1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan pasar modal begitu pesat hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya jumlah perusahaan yang go publik, Bursa Efek Indonesia
mencatat per april 2014 ada 494 emiten dan 400.000 investor yang terdaftar. Hal
ini disebabkan pasar modal merupakan salah satu media yang efektif dalam
menyalurkan dan menginvestasikan dana yang lebih kepada pihak yang
membutuhkan dana yang produktif dan dapat menguntungkan investor. Hal
tersebut sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi yang
relevan dalam pengambilan keputusan oleh investor. Kegiatan pasar modal tidak
akan terlepas dari tersedianya berbagai macam informasi tentang emiten.
Informasi bagi para pelaku di lantai perdagangan bursa akan mempengaruhi
berbagai macam keputusan yang akan diambil yang berakibat pada perubahan
atau fluktuasi baik harga maupun kuantitas suatu saham yang diperdagangkan.
Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan
oleh investor di pasar modal sebagai dasar analisis untuk mengambil keputusan.
Informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui keadaan emiten, khususnya
kondisi keuangan perusahaan emiten.
Husnan (dalam Abdul,
1995:95) menyatakan bahwa, “Pasar modal yang
efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua
informasi yang relevan”. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu
1
2
informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang
penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia,
maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Ada dua cara untuk
melihat efisiensi pasar yaitu,
pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi
saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient
market). Sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku
pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut
dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market),
(Jogiyanto, 2008:492).
Efisiensi pasar secara informasi didasarkan pada ketersediaan informasi.
Implikasi dari pasar efisien bahwa harga saham akan bereaksi terhadap
pengumuman laporan keuangan, (Beaver, 1989). Semakin efisien suatu pasar akan
menunjukkan laporan keuangan yang lebih baik pula bagi kepentingan investor,
hal tersebut sejalan dengan meningkatnya harga suatu saham.
Volume perdagangan saham merupakan suatu instrument yang dapat
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter
volume saham yang diperdagangkan di pasar ( Junaedi , 2005).
Informasi laporan keuangan akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika
keberadaan informasi tersebut menyebabkannya melakukan transaksi di pasar
modal, dimana transaksi ini salah satunya tercermin melalui perubahan volume
perdagangan saham.
3
Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan suatu informasi dapat
dilihat dengan mempelajari kaitan antara pergerakan volume perdagangan di pasar
modal dengan keberadaan informasi tersebut.
Berikut ini disajikan perubahan jumlah dari arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan, laba bersih, size perusahaan dan volume perdagangan saham
seluruh perusahaan sampel (22 perusahaan) pada periode 2010-2012.
Tabel 1.1
Perubahan Total Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas
Pendanaan, Laba Bersih, Size Perusahaa dan Volume Perdagangan Saham
(2010-2012)
No
Tahun
AKO
AKI
AKP
LB
SP
VPS
1
2010
28.585.026.663.805
-7.142.830.122.236
-5.178.341.428.133
42.749.898.337.712
177.329.017.498.437
24.934.381.000
2
2011
26.642.109.131.054
-11.528.280.347.640
-15.346.515.905.681
30.434.190.453.307
207.128.113.878.634
32.227.517.000
3
2012
37.579.907.354.970
-23.333.314.604.034
-10.067.718.816.040
33.633.511.987.669
247.208.208.487.876
34.328.162.000
Sumber: Tabulasi Data Excel
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah arus kas operasi
menurun dari tahun 2010 ke 2011 yaitu dari Rp. 28.585.026.663.805 ke Rp.
26.642.109.131.054 sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp.
37.579.907.354.970. Untuk arus kas investasi mengalami peningkatan arus kas
negatif dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Arus kas pendanaa mengalami
peningkatan arus kas negatif dari tahun 2010 ke 2011, sedangkan di tahun 2012
mengalami penurunan kas negatif yang berarti adanya arus kas masuk dari
4
pendanaan. Laba bersih mengalami penurunan dari tahun 2010 ke 2011,
sedangkan di tahun 2012 sedikit mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Total size perusahaan terlihat mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga
tahun 2012. Untuk volume perdagangan saham terlihat bahwa dari tahun 2010,
volume perdagangan saham mengalami penigkatan hingga tahun 2012.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa volume perdagangan saham
mengalami penigkatan dari tahun 2010-2012, sedangkan dari variabel-variabel
independen lainnya hanya size perusahaan dan arus kas investasi yang mengalami
penigkatan yang sama dari tahun 2010 ke tahun 2012, sedangkan arus kas operasi,
arus kas pendanaan, dan laba bersih mengalami jumlah yang naik turun. Jika
ditinju dari teori sinyal, bahwa adanya peningkatan jumlah dari arus kas, laba
bersih maka akan meningkatkan minat investor dalam berinvestasi, namun yang
terjadi justru reaksi pasar tetap meningkat meski jumlah arus kas dan laba
mengalami jumlah yang naik turun. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan volume
perdagangan saham dari tahun 2010 hingga 2012. Jelas terlihat bahwa ada
perbedaan teori dan kenyatan yang terjadi antara pengaruh laporan keuangan
dengan minat investor dalam berinvestasi.
Perkembangan volume perdagangan saham di pasar modal merupakan suatu
indikasi penting untuk mempelajari tingkah laku pasar, yaitu investor. Investor
dalam melakukan transaksi di pasar modal, biasanya ia akan mendasarkan
keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang
tersedia di publik maupun informasi pribadi, (Erni Dwi, Yulianti dkk, 2005).
5
Peran laporan keuangan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi volume
perdagangan saham. Namun selain itu ada indikator lain yang mempengaruhi
volume perdagangan saham yaitu ukuran (size) perusahaan yang didasarkan pada
total aktiva. Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan tersebut
yang dapat dilihat dari tingkat penjualan, jumlah tenaga kerja atau jumlah aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan serta kapitalisasi pasar sahamnya. Penelitian ini
menggunakan total aktiva dalam ukuran perusahaan dikarenakan total aktiva
dianggap lebih mewakili kekayaan dibandingkan jumlah pegawai, jumlah saham,
tingkat penjualan atau factor lain Foster, 1986 dalam Suhartini, 2002:15. Menurut
Elton dan Gruber (dalam Suhartini, 2002:14) menyatakan bahwa saham
perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan yang lebih besar lebih mudah
serta lebih sering ditransaksikan daripada saham perusahan yang mempunyai
ukuran perusahaan yang kecil, perusahaan yang mempunyai ukuran perusahaan
kecil lebih beresiko dibandingkan dengan ukuran perusahaan besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Rohman (2005) mengenai pengaruh langsung
dan tidak langsung laporan arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham
di BEJ. Penelitian tersebut menggunakan uji F dan uji t, sedangkan untuk menguji
besarnya korelasi antara arus kas operasi dan laba akuntansi serta pengaruh
langsung dan tidak langsung arus kas operasi dan laba akuntansi terhadap volume
perdagangan saham digunakan analisis jalur (path analysis) dimana analisis jalur
merupakan perluasan dari analisis regresi berganda yang bertujuan untuk
menaksir hubungan
kausalitas antar variabel
(model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Berdasarkan uji F dan uji t, arus kas
6
operasi dan laba akutansi berpengaruh sangat kecil (tidak sigifikan) terhadap
volume perdagangan saham. Jika dilihat dari hasil uji analisis jalur, maka
pengaruh arus kas operasi terhadap volume perdagangan saham lebih kecil dari
pengaruh laba akuntansi. Hal ini berarti bahwa emiten yang melaporkan laba
akuntansi yang lebih baik, ada kecenderungan volume perdagangan saham dari
emiten yang bersangkutan akan naik, walaupun kecenderungannya sangat kecil.
Sukartaatmaja (2005) meneliti tentang pengaruh informasi arus kas, laba dan
size perusahaan terhadap abnormal return saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil uji t dan analisis arah informasi arus kas
(aktivitas operasi dan invetasi) laba dan size perusahaan memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap abnormal return saham. Sedangkan variabel independen arus
kas pendanaan melalui hasil uji analisis arah memiki pengaruh positif terhadap
abnormal return saham, namun pada hasi uji t, arus kas pendanaan
tidak
signifikan terhadap abnormal return saham.
Daniati dan Suhairi (2006) menguji pengaruh kandungan informasi komponen
arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected return saham pada
industri tekstil dan otomotif yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menngunakan uj
F dan uji t. Berdasarkan uji F dan uji t, arus kas investasi, laba kotor dan
size
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap expected return saham.
Sedangkan arus kas operasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap expected return saham.
7
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sinaga (2010), dimana
peneliti sebelumnya hanya menggunakan variabel independen total arus kas dan
laba bersih. Pada penelitian sebelumnya menggunakan uji F dan uji t, dimana
hasil penelitian menunjukkan laporan arus kas dan laba bersih berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Penelitian ini memilih perusahaan manufaktur sebagai sampel karena
perusahaan manufaktur tergolong perusahaan massal dan memiliki jumlah yang
cukup banyak terdaftar di BEI.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dimana penelitian ini
menambahkan satu variabel bebas yaitu size perusahaan. Penembahan variabel
tersebut berdasarkan masih kurangnya penelitian yang menguji pengaruh size
perusahaan
terhadap
volume
perdagangan
saham,
kebanyakan
peneliti
menggunakan size perusahaan perusahaan menyangkut return saham.
Berdasarkan urain diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh
Informasi Laporan Arus Kas, Laba Bersih dan Size
Perusahaan Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
8
1.2
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana cara investor menganalisa kinerja perusahaan sebelum
perusahaan menanamkan modalnya ?
2. Apakah informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan
investor sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan dalam
berinvestasi?
3. Apakah dengan adanya laporan arus kas, laba bersih dan size perusahaan
akan mengubah volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI) ?
4. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI ?
5. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI ?
6. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI ?
7. Apakah laba bersih berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?
8. Apakah size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI ?
9
9. Apakah secara simultan laporan arus kas (aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan), laba bersih, dan size perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI ?
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini dibatasi pada pengaruh informasi arus kas (aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan), laba bersih, dan size perusahaan terhadap perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012.
Penelitian ini hanya mengamati reaksi pasar modal, berupa volume perdagangan
saham dengan dipublikasikannya laporan arus kas, laba bersih dan size
perusahaan.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
2. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI ?
10
3. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI ?
4. Apakah laba bersih berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?
5. Apakah size perusahaan berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ?
6. Apakah secara simultan komponen laporan arus kas (aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan), laba bersih dan size perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Untuk mengetahui apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
11
3. Untuk mengetahui apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh
signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
4. Untuk mengetahui apakah laba bersih berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI.
5. Untuk mengetahui apakah size perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
6. Untuk mengetahui apakah secara simultan komponen laporan arus kas
(aktivitas operasi, investasi dan pendanaan), laba bersih dan size
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan dalam berinvestasi di pasar modal.
2. Bagi institusi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literature
dalam perkembangan ilmu akuntansi.
3. Bagi investor, penelitian ini dapat memberikan informasi dalam
berinvestasi di pasar modal.
4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
untuk penelitian selanjutnya.
Download