QUESTIONS AND ANSWERS Surat Surat Edaran Bank Indonesia No.1 No.16 2014 perihal .1 6 /8 /DPSP tanggal 20 Mei 2014 Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/46/DPSP Tanggal 20 November 2013 Perihal Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara 1. Mengapa dilakukan perubahan terhadap Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/46/DPSP 15/4 6/DPSP tanggal 20 November 2013 Perihal Tata Cara Lelang Surat Utang Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara? Negara? a. Perubahan dilakukan karena adanya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No.42/PMK.08/2014 tanggal 27 Februari 2014 tentang Penjualan Obligasi Negara Kepada Investor Ritel di Pasar Perdana Domestik, yang mencabut PMK No. 36/PMK.06/2006 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana. b. Dalam PMK No. 36/PMK.06/2006, penjualan Obligasi Negara kepada investor ritel terbatas pada Obligasi Negara Ritel, sementara dalam PMK No.42/PMK.08/2014, terdapat 2 (dua) jenis penjualan Obligasi Negara kepada investor ritel, yang terdiri dari: 1) Obligasi Negara Yang Dapat Diperdagangkan yaitu Obligasi Negara yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder; dan 2) Obligasi Negara Yang Tidak Dapat Diperdagangkan yaitu Obligasi Negara yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. 2. Bagaimana dengan pelaksanaan setelmen Obligasi Negara kepada investor ritel, ritel, apakah terdapat perubahan? Pelaksanaan setelmen Obligasi Negara yang dijual kepada investor ritel tidak mengalami perubahan, yaitu dilakukan pada 2 (dua) hari kerja setelah penetapan hasil penjatahan oleh Pemerintah. 3. Apakah terdapat perubahan pengaturan lainnya di dalam SEBI tersebut? Ya, penyesuaian juga dilakukan terkait pengaturan mengenai proses penyelesaian jaminan atas peminjaman SUN dalam Rupiah kepada dealer utama, sebagai dampak dari penerbitan PMK No.134/PMK.08/2013 tentang Dealer Utama. Dalam PMK No.134/PMK.08/2013, apabila setelmen pengembalian SUN dalam Rupiah oleh dealer utama gagal maka Pemerintah melakukan pelunasan jatuh waktu (early redemption) sebesar SUN dalam Rupiah yang dipinjamkan kepada dealer utama, sedangkan pengaturan sebelumnya Pemerintah dapat melakukan penawaran penukaran SUN dalam Rupiah yang dijaminkan dengan SUN dalam Rupiah yang dipinjamkan kepada Peserta Transaksi lainnya. ------------------------