PEMBELAHAN SEL Fungsi : -memperbanyak jumlah sel untuk pertumbuhan - sebagai proses regenerasi sel-sel yang telah mati / rusak Proses : Sel induk memindahkan salinan informasi genetic pada sel anak, dan seterusnya. Sitoplasma sel induk mengandung enzim dan organel. Proses pembelahan terjadi secara bertahap untuk menjamin bahwa sel anakan menerima materi genetic yang sama seperti sel induknya. SIKLUS SEL : Kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan berikutnya disebut siklus sel atau daur sel. Siklus sel mencakup dua fase yaitu : a. interfase b. fase mitosis atau fase pembelahan. Interfase Interfase terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap G1, S dan G2. G1 atau Fase G1 (tumbuh) 5 –- 6 jam, dimana terjadi aktivitas biosintesa yang tinggi. Sel sedang aktif mensintesa ARN (transkripsi) dan protein (transisi) serta membentuk sitoplasma baru, yang nantinya merupakan bahan untuk membina sel anak. Peristiwa ini mendorong inti dan sitoplasma membesar. Lama G1 30-40% dari waktu daur. Tahap S atau Fase S (sintesis) sel bertumbuh sambil menjalin kromosom2 nya 10 –- 12 jam, yaitu merupakan tahap replikasi dan transkripsi DNA, Dengan demikian sel anak mengandung bahan genetis yang sama dengan sel induk. Lamanya juga 30-40% dari waktu satu daur. Tahap G2 atau Fase G2 tumbuh sambil mempersiapkan untuk pembelahan 4 -– 6 jam, merupakan tahap persiapan diri sel untuk membelah. Nukleus masih nyata dibungkus membran inti mengandung satu atau lebih nucleolus. Dua sentrosom muncul di luar inti, terbentuk selama awal interfase melalui proses replikasi dari sentrosom tunggal. Mikrotubul meluas dari sentrosom dalam susunan radial dinamakan aster. Kromosom telah menduplikasi (selama fase S) tetapi dalam keadaan ini tidak dapat dibedakan sendirisendiri, karena masih dalam bentuk serabut kromatin yang terkemas longgar. Pada periode ini semua bahan sitoplasma dan organel menjadi rangkap dua. Lamanya 10-20% dari waktu daur. Fase M (mitotik) mitosis dan sitokinesis ± 1 jam. Siklus sel MITOSIS Tujuan : Pada hewan bersel satu, untuk memperbanyak diri (reproduksi).Pada hewan bersel banyak untuk memperbanyak sel dan pertumbuhan. Terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatik (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). Tahap pembelahan : PROMAT (profase, metafase, anafase, dan telofase). Hasil : dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti induknya(diploid). MITOSIS PROFASE Benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal. Terbentuklah kromosomkromosom. Tiap kromosom lalu membelah dan memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid. Membran inti mulai menghilang. Sentriol (bentuk seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah METAFASE. Kromosomkromosom menempatkan diri di bidang ecuatorial (tengah) dari sel ANAFASE. Kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong yang dibentuk ditiap kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid itu mamiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku sebagai kromosom baru. Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel MEIOSIS Pada hewan bersel banyak, untuk membentuk sel kelamin (gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama. Pada tumbuhan terjadi di benangsari dan putik. Pada hewan terjadi pada alat kelamin. MEIOSIS Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu meiosis I (PRO(lezipadidia)MAT I) dan meiosis II (PROMAT II). Hasil : empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid) MEIOSIS Meiosis I, yang dibedakan atas beberapa fase : (a),(b) Profase I, dibagi menjadi 5 tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis (c) Metafase 1. bivalen-bivalen menempatkan diri dibidang tengah dari sel secara acak (random). (d) Anafase 1. Kini kromosom-kromosom homolog (masing-masing terdiri dari 2 kromatid) saling memisahkan diri dan ditarik oleh benang-benang gelendong kekutub sel yang berlawanan. Berarti jumlah kromosom telah diparuh, dari keadaan diploid (2n) menjadi haploid (n) (e) Telofase 1. Sekarang berlanjut sitokinesis sehingga sel induk yang mula-mula diploid telah menjadi dua sel anakan masing-masing haploid. Profase I Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut : a. Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom. b. Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog. c. Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid. d. Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan. e. Diakinesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah. Meiosis II, yang dibedakan atas beberapa fase : (f) Profase II, benang-benang gelendong terbentuk lagi (g) Metafase II. Kromosom-kromosom menempatkan diri ditengah sel (h) Anafase II. Tiap kromosom membelah, kromatidkromatid memisahkan diri dan ditarik kekutub kearah yang berlawanan dan merupakan kromosom. (i), (j) Telofase II. Berlangsunglah sitokinesis lagi, diikuti dengan pembentukan membran inti. PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS TUGAS Jelaskan tentang tahapan-tahapan dari proses mitosis dan meiosis pada suatu sel. Jawaban dikirimkan melalui e-mail paling lambat tgl 11 Mei 2016 ke alamat [email protected]