BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penciptaan
Musik sudah ada dari sejak dahulu kala, pada awal kemunculannya, nada
yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia
itu sendiri, namun dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan pola pikir,
manusia mulai membuat alat bantu untuk menghasilkan suara dan nada, nadanada yang dihasilkan mulai mengalami perkembangan yaitu melalui alat yang kita
kenal dengan alat musik. Banyak macam alat musik dari mulai kemunculan
awalnya yaitu alat musik tradisional, alat musik klasik kemudian alat musik
modern. “Mahillon Sachs Von Hornbostel mengatur klasifikasi alat musik
berdasarkan pada bahan yang menyebabkan suara, terbatas pada akustik saja.
Penggolongan tersebut dibagi menjadi lima golongan yaitu idiophone, aerophone,
membranophone, chordophone, electrophone” (Pono, 1984:13).
Biola merupakan salah satu dari alat musik klasik, yang merupakan
golongan dari chordophone, yaitu alat musik yang bahannya terbuat dari senar
(dawai) yang ditegangkan sebagai penyebab bunyi. Alat musik berdawai ini yang
dimainkan dengan cara digesek. Pada mulanya alat musik biola digunakan untuk
musik-musik klasik, penikmat musik klasik awalnya hanya terbatas pada kaum
bangsawan, namun seiring perkembangan zaman musik ini mulai mewabah
disetiap lapisan masyarakat dan biola tidak hanya dimainkan dimusik berjenis
klasik saja, namun digunakan hampir disetiap jenis musik yang ada. Seperti
dikutip pada buku Mudahnya Main Biola, pada dasarnya semua musik bisa
1
2
diiringi biola karena biola juga mempunyai aturan nada dan scale yang sama
dengan alat musik lain, misalnya keyboard dan lainnya (Rere, 2012:25).
Biola memiliki suara yang indah dan menyentuh perasaan yang membuat
penulis tertarik dengan alat musik ini. Nada yang dihasilkan lembut, mendayu dan
memiliki nada yang tinggi dan panjang sehingga membuat para pendengarnya
terhanyut dan ikut terlarut oleh lantunan nada yang dihasilkan. Selain dari
suaranya, penulis juga tertarik dengan bentuk visual biola, dimana biola memiliki
bentuk lekukan yang indah, terdapat ukiran pada bagian kepala biola yang
membuat alat musik ini menarik. Biola juga memiliki lubang f yang membuat alat
musik ini lebih cantik. Bentuknya yang unik memuat penulis tertarik untuk
mengangkat biola sebagai sumber ide penciptaan karya seni grafis.
Mimpi sewaktu kanak-kanak juga mempengaruhi penulis dalam pemilihan
ide biola ini. Penulis memiliki mimpi untuk dapat menjadi seorang pemain biola
ketika masih kecil hanya saja mimpi itu tidak terwujud hingga sekarang. Diawali
oleh kekaguman ketika masa kanak-kanak ternyata kekaguman pada biola ada
hingga saat ini. Selain pada ketertarikan melalui suara, bentuk dan pengalaman
masa lalu, penulis memaknai alat musik biola seperti sebuah keluarga, yang tiap
elemen-elemen penting yang terdapat pada alat musik tersebut mewakili tiap
peran yang ada di dalam sebuah keluarga.
Penulis memaknai biola sebagai seorang ibu dan senar-senarnya adalah
anaknya, seperti sebuah biola yang mengunci senar-senar agar menghasilkan nada
yang indah, seorang ibu juga melindungi dan menjaga anak-anaknya,
memproteksi anak-anaknya, agar anak-anaknya menjadi seorang yang baik.
Sedangkan seorang ayah dilambangkan seperti bow atau penggesek biola. Sebuah
3
bow terdiri dari banyak sekali senar yang digabungkan agar ketika pemain biola
menggesekkan bow ke biola akan menghasilkan nada yang indah, namun ketika
nada-nada yang dimainkan rumit dan cepat terkadang beberapa senar pada bow
tersebut putus. Bow memiliki makna seperti seorang ayah, dimana seorang ayah
rela berkorban untuk keluarganya, rela berkorban untuk anaknya, agar anakanaknya menjadi anak-anak yang sukses, seperti bow yang rela jika beberapa
senarnya putus agar biola dan senar-senar tersebut menghasilkan nada yang indah.
Jika dihubungkan dengan keluarga, sebuah keluarga tidaklah lengkap jika salah
satu peran yang ada didalamnya tidak ada, seperti biola yang tidak lengkap jika
tidak terdapat salah satu elemen yang ada didalamnya. Biola tidak dapat
dimainkan jika tidak ada bow itu sendiri, begitu juga sebaliknya biola tidak dapat
dimainkan jika tidak terdapat bow maupun senar. Setiap komponenya memiliki
peranan yang penting dalam menjalankan tugasnya. Penulis juga mengartikan
biola sebagai seorang indiviu atau manusia, dimana pemikiran manusia itu begitu
rumit seperti banyaknya senar yang dimiliki sebuah biola, setiap orang tidak dapat
membaca pikiran tersebut namun pikiran ini memiliki tujuannya masing-masing.
Adanya beberapa ketertarikan dan alasan tersebut membuat penulis ingin
mewujudkan hal tersebut pada alat musik ini melalui karya-karya seni grafis yang
diharapkan dapat dinikmati seluruh orang yang melihatnya, tidak hanya
merasakan nuansa seni rupa tetapi juga merasakan nuansa musik di dalam karya
yang akan penulis ciptakan.
4
B. Batasan Penciptaan
Latar belakang pemilihan biola sebagai sumber ide dalam pembuatan
karya seni grafis telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya, setelah itu akan
muncul beberapa permasalahan dari latar belakang tersebut. Maka dari itu penulis
membatasi permasalahan hanya pada estetika visual alat musik biola, dimana
dalam visualisasinya, alat musik ini akan ditampilkan sesuai dengan bentuk
aslinya dan mengambil bentuk secara close up dengan mengambil sebagain unsur
pada bagian biola yang akan ditampilkan pada karya seni grafis yang akan dibuat
dengan menggunakan teknik cetak saring.
C. Rumusan
Dalam penulisan dan penjelasan latar belakang di atas, akan timbul
beberapa pertanyaan, maka dari itu untuk membatasi permasalahan yang ada,
penulis membuat rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Pengalaman masa kecil apa yang membuat biola menjadi sumber ide
dalam karya seni grafis?
2. Mengapa biola menjadi konsep dan sumber ide dari penciptaan karya seni
grafis?
3. Bagaimana memvisualisasikan bentuk biola ke dalam karya seni grafis
teknik cetak saring?
5
D. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini, sebagai berikut:
1. Menceritakan pengalaman masa kecil yang membuat biola dijadikan
sebagai sumber ide.
2. Memaparkan alasan dipilihnya biola sebagai sumber ide penciptaan karya
seni grafis.
3. Memvisualisasikan bentuk biola ke dalam karya seni grafis dengan teknik
cetak saring.
E. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Memberikan gambaran tentang suatu konsep atau landasan pokok dalam
menciptakan sebuah karya seni khususnya dalam bidang seni grafis.
2. Memberi suasana baru dalam karya seni grafis bagi penikmat karya seni,
karya bernuansa seni musik.
3. Menjadikan referensi bagi masyarakat dalam mengembangkan ide
berkarya seni.
Download