FUNGSI PARTAI POLITIK DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN POLITIK BAGI MASYARAKAT (STUDI DI DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) PARTAI DEMOKRAT KOTA MANADO) Oleh : Marchel Fernando Rolos ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa pendidikan politik yang diakukan oleh Partai Demokrat Kota Manado belum memberikan dampak yang positif bagi masyarakat itu disebabkan karena pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan oleh partai Demokrat Kota Manado lebih terfokus kepada kader partai Demokrat itu sendiri. Pendidikan politik yang dilakukan kepada masyarakat hanya dilakukan menggunakan metode satu arah dalam artian masyarakat hanya menerima tanpa ada tanggapan balik dari masyarakat, kemudian pendidikan politik yang dilkukan berupa serap aspirasi masyarakat, partai demokrat hanya melibatkan beberapa masyarakat saja, bukan semua masyarakat yang berada di kelurahan atau di kecamatan, berbeda dengan pendidikan politik yang dilakukan oleh partai democrat kepada kader partai, pendidikan politik yang dilakukan itu berupa pendidikan politik yang sudah menjadi program dari partai democrat itu sendiri, dimana setiap enam bulan dilaksanakan pelatihan atau pendidikan politik kepada kader. Sehingga tidak ada keseimbangan yang dilakukan oleh partai demokrat dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dan kepada kader partai. Sehingga partai democrat kota manado harus memberikan pendidikan politik baik kepada masyarakat atau kader harus seimbang, serta khusunya pendidikan politik kepada masyarakat harus dilakukan dengan sesuai tujuan dan esensi yang sebenarnya yaitu memberikan pendidikan politik kepada masyarakat untuk masyarakat mampu dan pintar dalam menentukan pilihan kepada partai atau calon yang akan dipilih yang menjadikan kesejahteraan masyarakat sebagai orientasi utama. Kata kunci : Partai Politik, Pendidikan Politik, dan Masyarakat PENDAHULUAN Partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, menyalurkan aspirasi, dan pendapat politik yang memungkinkan untuk membangun negara. Saat ini sistem politik Indonesia telah menempatkan partai politik sebagai salah satu pilar penyangga demokrasi. Kehadiran partai politik dalam Negara demokrasi tidak dapat dilepaskan dari peran dan fungsinya, tidak hanya kepada konstituen yang dikelola tetapi juga kepada bangsa dan negara. Baik buruknya sebuah partai politik akan berdampak pada baik buruknya sebuah bangsa. Hal ini karena jabatan-jabatan dalam sebuah negara nantinya akan diisi oleh orang-orang dari partai politik yang ada melalui pemilu. Kurang terdidiknya warga negara secara politik, telah menyebabkan mereka cenderung pasif dan mudah dimobilisasi untuk kepentingan pribadi/jabatan dari para elite politik. Lebih dari itu, mereka juga tidak bisa ikut mempengaruhi secara signifikan proses-proses pengambilan keputusan yang berkaitan erat dengan kehidupan mereka. Pada hal, sudah menjadi rahasia umum bahwa proses demokratisasi yang sehat mensyaratkan adanya partisipasi politik yang otonom dari warga negara. Partisipasi politik yang otonom ini, hanya dapat dimungkinkan jika warga negara cukup terdidik secara politik. Di Indonesia peran Partai Politik adalah sebagai pilar penyangga demokrasi. Dalam artian bahwa, keberadaan demokrasi tanpa adanya Partai Politik adalah sebuah situasi kekuasaan tanpa legitimasi. Karena begitu pentingnya peran Partai Politik, maka sudah selayaknya jika Partai Politik diharapkan mampu menjamin demokratisasi yang sehat dan efektif. Dengan kondisi Partai Politik yang sehat dan efektif, maka memungkinkan untuk melaksanakan rekrutmen pemimpin atau proses pengkaderan, pendidikan politik dan kontrol sosial yang sehat. Dengan Partai Politik pula, konflik dan konsensus dapat tercapai guna mendewasakan masyarakat. Konflik yang tercipta tidak lantas dijadikan alasan untuk memecah belah partai, tapi konflik yang timbul dicarikan konsensus guna menciptakan partai yang sehat dan fungsional. Pendidikan politik apabila dilaksanakan oleh partai politik secara maksimal dan pada esensi yang sebenarnya maka akan memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat, maksudnya masyarakat mampu menjadi orang yang sadar akan kewajiban mereka serta yang paling penting dalam pelaksanaan pendidikan politik yaitu masyarakat menjadi sadar dan menjadi orang yang pintar dalam memberikan pilihan kepada partai politik atau calon yang benar dan tulus dalam hal kesejahteraan rakyat. Tetapi yang menjadi masalah dalam proses pendidikan politik yang dilaksanakan oleh partai politik saat ini khususnya partai demokrat kota manado masih belum maksimal dan bukan pada tujuan yang sebenarnya, dalam artian Partai Demokrat Kota Manado dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat belum memberikan pengaruh atau dampak terhadap pola pikir masyarakat menyangkut pemahaman mereka terhadap politik dan partai politik saat ini, itu didasari dengan partai demokrat dalam memberikan pendidikan politik dengan pemberian uang kepada masyarakat dalam proses pemilihan umum. Dengan adanya keadaan seperti ini maka penulis merumuskan suatu penelitian dengan memfokuskan Fungsi Partai Politik dalam Melaksanakan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Pada penelitian ini penulis mengambil objek penelitian dengan melihat keadaan dalam Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Manado. Dengan timbulnya permasalahan yang ada salah satunya yaitu pelaksanaan pendidikan politik masih berorientasi pada pemberian uang kepada masyarakat, maka dari itu peniliti bermasud untuk menelitinya dan merumuskan dalam hasil akhir. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Prof. Miriam Budiarjo Partai Politik adalah suatu kelompok yang terorganisir di mana para anggotanya mempunyai orientasi, cita-cita dan nilai-nilai yang sama dengan tujuan kelompok untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakannya. Istilah pendidikan politik dalam Bahasa Inggris sering disamakan dengan istilah political sucialization. Istilah political sosialization jika diartikan secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia akan bermakna sosialisasi politik. Oleh karena itu, dengan menggunakan istilah politicalsosialization banyak yang mensinonimkan istilah pendidikan politik dengan istilah Sosialisasi Politik, karena keduanya memiliki makna yang hampir sama. Dengan kata lain, sosialisasi politik adalah pendidikan politik dalam arti sempit. Definisi mengenai pendidikan politik yang dikutip oleh Kartini Kartono Pendidikan politik adalah bentuk pendidikan orang dewasa dengan menyiapkan kader-kader untuk pertarungan politik dan mendapatkan penyelesaian agar menadang dalam perjuangan politik dan Pendidikan politik adalah upaya edukatif yang internasional, di sengaja dan sistematis untuk membentuk inividu sadar politik, dan mampu menjadi pelaku politik yang bertanggung jawab secara etis atau moril dalam mencapai tujuan-tujuan politik. Menurut Kartini Kartono Dengan adanya pendidikan politik diharapkan setiap individu dapat mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan. Serta bahwa dengan adanya pendidikan politik setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja tapi juga lebih jauh dapat menjadi seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik untuk mampu mengemban tanggung jawab yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan peningkatan kadar partisipasi dalam dunia politik. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yang lebih menggambarkan pada metode penelitian kualitatif . Dimana metode penelitian kualitatif memberikan konsep penggambaran tentang pelaksanaan fungsi partai politik dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat oleh Partai Demokrat Kota Manado berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang partai politik. Fokus pada penelitian ini yaitu Program Partai Demokrat Kota Manado dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan Dampak pendidikan politik bagi partisipan partai Demokrat Kota Manado. Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti, Atau dengan kata lain biasa disebut dengan Narasumber. Dalam penelitian ini yang menjadi informan ialah : Ketua DPC Partai Demokrat Kota Manado, Anggota DPC Partai Demokrat Kota Manado, dan partisipan/masyarakat Kota Manado. Seluruh kegiatan penelitian data tidak terlepas dengan suatu metode pengumpulan data, sebab dalam memilih suatu metode penelitian tidak terlepas dari masalah-masalah yang hendak diteliti. Dalam suatu kegiatan penelitian metode memang berperan sangat penting, sebab metode memiliki peranan penting dalam suatu penelitian. Oleh karena itu metode penelitian adalah salah satu Setelah dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik kualitatif data yang tersediaDalam menganalisa data penulis menggunakan analisa data dalam metode penelitian dengan menjawab rumusan masalah maka dengan menggunakan analisa data deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono dalam bukunya metode peneltian kualitatif dan kuantitatif mengatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pedoman pada jenis penelitian deskriptif, dimana data terkumpul dengan teknik wawancara dan dokementer kemudian proses selanjutnya adalah penyederhanaan melalui beberapa proses baik pencatatan, pengetikan, penyuntingan agar mudah dibaca dan dipahami serta upaya mencari jawaban atas permasalahan yang dirumuskan. Setelah dilakukan pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan teknik kualitatif data yang tersedia. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Dewan Pimpinan Cabang adalah lembaga (organisasi) yang memiliki wewenang tertinggi di tingkat kabupaten/kota dan bertanggung jawab kepada Musyawarah Cabang (MUSCAB). Dewan Pimpinan Cabang merupakan lembaga diatas Anak Cabang (Tingkat Kecamatan). Partai ini diberi nama Partai Demokrat yang berada diseluruh wilayah Republik Indonesia dan berkedudukan hukum di Ibu Kota Negara. Partai demokrat kota manado berdiri pada bulan september tahun 2003, dan ketua partai demokrat kota manado pertama kali oleh james sumendap, tetapi kepemimpian James sumendap hanya selama beberapa bulan kemudian diganti oleh Joudy Watung pada desember 2003 dan berakhir pada tahun 2007, setelah itu kepngurusan partai demokrat kota manado dipimpin oleh Mor Bastian pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, kemudian digantikan oleh Morris Korah sampai saat ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Program Partai Demokrat Kota Manado 1. Pelaksanaan Pendidikan Politik Sesuai program dari partai demokrat kota manado dalam hal pendidikan politik baik kepada masyarakat dan pendidikan politik kepada kader, yang menjadi program tahunan dari partai demokrat kota manado, apalagi dalam menyambut pemilihan umum baik pemilihan legislatif maupun pemilihan eksekutif, pendidikan politik yang dilakukan oleh partai demokrat, itu dilakukan pada kader dan masyarakat yang menjadi dasar sesuai program yang ada, sesuai dari hasil rapat DPC partai Demokrat Kota Manado. Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 mendefinisikan bahwa pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 pasal 31 menyebutkan bahwa: 1. Partai politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender dengan tujuan antara lain: a. Meningkatkan kesadaran hakdan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. b. Meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa 2. Pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk membangun etika dan budaya politik sesuai dengan Pancasila. Berdasarkan pasal 31 tersebut seharusnya menjadi pedoman bagi partai politik yang ada dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat. Namun dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa pendidikan politik yang dilakukan DPC Partai Demokrat Kota Manado selama ini juga belum sesuai dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2011, selain itu juga pendidikan politik yang dilakukan belum mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat Kota Manado . Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat, hampir seluruh dari narasumber mengatakan alasan mereka mengikuti pemilu adalah karena hanya sebatas pada berpartisipasi semata, dan alasan memilih Partai Demokrat hanya kerena faktor dari pemimpin kota Manado yang selama kepemimpinan mereka sangat disukai oleh masyarakat sehingga mereka cenderung memilih Partai Demokrat. 2. Faktor-faktor kemenangan Partai Demokrat Kota Manado dalam Pemilihan Legislatif tahun 2014 Partai Demokrat Kota Manado telah memenangkan pesta demokrasi pada bulan april tahun 2014 lalu yang dilaksanakan di Kota Manado, ada beberapa faktor yang menyebabkan kemenangan yang diraih oleh Partai Demokrat Kota Manado pada pemilu lalu, yaitu : 1. Disebabkan karena pemimpin Kota Manado atau Walikota dan Wakil Walikota merupakan orang yang berasal dari Partai Demokrat itu sendiri. 2. Disebakan karena partai Demokrat melaksanakan Pendidikan Politik kepada kader dan pengurus partai 3. Adanya konsolidasi rutin yang dilakukan dari partai demokrat pusat sampai ke partai demokrat di daerah provinsi, maupun Kota/kabupaten. b. Dampak Pendidikan Politik kepada Masyarakat Menurut Kartini Kartono (2011, pendidikan politik) Tujuan pendidikan politik bagi masyarakat dalam proses pelaksanaan pendidikan politik yaitu: 1. Dengan adanya pendidikan politik diharapkan setiap individu dapat mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan. 2. Bahwa dengan adanya pendidikan politik setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja tapi juga lebih jauh dapat menjadi seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik untuk mampu mengemban tanggung jawab yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan peningkatan kadar partisipasi dalam dunia politik Sebenarnya apabila pelaksanaan pendidikan politik sesuai dengan tujuan diatas maka sangat memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat, tetapi kenyataanya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan melakukan wawancara maka dampak dari pendidikan politik yang dilakukan oleh partai demokrat kota manado tidak memberikan hasil yang maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu : 1. Pendidikan politik yang dilakukan Partai Demokrat Kota Manado hanya terfokus pada kader 2. Pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kota Manado kepada masyarakat melakukan metode satu arah 3. Masyarakat masih berlandaskan pada uang yang diberikan oleh partai Denokrat B. Pembahasan Partai Demokrat dalam menyelenggarakan pendidikan politiknya, dilakukan melalui musyawarah di tingkat Cabang sampai pada tingkat Anak Ranting, kemudian langsung kepada masyarakat dalam konteks memberikan pencitraan yang mengarah pada eksistensi partai demokrat Pola pandidikan yang dilakukan Partai Demokrat memang sering dilakukan hanya terfokus pada kader atau pengurus partai sedangkan pendidikan politik kepada masyarakat sering diabaikan, tetapi ada juga melalui kegiatan internal partai seperti serap aspirasi di kantor DPC (tingkat kabupaten/kota) dan juga dilakukan di DPAC (tingkat kecamatan). Namun pertemuanpertemuan yang selama ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat di nilai kurang memberikan pengaruh kepada masyarakat, karena dalam melakukan pertemuan tersebut pihak partai hanya mengundang perwakilan dari masyarakat (konstituen) dan terkesan tertutup sehingga tidak mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan yang dilakukan kurang efektif. Ketidak-efektifan pendidikan yang dilakukan juga karena metode komunikasi yang kurang tepat. Pada umumnya pendidikan politik yang dilakukan tidak dengan metode komunikasi dua arah, melainkan metode komunikasi satu arah dari komunikator (partai) kepada penerima pesan (masyarakat) dan cenderung Top down yang berarti pemaksaan stimulus yang sama sekali tidak menjamin kesesuaiannya dengan masyarakat, komunikasi totalitarianis. Pola komunikasi satu arah yang dilakukan tidak member pengaruh terhadap kecerdasan masyarakat, justru yang terjadi adalah sebuah pemaksaan stimulus yang sama sekali tidak menjamin kesesuaiannya dengan masyarakat, karena dalam hal ini tidak terjadi proses dialog antara komunikator dengan penerima pesan. Akan tetapi tidak seluruh kegiatan yang dilakukan Partai demokrat Kota Manado bersifat komunikasi satu arah dan mendikte, ada beberapa kegiatan pendidikan politik yang komunikatif seperti dalam kegiatan serap aspirasi. Namun dalam serap aspirasi ini hanya dilakukan ketika DPRD memasuki masa reses dan dilakukan di kantorkantor Partai Demokrat seperti DPC dan DPAC sehingga terkesan hanya untuk kalangan kader dan pengurus partai demokrat. Selain serap aspirasi kegiatan lain adalah kegiatan diskusi tentang isu-isu politik secara berkala, yang dilakukan di organisasi yang ada di partai Demokrat. Saat ini di kota manado masih banyak terjadi praktek money politic dan golput. Menurut Sahlan dan Marwan (2012: 220) golput sudah menjadi semacam ideology yang ingin diakui eksistensinya. Itu semua disebabkan rasa kecewa kepada parpol yang kapabilitasnya tidak jelas. Partai politik memiliki andil dalam melahirkan golput banyak parpol yang lahir atau dilahirkan tidak dilandasi dengan idealisme yang jelas, perpol berdiri hanya atas nama demokrasi sehingga masyarakat bebas untuk mendirikan partai. Selain itu juga terdapat perbedaan antara simpatisan partai sekarang dengan simpatisan partaizaman dahulu. Zaman sekarang simpatisan bergerak jika diberikan uang sedangkan zaman dahulu simpatisan bergerak karena sebuah ideologi. Hal ini diakibatkan oleh suasana demokrasi yang belum sabil, karena demokrasi lahir seperti dipaksakan. Dan diperburuk dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terjebak alam hal-hal teknik dalam menyelenggarakan pemilu begitu pula dengan partai politik dalam memberikan pendidikan politiknya hanya mempunyai pemikiran “asalmenang” tanpa memikirkan pemberian pendidikan politik bagi warga (Sahlan dan Marwan, 2012:222). Pada kegiatan yang ada teori pendidikan politik belum sepenuhnya diterapkan oleh partai politik khusunya partai demokrat kota manado, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pendidikan politik yang dilakukan atau pola pandidikan yang dilakukan Partai Demokrat memang sering dilakukan hanya terfokus pada kader atau pengurus partai sedangkan pendidikan politik kepada masyarakat sering diabaikan, tetapi ada juga melalui kegiatan internal partai seperti serap aspirasi di kantor DPC (tingkat kabupaten/kota) dan juga dilakukan di DPAC (tingkat kecamatan). Namun pertemuan-pertemuan yang selama ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat di nilai kurang memberikan pengaruh kepada masyarakat, karena dalam melakukan pertemuan tersebut pihak partai hanya mengundang perwakilan dari masyarakat (konstituen) dan terkesan tertutup sehingga tidak mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan pendidikan yang dilakukan kurang efektif. Ketidak-efektifan pendidikan yang dilakukan juga karena metode komunikasi yang kurang tepat. Pada umumnya pendidikan politik yang dilakukan tidak dengan metode komunikasi dua arah, melainkan metode komunikasi satu arah dari komunikator (partai) kepada penerima pesan (masyarakat) dan cenderung Top down yang berarti pemaksaan stimulus yang sama sekali tidak menjamin kesesuaiannya dengan masyarakat, komunikasi totalitarianis. Pola komunikasi satu arah yang dilakukan tidak memberi pengaruh terhadap kecerdasan masyarakat, justru yang terjadi adalah sebuah pemaksaan stimulus yang sama sekali tidak menjamin kesesuaiannya dengan masyarakat, karena dalam hal ini tidak terjadi proses dialog antara komunikator dengan penerima pesan. Akan tetapi tidak seluruh kegiatan yang dilakukan Partai demokrat Kota Manado bersifat komunikasi satu arah dan mendikte, ada beberapa kegiatan pendidikan politik yang komunikatif seperti dalam kegiatan serap aspirasi, tetapi serap aspirasi yang dilakukan hanya menggunakan komunikasi satu arah dalam artian pendidikan politik yang dilakukan hanya sebatas penyampaian saja, bukan pendidikan politik yang ada timbal balik antara pembicara dengan para masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian/temuan dalam penelitian, solusi yang dapat dtawarkan oleh penulis yaitu: 1. Partai Demokrat Kota Manado dalam melakukan pendidikan politik harus seimbang baik pendidikan politik kepada kader, pengurus dan kepada masyarakat jangan hanya terfokus kepada satu komponen saja. 2. Partai Demokrat juga dalam melakukan pendidikan politik kepada masyarakat harus menggunakan komunikasi dua arah, dalam artian setiap apa yang disampaikan masyarakat bisa merespon balik. 3. Partai Demokrat dalam pemberian pendidikan politik kepada masyarakat harus dilakukan kepada setiap komponen masyarakat yang ada di satu kelurahan atau kecamatan agar supaya apa yang menjadi tujuan dari pendidikan politik itu dapat dirasakan oleh semua masyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Pelaksanaan pendidikan politik yang dilakukan oleh partai Demokrat Kota Manado sudah cukup baik. Tetapi masih belum maksimal karena dalam pelaksanaannya pendidikan politik yang dilakukan hanya terfokus kepada kader dan pengurus partai serta bukan pada esensi yang sebenarnya, pendidikan politik yang diberikan masih terdapat politik uang didalamnya. 2. Pendidikan politik yang dilakukan kepada kader dan pengurus partai demokrat menjadi andil dalam memenangkan partai demokrat dikota manado, walaupun faktor dari kepemimpinan/figure seorang ketua partai demokrat Sulawesi utara yang notabene merupakan walikota kota manado. 3. Pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kota Manado belum memberikan dampak kepada masyarakat karena pendidikan politik yang dilakukan berbasis pada kader dan pengurus partai saja, sehingga masyarakat tidak mendapatkan pendidikan politik yang seharusnya didapatkan. Dan masih adanya praktek politik uang dalam penyelengaraan pendidikan politik oleh partai demokrat kota manado. B. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka saran dalam penelitian ini adalah : 1. Partai Demokrat Kota Manado harus melakukan pendidikan politik kepada semua komponen baik kepada kader, pengurus dan kepada masyarakat 2. Pendidikan politik yang dilakukan harus lebih focus kepada masyarakat, agar kemenangan yang diraih oleh partai demokrat bukan lagi karena factor dari figure ketua mereka melainkan menang Karena adanya pendidikan politik yang dilakukan kepada masyarakat secara maksimal dan efektif 3. Pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai Demokrat Kota Manado harus dilaksanakan pada tujuan yang sebenarnya yaitu untuk menjadikan masyarakat paham dan mengerti akan hak dan kewajiban mereka dan menjadi masyarakat yang pintar dalam menentukan pilihan, dan partai democrat tidak melakukan praktek politik uang. DAFTAR PUSTAKA Almond, Gabriel. 1990 Budaya Politik, Tingkah Laku, Demokrasi di Lima Negara: Bumi Aksara. Jakarta Budiarjo, Miriam. 2011 Dasar-dasar Ilmu politik, Gramedia Pustaka, Jakarta. Kantaprawira, Rusadi. 2004 Sistem Polilik Indonesia: Suatu Model Pengantar Bandung: Sinar Baru Algensindo. Kartono, Kartini. 2011 Pendidikan Politik. Bandung: Penerbit CV Mandar Maju. Mochtar Buchori (M. Shirozi, 2005:30). Pendidikan Antisipatoris, Jakarta: Penerbit Kanisius. Pamungkas, Sigit. 2011 Partai Politik, teori dan praktik di Indonesia, Institute for Democracy and Welfarism. Jakarta Sahlan dan Marwan, 2012:222). Yayasan buku obor indonesia. Jakarta Stoner, James A.F. managemen jilid 1, 1996, penerbit Erlangga, Jakarta Sanit, Arbi. 2011 Partai, Pemilu dan Demokrasi, Pustaka Pelajar. Jakarta Sugiono, 2010.Metode penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung. Surbakti, Ramlan. (1999) Memahami Ilmu Polilik.Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta SUMBER LAIN : Undang-Undang Republik Indinesia Nomor. 2 Tahun. 2011, Tentang Partai politik Jimly Asshiddiqie.Dinamika Partai Politik dan Demokrasi. http://www.ui.ac.id (diakses pada tanggal 10 februari 2015 pukul 20.00 wita) www.demokrat.ar.id/sejarah (diakses pada tanggal 05/02/2015 pukul 20.00 wita) www. definisi pendidikan politik.ac.id. (diakses pada tanggal 10 februari 2015 pukul 21.30 wita) http://roedijambi.wordpress.com/2010/01/27/mengenal-hubungan-patron-klien/, (diakses pada tanggal 7 Februari 2015 pukul 19.25 wita).