Bab 1 Mengaktifkan Data Sharing Sistem - Unified Login System

advertisement
Bab 1
Mengaktifkan Data Sharing Sistem
Proses Input data pada aplikasi Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan selalu diawali dengan mengaktifkan jendela
Data Sharing Sietem disingkat DSS. Sistem ini terbuka secara otomatis setelah mengetik integrasi.djpt.kkp.go.id.
Berikut langkah-langkah mengaktifkan sistem DSS
1.
Membuka tab baru dan menulis alamat integrasi.djpt.kkp.go.id., seperti gambar 1.1 dibawah ini
Gambar 1.1 Masuk Sistem DSS
1
2.
lalu memasukkan nama login berupa id dan password. Id dan password akan diberikan oleh administrator
masing-masing aplikasi. Misal, untuk operator aplikasi PIPP, login akan dibuatkan oleh admin PIPP.
Gambar 1.2 Masuk Sistem DSS
2
3.
Menu aplikasi yang muncul sesuai dengan kebutuhan masing-masing operator. Untuk operator PIPP, aplikasi
yang muncul berupa pencarian kapal > 30 GT, Help Desk, Aplikasi Izin Daerah < 30 GT, dan aplikasi data entry
PIPP.
Gambar 1.3 Aplikasi operator PIPP
3
Secara umum, sistem DSS berisi seluruh aplikasi pelayanan yang dilakukan oleh Ditektorat Jenderal Perikanan
Tangkap dan sebagian aplikasi pelayanan pada Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
4
Bab 2.
Data Entry Operasional Pelabuhan Perikanan
Kegiatan penangkapan ikan merupakan suatu proses yang dimulai dari kegiatan keberangkatan kapal, kegiatan
penangkapan ikan dilaut dan kedatangan kapal di pelabuhan perikanan. Oleh karenanya, input data jenis dan berat
ikan yang didaratkan dari satu kapal idealnya dimulai dari kegiatan keberangkatan kapal. Aplikasi ini dibuat
mengikuti proses kegiatan penangkapan ikan yang terjadi dilapangan. Sehingga jenis dan berat ikan yang didaratkan
dapat diinput hanya jika data keberangkatan dan kedatangan kapal telah selesai diinput.
5
A.
Keberangkatan Kapal
Latihan keberangkatan akan menggunakan contoh kapal yang berukuran > 30 GT bernama Chandra Sukses. Langkahlangkah untuk mengisi data kapal yang akan berangkat dari pelabuhan perikanan menuju daerah penangkapan atau
pelabuhan lainnya, sebagai berikut:
1.
Semua langkah entry data selalu diawali dengan membuka sistem aplikasi PIPP pada sistem DSS. Klik Aplikasi
PIPP
Gambar 2.1 Klik Aplikasi PIPP
6
2.
Aplikasi PIPP terbuka
Gambar 2.2 Tampilan Depan Aplikasi PIPP
7
3.
Klik Form Entry > Produksi > Keberangkatan Kapal
Gambar 2.3 Klik keberangkatan Kapal
8
4.
Tampilan entry keberangkatan kapal.
Gambar 2.4 Entry keberangkatan kapal.
9
5.
Klik identitas kapal berupa nama kapal atau tanda selar atau nomor SIPI kapal yang akan dientry data
keberangkatannya.
Gambar 2.5 Pilih identitas kapal
10
6.
Klik ukuran kapal sekali untuk mengganti ukuran kapal, > 30 GT atau ≤ 30 GT.
Gambar 2.6 Pilih ukuran kapal
11
7.
Klik Pilih Kapal, karena yang dipilih adalah nama kapal, maka inputan harus diisi dengan nama kapal
Gambar 2.7 Klik pilih kapal
12
8.
Masukan nama kapal yang akan berangkat
Gambar 2.8 ketik nama kapal
13
9.
Masukan nama kapal yang akan berangkat minimal 3 karaktek, semakin lengkap nama yang dimasukan, pilihan
kapal semakin sedikit. Selanjutnya pilih nama kapal sesuai dengan kapal yang akan berangkat.
Gambar 2.9 menulis minimal 3 karakter (hurup)
14
10. Memilih kapal yang akan berangkat dengan cara klik nama kapal yang akan berangkat.
Gambar 2.10 Klik nama kapal
15
11. Secara otomatis, informasi tentang kapal tersebut akan muncul mengisi kolom data entry yang lain, seperti No.
SIPI, Tanda Selar, Pemilik, WPP, Pelabuhan Pangkalan dan Alat Tangkap.
Gambar 2.11 Terisi secara otomatis
16
12. Selanjutnya klik isian tanggal keberangkatan untuk mengubah tanggal keberangkatan kapal meninggalkan
pelabuhan perikanan. Sistem secara default mencantumkan tanggal hari ketika data diinput.
Gambar 2.12 Memilih tanggal keberangkatan kapal
17
13. Langkah berikutnya, klik tujuan keberangkatan kapal, pilihannya ada 3 (tiga), menangkap ikan, mengangkut
ikan (bila kapal tersebut adalah kapal angkut) atau docking.
Gambar 2.13 Memilih tujuan keberangkatan kapal
18
14. Sistem secara default mengisi DPI (Daerah Penangkapan Ikan) sesuai dengan ijin (SIPI) yang dimiliki kapal
tersebut. Pilih salah satu atau semuanya, tergantung kebutuhan kapal.
Gambar 2.14 Memilih Daerah Penangkapan Ikan
19
15. Selanjutnya memasukan pelabuhan tujuan. Pelabuhan yang dimaksud dapat berupa pelabuhan pangkalan,
pelabuhan singgah, pelabuhan bongkar. Sistem tersebut Sistem secara default mengisi sesuai dengan ijin (SIPI)
yang dimiliki kapal tersebut. Pilih salah satu pelabuhan atau semuanya, tergantung kebutuhan kapal.
Gambar 2.15 Memilih Pelabuhan Tujuan
20
16. Alat tangkap kapal sudah terisi secara otomatis oleh sistem sesuai SIPI kapal
Gambar 2.16 Memilih Alat Tangkap
21
17. Klik Alat Bantu Tangkap untuk memilih alat bantu penangkapan, seperti rumpon, lampu dan lainnya.
Gambar 2.17 Memilih Alat Bantu Penangkapan
22
18. Langkah selanjutnya, Klik isian nama nahkoda untuk mengetik nama nahkoda kapal.
Gambar 2.18 Masukan nama Nahkoda Kapal
23
19. Memasukan jumlah Anak Buah Kapal (tidak termasuk nahkoda).
Gambar 2.19 Masukan jumlah ABK
24
20.
Selanjutnya memasukkan jumlah dan atau nilai jenis perbekalan yang dibawah kapal selama melaut.
Gambar 2.20 Masukan Jumlah Perbekalan
25
21.
Langkah terakhir, klik simpan untuk menyimpan seluruh data yang dimasukan sebelumnya.
Gambar 2.21 Klik Simpan
26
B.
Kedatangan Kapal
Isian kedatangan kapal dilakukan melalui view keberangkatan kapal. View keberangkatan menampilkan semua kapal
yang telah berangkat sebelumnya. Untuk latihan kedatangan, akan digunakan contoh kapal yang berukuran ≤ 30 GT
dan pelabuhan pangkalannya adalah PPN Pemangkat. Berikut langkah-langkah memasukan data kedatangan kapal.
1. Klik Form Entry > Produksi > Keberangkatan Kapal seperti gambar dibawah.
Gambar 2.22 Membuka Isian Keberangkatan Kapal
27
2. Klik View Keberangkatan.
Gambar 2.23 Klik View
28
3. Tampilan View Keberangkatan.
Gambar 2.24 Tampilan View Keberangkatan
29
4. Klik asal kapal untuk memudahkan pencarian kapal. Sistem secara default memilih seluruh kapal, baik yang
dientry oleh operator PP. Pemangkat maupun yang dientry operator lain tapi pelabuhan tujuannya ke PP.
Pemangkat.
Gambar 2.25 Klik Asal Kapal
30
5. Selanjutnya Klik tanggal untuk memudahkan pencarian kapal. Masukan tanggal keberangkatan yang sesuai
dengan keberangkatan kapal yang akan diinput data kedatangannya. Sistem secara default sejak tanggal 1 Januari
2013 (01/01/2013)
Gambar 2.26 Klik Tanggal Keberangkatan Kapal
31
6. Atau boleh langsung mengetik nama kapal yang akan diinput kedatagannya melalui pencarian. Klik Search.
Contoh ketik mutiara, maka hanya kapal yang bernama mutiara akan muncul dilayar.
Gambar 2.27 Ketik nama kapal yang dicari
32
7. Selanjutnya klik entry kapal masuk pada lajur sebelah kanan. Muncul juga daftar kapal yang sudah dientry
kedatangannya
Gambar 2.28 Klik Entry Kapal Masuk
33
8. Tampilan form kedatangan kapal seperti pada gambar dibawah ini. Informasi kapal terisi secara otomatis,
petugas hanya mengis tanggal kedatangan dan tujuan kapal datang di pelabuhan perikanan, sedangkan jumlah
trip terisi secara otomatis.
Gambar 2.29 Tampilan Form Entry Kedatangan Kapal
34
9. Klik tanggal kedatangan, layar akan memunculkan bulan dan tanggal, operator dapat memilih tanggal dan bulan
yang sesuai dengan tanggal kedatangan kapal. Untuk memilih bulan, dilakukan dengan cara klik tombol segitiga.
Gambar 2.30 Klik Tanggal Kedatangan Kapal
35
10. Jika memilih tanggal 12 November 2014, maka secara otomatis jumlah trip kapal tersebut (hari) akan muncul
pada monitor.
Gambar 2.31 Jumlah Trip (Hari) Penangkapan Ikan
36
11. Lalu klik maksud kunjungan kapal ke pelabuhan perikanan. Data ini penting untuk mengetahui rencana kapal
tersebut memasuki pelabuhan. Bisa saja kapal hanya melakukan pengisian perbekalan, atau hanya bongkar lalu
tambat/labuh, atau semuanya. Jika ya, operator harus klik semua pilihan yang telah tersedia.
Gambar 2.32 Klik Maksud Kunjungan ke Pelabuhan Perikanan
37
12. Terakhir, klik simpan untuk menyimpan seluruh data kedatangan kapal tersebut. Klik Simpan juga berarti proses
keberangkatan dan kedarangan kapal telah selalesai.
Gambar 2.33 Klik Simpan Untuk menyimpan Data
38
C.
Produksi dan Harga Ikan
Pengisian Produksi (Jumlah dan Jenis Ikan yang didaratkan) dan Harga Ikan dilakukan melalui view kedatangan kapal.
Latihan mengisi produksi dan harga ikan menggunakan kapal perikanan yang mendaratkan ikan hasil tangkapan di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga. Berikut langkah-langkah memasukan data produksi dan harga ikan.
1. Klik Form Entry > Produksi > Kedatangan Kapal seperti gambar dibawah.
Gambar 2.34 Membuka Form Isian Kedatangan Kapal
39
2. Secara otomatis muncul view kedatangan kapal di PPN Sibolga. View ini menunjukan kapal yang telah masuk
pelabuhan dan telah terdata kedatangannya. Untuk memudahkan pencarian, operator dapat memilih asal kapal
yang masuk ke pelabuhan (keberangkatan dari pelabuhan lain atau dari pelabuhan sibolga) dengan cara klik
tombol segitiga (dilingkari). Selanjutnya pilih sesuai asal kapal yang akan diinput data produksinya.
Gambar 2.35 Klik View
40
3. Memilih tanggal kedatangan kapal dengan cara klik bulan dan tanggal yang dikehendaki.
Gambar 2.36 Klik Bulan dan Tanggal yang Sesuai
4. Setelah memilih asal kapal dan bulan/tanggal yang sesuai, selanjutnya klik filter
Gambar 2.37 Klik Filter
41
5. Tampilan view kedatangan kapal sejak tanggal 01/02/2014. Selain nama kapal, tanggal masuk dan pelabuhan
asal kapal tersebut, pada bagian kanan terdapat keterangan bahwa kapal belum dientry, sudah dientri atau tidak
bisa dientri. Tampilan berikut berisi kapal yang belum dientry
Gambar 2.38 Tampilan View Kedatangan Kapal
42
Tampilan view kedatangan kapal yang menerangkan kapal tidak bisa dientri produksinya. Keterangan ini muncul
karena tujuan kapal ke pelabuhan perikanan bukan untuk mendaratkan hasil tangkapan.
Gambar 2.39 View Kedatangan Kapal yang tidak Bongkar
Tampilan view berikut menandakan data produksi dan harga yang didaratkan kapal tersebut telah diinput
sebelumnya sehingga tidak memungkinkan untuk diinput ulang.
Gambar 2.40 View Kapal Sudah Entry Produksi dan Harga
43
6. Selanjutnya Klik Entry Produksi, maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Lalu klik entry
Gambar 2.41 Klik Entry Produksi
Gambar 2.42 Klik Entry
44
7. Tampilan form isian produksi dan harga
Gambar 2.43 Tampilan Entry Produksi dan Harga Ikan
45
8. Pada tampilan Entry Produksi dan Harga, informasi kapal secara otomatis sudah terisi, secara default tercatat
tanggal tanggal bongkar sama dengan tanggal kedatangan kapal, untuk merubah tanggal bongkar, operator harus
klik tanggal bongkar seperti pada gambar berikut.
Gambar 2.44 Klik Tanggal Bongkar
46
9. Bila hasil tangkapan kapal Sinar Harapan diinspeksi maka klik hasil inspeksi
Gambar 2.45 Klik Hasil Inspeksi
Maka muncul tampilan sebagai berikut
Gambar 2.46 Tampilan Isian Hasil Inspeksi
47
10. Selanjutnya dilakukan pengisian jenis ikan yang bongkar, secara default muncul lima baris jumlah dan jenis ikan
yang bongkar, tetapi jumlah baris ini bisa ditambah ataupun dikurangi sesuai kebutuhan
Gambar 2.47 Tambah atau kurangi baris
11. Klik kolom jenis ikan yang didaratkan
Gambar 2.48 Klik Kolom Jenis Ikan
48
Maka muncul tampilan sebagai berikut
Gambar 2.49 Tampilan Jenis Ikan
Selanjutnya ketik nama ikan yang didaratkan, contoh ikan kembung
Gambar 2.50 Klik Nama Ikan (Kembung lelaki)
49
12. Lalu mengisi kolom kondisi ikan kembung yang didaratkan dengan cara klik kolom kondisi ikan, muncul pilihan
kondisi ikan seperti asin, beku, hidup dan segar
Gambar 2.45 Klik Kondisi Ikan
13. Selanjutnya mengisi kolom mutu ikan kembung yang didaratkan dengan cara klik kolom mutu, muncul pilihan
mutu I, mutu II dan mutu III
Gambar 2.46 Klik Mutu Ikan
50
14. Langkah selanjutnya memasukkan data jumlah ikan kembung yang didaratkan, caranya dengan mengetik jumlah
ikan hasil timbangan yang didaratkan dipelabuhan. Contok ketik 100 (berarti 100 kilogram)
Gambar 2.47 Input Jumlah Produksi (Kg)
15. Memasukan data harga Ikan. Harga Ikan ada 2 (dua) jenis yakni harga produsen dan harga pedagang. Harga
Produsen berarti harga penjualan ikan dari nelayan ke pedagang I sedangkan harga pedagang adalah harga
ditingkat kedua, atau harga dari pedagang I kepada pedagang II. Ketik harga ikan ditingkat produsen dan
pedagang per kilogram
Gambar 2.48 Ketik Harga Produsen dan Harga Pedagang
51
16. Selanjutnya masukkan nilai kooefisien koreksi. Nilai ini merupakan persentase jumlah ikan yang ditangkap oleh
nelayan namun tidak didaratkan di pelabuhan perikanan, misalnya dimakan ABK saat kegiatan penangkapan dan
dibawa pulang kerumah ABK. Nilai ini bisa 0 hingga 8 %, sesuai kondisi ril dilapangan.
Gambar 2.49 Masukan Angka Koefisien Koreksi
17. Langkah yang sama dilakukan untuk jenis ikan lainnya yang juga didaratkan oleh kapal yang sama. Untuk
menyimpan data produksi dan harga ikan, klik simpan.
Gambar 2.50 Klik Simpan
52
Bab 3.
Data Entry Pemasaran Pelabuhan
Perikanan
Umumnya, pelabuhan perikanan tidak hanya berfungsi sebagai tempat pendaratan ikan, tetapi pelabuhan perikanan
juga menjadi pusat pengolahan dan pemasaran ikan. Ikan yang diolah dan dipasarkan di dalam pelabuhan tidak
semuanya merupakan hasil pembongkaran dipelabuhan tersebut, tetapi termasuk pula ikan yang didaratkan di
pelabuhan perikanan yang lain.
53
A.
Pemasaran Masuk Pelabuhan Perikanan
Petugas pendataan pelabuhan perikanan juga wajib mendata produksi ikan yang masuk dan keluar pelabuhan
perikanan. Produksi ikan masuk Pelabuhan adalah volume ikan yang di dibawa masuk ke pelabuhan perikanan dari
pelabuhan dan atau daerah lain, baik melalui darat atau laut. Langkah-langkah untuk memasukan data produksi ikan
yang pasarkan masuk ke pelabuhan perikanan sebagai berikut:
1.
Pilih menu Form Entry > Pemasaran > Masuk Pelabuhan
Gambar 3.1 Klik Masuk Pelabuhan
54
2.
Tampilan form isian pemasaran yang masuk ke pelabuhan perikanan
Menambah/mengurangi kolom isian
Tanggal pencatatan
Gambar 3.2 Tampilan Form Pemasaran Masuk
55
3.
Selanjutnya Klik Tanggal Catat, diisi tanggal produksi ikan masuk ke dalam pelabuhan perikanan. Tanggal
default yang muncul adalah tanggal pencatatan
Gambar 3.3 Pilih tanggal produksi masuk ke pelabuhan
56
4.
Selanjutnya pilih jenis ikan yang masuk pelabuhan dengan cara mengetik nama ikan lalu Klik Nama Ikan.
Gambar 3.4 Pilih Nama Ikan
57
5.
Lalu masukkan kondisi ikan yang dipasarkan kedalam pelabuhan. Klik isian kondisi ikan lalu pilih salah satu
kondisi ikan tersebut, yaitu segar, beku, hidup, dan asin.
Gambar 3.5 Pilih Kondisi Ikan
58
6.
Selanjutnya masukkan jumlah (berat) ikan dengan satuan kilogram (Kg). Caranya klik isian harga ikan lalu
ketik berat ikan tersebut.
Gambar 3.6 Input Berat Ikan (Kg)
59
7.
Masukkan harga ikan (Rp) tersebut dengan cara klik isian harga ikan lalu ketik harga ikan per kilogram.
Gambar 3.7 Input Harga Ikan (Rp/Kg)
60
8.
Berikutnya masukkan informasi dari mana ikan itu berasal dengan cara klik isian asal ikan lalu ketik asal ikan
tersebut.
Gambar 3.8 Input Asal Ikan
61
9.
Lalu jenis alat transfortasi yang digunakan untuk membawa ikan tersebut. klik isian transfortasi, lalu pilih
jenis transfortasi yang digunakan.
Gambar 3.9 Input Jenis Transfortasi
62
10.
Input data pemasaran kedalam pelabuhan diakhiri dengan klik simpan. Ini berarti data yang telah diinput
sebelumnya telah disimpan dalan server PIPP. Data ini bisa dipanggil, diperbaharui dan atau diolah kapanpun
sesuai kebutuhan.
Gambar 3.10 Klik Simpan
63
B.
Pemasaran Keluar Pelabuhan Perikanan
Sedangkan dari pemasaran keluar pelabuhan adalah jumlah dan jenis ikan dalam beberapa kondisi (segar, beku,
olahan) yang dipasarkan/didistribusikan keluar pelabuhan. Langkah-langkah untuk memasukan data produksi ikan
yang pasarkan keluar pelabuhan perikanan sebagai berikut:
1. Pilih menu Form Entry > Pemasaran > Keluar Pelabuhan
Gambar 3.11 Klik Keluar Pelabuhan
64
2. Tampilan form isian pemasaran ikan keluar pelabuhan perikanan
Gambar 3.12 Tampilan Form Pemasaran Keluar
65
3. Selanjutnya Klik Tanggal Catat, diisi tanggal produksi ikan keluar pelabuhan perikanan. Tanggal default yang
muncul adalah tanggal pencatatan. Contoh tanggal 1 Mei 2014
Gambar 3.13 Pilih tanggal produksi keluar pelabuhan
66
4. Selanjutnya pilih jenis ikan yang masuk pelabuhan dengan cara mengetik nama ikan lalu Klik Nama Ikan. Contoh
Kembung Perempuan.
Gambar 3.14 Pilih Nama Ikan
67
5. Lalu masukkan kondisi ikan yang dipasarkan keluar pelabuhan. Klik isian kondisi ikan lalu pilih salah satu kondisi
ikan tersebut, yaitu segar, beku, hidup, dan asin. Contoh asin
Gambar 3.15 Pilih Kondisi Ikan
68
6. Selanjutnya masukkan jumlah (berat) ikan dengan satuan kilogram (Kg). Caranya klik isian harga ikan lalu ketik
berat ikan tersebut. Contoh 50 kg
Gambar 3.16 Input Berat Ikan (Kg)
69
7. Masukkan harga ikan (Rp) tersebut dengan cara dengan cara klik isian harga ikan lalu ketik harga ikan per
kilogram. Contoh harga Rp. 12.000
Gambar 3.17 Input Harga Ikan (Rp/Kg)
70
8. Berikutnya masukkan informasi kemana ikan itu akan dipasarkan dengan cara dengan cara klik isian asal ikan
lalu pilih tujuan pemasaran, yaitu lokal, regional atau ekspor. Pemasaran lokal berarti ikan dipasarkan disekitar
pelabuhan atau setidaknya masih dalam wilayah kab/kota yang sama, pilih regional jika ikan dipasarkan antar
kab/kota atau propinsi sedangkan ekspor dipilih jika ikan dipasarkan ke luar negeri (antar negara).
Gambar 3.18 Kategori Pemasaran
71
9. Berikutnya masukkan informasi kemana ikan itu akan dipasarkan dengan cara dengan cara klik tujuan lalu pilih
lokasi pemasaran ikan tersebut. Contoh Kab. Sukabumi.
Gambar 3.19 Input Tujaan Daerah Pemasaran
72
10.
Lalu jenis alat transfortasi yang digunakan untuk membawa ikan tersebut. klik isian transfortasi, lalu pilih
jenis transfortasi yang digunakan.
Gambar 3.20 Input Jenis Transfortasi
73
11.
Input data pemasaran keluar pelabuhan diakhiri dengan klik simpan. Ini berarti data yang telah diinput
sebelumnya telah disimpan dalan server PIPP. Data ini bisa dipanggil, diperbaharui dan atau diolah kapanpun
sesuai kebutuhan.
Gambar 3.21 Klik Simpan
74
Bab 4.
Industri dan Jasa di Pelabuhan Perikanan
Industri dan Pelayanan Jasa di Pelabuhan Perikanan sangat beragam, mulai dari usaha pra produksi seperti keperluan
kapal, penyedia perbekalan, jasa perbaikan kapal hingga peengolahan ikan. Setiap pelabuhan perikanan memiliki
jenis dan jumlah Industri dan jasa yang beroperasi dan disediakan dalam lingkungan pelabuhan. Pengumpulan data
Industri dan jasa di pelabuhan perikanan merupakan salah satu upaya mendata jenis industri dan jasa yang terdapat
di pelabuhan perikanan baik dalam bentuk perusahaan bersama atau perseorangan. Dalam aplikasi sistem PIPP,
pendataan industri dan jasa dikelompokan dalam tiga jenis pendataan, yaitu industri di pelabuhan, usaha pengolahan
ikan di pelabuhan dan jasa dan non jasa di pelabuhan.
75
A.
Industri di Pelabuhan Perikanan
Data ini tidak seperti data kedatangan dan keberangkatan kapal yang rutin diinput setiap hari. Namun demikian,
setiap ada penambahan atau pengurangan jenis usaha, pemilik usaha, nilai investasi dan jumlah tenaga kerja, data
industri di pelabuhan harus di update. Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan data industri di pelabuhan
perikanan.
1.
Pilih menu Form Entry > Industri dan Jasa > Industri di Pelabuhan
Gambar 4.1 Klik Industri di Pelabuhan
76
2.
Tampilan form industri di pelabuhan perikanan
Tanggal pencatatan
Gambar 4.2 Tampilan Form Industri di Pelabuhan
77
3.
Selanjutnya memilih jenis badan usaha industri tersebut. Default jenis badan usaha yang muncul secara
otomatis adalah perorangan. Klik Isian Jenis Badan Usaha, lalu pilih salah satu jenis badan usaha yang sesuai.
Contoh KUD.
Gambar 4.3 Pilih tanggal produksi masuk ke pelabuhan
78
4.
Selanjutnya input nama industri dengan cara Klik Isian Nama Industri lalu ketik nama KUD/Industri tersebut.
Contoh Barana
Gambar 4.4 Ketik Nama Industri
79
5.
Lalu masukkan nama pemilik dengan cara klik isian nama pemilik lalu ketik nama pemiliknya. Contoh Lai Allo
Gambar 4.5 Ketik Nama Pemilik
80
6.
Selanjutnya masukkan alamat KUD secara lengkap. Caranya klik isian alamat lalu ketik alamat lengkap KUD
tersebut.
Gambar 4.6 Input Alamat
81
7.
Masukkan nilai investasi KUD tersebut dengan cara klik isian nilai investasi lalu ketik nilai investasi KUD (Rp).
Contoh Rp. 127.000.000.000
Gambar 4.7 Input Nilai Investasi (Rp)
82
8.
Berikutnya masukkan jumlah tenaga kerja KUD dengan cara klik isian Jumlah Tenaga Kerja lalu ketik jumlah
pegawai KUD tersebut. Contoh 37 orang.
Gambar 4.8 Input Jumlah Pegawai (orang)
83
9.
Terakhir klik simpan untuk menyimpan seluruh data KUD yang telah dinput pada langkah-langkah
sebelumnya.
Gambar 4.9 Klik Simpan
84
B.
Usaha Pengolahan di Pelabuhan Perikanan
Hampir semua pelabuhan perikanan memiliki kegiatan usaha pengolahan ikan didalam wilayah pelabuhan perikanan,
mulai dari usaha sederhana seperti pengeringan atau mengasapan ikan, hingga usaha besar seperti pabrik
pengalengan ikan. Data usaha pengolahan di pelabuhan perikanan input setiap bulan. Berikut ini langkah-langkah
untuk memasukan data industri di pelabuhan perikanan.
1.
Pilih menu Form Entry > Industri dan Jasa > Usaha Pengolahan Ikan di Pelabuhan
Gambar 4.10 Klik Usaha Pengolahan Ikan di Pelabuhan
85
2.
Tampilan form Usaha Pengolahan Ikan di Pelabuhan
Tanggal pencatatan
Gambar 4.11 Form Usaha Pengolahan Ikan di Pelabuhan
86
3.
Selanjutnya pilih nama badan usaha industri yang telah disimpan sebelumnya melalui form industri. Klik form
industri pada kolom satu, lalu pilih salah satu nama perusahaan yang sesuai. PT. Maju Terus.
Gambar 4.12 Pilih perusahaan yang sesuai
87
4.
Selanjutnya input jenis hasil olahan pabrik tersebut dengan cara Klik Isian Hasil Olahan lalu jenis olahan ikan.
Contoh Kaleng
Gambar 4.13 Pilih Jenis Olahan Pabrik
88
5.
Lalu masukkan jumlah hasil olahan (kg) dengan cara klik isian form isian produksi lalu ketik jumlah produk
olahan yang produksi pada bulan tertentu. Contoh 2000 kg
Gambar 4.14 Ketik Berat Olahan Ikan
89
6.
Selanjutnya masukkan harga ikan (Rp/Kg). Caranya klik harga jual lalu ketik harga yang produk ikan olahan
tersebut.
Gambar 4.15 Input harga ikan (Rp/Kg)
90
7.
Masukkan kelompok tujuan pemasaran produk ikan olahan dengan cara klik isian kategori lalu pilih salah satu
kategori yang disediakan. Jika produk ikan olahan dijual dalam provinsi yang sama dengan lokasi pelabuhan,
maka kategori yang dipilih adalah lokal. Regional dipilih bila produk tersebut dijual lintas provinsi, sedangkan
ekspor dipilih bila produk dijual ke negara lain. Contoh eksport
Gambar 4.16 Pilih Kategori Pemasaran
91
8.
Berikutnya masukkan tujuan akhir pemasaran dengan cara klik tujuan lalu pilih negara tujuan. Contoh China.
Gambar 4.17 Input Negara Tujuan Pemasaran
92
9.
Terakhir klik simpan untuk menyimpan seluruh data usaha pengolahan ikan untuk satu perusahaan. Bila ada
perusahaan lain di pelabuhan yang sama, dapat diinput sekaligus dengan langkah-langkah yang sama
sebagaimana tersebut diatas.
Gambar 4.18 Klik Simpan
93
C.
Jasa dan Non Jasa Pelabuhan Perikanan
Salah satu tugas dan fungsi pelabuhan perikanan yaitu melaksanakan kegiatan jasa dan non jasa. Data jasa dan non
jasa pelabuhan perikanan diinput setiap bulan. Jasa dan non jasa nantinya terhitung sebagai Pendapatan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan jasa dan non jasa pelabuhan perikanan.
1.
Pilih menu Form Entry > Industri dan Jasa > Jasa dan Non Jasa Pelabuhan Perikanan
Gambar 4.19 Klik Jasa dan Non Jasa Pelabuhan
94
2.
Tampilan form entry jasa dan non jasa di Pelabuhan Ztest. Bila tampilan view seperti gambar dibawah, berarti
data PNBP untuk Bulan Mei belum dinput kedalam sistem
Bulan PNBP
pencatatan
Gambar 4.20 View Jasa dan Non Jasa
95
3.
Selanjutnya Klik entry
Gambar 4.21 Klik Entry
4.
Tampilan Form Entry Jasa dan Non Jasa/PNBP
Gambar 4.22 Tampilan Form Isian PNBP
96
5.
Form isian Jasa dan Non Jasa menyediakan 58 kolom isian jenis jasa dan 4 jenis kolom isian non jasa. Jenis jasa
dan non jasa di pelabuhan bisa ditambahkan oleh admin sesuai kebutuhan dan permintaan operator. Sebagai
contoh memasukan data jasa tambat labuh. Klik Kolom Jasa Tambat Labuh
Gambar 4.23 Klik Jasa Tambat Labu
97
6.
Selanjutnya ketik jumlah (Rp) jasa tambat labuh bulan Mei sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah). Penulisan di
form tidak memakai spasi, titik ataupun koma. Cukup tulis 2000000.
Gambar 4.24 Input data jasa tambat labu (Rp)
98
7.
Setelah memasukan semua data jasa dan non jasa, pada bagian bawah agar dimasukan target pendapat bulan ini.
Misalnya target PNBP Bulan Mei di Pelabuhan Perikanan ZTEST sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta), klik
kolom isian target maka ditulis 200000000 pada kolom target
Gambar 4.25 Klik Kolam Target
Lalu ketik 200000000
Gambar 4.26 Ketik Jumlah Target (Rp)
99
8.
Langkah terakhir proses input data jasa dan non jasa adalah menyimpan data dengan cara klik simpan.
Gambar 4.27 Klik Simpan
100
Bab 5.
Perbekalan
Setiap kapal perikanan yang akan melakukan kegiatan penangkapan ikan membutuhkan perbekalan selama berada
dilaut. Perbekalan tidak hanya berupa makanan ataupun air minum yang dibutuhkan ABK selama pelayaran, tapi juga
termasuk BBM (solar, oli, minyak tanah), es, garam dan keperluan lainnya untuk mendukung kegiatan operasional
selama di laut. Bahan perbekalan ini biasanya di sediakan oleh pengusaha di pelabuhan perikanan ataupun dipasok
oleh penyedia perbekalan dari luar pelabuhan perikanan. Berikut langkah mengimput data penyalur perbekalan di
pelabuhan perikanan
101
1.
Pilih menu Form Entry > Perbekalan > Pemasok Perbekalan
Gambar 5.1 Klik Pemasok Perbekalan
102
2.
Tampilan form isian penyaluran perbekalan
Gambar 5.2 Tampilan Form Penyaluran Perbekalan
103
3.
Untuk mendata jumlah perbekalan yang disalurkan oleh penyalur perbekalan, harus dipastikan bahwa tanggl
dan bulan data harus sudah disesuaikan terlebih dahulu. Default tanggal yang muncul adalah tanggal input
data. Untuk perlu menyesuaikan tanggal data dengan cara, Klik Kolom Isian Tanggal Catat , lalu pilih bulan
dan tanggal yang sesuai. Contoh Tanggal 3 Maret 2014.
Gambar 5.3 Pilih tanggal produksi masuk ke pelabuhan
104
4.
Selanjutnya input nama supplier dengan cara klik kolom isian supplier. Contoh Pilih Tuna Mina Indonesia
Gambar 5.4 Pilih Nama Penyalur
105
5.
Lalu masukkan jenis perbekalan yang disalurkan dengan cara klik kolom isian Jenis Perbekalan, lalu pilih
salah satu jenis perbekalan. Contoh Pilih Es
Gambar 5.5 Klik dan Pilih Jenis Perbekalan
106
6.
Selanjutnya masukkan jumlah es yang disalurkan (kg) oleh supplier terkait. Caranya Klik kolom isian volume
Gambar 5.6 Klik Kolom Volume
Lalu ketik jumlah es yang disalurkan. Contoh 2000 kg
Gambar 5.7 Input Jumlah Perbekalan yang disalurkan
107
7.
Berikutnya masukkan harga es setiap kilogramnya dengan cara klik kolom isian Harga Satuan lalu ketik Harga
es per kilo yang disalurkan ke nelayan. Contoh Rp. 1500/kg.
Gambar 5.8 Input Harga per Kilogram (Rp/Kg)
108
8.
Bila supplier Tuna Mina Indonesia berlokasi diluar pelabuhan perikanan, maka operator harus contreng (√)
isian Luar Pelabuhan, bila tidak, maka kolom ini dibiarkan kosong.
Gambar 5.8 Contreng Bila Supplier di Luar Kawasan Pelabuhan
9.
Langkah yang sama dilakukan juga untuk supplier yang lain. Terakhir klik simpan untuk menyimpan seluruh
data jumlah perbekaln yang dipasok bagi kapal perikanan dan usaha lainnya di pelabuhan.
Gambar 5.9 Klik Simpan
109
Bab 6.
Data Entry Dana Anggaran
Dana anggaran merupakan pendataan keseluruhan anggaran yang direncanakan pelaksanaannya oleh suatu satuan
kerja, biasanya dana anggaran tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran-Kementerian dan Lembaga atau lebih
dikenala dengan sebutan RKAKL. Dalam aplikasi data entry PIPP, Data Entry Dana Anggaran dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok yakni dana anggaran, dana anggaran kegiatan dan dana anggaran kegiatan dan realisasinya.
110
A.
Dana Anggaran
Data anggaran merupakan jumlah anggaran yang dianggarkan untuk kegiatan pembangunan dalam satu tahun
anggaran oleh satuan kerja pelabuhan perikanan. Langkah-langkah untuk memasukan data anggaran sebagai berikut:
1.
Pilih menu Form Entry > Form Dana Anggaran > Dana Anggaran
Gambar 6.1 Klik Dana Anggaran
111
2.
Tampilan depan form isian data anggaran. Bila tampilan depan tampak kosong, ini menindikasikan bahwa
belum ada data anggaran yang diinput sebelumnya. Untuk memasukan data anggaran selama satu tahun, klik
tambah
Gambar 6.2 Klik Tambah
112
3.
Tampilan form isian data anggaran. Data yang harus diinput terdiri dari tahun anggran dan Nilai anggaran
(pagu) selama setahun
Gambar 6.3 Tampilan form isian Dana Anggaran
113
4.
Selanjutnya masukan tahun anggaran yang akan didata. Caranya arahkan kursor ke kolom isian tahun anggaran,
lalu ketik tahun yang akan didata. Contoh ketik tahun 2015.
Gambar 6.4 Klik Tahun Anggaran
114
5.
Lalu masukan jumlah anggaran yang dianggarkan dalam satu tahun Caranya arahkan kursor ke kolom isian nilai
(Rp), lalu ketik nilai anggaran yang akan didata. Contoh ketik Rp. 25.000.000.000 (dua puluh lima milyar
rupiah), diketik tanpa spasi, titik, dan koma).
Gambar 6.5 Klik Nilai (Rp)
115
6.
Aktifkan data dengan memilih ya. Jika memilih tidak, data tidak terbaca pada proses selanjutnya.
Gambar 6.6 Pilih Ya
116
7.
Input data anggaran diakhiri dengan klik simpan. Ini berarti data anggaran tahun 2015 yang telah diinput
sebelumnya telah disimpan dalan server PIPP. Data ini bisa dipanggil dan diperbaharui sesuai kebutuhan.
Gambar 6.7 Klik Simpan
117
B.
Dana Anggaran Kegiatan
Dana anggaran tahun 2015 telah tersimpan, selanjutnya dana tersebut diuraikan kedalam kelompok kegiatan atau
sub kegiatan, sesuai dengan RKAKL yang telah disusun. Langkah-langkah untuk memasukan data Dana Anggaran
Kegiatan sebagai berikut:
1.
Pilih menu Form Entry > Form Dana Anggaran > Dana Anggaran Kegiatan
Gambar 6.8 Klik Dana Anggaran Kegiatan
118
2.
Tampilan depan form isian data anggaran. Bila tampilan depan tampak kosong, ini menindikasikan bahwa
belum ada data anggaran kegiatan yang diinput sebelumnya. Untuk memasukan data anggaran kegiatan selama
satu tahun, klik tambah
Gambar 6.9 Klik Tambah
119
3.
Tampilan form isian data anggaran kegiatan. Data yang harus diinput terdiri dari tahun anggaran dan Nilai
anggaran (pagu) selama setahun harus sama jumlahnya dengan total dana anggaran yang diinput sebelumnya.
Daftar kolom isian teridiri dari tahun anggaran, jenis belanja, nama kegiatan, jumlah kegiatan, dan nilai kegiatan
tersebut.
Gambar 6.10 Tampilan form isian Dana Anggaran Kegiatan
120
4.
Langkah awal untuk mengisi kolom isian dana anggaran adalah pemilihan tahun anggaran. Pemilihan tahun ini
sangat penting bila input dana anggaran sudah dilakukan selama beberapa tahun. Caranya klik kolom isian
tahun anggaran, lalu pilih tahun anggaran yang telah tersedia.
Gambar 6.11 Klik Tahun Anggaran Kegiatan
121
5.
Lalu pilih jenis belanja sesuai dengan kegiatan satuan kerja. Pilihan terdiri dari belanja modal, belanja barang
dan belanja pegawai. Belanja barang dipilih bila kegiatan tersebut merupakan pengeluran untuk menampung
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang
tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat
dan belanja perjalanan. Sedangkan belanja modal dipilih bila pengeluaran anggaran digunakan dalam rangka
memperoleh atau menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah,
sedangkan belanja pegawai merupakan pengeluaran untuk pembayaran gaji dan tunjangan serta lain lain
belanja pegawai. Caranya klik kolom jenis belanja lalu pilih jenis belanja yang sesuai dengan kegiatan
Gambar 6.12 Klik Kolom Isian Jenis Belanja lalu pilih yang sesuai
122
6.
Selanjutnya isi kolom nama kegiatan. Contoh Pengadaan Lahan Perkantoran Pelabuhan.
Gambar 6.13 Klik Kolom Isian dan Ketik Nama Kegiatan
123
7.
Langkah selanjutnya adalah mengimput jumlah kegiatan pengadaan lahan. Biasanya suatu kegiatan bisa lebih
dari satu paket dalam satu tahun anggaran. Contoh jumlah kegiatan 2 (dua) paket, klik kolom isian lalu ketik
angka 2.
Gambar 6.14 Klik Kolom Isian lalu Ketik Jumlah Kegiatan
124
8.
Lalu masukan jumlah anggaran yang dianggarkan untuk kegiatan pengadaan lahan perkantoran sebanyak 2
paket kegiatan. Caranya arahkan kursor ke kolom isian nilai kegiatan (Rp), lalu ketik nilai anggarannya. Contoh
ketik Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah), ketik 10000000 tanpa spasi, titik, dan koma.
Gambar 6.15 Klik Kolom Isian Nilai (Rp) Lalu Ketik Nilai Yang Sesuai
125
9.
Aktifkan data dengan memilih ya. Jika memilih tidak, data tidak terbaca pada proses selanjutnya.
Gambar 6.16 Pilih Ya
126
10.
Input data anggaran kegiatan diakhiri dengan klik simpan. Ini berarti data anggaran kegiatan pengadaan lahan
tahun anggaran 2015 yang telah selesai. Data ini bisa dipanggil dan diperbaharui sesuai kebutuhan. Selanjutnya
menambahkan data anggaran kegiatan lainnya.
Gambar 6.17 Klik Simpan
127
C.
Dana Anggaran Kegiatan dan Realisasi
Data anggaran Kegiatan dan Realisasi merupakan form pelaporan penyerapan dana anggaran setiap bulan. Untuk
mengetahui tingkat penyerapan anggaran setiap bulannya, setiap awal tahun setiap satker menyusun Rencana
Operasional Kerja (ROK). Didokumen ROK tercatat target realisasi anggaran setiap bulan selama satu tahun
anggaran. Langkah-langkah untuk memasukan data anggaran kegiatan dan realisasi adalah sebagai berikut:
1.
Pilih menu Form Entry > Form Dana Anggaran > Dana Anggaran Kegiatan Realisasi
Gambar 6.18 Klik Dana Anggaran Kegiatan Realisasi
128
2.
Tampilan depan form isian data anggaran kegiatan realisasi. Bila tampilan depan tampak kosong, ini
menindikasikan bahwa belum ada data anggaran kegiatan dan realisasi yang diinput sebelumnya. Bila dana
anggaran dan dana anggaran dimasukkan sekali setiap awal tahun, form anggaran kegiatan dan realisasi diisi
setiap bulan. Untuk memasukan data anggaran kegiatan dan realisasi setiap bulan, klik tambah
Gambar 6.19 Klik Tambah
129
3.
Tampilan form isian data anggaran kegiatan dan realisasi. Data yang harus diinput meliputi nama kegiatan,
bulan pelaporan, target penyerapan dan realisasinya.
Gambar 6.20 Tampilan form isian Dana Anggaran
130
4.
Selanjutnya masukan nama kegiatan yang telah diinput sebelumnya. Caranya arahkan kursor ke kolom isian
tahun anggaran, lalu pilih jenis kegiatan yang sesuai.
Gambar 6.21 Klik Nama Kegiatan
131
5.
Kemudian pilih bulan pelaporan. Contoh Bulan Maret. Caranya arahkan kursor ke kolom isian bulan pelaporan,
lalu pilih Bulan Maret.
Gambar 6.22 Klik Bulan Pelaporan
132
6.
Masukan jumlah target penyerapan anggaran Bulan Maret. Contoh Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah). Caranya
arahkan kursor ke kolom isian Target (Rp), lalu ketik nilai target. tanpa spasi, titik, dan koma.
Gambar 6.23 Ketik Target Penyerapan Anggaran
133
7.
Dengan cara yang sama dengan input nilai target, masukan jumlah realisasi penyerapan anggaran Bulan Maret.
Contoh Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah). Caranya arahkan kursor ke kolom isian Target (Rp), lalu ketik nilai
target. tanpa spasi, titik, dan koma.
Gambar 6.24 Ketik Realisasi Penyerapan Anggaran
134
8.
Aktifkan data dengan memilih ya. Jika memilih tidak, data tidak terbaca pada proses selanjutnya.
Gambar 6.25 Pilih Ya
135
9.
Input data anggaran kegiatan dan realisasi diakhiri dengan klik simpan. Ini berarti data target dan realisasi
penyerapan anggaran Bulan Maret untuk kegiatan pengadaan lahan tahun anggaran 2015 yang telah selesai.
Lakukan hal yang sama terhadap terget dan relaisasi penyerapan pelaksanaan kegiatan lainnya.
Gambar 6.25 Klik Simpan
136
Bab 7.
Entry Profil Pelabuhan Perikanan
Profil suatu pelabuhan perikanan merupakan kondisi eksisting sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan,
termasuk kelembagaannya. Profil pelabuhan perikanan memberikan gambaran yang utuh kepada pengambil
kebijakan untuk menentukan fasilitas yang perlu dikembangkan. Profil juga bermanfaat bagi pelaku usaha perikanan
untuk menilai kelengkapan fasilitas pelabuhan untuk mendukung kegiatan usaha di pelabuhan perikanan. Dalam
aplikasi data entry PIPP, entry profil pelabuhan dibagi menjadi 9 (sembilan) kelompok yakni data umum, fasilitas
pokok, fasilitas fungsional, fasilitas penunjang, data lingkungan fisik pelabuhan, kelembagaan UPT pelabuhan,
kelembagaan didalam pelabuhan, masyarakat perikanan dan monitoring K5.
137
A.
Data Umum
Data umum memuat informasi tentang kondisi umum pelabuhan, alamat dan koordinat pelabuhan perikanan, kondisi
perairan, akses dan transportasi menuju pelabuhan. Form data umum pelabuhan diisi langsung oleh petugas admin
pusat, sedangkan data lainnya diisi oleh operator masing-masing pelabuhan. Langkah-langkah untuk memasukan
data umum pelabuhan adalah sebagai berikut:

1.
Data Umum Pelabuhan
Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Umum > Data Umum Pelabuhan
Gambar 7.1 Klik Data Umum Pelabuhan
138
2.
Tampilan depan form data umum pelabuhan. Bila masih terdapat form yang belum terisi, operator meminta
kepada admin untuk melengkapinya. Sedangkan admin dapat mengubah dengan klik tombol edit
Gambar 7.2 Untuk Mengubah Klik Edit
139

3.
Luas Daerah Kerja Perairan
Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Umum > Luas Daerah Kerja Perairan
Gambar 7.3 Klik Luas Daerah Kerja Perairan
140
4.
Tampilan form entri luas daerah kerja pelabuhan
Gambar 7.4 Form Entry Daerah Kerja
141
Isian luas daerah kerja dan operasional pelabuhan perikanan atau biasa dikenal dengan sebutan WKOPP
merupakan data penting karena berpengaruh terhadap kegiatan operasional pelabuhan. Isian form entry daerah
kerja pelabuhan meliputi :
-
-
Luas daerah perairan : total luasan wilayah perairan yang dipergunakan untuk kegiatan alur pelayaran,
penempatan rambu-rambu navigasi, tempat tambat labuh, tempat kapal bongkar muat antar kapal
perikanan di pelabuhan, tempat olah gerak kapal perikanan, kegiatan kesyahbandaran, perbaikan kapal
perikanan dan lain-lain
Luas daerah daratan : total luas wilayah daratan yang dipergunakan untuk kegiatan pembangunan dan
operasional fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang, antara lain untuk kegiatan bongkar
ikan, pelelangan, pengepakan, kawasan industri, kawasan pelayanan, perbekalan dan perbaikan kapal
perikanan serta fasilitas umum lainnya di kawasan pelabuhan perikanan.
Dalam form entry ini, luas daerah daratan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu lahan untuk industri dan lahan
untuk pembangunan fasilitas. Kedua jenis peruntukan lahan daratan ini selanjutnya dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu:
-
Kondisi siap bangun : luas lahan industri/fasiltas pelabuhan yang siap untuk dibangun
Sudah Terpakai : luas lahan yang sudah dimanfaatkan untuk pembangunan industri/fasilitas pelabuhan
Belum Siap Bangun : luas lahan industri/fasilitas belum akan manfaatkan
142
5.
Bila semua data lahan sudah dientry, dilanjutkan dengan klik simpan.
Gambar 7.5 Klik Simpan
143

Akses Pelabuhan/Pangkalan Perikanan
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Umum > Akses Pelabuhan/Pangkalan Perikanan
Gambar 7.6 Klik Akses Pelabuhan/Pangkalan Perikanan
144
2. Tampilan form entri akses pelabuhan
Gambar 7.7 Form Entry Akses Pelabuhan
145
3. Selanjutnya isi jenis tujuan dengan cara klik form isian jenis tujuan lalu pilih jenis akses pilih Tampilan form entri
akses pelabuhan. Jenis tujuan adalah lokasi awal menuju lokasi, yaitu ibu kota kec, kab. atau propinsi.
Gambar 7.8 Klik Jenis Tujuan
146
4. Langkah berikutnya memasukan nama ibukota kec/kab/provinsi. Klik form isian nama tujuan lalu ketik nama ibu
kota kec/kab/provinsi.
Gambar 7.9 Ketik Nama Ibu Kota Propinsi
147
5. Lalu input data jarak ibu kota ke lokasi pelabuhan (km)
Gambar 7.10 Input Jarak (Km)
148
6. Memasukan rute perjalanan, misalnya melalui darat, sungai, laut atau udara
Gambar 7.11 Input Pilihan Rute
149
7. Lalu masukan kondisi rute yang berisi informasi/penjelasan tentang rute yang akan dilalui. Misal jalan rusak dan
berlumpur
Gambar 7.12 Input Penjelasan Rute
150
8. Bila semua data akses pelabuhan sudah dientry, dilanjutkan dengan klik simpan.
Gambar 7.13 Klik Simpan
151

Transportasi Pelabuhan
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Umum > Transportasi Pelabuhan
Gambar 7.14 Klik Transportasi Pelabuhan
152
2. Tampilan form entri transportasi pelabuhan
Gambar 7.15 Form Entry Transportasi Pelabuhan
153
3. Pilih stasiun keberangkatan yang akan digunakan menuju PP , disesuaikan dengan form akses pelabuhan
Gambar 7.16 Pilih Terminal
154
4. Lalu input nama fasilitas transportasi
Gambar 7.17 Input Jarak (Km)
155
5. Masukan nama kendaraan yang digunakan
Gambar 7.18 Input Jenis Kendaraan
156
6. Lalu masukan jarak perjalanan dari terimanal menuju lokasi akhir (km)
Gambar 7.19 Input Jarak Penjelasan
7. Masukan nama kota tujuan akhir perjalanan
157
Gambar 7.20 Input Nama Kota Tujuan
158
8. Lalu jumlah frekuensi perjalanan dari terminal ke kota tujuan dalam satu hari (kali/hari)
Gambar 7.21 Input Frekuensi Perjalanan/Hari
159
9. Bila semua data Transportasi Pelabuhan sudah dientry, dilanjutkan dengan klik simpan.
Gambar 7.22 Klik Simpan
160

Amenities Pelabuhan
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Umum > Amenities Pelabuhan
Gambar 7.23 Klik Amenities Pelabuhan
Amenities Pelabuhan merupakan fasilitas publik yang ada disekitar pelabuhan perikanan yang mendukung
keberadaan pelabuhan baik langsung maupun tidak langsung seperti hotel, tempat perbelanjaan dan rumah makan.
161
2. Tampilan form entri amenities pelabuhan
Gambar 7.24 Form Entry Amenities Pelabuhan
162
3. Pilih Jenis Amenities, misalnya rumah makan
Gambar 7.25 Pilih Rumah Makan
163
4. Lalu nama amenities, misalnya rumah makan padang
Gambar 7.26 Input Nama Amenities
164
5. Masukan nama kendaraan yang digunakan
Gambar 7.27 Input Jarak Amenities dari Pelabuhan
165
6. Lalu masukan keterangan amenities, misalnya makanannya enak dan murah (uraian bebas)
Gambar 7.28 Input Keterangan Amenities
166
7. Bila semua data amanities sudah dientry, dilanjutkan dengan klik simpan.
Gambar 7.29 Klik Simpan
167
B.
Fasilitas Pokok
Fasilitas Pokok merupakan fasilitas utama yang dimiliki pelabuhan untuk menunjang kegiatan kapal selama di
pelabuhan. Fasilitas pokok dapat meliputi penahan gelombang, turap, groin, dermaga, jetty, kolam pelabuhan, alur
pelayaran, jalan kompleks dan drainase, serta lahan. Namun demikian, tidak semua fasilitas pokok harus dibangun
dalam satu pelabuhan, tergantung kebutuhan masing-masing pelabuhan perikanan. Dalam buku ini akan diberikan
beberapa contoh pengisian form fasilitas pokok, langkah-langkah tersebut juga berlaku untuk form isian fasilitas
pokok lainnya. Langkah-langkah untuk memasukan data fasilitas pokok adalah sebagai berikut:

Breakwater (penahan gelombang)
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Fasilitas Pokok > Breakwater
Gambar 7.30 Klik Breakwater
168
2.
Tampilan form entri breakwater
Gambar 7.31 Form Entry Breakwater
169
3.
Masukan tahun pembuatan breakwater, misal tahun 2010
Gambar 7.32 Ketik Tahun Pembuatan Breakwater
170
4.
Lalu masukan juga tahun rehab bila breakwater pernah direhab. Bila belum pernah, ketik “ - “
Gambar 7.33 Input Tahun Rehab
171
5.
Selanjutnya masukan jenis konstruksi breakwater, misalnya beton
Gambar 7.34 Input Jenis Konstruksi
172
6.
Masukan panjang breakwater (meter), misalnya 500 meter
Gambar 7.35 Input Panjang Breakwater (m)
173
7.
Juga dimaksukan lebar permukaan atas breakwater (m), misal 2 meter.
Gambar 7.36 Ketik Lebar Breakwater (m)
174
8.
Selanjutnya masukan elevasi (kemiringan) breakwater (0), misalnya beton 600
Gambar 7.37 Input Kemiringan Breakwater
175
9.
Masukan keterangan breakwater, misal pilih sudah berfungsi dalam keadaan baik
Gambar 7.38 Pilih Keterangan Fasilitas
176
10.
Masukan sumber dana pembangunan breakwater, misalnya APBN, APBD, atau LOAN
Gambar 7.39 Input Sumber Dana
177
11.
Lalu masukan nilai pembangunan fasilitas tersebut, misalnya Rp. 2.000.000.000,00,-
Gambar 7.40 Input Nilai Pembangunan Breakwater
178
12.
Lalu masukan keterangan sumber anggaran, misalnya Loan dari Jepang.
Gambar 7.41 Input Keterangan Sumber Dana
179
13.
Lalu masukan gambar breakwater yang dimaksud. Berikut langkah-langkah memasukan gambar fasilitas.
Pertama klik Pilih File di kolom isian gambar. Pada bagian kanan atas, muncul keterangan ukuran dan type
gambar yang bisa di upload.
Gambar 7.42 Input Gambar Breakwater
180
14.
Lalu mencari gambar yang telah disimpan sebelumnya dalam direktori.
Gambar 7.43 Tampilan Direktori
181
15.
Pilih gambar breakwater yang dipilih, lalu klik open
Gambar 7.44 Pilih Gambar
182
16.
Lalu Pada Kolam aktif, pilih ya
Gambar 7.45 Pilih Ya
183
17.
Setelah mengaktifkan data, diakhiri dengan klik simpan. Proses input data breakwater selesai.
Gambar 7.46 Klik Simpan
184

1.
Jalan
Pilih menu Profil Pelabuhan > Fasilitas Pokok > Jalan
Gambar 7.47 Klik Simpan
185
2.
Tampilan form entri jalan
Gambar 7.48 Tampilan Form Entry Jalan
186
3.
Masukan tahun pembuatan jalan, misal tahun 2012
Gambar 7.49 Ketik Tahun Pembuatan Jalan
187
4.
Lalu masukan juga tahun rehab bila jalan pernah direhab. Misalnya 2015
Gambar 7.50 Input Tahun Rehab
188
5.
Lalu masukan Beban Gandar, beban kendaran yang bisa melalui jalan tersebut (ton). Misalnya 10 ton
Gambar 7.51 Input Beban Gandar
189
6.
Selanjutnya masukan jenis konstruksi jalan, misalnya aspal
Gambar 7.52 Input Jenis Konstruksi
190
7.
Masukan panjang jalan (meter), misalnya 2 kilometer
Gambar 7.53 Input Panjang Jalan (m)
191
8.
Juga dimaksukan lebar permukaan atas jalan (m), misal 4 meter.
Gambar 7.54 Ketik Lebar Jalan (m)
192
9.
Masukan keterangan jalan, misal pilih sudah berfungsi dalam keadaan rusak
Gambar 7.55 Pilih Keterangan Fasilitas
193
10.
Masukan sumber dana pembangunan jalan, misalnya APBN, APBD, atau LOAN
Gambar 7.56 Input Sumber Dana
194
11.
Lalu masukan nilai pembangunan jalan, misalnya Rp. 3.500.000.000,00,-
Gambar 7.57 Input Nilai Pembangunan Jalan
195
12.
Lalu masukan keterangan sumber dana, misalnya “ - ”
Gambar 7.58 Input Keterangan Sumber Dana
196
13.
Lalu masukan gambar jalan yang dimaksud. Berikut langkah-langkah memasukan gambar fasilitas. Pertama klik
Pilih File di kolom isian gambar. Pada bagian kanan atas, muncul keterangan ukuran dan type gambar yang bisa
di upload.
Gambar 7.59 Klik Pilih File
197
14.
Lalu mencari gambar yang telah disimpan sebelumnya dalam direktori.
Gambar 7.60 Tampilan Direktori Gambar
198
15.
Pilih pilih file jalan komplek, lalu klik open
Gambar 7.61 Pilih Gambar, lau Klik Open
16.
Lalu aktif data, pilih ya
199
Gambar 7.62 Pilih Ya
200
17.
Setelah mengaktifkan data, diakhiri dengan klik simpan. Proses input data jalan selesai.
Gambar 7.63 Klik Simpan
201
C.
Fasilitas Fungsional
Fasilitas Fungsional merupakan fasilitas yang digunakan langsung untuk operasional pelabuhan seperti TPI,
perkantoran, alat angku ikan, alat navigasi, IPAL, fasilitas air, BBM, perbengkelan kapal, dll. Fasilitas yang dibangun
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelabuhan perikanan. Dalam buku ini akan diberikan beberapa
contoh pengisian form fasilitas fungsional, langkah-langkah tersebut juga berlaku untuk form isian fasilitas fungsional
lainnya. Langkah-langkah untuk memasukan data fasilitas fungsional adalah sebagai berikut:

1.
Pabrik/Gudang Es
Pilih menu Profil Pelabuhan > Fasilitas Fungsional > Pabrik/Gudang Es
Gambar 7.64 Klik Pabrik/Gudang Es
202
2.
Tampilan form entri Pabrik Es
Gambar 7.65 Form Entry Pabrik Es
203
3.
Masukan tahun pembuatan Pabrik Es, misal tahun 2009
Gambar 7.66 Ketik Tahun Pembuatan Breakwater
204
4.
Lalu masukan luas bangunan pabrik es (m2), Misalnya 100 m2
Gambar 7.67 Input Luas Pabrik Es
205
5.
Selanjutnya masukan keterangan operasional pabrik es, misalnya produksi es setiap hari sebanyak 100 balok es
(uraian bebas)
Gambar 7.68 Input Keterangan Teknis
206
6.
Lalu masukan gambar pabrik es yang dimaksud.
Pertama klik Pilih File di kolom isian gambar.
Berikut langkah-langkah memasukan gambar fasilitas.
Gambar 7.69 Klik Pilih File
207
7.
Lalu mencari gambar yang telah disimpan sebelumnya dalam direktori.
Gambar 7.70 Tampilan Direktori
208
8.
Pilih gambar breakwater yang dipilih, lalu klik open
Gambar 7.71 Pilih Gambar
209
9.
Lalu Pada Kolam aktif, pilih ya
Gambar 7.72 Pilih Ya
210
10.
Setelah mengaktifkan data, diakhiri dengan klik simpan. Proses input data pabrik es selesai.
Gambar 7.73 Klik Simpan
211

1.
Perkantoran
Pilih menu Profil Pelabuhan > Fasilitas Fungsional > Perkantoran
Gambar 7.74 Klik Perkantoran
212
2.
Tampilan form entri perkantoran
Gambar 7.75 Form Entry Perkantoran
213
3.
Masukan tahun pembuatan kantor, misal tahun 1985
Gambar 7.76 Ketik Tahun Pembuatan Kantor
214
4.
Lalu masukan tahun rehab bila kantor pernah direhab. Misalnya 2000
Gambar 7.77 Input Tahun Rehab
215
5.
Lalu masukan nama instansi yang menoperasionalkan kantor tersebut. Misalnya kantor syahbandar
Gambar 7.78 Input Nama Instansi
216
6.
Selanjutnya masukan jenis konstruksi kantor, misalnya beton
Gambar 7.79 Input Jenis Konstruksi
217
7.
Masukan luas bangunan kantor (meter persegi), misalnya 200 m2
Gambar 7.80 Input Luas Kantor (m2)
218
8.
Masukan keterangan kantor, misal pilih kondisi baik belum berfungsi
Gambar 7.81 Pilih Keterangan Fasilitas
219
9.
Masukan sumber dana pembangunan kantor, misalnya APBN, APBD, atau LOAN
Gambar 7.82 Input Sumber Dana
220
10.
Lalu masukan nilai pembangunan kantor, misalnya Rp. 300.000.000,00,-
Gambar 7.83 Input Nilai Pembangunan Kantor
11.
Lalu masukan keterangan sumber dana, misalnya Loan dari Perancis
221
Gambar 7.84 Input Keterangan Sumber Dana
222
12.
Lalu masukan gambar kantor yang dimaksud. Berikut langkah-langkah memasukan gambar fasilitas. Pertama
klik Pilih File di kolom isian gambar. Pada bagian kanan atas, muncul keterangan ukuran dan type gambar yang
bisa di upload.
Gambar 7.85 Klik Pilih File
223
13.
Lalu mencari gambar yang telah disimpan sebelumnya dalam direktori.
Gambar 7.86 Tampilan Direktori Gambar
224
14.
Pilih file kantor, lalu klik open
Gambar 7.87 Pilih Gambar, lalu Klik Open
225
15.
Lalu aktif data, pilih ya
Gambar 7.88 Pilih Ya
226
16.
Setelah mengaktifkan data, diakhiri dengan klik simpan. Proses input data kantor selesai.
Gambar 7.89 Klik Simpan
227
D.
Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang merupakan fasilitas tambahan yang yang secara tidak langsung dapat meningkatkan operasinal
pelabuhan dan kemudahan usaha di pelabuhan perikanan seperti balai pertemuan nelayan, mess operator, wisma
nelayan, MCK, pos jaga dan pertokoan. Fasilitas penunjang yang dibangun disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing pelabuhan perikanan. Dalam buku ini akan diberikan beberapa contoh pengisian form fasilitas penunjang,
langkah-langkah tersebut juga berlaku untuk form isian fasilitas penunjang lainnya. Langkah-langkah untuk
memasukan data fasilitas penunjang adalah sebagai berikut:

1.
Pengelola Pelabuhan
Pilih menu Profil Pelabuhan > Fasilitas Penunjang > Pengelola Pelabuhan
Gambar 7.90 Klik Pengelola Pelabuhan
228
2.
Tampilan form entri pengelola pelabuhan
Gambar 7.91 Form Entry Pengelola Pelabuhan
229
3.
Langkah awal, pilih jenis fasilitas pengelola pelabuhan yang akan didata, misalnya pos jaga
Gambar 7.92 Pilih Jenis Fasilitas Pengelola Pelabuhan
230
4.
Masukan tahun pembuatan pos jaga, misal tahun 2000
Gambar 7.93 Ketik Tahun Pembuatan Kantor
231
5.
Lalu masukan tahun rehab bila pos jaga pernah direhab. Misalnya 2010
Gambar 7.94 Input Tahun Rehab
232
6.
Selanjutnya masukan jenis konstruksi pos jaga, misalnya beton
Gambar 7.95 Input Jenis Konstruksi
233
7.
Masukan luas bangunan pos jaga (meter persegi), misalnya 4 m2
Gambar 7.96 Input Luas Pos Jaga (m2)
234
8.
Kemudian masukan jumlah bangunan pos jaga (unit), misalnya 1 unit
Gambar 7.96 Input Jumlah Pos Jaga (unit)
235
9.
Masukan keterangan kantor, misal pilih kondisi rusak
Gambar 7.97 Pilih Keterangan Fasilitas
236
10.
Masukan sumber dana pembangunan pos jaga, misalnya APBN, APBD, atau LOAN
Gambar 7.98 Input Sumber Dana
237
11.
Lalu masukan nilai pembangunan pos jaga, misalnya Rp. 50.000.000,00,-
Gambar 7.99 Input Nilai Pembangunan Pos Jaga
238
12.
Lalu masukan keterangan sumber dana, misalnya Tugas Pembantuan
Gambar 7.100 Input Keterangan Sumber Dana
239
13.
Lalu masukan gambar pos jaga yang dimaksud. Berikut langkah-langkah memasukan gambar fasilitas. Pertama
klik Pilih File di kolom isian gambar. Pada bagian kanan atas, muncul keterangan ukuran dan type gambar yang
bisa di upload.
Gambar 7.101 Klik Pilih File
240
14.
Lalu mencari gambar yang telah disimpan sebelumnya dalam direktori.
Gambar 7.102 Tampilan Direktori Gambar
241
15.
Pilih file pos jaga, lalu klik open
Gambar 7.103 Pilih Gambar, lalu Klik Open
242
16.
Lalu aktif data, pilih ya
Gambar 7.104 Pilih Ya
243
17.
Setelah mengaktifkan data, diakhiri dengan klik simpan. Proses input data pos jaga selesai.
Gambar 7.105 Klik Simpan
244
E.
Data Lingkungan Fisik Pelabuhan
Kondisi lingkungan fisik pelabuhan merupakan data lingkungan tempat pelabuhan perikanan berdiri. Data ini berupa
data hidrooseanografi, sedimentasi, klimatologi, geofisik, dan sungai (bila ada). Dalam buku ini akan diberikan contoh
pengisian form data lingkungan fisik pelabuhan, langkah-langkah tersebut juga berlaku untuk form isian lainnya.
Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan data lingkungan fisik pelabuhan:

1.
Data Lingkungan Fisik Pelabuhan
Pilih menu Profil Pelabuhan > Data Lingkungan Fisik Pelabuhan > Geoteknis, Banjir dan Tsunami
Gambar 7.106 Klik Geoteknis, Banjir, Tsunami
245
2.
Pilih jenis data kondisi fisik pelabuhanh yang akan dientry. Misalnya hidroosenografi
Gambar 7.107 Klik Entry
246
3.
Tampilan data entry hidroosenaografi
Gambar 7.108 Tampilan Data Entry Hidrooseanografi
247
4.
Lalu data tinggi gelombang max di alur pelayaran atau sekitar pelabuhan, misalnya 2 meter
Gambar 7.109 Input Tinggi Gelombang
248
5.
Lalu masukan informasi bulan/musim gelombang tertinggi. Contoh bulan Oktober sampai dengan Maret
Gambar 7.110 Input Bulan Gelombang Maksimum
249
6.
Lalu masukan keterangan penyebab munculnya gelombang. Misalnya gelombang yang disebabkan arus
Gambar 7.111 Input Penyebab Gelombang
250
7.
Kemudian masukan data kecepatan arus maksimum kolam pelabuhan, misal 10 m/detik
Gambar 7.112 Input Data Kecepatan Arus
251
8.
Masukan pula sumber data hidrooseoanografi, misalnya dari dokumen DED pelabuhan
Gambar 7.113 Input Sumber Data
252
9.
Diakhiri dengan klik simpan. Proses input data hidrooseanografi selesai.
Gambar 7.114 Klik Simpan
253
F.
Data Kelembagaan UPT Pelabuhan
Data kelembagaan UPT pelabuhan merupakan data yang terkait dengan pegawai pelabuhan perikanan, mulai dari
kepala pelabuhan hingga staf lapangan, baik yang berstatus PNS maupun tenaga kontrak atau honorer. Berikut ini
langkah-langkah untuk memasukan data kelembagaan UPT pelabuhan:
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Kelembagaan UPT Pelabuhan
Gambar 7.115 Klik Kelembagaan UPT Pelabuhan
254
2. Tampilan data entry kelembagaan UPT
Gambar 7.116 Tampilan Data Entry Kelembagaan UPT
255
3. Masukan nama pegawai Lalu data tinggi gelombang max di alur pelayaran atau sekitar pelabuhan, misalnya 2
meter
Gambar 7.117 Input Nama Pegawai
256
4. Lalu masukan NIP pegawai tersebut. Bila bukan PNS, kolom ini diisi “ – “ (garis datar)
Gambar 7.118 Input NIP PNS
257
5. Masukan pula status kepegawaian staf yang didata. Seperti CPNS, PNS, Honorer atau tenaga kontrak
Gambar 7.119 Pilih Status Kepegawaian
258
6. Kemudian masukan tampat lahir pegawai tersebut.
Gambar 7.120 Input Data Tempat Lahir
7. Masukan tanggal, bulan dan tahun lahir pegawai
259
Gambar 7.121 Input Tanggal Lahir
260
8. Langkah selanjutnya masukan golongan pegawai. Contoh II/b.
Gambar 7.114 Pilih Golongan
261
9. Masukan tanggal/bulan/tahun pegawai mencapai golongan saat ini.
Gambar 7.107 Pilih Golongan TMT
262
10. Lalu masukan pangkat pegawai
Gambar 7.108 Input Pangkat Pegawai
11. Selanjutnya input jabatan pegawai, dapat berupa jabatan strutural ataupun jabatan fungsional. Bila tidak punya
jabatan, cukup tulis “ – “ (garis datar)
263
Gambar 7.109 Input Jabatan
264
12. Lalu masukan tanggal pegawai mulai menduduki jabatan tersebut
Gambar 7.110 Input Jabatan TMT
265
13. Lalu masukan seksi/bidang pegawai bernaung (sesuai SK)
Gambar 7.111 Input Seksi/Bisang
266
14. Input data tanggal pegawai mulai kerja (sesuai SK)
Gambar 7.112 Input Data Waktu Pegawai Mulai Kerja
267
15. Masukan pula lokasi penempatan pegawai saat ini
Gambar 7.113 Input Data Penempatan Pegawai
268
16. Aktifkan data dengan cara Klik Ya.
Gambar 7.114 Klik Ya
269
17. Diakhiri dengan klik simpan. Proses input data 1 orang pegawai selesai. Langkah yang sama dilakukan untuk
seluruh pegawai di UPT pelabuhan.
Gambar 7.114 Klik Simpan
270
G.
Data Kelembagaan di Dalam Pelabuhan
Data kelembagaan di dalam pelabuhan merupakan data yang terkait dengan instansi pemerintah/TNI/POLRI (selain
petugas pelabuhan) dan instansi non pemerintah yang berkantor dalam lingkungan pelabuhan perikanan, misalnya
kepolisian, dinas kesehatan, perhubungan laut, HNSI dll. Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan data
kelembagaan di dalam pelabuhan:
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Kelembagaan di Dalam Pelabuhan
Gambar 7.115 Klik Kelembagaan di Dalam Pelabuhan
271
2. Tampilan data entry kelembagaan di dalam pelabuhan
Gambar 7.116 Tampilan Data Entry Kelembagaan di dalam Pelabuhan
272
3. Masukan nama lembaga yang ada didalam pelabuhan. Misal lembaga kepolisian
Gambar 7.117 Input Nama Lembaga
273
4. Lalu masukan alamat lembaga
Gambar 7.118 Input Alamat Lembaga
274
5. Masukan pula nama pimpinan kantor atau lembaga tersebut
Gambar 7.119 Input Nama Pimpinan Kantor
275
6. Kemudian masukan jumlah pegawai kantor lembaga tersebut (orang).
Gambar 7.120 Input Jumlah Pegawai Kantor/Lembaga
276
7. Lalu Klik Simpan. Proses input data 1 lembaga di dalam lingkungan pelabuhan selesai. Langkah yang sama
dilakukan untuk seluruh instansi/lembaga pemerintah/non pemerintah didalam lingkungan pelabuhan.
Gambar 7.114 Klik Simpan
277
H.
Data Masyarakat Perikanan
Data masyarakat perikanan merupakan data perorangan yang melakukan kegiatan usaha maupun pemerintahan di
dalam lingkungan pelabuhan. Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan data perorangan masyarakat perikanan
yang beraktifitas di dalam lingkungan pelabuhan:
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Masyarakat Perikanan
Gambar 7.115 Klik Masyarakat Perikanan
278
2. Tampilan data entry masyarakat perikanan
Gambar 7.116 Tampilan Data Entry Masyarakat Perikanan
279
3. Masukan nama perorangan yang akan didata
Gambar 7.117 Input Nama Orang
280
4. Lalu masukan alamat orang tersebut
Gambar 7.118 Input Alamat
281
5. Masukan pula profesi orang tersebut, misal sebagai nelayan, pengusaha, pengawas perikanan, nahkoda dll.
Gambar 7.119 Input Jenis Profesi
282
6. Lalu Klik Simpan. Proses input data 1 orang yang beraktifitas dalam lingkungan pelabuhan selesai. Langkah
yang sama dilakukan untuk seluruh orang yang beraktifitas didalam lingkungan pelabuhan.
Gambar 7.114 Klik Simpan
283
I.
Data Monitoring K5
Data monitoring K5 berguna untuk memantau pelaksanaan kebersihan, ketertiban, keindahan, keamanan dan
keselamatan kerja di pelabuhan perikanan. Berikut ini langkah-langkah untuk memasukan data hasil monitoring K5
di pelabuhan:
1. Pilih menu Profil Pelabuhan > Monitoring K5
Gambar 7.114 Klik Monitoring K5
284
2. Tampilan data entry monitoring K5
Gambar 7.116 Tampilan Data Entry Monitoring K5
285
3. Pilih tipe K5 yang akan dimonitoring. Semua tipe K5 seyogyanya dimonitoring meliputi kebersihan, keamanan,
ketertiban, keselamatan kerja dan keindahan. Sebagai contoh dipilih tipe keamanan
Gambar 7.117 Pilih Tipe K5
286
4. Lalu pilih kebersihan di beberapa lokasi di pelabuhan seperti lingkungan (perairan) pelabuhan perikanan,
dermaga, TPI dan sarana pengujian mutu. Pilih Dermaga Bongkar
Gambar 7.118 Pilih Kategori
287
5. Masukan uraian kegiatan pembersihan di dermaga bongkar (uraian bebas)
Gambar 7.119 Input Nama Pimpinan Kantor
288
6. Kemudian masukan hasil pengamatan lapangan. Bila hasil pengamatan mandiri menemukan bahwa kondisi
dermaga bongkar kurang bersih, maka pilih sedang atau kurang.
Gambar 7.120 Pilih Kondisi Sesuai Hasil Pengamatan
289
7. Masukan permasalahan di lapangan (uraian bebas)
Gambar 7.118 Input Masalah Lapangan
290
8. Masukan uraian tindak lanjut yang diperlukan untuk perbaikan kegiatan kebersihan di dermaga bongkar (uraian
bebas)
Gambar 7.119 Input Nama Pimpinan Kantor
291
9. Lalu masukan gambar (foto) kondisi kebersihan di dermaga bongkar
Gambar 7.119 Klik Pilih File
292
10. Tampilan direktori gambar
Gambar 7.119 Tampilan Direktori Gambar
293
11. Pilih gambar, lalu Klik Open
Gambar 7.119 Tampilan Direktori Gambar
294
12. Lalu Klik Simpan. Proses input data 1 (satu) tipe K5 untuk kategori dermaga selesai. Langkah yang sama
dilakukan untuk seluruh tipe dan kategori yang lain.
Gambar 7.114 Klik Simpan
295
Bab 8.
Edit dan Hapus Data
Fasilitas edit dan hapus disiapkan dalam aplikasi data entry sistem PIPP untuk memudahkan operator dalam
mengubah atau menghapus data yang telah diinput dan disimpan sebelumnya. Data yang diinput langsung oleh
operator suatu pelabuhan perikanan dapat mengubah sendiri data yang tela diinput. Sedangkan data di pelabuhan
perikanan yang diinput operator lain namun terkait dengan suatu pelabuhan tertentu dapat diedit atau dihapus oleh
operator yang telah menginputnya dengan cara menginformasikan data yang akan diubah melalui tiket Data Sharing
System ataupun melalui petugas admin sistem aplikasi PIPP. Dalam bab ini akan diberikan beberapa contoh cara
mengedit data yang telah diinput sebelumnya.
296
A.
Edit Keberangkatan Kapal
Kapal perikanan yang telah diinput keberangkatannya dapat diubah melalui fasilitas edit. Berikut langkah-langkah
mengubah data keberangkatan kapal
1.
Pilih menu Form Entry > Produksi > Keberangkatan Kapal
Gambar 8.1 Klik Keberangkatan Kapal
297
2.
Tampilan depan form keberangkatan kapal. Lalu klik view
Gambar 8.2 Klik View
298
3.
Tampilan view keberangkatan kapal. Kotak merah untuk aksi selanjutnya seperti entry data, edit, dan hapus
Gambar 8.3 Tampilan View Keberangkatan
299
4.
Untuk edit data keberangkatan kapal, Klik Sudah Entry/Entry Kapal Masuk, lalu Klik Edit. Bila Klik Hapus,
seluruh data keberangkatan kapal akan terhapus
Gambar 8.4 Form Entry Daerah Kerja
Gambar 8.5 Klik Edit Untuk Ubah Data atau Klik Hapus untuk Menghapus Entrian Data Kapal
300
5.
Tampilan menu edit data keberangkatan kapal. Operator bisa menubah tanggal keberangkatan, No. SPB,
Pelabuhan Tujuan, DPI, Nama Nahkoda, Jumlah ABK hingga perbekalan yang dibawa oleh kapal selama
melakukan kegiatan operasional penangkapan ikan.
Gambar 8.6 Tampilan Menu Edit
301
6.
Untuk mengubah pelabuhan tujuan, ketik hurup awal nama pelabuhan yang akan ditambah. Misal PP. Bitung,
lalu klik pelabuhan yang dipilih.
Gambar 8.7 Form Entry Akses Pelabuhan
302
7.
Selanjutnya tambahkan lokasi DPI kapal tersebut dengan cara klik kolom DPI lalu pilih DPI yang sesuai.
Gambar 8.8 Klik DPI
303
8.
Langkah berikutnya jumlah jenis perbekalan.
Gambar 8.9 Ketik Jumlah Perbekalan
304
9.
Bila semua data keberangkatan kapal telah selesai diubah, klik simpan.
Gambar 8.10 Klik Simpan
305
B.
Edit Kedatangan Kapal
Kapal perikanan yang telah diinput kedatangannya dapat diubah melalui fasilitas edit. Berikut langkah-langkah
mengubah data kedatangan kapal
1.
Pilih menu Form Entry > Produksi > Kedatangan Kapal
Gambar 8.11 Klik Keberangkatan Kapal
306
2.
Tampilan view form kedatangan kapal. Lalu klik Sejak Tanggal untuk membatasi pencarian kapal yang akan
diubah
Gambar 8.12 Klik Sejak Tanggal
Gambar 8.13 Pilih Tanggal/Bulan/Tahun
307
3.
Lalu Klik Filter
Gambar 8.14 Klik Filter
4.
Tampilan layar setelah difilter
Gambar 8.15 Daftar Kapal Yang Telah Di Input Kedatangannya
308
5.
Untuk edit data kedatangan kapal, Klik Sudah Entry, lalu Klik Edit. Bila Klik Hapus, seluruh data kedatangan
kapal akan terhapus
Gambar 8.16 Form Entry Daerah Kerja
309
6.
Tampilan menu edit data kedatangan kapal. Operator bisa menubah tanggal kedatangan, Pelabuhan
Keberangkatan, Nama Nahkoda, Jumlah ABK hingga perbekalan yang dibawa oleh kapal selama melakukan
kegiatan operasional penangkapan ikan.
Gambar 8.17 Tampilan Menu Edit Kedatangan Kapal
310
7.
Untuk mengubah tanggal kedatangan, klik kolom kedatangan, lalu pilih tanggal dan bulan yang sesuai. Misal
mengubah tanggal 18 September 2014 menjadi tanggal 16 September 2014.
Gambar 8.18 Pilih Tanggal Sesuai
311
8.
Selanjutnya mengubah tujuan keberankatan menjadi managkap ikan. Klik kolom tujuan berangkat lalu pilih
menangkap ikan.
Gambar 8.19 Klik Tujuan Berangkat
312
9.
Bila semua data kedatangan kapal telah selesai diubah, klik simpan.
Gambar 8.20 Klik Simpan
313
C.
Edit Produksi dan Harga
Produksi dan Harga per jenis ikan dari kapal perikanan mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan
dapat diubah melalui fasilitas edit. Berikut langkah-langkah mengubah data produksi dan harga ikan
1.
Pilih menu Form Entry > Produksi > Produksi dan Harga
Gambar 8.21 Klik Produksi dan Harga
314
2.
Tampilan view produksi dan harga ikan. Lalu klik Edit bila akan mengubah jumlah dan jenis ikan hasil
tangkapan kapal yang dipilih. Hapus bila akan menghapus keseluruhan data produksi dan harga dari kapal yang
dipilih. Bulan harus disesuaikan terlebuh dahulu
Gambar 8.22 Klik Edit
315
3.
Tampilan Edit Produksi dan Harga dari kapal yang dipilih
Gambar 8.23 Daftar Jenis, Jumlah dan Harga Ikan dari Kapal Terpilih
316
4.
Klik hapus bila data suatu jenis ikan beserta seluruh informasi yang menyertainya ingin dihapus. Sedangkan
bila ada jenis ikan lain yang didaratkan kapal tersebut namun belum diinput, klik tambah baris.
Gambar 8.24 Klik Tambah Baris
Gambar 8.25 Tampilan Layar Setelah Klik Tambah Baris
317
5.
Sedangkan untuk edit data produksi jenis dan harga yang telah diinput sebelumnya, klik kolom isian yang akan
diubah. Contoh mengubah mutu dan harga ikan ditingkat produsen.
Gambar 8.26 Edit Mutu, Klik Mutu Yang Sesuai
Gambar 8.27 Ubah Harga Produsen Pada Kolom Harga Produsen
318
6.
Bila semua data produksi dan harga telah selesai diubah, klik simpan perubahan Bila tidak ingin menyimpan
hasil perubahan, klik batal
Gambar 8.28 Klik Simpan
319
D.
Edit Pemasaran Masuk/Keluar Pelabuhan
Secara umum, cara edit data pemasaran masuk dan keluar pelabuhan sama, yang membedakan hanya paramater yang
diubah sesuai form data yang telah diinput sebelumnya. Untuk itu, hanya akan diulas cara edit pemasaran masuk
pelabuhan. Berikut langkah-langkah mengubah pemasaran masuk pelabuhan
1.
Pilih menu Form Entry > Pemasaran > Masuk Pelabuhan
Gambar 8.29 Klik Masuk Pelabuhan
320
2.
Lalu Klik view
Gambar 8.30 Klik View
321
3.
Tampilan view pemasaran masuk pelabuhan. Klik bulan untuk menyesuaikan data pemasaran yang akan diedit.
Lalu klik hapus bila ingin menghapus keseluruhan data ikan. Klik edit untuk ubah data pemasaran masuk
Gambar 8.31 Daftar Jenis, Jumlah dan Harga Ikan dari Kapal Terpilih
322
4.
Tampilan depan edit pemasaran masuk
Gambar 8.32 Tampilan Edit Pemasaran Masuk Pelabuhan
323
5.
Untuk edit data pemasaran, arahkan kursor ke kolom isian, lalu ubah data yang dikehendaki. Misal mengubah
kondisi ikan dan dan jenis transportasi.
Gambar 8.33 Pilih Kondisi Ikan
Gambar 8.34 Ubah dan Pilih Jenis Transportasi yang Sesuai
324
6.
Bila semua data pemasaran masuk pelabuhan telah selesai diubah, klik simpan perubahan Bila tidak ingin
menyimpan hasil perubahan, klik batal
Gambar 8.35 Klik Simpan
325
Download