kemajemukan bangsa Indonesia - pendidikan agama katolik xi

advertisement
1
BAB I
KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
STANDAR KOMPETENSI
Memahami makna firman Allah, ajaran Yesus dan Gereja dalam mengembang
kan kehidupan bersama sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mampu
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada materi ini akan belajar bersama tentang :
A. Keberagaman sebagai Realita Asaki Kehidupan Manusia.
B. Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa.
C. Membangun Persaudaraan Sejati.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
1
2
KOMPETENSI DASAR
Siswa memahami kemajemukan bangsa Indonesia dan keindahan negerinya.
Dengan demikian, mereka mencintai dan terlibat dalam membangun bangsa
dan negara menuju cita-cita Indonesia yang adil dan damai sejahtera.
A. KERAGAMAN SEBAGAI
REALITAS ASALI KEHIDUPAN
BANGSA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan arti Bhinneka Tunggal Ika.
2. Menganalisis kemajemukan Bangsa Indonesia.
3. Menafsirkan kisah Yesus bertemu wanita Samaria (Yohanes 4: 1-42)
dalam rangka menghargai kemajemukan.
4. Menjelaskan sikap hidup masyarakat yang majemuk.
5. Menjelaskan upaya-upaya membangun semangat kesatuan dan
persatuan dalam masyarakat yang majemuk.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
2
3
PETA KONSEP
KEMAJEMU
KAN
BANGSA
INDOENSIA
Arti dan
Kemajemuk
An Bangsa
Indonesia
Makna
Yohanes
4: 1- 42
Sikap Hidup
Masyarakat
yang
Majemuk
Usaha
Membangun
Semangat
Persatuan
LANGKAH PERTAMA : (mengamati keanekaragaman dan Kesatuan
Bangsa Indonesia)
MATERI AGAMA KATOLIK XII
3
4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Apa semboyan yang terdapat dalam “Burung Garuda” itu ?
2. Apa arti semboyan tersebut ?
3. Sebutlah aneka perbedaan dan contoh kebhinekaan yang ada di Indonesia !
4. Dari mana asal keanekaan itu !
Coba bacalah teks lagu di bawah ini :
SATU NUSA SATU BANGSA
1. Doa
Satu Nusa, Satu Bangsa,
Satu Bahasa kita
Tanah Air pasti jaya
Untuk selama-lamanya.
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa Bangsa dan Bahasa
Kita bela bersama
Tanya-jawab untuk mendalami teks lagu tersebut:
1. Bagaimana perasaanmu setiap kali mendengar/ membaca teks lagu
tersebut ?
2. Konon, lagu tersebut sangat disenangi oleh Bung Karno, mengapa ?
3. Apa kalian sebagai generasi muda juga menyenangi lagu tersebut ?
4. Kapan semboyan “satu bangsa” itu untuk pertama kali diikrarkan ?
Oleh siapa? Bagaimana ikrar itu selengkapnya ? Tanggal berapa kita
merayakan setiap tahunnya ? Alasan apa Sumpah Pemuda tahun 1928 itu
selalu diperingati lagi ?
PENJELASAN
Semboyan dalam “Bhinneka Tunggal Ika” berarti “berbeda-beda tetapi tetap
satu”. Hal ini sekaligus ingin menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia terdiri atas
berbagai macam suku, bahasa, agama dan adat istiadat, namun tetap merupakan
satu kesatuan yaitu bangsa Indoensia, berbahasa Indoenesia, dan negara
Indonesia.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
4
5
Keanekaragaman yang kita miliki justru merupakan kekayaan yang patut kita
syukuri. Apa makna dari Bhinneka Tunggal Ika :
1. Menyadari Keanekaan Kita
Kemajemukan adalah sifat asli dari dunia. Tuhan menciptakan manusia
dalam keperbedaan yang tidak bisa terhindarkan. Maka kita harus arif dan
bijaksana dalam hidup dan membangun masyarakat yang majemuk.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Hal yang paling
penting adalah mau menyadari bahwa bangsa Indoensia adalah bangsa
yang multi kultur bukan suatu bangsa yang monokultur.
2. Menyadari Kesatuan Kita
Bangsa Indoensia adalah bangsa yang plural yang berciri keanekaragaman
dalam aspek-aspek kehidupan. Bagsa Indonesia adapat disatukan/ diikat
karena memiliki sejarah masa lampau yang sama (penjajahan oleh bangsa
asing dalam kurun waktu yang panjang) dan diikat oleh cita-cita yang
sama (membangun masa depan bangsa yang berketuhanan,
berperikemanusiaan, bersatu, berkeadilan dan berdaulat). Maka setiap
individu mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Ada 2 hal yang harus disadari oleh bangsa Indonesia dengan adanya makna
Bhinneka Tunggal Ika yaitu:
1. Kesatuan tidak sama dengan keseragaman : hal ini disebabkan banyak
pihak-pihak yang berpandangan untuk bisa disatukan harus dapat
diseragamkan.
2. Kebinneka tunggalikaan itu bukan hal yang sudah selesai, tuntas,
sempurna dan statis; tetapi harus selalu dapat dipertahankan,
diperjuangkan, diisi dan diwujudkan terus menerus.
Menjaga kebhinnekaan, keutuhan, kesatuan dan keharmonisan merupakan
panggilan tugas bangsa Indoensia. Keberagaman adalah kekayaan, dan
kesatuan persaudaraan sejati adalah semangat dasar.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
5
6
LANGKAH KEDUA : (mendalami Tantangan terhadap Bhinneka
Tunggal Ika).
Bacalah cerita di bawah ini :
BENTROKAN ANTARA PEMUDA SUMSEL DAN SULSEL
Ditengah-tengah keramaian dan berjejal-jejalnya pasar Malam di alunalun-alun Jogya beberapa bulan yang lalu terjadilah soal sepele. Seorang
pemuda Sulawesi kesenggol pemuda Sumatra Selatan. Soal sepele ini
menimbulkan pertentangan suku dan perkelahian, dimana malam itu juga
jatuh korban seorang pemuda Sulawesi luka parah, esoknya meninggal dunia.
Dengan kalap pemuda-pemuda Sulawesi ingin melampiaskan nafsu balas
dendamnya. Mereka mendatangi asrama-asrama Pemuda Sumatra Selatan
dengan akibat dua orang pemuda Sumatra Selatan meninggal seketika itu
juga. Korban akan lebih banyak seandainya Brimob tidak segera datang.
Itulah salah satu dari sekian peristiwa dan sikap picik sukuisme yang sangat
merugikan kesatuan bangsa kita.
( Sumber : Seri Puskat No. 10)
Berdialog dengan siswa untuk mendalami cerita di atas:
1. Bagaimana perasaanmu waktu membaca cerita tersebut di atas ?
2. Apa kalian pernah mendengar/ membaca tentang bentrokan antar suku/
agam di tanah air kita ? Berilah contohnya !
3. Akhir-akhir ini bangsa kita sering diancam bahaya disintegrasi. Dapatkah
kalian menceritakan contohnya ?
4. Mengapa dapat terjadi bentrokan antar suku/ agama untuk memisahkan
diri dari NKRI ?
MATERI AGAMA KATOLIK XII
6
7
PENJELASAN
Dalam masyarakat yang majemuk seperti di negeri kita ini, memang
rawan dengan konflik dan kerusuhan. Maka bahaya disintegrasi pasti akan
muncul di tanah air kita. Mengapa ?
Mungkin saja ada banyak alasannya. Salah satu alasan yang terpenting
adalah kalau suku/ daerah/ agama tertentu merasa diperlakukan tidak adil. Jika
orang, suku, etnis dan pemeluk agama diperlakukan secara tidak adil, maka akan
muncul semangat primordialisme dan fanatisme suku suku dan agama yang
menjurus kepada tuntutan untuk memisahkan diri dari suku lembaga bahkan
negara.
Ketidakadilan di bidang politik dan ekonomi, budaya dapat
mengakibatkan bahaya disintegrasi.
LANGKAH KETIGA :
(mendalami Keanekaragaman dan Kesatuan
Suatu Bangsa dalam Terang Iman Kristiani ).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Coba ceritakan dalam kitab suci yang menceritakan tentang keanekaan
dari suatu bangsa: yang kuat dari bersatu dan yang lemah karena terpecahpecah ?
2. Bagaimana sikap Yesus terhadap keanekaan dari bangsanya ?
3. Bagaimana sikap umat kristiani terhadap bangsa kita yang ber Bhinneka
Tunggal Ika ?
4. Bagaimana sikap kita mengusahakan persatuan dalam keanekaan itu ?
PENJELASAN
SATU BANGSA DALAM KEANEKARAGAMAN
A. INSPIRASI DARI KITAB SUCI
1. Perjanjian Lama:
 Ulangan 12: Bangsa terpilih menghayati rasa satu bangsa, satu
Tuhan, satu negeri, satu tempat ibadah dan satu hukum. Mereka
bersatu dan menjadi kuat, sanggup mengalahkan musuh dan
menjadikan bangsanya jaya. Tetapi ketika tidak bersatu menjadi
bangsa yang tidak berdaya dan dikalahkan oleh musuhnya.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
7
8
Yosua 6: 1-15, 63: Yosua membawa bangsa terpilih memasuki
Tanah Kanaan dan membagi-baginya menurut suku-suku
keturunan Yakob. Lama kelamaan dengan dibaginya suku-suku
menjadikan terpecah antar mereka dan lemah. Pada saat lemah
itulah mereka mudah dikalahkan.
Mereka dalam keadaan tidak berdaya itulah akhirnya bersatu di
bawah pimpinan Daud dan menjadi bangsa yang kuat dan jaya.
Kemudian mereka terpecah lagi dan menjadi bangsa yang lemah.
2. Perjanjian Lama:
 Matius 23: 37-38
Yesus ingin mempersatukan mereka dalam suatu Kerajaan dan
Bangsa yang baru yang bercorak rohani, Yesus merasakan tidaklah
mudah mempersatukan bangsa. Akhirnya Yesus menyapa suku
yang dianggap bukan Yahudi seperti orang Samaria (cerita Yesus
berbincang dengan perempuan Samaria yang di sumur Yakub).
Bagi orang Yahudi orang Samaria adalah orang asing dalam segala
hal. Dalam praktek hidup orang Yahudi dan Samaria terjadi
permusuhan, karena beranggapan orang Samaria adalah orang
kafir. Akhirnya tidak saling menyapa dan curiga. Yang patut
direnungkan bagi umat kristiani adalah bagaimana Yesus menyapa
perempuan Samaria dan menerimanya. Yesus menuntun
perempuan Samaria itu pada kesadaran akan iman yang benar.
Bagi Yesus semua orang adalah sesama yang sederajat, tidak ada
orang yang lebih mulia/ lebih rendah. Tuhan memberikan
kesempatan kepada siapa pun untuk bersaudara. Tuhan
menyatakan diri-Nya bukan hanya untuk suku/ golongan tertentu,
tetapi untuk semua orang.
B. SIKAP UMAT KRISTIANI
Sikap Yesus harus menjadi sikap orang kristiani, maka harus
mengusahakan:
a) Sikap yang bersifat mencegah perpecahan :
Menghapus semangat primordialisme dan semangat sektarian
dengan menghapuskan kelompok-kelompok agama, suku, ras/
etnis.

MATERI AGAMA KATOLIK XII
8
9
b) Sikap-sikap yang Positif/ Aktif
o Berani menerima perbedaan untuk memperkaya suatu
bangsa.
o Saling menghargai, toleransi, menahan diri, rendah hati dan
rasa solidaritas demi kehidupan yang tenteram, harmonis
dan dinamis.
o Saling membantu dalam menata masa depan lebih adil,
makmur dan sejahtera.
o Mengusahakan tata kehidupan yang adil dan beradab.
o Mengusahakan kegiatan dan komunikasi lintas suku, agama
dan ras.
LANGKAH KEEMPAT : (penugasan).
Buatlah suatu poster yang menggambarkan : Ancaman disintegrasi Bangsa
Indonesia dan semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
LEMBAR KERJA SISWA
1. Sebutkan ha-hal positif dan negatif dari suatu masyarakat/ bangsa yang
majemuk !
MATERI AGAMA KATOLIK XII
9
10
2. Hal-hal mana yang dapat menimbulkan kerawanan terjadinya konflik dan
kerusuhan di kota/ daerahmu ? Bagaimana cara mengatasinya !
3. Mengapa para bapa bangsa dan seluruh rakyat Indonesia bisa bersatu pada
saat itu ? Mengapa semangat itu kini mengendur !
4. Buatlah doa syukur atas keanekaragaman dan kemerdekaan NKRI !
MATERI AGAMA KATOLIK XII
10
11
B.
MENGUPAYAKAN PERDAMAIAN
DAN
PERSATUAN BANGSA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan macam-macam keprihatinan dalam hidup berbangsa dan
bernegara.
2. Menjelaskan perjuangan Gereja dalam mengupayakan perdamaian dan
persatuan bangsa.
3. Menjelaskan cara Gereja dalam mewujudkan perdamaian dan persatuan
bangsa.
PETA KONSEP
PERDAMAI
AN DAN
PERSATU
AN
Keprihantian
Hidup
Bangsa
Indonesia
MATERI AGAMA KATOLIK XII
Perjuangan
Gereja
11
Sikap Gereja
12
1. Keprihatinan Hidup Berbangsa dan Bernegara :
 Keretakan Hidup Berbangsa dan Formalisme Agama.
 Otonomi Daerah dan Masyarakat Adat.
 Korupsi (masalah budaya).
 Korupsi (masalah lemahnya mekanisme kontrol).
 Kemiskinan.
 Pengangguran.
 Kriminalitas.
 Perburuhan.
 Pertanian.
 Lingkungan Hidup (berkaitan dengan hutan).
 Lingkungan Hidup (berkaitan dengan non-hutan).
 Pendidikan Formal: Dasar-Menengah
 Pendidikan Formal: Pendidikan Tinggi.
 Pendidikan Non Formal: Pendidikan (dalam) Keluarga.
 Pendidikan Non Formal: Kaum Muda (termasuk masalah narkoba)
 Kesehatan.
 Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Ketidaksetaraan Gender.
2. Perjuangan Gereja Mengupayakan Perdamaian dan Persatuan Bangsa.
 Refleksi SAGKI: perlunya mengadakan pembaharuan hidup dalam
Habitus Baru yaitu pertobatan. Bertobat dalam arti radikal:
perubahan dari baik menjadi lebih baik dan kalau sudah baik
berubah menjadi yang terbaik/ sempurna.
 Umat katolik belum sempurna menjadi murid Kristus bila baru
sampai pada level menjadi orang baik saja, tetapi lebih dituntut
mempunyai “ semangat magis “. Semangat magis adalah semangat
dalam diri orang yang menandakan bahwa orang itu sendiri
menginginkan yang terbaik dalam segala hal. Maka hendaknya
tidak membandingkan dengan orang lain, tidak memamerkan
keunggulannya pada orang lain dan tidak meremehkan orang lain.
 Perlunya kesungguhan dalam mengerjakan sesuatu: yaitu 100%
terlibat dan mengusahakan yang terbaik.
 Perjuangan Gereja tujuannya untuk mengupayakan perdamaian
dan persatuan bangsa dalam rangka membangun Kerajaan Allah.
Kerajaan Allah yang mencakup seluruh umat manusia di segala
lapisan.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
12
13
3. Umat Katolik Mewujudkan Perdamaian dan Persatuan Bangsa
Perdamaian dan persatuan bangsa adalah kondisi kehidupan yang
selaras dengan nilai-nilai Kerajaan seperti yang dicita-citakan oleh Yesus.
Kerajaan Allah secara sederhana dimengerti sebagai suasana kehidupan
yang didambakan oleh semua orang berdasarkan kuasa dan kehendak
Allah. Kerajaan Allah ditandai dengan keadilan, rasa aman, perdamaian,
persatuan dan persaudaraan, kesejahteraan dan sebagainya.
Kerajaan Allah sifatnya dinamis, dimana manusia membiarkan
Allah menjadi segala dalam segalanya. Kerajaan Allah diwartakan Yesus
mempunyai aspek-aspek:
a) Eskatologis: Kerajaan Allah adalah pemenuhan segala harapan
Israel. Kerajaan Allah harus bertumbuh “dalam suasana
permusuhan” (Matius 13: 24-30).
b) Revelatoris: Kerajaan Allah mengungkapkan tentang Siapa Allah
itu.
c) Soteriologis: Kerajaan Allah itu keselamatan yang universal
sifatnya, dan akan terlaksana bilamana manusia menjalin relasi
pribadi dengan Allah.
d) Kristologis: Kerajaan Allah nampak secara nyata dalam Sabda dan
Tindakan Yesus dan dalam relasi dengan-Nya.
Kerajaan Allah bersifat Dinamis karena tumbuh terus menerus secara
pribadi maupun bersama demi kebahagiaan bersama.
Gereja hadir untuk mengabdi dan melayani rencana Ilahi yakni rencana/
proyek Kerajaan Allah. Proyek Kerajaan Allah adalah rencana besar Allah
untuk manusia. Tujuannya untuk perkembangan dan pembebasan
manusia.
Usaha memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah, seperti
mewujudkan perdamaian dan persatuan bangsa dapat terlaksana dalam
fungsi-fungsi Gereja sebagai berikut:
a) Fungsi Diakonia: merupakan jawaban terhadap kebutuhan
manusia. Setiap orang kristiani dipanggil untuk memberikan
kesaksian dalam bentuk membaktikan/ memberikan dirinya untuk
orang lain. Diakonia nampak sebagai fungsi yang paling penting.
b) Fungsi Koinonia: merupakan jawaban kerinduan manusia akan
persaudaraan, perdamaian, persatuan dan komunikasi antar
manusia. Gereja harus berani memberikan kesaksian akan adanya
kemungkinan kehidupan yang didasari persaudaraan dan persatuan.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
13
14
c) Fungsi Kerygma: menyampaikan warta pembebasan. Gereja
dipanggil untuk memberikan harapan. Kerygna adalah pewartaan
Sabda yang membebaskan, menerangi, menafsirkan hidup manusia
dan pembawa harapan.
d) Fungsi Liturgia: menjawab kebutuhan hidup manusia untuk
merayakan kehidupannya, untuk mengakui serta mengungkapkan
dalam simbol-simbol anugerah keselamatan.
LEMBAR KERJA SISWA
1. Sebutkan berbagai keprihatinan hidup manusia yang dapat merusak
kedamaian dan persatuan bangsa !
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan timbulnya keprihatinan tersebut !
3. Bagaimana sikap dan perjuangan Gereja dalam mengupayakan perdamaian
dan persatuan manusia demi terwujudknya Kerajaan Allah !
MATERI AGAMA KATOLIK XII
14
15
4. Bagaimana sikap dan pendirian kalian dalam menghadapi berbagai
keprihatinan hidup ini !
MATERI AGAMA KATOLIK XII
15
16
C.
MEMBANGUN
PERSAUDARAAN SEJATI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis sebab akibat terjadinya pertikaia/ kerusuhan/ peperangan
yang terjadi di berbagai tempat.
2. Menjelaskan makna damai menurut ajaran Yesus.
3. Menyebutkan usaha untuk memperjuangkan perdamaian
persaudaraan sejati yang sedang dilakukan umat manusia.
dan
4. Menjelaskan hambatan-hambatan dalam memperjuangkan perdamaian
dan persaudaraan sejati.
5. Menyebutkan usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh siswa dalam
usaha membina hidup rukun dan damai di sekitarnya.
PERSAUDA
RAAN
SEJATI
Kasus
Perang/
Pertikaian
Damai
Menurut
Kitab Suci
MATERI AGAMA KATOLIK XII
Menegakkan
Perdamaian
16
Menyusun
Doa
17
LANGKAH PERTAMA : (mengamati dan mendalami berbagai
pertikaian dan perang yang terjadi selama
ini).
Berdialog dengan siswa untuk mengamati tentang berbagai kekerasan yang ada.
1. Sebutkan berbagai kasus pertikaian dan perang yang terjadi di dunia !
2. Sebutkan dan ceritakan berbagai pertikaian dan perang yang terjadi di
tanah air !
3. Sebutkan dan jelaskan alasan mengapa terjadi pertikaian dan peperangan !
4. Apa kibat dari pertikaian dan perang bagi manusia !
5. Mengapa kita sekarang ini merindukan perdamaian !
PENJELASAN
1. Fakta-fakta Pertikaian dan Perang, contoh:
 Bernuansa agama: di Ambon dan Poso
 Bernuansa suku: Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
 Di Timur Tengah.
 Di Irak. Dimana Amerika ingin menggulingkan Saddam Husein.
2. Alasan Terjadinya Pertikaian dan Perang
 Fanatisme agama/ suku disebabkan oleh kepicikan dan perasaan
bahwa dirinya terancam. Pertikaian ini biasanya berlangsung lama
dan sangat kejam.
 Arogansi/ Angkuh: selalu ada suku/ bangsa yang merasa dirinya
kuat dan bertindak sewenang-wenang.
 Keserakahan: berlatar belakang ekonomi karena ingin merebut
“harta karun”. Demi harta dan uang, orang dapat berbuat apa saja.
 Merebut kemerdekaan dan mempertahankan hak: kadang-kadang
terpaksa dilaksanakan untuk merebut kemerdekaan dan
mempertahankan hak !
3. Akibat Pertikaian dan Perang
 Kehancuran secara jasmani dan fisik: kematian, hancurnya sarana
prasarana, punahnya ekologi.
 Kehancuran secara rohani: trauma karena perkosaan.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
17
18
4. Kerinduan Manusia pada Perdamaian
 Perdamaian sangat penting bagi kelangsungan dan perkembangan
hidup manusia. Dimana manusia mencari suatu ketenangan yang
memungkinkan dapat mengembangkan dirinya dengan lebih
manusiawi dalam persaudaraan.
 Mewujudkan persaudaraan membutuhkan kesadaran, pengakuan
dan penghormatan terhadap martabat dan hak dasar hidup manusia.
LANGKAH KEDUA : (mendalami kedamaian dalam terang kitab suci).
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Apa kata Kitab Suci Perjanjian Lama tentang damai atau shalom ?
2. Apa kata Yesus tentang damai ?
3. Apa kiranya ajaran Gereja tentang perdamaian ?
4. Apa kata kalian sendiri tentang damai ?
PENJELASAN
a) Perjanjian Lama
 Shallom: kesejahteraan pribadi dan masyarakat.
 Damai berarti sehat jasmani dan kesejahteraan keluarga.
 Shallom berarti juga “Tuhan sertamu”. Salam ini merupakan
pengharapan supaya manusia memperoleh kebaikan dalam
hidupnya. Damai berarti secara rohani.
 Damai dalam arti yang sesungguhnya berupa persetujuan/
persesuaian dengan keteraturan batiniah, penolakan terhadap
ketidakadilan.
 Harapan akan damai digambarkan oelh Yesaya: “Mereka akan
meleburkan pedangnya menjadi bajak dan tombaknya menjadi arit.
Tidak ada bangsa yang menghunus pedangnya melawan bangsa
lain, dan orang tidak lagi dilatih untuk berperang” (Yesaya 2: 4).
b) Perjanjian Baru
 Damai menurut Yesus adalah membersihkan dunia ini dari segala
macam kejahatan dan kedurhakaan.
 Damai itu benar-benar damai bagi mereka yang sejiwa dengan
Yesus.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
18
19
Damai adalah suatu pencapaian kebenaran dan hasil perjuangan
serta pergulatan batin, maka damai batiniah ini berakar dalam
kebenaran, yaitu di dalam Yesus.
 Damai itu suatu ketenangan hati karena orang memiliki hubungan
yang bersih dengan Tuhan, sesama, dan dunia. Dalam sejahtera
yang menampakkan Kerajaan Allah.
 Damai Tuhan inilah yang seharusnya berada dan tinggal dalam tiap
hati orang. Damai berarti setiap kejahatan dibalas dengan
kebaikan. Yesus menolak setiap kekerasan dalam pewartaan-Nya.
c) Ajaran Gereja tentang Perdamaian
 Damai berarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia.
 Perdamaian adalah keadilan.
 Perdamaian adalah hasil tata masyarakat manusia yang haus akan
keadilan yang lebih sempurna.
 Perdamaian adalah buah cinta kasih.
 Damai merupakan kesejahteraan tertinggi yang dibutuhkan
manusia dan setiap lembaga. Setiap orang pasti mempunyai empat
relasi dasar dalam hidupnya yaitu relasi dengan Tuhan, sesama,
alam semesta dan diri sendiri. Keharmonisan relasi tersebut sangat
menentukan situasi hidup manusia.

LANGKAH KETIGA : (mendalami perjuangan penegakkan
perdamaian).
Bacalah perjuangan dari Mahatma Ghandi, seorang tokoh yang pengagum ajaran
Yesus tetang perdamaian.
MAHATMA GHANDI
Waktu bangsa India mulai memperjuangkan kemerdekaan
negaranya, ada yang ingin melawan Inggris dengan kekerasan dan senjata.
Tetapi Ghandi berkata: : “Kamu semua harus siap menghadapi maut, tetapi
kamu sendiri tidak boleh membunuh. Anggaplah musuhmu itu sebagai
saudaramu yang bodoh. Kita hanya memenangkan perjuangan, jika kita
dapat membunuh rasa benci dalam hati sanubari musuh kita”.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
19
20
Ghandi mulai memimpin suatu gerakan massa untuk menentang
peraturan peraturan pemerintah Inggris yang tidak adil, tetapi tanpa
memaknai kekerasan. Ia sering pergi mengunjungi kota lain untuk bertemu
dengan para pengikutnya agar mereka tetap menjalankan ajarannya. Hal itu
dibuatnya melalui pidato-pidato, tulisan-tulisan, dan terutama melalui
contoh teladan hidupnya.
Akhirnya, tibalah saat yang dinantikannya, yakni pada tahun 1947,
India mendapat kemerdekaan setelah perjuangan yang sangat lama. Orang
yang paling berjasa dalam meraih kemerdekaan itu ialah Mahatma Ghandi.
Setelah memperoleh kemerdekaan, di negeri itu timbul perselisihan antara
orang-orang yang beragama Hindhu dan Islam. Ada sebagian warga Hindhu
yang menyangka bahwa Ghandi terlalu lunak dan memihak orang Islam.
Pada tanggal 30 Januari 1948, Ghandi ditembak mati oleh pemuda Hindhu
yang fanatik. Begitulah akhir hidup salah seorang tokoh pejuang tanpa
kekerasan. Ia mati terbunuh karena kekerasan.
Tanya jawab untuk mendalami pesan/ isi dari cerita tersebut di atas:
1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu membaca kisah Mahatma Ghandi
tersebut di atas ?
2. Bagaimana ajaran Mahatma Ghandi tentang perjuangan dengan cara
damai ?
3. Bagaimana perjuangan kita untuk menegakkan perdamaian dan
persaudaraan sejati !
PENJELASAN
1. Perjuangan Mahatma Ghandi
 Dia adalah pemimpin moral dan spiritual yang pantas dicontoh.
 2 ajarannya yang menekankan perjuangan tanpa kekerasan adalah
a. Ahimsa: falsafah pantang kekerasan.
b. Satyagraha: aksi perjuangan yang tidak memakai
kekuasaan.
 Pantang kekerasan lahir dari suatu kesadaran batin tentang
kesatuan spiritual dalam dirinya sendiri. Ajaran Ghandi ini akan
dipahami apabila dipikirkan sebagai suatu cara untuk mencapai
buah persatuan batin.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
20
21
Dasar utama dari ajaran Ghandi ini adalah tindakan menghormati
terhadap kesucian hidup serta kesadaran bahwa cinta kasih
merupakan hukum utama perikehidupan kita.
2. Perjuangan Gereja untuk menengakkan Perdamaian dan Persaudaraan
Sejati
 Mempelajari dengan cermat ajaran Yesus, ajaran Gereja dan ajaran
tokoh-tokoh dunia yang memperjuangkan perdamaian tentang arti
dan makna perdamaian.
 Jadikanlah usaha menegakkan perdamaian dan persaudaraan sejati
ini suatu gerakan moral dan gunakan berbagai jaringan serta
libatkan sebanyak mungkin orang tanpa membedakan agama,
suku/ etnis dan ideologi.
 Jadikanlah gerakan moral ini suatu gerakan mulai dari akar
rumput.
 Mulailah dari diri dan golongan sendiri menghayati budaya damai
dan persaudaraan sejati.

LANGKAH KETIGA : (menyusun doa untuk perdamaian dan
persaudaraan sejati).
Buatlah doa bagi perdamaian dan persaudaraan sejati.
Doa berisikan:
 Ada ungkapan syukur
 Ada pengakuan bahwa Allah adalah Pencipta
 Ada doa permohonan/ harapan
(score 30).
(score 50).
(score 20).
LEMBAR KERJA SISWA
1. Apakah ciri khas dari perdamaian yang diwartakan oleh Yesus !
MATERI AGAMA KATOLIK XII
21
22
2. Tuliskan ciri-ciri penghayatan persaudaran yang sejati !
3. Hambatan apa yang dihadapi dalam membangun persaudaraan sejati !
4. Bagaimana teladan Yesus dalam membangun persaudaraan sejati ?
5. Bagaimana usaha Gereja dalam mewujudkan persaudaraan sejati ?
MATERI AGAMA KATOLIK XII
22
23
GLOSARIUM
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh halhal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan,
maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Sektarianisme adalah bigotri, diskriminasi atau kebencian yang muncul akibat
perbedaan di antara suatu kelompok, seperti perbedaan denominasi agama atau
fraksi politik.
Konflik sektarian seringkali merujuk pada konflik kekerasan religius dan politik
seperti konflik antara Katolik dan Protestan di Irlandia Utara (meskipun
kepercayaan politik dan pembagian kelas memainkan peran yang penting pula).
Sektarianisme terdapat di seluruh dunia. Dalam agama Islam, konflik antara Sunni
dan Syiah merupakan contoh konflik sektarian. Konflik antara Sunni dan Shia
muncul di Irak dan Pakistan.
MATERI AGAMA KATOLIK XII
23
24
DAFTAR PUSTAKA
A. Heuken SJ. Ensiklopedi Gereja. Cipta Loka Caraka: Jakarta, 1991.
Alex Lanur. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Kanisius: Yogyakarta, 1995.
Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.
Dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes.
Dr. P. Hardono Hadi. Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Kanisius:
Yogyakarta, 1994.
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Iman Katolik. Kanisius: Yogyakarta,
1996.
Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/
SMK, Buku Guru 3. Kanisius, Yogyakarta, 2004.
Lristen, Simon dan Christopher. 2000. Masalah-masalah Moral Sosial Aktual
dalam Perspektif Iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius.
N.N. 2005. Mengabdi Kebenaran. Maumere: Ledalero.
Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010.
Tim Penulis: “Umat Katolik Indonesia dan Wawasan Kebangsaan.” Dalam:
Orientasi Baru. Pustaka Filsafat dan Teologi No. 9, Tahun 1995:
Kanisius: Yogyakarta, 1995.
Xavier Leon – Dufor. Ensiklopedi Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. 1990
https://id.wikipedia.org/wiki/Primordialisme
https://id.wikipedia.org/wiki/Sektarianisme
MATERI AGAMA KATOLIK XII
24
Download