PERANCANGAN LINGKUNGAN FISIK DAN TATA LETAK FASILITAS LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK-ASPEK ERGONOMI 1 Azzahra Daulika Dermawan, 2 Eri Achiraeniwati Ir., MM, dan 3 Yanti Sri Rejeki ST., MT 1,2,3 Teknik Industri, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 Email: [email protected], [email protected]@gmail.com, [email protected] Abstract. Analysis Laboratory Work Design and Ergonomics (Lab APK & E) Bandung Islamic University (Unisba) is one of the laboratories that are within the scope of the Industrial Engineering of Unisba. Lab APK & E Unisba serve as a means to analyze and design a working system and ergonomic equipment. Activities undertaken in this laboratory is teaching and learning activities such as practicum and response. Physical working environment is everything that exists around the workers who can influence him in performing the duties imposed, such as light levels, temperature, humidity, and noise levels. Research on the physical environment of work on Lab APK & E Unisba obtained an average yield amounted to TUS1 natural lighting, and TUS2 TUU at 7.47 Lux, 7.93 Lux, 8.03 Lux. Artificial lighting at 30.07 Lux, temperature and humidity of 25.01 0C and 61.33%, the noise level of 51.58 dBA. Obtained results of the research that has been done on these aspects of ergonomics that the necessary improvements based on the physical environmental factors work to improve the comfort Lab APK & E Unisba. Keyword : Ergonomics, Physical working environment, Comfort Abstrak. Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi (Lab APK & E) Universitas Islam Bandung (Unisba) merupakan salah satu Laboratorium yang berada dalam ruang lingkup Program Studi Teknik Industri Unisba. Lab APK & E Unisba berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis dan merancang suatu sistem kerja dan peralatan yang ergonomis. Aktivitas yang dilakukan di dalam Laboratorium ini adalah kegiatan belajar mengajar seperti kegiatan praktikum dan responsi. Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, seperti tingkat pencahayaan, suhu, kelembaban udara, dan tingkat kebisingan. Penelitian mengenai lingkungan fisik kerja pada Lab APK & E Unisba didapatkan hasil rata-rata pencahayaan alami sebesar untuk TUS1, TUU dan TUU2 sebesar 7.47 Lux, 7.93 Lux, 8.03 Lux. Pencahayaan buatan sebesar 30.07 Lux, suhu dan kelembaban udara sebesar 25.01 0C dan 61.33 %, tingkat kebisingan sebesar 51.58 dBA. Didapatkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai aspek-aspek ergonomi bahwa diperlukan perbaikan-perbaikan berdasarkan faktor-faktor lingkungan fisik kerja untuk meningkatkan kenyaman Lab APK & E Unisba. Kata kunci : Ergonomi, Lingkungan Fisik Kerja, Kenyamanan A. Pendahuluan Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan alat, cara kerja dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya (Sutajaya, 2007). Ergonomi dapat meminimasi dampak negatif pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan ergonomi berbagai penyakit akibat kerja, kecelakaan, pencemaran, keracunan, ketidak-puasan kerja, kesalahan unsur manusia, bisa dihindari (Devi, 2011). Salah satu aspek ergonomi yang berpengaruh dengan kualitas hasil belajar mengajar yaitu lingkungan fisik kerja dengan memperhatikan tata letak dan desain ruangan dalam suatu tempat proses belajar mengajar. Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi (Lab APK & E) Universitas Islam Bandung (Unisba) merupakan salah satu Laboratorium yang berada dalam ruang lingkup Program Studi Teknik Industri Unisba. Lab APK & E Unisba berfungsi sebagai sarana untuk menganalisis dan merancang suatu sistem kerja dan peralatan yang ergonomis. Aktivitas yang dilakukan di dalam Laboratorium ini adalah kegiatan belajar mengajar seperti kegiatan praktikum dan responsi. Ruangan Lab APK & E Unisba memiliki ukuran 10.5 m x 8.5 m dengan luas 89.25 2 m . Laboratorium ini memiliki jumlah lampu sebanyak 10 buah, dengan lima buah lubang cahaya (jendela), lima buah ventilasi udara dan dua buah kipas angin. Terdapat display antropometri yang keadaannya sudah usang. Penempatan fasilitas Laboratorium seperti meja, kursi dan peralatan praktikum yang belum tertata dengan rapi. Kondisi ruangan Laboratorium saat ini dinilai belum memenuhi standar untuk proses praktikum. Hal ini dilihat dari penerangan lampu dalam ruangan yang kurang terang karena hanya memiliki ukuran tingkat pencahayaan ruangan sebesar 57 Lux, yang seharusnya sebuah Laboratorium memiliki tingkat pencahayaan sebesar 300 Lux. Kurangnya sirkulasi udara menyebabkan ruangan berdebu dan temperature ruangan tinggi. Suhu Laboratorium saat ini sebesar 26.20C sedangkan untuk standar sebuah ruangan yaitu sebesar 250C - 260C. Ruangan praktikum Laboratorium terasa sempit karena penataan dan penempatan fasilitas Laboratorium yang belum tertata dengan rapi. Selain itu berdasarkan pengamatan pada Lab APK & E Universitas lain terdapat beberapa alat praktikum yang belum tersedia untuk mendukung terlaksananya praktikum. Salah satunya belum tersedia ruang simulasi iklim untuk mensimulasikan kondisi dalam situasi lingkungan kerja para pekerja saat bekerja. Berdasarkan uraian diatas, adapun tujuan dari penulisan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui lingkungan fisik kerja ruangan Lab APK & E Unisba saat ini. 2. Mengetahui kondisi display ruangan Lab APK & E Unisba saat ini. 3. Mengetahui penempatan tata letak ruangan Lab APK & E Unisba saat ini. 4. Mengetahhui kondis Lab APK & E di Perguruan Tinngi lain. 5. Mengidentifikasi kelengkapan peralatan pendukung praktikum. 6. Membuat perancangan lingkungan fisik kerja dan tata letak ruangan Lab APK & E Unisba yang ideal. B. Landasan Teori 1. Ergonomi Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasiinformasi mengenai sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman, dan nyaman (Sutalaksana,2006). 2. Lingkungan Fisik Kerja Lingkungan kerja fisik adalah kondisi-kondisi pekerjaan yang menyenangkan terlebih lagi semasa jam kerja yang akan mempengaruhi jam pegawai dan kesungguhannya dalam bekerja. menyatakan bahwa pihak manajemen yang ingin menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, perlu memberikan perhatian pada penataan ruang kerja secara fisik seperti peralatan kerja, penerangan, kebisingan dan kenyamanan, sehingga nantinya dapat meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan karena karyawan merasa betah dalam bekerja (Tuka, 2009). Indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2009) sebagai berikut. 1. Penerangan atau cahaya di tempat kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu di perlukan cahaya yang terang tapi tidak menyilaukan, cahaya yang kurang jelas mengakibatkan penglihatan kurang jelas sehingga pekerjaan menjadi lambat dan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan. 2. Sirkulasi udara di tempat kerja Udara disekitar tempat kerja harus segar karena dapat memberikan rasa sejuk dan segar bekerja, sebaliknya apabila udara kotor akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan mempercepat proses kelelahan. 3. Kebisingan di tempat kerja Suara bising mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. 4. Musik di tempat kerja Musik harus disesuaikan dengan suasana, waktu, dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja, karena musik yang tidak sesuai diperdengarkan di tempat kerja akan menganggu kosentrasi kerja. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengolahan data lingkungan fisik kerja terdiri dari pengolahan data pencahayaan alami dan buatan, suhu, kelembaban udara dan kebisingan. Pengolahan data ini bertujuan melihat nilai rata-rata setiap faktor lingkungan fisik kerja untuk kemudian dilihat apakah faktor-faktor tersebut memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat pencahayaan, suhu dan kelembaban udara dan tingkat kebisingan dilakukan selama tiga kali per hari sesuai dengan jadwal praktikum yang dilakukan di Lab APK & E Unisba yaitu pada pukul 08.00 – 11.00 WIB, 11.00 – 14.00 WIB dan 14.00 – 17.00 WIB. Dilakukan pengukuran tingkat pencahayaan selama dua hari, yaitu: Pengukuran hari ke-1 Dilakukan pada hari sabtu tanggal 30 Juli 2016. Kondisi pada hari ke-1 cuaca cerah, sinar matahari yang masuk kedalam ruangan Lab APK & E cukup banyak. Pengukuran hari ke-2 Dilakukan pada hari senin tanggal 8 Agustus 2016. Kondisi hari ke-2 cuaca sedikit mendung mulai pukul 08.00-17.00 WIB, terjadi gerimis pada pukul 14.00 – 14.40 WIB. 1. Tingkat Pencahayaan Alami Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang bersumber dari cahaya matahari yang masuk melalui jendela atau ventilasi di suatu ruangan. Data pencahyaan alami didapat melalui penentuan titik ukur. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil rata-rata pengukuran tingkat pencahayaan alami hari ke-1 ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Rata-rata Tingkat Pencahayaan Alami Hari Ke-1 Rata-rata Waktu (WIB) TUS 1 TUU TUS 2 08.00-11.00 7.47 7.93 8.03 11.00-14.00 14.27 16.67 17.20 14.00-17.00 15.33 16.58 16.95 Grafik tingkat pencahayaan alami Lab APK & E Unisba hari ke-1 ditampilakan pada Gambar 1. Pencahayaan Alami Grafik Pencahayaan Alami Lab APK & E Unisba 20.00 TUS 1 10.00 TUU TUS 2 0.00 08.00 - 11.00 11.00-14.00 14.00-… Gambar 1 Tingkat Pencahayaan Alami Lab APK & E Unisba Hari Ke-1 2. Tingkat Pencahayaan Buatan Pengolahan data ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencahayaan pada lampu yang terdapat di tempat tersebut. Pengolahan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pencahayaan buatan, untuk mengatasi ketidaksediaan pencahayaan alami. Pencahyaan buatan ini ditujukan pada pemilihan lampu yang gunakan untuk kemudian diketahui jumlah lampu yang harus dipasang agar bisa menutupi kebutuhan pencahayaan di Lab APK & E Unisba. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil rata-rata pengukuran tingkat pencahayaan buatan hari ke-1 ditampilkan pada Tabel 2 Tabel 2 Hasil Rata-rata Tingkat Pencahayaan Buatan Hari Ke-1 Waktu (WIB) Rata-rata 08.00-11.00 30.07 11.00-14.00 31.85 14.00-17.00 30.16 Grafik tingkat pencahayaan buatan Lab APK & E Unisba hari ke-1 ditampilakn pada Gambar 2. Pencahayaan Buatan 32.00 31.50 Grafik Pencahayaan Buatan Lab APK & E Unisba 31.00 30.50 Rata-Rata 30.00 29.50 08.00-11.00 11.00-14.00 14.00-14.00 Gambar 2 Tingkat Pencahayaan Buatan Lab APK & E Unisba Hari Ke-1 3. Suhu dan Kelembaban Udara Pengolahan data suhu dan kelembaban udara bertujuan untuk mengetahui kesesuaian suhu dan kelembaban udara suhu ruangan Lab APK & E Unisba. Standar mikro (dalam ruangan) suhu berkisar 250C – 260C. Sedangkan standar mikro (dalam ruangan) kelembaban udara berkisar 50% - 60%. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil rata-rata pengukuran suhu dan kelembaban hari ke-1 ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Rata-rata Pengukuran Suhu dan Kelembaban Hari Ke-1 Rata-rata Waktu (WIB) Suhu Kelembaban 08.00-11.00 25.01 61.33 11.00-14.00 26.15 59.50 14.00-17.00 25.81 57.00 Grafik suhu dan kelembaban udara Lab APK & E Unisba hari ke-1 ditampilakn pada Gambar 3 dan Gambar 4. 26.50 Suhu Lab APK & E Unisba 26.00 Suhu 25.50 25.00 SUHU 24.50 BKA 24.00 BKB 08.00-11.00 11.00-14.00 14.00-17.00 Gambar 3 Grafik Suhu Lab APK & E Unisba Hari Ke-1 Kelembaban Udara Lab APK & E Unisba 60.00 Kelembaban Udara 80.00 40.00 Kelembaban Udara 20.00 BKA 0.00 08.00-11.00 11.00-14.00 14.00-17.00 BKB Gambar 4 Kelembaban Udara Lab APK & E Unisba Hari Ke-1 4. Kebisingan Standar mikro (dalam ruangan) tingkat kebisingan berkisar 45 dBA – 50 dBA. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil rata-rata pengukuran tingkat kebisingan hari ke-1 ditampilkan pada Tabel 4. Tabel 4. 4 Hasil Rata-rata Pengukuran Tingkat Kebisingan Hari Ke-1 Waktu (WIB) Rata-rata 08.00-11.00 51.58 11.00-14.00 52.70 14.00-17.00 52.34 Tingkat Kebisingan Grafik tingkat kebisingan Lab APK & E Unisba hari ke-1 ditampilkan pada Gambar 4.15 dan Gambar 5 55.00 Tingkat Kebisingan Lab APK & E Unisba 50.00 Rata-rata Kebisingan BKA 45.00 40.00 08.00-11.00 11.00-14.00 14.00-17.00 Gambar 5 Tingkat Kebisingan Lab APK & E Unisba Hari Ke-1 D. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan fisik kerja pada Lab APK & E Unisba. diantaranya yaitu tingkat pencahayaan (pencahayaan alami dan buatan), suhu, kelembaban udara dan tingkat kebisingan. 2. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan mengenai lingkungan fisik kerja didaptkan hasil rata-rata tingkat pencahayaan alami untuk TUU, TUS 1 dan TUS 2 sebesar 7.47 Lux, 7.93 Lux, 8.03 Lux. Sedangkah hasil rata-rata dari pencahayaan buatan adalah sebesar 30.07 Lux. Hal ini menunjukkan bahwa pencahayaan Lab APK & E Unisba belum memenuhi standar pencahayaan. Dimana standar pencahayaan ruangan laboratorium yang ideal adalah sebesar 300 Lux. 3. Hasil rata-rata dari suhu dan kelembaban udara sebesar 25.01 0C dan 61.33 %. Hal ini menunjukan bahwa suhu dapat memenuhi standar suhu dalam ruangan pada kisaran (2526 0C). Sedangkan untuk kelembaban memiliki ukuran standar kelembaban sebesar 5060 %. Hal ini menunjukkan bahwa kadar air dalam ruangan dikatakan cukup tinggi. 4. Diperoleh hasil rta-rata tingklat kebisingam sebesar 51.58 dBA yang menunjukkan bahwa hasil penelitian ini berada di luar standar kebisingan dalam ruangan yaitu 45-50 dBA. 5. Berdasarkan hasil pembahasan dari faktor-faktor lingkungan fisik kerja diperlukan perancangan perbaikan untuk menghasilkan ruangan yang ergonomis sehingga meningkatkan produktivitas hasil belajar di Lab APK & E Unisba. E. Daftar Pustaka Apple, J.M. 1997. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Terjemahan Nurhayati M.T. Mardiono. Bandung : ITB. Bridger, dkk. 2009. Introduction to Ergonomics. Mc. Graw Hill: Singapore. Chengalur, S.N., Rodgers.S.H, Bernard.T.E., 2004, “Human Reliability and Information transfer” dalam Kodak’s Ergonomic Design for People at Work, second edition. Devi, L.M. 2011. Evaluasi Faktor Lingkungan Kerja Fisik dan K3 Dengan Ergonomic Assesment pada pembuatan Waterfall Panel (Studi Kasus : PT Alstom Power ESI). Surabaya. Iridiastadi, Hardianto. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Karwowski, Waldemar dan Marras, Wiliam S.2006, The Occupatioal Ergonomics Handbook, CRC Press LLC: New York. Kroemer, K.H.E, dan Grandjean, E. 2000. Fitting The Task To The Human; A Textbook Of Occupational Ergonomics. 5 th Edition. U.K: Taylor & Francis. Lechner, N. 2007. Heating, Cooling, Lighting : Metode Desain untuk Arsitektur. Nu’man, A.H. 2013. Perencanaan Tata Letak Fasilitas. Bandung : UPT. Pusat Pembinaan dan Laboratorium Bahasa Unisba. OSHA, 2012, Heat Stress, Minnesota Department of Labour and Industry Minnesota. Pulat, B. M. 1997. Fundamentals of Industrial Ergonomics. New Jersey: Prentice Hall International. Sanders, & McCormick.1993, Human Factors In Engineering and Design, 7 th.ed.,McGrawHill, Inc. Sedarmayanti. 2009. Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Bandung : CV. Mandar Maju. SNI. No. 03-2396-1991 : Tata Cara Perancangan Penerangan Alami Siang Hari Untuk Rumah Dan Gedung. SNI 03-6575-2001 : Tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan. Sutajaya, I Made. 2007. Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Pemahaman Terhadap Ergonomi Dalam Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Biologi Universitas pendidikan Ganesha. Bali. Sutalaksana, dkk. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. ITB. Bandung. Tuka, Veronika. 2009. Kajian Ergonomi Tentang Lingkungan Fisik Kerja. Prosiding seminar Keselamatan pada Stasiun Kerja. Wickens, dkk. (2004). Design and Analysis: A Researcher’s Handbook(4th Ed.). Prentice Hall. Widiastuti, Febriana. 2009. Penilaian Faktor Fisik Lingkungan Kerja Di Bagian Produksi Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Di PT. Phapros Tbk. Semarang.