JLrrnnl Iktiologi Indonesia, Volume 5, Nomor l, Juni 2005 ANCAMAN INVASI IKAN ASING TERHADAP KEANEKARAGAMAN IKAN ASLI Invasion Threats of Exotic Fish Species to Diversity of Indigenous Fish Species] Sunarya Wargasasmita Deparlemen Biologi dan Pusat Studi Biodiversitas dan Kouservasi FMIPA-UI, Kampus UI D epok, I 6424. ABSTRA.CT Onc Lrl screrel causal laclors contributing to the declining ol flsh diversity is the intloduction ol exotic flsh ol alien species. llorerer. lhc negative iurpacts o1'those exotic introduction still have littlc attention. We should take the lesson fior.n experience ol' scve lal c()Llntr y aroirnti the rvolld, that tlre inrpacts of exotic species introduction are r.vide enough. Tlrese impacts not only c:rirscs ol the iieshrvater envi:'onment degladation and the genetic deteriorati{)n ofthe host stock by hyblidization, also causes the LlrsrLiplion ()t thc nativc species antl help the distribution of diseases ancl lrarasites, even caLlses the socioecotrontic haldship 1br' IILt0r]LtcLtiIt. rliscases and palasites, socioeconomic haldship. Makalah ini bertujuan untuk membahas lebih PENDAHT]I,f]AN lntlonesia memiliki keanekaragaman ikan air iawar terlinggi kedua seteiah Brazil yaitr-r 1300 jenis tlengarl kepadatan populasi 0,72 jenis/1000 km'?(The lanjut tentang introduksi ikan asing dan berbagai dampak rlegatifnya terhadap konrunitas ikan asli dan lingkungan perairan. Wolld Bank 1998). Keanekaragaman ikan Indonesia sekarang menghadapi ancaman dari berbagai aktivitas INTRODIJKSIIK.AN ASING DI BERBAGAI NEGARA lut:lrlLlslll 1,ang dapat menyebabkan menurunnya Introduksi ikan asing atav exotic .fislt, introduced species, alloclttonous species, non- i<eauekarasaman rkan. Dar-i 87 jenis ikanIndonesiayang tciah ter.catat sebagai jenis ikan yang terancam punah dalam "The IUCN 2003 Redlist of Threatened Species" lC'\ 200-r), -57 spesies diantaranya adalah ikan air -l ta \\'ar ( abe I I ). Ikan-ikan tersebut akan punah bila tidak (lI. tl i lai<ulian berbagai upaya konservasi. Mennmt para pakar (Reid & Miller 1989; VIoyle ct Leidy 1992; Dudgeon (2000) berbagai faktor pe nychab urcllunlnnya keanekaragaman ikan air tawar indegenous species, dan alien species. Introduksi ikan asing ke Amerika Serikat meningkat tajam. Pada tahun 1 920 baru enam j enis, pada tahun 1 945 bertanbah dengan tiga jenis 1agi. Lonjakan inh'oduksi ikan asing terjadi setelah tahun 1950, pada tahun 1980 sudah 50jenis. Ikan- ikan tersebut diintrodulisi sebagai "spoft fishes", ikan budrdaya, dan agen pengendali hama secara biologis. MosqLritofish (Gunbusict ffinis) dan guppies (Poecilkt tiapat cliklasilikasikan menjadi enam katagori utama reticulata) digunakan dalam upaya pengendalian ),aitLl pelr.rbahan/lenyapnya habitat, ekpioitasi yang populasi nyamuk penyebab penyakit malaria. Tiktpkt beliebihan, intloduksi ikan asing, pencemaran, spp. (Oreochronn spp.) umunnya digunakan untuk persaingan penggunaan air, dan pemanasan global. mengendalikan gulma air (Welcome 1984). Merrnrut Reid & Miller'( 1989) kepunahan ikan air tawar Introduksi ikan asing ke 40 negara di Eropa sebasian besar disebabkan perubahan/lenyapnya habitat (3.)'%), introduksi ikan asing (30%), dan dimulai pada pertengahan abad ke 19. Setelah berakhirnya Perang DllniaKedua, intloduksi ikan asilg eksploitasi yang berlebihanl $%). terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun Ittnurl,a ll"trgosasnita - Ancaman lnvasi lkan Asing Terhadap Keanekaragaman lkan Asli 1960-1970 (Elvira (2001). Ikan asing juga telah diintrodnksi ke beberapa danau antara lainke danau \,'icloria di Afi'ika pada tahun 1950 (Miller 1989; IUCNl-abel \o. Ll 2 ] -J ,i (., 1 8 t) 0 1I II l-l ll Li I6 ll l8 lt) 19 II 22 2l 2'+ l-5 l(r )1 lE lS -i() 1 -ll -l-l .l-1 -l-i -16 -17 18 -l') 40 I Jl 4-l -++ -l-i J(r J7 -+E 4() 50 51 52 it -5r1 5-s 56 -i7 1 -1 -+ SLrnrircr: I. Jenis-.1enis ikan indonesia yang telancam punah. Nama ilmiah tl r io rt i t lt r hYs k rlq'ti pt islis ctlstpidola llrtluntiotlteilos ntelonoltterus []otttt Lurnligulo t' 1J. tltlonphor'.ynr * Ll. ntinioltintto + B. sltilotogena + ()ort'lttritLus borneensis (lhiltthcrinn bleheri ,ltto.r.t (. LrNEp-WWF 1993) dan ke danau Gatun di Panama sekitartahunlg6T(CrowderetallgSltlalam:Diamond & Case 1986). sentoniensis Naml Indonesia Nama umum Duckbilled buntingi Il<an moncong bebei< Knil-etooth sawflsh Tlicolol'sharl< ntiutlorv CucLrt gergaji Ikan balan Borrreo shark Bleher's rainbowfish Sentani rainbowfish Ikan pelangi sentani llnclteloclnrins keliokles [4. topeitrlpterus (ilo.sogoltitts.flot,ipinnis* G. ittlernrcdius * (i. ntnlonertsis * (ilossolepis irtcisus * lliiltilntLtl'o ox1)r'lt.yncho Red rainbowfish ll. si.qn(br Lcttlipe.swhillenorurt't A,/orosotherinu lodigesi * Me lonotoenin atfokensis * lrl. lnesernani * A,l. pun'n * Mugilogobius nntadi * Marbel rvhipt'ay White-edge freshwater pali air tawar lkan pari air tawar Ikar.r whiplay Celebes rainbowtlsh Ikan pelangi Sulawesi Alfak rainbowfish Boeseman's rainbowtlslr Lake Kuromai rainbowfish ltl. Iar(ions * lvl..snrnsinrnttnt* Ncolissot ltilus thienennnni * Nontrtrltarnpltus Ioh,oelii N. lkar.r batak, Ihar.r ytbt'ri Ot.y,zius cclebcnsis + Celebes r.r.redaka Marmorated medaka Matano medaka O. ntuntntnlus + O. ntnlanensis * O. ttigrintas + 0. ortlngnalltus Black buntingi Sharpjaw buntingi Yellow finned nredaka a propurulicolo a Porrttlterino (.r,onel l'. lubictso * O. P. Salasin's goby strinla + a P. tolterecki + l)oroltuulitt.s taworensis Prislis tnicrodon lhsborn boliensis * R. lrtt,urcusis * + .\r'lcropoge.s fonnosus Keperas Lalgetooth sawlish Hiu gergaji Asian bonytongue Il<an silLrk, Tangl<elesa Celebes rainbow Ikan pelangi Sulawesi Tltcltuttulltcrinonbcndnnoni* T. utttonite 7'. r'clcltcttsis * 'r l. oltsturn + '1 . opudi * 'f. prognatha * T. sar-asirrorun * T. woltf ui \ fitttrlniLlttlt.rsAottcloti ltoriicltth)ts jnnoerensis * .\cnopoecilus oophorus ,A'. poptac * l'. surasinot'Lrnt * It.l('N (2004) + Jamur lake grunter Eggcarrying buntingi Popta's buntingi Sarasin's minnow Jurn0l Ikliologi Irulonesin, VoltLnte 5, Nontor I'lktoI Introduksi ikan asing merupakan salah safu pentrng yang menyebabkan penurunan kci.rrckara-uarlan ikan asli. Hasil analisis dari l<asLrs 3 i studi introdLrksi ikan ke perairan srurgai menunjukkan bairrva 77()1, introdnksi ikan asing mengakibatkan pe nuriuran populasi ikan asli (Ross 199 1 cltrlam: Allan ct Irlcckcr 1993). Penurr-rnan populasi l, Juni 2005 perairan dan meningkatkan eutrolikasi melalui penglepasan zat nutrisi yang tersimpan dalam tumbrrhan air. Introduksi Crzrassi u,e our(tlLts' mengakibatkan peningkatan turbiditas di danau Prespa, Yunani (Elvira 200 1 ). Mikri Gangguan terhadap komunitas ikan asli merupakan Beberapa ikan infoduksi mampu memenangkan iloses au'al nenuju kepunahan spesies tertentll yang nrensakibatkali penurunan keanekaragaman hayati tlan ircrakhir dengan terbentuknya komunitas ikan persailgan dengan ikan asli, sehingga populasi ikan asli menLrnln bahkan musnah sama sekali. Se.jenis ikan vanc honrosen, didominasi oleh ikan asing. introduksi yang disebut "redbreast sunflsh" (Lepontis auri.ttts') telah menggantikan ikan aslil lbmults albtuttus di beberapa danau oligotrohk di Italia. Gambusiu ulfinis DAN{PAK INTRODTIKSI IKAN ASING Introduksi ikan asing, baik disengaja maupun ticlak, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap spesics ikan asli (indigenous species) yaitu berupa penumlran populasi atau kepunahan spesies ikan asli. I ntrocluksi ikan predator lebih berbahaya. Ikan predator sccara lanssung dapat menurLrnkan populasi ikan vant: ruen.i nrcn-s ali i batl( adi an mangsanyal yang kemudian ter.j adrnya dampak lanjutan berupa peninrkatan peltumbuhan gulma akuatik bila ikan varrg drn.rangsa adalah ikan herbivor (Bartley et al. 200:1). Resiko yang paling berat ialahbila spesies ikan dinamakan "fish destroyer", karena dengan agresif mampu menggantikan ikan asli (Elvira 2001). Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) dan ikanNila (O. niloticus) dianggap sebagai suatu ancaman ter"hadap ikan asli di sejumlah negara misalrrya; terhadap ikan belanak (Mugil cephalus) dan ikan bandeng (Cltcuros chonos) di Filipina (Barlley et a|.2004). Ikan asing telah menimbulkan dampak negatif terhadap komunitas ikan danau dan ekosistem sr.rngai yang terisolasi. Introduksi nile perch (Lutes niloticus) dari sungai Nil ke danau Victoria pada tahun 1950, mengakibatkan 607o ikan endemik dad famili Cicliiidae biak dengan sangat cepat di danau tersebut terancam punah (IUCN-I-NEP-WWF dan r.nensalahkan ikan asli dalam kompetisi pakan dan i993). Introduksi sejenis ikan pemangsa anak-anak ikan lain (piscivorous fish) yartu Cicltla occelari,ske danau asin-u clapat berkembang habitat. tlal ini dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan ash. Penurunan populasi dan punahnya Gatun (Panama), sekitar tahun bebelapa spesies ikan asli memberikan peluang bcrker.r-rbangnya populasi ikan asing tersebut. Sclan.jLrtnva ikan asing menjadi dominan dan mengakibatkan musnahnya 8 dari 11 ikan asli dan penumnan populasi dari tiga spesies lain sekitar 75 liomr,ru r tas i kan menjadi homogen. 1961 , telah sampai 90%. Introduksi dua spesies ikan pernakan Danrpak yang ditimbulkan dapat berupa peuunlnan kualitas lingkungan perairan, gangguan plankton ke danau Michigan di Amerika Serikat telah menyebabkan penumnan populasi dad tqjr.rh spesies ikan yang memerlukan pakan serupa dengan pakan terhaclap komunitas ikan asli, penurunan kualitas materi ikan yang diintroduksi (Crowder et genetik melah-ri hibridisasi, introduksi penyakit dan Diamond & Case 1986). Populasi New Zealand gr-ayling palasit ikan. serta menrmbulkan masalah sosial-ekonomi bagi nra51,nrxftat nelayan di sekitarnya (Welcome 1988). (Protoctes oxyrhynchus), salah satu ikan endemik New Zealand, menurun setelah introduksi brown trout I'enurunan kualitas lingkungan perairan talvar (Solmo trutta); dan ikan tersebut sekarang sudah dianggap punah (Allan & Flecker 1993). Walar-rpun Ctenopharyrtgodon idella ul 1981 clalam: herhasil scba-qai pengendali gulma air, tetapi dapat Penurunan kualitas materi genetik melalui rlcnsakibatkan tnmbuhan air non gulma juga ikut binasa sehingga anak-anak ikan kehilangan tempat berlincl-rng, r.nenyebabkan erosi tanah di pinggiran hibridisasi Umumnya hibridisasi menghasilkan ketulunan yang steril, tetapi ikan memiliki potetisi Srrtturl'n ll'urgososnila - Attcanran lnvasi Il<an Asing Telhadap Keanekat'agaman Ikan Aslj merupakan agen penyebar penyakit "redmouth" ke Eropa Utara (Elvira 2001). yang besar Lrntuk lnenghasilkan hibrid yang tidak steril. Ikan intloduksi mampu melakukan perkawinan silarrg (irrlclD reeding) baik dengan ikan asli maupun Masalah sosial-ekonomi bagi masyarakat nelayan Inh'oduksi Lates niloticu^r ke danau Victoria rlcnsan iiian introduksi yang lain. Hibridisasi antara rliln asing clengan ikan aslimempunyai resiko genetik pada tlun bcr'potensi terjadrnya "introgression" yaitu inlroclulisi sLlatLl geu clari satu gen poolke gen pool 1,rng lain. Danpaklrya antara lain dapat berupa Icnvapny'a bentr-rk-bentuk yang asli (menurunnya kcauelialagamall), menghasilkan stok yang kurang fit So lttto tt'tttlu de lingkr-rngan yang tidak sedikit. Banyak pendricluk setempat yang kehilangan sumber protein dan pendapatan, dan kepunahan beberapa ratus spesies ikan aslr INTRODTIKSI II'AN ASING DI INDONESIA Sedikitnya 1 6 spesies telah diintroduksi dali ngan ,Sc/no mormoratus ikan endemik luar negeri ke perairan Indonesia (Schuster 1950; Welcome i988: Kotteiat et al. 1993).Menurut Froese & Nauly (2004) jumlanya sudah mencapai 191enis sr-rngai yang termasuk (Tabel 2). Waiaupun introduksi ikan asing tidak selalu membahayakan, tetapi berdasarkan pengalaman di lkoeksiste nsi) dengan ikan hibr id dan ikan introduksi, tctapi popLrlasi ikan endemik jauh berkurang, bahkan berbagai beiahan dunia, dampaknya lebih sering ada -vanr punah (E,lvira 2001). bersifat nrem glkan (catas trop lti c). Yang hams lebih mendapat perhatian ialah lntroclulisi pent,aliit dan parasit ikan Penyakit dan parasit ikan sering terbawa bersanra ikan asing dan menulari ikan asii. Sejenis ikarr trorrt (Oncorhvncltus ntltkiss) dariAmerika Utara lenyapnya ikan endemik di suafu danau oligotrofik sebagai dampak introduksi ikan asing yang semula dimaksudkan untuk meningkatkan produksi ikan di lah nrenrbawa penyakit furuncr.rlosis ke Eropa. Slrcsrcs ilinn larn dari Amerika Utara (Pitnephales t t' I t.s l te rbr.rkti tlelnbawa Y et's ini a nr clceri y a:ng danar"r te 1 t rt t r r (Kaufman 1992 dalam: Al1an & Flecker 1 993 ). antara ikan introduksi DAS Adriatik. S. trtftta pada introduksi abad setelah flarrrpir satLr trhun 1906. ikan endemik dapat hidup bersama rli beberapa 1950 telahberfiasil meningkatkan pendapatan indush'i perikanan, tetapi juga telah menimbulkanbiaya liarena lenyapnya gell-gen yang mampri beradaptasi' darr belrrbahrrya perilaku (Elvira 200I;Bartley et al' 2004) Hrbridisasi telah terjadi talnn tersebut. Peningkatan prodr"rksi ikan di danau oligotrofik dengan mengabaikan resiko lenyapnya ikan endemik merupakan suaftt tindakan r Tabel 2. .Tenis-jenis ikan introduksi di Indonesia Narna ilrniah No. Llquitlcn.s Intif'ons ) A.ltLtlclter ,4ristichtlD,s nobilis 3 (nrnssitts oLtlIIlus 1 Cin'hinus chinensis 5 6 Clnrins gariepinnis (tenophan,ngctrlotr idello 7 8 C.t,prinus corpio t) ElroplLrs sLil ilensis If) II.tpolilttltnlnttrtutolitri.r Oreochrontis utr.tssuntbictts ll 12 (). niloticu.s l)occiliu lotipinno II l4 P. tetiurlnto 15 P. splrcnops I () Tinto linco lt it ltt)gtl.\lct T((lot'olis ll8 Xipltopltorushnllerii 19 ,Y. rnoatlntus SLrrrber': Froese & Nauly (2004) suatr"r Nama Indonesia Nama umurn Platinum acara Blue acara Bighead carp Goldllsh lkan karper Clhinese mud carp Nolth African catllsh Glass carp Clomnron carp Green chromide Silvel carp Mozambique tilapra Lele dumbo Koan, Karper lulnpul Ikan rnas Ikan moli Mu.lair Nile tilapia Saillin molly Nila Guppy lkan seribu MoJJy Tencir Snakesl<in goula:li Gleen srvordtail Soutlrem platyfish Sepat siam Sulvadakar' Jurnol Iktiologi Indoncsiu, Volume 5, Nontor I, .luni 1005 yanc keliru, karena produksi ikan di suafu danau ditentr,rkar-r oleh produktivitas perair:an danau dan and invasions'In: J. Diamond & T.J. Case (Eds) 1986. Community Ecology. Harper & 1.r'orluktn'itas perailan ditentukan oleh kandungan nulrisi lWatson & Balon 1984). Beberapa spesies ikan Row Publislter, New Yolk. rlik Dudgeon, D. 2000. The Ecology of Tropical Asian danau Lindu, Poso, Matana, Wawontoa, dan Rivers and Sh'eam in Relation to Biodiversity Nlahalona. Sr"rlawesi Tengah, terancam punah karena Conservation . Aunt . Rev. Ecol. 51,s7.,31 : 239- inLlodLrksi ikan asing yang semula dimaksudkan unfuk lo). r'nde nrcninskatkirn 1951 IUCN-LTNEP-WWF 1993. Btnni Wahana; Sn.ategi Menujtt Kehidttpan yong B erkektnju-ttur. mengakibatkan punahnya ikan endemik seperti ikan Walhi-WWF-Penelbit PT Gramedia Pustaka nrollcong bebek (Adrittnichthys lluyti) dan )'t'rtoltot,t;ilu.\ poplae dari danau Poso, serta X. suru.sittot'tutt dali danau Lindu (Whitten (1987). Eksistensi ikan Mas (Ct,prittus carpio) di danau Utama, Jakarla. pr oduksi ikan. lntloduksi ikan Mujair pada tahun ,{yrnranr. Papria, mengancam eksistensi ikan endemik I'rlrrra vaitrr rkan Pelangi (Mclatonia a),ttmttntensis). Sccala umlllri introduksi ikan asing tidak bolch ililakukan tanpa didahului suatu penelitian yang nrencialaur nlengenai dampaknya (Welcome 1988). Dalar.n Kouvensi Biodiversitas pasal 8f dinyatakan bahrva setiap negara wajib sejauir mungkin nicn{ihinelari rntlodr-rksi spesies asing (invasifl yang ahan nreninrbulkan dampak lingkungan dan kerusakan keauel<alagarnan hayati spesies asli (Purwono 2001). IUCN 2003. The 2003 IUCN Redlist of Thr-eatened Spesie s. http:/ www.redl isr.olg/ info_sources_quality.htm| 5 1 24 1 200 4. Lachner, E.A., C.R. Robins & W.R. Courlenay, Jl. 1970. Exotic Fishes and Other Aqriatic Organisrls Introduced into North Amer-ica. Co n tri btiiott to Zo ol o 91, N o. 59 Sm ith s o :L tt iat t -29. Kottelat, M., Wiritten, A.J., Kartikasad, S.N. & S. Wirjoatodj o, 7993. Fre.s htt,ttte r fis h a.s o.f llestern [ndonesict uncl Sulawesi. Peliplus Editions, Hongkong. Mil1er, D.J. 1989. Introductions and Extinction of fish in the African Gleat Lakes. Trends Ecol. Evol. 4:56-59. DAFT,.\RI'I]STAKA .\ I lan. .J. Moyle, P.B. & R.A. Leidy. 1992. Loss of Biodiversiry D. ct A. S. Flecker 1 993. Biodiversily Corxervalion irr rur.rnir.rq waters. BioScience 43 :32-43 LSartley. D.. Naeve, H. lr:Fiedler, P.L. & S.K. . & R. Subasinghe 2004. Impacts of aqtiaculture: biodiversity and alien spesies. http ://www.oceanatlas.com/world fisheries and aquaculture/htmi/ ec osys/envimpactfi,/biodiversify, 6 1 issues/ 28 I 2004. fishes establihed in Europe and assessment threats to biological tlrver-sit1,. Convention on the conselvation ol Jain (e ds.). Cottsen;otiort Biolog,,: Tlte tlteoty ttnd practice ctf nttture cons entation, presentation cuul muttttgentent. Chapman and Hall, Nerv York. Elvira. B. 2001 . Identification of non-native freshwater ol their potential il aquatic ecosystems : Evidence from fish f,iunas. Eulopean wildlife and natural habitats. Purwono, B. 2001. Kebijakart Keon.ekara.gaman Pertgelolaan Hayali. Workshop I: Integrated Biodiversity Stlategy and Action Plan. Bappenas, Hotei Salak, Nasional Bogor, 6-7 Nopember 200i. Reid, W.V. & K.R. Mi11er' 1989. Keeping options' alive: tlte scienti/ic basis for Strasbor-ug, 26-30 November 2001. T-PVS conserving biodiversi1t. World Resoulces Institute, (200r ) 6. Washington, D.C., 128 pp. Fr-oese. R. ct D. Nauly. Editors. 2004. FisBase. World Wicle Web electronic publication. rr wrv. fi shbase. org, version (o612004). I)ianrcrrrcl^ I trr J. & T.J. Case 7986. Over"view: rc d u c I i o n.s, Exti r t cti o tt s. Ert er"ntin ati o r r s, The World Bank, 1998. Integratittg Freshwater Biodiversit), Cctnservatiott tt,itlt Development: Sorne Emerging Lessons. Natural habitats and Ecosystems Management Series, Paper No. 6 1, viii + 24 pp. 9ttttur.t'u ll'uri;nsasmito \\Iatsor.r, D..1. - Ancanra:r Invasr lkan Asing Ter-hadap Keanekaraganran Ikan Asli & E.K. Balon 1984. Structure and tropical B orneo. Can. productior.r of fish communities in r.irrri lorest streams of northern J Zr,tol.62:9127-940. \\Ielconre. l{.L. 1988. International introduction of inland aqllatic spesies. FAO Fisheries Tt' l0 t: lt tt i t:u I P apers, p. 29 4. Whitten,A.J.Bishop,K.D.,Nash,S.V.andL.Clayton 1987. One or more extinct from Sr.rlawesi Conservati.on Biol.ogy 1: 42-48. '?