Tata Surya I. Pengertian Tata Surya Tata surya adalah suatu

advertisement
Tata Surya
I.
Pengertian Tata Surya
Tata surya adalah suatu kelompok benda antariksa yang berpusat pada
matahari dan bergerak mengedari matahari. Tata surya dapat diartikan sebagai
“keluarga matahari”. Anggota tata surya terdiri atas 9 planet, asteroid, komet, dan
meteorid. Anggota tata surya tersebar di sekitar matahari dan beredar mengelilingi
matahari dengan arah yang sama. Beredar artinya sama dengan mengorbit dan
lintasan peredaran disebut lintasan orbit.
Pada waktu mengedari matahari di lintasan orbitnya, setiap anggota tata
surya pada satu waktu berada dekat dengan matahari dan pada lain waktu akan
jauh dari matahari. Titik atau tempat pada lintasan orbit yang terdekat dengan
matahari disebut titik perihelion. Titik yang terjauh dari matahari disebut titik
aphelion.
a)
Planet
Planet adalah bintang berpindah atau pengembara dan letak planet berubah-
ubah, karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat
memancarkan cahaya seperti matahari dan bintang. Cahaya yang dipancarkan
planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya, sehingga pada malam
hari planet dapat dilihat dengan mata telanjang karena tampak terang seperti
bintang. Setiap planet mempunyai lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit
planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler
(1571-1630) membuktikan bahwa lintasan orbit planet-planet berbentuk elips
(lonjong) dan matahari berada di salah satu titik fokus elips.
Susunan 9 buah planet dalam tata surya, mulai dari yang jaraknya paling
dekat dengan matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berdasarkan jaraknya dengan matahari, Merkurius
dan Venus disebut planet dalam atau planet inferior, sedangkan Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Pluto di sebut planet luar atau planet superior. Kedua
kelompok ini dipisahkan oleh bumi (bumi sebagai pembatas).
Para astronom juga mengelompokkan planet-planet ukuran dan komposisi
bahan penyusunnya yaitu,
1) Planet teresterial atau planet bumi, adalah
planet-planet yang ukuran atau komposisi penyusunnya (batuan) mirip dengan
Bumi. Anggotanya adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, 2) Planet jovian
atau planet raksasa, adalah planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi
penyusunnya mirip Yupiter, yaitu terdiri dari sebagian es dan gas hidrogen.
Anggotannya adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Pluto tidak mirip dengan Bumi atau Yupiter, sehingga astronom telah
mengusulkan agar Pluto dikelompokkan sebagai sebuah asteroid (planet kecil).
Periode revolusi dan periode rotasi
Selain bergerak mengelilingi matahari, kesembilan planet juga berputar
pada porosnya atau berotasi. Arah sumbu pada porosnya berbeda-beda, tetapi
hampir semuannya berputar ke arah yang sama. Gerak rotasi planet menentukan
pergantian siang dan malam pada permukaan planet. Gerak sebuah planet dalam
orbitnya mengitari matahari disebut revolusi, sedang perputaran planet mengitari
porosnya sendiri disebut rotasi. Periode revolusi adalah waktu yang diperlukan
oleh sebuah planet untuk beredar satu kali mengitari matahari. Untuk Bumi
periode revolusi didefinisikan satu tahun. Periode rotasi adalah waktu yang
diperlukan oleh sebuah planet untuk berputar satu kali mengitari porosnya sendiri.
Untuk Bumi, periode rotasi didefinisikan satu hari.
b)
Komet dan Asteroid
Asteroid
Asteroid adalah planet-planet kecil yang beredar mengelilingi matahari.
Asteroid (artinya “seperti bintang”) disebut juga planetoid (artinya “planet kecil”).
Tempat peredaran asteroid menyebar di antara lintasan peredaran planet Mars dan
Yupiter, dan membentuk sabuk yang bagian tengahnya berjarak lebih kurang
2.8 satuan astronomi (sa) dari matahari.
Komet
Komet mempunyai arti “si rambut panjang”. Di Indonesia, komet dikenal
dengan sebutan bintang berekor, bintang sapu, atau bintang kemukus, karena
sesuai dengan penampakannya. Komet mengedari matahari dengan lintasan
peredaran bentuk elips yang pipih. Bagian-bagian sebuah komet adalah inti, koma,
awan hidrogen dan ekor.
Kita dapat melihat ekor komet, karena gas-gas dan debu yang diangkut oleh
komet memantulkan cahaya matahari, dan sebagian gas-gas, debu menyerap sinar
ultraviolet dan mengeluarkannya dalam bentuk cahaya tampak. Dengan demikian
ekor komet adalah gas bercahaya yang terbentuk ketika komet lewat di dekat
matahari.
Komet tampak paling terang dengan ekor paling panjang ketika berada di
titik terdekat (titik perihelium) dari matahari. Setelah mencapai perihelium, komet
bergerak menjauhi matahari. Dalam perjalanannya di ruang angkasa, komet
kehilangan sebagian massanya sehingga ekornya semakin pendek dan memudar
secara perlahan, akhirnya komet kehilangan sebagian massanya dan menghilang
di angkasa (langit) sebagai bongkahan batuan komet. Tetapi bongkah batuan terus
berlanjut mengitari matahari. Jadi, ekor komet berubah-ubah panjangnya sesuai
dengan jaraknya dari matahari.
Salah satu komet yang berukuran besar dan terkenal adalah komet Halley.
Komet ini mengelilingi matahari 76 tahun sekali dan terakhir tampak dari bumi
pada tahun 1986. Edmund Halley adalah orang pertama yang membuktikan bahwa
komet beredar mengelilingi matahari seperti planet-planet dengan lintasan berupa
elips yang sangat pipih.
c)
Meteor dan Meteorit
Di dalam ruang antarplanet, masih ada benda-benda kecil berupa
batu, khusunya di sepanjang lintasan bumi. Jumlahnya banyak serta bentuk dan
ukurannya bermacam-macam. Bumi sering berpapasan dengan kelompokkelompok batu ini. Gaya tarik gravitasi bumi dapat membuat sebagian di antara
batu-batu dalam suatu kelompok bergerak menuju ke permukaan bumi. Akibat
gesekan udara di dalam atmosfer bumi terhadap batu, timbullah panas dan
terjadilah api yang membakarnya. Cahaya api itulah yang disebut meteor.
Batu-batu yang berada di luar atmosfer disebut meteoroid dan yang jatuh ke
permukaan bumi disebut meteorit.
Kelompok-kelompok
meteoroid
yang
berpapasan
dengan
bumi
menimbulkan hujan meteor di bumi. Dalam satu tahun tercatat ada 20 kali hujan
meteor di bumi.
d)
Matahari sebagai bintang
Benda yang memancarkan cahaya sendiri selain matahari adalah
bintang-bintang dan benda langit yang disebut nebula terang. Semua benda
bercahaya itu terdiri dari gas yang sangat panas dengan temperatur lebih dari 2000
K. Bintang yang sangat panas ada yang bertemperatur di atas 50.000 K. Matahari
lebih panas dari bintang yang paling dingin. Gas yang terdapat pada
bintang-bintang kebanyakan seperti yang terdapat di matahari dan keadaanya
tergantung pada temperatur masing-masing.
Hampir semua bintang mempunuyai bentuk bulat seperti bola. Matahari
juga mempunyai bentuk yang sama, sehingga dapat dikatakan bahwa matahari
adalah sebuah bintang atau salah satu dari banyak bintang di langit.
Matahari terlihat sebagai bintang paling besar karena matahari adalah
bintang yang paling dekat dengan bumi. Bintang lain kelihatan lebih kecil karena
letaknya sangat jauh dari bumi. Jarak rata-rata matahari dari bumi adalah
150.000.000 kilometer. Jarak rata-rata itu dikenal sebagai satu satuan astronomi
atau biasa di tulis 1 s.a.
Spektrum Matahari
Bila spektrum matahari dilihat dengan lensa pembesar akan tampak
garis-garis gelap yang jumlahnya banyak sekali. Garis-garis gelap terjadi karena
di atas lapisan fotosfer matahari terdapat bermacam-macam unsur kimia yang
menyerap energi cahaya yang dipancarkannya. Satu garis gelap menunjukkan
adanya satu macam unsur kimia.
Berdasarkan spektrum cahaya yang dipancarkan matahari dan melalui
penelitian, diketahui bahwa matahari terdiri dari, unsur kimia hidrogen, yaitu
76,4 %, helium sekitar 21,8 % dan sisanya sekitar 1.8 % terdiri dari
oksigen, karbon, neon, besi, nitrogen, silikon, magnesium, sulfur, nikel, dan
beberapa unsur mikro lainnya. Semua unsur itu berwujud gas karena suhu di
matahari sangat panas. Suhu rata-rata permukaan matahari adalah 5.700 K dan
warna cahaya matahari adalah hijau dan kuning.
Proses Pembentukan Energi Matahari
Matahari adalah sebuah bola gas yang berpijar. Hal itu berarti di matahari
terjadi suatu “pembakaran”. Setelah para ilmuwan mengetahui bahan-bahan yang
terdapat di matahari, maka diyakini bahwa bahan bakar itu adalah gas hidrogen
yang terdapat di pusat matahari. Pembakaran itu disebut fusi atom, artinya
penggabungan atom. Isi pusat matahari adalah inti-inti atom hidrogen yang
disebut proton dan elektron-elektron yang bebas bergerak. Penggabungan inti-inti
atom menjadi suatu inti atom baru disebut reaksi inti atau reaksi hidrogen.
Pancaran energi matahari ke segala arah yang terjadi setiap detiknya berasal
dari penyusunan hidrogen di pusatnya. Menurut hasil penelitian, energi matahari
yang diterima bumi adalah 1,95 kalori/menit/cm2 yang disebut sebagai tetapan
surya.
Matahari adalah sumber energi bagi seluruh kehidupan di bumi. Energi
matahari membantu pertumbuhan semua mahluk hidup, seperti dalam proses
fotosintesis, tumbuh-tumbuhan yang berklorofil menggunakan cahaya matahari
untuk mengolah makanan hingga menghasilkan karbohidrat, dan sebagian dari
tumbuhan ada yang dimakan oleh mahluk hidup lain. Berarti secara tidak
langsung mahluk hidup lain juga mengguanakan energi matahari dari tumbuhan
yang dimakannya.
Susunan Lapisan Matahari
Para astronom menduga matahari terbagi atas beberapa lapisan yang satu
sama lainnya sangat berbeda. Bagian paling luar merupakan atmosfer atau
angkasa matahari. Atmosfer terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan luar disebut
korona yang berarti mahkota, dan lapisan dalam disebut khromosfer yang berarti
lapisan warna.
Permukaan matahari terdapat di bawah atmosfernya. Permukaan matahari
tampak bercahaya dan karena itu lapisan permukaan disebut fotosfer (artinya
bercahaya). Pada fotosfer banyak dijumpai noda-noda atau bintik-bintik matahari.
Bagian dalam matahari yang langsung di bawah fotosfer sampai kedalaman
150 kilometer dinamakan zona konveksi. Di dalam lapisan ini gas bergerak seperti
air yang dipanasi di atas kompor. Gas yang lebih panas di bagian bawah akan
bergerak naik dan setelah dingin akan turun kembali. Gas yang bergerak itu
memindahkan panas dari bagian dalam ke bagian luar matahari. Di bawah zona
konveksi terdapat zona radiasi. Lapisan ini disebut zona radiasi karena energi
matahari dipindahkan dari pusat ke lapisan luar dengan pancaran atau radiasi.
Hantaran energi dengan radiasi berbeda dari hantaran energi dengan konveksi.
Bagian matahari yang paling dalam, yang juga paling panas, dan paling
padat adalah inti matahari. Jadi, secara umum matahari disusun oleh empat lapisan
secara berurutan dimulai dari pusat matahari, keempat lapisan itu adalah Inti,
Fotosfer, Kromosfer, dan Korona.
e)
Bumi sebagai planet
Bentuk dan Ukuran Bumi
Pada zaman dahulu, manusia beranggapan bahwa bentuk bumi adalah
datar dan luasnya tak terhinggga. Namun pada abad ke-6 SM, seorang pemikir
Yunani bernama Pythagoras beranggapan bahwa bentuk bumi menyerupai bola.
Pada abad ke-4 SM, Aristoteles meyakini bahwa bentuk bumi itu bulat.
Keyakinanya itu timbul setelah menagmati bayangan yang menutupi permukaan
bulan pada waktu terjadi gerhana bulan.
Bentuk bumi yang bulat menyebabkan benda-benda yang bergerak
menjauhi seorang pengamat di permukaan bumi akan tampak seolah-olah
tenggelam di balik ufuk. Bumi apabila dilihat dari angkasa luar akan tampak
berwarna
kebiru-biruan,
sehingga
disebut
sebagai
planet
biru.
Warna
kebiru-biruan tersebut disebabkan oleh keadaan di bumi sendiri yaitu karena 70 %
permukaan bumi berupa laut dan samudra. Selain itu, susunan dan ketebalan
angkasanya juga menentukan ciri khas penampakannya.
Pada saat ini telah diketahui bahwa garis tengah bumi adalah 12.714 km
dari kutub ke kutub dan 12. 757 km di sepanjang garis khatulistiwa.
Massa Bumi
Bumi memiliki gaya tarik terhadap setiap benda. Gaya tarik ini disebut gaya
tarik gravitasi bumi atau gaya gravitasi bumi. gaya tarik gravitasi bumi pada suatu
benda disebut sebagai berat benda. Gaya tarik gravitasi bumi mempunyai arah
yang selalu menuju ke pusat bumi. menurut hukum Newton, gaya gravitasi bumi
pada suatu benda berbanding lurus dengan massa bumi dan massa benda, dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat bumi dan benda tersebut.
Massa bumi dapat dihitung berdasarkan satuan massa benda yang berada di
permukaanya setelah diameternya diketahui. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa massa bumi adalah 5,997 x 1024 kg atau dibulatkan menjadi 6 x 10 24 kg.
Gerak Rotasi Bumi
Gerak bumi yang berputar mengitari porosnya sendiri disebut gerak rotasi
bumi. waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi satu kali mengitari porosnya
adalah 1 hari atau 24 jam (tepatnya 23 jam, 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi
adalah “arah timur” yaitu dari barat ke timur. Gerak rotasi bumi yang arahnya ke
timur mengakibatkan pada siang hari matahari seolah-olah bergerak dari timur ke
barat, demikian juga dengan bulan dan bintang di malam hari. Gerak benda-benda
langit disebut gerak harian langit atau sering disebut gerak semu harian. Bintang
dalam gerak hariannya akan kembali pada tempat yang sama di bola langit setelah
menempuh waktu yang sama dengan periode rotasi bumi.
Akibat rotasi bumi terhadap porosnya yaitu pergantian siang dan malam
hari, gerak semu harian benda langit, pengembungan di khatulistiwa dan
pemepatan di kedua kutub bumi, dan perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang
berbeda derajat bujurnya.
Revolusi Bumi
Satu kali bumi beredar mengelilingi matahari (berevolusi) diperlukan waktu
365,25 hari atau 1 tahun. Kecepatan rata-rata bumi dalam berevolusi adalah 30
km/s, sedangkan kecepatan berotasi adalah 464 m/s.
Revolusi bumi menyebabkan beberapa peristiwa yaitu pergantian musim di
bumi sepanjang tahun; perbedaan lamanya waktu siang dan malam; terlihatnya
rasi bintang yang berbeda setiap bulan, hal ini karena setiap bulan posisi bumi
berbeda dengan bulan sebelumnya sehingga langit di atas kepala kita pun berbeda
akibatnya bintang-bintang yang tampak jadi berbeda. Kumpulan bintang dengan
pola-pola tertentu disebut rasi bintang; dan adanya gerak semu tahunan matahari.
Empat musim di bumi terjadi di daerah-daerah pada belahan bumi utara dan
belahan bumi selatan, sedangkan di daerah khatulistiwa tidak ada pergantian
musim.
Kalender Surya dan Pergantian Musim
Satu tahun bumi ditentukan berdasar kala revolusi bumi, yaitu 365,25 hari.
Tahun yang terhitung sesuai kala revolusi bumi disebut Tahun Masehi atau tahun
matahari dan disebut juga Tahun Syamsiah. Satu tahun surya terbagi atas 12 bulan
sebagai satuan waktu. Satuan waktu lain dikenal dari terjadinya rotasi bumi adalah
hari. Satuan waktu lainnya adalah minggu yang terdiri dari 7 hari. Jadi, satu tahun
tersusun atas hari, minggu, dan bulan disebut kalender.
Tahun kabisat pertama kali ditetapkan oleh Julius Caesar pada tahun
47 SM. Menurut Julius Caesar, tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis
dibagi empat dan usia pertambahan satu hari ditambahkan pada bulan Februari.
Akibatnya sekali dalam empat tahun akan muncul tanggal 29 Februari.
Paus Gregorius XIII menyempurnakan sistem penaggalan Julius Caesar,
dan menyimpulkan bahwa Tahun Kabisat adalah tahun yang angkanya habis
dibagi empat dan tahun abad yang angkanya habis dibagi 400.
f)
Bulan sebagai satelit bumi
Dari hasil foto-foto pesawat antariksa, bentuk raut muka bulan ternyata
tidak rata dan mulus seperti yang dilihat dari bumi. bentuk raut muka bulan terdiri
dari pegunungan, kawah, lembah, dan laut.
Bulan tidak memiliki atmosfer (udara), sehingga tidak ada kehidupan di
bulan; suhu di bulan dapat berubah-ubah; suhu bagian permukaan bulan yang
terkena matahari dapat mencapai 110 C, sedangkan pada bagian yang tidak
terkena cahaya matahari dapat mencapai –137 C; bunyi tidak dapat merambat di
bulan, karena di bulan tidak ada zat perantara (medium) perambatan bunyi yaitu
udara; di bulan tidak ada siklus air; langit di bulan tampak hitam kelam.
Peredaran dan rotasi bulan
Dalam peredarannya bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerakan
mengelilingi porosnya sendiri disebut rotasi bulan; gerakan mengelilingi bumi
disebut revolusi; bersama bumi mengelilingi matahari, waktu yang dibutuhkan
bulan untuk mengelilingi porosnya sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk
mengelilingi bumi. Dengan demikian, periode rotasi bulan sama dengan periode
revolusinya.
Menurut para ahli perbintangan periode peredaran bulan dibagi dua, yaitu
periode bulan sideris, yaitu waktu yang dibutuhkan bulan untuk sampai kembali
ke tempat semula. Hal itu berarti bulan telah mengelilingi bumi satu kali, yaitu
27,3 hari; periode bulan sinodis, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk munculnya
bulan purnama yang satu dengan bulan purnama berikutnya, yaitu 29,5 hari. Satu
bulan sinodis disebut juga satu bulan komariyah.
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah jika dilihat dari bumi.
fase-fase bulan terjadi akibat revolusi bulan mengelilingi bumi menyebabkan
sudut antara matahari, bumi, dan bulan selalu berubah.
Bulan tidak memantulkan cahaya sendiri. Wajah bulan yang tampak terang
adalah bagian permukaan bulan yang menghadap ke matahari dan memantulkan
cahaya matahari. Jadi, di bulan juga ada bagian siang dan bagian malam. Batas
antara bagian itu tampak dari bumi, tetapi karena letak bulan selalu berubah, maka
batas itu juga berubah dari waktu ke waktu. Hal inilah yang menyebabkan adanya
bulan sabit, bulan separo, bulan besar, bulan purnama, dan bulan mati.
Kalender Hijriyah
Kalender hijriyah adalah kalender bulan komariyah karena perhitungan
umur bulan dan tahun pada kalender ini berdasarkan pada peredaran bulan. Satu
bulan komariyah dihitung setelah terjadi fase bulan mati sampai fase bulan mati
berikutnya yang lamanya rata-rata 29,5 hari. Oleh karena itu, ada bulan yang
berumur 29 hari dan ada pula yang berumur 30 hari. Bulan mati terjadi pada saat
bulan berada di arah matahari dan disebut saat konjungsi.
Gerhana
Dalam peredarannya suatu ketika bulan, bumi, dan matahari akan berada
pada satu garis lurus. Pada saat seperti itu terjadi gerhana.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi pada waktu bulan berada di antara bumi dan
matahari, yaitu pada waktu bulan mati, dan bayang-bayang bulan yang berbentuk
kerucut menutupi permukaan bumi.
Bayang-bayang bulan ada dua bagian, yaitu umbra dan penumbra. Umbra
adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke
bumi. Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari
bulan semakin lebar.
Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari
total, sedangkan yang berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana
matahari sebagian.
Pada gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang
bentuknya seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang
berwarna lebih merah.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi pada waktu bumi berada di antara bulan dan
matahari, yaitu pada waktu bulan purnama dan bayang-bayang bumi menutup
permukan bulan.
Gerhana bulan dapat terlihat jelas kalau bulan tertutup oleh bayang-bayang
umbra. Dalam peredaran mengelilingi bumi, ada kalanya bulan bergerak ke
tengah-tengah daerah bayang-bayang umbra, sehingga bisa lebih dari dua jam
berada dalam kegelapan. Dalam keadaan demikian terjadilah gerhana bulan total.
Ada
kalanya
bulan
hanya
lewat
dibagian
tepi
bayang-bayang
umbra, sehingga permukaannya yang menjadi gelap hanya sebagian saja. Pada
saat seperti ini yang terlihat adalah gerhana bulan sebagian.
Pasang Surut
Bumi kita tidak bebas dari pengaruh gaya gravitasi benda-benda langit.
Besarnya gaya gravitasi ditentukan oleh jarak dan massa benda langit. Gaya
gravitasi bulan terhadap bumi adalah yang paling besar karena jaraknya paling
dekat bila dibandingkan dengan benda-benda langit lainnya.
Bagian bumi yang mendapat gaya tarik paling kuat adalah bagian permukaan yang
menghadap ke bulan. Dengan demikian, permukaan bumi yang membelakangi
bulan akan mendapat gaya tarik paling lemah.
Air laut sangat dipengaruhi oleh bulan. Pada saat permukaan bumi
berhadapan dengan bulan, air laut menjadi naik atau tinggi. Ini berarti di tempat
itu terjadi pasang. Pada saat itu pasang juga terjadi pada permukaaan bumi yang
membelakangi bulan. Sebaliknya, pada tempat-tempat di antara kedua belahan itu,
air laut akan surut karena sebagian berpindah ke daerah yang sedang pasang.
Inilah yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut di bumi.
Pasang purnama dan pasang perbani
Pada waktu bulan mati atau bulan purnama, gaya tarik matahari berada
dalam satu garis dengan gaya tarik bulan, sehingga penggabungan kedua gaya
tarik ini menimbulkan pasang besar yang disebut pasang purnama.
Kedua gaya itu akan saling melemah ketika berlangsung bulan separo. Pada
waktu itu gaya tarik matahari tegak lurus terhadap gaya tarik bulan, sehingga gaya
tarik bulan tertahan dan kenaikan air laut pada daerah pasang menjadi kecil.
Pasang air laut pada saat bulan separo disebut pasang perbani
Manfaat pasang surut bagi kehidupan manusia yaitu sebagai tempat pembuatan
garam, membantu kapal laut untuk berlabuh dan berlayar, dan sebagai pembangkit
listrik tenaga pasang surut.
g)
Satelit Buatan
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penerbangan ke angkasa
luar, adalah peluncuran peluru kendali ke titik sasaran tertentu di bumi,
peluncuran satelit buatan untuk mengorbit bumi, misi ruang angkasa ke bulan, dan
misi ruang angkasa ke planet lain.
Satelit buatan adalah pesawat antariksa tak berawak buatan manusia yang
diluncurkan pada suatu ketinggian tertentu untuk mengorbit mengitari sebuah
planet, dan mengemban misi tertentu.
Download