DIVIDEND PAYOUT RATIO, TOTAL ASSET GROWTH, DAN RETURN ON INVESTMENT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP CLOSING PRICE OIelz :Suskim Riantani, Ryan Hadian Suryawardlzana)", G u g u n Sodik)"" ABSTRAK Salnh safzl kinerja lnanajer bidang keuangan yang selalu ditunfuf olelz para inaestor adalah kernanrpuannya dalatrt tnmginlplementasikan keputusan serfa sh-ategi keuangan dengan tepaf datz hafi-lmfi.Keberlzasilan fersebuf nkan tercermin dari perfunrbuhan harga saham (closing price) sebagai salah satu indikator lrilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan rizmganalisis dividend payozit ratio, total assef growth, don return on investrllent serta prngaruhnya ferhadap closing price. Pmelitian dilakukan ferhadap enam yerusalzaatz yang tergabung dalam 'sektor tehnr unikasi yang listing di BE1 veriode 2006-2008. Mefode penelitian nzenggnnakan nletode deskripfifdan nzetode verifikafif.Alat analisis rtretzggtl nakan regresi 1inier, koefisien korelasi datz koefisien determinasi dengan terlebih dahulu nzelakukan uji asumsi klasik. Statistik uji yatzg digunnkan adalall uji t dun uji F. HasiE penelitian menunjukan bah~oasecara simultan dividend payout ratio, tofal asset growth, dan return on investnzent berpengarulz signifikan terlzadap closing price. Secara parsial dividen payout ratio dun total asset growth masing-nznsing tidak berpengarulz secara signifikan ferlladap closing price, sedangkan return on investment berpengaruh signifikan terhadap closing price. Kata kunci: dividend payout ratio, - fotal nsset gromtlz, return on investment, closing price. Jurnal llrniall "XPRESS!" Nomor 10 Tahun W PENDAHULUAN Krisis keuangan global pada tahun 2008 telah membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Pada waktu itu, khususnya pertumbuhan industri telekomunikasi diperkirakan akan melambat karena tekanan krisis yang semakin menguat terjadi pada tahun-tahun berikutnya. Krisis keuangan global juga menghambat para vendor telekomunikasi untuk meningkatkan perannya di pasar domestik (www. bisnisukm.com, 2009). Sumber tersebut juga menjelaskan bahwa akibat krisis itu, secara umum perusahaan yang bergerak dalam sektor telekomunikasi mengalami penurunan harga saham selama tahun 2008. Selama tahun 2007-2008 penurunan harga saham dialami oleh enam perusahaan telekomunikasi yaitu PT Telkom Tbk 32%, PT Indosat Tbk 33%, PT Excelcomindo Pratama Tbk 56%, PT Bakrie Telekom Tbk 88%,PT Infoasia Teknologi Global Tbk loo%, dan PT Mobile-8 Telecom 81% (Indonesian Capital Market Directory, 2009). Penurunan harga saham tersebut jika tidak ditangani dengan hati-hati dan menggunakan strategi keuangan yang tepat tentu akan berdampak pada menurunnya nilai perusahaan dan pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraan para pemegang saham. Closing price (harga saham) sebagai indikator nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon investor sebagai imbal atas kinerja keuangan perusahaan. Tinggi rendahnya harga saharn perusahaan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan yang bersangkutan. Myers (1997) menyatakan bahwa "nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi dan pengeluaran dimasa yang akan datang". Tinggi rendahnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya yang menjadi fokus penelitian ini adalah kebijakan dividen 130 Jurnal Zlrniah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl melalui dividend payout ratio, keputusan investasi melalui total asset growfh dan profitabilitas melaluireturn on investttrent. Dividend payouf ratio (DPR) sebagai indikator kebijakan dividen merupakan perbandingan bagian laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen (dividend per share) dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham (earning per share) (Ross, Westerfield, Jordan, 2000:94) bahwa Dizlidend Payout Ratio:" The amount of cash paid out to slt.arel.to1der.s dividend by net income." Gallagher & Andrew (2003:462): "Kebijkan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang.". Apabila perusahaan dapat menentukan kebijakan dividen dengan tepat yaitu dapat menentukan berapa besar keuntungan yang diperoleh untuk dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham maka ha1 tersebut akan berdampak pada harga saham. Werner (Jumal Ekonomi Manajemen, 2008:p.l-17) mengemukakan bahwa "kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap harga saham". Lebih lanjut Nurmala (Jurnal Ekonomi, 2008: p.17-24), mengatakan bahwa pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah dua ha1 yang diinginkan perusahaan tetapi sekaligus merupakan suatu tujuan yang berlawanan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan kebijakan dividen yaitu kebijakan yang dibuat perusahaan untuk menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen yang dibayar, berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan, akibatnya tingkat pertumbuhan laba dan harga saham terhambat yang pada akhirnya akan m e n u d a n nilai perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan ingin menahan sebagian besar labanya tetap didalam perusahaan berarti bagian dari laba yang tersedia untuk pembayaran dividen Jurnal llnziah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl semakin kecil. Akibatnya, dividen yang diterima pemegang saham atau investor menjadi tidak sebandingdengan risiko yang mereka tanggung. Total asset growth sebagai indikator keputusan investasi mengukur tingkat pertumbukan total asset dari tahun ke tahun. Investasi merupakan kegiatan penanaman modal ke dalam bentuk aktiva dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi yang tepat pada akhimya akan turut membentuk nilai perusahaan. Haruman (Jumal Keuangan dan Perbankan, 2008:p.l18) bahwa "Variabel keputusan investasi (TA Growth) berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah yang positif." Wirjolukito et al. (2003) mengukur pemanfaatan kesempatan investasi melalui peningkatan aktiva tetap bersih. Suharli (Jumal Ekonomi Akuntansi, 2007: p.9-17) mengukur investasi dari aktiva tetap berwujud dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi pada dasamya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertinggi nilai perusahaan. Myers (1997) menyatakan bahwa "nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi dan pengeluaran di masa yang akan datang". "Keputusan investasi dapat diukur melalui pertumbuhan total asset perusahaan yang bersangkutan dari tahun ke tahun yang menunjukkan perkembangan investasi perusahaan" (Sunariyah,2006:4). Return on Investment (ROI) sebagai indikator profitabilitas merupakan perbandingan laba setelah pajak (earningsafter tax) dengan total aktiva (total asset) (Sartono, 2001:123). Bergevin (2002:274) mengartikan ROI sebagai "Measures of wealth creation from a given level and type of capital." Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebagai salah satu alat keuangan yang dapat digunakan untuk mengetahui performa perusahaan. Jurnal Ilmiali "XPRESS!"Nomor 10 Takun Vl Menurut Haryanto (Jumal Ekonomi dan Bisnis, 2003:p.141-152) bahwa "profitabilitas perusaham adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka bmyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan tersebut. Dan ha1 itu tentu saja mendorong harga sal~amnaik menjadi tinggi. Karena harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bersangkutan, maka dengan harga saham yang naik dapat dikatakan nilai perusahaan tersebut pun tinggi." "Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjulan, total aktiva, maupun modal sendiri" (Sartono, 2001:122). Berdasarkan paparan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas dalam peneli tian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan diuidazd payout ratio pada perusahaan telekomunikasi yang listing di BEI. 2. Bagaimana perkembangan total assset growth pada perusahaan telekomunikasi yang listing di BEI. 3. Bagaimana perkembangan retun1 on in~estilzentpada perusahaan telekomunikasi yang listing di BET. 4. Bagaimana perkembangan closing price pad& perusahaan telekomunikasi yang listing di BEI. 5. Bagaimana pengaruh dividend payout ratio, total assset gruwth, dan refunz oft investment terhadap closing price baik secara simultan maupun parsial pada perusahan telekomunikasi yang listing di BEI. Jurnal llmialz "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl UNIT PENELITIAN, METODE DAN HIPOTESIS Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan telekomunikasi yang listing di BEI. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan kriteria: (1).Perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terdaftar dalam Indonesian CapitaI Market Directory (ICMD), (2). Perusahaan yang tergabung dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008, (3).Kelengkapan data dari perusahaan yang tergabung dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Berdasarkan kriteria tersebut, maka penelitian dilakukaan terhadap enam perusahaan telekomunikasi yaitu PT Telkom Tbk ('IZKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Excelcornindo Pratama Tbk (EXCL), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Infoasia Teknologi Global Tbk (IATG), dan PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN), keenam perusahaan tersebut sebagai sampel dalam penelitian ini. Metode penelitian menggunakan me@de deskriptif dan metode verifikatif. N a t analisis serta alat statistik yang digunakan berupa uji asumsi klasik, regresi linier, koefisien korelasi dan koefisien d e t e r n ~ a s i . Data dalam peneIitian ini merupakan data panel yang dikelola dengan metode pooling of cross sectional and time series observations yaitu gabungan dari data cross section (antar perusahaan) dan time series (antar waktu). Hipotesis dalam penelitian ini adalah "Terdapat pengaruh yang signifikan dari dividend payout ratio, total assset growth, dan return on investment terhadap closing price pada perusahaan telekomunikasiyang listing di BE1periode 2006-2008". Jurnal nmiah "XPRESS!"Nomm 10 Tahun HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Perkembangan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Semakin tinggi dividend payout ratio, investor akan semakin untung, tetapi bagi perusahaan haI ini akan memperlemah internal financial karena akan memperkeal Iaba ditahan. Sebaliknya jika dividend payout ratio kecil, akan merugikan para pemegang saham (investor) karena kemungkinan tidak sebanding dengan risiko yang ditanggung, tetapi internalfinuncirzl perusahaan semakin kua t. Dividend Payout Ratio = DPS EPS - Dimana : DPS = Dividend Per Share EPS = Earning Per Share . Tabel berikut menggambarkan perkembangan diuideud yayou t ratio: Tabel 1 Perkembangan Dividend Payout Ratio Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Sumber :Hnsil Pnzgolnhan Data Jurnal llmiah "XPRESS!" Nolnor 10 Tahun VI Perkembangan dividend payout ratio selama periode 2006-2008 berfluktuasi. Rata-rata DPR keenam perusahaan tahun 2006 sebesar 9,6%, dimana Dividend payout ratio tertinggi pada tahun 2006 diberikan oleh PT.Indosat. Tahun 2007, rata-rata DPR 7,9% yang secara umum mengalami penurunan, dividend payout ratio tertinggi diberikan oleh I T . Telkom. Tahun 2008 hanya dua perusahaan yang membagikan dividennya, yaitu PT.Telkom dan M: Indosat dengan rata-rata 17,5%. Berikut digambarkan grafik perkembangan dividend payout ratio perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008: 60 50 +TLKM 40 +ISAT 30 +- EXCL 20 U B T E L 10 ++ IATG 0 +FREN 2006 2007 2008 Gambar 1 Grafik Perkembangan Dividend Payout ratio Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Berdasarkan grafik diatas, perkembangan dividend payout ratio berfluktuatif. Hal ini dikarenakan mayoritas perusahaan tidak membagikan dividemya secara rutin setiap tahun. Perkembangan Total Assat Growth Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Keputusan investasi dapat digambarkan dari pertumbuhan total asset perusahaan (Total Asset Growtlz/TAG) dari tahun ke tahun. 136 jurnal Ilmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun W Mengukur pertumbuhan investasi menggunakan rumus : TAG= Total Asset - Total A s s e b x 100% Total Asset Pertumbuhan total asset (investasi) akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila tingkat investasi tinggi, maka akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut karena pertumbuhan investasi dapat dipersepsikan sebagai good neiis bagi investor. Selain itu, peningkatan investasi ini akan dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan penentu nilai perusahaan. Hal ini berarti pula bahwa tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tabel berikut ini menggambarkan perkembangan total asset growflz perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008: Tabel 2: Perkembangan Total Asset Growth Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 ,Mean 20.72167 43.76333 28.32333 Max 45.62 110.37 83.23 Mh -8.71 9.2 1 2.08 Surntwr :Hasil Pengokhan Data J u r d Ilrnialz "XPRESS!" Notnor 10 Tahiin VI Perkembangan total asset perusahaan telekomunikasi selama tahun 2006-2008 berfluktuasi. Tahun 2006, rata-rata pertumbuhan total asset keenam perusahaan sebesar 20,7%, dimana tingkat total asset growth tertinggi dirnilki oleh PT.' Bakrie Telecom. Karena mengalami peningkatan total asset terbesar dibandingkan dengan kelima perusahaan lain, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan ini melaksanakan kegiatan investasi yang maksimal untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Perusahaan Telekomunikasi dengan tingkat total asset growth tertinggi pada tahun 2007-2008 adalah PT. Bakrie Telecom, dengan'rata-ra ta pertumbuhan total asset 43,7% dan 28,3%. Berikut grafik perkembangan total asset growth perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008: 120 .' , 100 TLKM 80 ISAT 60 EXCL 40 BTEL 20 IATG 0 FREN -20 Gambar 2 Grafik Perkembangan Total Asset Growth Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Berdasarkan grafik diatas, umumnya perusahaan mengalami peningkatan total asset growth ditahun 2007 dan mengalami penurunan ditahun 2008 kecuali PT. Excelcornindo Pratama yang tetap mengalami peningkatan. Pertumbuhan terbesar dialami oleh PT.Bakrie Telecom. 138 Jumal nmiah "XPRESS!" Nomor 20 Tahun VI Perkembangan Return on Invesfment Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008. Analisis Return on Investntent (ROI) merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. ROI ini pun merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemamyuan perusahaan dengan keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam total asset yang digunakan untuk menghasilkan kcuntungan. Rasio profitabilitas yang diindikasikan oleh ROI sering digunakan sebagai dasar mengevaluasi perencanaan, penetapan tujuan dan peningkatan kinerja keuangan yerusahaan. Rasio ini dirurnuskan sebagaiberikut ROI = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3: Perkembangan Rertum on hvestment Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Surnber :Hasil Per~golahmlData Jurnal Ilnziah "XPRESS!" Notnor 10 Tahun Vl Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008mengalami penurunan. Sejak tahun 2006-2008tingkat return on investment tertinggi dimiliki oleh PT. Telkom, dengan rata-rata ROI keenam perusahaan selama periode tersebut adalah 6,4%,5,6%, dan Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi dapat dilihat juga pada grafikberikut: +ISAT 0 -&- EXCL Gambar 3 Grafik Perkembangan Rerturn on Investment Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Berdasarkan grafik diatas, maka pada periode 2006-2007return on investment PT. Telkom dan PT.Jndosat mengalami kenaikan sedangkan perusahaan yang lain mengalami penurnan. Pada periode 2007-2008 ROI keenam perusahaan telekomunikasimengalami penurunan. Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008. Nilai perusahaan diukur dari tinggi rendahnya harga saham. Harga saham yang gunakan dalam penlitian ini diambil dari surnber Indonesian Capital Market Directoy yaitu harga saham penutupan atau pada saat closing price. Berikut perkembangan closing price: 140 JumalIfmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun Vl Tabel 4 Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Sutnber :Hail Pengolnhnn Data Perkembangan rata-rata harga saham perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008 mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan oleh faktor ekstemal dan internal perusahaan. Faktor ekstemal diantaranya inflasi, suku bunga, rumors, krisis global, keadaan politik dan lain-lain. sedangkan faktor intemd yaitu kinej a perusahaan dan faktor psikologis para pemegang saham ketika mereka menjual saham perusahaan. Tahun 2006-2008 rata-rata harga saham keenam perusahaan sebesar Rp 3.323, Rp 3.638, dan Rp 2.283, dimana harga saham tertinggi dimiliki oleh M: Telkom. Faktor yang menyebabkan harga saham penisahaan tinggi adalah kemampuan perusahaan untuk rneningkatkan profitabilitasnya dan mampu membagikan dividen dua tahun berturut-turut dengan rasio yang meningkat, meskipun tingkat pertumbuhan asset tidak begitu tinggi, namun investor banyak yang berinvestasi pada saham perusahaan yang tentu akan berdampak pada harga saham perusahaan. Jurnal llnliah "XPRESS!" Noinor 10 Tahun VI Perkembangan harga saham dapat dilihat pula pada grafik berikut ini: 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 +TLKM +ISAT *EXCL UBTEL +IATG 2006 . , 2007 2008 -FREN Gambar 4 Grafik Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008 Berdasarkan grafik diatas, pada periode 2006-2007 harga saham pada umumnya meningkat kecuali PT. Excelcomindo Pratama dan PT. Mobile-8 Telecom. Pada periode 2007-2008 umumnya keenam perusahaan mengalami penurunan harga saham. Pengaruh dividend payout ratio, total asset growth, dan return on investment terhadap closing price pada Perusahaan Telekomunikasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Untuk mengetahui apakah secara statistik terdapat hubungan d m pengaruh antara dividend payout ratio, total asset growth, dan return on investment terhadap closing price maka dilakukan pengujian statistik F untuk menguji hubungan secara simultan d m uji statistik t untuk menguji hubungan secara parsial. Analisis data menggunakan regresi linear, korelasi, serta determinasi, dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik, yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. 142 Jurnal Ilnziah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun Vl Pengaruh dividend payout ratio, total asset growth, dan return on investment terhadap closing price secara Simultan Tabel 5 Analisis Regresi Linier berganda Unsrandardizod ~ c i c n t s B Modcl I ( C u ~ ~ I ) 86.970 DPR 49.397 7.439 527.877 TAG ROI Std. E m r Standardized hfficieno Bela I 1367.038 33.111 29.013 145.324 ,064 ,286 ,046 ,677 1.491 ,256 3.632 hwcr Bound Sig. ,950 ,162 ,802 .003 Cotlinearity Sutri\aics Carelations 95e/Lonfidw In& for B Pan Am- Pntial Orda Urn Bound VIF Tol- -2891.550 3M5.4Stl -22.76% -55.775 211.243 a 121.562 70.654 84.511 5% ,330 .799 ,395 .074 ,724 ,237 .MI 57% ,683 .7i8 ,729 1.453 1.286 1.371 depend en^ Varille: CP Berdasarkan tabel 5 diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : CP= 86,970 + 49,397 DPR + 7,439 TAG + 527,877 ROI + E Tabel G Analisis Koefisien Korelasi daii Koefisien Determinasi Model Summaw Model R 1 334. Change Statistics Std. Error ofthe R Square F Change dfl dt2 Adjusted R Square R Square Estimate Change .696 .620 2400.05214 ,696 9.166 3 Sigf Change 12 ,002 Durbin\Vatson 1.284 a Predictors: (Constant), DPR, TAG, R01 b. Depetide~~t Variable: CP Berdasarkan tabel 6 besamya koefisien korelasi ganda sebesar 0,834 yang artinya divider1 payotlt ratio, total asset growth, dan returiz on investnzerzt secara sixnultan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap closing price (harga saham). Jurnal Zlmiah "XPRESS!"No~nor10 Tahun Vl Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel 6 pengaruh dividen payout ratio, total asset growth, dan return on investmenf secara simultan terhadap closing yrice sebesar 62% sedangkan sisanya (38%)dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Secara Simultan Tabel 7 Uji Sipifikansi (Uji F) Model 1 Sum of Squares Regression .6E+008 Residual 9123003 Mean df Square F 3 2799040.87 9.166 Sig. .002 12 760250.276 Total .3E+00813 I5 a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, ROI b. Dependent Variable: CP Berdasarkan tabel 7, dividend payout ratio, total nssetgrowtlt, dan return orz inzjesfmazt secara simultanberpengaruh terhadap closing price. Pengaruh dividen payout ratio, total assetgrowth, dan return on investment terhadap closing price secara Parsial Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa secara parsial dioiden payout ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap closing price. Hal ini dapat disebabkan karena kebijakan dividen yang diterapakan oleh perusahaan tidak berdampak langsung pada harga saham. Pada saat perusahaan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham, tidak akan menjadikan sinyal bahwa perusahaan tidak mampu membayar dividen, tetapi dapat diartikan bahwa perusahaan sengaja menahan laba yang diperolehnya untuk pengembangan usaha. Dengan demikian 144 J u m l nmiah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl kebijkan perusahaan untuk membagikan dividen ataupun tidak membagikan dividen tidak akan mempemgaruhi harga saham. Total asset growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap closing price, Hal ini dapat disebabkan karena keputusan investasi yang diterapkan oleh perusahaan tidak berdampak langsung pada harga saham. Walaupun kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja penlsahaan masa yang akan datang, tetapi ha1 itu tidak akan berdampak pada harga saham. Sebagian besar investor yang menanamkan sahamnya pada perusahaan telekomunikasi hanya ingin mendapatkan capital gain atas sahamnya. Return on investment berhubungan positif dan berpengaruh secara signifikan terhadap closing price. Hal ini dapat disebabkan karena profitabilitas yang dicapai perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan, Peningkatan profitabilitas merupakan sinyal positif dan good news bagi para investor karena perusahaan mampu menghasilkan keuntuungan yang optimal atas kegiatan usahanya. Sehingga ketika tingkat profitabilitas perusahaan naik akan berdampak pada meningkatnya harga saham. PENUTUP I. Perkembangan dividen pnyout ratio pada perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008relatif tidak begitu mengalami perubahan yang berarti. Hal ini dikarenakan mayoritas perusahaan tidak membagikan dividennya pada periode tersebut. 2. Perkembangan total asset growth pada perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008 berfluktuasi. Pada umumnya perusahaan mengalami peningkatan total asset growth ditahun 2007 dan Jurnal Ilnziah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl 145 . , mengalami penurunan ditahun 2008 kecuali PT. Excelcomindo Pratama,Tbk yang tetap mengalami peningkatan. 3. Perkembangan return on investment (ROI) pada perusahaan telekomunikasi periode 2006 - 2008 secara umum menurun. Pada periode 2007-2008 keenarn perusahaan telekomunikasi mengalami penurunan ROI. 4. Perkembangan closing price (harga saham) pada perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008 mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Hal tersebut disebabkan oleh faktor ekstemal dan internal perusahaan. 5. Secara simultan dividen payout ratio, total asset growth, dan return on investment berpengaruh signifikan terhadap closing price. Secara parsial dividen payout ratio dan total asset growth masing-masing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap closing price, sedangkan return on investinent berpengaruh signifikan terhadap closing price. DAFTAR PUSTAKA Alimsyah dan Padji MA., 2005, Karnus Istilall Akuntansi, Cetakan Kedua, Bandung: CV. Yrarna Widya. Bearly, Richard. A dan Stewart C Myers. 2003, Principles Of Corporate Finance, Mc Graw Hill. Bergevin, Peter M., 2002, Financial Statement Analysis, International Edition, New Jersey :Pearson Education. Brealy, Richard. A, Stewart C Myers, dan Alan J Marcus, 2004, Principles Of CorporateFinance, Mc Graw Hill. Jurnal llmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun VI Brigham, Eugene F. Dan Erhard Michael. 2001. Financial Mangement Theoy and Practice, 10thEdition. South Western :Thomson Learning. Brighaln & Houston, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga. Cornellius Trihendradi, 2005, SPSS 13.0 Analisis Datn Statistik, Yogyakarta :Andi. Dewi Astuti., 2004, Manjemen Keuangnn Perusahaan, Cetakan Ketiga, Jakarta: Ghalia Indonesia. Dwi Prastowo dan Rifka Julianty., 2005, Analisis Laporalz Keuangan (Konsq d m Aylikasi), Edisi Kedua, Yogyakarta, UPPAMPYKPN. Gallagher, Tirnithy. J. Andreu, Joseph D. 2003. Financial Management Prirlciyles and Prectice, 3th. Edition. Prentice Hall. New Jerssey. Gibson, Charles H., 2001, Financinl Reporting Analysis, 8th edition, South Western College Publishing. Gitman, J. Lawrefice. 2006. Principle OfManagerial Finance, 10th edition, Addison Wesley Longman Inc. Gitman, Lawrance J. dan Michael D. Joehnk, 2005, Fu?zdat~zentalOf Itzuesting, 9th edition, Pearson. Gujarati, D., 2003, Bnsic Econometrics, 4th edition, New York :Mc GrawHill Companies. Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangnn. Cetakan keempat. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada. Hariyanto d m Toto S., 2003, Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Salzam, Jurnal ekonomi dan Bisnis, 141-152. Ikatan Akuntansi Indonesia., 2004, Standar Akuntansi Indonesia, Jakarta, Salemba Empat. Jurnal llmiah "XPRESS!" Nolnor 10 Tahun VI Indonesian CapitalMarket Directoy,2003-2007, ECFIN, Jakarta. Jogiyanto, 2007, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2007, Cetakan Pertama, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Jones, Charles P., 2004, lnvestment, New York :Prentice-Hall. Karnmarudin Ahmad. 2004. Dasar-Dasar Manaje~tzen Investasi dun Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta :Bineka Cipta. Martono SU dan D. Agus Harjito, 2002, Manajm~enKeziangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta :Ekonisia. Martono SU dan Agus Harjito. 2003. iManajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia. Martono SU dan Agus Ha rjito, 2007, Manajmen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta :Ekonisia. Munawir., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas, Yogyakarta: Liberty. Munawir., 2002, Artalisa Laporan Keuangan, Yogyakarta :Liberty. Narayaman., 2004, Finance For StrategicdecitionMaking, JoseyBass. Nazir, Moh. 2003. Metodehelitian. Jakarta :Ghalia Indonesia. Nogi, Hasel. 2003. Good Corporate Finance Governance. Balaiurung dan Co. Yogyakarta. Numala, 2008, Pengaruh Kebijakan Dioiden Terhadap Harga Saham, Jumal Ekonomi. 17-24. Rasyad, Rashidhan. 2003. Metode Statistik DeskriptifUntuk Umurn. Jakarta :Grasindo. Riduwan, 2003, Dasar-Dasar Statistika, Cetakan Ketiga, Bandung : Alfabeta. Jumal Ilmiah "XPRESS!" Nonor 10 Tahun Vl Riduwan. 2006. Metode dun Teknik Menyusun Tesis. Bandung :Alfabeta. Ridwan S. Sundjaja dan lnge Barlian. 2003. Manajemeit Keuangan. Edisi Keempat. Jakarta :Literata Lintas Media. Riyanto, Bambang., 2001, Dasar-Dasar Pernbelanjaan Perusahaan, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Riyanto, Bambang. 2004, Dasar-Dasar Pe~izbelanjaan Perusnhaan, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Ross, S.A., Westerfield, R.W., & Jordan, B.D. 2000. Fz~ndamentalsOf Covorate Fiizance. New York :Mc Graw-Hill. Ross et. Al., 2002, Corporate Finance, 5th, Mc Graw-Hill. Santoso. 2001. Merlgolah Data Statistik Secnra Profesional. Jakarta. Alex Media Komputindo. Sartono, Agus. 2001, Manajetnen Keuangan Inferriasional, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Sartono, ~gus:.2001, Mannjenzen Keuangan (Teori dun Aylikasi), Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta. Suad Husnan, 2001, Manajemen Kez~anganTeori dun Penerapan (Investasi Jangh Panjang), Edisi Ketiga, Yogyakarta :BPFE Yogyakarta. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti., 2004, Dasar-Dnsar Manajemerr Keuangan, Edisi Keempat Cetakan Keempat, Yogyakarta, UPP AMP YKPN. Sugiyono. 2004. Metode Penelititan Bisnis. Cetakan Keenam, Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta. Suharli, 2007, Pengaruh Proj7tabilitydniz Invesment Opportunity Set Terhadap Jurnal llntiah "XPRESS!" No~nm20 Tahun Vl Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat, Jurnal EkomomiAkuntansi, 9-17. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengefahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta :UPPAMP YKPN. Susan Irawati., 2006, Manajemen Keuangan, Cetakan Kesatu, Bandung : Pustaka. Sutrisno. 2001. Ma~znjernetz Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta : EKONISIA. Sutrisno., 2003, Manajemen Keuangan, Cetakan Ketiga, Yogyakarta: Ekonosia. Sutrisno. 2007. Mannjernen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta :EKONISIA. Tendi H., 2008, Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, dan Nilai Perusahaan, JumalKeuangan dan Perbankan, 10 (2) 1-18. Werner., 2008, Studi Kebijakan Dividen: Anfesederz dan Dampaknya terhadap Harga Safzam,Jumal ekonomi Manajemen, 1-17. Yulius dan Tarigan, Joshua., 2007, Kepemilikan Manajerial : Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan, Jumal Ekonomi Akuntansi, 1-8. Zaenal Arifin., 2005, Teori Keuangan dan Pasar Modal, Yogyakarta : EKONISIA )* Penul is adalah Dosen Tetap Universitas Widyatama Bandung, email: . [email protected] )** Perzulis adalalz Dowz Tetnp STIE Tridlzama Bandung, email: gugun.sodi~sfietridham~ff.ac.id Iumal Zlrniah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl