I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN Dasar Perlindungan Tanaman (Hama) A. Pengertian Hama Pengertian hama secara luas adalah : organisme penganggu pada tanaman. Secara umum organisme tersebut adalah : mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, protozoa), gulma, dan binatang (filum Nemathelminthes, mollusca, Arthropoda dan Chordata) Hama dari golongan tersebut dipelajari dalam : 1. Mikroorganisme -----> Fitopatologi 2. Gulma -----> Ilmu gulma 3. Binatang/hewan -----> Ilmu Hama Disusun oleh Fuad Nurdiansyah, SP., MPlaHBio 1. 2. 3. 4. 5. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2011 I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN Ilmu yang mendukung dalam mempelajari Hama : Biologi (Botani, Zoologi, Ekologi, Fisiologi, Genetika, dan Entomologi) Kimia Fisika Matematika Ekonomi I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN A. Pengertian Hama Menurut Borror dunia binatang di golongkan menjadi 14 filum, diantara filum tersebut yang berperan sebagai hama adalah filum Nemathelminthes, mollusca, Arthropoda dan Chordata. Ketiga filum pertama dikelompokan ke dalam kelompok Invertebrata, sedangkan filum Chordata dikelompokan ke dalam kelompok Vertebrata. B. Penyebab Hama 1. Filum Nemathelminthes (Aschelminthes) Anggota filum ini yang berperan sebagai hama adalah kelas nematoda. Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris memanjang, bilateral simetris dan tidak bersegmen. Dibagian anterior terdapat stilet yang berfungsi untuk menusuk dan menghisap jaringan tanaman (Meloidogyne spp) I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN 2. Filum Mollusca Jenis yang 3. Filum Arthropoda umumnya berperan sebagai hama adalah kelas Filum ini merupakan filum yang terbesar dalam dunia binatang. Lebih Gastropoda, salah satu contoh spesies adalah Achatina fullica Fer. yang dari 75 % jenis binatang yang kita kenal termasuk dalam filum disebut bekicot atau siput. Binatang ini menyukai tempat lembab dan Arthropoda. Ciri-ciri filum ini adalah : aktif pada malam hari. - Tubuh dan kaki beruas-ruas Kerusakan yang ditimbulkan adalah pada bagian-bagian tanaman - Tubuh terbagi dua atau tiga daerah berhijau daun yang terlebih dahulu dibasahi dengan sekresi kelenjar - Alat tambahan biasanya berpasangan dan beruas ludah sebelum dikunyah dengan gigi-gigi parutnya (radula). - Dinding tubuh sebelah luar berupa skeleton yang secara priodik dilepas dan diperbaharui kembali. Anggota filum ini yang berperan sebagai hama tanaman termasuk dalam kelas Arachnida dan Insekta/ Hexapoda. I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN 3. Filum Arthropoda 3. Filum Arthropoda 3.1. Kelas Arachnida 3.2. Kelas Insekta/Hexapoda Ciri-ciri dari kelas ini adalah : Ciri-ciri dari kelas ini adalah : - Tubuh terbagi 3 daerah : kaput, abdomen dan torak - Kaki 4 pasang dan beruas-ruas - Kaki 3 pasang dan beruas-ruas, oleh karena itu sering disebut kelas - Tubuh terbagi menjadi 2 daerah - Tidak mempunyai sayap Tetranychus bimaculatus Hexapoda (Hexa = 6, podus = kaki) - Sayap 1 atau 2 pasang, ada pula yang tidak mempunyai sayap - Alat tambahan berupa satu pasang pedipalpus Anggota kelas ini meliputi kurang lebih 45.000 jenis, umumnya yang - Terdapat satu pasang antena (sungut) bertindak sebagai hama tanaman termasuk dalam ordo Acarina. Contoh Jika dibandingkan dengan kelas lain dalam filum Arthropoda maka spesiesnya adalah Tetranychus bimaculatus yang menyerang daun ketela kelas Insekta merupakan anggota terbanyak, Kira-kira 90 % anggota pohon pada musim kemarau dan sering dikenal sebagai tungau merah. filum Arthropoda berasal dari kelas Insekta, lebih kurang 640.000 jenis. Kerusakan yang ditimbulkan adalah timbulnya bercak-bercak nekrose, pada serangan berat daun akan kering dan akhirnya rontok. I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN 3. Filum Arthropoda 3. Filum Arthropoda 3.2. Kelas Insekta/Hexapoda 1. Orthoptera 2. Hemiptera Beberapa contoh ordo penting yang berperan sebagai hama tanaman adalah ordo: 1. Orthoptera (bangsa belalang) : Sexava nubila L. (kelapa) 2. Hemiptera (bangsa kepik) : Leptocorisa acuta (Padi) 3. Homoptera : Nilaparvata lugens (Padi) 4. Coleoptera (bangsa kumbang) : Rhynchoporus ferrugineus (kelapa) 5. Lepidoptera (bangsa Kupu) : Tryporiza innotate (Padi) 6. Diptera (bangsa lalat) : Orseolia oryza (Padi) Sexava nubila Leptocorisa acuta 3. Homoptera 4. Coleoptera Nilaparvata lugens Rhynchoporus ferrugineus I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN 3. Filum Arthropoda 3. Filum Chordata 5. Lepidoptera (bangsa Kupu) 6. Diptera (bangsa lalat) Anggota filum ini meliputi kurang lebih 60.000 jenis, yang umum dijumpai sebagai hama adalah kelas Mamalia dan hanya beberapa spesies saya yang benar-benar merupakan hama pada tanaman pertanian, seperti : babi hutan, beruang, musang dan binatang mengerat. Ordo Rodentia (binatang mengerat) paling banyak menimbulkan Tryporiza innotate Orseolia oryza kerusakan pada tanaman, dan yang terpenting adalah Callosciurus notatus BODD. atau bajing dan Rattus argentiventer atau tikus sawah. Tikus dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi pada areal yang luas sejak di persemaian hingga tanaman menjelang panen. Pada persemaian terutama memakan bibit-bibit yang baru tumbuh, sedangkan pada saat menjelang panen memotong batang padi dan memakan butir-butir padi. I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN 3. Filum Chordata C. Arti Penting Hama Serangga yang bertindak sebagai hama perlu ruang hidup sebagai tempat berlindung, berkembangbiak dan mengambil makanan. Sebagian besar serangga merupakan pemakan tanaman (fitofagus). Karena serangga mempunyai bermacam-macam daya hidup (biotic potential), maka populasi nya dapat meningkat dengan cepat. Jadi dalam hal ini Sus scrofa Viverricula indica manusia mengadakan persaingan atau kompetisi dengan serangga hama. Untuk inilah hewan-hewan tertentu disebut sebagai pengganggu atau hama. Masalah hama adalah menyangkut besar kecilnya populasi hama tersebut. Kerugian yang disebabkan oleh hama dapat diukur berdasarkan hasil baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Callosciurus notatus Rattus argentiventer I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN D. Hubungan antara Hama dan Tanaman Inang D. Hubungan antara Hama dan Tanaman Inang Perkembangan dan kehidupan serangga hama sangat dipengaruhi Ketidak sukaan serangga akan tanaman dikarenakan adanya sifat- oleh tanaman sebagai makananya dan tempat berlindung. Kecendrungan sifat yang dimiliki tanaman, seperti adanya rambut-rambut yang panjang serangga hama untuk memilih suatu tanaman inangnya didasarkan atas dan rapat pada daun dan batang, daun liat dan kuat sehingga tidak sifat-sifat yang dimiliki oleh tanaman itu sendiri yang disukai serangga mudah ditembus dengan alat mulutnya (stylet), adanya zat kimia beracun hama dan dikelnya melalui indera pembau, peraba, penglihatan dan di dalam tanaman yang tidak disukai serangga hama. pendengaran seperti antena, mata faset, cerci, ovipisitor, targus dan palpus. Berdasarkan inangnya serangga hama dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok, yaitu: E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tidak dapat lepas dari a. Monofage, hanya mempunyai satu inang yang spesifik morfologi alat mulut hama. Khusus pada serangga ada 2 tipe dasar alat b. Oligofage, mempunyai beberapa tanaman inang mulut yaitu tipe pengunyah (mandibulate) dan penghisap (haustellate). c. Polifage, memiliki banyak inang I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan Kedua tipe dasar alat mulut serangga ini dapat mengalami variasi I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN Serangga memiliki mulut yang khas, satu jenis serangga memiliki perbedaan jenis sehingga kita dapatkan berbagai macam tipe alat mulut seperti tipe mulut penggigit pengunyah, pengunyah menghisap, penjilat pengisap, penusuk lainnya. Mulut serangga tersebut sesuai dengan jenis serangga yang dan penghisap. dengan makanan serangga. Bagian mulut Gejala kerusakan yang ditimbulkan dapat dipergunakan untuk terdiri atas rahang belakang (mandibula), identifikasi hama penyebab kerusakan dan menafsirkan besar populasi rahang depan (maksila), dan bibir atas hama untuk kemudian dapat dipergunakan sebagai dasar pertimbangan (labrum), serta bibir bawah (labium). cara-cara pengendalian. Menurut cara merusaknya, hama tanaman dapat digolongkan dalam beberapa kelompok : hama penyebab gejala puru, hama pemakan, hama penggerek, dan hama penghisap. I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan 1. Hama penyebab gejala puru 2. Hama pemakan Masuk melalui jaringan tanaman yang masih muda, puru terbentuk Hama golongan ini mempunyai alat mulut tipe paling primitif, akibat adanya sekresi yang dikeluarkan pada waktu menghisap/merusak penggigit pengunyah dan dijmpai pada belalang, kumbang serta jaringan tanaman. Sekresi menyebabkan pertumbuhan jaringan tanaman kebanyakan terluar biasanya terluka (Leucopholis sp), batang (Agrotis sp), dan daun (Epilachna sp). Anguina sp Meloidogyne sp larva. Leucopholis sp Bagian tanaman yang diserang Agrotis sp meliputi akar Epilachna sp I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan 3. Hama penggerek 3. Hama penggerek Hama golongan ini merusak dengan cara mengebor (Menggerek) bagian tanaman tertentu dan memakannya. Hama tersebut biasanya tinggal di dalam jaringam batang, akar, buah, biji maupun umbi sehingga dikenal hama-hama penggerek batang, penggerek buah, bunga dan lainlain. Kebanyakan hama penggerek memiliki tipe alat mulut penggigit dan umumnya masuk kedalam jaringan pada saat fase larva, namun ada Ostrinia nubialis Dacus dorsalis diantaranya pada fase dewasa. Hama penggerek tersebut umumnya adalah anggota Lepidoptera dan Coleoptera, namun ada diantaranya dari ordo Diptera. Etiella zinkekella Chilo sacharipagus I. BEBERAPA PENGERTIAN DAN BATASAN II. Bentuk Umum Serangga E. Cara Merusak dan Gejala Kerusakan Morfologi Serangga, 4. Hama penghisap Hama menghisap cairan daun, ranting, bunga dan pentil buah dengan cara memasukkan alat penghisap/stiletnya ke dalam jaringan tanaman. Akibatnya pertumbuhan daun, ranting, bunga dan pentil buah terhambat, sehingga dapat menurunkan produksi buah. tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Caput merupakan sebuah konstruksi yang padat dan keras dan terdapat beberapa ruas yang menurut teori evolusi caput tersebut terdiri dari empat ruas yang mengalami penyatuan. Torak terdiri dari tiga ruas yang jelas terlihat, sedangkan abdomen terdiri dari lebih kurang 9 ruas. Helopeltis sp Aphis sp Cyrtopeltis sp II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga Anatomi serangga betina A‐ Kepala (caput) B‐ Dada (thorax) C‐ Perut (abdomen) 1. antena 17. anus 2. ocelli (bawah) 18. vagina 3. ocelli (atas) 19. berkas saraf (ganglia perut) 4. mata majemuk 20. saluran Malpighia 5. otak (ganglia otak) 21. tungkai dada 6. dada depan (prothorax) 22. cakar pengait 7. pembuluh darah dorsal 23. tarsus 8. saluran trakea 24. tibia 9. dada tengah (mesothorax) 25. femur 10. dada belakang (metathorax) 26. trochanter 11. sayap depan 27. perut depan 12. sayap belakang 28. ganglion dada 13. perut 29. coxa 14. jantung 30. kelenjar ludah 15. ovarium 31. ganglion suboesophagus 16. perut belakang (usus, rektum, anus) 32. mulut II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga Caput merupakan kepala serangga yang berfungsi sebagai tempat melekatnya antena, mata majemuk, mata oseli, dan alat mulut. Berdasarkan yaitu posisinya hypognathous, kepala serangga prognathous, dibagi dan menjadi tiga, ephistognathous. Hypognathous apabila alat mulutnya menghadap ke bawah, contoh serangganya adalah belalang Acrididae; prognathous apabila alat mulutnya menghadap ke depan, contoh serangganya adalah kumbang Carabidae; dan ephistognathous apabila alat mulutnya menghadap ke belakang, contoh serangga adalah semua serangga ordo Hemiptera. II. Bentuk Umum Serangga Thorax merupakan terdiri atas 3 segmen yaitu yaitu prothorax, mesothorax dan methathorax. Thorax merupakan pusat gerakan serangga. Thorax dilengkapi dengan : - Kaki : 3 pasang, tiap segmen satu pasang. Fungsi utama untuk berjalan, tetapi seringkali kaki disesuaikan dengan fungsi yang lain : melompat, menggali, memegang mangsa dsb. - Sayap : kebanyakkan serangga dewasa mempunyai sayap, tidak pernah lebih dari dua pasang pada segmen yang ketiga. Larva belum mempunyai sayap. Fungsi untuk terbang, tetapi kalau keras juga untuk melindungi tubuh serangga. II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat Antena serangga berjumlah dua atau sepasang, berupa alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari tambahan yang beruas-ruas dan berpori yang berfungsi sebagai alat beberapa ruas, rata-rata 9-10 ruas. Bagian dorsal dan ventral mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya berupa membran. Bagian dorsal yang mengalami sklerotisasi disebut sensor. Bagian-bagian antena adalah antenifer, soket, scape, pedicel, meriston, dan flagelum. Bentuk antena serangga sangat bervariasi berdasarkan jenis dan stadiumnya. Mata serangga tergit, bagian ventral disebut sternit. majemuk dan terdiri dari dua macam yaitu mata oseli. mata Mata majemuk berfungsi sebagai pendeteksi warna dan bentuk, sedangkan mata oseli atau biasa disebut mata tunggal berfungsi sebagai pendeteksi intensitas cahaya. Mata majemuk terdiri dari beberapa ommatidia dan mata tunggal terdiri dari satu. II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga Kaki serangga dewasa berjumlah tiga pasang, sedangkan pada fase pradewasa jumlah kakinya sangat bervariasi tergantung spesiesnya. Secara yaitu umum kaki serangga terdiri dari beberapa ruas trochantin, coxa, trochanter, femur, tibia, tarsus, pretarsus, dan claw. Bentuk kaki serangga dewasa juga sangat bervariasi berdasarkan pada fungsinya. Kaki yang digunakan untuk meloncat disebut saltatorial, menggali disebut fosorial, berlari disebut kursorial, berjalan disebut gresorial, raptorial, dan berenang disebut natatorial. menangkap mangsa disebut II. Bentuk Umum Serangga II. Bentuk Umum Serangga Sayap serangga terdiri dari dua atau satu pasang. Serangga bersayap pada fase dewasa dan pradewasa. Sayap serangga secara umum berupa lembaran yang bervena berfungsi untuk terbang. Sayap serangga bentuknya sangat bervariasi, oleh karena itu entomologist memilahkan bentuk-bentuk sayap ini sebagai dasar untuk menentukan ordo. Sayap depan kumbang sangat tebal dan kuat yang digunakan sebagai pelindung tubuhnya disebut elytra; sayap depan kepik yang separuh bagian basal tebal disebut corium dan selebihnya membran, sayap depan kepik ini disebut hemelytra; sayap depan kecoa disebut tegmina; dan sayap belakang lalat yang disebut halter berukuran sangat kecil berujung membulat berfungsi sebagai alat penyeimbang ketika terbang. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Orthoptera (bangsa belalang) Ordo Orthoptera (bangsa belalang) Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Orthoptera (bangsa belalang) Ordo Orthoptera (bangsa belalang) Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian- mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing- pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat pendengar yang labialisnya. disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur —> nimfa —> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya. Serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah : Kecoa (Periplaneta sp.), Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.), dan Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum). III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Hemiptera (bangsa kepik) Ordo Hemiptera (bangsa kepik) Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang menghisap cairan tubuh serangga lain. Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Hemiptera (bangsa kepik) Ordo Hemiptera (bangsa kepik) Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) Metamorfose dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Bentuk ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil (bagian dari dewasanya. ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah. Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah : - Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.) - Kepik hijau (Nezara viridula L) - Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F) III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Homoptera (bangsa kutu) Ordo Homoptera (bangsa kutu) Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus. Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Homoptera (bangsa kutu) Ordo Coleoptera (bangsa kumbang) Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> nimfa —> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman. Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti : - Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) - Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.) - Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.). III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Coleoptera (bangsa kumbang) Ordo Coleoptera (bangsa kumbang) Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian terbentuk dorsal). (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva — di depan kepala. Metamorfose bertipe sempurna > kepompong (pupa) —> dewasa (imago). III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Coleoptera (bangsa kumbang) Ordo Lepidoptera (bangsa kupu-kupu) Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera. Beberapa contoh anggotanya adalah : - Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L) - Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr) - Kumbang buas (predator) Coccinella sp. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Lepidoptera (bangsa kupu-kupu) Ordo Lepidoptera (bangsa kupu-kupu) Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa palpus, maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. labialis berkembang sempurna. Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. Larva bertipe bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta. III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Lepidoptera (bangsa kupu-kupu) Ordo Diptera (bangsa lalat dan nyamuk) Beberapa jenisnya antara lain : - Penggerek batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk) - Kupu gajah (Attacus atlas L) - Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura) III. Ordo-ordo Serangga III. Ordo-ordo Serangga Ordo Diptera (bangsa lalat dan nyamuk) Ordo Diptera (bangsa lalat dan nyamuk) Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu : pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya - bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi - bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada - bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet. Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —> dewasa. memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap. III. Ordo-ordo Serangga IV. Pengendalian Hama Ordo Diptera (bangsa lalat dan nyamuk) Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai Apa yang dimaksud dengan Pengendalian hama terpadu ? pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, - Pikirkan beberapa menit untuk menulis jawabab pertanyaan ini dan parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta. Beberapa contoh anggotanya adalah : - lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F) pertimbangkan setiap kata secara terpisah dan kombinasi keseluruhannya. - Diskusikan jawaban dengan teman yang ada disebelah mu. - lalat rumah (Musca domesticaLinn.) - lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis) - lalat buah (Dacus spp.) Mengapa Menggunakan sistem PHT ? “ Ketergantungan terhadap penggunaan pestisida dalam pengendalian hama” Mengapa menggunakan sistem PHT ? Hama Sekunder Pada alasan tertentu pestisida tidak dapat mengontrol hama secara effektif dan efisien Mengapa menggunakan sistem PHT ? IV. Pengendalian Hama PHT mencoba untuk melakukan pengendalian hama melalui : Resistensi hama 1. Pengetahuan dari biologi dan status hama pada sistem yang menjadi target - Spesies hama apa yang (mungkin) terdapat di lahan ? - Bagaimana dengan kepadatan populasinya - Faktor apa yang mempengaruhi kepadatan populasi ? - Apa saja kerusakan yang disebabkannya sehingga mempengaruhi baik itu kualitas maupun kuantitas dari produksi. IV. Pengendalian Hama IV. Pengendalian Hama PHT mencoba untuk melakukan pengendalian hama melalui : PHT mencoba untuk melakukan pengendalian hama melalui : 1. Pengetahuan dari biologi dan status hama pada sistem yang menjadi 2. Pemahaman mengenai dampak ekonomi dari hama - Konsekuensi dari kerusakan oleh hama bagi pemasaran target - Baik itu kualitas maupun kualitas sangat penting 3. Pemahaman mengenai dampak ekologi dan sosiologi dari teknik pengendalian hama - Efek bagi serangga yang berguna ? - Efek pada hewan yang bukan target ? - Efek terhadap kesehatan dan keamanan manusia ? IV. Pengendalian Hama IV. Pengendalian Hama PHT mencoba untuk melakukan pengendalian hama melalui : Langkah-langkah dalam sistem PHT : 4. Menghindari atau mencegah dari hama apabila dimungkinkan 1. Mengidentifikasi penyebab kerugian akan hasil dan penurunan 5. Pemilihan secara hati-hati terhadap teknik-teknik pengendalian - Lebih memilih penggunaan teknik pengendalian yang kualitas dari tanaman tidak menggunakan senyawa toxic 3. Memformulasikan - Lebih memilih metoda yang tidak mengganggu musuh alami strategi untuk mengurangi kerugian 4. Mengaplikasikan teknik-teknik pengendalian yang cocok antara satu - Memilih metoda yang efektif dalam jangka pendek dan juga jangka panjang dan yang lain. 5. Evaluasi sistem PHT dalam hal : ekonomi, lingkungan dan sosial. IV. Pengendalian Hama IV. Pengendalian Hama Langkah-langkah dalam sistem PHT : 1. Mengidentifikasi penyebab kerugian akan hasil dan penurunan kualitas dari tanaman 2. Memahami biologi, ekologi dan ekonomi dari hama strategi untuk mengurangi kerugian akibat serangan hama 4. Mengaplikasikan teknik-teknik pengendalian yang cocok antara satu dan yang lain (kultur teknis, Mekanik, Fisik, Hayati, kimia, dan Peraturan). 5. Evaluasi sistem PHT dalam hal : ekonomi, lingkungan dan sosial. akibat serangan hama - Memilih metoda yang dapat digunakan secara permanent 3. Memformulasikan 2. Memahami biologi, ekologi dan ekonomi dari hama Fuad’s Professional Page (http://fuadnurdiansyah.wordpress.com) Fuad’s Professional Page (http://fuadnurdiansyah.wordpress.com) 1 9 4 2 10 7 3 5 8 6 11