1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi merupakan tindakan yang bersifat dinamis dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan prediksi tentang apa yang diharapkan oleh para konsumen dimasa yang akan datang. Selain mempertahankan dominasi pasar dalam ketatnya persaingan, perusahaan juga harus mengetahui kemana dan bagaimana pengembangan usaha akan dilakukan untuk menyelamatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Tingginya tingkat persaingan membutuhkan perencanaan strategis yang tepat sehingga perusahaan mampu membaca dan menerjemahkan setiap perubahan dan menangkap setiap peluang. Strategi bersaing erat sekali kaitannya dengan pemahaman perusahaan mengenai industri dimana perusahaan itu berada dan bagaimana posisi pesaingnya. Dalam perencanaan suatu strategi perusahaan tidak akan terlepas dari analisis lingkungan baik itu internal maupun eksternal yang juga melingkupi analisis struktural industri tersebut. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan strategi bersaing sehingga analisis lingkungan industri tersebut menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan. Setelah melakukan analisis lingkungan, perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategis perusahaan yang dimiliki sekaligus kelemahan yang harus diminimalisasi. TELKOM (PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.) merupakan salah satu pelaku bisnis di Indonesia khususnya di industri infocom (informasi dan komunikasi) atau bisa disebut juga TI (Telekomunikasi dan Informasi). TELKOM merupakan suatu 2 perusahaan korporasi dengan aset 103 trilyun, hutang 42 trilyun, pendapatan 71 trilyun, dan laba 15,5 trilyun sesuai laporan keuangan TELKOM tahun 2011. TELKOM mempunyai anak perusahaan yang cukup banyak yang dikenal dengan TELKOM Group, yaitu TELKOMSEL, DAYAMITRA, TII, METRA, PRAMINDO, INFOMEDIA, INDONUSA, GSD, NAPSINDO, SIGMA, BALEBAT, FINNET, AD MEDIKA, METRANET, dan TFBV. Hal ini menjadikan TELKOM menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia yang patut diperhitungkan karena nilai kapitalisasinya yang relatif besar. Saat ini bisnis di industri telekomunikasi melalui TELKOM dan TELKOMSEL masih merupakan inti dari bisnis TELKOM karena keuntungan dari industri ini masih menjadi penyumbang terbesar keuntungan secara total dari bisnis TELKOM. Di sisi lain Industri telekomunikasi dimana TELKOM Group berada di dalamnya saat ini sudah dalam kondisi yang jenuh dan tingkat intensitas persaingan yang sangat tinggiapabila dilihat dari perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah pelanggan telekomunikasi yang ada. Hal ini terlihat dari data penetrasi jumlah pelanggan telekomunikasi yang sudah mencapai 90% dari penduduk Indonesia pada tahun 2010. 3 Selain itu, FitchRatings (global rating agency) berpendapat bahwa tahun 2012 adalah tahun terakhir bagi industri seluler di Indonesia tumbuh dengan 20-30 juta pelanggan baru. Ditambah lagi dengan riset yang dilakukan oleh Sharing Vision dimana fase saturasi layanan seluler di sebuah negara akan terjadi begitu tingkat penetrasi mencapai kisaran 77,5%-80% dari jumlah penduduk. Sedangkan klaim dari Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) pada pertengahan tahun 2011 lalu jumlah pelanggan seluler di Indonesia sudah mencapai 80% dari total populasi sehingga kondisi saturasi sudah terjadi saat ini. Dilain sisi, apabila dilihat dari sudut pandang siklus suatu organiasi perusahaan maka posisi TELKOM Group adalah berada pada titik kematangan dan sedang dalam kondisi mature dan akan menuju fase decline sebagaimana terlihat pada gambar berikut: Gambar 1.1 Siklus kehidupan TELKOM Group 4 Kondisi perusahaan yang sudah mature dan akan menuju fase decline tersebut perlu disikapi dengan bijak yaitu dengan mempersiapkan strategi-strategi terbaik agar TELKOM sebagai suatu perusahaan korporasi tetap eksis dalam jangka panjang kedepan. Dalam perumusan strategi tersebut tentunya perlu dilakukan analisa lingkungan bisnis TELKOM Group khususnya posisi TELKOM Group dalam industri yang akan dimasuki relatif terhadap kompetitior yang ada di masing-masing industri tersebut. Untuk mengantisipasi kondisi decline tersebut perlu dirumuskan suatu strategi bisnis yang minimal bisa meminimalkan laju penurunan yang terjadi atau bahkan diharapkan bisa memunculkan suatu second curve sehingga kondisi decline yang akan terjadi bisa dirubah menjadi suatu yang sedang tumbuh sehingga mempunyai prospek yang cerah di masa mendatang. 1.2 Perumusan Masalah Industri telekomunikasi merupakan industri yang sangat dinamis karena didukung oleh teknologi yang sangat cepat berubah serta inovasi-inovasi baru dalam cara berkomunikasi. Industri telekomunikasi yang sudah masuk dalam kondisi yang jenuh dan posisi TELKOM Group yang sudah berada dalam titik kematangan (proses menuju decline) merupakan suatu tantangan sekaligus ancaman yang harus disikapi dengan bijak dan karena hal itulah perlu dirumuskan suatu strategi yang tepat untuk mengantisipasi kondisi yang ada. 5 Masalah utama yang dihadapi TELKOM Group dalam industri telekomunikasi ini adalah: 1. Bagaimana menentukan positioning TELKOM Group dalam industri telekomunikasi yang memiliki banyak pesaing dan tingkat intensitas persaingan yang tinggi? 2. Bagaimana menentukan strategi bisnis yang tepat untuk mempertahankan keunggulan bersaing TELKOM Group dalam jangka panjang mengingat kondisi perusahaan yang sudah dalam kondisi mature (menuju fase decline) yang disebabkan kondisi lingkungan bisnis inti TELKOM Group yaitu telekomunikasi yang sudah jenuh dan tingkat kompetisi yang tinggi? 1.3 Tujuan penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah: 1. Melakukan analisis industri telekomunikasi menggunakan matrik BCG untuk mengetahui posisi TELKOM Group dalam industri telekomunikasi tersebut. 2. Menentukan strategi bersaing yang paling tepat yang seharusnya dilakukan TELKOM Group untuk dapat mempertahankan keunggulan bersaing dalam industri telekomunikasi. 6 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan informasi bagi TELKOM Group dalam mempertahankan keunggulan bersaing dalam industri telekomunikasi mengingat industri telekomunikasi yang saat ini masih menjadi industri inti TELKOM Group sudah dalam kondisi jenuh dan mempunyai tingkat kompetisi yang tinggi. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tesis ini dibagi menjadi lima bab dimana masing-masing bab akan menjelaskan topik-topik sebagai dijelaskan di bawah ini. Bab 1, merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penelitian. Bab 2, merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang teori-teori dari para ahli dan studi empiris sebelumnya yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian. Bab 3, merupakan metodologi penelitian yang memuat uraian rinci tentang bahan atau materi penelitian dan alat penelitian. Pada bab ini juga diterangkan mengenai perhitungan-perhitungan untuk menghasilkan variabel-variabel yang diteliti. Bab 4, memuat profil perusahaan dan hasil serta analisis penelitian yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk matrik yang akan digunakan untuk menentukan strategi yang tepat dari masing-masing unit bisnis yang dianalisis. 7 Bab 5, memuat kesimpulan dan implikasi penelitian. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil dan analisis penelitian untuk membuktikan hubungan yang relevan antara data yang ada dengan strategi yang ditetapkan.