Proposisi makro

advertisement
Mutiara Muharram
109016100038
Pendidikan Biologi 3B
Unit
Sub Unit
Sub Sub Unit
Sub Sub Sub Unit
:
:
:
:
Meiosis dan Siklus Hidup Seksual
Peranan meiosis dalam Siklus Hidup Seksual
Meiosis Mengurangi Jumlah Kromosom dari Diploid menjadi Haploid
Membandingkan Mitosis dan Meiosis
TEKS DASAR
PROPOSISI MIKRO
Perbedaan utama pada meiosis dan
mitosis adalah mitosis
menghasilkan sel anak yang identik
secara genetik dengan sel induk dan
dengan sel anak lainnya, sedangkan
meiosis menghasilkan sel anak
yang berbeda.
1. Mitosis menghasilkan sel
anak yang identik secara
genetik dengan sel induk.
2. Meiosis menghasilkan sel
anak yang berbeda.
Meiosis melibatkan dua pembelahan
sel, meskipun demikian, tiga proses
penting pada pembelahan meiosis
semuanya terjadi selama
pembelahan pertama, yaitu meiosis
I:
3. Meiosis melibatkan dua
pembelahan sel.
Selama profase I meiosis, kromoson
yang telah diduplikasi berpasangan
dengan homolognya, proses ini
dinamakan sinapsis. Keempat
5. Kromoson yang telah
diduplikasi berpasangan
dengan homolognya
(sinapsis) pada profase I.
4. Meiosis 1 merupakan
proses penting pembelahan
meiosis
PROPOSISI MAKRO I
PROPOSISI MAKRO II
1. Perbedaan utama
meiosis dan mitosis
(1,2).
2. Meiosis melibatkan dua
kali pembelahan sel dan
fase pentingnya terjadi
pada meiosis I (3, 4, 5,
6, 7, 8, 9).
1. Tahap-tahap utama
pada meiosis I (2).
kromatid dari pasangan homolog
yang berhubungan dekat disebut
tetrad yang terlihat di mikroskop
cahaya adalah daerah bentuk X yang
dinamakan kiasmata (tunggal,
kiasma), yaitu daerah yang
memperlihatkan suatu persilangan
antara kromatid-kromatid bukan
saudara, yang berasal dari
kromosom yang terpisah tetapi
homolog, atau dinamakan juga
pindah silang (crossing over).
6. Tetrad adalah empat
kromatid dari pasangan
homolog yang
berhubungan dekat.
Pada metafase I meiosis, pasangan
kromosom homolog berjejer pada
pelat metafase yaitu sejajar bidang
equator.
8. Pasangan kromosom
homolog berjejer pada
bidang equator saat
metafase I meiosis.
Pada anafase I meiosis, kromatid
saudara tidak terpisah, melainkan
tetap melekat dan berpindah ke
kutub sel sama dari sel tersebut.
9. Kromatid melekat dan
berpindah ke kutub sel
pada saat anafase I meiosis.
Proses meiosis II memisahkan
kromatid saudara dan kromosom
tidak bereplikasi. Hasil akhir
meiosis adalah terbagi duanya
jumlah kromosom untuk tiap sel.
7. Pindah silang adalah
persilangan antara
kromatid-kromatid bukan
saudara, yang berasal dari
kromosom yang terpisah
tetapi homolog.
10. Kromatid saudara berpisah
dan kromosom tidak
bereplikasi pada saat
meiosis II.
11. Pada fase akhir meiosis,
kromosom terbagi menjadi
dua untuk tiap sel.
3. Pada fase akhir meiosis,
kromosom terbagi
menjadi dua untuk tiap
sel(11).
2. Hasil akhir
meiosis (5).
Gambar 13.6 memperlihatkan
pembelahan sel meiotik untuk sel
hewan dengan jumlah kromosom
diploid (2n). Perilaku kromosom
diperjelas dengan memberi warna
merah dan biru untuk membedakan
anggota dan setiap pasangan homolog.
12. Gambar 13.6 memperlihatkan
pembelahan sel meiotik untuk
sel hewan.
INTERFASE I
Selama fase ini kromosom bereplikasi
sama dengan replikasi kromosom yang
mendahului mitosis. Untuk setiap
kromosom hasilnya adalah dua
kromatid saudara yang identik secara
genetik dan tetap melekat pada
sentromernya. Sentrosom juga
bereplikasi menjadi dua.
INTERFASE I
13. Kromosom bereplikasi dan
hasilnya adalah dua kromatid
saudara yang identik secara
genetik dan tetap melekat pada
sentromernya.
14. Sentromer bereplikasi menjadi
dua.
PROFASE I
Kromosom mulai memadat. Pada
proses sinapsis, yaitu kromosom
homolog yang masing-masing tersusun
dari dua kromatid saudara muncul
secara bersamaan sebagai satu
pasangan. Masing- masing pasangan
kromosom kini dapat terlihat di
mikroskop sebagai suatu tetrad yaitu
sebuah kompleks empat kromatin. Di
sepanjang tubuhnya, kromatid
kromosom homolog saling silangmenyilang untuk membantu mengikat
kromosom agar tetap bersama yang
disebut kiasmata (tunggal, kiasma).
Kromosom memiliki segmen yang
saling tukar. Sementara itu komponen
seluler lainnya mempersiapkan
pembelahan nukleus dengan cara yang
mirip dengan yang diamati selama
mitosis, sentrosom bergerak saling
3. Gambar pembelahan
meiotik sel hewan (12).
4. Tahapan interfase I (13,
14).
15.
16.
17.
18.
19.
20.
PROFASE I
Pada proses sinapsis,
kromosom homolog muncul
secara bersamaan sebagai satu
pasangan.
Pasangan kromosom terlihat di
mikroskop sebagai suatu tetrad.
Kromosom homolog saling
silang-menyilang untuk
membantu mengikat kromosom
agar tetap bersama yang
disebut kiasmata
Kromosom memiliki segmen
yang saling tukar.
Sentrosom bergerak saling
menjauhi dan gelendong
mikrotubula terbentuk
diantaranya.
Gelendong mikrotubula
menangkap kinotokor yang
terbentuk pada kromosom
3. Tahapan
pembelahan
meiosis I (7, 8, 9,
10, 11).
5. Tahapan profase I (15,
16, 17, 18, 19, 20, 21).
menjauhi dan gelendong mikrotubula
terbentuk diantaranya. Selubung
nukleus dan nukleoli menyebar.
Akhirnya gelendong mikrotubula
menangkap kinotokor yang terbentuk
pada kromosom, dan kromosom mulai
bergerak ke pelat metafase.
21. Kromosom mulai bergerak ke
pelat metafase.
METAFASE I
Kromosom sekarang tersusun pada
pelat metafase, masih dalam pasangan
homolog. Mikrotubula kinetokor dari
satu kutub sel melekat pada satu
kromosom masing-masing pasangan,
sementara itu mikrotubula dari kutub
yang berlawanan menempel pada
homolognya.
METAFASE I
22. Kromosom tersusun pada pelat
metafase.
23. Mikrotubula kinetokor dari satu
kutub sel melekat pada satu
kromosom masing-masing
pasangan,
24. Mikrotubula dari kutub yang
berlawanan menempel pada
homolognya.
ANAFASE I
Alat gelendong menggerakkan
kromosom ke arah kutub tetapi
kromatid saudara tetap terikat pada
sentromernya dan bergerak sebagai satu
unit tunggal ke arah kutub yang sama.
Sedangkan pada mitosis, kromosom
muncul sendiri-sendiri pada pelat
metafase dan bukan pada pasangan, dan
gelendong memisahkan kromatid
saudara dari masing-masing kromosom.
TELOFASE I DAN SITOKINESIS
Aparatus gelendong terus memisahkan
pasangan kromosom homolog sampai
kromosom itu mencapai kutub sel.
Setiap kutub ini mempunyai satu set
kromosom haploid tetapi setiap
kromosom tetap memiliki dua kromatid
saudara. Sitokinesis (pembelahan
sitoplasma) terjadi secara simultan
ANAFASE I
25. Alat gelendong menggerakkan
kromosom ke arah kutub dan
bergerak sebagai satu unit
tunggal ke arah kutub yang
sama.
26. Pada mitosis, kromosom
muncul sendiri-sendiri pada
pelat metafase.
27. Gelendong memisahkan
kromatid saudara dari masingmasing kromosom
TELOFASE I DAN
SITOKINESIS
28. Aparatus gelendong terus
memisahkan pasangan
kromosom homolog sampai
kromosom itu mencapai kutub
sel.
6. Tahapan metafase I (22,
23, 24).
7. Tahapan anafase I (25,
26, 27).
8. Tahapan telofase I dan
sitokinesis (28, 29, 30,
31, 32).
dengan telofase I, membentuk dua sel
anak.
PROFASE II
Aparatus gelendong terbentuk dan
kromosom berkembang ke arah pelat
metafase II.
METAFASE II
Kromosom ditempatkan pada pelat
metafase dengan cara seperti mitosis,
dengan kinetokor kromatid saudara dari
masing-masing kromosom menunjuk ke
arah kutub-kutub yang berlawanan.
ANAFASE II
Sentromer kromatid saudara akhirnya
berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan, kini
merupakan kromosom individual,
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan.
TELOFASE II DAN SITOKINESIS
Nuklei terbentuk pada kutub sel yang
berlawanan, dan sitokinesis, terjadi.
Pada akhir sitokinesis terdapat 4 sel
anak, masing-masing dengan jumlah
haploid dari kromosom yang tidak
direplikasi.
29. Setiap kutub mempunyai satu
set kromosom haploid.
30. Setiap kromosom tetap
memiliki dua kromatid saudara.
31. Sitokinesis (pembelahan
sitoplasma) terjadi secara
simultan dengan telofase I.
32. Sitokinesis membentuk dua sel
anak.
PROFASE II
33. Aparatus gelendong terbentuk.
34. Kromosom berkembang ke
arah pelat metafase II.
METAFASE II
35. Kromosom ditempatkan pada
pelat metafase
36. Kinetokor kromatid saudara
menunjuk ke arah kutub-kutub
yang berlawanan.
ANAFASE II
37. Sentromer kromatid saudara
berpisah,.
38. Kromatid saudara dari masingmasing pasangan bergerak ke
arah kutub yang berlawanan.
TELOFASE II DAN
SITOKINESIS
39. Nuklei terbentuk pada kutub sel
yang berlawanan.
40. Pada akhir sitokinesis terdapat
4 sel anak, masing-masing
dengan jumlah haploid dari
kromosom yang tidak
direplikasi.
9. Tahapan profase II (33,
34, 35, 36).
10. Tahapan metafase II (35,
36).
11. Tahapan anafase II (37,
38).
12. Tahapan telofase II dan
sitokinesis (39, 40).
4. Tahapan
pembelahan
meiosis II (12, 13,
14, 15).
Gambar 12.7 pengujian hipotesis untuk
perpindahan kromosom selama anafase.
(a) 1. mikrotubula dari sel yang sedang
membelah ditandai dengan warna
kuning. 2. Selama awal anafase, para
peneliti mengarahkan mikro berkas
laser pada mikro tubula kinetokor
sekitar di pertengahan antara satu kutub
gelendong dengan kromosom. Laser ini
menandai miktotubula dengan
menghilangkan fluoresensi pada daerah
target, tetapi mikrotubula itu masih
berfungsi. 3. Begitu anafase berlanjut
dan kromosom berpindah kearah
kutubnya, segmen mikrotubula pada
sisi kinetokor dari tanda laser
memendek sementara bagian
mikrotubula pada sisi sentrosom tetap
dengan panjang yang sama. Ini
merupakan salah satu percobaan yang
mendukung hipotesis (b) bahwa
kromosom menelusuri di sepanjang
mikrotubula pada saat mikrotubula
berdepolimerasasi pada ujung-ujung
kinetokornya, sehingga terjadi pelepas
subunit tubulin.
41. Gambar 12.7 menunjukkan
pengujian hipotesis untuk
perpindahan kromosom selama
anafase.
42. Para peneliti mengarahkan
mikro berkas laser pada mikro
tubula kinetokor sekitar di
pertengahan antara satu kutub
gelendong dengan kromosom.
43. Laser ini menandai miktotubula
dengan menghilangkan
fluoresensi pada daerah target.
44. Segmen mikrotubula pada sisi
kinetokor dari tanda laser
memendek.
45. Kromosom menelusuri di
sepanjang mikrotubula
sehingga terjadi pelepas subunit
tubulin.
5. Gambar 12.7
menunjukkan pengujian
hipotesis untuk
perpindahan kromosom
selama anafase (41).
6. Kegiatan para peneliti
(42, 43, 44, 45).
a.
Gambar
pengujian
hipotesis
untuk
perpindah
an
kromoso
m selama
anafase
(21, 22).
Download