PREDIKSI GOLONGAN DARAH MENURUT PERILAKU MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYES BERBASIS WEBSITE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Alga Kharisma Adiyuda 13.11.6743 kepada FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2017 PREDIKSI GOLONGAN DARAH MENURUT PERILAKU MENGGUNAKANALGORITMA BAYES BERBASIS Alga Kharisma Adiyuda1) , Krisnawati 2), 1) Informatika UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta Sistem Informasi UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 2) Email : [email protected]), [email protected]) Abstract -In real, people is blessed by god with 4 type of blood. To know our blood type we must go to the doctor by testing our blood, but there are some people that affraid with syringe or with blood. Because of that problem, we try to solve it by making an expert system that can predict our blood type. With this expert system, we hope to help everyone that affraid with the step of blood check to know their blood type. We use the behavior for the reference because every single person has different behavior and it has been evidenced by some research and the result is almost accurately. This can help us to know our strenght and weakness to become good people. Keywords : Blood type, Bayes, behavior, Applications Jika Anda memiliki golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Ini juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah. Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda tidak memiliki antigen A atau B pada sel darah merah. Ini berarti darah bergolongan O bisa diberikan pada orang dengan golongan darah apapun (donor universal). Orang bergolongan darah O memproduksi antibodi A dan B di plasma darah. Dengan golongan darah yang bermacam-macam Masahiko Nomi seorang peneliti dari jepang mengaitkan antara golongan darah yang di miliki seseorang ternyata berpengaruh terhadap kepribadian yang dia miliki. penelitian tersebut menyebutkan bahwa golongan darah itu ditentukan oleh protein-protein tertentu yang membangun semua sel di tubuh manusia. Oleh karena itu Masahiko Nomi mengatakan bahwa golongan darah dapat menjadi penentu akan psikologis manusia.[1] 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki sistem trasportasi yang handal, yaitu darah. Darah manusia memiliki sifat-sifat unik yang disebabkan oleh faktor genetis selama ribuan tahun yang lalu. Sifat-sifat unik ini tidak dapat dibedakan hanya dengan kasat mata, maupun mikroskop. Perbedaan golongan darah diklarifikasikan dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Dan hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protei pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Ada dua macam jenis golongan darah yang paling penting saat ini, penggolongan darah ABO dan penggolongan darag menurut Rhensus atau yang sering di sebut penggolongan darah faktor Rh. Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis penggolongan darah atau antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Dengan menggunakan sistem ABO, manusia dapat mengetahui golongan darah yang dimiliki, apakah golongan darah A, golongan datah B, golongan darah AB, atau golongan darah O. Pentingnya mengetahui golongan darah yang kita miliki dapat membatu kita dalam melakukan trasfusi darau, donor darah, maupun dapat mengetahui makan yang baik yang kita konsumsi. Tetapi dikarenakan proses pengecekan darah yang harus mengeluarkand arah secara paksa ini membuat beberapa orang merasa ketakutan. Selain itu ada beberapa pihak yang takut atau trauma kepada jarum suntik, dan ini dapat membuat pisikologis pasien terganggu. Dengan masalah itu makan kami saya akan membuat sebuah aplikasi yang akan memprediksi golongan darah menurut sifat yang du bantu oleh algoritma bayes dan aplikasi ini berbasis website, dengan berbasis website saya berharap lebih mudahnya aplikasi ini untuk semua kalangan menggunakannya. 1.2 Metode Penelitian 1.2.1 Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian adalah: 1. Studi Literatur Metode ini dimulai dengan mengumpulkan bahanbahan referensi seperti dari buku, paper, jurnal dan sumber sumber lain yang memiliki materi tentang teorema bayes dan teori sifat manusia menurut hipocrates-galenus agar bisa dijadikan referensi. Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel darah merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B. Jika Anda memiliki golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah merah dan memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A. 1 1.2.2 Analisis Pada metode ini dilakukan analisis Algoritma. Algoritma dianalisis untuk dapat diimplementasikan di dalam aplikasi web ini, dalam kasus ini Algoritma yang akan dianalisis adalah Algoritma Bayes 1.2.3 Perancangan adanya perencanaan agar tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Langkah yang dilakukan dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut: Perancangan sistem yang digunakan menggunakan alur yang terstruktur dengan menggunakan flowchart. Dengan menggunakan perancangan ini sistem akan lebih terstuktur dengan mengikuti alur yang tepat dan benar. Metode perancangan system yang digunakan selanjutnya menggunakan DFD.Memahami rancangan sistem pakar sesuai data yang ada dan mengimplementasikan model yang diinginkan oleh pengguna.Perancangan pohon keputusan Bayes. Metode ini merupakan suatu pengandaian data yang dikumpulkan diposisikan sebagai suatu pohon yang memiliki cabang, dimana cabang dari pohon tersebut memiliki keterkaitan yang sangat kuat diantara satu dan lain di dalamnya. Perancangan antar muka pengguna aplikasi. Metode ini merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam pembangunan program. Hal ini dikarenakan tampilan yang menarik dan panduan fitur-fitur atraktif dan menarik dapat membuat interaksi yang sangat baik dalam pengoprasian program penulis. Perancangan basis data pakar perancangan basis data pakar diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan buku-buku yang direkomendasikan oleh narasumber. itu tidak diketahui secara langsung dan jika probabilitas kondisional kelas dan probabilitas apriori diketahui. Dalam pendekatan bayesian untuk klasifikasi pola, probabilitas berikutnya (probabilitas posteriori) diperlakukan dengan cara yang sama seperti memperlakukan pengukuran probabilitas lainnya. Probabilitas posteriori merupakan probabilitas obyektif (besaran statistik) dan menunjukkan peluang atau frekuensi relatif keterjadian (occurence) dalam sebuah eksprimen yang acak.[3] Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa jika terdapat tambahan informasi atau evidence, maka nilai probabilitas dapat di perbaiki. Oleh karena itu, teori ini bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai kemungkinan yang ada menjadi lebih baik dengan didukung informasi atau evidence tambahan. Secara matematis, persamaan teori Bayes di tulis: 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Artificial Intelligence Ariticial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang berhubungan dengan pengautomatisasian tingkah laku cerdas. Pernyataan tersebut juga dapat dijadikan definisi dari AI. Definisi ini menunjukkan bahwa AI adalah bagian dari komputer sehingga harus didasarkan pada sound theoretical (teori suara) dan prinsip-prinsip aplikasi dari bidangnya. Prinsi-prinsip ini meliputi struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan, Algoritma yang diperlukan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikannya. 2.3 Konsep pemodelan sistem Konsep pemodelan sistem informasi ini menggunakan konsep pemodelan sistem DFD (Data Flow Diagram). Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data dimana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut. Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk system informasi yang baru. Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mepertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[5] 𝑝 (𝐻𝑖 | 𝐸) = 𝑝 (𝐸 | 𝐻𝑖) ∗ 𝑝 (𝐻𝑖) 𝑝 (𝐸 |𝐻𝑘) ∗ 𝑝 (𝐻𝑘) ∑𝑛𝑘=1 Di mana: p (Hi | E) = probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence(fakta) E p(E|Hi)=probabilitasmunculnya evidence(fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar p (Hi) =probabilitas hipotesis Hi tanpa memandang evidence(fakta) apapun n= jumlah hipotesis yang mungkin 2.2 Pengertian Teori Bayes Teori probabilitas algoritma bayes biasanya digunakan untuk melakukan perhitungan probabilitas terjadinya suatu kejadian/peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari sebuah pengujian yang telah di lakukan. Probabilitas Bayes menjelaskan mengenai hubungan atara probabilitas terjadinya hipoyesis Hi dengan terdapat fakta (evidence) E yang telah terjadi dan probabilitas terjadinya evidence E dengan syarat hipotesis Hi yang telah terjadi. Hubungan bayes dapat digunakan untuk memperkirakan nilai-nilai probabilitas berikutnya, jika statistik-statistik 2.4 Tipe data flow diagram a. Data flow diagram secara fisik Dfd secara fisik menjelaskan entitas system aliraan data yang keluar dan masuk entitas, juga menunjukkan dimana, bagaimana dan untuk siapa proses dilakukan. b. Data diagram logis Data diagram logis menjelaskan proses terjadi didalam system data yang yang keluar masuk dari dan kedalam proses. 2 dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Sistem pakar ini menggunaka metode Bayes. Aplikasi web yang dibuat ini bernama. Ini adalah sebuah aplikasi yang bertujuan untuk mengetahui darahseseorang. Dengan menjawab setiap pertanyaan yang ada, seorang user akan dapat mengetahui kepribadian yang dimilikinya, apakah itu darah A atau darah B atau darah AB ataupun darah O. Dengan mengetahui golongan darah yang dimiliki, maka akan mempermudah seseorang untuk mengenal lebih dekat siapa diri mereka masing-masing serta dapat mengetahui kelemahan dan kekurangan yang dimiliki. 2.4.1 Jenis jenis data flow diagram a. Context Diagram (CD) Context diagram adalah kasus ddari DFD yang berfungsi memetakan model lingkkungan yang dipresentasikan dengan lingkungan tinggal yang mewakili system. b. Level 0 Diagram Model ini menggambarkan system sebgai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran, dan penyimpanan data dan mampu memodelkan system pemrosesan informasi dan perancangan strategi. c. Diagram level 1 Merupakan tuntutan dari diagram konteks dan diagram level 0, model ini untuk melengkapi system yang dikembangkan menjadi lebih rinci. 4. Pembahasan 4.1 Contexs Diagram 3. Gambaran Umum 3.1 Gambaran umum aplikasi web Penelitian yang dilakukan oleh Masahiko Nomi dari Universitas Tokyo yang beliau tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul Understanding Affinity by Blood Type yang menjadi buku terlaris di tahun 1971. Darahjenis penelitian yang dilakukan selama tahun 1920-an dan 30-an di Jerman, obstensively difokuskan pada bagaimana mengenali darah asal non-Aryan selama prosedur medis yang baru muncul dari transfusi darah muncul kembali di "Age of Aquarius" era Jepang. Melepaskan aspek etno-rasial, Nomi difokuskan bukan pada gagasan bahwa jenis darah terkait dengan jenis karakter dan pola perilaku tertentu. Buku itu sangat populer di Jepang dengan ide inti dari golongan darah berbanding lurus dengan tipe kepribadian Gambar 2. Diagram Konteks 4.2 Data Flow Diagram Buaton Relita dan Sri Astuti (2013) membuat aplikasi sistem pakar yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Tes Kepribadian Dengan Menggunakan Metode Bayes”, Binjai: STMIK KAPUTAMA Binjai Sumatra Utara. Pada aplikasi ini, tes kepribadian yang di gunakan yaitu memakai teori Carl Gustav Jung. Penggunaan metode bayes dapat di terapkan dalam pakar tes kepribadian dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Akan tetapi Buaton Relita dan Sri Astuti belum mengimplementasikan dalam sebuah aplikasi berbasis desktop maupun web. Gambar 3. Data Flow Diagram 1 Penelitian yang dilakukan oleh Jisokhi Wao Buulolo (2013) membuat aplikasi sistem pakar yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Menggunakan Metode Bayes Untuk Mengenal Kepribadian Dengan Metode DISC”. Medan: STMIK Budi Darma Medan. Pada aplikasi ini, tes kepribadian yang di gunakan yaitu memakai metode DISC. Penerapan metode bayes untuk aplikasi ini sangat membatudalam melakukan test kepribadian. Berdasarkan kajian pustaka dari tinjauan diatas sistem pakar yang dibuat masih tahap perancangan, maka pada penelitian ini akan dibuat sistem berbasis Website 3 Gambar 4.Data Flow Diagram 2 4.4 Relasi Tabel Relasi tabel merupakan hubungan antar tabel yang satu dengan tabel yang lain. Hubungan ini berfungsi untuk menunjukkan relasi antar tabel sehingga membentuk suatu jaringan data. Adapun relasi antar tabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Gambar 7.Halaman Soal Halaman ini merupakan halaman loading sebelum tampil halaman hasil. User akan menunggu selama 10 detik. Tampilan seperti yang terlihat pada Gambar 8. Gambar 5. Relasi Tabel 4.5 Pembuatan Program Halaman ini merupakan halaman utama dimana satu halaman berisi tentang informasi aplikasi web, penjelasan singkat tentang golongan darah manusia, data stratistik pengguna, dan informasi tentang pembuat disajikan. Gambar 8.Halaman Loading Halaman ini merupakan halaman hasil. Disini akan di tampilkan sifat yang dimiliki dari user setelah melakukan ujian. Tampilan seperti yang terlihat pada Gambar 9. Gambar 6. Halaman Utama Halaman ini merupakan halaman soal. Halaman ini yang nantinya akan di gunakan untuk melakukan ujian untuk menentukan golongan darah. Gambar 9.Halaman Login Admin 4 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Sebagai penutup dari laporan implementasi algoritma bayes dalam prototype aplikasi web ini dan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu: 1. Dalam kegiatan pengimplementasian algoritma bayes untuk aplikasi web ini sudah sesuai. 2. Telah berhasil mengimplementasikan algoritma bayes kedalam aplikasi web ini dengan menggunakan bahasa pemrograman html, php, javascript, dan jquery serta mysql sebagai databasenya. 5.2 Saran Beberapa saran yang ingin disampaikan penulis antara lain: 1. Dapat membantu memahami pengetahuan tentang teori bayes 2. Untuk pengembang kedepan, silahkan tambahkan data sample sebanyak mungkin. Daftar Pustaka [1] Masahiko Nomi yang berjudul “Blood Type Humanics”, Jepang: tahun terbit 1973 [2] Masahiko Nomi yang berjudul “Understanding Affinity by Blood Type”, Jepang: tahun terbit 1971 [3] Buaton Relita dan Sri Astuti (2013) berjudul “Perancangan Sistem Pakar Tes Kepribadian Dengan Menggunakan Metode Bayes”, Binjai: STMIK KAPUTAMA Binjai Sumatra Utara [4] Jisokhi Wao Buulolo (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Pakar Menggunakan Metode Bayes Untuk Mengenal Kepribadian Dengan Metode DISC”. Medan: STMIK Budi Darma Medan [5] Sandi Setiawan, Artificial Intellegence, penerbit Andi offset 1993. Biodata Penulis Alga Kharisma Adiyuda,memperoleh gelar Sarjana Komputer, Jurusan Teknik Informatika UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2017. Krisnawati, memperoleh gelas Sarjana MIPA Ilmu Komputer UGM pada tahun 1998, dan memperoleh gelar S2 Teknik Elektro, Sistem Komputer & Informatika UGM pada tahun 2004, Saat ini menjadi Dosen di UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta. 5