TANGGUNG JAWAB Kepada KLIEN

advertisement
Matakuliah
Tahun
Versi
: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 10
TANGGUNG JAWAB
Kepada
KLIEN
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan
mahasiswa akan mampu :
• Menggaris-bawahi Informasi Klien yang
Rahasia
• Menghitung Fee Profesional
2
Outline Materi
• Materi 1 : Lingkup Tanggung Jawab Akuntan
Publik kepada Klien
• Materi 2 : Menempatkan Informasi Klien
sebagai sesuatu yang Rahasia
• Materi 3 : Menghitung Fee Profesional
3
Lingkup Tanggung Jawab
Akuntan Publik kepada Klien
Akuntan Publik wajib menjunjung tinggi tanggung jawab:
• Moral : melaksanakan Kode Etik secara konsisten,
sehingga hasil pekerjaannya profesional.
• Sosial : melibatkan diri dalam kegiatan kegiatan yang
ditujukan untuk kemajuan negara umumnya dan
masyarakat (kliennya) khususnya.
• Profesional : seluruh anggota wajib memiliki keandalan
tinggi dalam kepemtingan baik Klien maupun
Masyarakat.
Untuk
itu
anggota
wajib
selalu
mengembangkan pengetahuannya dan kemahirannya
sehingga memenuhi pertanggung-jawabannya.
4
KERAHASIAAN INFORMASI
Sebagai seorang profesional, tentu seorang Akuntan
Independen harus bermasyarakat. Untuk kegiatan
diluar pekerjaan harus memberikan dampak positif
pada profesinya. Apabila dia ditunjuk untuk
menduduki jabatan dalam organisasi lain, maka
pertama-tama yang harus diingat adalah menjaga
kerahasiaan klien.
Selain itu juga, Anggota KAP yang terlibat dalam
penyidikan dan review, tidak boleh memanfaatkan
untuk
kepentingan
diri
pribadi
atau
mengungkapkan
informasi
klien
yang
diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya
5
KERAHASIAAN INFORMASI
• Sebagai
anggota
KAP,
tidak
diperkenankan
mengungkapkan informasi / data klien yang rahasia,
tanpa persetujuan dari klien, dalam bentuk apapun.
• Kerahasiaan informasi harus dijaga selama tugasnya,
AP tidak boleh terlibat dalam pengungkapan fakta, bila
tidak mendapat izin khusus dari klien; kecuali jika
dihendaki oleh hukum, negara atau profesinya
• Dalam rangka pengendalian mutu satuKAP yang
direview oleh KAP lain/Badan Pengawasan Keuangan
& Pembangunan (BPKP) maka informasi auditor dapat
diungkapkan.
1/3
6
KERAHASIAAN INFORMASI
• Setiap anggota tidak boleh menghindari / menghalangi
penyelidikan Badan Pengawas Profesi (Reviewer IAI)
terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan baik oleh
klien maupun oleh pihak lain.
• Setiap anggota bertanggung jawab atas mutu hasil
pekerjaannya. Oleh karena itu, pada saat bersamaan
dengan pelaksanaan pekerjaannya ia tidak boleh terlibat
dalam usaha/pekerjaan yang menyebabkan penyimpangan
dari obyektivitas/ketidak-konsistenan nya dalam pekerjaan.
• Data tidak boleh digunakan untuk keuntungan sendiri,
maupun keuntungan pihak ketiga. Informasi tidak boleh
terungkap jika auditor menggunakan jasa tenaga ahli lain.
Untuk klien yang go public, inside information tidak boleh
diberikan kepada pihak ketiga.
2/3
7
KERAHASIAAN INFORMASI
• Auditor boleh mengungkapkan nama-nama klien kepada pihak ketiga,
kecuali bila pengungkapan nama + informasi rahasia klien; contoh:
nama klien yang sedang mengalami kesulitan.
• Auditor pendahulu harus bersedia memperlihatkan kertas kerja
sebelumnya kepada auditor pengganti berdasarkan permintaan klien.
• Auditor yang menarik diri dari penugasannya karena menemukan
pelanggaran terhadap undang-undang / peraturan pemerintah harus
memperhatikan aspek hukum atas status & kewajibannya, bila auditor
penggantinya ingin mengetahui alasan penarikan dirinya; dan
pengganti ini dapat meminta izin klien untuk membicarakan secara
bebas tentang segala masalah yang ada.
• Menjaga rahasia informasi juga merupakan kewajiban semua staf yang
berkerja di KAP.
3/3
8
FEE PROFESIONAL
Honor dari klien tergantung dari :
• Kemahiran pengetahuan AP
• Kewajaran pekerjaannya, artinya dari sifat,
batasan (ruang lingkup) dan pentingnya pekerjaan
Fee jasa profesional tidak boleh tergantung pada
hasil / temuan pelaksanaan jasa tersebut.
AP dilarang menerima keuntungan lain, dan jumlah
honor tidak boleh tergantung pada manfaat yang
akan diperoleh Klien
9
FEE PROFESIONAL
• Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien
dengan cara menawarkan Fee yang dapat merusak
citra profesi
• Pada pasal 6 Kode Etik Akuntan Indonesia,
dicantumkan larangan bagi akuntan publik menerima
Fee lain selain Audit Fee.
• Sebagaimana diketahui bahwa dalam audit atas
laporan keuangan, auditor dapat memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian, wajar dengan
pengecualian, tidak wajar, atau tidak memberikan
pendapat. Audit fee tidak boleh ditetapkan
berdasarkan jenis pendapat yang akan dinyatakan
oleh auditor atas laporan keuangan auditan.
10
• Fee
Kontijen
(bersyarat)
yang
tidak
diperkenankan :
- yang dibebankan berdasarkan suatu
perjanjian (dimana honor tidak akan dibayar,
terkecuali sesuatu yang khusus diperoleh
atau berhasil dicapai).
honor didasarkan pada persyaratan
penemuan akan berhasilnya jasa AP.
tidak
boleh
ditentukan
bersyarat
berdasarkan keputusan pengadilan atau
keputusan Dirjen Perpajakan dalam hal jasa
AP untuk perhitungan pajak.
11
FEE PROFESIONAL
•
•
Nominal Fee Pokok maupun Fee Kontijensi tidak
diperkenankan dibicarakan dibicarakan eksternal maupun
internal KAP (antar anggota).
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan Fee
Kontijen, apabila penetapan tersebut dapat mengurangi
independesi-nya
12
Closing
Adaptasi AICPA dalam peraturan 302 dan Federal
Trade Commision dalam mengatur Fee
Kontijen untuk jasa non atestasi, adalah :
1. Audit/review laporan keuangan, atau
2. Kompilasi laporan keuangan (misalnya akan
dipakai oleh pihak ketiga/ pajak)
3. Pemeriksaan atas proyeksi laporan keuangan
Ketiga jasa ini tidak dibebankan fee dengan
alasan independensi dan obyektivitas.
13
Download