prediksi soal ujian tengah semester ii tahun 2015/2016 mata

advertisement
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER II
TAHUN 2015/2016
MATA KULIAH ANTROPOLOGI HUKUM
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
081223956738
UNIVERSITY
muh.jamal08
Muh_Nur_Jamal
16jamal
D070AF70
muh.nurjamaluddin
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 1
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
Silakan follow ya   
[email protected]
[email protected]
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
Muhammad Nur Jamaluddin
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 2
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 3
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2015/2016
MATA KULIAH
: ANTROPOLOGI HUKUM
HARI, TANGGAL
: KAMIS, 31 MARET 2016
KELAS/SEMESTER
: A-B-C-D-E-F-G-H/II
WAKTU
: 60 MENIT
DOSEN
: TIM DOSEN
SIFAT UJIAN
: CLOSE BOOK
Soal:
1. Mengapa kita mempelajari Antropologi? Sumbangan apa yang dapat diberikan Antropologi bagi
hukum, demikian sebaliknya?
Jawaban:
Karena Antropologi memiliki tujuan dan adanya sumbangsih bagi hukum, yaitu:
1) Bahan-bahan hasil penelitian Antropologi dapat memberikan gambaran tentang hukum dalam
konteks kebudayaan dalam suatu masyarakat. Pancasila merupakan hasil kristalisasi dari
budaya, hukum itu sendiri sebagai aspek budaya.
2) Dengan mempelajari Antropologi dapat ditelusuri sistem nilai yang menjadi dasar dari sistem
hukum, apakah itu Sistem Eropa Kontinental, Sistem Anglo Saxon, Sistem Hukum Islam,
ataukah Sistem Hukum Adat.
3) Dengan menelaah bahan-bahan Antropologi dapat diketahui pola-pola proses hukum
manakah yang dipergunakan untuk menegakkan sistem nilai-nilai dalam masyarakat.
Contohnya Hukum Acara Perdata/Hukum Acara Pidana, berbicara mengenai peradilan;
Antropologi Budaya berbicara tidak sebatas peradilan saja melainkan juga konstruksi hukum.
Membahas adil (mengenai sifat orang), keadilan (mengenai asas), peradilan (mengenai proses
mencapai keadilan).
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 4
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
4) Penelitian Antropologi dapat memberikan data tentang penerapan hukum tertulis pada
masyarakat. Penerapan hukum (mengenai efektivitas hukum), meliputi:
a) hukumnya (yuridis, sosiologis, filosofis, juga antropologis);
b) penegak hukum (profesional berpengetahuan, luas, jujur, adil, bersih, berwibawa, dan
bertanggung jawab);
c) fasilitas hukum (sarana dan prasarana);
d) masyarakat (partisipasi, menyangkut perubahan sikap mental masyarakat secara pribadi
dan secara hukum).
5) Penelitian
Antropologi
dapat
memberikan
pengetahuan
tentang
kemungkinan
dipergunakannya proses peradilan tidak resmi yang mungkin lebih efektif daripada peradilan
yang resmi (ADR/Alternative Dispute Resolution).
6) Dengan penelitian Antropologi dapat diketahui tentang sebab-sebab, latar belakang mengapa
warga masyarakat enggan untuk menyelesaikan masalah-masalah hukum di pengadilan resmi
(misalnya karena birokrasi yang berbelit-belit, biaya mahal, waktu yang lama).
7) Dengan penelitian Antropologi dapat diidentifikasikan tentang kebutuhan-kebutuhan hukum
warga masyarakat serta latar belakang budayanya.
2. Apa manfaat Antroplogi bagi perkembangan ilmu hukum Indonesia?
Jawaban:
Manfaat Antroplogi bagi perkembangan ilmu hukum Indonesia, yaitu:
1) Telaah antropologi hukum akan memperdalam pemahaman mengenai proses pengendalian
sosial, latar belakang budaya dari hukum, tetapi hasilnya tidak dapat langsung digunakan
sebagai simpulan.
2) Fungsinya lebih besar sebagai pencegahan atau preventif, dari pada represif atau
menanggulangi akan terjadinya pelanggaran terhadap hukum.
3) Dengan mengetahui latar belakang budaya dari suatu masyarakat, maka dalam pengendalian
sosial akan dengan mudah mengendalikan masyarakat yang kurang atau tidak tahu mengenai
hukum negara. Sehingga pelaksanaan hukum dapat terlaksana sebagaimana mestinya.
4) Manfaat mempelajari antropologi hukum, untuk mengetahui gambaran bekerjanya hukum
sebagai pengendali sosial yang dilatar belakangi oleh budaya. Sehingga hukum dapat
dijadikan sebagai sarana pembaharuan masyarakat dan sebagai sosial kontrol.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 5
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
3. Mengapa Antropologi menekankan pada studi pengertian manusia dan kebudayaan?
Jawaban:
Karena Antropologi merupakan studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia. Keanekaragaman bentuk budaya yang menjadi
kebudayaan menentukan dasar-dasar perbedaan dan kesamaan manusia, sifat manusia, dan
kelembagaannya. Antropologi mengkaji tentang tingkah laku manusia pada umumnya dengan
mempelajari beragam suku bangsa di seluruh dunia (kebudayaan). Sehingga Antropologi
menekankan pada studi pengertian manusia dan kebudayaan.
4. Uraikan secara jelas dan singkat cabang dari Antropologi?
Jawaban:
Cabang-cabang Antropologi antara lain sebagai berikut:
a. Antropologi Fisik
Cabang Antropologi ini mengkaji hubungan antara kebudayaan dan manusia secara biologis.
Di masa lalu, kajian Antropologi fisik lebih ditekankan pada usaha untuk membandingkan
manusia dengan primata lain, seperti simpanse, gorila, dan orang utan. Antropologi fisik juga
mencari hubungan antara manusia modern (homo sapiens) dengan nenek moyang kita seperti
homo erectus.
b. Antropologi Budaya
Cabang ini adalah yang terbesar dalam ilmu Antropologi. Antropologi budaya meliputi
keanekaragaman
kebudayaan,
upaya
mencari
unsur-unsur
kebudayaan
universal,
mengungkapkan hubungan antara struktur sosial masyarakat dengan kebudayaannya, bahkan
juga membahas mengenai interpretasi simbolik.
c. Antropologi Linguistik
Cabang Antropologi yang mengkaji tentang keanekaragaman bahasa. Namun, ruang
lingkupnya jauh lebih kecil dari ilmu linguistik. Antropologi linguistik melihat bahasa dalam
konteks latar belakang kebudayaan masyarakat penuturnya.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 6
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
d. Arkeologi
Cabang ini seringkali dianggap sebagai ilmu tersendiri yang terpisah dari Antropologi.
Namun, menurut sebagian besar ahli Antropologi, Arkeologi sebenarnya adalah sebuah
cabang ilmu dari Antropologi. Tugas Arkeologi adalah menunjukkan hubungan antara
manusia masa lampau dengan habitat hidupnya beserta struktur sosial dan kebudayaan
masyarakatnya.
e. Etnologi
Cabang Antropologi yang secara khusus mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan
manusia.
5. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
Jawaban:
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum
adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Kemudian menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa pengertian kebudayaan
adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang harus didapatkannya dengan belajar
dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat,
didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya Setangkai Bunga
Sosiologi (Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1964), hal.
113), merumuskan bahwa kebudayaan adalah sebagai semua hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau
kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 7
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
6. Uraikan secara jelas dan singkat hubungan antara kebudayaan, masyarakat dan individu!
Jawaban:
Dalam hal membahas tentang hubungan antara kebudayaan, individu dan masyarakat ketiganya
saling berhubungan satu sama lain. Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling
berhubungan dengan kebudayaan.
Mc. Iver pakar sosiologi politik pernah mengatakan: ”Manusia adalah makhluk yang dijerat oleh
jaring-jaring yang dirajutnya sendiri”. Jaring-jaring itu adalah kebudayaan. Mc. Iver ingin
mengatakan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang diciptakan oleh masyarakat tetapi pada
gilirannya merupakan suatu kekuatan yang mengatur bahkan memaksa manusia untuk melakukan
tindakan dengan “pola tertentu”. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar
diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu. Dengan demikian kebudayaan
merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku individu manusia dari luar dan dari
dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai-nilai yang merupakan suatu
konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah
atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan
patokan atau rambu-rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas jelas sekali bahwa kebudayaan merupakan unsur paling dasar (basic)
dari suatu masyarakat, sehingga sampai sekarang sebagian sosiolog dan antropolog masih
menganut paham cultural determinism yaitu bahwa sikap, pola perilaku individu manusia dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya. Lawrence Harrison dalam bukunya “Culture
Matters” menggambarkan bagaimana nilai-nilai budaya memengaruhi kemajuan maupun
kemunduran manusia (Harrison, 2000). Samuel Huntington memberi contoh bahwa pada tahun
1960-an Ghana dan Korea Selatan memiliki kondisi ekonomi yang kurang lebih sama. Tiga puluh
tahun kemudian Korea telah menjadi negara maju, tetapi Ghana hampir tidak mengalami
kemajuan apapun dan saat ini GNP perkapitanya hanya seperlimabelas Korea Selatan. Ini
disebabkan karena bangsa Korea Selatan memiliki nilai-nilai budaya tertentu seperti hemat, kerja
keras, disiplin dan sebagainya. Semua ini tidak dimiliki masyarakat Ghana.
Secara umum kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem pengetahuan, gagasan, ide,
yang dimiliki oleh suatu kelompok manusia, yang berfungsi sebagai pengarah bagi mereka yang
menjadi warga kelompok itu dalam bersikap dan bertingkah laku. Karena berfungsi sebagai
pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku, maka pada dasarnya kebudayaan mempunyai
kekuatan untuk memaksa pendukungnya untuk mematuhi segala pola acuan yang digariskan oleh
kebudayaan itu.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 8
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
Dalam konteks negara, kebudayaan merupakan sebuah penentu penting bagi kemampuan suatu
negara untuk makmur, oleh karena budaya membentuk pemikiran orang-orang mengenai resiko,
penghargaan dan kesempatan. Sementara itu disisi lain, pembangunan pada dasarnya merupakan
proses aktivitas yang bersifat kontinyu dan terencana yang ditujukan untuk merubah dan
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi ke arah yang lebih baik dan wajar dari waktu
ke waktu.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan kebudayaan, individu dan masyarakat itu saling melengkapi.
Dimana individu yang berkumpul akan menjadi masyarakat dan masyarakat tersebut memiliki
hasil cipta, karsa dari mereka sendiri sehingga menjadi kebudayaan. Kemudian kebudayaan ada
karena adanya masyarakat, dan masyarakat ada karena adanya kumpulan individu. Sehingga
sudah jelaslah bahwa hubungan antara kebudayaan, individu dan masyarakat itu selain saling
melengkapi juga erat hubungan antara ketiganya dan tidak bisa dipisahkan.
7. Jelaskan hubungan Antropologi dengan hukum, ilmu linguistik dan ilmu sejarah dan berikan
contoh!
Jawaban:
a. Hubungan Antropologi dengan Hukum
Dalam perspektif antropologi hukum, hukum lahir dari kebudayaan. Melihat hal tersebut
tentunya menyadarkan kepada kita akan peran Antropologi sebagai sebuah perspektif untuk
melihat berbagai macam corak hukum yang lahir dan berkembang pula dari berbagai corak
dan ragam kebudayaan. Mempelajari Antropologi berarti kita melihat sebuah realitas,
kenyataan atas kehidupan hukum yang sesungguhnya berjalan di masyarakat.
Satu hal yang dapat kita ambil dari antropologi, adalah diharapkan dapat memunculkan
kesadaran atas kenyataan adanya keberagaman hukum karena beragamnya budaya.
Beragamnya hukum tersebut jangan dimaknakan sebagai pertentangan hukum (conflict of
laws), tetapi patut dianggap sebagai khazanah kekayaan hukum yang akan mampu
memperkuat serta memperbaharui hukum nasional. Di sisi lain akibatnya adalah
memunculkan sikap toleransi untuk menghargai umat manusia yang beragam pola pikir,
karakter, pemahaman, dan tentunya juga beragam hukum. Contohnya lahir hukum adat,
hukum pidana, hukum tata negara, hukum adiministrasi negara, dan lain-lain.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 9
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
b. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Linguistik
Dalam melakukan suatu penelitian, ilmu antropologi memerlukan topangan dari berbagai
ilmu lainnya yang salah satunya adalah ilmu linguistik yang membantu dalam mengenal dan
memahami bahasa suatu suku bangsa yang akan dijadikan objek penelitian.
Ilmu linguistik atau yang sering dikatakan sebagai ilmu bahasa memiliki tujuan untuk
mengembangkan konsep-konsep dan metode-metode dalam mengetahui segala bentuk bahasa
di berbagai daerah. Dengan tujuan tersebut dapat membantu sub ilmu antropologi yaitu
Etnolinguistik untuk mengembangkan teori-teori tentang berbagai asas bahasa serta
menyuport bahan-bahan, metode, dan teori-teori yang dikembangkan oleh Etnolinguistik.
Selain itu Antropologi juga membutuhkan ilmu linguistik kususnya dalam berbagai penelitian
masyarakat. Sehingga dapat lebih mendekatkan diri dengan masyarakat dan mempermudah
penelitin tersebut. Contohnya yaitu lahir Etnolinguistik.
c. Hubungan Antropologi dengan Ilmu Sejarah
Sejarah, memiliki kaitan yang sangat penting dan erat dengan Antropologi karena ilmu sejarah
menyumbang fakta dan data masa lampau suatu daerah, sehingga kita dapat mengetahui
sejarah dan perkembangan suatu suku bangsa yang akan dijadikan sebagai objek kajian atau
penelitian dalam Antropologi.
Antropologi dan Ilmu Sejarah sangat berkaitan satu sama lain. Antropologi menyumbangkan
banyak teori untuk ilmu sejarah terutama pada konsep mengenai simbol, sistem kepercayaan,
folklore, tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi, inkulturasi, primitif, dan agraris. Sementara
itu, ilmu sejarah pun menyumbangkan kritiknya terhadap generalisasi ilmu-ilmu sosial,
permasalahan sejarah yang juga bisa dikaji oleh ilmu sosial lain, dan diakronis. Jadi,
Antropologi dan Ilmu Sejarah memiliki keterkaitan dan saling mendukung satu sama lainnya.
Contohnya data fakta sejarah kebudayaan masa lampau dijadikan bukti dalam Antropologi.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 10
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
8. Apa yang saudara tentang:
a. Animisme
Jawaban:
Animisme adalah
kepercayaan
kepercayaan agama yang
kepada
mula-mula
makhluk
halus
muncul
di
dan roh merupakan
asas
kalangan manusia primitif.
Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, seperti kawasan
tertentu, gua, pohon atau batu besar, mempunyai jiwa yang mesti dihormati agar semangat
tersebut tidak mengganggu manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat
dan juga dalam kehidupan seharian mereka.
b. Dinamisme
Jawaban:
Dinamisme adalah kepercayaan yang mempercayai terhadap kekuatan yang abstrak yang
berdiam pada suatu benda istilah tersebut disebut dengan mana. Dinamisme juga merupakan
kepercayaan terhadap benda yang memiliki kekuatan gaib.
c. Amulet
Jawaban:
Amulet adalah sejenis jimat dari kebudayaan yang penuh dengan mistik dan spiritual, jimat di
Indonesia memiliki akar budaya yang sudah sangat tua, mulai dari kepercayaan Kuno Asli,
Kepercayaan Hindu serta berakumulasi dengan ajaran Buddha, bercampur dengan budaya
Islami yang telah ada sangat lama di negara ini.
Amulet/Jimat dapat berbentuk suatu images tertentu, umumnya adalah images/gambar para
orang/hewan suci yang dianggap telah mencapai suatu tataran Kesucian tertentu, para
deity/deva, para guru spiritual, serta dapat berupa bentuk lainnya yang dipercaya memiliki
makna tertentu.
d. Fetisysme
Jawaban:
Fetisysme adalah bahwa anggapan, bahwa kekuatan dalam kepercayaan politheisme itu
berkurang.
e. Monoteisme
Jawaban:
Monoteisme adalah kepercayaan bahwa Tuhan adalah satu/tunggal dan berkuasa penuh atas
segala sesuatu.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 11
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
f. Race
Jawaban:
Race atau ras adalah kategori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan
biologis tertentu. Persamaan umum dalam ras yaitu, ras merupakan suatu pengertian biologi,
bukan pengertian sosiokultural. Misalnya, jika kita menyebut ras Negro, berarti yang
dimaksud bukan sifat kebudayaan kelompok tersebut seperti pandai bermain musik,
melainkan ciri fisiknya, seperti warna kulitnya hitam atau bentuk rambutnya keriting. Artinya,
jika kita menyebut satu kelompok ras, berarti yang dimaksudkan bukan sifat kebudayaan
kelompok tersebut, melainkan ciri fisiknya.
g. Totemisme
Jawaban:
Totemisme adalah istilah menunjuk pada suatu kepercayaan atau agama yang hidup pada
sebuah komunitas atau organisasi yang mempercayai adanya daya atau sifat ilahi yang
dikandung sebuah benda atau makhluk hidup selain manusia. Totemisme identik
dengan agama yang hidup pada peradaban kuno, misalnya peradaban bangsa Indian (daratan
Amerika), Cippewa, atau Ojibwa di Amerika Utara.
h. Etnografi
Jawaban:
Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan
atau uraian. Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau
etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian
yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang
kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok.
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 12
Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ)
www.mnj.my.id
9. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan kebudayaan?
Jawaban:
Menurut Soerjono Soekanto faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang
menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
a. Perubahan penduduk, seperti: kelahiran, kematian, dan migrasi.
b. Adanya penemuan baru, seperti adanya ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
(discovery), penyempurnaan penemuan baru (invention), dan proses pembaharuan atau
melengkapi atau mengganti yang telah ada (innovation).
c. Konflik yang terjadi di dalam masyarakat. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang
yang terlibat di dalamnya, misalnya menjadi pendiam, murung, tidak mau bergaul, atau
bahkan berusaha memperbaiki keadaan tersebut supaya menjadi lebih baik.
d. Pemberontakan atau revolusi. Hal ini menyebabkan perubahan pada struktur pemerintahan
pada suatu negara.
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang
mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya:
a. Peperangan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan yang mendasar pada suatu negara baik
seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun
seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem
religi, dan kemasyarakatan). Biasanya akibat ini lebih berpengaruh kepada negara yang kalah.
b. Perubahan alam. Pada zaman sekarang sebagian besar hal ini disebabkan oleh tindakan
manusia sendiri yang menyebabkan kerusakan alam, seperti membuang sampah
sembarangan, penebangan liar, pembangunan terus menerus di lahan pertanian, dan masih
banyak lagi. Hal ini dapat merugikan manusia sendiri seperti kehilangan keluarga, tempat
tinggal, harta benda, dan sarana umum lainnya.
c. Pengaruh budaya lain, seperti penyebaran kebudayaan (difusi), pembauran antar budaya yang
masih terlihat masing-masing sifat khasnya (akulturasi), dan pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang baru tanpa terlihat budaya yang lama sama sekali (asimilasi).
Pembahasan Soal Ujian Tengah Semester II Tahun 2015/2016
Mata Kuliah Antropologi Hukum
Halaman 13
Download