NAMA: DIANDINI ANDRIANI NIM: 2014-32-027 PENGANTAR EPIDEMIOLOGI SESI: 02 KASUS HIV/AIDS DI INDONESIA Pengertian HIV/AIDS Human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, Makrofaga, Sel dendritik. Ini menyebabkan penurunan pada angka CD4 Sel T. Di tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43 persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen. Berikut adalah Laporan Kasus HIV-AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014, yang diterima dari Ditjen PP & PL, berdasarkan surat Direktur Jenderal P2PL, dr. H.M. Subuh tertanggal 17 Oktober 2014: Bersama ini kami sampaikan laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia, Triwulan III Tahun 2014. Data HIV-AIDS Triwulan III 2014 yang disajikan adalah bersumber dari Sistem Informasi HIV-AIDS & IMS (SIHA). Sejak periode Juli-September 2012 terjadi perubahan dan perkembangan data dalam laporan pasca Kegiatan Validasi dan Harmonisasi Data bersama seluruh provinsi di Indonesia bulan Mei 2012. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas laporan. Laporan tahun 2012 dan sebelumnya adalah benar-benar kasus ditemukan pada tahun yang bersangkutan. Laporan perkembangan HIV-AIDS di Indonesia Triwulan III Tahun 2014 sebagai berikut: A. Situasi Masalah HIV-AIDS Triwulan II (Juli-September) Tahun 2014 1. HIV a. Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah infeksi HIV yang baru dilaporkan sebanyak 7.335 kasus. b. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (69,1%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (17,2%), dan kelompok umur >= 50 tahun (5,5%). c. Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1. d. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (57%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (15%), dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (4%). 2. AIDS a. Dari bulan Juli sampai dengan September 2014 jumlah AIDS yang dilaporkan baru sebanyak 176 orang. b. Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (42%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (36,9%) dan kelompok umur 40-49 tahun (13,1%). c. Rasio AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. d. Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (67%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (6%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (6%), dan dari ibu positif HIV ke anak (4%). B. Situasi Masalah HIV-AIDS Tahun 1987 - September 2014 Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2014, HIV-AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi pertama kali ditemukan adanya kasus HIV-AIDS adalah Provinsi Bali, sedangkan yang terakhir melaporkan adalah Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011. 1. HIV a. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 859, tahun 2006 (7.195), tahun 2007 (6.048), tahun 2008 (10.362), tahun 2009 (9.793), tahun 2010 (21.591), tahun 2011 (21.031), tahun 2012 (21.511), tahun 2013 (29.037) dan tahun 2014 (22.869). Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296. b. Jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (32.782), diikuti Jawa Timur (19.249), Papua (16.051), Jawa Barat (13.507) dan Bali (9.637). 2. AIDS a. Sampai dengan tahun 2005 jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 5.184, tahun 2006 (3.665), tahun 2007 (4.655), tahun 2008 (5.114), tahun 2009 (6.073), tahun 2010 (6.907) dan tahun 2011 (7.312), tahun 2102 (8.747), tahun 2013 (6.266) dan 2014 (1.876). Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 55.799 orang. b. Persentase kumulatif kasus AIDS tertinggi pada kelompok umur 20-29 tahun (32,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (28,5%), 40-49 tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%), dan 15-19 (3,1%). c. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 54% dan perempuan 29%. Sementara itu 17% tidak melaporkan jenis kelamin. d. Jumlah AIDS tertinggi adalah pada ibu rumah tangga (6.539), diikuti wiraswasta (6.203), tenaga non-profesional/karyawan (5.638), petani/peternak/nelayan (2.324), buruh kasar (2.169), penjaja seks (2.052), pegawai negeri sipil (1.658), dan anak sekolah/mahasiswa (1.295). e. Jumlah AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua (10.184), Jawa Timur (8.976), DKI Jakarta (7.477), Bali (4.261), Jawa Barat (4.191), Jawa Tengah (3.767), Papua Barat (1.734), Sulawesi Selatan (1.703), Kalimantan Barat (1.699) dan Sumatera Utara (1.573). f. Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (61,5%), penasun (15,2%), diikuti penularan melalui perinatal (2,7%), dan homoseksual (2,4%). g. Angka kematian (CFR) menurun dari 3,79% pada tahun 2012 menjadi 0,46% pada bulan September tahun 2014. C.Layanan 1. Sampai dengan September 2014, layanan HIV-AIDS yang aktif melaporkan data layanannya, sebagai berikut: a) 1.391 layanan Konseling dan Tes HIV (KT), termasuk Tes HIV dan Konseling yang diprakarsai oleh Petugas Kesehatan (TIPK). b) 448 layanan PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) yang aktif melakukan pengobatan ARV, terdiri dari 328 RS Rujukan PDP (induk) dan 120 satelit. c) 87 layanan PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon). d) 1.180 layanan IMS (Infeksi Menular Seksual). e) 182 layanan PPIA (Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak). f) 223 layanan yang mampu melalukan layanan TB-HIV. 2. Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah Lapas/Rutan/Bapas yang melaksanakan kegiatan pengendalian HIV-AIDS dan IMS sebagai berikut: a) 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). b) 20 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan penjangkauan. c) 78 Lapas/Rutan/Bapas memiliki Kelompok Dampingan Sebaya (KDS). d) 45 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan Konseling dan Tes HIV. e) 148 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan koordinasi. f) 9 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan layanan PTRM. g) 127 Lapas/Rutan/Bapas melaksanakan kegiatan rujukan HIV-AIDS. 3. Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan ARV sampai dengan bulan September 2014 sebanyak 45.631 orang. Pemakaian rejimennya adalah 97,03% (44.275 orang) menggunakan Lini 1 dan 2,97% (1.356 orang) menggunakan Lini 2. Statistik Kasus AIDS di Indonesia – dilapor s/d September 2014 Sumber : Ditjen PP & PL Kemenkes RI Dalam triwulan Juli s.d. September 2014 dilaporkan tambahan kasus HIV & AIDS sebagaimana berikut: HIV: 7335 AIDS: 176 Jumlah kasus HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d. 30 September 2014 adalah: HIV: 22869 AIDS: 1876 Secara kumulatif kasus HIV & AIDS 1 Januari 1987 s.d. 30 September 2014, terdiri dari: HIV: 150296 AIDS: 55799 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin AIDS Laki-laki 30001 Perempuan 16149 Tak Diketahui 9649 55799 Jumlah Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko Faktor Resiko AIDS Heteroseksual 34305 Homo-Biseksual 1366 Penasun 8462 Transfusi Darah 130 Transfusi Perinatal 1506 Tak Diketahui 9536 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur Golongan Umur AIDS <1 238 1-4 968 5-14 441 15-19 1717 20-29 18352 30-39 15890 40-49 5974 49-59 1874 >60 551 Tak Diketahui 9794 Jumlah Kumulatif Kasus HIV & AIDS Menurut Provinsi No 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Provinsi Papua Jaw Timur DKI Jakarta Bali Jawa Barat Jawa Tengah Papua Barat Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Sumatera Utara Riau Banten Sumatera Barat DI Yogyakarta Sulawesi Utara Maluku Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Jambi Lampung Sumatera Selatan Kepulauan Riau Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Bangka Belitung Sulawesi Tenggara Sulawesi Tengah NAD Maluku Utara Bengkulu Kalimantan Tengah Gorontalo Sulawesi Barat Jumlah HIV 16051 19249 32782 9637 13507 9032 2714 4314 4574 9219 2050 3642 1136 2611 2312 1456 1751 812 751 1090 1652 4555 526 2541 510 330 404 162 247 308 253 68 39 150285 AIDS 10184 8976 7477 4261 4191 3767 1734 1703 1699 1573 1104 1042 952 916 798 527 496 490 458 423 409 382 364 332 319 266 257 193 165 160 107 68 6 55799 Prevalensi Kasus AIDS per 100.000 Penduduk Berdasarkan Provinsi No 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Provinsi Papua Papua Barat Bali DKI Jakarta Kalimantan Barat Sulawesi Utara Maluku DI Yogyakarta Bangka Belitung Jawa Timur Kepulauan Riau Sulawesi Selatan Riau Sumatera Barat Maluku Utara Jambi Sumatera Utara Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Selatan Banten Sulawesi Tengah Jawa Barat Kalimantan Timur Bengkulu Gorontalo Lampung Sumatera Selatan Kalimantan Tengah NAD Sulawesi Barat Nasional Prevalensi 359.43 228.03 109.52 77.82 38.65 35.14 34.37 26.49 26.08 23.95 22.75 21.20 19.93 19.64 15.89 14.81 12.12 11.91 11.63 10.89 10.59 10.04 9.80 9.75 9.73 9.34 9.33 6.54 5.56 5.49 4.84 4.29 0.52 23.48 Jumlah Kasus Baru HIV & AIDS dan Kematian Berdasarkan Tahun Pelaporan Tahun HIV AIDS Mati 1987 5 1 1988 2 1 1989 5 2 1990 5 0 1991 15 2 1992 13 0 1993 24 4 1994 20 4 1995 23 7 1996 42 40 1997 44 5 1998 60 17 1999 94 20 2000 255 73 2001 219 29 2002 345 63 2003 316 111 2004 1125 327 2005 (HIV: 1987-2005) 859 2572 573 2006 7195 3665 793 2007 6048 4655 836 2008 10362 5114 948 2009 9793 6073 1068 2010 21591 6907 1296 2011 21031 7312 1139 2012 21511 8747 1489 2013 29037 6266 726 2014 s.d September 22869 1876 211 Tidak Diketahui 0 0 11 Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/HIV spiritia.or.id/Stats/StatCurr.php?lang=id&gg=1 Ditjen PP & PL Kemenkes RI 17 Oktober 2014 Edit terakhir: 18 November 2014 Diambil pada tanggal 29-09-2015 pada jam 16.30