Informasi Akuntansi Penuh

advertisement
INFORMASI
AKUNTANSI
PENUH
Oleh : Ani Hidayati
DEFINISI INFORMASI
AKUNTANSI PENUH
Seluruh aktiva, seluruh
pendapatan yang diperoleh,
dan/atau seluruh sumber yang
dikorbankan/biaya suatu objek
informasi
Informasi akuntansi penuh selalu
bersangkutan dengan objek informasi.
Informasi akuntansi penuh merupakan
informasi akuntansi langsung yang terjadi
dalam objek informasi tertentu ditambah
dengan bagian yang adil informasi
akuntansi tidak langsung yang dibebankan
kepada objek informasi.
• Jika
informasi akuntansi penuh berupa
aktiva maka informasi ini disebut aktiva
penuh (full assets).
• Aktiva
penuh adalah aktiva langsung
yang bersangkutan dengan objek
informasi ditambah dengan bagian yang
adil aktiva tidak langsung yang menjadi
tanggung jawab objek informasi
tersebut.
• Jika
informasi akuntansi penuh berupa
seluruh sumber yang dikorbankan untuk suatu
objek informasi maka informasi ini disebut
biaya penuh (full costs).
• Biaya
penuh adalah biaya langsung yang
bersangkutan dengan objek informasi
ditambah dengan bagian yang adil biaya tidak
langsung yang menjadi beban objek informasi
tersebut.
• Jika
informasi akuntansi penuh
berupa pendapatan maka informasi ini
disebut pendapatan penuh (full
revenues)
• Pendapatan
penuh adalah
pendapatan langsung yang
bersangkutan dengan objek informasi
ditambah dengan bagian yang adil
pendapatan tidak langsung yang
menjadi hak objek informasi tersebut.
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI PENUH
1.
Pelaporan Keuangan
Informasi masa lalu
INTERNAL
exp. Manajer
divisi
EKSTERNAL
exp. kreditur,
investor, etc
2. Analisis kemampuan menghasilkan laba
(profitability analysis)
Dalam perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk
(product diversification), manajemen memerlukan informasi
akuntansi penuh untuk memungkinkan manajemen melakukan
analisis kemampuan setiap produk dalam menghasilkan laba
(product profitability analysis).
Kembalian Investasi/Return On Investment (ROI)
Membandingkan laba bersih dengan aktiva yang digunakan oleh
pusat laba tsb untuk mendapatkan laba tsb.
ROI = (Pendapatan penuh – Biaya penuh) / Aktiva penuh
Residual Income (RI)
Dihitung dengan mengurangi laba bersih dengan beban modal
(capital charge). Capital charge = y% x Aktiva penuh.
3. Jawaban atas pertanyaan “berapa biaya
yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?”
4. Penentuan harga jual dalam cost-type
contract
Biaya penuh sesungguhnya
Laba 10%
Harga yang harus dibayar oleh
pembeli berdasarkan perjanjian
5. Penyusunan program
6. Penentuan harga transfer
Rp. 1.000.000
100.000
Rp. 1.100.000
7. Penentuan
Harga Jual
Normal
Harga Jual
Tafsiran
Biaya penuh
• FULL COSTING
• VARIABEL COSTING
+
Laba yang
diharapkan
• Cost of Capital : Biaya modal/biaya
yang dikeluarkan untuk investasi misal
kredit bank
• Resiko Bisnis
• Capital Employed/jumlah investasi,
investasi
dilihat dari total aktiva dalam neraca
awal tahun anggaran
Pendekatan
UNSUR BIAYA
% MARK UP
FULL Costing Biaya produksi
(Absorption
Approach)
(Biaya nonproduksi + (y%
x Aktiva penuh)) / Biaya
produksi
VARIABLE
Costing
(Contribution
Approach)
(Biaya tetap + (y% x
Aktiva penuh)) / Biaya
variabel
Biaya variabel
* Laba ditentukan sebesar tarif kembalian investasi yang diharapkan yang
dihitung sebesar persentase tertentu dari aktiva penuh
Contoh Soal
Taksiran biaya untuk kapasitas produksi per tahun 5.000 unit sbb:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Rp. 1.500.000
750.000
Biaya overhead pabrik variabel
1.000.000
Biaya overhead pabrik tetap
1.250.000
Total Biaya Produksi
Biaya adm. & umum variabel
Rp. 4.500.000
Rp. 375.000
Biaya pemasaran variabel
400.000
Biaya adm. & umum tetap
125.000
Biaya pemasaran tetap
150.000
Biaya nonproduksi
Rp. 1.050.000
Biaya Penuh
Rp.5.550.000
Total aktiva menurut neraca awal tahun anggaran adalah Rp.4.800.000 dan laba
yang diharapkan dari investasi dalam aktiva tersebut adalah 25%.
Dengan pendekatan full costing dan variabel costing, hitunglah:
1. Persentase markup dari biaya produksi penuh
2. Harga jual per unit produk adalah
Full Costing
Jawaban 1
% MARK UP
= (Biaya nonproduksi + (y% x Aktiva penuh)) / Biaya produksi
= (1.050.000 + (25% x 4.800.000)) / 4.500.000
= 0.5 = 50%
Jawaban 2
Harga jual
= Biaya produksi + markup
= 900 + (50% x 900)
= 1.350 per unit
Pendapatan penjualan
Rp.1.350 x 5.000
Biaya produksi
Rp. 900 x 5.000
Laba bruto
Biaya non produksi
4.500.000
2.250.000
Rp. 210 x 5.000
Laba bersih
Kembalian investasi
Rp. 6.750.000
1.050.000
1.200.000
Rp. 1.200.000 : Rp. 4.800.000
25%
Variabel Costing
Jawaban 1
% MARK UP
= (Biaya tetap + (y% x Aktiva penuh)) / Biaya variabel
= (1.525.000 + (25% x 4.800.000)) / 4.025.000
= 0.677 = 67.7%
Jawaban 2
Harga jual
= Biaya variabel + markup
= 805 + (67.7% x 805)
= 1.350 per unit
Pendapatan penjualan
Rp.1.350 x 5.000
Biaya variabel
Rp. 805 x 5.000
Rp. 6.750.000
4.025.000
Laba bruto
2.725.000
Biaya tetap
1.525.000
Laba bersih
1.200.000
Kembalian investasi
Rp. 1.200.000 : Rp. 4.800.000
25%
8. Penentuan harga jual yang diatur dengan
peraturan pemerintah
Untuk menghasilkan air diperlukan investasi sebesar 20.000USD untuk
pembelian mesin serta modal kerja. Taksiran biaya produksi air adalah
300USD/liter pada volume produksi 50 liter air per tahun.
Biaya nonproduksi diperkirakan sebesar 10.000USD. Diputuskan laba
wajar sebesar 20% dari investasi. Harga jual dihitung sbb:
% markup
= (Biaya nonproduksi + (y% x Aktiva penuh)) / Biaya produksi
= (10.000 + (20% x 20.000)) / (300 x 50)
= 0.93 = 93%
Harga jual
= Biaya produksi + markup
= 300 + (93% x 300)
= 597 per liter
Semoga Sukses
Download