuk teks, hypermedia, grafis dan
34
suara. Web menggunakan antarmuka pengguna grafis, sehingga sangat
mudah digunakan. Teknologi World Wide Web diciptakan oleh
Timothy Berners-Lee, yang pada tahun 1989 mengusulkan jaringan
global dari dokumen hiperteks yang akan memungkinkan para peneliti
fisika bekerja sama. Web didasari oleh bahasa hiperteks standar yang
disebut HyperText Markup Language (HTML), yang memformat
dokumen dan memadukan link hyperteksdinamis ke dokumandokumen lainnya yang disimpan di dalam komputer. Untuk mengakses
situs Web, pengguna harus menentukan Uniform Resource Locator
(URL), yang mengarahkan ke alamat dari sumber tertentu di
Web, misalnya URL untuk Google adalah http://www.google.com.
HTTP
adalah singkatan dari HyperText Transport Protocol, yang
merupakan standar komunikasi yang digunakan untuk mentransfer
halaman di bagian WWW di internet. HTTP mendefinisikan
bagaimana pesan diformat dan dikirim.
2.2.7 Programing Tools
2.2.7.1 Adobe Dreamweaver CS6
Sepanjang sejarahnya, Dreamweaver telah berhasil mengimbangi
dengan perubahan- pengembangan web lansekap, dan Dreamweaver
CS6 tidak terkecuali, mampu melakukan lebih dari versi sebelumnya.
Ketika ingin menggunakan Cascading Style Sheets ( CSS ) untuk
desain mutakhir, tambahkan JavaScript agar halaman menjadi lebih
dinamis, mengeksplorasi HTML5 dan CSS3, membangun website
untuk perangkat mobile, penggunaan sistem manajemen konten seperti
WordPress atau Drupal, atau hanya mengambil langsung dari HTML,
Dreamweaver memiliki hampir semua yang programmer butuhkan.
Setiap desainer dapat membuat halaman web, Cascading Style Sheets,
dan bahkan Program JavaScript dengan editor teks sederhana .
Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya
dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan
35
pengguna mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs.
Pengguna juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan
pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tagtag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis
serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.
Adobe Dreamweaver memiliki banyak tools yang memudahkan
seorang web design untuk mengedit dan membuat kode-kode dalam
halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: Referensi
HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (
tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan pengguna
mengedit kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan
dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang
dimilikinya mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu
memformat ulang kode tersebut dan dapat menggunakan Dreamweaver
pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML tanpa susah
payah.
Dengan fitur yang lengkap, kemudahan penggunaan, dukungan
extention dan Plug-In yang banyak, Adobe Dreamweaver dapat
membantu seorang web design bekerja lebih cepat dan efisien tanpa
kesulitan yang berarti, bahkan untuk seorang pemula sekalipun yang
belum banyak mengenal seputar coding HTML dan CSS.
2.2.7.2 MySQL
Menurut W. Jason Gilmore (2010, p477), merupakan software yang
tergolong sebagai DBMS (database Management System) yang
bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini
dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat
MySQL). Selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang
dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi. Dan bisa
diperoleh secara gratis dengan mendownload di internet. MySQL
36
awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TeX yang
berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada dibawah
naungan MySQL AB. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki
sejumlah fitur seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.
a. Mutliplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (windows, linux, unix,
dan lain-lain)
b. Cepat dan Mudah digunakan.
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani
permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani
database database yang besar dengan kecepatan tinggi.
Mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database dan
sekaligus mudah untuk digunakan.
c. Jaminan Keamanan Akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai
criteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk
mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat
rahasia (missal gaji pegawai), sedangkan user lain tidak boleh
sesuai dengan hak aksesnya
d. Dukungan SQL
Seperti tersirat namanya, SQL mendukung perintah SQL
(Structured Query Language). Sebagaimana diketahui SQL
merupakan bahasa standar dalam pengaksesan database rasional.
Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapapun untuk
menggunakan MySQL.
37
Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak
mungkin berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi pengguna
(interface) yang mungkin berguna sebagai program aplikasi
pengakses database yang dihasilkan. MySQL dapat didukung
oleh hampir semua program aplikasi baik yang open windows
seperti Visual Basic, Delphi dan lainya.
2.2.7.3 XAMPP
Menurut Dalibor D. Dvorski (2007, p2), (XAMPP merupakan
paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah
komunitas Open Source. Dengan menggunakan XAMPP tidak
dibingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena
semua kebutuhan telah tersedia oleh XAMPP. Yang terdapat pada
XAMPP di antaranya : Apache, MySQL, PHP, FileZilla FTP Server,
PHPmyAdmin dll.
Fungsi XAMPP adalah sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL
database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari
X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.
Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
XAMPP merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis
2.2.8
Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Shneiderman (2010, p4-8), Interaksi manusia dan komputer
adalahdisiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, serta
implementasi sistem komputer yang interaktif untuk digunakan oleh
manusia. Interaksi manusia dan
komputer
berkaitan
dengan
user
interface (antarmuka pengguna) yang digunakan oleh pengguna untuk
berkomunikasi dengan komputer. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
38
merancang suatu antarmuka yang user friendly, yaitu:
1.
Waktu untuk belajar
Berapa lama waktu yang diperlukan bagi pengguna pada
umumnya untuk mempelajari perintah yang berhubungan dengan
suatu task.
2.
Kecepatan Kinerja
Berapa waktu yang diperlukan untuk menjalankan suatu task.
3.
Tingkat kesalahan pengguna
Berapa banyak dan apa saja kesalahan yang dilakukan pengguna
dalam melaksanakan suatu task.
4.
Retensi pengguna setelah jangka waktu tertentu
Berapa lama pengguna dapat mempertahankan pengetahuan
mereka setelah jangka waktu tertentu. Retensi dapat dihubungkan
dengan waktu belajar, dan frekuensi penggunaan memegang peranan
penting dalam hal ini.
5.
Kepuasan subyektif pengguna
Mencari tahu apakah pengguna sering menggunakan berbagai
aspek dari sistem. Jawabannya dapat diperoleh dari wawancara atau
survey tertulis yang memuat skala kepuasan dan tempat bagi jawaban
bebas.
2.2.9 Delapan Aturan Emas Perancangan Antar Muka
Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010, p88 - 89), terdapat delapan
aturan emas (8 golden rules) yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
perancangan antarmuka pemakai, yaitu:
39
1.
Berusaha untuk konsisten
Urutan tindakan yang konsisten dibutuhkan dalam situasi yang mirip.
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, penempatan, warna, layout
dan istilah yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan. Contoh:
Peletakan button login yang tidak berubah tempat.
2.
Usability universal
Adanya
kebutuhan
dari
pengguna
yang
sudah
berpengalaman
untuk
meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,
perintah tersembunyi, dan fasilitas makro. Contoh: Pada yahoo mail, pengguna
cukup menekan tombol “N” di keyboard untuk menulis email, sehingga
pengguna tidak perlu mencari-cari tombol new/compose/write di webpage.
3.
Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan balik.
Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, maka dapat
diberikan umpan balik yang sederhana, tetapi ketika tindakan tersebut
merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih banyak dan
lebih rinci. Contoh: Jika pengguna memasukkan username atau password yang
salah di yahoo, maka akan tampil feedback yang memberikan alasan mengapa
pengguna tidak bisa login.
4.
Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan (keadaan akhir)
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok dengan bagian
awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi
bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok
tindakan berikutnya. Contoh: Sistem memberikan feedback yang menjelaskan
bahwa langkah yang dilakukan sudah benar, dan pengguna dapat melanjutkan ke
tahap selanjutnya.
40
5.
Adanya pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
Sedapat mungkin, sistem dirancang untuk mencegah pengguna melakukan
kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, maka sistem harus dapat mendeteksi
kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah
dipahami untuk penanganan kesalahan. Contoh: Saat pengguna baru akan sign up
di yahoo, jika nama email yang dimasukkan pengguna telah dipakai oleh
pengguna lainnya, maka sistem akan memberitahukan hal tersebut kepada
pengguna yang baru dan menawarkan nama yang lain.
6.
Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah
Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran pengguna karena pengguna mengetahui
kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga pengguna tidak takut untuk
mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan. Contoh:
Terdapat menu “undo” atau “back” pada browser.
7.
Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control)
Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespons tindakan
yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol
pengguna. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna dapat
mengontrol program-program yang terdapat pada sistem. Contoh: Pengguna
Binusmaya bebas memilih menu-menu yang telah disediakan.
8.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana atau
banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup waktu
pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan tindakan.
41
42
43
Download