BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apa yang terjadiiiiiiiiiiiiiii buuuung,,,,.. ahaaaaaaaaaaaaaaiiiii yak yak yak PSIKOLOGI SOSIAL 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Psikologi Sosial Psikologi sosial berasal dari kata psikologi dan sosial. Pengertian psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Adapun pengertian sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan nonindividualis.1 Sedangkan pengertian psikologi sosial menurut beberapa ahli sebagai berikut: 1. Hubert Bonner dalam bukunya “Social Psychology” menyatakan “Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.“ 2. Michener & Delamater (1999) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia. 3. Sherif & Sherif dalam bukunya “An Outline of Social Psychology” memberikan definisi sebagai berikut “psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam kaitannya dengan situasisituasi perangsang sosial.” Dalam definisi ini, tingkah laku telah dihubungkan dengan situasi-situasi perangsang sosial. 4. Shaw & Costanzo (1970) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsangrangsang sosial. 5. Boring, Langveld, and Weld dalam bukunya “ Foundations of Psychology” berpendapat bahwa: “Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari individu manusia dalam kelompokknya dan hubungan antara manusia dengan manusia.” 6. Kimball Young (1956) menyatakan bahwa : “Psikologi sosial adalah studi tentang proses interaksi individu manusia.” Jadi, pengertian psikologi sosial adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai pengaruh hubungan individualis terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Psikologi sosial memfokuskan diri terutama pada pemahaman sebab-sebab 1 PSIKOLOGI SOSIAL 2 perilaku dan pemikiran sosial, yaitu faktor pembentuk perasaan, perilaku, dan pikiran kita dalam berbagai situasi sosial. B. Asal Usul Psikologi Sosial Pada tahun 1924 Floyd Allport menulis sebuah buku yang berjudul sosial psikologi. Buku ini mengemukakan suatu pendapat bahwa perilaku sosial dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kehadiran orang lain dan tindakan-tindakan orang lain. Dalam buku ini, Allport mendeskripsikan tentang topik-topik penelitan yang berhubungan dengan perilaku sosial,yaitu topik konformitas sosial, topik kemampuan individu dalam memahami emosi orang lain, dan topik pengaruh audien terhadap kinerja penyelesaian tugas. Setelah buku yang ditulis oleh Allport, perkembangan ilmu psikologi sosial menjadi lebih pesat. Banyak topik-topik baru bermunculan yang selanjutnya dikembangkan metode pe pada periodenelitian yang relevan dengan topik-topik tersebut. Pada saat perang dunia ke II mengalami kemandegan dan selanjutnya menunjukkan perkembangan lebih lanjut pada periode pertengahan1940 dan periode1950 an. Pada periode ini perkembangan Psikologi sosial ditunjukkan dengan mulainya dilakukan terhadap pengaruh kelompok pada perilaku individu, hubungan ciri-ciri kepribadian dan perilaku sosial dan perkembangan teori disonansi kognitif dan leon festinger pada tahun 1957. Setelah masa perang dunia kedua berakhir, seorang pakar psikologi sosial yang jenius Kurt Levin, memelopori perkembangan ilmu psikologi sosial kearah bidang-bidang yang bersifat terapan. Untuk mengembangkan ilmu psikologi sosial kearah yang lebih bermanfaat secara langsung bagi kesejahteraan manusia, maka kemudian didirikan organisasi yang disebut dengan Society for the Pshychological of Social isswes. Pada periode 1960-an, para pakar psikologi sosial mulai mengarahkan perhatiannya pada topik persepsi sosial, agresi, kemenarikan dan cinta, pengambilan keputusan dalam kelompok dan perilaku membantu orang lain (pro sosial). Pada 1970-an, para pakar psikologi sosial mengembangkan topik-topik baru berhubungan dengan perilaku diskriminasi jenis kelamin, proses atribusi dan perilaku lingkungan. Pada periode 1990-an, pakar psikologi sosial mulai mengembangkan secara lebih nyata aspek terapan seperti aspek kesehatan, hukum, perilaku organisasi. Seperti juga banyak terjadi dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora perkembangan psikologi sosial mengarah pada perkembangan ilmu dan konteks wacan kritis. Psikologi sosial kritis berupaya untuk memahami, menjelaskan, meramaikan, dan merekayasa perilaku manusia dalam konteks sosial berdasarkan tujuan pencapaian perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat. PSIKOLOGI SOSIAL 3 C. Ruang Lingkup Psikologi Sosial Ruang lingkup Psikologi Sosial diantaranya yaitu: Pengaruh sosial terhadap proses individual Yaitu, keberadaan seseorang dalam kelompok atau norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi persepsi, motivasi, proses belajar, sikap (attitude), sifat (atribusi) seseorang. Proses-proses individual bersama Yaitu seperti bahasa, sikap sosial, kepercayaan, prasangka, dll, yang terdapat pada sejumlah individu yang berada bersama dalam suatu kelompok atau masyarakat. Studi tentang interaksi kelompok Yaitu mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan hubungan individu baik dalam kelompok maupun antar kelompok seperti kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoritas, konformitas, kerjasama, kompetisi, dll. D. Kedudukan Psikologi Sosial dengan ilmu sosial lainnya Sebelum lahirnya psikologi sosial, gejala perilaku manusia dipelajari dalam ilmu antropologi dan sosiologi. Antropologi mempelajari manusia sebagai suatu keseluruhan. Obyek material antropologi adalah umat manusia dan obyek formalnya adalah studi tentang produk-produk budaya umat manusia. Antropologi mencoba menerangkan hakikat perilaku manusia dengan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan berbagai suku dan bangsa. Karena manusia tidak bisa terlepas dari pengaruh lingkungan maka antropologi penting sekali artinya untuk psikologi sosial. Berbeda dengan antropologi, sosiologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari lingkungan yang terbatas seperti keluarga, desa, masyarakat di suatu wilayah tertentu, karena setiap manusia selalu terkait dengan lingkungan masyarakat tertentu, maka pengaruh sosiologi pun sangat besar dalam psikologi sosial. Sasaran penelitian psikologi sosial adalah tingkah laku manusia sebagai individu. Inilah yang membedakan psikologi sosial dan antropologi dan sosiologi yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari masyarakatnya. PSIKOLOGI SOSIAL 4 E. Manfaat Psikologi Sosial Munculnya cabang ilmu psikologi sosial ini tentunya diharapkan tidak hanya berhenti pada tataran teori semata. Namun, lebih jauh dari itu dengan hadirnya kajian mengenai konsep manusia yang dikaitkan dengan kehidupan sosialnya akan mampu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari kajian psikologi sosial ini. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah: 1. Memberikan gambaran kepada manusia, tentang bagaimana manjalin kehidupan bermasyarakat yang ideal. Hal ini terkait antara kodrat manusia sebagai makhluk individu yang sekaligus juga sebagai makhluk sosial. 2. Mencegah terjadinya konflik ditengah kehidupan masyarakat. Sebab, dengan memahami psikologi sosial bisa mengatasi kesenjangan ego yang muncul dari setiap individu dalam hubungannya dengan masyarakat. 3. Memberikan solusi ketika muncul konflik di tengah masyarakat. Dengan memahami konsep yang ada dalam psikologi sosial, kita bisa mengetahui karakter suatu masyarakat. Sehingga ketika muncul sebuah konflik di tengah masyarakat akan mudah ditemukan solusi sebagai jalan tengah dari permasalahan yang ada tersebut. 4. Sebagai pedoman masyarakat, dalam mengelola setiap perbedaan yang muncul di tengah masyarakat. Dengan demikian, pada nantinya setiap perbedaan yang ada tersebut bisa digunakan sebagai modal untuk mencapai tujuan bersama. Bukan sebaliknya, menjadikan perbedaan yang ada untuk memicu perselisihan di antara sesama anggota masyarakat. PSIKOLOGI SOSIAL 5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Teruske broooo PSIKOLOGI SOSIAL 6