ROLE OF IMAGE IN MARKETING PERFORMANCE MODEL SUPPORTED BY MARKETING COMMUNICATION AND COMPANY SOCIAL RESPONSIBILITY Eddy Soeryanto Soegoto Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipati Ukur 108 – 114 Bandung 40132 Abstract Banking industries have not been effective yet in implementing marketing communication and company social responsibility programs. The establishment of image has not been done effectively yet; accordingly marketing performance cannot be implemented as it is expected. This research was done in the banking industries at Bandung City with sample as much as 42 banking industries drawn using a random sampling method. Tha analysis procedure used Structural Equation Modeling based on Partial Least Square. This study generates a new model different with the previous researches where marketing communication and company social responsibility programs do not affect directly on the banking industries’ marketing performance. Nevertheless the image affect the marketing performance moderately. In conclusion, banking industries’ marketing performance can be maximal when the marketing communication is implemented effectively and the company social responsibility is implemented conducively in order to shape positive image. Key words: Marketing Performance, Image, Marketing Communication, Company Social Responsibility. 1 2 PENDAHULUAN perbankan, Indonesia masih berada pada Pemberlakuan ASEAN Community ranking yang rendah. 2015, tentunya memberikan pengaruh bagi sektor perbankan di Indonesia. Ide Forsyth (1996:3) menyatakan bagi organisasi yang memasarkan jasa-jasa persaingan yang terjadi sebagai akibat dari profesional pasar single mencapai laba, dan untuk maju tidak market mengharuskan organisasi bisnis, semudah dulu. Pendekatan lebih aktif salah diperlukan, termasuk pendekatan strategi bebas ataupun satunya bisnis menghadapinya. perbankan ASEAN perbankan Kompetisi tidak lagi hanya siap pada diantara perbankan tinggi di Indonesia, namun sudah meliputi perbankan di regional upaya untuk tumbuh, pemasaran yang membuat dapat berhasil organisasi mengatasi persaingan, tumbuh dan berkinerja tinggi. Yulia Hendri Yeni (2007:2) ASEAN. Selain itu dengan adanya pasar menyatakan pada lingkungan persaingan bebas, bagi yang sangat kompetitif (hypercompetitive dan environment), memberi perbankan asing kesempatan untuk masuk strategi bersaing yang didirikan di wilayah Indonesia. Dengan dibutuhkan oleh setiap organisasi adalah demikian seluruh perbankan Indonesia strategi harus siap menghadapi itu. Disisi lain, kinerja sehingga dapat diterima dengan dilihat baik oleh pasar yang menjadi sasarannya. dari indikator daya saing yang mampu memperbaiki 3 Karakteristik nasabah perbankan Hal ini menunjukkan bahwa dunia Indonesia dengan berbagai alasan masih perbankan di tanah air masih perlu terus tetap menaruh uangnya di bank-bank berbenah diri agar mampu memberikan yang ada di Singapore. Memang disinyalir pelayanan ada sebagian nasabah asal Indonesia yang dirasakan nilai lebihnya oleh nasabah, menyimpan uangnya di bank Singapura sehingga nasabah berkantung tebal yang adalah kejahatannya saat ini tetap menyimpan uangnya pada pada masa lalu, namun kita juga tahu sejumlah bank yang ada di Indonesia akan bahwa pelayanan tetap loyal, dan juga diharapkan agar keuangan dan perbankan yang lengkap, orang Indonesia yang tadinya memarkir sehingga untuk menjadi nasabah bank di uangnya di luar negeri akan kembali Singapura seseorang tidak harus pergi ke membawa Singapura, apalagi bagi nasabah high menyimpannya pada bank dalam negeri. network dalam Seandainya kondisi perbankan tanah air premier sudah benar-benar sehat dan dipercaya banking dan sejenisnya. Semua pelayanan oleh mayoritas pemilik uang, diharapkan perbankan di Singapura bisa diakses arus modal akan kembali masuk ke secara memanfaatkan Indonesia dan tentunya pembangunan di fasilitas teknologi informasi yang sangat Indonesia akan menjadi semakin lebih baik. cepat. merupakan Singapura individual pelayanan private online hasil memiliki dan ikut banking, dengan yang masuk benar-benar uangnya dapat dan 4 Sebagai ilustrasi umum menurut Dewasa ini sektor perbankan mulai penelitian Mc.Kinsey & Co, (2000:4) di giat menjaring dana masyarakat dengan Indonesia, consumer menawarkan berbagai daya tarik. Dimulai loyal dengan dari pemberian hadiah dalam jumlah responden banking, mereka sangat dari banknya terutama bank papan atas seperti rupiah BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Danamon, penawaran kemudahan pelayanan dan Bank pengambilan dana. Niaga, CitiBank dan Standard Chartered, dan juga sekaligus sangat puas yang banyak sampai Penelitian Ying Fan dengan (2006:45) dengan pelayanannya, tetapi mereka juga menunjukkan tetap mau pindah Bank, jika Bank lain perusahaan merupakan alat yang penting memberikan dalam pelayanan yang sesuai bagaimana bauran komunikasi bingkisan pemasaran dengan keinginannya. Terlepas dari survei yang digunakan untuk merubah citra tersebut perilaku nasabah cukup beragam, perusahaan dan menciptakan jasa yang hanya persaingan baik. Citra perusahaan merupakan kesan memperebutkan nasabah semakin tinggi. secara menyeluruh pelanggan terhadap Selain mulai perusahaan yang memperebutkan pasar yang sama, dan komunikasi yang diberikan perusahaan bank kepada pelanggan. masalahnya itu, asing tingkat bank-bank asing mempunyai kelebihan memiliki nama besar yang mendunia, Menurut dibangun Fatt melalui (1997:162) pilihan produk yang canggih, dan jaringan “communicating a part of image building,” global. salah satu peran komunikasi pemasaran 5 bagi perusahaan adalah membangun citra akan menghasilkan trial, increased usage perusahaan oleh karena itu membangun and citra diperlukan komunikasi pemasaran keseluruhan yang terintegrasi dari perusahaan. business building didalam tahun yang stockpiling sehingga akan secara berpengaruh pada Kandampully dan Dwi (2000:348) sama. Sedangkan untuk jangka panjang juga menjelaskan bahwa citra perusahaan brand messages akan menghasilkan trust, merupakan dampak kombinasi dari iklan, reliability, perceived quality dan advocacy. public relation, citra fisik, dari mulut ke Untuk yang bersifat langsung maka akan mulut, dan pengalaman nyata dengan berdampak pada retention, migration dan barang cross purchase. Brand messages maupun dan jasa.” menunjukkan merupakan Pendapat bahwa dampak tersebut citra dari yang komunikasi brand incentives komunikasi sebagai pemasaran output terpadu dari akan pemasaran dan pengalaman pelanggan membangun brand secara jangka panjang yang dilakukan oleh perusahaan kepada dalam menghasilkan kinerja perusahaan. Menurut Schultz (2004:207) bahwa kegiatan komunikasi pemasaran jangka pendek menghasilkan akan awareness, Kitchen and Schultz (2003:98) secara menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran mampu merupakan suatu taktik yang digunakan image dan perusahaan di dalam mengungkap: 1) recognition sebagai bagian output brand Kemampuan dalam membangun nama messages, sedangkan untuk yang bersifat perusahaan secara credible, agar tetap eksis langsung terhadap brand (brand incentives) ke dalam kesatuan pikiran (unit of minded) 6 para pelanggan sasaran, 2) Kemampuan penelitian di atas secara langsung maupun perusahaan tidak memfasilitasi penjualan langsung memiliki produk atau jasa melalui aktivitas hubungan dengan yang harmonis (relationship) agar eksis ke berhubungan dalam perspektif pelanggan sasarannya, 3) loyalitas, dimana kepuasan dan loyalitas Kemampuan di dalam memberikan nilai adalah bagian dari kinerja pemasaran. manfaat (benefit value) melalui sistem nilai yang memiliki kemampuan daya beli. perusahaan kepada pelanggan sasarannya. Dengan Awang (2011) melakukan penelitian kinerja keterkaitan pemasaran. dengan demikian kepuasan secara Citra dan korelasional bahwa antara citra institusi dan kinerja pentingnya citra institusi dalam kegiatan pemasaran marketing di universitas, variable yang mempengaruhi sebagai hubungan sebab digunakan dalam penelitian adalah citra akibat. institusi sebagai loyalitas mahasiswa bebas tinggi saling dan Dalam perkembangan dunia bisnis variable perbankan yang semakin kompetitif, tidak terikat. Penelitian ini menemukan bahwa lagi semata-mata mencari keuntungan, citra institusi dari universitas memiliki tetapi signifikansi dan berpengaruh langsung melayani kepentingan sosial. Corporate pada Social loyalitas variable perguruan sebagai mahasiswa. Penelitian harus mempunyai Responsibility, yang komitmen selanjutnya Faircloth (2001) menjelaskan bahwa Citra ditulis CSR, adalah merupakan salah satu institusi atau citra merek akan berdampak indicator bahwa pada memiliki komitmen ekuitas merek. Beberapa hasil suatu untuk perusahaan melakukan 7 tatakelola perusahaan dengan baik (Good Corporate Governance). Implementasi CSR merupakan bagian terpisahkan dengan modal perusahaan CSR di Indonesia, bagi dunia usaha. Karena di dalamnya dilatarbelakangi oleh amanat Undang- mengandung Undang “. Artinya jika tak melakukan Dasar tak 1945 mengenai “ investasi dan social cost akan perekonomian nasional dan kesejahteraan menimbulkan risiko sosial yang pada sosial harus diatur oleh negara untuk akhirnya mengganggu investasinya. Hal sebesar-besarnya ini sesuai amanat UU Nomor 40 tahun Berdasarkan kemakmuran hal rakyat. tersebut, maka 2007 tentang Perseroan Terbatas. implementasi CSR di Indonesia, menjadi Kenyataan inilah diharapkan dunia usaha sesuatu yang penting untuk dilakukan, kian menyadari bahwa perusahaan tak lagi baik dilihat dari aspek hukum, peraturan dihadapkan mencari untung saja, namun pemerintah. Konsep dasar implementasi juga harus memerhatikan aspek sosial dan CSR oleh perusahaan, adalah bersifat lingkungannya. Di Jawa Timur, banyak philantrophy perusahaan / charity (kedermawanan) enggan melaksanakan kepada masyarakat lingkungan di mana program CSR dengan argumentasi sudah perusahaan beroperasi, dan ini bersifat membayar parsial di mana perusahaan tersebut ingin perusahaan yang melaksanakan program berbuat baik terhadap masyarakat miskin CSR di sekitar perusahaan, Konsep ini dapat merealisasi berkembang menjadi pemberdayaan pajak sekadar dan basa-basi program retribusi. dan CSR. Ada terpaksa Ada juga 8 perusahaan yang berupaya memenuhi dampak dalam jangka kewajiban tanggung jawab CSR. panjang akan tercermin pada profit Analisis meta terhadap 52 studi yang dilakukan oleh; Orlitzky, M., Schmidt, F.L. positif, yang perusahaan. CSR membantu manajemen & Rynes, S.l. (2003) menemukan bahwa berkembang lebih baik dalam skills, proses kebaikan dan sistem informasi, yang meningkatkan perusahaan melalui CSR ditanggapi positif oleh masyarakat. Hal ini kesiapan tercermin eksternal. dari adanya hubungan organisasi untuk Kompetisi melalui CSR dengan kinerja perusahaan. Biaya sehingga akan mengarah pada utility yang untuk aktivitas CSR tertutupi dengan lebih efisien dari sumberdaya (Majundar, manfaat CSR, terutama berkaitan dengan S.K. & Marcus, A.A, 2001). perkembangannya internal, Perusahaan yang CSR nya baik dapat menggunakan pengungkapan informasi menginvestasikan CSR tersebut sebagai salah satu sinyal modalnya pada perusahaan yang ramah asymmetric information untuk stakeholders lingkungan. Hasil penelitian Guthrie J & berdasarkan Parker L.D (2001) mengindikasikan bahwa reputasi perusahaan. Perusahaan dengan perilaku reputasi CSR tinggi dapat memperbaiki untuk etis tanggungjawab lingkungan investor secara lebih tertarik para CSR diperlukan signifikan positif antara pengungkapan moral karyawan dan produktivitas. Dalam proses ini perubahan perusahaan sosial sekitarnya berupa terhadap memberikan hubungan investor, penilaiannya dengan sehingga terhadap perbankan dapat dan kemudahan 9 dalam memperoleh modal (Spicer, 1978 Pengkuran menurut S.l, 2003). Perusahaan dengan reputasi diklasifikasikan dari sisi finansial maupun CSR tinggi juga dapat menarik karyawan non finansial. Dari sisi non finansial antara agar bekerja lebih baik atau meningkatkan lain goodwill karyawan sehingga hal ini akan pangsa pasar, kualitas pelayanan, loyalitas, memperbaiki Kinerja Perusahaan (Davis, pengembalian 1973, McGuire., et al, 1988; Waddock & merek Graves, 1997 dalam Orlitzky et al, 2003). antara lain pengembalian atas investasi Reputasi pengaruh (ROI), hubungan keuntungan operasional (GOP). reputasi sebagai mediator kinerja sosial dan Kinerja Perusahaan (Orlitzky, 2003). Menurut tingkat ekuitas, klasifikasi perluasan kesadaran finansial kemampulabaan Kasus pada PT Laporkan BJB (ROA), Tbk Realisasi Tak CSR (Bataviase.co.id202.52.131.11/node/775584 menunjukkan bahwa citra bank akan ). Komisi C DPRD Jabar, menyesalkan tergantung pihak PT BIB Tbk karena hingga saal ini cara para : atas (2003) 325) pada (2011 Shaw pertumbuhan, sementara Transparan Vegholm dan pemasaran dalam Orlitzky, M., Schmidt, F.L. & Rynes, mempostulatkan Pont kinerja bankir mengelola hubungan dengan pelanggan tidak UKM hasil penyaluran dana CSR. Pihak Komisi C bahwa DPRD Jabar, sebetulnya telah meminta kerelasian debitur berpengaruh terhadap pihak perusahaan tersebut memberikan citra bank BRI. laporan secara rinci aliran dana CSR. mereka. penelitian Hapzi Demikian Ali juga (2009) transparan melaporkan realisasi 10 Namun, hingga saat ini belum digubris perbankan yang belum mengungkapkan oleh pihak PT BJB Tbk. informasi programnya. Berdasarkan uraian di atas mengidikasikan bahwa keputusan dalam Penelitian mengungkapkan informasi CSR sejalan menguji dengan perbankan strategi perusahaan, pencapaian yaitu kesejahteraan tujuan memaksimumkan pemilik bertujuan kinerja dengan untuk pemasaran dua rumusan penelitian, yaitu pertama apakah citra yang dibentuk melalui komunikasi pemasaran dilakukan dengan meningkatkan kinerja dan tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan. kedua Hal ini saham model ini sejalan dengann apakah kinerja pemasaran Princewaterhouse Coopers (2001) dalam ditentukan oleh citra yang didukung Sidharta Utama (2007) yang menyatakan komunikasi bahwa jawab perusahaan juga harus sosial pemasaran dan perusahaan tanggung baik secara menciptakan nilai ekonomis dalam jangka langsung maupun tidak langsung melalui panjang. Pada umumnya pihak perbankan citra. di Bandung dan Jakarta belum efektif dalam melaksanakan komunikasi pemasaran dan pengungkapan informasi METODE Metode yang digunakan adalah sebatas deskriptif dan metode explanatory research, kedermawananan saja, bahkan masih ada untuk menguji model kinerja pemasaran program CSR, yang hanya melalui pembentukkan citra yang 11 didukung oleh kinerja komunikasi pemasaran dan pengungkapan informasi tanggung jawab sosial masing-masing kantor perbankan dinilai oleh 5 nasabah. perusahaan. Tabel 1 Distribusi Jumlah Sampel Penelitian Mengacu pada variabel-variabel penelitian di atas, maka penelitian ini dilakukan Bank BNI Jumlah Sampel (Cabang) 9 dengan Bank BCA 7 Bank BJB 6 Bank Mandiri 6 Bank Mega 4 Bank BRI 4 adalah “A subset of the population. It Bank Danamon 3 comprises some members selected from it”. Bank Permata 3 Total 42 menggunakan metode survai (Churchill and Iacobucci, 2005:79). Sampel menurut Sekaran (2010:262) Jenis Bank Pada umumnya ukuran sampel untuk penelitian tergantung pada acceptable level Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas of significance, power of the study, expected Pengujian validitas dengan effect size, underlying event rate in the menggunakan korelasi product moment population dan standar deviation in the (indeks population (Kadam dan Bhalerao, 2010). membuktikan apakah kuesioner sebagai Unit analisis dalam penelitian ini alat validitas) ukur yang digunakan digunakan untuk memiliki adalah Kantor Perbankan, sedangkan unit kesahihan observasinya bagian dinyatakan valid jika koefisien korelasinya sebagai penanggung jawab 0,30 (Barker et al., 2002:70). Selanjutnya Pemasaran kinerja adalah pemasaran. Kepala Selanjutnya citra (validity). Butir pernyataan kuesioner yang sudah valid dilakukan 12 pengujian metode reliabilitas split-half menggunakan dimana kuesioner dinyatakan reliable apabila koefisiennya kategori kurang (>=2), kuartil ketiga = 3-4 kategori cukup (>=3) dan kuartil keempat = 4-5 kategori baik (>=4). 0,70 (Barker et al., 2002:70). Kuesioner yang disebarkan untuk mengumpulkan Pengujian Hipotesis data pada penelitian ini telah melalui Hipotesis Pertama, pengujian validitas dan reliabilitas dengan H0:γ1.1,γ1.2,β1.1 : = 0 hasil oleh item pernyataan memiliki indeks H0:γ1.1,γ1.2,β1.1 Analsisis Deskriptif ≠ 0 Cooper dan Komunikasi pemasaran (ξ1) dan CSR (ξ2) validitas 0,30 dan reliabilitas 0,70. Menurut Citra bank (η1) tidak dipengaruhi : Citra bank (η1) dipengaruhi oleh Komunikasi pemasaran (ξ1) dan CSR (ξ2) Schindler Hipotesis Kedua (2006;467) untuk data ordinal maupun data interval yang memiliki distribusi asimetris, ukuran pemusatan H0:γ1.1,γ1.2,β1.1, β2.1 : = 0 dipengaruhi Kuartil pertama persentil ke-25, kuartil kedua (median) persentil ke-50 dan kuartil ketiga persentil ke-75. secara langsung komunikasi pemasaran (ξ1) dan dapat CSR (ξ2) maupun tidak langsung dilakukan melalui distribusi rentang antar kuartil. Kinerja pemasaran (η2) tidak melalui Citra bank (η1) H1: γ1.1, γ1.2, β1.1β2.1 : ≠ 0 Kinerja dipengaruhi pemasaran secara (η2) langsung komunikasi pemasaran (ξ1) dan Pada CSR (ξ2) maupun tidak langsung kuesioner yang menggunakan skala 1 melalui Citra bank (η1) sampai 5 maka kuartil pertama = 1-2 Untuk kategori buruk (<2) , kuartil kedua = 2-3 menggunakan uji “t” dengan rumus: Pengujian hipotesis parsial, 13 t ˆ3i SE (ˆ3i ) Pengujian Hipotesis Simultan menggunakan uji F dengan rumus: F1 3,36 P05 3,98 P06 P07 P08 Kinerja Pemasaran 4,12 2,6 2,56 3,34 Loyalitas 4,05 Tinggi 2,58 Rendah Cukup Sumber: Data diolah 2015 R2 / k = P04 Kualitas Pelayanan Kinerja pemasaran perbankan di kota 2 (1- R ) /(n - k - 1) Bandung untuk dimensi loyalitas masih Kriteria uji: rendah, hal ini dapat dipahami mengingat Tolak hipotesis nol jika F lebih besar dari nilai F tabel pada tingkat signifikansi untuk pelanggan industri perbankan sulit diprediksi. 5% dan dengan derajat bebas pembilang v1 = k, dan derajat bebas penyebut v2 = n-k-1. Dengan k adalah banyaknya variabel penyebab dan n adalah ukuran sampel. HASIL Hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel.... di bawah ini. Pertumbuhan Perluasan Pasar layanan dan pertumbuhan sudah baik, dan perluasan pasar cukup baik. Hasil penelitian ini Mc.Kinsey & nasabah sangat Item Pernyataan RataRata Skor P01 P02 3,38 3,35 P03 3,4 RataRata Skor Dimensi 3,365 Cukup 3,38 Cukup Kategori mendukung Co, pendapat (2000:4), sekaligus puas dengan pelayanannya, tetapi mereka juga tetap mau Tabel 1. Nilai Indeks Kinerja Pemasaran Dimensi Sedangkan untuk dimensi kualitas pindah memberikan Bank, jika pelayanan Bank yang lain sesuai dengan keinginannya. Tabel 2. Nilai Indeks Citra Bank Dimensi Item Pernya- RataRata RataRata Kategori 14 taan Kepercayaan Skor P09 P10 P11 P12 4,16 4,08 3,68 4,02 P13 2,6 P14 Nama baik P15 P16 P09 Citra Bank 2,32 3,03 3,16 4,16 3,38 Keyakinan Hubungan emosional marketing Skor Dimensi 4,12 Tinggi 3,85 Tinggi 2,46 Rendah 3,10 Cukup 4,12 Tinggi CUKUP Sumber: Data diolah 2015 Hasil penelitian mengindikasikan tentang bahwa citra nasabah berpendapat citra bank rata-rata belum optimal, masih dalam kategori cukup, bahkan untuk hubungan emosional masih rendah. mengingat Hal ini dapat dipahami, rata-rata nasabah memiliki Dimensi Advertising Personal Selling Sponsorship marketing Direct RataRata Skor P17 P18 2,44 2,63 P19 3,36 P20 2,91 P21 4,02 P22 P23 3,96 3,22 RataRata Skor Dimensi 2,535 3,99 3,285 Cukup Komunikasi pemasaran yang diimplementasikan oleh perbankan cukup responsif, hanya advertising yang masih rendah. Karena pihak bank merasa tidak perlu melakukan komunikasi pemasaran melalui media keseluruhan iklan. sudah Namun cukup secara responsif. Komunikasi pemasaran yang baik tidak hanya berpengaruh pada semua aspek hubungan baik tetapi lebih jauh lagi yaitu terhadap dan kepercayaan, loyalitas (Ball et.al. 2004:280). Kategori Cukup 3,135 3,236 Sumber: Data diolah 2015 kepuasan Tabel 3. Nilai Indeks Komunikasi Pemasaran 3,35 Komunikasi Pemasaran berpengaruh lebih dari 2 bank sebagai nasabah. Item Pernyataan sif P24 Cukup Cukup Responsif Respon- Tabel 4. Nilai Indeks Implementasi CSR Dimensi Alokasi Profit Pemberdayaan Item Pernyataan RataRata Skor RataRata Skor Dimensi P25 2,76 2,627 P26 P27 2,4 2,72 P28 2,84 2,747 Kategori Cukup Cukup 15 Bandung baru sebatas penanaman pohon Masyarakat Pelestarian Lingkungan P29 P30 2,62 2,78 P31 2,4 P32 P33 2,42 2,38 2,591 CSR 2,4 saja. Kurang PEMBAHASAN Kurang Hasil Sumber: Data diolah 2015 Alokasi keuntungan perusahaan untuk implementasi program CSR oleh perbankan di kota analisis kuantitatif dengan menggunakan bantuan program SEM, PLS diperoleh model berikut ini. Bandung, 0.4832 0.083 0.268 pengelolaannya belum Y3 dipercayakan 0.5864 kepada pihak ketiga, misalnya lembaga khusus yang dipercaya atau ditunjuk oleh 0.85 3 Y3 0.79 1 0.832 Y 4 0.782 0.2713 0.783 Y4 0.3234 pemerintah. Jadi selama ini implementasi 0.035 CSR belum kondsif, terutama dalam CSR lingkungan hidup. Pemberdayaan Gambar 1.Hasil Analisis Model Pemasaran masyarakat yang selama ini dilakukan Perbankan oleh perbankan kemitraan, masih melalui sebatas program bantuan pinjaman permodalan bagi pengusaha kecil. Pelestarian lingkungan yang selama ini dilakukan oleh perbankan di kota Berdasarkan gambar 2 dilihat dari besarnya koefisien jalur dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunikasi pemasaran dan tanggung jawab sosial perusahaan memiliki hubungan yang saling mendukung. 16 2. Citra bank dibentuk oleh Komunikasi sangat rendah. Namun demikian kinerja pemasaran dengan tingkat pengaruh pemasaran bank dipengaruhi secara signifikan dan cukup era, yaitu sebesar tidak 34,39. Selanjutnya dipengaruhi oleh pemasaran dan tanggung jawab sosial tanggung perusahaan perusahaan melalui citra dengan tingkat (CSR) sebesar 10,46. Selanjutnya secara pengaruh kuat, yaitu sebesar 71,14. simultan Hasil penelitian ini kurang mendukung jawab sosial citra bank dibentuk oleh langsung komunikasi Komunikasi pemasaran dan tanggung hasil jawab sosial perusahaan dengan tingkat menunjukkan adanya pengaruh yang pengaruh kuat, yaitu sebesar (51,68). cukup besar pengaruh langsung dari 3. Kinerja pemasaran tidak secara signifikan pemasaran, oleh dengan penelitian dari komunikasi pemasaran terhadap kinerja komunikasi pemasaran, dan tanggung jawab sosial perusahaan pengaruh sebesar 0.083 (0,67) suatu pemasaran. pengaruh yang sangat lemah. Dan Guilford dapat yang didukung kontribusi menurut sebelumnya diabaikan. terhadap kinerja Berdasarkan penjelasan pada nomor 1 sampai dengan nomor 3 tersebut di atas, Demikian halnya kinerja pemasaran terlihat tidak dipengaruhi secara signifikan oleh pemasaran bank akan terwujud apabila tanggung bank jawab sosial perusahaan bahwa mampu pencapaian kinerja mengimplementasikan (CSR) dengan besaran pengaruh sebesar komunikasi pemasaran secara responsif 0.035 (0,12) dengan kontribusi yang dan tanggung jawab sosial perusahaan 17 secara kondusif dalam mendukung pembentukan citra positif bank. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat Gambar 2. Model Kinerja Pemasaran dengan Mempertimbangkan Citra yang didukung oleh Komunikasi Pemasaran dan CSR Pada gambar 1 dan gambar 2, dikemukakan bahwa citra yang positif mampu berperan sebagai faktor perantara yang menguatkan pengaruh komunikasi pemasaran dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap kinerja pemasaran (citra merupakan variabel intervening (full intervening). Dengan demikian, pada akhirnya penelitian ini menghasilkan model penelitian menunjukkan adanya perbedaan, dimana gambar 2 tidak nampak adanya pengaruh langsung dari komunikasi pemasaran dan implementasi pemasaran, CSR terhadap dikarenakan kinerja pengaruhnya tidak signifikan dan kontribusinya sangat kecil sehingga dapat diabaikan. baru, sebagaimana terlihat pada gambar 2. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian ini, dapat Komunikasi Pemasaran disimpulkan sebagai berikut: Citra Bank Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Kinerja Pemasaran 1. Kinerja pemasaran bank belum tercapai secara optimal dalam hal loyalitas nasabah. Hubungan emosional yang merupakan dimensi 18 2. citra juga belum terjalin secara kuat Secara sesuai pemasaran dan implementasi CSR harapan, komunikasi pemasaran dalam pemanfaatan advertising masing komunikasi tidak mampu membentuk kinerja pemasaran. Artinya Kinerja belum tepat. Demikian halnya untuk pemasaran tidak dapat diwujudkan CSR dalam lingkungan juga dinilai secara optimal secara langsung oleh masih belum sesuai dengan harapan. komunikasi Komunikasi pemasaran yang implementasi CSR. responsif implementasi CSR dan pemasaran dan Saran yang kondusif mampu membentuk Mengacu kepada kesimpulan hasil citra yang positif. Hal ini berarti citra penelitian ini, maka diajukan beberapa bank saran : menjadi positif apabila komunikasi 1. Berhasil ditemukannya novelty dari pemasaran yang responsif dan dalam penelitian ini adalah, komunikasi implementasi CSR yang kondusif. pemasaran dan tanggung jawab Kinerja pemasaran dapat dicapai perusahaan tidak secara langsung melalui citra yang langsung terhadap positif dan secara tidak langsung pemasaran. Oleh karena itu, untuk dengan didukung oleh komunikasi pengembangan pemasaran dilakukan kajian terhadap konsep yang didukung 3. selanjutnya langsung oleh yang responsif dan implementasi CSR yang Kondusif. berpengaruh penelitian, kinerja agar memiliki keterkaitan atau pengaruh 19 transportasi, pendidikan, lainnya seperti strategi pemasaran, kemungkinan akan orientasi pasar, lingkungan individu, hasil yang berbeda. terhadap kinerja karakteristik pemasaran, pemasaran konsumen, jasa dan budaya organisasi. Mengingat dalam penelitian ini, variabel citra sebagai full intervening. 2. Bagi pihak perbankan hendaknya: berupaya meningkatkan loyalitas melalui komunikasi program pemasaran responsif yang dan mengimplementasikan tanggung jawab perusahaan secara kondusif dan terintegrasi. 3. Mengujicobakan model ini di dalam unit analisis yang berbeda dalam cakupan yang lebih luas atau bidang usaha yang berbeda seperti layanan jasa memberikan lingkungan kepemimpinan, nasabah yang perhotelan, DAFTAR PUSTAKA Awang, Z. (2011). The Importance of Corporate Image in the Marketing of University Postgraduate Programs. Asian Journal of University Education, Vol. 6 No. 1, 1328Faircloth (2001)Churchill and Iacobucci, 2005:79), Churchill. Gilbert A and Iacobucci Dawn. 2005. Marketing Research: Methodological Foundation. Ninth Edition, Thomson South-Western. Chris Barker, Nancy Pistrang & Robert Elliot. 2002. Research Methods in Clinical Psychology. (2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England Cooper, Donald R. & Pamela S.Schindler. 2006. Business Research Methods”. 9th Ed. New York: McGraw Hill Companies.Inc.Mc.Kinsey & Co, (2000:4), Fan,Ying.,2006, Promoting Business with corporate gifts-major issues and empirical evidence, Corporate Communication : An International Journal, Vol.11 No.1, pp. 43-55. 20 Fatt, Teng and James Poon. 1997. Communicating A Winning Image. Industrial and Commercial Training.MCB University Press Vol. 29, pp. 158-165. Forsyth (1996:3)Forsyth, Patrick, 1997, Everything You Need to Know About Marketing, Edisi Revisi, diterjemahkan oleh C. Louis Noviatno, Gramedia, Jakarta Guthrie J & Parker L.D. 2001. Corporate Social Disclosure Practice. Accountability Journal Kadam and Bhalerao. 2010. Sample size calculation. Int J Ayurveda Res. 2010 Jan-Mar; 1(1): 55–57. doi: 10.4103/0974-7788.59946 PMCID: PMC2876926. Melalui <http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p mc/articles/PMC2876926/ Kandampully, Jay and Dwi Suhartanto. 2000. Customer Loyalty in the Hotel Industry : The Role of Customer Satisfaction and Image. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol. 12, pp.346-351. Kitchen, Philip J and Don E. Schultz, 2003. Integrated Corporate and Product Brand Communication, International Journal of Bank Marketing Advances In Competitiveness Research: Canada. Majundar, S.K. & Marcus, A.A. 2001. Rules Versus Discretion: Productivity Consequences of Flexible Regulation. Academiy of Management Journal 44. Mc. Kinsey and Co, 2000. Personal Finance Service Research, EIU, Viewswire, Jakarta. Orlitzky, M., Schmidt, F.L. & Rynes, S.l. 2003. Corporate Social and Financial Performance: A Meta Analysis. Organization Studies 24. .Sekaran, Uma, and Roger Bougie. 2010. Research Methods for Business, A skill Building Approach, Fifth edition, New York: John Willey and Sons, Ltd Publication. Sidharta Utama. 2007. Evaluasi Infrastruktur Pendukung Pelaporan Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan di Indonesia. Universitas Indoensia. http://www.ui.edu. Schultz, Don E, 2004. IMC The Next Generation. McGraw Hill Companies Inc, USA Yulia Hendri Yeni. The Role of Market Orientation in HEIs in Indonesia in Relation to Improving Institutional Performance. 2007. Unand.