MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI edisi 16/nov - des 2010/ dwiwulan uhan panti as e k i t a mily day aw a f m t a f if i t p an kr ea ni? kunjung ayanan l e p m elaya n a ia d j n u a n h a sudahka pujian d n e k ia d n isa pentahb n a n a y a l e p i art editorial A pakah arti sebuah pelayanan? Tema ini kami angkat sebagai pesan dan renungan menjelang tutup tahun 2010 ini. Tema ini tidak hanya berlaku bagi Anda para pembaca setia Buletin Bahtera. Ini juga berlaku bagi seluruh tim redaksi Bahtera. Bagi Anda yang sudah melayani, mari renungkan apakah niat Anda sekarang melayani masih sama saat Anda pertama mengambil keputusan untuk melayani? Jika dulu niatnya salah, mari kita perbaiki. Silakan simak “Sudahkah Anda Melayani?” Di beberapa gereja semangat kekeluargaan semakin hangat, bisa kita lihat dari tiga acara family day GYS Bekasi, Bogor dan Surabaya. Juga acara ‘pedekate’ pengurus Majelis Jakarta dengan SPA cabangnya yang perlu ditiru. Bersyukur, di akhir tahun 2010 ini telah terpilih kembali 2 diaken untuk GYS Daan Mogot dan Jakarta, siapakah mereka? Perlu dibaca juga, kunjungan PP Fatmawati ke panti asuhan yang sangat mengharukan dan memberi makna dalam akan sebuah pelayanan. Kami tetap menantikan setiap kesaksian-kesaksian Anda tentang pertolongan dan kasih Tuhan dan informasi kegiatan yang dilaksakan di cabang gereja Anda beserta foto. Mari kita berbagi kasih dan menjadi berkat bagi sesama. [Redaksi] daftar isi Pujian dan Ujian 10 12 13 14 15 16 17 18 Family Day GYS Se-Jawa Timur Pertemuan Guru Agama & Majelis GYS Jakarta Pentahbisan Diaken GYS Jakarta Kelas Piano GYS Surabaya Pentahbisan Diaken GYS Daan Mogot Kunjungan PP Fatmawati ke Panti Asuhan Si Boncel Gedung MP Pelayanan Kreatif berita gereja info produk 20 Promo Pamflet Kesaksian dan Perbandingan Lagu Kidung Rohani 2 editorial artikel utama 3 Sudahkan Anda Melayani? kesaksian 5 Tumor Hilang refleksi 7 8 9 Family Day PP Bogor Family Day GYS Bekasi BAHTERAedisi16 penanggung jawab Dk. FERRY WINARTA redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN editorMELIANA TULUS artistikNANCY TJAKRA sirkulasiDEP. LITERATUR (dicetak hanya untuk kalangan sendiri) Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke [email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350 Semoga Buletin BAHTERA ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan, semangat, inspirasi, dan menjadi berkat bagi kita semua. 2 BAHTERA artikel utama SUDAHKAH ANDA MELAYANI ? Oleh: Pdt. Yakobus Harryo i Istilah melayani tidaklah asing bagi setiap orang yang mendengarnya, sekalipun mungkin setiap orang mengartikannya berbeda satu sama lain. Melayani dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan orang tersebut, di mana pelakunya disebut pelayan. Pengertian ini berbeda dengan sukarelawan/relawan, yang hanya melayani jika mau dan jika tidak mau, tidak akan mendapat tekanan/ tuntutan darimanapun/oleh siapapun. Secara umum kegiatan melayani dalam hidup manusia merupakan suatu kebutuhan penting dalam dunia Kristen. UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Pertanyaan bagi Anda umat Kristen, apakah Anda sudah menjadi orang yang melayani atau masih dilayani? Ada orangorang yang sudah aktif dalam gereja mengatakan, “Saya sudah melayani dan inilah wujudnya”, tetapi ada sebagian besar mengatakan, “Saya belum ambil bagian dalam pelayanan”, “Belum ada waktu”,“Apakah pentingnya melayani itu?” Dalam kehidupan bergereja, masih banyak yang memandang bahwa melayani adalah milik kelompok tertentu seperti pengurus, diaken, penatua dan pendeta, padahal yang disebut melayani bukanlah hanya dimonopoli oleh orang yang telah menyerahkan segenap hidupnya melayani melainkan juga milik atau bisa dilakukan oleh jemaat. Oleh karena itu, untuk membangkitkan semangat dan keinginan melayani, Anda harus memahami dan mengerti beberapa hal berikut ini : 1 Siapakah yang kita layani? Prinsipnya, seorang pelayan harus taat dalam melayani. Tetapi siapakah yang dilayani? Kita harus menetapkan siapa yang akan kita layani. Dalam hal ini hanya ada dua, yaitu manusia atau Tuhan. Sebab tidak mungkin menyenangkan keduanya sekaligus secara bersamaan. Kenyataannya banyak yang lebih memilih melayani manusia daripada melayani Tuhan. Hal inilah yang menjadikan pekerjaan melayani menjadi sulit dan berat. Banyak keinginan manusia yang ingin dipuaskan/ terpenuhi oleh kita yang melayani. Jadi, jangan heran jika ada yang berkata, “Kalau mau menuruti keinginan semua jemaat, bisa mati berdiri.” Hal ini menyebabkan orang yang sudah ambil bagian dalam pelayanan merasa kecewa dan mundur. Tetapi apakah berarti melayani sesama manusia itu keliru sehingga BAHTERA 3 tidak perlu atau kita abaikan saja? Bukan demikian. Kita boleh melayani manusia, tetapi tujuan dari melayani bukan untuk menyenangkan hati manusia, namun bagaimana pelayanan kita tersebut sebagai bentuk keinginan kita untuk menyenangkan hati Tuhan. Kita telah dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi hamba-Nya. Sebagai hamba Tuhan, kita harus sadar bahwa kita melayani Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi. Selanjutnya dalam melayani Tuhan, kita juga patut melayani manusia dengan kasih. (Mat 22:34-40; Galatia 5:13; 6:10). 2 Mengapa kita mau melayani Tuhan? Setiap kali seseorang melakukan sesuatu, pasti ada alasannya, demikian juga dengan seseorang yang akan melayani atau ambil bagian dalam pelayanan. Hal yang penting bagi kita umat percaya: Betapa pun baiknya kita, hanya ada satu alasan yang membuat kita akhirnya dapat diterima kembali oleh Tuhan, yaitu oleh karena kasih Tuhan sendiri. Melalui darahNya yang dicurahkan di atas kayu salib (Yoh 3:16; Tit 3:5-7), kita semua, manusia berdosa telah diselamatkan oleh kasih dan pengorbanan-Nya yang tak terukur. Jadi inilah alasan utama melayani Tuhan: membalas anugerah Tuhan (Mzm 116:12; 2Kor 5:15; Roma 3:23-25). 3 Bagaimana melayani Tuhan? Setiap dari kita yang melayani Tuhan perlu memperhatikan dasar dan nilai sebagai seorang pelayan Tuhan. Pelayanan kepada Tuhan harus dibangun di atas dasar kebenaran Firman Tuhan dan menjadikan Firman Tuhan sendiri otoritas tertinggi dalam hidup kita, bukan pada keinginan diri sendiri atau ambisi belaka. Jadi Firman Tuhan akan menjadi dasar segala perbuatannya, baik dalam pola pikir maupun perilaku serta segala keputusan selama menunaikan tugas pelayanannya agar memuliakan Tuhan (1Tim 4:6; 2Tim 3:15-17; Rm 11:36) 4 Sikap dalam melayani. Sikap kita dalam melayani Tuhan merupakan jawabannya: apakah kita melayani Tuhan dengan benar? Dengan berjalannya waktu, ketika dalam pelayanan kita terhadap Tuhan diperlakukannya tidak adil, jerih lelah kita tidak diperhitungkan, tidak dapat dukungan sepenuhnya, baik dari sesama rekan kerja di mana kita melayani ataupun dari pihak keluarga dan Bagaimana Anda sekarang? Apakah masih ragu untuk melayani Tuhan? Pergunakan kesempatan dengan baik. 4 BAHTERA lainnya. Kadangkala beberapa hal tersebut membuat pelayanan kita mulai tidak bergairah, menganggap apa yang kita kerjakan adalah sia-sia belaka, hati penuh dengan kekesalan, kecewa, marah, tidak dipandang bahkan malah mungkin ditertawakan. Cobalah kita renungkan, jika kita melayani Tuhan dengan sikap seperti itu, sesungguhnya untuk apa kita melayani dan siapakah yang kita layani? Oleh sebab itu setiap dari kita yang melayani Tuhan harus mempunyai kerendahan hati seperti seorang hamba. Pekerjaan melayani Tuhan adalah pekerjaan dan tanggung jawab penting, yang jauh lebih penting dari rintangan yang kita hadapi. Jikalau kita sebagai pelayan Tuhan memakai prinsip ini, maka kita akan mengabaikan keadaankeadaan tersebut, melayani dengan sungguh-sungguh sampai beristirahat dalam naungan Tuhan. (2Tim 4:7, Rm 12:11). 5 Upah dalam melayani Tuhan. Setiap jerih lelah pasti ada upah yang akan diperoleh, termasuk dalam pelayanan kita terhadap Tuhan, walaupun kita tidak mengharapkannya sama sekali. Tuhan yang kita layani yang akan menilai hasil kerja kita. Maka berusahalah meningkatkan kualitas pelayanan kita sehingga pelayanan kita berkenan di hadapan Tuhan sehingga memperoleh hormat dari Bapa di Surga sebagai upah yang kekal (Yoh 12:26; Rm 12:1), Upah ini jauh lebih berharga dibandingkan upah berupa uang atau materi yang sifatnya sementara. Bagaimana Anda sekarang? Apakah masih ragu untuk melayani Tuhan? Pergunakan kesempatan dengan baik. Kepada Anda yang sudah dilayakkan untuk menjadi pelayan-Nya, sudahkah Anda sungguh-sungguh melayani Tuhan? Ingatlah, ada upah kekal menanti dari Tuhan bagi pelayan-Nya yang setia. kesaksian g n a l i H r o m u T Oleh : Chai Shio Yi (GYS Cao Kang, Taiwan) S UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Dalam nama Tuhan Yesus saya bersaksi, aya lahir tahun 1942, jemaat Gereja Yesus Sejati Chao Kang, pada akhir Agustus 2000 tiba-tiba merasa perut sakit, walaupun telah diperiksa oleh dokter, tapi tidak ada kemajuan. Pada tanggal 28 Agustus pergi kerumah sakit UGD Chang Keng. Melalui pemeriksaan awal dokter, mereka bilang ginjal ada batu dan infeksi saluran kencing sehingga harus tinggal di Rumah sakit untuk pengobatan selanjutnya. Setelah tinggal dua hari di rumah sakit, ada gejala kencing berdarah, mungkin oleh sebab batu yang ada di ginjal. Melalui pengobatan kimia ternyata keadaan tidak berubah bahkan lebih parah (karena terlalu lama menggunakan obat antibiotik menimbulkan efek samping ke jantung), dokter curiga mungkin tumor, kemudian diadakan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pemeriksaan USG pada ginjal dan pemeriksaan lewat komputer, keluarga merasa keadaan tidaklah seperti diharapkan, mulai berdoa pada Tuhan mohon bantuanNya. Tapi kenyataan dan harapan tidaklah sama, hasil pemeriksaan terlihat adanya tumor ganas sebesar genggaman tangan anak kecil kira-kira 4 x 6 cm di ginjal sebelah kanan atas, malah berpindah ke hati (ada 2 benjolan tumor sebesar telur ayam) termasuk tahap akhir dari kanker. Mendengar penjelasan tersebut, keluarga sangat terperanjat, bertanya pada dokter bagaimana cara pengobatannya, jawaban dokter adalah : walaupun di operasi, kemo, disuntik atau dibiarkan seperti pengobatan sekarang (tidak dilakukan kelanjutan pengobatan, hanya disuntik obat penghilang rasa sakit) kira-kira hanya bisa hidup selama 6 bulan, terperangah sejenak dan anggota keluarga tidak tahu apa rencana selanjutnya. Anak-anak takut saya sedih, tidak berani memberitahu keadaan penyakit saya yang sesungguhnya, tapi saya merasa mereka berdoa dengan bersungguh-sungguh karena penyakit saya ini, jumlah waktu berdoapun bertambah. Saya berkali-kali bertanya pada keluarga saya apakah saya telah terkena penyakit yang tidak dapat disembuhkan, keluarga saya selalu banyak alasan mengelakkan pertanyaan saya. Waktu itu, pilihan keluarga dalam mengobati saya adalah pasrah kepada Tuhan Yesus karena berbagai cara pengobatan pun, harapan hidup cuma bisa setengah tahun saja. Gereja Yesus Sejati Chao kang dan She Jian datang membesuk dan membantu doa. Saat itu masalah kencing darah saya tiba-tiba ada perbaikan, sungguh sangat berterima kasih pada Tuhan. Tinggal dirumah sakit selama 2 minggu, kencing darah sembuh seluruhnya, sehingga tanggal 11 bulan September 2000 keluar rumah sakit. Setelah keluar dari rumah sakit saya tetap seperti kebiasaan semula menyanyi, membaca alkitab dan berdoa, hanya saya sendiri tidak tahu saya telah terjangkit penyakit yang tidak dapat disembuhkan, Tuhan Yesus sangat sayang pada saya, tidak membiarkan saya mengalami kesakitan tahap akhir kanker yang sangat menderita, hanya kadang-kadang merasa bagian pinggang dan perut merasa tidak nyaman, sama sekali tidak tahu bahwa keluarga dan para jemaat setiap hari membantu saya berdoa yang sangat berkhasiat. Masa-masa ini saya merasa putriputri saya sering pulang rumah menemani saya, dulu mereka BAHTERA 5 sering bertengkar, saling memendam kemarahan, sekarang jarang terjadi, puji Tuhan! Dibawah keadaan yang lancar, pencobaan Tuhan datang, Februari 2001, tiba-tiba merasa paha kanan sangat sakit sekali, keluarga membawa saya kerumah sakit Lu Kang Pai Chuan untuk pemeriksaan, ditemukan gejala perpindahan kanker. Dokter tidak melakukan pemeriksaan yang positip, hanya memberi obat penahan sakit, bahkan memberitahu keluarga saya dengan sembunyi-sembunyi bahwa umur saya tidak panjang. Setelah lewat 3 hari, keadaan penyakit saya perlahanlahan membaik dan saya keluar rumah sakit. Saat itu saya masih tidak tahu bahwa saya telah terjangkit penyakit yang tidak dapat disembuhkan, lagipula keluarga juga mengira karena usia saya tidak lama maka emosi saya agak menurun. Tapi Tuhan adalah maha pengasih dan melimpah kasih karunianya, pada saat semua putus harapan, Tuhan tepat waktu membuat tubuh saya makin lama makin membaik, makanan, gerakan semuanya normal. Melihat tubuh saya semakin membaik, anak-anak makin kuat imannya. Tanggal 12 April 2001 (tumor telah 8 bulan sejak ditemukan), pergi kerumah sakit Kaohsiung Chang Keng untuk pemeriksaan, melalui pemeriksaan komputer, didapatkan bahwa tumor di ginjal kanan telah hilang, bahkan 2 benjolan tumor di hati juga mengecil, menjadi sebesar kedelai. Dokter merasa itu tidak mungkin, disangka mengambil laporan pemeriksaan pasien lain, untuk berhati-hati/waspada maka pada tanggal 25 April diatur pemeriksaan lewat saluran kencing, Puji Tuhan! Laporan diluar dugaan sangat baik saluran ginjal sangat baik seolah-olah tidak pernah sakit, juga paha kanan tidak terlihat adanya perpindahan kanker disana, bahkan dokter bilang ini adalah mujizat Tuhan, selama menjadi dokter dia hanya pernah melihat kanker mengecil tapi tidak pernah melihat seperti tidak pernah sakit begini, terus menarik napas terheran-heran. Karena telah memastikan bahwa kanker saya telah sembuh total maka keluarga saya baru memberitahu keadaan sesungguhnya kepada saya, membuat saya merasa bahwa Tuhan sangat sayang kepada saya, kalau bukan karena kasih karunia Tuhan, saya sudah mati. Tuhan membuat saya dan keluarga merasakan mujizat Tuhan, juga membuat perjalanan iman semakin kuat, ini juga seperti perkataan Ayub 42 :5 : “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau”. Segala kemulian bagi Tuhan untuk selama-lamanya. Amin [dikirim oleh Sdri. Yuli, Taiwan] Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. ((Ayub 42:5) Telah Terbit Buku yang wajib dibaca jemaat GYS : Buku ini berisi rangkuman dari pertanyaan-pertanyaan umum seputar dasar kepercayaan gereja kita yang sering ditanyakan baik oleh jemaat maupun simpatisan. Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai buku pegangan bagi seluruh jemaat, pengurus gereja, tim besuk, tim penginjilan, aktifis dll. Harga : Rp. 25.000,- (persediaan terbatas) Bagi yang berminat dapat hubungi Kolportase/ Sekretariat Gereja Cabang atau Lihat di buku daftar produk 2010 hal.2. 6 BAHTERA UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. “Pertanyaan dan Jawaban Mengenai Dasar-dasar Kepercayaan” Oleh: Pdt. Dede I. Godjali Pujian & Ujian S atu bagian kecil dari tulisan Paulus kepada jemaat di Korintus coba kita telaah. Ia mengatakan: ”Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkahnya bodohnya mereka!” (2 Kor 10:12b). Umat yang lain membandingkan dirinya dengan orang lain; dengan pihak lain. Umat yang bijak membandingkan dirinya dengan Kristus, seperti dikatakan oleh Lukas, ”Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.” (Luk.6:40). Kristus menjadi dasar pembanding yang akan membawa umat kepada kemajuan (dan kerendahan hati; karena kita belum sama dengan Dia). Membandingkan diri (aku) yang lama dengan diri (aku) yang sekarang tidak dilakukan oleh Paulus. Perbandingan demikian dapat membawa seorang umat kearah kesombongan, keangkuhan (dulu aku miskin, sekarang telah menjadi kaya – timbullah tinggi hati. Padahal dia tidak tahu atau pura-pura tidak mau tahu, tetangganya lebih kaya dari pada dirinya). Atau, dulu aku malas, sekarang giat di dalam pelayanan. Dan dia berlagak tutup mata, bahwa ada jemaat lain yang pelayanannya lebih aktif berlipat ganda dibandingkan dirinya. Mari, jadilah orang yang bijak! Itu hal pertama. Hal kedua, Paulus berbicara perihal dasar pembagian wilayah kerja: ”Ya, kami hidup, supaya kami dapat memberitakan Injil di daerah-daerah yang lebih jauh dari pada daerah kamu dan tidak bermegah atas hasil-hasil yang dicapai orang lain di daerah kerja yang dipatok untuk mereka.” (2 Kor 10:16). Paulus bekerja bersama dengan banyak orang, dengan Akwila dan Priskila, dengan Silas, dengan Barnabas, dan lainlain. Ia menyadari bahwa pekerjaan Allah tidak mungkin dapat dilakukan seorang diri. Di sisi lain, setiap umat mesti memberikan pertanggung-jawaban atas dirinya. Paulus menyatakan: ”Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain. Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.” (Gal.6:4-5). Tiap insan harus mengerjakan bagiannya (apa yang mesti dikerjakan, di mana ia harus bekerja). Ada umat yang sungguh-sungguh bekerja; ada juga jemaat yang nampaknya bekerja (padahal ehm – lihat Luk.17:35-36). Jangan menjadi umat yang ehm! Ketiga, dasar untuk hidup. Kita ulang: ”Ya, kami hidup, supaya begini-begini dan seterusnya” (2 Kor 10:16). Paulus memahami untuk apa ia hidup. Mulanya Paulus tidak mengerti mengapa ia diberi hidup; maka ia bertanya:”Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?” (Kis 22:10). Pemberitaan Injil menjadi bagian penting dalam kehidupan Paulus (bukan pelengkap penggembira). Fakta menyatakan bahwa ada umat refleksi Allah menjadikan kegiatan pelayanan sebagai aksesoris dalam biografinya (Saya kan anak pendeta, masa nggak ikut pelayanan. Saya juga anak penatua, ya bantu-bantu gitulah). Syukur, masih cukup banyak jemaat yang memang dengan segenap hati dan kekuatan melayani Tuhan; bukan asal-asalan. Memang ada golongan yang mencari alasan-alasan untuk tidak melayani Tuhan. Terakhir, antara pujian dan ujian. Seorang teman pernah berkata: ”Baik bila kita dipuji; namun lebih baik menjadi umat yang tahan uji”. Pujian dari berbagai pihak dapat menjadi pendorong untuk terus berkarya; untuk makin giat bekerja. Sebaliknya, pujian dari banyak pihak itu dapat menjadi ujian yang berat (dan sebagian tidak lulus). Gara-gara dipuji eh orang itu menjadi tinggi hati; karena dipuji dia menjadi terlena; tidak lagi berkarya bagi Allah Bapa. Lukas mencatat, ”Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya, ”Ia layak Engkau tolong” (Luk 7:4). Si perwira, yang sangat dipuji oleh tua-tua Yahudi itu, (malah) berkata kepada Yesus, ”Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepadaMu.” (Luk7:6-7). Si perwira menerima (menganggap) pujian sebagai ujian bagi dirinya; dan syukurlah, ia lulus dari pengujian itu. Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan. (2 Kor 10:18) BAHTERA 7 Family Day PP GYS Bogor GROWTH IN CHRIST K asih Allah kita Yesus Kristus Sang Juru Selamat memang tiada habisnya dan terus melingkupi kita semua. Bersyukur atas kasih Tuhan pada tanggal 27 Juni 2010, segenap jemaat dan simpatisan Pos Pelayanan Gereja Yesus Sejati Bogor dapat mengadakan family day. Family day kali ini dibarengi dengan acara kenaikan kelas adik-adik kita yang bersekolah minggu, baik dari kelas Indria, Pratama, Madya, dan Tunas Muda. Panjang Jiwo itulah tempat diadakan family day PP GYS Bogor. Keraguan sempat menaungi hati kami semua, pasalnya perjalanan yang di tempuh cukup jauh dan jalanan yang kurang baik menambah risau kami. Sepanjang perjalanan masih diselimuti awan kekakuan dalam diri kami, harapharap cemas ingin segera sampai dan melihat tempat yang kami tuju itu. Keraguan, kekakuan dan risau yang kami rasakan mulai mencair setelah sampai ke Panjang Jiwo itu. Terhentak sejenak setelah sampai di Panjang Jiwo pagi itu, karya Tuhan yang amat agung terpancar 8 BAHTERA di tempat itu. Pemandangan yang luar biasa indah kami temui, suasana pegunungan kami temui di tengah hiruk pikuk kota Bogor yang mulai padat dan macet. Dalam hati kami masih terpesona akan karya tanganNya yang sungguh luar biasa. Family day pun segera dimulai, Pendeta Tertius Yohan memimpin Family day hari itu dan memulainya dengan doa bersama. Family day kali ini mengambil tema “Growth in Christ”, sebagai perlambangan pertumbuhan jemaat Kristus dalam gereja dan kuat. Pendeta Tertius menyampaikan, “Bertumbuh dalam Kristus layaknya tanaman yang mulai ditanam dari biji terus berkembang hingga menjadi pohon dan menghasilkan buah-buah roh. Dalam tahap perkembangan pertumbuhan terdapat kerinduan, sukacita, semangat, dan yang terpenting hati yang mau melakukan firman selalu menjadi kunci dalam pertumbuhan dalam Kristus ini. Bagaikan seorang bayi yang terus rindu mencari air susu yang murni (I Petrus 2:2). Hidup dalam kemurnian kebenaran firman dan terus menghidupinya”. Sungguh kekuatan bertumbuh dalam Kristus. Sebuah intropeksi diri bagi kami semua, diingatkan kembali pentingnya pertumbuhan dalam Kristus ini. Kini segala kekakuan sepenuhnya sudah mencair. Kami merasa sudah satu dalam Kristus dan bersemangat kembali untuk bertumbuh dalam kesatuan Gereja. Setelah sesi firman selesai acarapun dilanjutkan ke acara games bersama. Mengingat jauhnya perbedaan umur diantara kami jemaat dan simpatisan, sedikit ragu akan berjalannya games bersama ini, tetapi sangat tidak disangka kekompakan antar tim dengan anggotanya membuat games berjalan dengan baik dan semua bisa menikmati game yang dimainkan. Kami percaya semua karena anugrahNya buat kami dapat bersama-sama menikmati family day ini. Games yang dipilihpun disesuaikan dengan tema family day hari itu, mengadaptasi filosofi pertumbuhan dalam Kristus dalam gereja untuk saling bekerja sama, menolong, menegur, dan tak lelah belajar dan mencari firmanNya membuat suasana cair dalam rasa sukacita antara kami semua. Untuk mengisi tenaga setelah lelah bermain, hidangan makan siangpun disediakan, semua bersatu dalam kecerian dan canda tawa. Tak lupa tujuan utama family day hari itu untuk merayakan kenaikan kelas adikadik didik kami, acara pun dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi adikadik. Tampak senyum cerah mewarnai wajah adik-adik didik kami ini. Para wali kelas masing-masing membagikan hadiah untuk adik didiknya, kado, hadiah, snack terus menambah kecerian dan semangat mereka. Sungguh hari yang sangat indah dan tak bisa dilupakan. Setiap senyum, canda, tawa, dan kecerian yang terpancar membuat kami tersadar betapa luarbiasanya Raja diatas segala raja kita Yesus itu. Biar segala puji, hormat, dan kemulian hanya bagiNya. Yesus berkati saudara ! [Ardy] UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. berita gereja berita gereja FAMILY DAY GEREJA YESUS SEJATI BEKASI 2010 SATU KELUARGA DI DALAM TUHAN P Puji syukur kepada TUHAN, setelah sekian lama tak diadakan, akhirnya Gereja Yesus Sejati Bekasi kembali mengadakan acara Family Day pada tanggal 9 – 11 Juli 2010 di Wisma Berkat, Cibodas. Acara Family Day ini diikuti oleh 43 peserta, termasuk para orang tua, remaja dan anak-anak. Puji TUHAN, seiring dengan perkembangan Gereja Yesus Sejati Bekasi, TUHAN telah menambahkan jiwa-jiwa baru yang datang berkebaktian di gereja. Oleh karena itu, untuk mengakrabkan jemaat satu sama lain, pengurus berinisiatif untuk mengadakan acara ini. Karena suatu gereja yang didasarkan pada kasih persaudaraan yang hangat akan menunjang perkembangan dari sebuah gereja, seperti yang terjadi pada gereja para rasul mula-mula, di mana para jemaatnya saling mengasihi dan saling membantu layaknya sebuah keluarga, sehingga TUHAN menambah jumlah mereka dan memajukan gereja pada saat itu (Kis 2 : 41 – 47). Diharapkan setelah mengikuti acara ini, para jemaat di Gereja Yesus Sejati Bekasi ke depannya dapat menjadi satu keluarga yang harmonis di dalam TUHAN, sehingga TUHAN berkenan dalam memajukan Gereja Yesus Sejati Bekasi. Acara Family Day dimulai dengan perjalanan menuju Wisma Berkat, Cibodas pada tanggal 9 malam. Puji TUHAN, dalam perjalanan TUHAN menunjukkan mukjizat-Nya yang luar biasa. Perjalanan kami menuju Cibodas tidak terhambat sama sekali oleh kemacetan, mengingat saat itu adalah saat liburan sekolah dan Cibodas adalah salah satu tempat tujuan wisata yang cukup favorit. Seluruh jemaat sampai dengan selamat di Wisma Berkat pada tengah malam dan langsung beristirahat untuk melanjutkan acara keesokan paginya. Acara dimulai pada pukul 09.00, diawali dengan Pembukaan dan Kebaktian Sabat yang dibawakan oleh Pdt. Tertius Yohan. Dalam khotbahnya, Pdt. Tertius menekankan tentang satu keluarga di dalam TUHAN. Selama ini, jemaat di Gereja Yesus Sejati Bekasi mungkin terlalu sibuk dengan urusan pribadi, sehingga kurang memperhatikan sesama saudara di gereja. Oleh karena itu, beliau mengajarkan agar para jemaat dapat saling bekerja sama dan bahu- membahu dalam membangun gereja di dalam TUHAN, layaknya sebuah keluarga yang begitu dekat satu sama lain. Acara dilanjutkan dengan menonton sebuah film. Film ini bukan semata-mata untuk hiburan, tetapi juga mengajarkan tentang betapa pentingnya sebuah keluarga. Film ini sangat mengharukan sehingga banyak dari peserta yang menitikkan air mata ketika menyaksikan film ini. Siang harinya diadakan permainan kelompok, di mana beberapa keluarga digabung menjadi satu kelompok dan terbentuk lima kelompok. Masing – masing kelompok diharuskan mengikuti permainan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Seluruh peserta sangat antusias dan bersukacita ketika mengikuti permainan dan saling bekerja sama untuk memenangkan permainan dan mencapai skor tertinggi. BAHTERA 9 Malam harinya diadakan acara Praise & Worship, di mana banyak dari saudara seiman kita yang mempersembahkan pujian dan kesaksian yang membangun. Para peserta memuji TUHAN dengan semangat dan beberapa peserta juga ada yang merasa terharu. Setelah itu acara dilanjutkan dengan acara Api Unggun. Para peserta tetap bersukacita meskipun memerlukan waktu sekitar satu setengah jam untuk menyalakan apinya. Selain itu banyak kejadian lucu yang terjadi selama api unggun. Setelah acara api unggun selesai, para peserta beristirahat. Keesokan harinya diadakan acara jalan-jalan ke Cibodas. Di Cibodas diadakan berbagai acara, seperti kenaikan kelas Sekolah Minggu, kesan & pesan dan acara foto bersama. Meskipun melalui medan yang sulit dan melelahkan, para peserta tetap bersukacita mengikuti acara ini. Kami semua kembali pulang ke Bekasi pada tanggal 11 siang. Puji TUHAN, kami semua pulang dengan selamat, tanpa kekurangan suatu apapun dan tidak ada satu pun dari peserta yang sakit. Kami semua pulang dengan semangat yang baru untuk lebih memajukan Gereja Yesus Sejati Bekasi dan saling berhubungan dengan baik seperti para jemaat mula – mula di gereja rasul-rasul, sebagai keluarga di dalam TUHAN yang saling menghargai (1Tim 5 : 1-2). [Andrew Eka PS] berita gereja K GEREJA ADALAH SATU KELUARGA egiatan family day se-Jawa Timur kali ini diselenggarakan di Rumah Retreat Griya Samadhi Vinsensius Prigen Pasuruan, 9-11 juli 2010. Jika berangkat dari Surabaya, dalam waktu normal (tidak ada kemacetan), memerlukan waktu + 1,5 jam atau maksimal 2 jam perjalanan. Oleh karenanya panitia memutuskan berangkat bersama-sama dari Gereja Surabaya pukul 17.00 WIB, dengan harapan tiba di lokasi pukul 19.00 WIB dan selanjutnya kegiatan akan dimulai pukul 20.00 WIB. Namun perkiraan tersebut meleset karena tanggal penyelenggaraan Family Day itu bersamaan dengan hari libur sekolah maupun kantor, sehingga lalu lintas menjadi padat dan kemacetan menjadi sangat panjang. Selain itu kemacetan juga disebabkan adanya kecelakaan lalu lintas serta kendaraan yang mogok, sehingga kemacetan yang terjadi semakin parah dan perjalanan rombongan peserta Family Day semakin lama (mencapai + 5 jam). Saat rombongan Surabaya tiba di lokasi Family Day, peserta dari PP Malang, Blitar dan Singapura sudah menunggu cukup 10 BAHTERA lama, sehingga Family Day dibuka tanpa kehadiran rombongan dari gereja Surabaya. Apapun yang sudah terjadi kami tetap bersyukur kepada Tuhan Yesus yang oleh penyertaan-Nya, kami semua dapat tiba dengan selamat di tempat tujuan, walaupun terlambat. Kami yakin bahwa Tuhan akan selalu menuntun domba-domba-Nya, yang tetap bersandar kepada-Nya. Meski selama perjalanan peristiwa-peristiwa kecelakaan kami jumpai, namun Tuhan Yesus menghindarkan kami semua dari celaka yang bisa saja menimpa. Adapun peserta Family Day tahun ini terdiri dari 18 jemaat PP Malang, 12 jemaat Blitar, 3 jemaat Pasuruan, 15 jemaat PP Kutisari, dan 81 jemaat Gereja Surabaya serta 31 jemaat dari gereja Singapura, sehingga total peserta + 160 orang. Sedangkan jemaat dari Kediri, kali ini tidak bisa mengikuti Family Day karena adanya keperluan di masing-masing keluarga. Meski demikian, dengan jumlah peserta sebanyak 160 orang sungguh telah membuat acara Family Day amat semarak. Puji Tuhan Yesus! Sayangnya jemaat dari gereja Singapura tidak bisa mengikuti Family Day sampai selesai karena mereka harus UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Family Day GYS SE-JAWA TIMUR melanjutkan perjalanan turnya ke kota Surabaya. Mereka hanya bisa mengikuti Family Day mulai hari Jumat hingga Sabtu. Kami berharap di kesempatan mendatang, jemaat dari gereja Singapura bisa mengikuti Family Day hingga tuntas. Tema Family Day kali ini adalah “Gereja Adalah Satu Keluarga”. Panitia memutuskan menggunakan tema tersebut karena panitia berpendapat bahwa betapa pentingnya semangat kekeluargaan itu ada di seluruh cabang Gereja Yesus Sejati seJawa Timur. Family Day itu sendiri merupakan sarana yang tepat untuk membentuk tali kasih kekeluargaan yang semakin erat di antara semua jemaat. Dari sisi penggembalaan, semangat untuk mempererat tali kasih kekeluargaan sangat penting, karena dengan semangat itulah masing-masing jemaat akan merasa bahwa di antara mereka tidak ada perbedaan, mereka adalah saudara yang saling mengingatkan serta menguatkan bila ada anggota keluarganya yang lemah. Seperti yang telah Tuhan Yesus katakana, kita adalah satu tubuh. Bila ada anggota tubuh yang sakit maka anggota tubuh lainnya juga merasakan hal yang sama. Dengan kuatnya rasa persaudaraan, maka segala bentuk kekurangan dalam tubuh gereja akan menjadi hilang, sehingga penginjilan semakin mudah dilakukan di mana pun. Kebaktian Sabat Lomba Balap Karung Family Day tahun 2010 ini diisi dengan berbagai kegiatan yang positif, seperti santapan rohani, berbagai macam lomba, diskusi dan kegiatan lainnya. Panitia sendiri juga sangat bersukacita melihat betapa gembiranya seluruh jemaat dalam gelak canda dan tawa. Dari situlah nampak dengan jelas hubungan persaudaraan yang erat di semua lapisan jemaat, yang tidak membedakan apa pun, karena masing-masing pribadi mengetahui bahwa mereka semua adalah saudara yang senantiasa harus dikasihi, seperti Tuhan Yesus mengasihi domba-domba-Nya. Meski Family Day singkat waktunya, namun amatlah besar artinya bagi pribadi masing-masing jemaat. Untuk itu gereja bertekad melaksanakan Family Day tahun depan dengan kegiatan yang lebih lengkap serta lebih bermanfaat bagi kerohanian jemaat agar jemaat semakin dewasa dan nama Tuhan selalu dimuliakan. Pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak.” Meskipun panitia telah berusaha keras untuk menyukseskan Family Day, namun tetap ada kekurangan. Dan itu akan menjadi bahan evaluasi yang penting bagi gereja agar penyelenggaraan Family Day di tahun mendatang bisa lebih baik lagi. [Agoes.M] Perang Guling Pujian BAHTERA 11 berita gereja Pertemuan Guru Agama & Ma jelis GYS Jakarta P uji Tuhan bahwa pada tanggal 24 Juli 2010 untuk pertama kalinya Majelis GYS Jakarta mengadakan pertemuan dan acara 12 BAHTERA ramah-tamah dengan guru-guru agama. Pertemuan ini disambut dengan tangan terbuka dan dianggap penting oleh para guru agama karena untuk pertama kalinya Majelis mau mendengarkan masalah, kesulitan atau kendala yang dialami oleh para guru agama dalam hal tata cara mengajar, kondisi kelas maupun masalah dengan murid-murid. Ini menandakan Majelis juga peduli dengan kemajuan sekolah Sabat dan Sekolah Minggu Gereja Yesus Sejati Jakarta. Pertemuan ini diikuti ± 30 guru agama, 4 orang majelis, 2 orang diaken, Pdt. Lukas MC dan Ibu Sylvia, serta Pdt. Hana Viviana. Pertemuan diawali dengan kata sambutan dari ketua Majelis GYS Jakarta dan dilanjutkan dengan acara makan malam bersama. Setelah itu baru dimulai dengan acara inti yaitu : presentasi tentang kehadiran guru dan murid setiap kelas, lalu masalah/kendala yang dalami oleh guru masing-masing kelas. Sebelum acara ditutup, kami membahas cara mengatasi masalah-masalah yang dihadapi setiap kelas dan mencari solusi terbaik. Bagi kami acara ini sangat bermanfaat karena kami merasa mendapat dukungan dan dorongan dalam pelayanan kami. Majelis mau bergandengan tangan dengan guru-guru agama untuk meningkatkan pelayanan kami. Dan sebagai tindak lanjutnya, akan diadakan evaluasi beberapa bulan kemudian. Semoga pelayanan kita tidak sia-sia. berita gereja PENTAHBISAN DIAKEN GEREJA JAKARTA Diaken baru asal Pontianak Gereja Jakarta bertambah seorang diaken baru pada tanggal 10 Juli 2010. Siapa gerangan dia ? Nama panggilan barunya adalah Diaken Yohanes Tjia. Dia yang kelahiran Pontianak, terdaftar di gereja dengan nama lengkap Djumardi Sutjianto Tjia. Takut melihat doa dalam bahasa Roh Djumardi mengenal Tuhan Yesus dan masuk di Gereja Yesus Sejati diawali dari puteri sulungnya Asri Utami Dewi yang bersekolah di Sekolah Kristen Kanaan. Melalui Sekolah Kristen Kanaan, Asri yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) rajin mengikuti pendidikan agama di Gereja Yesus Sejati. Pada suatu kali di gereja diadakan Kebaktian Pekabaran Injil (KPI). Asri kecil yang duduk di kelas tiga SD membawa pulang undangan KPI dan berkata kepada ayahnya : “ Pa, ada undangan dari sekolah, kumpulnya di gereja” . Itu merupakan kali pertama ayahnya menginjakkan kaki di gereja. Dia merasa takut melihat jemaat yang berdoa dalam bahasa Roh. Setelah pulang ke rumah, Asri dimarahi karena mengajak ayahnya ke gereja. Sekalipun demikian, Djumardi tidak melarang anaknya ke gereja. Anak yang lambat-laun tumbuh iman kepercayaannya kepada Tuhan Yesus ini, meminta izin kepada ayahnya untuk dibaptis. Ayahnya tdak mengizinkan mengingat usianya yang masih kecil. Ayahnya berkata : “ Nanti kalau kamu sudah besar”. Ayahnya menepati janji memberi izin anaknya dibaptis setelah Asri duduk di SMP. Djumardi berpendapat bahwa kepercayaan seseorang harus dihormati. Tanggal 5 Desember 1998 merupakan hari kelahiran baru Asri. Belum ke gereja, sudah berniat dibaptis Suatu hari di bulan Januari 1999, tetangga Djumardi mengajak isterinya yang bernama Tjong Tjai Tjin ke Gereja Yesus Sejati untuk mengikuti kelas katekisasi. Setelah mengikuti pelajaran katekisasi dan mendengar firman Allah di gereja, Tjong Tjai Tjin memutuskan untuk menerima baptisan pengampunan dosa pada tanggal 3 April 1999. Djumardi berpikir dalam hati dan berkata kepada isterinya biarlah ia menyusul nanti saja baru dibaptis. Pada hari yang sama, saat berdoa bersama sebelum pergi ke tempat baptisan, Tuhan mengaruniakan Roh Kudus kepada Tjong Tjai Tjin. Betapa besar kasih anugerah Tuhan Yesus dilimpahkan kepadanya sebagaimana perkataan Yesus: “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. “ (Yoh. 3 : 5). Dia telah menerima dua persyaratan hidup kekal sekaligus pada hari yang sama. Dia adalah orang kedua di dalam keluarga yang percaya Tuhan Yesus. Yakin pada Allah dan gereja yang benar Tahun 1998 Jakarta dilanda kerusuhan hebat. Melihat kerusuhan yang mengerikan, Djumardi berpikir mungkin kiamat akan segera tiba. Terpikir olehnya tentang keselamatan dirinya. Hatinya gundah gulana karena berpikir bahwa dia tidak BAHTERA 13 Tidak percaya dirinya bisa dipilih menjadi diaken Dalam kata sambutannya Dk. Yohanes mengharapkan bimbingan dan pengarahan dari pengerja, agar membuahkan pelayanan yang baik dan berharga di mata Tuhan Yesus. Dia juga berharap kelak bisa bekerja sama dengan pengerja dan jemaat Gereja Yesus Sejati Jakarta. [Juliana Surja] KELAS PIANO berita gereja Florensia & Cinti Francine & Jessica 14 BAHTERA Mengharapkan bimbingan agar pelayanannya berharga di mata Tuhan Haleluya, puji syukur kepada Tuhan bahwa pada hari Minggu, 1 Agustus 2010, GYS Surabaya (di Merbabu) sudah mulai mengadakan kelas piano. Kelas ini bertujuan untuk melatih para kader baru di bidang musik, khususnya piano, dengan tujuan agar mereka yang ikut kelas piano ini kelak dapat ikut melayani pekerjaan Tuhan sebagai pianis. Kelas ini juga diadakan mengingat selama ini generasi penerus di bidang piano hampir terlupakan. Puji Tuhan, peserta kelas piano angkatan pertama ini mencapai 5 orang. Mereka terdiri dari anak-anak, remaja dan pemuda. Kelas ini diberikan secara privat setiap hari Minggu mulai pk. 09.30 - 12.00 WIB. Ternyata para peserta cukup antusias mengikutinya. Harapan kami, cabang-cabang GYS di daerah lain juga dapat memperhatikan generasi penerus di bidang alat musik ini. Imanuel. UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. dapat selamat apabila dunia ini kiamat. Ketika Gereja Yesus Sejati Jakarta mengadakan Kebaktian Pekabaran Injil (KPI), isterinya mengajaknya ikut ke gereja dan Djumardi mau ikut pergi. Pada hari pertama KPI, Dia maju ke depan untuk berdoa dan menerima Roh Kudus, yakni Roh Allah. Tuhan yang hidup dan pengasih telah mengaruniakan Roh Kudus kepadanya pada tahun 1999. Hatinya penuh sukacita. Dia yakin bahwa Allah yang disembahnya adalah Allah yang benar. Dia juga yakin pada gereja yang dia datangi adalah gereja Allah yang benar karena dia telah mengalami sendiri suatu pengalaman rohani yang sungguh ajaib: menerima Roh Kudus. Pada tanggal 2 September 2000 dia memutuskan untuk memberi diri dibaptis di Gereja Yesus Sejati Jakarta bersama puteri bungsunya Claudia Yunita. Dengan demikian seisi keluarga telah dibaptis menjadi anak Allah. Dalam perjalanan iman kepercayaannya selama sepuluh tahun, Djumardi merasakan kasih dan anugerah Tuhan yang sangat besar atas dirinya dan keluarganya. Sebelum percaya Tuhan dia dan isterinya sering sakit berkepanjangan. Dia tidak bisa tidur sehingga perlu mengkonsumsi obat tidur. Isterinya sakit hingga nyaris terenggut jiwanya. Kini dia dan isterinya dapat hidup sehat. Ketika Pengerja Gereja Jakarta pertama kali menghubunginya dan menyampaikan berita bahwa dia dicalonkan sebagai diaken Gereja Jakarta, dia mengira itu hanya bercanda. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan bisa dipilih menjadi pelayan Tuhan. Saat pengerja lain menyampaikan selamat kepadanya karena telah lulus tahap penyeleksian calon diaken pada Rapat Gabungan Majelis Pusat dan Pendeta, dia yang pernah menolak, tercengang. Dia bersedia diangkat sebagai diaken setelah mendapat dorongan dari para pengerja dan persetujuan isterinya. Memang, untuk menjadi pelayan Tuhan sangat dibutuhkan dukungan dari isteri dan segenap keluarga. berita gereja Pentahbisan Diaken GYS Daan Mogot K Kebaktian Sabat sore GYS Daan Mogot 4 September 2010 dibawakan oleh Pdt Natan Dermawan dan diberi judul “Teladan Pelayanan Rasul Paulus”. Khotbah kali ini tidaklah sepanjang khotbah biasanya karena setelah penyampaian khotbah, dilanjutkan dengan pentahbisan Sdr. Harley Y Tjandra sebagai diaken. Sdr Harley lahir di Jakarta 8 Juni 1977 dan dibaptis 15 Oktober 1995. Selama Sdr. Harley berdomisili & berkebaktian di GYS Daan Mogot, ada beberapa tugas pelayanan yang pernah dilakukannya, antara lain sebagai Guru Agama, Anggota Tim Besuk, Ketua SPA, Karus Keagamaan periode 2006-2009 & 2009-2012. Pentahbisan dilakukan dengan doa & penumpangan tangan yang dipimpin oleh Pdt. Paulus, kemudian dilanjutkan oleh Pnt. Ishak Halingkar, Pdt. Christian Suryanto dan Pdt. Natan Dermawan. Dengan ditahbiskannya Sdr. Harley sebagai diaken dengan nama Diaken Daniel, maka jumlah diaken dan diakenis di GYS Daan Mogot menjadi 3 orang yaitu Diakenis Dorkas, Diaken Markus & Diaken Daniel Setelah pentahbisan diaken, acara dilanjutkan dengan acara purnakarya Pdt. Christian Suryanto karena telah memasuki usia 65 tahun, usia masa pensiun. Acara tersebut diisi dengan kata sambutan dari Pnt. Ishak Halingkar yang mewakili Majelis Pusat Indonesia dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Diaken Daniel yang mewakili Pengurus GYS Daan Mogot. Dalam kata sambutan tersebut disampaikan pula ucapan terima kasih kepada Pdt. Christian Suryanto atas segala jerih lelah dan upaya dalam pelayanannya, serta harapan atas pelayanan beliau selanjutnya. Kemudian Pdt. Christian Suryanto diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan pesannya dan dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Majelis Pusat dan GYS Daan Mogot kepada Pdt. Christian Suryanto. Berikut adalah profil dari Pdt. Christian Suryanto. Pdt. Christian Suryanto lahir di Tanggerang 12 September 1945 dan dibaptis di Tanggerang 21 Desember 1966 serta ditahbiskan menjadi pendeta pada 12 Desember 1989. Setelah melayani selama 21 tahun sebagai pendeta di Gereja Yesus Sejati, maka pada tanggal 12 September 2010 Pdt. Christian Suryanto telah genap berusia 65 tahun dan telah memasuki masa pensiun. Selama melayani sebagai pendeta, banyak jemaat maupun simpatisan yang pernah digembalakan dan banyak gereja maupun Pos Pelayanan yang telah ditanganinya. Berikut adalah daftar sesuai urutannya : Surabaya, Salatiga, Tasikmalaya, Jakarta, Tanggerang, Sunter & Bekasi, Banjarmasin, Surabaya, Daan Mogot & Bogor, Makasar, Jakarta, Daan Mogot & Tanjung Duren. Beliau juga pernah melayani di Sekolah Kanaan Kran. Selain sebagai pendeta, beberapa pekerjaan kudus juga pernah dilakukannya, yaitu sebagai Bendahara Persekutuan Pemuda Tanggerang, Ketua Majelis Tanggerang, Sekretaris Majelis Pusat, Ketua Yayasan Kanaan Tanggerang, Ketua Dep. Pendidikan, Anggota Kongres International dan Pengajar yang masih aktif di STT Kanaan sampai saat ini. Masa pensiun atau usia 65 tahun ternyata bukanlah merupakan suatu alasan bagi Pdt. Christian Suryanto untuk mengakhiri tugas pelayanannya sebagai pendeta, tetapi semangat untuk melayani Tuhan masih menggebu-gebu di dalam dirinya. Maka di masa pensiun ini beliau masih bersedia menerima tugas dari Majelis Pusat Indonesia untuk melakukan tugas pelayanan sebagai pendeta di daerah perintisan di pulau Bali. Sungguh bukan suatu pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, namun merupakan suatu tantangan yang besar untuk memenangkan jiwa-jiwa baru agar memperoleh keselamatan. “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (Lukas 10:2) BAHTERA 15 berita gereja ggu Anak-anak sabar menun Mereka b elajar ma ndiri Tertib berbaris Panggung b Menyanyi b oneka ersama -anak Kamar tidur anak Kunjungan ke Berbagi bingkisan B Pengurus dan jemaat PP Fatmawati Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus bahwa kami, pengurus & jemaat PP Fatmawati dapat berbagi kasih dengan anak-anak balita Panti Asuhan Si Boncel pada tanggal 4 September 2010 di Jl. Desa Putra No. 5, Srengseng Sawah, Jagakarsa. Ini adalah kunjungan pertama kami ke panti asuhan. Panti Asuhan Balita ini dikelola oleh Yayasan Katholik (Perhimpunan Vincentius Jakarta). Anak-anak balita di panti asuhan itu berjumlah 88 anak terdiri dari 76 anak usia 2 - 6 tahun dan 12 anak usia 3 bulan - 1,5 tahun. Adakalanya kita melihat ada keluarga yang tidak dikaruniakan anak dan mereka sangat mengharapkan kehadiran anak kecil di keluarga mereka. Tetapi harapan mereka tidak terwujud 16 BAHTERA Panti Asuhan Si Boncel sehingga mereka harus mengadopsi anak. Tetapi, ada juga keluarga yang telah dikaruniai anak, malah menitipkan anakanak mereka di panti asuhan karena berbagai alasan, seperti kekurangan biaya, malu mengakuinya atau masalah lainnya. Padahal bocah-bocah mungil itu tidak pernah ingin mereka dititipkan di panti asuhan itu. Tentunya mereka juga tidak pernah minta agar dilahirkan ke dunia fana ini hanya untuk ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka. Mereka berusaha hidup mandiri tanpa kasih sayang orang tua, walaupun mereka sebenarnya masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua mereka. Sebagai umat Kristen apa yang akan kita lakukan ketika melihat kejadian dan mengalami kondisi yang seperti itu? Ada perkataan Alkitab yang berbunyi “Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati” (Yak 2:14-26). Oleh karena itu, kita harus memperhatikan dan membantu saudara-saudara kita yang kekurangan dan benar-benar membutuhkan bantuan kita seperti anak-anak yang ada di panti asuhan tersebut. Mereka sangat memerlukan dan merindukan kasih sayang dan perhatian. Mereka adalah bocah-bocah lugu yang tidak tahu apa-apa, harus menanggung beban hidup akibat dari orang tua mereka yang tidak bertanggungjawab telah meninggalkan mereka di panti asuhan. Bersyukur jika kita dapat membantu sedikit dan meringankan beban mereka. Amin [Aan Yusak] Jangan kita lewatkan lagi kesempatan emas ini ! Kita semua adalah satu tubuh yaitu Gereja Yesus Sejati. Marilah kita dukung dalam doa dan dana secara gotong royong untuk pembelian gedung kantor baru Majelis Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia Gedung MP (warna merah bata) Majelis Pusat menilai alternatif membeli Gedung Sekolah Lentera Kasih adalah pilihan terbaik yang Tuhan sediakan buat kita semua. Gedung tersebut letaknya di sebelah kantor Majelis Pusat sekarang. Keadaan Kantor Pusat sekarang : 1. Sumpek, kekurangan ruangan/kamar 2. Kekurangan lemari 3. Kekurangan gudang 4. Tidak ada ruang tamu 5. Tidak ada ruang makan dan dapur 6. Tidak ada aula kebaktian 7. Barang tercecer di mana-mana dan bertumpuk-tumpuk. UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Pertimbangan keputusan pembelian gedung Sekolah Lentera Kasih: 1. Letak strategis 2. Tidak banjir 3. Tidak macet 4. Dekat dengan gereja cabang antara lain : Gereja Sunter, Gereja Jakarta sehingga mudah dukungan SDM. 5. Mudah akses ke bandara, dekat dengan jalan tol. 6. Dapat ditempati langsung. 7. Tempat parkir luas. 8.Kemungkinan dapat menampung kegiatan berskala nasional 200-300 peserta yang tidak tertampung oleh gereja cabang maupun Wisma Berkat saat ini. Persembahan dana dapat disalurkan melalui: Nama Bank : BCA Hasyim Azhari Atas Nama : Gereja Yesus Sejati No. Rekening : 262-3000-311 Tuhan memberkati, Amin. Sekolah Lentera Kasih BAHTERA 17 berita gereja PELAYANAN KREATIF Jumlah peserta terbanyak Penataran Pekerja Kudus diadakan setiap tahun oleh Majelis Pusat. Tahun ini jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraan: hadir 79 orang pada tanggal 3 dan 4 Oktober 2010 di Wisma Berkat Cibodas. Peserta datang dari 16 gereja dan 4 pos pelayanan. Selain jumlah peserta yang terbanyak, keistimewaan kali ini adalah belum pernah peserta dari Banjarmasin sebanyak 7 orang, dan peserta dari Makassar sebanyak 4 orang hadir lengkap dengan pengurusnya. 17 Orang peserta (22%) datang menghadiri penataran dengan pesawat terbang. Juga untuk pertama kalinya ada peserta yang mendadak muncul sebanyak 4 orang. Gereja Sunter masih tetap sebagai pemegang rekor tertinggi dalam jumlah peserta, 10 orang. Gereja-gereja lainnya yang cukup baik karena hampir seluruh pekerja kudusnya hadir yaitu Gereja Tangerang 7 orang, Gereja Cianjur 5 orang. Semangat para peserta patut dijadikan teladan. Hanya satu kekurangannya, sangat disayangkan peserta dari Jawa Tengah tidak nampak. Siapa saja pesertanya ? Penataran Pekerja Kudus diikuti oleh 2 orang penatua, 29 orang diaken, 41 orang pengurus gereja, 3 orang pengerja Pusat, dan 4 orang peninjau. Dengan melihat warna kartu nama dapat diketahui bahwa ada 31 orang penatua dan diaken 18 BAHTERA yang memakai kartu warna merah, 26 orang yang memakai kartu warna kuning yang menunjukkan mereka adalah Karus Keagamaan, 18 orang peserta yang memakai kartu warna hijau yang menunjukkan mereka adalah Karus Umum, sedangkan Karus Keuangan sebanyak 13 orang yang memakai kartu warna biru. Pelayanan abad 21 Pdt. Wang Ming Chang dari Taiwan membawakan dua judul materi penataran dalam tujuh sesi , yakni “Mencari terobosan dalam pelayanan abad 21” dan “Estafet amanat”. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa kini manusia hidup di tengah angkatan yang tidak percaya, angkatan yang jahat dan tidak setia, angkatan yang ‘meledak’ dalam pengetahuan, angkatan yang kekurangan sumber daya manusia, dan angkatan yang menentang tradisi. Kita sebagai umat Allah yang hidup di tengah angkatan ini, hendaklah kita menjadi angkatan yang menyebarluaskan Injil dan angkatan yang melayani dengan kreatif. Perkara besar akan terjadi pada abad 21, pengetahuan dunia dan pengetahuan rohani bertambah, Injil tersebar ke seluruh pelosok dunia, seisi keluarga Israel diselamatkan, Kristus datang kembali. Sebagai gereja sejati, bagaimana kita menghadapinya ? Kita harus mengisinya dengan pengetahuan rohani, proaktif menyebarluaskan Injil, dan mempersiapkan diri untuk diangkat ke surga. Pelayanan kreatif yang dapat diterapkan di gereja Selain menerima pelajaran, juga ada kesempatan untuk bertanya pada sesi “Tanya-Jawab”. Kesulitan dan masalah yang dihadapi di dalam gereja bisa ditanyakan untuk mendapatkan jalan keluar. Peserta merasa sangat terbangun dengan firman Tuhan dan kesaksian-kesaksian yang disampaikan. Banyak contoh yang dapat menjadi inspirasi bagi pengurus untuk diterapkan di gereja masing-masing. Semoga Tuhan menambahkan tekad dan semangat pelayanan kita. [Juliana Surja] Saat瑟Sesi Penataran Peserta GYS Makassar Saat Doa Pagi Peserta PP Makassar UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. Peserta GYS Bandung 大dan Kopo Peserta GYS Sunter Peserta GYS Banjarmasin dan Palangkaraya Peserta GYS Surabaya dan PP Malang Peserta GYS Cianjur, Sukabumi dan Bogor Peserta GYS Tangerang Peserta GYS Daan Mogot Peserta GYS Tasikmalaya dan Bekasi Peserta GYS Jakarta Peserta GYS Tj Duren Peserta GYS Pontianak Peserta PP Fatmawati info produk Merah Seperti Darah Pengalaman Telah terbit 3 pamflet kesaksian Bagi yang berminat dapat pesan melalui Sekretariat/Kolportase gereja cabang setempat atau lihat Cara Mendapatkan Produk Literatur (Hal.2) di BUKU DAFTAR PRODUK LITERATUR 2010 seorang berlatar belakang agama Budha yang memiliki kerinduan untuk mengikuti Tuhan dan menjadi Kristen. Dalam pergumulan dan usahanya akhirnya dia bisa menerima Roh Kudus dan mantap untuk melanjutkan menerima baptisan air. Tuhan memberikan karunia penglihatan saat dibaptis, “saya telah mendapat penglihatan dari Tuhan dan menjelaskan bahwa baptisan air yang dilaksanakan adalah sesuai dengan petunjuk dari Tuhan” Kode : 111006, Harga : Rp. 850,- Tuhan Memimpin Keluargaku ke gerejaNya Saya sering DIA yang Menyem­ buhkan dan Menye­lamatkan berdoa mohon Tuhan menunjukkan gereja mana untuk berkebaktian. Ternyata Tuhan tahu isi hati saya dan memimpin ke gerejaNya dengan ajaib. Saat sibuk mengurus perpindahan sekolah anak dari Medan ke Jakarta, Tuhan memimpin anak-anak saya masuk sekolah Kristen Kanaan. Dari sinilah awalnya sampai akhirnya saya dan keluarga bisa percaya Yesus. Kode : Berawal dari sang ayah yang mengalami sakit parah, sering muntah darah karena sakit paru-paru yang kronis dan tidak ada harapan. Dalam keadaan ekonomi yang sulit, mereka harus bertahan. Lalu sang ibu mendapat mimpi ajaib yang kemudian menuntunnya menjadi umatNya” Kode : 111005 Harga : Rp.850,- 111007, Harga : Rp.850,- Jumlah lagu di Kidung Rohani Man­ darin dari sejak Agustus 2009 telah berubah dari 530 lagu menjadi 468 lagu. Untuk membantu Anda mengetahui lagu-lagu mana saja dan penyesuaian saat ikut kebaktian. Departemen Literatur telah mencetak stiker “Perbandingan Nomor Kidung Rohani 530 dan Kidung 468”. Bagi yang membutuhkan, stiker ini dapat diminta/diperoleh secara cuma-cuma (gratis) di sekretariat/ pengurus gereja cabang. Stiker ini dapat ditempel atau disisipkan di Kidung Rohani Anda.