1 BAB I KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA STANDAR KOMPETENSI Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan Gereja dalam mengembang kan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi ini akan belajar bersama tentang : A. Keberagaman sebagai Realita Asaki Kehidupan Manusia. B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa. C. Membangun Persaudaraan Sejati. MATERI AGAMA KATOLIK XII 1 2 KOMPETENSI DASAR Siswa memahami kemajemukan bangsa Indonesia dan keindahan negerinya. Dengan demikian, mereka mencintai dan terlibat dalam membangun bangsa dan negara menuju cita-cita Indonesia yang adil dan damai sejahtera. A. KERAGAMAN SEBAGAI REALITAS ASALI KEHIDUPAN BANGSA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan arti Bhinneka Tunggal Ika. 2. Menganalisis kemajemukan Bangsa Indonesia. 3. Menafsirkan kisah Yesus bertemu wanita Samaria (Yohanes 4: 1-42) dalam rangka menghargai kemajemukan. 4. Menjelaskan sikap hidup masyarakat yang majemuk. 5. Menjelaskan upaya-upaya membangun semangat kesatuan dan persatuan dalam masyarakat yang majemuk. MATERI AGAMA KATOLIK XII 2 3 PETA KONSEP KEMAJEMU KAN BANGSA INDOENSIA Arti dan Kemajemuk An Bangsa Indonesia Makna Yohanes 4: 1- 42 Sikap Hidup Masyarakat yang Majemuk Usaha Membangun Semangat Persatuan LANGKAH PERTAMA : (mengamati keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesia) MATERI AGAMA KATOLIK XII 3 4 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apa semboyan yang terdapat dalam “Burung Garuda” itu ? 2. Apa arti semboyan tersebut ? 3. Sebutlah aneka perbedaan dan contoh kebhinekaan yang ada di Indonesia ! 4. Dari mana asal keanekaan itu ! Coba bacalah teks lagu di bawah ini : SATU NUSA SATU BANGSA 1. Doa Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa kita Tanah Air pasti jaya Untuk selama-lamanya. Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa Bangsa dan Bahasa Kita bela bersama Tanya-jawab untuk mendalami teks lagu tersebut: 1. Bagaimana perasaanmu setiap kali mendengar/ membaca teks lagu tersebut ? 2. Konon, lagu tersebut sangat disenangi oleh Bung Karno, mengapa ? 3. Apa kalian sebagai generasi muda juga menyenangi lagu tersebut ? 4. Kapan semboyan “satu bangsa” itu untuk pertama kali diikrarkan ? Oleh siapa? Bagaimana ikrar itu selengkapnya ? Tanggal berapa kita merayakan setiap tahunnya ? Alasan apa Sumpah Pemuda tahun 1928 itu selalu diperingati lagi ? PENJELASAN Semboyan dalam “Bhinneka Tunggal Ika” berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Hal ini sekaligus ingin menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, bahasa, agama dan adat istiadat, namun tetap merupakan satu kesatuan yaitu bangsa Indoensia, berbahasa Indoenesia, dan negara Indonesia. MATERI AGAMA KATOLIK XII 4 5 Keanekaragaman yang kita miliki justru merupakan kekayaan yang patut kita syukuri. Apa makna dari Bhinneka Tunggal Ika : 1. Menyadari Keanekaan Kita Kemajemukan adalah sifat asli dari dunia. Tuhan menciptakan manusia dalam keperbedaan yang tidak bisa terhindarkan. Maka kita harus arif dan bijaksana dalam hidup dan membangun masyarakat yang majemuk. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Hal yang paling penting adalah mau menyadari bahwa bangsa Indoensia adalah bangsa yang multi kultur bukan suatu bangsa yang monokultur. 2. Menyadari Kesatuan Kita Bangsa Indoensia adalah bangsa yang plural yang berciri keanekaragaman dalam aspek-aspek kehidupan. Bagsa Indonesia adapat disatukan/ diikat karena memiliki sejarah masa lampau yang sama (penjajahan oleh bangsa asing dalam kurun waktu yang panjang) dan diikat oleh cita-cita yang sama (membangun masa depan bangsa yang berketuhanan, berperikemanusiaan, bersatu, berkeadilan dan berdaulat). Maka setiap individu mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Ada 2 hal yang harus disadari oleh bangsa Indonesia dengan adanya makna Bhinneka Tunggal Ika yaitu: 1. Kesatuan tidak sama dengan keseragaman : hal ini disebabkan banyak pihak-pihak yang berpandangan untuk bisa disatukan harus dapat diseragamkan. 2. Kebinneka tunggalikaan itu bukan hal yang sudah selesai, tuntas, sempurna dan statis; tetapi harus selalu dapat dipertahankan, diperjuangkan, diisi dan diwujudkan terus menerus. Menjaga kebhinnekaan, keutuhan, kesatuan dan keharmonisan merupakan panggilan tugas bangsa Indoensia. Keberagaman adalah kekayaan, dan kesatuan persaudaraan sejati adalah semangat dasar. MATERI AGAMA KATOLIK XII 5 6 LANGKAH KEDUA : (mendalami Tantangan terhadap Bhinneka Tunggal Ika). Bacalah cerita di bawah ini : BENTROKAN ANTARA PEMUDA SUMSEL DAN SULSEL Ditengah-tengah keramaian dan berjejal-jejalnya pasar Malam di alunalun-alun Jogya beberapa bulan yang lalu terjadilah soal sepele. Seorang pemuda Sulawesi kesenggol pemuda Sumatra Selatan. Soal sepele ini menimbulkan pertentangan suku dan perkelahian, dimana malam itu juga jatuh korban seorang pemuda Sulawesi luka parah, esoknya meninggal dunia. Dengan kalap pemuda-pemuda Sulawesi ingin melampiaskan nafsu balas dendamnya. Mereka mendatangi asrama-asrama Pemuda Sumatra Selatan dengan akibat dua orang pemuda Sumatra Selatan meninggal seketika itu juga. Korban akan lebih banyak seandainya Brimob tidak segera datang. Itulah salah satu dari sekian peristiwa dan sikap picik sukuisme yang sangat merugikan kesatuan bangsa kita. ( Sumber : Seri Puskat No. 10) Berdialog dengan siswa untuk mendalami cerita di atas: 1. Bagaimana perasaanmu waktu membaca cerita tersebut di atas ? 2. Apa kalian pernah mendengar/ membaca tentang bentrokan antar suku/ agam di tanah air kita ? Berilah contohnya ! 3. Akhir-akhir ini bangsa kita sering diancam bahaya disintegrasi. Dapatkah kalian menceritakan contohnya ? 4. Mengapa dapat terjadi bentrokan antar suku/ agama untuk memisahkan diri dari NKRI ? MATERI AGAMA KATOLIK XII 6 7 PENJELASAN Dalam masyarakat yang majemuk seperti di negeri kita ini, memang rawan dengan konflik dan kerusuhan. Maka bahaya disintegrasi pasti akan muncul di tanah air kita. Mengapa ? Mungkin saja ada banyak alasannya. Salah satu alasan yang terpenting adalah kalau suku/ daerah/ agama tertentu merasa diperlakukan tidak adil. Jika orang, suku, etnis dan pemeluk agama diperlakukan secara tidak adil, maka akan muncul semangat primordialisme dan fanatisme suku suku dan agama yang menjurus kepada tuntutan untuk memisahkan diri dari suku lembaga bahkan negara. Ketidakadilan di bidang politik dan ekonomi, budaya dapat mengakibatkan bahaya disintegrasi. LANGKAH KETIGA : (mendalami Keanekaragaman dan Kesatuan Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiani ). Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Coba ceritakan dalam kitab suci yang menceritakan tentang keanekaan dari suatu bangsa: yang kuat dari bersatu dan yang lemah karena terpecahpecah ? 2. Bagaimana sikap Yesus terhadap keanekaan dari bangsanya ? 3. Bagaimana sikap umat kristiani terhadap bangsa kita yang ber Bhinneka Tunggal Ika ? 4. Bagaimana sikap kita mengusahakan persatuan dalam keanekaan itu ? PENJELASAN SATU BANGSA DALAM KEANEKARAGAMAN A. INSPIRASI DARI KITAB SUCI 1. Perjanjian Lama: Ulangan 12: Bangsa terpilih menghayati rasa satu bangsa, satu Tuhan, satu negeri, satu tempat ibadah dan satu hukum. Mereka bersatu dan menjadi kuat, sanggup mengalahkan musuh dan menjadikan bangsanya jaya. Tetapi ketika tidak bersatu menjadi bangsa yang tidak berdaya dan dikalahkan oleh musuhnya. MATERI AGAMA KATOLIK XII 7 8 Yosua 6: 1-15, 63: Yosua membawa bangsa terpilih memasuki Tanah Kanaan dan membagi-baginya menurut suku-suku keturunan Yakob. Lama kelamaan dengan dibaginya suku-suku menjadikan terpecah antar mereka dan lemah. Pada saat lemah itulah mereka mudah dikalahkan. Mereka dalam keadaan tidak berdaya itulah akhirnya bersatu di bawah pimpinan Daud dan menjadi bangsa yang kuat dan jaya. Kemudian mereka terpecah lagi dan menjadi bangsa yang lemah. 2. Perjanjian Lama: Matius 23: 37-38 Yesus ingin mempersatukan mereka dalam suatu Kerajaan dan Bangsa yang baru yang bercorak rohani, Yesus merasakan tidaklah mudah mempersatukan bangsa. Akhirnya Yesus menyapa suku yang dianggap bukan Yahudi seperti orang Samaria (cerita Yesus berbincang dengan perempuan Samaria yang di sumur Yakub). Bagi orang Yahudi orang Samaria adalah orang asing dalam segala hal. Dalam praktek hidup orang Yahudi dan Samaria terjadi permusuhan, karena beranggapan orang Samaria adalah orang kafir. Akhirnya tidak saling menyapa dan curiga. Yang patut direnungkan bagi umat kristiani adalah bagaimana Yesus menyapa perempuan Samaria dan menerimanya. Yesus menuntun perempuan Samaria itu pada kesadaran akan iman yang benar. Bagi Yesus semua orang adalah sesama yang sederajat, tidak ada orang yang lebih mulia/ lebih rendah. Tuhan memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk bersaudara. Tuhan menyatakan diri-Nya bukan hanya untuk suku/ golongan tertentu, tetapi untuk semua orang. B. SIKAP UMAT KRISTIANI Sikap Yesus harus menjadi sikap orang kristiani, maka harus mengusahakan: a) Sikap yang bersifat mencegah perpecahan : Menghapus semangat primordialisme dan semangat sektarian dengan menghapuskan kelompok-kelompok agama, suku, ras/ etnis. MATERI AGAMA KATOLIK XII 8 9 b) Sikap-sikap yang Positif/ Aktif o Berani menerima perbedaan untuk memperkaya suatu bangsa. o Saling menghargai, toleransi, menahan diri, rendah hati dan rasa solidaritas demi kehidupan yang tenteram, harmonis dan dinamis. o Saling membantu dalam menata masa depan lebih adil, makmur dan sejahtera. o Mengusahakan tata kehidupan yang adil dan beradab. o Mengusahakan kegiatan dan komunikasi lintas suku, agama dan ras. LANGKAH KEEMPAT : (penugasan). Buatlah suatu poster yang menggambarkan : Ancaman disintegrasi Bangsa Indonesia dan semangat kesatuan dan persatuan bangsa. LEMBAR KERJA SISWA 1. Sebutkan ha-hal positif dan negatif dari suatu masyarakat/ bangsa yang majemuk ! MATERI AGAMA KATOLIK XII 9 10 2. Hal-hal mana yang dapat menimbulkan kerawanan terjadinya konflik dan kerusuhan di kota/ daerahmu ? Bagaimana cara mengatasinya ! 3. Mengapa para bapa bangsa dan seluruh rakyat Indonesia bisa bersatu pada saat itu ? Mengapa semangat itu kini mengendur ! 4. Buatlah doa syukur atas keanekaragaman dan kemerdekaan NKRI ! MATERI AGAMA KATOLIK XII 10 11 B. MENGUPAYAKAN PERDAMAIAN DAN PERSATUAN BANGSA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menyebutkan macam-macam keprihatinan dalam hidup berbangsa dan bernegara. 2. Menjelaskan perjuangan Gereja dalam mengupayakan perdamaian dan persatuan bangsa. 3. Menjelaskan cara Gereja dalam mewujudkan perdamaian dan persatuan bangsa. PETA KONSEP PERDAMAI AN DAN PERSATU AN Keprihantian Hidup Bangsa Indonesia MATERI AGAMA KATOLIK XII Perjuangan Gereja 11 Sikap Gereja 12 1. Keprihatinan Hidup Berbangsa dan Bernegara : Keretakan Hidup Berbangsa dan Formalisme Agama. Otonomi Daerah dan Masyarakat Adat. Korupsi (masalah budaya). Korupsi (masalah lemahnya mekanisme kontrol). Kemiskinan. Pengangguran. Kriminalitas. Perburuhan. Pertanian. Lingkungan Hidup (berkaitan dengan hutan). Lingkungan Hidup (berkaitan dengan non-hutan). Pendidikan Formal: Dasar-Menengah Pendidikan Formal: Pendidikan Tinggi. Pendidikan Non Formal: Pendidikan (dalam) Keluarga. Pendidikan Non Formal: Kaum Muda (termasuk masalah narkoba) Kesehatan. Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Ketidaksetaraan Gender. 2. Perjuangan Gereja Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa. Refleksi SAGKI: perlunya mengadakan pembaharuan hidup dalam Habitus Baru yaitu pertobatan. Bertobat dalam arti radikal: perubahan dari baik menjadi lebih baik dan kalau sudah baik berubah menjadi yang terbaik/ sempurna. Umat katolik belum sempurna menjadi murid Kristus bila baru sampai pada level menjadi orang baik saja, tetapi lebih dituntut mempunyai “ semangat magis “. Semangat magis adalah semangat dalam diri orang yang menandakan bahwa orang itu sendiri menginginkan yang terbaik dalam segala hal. Maka hendaknya tidak membandingkan dengan orang lain, tidak memamerkan keunggulannya pada orang lain dan tidak meremehkan orang lain. Perlunya kesungguhan dalam mengerjakan sesuatu: yaitu 100% terlibat dan mengusahakan yang terbaik. Perjuangan Gereja tujuannya untuk mengupayakan perdamaian dan persatuan bangsa dalam rangka membangun Kerajaan Allah. Kerajaan Allah yang mencakup seluruh umat manusia di segala lapisan. MATERI AGAMA KATOLIK XII 12 13 3. Umat Katolik Mewujudkan Perdamaian dan Persatuan Bangsa Perdamaian dan persatuan bangsa adalah kondisi kehidupan yang selaras dengan nilai-nilai Kerajaan seperti yang dicita-citakan oleh Yesus. Kerajaan Allah secara sederhana dimengerti sebagai suasana kehidupan yang didambakan oleh semua orang berdasarkan kuasa dan kehendak Allah. Kerajaan Allah ditandai dengan keadilan, rasa aman, perdamaian, persatuan dan persaudaraan, kesejahteraan dan sebagainya. Kerajaan Allah sifatnya dinamis, dimana manusia membiarkan Allah menjadi segala dalam segalanya. Kerajaan Allah diwartakan Yesus mempunyai aspek-aspek: a) Eskatologis: Kerajaan Allah adalah pemenuhan segala harapan Israel. Kerajaan Allah harus bertumbuh “dalam suasana permusuhan” (Matius 13: 24-30). b) Revelatoris: Kerajaan Allah mengungkapkan tentang Siapa Allah itu. c) Soteriologis: Kerajaan Allah itu keselamatan yang universal sifatnya, dan akan terlaksana bilamana manusia menjalin relasi pribadi dengan Allah. d) Kristologis: Kerajaan Allah nampak secara nyata dalam Sabda dan Tindakan Yesus dan dalam relasi dengan-Nya. Kerajaan Allah bersifat Dinamis karena tumbuh terus menerus secara pribadi maupun bersama demi kebahagiaan bersama. Gereja hadir untuk mengabdi dan melayani rencana Ilahi yakni rencana/ proyek Kerajaan Allah. Proyek Kerajaan Allah adalah rencana besar Allah untuk manusia. Tujuannya untuk perkembangan dan pembebasan manusia. Usaha memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah, seperti mewujudkan perdamaian dan persatuan bangsa dapat terlaksana dalam fungsi-fungsi Gereja sebagai berikut: a) Fungsi Diakonia: merupakan jawaban terhadap kebutuhan manusia. Setiap orang kristiani dipanggil untuk memberikan kesaksian dalam bentuk membaktikan/ memberikan dirinya untuk orang lain. Diakonia nampak sebagai fungsi yang paling penting. b) Fungsi Koinonia: merupakan jawaban kerinduan manusia akan persaudaraan, perdamaian, persatuan dan komunikasi antar manusia. Gereja harus berani memberikan kesaksian akan adanya kemungkinan kehidupan yang didasari persaudaraan dan persatuan. MATERI AGAMA KATOLIK XII 13 14 c) Fungsi Kerygma: menyampaikan warta pembebasan. Gereja dipanggil untuk memberikan harapan. Kerygna adalah pewartaan Sabda yang membebaskan, menerangi, menafsirkan hidup manusia dan pembawa harapan. d) Fungsi Liturgia: menjawab kebutuhan hidup manusia untuk merayakan kehidupannya, untuk mengakui serta mengungkapkan dalam simbol-simbol anugerah keselamatan. LEMBAR KERJA SISWA 1. Sebutkan berbagai keprihatinan hidup manusia yang dapat merusak kedamaian dan persatuan bangsa ! 2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya keprihatinan tersebut ! 3. Bagaimana sikap dan perjuangan Gereja dalam mengupayakan perdamaian dan persatuan manusia demi terwujudknya Kerajaan Allah ! MATERI AGAMA KATOLIK XII 14 15 4. Bagaimana sikap dan pendirian kalian dalam menghadapi berbagai keprihatinan hidup ini ! MATERI AGAMA KATOLIK XII 15 16 C. MEMBANGUN PERSAUDARAAN SEJATI TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menganalisis sebab akibat terjadinya pertikaia/ kerusuhan/ peperangan yang terjadi di berbagai tempat. 2. Menjelaskan makna damai menurut ajaran Yesus. 3. Menyebutkan usaha untuk memperjuangkan perdamaian persaudaraan sejati yang sedang dilakukan umat manusia. dan 4. Menjelaskan hambatan-hambatan dalam memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan sejati. 5. Menyebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh siswa dalam usaha membina hidup rukun dan damai di sekitarnya. PERSAUDA RAAN SEJATI Kasus Perang/ Pertikaian Damai Menurut Kitab Suci MATERI AGAMA KATOLIK XII Menegakkan Perdamaian 16 Menyusun Doa 17 LANGKAH PERTAMA : (mengamati dan mendalami berbagai pertikaian dan perang yang terjadi selama ini). Berdialog dengan siswa untuk mengamati tentang berbagai kekerasan yang ada. 1. Sebutkan berbagai kasus pertikaian dan perang yang terjadi di dunia ! 2. Sebutkan dan ceritakan berbagai pertikaian dan perang yang terjadi di tanah air ! 3. Sebutkan dan jelaskan alasan mengapa terjadi pertikaian dan peperangan ! 4. Apa kibat dari pertikaian dan perang bagi manusia ! 5. Mengapa kita sekarang ini merindukan perdamaian ! PENJELASAN 1. Fakta-fakta Pertikaian dan Perang, contoh: Bernuansa agama: di Ambon dan Poso Bernuansa suku: Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Di Timur Tengah. Di Irak. Dimana Amerika ingin menggulingkan Saddam Husein. 2. Alasan Terjadinya Pertikaian dan Perang Fanatisme agama/ suku disebabkan oleh kepicikan dan perasaan bahwa dirinya terancam. Pertikaian ini biasanya berlangsung lama dan sangat kejam. Arogansi/ Angkuh: selalu ada suku/ bangsa yang merasa dirinya kuat dan bertindak sewenang-wenang. Keserakahan: berlatar belakang ekonomi karena ingin merebut “harta karun”. Demi harta dan uang, orang dapat berbuat apa saja. Merebut kemerdekaan dan mempertahankan hak: kadang-kadang terpaksa dilaksanakan untuk merebut kemerdekaan dan mempertahankan hak ! 3. Akibat Pertikaian dan Perang Kehancuran secara jasmani dan fisik: kematian, hancurnya sarana prasarana, punahnya ekologi. Kehancuran secara rohani: trauma karena perkosaan. MATERI AGAMA KATOLIK XII 17 18 4. Kerinduan Manusia pada Perdamaian Perdamaian sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan hidup manusia. Dimana manusia mencari suatu ketenangan yang memungkinkan dapat mengembangkan dirinya dengan lebih manusiawi dalam persaudaraan. Mewujudkan persaudaraan membutuhkan kesadaran, pengakuan dan penghormatan terhadap martabat dan hak dasar hidup manusia. LANGKAH KEDUA : (mendalami kedamaian dalam terang kitab suci). Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. Apa kata Kitab Suci Perjanjian Lama tentang damai atau shalom ? 2. Apa kata Yesus tentang damai ? 3. Apa kiranya ajaran Gereja tentang perdamaian ? 4. Apa kata kalian sendiri tentang damai ? PENJELASAN a) Perjanjian Lama Shallom: kesejahteraan pribadi dan masyarakat. Damai berarti sehat jasmani dan kesejahteraan keluarga. Shallom berarti juga “Tuhan sertamu”. Salam ini merupakan pengharapan supaya manusia memperoleh kebaikan dalam hidupnya. Damai berarti secara rohani. Damai dalam arti yang sesungguhnya berupa persetujuan/ persesuaian dengan keteraturan batiniah, penolakan terhadap ketidakadilan. Harapan akan damai digambarkan oelh Yesaya: “Mereka akan meleburkan pedangnya menjadi bajak dan tombaknya menjadi arit. Tidak ada bangsa yang menghunus pedangnya melawan bangsa lain, dan orang tidak lagi dilatih untuk berperang” (Yesaya 2: 4). b) Perjanjian Baru Damai menurut Yesus adalah membersihkan dunia ini dari segala macam kejahatan dan kedurhakaan. Damai itu benar-benar damai bagi mereka yang sejiwa dengan Yesus. MATERI AGAMA KATOLIK XII 18 19 Damai adalah suatu pencapaian kebenaran dan hasil perjuangan serta pergulatan batin, maka damai batiniah ini berakar dalam kebenaran, yaitu di dalam Yesus. Damai itu suatu ketenangan hati karena orang memiliki hubungan yang bersih dengan Tuhan, sesama, dan dunia. Dalam sejahtera yang menampakkan Kerajaan Allah. Damai Tuhan inilah yang seharusnya berada dan tinggal dalam tiap hati orang. Damai berarti setiap kejahatan dibalas dengan kebaikan. Yesus menolak setiap kekerasan dalam pewartaan-Nya. c) Ajaran Gereja tentang Perdamaian Damai berarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia. Perdamaian adalah keadilan. Perdamaian adalah hasil tata masyarakat manusia yang haus akan keadilan yang lebih sempurna. Perdamaian adalah buah cinta kasih. Damai merupakan kesejahteraan tertinggi yang dibutuhkan manusia dan setiap lembaga. Setiap orang pasti mempunyai empat relasi dasar dalam hidupnya yaitu relasi dengan Tuhan, sesama, alam semesta dan diri sendiri. Keharmonisan relasi tersebut sangat menentukan situasi hidup manusia. LANGKAH KETIGA : (mendalami perjuangan penegakkan perdamaian). Bacalah perjuangan dari Mahatma Ghandi, seorang tokoh yang pengagum ajaran Yesus tetang perdamaian. MAHATMA GHANDI Waktu bangsa India mulai memperjuangkan kemerdekaan negaranya, ada yang ingin melawan Inggris dengan kekerasan dan senjata. Tetapi Ghandi berkata: : “Kamu semua harus siap menghadapi maut, tetapi kamu sendiri tidak boleh membunuh. Anggaplah musuhmu itu sebagai saudaramu yang bodoh. Kita hanya memenangkan perjuangan, jika kita dapat membunuh rasa benci dalam hati sanubari musuh kita”. MATERI AGAMA KATOLIK XII 19 20 Ghandi mulai memimpin suatu gerakan massa untuk menentang peraturan peraturan pemerintah Inggris yang tidak adil, tetapi tanpa memaknai kekerasan. Ia sering pergi mengunjungi kota lain untuk bertemu dengan para pengikutnya agar mereka tetap menjalankan ajarannya. Hal itu dibuatnya melalui pidato-pidato, tulisan-tulisan, dan terutama melalui contoh teladan hidupnya. Akhirnya, tibalah saat yang dinantikannya, yakni pada tahun 1947, India mendapat kemerdekaan setelah perjuangan yang sangat lama. Orang yang paling berjasa dalam meraih kemerdekaan itu ialah Mahatma Ghandi. Setelah memperoleh kemerdekaan, di negeri itu timbul perselisihan antara orang-orang yang beragama Hindhu dan Islam. Ada sebagian warga Hindhu yang menyangka bahwa Ghandi terlalu lunak dan memihak orang Islam. Pada tanggal 30 Januari 1948, Ghandi ditembak mati oleh pemuda Hindhu yang fanatik. Begitulah akhir hidup salah seorang tokoh pejuang tanpa kekerasan. Ia mati terbunuh karena kekerasan. Tanya jawab untuk mendalami pesan/ isi dari cerita tersebut di atas: 1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu membaca kisah Mahatma Ghandi tersebut di atas ? 2. Bagaimana ajaran Mahatma Ghandi tentang perjuangan dengan cara damai ? 3. Bagaimana perjuangan kita untuk menegakkan perdamaian dan persaudaraan sejati ! PENJELASAN 1. Perjuangan Mahatma Ghandi Dia adalah pemimpin moral dan spiritual yang pantas dicontoh. 2 ajarannya yang menekankan perjuangan tanpa kekerasan adalah a. Ahimsa: falsafah pantang kekerasan. b. Satyagraha: aksi perjuangan yang tidak memakai kekuasaan. Pantang kekerasan lahir dari suatu kesadaran batin tentang kesatuan spiritual dalam dirinya sendiri. Ajaran Ghandi ini akan dipahami apabila dipikirkan sebagai suatu cara untuk mencapai buah persatuan batin. MATERI AGAMA KATOLIK XII 20 21 Dasar utama dari ajaran Ghandi ini adalah tindakan menghormati terhadap kesucian hidup serta kesadaran bahwa cinta kasih merupakan hukum utama perikehidupan kita. 2. Perjuangan Gereja untuk menengakkan Perdamaian dan Persaudaraan Sejati Mempelajari dengan cermat ajaran Yesus, ajaran Gereja dan ajaran tokoh-tokoh dunia yang memperjuangkan perdamaian tentang arti dan makna perdamaian. Jadikanlah usaha menegakkan perdamaian dan persaudaraan sejati ini suatu gerakan moral dan gunakan berbagai jaringan serta libatkan sebanyak mungkin orang tanpa membedakan agama, suku/ etnis dan ideologi. Jadikanlah gerakan moral ini suatu gerakan mulai dari akar rumput. Mulailah dari diri dan golongan sendiri menghayati budaya damai dan persaudaraan sejati. LANGKAH KETIGA : (menyusun doa untuk perdamaian dan persaudaraan sejati). Buatlah doa bagi perdamaian dan persaudaraan sejati. Doa berisikan: Ada ungkapan syukur Ada pengakuan bahwa Allah adalah Pencipta Ada doa permohonan/ harapan (score 30). (score 50). (score 20). LEMBAR KERJA SISWA 1. Apakah ciri khas dari perdamaian yang diwartakan oleh Yesus ! MATERI AGAMA KATOLIK XII 21 22 2. Tuliskan ciri-ciri penghayatan persaudaran yang sejati ! 3. Hambatan apa yang dihadapi dalam membangun persaudaraan sejati ! 4. Bagaimana teladan Yesus dalam membangun persaudaraan sejati ? 5. Bagaimana usaha Gereja dalam mewujudkan persaudaraan sejati ? MATERI AGAMA KATOLIK XII 22 23 GLOSARIUM Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh halhal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Sektarianisme adalah bigotri, diskriminasi atau kebencian yang muncul akibat perbedaan di antara suatu kelompok, seperti perbedaan denominasi agama atau fraksi politik. Konflik sektarian seringkali merujuk pada konflik kekerasan religius dan politik seperti konflik antara Katolik dan Protestan di Irlandia Utara (meskipun kepercayaan politik dan pembagian kelas memainkan peran yang penting pula). Sektarianisme terdapat di seluruh dunia. Dalam agama Islam, konflik antara Sunni dan Syiah merupakan contoh konflik sektarian. Konflik antara Sunni dan Shia muncul di Irak dan Pakistan. MATERI AGAMA KATOLIK XII 23 24 DAFTAR PUSTAKA A. Heuken SJ. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka Caraka: Jakarta, 1991. Alex Lanur. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Kanisius: Yogyakarta, 1995. Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor. Dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes. Dr. P. Hardono Hadi. Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Kanisius: Yogyakarta, 1994. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta, 1996. Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/ SMK, Buku Guru 3. Kanisius, Yogyakarta, 2004. Lristen, Simon dan Christopher. 2000. Masalah-masalah Moral Sosial Aktual dalam Perspektif Iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius. N.N. 2005. Mengabdi Kebenaran. Maumere: Ledalero. Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010. Tim Penulis: “Umat Katolik Indonesia dan Wawasan Kebangsaan.” Dalam: Orientasi Baru. Pustaka Filsafat dan Teologi No. 9, Tahun 1995: Kanisius: Yogyakarta, 1995. Xavier Leon – Dufor. Ensiklopedi Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. 1990 https://id.wikipedia.org/wiki/Primordialisme https://id.wikipedia.org/wiki/Sektarianisme MATERI AGAMA KATOLIK XII 24