pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 3

advertisement
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK
KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG
KABUPATEN DEMAK
Layyinatus Shofa1, Yunani2, Rose Hudhariani3
1,2,3
STIKES Karya Husada Semarang
Email: [email protected]
ABSTRACT
Background: Sleep is a basic need that is required by all human beings to be able to optimally function both healthy
and diseased. One effort that can be done to help improve the quality and quantity of sleep is to massage baby.
Purpose: Investigating the effect of infant massage on the quality of sleep of infants aged 3-6 months at the health
clinic Demak, Bonang Purworejo. Research methodology: This researd used Quasi-experimental, non-equivalent
control group design and non-probability sampling used in this study. The sample is infants aged 3-6 months are 32
babies. Analysis of the effect of infant massage on infant sleep quality using the Wilcoxon test. Result: Wilcoxon test
results showed the value of p = 0.000. Conclusion: There was a significant effect of infant massage on the quality of
infant sleep. Recommendation: This research is expected to motivate the persons in charge of KIA programs and
midwives in order to have the ability infant massage and baby massage activite has certified and more over to are
expected to be switched on again
Keyword: baby massage, The quality of infant sleep
Reference: 24 (2001- 2013)
ABSTRAK
Latar Belakang : Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua manusia untuk dapat
berfungsi secara optimal baik yang sehat maupun yang sakit. Kuantitas dan kualitas tidur beragam di antara
orang-orang dari semua kelompok usia. Namun, yang menjadi masalah dalam tidur adalah kualitas, bukan
kuantitasnya yaitu enam jam tidur nyenyak lebih baik daripada delapan jam tidur dengan bantuan obatobatan atau tidur tidak tenang . Tidur bayi dengan kuantitas lima atau enam jam, namun keesokan harinya
terbangun dengan segar itu berarti kualitasnya tercapai. Kualitas tidur bayi sangat berpengaruh pada
pertumbuhan bayi. Bayi yang tidur mengalami perbaikan sel otak dan produksi hormon pertumbuhan, oleh
karena itu, kualitas tidur bayi perlu dijaga.. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di poliklinik kesehatan desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak. Metode Penelitian: Desain penelitian quasi experiment, Non equivalent control group design dan
Non probability sampling digunakan dalam penelitian ini. Sampel merupakan bayi berusia 3-6 bulan
berjumlah 32 bayi di poliklinik kesehatan desa Purworejo Kecamatan Bonang Kabupaten. Penelitian
dilakukan pada bulan Agustus 2014. Analisis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi menggunakan
Uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : Hasil uji Wilcoxon didapatkan hasil nilai p= 0,000. Kesimpulan :Ada
pengaruh yang signifikan pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi. Saran : Penelitian ini diharapkan dapat
memotivasi penanggung jawab program KIA dan bidan desa di Purworejo agar memiliki kemampuan pijat
bayi yang bersertifikat dan kegiatan pijat bayi diharapkan lebih diaktifkan lagi.
Kata kunci : Pijat bayi, kualitas tidur bayi
Daftar Pustaka : 24 (2001-2013)
1
PENDAHULUAN
Tidur merupakan kebutuhan dasar
yang dibutuhkan oleh semua manusia untuk
dapat berfungsi secara optimal baik yang
sehat maupun yang sakit. Kuantitas dan
kualitas tidur beragam di antara orang-orang
dari semua kelompok usia. Namun, yang
menjadi masalah dalam tidur adalah kualitas,
bukan kuantitasnya yaitu enam jam tidur
nyenyak lebih baik daripada delapan jam tidur
dengan bantuan obat-obatan atau tidur tidak
tenang (Aziz, 2008).
Tidur bayi dengan kuantitas lima atau
enam jam, namun keesokan harinya
terbangun
dengan
segar
itu
berarti
kualitasnya tercapai. Kualitas tidur bayi sangat
berpengaruh pada pertumbuhan bayi. Bayi
yang tidur mengalami perbaikan sel otak dan
produksi hormon pertumbuhan, oleh karena
itu, kualitas tidur bayi perlu dijaga. Kualitas
tidur buah hati dapat dilihat dari cara tidurnya,
kenyamanan tidur dan pola tidur. Bayi yang
tidur cukup tanpa sering terbangun, lebih bugar
dan tidak gampang rewel keesokan harinya.
Tidur mempunyai efek yang besar terhadap
kesehatan mental, emosi dan fisik serta sistem
imunitas tubuh. Mengingat akan pentingnya
waktu tidur bagi perkembangan bayi maka
kebutuhan tidurnya harus benar-benar
terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk
terhadap perkembangannya. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk membantu
meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi
adalah dengan pijat (Prasetiyono, 2009 : 29).
Pijat dapat merangsang keluarnya
hormon endorphin yang bisa menurunkan
nyeri, sehingga bayi menjadi tenang dan
mengurangi frekuensi menangis dengan
demikian pijatan juga meningkatkan kualitas
dan kuantitas tidur bayi. Pijat telah hampir
seluruh dunia dipraktekkan. Seni pijat telah
diajarkan secara turun temurun walaupun
tidak diketahui dengan jelas bagaimana pijat
dan sentuhan dapat memberikan efek positif
pada tubuh manusia (Prasetiyono, 2009 : 29).
Beberapa rumah sakit di Amerika
Serikat (AS), Cina, Filipina dan Hongkong,
pijat bayi sudah dimasukkan ke dalam sistem
pelayanan kesehatan bayi. Pijat bayi diyakini
merupakan salah satu stimulus sentuhan
(touch) yang bisa membantu mengoptimalkan
tumbuh kembang bayi. Penelitian T. Field dari
Universitas Miami AS, 2008 menyebutkan
terapi pijat 30 menit per hari bisa mengurangi
depresi dan kecemasan. Tidurnya pun
bertambah tenang. Terapi pijat 15 menit
selama enam minggu pada bayi usia 1 - 3
bulan juga meningkatkan kesiagaan dan
tangisnya berkurang. Ini akan diikuti dengan
meningkatkan lama tidur, perbaikan kondisi
psikis, berkurangnya kadar hormon stress,
dan bertambahnya kadar serotonin. Manfaat
yang dapat diperoleh dari pijat bayi yaitu baik
untuk bayi maupun orangtua sendiri, di
Indonesia
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar
Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
pemantauan dan menstimulasi tumbuh
kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk
stimulasi tumbuh kembang yang selama ini
dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
melakukan pijat bayi.
Penelitian Pangesti (2013), hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan
berat badan bayi usia 1 sampai 6 bulan pada
kelompok intervensi (mendapatkan pemijatan)
lebih besar dari pada kelompok kontrol dan
lama tidur bayi usia 1 sampai 6 bulan pada
kelompok intervensi lebih besar dari pada
kelompok
kontrol
(tidak
mendapatkan
pemijatan).
Nurlaila, Rochana dan Rochma (2008),
dengan judul “Hubungan tingkat pengetahuan
dan sikap dengan motivasi ibu dalam
memijatkan bayi di Desa Surotrunan
Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen”. Hasil
penelitian
menunjukkan
pengetahuan
sebagian besar sedang sebanyak 43 (68,3%),
sikap ibu sebagian besar baik sebanyak 35
(55,6%), dan motivasi ibu cukup sebanyak 45
(71,4%).
Data yang di dapat dari hasil survei
awal di Poliklinik Kesehatan Desa pada bulan
Desember 2013 menemukan ada 6 bayi dari 8
bayi dicurigai mengalami gangguan dalam
tidur, yaitu ada 4 bayi yang sering rewel dan
sering terbangun pada saat tidur, ada 2 bayi
yang sulit tidur siang dan hanya ada 2 bayi
yang
memiliki
kualitas
tidur
teratur.
Wawancara dengan 6 orangtua yang memiliki
bayi dengan gangguan dalam tidur mereka
sangat cemas dan mengaku bahwa tidak
mengetahui kualitas tidur bayi yang benar dan
tidak memperhatikan kualitas tidur bayinya,
mereka bingung cara mengatasinya serta
minimnya pengetahuan tentang pijat bayi
yang dapat merangsang stimulasi tidur. Dan
di Kecamatan Bonang menunjukkan aktivitas
pijat bayi masih banyak yang dilakukan oleh
dukun pijat yang umumnya sudah berusia
lanjut yang belum pasti memiliki pengetahuan
pijat bayi yang kompeten.
Sedangkan 2
orangtua yang memiliki bayi dengan kualitas
tidur yang sesuai mengaku bahwa mereka
menstimulasi bayinya dengan pijat bayi ke
klinik yang menyediakan fasilitas pijat bayi
karena mereka mengetahui pijat bayi dapat
menstimulasi tidur bayi.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pijat Bayi terhadap
Kualitas Tidur Bayi Umur 3-6 Bulan di
Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak.”
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
Mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan di Poliklinik
Kesehatan Desa Purworejo Kecamatan
Bonang Kabupaten Demak.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada bulan
Januari s/d Agustus 2014, dilaksanakan di
Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak.
Populasi semua bayi yang berumur 3-6 bulan
di Poliklinik Kesehatan Desa Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak pada
bulan April 2014 ada 40 bayi. Sedangkan
sampel yang digunakan adalah 32 bayi yang
berumur 3-6 bulan yang ada di Poliklinik
Kesehatan Desa Purworejo Kecamatan
Bonang Kabupaten Demak. Hipotesis yang
diajukan adalah apakah ada pengaruh pijat
bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6
bulan di Poliklinik Kesehatan Desa Purworejo
Demak. Analisis univariat ditampilkan dalam
bentuk distribusi frekuensi dan persentase (%)
dari masing-masing variabel. Sedangkan
Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui
pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur
bayi usia 3-6 bulan menggunakan uji statistik
Wilcoxon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sebelum dipijat bayi di Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak.
Kualitas tidur bayi sebelum
dipijat disajikan dalam bentuk
kualitas tidur minimal, kualitas tidur
maksimal, rata-rata, dan standar
deviasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1 Rata - rata kualitas tidur bayi
umur 3-6 bulan sebelum dipijat bayi di
Poliklinik Kesehatan Desa Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
tahun 2014.
Variabel
N
Rata
-rata
Standar
Deviasi
Kualitas tidur
bayi sebelum
dipijat
32
6,88
0,751
Maks
Min
6
8
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui rata-rata
kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sebelum dipijat adalah 6,88 dengan
standar deviasi 0,751.
b. Kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sesudah dipijat di Poliklinik Kesehatan
Desa Purworejo Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak
Kualitas tidur bayi sesudah dipijat
disajikan dalam bentuk kualitas tidur
minimal, kualitas tidur maksimal, ratarata, dan standar deviasi dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Rata-rata kualitas tidur
bayi umur 3-6 bulan sesudah dipijat bayi
di Poliklinik Kesehatan Desa Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
tahun 2014
2.
Variabel
N
Rata
-rata
Standar
Deviasi
Min
Maks
Kualitas tidur bayi
sesudah dipijat
32
8,75
1,934
6
12
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui ratarata kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sesudah dipijat adalah 8,75 dengan
standar deviasi 1,934.
Analisis Bivariat
a. Pengaruh pijat bayi terhadap kualitas
tidur bayi umur 3-6 bulan di Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Sebelum di uji pengaruh, maka
dilakukan
uji
kenormalan
data
menggunakan uji Saphiro Wilk dengan
hasil kualitas tidur bayi sebelum di pijat
bayi p value = 0.000, dan kualitas tidur
bayi sesudah di pijat bayi p value
=0,003. Hasilnya berdistribusi tidak
normal (p value < 0,05) sehingga
menggunakan uji Wilcoxon.
Tabel 4.3 Pengaruh pijat bayi
terhadap kualitas tidur bayi umur 3-6
bulan di Poliklinik Kesehatan Desa
Purworejo
Kecamatan
Bonang
Kabupaten Demak tahun 2014
Variabel
Kualitas tidur bayi
sebelum dipijat
Kualitas tidur bayi
sesudah dipijat
N
Mean
Rank
P
value
32
5,00
0,000
32
14,52
Berdasarkan tabel 4.3 dapat
diketahui bahwa p value = 0,000,
hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan di
Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan
Bonang
Kabupaten Demak (p value < 0,05).
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sebelum dipijat bayi di Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak
Hasil penelitian dapat diketahui
bahwa kualitas tidur bayi sebelum
dipijat rata-rata adalah 6,88 dengan
standar deviasi 0,751. Kualitas tidur
paling rendah adalah 6 dan paling
tinggi adalah 8. Sebelum bayi di
pijat bayi sering rewel dan
menangis sebelum tidur, bahkan
bayi sering terbanguan ketika tidur.
Hal ini yang menyebabkan kualitas
tidur bayi menjadi buruk.
Hasil penelitian didukung oleh
penelitian
Widayanti
(2005),
menunjukkan bayi usia 3-6 bulan di
Bidan Praktek Mandiri AnugerahNya sebelum dilakukan pemijatan
bayi rata-rata kualitas tidurnya
buruk.
Hasil penelitian menunjukkan
bayi sebelum di pijat memiliki
kualitas tidur yang kurang. Hal ini
dapat dikarenakan bayi mengalami
keletihan
fisik.
Bayi
yang
mengalami keletihan fisik akan sulit
tidur dan akan mudah rewel jika
akan tidur serta dalam tidurnya bayi
tidak bisa nyenyak dan mudah
terbangun. Tidur yang tidak adekuat
dan kualitas tidur yang buruk dapat
mengakibatkan
gangguan
keseimbangan
fisiologi
dan
psikologi.
Hal ini didukung oleh teori Heath
dan Bainbridge (2007), kualitas tidur
bayi
yang
rendah
ini
dapat
dikarenakan keletihan akibat aktivitas
fisik yang dilakukan bayi selama 24
jam. Menurut Perry & Potter (2009),
dampak fisiologi meliputi penurunan
aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah,
koordinasi
neoromuskular
buruk,
proses penyembuhan lambat dan daya
tahan tubuh menurun. Sedangkan
dampak psikologimya meliputi emosi
lebih labil, cemas, tidak konsentrasi,
kemampuan
kognitif
dan
menggabungkan pengalamannya lebih
rendah.
b. Kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sesudah dipijat bayi di Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan Bonang Kabupaten Demak
Hasil penelitian dapat diketahui
bahwa kualitas tidur bayi sesudah
dipijat rata-rata adalah 8,75 dengan
standar deviasi 1,934. Kualitas tidur
paling rendah adalah 6 dan paling
tinggi adalah 12. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan kualitas
tidur pada bayi setelah dilakukan pijat
bayi. Bayi terlihat pulas tidurnya
setelah dilakukan pemijatan.
Hasil penelitian didukung oleh
penelitian
Widodo
(2012),
menunjukkan bayi usia 3-4 bulan pada
kelompok
yang
mendapatkan
perlakuan spa baby, diperoleh data
rata-rata lama tidur bayi adalah 10,79
jam pada pre test dan pada post test
rata-ratanya adalah 12,91 jam dengan
rata-rata peningkatan sebesar 2,13
jam.
Bayi setelah dilakukan pemijatan
menunjukkan peningkatan kualitas
tidurnya. Hal ini terjadi karena pijat
dapat mempunyai efek positif pada
kesehatan bayi. Efek dari tindakan
pijat bayi ini adalah mengendalikan
hormon stress, sehingga bayi yang
diteliti, memiliki efek seperti mudah
tertidur dan membuat perasaan
nyaman bagi bayi. Pijatan lembut akan
membantu meringankan ketegangan
otot sehingga bayi menjadi tenang dan
tertidur. Bayi yang kualitas tidurnya
baik juga dipengaruhi oleh lingkungan
bayi yang tidak terisik serta suasana
kamar yang lebih nyaman.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori Roesli (2004), pijat
bayi dapat mempengaruhi kualias
tidur bayi. Pijatan dapat mengubah
gelombang otak, sehingga pijat bayi
akan membuat bayi tidur lebih lelap
dan
meningkatkan
kesiagaan
(allertness)
atau
konsentrasi.
Pijatan dapat mengubah gelombang
otak dengan cara menurunkan
gelombang beta serta tetha yang
dapat
dibuktikan
dengan
menggunakan
EEG
(electro
encephalogram).
2. Analisis Bivariat
a. Pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan di
Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan
Bonang
Kabupaten Demak
Hasil penelitian didapatkan P =
0,000, hal ini menunjukkan bahwa
ada pengaruh pijat bayi terhadap
kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan di
Poliklinik
Kesehatan
Desa
Purworejo
Kecamatan
Bonang
Kabupaten Demak.
Hasil penelitian ini didukung
oleh penelitian Pangestika (2013)
yang menunjukkan peningkatan
pola tidur pada kelompok intervensi
lebih besar dari pada kelompok
control ( x = 53 menit, SD = 7,26
versus x = 27 menit, SD=9,24).
Berdasarkan hasil penelitian
dari hasil kuaesioner yang di isi ibu
masing-masing bayi didapatkan
data bahwa bayi mereka tidurnya
lebih tenang, bayi tidak rewel dan
nafsu makannya juga meningkat.
Namun pada penelitian ini terdapat
beberapa
faktor
yang
ikut
berpengaruh dalam peningkatan
kualitas
tidur
bayi
sehingga
menyebabkan hasil penelitian yang
tidak berbeda secara bermakna.
Faktor-faktor tersebut mencakup
lingkungan
dan
penyakit.
Lingkungan yang ramai dan tidak
kondusif
akan
mempengaruhi
kualitas tidur bayi tersebut. Pada
penelitian ini faktor lingkungan tidak
dikendalikan secara ketat, sehingga
menimbulkan
pengaruh
pula
terhadap
kualitas
tidurnya.
Sedangkan
penyakit
atau
kesehatan bayi. Ada satu bayi yang
mengalami sakit influenza dan
batuk pada saat diberi perlakuan
pemijatan
sehingga
pemijatan
dihentikan dan dilanjutkan ketika
bayi sudah sehat kembali.
Hal ini sesuai dengan pendapat
Roesli (2002) bahwa pemijatan dapat
meningkatkan kadar serotonin yang
akan menghasilkan melatonin yang
berperan dalam tidur dan membuat
tidur lebih lama dan lelap pada malam
hari.
Serotonin
juga
akan
meningkatkan kapasitas sel reseptor
yang berfungsi mengikat glukokortikoid
(adrenalin, suatu hormon stress).
Proses ini menyebabkan terjadinya
penurunan kadar hormon adrenalin
(hormon stress) sehingga bayi yang
diberi perlakuan pemijatan akan
tampak lebih tenang dan tidak rewel.
Pemijatan
juga
meningkatkan
mekanisme penyerapan makanan oleh
nervus vagus sehingga nafsu makan
bayi juga meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
(1) rata-rata kualitas tidur bayi umur 3-6
bulan sebelum dipijat bayi adalah 6,88. (2)
rata-rata kualitas tidur bayi umur 3-6 bulan
sesudah dipijat bayi adalah 8,75. (3) Ada
pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur
bayi umur 3-6 bulan di Poliklinik Kesehatan
Desa Purworejo Kecamatan Bonang
Kabupaten Demak (p < 0,05).
B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan pada
instansi terkait dengan penelitian ini antara
lain (1) Bagi Institusi, Penelitian ini dapat
dijadikan sumber informasi ilmiah dan
dapat juga dijadikan bahan buku ajar mata
kuliah kesehatan anak (2) Bagi Program
KIA di Poliklinik Kesehatan Desa
Purworejo, diharapkan dapat memotivasi
penanggung jawab program KIA dan bidan
desa
di
Purworejo
agar
memiliki
kemampuan pijat bayi yang bersertifikat
dan kegiatan pijat bayi diharapkan lebih
diaktifkan lagi. (3) Bagi Masyarakat,
diharapkan dapat memotivasi masyarakat
untuk melakukan pijat bayi pada anaknya.
.DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Cline, K. 2001. Pijat China untuk Bayi dan
Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hartini. 2009. Kebutuhan Tidur Bayi dan
Anak-anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Heath & Brainbridge. 2007. Baby Massage.
Jakarta: Dian Rakyat.
Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian
Kebidanan Tehnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Nurhidayati. 2007. Pengaruh Pijat Bayi
terhadap Peningkatan Nafsu Makan Bayi
Usia diatas 6 Bulan di Poliklinik
Fisioterapi Handicamp International Wedi
Klaten. Skripsi: tidak dipublikasikan.
Nursalam. 2008. Konsep dan Perawatan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :
Pedoman Skripsi Tesis dan Instrument
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nurlaila, Rochana & Rochma. 2008.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Sikap dengan Motivasi Ibu dalam
Memijatkan Bayi di Desa Surotrunan
Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.
Skripsi: tidak dipublikasikan.
Hidayat, A. A. 2009. Pengantar kebutuhan
dasar manusia: aplikasi, konsep dan
proses keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Pangestika. 2013. Pengaruh Pijat
terhadap Pola Tidur Bayi dan
Badan Bayi Umur 1-6 Bulan di
Anugerah-Nya.
Skripsi:
dipublikasikan.
Graham, J & Charles, E. 2004. Panduan
Sehat dan Bijak Menidurkan Bayi.
Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Perry, A.G.,& Potter, P. A 2009. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Edisi 4
Volume 1 dan 2. Jakarta: EGC.
Kelly, P. 2001. Bayi anda tahun pertama.
Jakarta: Arcan.
Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan:
Belajar Mudah teknik analisis data
Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi
Software SPSS). Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Kundarti, I.F. Pengaruh Pemijatan terhadap
Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur
bayi Usia 1 sampai 3 bulan (studi
lapangan di Puskesmas Sukorame Kota
Kediri Jawa Timur). Skripsi: tidak
dipublikasikan.
Bayi
Berat
BPM
tidak
Roesli, U. 2004. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta:
Trubus Agriwidya.
Lee, N. 2009. Cara Pintar Merawat Bayi Usia
0-12 Bulan. Yogyakarta: Solusi Distribusi.
Roma, T. 2002. Seni Memijat Bayi yang
Menyejukkan. Jakarta: Ladangpustaka &
Intimedia.
Machfoedz, I. 2007. Statistika Deskriptif:
Bidang Kesehatan, Keperawatan dan
Kebidanan (Bio Statistik). Yogyakarta:
Fitramaya.
Subakti, Y & Anggarini, R. 2008. Keajaiban
Pijat Bayi dan Balita. Jakarta: PT Wahyu
Media.
Martiah, N. 2008. Kekuatan Menenangkan
dari Sentuhan. Jakarta: Dian Rakyat.
Widodo. 2012. Efektivitas Baby Spa terhadap
Lamanya Tidur Bayi Usia 3-4 Bulan.
Skripsi : tidak dipublikasikan.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2010.
Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
.
Wong, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan
Pediatric. Volume 1, alih bahasa :
Sutarna, Juniarti & Kuncara. Jakarta:
EGC
Download