BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

advertisement
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1
Pekerjaan Pile Slab
Pekerjaan Pile slab yang dilaksanakan pada Proyek JORR W2 Utara Paket 4
adalah pembangunan pile slab Ulujami Junction. Pelaksanaan pembangunan Pile
slab telah sampai tahap pemboring pada pelaksanaannya, sehingga kami tidak
akan membahas mengenai penimbunan dan pemadatan pada lokasi yang
sebelumnya adalah rawa. Lingkup pekerjaan yang kami bahas detail adalah
struktur bagian bawah dan bagian atas Pile slab seperti pekerjaan pemancangan,
pekerjaan pile head, pekerjaan dack slab, pekerjaan stressing, grooting, dan
pengecoran parapet.
A. Pekerjaan Pemancangan
Adapun pada pekerjaan pemancangan terbagi menjadi beberapa tahapan
antara lain:
1) Pekerjaan Preborring
Pengeboran pada lokasi terdapat 320 titik untuk pemasangan pile atau tiang
pancang, tiang pancang dilakukan terus sampai kedalaman tiang pancang yang
telah ditentukan, meskipun lahan pada lokasi proyek cukup luas tetapi
pengeboran ini dilakukan karena getaran yang ditimbulkan pada saat aktifitas
pemancangan berlangsung dirasa mengganggu lingkungan sekitarnya. (lihat pada
gambar 5.1 )
V-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.1. Proses pelaksanaan pemboring
Note : Pada pekerjaan ini data sondir bisa dilihat pada lampiran 1
Dan Shop Drawing dapat dilihat pada lampiran 6
2) Pekerjaan Pancang
Pekerjaan pemancangan pada jembatan ini 320 titik yang sebelumnya
sudah dilakukan pemboring dengan diameter 60 cm dan kedalaman masingmasing 15 meter. Pada proses pancang menggunakan alat untuk memancang dan
satu buah crane yang digunakan untuk mengangkat tiang pancang tiang pancang
sendiri di bawa ke lokasi menggunakan mobil boogie. Selama pemancangan, titik
as harus diukur dengan tepat dan posisi pemancangan yang harus tegak lurus.
(lihat pada gambar 5.2 & Gambar 5.3 )
V-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.2. contoh spun pile
G
a
Gambar 5.3. Proses pelaksanaan pemancangan spun pile
V-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
3) Penyambungan Pada Spun Pile
Penyambungan tiang pancang mengelas besi pada ujung-ujung tiang
pancang dengan panjang masing-masing bottom 10 meter dan upper 5 meter.
Setelah dilakuakn pengelasn tiang pancang dipikul sampai elevasi tertentu sesuai
rencana. Pada saat pemancangan juga dihitung berapa pukulan dan kedalaman
yang dicapai. Dan saat akhir-akhir pukulan tiang pancang diukur menggunakan
sistem kalendering, cara ini dipakai untuk mengetahui penurunan tiang pancang
pada saat mencapai tanah keras. (lihat pada gambar 5.4 )
Gambar 5.4. Pelaksanaan penyambungan spun pile
4) Kalendering
Kalendering adalah grafik catat yang berada pada alat pancang dimana
berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemancangan yang telah dilakukan
sudah memenuhi spesifikasi daya dukung yang diinginkan.
Pembacaan ini dilakukan pada alat pancang sewaktu memancang. Jika dari
bacaan tinggi bacaan sudah bernilai 1 cm atau lebih kecil, maka pemancangan
sudah siap dihentikan. Itu artinya tiang sudah menencapai titik tanah keras, tanah
V-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
keras itulah yang menyebabkan bacaan kalenderingnya kecil yaitu 1 cm atau
kurang. Jika diteruskan dikhawatirkan akan terjadi kerusakan pada tiang pancang
itu sendiri seperti pada topi tiang pancang atau badan tiang pancang itu sendiri.
Pembacaan kalendering dilakukan minimal 10 pukulan.
B. Pekerjaan Pada Pile head
Pekerjaan pada pile head terbagi menjadi beberapa tahapan pekerjaan antara
lain:
1) Cutting Pada Pile Dan Bekisting
Pembobokan pada ujung atas tiang pancang dilakukan untuk persiapan
pemasangan bekisting untuk pembuatan pile head, ukuran dan pembuatan
bekisting di sesuaikan dengan spesifikasi yang telah di tentukan
2) Pembesian
Pembesian ini dirangkai langsung di lapangan. Besi tulangan yang
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan sebelumnya dan sudah
lulus uji tarik dan tekuk terlebih dahulu. ( lihat pada gambar 5.5 )
V-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.5. proses pembesian
Note : Pada pekerjaan pembesian, spesifikasi besi bisa dilihat pada lampiran 2
3) Pengecoran
Setelah Pile selesai dipancang, lalu pembuatan bekisting , dan setelah itu
pembesian selanjutnya dilakukan pengecoran, Pada proses pengecoran sendiri
mempunyai beberapa tahapan pelaksanaan dalam proyek yang menggunakan
readymix atau beton siap pakai, pekerjaan pengecoran sendiri meliputi:
a)
Mixing
: Pencampuran dan pengadukan material penyusun beton di
batching plant.
b)
Loading
: Pemuatan adukan beton segar ke dalam truk mixer di
batching plant.
c)
Transporting : Pengiriman beton segar dari batching plant ke lokasi
Proyek.
V-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
d)
Checking
: Pemeriksaan beton segar yang terkirim di lokasi proyek,
melipti pengecekan waktu mixing dan loading, dan
pengujian slump test untuk mengetahui mutu beton.
e)
Sampling
: Pengambilan contoh sampel benda uji.
f)
Concreting
: Pelaksanaan penuangan beton readymix ke dalam
cetakan/bekisting.
g)
Compacting
: Pemadatan adukan beton segar menggunakan alat
vibrator.
h)
Finishing
: Tahapan perapihan dan aplikasi finishing
i)
Curing
: Tahapan pemeliharaan beton yang telah selesai perapihan
agar menghasilkan beton berkekuatan sesuai dengan
rencana dan meminimalisir cacat hasil pekerjaan
pengecoran. ( lihat pada gambar 5.6 )
Gambar 5.6. pile head setelah pengecoran
Note : Pada pekerjaan pengecoran, slump test bisa dilihat pada lampiran
V-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
4). Pembesian atas pile head
Pembesian ini di maksudkan untuk pengikat ataupun penyambungan antara
pile head dengan dack slab. ( lihat pada gambar 5.7 )
Gambar 5.7. Tulangan pada pile head
Note : Pada shopdrawing pekerjaan pile head bisa dilihat pada lampiran 6
C. Pekerjaan Dack Slab
Dalam proses pengerjaan dack slab, dack slab ini dibuat secara precast
sehingga setelah dack slab ini siap barulah di terapkan dilapangan.
Adapun Pengerjaan pembuatan dack slab ini terbagi menjadi beberapa tahapan
pekerjaan antara lain:
V-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pekerjaan Bekisting
ukuran dan pembuatan bekisting di sesuaikan dengan spesifikasi yang
telah di tentukan
2. Pembesian
Besi tulangan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan sebelumnya dan sudah lulus uji tarik dan tekuk terlebih dahulu.
3. Memasangkan Selongsong
menaruh selongsong yang nantinya berfungsi untuk meletakkan kabel
strand dan di lakukan stressing setelah itu diikuti pelaksanaan grooting.
( lihat pada gambar 5.8 )
Gambar 5.8. slongsong di dalam dack slab
.
V-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
4. Pengecoran
Pengecoran dilakukan di tempat publikasi menggunakan kelas beton yang
sudah disesuaikan dengan spesifikasi yang di tentukan, setelah umur beton
sesuai dengan spesifikasinya barulah dack slab di terapkan di lapangan
( lihat pada gambar 5.9 )
Gambar 5.9. dack slab siap di terapkan di lapangan
Note : Pada shopdrawing pekerjaan dack slab bisa dilihat pada lampiran 5
V - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
D. Pekerjaan penyambungan antara dack slab dan pile head
Setelah Selesai pengerjaan pile head dan dack slab lalu dilanjutkan dengan
pengerjaan penyambungan atau penerapan pembentukan pile slab , pengerjaan
in meliputi: penyambungan besi antara pile head dengan dack slab, stressing
dan grooting
1) Penyambungan tulangan antara pile head dengan dack slab
Penyambungan ini dilakukan dengan cara penyambungan tulangan
besi antara pile head dengan pile slab , setelah itu penyambungan antara
penulangan besi dack slab yang satu dengan penulangan besi dack slab
lainnya. ( lihat pada gambar 5.10 )
Gambar 5.10 pengikatan besi pile head dengan besi dack slab
V - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
2) Pemasangan angkur dan kabel strand
Pemasangan kabel strand dan angkur di lakukan setelah
pengikatang besi tulangan antara pile head dan dack slab telah selesai,
serta penyambungan tulangan besi antar dack slab. Kabel strand
dimasukkan ke dalam pipa grooting yang berada di dalam dack slab
sehingga kabel strand tersebut menyambung antara dack slab satu dengan
yang lain. Setelah itu barulah kabel strand tersebut di kunci menggunakan
angkur. ( lihat pada gambar 5.16 & 5.17 )
Gambar 5.11 Pemasangan kabel strand dan angkur.
V - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.12 Penguncian kabel strand dengan angkur.
3) Pengecoran balok seringkit
Setelah penyambungan penulangan besi antar dack slab serta
penyambungan penulangan besi antara dack slab dengan pile head
dilakukan barulah pengerjaan balok seringkit. Balok seringkit yaitu
balok tersebut berada di antara dack slab, dengan kata lain balok
seringkit merupakan penghubung antara dack slab satu dengan
dackslab lainnya. ( lihat pada gambar 5.18 & 5.19 )
G
a
Gambar 5.13 Balok Seringkit Sebelum pengecoran
V - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.14 penulangan dack slab yang akan di sambungkan
Setelah
proses
penyambungan
penulangan
selesai
barulah
dilakukan proses pengecoran. Pengecoran tersebut menggunakan mutu
beton / spesifikasi yang telah di tentukan. Setelah umur beton cukup maka
tahap selanjutnya dilakukan proses stressing. ( lihat pada gambar 5.20 )
Gambar 5.15 balok seringkit setelah pengecoran
V - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
4)
Prosess stressing
Prosess ini dilakukan setelah pengecoran balok seringkit. Kabel strand
yang telah di kunci menggunakan angkur di takir sisi kanan dan sisi
kirinya dengan menggunakan alat stessing. Fungsi dari prosses
stressing tersebut agar dack slab tersebut menjadi satu kesatuan tidak
ada rongga diantara dack slab tersebut. ( lihat pada gambar 5.21 )
Gambar 5.16 pompa hidrolik dalam proses stressing
5)
Prosses Grooting
setelah proses stressing dilakukan maka selanjutnya dilakukan prosess
grooting¸ proses grooting yaitu melakukan pengecoran menggunakan
mesin pompa yang fungsi pompa tersebut mendorong adonan beton
kedalam pipa yang berada di bagian dalam dack slab, dan menjadi satu
dengan kabel strand yang berada di dalam dack slab tersebut sehingga
menutup sela dari rongga pipa silinder yang berada di dalam dack slab.
( lihat pada gambar 5.22 )
V - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB V Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 5.17 mesin pompa dalam proses grooting
E. Pembuatan Parapet
tulangan yang digunakan untuk tulangan parapet harus sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan telah lulus dari pengujian
kuat tarik, lentur, dan tekuk. Sebelum pemasangan bekisting parapet untuk
pengecoran, dilakukan tahap check list untuk memastikan kualitas dan
kuantitas pekerjaan penulangan parapet berdasarkan spesifikasi dan shop
drawing.Pemasangan bekisting juga harus diawasi agar hasil pengecoran
sesuai dengan spesifikasi dan shop drawing. Bekisting dibuat dari cetakan
baja yang ditahan dengan menggunakan besi tulangan sisa dan akan
dipasang sepanjang pengecoran sebelah kanan dan kiri. ( lihat pada
gambar 5.22 )
Gambar 5.18 Penulangan Parapet Jembatan
V - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download