BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini, tuntutan akan peningkatan derajat kesehatan semakin diperlukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), dan pencapaian sasaran MDG’s (millenium development goals) terutama pencapaian sasaran program meningkatkan kesehatan ibu. Tentunya pencapaian derajat kesehatan tersebut antara lain sangat bergantung pada gaya dan perilaku hidup masyarakat, baik di perdesaan maupun perkotaan. Perubahan gaya hidup dan modernisasi terutama di kota besar mengakibatkan pola penyakit di Indonesia berubah. Mengkonsumsi makanan berlemak, kurang serat, maupun yang telah diproses (seperti diawetkan, diasinkan, dan diasap) dapat menyebabkan frekuensi kanker terus meningkat dan mendekati pola di negara maju (Dalimartha, 2004). Saat ini, kanker memberikan kontribusi 12% dari seluruh kematian di dunia. Wanita, dengan hormone estrogen dan progesteron yang dimilikinya, rentan terhadap ancaman beberapa jenis kanker organ reproduksi. Tiga dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak di Indonesia adalah jenis kanker yang spesifik pada wanita. Ancaman terbesar adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. (Sari, Indrawati, Harjanto, 2012). Kanker leher rahim merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita. (Mansjoer, et al, 1999). Kanker leher rahim mempunyai insidens yang tinggi di negara-negara yang sedang berkembang yaitu menempati urutan pertama, sedang dinegara maju ia menempati urutan ke-10, atau secara keseluruhan ia menempati urutan ke-5. (Ramli, Umbas, Panigoro, 2005). Kanker leher rahim merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Dari data Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization), diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun (Emilia, 2010). Di Indonesia, diperkirakan 40 ribu kasus baru kanker leher rahim ditemukan setiap tahunnya. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, frekuensi kanker serviks 76,2% di antara kanker ginekologi. Dari data 17 rumah sakit di Jakarta tahun 1977, kanker leher rahim menduduki urutan pertama yaitu 432 kasus di antara 918 kanker pada perempuan. (Rasjidi, Irwanto, Wicaksono, 2008). Menurut Rahmi (2004) dalam Nurhasanah (2008), di Provinsi Sumatera Utara jumlah penderita kanker leher rahim pada tahun 1999 tercatat 475 kasus, tahun 2000 sebanyak 548 kasus dan tahun 2001 sebanyak 681 kasus. Dari data ini menunjukkan ada peningkatan kasus dari tahun ke tahun. Faktor penyebab yang perlu mendapat perhatian adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV). HVP tipe 16,18, 31, 33, 35 45, 51, 52, 56, dan 58 sering ditemukan pada kanker dan lesi prankanker. Infeksi virus papilloma sering terdapat pada wanita yang aktif secara seksual. (Rasjidi, Irwanto, Wicaksono, 2008). Kunci dari upaya penyembuhan semua jenis penyakit kanker adalah pendeteksian dini. Untuk kanker leher rahim, pendeteksian itu dilakukan dengan Pap smear. Yang dimaksud dengan test pap smear adalah upaya pengambilan cairan dari vagina untuk melihat kelainan sel di sekitar leher rahim. Tes Pap smear hanyalah suatu langkah skrining, bukan pengobatan. (Setiati, 2009). Berdasarkan masalah dan fakta di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang pengetahuan ibu rumah tangga sebagai bagian dari objek penyakit kanker leher rahim di kota Medan khususnya di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan. 1.2.Rumusan Masalah Bagaimanakah pengetahuan ibu rumah tangga terhadap kanker leher rahim (cervical cancer) di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan Kota Medan? 1.3.Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum Mengetahui secara umum pengetahuan ibu rumah tangga terhadap kanker leher rahim (cervical cancer) di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan? 1.3.2.Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga terhadap kanker leher rahim (cervical cancer) di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan berdasarkan umur. 2. Mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga terhadap kanker leher rahim berdasarkan pendidikan. 3. Mengetahui pengetahuan ibu rumah tangga terhadap kanker leher rahim berdasarkan sumber informasi. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1.Bagi Penulis 1. Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian. 2. Penulis mendapatkan informasi tambahan dari penelitian yang dilakukan. 1.4.2.Bagi Ibu Rumah Tangga Memberikan informasi kepada ibu rumah tangga terhadap bahaya penyakit kanker leher rahim. 1.4.3.Bagi Pembaca 1. Memberikan informasi tambahan kepada pembaca pengetahuan deteksi dini terhadap kanker leher rahim. 2. Sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian berikutnya. perlunya