2.1.4 Basis Data

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Dalam subbab ini akan dijabarkan mengenai teori umum yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini.
2.1.1 Definisi Data
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2001, p239), data adalah keterangan
atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian untuk analisis atau kesimpulan.
2.1.2 Definisi Informasi
Informasi merupakan data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai
dengan keperluan tertentu (Amsyah, 2005, p2).
2.1.3 Sistem
Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi sistem, definisi analisis
sistem, dan definisi perancangan sistem.
2.1.3.1 Definisi Sistem
Menurut Pressman (2010, p151) sistem adalah suatu kumpulan elemenelemen yang terorganisir untuk mencapai tujuan tertentu dengan cara memproses
informasi yang tersedia.
8
9
Sedangkan menurut O’Brien dan Marakas (2009, p26), sistem adalah
seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas, yang saling
bekerja sama untuk mencapai seperangkat tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output secara terorganisir.
2.1.3.2 Definisi Analisis Sistem
Menurut Octaviani(2010, p27) Analisis sistem adalah sebuah proses
penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponenkomponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui
permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga
dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem
tersebut.
Pada proses analisis sistem dikenal beberapa tahap yaitu:
a.
Identifikasi masalah yang ada pada sistem.
b.
Memahami cara kerja sistem.
c.
Melakukan analisa.
d.
Melaporkan hasil analisa sistem.
2.1.3.3 Definisi Perancangan Sistem
Menurut Whitten dan Bentley(2010, p33), perancangan sistem merupakan
proses penspesifikasian atau konstruksi teknis dan rancangan solusi untuk
kebutuhan bisnis yang telah diidentifikasi pada tahap analisis sistem. Pada tahap ini,
komponen yang telah dipisahkan pada tahap analisis sistem disatukan kembali
menjadi sebuah sistem yang lengkap dengan adanya beberapa modifikasi seperti
10
penambahan, pengurangan, dan perubahan komponen yang memiliki korelasi
dengan sistem.
2.1.4 Basis Data
Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum mengenai basis
data, siklus hidup dari sebuah basis data, arsitektur basis data, tahapan dalam
merancang basis data, dan keuntungan basis data.
2.1.4.1 Definisi Basis Data
Menurut Connolly dan Begg(2010, p65), basis data adalah kumpulan data
yang saling terhubung dan terdeskripsi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari suatu organisasi.
Sedangkan menurut Octaviani(2008, p24), Basis Data adalah sekumpulan
data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan susunan tertentu serta
disimpan dalam media penyimpanan komputer.
2.1.4.2 Siklus Hidup Basis Data
Siklus Basis Data adalah sebuah proses yang sangat terkait dengan siklus
pengembangan sistem informasi. Menurut Connolly dan Begg(2010, p313), tahapan
dari siklus pengembangan sistem basis data adalah sebagai berikut:
11
Gambar 2.1 Diagram Siklus Hidup Basis Data
a. Database Planning
Database Planning adalah kegiatan manajemen yang memungkinkan
siklus pengembangan sistem basis data untuk direalisasikan seefisien dan
seefektif mungkin.
b.
Definisi Sistem
Definisi sistem menjelaskan ruang lingkup dan batasan dari sistem basis
data yang akan dibuat serta pandangan pengguna terhadap sistem sistem
basis data.
c. Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan
Analisis dan pengumpulan kebutuhan adalah proses pengumpulan dan
analisis informasi tentang bagian dari organisasi yang akan didukung
12
oleh sistem basis data, dan menggunakan informasi itu untuk
mengidentifikasi kebutuhan terhadap sistem yang baru. Terdapat banyak
teknik untuk mengumpulkan informasi ini yang disebut fact-finding
technique diantaranya:
1) Mempelajari Dokumentasi
Mempelajari dokumentasi berguna untuk memperoleh wawasan
mengenai kebutuhan organisasi terhadap basis data, mengidentifikasi
bagian dari organisasi yang terkait dengan masalah, dan memahami
sistem yang sedang berjalan.
2) Wawancara
Wawancara adalah teknik fact-finding yang paling populer dan umum
digunakan. Teknik ini memungkinkan pengumpulan informasi secara
tatap muka.
3) Observasi
Observasi adalah teknik yang mudah digunakan untuk mengumpulkan
data terhadap pertanyaan dan sesuai dengan kebutuhan sistem
berdasarkan keterangan pengguna.
4) Riset
Riset adalah teknik yang digunakan untuk mengkaji masalah. Riset
dapat menggunakan informasi terkini seperti internet, buku, dan buku
referensi.
5) Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dan informasi yang bisa
didapatkan secara cepat dari banyak responden yang dikelola dengan
13
beberapa kontrol melalui pemberian pertanyaan. Ada dua tipe
pertanyaan yaitu format bebas dan format terikat.
d.
Database Design
Database Design adalah proses perancangan yang akan mendukung misi
perusahaan dan tujuan misi untuk sistem basis data yang diperlukan. Pada
tahap ini akan dirancang basis data secara konseptual, logikal, dan fisikal.
e.
DBMS Selection
DBMS Selection adalah pemilihan suatu perangkat lunak DBMS yang
tepat untuk mendukung sistem basis data.
f. Application Design
Application Design adalah tahap untuk merancang tampilan untuk
pengguna dan program aplikasi yang digunakan untuk mengakses basis
data.
g. Prototyping
Prototyping adalah tahap untuk membangun model kerja sementara pada
sistem basis data.
h. Implementasi
Implementasi adalah tahapan penerapan atau implementasi rancangan
basis data fisikal beserta rancangan aplikasinya.
i. Data Conversion and Loading
Conversion and Loading adalah proses mentrasfer data yang ada ke
dalam basis data baru dan mengkonversi setiap aplikasi yang ada untuk
dijalankan pada sistem baru.
14
j. Testing
Testing adalah proses menjalankan sistem basis data dengan tujuan
menemukan kesalahan.
k. Operational Maintenance
Operational Maintenance adalah proses pemantauan dan pemeliharaan
sistem basis data berikut instalasi perangkat lunak terbaru guna menjaga
performa sistem.
2.1.4.3 Arsitektur Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p86), terdapat tiga tingkatan arsitektur
basis data
atau yang dikenal dengan Three-Level ANSI-SPARC Architecture.
Ketiga tingkatan arsitektur tersebut antara lain:
a. Level eksternal
Tingkat ini merupakan cara pandang pengguna terhadap basis data.
Tingkat ini menggambarkan bagian dari basis data yang relevan bagi
pengguna tertentu.
b. Tingkat Konseptual
Tingkat ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam basis data dan
hubungan antar data.
c. Tingkat Internal
Tingkat ini merupakan representasi fisik dari basis data yang
menggambarkan bagaimana data disimpan dalam basis data.
15
Gambar 2.2 Tiga Level ANSI SPARC
2.1.4.4 Tahapan Perancangan Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), metodologi perancangan basis
data terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu :
a. Perancangan Basis Data Konseptual
Perancangan Basis Data Konseptual adalah proses membangun model
data yang digunakan dalam suatu perusahaan, serta terbebas dari semua
pertimbangan fisik. Tahap ini dimulai dengan pembuatan model data
konseptual
organisasi
yang
secara
keseluruhan
terbebas
dari
implementasi DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform
perangkat keras, tingkat kerja, dan masalah fisikal lainnya. Tahapan yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
Langkah 1 : Merancangan model data konseptual
1) Mengidentifikasi tipe entitas.
2) Mengidentifikasi tipe relasi.
16
3) Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas
atau relasi.
4) Menentukan domain atribut.
5) Menentukan atribut yang termasuk candidate key dan primary
key.
6) Pertimbangkan
penggunaan
konsep
enhanced
modeling
(optional).
7) Memeriksa model dari redudansi.
8) Memvalidasikan model konseptual lokal terhadap transaksi
pengguna.
9) Meninjau model data konseptual lokal dengan pengguna.
b. Perancangan Basis Data Logikal
Perancangan Basis Data Logikal adalah proses merancang model data
yang digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan pada model data
yang spesifik, tetapi terbebas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik
lainnya.
Langkah 2 : Membuat sebuah model data Logikal
1) Membuat relasi untuk model data logikal.
2) Memvalidasikan relasi dengan menggunakan normalisasi.
3) Memvalidasikan relasi terhadap transaksi pengguna.
4) Memeriksa batasan integritas.
5) Meninjau model data logikal dengan pengguna.
6) Menggabungkan model data logikal ke model data global .
7) Memeriksa perkembangan untuk masa yang akan datang.
17
c. Perancangan Basis Data Fisikal
Perancangan Basis Data Fisikal adalah proses menghasilkan deskripsi
implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, menggambarkan
hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk
mencapai akses yang efisien terhadap data, dan setiap kendala integritas
terkait dan langkah-langkah keamanan.
Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal untuk target DBMS.
1) Merancang relasi-relasi dasar.
2) Merancang representasi dari derivered data.
3) Merancang kendala umum.
Langkah 4 : Merancang representasi fisik.
1) Menganalisis transaksi.
2) Memilih organisasi file.
3) Memilih indeks.
4) Estimasi kebutuhan disk space.
Langkah 5 : Merancang user views.
Langkah 6 : Merancang mekanisme keamanan.
Langkah 7 : Mempertimbangkan pengenalan dari kontrol redudansi.
Langkah 8 : Mengawasi dan menyesuaikan sistem Operasional.
2.1.4.5 Keuntungan Basis Data
Menurut Date(2000, p15) keuntungan dari sistem basis data adalah sebagai
berikut :
18
a. Compactness
Media penyimpanan pada sistem basis data bersifat elektronik atau digital
sehingga penggunaan kertas sebagai media penyimpanan dapat
diminimalisir.
b. Kecepatan
Dengan menggunakan komputer, data dapat diambil dan diperbaharui
jauh lebih cepat daripada yang dilakukan oleh manusia.
c. Meningkatkan produktivitas
Dengan menggunakan sistem basis data, produktivitas dalam sebuah
organisasi dapat meningkat karena pemrosesan dilakukan dengan
menggunakan mesin yang memiliki kinerja yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan manusia.
d. Akurasi data
Dengan menggunakan sistem basis data, data yang ditampilkan jauh lebih
akurat dan bersifat up to date.
2.1.5 Web Database
Menurut Kurniawan(2001, p3), Web database merupakan sistem penyimpanan
data yang dapat diakses oleh bahasa pemrograman tertentu. Namun tidak seperti sistem
basis data konvensional yang hanya ditujukan untuk platform tertentu, web database
dapat diakses oleh aplikasi-aplikasi web yang dikembangkan dengan tag HTML atau
script yang bersifat server-side seperti PHP. Kemampuan untuk mengintegrasikan
basis data ke dalam aplikasi yang dapat diakses menggunakan web browser inilah yang
menjadikan suatu basis data bisa menjadi web database.
19
2.1.6 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2010, p415), Normalisasi adalah teknik merancang
basis data untuk memproduksi satu set hubungan dengan sifat yang diinginkan dengan
mengingat kebutuhan data dari suatu perusahaan. Tujuan normalisasi adalah untuk
mengidentifikasi satu set hubungan yang cocok untuk mendukung data perusahaan.
Karakteristik dari satu set hubungan tersebut adalah :
a. Jumlah minimal atribut yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan data
perusahaan.
b. Atribut-atribut yang memiliki hubungan logis atau yang disebut functional
dependency dalam satu tabel yang sama.
c. Tingkat redudansi minimal yang ditandai dengan setiap atribut hanya
didefenisikan sekali selain atribut yang merupakan foreign key.
Normalisasi dilakukan dengan cara menganalisis tabel dari primary key dan
functional dependency melalui serangkaian aturan sehingga basis data dapat
dinormalisasikan menjadi beberapa tingkat. Tiga tingkatan dasar normalisasi yang
disarankan adalah First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), dan Third
Normal Form (3NF). Tingkat yang lebih tinggi seperti Boyce Codd Normal Form
(BCNF), Fourth Normal Form (4NF), dan Fifth Normal Form (5NF) tidak perlu
dilakukan. Penjelasan lebih lanjut dari tiga tingkat dasar normalisasi adalah sebagai
berikut :
a. First Normal Form (1NF)
Unnormalized Form (disingkat UNF) adalah tabel yang memiliki satu atau
lebih kelompok data yang berulang. Sedangkan First Normal Form (1NF)
adalah UNF yang sudah dinormalisasikan sehingga tidak ada kelompok data
berulang. Cara menghilangkan kelompok data berulang adalah sebagai
20
berikut:
1) Memasukkan data yang tepat ke kolom kosong pada baris-baris yang
mengandung data berulang.
2) Mengganti setiap data berulang dengan atribut kunci dan diletakkan pada
tabel terpisah.
b. Second Normal Form (2NF)
Second Normal Form (2NF) adalah tabel yang sudah dalam bentuk 1NF dan
setiap atribut yang bukan primary key bergantung penuh pada primary key.
c. Third Normal Form (3NF)
Third Normal form adalah tabel yang sudah dalam bentuk 2NF dan setiap
atribut yang bukan primary key tidak bergantung secara transitif pada primary
key.
2.1.7 DBMS
Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai definisi dari DBMS, komponen
penyusun dari DBMS, dan keuntungan dari DBMS.
2.1.7.1 Definisi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p66), DBMS(Database Management
System) adalah sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengatur akses ke basis data. Selain
itu, DBMS juga dapat meningkatkan sistem keamanan, integritas data pada basis
data, recovery data, dan memberikan deskripsi data yang terdapat pada database.
21
Menurut Manino(2004,p7),
Database Management System adalah
kumpulan dari perangkat lunak yang mendukung pembuatan, penggunaan,
penyimpanan, pengambilan, dan perbaikan pada basis data.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database
Management System adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa perangkat
lunak yang membantu user dalam mendefinisikan, membuat, memelihara,
mengatur, menyimpan, dan menghapus data dari basis data.
2.1.7.2 Komponen DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2010, p69), DBMS memiliki lima komponen
penting yaitu:
a. Hardware (perangkat keras)
Dalam menjalankan aplikasinya, DBMS memerlukan perangkat keras
seperti sebuah komputer
pribadi, sebuah mainframe, dan jaringan
komputer. Spesifikasi perangkat keras yang di gunakan untuk DBMS
tergantung dari apa yang dibutuhkan dari suatu organisasi. Walaupun
sebuah DBMS memiliki standari minimal perangkat keras untuk dapat
dijalankan, tetapi dukungan perangkat keras yang lebih baik akan
mempengaruhi kinerja dari DBMS itu sendiri.
b. Software (perangkat lunak)
Perangkat lunak yang merupakan komponen DBMS terdiri dari perangkat
lunak DBMS itu sendiri dan beberapa aplikasi pendukung yang ada di
dalamnya seperti sistem operasi dan aplikasi yang digunakan untuk
jaringan jika DBMS tersebut terhubung dengan jaringan. Pada dasarnya,
aplikasi pendukung pada DBMS ditulis dengan menggunakan bahasa
22
pemprograman generasi ketiga seperti C++, C, Java, atau bahasa
pemprograman generasi keempat seperti SQL.
c. Data
Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS. Data berfungsi
sebagai penghubung antara komponen mesin dengan manusia sebagai
pengguna.
d. Prosedur
Prosedur mengacu kepada instruksi dan aturan untuk merancang dan
mengoperasikan basis data. Prosedur yang ada dalam bais data
diantaranya :
1)
Login ke DBMS.
2)
Menggunakan fasilitas DBMS tertentu atau aplikasi pendukung
lainnya.
3)
Mulai dan memberhentikan DBMS.
4)
Membuat salinan dari basis data yang ada.
5)
Memberikan umpan balik saat terjadi error pada software maupun
hardware.
6)
Mengubah stuktur tabel, mengatur basis data yang berada di
beberapa
media
penyimpanan,
meningkatkan
performa,
dan
membuat arsip di media penyimpanan sekunder.
e. Manusia
Manusia adalah orang-orang atau pelaku yang terlibat dalam sebuah
sistem basis data. Terdapat beberapa kategori pengguna dalam sebuah
sistem basis data yaitu:
23
1)
Data Administrator (DA)
Data administrator adalah orang yang bertanggung jawab untuk
mengelola sumber data termasuk perencanaan, pengembangan, dan
pemeliharaan basis data. Seorang Data administor juga ikut ambil
bagian dari perancangan basis data konseptual dan logikal.
2) Database Administrator (DBA)
Database Administrator adalah orang yang bertanggung jawab
dalam realisasi fisik dari basis data, termasuk perancangan dan
implementasi fisik basis data, keamanan dan kontrol integritas,
pemeliharaan dari sistem operasional, dan memastikan kinerja
aplikasi berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.
3)
Database Designer
Database designer terbagi menjadi dua jenis yaitu logical database
designer dan physical database designer. Logical database designer
bertugas mengidentifikasi entitas, atribut, relasi antar entigas, dan
batasan-batasan pada data yang disimpan dalam basis data. Physical
database designer bertugas mengimplementasikan rancangan basis
data logikal dibuat secara fisik atau secara nyata.
4) Application Developer
Saat basis data telah diimplementasikan ke dalam DBMS, seorang
application developer bertugas membuat program aplikasi untuk
mengakses basis data untuk kemudian melayani fungsi-fungsi yang
diperlukan untuk end user.
24
5)
End User
End user merupakan pengguna akhir dari basis data
dan
memperoleh informasi dengan cara mengakses basis data.
2.1.7.3 Keuntungan DBMS
Menurut Connolly dan Begg(2010, p99), Database Management System
menjanjikan beberapa keuntungan dalam penggunaannya diantaranya:
a. Mengatur redudansi data
Salah satu keuntungan menggunaan basis data adalah mengurangi
redudansi data atau tingkat duplikasi data. Dengan menggunakan DBMS,
tingkat redudansi data dapat diminimalisir sehingga dapat menghemat
memori pada media penyimpanan fisikal.
b. Konsistensi data
Dengan mengurangi tingkat redudansi maka bepengaruh pada tingkat
konsistensi data. Semakin sedikit tingkat redudansi data maka semakin
akurat juga tingkat konsistensi dari data yang terdapat dalam basis data.
c. Penggunaan data bersama
Basis data yang terintegrasi memungkinkan organisasi untuk mengakses
data secara bersamaan sehingga mempercepat dalam penyampaian
informasi karena mengakses sumber data yang sama. Biasanya data
hanya dimiliki oleh bagian atau departemen tertentu saja dalam suatu
organisasi, tetapi dengan DBMS hanya dengan memiliki hak akses saja
seseorang dapat mengetahui data yang diperlukan tanpa harus meminta
datanya kepada bagian atau departemen tertentu.
25
d. Integritas data
Dengan adanya constraint atau batasan dari data yang ada dalam basis
data, maka tingkat integritas dari data yang berada di dalam basis data
lebih terjamin integritasnya.
e. Meningkatkan keamanan
Dalam DBMS, terdapat fasilitas yang mengatur akses misalnya otorisasi
untuk mengakses, menambah, mengubah, dan menghapus. Dengan
demikian setiap pengguna DBMS tidak dapat melakkukan sesuatu yang
bukan menjadi haknya.
f. Meningkatkan Standarisasi
Agar memudahkan pengguna dalam mengoperasikan DBMS, maka perlu
dibuat sebuah standar dan dokumentasi yang jelas. Standarisasi yang
dibuat sepert bentuk format data untuk pertukaran data, ketentuan
penamaan, standar dokumentasi, prosedur pembaharuan, dan pengaturan
akses.
g. Skala ekonomi
Menggabungkan semua data operasional ke dalam sebuah basis data dan
membuat beberapa aplikasi yang mengakses satu sumber data dapat
mengurangi jumlah pengeluaran organisasi yang akhirnya dapat
meningkatkan skala ekonomi.
h. Keseimbangan konflik kebutuhan
Pengguna atau suatu bagian dalam organisasi mungkin memiliki
kebutuhan yang tidak sama dengan kebutuhan pengguna lainnya. Dengan
adanya DBMS memungkinkan dibuatnya keputusan mengenai desain dan
penggunaan operasional basis data secara keseluruhan.
26
i. Meningkatkan akses data dan tanggapan
Untuk mendapatkan informasi tertentu dari basis data tidak perlu staf ahli
untuk membuat perangkat lunak yang bertujuan membaca informasi yang
dinginkan. Pengguna dapat mengakses langsung ke basis data hanya
dengan menuliskan perintah menggunakan bahasa SQL(Structured Query
Language).
j. Meningkatkan produktifitas
DBMS menyediakan banyak fungsi-fungsi standar yang memungkinkan
seorang programmer dapat menuliskan fungs tersebut dalam suatu
instruksi pada program aplikasi. Pada tingkatan utama, DBMS
menyediakan rutinitas untuk mengendalikan fungsi-fungsi yang membuat
seorang pembuat program untuk berkonsentrasi pada fungsi yang lebih
spesifik yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa harus mengkhawatirkan
implementasi pada tingkatan yang lebih rendah. Banyak DBMS yang
memberikan lingkungan generasi ke empat yang berisi alat-alat untuk
menyederhanakan pengembangan dari aplikasi basis data. Hal ini
meningkatkan
produktifitas
programmer
dan
mengurangi
waktu
pengembangan serta penghematan biaya.
k. Meningkatkan pemeliharaan
DBMS memisahkan deskripsi data dari aplikasi sehingga perubahan yang
terjadi pada deskripsi data tidak akan mengubah aplikasi yang telah
dibuat. Hal ini dikenal dengan istilah independensi data.
l. Meningkatkan konkurensi data
Penggunaan DBMS memungkinkan banyak pengguna untuk mengakses
basis data secara bersamaan. DBMS mengatur akses data yang dilakukan
27
secara bersamaan dari banyak pengguna yang berbeda agar data yang
ditampilkan tetap konsisten dan memiliki integritas ke setiap pengguna
yang sedang melakukan akses ke basis data.
m. Meningkatkan fungsi backup dan recovery data
DBMS meyediakan fasilitas untuk mengurangi kegagalan sistem atau
aplikasi program, yaitu fasilitas backup dan restore. Fasilitas ini sangat
bermanfaat untuk menjaga isi dari basis data jikalau terjadi kesalahan
sistem, kerusakan perangkat keras, dan kerusakan perangkat lunak yang
menyebabkan DBMS berhenti beroperasi.
2.1.8 Structured Query Language
Menurut Connolly dan Begg(2010, p184), Structured Query Language atau
biasa disebut SQL adalah bahasa yang dirancang untuk menggunakan hubungan antar
data dengan mengubah input menjadi output yang dibutuhkan. Secara umum, SQL
terbagi atas dua sub bahasa, yaitu DML(Data Manipulation Language) dan DDL
(Data Definition Language).
2.1.8.1 Data Definition Language (DDL)
Menurut Connolly dan Begg(2010, p92), Data Definition Language atau
yang biasa disebut DDL adalah bahasa yang mengizinkan DBA(Database
Administrator) atau pengguna untuk mendeskripsikan dan memberikan nama
kepada sebuah entitas, atribut, dan relasi atau hubungan data yang dibutuhkan oleh
aplikasi, dan juga menentukan data apa saja yang terkait dengan entitas atau atribut
yang dibuat untuk menjaga integritas, dan batasan-batasan untuk meningkatkan
keamanan pada basis data.
28
Setiap database memiliki database schema yang didefinisikan dengan
menggunaan DDL. DDL digunakan untuk membuat schema baru atau
memanipulasi
schema
yang
ada.
Setelah
DDL
yang
digunakan
untuk
mendifinisikan atau mengubah schema yang ada, keluaran yang dihasilkan dari
DDL tersebut akan disimpan di dalam sebuah tabel spesial yang dinamakan System
Catalog. System Catalog terintegrasi dengan meta-data, meta-data sendiri adalah
data yang mendsekripsikan objek dari database dan membuat lebih mudah untuk
mengakses atau memanipulasi objek tersebut. Meta-data berisi definisi dari record,
data item, dan objek lain yang dibutuhkan oeh DBMS. Biasanya DBMS akan
melihat ke system catalog sebelum mengakses data dari database.
2.1.8.2 Data Manipulation Language (DML)
Menurut Connolly dan Begg(2010, p92), Data Manipulation Language atau
yang biasa disebut DML adalah bahasa yang berisi sekumpulan fungsi atau sintaks
yang mendukung dalam proses manipulasi data yang berada di dalam basis data.
Berikut beberapa contoh operasi manipulasi data yaitu:
a. Memasukkan data ke dalam database.
b. Memodifikasi data yang ada di dalam database.
c. Mengambil data yang berada di dalam database.
d. Menghapus data yang terdapat di dalam database.
Manipulasi data berdampak eksternal, konseptual, dan internal dari
database. Bagian dari DML yang mengambil data dari database biasa disebut
dengan query language. Query language dapat didefinisikan sebagai bahasa tingkat
tinggi yang digunakan untuk mengambil data sesuai dengan keinginan pengguna.
Berdasarkan bentuk pengambilan datanya, DML dibagi menjadi dua:
29
a. Prosedural DML
Prosedural DML adalah bahasa yang mengizinkan pengguna untuk
memberikan permintaan kepada sistem tentang data apa saja yang
dibutuhkan dan bagaimana cara untuk mendapatkan data tersebut.
Prosedural DML secara umum sudah ada dalam bahasa pemrograman
tingkat tinggi sepert SQL.
b. Nonprosedural DML
Nonprosedural DML adalah bahasa yang diperuntukan bagi pengguna
yang lebih mementingkan data apa saja yang diperlukan dibanding
dengan bagaimana cara data itu didapatkan. Nonprosedural DML jauh
lebih mudah dipelajari dan digunakan jika dibandingkan dengan
prosedural DML.
2.1.9 Entity Relationship Modeling
Menurut Connoly dan Begg (2010, p371),
Entity Relationship Modeling
merupakan salah satu tahap penting dalam proses perancangan sebuah basis data.
Entity Relation Modeling digunakan untuk menggambarkan struktur logikal dari
basis data yang direpresentasikan ke dalam bentuk diagram yang disebut Entity
Relationship Diagram, serta menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk
memahami bagian dari beberapa komponen dalam perancangan basis data. Dalam
implementasinya, Entity Relationship Modelig memiliki beberapa komponen
penyusun diantaranya:
a. Tipe entitas
Tipe entitas adalah sekumpulan objek dengan sifat atau properti yang sama
yang didentifikasi oleh perusahaan dan bersifat independen. Dalam sebuah
30
sistem basis data terdiri dari banyak tipe entitas yang dapat diidentifikasi
dari nama dan daftar propertinya. Dalam prakteknya, tidak ada standar baku
yang digunakan untuk menentukan tipe entitas sehingga setiap perancang
memiliki cara pandang masing-masing untuk menentukan tipe entitas yang
ada dalam sebuah sistem.
Gambar 2.3 Tipe Entitas
b. Tipe relasi
Tipe relasi adalah sebuah set hubungan antara satu tipe entitas atau lebih
dengan tipe entitas lain, dimana setiap relasi atau hubungan antar tipe entitas
mendeskripsikan fungsi atau proses. Tipe relasi disimbolkan dengan sebuah
garis yang menghubungkan antar tipe entitas dan diberi nama sesuai dengan
relasinya.
Gambar 2.4 Tipe Relasi
31
Banyaknya entitas yang terhubung atau berpartisipasi dalam satu relasi
disebut Degree of relationship.Degree of Relationship terdiri dari 4 macam
yaitu :
1) Binary relationship, yaitu hubungan antar dua tipe entitas.
2) Ternary relationship, yaitu hubungan antar tiga tipe entitas.
3) Quarternary relationship, yaitu hubungan antar empat tipe entitas.
4) Unary relationship, hubungan antar satu tipe entitas di mana tipe
entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang
berbeda. Kadang disebut juga recursive relationship. Untuk
menghilangkan ambiguitas, dapat diberikan sebuah role names untuk
mengidentifikasikan keterkaitan tipe entitas dalam sebuah relasi.
c. Atribut
Attribut merupakan sifat-sifat dari sebuah tipe entitas atau sebuah tipe relasi.
Setiap atribut mempunyai batasan nilai yang disebut dengan domain atribut.
Atribut dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis:
1) Simple Attribute
Simple Attribute adalah atribut yang terdiri dari satu komponen
tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Simple Attribute dikenal juga
dengan nama Atomic Attribute.
2) Composite Attribute
Composite Attribute
adalah atribut yang terdiri dari beberapa
komponen, dimana masing-masing komponen memiliki keberadaan
yang independen.
32
3) Single-valued Attribute
Single-valued Attribute adalah atribut yang mempunyai nilai tunggal
untuk setiap kejadian.
4) Multi-valued Attribute
Multi-valued Attribute adalah atribut yang mempunyai beberapa nilai
untuk setiap kejadian.
5) Derived Attribute
Derived Attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang dihasilkan
dari satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak harus berasal dari
satu entitas.
6) Key
Key adalah atribut yang bersifat unik yang berfungsi untuk
mengidentifikasi suatu tipe entitas. Pada pemodelan entitas dikenal
beberapa istilah key, antara lain: (Indrajani, 2011, p41)
 Super Key : Atribut atau himpunan atribut yang mengidentifikasi
secara unik tuple-tuple yang ada dalam relasi.
 Candidate Key : Atribut dari super key yang memiliki kriteria
untuk dapat mengidentifikasikan sebuah relasi secara unik.

Composite Key : Candidate key yang terdiri dari dua atau
lebih atribut.

Primary
Key
:
Candidate
key
yang
dipilih
untuk
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu entitas
secara unik.

Alternate Key : Candidate key yang tidak terpilih menjadi
primary key.
33

Foreign Key : Atribut dari sebuah tabel yang menggabungkan
diri ke tabel lain.
d. Strong and Weak Entity Type
Strong entity type adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak bergantung
pada tipe entitas lain. Sedangkan Weak entity type adalah tipe entitas yang
keberadaannya bergantung pada tipe entitas yang lain.
Gambar 2.5 Strong and Weak Entity
e. Structural Constraints
Constraint merupakan batasan-batasan yang berlaku dalam sebuah
relationship. Tipe utama dari batasan di dalam relasi disebut dengan
multiplicity. Multiplicity adalah jumlah atau kisaran kejadian yang mungkin
dari suatu tipe entitas yang berhubungan dengan kejadian tunggal dari jenis
entitas terkait melalui hubungan tertentu. Jenis-jenis multiplicity adalah
sebagai berikut : (Connolly dan Begg, 2010, p386)
34
1)
One-to-One (1:1) Relationship
Gambar 2.6 One-to-One Relationship
Pada Gambar 2.6 dapat dilihat bahwa A hanya terhubung one-to-one
(1:1) dengan C, sedangkan B juga hanya terhubung one-to-one (1:1)
dengan D. Sehingga dari gambar di atas notasi multiplicity nya dapat
digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.7 One-to-One Relationship Notation
2)
One-to-Many (1:*) Relationship
Gambar 2.8 One-to-Many Relationship
Pada Gambar 2.8 dapat dilihat bahwa B terhubung one-to-many
dengan D dan E. Sehingga dari gambar di atas notasi multiplicity nya
dapat digambarkan sebagai berikut:
35
Gambar 2.9 One-to-Many Relationship Notation
3)
Many-to-Many (*:*) Relationship
Gambar 2.10 Many-to-Many Relationship
Pada Gambar 2.10 dapat dilihat bahwa A terhubung one-to-many
dengan D dan E, sedangkan E terhubung one-to-many dengan A dan
B sehingga dari entitas Group 1 dan entitas Group 2 terhubung
many-to-many. Notasi multiplicity nya adalah sebagai berikut :
Gambar 2.11 Many-to-Many Relationship Notation
2.1.10 Data Flow Diagram
Menurut Whitten (2010, p317), data flow diagram merupakan sebuah metode
untuk menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem dan proses kerja yang berjalan
36
dalam sistem tersebut. Terdapat empat komponen penyusun dalam sebuah DFD
diantaranya:
a. Entitas eksternal
Enttias eksternal menggambarkan orang, unit organisasi, sistem luar, dan
organisasi luar yang berinteraksi dengan sistem. Entitas eksternal
memberikan input ke dalam sistem dan menerima output dari sistem. Entitas
eksternal dilambangakan dengan segi empat.
Gambar 2.12: Simbol Entitas Eksternal
b.
Proses
Proses menggambarkan operasi logikal mengenai transformasi input
menjadi output yang terjadi dalam sistem.
Gambar 2.13 Simbol Proses
c.
Data Store
Data store menggambarkan tempat penyimpanan data. Pada dasarnya, data
sotre merupakan sesuatu tentang bagaimana sebuah organisasi menyimpan
data operasional. Data store dapat berupa file, database, file dalam kabinet,
arsip, dll.
Gambar 2.14 Simbol Data Store
37
d.
Aliran data
Aliran data menggambarkan input ke dalam proses atau output dari proses.
Aliran data juga merepresentasikan perubahan yang terjadi dalam data store.
Gambar 2.15 Simbol Aliran Data
Dalam penggunaan data flow diagram dalam pemodelan proses, terdapat
dua tingkatan pemodelan sistem diantaranya :
i. Diagram konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan proses penting yang
terjadi dalam sistem termasuk input dan output yang dihasilkan dari
suatu proses. Diagram konteks merupakan gambaran umum mengenai
proses kerja yang ada dalam sistem.
ii.
Diagram nol
Diagram nol merupakan rincian dari diagram konteks. Pada diagram nol
berisi rincian input, proses, dan output yang dihasilkan dari sistem. Pada
diagram nol akan direpresentasikan secara detail mengenai proses yang
ada dalam sistem serta entitas eksternal yang terlibat dalam proses
tersebut.
38
2.1.11 Diagram Aliran Dokumen
Diagram aliran dokumen merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan
urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Simbol-simbol standar yang
digunakan pada diagram aliran dokumen menurut Mulyadi (2001:60), dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Notasi Pada DAD (Diagram Aliran Dokumen)
Nama
Simbol
Deskripsi
Awal atau akhir DAD.
Titik Terminal
Simbol ini menunjukkan
tempat-tempat dalam
Proses
sistem informasi yang
mengolah atau mengubah
input menjadi output.
Simbol ini
menggambarkan
Keputusan
keputusan yang harus
dibuat dalam proses
pengolahan data.
Simbol ini
menggambarkan arah atau
Garis Alir
aliran dari proses yang ada
dalam sebuah sistem
informasi.
39
2.1.12 State Transition Diagram
Menurut Pressman(2010, p502), STD mengindikasikan bagaimana sistem
memberlakukan kebiasaan sebagai sebuah konsekuensi kejadian di luar. Untuk
menyelesaikannya, STD merepresentasikan banyak mode perilaku pada sistem dan
jenis transisi yang dibuat dari suatu state ke state lain. STD menyediakan dasar untuk
pemodelan perilaku. Notasi-notasi yang digunakan pada STD antara lain:
Tabel 2.2 Notasi Pada STD (State Transition Diagram)
Nama
Simbol
Deskripsi
Simbol ini menunjukkan
keadaan atau hal yang
State
akan dilakukan.
Simbol ini menunjukkan
Perubahan state
yang kepada state
selanjutnya.
2.2
TEORI KHUSUS
2.2.1 Internet
Menurut Sebesta (2010,
p27), internet merupakan kumpulan komputer dan
perangkat lain yang terhubung lewat protokol yang memungkinkan untuk
berkomunikasi satu sama lain.
Menurut Wang dan Katila(2003, p3), internet merupakan jaringan global dengan
jumlah perangkat yang sangat besar yang menghubungkan segala jenis jaringan dari
beragam organisasi di dunia seperti universitas, kantor pemerintahan, korporasi,
perpustakaan, laboratorium penelitian, dan rumah pribadi.
40
Sedangkan menurut Kurose dan Ross(2009, p2), internet merupakan jaringan
komputer yang mengkoneksikan ribuan dari jutaan perangkat komputer di seluruh
dunia dimana masing-masing perangkat menjalankan protokol untuk pengiriman dan
penerimaan informasi Terdapat dua protokol penting dalam internet yaitu
TCP(Transmission Control Protokol) dan IP(Internet Protokol).
Dapat disimpulkan bahwa internet atau interconnection network ialah jaringan
global yang menghubungkan jaringan komputer di seluruh dunia yang menggunakan
protokol resmi (TCP/IP) untuk melakukan proses pengiriman dan peneriman
informasi.
2.2.2 World Wide Web
Menurut Sebesta(2010, p26), world wide web atau yang sering disebut web
merupakan sekumpulan dokumen yang saling terhubung yang disimpan di dalam web
server dan diakses melalui web browser. Web merupakan layanan internet yang paling
banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti FTP, gopher, news, dan
email.
Menurut Eaglestone dan Ridley(2001, p3), web adalah aplikasi yang terdapat
pada internet yang berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam mengakses
informasi dan menjalankan program yag tersimpan di dalam komputer melalui atau
menggunakan koneksi internet.
Menurut Kurniawan(2001, p2), web merupakah suatu set aplikasi komunikasi
dan sistem perangkat lunak yang memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a. Terletak pada Internet host dan client.
b. Menggunakan protokol TCP/IP
c. Mengikuti model client server untuk komunikasi data dua arah.
41
d. Memungkinkan client untuk dapat mengakses server dengan berbagai
protokol seperti HTTP, FTP, Telnet, dan Gopher.
e. Memungkinkan client untuk dapat mengakses informasi dalam berbagai
media seperti teks, audio, dan video.
2.2.3 Uniform Resource Locator(URL)
Menurut Sebesta (2010, p31), Uniform Resource Locator atau URL merupakan
rangkaian karakter menurut suatu format tertentu yang digunakan pada web browser,
email client, dan perangkat lunak lainnnya untuk mengidentifikasi alamat suatu
dokumen dalam internet. URL pertama kali diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada
tahun 1991. Tujuan URL dibuat ialah untuk memudahkan dalam proses pengalamatan
suatu dokumen ke dalam web dan mempermudah pengaksesan dokumen melalui
internet.
Terdapat tiga komponen penting dalam URL yaitu : (Mitchell, 2013)
a.
Protokol URL
Protokol URL mendefinisikan protokol jaringan yang digunakan dalam
proses pengaksesan dokumen yang diinginkan. Protokol bertugas mengatur
komunikasi komputer client dengan web server.
b.
Alamat server
Alamat server menunjukan alamat DNS atau IP address tempat dokumen
disimpan.
c.
Lokasi
Lokasi URL menunjukkan alamat spesifik tempat dokumen berada dalam
alamat server.
42
2.2.4 HTML
Menurut Eaglestone dan Ridley(2001, p5), HTML adalah sebuah bahasa mark
up yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser.
Menurut Kurniawan(2001, p7), HTML merupakan singkatan dari HyperText
Markup Languange. HTML digunakan untuk membangun suatu halaman web.
Sekalipun banyak orang menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML
sebenarnya sama sekali bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dalam
namanya, HTML adalah suatu bahasa mark up. HTML digunakan untuk melakukan
mark up atau penandaan terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan
untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai.
2.2.5 PHP
Menurut Sebesta(2010, p45), PHP merupakan pemrograman server-side yang
secara spesifik diperuntukkan untuk pengembangan aplikasi web. PHP memungkinkan
akses yang mudah ke dokumen HTML karena kode program diinterpretasikan pada
sisi web server sebelum dokumen HTML ditampilkan di client. PHP memiliki koleksi
fungsi yang berlimpah yang membuatnya menjadi bahasa pemrograman yang cocok
digunakan dalam pengembangan aplikasi perangkat lunak berbasis server.
Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode
PHP. Permintaan tersebut akan dikirimkan kepada server, kemudian server akan
mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta oleh client (Saputra, 2011,
p5).
43
Welling dan Thompson(2005, p4) menambahkan bahwa, “PHP memiliki
kelebihan dibandingkan bahasa pemrograman server side lainnya”. Kelebihan PHP
diantaranya:
a.
Performa tinggi
PHP mempunyai kinerja yang baik dalam melayanai transaksi dalam jumlah
besar.
b.
Interface ke banyak DBMS
PHP memiliki driver untuk berintegrasi dengan banyak DBMS seprti
PostgreSQL, mSQL, Oracle dbm, FilePro, Hyperwave, InterBase, SyBase
databases, dll.
c.
Memiliki library fungsi untuk berbagai tugas
Karena PHP dirancang untuk pengembangan web, PHP memiliki library
fungsi yang berlimpah untuk melakukan banyak tugas.
d.
Open source
PHP merupakan basa pemrograman tak berbayar. Pengguna bisa
mendownload kapan saja tanpa harus mengeluarkan biaya.
e.
Mudah dipelajari
PHP memiliki karakteristik yang sama dengan bahasa pemrograman dasar.
f.
Mendukung object oriented
Pada PHP 5 sudah mendukung penuh fitur yang ada pada object oriented
seperti inheritance, method, constructor, dan destructor.
g.
portable
PHP dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda sepert UNIX,
LINUX, dan Windows.
44
h.
Akses penuh ke sumber kode
Pengguna mempunyai kemudahan untuk mengakses dan memodifikasi kode
PHP yang dibuatnya.
2.2.6 Model View Controller
Model View Controller atau yang sering disingkat MVC merupakan salah satu
konsep paling populer dalam pemrograman web pada beberapa tahun terakhir. MVC
bukan merupakan pola perancangan melainkan sebuah arsitektur yang secara konseptual
memisahkan antara tampilan user dengan informasi. Tujuan model MVC ialah untuk
memisahkan semua fungsi dari aplikasi menjadi tiga bagian yaitu: (Adi, 2008)
a.
Model
Model bertugas menyimpan seluruh informasi mengenai data dari aplikasi.
Model juga bertanggung jawab untuk mengatur representasi data pada
memori permanen, yang dapat secara langsung disimpan dan dipanggil
sesuai
dengan
kebutuhan.
Kapan
saja
data
dimodifikasi,
model
menginformasikan kepada view dan controller mengenai perubahan yang
terjadi.
b.
View
View bertugas menampilkan data ke pengguna. Ketika model dimodifikasi,
view yang memiliki kaitan dengan model diinformasikan mengenai adanya
perubahan untuk kemudian menampilkan data yang telah dimodifikasi.
c.
Controller
Controller bertugas untuk mengontrol aplikasi. Pada implementasinya,
controller menerima permintaan yang diterima oleh aplikasi kemudian
mengubahnya ke dalam bentuk yang bisa diintepretasikan oleh model.
45
Gambar 2.16 Model View Controller
2.2.7 Framework Code Igniter
Codeigniter merupakan sebuah framework untuk pengembangan aplikasi
berbasis web untuk bahasa pemrograman PHP yang menggunakan arsitektur
MVC(Model View Controller). Codeigniter juga mengimplementasikan arsitektur
Active Record yang mempermudah dalam menjalankan SQL query dengan
kompleksitas tinggi dan membuat aplikasi dapat lebih mudah dipahami. (Griffiths,
2010, p10)
Menurut Wardana(2010, p5), CodeIgniter memiliki keunggulan dibandingkan
dengan framework PHP lainnya seperti zend framework dan Cakephp. Keunggulankeunggulan tersebut antara lain :
a.
Mudah dikuasai untuk seorang pemula karena petunjuk penggunannya
mudah dimengerti mulai dari proses instalasi hingga fungsi-fungsi yang
tersedia.
b.
Bersifat open source sehingga tidak membutuhkan biaya dalam
pengimplementasiannya.
c.
Komuditas penggunanya cukup besar sehingga informasi dan petunjuk
penggunaan dapat diakses dengan mudah.
46
d.
Memiliki kinerja yang cepat karena hanya membutuhkan sumber daya
yang sedikit dalam pengoperasiannya.
e.
Dilengkapi dengan berbagai pustaka dan library fungsi siap pakai untuk
pengembangan aplikasi.
2.2.8 MySQL
Menurut Sebesta (2010, p589), MysQL merupakan aplikasi basis data yang
gratis, efisien, dan paling banyak digunakan. MySQL didistribusikan secara gratis
dibawah lisensi GPL(General Public License).
Menurut Welling dan Thompson(2005, p5), MySQL memiliki banyak
keunggulan diantaranya:
a.
Performa tinggi
MySQL memiliki kecepatan proses yang lebih tinggi dibandingkan dengan
produk perangkat lunak DBMS lainnya.
b.
Biaya rendah
MySQL bersifat open source dan dapat diperoleh secara gratis. Namun
MySQL menyediakan seri produk berlisensi dengan berbagai keunggulan
yang bisa diperoleh dengan biaya yang rendah.
c.
Mudah dipelajari dan dikonfigurasi
MySQL menggunakan bahasa pemrograman basis data SQL yang
digunakan di semua produk perangkat lunak DBMS lainnya.
d.
Fleksibelitas tinggi
MySQL dapat dioperasikan pada sistem operasi yang berbeda seperti UNIX,
LINUX, dan Windows.
47
e.
Partisipasi dari penyedia layanan tinggi
Perusahaan pengembang MySQL menyediakan dukungan penuh untuk
pelatihan, konsultasi, dan sertifikasi yang jarang ditemui pada pengembang
perangkat lunak DBMS lain.
2.2.9 Interaksi Manusia dan Komputer
Dalam subbab ini akan dibahas definisi interaksi manusia dan komputer,
delapan aturan emas perancangan antarmuka, dan sepuluh kesalahan utama
dalam website.
2.2.9.1 Definisi Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer atau HCI(Human Computer Interaction)
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan seperangkat
komputer dan pengaruh komputer dalam pengembangannya untuk berinteraksi
dengan manusia. (Shneiderman, 2011, p88)
2.2.9.2 Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka
Menurut Shneideman dan Plaisant (2011, p88), dalam merancang suatu
situs web yang baik harus memperhatikan suatu aturan, yang disebut dengan istilah
Eight Golden Rules of Interface Design atau delapan aturan emas perancangan antar
muka. Delapan aturan emas tersebut adalah:
a.
Berusaha konsisten dalam penggunaan huruf dan yang warna.
b.
Memungkinkan pengguna menggunakan shortcut atau jalan pintas.
c.
Memberikan respon umpan balik yang informatif.
d.
Merancang dialog yang memberikan penutupan atau keadaan akhir.
48
e.
Memberikan pencegahan dan penanganan kesalahan yang sederhana.
f.
Memudahkan pengguna untuk kembali ke tindakan sebelumnya.
g.
Pengguna mempunyai kendali penuh atas sistem.
h.
Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
2.2.10 Akademis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2001, p18), akademis adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan akademis atau lembaga pendidikan.
2.2.11 Kesiswaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(2001, p1077), siswa adalah orang
atau anak yang sedang berguru atau bersekolah.
Kesiswaan adalah bagian dari sekolah yang bertugas untuk mengembangkan
potensi siswa secara sistematis dan berkelanjutan sesuai dengan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional, yaitu siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi
warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Jwalita, 2010)
Download