EDISI 44 TAHUN 2017 KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT Satu lagi terobosan KF PABRIK GARAM FARMASI PERTAMA DI INDONESIA KINI BEROPERASI Manajemen Supply Chain Penting Saat Persaingan Bisnis Kian Ketat Indonesia’s Living Legend Company untuk Kimia Farma Semua Pegawai Kimia Farma Dilarang Menerima Gratifikasi Atiqah Dikukuhkan Sebagai Duta Produk Varian Baru Venus SALAM Mari Kita Dukung Manajemen Tekad manajemen Kimia Farma yang akan membangun kembali pabrik garam farmasi tahap II guna memenuhi kebutuhan nasional patut diacungi jempol. Untuk memuluskan target itu, dukungan dari stakeholder maupun segenap insan Kimia Farma sangat diperlukan. T erhitung sejak pekan pertama Desember 2016, pabrik garam farmasi Kimia Farma di kawasan Watudakon, Jombang, Jatim, sudah beroperasi. Realisasi pengoperasian pabrik tersebut tentu cukup membanggakan kita semuanya mengingat pabrik tersebut merupakan pabrik garam farmasi pertama di Indonesia hasil karya inovasi anak bangsa. Memang dari segi kapasitas, pembangunan pabrik garam farmasi tahap I tersebut, jauh dari kemampuan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Total kebutuhan garam farmasi di Indonesia saat ini mencapai sekitar 6.000 ton per tahun. Sementara pabrik garam farmasi tersebut hanya memiliki kapasitas 2.000 ton per tahun. Itu pula sebabnya, Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk, berencana kembali menginvestasikan modalnya untuk pembangunan pabrik garam farmasi tahap II senilai Rp76 miliar. Lokasi pabrik tahap II ini, berada di kawasan pabrik garam farmasi yang sama, hanya berjarak 100 meter dari pabrik tahap I, dengan kapasitas 4.000 ton per tahun. Garam farmasi merupakan BBO (bahan baku obat) untuk pembuatan infus, oralit, sirup, pelarut vaksin, tablet, cairan pencuci darah, dan minuman kesehatan. Di bidang kosmetik, garam farmasi kerap menjadi bahan campuran dalam pembuatan sampo dan sabun. Eddy Murianto Pemimpin Redaksi Tak hanya itu, pihak Kementerian Kesehatan sebagaimana disampaikan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang pun juga menyampaikan apresiasi dan dukungannya. Ironinya dari kebutuhan garam farmasi di Indonesia yang mencapai sekitar 6.000 ton per tahun, sekitar 95% di antaranya harus didatangkan dari luar negeri. Selama ini, industri farmasi di Indonesia mengimpor garam farmasi dari Selandia Baru, Jerman, Tiongkok, Australia, dan India. Maura Linda menegaskan, keputusan Kimia Farma untuk membangun pabrik garam farmasi serta rencananya untuk meningkatkan kapasitas dengan membangun pabrik berikutnya, merupakan wujud nyata dukungan industri dalam pelaksanaan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Yang melegakan, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai mitra kerja Kimia Farma dalam pembangunan pabrik garam farmasi tahap I tersebut, bersedia untuk mendukung penuh rencana pembangunan pabrik garam farmasi tahap II tersebut. Melihat antusias dukungan yang diberikan oleh stakeholder Kimia Farma dalam memproduksi garam farmasi tersebut, tentu sangat diharapkan pula dukungan serupa juga diberikan oleh segenap insan Kimia Farma yang terkait dengan produksi dan pemasaran produk itu. <GK> SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA! gemakaef [email protected] Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang. Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan, maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan Anda melalui email ke [email protected] atau melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat imbalan. Kami tunggu tulisan Anda! PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB GM Sekertaris Perusahaan PEMIMPIN REDAKSI Eddy Murianto PENYUNTING Siti Anisa Husnu, Waskito Legowo DOKUMENTASI Budiawan ADMiNISTRASI & SIRKULASI Ardiansyah, Handoko KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Lana Adi I. (Jakarta), Suharsono (Mojokerto), I Wayan Lodra (Denpasar) REPORTER DAERAH DG. Kumarsana (Mataram), M.Syahrun (Balikpapan), Agung (Bandung), Hendro Pramono (Yogyakarta), Akbar Azis (Makssar), Agung Pramono (Semarang), Muhar (Papua), Ramlan Lubis (Padang), Atis (Medan), Sujiono (Surabaya), Muhammad Ilham (Banda Aceh), Aprizal (Palembang), Teguh Waseno (Batam) ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441 EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 18): Menjadi Manusia Kimia Farma yang Efektif dan Produktif Oleh: Rusdi Rosman setelah pimpinannya diganti atau dimutasi dan diganti oleh pimpinan yang baru kemudian Unit kerja tersebut menjadi baik atau untung ataupun kinerjanya membaik. Tetapi bisa juga terjadi sebaliknya. M antan Presiden Coca-Cola Donald Keough suatu saat berkata: “Sukses atau Gagalnya suatu Bisnis tergantung pada sikap pekerjanya”, saya setuju dengan perkataan beliau ini, berdasarkan pengalaman menjadi Direksi KF yang sudah hampir 10 Tahun, merasakan bahwa apapun yang kita mau kembangkan yakinkan dulu “apakah ada SDM yang bisa menjalankannya?, kemudian tanyakan lagi, apakah SDM yang ditempatkan itu sudah cukup pengalaman dan keterampilannya?, yang terakhir adalah, tanyakan bagaimana SIKAP SDM tersebut?. Pengalaman saya membuktikan bahwa memang sukses atau gagalnya suatu unit binis itu sangat tergantung pada siapa yang menjalankannya, kombinasi faktor2 teknis sudah dia miliki dan sikap dia dalam mengelola unit kerja atau bisnis tersebut berpengaruh dan memberikan dampak pada output kerjanya. Ada banyak unit kerja di KF yang gagal atau rugi ataupun menurun kinerjanya pada suatu kepemimpinan, tetapi 02 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Sikap ataupun karakter ini sulit diukur dan dinilai dalam proses menerima/ rekrutmen karyawan, tetapi baru bisa terlihat dalam beberapa tahun setelah mereka bekerja dan berinteraksi dalam organisasi/perusahaan. Sulitnya adalah ketika karyawan ini tidak ingin merubah sikap atau karakternya yang negative bahkan menjadi entropy dalam lingkiungan kerjanya. Akibatnya adalah bukan hanya kinerjanya yang kurang baik tetapi dapat memberi pengaruh negative kepada rekan kerjanya. Menjadi manusia yang efektif dan produktif inilah dambaan Kimia Farma, yang diharapkan dapat membawa Kimia Farma tumbuh dan bertahan hidup hingga lama, atau dengan kata lain menjadikan Kimia Farma menjadi sustainable company. Untuk menjadi perusahaan yang bertahan lama, maka faktor sikap dan karakter sumber daya manusianya memegang peran yang sangat penting. Lantas bagaimana membuat semua unit kerja di KF membaik kinerjanya dengan keberadaan SDM yang sudah terlanjur ada/direkrut, Terlepas dari keadaan ekonomi dan kondisi persaingan bisnisnya?. Hal inilah yang cukup menghawatirkan dan harus mendapatkan perhatian serius dari Direksi dan para Managernya. Dalam buku Stephen R. Covey yang sudah lama terbit, misalnya, telah digambarkan tentang bagaimana kita secara personal menjadi sebagai seorang yang efektif dan produktif. Lebih jauh lagi adalah menjadikan kita mempunyai leadership dan hidup sangat efisien dan nyaman. Setidaknya ada 7 hal yang harus dibiasakan dalam kehidupan seharihari sehingga bisa menjadi budaya pribadi yang melekat. Yang pertama adalah Kebiasaan menjadi pro-aktif. Pembawaan ini sangat banyak dimiliki oleh manusia-manusia di negara maju di Asia seperti orang Korea dan Jepang. Mereka sangat disiplin membiasakan dirinya pro-aktif atau bisa disebut “CARE” seperti budaya Kimia Farma yang tertulis. Tidak heran bila Korea yang merdeka hampir bersamaan dengan kita, tetapi kemajuannya sangat luar biasa. Menjadi pro-aktif atau Care tadi, arti luasnya adalah membiasakan kita pandai mengambil keputusan/tidak “mencla-mencle”, selalu fokus dalam apapun yang sedang dikerjakan, termasuk dalam berlibur maka focus berlibur dan tidak memikirkan pekerjaan, tidak menyalahkan situasi dan orang lain dan selalu berfikir untuk memperbaiki hal-hal yang belum beres/baik. Kebiasaan yang kedua adalah membiasakan dalam mengambil langkah atau pekerjaan namun sekaligus sudah memikirkan tujuannya atau akhirnya, artinya tidak asalasalan dan membuang waktu yang tanpa tujuan positif. Membiasakan diri menilai apa keuntungan dari pekerjaan, kegiatan atau upaya yang akan lakukan tersebut. Lebih jauh lagi apa dampaknya bagi kita atau organisasi. Kebiasaan ini banyak manfaatnya baik secara personal ataupun professional. Bilamana ini bisa di biasakan maka apapun yang kita lakukan bukan pekerjaan yang siasia yang membuang waktu percuma. Prinsipnya waktu yang dipakai harus semua berujung pada suatu target dan tujuan. Kebiasaan yang ketiga adalah membiasakan diri menentukan skala prioritas. Dari sekian banyak yang harus dilakukan, baik yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita ataupun halhal yang sifatnya pendukung. Misalnya: berorganisasi dan sosialisasi. Haruslah mendahulukan yang sifatnya URGEN atau penting atau mendesak. Hal ini bila dibiasakan maka kita secara tidak langsung sudah mampu mengelola waktu yang terbatas, sumber daya yang terbatas dan tidak menyesal karena kehilangan momentum yang lebih penting. Dengan kebiasaan ini juga, hal-hal yang urgen dapat di selesaikan dengan fokus, tidak terganggu dengan hal-hal lain yang dapat dikerjakan berikiutnya juga dengan fokus. Kebiasaan yang keempat adalah membiasakan diri tidak egois atau ingin menang sendiri. Atau selalu berfikir win-win. Kebiasaan ini menjadikan keputusan-keputusan kita adil/fair, ikhlas dalam bersikap. Akibatnya dapat dengan mudah diterima oleh siapapun. Membawa nama Kimia Farma harum, karena mempunyai SDM yang tidak hanya melulu memikirkan keuntungan sepihak, tetapi menghormati hak orang lain yang mungkin menjadi bagiannya. Kebiasaan win-win ini dapat membuat seseorang menjadi pebisnis yang handal, tidak ditinggalkan partner bisnisnya dan dikagumi secara personal sebagai orang yang mengerti untuk membagi. Kebiasaan kebiasaan terlebih dahulu baru kemudian dipahami orang lain. Harus mendengarkan orang lain ataupun karyawan, teman sekerja tentang apa yang mereka inginkan, apa dan bagaimana sudut pandangnya dan bagaimana tingkat pemahaman mereka dalam bekerja dan berinteraksi. Bukan sebaliknya bahwa hanya kita yang ingin mereka dengarkan, hanya kita yang ingin dipahami orang lain terlebih dahulu. Kebiasaan ini memberikan manfaat bagi kita tentang sifat empathy sehingga siapapun lawan bicara dan teman kerja merasa nyaman dan ingin bekerjasama, sehingga kita dan perusahaan dapat terbantu dengan sendirinya. Kebiasaan yang keenam adalah membiasakan diri kita melakukan sinergi dengan orang lain. Dan bukan sebaliknya menjadi antagonis atau menjadi orang yang selalu bertentangan. Kebiasaan ini membawa manfaat bagaimana kita dapat menggabungkan kekuatan diri pribadi dengan orang lain, mengkoordinasikan energy kita sehingga berkekuatan ganda. Kita harus memahami dan menyadari bahwa dalam diri kita pasti ada kekurangn atau kelemahan. Bilamana bisa bersinergy dengan orang lain maka mungkin saja kelemahan pribadi tersebut dapat tertutupi bahkan menjadi kekuatan. sebab itu haruslah berolah raga, kita harus mempunyai mental yang baik maka harus tidak gampang menyerah bila sesuatu menghambat. Dilain pihak kita tidak bisa hidup sendiri didunia ini, sebagai manusia pasti butuh teman, sahabat atau rekan bisnis, oleh sebab itu sisakan waktu untuk bersosialisasi. Yang cukup penting adalah menjaga kehidupan spiritual agar kecerdasan pikiran dan sikap/perilaku kita seimbang. Menjadi manusia yang efektif dan produktif ini berdampak pada organisasi atau perusahaan yang juga efektif dan produktif. Karakter sumber daya yang efektif ini secara langsung dapat membawa keberhasilan suatu perusahaan secara sustainable/ bertahan lama. 7 kebiasaan diatas yang telah banyak diajarkan disekolahsekolah baik didalam ataupun luar negeri sudah teruji dan banyak dipakai. Bahkan anak sekolah dasar saja sudah ditanamkan mempunyai ketujuh kebiasaan diatas tersebut. “Kesegaran hidup hanya dapat ditemukan dengan pandangan yang optimis. Orang lebih penting daripada produk. Utamakan yang terpenting”. Itu adalah nasehat bisnis dari Richard M.DeVos, pendiri Amway Corporation. Semangaattt Pagii <GK> Yang terakhir adalah kebiasaan yang ketujuh yaitu selalu mengasah setiap potensi diri kita. Manfaatnya sangat banyak misalnya secara fisik, mental, sosial, emosional dan spiriritual. Kita harus hidup sehat oleh yang kelima adalah memahami orang lain G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 03 SURAT ANDA DAFTAR ISI GEMA KAEF EDISI 44 TAHUN 2017 02 05 MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 18): ... Gema Utama Kimia Farma Operasikan Pabrik Garam Farmasi Pertama Di Indonesia 09 AGENDA PERISTIWA Perayaan Natal di Kimia Farma: Kerukunan Antar Umat Beragama Berkorelasi Positif Terhadap Kinerja 10 Atiqah Dikukuhkan Sebagai Duta Produk Varian Baru Venus 12 KRONIK Indonesia’s Living Legend Company untuk Kimia Farma 14 Kimia Farma Raih Penghargaan di Sela Pameran Alat Kesehatan 16 Kunjungan MenRistek Dikti & Kepala BPPT Ke Kimia Farma Watudakon 20 Kimia Farma Salurkan Dana Kemitraan Bagi Warga Jombang 22 Bantuan CSR untuk Warga di Sekitar Plant Watudakon 24 Peresmian Sejumlah Apotek Baru: Jaringan Apotek Kimia Farma di Makassar Kini Jadi 28 Outlet Nadia Nurfaidah Depok, Jawa Barat 26 Apotek Kimia Farma di Bali Berada di Lokasi Strategis 27 Kimia Farma Membuka Apotek Baru di Gianyar, Bali Red: Terimakasih atas partisipasi Anda mengirimkan tulisan ke majalah kami. Kami berharap Anda bersabar menunggu karena tulisan yang masuk kita seleksi dulu, sangat mungkin tulisan Anda akan kami muat pada edisi-edisi yang akan datang. 28 Apotek Kimia Farma yang ke-2 Telah Hadir di Ambon 29 Manajemen Supply Chain Penting Saat Persaingan Bisnis Kian Ketat 30 Semua Pegawai Kimia Farma Dilarang Menerima Gratifikasi 31 Peluncuran Desain RS Milik Kimia Farma di Saharjo 32 Cara SDM KF 307 Atasi Kesuntukan dalam Bekerja 33 Fitocare Ikut Semarakkan Lomba Kreativitas PAUD 34 Asifit Built In Program: Pejuang ASI 36 Ayo Dukung ASI Ekslusif 24 BERITA FOTO Diklat Manajemen Dasar HAL 24 Tulisan Tidak Dimuat Beberapa bulan lalu saya pernah mengirimkan tulisan ke Gema Kaef tapi hingga kini tulisan saya tidak dimuat. Saya ingin kirim tulisan lagi tapi apakah ada kemungkinan tulisan saya akan dimuat? Sakit Menahun Sudah hampir 5 tahun ini suami saya yang bernama Cecep Sunandar menderita penyakit diabetes. Setahun belakangan ini mengalami kebutaan, dia suka menangis sendiri karena sedih. Saya sudah bawa suami berobat kemana saja dari rumah sakit hingga ke alternatif tapi suami saya tidak kunjung sembuh. Harus kemanakah saya membawa suami saya?Amin 10 12 16 22 26 32 Kholilah Sukabumi, Jawa Barat Red: Kami turut prihatin atas penyakit yang diderita oleh suami ibu. Saran kami teruslah berobat jangan putus asa dan cobalah fokus berobat ke spesialis mata dan mudah-mudahan suami ibu cepat sembuh 04 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 GEMA Utama Kimia Farma Operasikan Pabrik Garam Farmasi Pertama Di Indonesia Pabrik garam farmasi Kimia Farma di kawasan Watudakon, Jombang, Jatim, saat ini mulai beroperasi. Peresmian terhadap pengoperasian pabrik sekaligus penjualan produk perdana itu dilakukan Kamis (8/12/2016). P agi hari itu, Kamis, 8 Desember 2016, Komut Kimia Farma Farid Wadjdi Husain dan Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman terlihat sumringah ketika menghadiri acara peresmian pengoperasian pabrik garam farmasi sekaligus penjualan perdana produk garam farmasi tersebut. Maklum, pabrik tersebut merupakan pabrik garam farmasi pertama di Indonesia hasil karya inovasi anak bangsa. Dibangun sejak dua tahun silam, di lahan seluas 1 hektar di kawasan Plant Watudakon Kimia Farma, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur (Jatim), pabrik garam farmasi ini memiliki kapasitas 2.000 ton per tahun. “Hari ini negara kita berhasil mencatatkan sejarah dengan diresmikannya pabrik bahan baku obat yang pertama di Indonesia, yakni pabrik garam farmasi. Berdirinya pabrik ini merupakan jerih payah semua stakeholder Kimia Farma,” kata Rusdi di hadapan para undangan yang menghadiri acara peresmian tersebut. G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 05 GEMA Utama Tampak hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang; Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto; Muspida Kabupaten Jombang, Muspika Kecamatan Kesamben, serta 5 perwakilan perusahaan pembeli perdana garam farmasi Kimia Farma. Untuk itu, lanjut Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para stakeholder Kimia Farma, seperti Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian BUMN, Kementerian Perindustrian, BPPT,dan juga lembaga lainnya yang mengupayakan percepatan pembangunan industri farmasi dan alat kesehatan di negeri ini. Garam farmasi merupakan BBO (bahan baku obat) untuk pembuatan infus, oralit, sirup, pelarut vaksin, tablet, cairan pencuci darah, dan minuman kesehatan. Di bidang kosmetik, garam farmasi kerap menjadi bahan campuran dalam pembuatan sampo dan sabun. Ironinya dari kebutuhan garam farmasi di Indonesia yang mencapai sekitar 06 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 6.000 ton per tahun, sekitar 95% di antaranya harus didatangkan dari luar negeri. Selama ini, industri farmasi di Indonesia mengimpor garam farmasi dari Selandia Baru, Jerman, Tiongkok, Australia, dan India. Akan Bangun Pabrik Tahap II Menyusul beroperasinya pabrik garam pertama di Indonesia itu, manajemen Kimia Farma juga berencana kembali menginvestasikan modalnya untuk pembangunan pabrik garam farmasi tahap II senilai Rp76 miliar. Lokasi pabrik tahap II ini, berada di kawasan pabrik garam farmasi yang sama, hanya berjarak 100 meter dari pabrik tahap I. “Saat ini, kami sedang menyusun untuk FS (feasibility study) kurang lebih Rp76 miliar dengan membutuhan waktu pembangunan hampir 4 tahun. Ini jaraknya kira-kira 100 meter dari pabrik garam farmasi tahap I yang kita resmikan hari ini,” kata Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman menjawab pertanyaan wartawan. Dia juga menjelaskan bahwa luas lahan yang digunakan untuk investasi pembangunan dua pabrik tersebut sebenarnya mencapai 1 hektar, namun yang digunakan hanya setengahnya saja. Untuk pabrik garam farmasi I sudah selesai, bahkan sudah beroperasi. Kapasitasnya per tahun mencapai 2.000 ton, yang dibangun dengan total investasi Rp35 miliar. Sedangkan, untuk yang kedua, kapasitasnya diperkirakan mencapai hingga 4.000 ton per tahun, sehingga secara total nantinya bisa memproduksi garam farmasi hingga 6.000 ton per tahun. Menurut Rusdi, kebutuhan garam farmasi di Indonesia sebenarnya cukup tinggi. Selama ini, Indonesia impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga dengan memproduksi garam farmasi sendiri tentunya bisa semakin menekan pengeluaran, dan menghemat pengeluaran devisa negara. Dikatakannya, garam farmasi yang diproduksi Kimia Farma, bahan bakunya merupakan garam rakyat yang disuplai oleh PT Garam. Perusahaan membeli bahan baku itu, lalu mengolahnya menjadi garam farmasi. Produk garam farmasi yang dijual oleh Kimia Farma ditawarkan dengan harga yang sangat kompetitif jika dibandingkan dengan produk serupa asal impor. Produk garam farmasi buatan perusahaan farmasi pelat merah ini dijual dengan harga Rp13.500 per kilogram, sementara produk impor harganya mencapai Rp20 ribu per kilogram. “Makanya kita harus jual lebih murah, biar orang lain tidak impor lagi. Produk garam farmasi ini sudah diperiksa di Tokyo, London, Singapura, dan kualitasnya baik,” kata Rusdi dengan nada meyakinkan. Untuk penjualan perdana produk garam farmasi ini, ujar dia, masih terbilang sedikit volumenya, yakni lebih dari 2 ton. Barang itu dikirim ke lima perusahaan, dengan beragam permintaan. Kelima perusahaan dimaksud adalah PT Indofarma (Persero) Tbk, PT Djojonegoro C-1000, PT MJB Pharma, PT Gracia Pharmindo, serta Labtomed Ditkesad. Diakui Rusdi, penjualan pertama itu masih sedikit dan digunakan untuk memenuhi pasar domestik. Padahal, terdapat negara yang siap membeli, misalnya Korea yang membutuhkan hingga 4.000 ton. “Standby buyer banyak, termasuk luar negeri. Korea saja butuh 4.000 ton per tahun saat ini. Mereka mau beli dan saya bilang sabar tunggu pabrik kedua jadi,” ujarnya. Dengan diproduksinya garam farmasi ini berarti garam farmasi juga secara langsung telah memenuhi Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan dan Kebijakan Pemerintah dalam Paket Kebijakan Ekonomi XI tentang Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Kimia Farma Mendapatkan Apresiasi Dalam sambutannya, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang yang mewakili Menkes Nila Moeloek yang berhalangan hadir mengemukakan, Kemenkes mengapresiasi upaya Kimia Farma yang menjadi salah satu pioner dalam melakukan tarnsformasi industri yang bergerak lebih ke arah hulu dengan memulai upaya penguasaan bahan baku farmasi. “Keberadaan Kimia Farma dengan prestasi pembangunan pabrik garam farmasi pertama di Indonesia ini merupakan kebanggaan tersendiri. Bukan hanya bagi dunia kesehatan tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia,” kata Linda. Melalui transformasi yang telah dilakukan oleh Kimia Farma diharapkan sebagai industry farmasi semakin eksis dan kuat dalam menghadapi perbagai tantangan di masa mendatang, serta mampu menunjukkan kemampuannya secara nasional maupun global. Linda lebih jauh mengemukakan, pemberlakuan jaminan kesehatan nasionbal (JKN) sejak tahun 2014, mengakibatkan bertambahnya jumlah kepesertaan yang secara langsung akan memberikan dampak dalam peningkatan jumlah kebutuhan obat yang digunakan. Ini merupakan kesempatan yang tidak boleh disiasiakan. Dengan adanya sistem formularium nasional, dan juga sistem elektronik katalog yang lebih mementingkan produksi dalam negeri termasuk bahan baku obat dalam negeri, hendaknya kesempatan yang bagus itu jangan sampai dilewatkan oleh industri farmasi di Indonesia, termasuk Kimia Farma. Menjadi kewajiban bagi pemerintah G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 07 GEMA Utama infus tahun 2012, mencapai sekitar 104,5 juta unit per tahun dan terus meningkat penggunaannya. Untuk tahun 2016 ini dengan adanya KLB dengue, permintaan terhadap infus ini sungguh luar biasa. “Bahkan seluruh industri farmasi yang memproduki infus sampai kewalahan, sampai dua kali permintaan dari rencana kebutuhan. Jadi ada kemungkinan 104 juta unit tadi sudah menjadi 200 juta unit infus lebih per tahun,” papar dia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90% bisa dipenuhi dari perusahaan di Indonesia, dalam hal ini adalah formulasi baik perusahaan lokal maupun multinasional. Hal ini tentu merupakan satu hal yang membanggakan, walaupun di balik semua itu, ternyata lebih dari 95% garam farmasi yang digunakan sebagai bahan baku obat, masih diimpor. Karena itu, keputusan Kimia Farma untuk membangun pabrik garam farmasi serta rencananya untuk meningkatkan kapasitas dengan membangun pabrik berikutnya, merupakan wujud nyata dukungan industri dalam pelaksanaan program pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. untuk menjamin ketersediaan obat esensial yang digunakan dalam JKN. Upaya ini sudah tentu membutuhkan dukungan dari industri farmasi selaku produsen obat termasuk Kimia Farma. Diungkapkan Linda bahwa cairan infus menjadi salah satu jenis obat esensial di dalam JKN yang banyak digunakan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Total kebutuhan 08 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Ungkapan apresiasi yang serupa juga disampaikan Kepala BPPT Unggul Priyanto saat memberikan pidatonya. “BPPT sebagai partner Kimia Farma menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kimia Farma mengingat lantaran pabrik garam farmasi ini yang pertama dibangun di negara kita, dibutuhkan suatu keberanian untuk berinvestasi karena mengandung risiko yang tidak kecil,” ucapnya. Ditambahkannya, spesifikasi garam farmasi ini sangatlah tinggi. Karenanya tidaklah mengherankan bila harganya bisa berkali lipat dibanding garam rakyat. Hal ini yang mendorong BPPT mengembangkan inovasi garam farmasi yang 100% berbahan dasar lokal. Perlu keberanian bagi industri farmasi untuk memproduksi ini, dan PT Kimia Farma telah mewujudkannya dengan berdirinya pabrik garam farmasi pertama di Indonesia ini. Menurut Unggul, dominasi bahan baku obat impor ke Indonesia, mendapat perhatian sangat serius dari pemerintah. Dengan angka yang mencapai 95%, hal ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pihak, baik industri farmasi, lembaga penelitian dan pemerintah untuk mencari jalan keluarnya. Garam farmasi, lanjutnya, merupakan salah satu bahan baku obat yang sangat dibutuhkan. Tidak saja bagi industri farmasi, garam farmasi juga dibutuhkan untuk industri food and beverage, bahkan industri kosmetik. “Dengan luasnya pantai Indonesia, mengimpor garam farmasi yang bahan baku dasarnya adalah garam rakyat, tentu amatlah disayangkan,” tukasnya. Pabrik garam farmasi yang diresmikan hari ini, lanjut Unggul, merupakan hasil inovasi kerjasama PT Kimia Farma dan BPPT. Jadi kapasitas pabrik ini hanya 2 ribu ton per tahun, dan segera akan dibangun lagi pabrik serupa dengan kapasitas 4 ribu ton per tahun. Dengan demikian, ke depan diharapkan Indonesia tidak perlu mengimpor lagi garam farmasi, yang mempunyai spesifikasi yang sangat tinggi ini. Di akhir sambutannya, Unggul mengimbau agar industri nasional khususnya industri farmasi bisa lebih berperan aktif dalam memanfaatan hasil riset yang telah dihasilkan anak bangsa. “Kami berharap semoga inovasi teknologi produksi garam farmasi, selain dapat berkontribusi dalam upaya kemandirian industri bahan baku obat, khususnya garam farmasi dalam negeri, juga diharapkan bisa memacu inovasi teknologi di bidang kefarmasian atau obat-obatan,” pungkasnya. <GK> AGENDA PERISTIWA Perayaan Natal di Kimia Farma Kerukunan Antar Umat Beragama Berkorelasi Positif Terhadap Kinerja Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman menyatakan kerukunan dan kekompakan antar umat beragama di lingkungan Kimia Farma punya andil dalam meningkatkan kinerja perusahaan. S eperti tahun-tahun sebelumnya, manajemen Kimia Farma menyelenggarakan perayaan Natal bagi segenap karyawan dan keluarga karyawan yang beragama Kristen. Turut hadir dalam perayaan Natal yang digelar secara sederhana di Jakarta itu, Direksi Kimia Farma dan mantan Dirut Kimia Farma Gunawan Pranoto. Dalam sambutannya Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman mengemukakan, di tengah makin ketatnya kompetisi bisnis industri farmasi saat ini, Kimia Farma masih bisa tumbuh dan berkembang. Bahkan, manajemen BUMN ini masih bisa melakukan ekspansi dengan melakukan pembangunan sejumlah pabrik yang diharapkan bisa menyejahterakan seluruh karyawannya. Tahun 2016 ini, misalnya, manajemen Kimia Farma bisa membangun sekitar 130 apotek baru sehingga jumlah apotek Kimia Farma akan menjadi sekitar 850 apotek. Belum lagi, pembangunan 4 pabrik obat di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan mesin yang canggih yang diharapkan bisa bertahan hingga 20 tahun ke depan. Jadi dengan menambah pabrik yang kapasitasnya 4 kali dari sekarang berarti menambah kapasitas produksi untuk pengadaan obat khususnya guna mendukung program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Untuk itu, pak dirut minta agar seluruh insan Kimia Farma senantiasa bersyukur kepada Tuhan YME, karena Kimia Farma masih tetap berdiri, masih bisa membayarkan jasa produksi yang sebentar lagi akan dihitung dan tahun depan akan dibagikan. “Kami terus terang merasakan dengan semakin kuatnya kekompakan kita, dengan semakin kuatnya kita menghormati umat beragama, dengan semakin kuatnya kita berkoordinasi sepertinya ada korelasi yang positif dengan kinerja kita. Beberapa contoh, misalnya kita melakukan transformasi, tidak lain adalah untuk memperkuat sinergi dan koordinasi,” papar Rusdi. Potential lost yang dulu banyak terjadi, akibat ketidak kompakan dan kurangnya koordinasi dan sinergi antar unit bisnis Kimia Farma telah membuat kinerja perusahaan tidak optimal. Sebaliknya bila sinergi maupun koordinasi itu bisa dibangun solid maka tidak terlampau sulit mencapai kinerja usaha yang diinginkan. Hal itu sudah mulai tampak saat ini. Mungkin produk Kimia Farma yang dijual di Apotek Kimia Farma tahun ini akan naik 200% penjualannya. “Karena kita memprioritaskan untuk menyalurkan dan menjual produk kita, baru orang lain. Inilah makna dari sebuah sinergi dan koordinasi yang harus kita tetap bangun, yang harus tetap kita jaga,” pungkasnya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 09 AGENDA PERISTIWA Atiqah Dikukuhkan Sebagai Duta Produk Varian Baru Venus Kimia Farma meluncurkan varian baru produk kosmetika Venus yang diberi nama “Venus Two Way Cake”, dengan mengukuhkan Atiqah Hasiholan sebagai ambassador produk baru ini. Peluncuran ini dilakukan di sela acara ekshibisi bertema ‘Sehat dan Cantik Bersama Kimia Farma’. selama 3 hari di Bandung. Kenapa Atiqah yang dipilih Kimia Farma? Menurut Direktur Pengembangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Pujianto, sosok Atiqah dinilai memiliki kecantikan yang alami dan menjalankan pola hidup sehat. “Sebagai sosok artis cantik yang menjalankan pola hidup sehat. Atiqah juga punya sikap yang positif, memiliki kulit yang sehat dan menyukai produk kecantikan yang alami,” kata dia. T etap cantik, sehat dan awet muda merupakan kebutuhan setiap wanita. Terlebih bagi wanita karier. Kebanyakan mereka tak sayang untuk merogoh koceknya demi mempertahankan atau memperoleh penampilan yang cantik dan menawan. Wajah cantik tentu tak bisa dilepaskan dari keindahan serta kesehatan kulit yang dimiliki seorang wanita. Lantas bagaimana caranya mendapatkan kulit cantik sekaligus sehat, sesuai dengan apa yang diidamkan banyak wanita di negeri ini? Pucuk dicinta ulam tiba, Kimia Farma yang notabene meruapakan perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia memberikan solusi yang tepat bagi para wanita Indonesia yang 10 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 ingin tampil tetap cantik dengan kulit yang sehat. Di penghujung tahun 2016, Kimia Farma meluncurkan varian baru produk kosmetika Venus yang diberi nama “Venus Two Way Cake”, total beauty protection dengan kandungannya yang ringan dan aman memberikan perlindungan kulit yang lebih sehat untuk wanita Indonesia agar terlihat cantik alami. Peluncuran varian baru Venus yang digelar di Trans Studio Mall Bandung pada hari Jumat, 23 Desember 2016, sekaligus juga memperkenalkan New Brand Ambassador-nya, yakni Atiqah Hasiholan, seorang aktris dan model papan atas Indonesia. Manajemen Kimia Farma merasa yakin bahwa Atiqah dapat memperkenalkan berbagai jenis produk kecantikan Venus yang memiliki bahan yang alami dan baik dalam merawat kecantikan wanita Indonesia. Venus Two Way Cake memiliki unique selling point “Triple action” yaitu SPF 18 (UV Protection), Vitamin E (sebagai antioksidan), dan Chamomile extract (sebagai pelembab); dimana kandungan tersebut akan menjadikan kulit cantik terlindungi. “Kita lihat wajahnya Atiqah ini cantiknya alami. Itulah dasar utama kenapa kita akhirnya memilih Atiqah,” ujar General Manager SBU Marketing Kimia Farma, Andi Prazos menambahkan. Dalam sesi tanya jawab, Atiqah mengaku dirinya selalu menerapkan pola hidup yang sehat. “Saya selalu pilih produk kecantikan yang alami. Menurut saya wanita itu harus menjaga pola hidup yang sehat. Karena kalau tidak sehat, seorang wanita pastinya tidak akan terlihat cantik. Sehat dulu yang paling penting, kemudian kita jaga kesehatan itu dengan baik. Kalau sudah sehat, cantik pun akan terpancar dengan sendirinya. Selain itu, semua nggak ada artinya kalau kita nggak happy. Kita harus menjadi orang yang positif, feel good of your self,” papar istri Rio Dewanto, seorang aktor film yang cukup kesohor ini. Acara peluncuran varian baru Venus dihelat bersamaan dengan digelarnya ekshibisi dengan tema “Sehat Dan Cantik Bersama Kimia Farma” selama 3 hari, dari (Jumat, 23/12 hingga Minggu, 25/12/20160. Acara itu juga merupakan perwujudan keseriusan manajemen Kimia Farma untuk menyejahterakan dan menyehatkan bangsa Indonesia. Pada Sabtu, 24/12/2016, kegiatan dilanjutkan dengan peragaan busana hijab, peragaan busana etnik modern, serta penampilan dari penyanyi Tulus. Rangkaian acara hari yang sama juga menghadirkan sesi bincang santai bersama New Brand Ambassador Venus, Atiqah Hasiholan dan Brand Ambassador Marcks Alyssa Soebandono yang dipandu moderator Indra Herlambang. Ekshibisi hari terakhir menyuguhkan acara puncak talkshow “Kata Dokter” dengan tema ‘Ayo Dukung ASI Eksklusif’. Sesi tersebut membahas pentingnya pemberian ASI Eksklusif, manfaatnya bagi ibu dan anak, dan kiat agar ASI lancar selama dua tahun masa menyusui eksklusif. Para narasumber yang membagikan pengetahuan dan pengalamannya disebut Puji sangat kompeten dan beragam, termasuk tamu istimewa Atalia Praratya, istri Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta dipandu oleh dr Boyke Nugraha. Apalagi, acara akan ditutup dengan penampilan grup musik Yovie & Nuno. Saat ini Venus Two Way Cake memiliki 3 varian yaitu: Venus Two Way Cake No.1 (Translucent), Venus Two Way Cake No.2 (Natural), dan Venus Two Way Cake No.3 (Porcelain). Untuk melengkapi varian warna bedak yang ada saat ini, Venus mengeluarkan satu varian warna baru dari bedak Two Way Cake, yaitu Venus Two Way Cake No.4, Tropical Beige. Venus Two Way cake bisa diperoleh di Apotek Kimia Farma. Lebih lanjut Pujianto mengatakan, kosmetika Venus Two Way Cake diperuntukan untuk wanita produktif berusia 20 hingga 40 tahun. “Venus Two Way Cake cocok dipakai oleh wanita aktif dan dinamis di perkotaan,” ujarnya seraya mengatakan, “Produk ini diperuntukan semua segmen namun lebih ke menengah atas.” Dalam kesempatan yang sama, Andi Prazos menambahkan, Venus Two Way Cake akan menjadi brand khusus dari Kimia Farma. “Formula kosmetika Venus Two Way Cake sederhana, ringan dan natural,” katanya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 11 KRONIK PT Kimia Farma (Persero) Tbk berhasil meraih kembali penghargaan dari Majalah Warta Ekonomi Living Legend Companies Tahun 2016, setelah tahun sebelumnya juga memperoleh penghargaan serupa. Indonesia’s Living Legend Company untuk Kimia Farma Oleh: WASKITO LEGOWO (Jakarta) M enjadi perusahaan legendaris merupakan keinginan setiap perusahaan. Namun, untuk sampai pada titik ini bagi sebuah perusahaan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Diperlukan berbagai upaya, komitmen, kerja keras, dan sinergi yang baik dan optimal, terutama di kalangan internal perusahaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, Majalah Warta Ekonomi telah menyelenggarakan Living Legend Companies Award dengan mengangkat perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berusia lebih dari 50 tahun. Namun, pada tahun 2016, Warta Ekonomi menganggap perlu memberikan apresiasi kepada 12 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan lebih dari 25 tahun. Indonesia pernah mengalami perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh krisis moneter tahun 1998 dan krisis finansial tahun 2009. Hal itu telah memberikan dampak negatif terhadap perkembangan sektor-sektor bisnis. Warta Ekonomi menganggap bahwa perusahaan yang telah menjalankan usahanya lebih dari 25 tahun secara tidak langsung telah membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dari gejolak ekonomi dan persaingan usaha serta berpotensi dalam pengembangan bisnis demi menjaga eksistensi perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, Warta Ekonomi Indonesia Living Legend Companies Award 2016 yang di selenggarakan, di penghujung tahun 2016 di Pullman Hotel Jakarta, hadir sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaanperusahaan yang mampu menjalankan bisnisnya lebih dari 25 tahun, dan mampu bertahan dalam menghadapi tantangan, berupa persaingan maupun tekanan kondisi perekonomian, serta berhasil tampil sebagai perusahaan yang mampu terus tumbuh dan berkembang dengan sangat mengesankan. Dalam penghargaan ini, Warta Ekonomi memberikan kategori penghargaan yakni antara lain; Pertama, Silver Award adalah penghargaan yang diberikan berusia lebih dari 50 tahun. Proses pemilihan dilakukan melalui beberapa tahap penilaian. 1. Tahap awal adalah menilai sejarah dari perusahaan maupun brand tersebut. 2. Tahap berikutnya, menilai inovasi layanan produk dan jasa serta strategi pemasaran perusahaanperusahaan tersebut. 3. Terakhir, menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan berbagai metodologi berdasarkan karakteristik dari sektor industri perusahaanperusahaan tersebut. kepada perusahaan yang berusia 25 tahun atau lebih. Penghargaan dengan kategori ini diberikan kepada 29 perusahaan. Kedua, Golden Award adalah penghargaan untuk perusahaan yang berusia 50 tahun atau lebih. Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada 27 perusahaan Terakhir Diamond Award adalah penghargaan untuk perusahaan yang berusia 75 tahun atau lebih. Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada 22 perusahaan. Selain itu, Warta Ekonomi juga memberikan penghargaan dengan kategori Special Mention kepada 8 perusahaan. Selain itu, Tim Riset Warta Ekonomi Intelligence Unit (WEIU) juga melakukan penilaian terhadap perusahaan yang memiliki rekam jejak pada proses tumbuh dan berkembangnya berupa perkembangan kemajuan bisnis yang telah dicapai sejak awal dimulainya usaha perusahaan hingga saat ini. Selanjutnya, melakukan penilaian terhadap pengembangan inovasi yang telah dilakukan perusahaan baik berupa inovasi layanan produk, jasa, maupun strategi bisnis. Selain itu, penilaian juga dilakukan terhadap kinerja keuangan perusahaan periode 2014-2015 juga dilakukan untuk mengukur keberhasilan perusahaan sesuai dengan karakteristik dari sektor industri perusahaan-perusahaan tersebut. Untuk memilih perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai penerima penghargaan ini, tim riset Warta Ekonomi melakukan kajian terhadap lebih dari 130 perusahaan yang telah Dewan juri akhirnya menetapkan PT Kimia Farma (Persero) Tbk berhak meraih penghargaan “The Best Performance for Pharmaceutical State Own Company in Pharmaceutical Industry 2016” dengan kategori Diamond. Penghargaan diserahkan oleh Fadel Muhammad, Founder Majalah Warta Ekonomi dan M Ihsan, Pemimpin Redaksi Majalah Warta Ekonomi dan diterima oleh Yetty Kostianah selaku perwakilan dari Unit Corporate Secretary Perseroan. Acara pemberian penghargaan tersebut merupakan annual event dari Warta Ekonomi dimana Warta Ekonomi melakukan penilaian terhadap banyak perusahaan, baik BUMN maupun non BUMN dengan berbagai bidang industri di Indonesia Tahun 2015, Kimia Farma berhasil meraih Living Legend Companies Award dengan kategori Best Financial Performance dari majalah ekonomi tersebut. Saat itu, penghargaan yang cukup bergengsi tersebut diterima oleh Pujianto, Direktur Umum dan Human Capital PT Kimia Farma (Persero) Tbk di Hotel Le Meridien, Jakarta. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 13 KRONIK Kimia Farma Raih Penghargaan di Sela Pameran Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar kegiatan pameran alat kesehatan (alkes) di Jakarta Internasional Expo Kemayoran, belum lama ini. Di sela kegiatan itu, Menkes Nila F Moeloek menyerahkan penghargaan di bidang farmasi kepada Kimia Farma. P ameran alkes yang dihelat Kemenkes selama 3 hari pada medio November 2016 lalu, berlangsung cukup semarak. Tak kurang dari 125 stan pameran digelar di Hall C3 Kemayoran tersebut, dengan beragam produksi alat kesehatan yang ditampilkan. Pameran dibuka secara resmi melalui pengguntingan rangkaian melati bersama antara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani; Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution; dan Ketua Komisi IX DPR RI, Dede Yusuf. Pameran ini menjadi sarana untuk 14 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 memperkenalkan alat kesehatan yang telah mampu diproduksi dan berdaya saing sehingga dapat dimanfaatkan, baik di dalam maupun di luar negeri. Disamping itu, pameran ini juga bermanfaat sebagai ajang penyediaan informasi mengenai alat kesehatan yang dibutuhkan di fasilitas pelayanan kesehatan yang belum diproduksi dalam negeri sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di Indonesia. Hal lainnya, pengembangan industri sediaan farmasi dan alkes juga harus berbasis penelitian dan pengembangan. Oleh karena itu, dalam pameran ini juga ditampilkan produk inovasi hasil karya anak bangsa untuk memberikan semangat kepada peneliti agar mempercepat hilirasasi hasil penelitiannya. Untuk memenuhi kebutuhan, saat ini Indonesia telah memiliki 211 industri alat kesehatan dalam negeri yang sudah mampu memproduksi berbagai jenis produk dengan kualitas yang mampu bersaing dengan alat kesehatan impor. Alkes produksi dalam negeri sebenarnya telah mampu memenuhi 46% kebutuhan alat kesehatan di RS Tipe A, namun yang memprihatinkan minat terhadap penggunaan barang buatan dalam negeri tersebut masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari data yang dimiliki Kemenkes bahwa pasar alat kesehatan 90% masih didominasi oleh produk impor. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka telah diluncurkan Paket Deregulasi Kebijakan Ekonomi XI dan dilanjutkan dengan terbitnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 yang mengamanatkan agar Kementerian Kesehatan memprioritaskan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri melalui e-tendering dan e-purchasing berbasis e-catalogue. Melalui penggunaan alat kesehatan dalam negeri tersebut diharapkan dapat menekan harga alat kesehatan dan pada akhirnya mengurangi biaya pelayanan kesehatan. Berbagai upaya terus dilakukan Kemenkes untuk memperkenalkan alat kesehatan dalam negeri yang telah memiliki daya saing. Sebagai contoh, Kemenkes berserta Dinas Kesehatan di daerah telah melakukan pembinaan terhadap industri lebih kurang 30 usaha kecil menengah (UKM) industri kassa agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat diekspor ke mancanegara. Pembinaan juga dilakukan terhadap usaha jamu gendong dan jamu racikan serta UKM obat tradisional dan makanan. Diharapkan, dengan semakin diperkenalkannya produk alkes dalam negeri dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk alkes impor. Penggunaan alkes dalam negeri yang meningkat diharapkan juga dapat meningkatkan ekspor ke mancanegara. Nila mengungkapkan, Indonesia mempunyai 211 industri alkes lokal dan mampu memproduksi berbagai jenis produk berkualitas yang tak kalah dengan impor. Bahkan, alkes produksi dalam negeri sebenarnya telah mampu memenuhi 46% kebutuhan alat kesehatan di rumah sakit tipe A. Namun, sangat disayangkan minat penggunaannya masih rendah. Oleh sebab itu, Menkes meminta Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, yang juga hadir dalam pameran alkes di JIExpo, untuk mendorong penggunaan produk lokal. “Itulah sebabnya, kami minta mudahmudahan pak Menko Perekonomian akan mendorong untuk ketergantungan bahan impor yang masih 90% itu bisa dipenuhi dari produk-produk dalam negeri,” pinta Nila. Salah satunya adalah garam farmasi produksi Kimia Farma yang diharapkan mampu menurunkan ketergantungan impor produk tersebut. Nila menambahkan, “Kalau impor harus dengan mata uang asing, dan kita tidak boleh bergantung dengan itu. Kalau produksi sendiri maka bisa bermain dengan rupiah.” Pada kesempatan tersebut, Menkes Nila Moeloek memberikan penghargaan Karya Anak Bangsa bidang farmasi dan alkes kepada 9 pelaku industri dikarenakan memiliki produk unggulan dan terobosan. Mereka adalah PT Kimia Farma (Persero) Tbk; PT Dexa Laboratories Biomoleculars Science; PT Duta Multi Intioptic Pratama; PT Indec Diagnostics; PT Kalgen DNA; PT Marthys Orthopaedic Indonesia; PT Sarandi Karyanugraha; PT Swayasa Prakarsa; dan PT Triton Manufactures. Selanjutnya, Nila juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Negeri antara Kementerian Kesehatan yang diwakili Sekretaris Jenderal Kemenkes, Untung Suseno Sutarjo, dan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Kuntjoro Adi Purjanto. Nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk mendorong optimalisasi peran terhadap penggunaan produk alkes dalam negeri untuk mendukung percepatan pengembangan industri alkes dalam negeri. Menkes berharap pameran semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan diperluas cakupannya agar bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, terutama untuk tujuan kemandirian farmasi dan alat kesehatan nasional. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 15 KRONIK Kunjungan MenRistek Dikti & Kepala BPPT Ke Kimia Farma Watudakon Oleh: SUHARSONO MenRistek ingin mendorong para investor agar bisa berinvestasi untuk inovasi anak negeri yang bisa membawa kemajuan untuk industri. Salah satu inovasi itu adalah produk garam Farmasi yang mempunyai nilai jual cukup tinggi dibanding garam biasa ini suatu nilai tambah dan peluang buat kita kata MenRistek saat kunjungan ke Kimia Farma Watudakon. 16 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 P agi itu 28 Oktober 2016 Kimia Farma mendapat kunjungan sejumlah tamu istimewa yakni MenRistek Dikti Prof.H. Muhammad Nasir, Kepala BPPT Dr. Ir. Unggul Prayitno, Msc, Direktur Operasional dan Supply Chain PT. Kima Farma Drs. Jisman Siagian, GM manufaktur Kimia Farma Drs. Agung Kisworo, Manager Plant watudakon Drs. Yanyan Sholehuddin, Pejabat dari Muspida Jombang, camat Kesamben serta tamu undangan. Acara diawali sambutan oleh Direktur Operasional dan supply Chain PT. Kimia Farma Drs. Jisman Siagian mengucapkan terima kasih kepada semua tamu undangan yang berkenan hadir khususnya bapak menristek dikti dan rombongan. Jisman merasa senang karena selama ini Kimia Farma khususnya Watudakon jarang dikunjungi oleh Menteri. Menurut Jisman selama ini kebutuhan pembuatan obat kimia farma bahan bakunya 95 persen masih bergantung dengan impor karena itu Jisman mengaku senang dengan berdirinya pabrik garam farmasi ini. Kebutuhan garam farmasi di Indonesia mencapai 6000 Ton per tahun berdasarkan data dari PT Garam. Sementara pengembangan garam farmasi yang dilakukan Kimia Farma, saat ini baru bisa memenuhi sepertiga dari kebutuhan.“Untuk memenuhi kebutuhan garam farmasi kita akan melakukan pembangunan tahap kedua dengan standart pabrik sesuai GMP Bahan baku (CPBBAOB), sehingga kualitas Garam Farmasi yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, terutama sesuai syarat yang diminta konsumen. Kualitas harus tinggi karena kita kan harus bersaing dengan produk import kata Jisman. yang dipakai dalam menghasilkan garam farmasi berasal dari garam rakyat dan berkat inovasi teknologi yang dihasilkan BPPT garam rakyat yang awalnya sangat rendah harganya menjadi berlipat. Setelah Jisman sambutan kedua disampaikan oleh kepala BPPT oleh Ir. Unggul Priyanto, Msc.Unggul mengucapkan senang dan terima kasih bisa hadir dan bekerjasama dengan Kimia Farma.Unggul berharap inovasi dan kerjasama dengan Kimia Farma tidak sampai disini mudah mudahan bisa berlanjut untuk produk lain. Kepala BPPT, Unggul Priyanto mengatakan tahun 2015 impor garam farmasi mencapai 100 persen. Dengan adanya inovasi ini bisa menggantikan impor sekitar 30 persen produksi garam farmasi atau 2000 ton pertahun bisa dihasilkan di dalam negeri.Masih menurut Unggul garam farmasi ini adalah bahan baku obat pertama di Indonesia yang sesuai syarat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Setelah Sambutan dari kepala BPPT acara dilanjutkan sambutan dari manager Plant Watudakon Yanyan Sholehuddin. Yanyan mengucapkan terimakasih kepada Menristek dan Kepala BPPT serta rombongan yang berkenan hadir di Kimia Warma Plant Watudakon. Dalam kesempatan tersebut Yanyan mempresentasikan tentang profil perusahaan Kimia Farma Watudakon baik luas perusahaan, jumlah karyawan maupun produk Kimia farma yang diproduksi di Watudakon baik produk Formulasi maupun produksi Manufaktur. Ini adalah hasil hasil kerja keras tim garam farmasi BPPT dan PT Kimia Farma dengan tingkat kandungan dalam negeri mencapai 99 persen. Unggul menambahkan, bahan baku Untuk produk Manufaktur khususnya Crude Yodine yang selama ini menjadi andalan Kimia Farma harga penjualan (HPJ) mengalami penurunan dibanding harga proses produksi (HPP). Karena itu Yanyan berharap semoga harga Crude Yodine bisa lebih tinggi dan dari sekarang. Untuk itu perlu terobosan inovasi dan alhamdulillah sekarang ada produk baru dari Kimia farma yakni G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 17 KRONIK garam farmasi yang sudah berdiri dan beroperasi semoga ini awal yang baik untuk perusahaan yang kita cintai kata Yanyan mengakhiri sambutannya. Waktu terus bergulir dan tiba gilliran MenRistek Dikti Prof. H. Muhammad Nasir, menyampaikan sambutannya. dalam kesempatan yang baik tersebut MenRistek mengucapakanTerima kasih kepada Kimia Farma yang sudah menerima dan menyambut kedatangannya dan rombongan. MenRistek mengatakan alasan datang ke Kimia Farma Watudakon karena ingin mendorong para inventor dan semua.agar inovasi ini bisa dimanfaatkan oleh Industri. Inovasi ini kalo dimanfaatkan secara tidak langsung meningkatkan kompetisi sehingga timbul inovasi 18 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 yang hebat. Karena selama ini kompetisi kita rendah dan turun dibanding negara lain dan banyak hasil inovasi dari kompetisi kita tidak dimanfaatkan oleh industri..Menristek Muhammad nasir mengucapkan terimakasih kepada kimia farma yang telah menjalin kerjasama dengan BPPT untuk mengembangkan inovasi ini dan perlu diketahui BPPT adalah lembaga dibawah Kementrian MenRistek Dikti yang banyak menangani tentang teknologi untuk industri. Saya berterima kasih Kimia Farma sudah memanfaatkan inovasi anak bangsa ini dan salah satu inovasi itu adalah adalah produk garam farmasi. Selama ini kita ketahui kebutuhan akan bahan baku obat seperti garam farmasi sebagai besar di impor dari Jerman dan Australia yang harganya lebih mahal. Pertanyaan kata pak mentri mengapa kita tidak memanfaatkan sumber daya alam kita dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah. Apalagi harga garam farmasi impor harganya sekitar Rp.18.000 kalo dikalikan sama pesanan kita sebanyak 6.000 ton pertahun tentu akan memberikan nilai tambah yang luar biasa untuk industri kita. Ini produk garam farmasi pasarnya jelas makanya kita harus manfaatkan peluang ini dengan baik dengan teknologi yang kita punya. Termasuk teknologi pembuatan garam ini alat alat yang digunakan untuk memproduksi semua lokal konten dan bahan baku untuk garam farmasi 95 persen juga dari dalam negri ini seuatu keuntungan buat kita dan setidaknya bisa menyerap tenaga kerja disekitar kita. Ada pertanyaan yang mengelitik dari menristek Dikti untuk produk garam farmasi kita impor sudah berapa tahun. Para tamu undanganpun termanggu karena impor ini sudah kita lakukan bertahun tahun. Karena itu MenRistek mengajak dan mendorong semua yang hadir untuk memulai industri ini untuk mengurangi ketergantungan kita akan impor baku obat di Indonesia. Masih menurut MenRistek negara kita ini disebut negara maritim dan agraris tapi mengapa kita masih impor daging sama beras berarti ada salah dalam pengelolaan sumber daya tersebut. Karena itu menristek mengajak semua yang hadir untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan inovasi untuk kemajuan industri bangsa ini untuk memenangkan persaingan atau kompetisi. Sekali lagi MenRistek mengucapkan terimakasih dan selamat untuk Kimia farma yang sudah memanfaatkan inovasi anak bangsa berupa produk garam farmasi dan berharap kepada semua pelaku industri untuk tidak cepat puas diri dan selalu melakukan inovasi. Usai Sambutan, Menristek beserta rombongan melihat ke lokasi pembuatan garam farmasi untuk melihat dari dekat proses produksi hasil inovasi anak bangsa. Saat berkeliling di area produksi Menristek dan rombongan mendapat penjelasan dari Hendro Tripancoro selaku manager pengembangan bisnis Kimia Farma tentang pembuatan garam Farmasi. MenRistek sangat senang karena hasil inovasi dari BPPT telah direalisasikan oleh industri khususnya Kimia farma sebagai perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Ditambah lagi alat yang dipakai untuk memproduksi garam farmasi 95 persen dari dalam negeri. Ini prestasi yang luar biasa kata mentri saat mengakhiri kunjungannya. Dalam kesempatan tersebut Direktur Operasi dan Suplly Chain Jisman Siagian mewakili Kimia farma memberikan kenang kenangan dan cindera mata kepada MenRistek Dikti, sedang Drs. Agung Kisworo memberikan cindera mata kepada Kepala BPPT yang telah mempatenkan produksi garam farmasi untuk Kimia farma.Semoga dengan diproduksi garam farmasi oleh Kimia farma ketergantungan kita akan impor garam farmasi akan berkurang nantinya dan ini perlu kerja keras dari seluruh insan Kimia Farma untuk mewujudkan harapan yang mulia. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 19 KRONIK Kimia Farma Salurkan Dana Kemitraan Bagi Warga Jombang Oleh: SUHARSONO (Jombang) Kimia Farma menyalurkan dana program kemitraan untuk membantu mengembangkan usaha kecil yang tengah dirintis warga yang berada di sekitar Plant Watudakon, Jombang, Jawa Timur, belum lama ini. S ebagai perusahaan pelat merah farmasi terbesar di Indonesia, keberadaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Dan sebagai wujud terima kasih, sebagian dari keuntungan usaha yang diraih Kimia Farma sesuai amanat undang undang yang berlaku, disalurkan untuk bantuan progam kemitraan kepada warga di sekitar perusahaan. Pagi itu, di penghujung akhir tahun lalu, bertempat di ruang rapat Kimia Farma Plant Watudakon sekitar 68 warga di sekitar perusahaan, yakni 35 warga 20 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Desa Jombok, Kesamben, Jombang dan 33 warga Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto mendapat bantuan progam kemitraan dari Kimia Farma. Tampak hadir Komite Audit Budi Setyo Hartono, GM SPI Hikmah Ikhani, Asisten Manajer PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), Connie Sudarman, Manajer Plant Watudakon, perangkat desa dari Desa Jombok dan Tempuran. Acara yang berlangsung mulai jam 08.00 pagi tersebut diawali sambutan oleh Manager Plant Watudakon, Yanyan Sholehudin. Mengawali sambutannya, dia mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir dan berharap semoga penyaluran progam kemitraan ini mendatangkan manfaat yang riil. Yanyan berpesan agar dana ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk menunjang kegiatan usaha sehingga pengembalian dana nanti diharapkan bisa berjalan lancar. Setelah sambutan dari Yanyan acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan dana kemitraan secara simbolis kepada warga Desa Jombok yang diserahkan oleh GM SPI Kimia Farma, Hikmah Ikhani, sedang Seusai penyerahan secara simbolis, acara dilanjutkan dengan pembinaan usaha kemitraan oleh Komite Audit Budi Setya hartono. Budi merasa senang bisa hadir pada acara penyaluran progam kemitraan Kimia Farma di Watudakon. Budi yang sudah melanglang lama di dunia perbankan ini mengatakan bahwa progam ini merupakan bentuk kepedulian Kimia Farma kepada warga di sekitar perusahaan. Menurutnya, kalau bantuan dana kemitraan ini bisa dikelola dengan baik maka akan memberikan nilai tambah untuk perekonomian warga di sekitar perusahaan. Budi melihat data bahwa usaha yang dijalankan oleh 68 warga di dua desa ini kebanyakan berupa usaha warung dan toko kelontong. Salah satu kelemahan dalam menjalankan usaha ini, ujarnya, pelaku usaha tidak pernah mencatat dan menghitung apa yang telah dikerjakan dalam melakukan usaha. Selama ini yang dihitung hanya harga perkulakan dan penjualan, sementara transportasi sama tenaga sendiri tidak pernah dihitung. Aibatnya, bukan keuntungan yang didapat tapi bisa tekor pada akhirnya. penyerahan dana kemitraan kepada perwakilan warga Desa Tempuran diserahkan oleh Komite Audit Kimia Farma Budi Setyo Hartono. Adapun dana yang yang digulirkan untuk progam kemitraan ini mencapai sekitar Rp600 juta untuk 68 warga dari dua desa dengan bunga 0,6% untuk setahun. “Adapun jumlah dana yang diterima tidak sama untuk setiap mitra sesuai besar kecilnya usaha yang dijalani mereka. Waktu pengembalian pun telah ditentukan,” kata Connie Sudarman, Asman PKBL pada saat acara penyerahan bantuan program kemitraan tersebut. Sementara untuk usaha warung atau kuliner bila ingin mendulang sukses, menurut Budi, maka warung harus kelihatan bersih dan asri. Kemudian, enak masakannya, dan tidak kalah penting adalah murah senyum sama kepada pelanggan. “Apalah arti warung bersih dan enak kalau pelayanan sama pelanggan manyun, merengut tentu pelanggan akan lari. Disamping itu juga banyak varian atau menu pilihan sehingga pelanggan merasa terpenuhi keinginannya,” urainya seraya menambahkan, terus yang dibidik pasarnya harus jelas. Masih menurut Budi kalau ingin meraih sukses dan berhasil maka usaha yang dijalankan hendaknya usaha yang tidak dilakukan oleh banyak orang atau dengan kata lain berani tampil beda yang persaingannya sedikit. Juga tidak kalah penting uang untuk usaha harus dipilah dengan uang untuk keluarga. Fokus dengan usaha yang dilakukan dan terus berinovasi untuk memenangkan persaingan. Untuk memenangkan persaingan, lanjut dia, usaha yang dilakukan secara berkelompok dan bersinergi. Coba hindari sedapat mungkin usaha yang individual agar usaha tersebut tetap eksis. Semisal, souvenir dari barang bekas, kemudian kerajinan membuat tas dan sepatu. Apalagi, persaingan dalam menjalankan usaha kelontong saat ini makin tinggi, terutama dengan pemilik modal yang mempunyai usaha minimarket, dan sudah merambah ke desa-desa. Padahal, kata Budi, harganya lebih mahal dibanding toko kelontong. Hanya memang pelayanan dan tempatnya nyaman. Makanya usaha yang dilakukan secara berkelompok akan memberikan banyak keuntungan dibanding dengan usaha yang dilakukan sendiri atau individu. “Asal kita kompak dan mempunyai visi yang sama. Kita tidak akan membeli barang kecuali dari kelompok usaha kita sendiri sehingga usaha kita tetap kokoh dari hantaman persaingan ini,” pinta dia. Mengakhiri acara pembekalan Budi mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan apa yang sudah disampaikan agar dana ini benarbenar bermanfaat, dan usaha yang dijalankan bisa berkembang. “Tidak hanya untuk kita sendiri tetapi untuk saudara kita yang lain.” Acara pun ditutup doa dengan harapan semoga penyaluran progam kemitraan yang dilakukan Kimia Farma kali ini membawa keberkahan untuk semuanya dan semoga Kimia Farma semakin jaya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 21 KRONIK Bantuan CSR untuk Warga di Sekitar Plant Watudakon Oleh: SUHARSONO (Jombang) Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah memberikan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. S ebagai bentuk kepedulian pada lingkungan sekitar perusahaan, manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk, belum lama ini menyerahkan dana CSR kepada masyarakat Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tampak hadir dalam acara itu, antara lain Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari; Direktur Keuangan Kimia Farma, Farida Astuti; GM SBU Manufaktur Kimia Farma Agung Kisworo; Direktur KFA (Kimia Farma Apotek); BM Surabaya, BM Sidoarjo Manajer Plant Watudakon, Camat dan Kapolsek Kesamben, Kades Blimbing, serta warga sekitar perusahaan. Acara yang diawali terlebih dahulu 22 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 dengan pembacaan ayat suci Al quran tersebut, dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim di sekitar perusahaan yang diserahkan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Farida Astuti. Seusai itu, dilanjutkan dengan penyerahan dana CSR oleh Direktur Kimia Farma, Wahyuli Syafari kepada Kepala Desa Blimbing, Kolidi sebesar Rp25.000.000. Dalam sambutannya, Wahyuli yang mewakili Direksi Kimia Farma menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang hadir di acara pemberian bantuan CSR tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Wahyuli juga mengajak semua semua karyawan Kimia Farma untuk tetap semangat bekerja dan mengamalkan apa yang ada dalam budaya perusahaan, yakni I CARE sehingga perusahaan ini tetap eksis dan berkembang. Setelah sambutan direksi acara dilanjutkan dengan siraman rohani oleh ustadz H. Ali Fikri. Dalam ceramahnya Fikri antara lain mengemukakan, pemberian CSR ini merupakan bentuk kepedulian Kimia Farma pada lingkungan sekitar. Fikri juga mengajak segenap insan Kimia Farma untuk terus bekerja dengan baik dan menjaga hubungan dengan lingkungan sekitar dengan baik dan tetap menjalankan aktivitas positif terutama kerohaniaan yang sudah berjalan selama ini. Karena semua itu yang akan menjadikan perusahaan ini semakin dicintai dan diberkahi sehingga Kimia Farma semakin maju dan disegani. <GK> BERITA FOTO Diklat Manajemen Dasar OLEH: Ivan Tarto Hartono G. D alam rangka meningkatkan kualitas & kinerja setiap karyawan Kimia Farma, maka telah dilangsungkan Diklat Manajemen Dasar di Kota Makassar. Adapun pada kegiatan ini langsung diikuti oleh Kimia Farma Apotek & Kimia Farma Trading Distribution wilayah Makassar, Palu dan Ambon. Diklat Manajemen Dasar berlangsung dari 9-16 November 2016 dengan jumlah peserta sebanyak 120 Orang. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman. Pak dirut berharap dengan Diklat Manajemen Dasar ini, karyawan Kimia Farma lebih siap berinovasi dan memiliki jiwa siap bersaing dengan berbagai pihak serta memupuk semangat budaya perusahaan. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 23 KRONIK Peresmian Sejumlah Apotek Baru Jaringan Apotek Kimia Farma di Makassar Kini Jadi 28 Outlet Oleh: IVAN TARTO HARTONO G. (Makassar) Menjelang berakhirnya tutup tahun 2016, jaringan Apotek Kimia Farma yang berada di bawah BM Kimia Farma Makassar bertambah beberapa outlet sehingga total saat ini menjadi 28 outlet. S eperti berkejaran dengan waktu dalam dua bulan terakhir tahun 2016 lalu, penambahan jumlah apotek yang dikelola oleh PT Kimia Farma Apotek (KFA) di lingkup BM Kimia Farma Makassar, berlangsung relatif cepat. Pada tanggal 9 November contohnya, dilakukan grand opening terhadap Apotek Kimia Farma di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Tak urung, peresmian apotek baru ini menambah daftar jumlah Apotek Kimia Farma Unit Bisnis Makassar. Langkah tersebut merupakan salah satu komitmen Kimia Farma Apotek dalam memberikan pelayanan berkualitas bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi 24 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Selatan dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan yang asli dan terjamin mutu dan kualitasnya. Dalam acara grand opening tersebut, turut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Bulukumba, Tomy Satria Yulianto beserta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba dan juga Bisnis Manajer Kimia Farma Makassar, Muhardiman. Dalam sambutannya Wakil Bupati Bulukumba mengatakan, Apotek Kimia Farma dapat membangkitkan kepedulian dan kesadaraan kolektif seluruh pemangku kepentingan dan warga masyarakat, untuk terlibat secara proaktif dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. “Selain itu, kehadiran apotek Kimia Farma ini hendaknya bisa mendapat respon baik dari masyarakat di Bulukumba,” pintanya Kegiatan grand opening Apotek Kimia Farma Bulukumba dirangkaikan dengan kegiatan bakti sosial pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi masyarakat Kabupaten Bulukumba yang merupakan wujud kepedulian Kimia Farma dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Beberapa minggu kemudian, Kimia Farma Unit Bisnis Makassar meresmikan kembali 2 outlet apotek barunya, yakni Apotek Kimia Farma Boulevard dan Apotek Kimia Farma Pengayoman yang dilakukan secara serentak. Dalam acara peresmian dua apotek baru itu dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Naisyah Tun Azikin, M.Kes; Direktur BPJS Keseharan Regional IX, Direktur PT Mandiri Inhealth, serta beberapa undangan lainnya. Dalam sambutannya, Naisyah menyatakan, Kimia Farma di Makassar sudah sangat berkembang dan hampir di setiap sudut jalanan metropolitan telah terdapat Apotek Kimia Farma. Secara khusus dia berharap manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) juga dapat membuka outlet-nya di daerah sekitaran Maritim Makassar seperti di Barombong. Di Makassar sendiri, ujar Naisyah. Puskesmas telah hadir sekitar 46 unit, 100 lebih klinik swasta dan dokter praktek keluarga yang tentunya akan menjadi pilihan masyarakat Sulsel dalam solusi pelayanan kesehatan. Kimia Farma dapat menjadi apotek jejaring beberapa Faskes Klinik I dan dokter praktek keluarga dalam penyediaan farmasi sehingga semakin meningkatkan kualitas obat dan keaslian dari obat yang diperoleh oleh masyarakat. Kegiatan grand opening Apotek Kimia Farma Boulevard dan Apotek Kimia Farma Pengayoman tersebut dibuka langsung oleh Bisnis Manager Kimia Farma Unit Bisnis Makassar, Muhardiman. Dia menjelaskan, Apotek Kimia Farma kini dilayani langsung oleh apoteker, dan dalam setiap outlet terdapat 2 orang apoteker yang selalu siap melayani masyarakat Makassar dalam konsultasi obat Selanjutnya, pada 24 Desember 2016, Apotek Kimia Farma Unit Bisnis Makassar menambah 3 buah apotek barunya, yakni Apotek Kimia Farma BTP, Apotek Kimia Farma Urip dan Apotek Kimia Farma Perintis yang sekaligus menambah jaringan Apotek Kimia Farma di Makassar saat ini menjadi 28 outlet. Yang menarik, ketiga apotek ini memiliki lokasi yang sangat strategis serta berada di tengah populasi masyarakat yang sangat padat. Apotek tersebut diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Naisyah Tun Azikin dan dihadiri juga oleh Camat Tamalate dan Lurah dan jajarannya Acara semakin semarak karena dipadukan dengan rangkaian kegiatan dengan menggelar pengobatan kesehatan gratis, pemeriksaan paps smear serta lomba mewarnai anak yang dihadiri sekitar 100 Orang. Pada malam sebelum kegiatan grand opening juga telah dilakukan pengajian bersama dengan Pesantren Hidayatulah. Grand opening terhadap 3 apotek yang berpusat di Jl Bumi Tamalanrea Permai Makassar itu diawali dengan tarian daerah Paduppa dan juga diramaikan dengan penampilan Penyanyi The Voice Indonesia, Maizura yang memukau para hadirin yang hadir. Menurut Muhardiman, Apotek Kimia Farma BTP, Kimia Farma Perintis, Kimia Farma Urip merupakan apotek kedua puluh delapan (28) di Makassar dan ke depannya akan juga dilakukan pembukaan lagi terhadap beberapa lokasi di Kota Makassar. Lokasi ketiga apotek ini sangat strategis di antaranya Kimia Farma Urip yang berdampingan dengan RS Awal Bros & RS Ibnu Sina; dan Kimia Farma Perintis yang berdekatan dengan RS Wahidin & RS Unhas serta Kimia Farma BTP yang berlokasi di kompleks perumahan yang sangat padat penduduk dan berdekatan dengan pusat perkantoran. Kehadiran ketiga apotek ini diharapkan dapat memberi kemudahan masyarakat Makassar dalam memperoleh obat yang lengkap & berkualitas dan asli. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 25 KRONIK Apotek Kimia Farma di Bali Berada di Lokasi Strategis Oleh: WAYAN LODRA (Denpasar) Pengembangan Apotek Kimia Farma di Pulau Bali, banyak diarahkan di lokasi-lokasi pariwisata seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur dan daerah lainnya yang notabene memiliki prospek lebih baik. K etika orang mendengar nama Bali maka mereka akan membayangkan akan keindahan alam dan keunikan adat budayanya yang adi luhur. Sebagai tujuan wisata utama, baik dari turis lokal maupun mancanegara, perkembangan pariwisata di Bali saat ini memang cukup pesat. Luas Pulau Bali 5.636,66 Km2 dengan jumlah penduduk + 4.126.000 jiwa yang terbagi dalam 8 Dati II Kabupaten dan 1 Kota Madya, kini sebagian besar masyarakatnya beralih terjun di bidang 26 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 pariwisata dan sebagian kecil masih bertahan di sektor pertanian. Aktivitas pariwisata di Bali belakangan makin menggeliat di berbagai basis pariwisata seperti daerah Nusa Dua, Kuta, Sanur dan Ubud. Keempat daerah ini adalah pusat kantongkantong para wisatawan dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang disuguhkan buat memuaskan para tamunya.. Berdasarkan data tersebut tak salah bila Kimia Farma Apotek terus mengepakan sayapnya merambah ke berbagai daerah kabupaten/kota yang ada di Bali. Secara fundamental pertumbuhan apotek yang paling baik dipastikan di kawasan wisata seperti Nusa Dua, Kuta, Denpasar dan Ubud. Tak sedikit jumlah outlet baru Apotek Kimia Farma telah berdiri di berbagai lokasi pariwisata yang notabene memiliki prospek lebih baik. Sampai akhir tahun 2016 Kimia Farma Apotek baru di Bali, khususnya tercatat sejumlah 17 buah, terdiri dari BM Denpasar 7 buah dan BM Nusa Dua 10 buah. Ini adalah pencapaian yang bisa dibilang luar biasa mengingat tahun sebelumnya hanya setengahnya saja. Dengan dibukanya 17 apotek tersebut, diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan obat-obatan di kawasan Bali. Diharapkan pula mampu menggangkat image Kimia Farma menjadi primadonanya masyarakat guna memenuhi ketersediaan akan obat buat kesehatan. Secara umum keberadaan Kimia Farma tetap mengedepankan mencari profit, namun masih memiliki misi sosial, sehingga hubungan Kimia Farma dengan masyarakatnya tetap terjalin dengan baik. Hal ini bisa dilihat di setiap pembukaan apotek baru, manajemen selalu mengundang pemuka adat dan pecalang/hansip di sekitar wilayah berdirinya apotek, yang memiliki peran penting bagi masyarakat sekitar untuk ikut menjaga keamanan apotek dan sekaligus ajang untuk memperkenalkan Apotek Kimia Farma di daerah bersangkutan. <GK> Kimia Farma Membuka Apotek Baru di Gianyar, Bali PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah membuka apotek baru di Jalan Raya Banjar Kapal, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, di penghujung tahun 2016. kesahatan bagi masyarakat. Apotek ini juga diharapkan dapat melayani perawatan bagi masyarakat p e n g g u n a BPJS (Badan Penyelenggara J a m i n a n Kesehatan). P ada hari Senin pekan terakhir Desember 2016 lalu, Apotek Kimia Farma Batubulan menggelar grand opening. Pada acara peresmian apotek baru ini, masyarakat tiga banjar di Desa Batubulan diberikan pelayanan kesehatan gratis. Adapun pelayanan kesehatan gratis itu di antaranya, cek gula darah,konsultasi obat dengan apoteker, cek kesehatan kulit wajah, dan sebagainya. “Target audiens kami 300 orang. Semuanya dari tiga banjar di Desa Batubulan,” ungkap salah seorang apoteker Kimia Farma di lokasi peresmian apotek tersebut. Kehadiran apotek baru ini diharapkan dapat membantu Pemda Gianyar dalam memberikan pelayanan Adapun undangan yang turut memeriahkan grand opening Apotek Kimia Farma Batubulan ini, di antaranya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PDIAI), Pengurus Cabang IAI Gianyar, serta perangkat Desa Batubulan. Manajer Apotek Kimia Farma Batubulan, Noviardi mengatakan, apotek ini akan menyediakan pelayanan terpadu, berupa klinik pratama atau pelayanan kesehatan yang ditangani para dokter spesialis. “Klinik terpadu ini akan melayani pembayaran dengan kartu BPJS juga. Namun saat ini masih proses pengurusan izin kliniknya,” ujar Noviardi. Dalam sambutannya, Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Gianyar, I Nyoman Mustika, menyatakan, apotek baru ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan lebih optimal bagi masyatakat. Khususnya dalam penyediaan obatobatan. Sebab obat merupakan komponen vital bagi masyarakat. Menurut Nyoman Mustika, penyakit yang paling sering terjadi saat ini adalah penyakit yang bersifat degeneratif. Penyakit ini muncul berdasarkan pola makan yang tidak terkontrol dengan baik, seperti tingginya kadar gula darah. Untuk menangani penyakit seperti ini, pihaknya telah bekerjasama dengan BPOM, dengan mengecek makanan yang beredar. Keberadaan Kimia Farma, diharapkan dapat menyediakan obat-obatan untuk mencegah penyakit tersebut. Ketua Ikatan Apoteker Gianyar, I Wayan Raka berharap Apotek Kimia Farma Batubulan menjadi pusat pengobatan tepat obat, tepat indikasi, tepat dosis, tepat jumlah dan tepat waktu. Kapan obat harus diberikan dan memberikan kesembuhan pada si pasien. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 27 KRONIK Apotek Kimia Farma yang ke-2 Telah Hadir di Ambon Oleh: IVAN TARTO HARTONO G. (Makassar) PT Kimia Farma Apotek telah menambah jumlah apoteknya di kota Ambon, dari yang tadinya cuma satu outlet sekarang menjadi 2 outlet, dengan diresmikannya Apotek Kimia Farma Urimesing, belum lama ini. T erhitung mulai akhir Oktober 2016 lalu, jumlah Apotek Kimia Farma yang beroperasi di Kota Ambon bertambah satu lagi sehingga kini menjadi dua apotek. Grand opening Apotek Kimia Farma yang berlokasi di kawasan Urimesing, Kotamadya Ambon tersebut dilakukan oleh Sekda Provinsi Maluku, Hamin bin Thahir mewakili Gubernur Maluku Said Assagaff. 28 dihadiri oleh 200 lebih warga Kota Ambon sendiri. Apotek Kimia Farma Urimesing ini telah memiliki layanan kesehatan yang terintegrasi mulai dari apotek yang lengkap, layanan klinik yang ditangani langsung oleh para dokter umum maupun spesialis, serta laborotorium klinik. Turut hadir dalam peresmian pembukaan apotek yang dilengkapi dengan klinik dan laboratorium klinik tersebut antara lain GM Human Capital Kimia Farma, Ika Persada; Bisnis Manager Area Makassar, Muhardiman; dan jajaran Pharmacy Manager Kimia Farma Area Makassar. Sekda saat membacakan sambutan gubernur mengatakan, grand opening apotek yang dirangkaikan dengan kegiatan bakti sosial pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi masyarakat ini adalah bentuk kepedulian perusahaan farmasi dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Saat acara grand opening Kimia Farma Urimesing Ambon ini dirangkaikan juga dengan kegiatan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan gratis yang “Kita berharap aksi sosial ini tidak hanya dimaknai sebagai aktivitas seremonial, tetapi lebih dari itu, kegiatan ini harus mampu membangkitkan G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 kepedulian dan kesadaran kolektif seluruh pemangku kepentingan dan warga masyarakat, untuk terlibat secara proaktif dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat,” paparnya. Sementara itu, GM Human Capital Kimia Farma Ika Persada mengatakan, dengan hadirnya Apotek Kimia Farma Urimesing Ambon ini diharapkan ke depan dapat bersinergi dalam pelayanan kesehatan dengan pemerintah Provinsi Maluku. <GK> KRONIK Manajemen Supply Chain Penting Saat Persaingan Bisnis Kian Ketat Pada era persaingan bisnis farmasi yang makin ketat belakangan ini, keberadaan dan peran dari supply chain management (SCM) sangat dibutuhkan. B elum lama ini, manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk menggelar acara sharing session supply chain, di Jakarta. Acara yang diisi dengan presentasi Pre Agusta Siswantoro, Direktur Supply Chain PT Kalbe Farma Tbk itu, diikuti oleh Direktur Supply Chain PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Jisman Siagian, Direksi PT KFTD dan PT KFA, serta GM Supply Chain PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Pamian Siregar. Dalam pidato pengantarnya, Jisman di antaranya menjelaskan bahwa Kimia Farma memiliki 5 pabrik obat-obatan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, Selain itu, Kimia Farma juga didukung oleh PT KFTD (Kimia Farma Trading & Distribution) yang mendistribusikan produk serta jaringan apotek Kimia Farma yang dikelola oleh PT KFA (Kimia Farma Apotek). Dalam presentasinya, Pre Agusta Siswantoro mengemukakan, kenapa perusahaan termasuk perusahaan farmasi membutuhkan supply chain? Perlu dipahami bersama bahwa supply chain biasanya mulai dibutuhkan kalau kompetisi bisnisnya mulai ketat. Sebagai ilustrasi, lanjut Pre yang dipercaya menjadi Direktur Supply Chain PT Kalbe Farma Tbk sejak tahun 2008 tersebut, kalau dulu farmasi itu seperti telor emas, marginnya besar. Dengan kondisi seperti itu maka kalau pun tidak efisien sedikit, pasti tertutup oleh margin. Pada saat itu, biasanya supply chain menjadi anak tiri. Tapi, kalau bisnisnya makin ketat seperti bisnis farmasi pada era sekarang, apalagi masuknya program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang marginnya demikian kecil, sementara perusahaan farmasi dituntut harus mampu menjaga kualitas obatnya maka peran dan keberadaan supply chain menjadi penting. “Dalam konteks seperti ini SCM bisa mengoptimalkan cost tanpa mengurangi kualitas,” ujarnya. Lazimnya, ujar Pre, di setiap perusahaan termasuk farmasi biasanya ada yang namanya creating demand, lalu ada yang full filling demand. Tugas SDM di bagian supply chain adalah mengisi demand yang sudah dibuat oleh SDM di bagian marketing. Jadi dari penyediaan raw material, produksi, sampai mendistribusikan ke tempat penjualannya. Itu pula sebabnya, supaya bisa melakukan full filling demand ini dengan optimal maka supply chain harus menguasai 4 hal. Pertama, planning, kedua sourcing, ketika production, keempat distribution. Karena itu struktur yang baik dari supply chain adalah bisa mengontrol ke 4 fungsi ini dengan optimal Kalau bisa mengontrol dengan baik maka tugas dari supply chain akan menjadi baik pula. Dan ini akan terwujud dari koordinasi yang baik di antara keempat fungsi tersebut,” pungkasnya. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 29 KRONIK Semua Pegawai Kimia Farma Dilarang Menerima Gratifikasi Direktur Gratifikasi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Giri Suprapdiono mengingatkan semua pegawai Kimia Farma mulai level rendah hingga atas, dilarang menerima gratifikasi. M anajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk, belum lama ini, kembali mengundang pejabat KPK untuk memberikan pencerahan seputar apa itu gratifikasi dan implikasi hukumnya bagi pegawai BUMN yang menerimanya. “Kimia Farma menganggap gratifikasi ini sangat penting, karena pernah ada pejabat perusahaan ini yang ditahan. Semoga ke depan tidak ada lagi pejabat Kimia Farma yang berurusan dengan penegak hokum, apalagi KPK,” kata Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman dalam kata pengantarnya. Dalam pemaparannya, Giri menjelaskan bahwa semua pegawai Kimia Farma dilarang menerima gratifikasi, bukan hanya bos-bosnya. Karena status BUMN, BUMD menurut undang-undang merupakan pegawai negeri. Sementara pegawai negeri sipil (PNS) antara lain PNS Pemda DKI, PNS di Kemenkeu dan lannya. Adapun 30 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 TNI, Polri, pegawai BI, pegawai KPK dikategorikan sebagai pegawai negeri. Perlu pula diketahui bahwa vonis hukuman terhadap penerima gratifikasi adalah hukuman pidana kurungan minimal 4 tahun, dan maksimal 30 sesuai dengan pasal 12 B UU Tipikor. Selain aparat KPK, selama ini yang berhak menangani kasus gratifikasi ini juga jaksa, dan kepolisian. “Pemberian sekecil apa pun nilainya kalau ada maksud tujuan dari pemberi dan berhubungan dan berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya (penyelenggara negara), maka pemberian tersebut adalah suap dan dapat dipidana,” tegasnya. Sejauh ini, kata Giri, terdapat tujuh kasus gratifikasi yang ditangani KPK telah berkekuatan hukum tetap. Tujuan utama dari pengaturan gratifkasi adalah untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan berwibawa serta bersih dari korupsi. Ditambahkannya, gratifikasi tidak membutuhkan pemberian uang tersebut bukan atas permintaan. Jadi kalau orang Kimia Farma ada vendor perusahaannya di luar, akan menyuplai barang ke Kimia Farma. Kemudian orang Kimia Farma bilang untuk penyediaan ini paling tidak 2,5% pajaklah untuk orang dalam maka ketika dilakukan operasi tangkap tangan (OTT) maka kedua-duanya, baik pemberi maupun penerima uang tadi bisa dijebloskan ke penjara. “Karena itu merupakan suap transaksional. Jadi kalau ada kasus suap maka baik pemberi dan penerima keduanya masuk penjara,” kata Giri menandaskan. <GK> KRONIK Peluncuran Desain RS Milik Kimia Farma di Saharjo Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Brawijaya Investama secara bersamasama me-launching desain Rumah Sakit (RS) Ibu dan Anak Brawijaya Women & Children Hospital Saharjo, yang akan dibangun di Jl. Saharjo, Jakarta. H ari itu, jajaran Direksi dan Komisaris PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Brawijaya Investama terlihat sumringah saat menyaksikan acara peluncuran desain RS Ibu dan Anak Brawijaya Women & Children Hospital Saharjo, di Jakarta. “Kimia Farma dan Brawijaya Group membangun rumah sakit ini tidak kemudian berdoa supaya banyak orang sakit. Tapi, kita berdoa semoga rumah sakit kita ini dimanfaatkan oleh orang yang sakit,” kata Komut PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Farid Husain Wadjdi saat memberikan sambutan pada acara peluncuran desain tersebut. Komut PT Brawijaya Investama, Ahmad Ganis yang mendapat giliran menyampaikan sambutannya mengaku pihaknya merasa mendapat kehormatan bisa bermitra dengan Kimia Farma untuk merealisasikan pembangunan rumah sakit di Jl Saharjo, Jakarta Selatan ini. “Karena bukan saja bidangnya yang kompatibel antara farmasi dan hospital, tapi ada kesamaan filosofi dan idealisme antara Kimia Farma dan Brawijaya Group. Jadi, bukan sekadar mencari orang, kemudian makin banyak orang yang sakit maka kita makin senang, sama sekali bukan itu!” kata Ganis menegaskan. Desain atas rumah sakit ini difokuskan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan. Selain itu, RS ini juga akan memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapetik dan rehabilitasi untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan. dilakukan dengan pola BOT (Built Operate Transfer) selama 20 tahun dan diharapkan RS akan beroperasi mulai tahun 2018 Misi desain rumah sakit ini adalah menghadirkan ruang-ruang rumah sakit yang ramah, hangat, akrab seperti di rumah; menghadirkan koreksi secara indrawi antara ruang dalam dan ruang luar, menghilangkan kesan terisolasi; membaurkan aktivitas rumah sakit dengan aktivitas seharihari, makan, minum, nongkrong, berbelanja sehingga masyarakat selalu memiliki alasan untuk singgah. Dalam perjanjian tersebut Kimia Farma akan mendapat kompensasi penggunaan lahan 50 m² untuk ruang gudang dan kegiatan usaha apotek lewat PT Kimia Farma Apotek. Lalu, obat produksi Kimia Farma mendapat prioritas pertama masuk dalam formularium RS. Sebelumnya, pada bulan Juni 2016, Kimia Farma dan Brawijaya Investama telah melakukan penandantangan kerja sama pembangunan rumah sakit, dimana kerjasama tersebut Kimia Farma akan mendapat kompensasi selama 20 tahun senilai Rp 2,5 miliar untuk tahun pertama, sejak RS beroperasi dan setelah 10 tahun mendapat tambahan kompensasi 5% dari selisih profit bersih hasil perhitungan studi kelayakan rumah sakit. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 31 KRONIK Cara SDM KF 307 Atasi Kesuntukan dalam Bekerja Oleh: BAYU HERDI AL HUDA (Banyuwangi) Di sela-sela kesibukan bekerja dan rutinitas harian, maka perlu diadakan kegiatan rekreasi untuk me-refresh lagi semangat bekerja, agar target perusahaan tercapai. Begitu yang dilakukan oleh KF 307 Banyuwangi. B anyak cara yang dilakukan suatu manajemen perusahaan untuk memompa semangat karyawannya agar mencapai target kinerja. Salah satunya adalah melakukan kegiatan outing dan rekreasi bersama. Kecamatan Bangsring. Pulau ini terletak di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali bagian utara. Pulau Tabuhan merupakan pulau tak berpenghuni sehingga menyajikan keasrian dan kealamian pantai maupun pulaunya. Begitu juga yang dilakukan oleh manajemen Apotek Kimia Farma 307 Banyuwangi, Unit Bisnis Jember, pada awal November 2016 lalu. Mereka melakukan kegiatan outing dan rekreasi bersama ke Pulau Tabuhan, Bangsring Banyuwangi. Sepanjang garis pantai akan disajikan dengan pasir pantai yang putih dan jernihnya air laut dengan angin yang sepoi sepoi. Di sepanjang perairan sekitar Pulau Tabuhan ini merupakan habitat terumbu karang dan bintang laut, sehingga merupakan spot yang bagus untuk snorkeling dan berenang. Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir ini memang lagi gencar mempromosikan wisatanya. Kondisi geografis yang ditunjang pegunungan di barat dan laut di bagian selatan dan timur menyuguhkan beberapa pesona wisata yang luar biasa. Salah satu pesona wisata laut yang populer adalah Pulau Tabuhan di 32 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Dengan menggunakan mobil dinas pada pukul 06.00 pagi, rombongan staf KF 307 bersama Pharmacy Manager, Bayu Herdi Al Huda berangkat menuju Pantai Bangsring, yaitu tempat pemberangkatan menuju Pulau Tabuhan dengan menggunakan perahu. Sebelum berangkat ke Pulau Tabuhan, seluruh staf KF 307 berdoa dan senam I-CARE bersama. Setelah melakukan pembayaran tiket, seluruh staf dibekali dengan peralatan snorkeling yaitu pelampung dan alat menyelam. Pelampung wajib dikenakan supaya aman ketika melakukan snorkeling dan selama di perahu. Akhirnya, perahu pun berangkat, selama perjalanan yang tampak hanya birunya laut dan lalu lintas kapal. Kurang lebih selama 1 jam perjalanan, perahu pun berhenti di sekitar perairan Pulau Tabuhan dan acara menikmati pemandangan terumbu karang pun dimulai. Setelah 2 jam menikmati indahnya Pulau Tabuhan, dan lusanya kembali masuk kerja, terasa pikiran dan badan menjadi fresh untuk lebih giat dan semangat dalam menjalankan aktivitas rutin sehari-hari. <GK> KRONIK Fitocare Ikut Semarakkan Lomba Kreativitas PAUD Oleh: M.C. ANWAR (Jakarta) Produk Kimia Farma Fitocare turut ambil bagian dalam menyemarakkan Lomba Merangkai Kebhinekaan dengan Limbah Kayu Bersama, di Bandung yang melibatkan anak-anak PAUD. K etua Tim Penggerak PKK Jawa Barat sekaligus Bunda PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Jawa Barat, Netty Heryawan sangat mengapresiasi inisiasi dari PT Kimia Farma (Persero), Tbk dalam hal ini diwakili oleh produk Fitocare yang bekerjasama dengan Yayasan Asmaul Husna Jawa Barat dalam menggelar Semarak PAUD 2016. Tema yang diangkat kalai ini adalah “Lomba Merangkai Kebhinekaan dengan Limbah Kayu Bersama” di Museum Geologi, Jl. Diponegoro Bandung, medio Desember 2016 lalu. Kepala Yayasan Asmaul Husna, Toteng Suhara mengaku acara lomba merangkai kebhinekaan dengan media limbah kayu ini belum terlaksana dari setiap PAUD.. “Acara lomba ini merupakan kegiatan unik yang dilakukan berkelompok. Selain meningkatkan kreativitas, lomba merangkai kayu ini juga dapat membangun gotong-royong, kerjasama, dan saling menasehati,” papar Toteng. Pun demikian, Product Manager Kimia Farma, M. C. Anwar merasa bangga berkesempatan memberikan fasilitas dan membantu membangun kreativitas anak agar mampu tumbuh dan berkembang secara positif. Di hadapan Wakil Ketua I TP PKK Kota Bandung, Camat Cibeunying Kaler, Lurah Cihaurgeulis serta jajaran pengurus Yayasan Asmaul Husna Jawa Barat, Ny. Netty acungkan jempol atas tema kegiatan yang diangkat pada semarak PAUD kali ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat berdampak pada pengasuhan dan perlindungan anak, karena melibatkan para orangtua anak. Netty mengatakan, sepanjang tahun 2014 lalu, di Indonesia terjadi 5.066 kasus kekerasan anak. Mengutip ahli, Netty mengungkapkan bahwa mendidik anak di usia dini seperti melukis di atas batu. Jika sejak kecil diberi pendidikan yang baik, niscaya anak-anak kita akan terjaga dari unsur-unsur yang merusak, seperti pornoaksi, kekerasan bullying, seks bebas, hingga narkoba. “Bagaimana bisa berdaya saing, bila anak-anak kita layu sebelum berkembang? Karenanya saya sangat mengapresiasi acara ini, yang tokoh utamanya adalah anak-anak usia dini beserta orang tuanya,” kata Netty sebelum membuka acara secara resmi. “Saya berharap acara ini bisa memberikan pemahaman baru dan kesadaran bahwa anak adalah amanah, sehingga orang tua tidak lagi memberi label anak nakal, sebelum memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya,” katanya lagi. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 33 KRONIK ASIFIT BUILT IN PROGRAM PEJUANG ASI OLEH: M. C. Anwar Product Manager OTC & Herbal (Asifit, Fitocare, Salycil) Inilah alasan seberapa pentingnya ASI eksklusif untuk tumbuh kembang bayi hingga PEMERINTAH ikut gencar mengkampanyekan pemberian ASI penuh di usia 0-6 bulan. Bahkan mungkin Anda juga sering mendengar ibu wajib untuk memberi ASI Ekslusif kepada anaknya. Tentu semuanya sudah tahu dong kalau ASI itu adalah Air Susu Ibu yang merupakan unsur unik yang dimiliki oleh setiap wanita ketika wanita tersebut dalam masa menyusui. L alu apa pentingnya ASI eksklusif untuk bayi? Sebelum menjawab pertanyaan Anda, ada baiknya kita pahami dulu tentang ASI ekslusif. ASI eksklusif adalah memberi ASI secara penuh kepada bayi usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan pendamping ASI apapun. Setelah itu pemberian ASI harus tetap diberikan hingga usia bayi 2 tahun dengan pendamping makanan seperti pisang halus atau nasi tim. Sebaiknya ibu juga jangan memberikan 34 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 bayi susu formula. Ternyata bahaya susu formula itu selain sulit dicerna oleh tubuh bayi juga mengandung bakteri yang sangat berbahaya. Selain itu juga merupakan penyebab ASI tidak keluar, karena pemberian sufor justru bisa mengurangi stimulasi terhadap keluarnya ASI. “Sesungguhnya pemberian ASI eksklusif merupakan hak setiap bayi dan sebagai seorang ibu kita wajib memenuhi hak bayi tersebut.” Manado Sampang Pentingnya ASI Eksklusif Yang Harus Anda Ketahui Seberapa besar atas pentingnya ASI eksklusif ini harus benar benar Anda pahami. Karena sangat besar sekali manfaatnya, baik manfaat bagi ibu maupun manfaat bagi tumbuh kembang si bayi. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Bagi Ibu Bagi ibu akan mempererat ikatan ibu dan anak ketika masa menyusui. Selain itu juga untuk mendorong kesadaran ibu dalam menyusui karena untuk saat ini sudah banyak ibu-ibu yang enggan untuk menyusui anak mereka dan memilih susu formula untuk bayi mereka padahal mereka dapat memberika ASI menggunakan alat bantu dalam pemberian air susu kepada sang bayi. Manfaat Pemberian Asi Eksklusif Bagi Bayi Sedangkan manfaat dan pentingnya ASI eksklusif untuk bayi adalah sebagai sumber nutrisi dan gizi yang sangat baik untuk tumbuh kembang sang bayi. Ingat! tidak ada makanan dan minuman yang cocok bagi bayi selama masa menyusui kecuali Air Susu Ibu, karena didalamnya terdapat kandungan nutrisi lengkap yang memang benar-benar dibutuhkan oleh bayi, terlebih lagi terdapat antibodi alami yang terkandung di dalam ASI. Antibodi ini bisa membantu mencegah adanya infeksi ataupun gangguan kesehatan pada buah hati. Untuk hal tersebut di atas nama Kimia Farma yang merupakan salah satu BUMN Farmasi dengan salah Satu produk Pelancar ASI yaitu ASIFIT ikut mensukseskan Program ASI Ekslusif dengan membuat kegiatan – kegiatan seminar dengan komunitas BIDAN dengan Tema “PEJUANG ASI” di hampir seluruh daerah seIndonesia. Adapun seminar yang baru saja ASIFIT lakukan diantaranya: 1. Seminar Sehari di Manado dengan Maudy Koesnaedy 11 Oktober 2016 dengan 1000 peserta 2. Seminar Sehari di Sampang dengan Maudy Koesnaedy 22 Oktober 2016 dengan 800 peserta 3. Seminar Sehari di Ambon dengan Denada Tambunan 22 Oktober 2016 dengan 650 peserta 4. Seminar Sehari di Indramayu dengan Prof. Dr. Wila Chandrawila 20 November 2016 dengan 800 peserta 5. Ditutup dengan Deklarasi Pejuang ASI di KOTA Bandung dengan Narasumber Dr. Boyke Dian Nugraha dan IBu Gubernur Jabar dengan 1000 peserta Alhamdulillah semua kegiatan di atas berjalan dengan sukses berkat dukungan dari semua insan Ambon Indramayu Bandung Kimia Farma, dan semoga ASIFIT bisa terus memberikan manfaat bagi Ibu-ibu Muda dalam Proses Menyusui sehingga melahirkan generasi generasi yang cerdas dan berkualitas. <GK> G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 35 KRONIK ASIFIT BUILT IN PROGRAM AYO DUKUNG ASI EKSLUSIF Oleh: M. C. ANWAR (PRODUCT MANAGER MOTHER & CHILD) Menyemarakkan Akhir Tahun 2016, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk membuat BIG Event yang bertempat di Trans Studio Mall Bandung Tema BIG event tersebut yaitu “ Sehat dan Cantik Bersama Kimia Farma” acara berlangsung mulai tanggal 23—25 Desember 2016. P ada 23 Desember 2016 acara ini dibuka dengan dimeriahkan serangkaian kegiatan mulai hari jumat dengan peluncuran varian baru produk kosmetika Venus atau Re- Launching “Venus Two Way Cake” dengan menghadirkan Brand Ambassador baru yaitu Atiqah Hasiholan. Tanggal 24 Desember 2016 diadakan talkshow bersama Brand Ambassador Venus yaitu Atiqah Hasiholan dan Brand Ambassador Marcks Bedak Allysa Soebandono. 36 G E M A K A E F E D I S I 4 4 TA H U N 2 0 1 7 Acara puncak pada tanggal 25 Desember 2016 dipersembahkan oleh OTC Herbal dengan Produknya ASIFIT menghadirkan Talkshow Kata Dokter “Ayo dukung ASI Ekslusif yang dipandu oleh host dokter terkenal yaitu dr. Boyker Nugraha. Talkshow akan membahas mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif, apa manfaat bagi Ibu&anak dan kiat-kiat agar ASI lancar selama masa menyusui eksklusif 2 tahun. Acara ditutup dengan penampilan Yovie n Nuno. Talkshow ini menghadirkan nara sumber: 1. Ibu Atalia “Ridwan Kamil”, istri dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil. 2. dr Utami Roesli, dokter yang mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan & mengkampanyekan ASI eksklusif 3. Ibu Indar Wamindari, seorang Ibu yang mempunyai cerita unik tentang hidupnya yang berlimpah ASI saat menyusui, hingga saking melimpahnya ASI nya tersebut, Ibu Indar mendonorkan ASI nya bagi bayi laki-laki yang tidak mampu 4. Sogie Indraduaja, seorang artis yang saat ini aktif dalam mengkampanyekan peran AYAH ASI dalam kesukseskan pemberiak ASI Eksklusif. 5. Ketua Ikatan Bidan Indonesia kota Bandung, yang memilki prestasi anggota bidan delima terbaik se Indonesia yang berperan baik dalam mengsosialisasikan ASI Eksklusif. 6. GM SBU Marketing PT. Kimia Farma (persero) Tbk, yang akan memaparkan bagaimana Kimia Farma memproduksi ASIFIT, produk herbal Kimia Farma terkemuka yang mengandung Ekstrak Daun katuk untuk melancarkan ASI meningkatkan produksi ASI yang saat ini sudah menjadi pilihan pertama di seluruh Indonesia sebagai pelancar dan peningkat produksi ASI. <GK> PA BEBERAUKUNG ND HAL PE IENDLY R F ECO I LINGKUNGAN D KERJA ANDA Alihkan komputer Anda ke modus tidur (sleep mode) ketika Anda pergi untuk jangka waktu yang singkat untuk menghemat 60-70% daya listrik. Bijaklah dalam menggunakan air. Jika keran bocor menetes satu tetes per detik, dengan memperbaikinya Anda dapat menyimpan 2700 galon air per tahun. Sejumlah air itu cukup untuk 100 kali mandi selama 10 menit. Matikan lampu ketika tidak digunakan dan menginstal sensor di kantor-kantor dan ruang konferensi agar secara otomatis mematikan saat tidak ada kegiatan Gunakan gelas yang dapat digunakan kembali, dan Anda bisa menghemat 500 gelas sekali pakai per orang setiap tahun Satu ton kertas daur ulang bisa menyelamatkan 7 pohon atau 60 ribu galon air. Jika semua kertas koran didaur ulang, Go paperless. kita bisa menyelamatkan Fakta Kertas: 250 juta pohon setiap • Untuk memproduksi 16 rim kertas, tahun. Melalui 3R harus menebang 1 batang Pohon (kayu). (Reduce, Reuse, • 1 Pohon menghasilkan oksigen untuk Recycle) sampah 3 orang bernafas. maka akan • Setiap Jam, dunia kehilangan 1.732,5 mengurangi hektar hutan karena ditebang untuk jumlah menjadi bahan baku kertas. sampah yang Bijaklah dalam menggunakan dihasilkan dan kertas. Kurangi pemakaian kertas baru. meningkatkan Gunakan kertas bekas untuk mencetak kesejahteraan dokumen yang kurang penting/draft. masyarakat. ECO-FRIENDLY Membangun sistem & perilaku ramah lingkungan www.kimiafarma.co.id AOC-I/VI/2014/ZA/POS-01