Awan dan hujan

advertisement
Cloud and Precipitation
KLASIFIKASI AWAN
– Awan diklasifikasikan menggunakan bahasa latin untuk
mendeskripsikan tampilan awan di langit yang dilihat oleh
pengamat.
4 komponen pokok dalam sistem klasifikasi (ahrens,1994)
Bahasa Latin
Terjemahan
Contoh
Cumulus
Tumpukan
Fair weather cumulus
Stratus
Lapisan
Altostratus
Cirrus
Keriting seperti rambut
Cirrus
Nimbus
Hujan
Cumolonimbus
• Klasifikasi yang lebih modern menggunakan
ketinggian dasar awan untuk mengklasifikasikannya.
– awan dg awalan ”Cirr” pada Cirrus, = lapisan langit yang
tinggi.
– awan dg awalan ”Alto”, pada Altostratus, =level ketinggian
yang sedang.
Klasifikasi Awan
Cirrus.
High-Level Clouds
Cirostratus
Altocumulus
Berdasar
Ketinggian
Mid-Level Clouds
Altostratus
Nimbostratus
Low-Level Clouds
Klasifikasi awan
Stratucumulus
Fair weather cumulus
Vertical
Development C.
Others
Cumulonimbus
Contrails, Billow Clouds,
Mammatus, Orographic Clouds
1. Awan Tinggi
Awan tingkat tinggi terbentuk pada ketinggian diatas
6000 meter (20.000 Feet).
Pada ketinggian ini suhu udara sangatlah dingin, oleh
karena itu awan jenis ini tersusun atas kristal-kristal es.
Awan tinggi biasanya nampak sangat kecil dan berwarna
putih, meskipun demikian awan ini dapat terlihat
sangat indah dengan warna-warna yang menakjubkan
ketika disinari matahari saat matahari berada pada
posisi rendah di horizon.
a. Cirrus
– Bentuk umum awan tingkat tinggi adalah kecil dan selalu tampak
seperti seutas tali atau rambut yang melambai.
– tersusun dari Kristal-kristal es yang bersumber dari pembekuan dari
titik-titik air yang sangat dingin.
– umumnya terbentuk pada cuaca yang bagus dan menunjuk atau
mengarah pada arah angin pada ketinggian tersebut.
b. Cirrostratus
• Cirrostratus nampak seperti lembaran,tersusun atas kristal-kristal es.
• Meskipun cirrostratus dapat menutupi seluruh langit dan dapat
membentang ribuan meter tetapi tidak membuat sinar matahari atau
bulan tertutup karena awan ini relatif transparan.
• Awan tingkat tinggi ini secara khusus terbentuk ketika lapisan udaya
yang luas terangkat oleh convergensi yang skala besar.
2. Mid-Level Clouds.
• Awan menengah terbentuk pada ketinggian 2000 6000 meter.
• Awan jenis ini tersusun dengan komposisi utama
titik-titik air ,meskipun demikian awan ini kadang
juga tersusun dari kristal-kristal es , terutama saat
suhunya cukup dingin
a. Alto Cumulus
– terlihat seperti pita yang sejajar atau seperti massa yang bulat-bulat.
– ciri khas : adanya bayangan
– terbentuk melalui Convection pada lapisan udara yang tidak stabil,
yang biasa terjadi sebagai akibat dari pengangkatan massa udara
yang bertahap pada Cold Front tingkat lanjut.
– Keberadaan altocumulus pada pagi yang hangat dan lembab
biasanya diikuti kemudian oleh hujan angina ribut yang disertai oleh
petir (Thunderstorm).
3. Low Level Clouds
• hampir seluruhnya tersusun dari titik-titik air yang
secara umum terbentuk pada ketinggian dibawah
2000meter.
• Ketika temperatur berubah menjadi cukup dingin,
awan ini juga berisi partikel es dan salju.
a. NimboStratus
–
–
–
–
Berwarna gelap.
Penyusun utamanya adalah titik-titik air.
Ketinggian terendah <2000meter.
mangakibatkan hujan yang lebat.
b. Stratocumulus
– Stratocumulus secara umum terlihat pada ketinggian yang
rendah,nampak seperti lapisan yang kasar yang kadang-kadang
diikuti oleh hujan yang tidak begitu lebat.
– Stratocumulus warnanya sangat beragam dari abu-abu gelap
sampai abu-abu cerah dan kadang-kadang nam[ak seperti massa
udara yang bulat,dan berguling-guling yang dipisahkan oleh langit
yang cerah diantara kedua awan stratocumulus.
3. Vertically Developed C
• Terbentuk secara umum dalam Konveksi termal atau
Pengangkatan Frontal (frontal Lifting)
• dapat berkembang >12.000meter.
• Pada proses ini awan melepaskan energi yang sangat
besar melalui proses kondensai dari uap air dalam
massa awan tersebut
• Ex: cumulus.
Fair Weather Cumulus
• nampak seperti kapas yang mengambang di langit dan akan terlihat
selama 5-40 menit.
• Awan ini terkenal dengan dasarnya yang datar dan tepi luarnya yang
sangat berbeda.
• Indikator cuaca dalam keadaan bagus
• Jika proses pembentukannya yang terlambat, Fair Weather cumulus
dapat berkembang menjadi awan Cumolonimbus berkaitan dengan
Hujan lebat yang disertai dengan angin dan kilat
Cumolonimbus (Cb)
• Awan Cumolonimbus (Cb) nampak lebih besar dan lebih berkembang
keatas daripada Fair weather cumulus.
• Awan ini dapat bertahan menjulang tinggi keatas sendirian atau
membentuk garis sepertti menara yang disebut squall line.
Cumulonimbus dapat mudah mencapai ketinggian > 12.000m.
3. Jenis Awan lainnya
•
•
•
•
Contrails
Billow Clouds
Mammatus
Orographic Clouds
1. Contrails
• Contrail , yang juga terkenal sebagai Condensation Trail .
• Contrail dihasilkan pada lokasi yang sangat tinggi ketika suhu dingin
yang sangat ekstrim membekukan tetesan air sesaat sebelum tetesan
air itu menguap.
2. Billow Clouds
• Awan jenis Billow terbentuk dari ketidakstabilan yang berhubungan
dengan aliran udara yang ditandai dengan pemotongan vertical
stratifikasi suhu yang lemah.
• Istilah lazim untuk ketidakstabilan ini adalah Kelvin-Helmhotz instability.
Ketidakstabilan ini selalu terlihat berupa barisan pusaran awan yang
mendatar yang lurus dengan lapisan pemotong vertical.
3. Mammatus
• Mammatus merupakan struktur awan yang terlihat seperti kantongkantong dan sesekali terlihat sangat tidak menyenangkan.
• Awan jenis ini sebenarnya tidak berbahaya dan jangan menganggapnya
seperti tornado yang akan terbentuk. Kenyataanya mammatus biasanya
terlihat setelah hujan badai telah berlalu.
4. Awan Orografis
• Awan orografis adalah awan yang terbentuk sebagai respon terhadap
gaya yang mengangkat udara keatas sebagai akibat dari bentuk
permukaan buami, seperti pada Gunung.
5. Pilleus Clouds
• Pileus (Latin for "skullcap") is a smooth cloud found attached to either
a mountain top or growing cumulus tower
Presipitasi
Bentuk Presipitasi
– Saat partikel-partikel awan menjadi terlalu berat sehingga
tidak mampu untuk bertahan di atmosfer,maka akan
jatuh ke bumi sebagai hujan. Hujan dapat terjadi dalam
berbagai bentuk yang bervariasi antara lain;
• Gerimis (Drizzle),diameter tetesnya 200 – 500 mikron
• Hujan air (Rain,atau kita sebut hujan saja),dengan diameter tetes
>500mikron.
• Hujan es (hail),
• Hujan bercapur es dan salju(sleet),
• Hujan air beku (freezing rain), dan
• Salju(snow).
Rain or Snow?
When the air temperature at the ground is less than 32 F (0’C) , the snowflakes do
not melt on the way down and therefore reach the ground as snow.
Freezing rain
Sleet
Download