DIVIDEND PAYOUT RATIO, TOTAL ASSET GROWTH, DAN

advertisement
DIVIDEND PAYOUT RATIO, TOTAL ASSET GROWTH,
DAN RETURN ON INVESTMENT SERTA PENGARUHNYA
TERHADAP CLOSING PRICE
OIelz :Suskim Riantani, Ryan Hadian Suryawardlzana)",
G u g u n Sodik)""
ABSTRAK
Salnh safzl kinerja lnanajer bidang keuangan yang selalu ditunfuf olelz
para inaestor adalah kernanrpuannya dalatrt tnmginlplementasikan keputusan
serfa sh-ategi keuangan dengan tepaf datz hafi-lmfi.Keberlzasilan fersebuf nkan
tercermin dari perfunrbuhan harga saham (closing price) sebagai salah satu
indikator lrilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan rizmganalisis dividend
payozit ratio, total assef growth, don return on investrllent serta prngaruhnya
ferhadap closing price. Pmelitian dilakukan ferhadap enam yerusalzaatz yang
tergabung dalam 'sektor tehnr unikasi yang listing di BE1 veriode 2006-2008.
Mefode penelitian nzenggnnakan nletode deskripfifdan nzetode verifikafif.Alat
analisis rtretzggtl nakan regresi 1inier, koefisien korelasi datz koefisien determinasi
dengan terlebih dahulu nzelakukan uji asumsi klasik. Statistik uji yatzg
digunnkan adalall uji t dun uji F. HasiE penelitian menunjukan bah~oasecara
simultan dividend payout ratio, tofal asset growth, dan return on investnzent
berpengarulz signifikan terlzadap closing price. Secara parsial dividen payout
ratio dun total asset growth masing-nznsing tidak berpengarulz secara
signifikan ferlladap closing price, sedangkan return on investment berpengaruh
signifikan terhadap closing price.
Kata kunci: dividend payout ratio, - fotal nsset gromtlz, return on
investment, closing price.
Jurnal llrniall "XPRESS!" Nomor 10 Tahun W
PENDAHULUAN
Krisis keuangan global pada tahun 2008 telah membawa dampak
yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Pada waktu itu,
khususnya pertumbuhan industri telekomunikasi diperkirakan akan
melambat karena tekanan krisis yang semakin menguat terjadi pada
tahun-tahun berikutnya. Krisis keuangan global juga menghambat para
vendor telekomunikasi untuk meningkatkan perannya di pasar
domestik (www. bisnisukm.com, 2009). Sumber tersebut juga
menjelaskan bahwa akibat krisis itu, secara umum perusahaan yang
bergerak dalam sektor telekomunikasi mengalami penurunan harga
saham selama tahun 2008. Selama tahun 2007-2008 penurunan harga
saham dialami oleh enam perusahaan telekomunikasi yaitu PT Telkom
Tbk 32%, PT Indosat Tbk 33%, PT Excelcomindo Pratama Tbk 56%, PT
Bakrie Telekom Tbk 88%,PT Infoasia Teknologi Global Tbk loo%, dan PT
Mobile-8 Telecom 81% (Indonesian Capital Market Directory, 2009).
Penurunan harga saham tersebut jika tidak ditangani dengan hati-hati
dan menggunakan strategi keuangan yang tepat tentu akan berdampak
pada menurunnya nilai perusahaan dan pada akhirnya akan
mempengaruhi kesejahteraan para pemegang saham.
Closing price (harga saham) sebagai indikator nilai perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon investor sebagai
imbal atas kinerja keuangan perusahaan. Tinggi rendahnya harga saharn
perusahaan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan yang
bersangkutan. Myers (1997) menyatakan bahwa "nilai perusahaan yang
dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh
peluang-peluang investasi dan pengeluaran dimasa yang akan datang".
Tinggi rendahnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya yang menjadi fokus penelitian ini adalah kebijakan dividen
130
Jurnal Zlrniah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
melalui dividend payout ratio, keputusan investasi melalui total asset
growfh dan profitabilitas melaluireturn on investttrent.
Dividend payouf ratio (DPR) sebagai indikator kebijakan dividen
merupakan perbandingan bagian laba yang dibayarkan dalam bentuk
dividen (dividend per share) dengan total laba yang tersedia bagi
pemegang saham (earning per share) (Ross, Westerfield, Jordan, 2000:94)
bahwa Dizlidend Payout Ratio:" The amount of cash paid out to slt.arel.to1der.s
dividend by net income." Gallagher & Andrew (2003:462): "Kebijkan
dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan
dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang
akan datang.". Apabila perusahaan dapat menentukan kebijakan
dividen dengan tepat yaitu dapat menentukan berapa besar keuntungan
yang diperoleh untuk dibagikan dalam bentuk dividen kepada para
pemegang saham maka ha1 tersebut akan berdampak pada harga saham.
Werner (Jumal Ekonomi Manajemen, 2008:p.l-17) mengemukakan
bahwa "kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap harga saham".
Lebih lanjut Nurmala (Jurnal Ekonomi, 2008: p.17-24), mengatakan
bahwa pertumbuhan perusahaan dan dividen adalah dua ha1 yang
diinginkan perusahaan tetapi sekaligus merupakan suatu tujuan yang
berlawanan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan
kebijakan dividen yaitu kebijakan yang dibuat perusahaan untuk
menetapkan proporsi pendapatan yang dibagikan sebagai dividen yang
dibayar, berarti semakin sedikit laba yang dapat ditahan, akibatnya
tingkat pertumbuhan laba dan harga saham terhambat yang pada
akhirnya akan m e n u d a n nilai perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan ingin menahan sebagian besar labanya tetap didalam perusahaan
berarti bagian dari laba yang tersedia untuk pembayaran dividen
Jurnal llnziah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
semakin kecil. Akibatnya, dividen yang diterima pemegang saham atau
investor menjadi tidak sebandingdengan risiko yang mereka tanggung.
Total asset growth sebagai indikator keputusan investasi mengukur
tingkat pertumbukan total asset dari tahun ke tahun. Investasi
merupakan kegiatan penanaman modal ke dalam bentuk aktiva dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Keputusan investasi yang tepat pada akhimya akan turut membentuk
nilai perusahaan. Haruman (Jumal Keuangan dan Perbankan, 2008:p.l18) bahwa "Variabel keputusan investasi (TA Growth) berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan arah yang positif." Wirjolukito et al.
(2003) mengukur pemanfaatan kesempatan investasi melalui
peningkatan aktiva tetap bersih. Suharli (Jumal Ekonomi Akuntansi,
2007: p.9-17) mengukur investasi dari aktiva tetap berwujud dan
investasi jangka panjang. Keputusan investasi pada dasamya adalah
untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertinggi nilai
perusahaan. Myers (1997) menyatakan bahwa "nilai perusahaan yang
dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh
peluang-peluang investasi dan pengeluaran di masa yang akan datang".
"Keputusan investasi dapat diukur melalui pertumbuhan total asset
perusahaan yang bersangkutan dari tahun ke tahun yang menunjukkan
perkembangan investasi perusahaan" (Sunariyah,2006:4).
Return on Investment (ROI) sebagai indikator profitabilitas
merupakan perbandingan laba setelah pajak (earningsafter tax) dengan
total aktiva (total asset) (Sartono, 2001:123). Bergevin (2002:274)
mengartikan ROI sebagai "Measures of wealth creation from a given
level and type of capital." Profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba sebagai salah satu alat keuangan
yang dapat digunakan untuk mengetahui performa perusahaan.
Jurnal Ilmiali "XPRESS!"Nomor 10 Takun Vl
Menurut Haryanto (Jumal Ekonomi dan Bisnis, 2003:p.141-152) bahwa
"profitabilitas perusaham adalah salah satu cara untuk menilai secara
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari
aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan
menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang
maka bmyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli
saham perusahaan tersebut. Dan ha1 itu tentu saja mendorong harga
sal~amnaik menjadi tinggi. Karena harga saham merupakan refleksi dari
nilai perusahaan yang bersangkutan, maka dengan harga saham yang
naik dapat dikatakan nilai perusahaan tersebut pun tinggi."
"Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjulan, total aktiva, maupun modal sendiri"
(Sartono, 2001:122).
Berdasarkan paparan di atas, rumusan masalah yang akan dibahas
dalam peneli tian ini adalah:
1. Bagaimana perkembangan diuidazd payout ratio pada perusahaan
telekomunikasi yang listing di BEI.
2.
Bagaimana perkembangan total assset growth pada perusahaan
telekomunikasi yang listing di BEI.
3.
Bagaimana perkembangan retun1 on in~estilzentpada perusahaan
telekomunikasi yang listing di BET.
4.
Bagaimana perkembangan closing price pad& perusahaan
telekomunikasi yang listing di BEI.
5.
Bagaimana pengaruh dividend payout ratio, total assset gruwth, dan
refunz oft investment terhadap closing price baik secara simultan
maupun parsial pada perusahan telekomunikasi yang listing di
BEI.
Jurnal llmialz "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
UNIT PENELITIAN, METODE DAN HIPOTESIS
Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan telekomunikasi yang
listing di BEI. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive
sampling, dengan kriteria: (1).Perusahaan-perusahaan telekomunikasi
yang terdaftar dalam Indonesian CapitaI Market Directory (ICMD), (2).
Perusahaan yang tergabung dalam sektor industri telekomunikasi yang
listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008, (3).Kelengkapan data
dari perusahaan yang tergabung dalam sektor industri telekomunikasi
yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Berdasarkan
kriteria tersebut, maka penelitian dilakukaan terhadap enam
perusahaan telekomunikasi yaitu PT Telkom Tbk ('IZKM), PT Indosat
Tbk (ISAT), PT Excelcornindo Pratama Tbk (EXCL), PT Bakrie Telecom
Tbk (BTEL), PT Infoasia Teknologi Global Tbk (IATG), dan PT Mobile-8
Telecom Tbk (FREN), keenam perusahaan tersebut sebagai sampel
dalam penelitian ini.
Metode penelitian menggunakan me@de deskriptif dan metode
verifikatif. N a t analisis serta alat statistik yang digunakan berupa uji
asumsi klasik, regresi linier, koefisien korelasi dan koefisien d e t e r n ~ a s i .
Data dalam peneIitian ini merupakan data panel yang dikelola dengan
metode pooling of cross sectional and time series observations yaitu
gabungan dari data cross section (antar perusahaan) dan time series
(antar waktu). Hipotesis dalam penelitian ini adalah "Terdapat pengaruh
yang signifikan dari dividend payout ratio, total assset growth, dan
return on investment terhadap closing price pada perusahaan
telekomunikasiyang listing di BE1periode 2006-2008".
Jurnal nmiah "XPRESS!"Nomm 10 Tahun
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Perkembangan Dividend Payout Ratio pada Perusahaan
Telekomunikasi Periode 2006-2008
Semakin tinggi dividend payout ratio, investor akan semakin untung,
tetapi bagi perusahaan haI ini akan memperlemah internal financial
karena akan memperkeal Iaba ditahan. Sebaliknya jika dividend payout
ratio kecil, akan merugikan para pemegang saham (investor) karena
kemungkinan tidak sebanding dengan risiko yang ditanggung, tetapi
internalfinuncirzl perusahaan semakin kua t.
Dividend Payout Ratio =
DPS
EPS
-
Dimana :
DPS = Dividend Per Share
EPS
= Earning
Per Share
.
Tabel berikut menggambarkan perkembangan diuideud yayou t ratio:
Tabel 1
Perkembangan Dividend Payout Ratio Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008
Sumber :Hnsil Pnzgolnhan Data
Jurnal llmiah "XPRESS!" Nolnor 10 Tahun VI
Perkembangan dividend payout ratio selama periode 2006-2008
berfluktuasi. Rata-rata DPR keenam perusahaan tahun 2006 sebesar
9,6%, dimana Dividend payout ratio tertinggi pada tahun 2006 diberikan
oleh PT.Indosat. Tahun 2007, rata-rata DPR 7,9% yang secara umum
mengalami penurunan, dividend payout ratio tertinggi diberikan oleh I
T
.
Telkom. Tahun 2008 hanya dua perusahaan yang membagikan
dividennya, yaitu PT.Telkom dan M: Indosat dengan rata-rata 17,5%.
Berikut digambarkan grafik perkembangan dividend payout ratio
perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008:
60
50
+TLKM
40
+ISAT
30
+- EXCL
20
U B T E L
10
++ IATG
0
+FREN
2006
2007
2008
Gambar 1 Grafik Perkembangan Dividend Payout ratio Perusahaan
Telekomunikasi Periode 2006-2008
Berdasarkan grafik diatas, perkembangan dividend payout ratio
berfluktuatif. Hal ini dikarenakan mayoritas perusahaan tidak
membagikan dividemya secara rutin setiap tahun.
Perkembangan Total Assat Growth Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008
Keputusan investasi dapat digambarkan dari pertumbuhan total
asset perusahaan (Total Asset Growtlz/TAG) dari tahun ke tahun.
136
jurnal Ilmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun W
Mengukur pertumbuhan investasi menggunakan rumus :
TAG=
Total Asset - Total A s s e b
x 100%
Total Asset
Pertumbuhan total asset (investasi) akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila tingkat investasi tinggi, maka akan meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut karena pertumbuhan investasi dapat dipersepsikan sebagai good neiis bagi investor.
Selain itu, peningkatan investasi ini akan dianggap sebagai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang dan penentu nilai
perusahaan. Hal ini berarti pula bahwa tujuan perusahaan hanya akan
dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan.
Tabel berikut ini menggambarkan perkembangan total asset growflz
perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008:
Tabel 2:
Perkembangan Total Asset Growth Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008
,Mean
20.72167
43.76333
28.32333
Max
45.62
110.37
83.23
Mh
-8.71
9.2 1
2.08
Surntwr :Hasil Pengokhan Data
J u r d Ilrnialz "XPRESS!" Notnor 10 Tahiin VI
Perkembangan total asset perusahaan telekomunikasi selama tahun
2006-2008 berfluktuasi. Tahun 2006, rata-rata pertumbuhan total asset
keenam perusahaan sebesar 20,7%, dimana tingkat total asset growth
tertinggi dirnilki oleh PT.' Bakrie Telecom. Karena mengalami peningkatan total asset terbesar dibandingkan dengan kelima perusahaan lain,
maka dapat dikatakan bahwa perusahaan ini melaksanakan kegiatan
investasi yang maksimal untuk pertumbuhan perusahaan di masa yang
akan datang. Perusahaan Telekomunikasi dengan tingkat total asset
growth tertinggi pada tahun 2007-2008 adalah
PT. Bakrie Telecom,
dengan'rata-ra ta pertumbuhan total asset 43,7% dan 28,3%.
Berikut grafik perkembangan total asset growth perusahaan
telekomunikasi periode 2006-2008:
120
.'
,
100
TLKM
80
ISAT
60
EXCL
40
BTEL
20
IATG
0
FREN
-20
Gambar 2 Grafik Perkembangan Total Asset Growth Perusahaan
Telekomunikasi Periode 2006-2008
Berdasarkan grafik diatas, umumnya perusahaan mengalami
peningkatan total asset growth ditahun 2007 dan mengalami penurunan
ditahun 2008 kecuali PT. Excelcornindo Pratama yang tetap mengalami
peningkatan. Pertumbuhan terbesar dialami oleh PT.Bakrie Telecom.
138
Jumal nmiah "XPRESS!" Nomor 20 Tahun VI
Perkembangan Return on Invesfment Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008.
Analisis Return on Investntent (ROI) merupakan teknik analisis yang
lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan. ROI ini pun merupakan rasio profitabilitas yang
mengukur kemamyuan perusahaan dengan keseluruhan investasi yang
ditanamkan dalam total asset yang digunakan untuk menghasilkan
kcuntungan. Rasio profitabilitas yang diindikasikan oleh ROI sering
digunakan sebagai dasar mengevaluasi perencanaan, penetapan tujuan
dan peningkatan kinerja keuangan yerusahaan.
Rasio ini dirurnuskan sebagaiberikut
ROI
=
Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi
periode 2006-2008 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3:
Perkembangan Rertum on hvestment Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008
Surnber :Hasil Per~golahmlData
Jurnal Ilnziah "XPRESS!" Notnor 10 Tahun Vl
Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi
periode 2006-2008mengalami penurunan. Sejak tahun 2006-2008tingkat
return on investment tertinggi dimiliki oleh PT. Telkom, dengan rata-rata
ROI keenam perusahaan selama periode tersebut adalah 6,4%,5,6%, dan
Perkembangan return on investment perusahaan telekomunikasi
dapat dilihat juga pada grafikberikut:
+ISAT
0
-&-
EXCL
Gambar 3 Grafik Perkembangan Rerturn on Investment Perusahaan
Telekomunikasi Periode 2006-2008
Berdasarkan grafik diatas, maka pada periode 2006-2007return on
investment PT. Telkom dan PT.Jndosat mengalami kenaikan sedangkan
perusahaan yang lain mengalami penurnan. Pada periode 2007-2008
ROI keenam perusahaan telekomunikasimengalami penurunan.
Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi Periode
2006-2008.
Nilai perusahaan diukur dari tinggi rendahnya harga saham. Harga
saham yang gunakan dalam penlitian ini diambil dari surnber Indonesian
Capital Market Directoy yaitu harga saham penutupan atau pada saat
closing price. Berikut perkembangan closing price:
140
JumalIfmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun Vl
Tabel 4
Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi Periode 2006-2008
Sutnber :Hail Pengolnhnn Data
Perkembangan rata-rata harga saham perusahaan telekomunikasi
periode 2006-2008 mengalami fluktuasi. Hal ini disebabkan oleh faktor
ekstemal dan internal perusahaan. Faktor ekstemal diantaranya inflasi,
suku bunga, rumors, krisis global, keadaan politik dan lain-lain.
sedangkan faktor intemd yaitu kinej a perusahaan dan faktor psikologis
para pemegang saham ketika mereka menjual saham perusahaan.
Tahun 2006-2008 rata-rata harga saham keenam perusahaan sebesar
Rp 3.323, Rp 3.638, dan Rp 2.283, dimana harga saham tertinggi dimiliki
oleh M: Telkom. Faktor yang menyebabkan harga saham penisahaan
tinggi adalah kemampuan perusahaan untuk rneningkatkan profitabilitasnya dan mampu membagikan dividen dua tahun berturut-turut
dengan rasio yang meningkat, meskipun tingkat pertumbuhan asset
tidak begitu tinggi, namun investor banyak yang berinvestasi pada
saham perusahaan yang tentu akan berdampak pada harga saham
perusahaan.
Jurnal llnliah "XPRESS!" Noinor 10 Tahun VI
Perkembangan harga saham dapat dilihat pula pada grafik berikut
ini:
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
+TLKM
+ISAT
*EXCL
UBTEL
+IATG
2006
.
,
2007
2008
-FREN
Gambar 4 Grafik Perkembangan Closing Price Perusahaan Telekomunikasi
Periode 2006-2008
Berdasarkan grafik diatas, pada periode 2006-2007 harga saham
pada umumnya meningkat kecuali PT. Excelcomindo Pratama dan PT.
Mobile-8 Telecom. Pada periode 2007-2008 umumnya keenam
perusahaan mengalami penurunan harga saham.
Pengaruh dividend payout ratio, total asset growth, dan return on
investment terhadap closing price pada Perusahaan Telekomunikasi
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008.
Untuk mengetahui apakah secara statistik terdapat hubungan d m
pengaruh antara dividend payout ratio, total asset growth, dan return on
investment terhadap closing price maka dilakukan pengujian statistik F
untuk menguji hubungan secara simultan d m uji statistik t untuk
menguji hubungan secara parsial. Analisis data menggunakan regresi
linear, korelasi, serta determinasi, dengan terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik, yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
142
Jurnal Ilnziah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun Vl
Pengaruh dividend payout ratio, total asset growth, dan return on
investment terhadap closing price secara Simultan
Tabel 5
Analisis Regresi Linier berganda
Unsrandardizod
~ c i c n t s
B
Modcl
I ( C u ~ ~ I ) 86.970
DPR
49.397
7.439
527.877
TAG
ROI
Std. E m r
Standardized
hfficieno
Bela
I
1367.038
33.111
29.013
145.324
,064
,286
,046
,677
1.491
,256
3.632
hwcr
Bound
Sig.
,950
,162
,802
.003
Cotlinearity
Sutri\aics
Carelations
95e/Lonfidw
In&
for B
Pan
Am- Pntial
Orda
Urn
Bound
VIF
Tol-
-2891.550 3M5.4Stl
-22.76%
-55.775
211.243
a
121.562
70.654
84.511
5%
,330
.799
,395
.074
,724
,237
.MI
57%
,683
.7i8
,729
1.453
1.286
1.371
depend en^ Varille: CP
Berdasarkan tabel 5 diperoleh persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
CP= 86,970 + 49,397 DPR + 7,439 TAG + 527,877 ROI + E
Tabel G
Analisis Koefisien Korelasi daii Koefisien Determinasi
Model Summaw
Model
R
1
334.
Change Statistics
Std. Error
ofthe
R Square F Change
dfl
dt2
Adjusted
R Square R Square Estimate Change
.696
.620 2400.05214
,696
9.166
3
Sigf
Change
12
,002
Durbin\Vatson
1.284
a Predictors: (Constant), DPR, TAG, R01
b. Depetide~~t
Variable: CP
Berdasarkan tabel 6 besamya koefisien korelasi ganda sebesar 0,834
yang artinya divider1 payotlt ratio, total asset growth, dan returiz on investnzerzt
secara sixnultan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap closing
price (harga saham).
Jurnal Zlmiah "XPRESS!"No~nor10 Tahun Vl
Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 6 pengaruh dividen payout ratio, total asset growth,
dan return on investmenf secara simultan terhadap closing yrice sebesar
62% sedangkan sisanya (38%)dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Tabel 7
Uji Sipifikansi (Uji F)
Model
1
Sum of
Squares
Regression
.6E+008
Residual
9123003
Mean
df
Square
F
3 2799040.87 9.166
Sig.
.002
12 760250.276
Total
.3E+00813 I5
a. Predictors: (Constant), DPR, TAG, ROI
b. Dependent Variable: CP
Berdasarkan tabel 7, dividend payout ratio, total nssetgrowtlt, dan return
orz inzjesfmazt secara simultanberpengaruh terhadap closing price.
Pengaruh dividen payout ratio, total assetgrowth, dan return on
investment terhadap closing price secara Parsial
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa secara parsial dioiden payout
ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap closing price. Hal ini
dapat disebabkan karena kebijakan dividen yang diterapakan oleh
perusahaan tidak berdampak langsung pada harga saham. Pada saat
perusahaan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham, tidak
akan menjadikan sinyal bahwa perusahaan tidak mampu membayar
dividen, tetapi dapat diartikan bahwa perusahaan sengaja menahan laba
yang diperolehnya untuk pengembangan usaha. Dengan demikian
144
J u m l nmiah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
kebijkan perusahaan untuk membagikan dividen ataupun tidak
membagikan dividen tidak akan mempemgaruhi harga saham.
Total asset growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
closing price, Hal ini dapat disebabkan karena keputusan investasi yang
diterapkan oleh perusahaan tidak berdampak langsung pada harga
saham. Walaupun kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan akan
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan kinerja
penlsahaan masa yang akan datang, tetapi ha1 itu tidak akan berdampak
pada harga saham. Sebagian besar investor yang menanamkan
sahamnya pada perusahaan telekomunikasi hanya ingin mendapatkan
capital gain atas sahamnya. Return on investment berhubungan positif
dan berpengaruh secara signifikan terhadap closing price. Hal ini dapat
disebabkan karena profitabilitas yang dicapai perusahaan
mencerminkan kinerja perusahaan, Peningkatan profitabilitas
merupakan sinyal positif dan good news bagi para investor karena
perusahaan mampu menghasilkan keuntuungan yang optimal atas
kegiatan usahanya. Sehingga ketika tingkat profitabilitas perusahaan
naik akan berdampak pada meningkatnya harga saham.
PENUTUP
I.
Perkembangan dividen pnyout ratio pada perusahaan telekomunikasi periode 2006-2008relatif tidak begitu mengalami perubahan
yang berarti. Hal ini dikarenakan mayoritas perusahaan tidak
membagikan dividennya pada periode tersebut.
2.
Perkembangan total asset growth pada perusahaan telekomunikasi
periode 2006-2008 berfluktuasi. Pada umumnya perusahaan
mengalami peningkatan total asset growth ditahun 2007 dan
Jurnal Ilnziah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
145
.
,
mengalami penurunan ditahun 2008 kecuali PT. Excelcomindo
Pratama,Tbk yang tetap mengalami peningkatan.
3.
Perkembangan return on investment (ROI) pada perusahaan
telekomunikasi periode 2006 - 2008 secara umum menurun. Pada
periode 2007-2008 keenarn perusahaan telekomunikasi mengalami
penurunan ROI.
4.
Perkembangan closing price (harga saham) pada perusahaan
telekomunikasi periode 2006-2008 mengalami fluktuasi dari waktu
ke waktu. Hal tersebut disebabkan oleh faktor ekstemal dan internal
perusahaan.
5. Secara simultan dividen payout ratio, total asset growth, dan return on
investment berpengaruh signifikan terhadap closing price. Secara
parsial dividen payout ratio dan total asset growth masing-masing tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap closing price,
sedangkan return on investinent berpengaruh signifikan terhadap
closing price.
DAFTAR PUSTAKA
Alimsyah dan Padji MA., 2005, Karnus Istilall Akuntansi, Cetakan Kedua,
Bandung: CV. Yrarna Widya.
Bearly, Richard. A dan Stewart C Myers. 2003, Principles Of Corporate
Finance, Mc Graw Hill.
Bergevin, Peter M., 2002, Financial Statement Analysis, International
Edition, New Jersey :Pearson Education.
Brealy, Richard. A, Stewart C Myers, dan Alan J Marcus, 2004, Principles
Of CorporateFinance, Mc Graw Hill.
Jurnal llmiah "XPRESS!"Nomor 10 Tahun VI
Brigham, Eugene F. Dan Erhard Michael. 2001. Financial Mangement
Theoy and Practice, 10thEdition. South Western :Thomson Learning.
Brighaln & Houston, 2001, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan,
Jakarta, Erlangga.
Cornellius Trihendradi, 2005, SPSS 13.0 Analisis Datn Statistik,
Yogyakarta :Andi.
Dewi Astuti., 2004, Manjemen Keuangnn Perusahaan, Cetakan Ketiga,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty., 2005, Analisis Laporalz Keuangan
(Konsq d m Aylikasi), Edisi Kedua, Yogyakarta, UPPAMPYKPN.
Gallagher, Tirnithy. J. Andreu, Joseph D. 2003. Financial Management
Prirlciyles and Prectice, 3th. Edition. Prentice Hall. New Jerssey.
Gibson, Charles H., 2001, Financinl Reporting Analysis, 8th edition, South
Western College Publishing.
Gitman, J. Lawrefice. 2006. Principle OfManagerial Finance, 10th edition,
Addison Wesley Longman Inc.
Gitman, Lawrance J. dan Michael D. Joehnk, 2005, Fu?zdat~zentalOf
Itzuesting, 9th edition, Pearson.
Gujarati, D., 2003, Bnsic Econometrics, 4th edition, New York :Mc GrawHill Companies.
Harahap, Sofyan Syafri. 2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangnn.
Cetakan keempat. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.
Hariyanto d m Toto S., 2003, Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Salzam, Jurnal ekonomi dan Bisnis, 141-152.
Ikatan Akuntansi Indonesia., 2004, Standar Akuntansi Indonesia, Jakarta,
Salemba Empat.
Jurnal llmiah "XPRESS!" Nolnor 10 Tahun VI
Indonesian CapitalMarket Directoy,2003-2007, ECFIN, Jakarta.
Jogiyanto, 2007, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2007, Cetakan
Pertama, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Jones, Charles P., 2004, lnvestment, New York :Prentice-Hall.
Karnmarudin Ahmad. 2004. Dasar-Dasar Manaje~tzen Investasi dun
Portofolio. Edisi Revisi. Jakarta :Bineka Cipta.
Martono SU dan D. Agus Harjito, 2002, Manajm~enKeziangan, Edisi
Pertama, Cetakan Kedua, Yogyakarta :Ekonisia.
Martono SU dan Agus Harjito. 2003. iManajemen Keuangan. Yogyakarta :
Ekonisia.
Martono SU dan Agus Ha rjito, 2007, Manajmen Keuangan, Edisi Pertama,
Cetakan Kedua, Yogyakarta :Ekonisia.
Munawir., 2004, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan
Ketigabelas, Yogyakarta: Liberty.
Munawir., 2002, Artalisa Laporan Keuangan, Yogyakarta :Liberty.
Narayaman., 2004, Finance For StrategicdecitionMaking, JoseyBass.
Nazir, Moh. 2003. Metodehelitian. Jakarta :Ghalia Indonesia.
Nogi, Hasel. 2003. Good Corporate Finance Governance. Balaiurung dan Co.
Yogyakarta.
Numala, 2008, Pengaruh Kebijakan Dioiden Terhadap Harga Saham, Jumal
Ekonomi. 17-24.
Rasyad, Rashidhan. 2003. Metode Statistik DeskriptifUntuk Umurn. Jakarta
:Grasindo.
Riduwan, 2003, Dasar-Dasar Statistika, Cetakan Ketiga, Bandung :
Alfabeta.
Jumal Ilmiah "XPRESS!" Nonor 10 Tahun Vl
Riduwan. 2006. Metode dun Teknik Menyusun Tesis. Bandung :Alfabeta.
Ridwan S. Sundjaja dan lnge Barlian. 2003. Manajemeit Keuangan. Edisi
Keempat. Jakarta :Literata Lintas Media.
Riyanto, Bambang., 2001, Dasar-Dasar Pernbelanjaan Perusahaan,
Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2004, Dasar-Dasar Pe~izbelanjaan Perusnhaan,
Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Ross, S.A., Westerfield, R.W., & Jordan, B.D. 2000. Fz~ndamentalsOf
Covorate Fiizance. New York :Mc Graw-Hill.
Ross et. Al., 2002, Corporate Finance, 5th, Mc Graw-Hill.
Santoso. 2001. Merlgolah Data Statistik Secnra Profesional. Jakarta. Alex
Media Komputindo.
Sartono, Agus. 2001, Manajetnen Keuangan Inferriasional, Yogyakarta,
BPFE Yogyakarta.
Sartono, ~gus:.2001, Mannjenzen Keuangan (Teori dun Aylikasi), Edisi
Keempat, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Suad Husnan, 2001, Manajemen Kez~anganTeori dun Penerapan (Investasi
Jangh Panjang), Edisi Ketiga, Yogyakarta :BPFE Yogyakarta.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti., 2004, Dasar-Dnsar Manajemerr
Keuangan, Edisi Keempat Cetakan Keempat, Yogyakarta, UPP AMP
YKPN.
Sugiyono. 2004. Metode Penelititan Bisnis. Cetakan Keenam, Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung :Alfabeta.
Suharli, 2007, Pengaruh Proj7tabilitydniz Invesment Opportunity Set Terhadap
Jurnal llntiah "XPRESS!" No~nm20 Tahun Vl
Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat,
Jurnal EkomomiAkuntansi, 9-17.
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengefahuan Pasar Modal. Edisi Keempat.
Yogyakarta :UPPAMP YKPN.
Susan Irawati., 2006, Manajemen Keuangan, Cetakan Kesatu, Bandung :
Pustaka.
Sutrisno. 2001. Ma~znjernetz Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta : EKONISIA.
Sutrisno., 2003, Manajemen Keuangan, Cetakan Ketiga, Yogyakarta:
Ekonosia.
Sutrisno. 2007. Mannjernen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Yogyakarta :EKONISIA.
Tendi H., 2008, Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, dan Nilai
Perusahaan, JumalKeuangan dan Perbankan, 10 (2) 1-18.
Werner., 2008, Studi Kebijakan Dividen: Anfesederz dan Dampaknya terhadap
Harga Safzam,Jumal ekonomi Manajemen, 1-17.
Yulius dan Tarigan, Joshua., 2007, Kepemilikan Manajerial : Kebijakan
Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan, Jumal Ekonomi Akuntansi, 1-8.
Zaenal Arifin., 2005, Teori Keuangan dan Pasar Modal, Yogyakarta :
EKONISIA
)* Penul is
adalah Dosen Tetap Universitas Widyatama Bandung, email:
.
[email protected]
)** Perzulis adalalz Dowz Tetnp STIE Tridlzama Bandung, email:
gugun.sodi~sfietridham~ff.ac.id
Iumal Zlrniah "XPRESS!" Nomor 10 Tahun Vl
Download