menegaskan ekonomi pancasila - E

advertisement
Manajemen Strategis
1
IMPLEMENTASI STRATEGI
Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan
bermanfaat, jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat. Menurut
McKinsey Consulting Firm, strategi hanyalah satu dari tujuh unsur yang
ditunjukkan oleh perusahaaan yang dikelola dengan baik. Kerangka
keberhasilan usaha 7-S dari McKinsey. Tiga unsur pertama strategi
(strategy), struktur (structure), dan sistem (systems) dianggap sebagai
“perangkat keras” keberhasilan. Empat unsur selanjutnya gaya (style), staf
(staff) ketrampilan (skill) dan nilai bersama (shared value) adalah perangkat
lunaknya.”
8.1. Struktur Organisasi
Struktur (structure) merupakan cara berbagai kegiatan perusahaan
diorganisasi. Struktur internal suatu organisasi memberikan kontribusi untuk
menjelaskan dan memperkirakan perilaku karyawan. Hubungan struktural
dalam pekerjaan mempunyai kandungan yang penting pada sikap dan
perilaku mereka. Apakah dasar yang dipakai untuk berargumentasi bahwa
struktur mempunyai suatu dampak, baik pada sikap maupun perilaku?
Derajad struktur organisasi untuk mengurangi kemenduaan pada karyawan
dan memperjelas. Dengan struktur dapat membentuk sikap karyawan dan
mudah untuk memotivasinya untuk mencapai kinerja yang lebih tinggi.
Struktur juga memaksa karyawan untuk memperluas keterbatasan dan
kendali pekerjaan yang mereka kerjakan. Misalnya, organisasi dengan
struktur formal dan spesialisasi, taat sekali terhadap rantai perintah, delegasi
dan wewenang terbatas serta rentang kendali sempit memberikan karyawan
sedikit otonomi. Kendali dalam organisasi yang ketat akan cenderung
mengubah perilaku karyawan tertekan dan seragam. Sebaliknya, organisasi
yang strukturnya kurang formal, spesialisasi terbatas, rentang kendali luas,
akan memberikan karyawan lebih bebas dan mempunyai karakter perilaku
yang lebih berbeda.
8.1.1. Struktur Organisasi Yang Umum
Umumnya struktur organisasi terdiri dari struktur sederhana, struktur
birokratis dan struktur matriks. McShane dan Von Glinow (2003), struktur
organisasi terdiri dari struktur sederhana, struktur fungsional, struktur
devisional, struktur matriks, struktur hibrid, struktur berbasis tim dan struktur
jaringan. Struktur jaringan terdiri dari jaringan afilisasi dan struktur virtual.
Manajemen Strategis
2
Struktur sederhana merupakan struktur yang terdiri dari majikan dan
beberapa karyawan. Struktur sederhana merupakan struktur yang derajad
departementalisasinya rendah, rentang kendalinya lebar dan kurang formal.
Seluruh strategi dan keputusan operasional dibuat oleh majikan atau pemilik
atau oleh sebuah tim kecil yang yang terdiri dari pemilik dan partner.
Sebagian besar bisnis yang ada di seluruh dunia menggunakan struktur
sederhana.
Struktur fungsional mengelompokkan karyawan berdasarkan
pengetahuan khusus atau sumberdaya khusus, pemasaran, sumberdaya
manusia, operasi, keuangan serta pelatihan dan pengembangan. Hal ini akan
memungkinkan pemanfaatan ketrampilan teknis terbaru dan mengembangkan
tingkat efisiensi tinggi. Struktur fungsional biasanya dipakai oleh perusahaan
yang mempunyai produk tunggal atau lini produk terbatas. Untuk meraih
keunggulan bersaing dalam menyediakan produk dan jasa, perusahaan
membutuhkan ketrampulan dan bidang yang spesialisasi yang jelas.
Keunggulan kelemahan struktur fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keunggulan
: - mempergunakan sumberdaya khusus secara efisien
- supervisi dilakukan lebih mudah
- mengembangkan keahlian fungsional
- mudah memobilisasi ketrampilan khusus
- memelihara kendali terpusat atas keputusan strategis
- berkait erat dengan strategi melalui kegiatan kunci
sebagai unit terpisah.
Kelemahan
:- keputusan lambat
- sulit untuk menentukan yang bertanggungjawab
- sulit untuk menilai prestasi kerja
- mendorong spesialisasi yang sempit
- mengandung potensi yang kuat untuk terjadinya konflik
antar fungsi
Chief Executive Officer (CEO)
Manajer
Produksi
Manajer
R&D
Manajer
Pemasaran
Manajer
Keuangan
Gambar 8.1. Struktur Organisasi Fungsional
Manajer
SDM
Manajemen Strategis
3
Struktur Devisional merupakan struktur dalam sebuah unit yang relatif
otonomi atau devisi yang diperintah oleh kantor pusat perusahaan, tetapi
masing-masing devisi mempunyai spesialis fungsional sendiri-sendiri yang
menyediakan produk atau jasa yang berbeda dari masing-masing devisi.
Banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mengendalikan dan
mengevaluasi operasi devisi-devisi perusahaan tersebut. Maka perusahaan
mengadaptasi dari struktur devisional dengan mengkombinasikan berbagai
devisi atau bagian dari devisi yang dikelompokkan secara bersama
berdasarkan pada beberapa elemen strategis yang umum, yang biasanya
dikaitkan dengan perbedaan produk atau pasar. Kelompok tersebut
dinamakan unit bisnis strategis (strategic business unit). Keunggulan dan
kelemahan struktur unit bisnis strategis serupa dengan struktur devisional.
Sedangkan bentuk akhir dari organisasi devisional adalah struktur
perusahaan holding (holding company structure), yang merupakan sebuah
entitas perusahaan yang merupakan kumpulan dari devisi dan bisnis yang
seringkali tidak berhubungan misalnya entitas perusahaan bertindak sebagai
pengawas keuangan ”holding” ketertarikan kepemilikan dalam berbagai
bagian dari perusahaan, tetapi mempunyai keterlibatan manajerial secara
langsung yang kecil.
Keunggulan kelemahan struktur devisional dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Keunggulan
: - pekerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan
dan prestasi kerja tinggi dipertahankan.
- keputusan lebih cepat
- lebih mudah untuk menilai prestasi kerja.
- pengembangan dan strategi dekat dengan lingkungan
- memberikan landasan pelatihan bagi para manajer
strategis
- lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat
terhadap perubahan
- spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masingmasing devisi
Kekurangan
:- menggunakan sumberdaya kurang efisien
- supervisi lebih sulit dilakukan
- mengutamakan tujuan devisi daripada tujuan keseluruhan
- memicu persaingan yang tak sehat untuk memperebutkan
sumberdaya perusahaan
- ada potensi kebijakan yang tidak konsisten antar devisi
- peningkatan biaya karena duplikasi fungsi
- sulit untuk memelihara citra perusahaan secara
keseluruhan
Manajemen Strategis
4
CEO atau
Presiden
Wakil Presiden
Pelayanan Administratif
Wakil Presiden
Dukungan Operasional
Manajer Umum
Devisi B / UBS B
Manajer Umum
Devisi C / UBS C
Manajer
Pemasaran
Manajer
Pemasaran
Manajer
Pemasaran
Manajer
Keuangan
Manajer
Keuangan
Manajer
Keuangan
Manajer
SDM
Manajer
SDM
Manajer
SDM
Manajer
Operasi
Manajer
Operasi
Manajer
Operasi
Manajer
R&D
Manajer
R&D
Manajer
R&D
Manajer Umum
Devisi A / UBS A
Gambar 8.2. Struktur Organisasi Devisional
Manajemen Strategis
5
Struktur matriks merupakan struktur yang staf personal dan
fungsionalnya dirancang baik berdasarkan bidang fungsional maupun
berdasarkan prduk atau proyek. Struktur tersebut menyediakan jalur
kewenangan, pertanggungjawaban kinerja, pengendalian dan evaluasi yang
ganda. Biasanya struktur tersebut digunakan perusahaan-perusahaan besar
yang berusaha meningkatkan kepemimpinan berbagai macam produk atau
proyek yang bersifat strategis. Inti utama struktur matrik adalah
departementalisasi fungsional dan produk. Perusahaan yang menggunakan
struktur matriks misalnya perusahaan perangkat lunak, otomotif, agen
periklanan, perusahaan ruang angkasa, perusahaan kontruksi, laboratoriun
riset dan pengembangan, universitas, perusahaan konsultan, rumah sakit,
perusahaan hiburan dan sebagainya. Organisasi yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain, Boeing, Caterpillar, Citicorp, DaimlerChrysler,
Dow Cmical, Disney, Matsushita, Microsoft, Prudential Insurance, SAP,
Texas Instruments dan sebagainya.
Keunggulan kelemahan struktur matriks dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keuntungan
:- cara yang efisien menyatukan ketrampilan khusus yang
terbesar di banyak tempat.
- memberikan fleksibilitas penghematan biaya yang cukup
besar.
- mengakomodasi berbagai aktivitas bisnis berorientasi
proyek
- menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajer
strategis
- memupuk kreativitas dan sumberdaya ganda yang
beragam
- memberikan manajemen menengah keterbukaan yang
lebih luas terhadap isu strategis.
Kekurangan
:- tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan baik
- kepemimpinan ganda, membuat karyawan bingung
- moral karyawan dapat terpengaruh jelek, kalau karyawan
diatur ulang, setiap proyek selesai.
- menuntut koordinasi horisontal dan vertikal yang besar
sekali
- dapat
memicu
konflik
dan
kehilangan
pertanggungjawaban
- dapat menimbulkan listas informasi dan pelaporan yang
berlebihan
Manajemen Strategis
6
CEO atau Presiden
Wakil
Presiden
Produksi
Wakil
Presiden
Rekayasa
Wakil
Presiden
Pembelian
Wakil
Presiden
Administrasi
Manajer
Proyek A
Staf
Produksi
Staf
Rekayasa
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Manajer
Proyek B
Staf
Produksi
Staf
Rekayasa
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Manajer
Proyek C
Staf
Produksi
Staf
Rekayasa
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Manajer
Proyek D
Staf
Produksi
Staf
Rekayasa
Staf
Pembelian
Staf
Administrasi
Gambar 8.3. Struktur Organisasi Matriks
Untuk memperbaiki struktur organisasi tradisional dapat dilakukan
beberapa hal, yaitu mengubah kendali pusat menjadi dukungan dan
korordinasi, restrukturisasi, rekayasa proses bisnis dan downsizing.
Perusahaan-perusahaan paling dikagumi dunia yang mengubah kendali pusat
menjadi dukungan dan korordinasi, misalnya General Electric. Mantan CEO
General Electric, Jack Welch mengatakan “Putar 180 % peran kantor pusat
dari pengecek, pencari kesalahan, penguasa menjadi fasilitator, penolong dan
pendukung 13 bisnis unit General Electric”.
Restrukturisasi (restructuring) adalah merancang kembali organisasi
dengan semangat untuk memberikan penekanan dan memungkinkan sebagian
besar aktivitas penting yang berkait dengan strategi perusahaan dapat
berfungsi pada efektivitas maksimum. Wal-Mart melakukan restrukturisasi
organisasi dengan merancang bagian logistik dan pembelian mempunyai
Manajemen Strategis
7
keunggulan bersaing dan dapat beroperasi secara sempurna. Demikian pula
Coca-Cola memberikan penekanan pada aktivitas distribusi, periklanan dan
dukungan kepada toko penjual Coca-Cola.
Gambar 8.4. Jack Welch
Rekayasa proses bisnis (business process reengineering) merupakan
proses berpikir secara fundamental dan merancang ulang proses bisnis secara
radikal untuk membuat perusahaan dapat menciptakan nilai terhadap
pelanggan dengan menghilangkan hambatan jarak antara karyawan dan
pelanggan. Pada 1994, keuntungan IBM mendekati nilai negatif dan hampir
jatuh ke jurang. Padahal IBM merupakan penguasa teknologi informasi
selama dua puluh tahun. Kejadian tersebut membuat CEO IBM, Gerstner
menanggapi ”Kita harus melakukan rekayasa ulang untuk memperoleh
keunggulan. Kita harus mengurangi biaya dan waktu siklus, organisasi yang
lebih ramping, meningkatkan tanggapan pada pelanggan”. Ia mencoba untuk
mengubah pola menjauhi pelanggan menjadi sensitif terhadap pelanggan dan
berfikir strategis. Perubahan yang dilakukan secara dramatis tersebut juga
meliputi memperbaiki kembali lini produk dan mengurangi biaya produksi
secara berkesinambungan. Ia mengetahui bahwa salah satu kekuatan IBM
Manajemen Strategis
8
yang masih bertahan adalah kemampuan untuk menyediakan solusi
terintegrasi untuk pelanggan. Pada 1995, pelayanan yang dilakukan IBM
merupakan segmen yang tumbuh paling paling cepat, yaitu lebih dari 20 %
per tahun. Visi baru IBM dari Gertner dan Public Realation Deep Blue yang
dapat mengalahkan Juara Dunia Catur Garry Kasparov mengankat kembali
citra IBM. Masuknya CEO baru, Palmisano menggantikan Gerstner dan
Gerstner tetap sebagai Chairman menjadi IBM menjadi Perusahaan yang
paling dikagumi dunia peringkat 11 pada 2007. Hal itu terjadi karena IBM
melakukan rekayasa ulang proses bisnisnya.
Gambar 8.5. Louis V. Gerstner, Jr.
Downsizing merupakan pengurangan sejumlah karyawan, terutama
dibagian manajemen menengah dalam perusahaan. Hal ini terjadi karena
peningkatan terus-menerus dalam teknologi informasi, persaingan yang
sangat ketat dan globalisasi. General Electric mengurangi level menengah
dari 400.000 menjadi 280.000 karyawan. Salah satu hasil dari downsizing
adalah meningkatnya self-management di tingkat operasional perusahaan. Hal
ini terjadi karena kelompok kerja atau tim kerja sudah tidak lagi mempunyai
supervisor secara langsung.
Manajemen Strategis
9
8.1.2. Struktur Organisasi Yang Baru
Organisasi yang menggunakan tim sebagai alat koordinasi pusatnya
disebut sebagai struktur tim. Harley-Davidson merupakan organisasi tim.
Dalam perusahaan besar, seperti perusahaan-perusahaan yang dikagumi
dunia, struktur tim melengkapi dengan birokrasi. Hal ini dilakukan untuk
mencapai efisiensi yang ada dalam pembakuan birokrasi, karena struktur tim
lebih luwes. Perusahaan-perusahaan yang dikagumi dunia, misalnya General
Electric, BMW, Xerox memanfaatkan tim-tim swakelola untuk meningkatkan
produktivitas operasional. Boeing atau Hewlett Packard dalam merancang
produk baru atau mengkoordinasi proyek penting, biasanya membentuk timtim fungsional lintas departemen.
Sedangkan struktur organisasi yang inti dari organisasi tersebut melakukan
outsourcing sebagian besar fungsi bisnisnya dikatakan sebagai struktur
organisasi virtual. Struktur organisasi virtual kadangkala desebut sebagai
struktur organisasi jaringan atau struktur organisasi modular. Inti organisasi
merupakan kelompok kecil eksekutif. Pekerjaan para eksekutif tersebut
adalah mengawasi secara langsung setiap kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan dan mengkoordinasi hubungan dengan organisasi yang
memproduksi, mendistribusikan dan melaksanakan fungsi-fungsi lain yang
menentukan untuk organisasi virtual ini. Kekurangan dari struktur organisasi
virtual adalah kurangnya kendali manajemen terhadap bagian-bagian utama
bisnisnya. Cisco Systems, Dell Computer, Nike dan Nortel Networks
termasuk organisasi virtual.
Gambar 8.6. Tim kerja dari Harley Davidson
Manajemen Strategis
10
Perusahaan
R&D
independen
Agen
Pemasaran
Para
Eksekutif
Pabrik di luar
negeri
Wakil penjualan
dengan komisi
Gambar 8.7. Organisasi Virtual
Aliansi strategis merupakan perjanjian kerjasama antara dua atau lebih
perusahaan yang saling memanfaatkan kemampuan, sumberdaya atau
keahliannya untuk mencapai sasaran perusahaan masing-masing. Hubungan
antara perusahaan tersebut dalam cakupan horisontal pada tingkatan rantai
nilai yang sama. Bentuk aliansi biasanya digunakan untuk merancang
kerjasama antara suplier dan produsen, digunakan untuk mengidentifikasi
hubungan kerjasama yang erat antara perusahaan yang saling bersaing atau
yang berhubungan dalam industri. Hubungan aliansi diharapkan untuk
menjadikan kepentingan strategis dan jangka panjang untuk perusahaan yang
beraliansi tersebut. Xerox dengan Fuji telah bekerjasama memasuki 45 tahun
pada 2007 dan Samsung dengan Corning beraliansi strategis sejak 1970-an.
Demikian pula aliansi strategis Sony Ericson, yaitu aliansi strategis antara
perusahaan Jepang Sony Corporation dengan perusahaan Swedia Ericson
yang dimulai pada 21 Agustus 2001. Sony mempunyai pengalaman di bidang
consumer electronics, sedangkan Ericson ahli dalam produksi mobile
handset. Setelah Sony Ericson pada triwulan ketiga 2003 memperkenalkan
camera phones, Sony Ericson menuai profit sebesar 62 juta euro yang
menjadikan Sony Ericson melompat menjadi peringkat 5 di dunia untuk pasar
telepon bergerak. Setelah pasar Eropa dan Amerika menglami kejenuhan,
Sony Ericson mencoba merambah pasar Asia yang menunjukkan kebutuhan
pasar akan telepon yang sangat besar.
Manajemen Strategis
11
Gambar 8.8. Camera phone dari Sony Ericson
Disamping itu muncul organisasi yang disebut sebagai organisasi tanpa
tapal batas, yaitu organisasi yang ukurannya besar, dapat menghilangkan
batas horisontal dan vertikal untuk memecahkan hambatan eksternal antara
perusahaan dengan pelanggan dan pemasoknya. Organisasi tersebut berusaha
menghilangkan rantai komando General Electric, Toyota, Motorola, CocaCola, Xerox termasuk kelompok organisasi tanpa batas.
Al-Farabi membagi organisasi menjadi tiga yaitu organisasi anarki,
organisasi demokrasi dan organisasi kebajikan. Organisasi yang telah kita
bahas sebelumnya termasuk pada organisasi anarki atau organisasi
demokrasi. Organisasi demokrasi kalau bebas tanpa batas maka menjadi
organisasi yang anarki, seperti perusahaan-perusahaan multi nasional dapat
berubah dari demokrasi menjadi anarki. Organisasi yang terindah adalah
organisasi kebajikan, yaitu organisasi yang dalam mencapai tujuannya
menggunakan konsep keadilan, kesejahteraan, kasih sayang dan
kebijaksanaan dunia dan akhirat. Organisasi kebajikan adalah organisasi
yang berdasarkan prinsip syariah. Organisasi yang oleh Adam Smith, dalam
Manajemen Strategis
12
bukunya The Wealth of Nations, dipimpin oleh Mohammad dan Penggantinya
(Kulafaurrasyidin).
Gambar 8.9. Adam Smith
8.2. Sistem
Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berhubungan dan terintegrasi menjadi satu kesatuan yang mempunyai tujuan
atau sasaran. Sistem yang menonjol saat ini adalah sistem imbalan atas
kinerja dan sistem informasi.
8.2.1. Sistem Imbalan
Sistem imbalan yang efektif melibatkan beberapa hal. Pertama,
mengaitkan imbalan secara earat dengan rencana strategis. Kedua,
menggunakan insentif variabel dan menjadikan mereka bagian penting dalam
kompensasi setiap karyawan. Ketiga, imbalan dan insentif harus berkait
dengan pekerjaan seseorang dan hasil yang dikerjakan orang tersebut.
Manajemen Strategis
13
Keempat, imbalan berdasarkan prestasi dan peran bagi keberhasilan, bukan
berdasarkan posisi dalam hirarki. Kelima, imbalan harus mempertimbangkan
kepekaan terhadap perbedaan bagian bawah dan bagian atas alam organisasi.
Keenam, imbalan harus adil, akurat dan informatif. Ketujuh, imbalan harus
sepadan dengan prestasi yang diraih. Kedelapan, imbalan harus memotivasi
dan membuat nilai lingkungan yang menyenangkan. Kesembilan, selalu
terbuka untuk memperbaiki sisteimbalan. Kesepuluh, imbalan akan sangat
baik jika dikaitkan dengan kebutuhan spiritual.
8.2.1. Sistem Informasi
Sistem yang baru berkembang pesat adalah sistem informasi. Teknologi
Informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam
segala bentuknya. (McKeown, 2001). Teknologi Informasi merupakan
sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan / atau
menyampaikan informasi (Williams, Sawyer, 2005). Teknologi Informasi
merupakan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat
lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi
komunikasi untuk melakukan transmisi informasi (Martin, Brown, DeHayes,
Hoffer, Perkins, 2005). Dari definisi tersebut mengandung dua hal penting,
yaitu teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Dengan adanya
teknologi informasi ini, perusahaan kecil dan menengah dapat memasuki
pasar global. Perusahaan yang mula-mula kecil, seperti Amazon (toko buku
kecil), Yahoo, portal yang didirikan oleh dua mahasiswa, Ebay yang semula
situs lelang sederhana saat ini menjadi perusahaan raksasa hanya dalam
waktu yang singkat karena teknologi informasi.
Bisnis dalam abad informasi harus bersaing dalam pasar yang penuh
tantangan, dengan perubahan yang cepat, kompleks, global, sangat kompetitif
dan terfokus pada pelanggan. Lebih jauh lagi, faktor-faktor ini bisa berubah
secara cepat, kadang-kadang secara tidak terduga (Knoke, 1996). Perusahaanperusahaan kecil dan menengah harus bereaksi dengan cepat untuk
menghadapi kendala dan peluang yang muncul dari lingkungan bisnis baru ini
(Drucker 1995).. Lingkungan bisnis merujuk pada kombinasi faktor sosialbudaya, politik-hukum, ekonomi, ekologi, demografi dan teknologi yang
mempengaruhi aktivitas-aktivitas bisnis. Arah dan besarnya perubahan
mempengaruhi organisasi dalam melanjutkan percepatan yang menyebabkan
meningkatnya ketidakpastian dalam strategi dan operasi organisasi. Karena
laju perubahan serta tingkat ketidak pastian di lingkungan persaingan pada
masa datang diperkirakan akan kian cepat, organisasi akan bergerak di bawah
tekanan yang makin meningkat untuk berproduksi lebih banyak lagi secara
lebih cepat, dengan memanfaatkan sumber daya yang sedikit. Boyet and
Boyed (1997) menekankan perubahan dramatis ini dan menggambarkannya
sebagai tekanan atau dorongan bisnis. Mereka berdua mempertahankan
argumen bahwa agar bisa sukses (atau bahkan untuk sekedar bertahan) dalam
dunia yang dinamis ini, maka perusahaan perlu mengambil bukan hanya
Manajemen Strategis
14
tindakan-tindakan tradisional seperti menurunkan biaya dan menutup
fasilitas-fasilitas yang tidak menguntungkan tetapi juga aktivitas inovatif
seperti membuat produk-produknya sesuai dengan yang dibutuhkan
konsumen, membuat produk baru, atau menyediakan layanan konsumen yang
handal. Kami menyebut aktivitas tradisional dan inovatif ini, beberapa
diantaranya saling berkaitan, sebagai contoh tanggapan terhadap keluhan
konsumen dengan cepat. Aktivitas ini bisa dilaksanakan di dalam beberapa
atau semua proses organisasi, mulai dari pemrosesan harian daftar gaji secara
rutin hingga order entry ke aktivitas strategis seperti strategi perusahaan. Bisa
juga terjadi dalam proses yang dikenal sebagai extended supply chain, yakni
di dalam proses interaksi antara satu perusahaan dengan supplier, pelanggan,
dan partner lainnya, seperti kaus Intel dan Wal-Mart. Sebuah respons bisa
merupakan suatu reaksi terhadap tekanan yangsudah ada, atau juga bisa
merupakan suatu inisiatif yang akan mempertahankan organisasi dari
berbagai hal yang potensial bakal menjadi tekanan. Dorongan-dorongan
bisnis menimbulkan tekanan dalam organisasi. Organisasi merespon dengan
aktivitas yang didukung oleh Teknologi Iinformasi.. Untuk memahami
Apilkasi Teknologi Informasi dalam organisasi masa kini, maka akan
bermanfaat kalau meninjau kembali faktor-faktor lingkungan bisnis utama
yang menciptakan tekanan-tekanan pada organisasi. Untuk membantu anda
memahmi pengaruh tekanan bisnis pada organisasi, kami akan menggunakan
sebuah kerangka manajemen klasik yang semula dikembangkan oleh Levitt,
lalu dimodifikasi Scott-Morton (Scott-Morton dan Allen, 1994), serta Turban
(2001), kemudian kami modifikasikan lagi, untuk mencerminkan peran
Teknologi Iinformasi secara umum.
Organisasi akan melakukan reaksi terhadap lingkungan bisnis yang
berubah cepat tersebut. Aktivitas semacam ini meliputi eksploitasi peluang
yang diciptakan oleh dorongan-dorongan dari luar. Aktivitas respons utama
organisasi dibagi ke dalam lima kategori : sistem strategis untuk mencapai
keunggulan kompetitif, upaya perbaikan berkesinambungan, businnes process
reengineering (BPR), aliansi bisnis, dan Electronic Commerce (E-Commerce)
Sistem strategis atau strategic system (Callon 1996) memberikan
keunggulan strategis bagi organisasi, dengan demikian akan memudahkan
organisasi dalam meningkatkan pangsa pasar, bernegosiasi secara lebih baik
dengan pihak supplier, atau mencegah masuknya para pesaing ke dalam
wilayah suatu perusahaan. Ada banyak sekali sistem strategis yang
didukung E-Commerce. Contohnya, sistem pengiriman semalam yang
dilakukan FedEx serta kemampuan sistem di dalam perusahaan tersebut
untuk melacak status perjalanan dari tiap-tiap paket tunggal. Kebanyakan
pesaing FedEx telah meniru sistem ini. Karena itu, FedEx memidahkan
sistem ke Internet. Tetapi, pesaing-pesaingnya membuntuti dengan cepat,
kemudian FedEx memperkenalkan aktivitas barunya
Banyak perusahaan yang secara terus menerus melaksanakan program
dalam usahanya memperbaiki produktivitas dan kualitas. Misalnya, Dell
Comuters menerima ordernya secara elektronis dan segera
Manajemen Strategis
15
memindahkannya melalui perangkat lunak Enterprises resources Planning
dari SAP Corp. ke dalam operasi perakitan just-in- time. Intel melakuan
pemantauan terhadap konsumsi produknya di 11 pelanggan terbesarnya,
menggunakan extranet dengan mode hampir seketika (real time), serta
menentukan jadual produksi dan pengiriman yang sesuai. Namun, program
perbaikan berkesinambungan mungkin tidak akan memadai di segala
kesempatan sepanjang waktu. Tekanan-tekanan bisnis yang kuat
membutuhkan perubahan radikal yang dapat disebut sebagai business
process reengineering (BPR)( rekayasa-ulang proses bisnis).
Business process rengineering mengacu pada suatu inovasi utama
dalam struktur organisasi serta cara dalam menjalankan bisnisnya. Dengan
Rekayasa Ulang Proses Bisnis, dimensi teknologis, manusia, dan organisasi
dalam perusahaan mungkin akan berubah (Hammer dan Chappy 1993).
Lebih dari 70 % perusahaan di AS mengklaim akan melaksanakan rekayasa
ulang dalam beberapa hal. Teknologi informasi, khususnya EC, memainkan
peran utama dalam BPR. Misalnya, EDI memfasilitas transaksi tanpa kerta
secara cepat yang memungkinkan perusahaan mengurangi beberapa
departemennya hingga sebanyak 80 % (Kasus Ford dalam Hammer dan
Chappy, 1993). Electronic commerce bagi perusahaan kecil dan menengah
dapat memberikan fleksibilitas dalam produksi, memungkinkan pengiriman
ke pelanggan secara lebih cepat untuk produk yang berupa perangkat lunak,
dan mendukung transaksi cepat tanpa-kertas, antara perusahaan supplier,
perusahaan manufaktur, dan perusahaan pengecer (retailer). Wilayahwilayah BPR yang didukung oleh Teknologi Informasi adalah sebagai
berikut : (1) mengurangi waktu proses bisnis (cycle time) benar-benar
sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing (Wetherle
1996). Demikian pula, mengurangi waktu sejak lahirnya gagasan hingga
implemntasinya waktu untuk memasarkan sangat penting, sebab yang bisa
lebih awal masuk ke pasar dengan suatu produk, atau yang bisa memberi
pelayanan kepada pelanggan secara lebih cepat dari pada yang bisa
dilakukan pesaing, maka ia akan menikmati keunggulan kompetitif
tersendiri. Aplikasi berdasar extranet dapat digunakan untuk memperlancar
berbagai langkah dalam proses pengembangan produk atau jasa, pengujian,
dan implementasi. Satu contoh cycle time reduction (pengurangan masa
siklus) dalam membawa obat-obat baru ke pasar. (2) Memberi pegawai
otoritas untuk bertindak dan membuat keputusan sendiri merupakan suatu
strategi yang digunakan oleh banyak organisasi sebagai bagian dari BPR.
Pemberdayaan (empowerment) erat kaitannya dengan konsep tim yang
self-directed, swa-kelola (Mankin et.al., 1996 dan Lipnack and Stamps,
1997). Manajemen melimpahkan kewenangan kepada tim yang bisa
menyelesaikan desentralisasi pengambilan keputusan dan otoritas tetapi
dalam waktu yang bersamaan mendukung kontrol terpusat. Misalnya,
Internet dan internet memungkinkan para pegawai yang telah terberdayakan
untuk mengambil keputusan mendesak. Sistem jaringan – pakar bisa
memberi saran bagi anggota tim ketika tidak ada pakar manusia.
Kenyataannya, menjual pengetahuan di Internet menjadi satu aktivitas EC
Manajemen Strategis
16
yang penting. (3) Para pegawai dapat mengakses kecakapan teknis
organisasional melalui internet yang dimiliki perusahaan. Beberapa basis
pengetahuan, yang dibuka untuk umum dengan tarif biaya tertentu,
mendatangkan pemasukan tersendiri (misalnya yang dilakukan
www.knowledgespace.com). (4) Sekarang ini, perusahaan-perusahaan
menjadi semakin customer-oriented. Dengan kata lain, mereka mesti
memberikan banyak perhatian kepada pelanggan beserta kesukaannya
kemudian melakukan rekayasa ulang agar bisa memenuhi permintaan
konsumen. Ini bisa dilakukan dengan mengubah proses manufakturing dari
mass production menuju mass customization (Pine and Gimore, 1997)
Dalam mass production, perusahaan memproduksi item-item yang sejenis
secara besar-besaran, sedang dalam mass customization item-item
diproduksi dalam jumlah besar namun dicustomized untuk sesuai dengan
keinginan tiap-tiap pelanggan. Electronic commerce merupakan perantara
ideal bagi mass customization. (5) Banyak perusahaan menyadari bahwa
aliansi dengan perusahaan lain, bahkan dengan pesaing, bisa jadi
menguntungkan. Misalnya, General Motors, Ford, dan Chrlyser membuat
satu extranet dengan supplier mereka. Ada sejumlah tipe aliansi, seperti
pembagian sumber daya, penetapan hubungan permanen supplierperusahaan, dan penciptaan upaya riset bersama. Tipe yang paling menarik
adalah temporary joint venture (patungan sementara), di mana beberapa
perusahaan membentuk satu organisasi khusu untuk sebuah misi yang
spesifik selama kurun waktu tertentu. Ini merupakan satu contoh korporasi
virtual (virtual corporation), yang bisa jadi merupakan bentuk organisasi
perusahaan yang lazim di masa datang. Satu tupe aliansi bisnis yang lebih
permanen, yang menghubungan perusahaan manufaktur, supplier, dan
korposari finansial dikenal dengan sebutan keiretsu suatu istilah dalam
bahasa Jepang yang berarti suatu aliansi bisnis permanen. Demikian juga,
supply chain mangement dapat dimudahkan oleh extranet. Tipe aliansi ini,
juga yang lain, akan sangat didukung oleh teknologi informasi yang
beragam, mulai dari EDI hingga transmisi elektronis. peta dan gambar.
Electronic commerce (EC) merupakan konsep baru yang bisa
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa padan World Wide
Web Internet (Shim, Qureshi, Siegel, Siegel, 2000) atau proses jual beli
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi
termasuk Internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). EC memungkinkan
perusahan kecil menengah melakukan pemasaran dengan tujuan pasar
global. Pemasaran langsung tradisional dilakukan dengan mail order
(katalog) dan telepon (telemarking). Pada 2007, menurut Internet World
Stats, pemakai internet dunia mencapai 1,2 milyar, di Indonesia diperkiran
18 juta pemakai. Presentase terbesar dalah Amerika Utara (Amerika Serikat
dan Kanada) mencapai 68,2 % dari seluruh penduduknya. Pada 1998,
Amerika Serikat diperkirakan terjadi penjualan sekitar 75 milyar dolar,
sedang dari jumlah tersebut, 2 milyar dolar merupakan pemasaran langsung
melalui komputer (B2C). Angka ini kecil, namun berkembang lebih dari
1.000 % dalam waktu kurang dari empat tahun.
Manajemen Strategis
17
Bloch et. al. (1996) merumuskan dampak-dampak Electronic
Commerce sebagai berikut (1) Electronic commerce mempertinggi promosi
produk dan layanan melalui kontak langsung, kaya informasi, dan interaktif
dengan pelanggan. (2) Electronic commerce menciptakan satu saluran
distribusi bagi produk yang ada, maka pujian layak diberikan atas peluang
untuk langsung menjangkau pelanggan dengan sifat komunikasi yang
langsung dan dua arah. (3) Biaya pengiriman informasi ke palanggan
melalui internet menghasilkan penghematan substansial bagi pengirim (bila
dibandingkan dengan sistem pengiriman non-elektronis atau pengiriman
melalui VAN). Penghematan paling besar terjadi ketika mengirim digitized
product (seperti musik dan software) dibanding bila harus dikirim secara
paket fisik. (4) Pengiriman produk dan layanan digital dapat dikurangi
hingga hanya dalam hitungan detik untuk sampai ke tujuan. Juga, kerja
administratif yang berkaitan dengan pengiriman secara fisik, khusunya yang
melewati batas-batas internasional, dapat dikurangi secara signifikan sebab
memotong cycle time hingga lebih dari 90 %. Satu contoh adalah TradNet
di Singapura, yang mengurangi waktu administratif transaksi yang
berhubungan dengan pelabuhan dari hitungan hari ke menit. (5) Layanan
konsumen bisa betul-betul ditingkatkan dengan cara memungkinkan
pelanggan menemukan informasi detil secara online (misalnya, FedEx yang
memungkinkan pelanggan mengetahui status perjalanan kirimannya). Juga,
inteligent agents bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan e-mail standar
dalam beberapa detik. Akhirnya, layanan pakar manusia bisa diperlancar
dengan menggunakan perangkat lunak help-desk, misalnya. (6) Dalam
Web, pendatang baru bisa membangun citra perusahaan dengan cepat. Yang
dilakukan Amazon.com selama tiga tahun baru bisa dicapai oleh
perusahaan tradisional selama beberapa generasi. Citra perusahaan berarti
kepercayaan (trust) yang sangat penting artinya bagi penjualan langsung.
Perusahaan tradisional seperti Intel, IBM, Microsoft, Wal-Mart, Dell
Computers, dan Cysco menggunakan aktivitas Web mereka untuk
memperkokoh identitas perusahaan dan citra mereknya.
Teknologi informasi telah membuktikan bahwa perusahaan kecil dan
menengah dapat menjadi perusahaan besar kelas dunia dalam waktu yang
cukup singkat. Perusahaan Amazon, Yahoo, Ebay sebagai contoh perusahaan
yang menggunakan teknologi informasi untuk menjadi perusahaan kelas
dunia. Semoga perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia
dapat meniru perusahaan-perusahaan kecil dan menengah yang sukses
tersebut, yaitu menjadi perusahaan kelas dunia.
8.3. Nilai Bersama dan Budaya Perusahaan
8.3.1. Nilai Bersama
Nilai bersama lebih memiliki makna pribadi, jika anggota perusahaan
memandang nilai bersama tersebut sebagai pedoman bagi perilaku yang layak
Manajemen Strategis
18
dalam organisasi itu dan mematuhi nilai bersama tersebut. Aggota perusahaan
akan memberikan komitmennya kepada nilai bersama tersebut, bila nilai
bersama tersebut diinternalisasi sehingga nilai bersama tersebut merupakan
nilai-nilai pribadi anggota perusahaan.
Walt-Mart mempunyai nilai bersama yang dirancang untuk membantu
pihak-pihak yang yang berhubungan dengan Wal-Mart agar dapat membuat
keputusan dan mengerjakan sesuatu dengan benar. Nilai bersama yang
disebut Wal-Mart’s Guiding Principles, sebagai berikut :
1. Mengikuti hukum sepanjang waktu
2. Jujur dan adil
3. Tidak pernah memanipulasi, salah menyajikan, menyalahgunakan dan
menyembunyikan informasi
4. Menghindari konflik kepentingan antara urusan pekerjaan dan pribadi
5. Tidak pernah melakukan diskriminasi terhadap siapapun
6. Tidak pernah bertindak tidak etis, dalam hal seseorang memerintah untuk
mengerjakan sesuatu.
7. Tidak pernah meminta sesorang untuk bertindak tidak etis
8. Mencari bantuan jika Anda mempunyai pertanyaan tentang “Pernyataan
Etis” atau jika Anda menghadapi dilema etika.
9. Bekerjasama dengan setiap investigasi dari sebuah pelanggan etika
10. Melaporkan pelanggaran etika atau yang dicurigai melakukan pelanggaran
Gambar 8.10. Gambar karyawan Wal-Mart
Manajemen Strategis
19
Federal Express mempunyai nilai bersama yang terdiri dari :
Orang
: Kita menghargai orang kita dan mempromosikan
keanekaragaman dalam tempat kerja dan dalam pemikiran
kita.
Pelayanan
: Benar-benar kita, dengan semangat yang positif meletakkan
pelanggan kita di hati dari sesuatu yang kita kerjakan
Inovasi
: Kita menemukan dan memberi inspirasi pelayanan dan
teknologi yang memperbaiki cara kita hidup dan bekerja.
Integritas
: Kita mengelola operasi kita, keuangan dan pelayanan
dengan kejujuran, efisiensi dan kehandalan.
Tanggungjawab : Kita memperjuangkan keamanan dan lingkungan yang sehat
untuk masyarakat tempat kita tinggal dan bekerja.
Loyalitas
: Kita memperoleh kehormatan dan kepercayaan dari orangorang FedEx, pelanggan dan investor kita setiap hari dalam
setiap yang kita kerjakan
Gambar 8.11. Gambar Karyawan FedEx
8.3.2. Budaya Organisasi
Nilai bersama yang telah diinternalisasi akan membentuk dan menjadi
komponen budaya organisasi. Hofstede (1994:180) medefinisikan budaya
organisasi sebagai program pemikiran secara kolektif yang membedakan para
anggota suatu organisasi dari organisasi lainnya.
Budaya organisasi
mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku karyawan. Tetapi apa yang
Manajemen Strategis
20
dapat manajemen kerjakan untuk merancang sebuah budaya yang mmbentuk
karyawan sesuai dengan keinginan manajemen?. Ketika organisasi sebuah
organisasi telah berdiri kokoh, maka manajemen mempunyai kemampuan
besar untuk mempengaruhi karyawan. Tetapi pada organisasi yang belum
kokoh atau organisasi yang masih kecil masih sedikit subbudaya. Setiap
orang tahu bahwa pendiri memberikan sentuhan langsung dengan visinya
tentang apa organisasi itu. Tidak mengherankan, di bawah kondisi ini
manajemen mempunyai peluang untuk meciptakan sebuah budaya yang akan
memberikan fasilitas untuk mencapai prestasi terbaik meraih tujuan
organisasi. Meskipun demikian pada saat organisasi telah kokoh, maka
dominasi budaya juga telah kokoh. Budaya yang telah diberikan ini membuat
karakteristik relatif stabil dan permanen, yang menjadikan sangat menolak
terhadap perubahan. Butuh waktu untuk membentuk dan membuat organisasi
tersebut kokoh yang cenderung menjadi budaya tersebut berakar kuat.
Budaya yang kuat merupakan bagian dari
Gambar 8.12. Gerrt Hofstede
menolak perubahan, karena karyawan menjadi berkomitmen kepada budaya
tersebut. Maka, jika suatu budaya yang diberikan telah usang menjadi tidak
Manajemen Strategis
21
sesuai dengan suatu organisasi dan suatu yang merugikan terhadap
manajemen, maka kemungkinan kecil, manajemen dapat mengubahnya,
khususnya dalam jangka pendek. Budaya berubah harus diukur dalam
tahunan, bukan dalam mingguan atau bulanan. Kondisi perubahan budaya
yang disukai dapat meningkatkan profitabilitas dan perubahan budaya dapat
diimplementasikan dengan sukses pada saat ada krisis yang besar dan
keluarnya pemimpin tertinggi. Suatu organisasi yang masih muda dan masih
kecil, dominasi budayanya masih lemah, demikian tulis Stephen Robbins
dalam buku Essential of Organizational Behavior.
Pemimpin organisasi memainkan peran penting untuk mengembangkan,
memeliharan dan mengubah budaya organisasi. Sam Walton telah
menciptakan budaya organisasi dari Wal-Mart yang hingga saat ini masih
dipakai yang akhirnya dijadikan Wal-Mart’s Guiding Principles yang
merupakan etika Wal-Mart. Standar etika dipakai oleh pemimpin untuk
membedakan yang benar dan yang salah, membedakan dengan cepat tersebut
sebagai hiasan indah yang terletak di antara pemimpin dan budaya organisasi.
Nilai yang dominan dalam organisasi sering dimunculkan dalam suatu
kata pada periklanan dan komunikasi internalnya untuk meningkatkan
keunggulan bersaing. Procter & Gamble menggunakan kata ”kualitas
produk”, General Electric memakai kata ”inovasi”, Xerox menggunakan tema
”hormat kepada individu dan pelayanan kepada pelanggan”, Microsoft dalam
periklanannya memakai Realize Your Potential dan McDonald’s menekankan
pada QSCV (Quality, Service, Clearness and Value).
Organisasi global saat ini merupakan budaya organisasi yang dibentuk
oleh berbagai macam budaya. Norma sosial menciptakan perbedaan yang
melintasi batasan negara yang mempengaruhi bagaimana orang berinteraksi,
membaca isyarat personal dan sebaliknya saling berhubungan secara sosial.
Nilai dan sikap juga mempunyai perbedaan berbagai macam dari negara satu
dan negara lainnya. Nilai struktur individual berpusat di Amerika Utara,
sedangkan nilai struktur kelompok didominasi oleh Jepang. Agama dari satu
dengan yang lain juga berbeda. ”Budaya bisnis global yang dikuasai
kapitalis saat ini sebagai monster yang memangsa dirinya sendiri. Budaya
bisnis masa depan harus berdasarkan kecerdasan spiritual yang tinggi yang
berkaitan dengan komunikasi, keadilan, relasi, kepercayaan, kekuasaan,
kebenaran, fleksibilitas dan pemberdayaan” tulis Zohar dan Marshall dalam
Spiritual Capital. Budaya bisnis dari institusi berdasar agama, misalnya
syariah harus merefleksikan nilai-nilai yang sesuai dengan syariah, baik
dalam segi perilaku mulai dari hubungan internal, bertransaksi dengan
pelanggan, kebijakan dan prosedur, praktek bisnis, pakaian, dekorasi, maupun
citra. Nilai syariah adalah keadilan, kesejahteraan, kasih sayang dan
kebijaksanaan dunia dan akhirat. Tujuannya adalah untuk menciptakan suatu
moralitas dan spiritualitas kolektif yang apabila digabungkan dengan
produksi barang dan jasa menopang pertumbuhan dan kemajuan jalan hidup
yang syariah.
”Sesungguhnya pada zaman sebelum kamu sekalian ada seorang laki-laki
yang telah didatangi oleh seorang malaikat untuk mecabut nyawanya. Lalu
Manajemen Strategis
22
dia ditanya, Apakah engkau tahu amal kebaikan?. Dia menjawab : Aku tidak
tahu. Lalu dikatakan kepadanya : Lihatlah. Dia menjawab : Aku sama sekali
tidak mengetahui, hanya aku pernah bertransaksi jual-beli dengan banyak
manusia di dunia dan aku memudahkan transaksi tersebut. Aku bersikap baik
kepada orang kaya dan aku memudahkan orang yang dalam keadaan
kesulitan. Setelah itu Allah memasukkan dia ke dalam surga” sabda
Rasulullah (HR. Muttafaqun dalam kitab Al-Misykat).
8.4. Gaya Kepemimpinan
“Pemimpin merupakan ciptaan pertama yang menentukan sukses dan
gagalnya organisasi” kata Steven R. Covey. Dengan demikian pemimpin
merupakan kunci sukses organisasi. Kepemimpinan menelaah mengenai
seorang pemimpin yang efektif dan apa yang membedakan pemimpin dan
bukan pemimpin. Definisi pemimpin sangat bervariasi dan sangat banyak.
Kita mengambil definisi yang diberikan oleh Abraham Zaleznik dan John
Kotter
Abraham Zaleznik dari Sekolah Bisnis Harvard, berpendapat bahwa
pemimpin dan manajer sangat berbeda. Mereka berbeda dalam motiv, sejarah
pribadi, cara berpikir dan bertindak. Manajer cenderung mengambil sikap
impersonal, tidak tidak pasif, terhadap tujuan, sedangkan pemimpin
mengambil sikap pribadi dan akti terhadap tujuan. Manajer cenderung
memandang kerja sebagai suatu proses yang memungkinkan, mencakup suatu
kombinasi dari orang dan gagasan yang berinteraksi untuk menetapkan
strategi dan mengambil keputusan. Pemimpin bekerja dari posisi beresiko
tinggi, sering mereka secara temperamental ingin mencari resiko dan bahaya,
teristimewa bila peluang dan imbalan tampak tinggi. Manajer lebih suka
bekerja dengan orang, mereka menghindari aktivitas sendirian karena aktivitas
itu membuat mereka cemas. Mereka berhubungan dengan orang-orang
menurut peran yang mereka mainkan dalam suatu urutan peristiwa atau dalam
proses pengambilan keputusan. Pemimpin yang memperhatikan gagasan,
berhubungan dengan orang-orang dengan cara yang lebih intuitif dan empatik.
John Kotter berargumen bahwa kepemimpinan berbeda dengan
manajemen. Manajamen menyangkut masalah kerumitan, menghasilkan tata
tib dan konsistensi dengan menyusun rencana-rencana formal, merancang
organisasi yang ketat dan memantau hasil lewat pembandingan dengan
rencana. Kepemimpinan sebaliknya, menyangkut hal mengatasi perubahan.
Pemimpin menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa
depan, mampu mensinergikan orang-orang dengan mengkomunikasikan dan
mengilhami mereka untuk mengatasi rintangan-rintangan.
Pemimpin terbaik mempunyai kemampuan berpikir integratif, berani
mengambil resiko dan bahaya, menghargai gagasan, berkomunikasi dan
hubungan dengan orang-orang dengan lebih intuitif dan empatik, mampu
mengatasi perubahan, menetapkan arah dengan mengembangkan suatu visi
terhadap masa depan, mampu mensinergikan orang-orang dengan
Manajemen Strategis
23
mengkomunikasikan dan mengilhami mereka untuk mengatasi rintanganrintangan.
8.4.1. BERPIKIR INTEGRATIF
Dari hasil wawancara terhadap 50 pemimpin, Roger Martin (2007)
menemukan cara berpikir pemimpin yang sukses, yaitu berpikir integratif.
Berpikir integratif menurut meliputi empat langkah. Pertama, pada saat
menentukan masalah yang penting, mereka sangat menonjol, mereka mampu
berpikir di luar hal yang kadang-kadang kurang nyata tetapi merupakan faktorfaktor yang masih berkaitan. Sebaliknya pemimpin tradisional hanya berfokus
pada gambaran yang nyata dan masih berkaitan.
Kedua, pemimpin yang berpikir integratif mempertimbangkan hubungan yang
berbagai macam dan hubungan yang non linier antar variabel. Sebaliknya
pemimpin tradisional hanya mempertimbangkan satu cara hubungan linier antar
variabel.
Ketiga, pemimpin yang berpikir integratif melihat masalah secara keseluruhan
dan melihat bagaimana bagian satu dengan bagian lain berhubungan secara
bersama-sama dan bagaimana keputusan mempengaruhi satu dengan yang
lainnya. Sedangkan pemimpin tradisional memecahkan masalah dengan
membagi ke dalam bagian-bagian dan menyelesaikan masalah tersebut secara
terpisah atau secara berurutan.
Keempat, pemimpin yang berpikir integratif mampu memecahkan ketegangan
secara kreatif dengan menggunakan ide yang berlawanan dan alternatif baru,
sehingga membuahkan hasil yang inovatif. Sebaliknya pemimpin tradisional
membuat pilihan-pilhan dan memilih dari pilihan terbaik yang tersedia.
Michael Dell, CEO Dell Computer berpikir integratif ketika membuat
inventori Dell Computer mempunyai kecepatan 5 atau 6 kali dibanding
pesaingnya Compaq dan memutuskan untuk menjual komputer secara online,
yang akhirnya membuat Dell Computer menjadi penjual komputer pribadi
nomor satu di dunia.
8.4.2. PEMIMPIN MENCIPTAKAN VISI
Menurut Drucker, fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah
memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya
secara jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas,
serta menetapkan dan memonitor standar. Sedangkan menurut Tony Buzan
dalam buku The Power of Spiritual Intelegence, visi didefinisikan sebagai
kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan bijak dan
imajinatif, menggunakan gambaran mental tentang situasi yang dapat dan
mungkin terjadi di masa mendatang. Visi pemimpin merupakan keinginan
pemimpin yang bersifat ideal yang dirumuskan secara seksama, yang
menentukan arah atau keadaan masa depan. Dengan demikian visi merupakan
titik permulaan dari kenyataan hari esok suatu perusahaan. Visi yang benar
merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang dapat membuat loncatan
Manajemen Strategis
24
awal ke masa depan dengan memadukan segala sumberdaya untuk
mewujudkan visi tersebut. Visi yang benar memiliki daya tarik dan
menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan
semangat, mampu menciptakan makna bagi kehidupan perusahaan, mampu
menciptakan standar yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
perusahaan, dapat digunakan orang luar (pelanggan) untuk mengukur manfaat
perusahaan baginya, menjadi jembatan utama antara apa yang dikerjakan
perusahaan sekarang dengan apa yang diinginkan perusahaan di masa depan,
merupakan prasyarat utama untuk perencanaan strategik dan merupakan
landasan untuk merumuskan misi perusahaan.
John F. Welch, Jr mantan CEO dari General Electric menyatakan :“
Pemimpin bisnis yang baik menciptakan visi, mengkomunikasikan visi,
bersemangat dengan visinya dan berusaha untuk mencapainya”. Penggantinya
Jack Welch, Jeff Immelt mempunyai visi mencoba untuk mendorong inovasi
dan berusaha untuk mengambil resiko.
Bill Gates mempunyai visi “Sebuah komputer di atas setiap meja kerja
di setiap rumah, menjalankan perangkat Microsoft”. Maka setelah Bill Gates
menciptakan MS-DOS, ia membuat sistem operasi Windows seperti halnya
rumah menggunakan jendela (window) yang menyebabkan Bill Gates menjadi
entrepreneur terkaya di dunia. Tidaklah benar benar bahwa hanya Bill Gates
semata yang berperan dalam menempatkan PC di kantor-kantor dan di rumahrumah di seluruh dunia, tetapi Bill Gates mempunyai visi untuk melihat apa
yang mungkin dan keinginan untuk mengubah visi tersebut menjadi kenyataan.
Thomas Watson Sr. mengganti nama perusahaan Computing
Tabulating Recording Company menjadi International Business Machine
(IBM), meskipun pada saat belum beroperasi secara internasional, tetapi
Thomas Watson mempunyai visi bahwa perusahaan tersebut di kemudian hari
menjadi perusahaan yang beroperasi secara internasional. Ketika Watson
menamai International Business Machine (IBM) banyak orang ketika itu
mentertawakannya. Bahkan ada yang bilang bahwa Watson memberi nama
tersebut terlalu membesar-besarkan perusahaannya. Tetapi sekarang IBM
merupakan perusahaan modern dan para manajernya menjadi model peranan
utama dengan setelan baju putih, dasi polos, semangat menjual yang luar biasa.
Demikian pula ketika IBM mengalami keterpurukan, muncullah pemimpin
baru Lou Gerstner yang mengubah visi dari IBM sebagai perusahaan komputer
menjadi IBM sebagai perusahaan manajemen solusi bisnis. Pada tahun 2007
ini IBM terpilih sebagai Perusahaan Komputer yang paling mengagumkan
dunia versi majalah Fortune.
Jeff Bezos merupakan pendiri Amazon.com, yang pada awalnya hanya
merupakan toko buku.. Mengapa ia menamakan perusahaannya dengan
Amazon ?. Karena “sungai Amazon merupakan sungai terbesar di dunia” kata
Jeff Bezos. Bagaimana dengan sungai Nil ?. Sungai Nil merupakan sungai
terpanjang di dunia, jika dibandingkan dengan Sungai Amazon volume airnya
hanya merupakan anak sungai Amazon. Sungai Amazon memuat 20 % air
bersih dunia, maka Jeff Bezos mempunyai tentang perusahaannya kelak
Manajemen Strategis
25
menjadi perusahaan yang menguasai 20 % pasar dunia. Amazon.com yang
membuka situs E-Commernya pada bulan Juli 1995, bermula dari toko buku
kemudian meluas ke compact disk (CD) kemudian ke lelang dan sekarang
ribuan produk yang berbeda dan pedagang yang berbeda. Pada tahun 1996
dapat menjual 15,7 juta dolar dan melonjak menjadi 600 juta dolar pada tahun
1998. Amazon.com dilaporkan pada tanggal 1 November sampai 23
Desember 2002, konsumen yang melakukan order di seluruh dunia 56 juta
item sehingga menjadi toko online terbaik tahun 2002 versi majalah Yahoo.
Meskipun demikian banyak pemimpin yang tidak memiliki unsur
spiritual dalam visi hidup meraka, maka tidak heran banyak pemimpin yang
sepintas tampak bahagia, makmur dan sukses duniawi yang melimpah, tetapi
hidup mereka hampa tak bermakna. The New York Times melaporkan bahwa
pendapatan riil telah meningkat lebih dari 16 % selama tiga puluh tahun ini di
Amerika, namun orang Amerika yang menggambarkan diri mereka sendiri
sebagai “sangat bahagia” sesungguhnya dalam kurun waktu yang sama telah
turun dari 36 % menjadi 29 %. Dalai Lama mengatakan “Orang dapat lebih
bahagia jika saja mereka saling berbagi kekayaan, berbagi teman yang lebih
banyak, nama yang lebih harum, hal-hal positif yang diwariskan, dan juga
berkurangnya penyesalan saat mereka meninggal nanti. Mereka dapat berkata
pada diri sendiri, setidaknya aku telah menggunakan uangku untuk membantu
orang lain”, demikian tulis Howard C. Cutler dalam buku The Art of
Happiness at Work. Pemimpin besar yang tidak bergelimang harta, bahkan
tidur di tikar yang membekas pada tubuhnya, bersahabat dengan kemiskinan
dan orang yang lemah, tetapi hidupnya penuh makna ádalah Muhammad
SAW, yang merupakan pemimpin yang mempunyai visi menjadi rahmat
seluruh alam.
8.4.3. PEMIMPIN BERKOMUNIKASI DENGAN EMPATIK
Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan, sangat ditentukan oleh
pemimpinnya. Lingkaran pusat kepemimpinan adalah komunikasi.
Komunikasi merupakan seni atau cara untuk menyampaikan sesuatu, agar
orang lain memahami kita. ”Komunikasi merupakan ketrampilan paling
penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar jam bangun kita
untuk berkomunikasi ” Stephen R. Covey. Dalam memecahkan masalah
bawahan, kita cenderung untuk menyerbu masuk, untuk memperbaiki segala
sesuatu dengan nasihat yang baik. Tetapi seringkali kita mengalami
kegagalan, terutama kegagalan dalam meluangkan waktu untuk mendiagnosis
masalah untuk benar-benar mengerti secara mendalam masalahnya terlebih
dahulu. Kita biasanya berusaha untuk lebih dahulu dimengeri. Kebanyakan
orang tidak mendengar dengan maksud untuk mengerti tetapi mereka
mendengar untuk menjawab. Mereka bersiap untuk berbicara, menyaring
segalanya melalui paradigma mereka sendiri, membacakan autobiografi
mereka ke dalam kehidupan orang lain. Untuk berusaha mengerti lebih
dahulu, kita membutuhkan perubahan paradigma yang tidak mudah.
Manajemen Strategis
26
Kita sejak kecil telah diajarkan berbicara, menulis dan membaca. Kita
tidak diajarkan, bagaimana caranya mendengar yang baik itu. Mendengar ada
beberapa tingkatan, mulai dari tidak berusaha mendengar, pura-pura
mendengar, mendengar hanya bagian yang kita senangi saja, mendengar
dengan penuh perhatian dan mendengar aktif Mendengar aktif merupakan
titik pusat komunikasi.
Mendengar aktif lebih efektif digunakan, apabila lawan bicara
mempunyai masalah. Mulai dari masalah yang dialami anak-anak, remaja,
orang tua sampai masalah di perusahaan. Tujuan mendengar aktif adalah
membantu lawan bicara beralih dari masalah yang tampak ke masalah yang
mendasar atau masalah yang sesungguhnya, mencegah Anda memberikan
pemecahan masalah, membantu lawan bicara memecahkan masalah secara
mandiri dan merangsang hubungan yang lebih hangat.
Mendengar aktif adalah mendengar dengan merespon perkataan, maksud
dan perasaan lawan bicara. Dengan merespon, perkataan, maksud dan
perasaan lawan bicara, maka lawan bicara akan senang sekali, karena
perasaannya dapat dilesap sedikit demi sedikit, bisa menjadi lebih ramah dan
rasa sayang lebih mendalam. Lawan bicara akan mulai mendengarkan Anda
dan menjadi lebih bertanggungjawab. Anda tidak harus menjadi “orang
super”. Dengan mendengar aktif, kita tidak perlu memecahkan masalahnya,
tetapi ia dapat menyelesaikannya sendiri. Mendengar aktif merupakan titik
pusat komunikasi, salah satu yang menentukan dalam keberhasilan seorang
pemimpin. Mendengar aktif merupakan rahasia sukses kepemimpinan.
8.4.4. PEMIMPIN MEWUJUDKAN SINERGI
Semut merupakan binatang yang diabadikan oleh Allah dalam AlQur’an dalam Surat An-Naml (semut). Allah menyebut dalam surat ini agar
manusia mengambil pelajaran dari kehidupan semut. Semut ádalah binatang
yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang
bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan
musim dingin. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan semut
sebagai bagian yang harus dicontoh oleh manusia. Semut juga mempunyai
kemampuan bekerjasama dengan binatang lain, salah satunya adalah kutu
daun.
Jenis semut dan kutu daun tertentu memiliki hubungan yang disebut
simbiosis. Dalam simbiosis, binatang berbeda jenisnya saling membantu.
Kutu daun merupakan serangga kecil yang bergerak lamban, hidup pada
tumbuh-tumbuhan dan memakan nectar. Nektar itu dihisap dari batang pohon
dengan mulutnya yang tajam dan panjang. Sewaktu dicerna, nectar berubah
menjadi bahan manis yang ndisebut embun madu. Bahan ini kemudian
dikeluarkan oleh kutu melalui organ yang disebut kornikula. Embun madu ini
makanan kegemaran semut merah, yang memakan sebanyak yang dapat
dihasilkan oleh kutu daun itu. Dengan memelihara ternak kutu daun, semut
memiliki cadangan yang selalu siap sedia.
Manajemen Strategis
27
Untuk melindungi cadangan embun madunya, semut sangat
memperhatikan kutu daun miliknya. Misalnya, semut memindahkan kutu itu
ke tempat yang banyak nektarnya, dan apabila wilayah pencarian makanan itu
menjadi terlalu padat, semut akan memindahkan kutu itu ke wilayah yang
lebih longgar. Semut juga menyerang setiap serangga yang mencoba
memakan kutu daun itu, sekalipun si penyerang mungkin jauh lebih besar
daripada semut itu sendiri. Ilmuwan belum memperoleh kepastian kapan atau
bagaimana hubungan istimewa ini dimulai. Akan tetapi, dengan ditemukannya
semut serta kutu daun yang telah menjadi fosil bersama-sama, terbukti bahwa
dua jenis serangga ini telah saling membantu sekurang-kurangnya sejak 30
juta tahun yang lampau.
Kisah semut dan kutu daun tersebut, menurut Stephen R. Covey
disebut efektivitas, yang merupakan keseimbangan antara produksi dan
kemampuan produksi. Produksi merupakan hasil yang dinginkan, yaitu embun
madu. Sedangkan kemampuan produksi adalah kemampuan atau aset yang
menghasilkan embun madu, yaitu kutu daun. Semut berusaha untuk
memelihara dan menjaga kutu daun sebaik-baik, agar kutu daun tersebut tetap
menghasilkan embut madu. Semut melakukan tindakan yang efektif.
Dalam bisnis, sering kita mencari keuntungan atau hasil jangka pendek
dengan merusak kemampuan produksi atau aset fisik, misalnya mobil,
komputer, telepon, fax, bahkan tubuh kita atau lingkungan kita. Kita jarang
memelihara atau merawat mobil, komputer, telepon dan fax. Setelah aset
tersebut rusak, maka kita baru sadar bahwa aset tersebut merupakan aset
kunci. Biaya untuk memperbaiki aset tersebut jauh lebih mahal daripada
memelihara aset tersebut secara rutin. Maka kita telah melakukan hal yang
tidak efektif.
Kita juga sering berbicara tentang pelayanan pelanggan. Kita sering
mengabaikan orang yang berurusan dengan pelanggan, yaitu karyawan.
Sehingga kita baru sadar setelah sedikit demi sedikit pelanggan meninggalkan
kita. Kepercayaan dan loyalitasnya kepada kita hilang. Biasanya justru kita
menyalahkan karyawan. Itulah tindakan yang tidak efektif. Kalau kita ingin
karyawan kita memperlakukan pelanggan dengan baik, maka kita juga harus
memperlakukan karyawan seperti pelanggan kita. ”Anda dapat membeli
tangan seseorang, tetapi tidak pernah dapat membeli hatinya. Hatinya adalah
tempat berada antusiasmenya, loyalitasnya. Anda dapat membeli
punggungnya, tetapi tidak dapat membeli otaknya. Itulah tempat
kreativitasnya, kecerdasannya, akalnya. ” kata Stephen R. Covey. Untuk
bertidak efektif ternyata kita harus belajar kepada semut dan kutu daun.
Hal itu dilakukan dengan kelembutan dan kejernihan hati, mengendalikan
amarah, kepemaafan, keadilan, kasih sayang, selalu mendoakan, selalu
bermusyawarah dengan emptik, bekerja keras dan berpasrah diri kepada
Allah. Pemimpin terbaik dunia tersebut menurut Michael Hart adalah
Muhammad SAW.
Sesudah bangunan Ka’bah yang rusak, diperbaiki setinggi orang berdiri,
tiba gilirannya untuk meletakkan Hajar Aswad yang disucikan di tempatnya
semula di sudut timur, maka timbullah perselisihan di kalangan Quraisy, siapa
Manajemen Strategis
28
yang seharusnya mendapat kehormatan meletakkan batu itu di tempatnya.
Demikian memuncaknya perselisihan itu sehingga hamper saja timbul perang
saudara karenanya. Keluarga Abd’d Dar dan keluarganya ‘Adi bersepakat
tidak akan membiarkan kabilah manapun campur tangan dalam kehormatan
yang besar ini. Untuk itu mereka mengangkat sumpah bersama. Keluarga
Abd’d Dar membawa sebuah baki berisi darah. Tangan mereka dimasukkan
ke dalam baki itu guna memperkuat sumpah mereka. Karena itu lalu diberi
nama La’aqat’d-Damm, yang berarti jilatan darah.
Abu Umayya bin’l-Mughira dari Banu Makhzum merupakan orang yang
tertua di antara mereka, dihormati dan dipatuhi. Setelah melihat keadaan
serupa itu ia berkata kepada mereka ”Serahkanlah putusan kamu ini di tangan
orang yang pertama sekali memasuki pintu Shafa ini”. Tatkala mereka melihat
Muhammad adalah orang pertama memasuki tempat itu, mereka berseru : ”Ini
al-Amin, kami dapat menerima keputusannya”. Lalu mereka menceritakan
peristiwa itu kepadanya. Iapun mendengarkan dan melihat di mata mereka
betapa berkobarnya api permusuhan itu. Ia berpikir sebentar, lalu berkata
”Kemarikan sehelai kain”. Setelah kain dibawakan, dihamparkannya dan
diambilnya batu itu lalu diletakkannya dengan tangannya sendiri, kemudian
Muhammad berkata ”Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain
ini”. Mereka bersama-sama membawa kain tersebut ke tempat batu itu akan
diletakkan. Lalu Muhammad mengeluarkan batu batu itu dari kain dan
meletakannya di tempatnya. Dengan demikian perselisihan itu berakhir dan
bencana dapat dihindarkan. Muhammad melakukan apa yang dalam
manajemen disebut berfikir menang-menang yang dapat mewujudkan sinergi.
8.4.5. PEMIMPIN MEWUJUDKAN SUPER TEAM
Bill Gates dan Paul Allen merintis Microsoft pada 1975. Perusahaan
tersebut ketika itu masih kecil, tetapi mempunyai mimpi “Sebuah komputer di
atas setiap meja kerja di setiap rumah, menjalankan perangkat Microsoft”.
Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS, kemudian membuat
Windows (Jendela-jendela) yang terdapat di hampir setiap rumah dan kantor.
Akhirnya sekarang telah terbukti, sistem operasi Windows menguasai 80 %
sistem operasi dunia. Untuk menggapai mimpi tersebut. Microsoft hanya
memperkerjakan orang-orang cerdas dan kemudian membentuk tim-tim kecil
yang kreatif untuk mengerjakan suatu proyek dalam waktu tertentu. Setiap
individu mempunyai peran yang sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan
masing-masing. Setiap unit di perusahaan ini melakukan pekerjaan dengan
pola yang relatif sama, yaitu membuat tim kerja yang relatif kecil dan secara
bersama-sama menyelesaikan tugas dengan sukses.
Setiap tim kerja di Microsoft, mempunyai kebebasan untuk menentukan
cara terbaik menyelesaikan tugas dengan kreativitas yang mereka miliki.
Meskipun demikian tetap dibingkai oleh pedoman tertentu. Keputusankeputusan kecil masih menjadi kekuasaan ketua tim kecil. Rancangan besar
tujuan dan kegiatan proyek selalu dipresentasikan kepada semua anggota
Manajemen Strategis
29
untuk dibahas bersama-sama. Setiap tim kerja mengajukan cara pendekatan
yang akan digunakan untuk menyelesaikan proyek. Proposal kemudian
didiskusikan dan dibahas. Proposal yang ditolak, tim kerja harus membuat
proposal baru. Keberhasil Microsoft bukan semata-mata karena Bill Gates dan
Paul Allen, tetapi lebih ditentukan oleh tim kerja.
8.4.6. PEMIMPIN MEWUJUDKAN KEADILAN
Dalam buku Muqaddimah, Ibnu Khaldun memberikan sumbangan
dengan lintas disiplin model dinamik. Keseluruhan model Ibnu Khaldun dapat
diringkas dalam nasihatnya kepada para raja sebagai berikut. Kekuatan
kedaulatan (al-mulk) tidak dapat dipertahankan kecuali dengan
mengimplementasikan syariah. Syariah tidak dapat diimplementasikan kecuali
oleh sebuah kedaulatan (al-mulk). Kedaulatan tak akan memperoleh kekuatan
kecuali bila didukung oleh sumber daya manusia (ar-rijal). Sumber daya
manusia tidak dapat dipertahankan kecuali dengan harta benda (al –mal).
Harta benda tidak dapat diperoleh kecuali dengan pembangunan (al –
imarah). Pembangunan tidak dapat dicapai kecuali dengan pembangunan (aladl). Keadilan merupakan tolok ukur (al-mizan) yang dipakai Allah untuk
mengevaluasi manusia dan Kedaulatan mengandung muatan tanggung jawab
untuk menegakkan keadilan.
Nasihat ini mencerminkan karakter dinamik dan lintas disiplin dari
analisis Ibnu Khaldun. Ia bersifat lintas disiplin karena menghubungkan
semua variabel politik dan sosioekonomi yang penting, seperti Syariah (S),
otoritas politik atau wazi (G), manusia atau rijal (N), harta benda atau mal
(W), pembangunan atau imarah (g) dan keadilan atau al-adl (j), dalam sebuah
daur perputaran interdependen, masing-masing mempengaruhi yang lain dan
pada gilirannya akan dipengaruhi oleh yang lain pula. Mengingat operasi daur
ini terjadi dalam sebuah reaksi berantai dalam suatu perioede yang panjang
suatu dimensi dinamisme dimasukkan ke dalam keseluruhan analisis dan
membantu menjelaskan bagaimana faktor-faktor politik, moral, sosial dan
ekonomi berinteraksi terus menerus dan mempengaruhi kemajuan dan
kemunduran atau jatuh dan bangunnya suatu peradaban. Hal ini juga berlaku
jatuh bangunnya perusahaan ditentukan oleh Syariah (S), kebijakan
manajemen (G), kualitas sumberdaya manusia (N), modal perusahaan (W),
kinerja perusahaan (g) dan keadilan (j) yang diterapkan dalam perusahaan.
Dalam buku At-Tibr al-Masbuk fi Nashihah al-Muluk, yang ditulis
oleh Al-Ghazali dikisahkan Zaid bin Aslam bertutur sebagai berikut : Pada
suatu malam , aku melihat Umar bin Khaththab berkeliling bersama para
peronda malam. Aku menemuinya dan berkata “Bolehkah aku
menemanimu?”. Umar menjawab “Tentu”. Ketika kami ke luar kota, kami
melihat api, kami berkata “Mungkin di sana ada seorang pengembara”. Kami
menuju api itu. Kami melihat seorang janda perempuan dengan tiga anaknya
yang sedang menangis. Perempuan itu telah menaruh panci di atas api
tersebut. Perempuan itu berkata “Ya Allah berilah aku keadilan dari Umar.
Ambilkan hakku darinya dengan benar. Dia kekenyangan sedang kami
Manajemen Strategis
30
kelaparan.” Mendengar perkataan itu Umar menghampirinya dan
mengucapkan salam kepadanya. Ia kemudian berkata “Bolehkah aku
mendekat kepadamu?”. Perempuan itu berkata “Jika engkau mendekati aku
untuk berbuat baik maka dengan nama Allah aku ijinkan”. Umar mendekat
dan bertanya kepadanya mengenai keadaan dia dan anak-anaknya. Perempuan
itu berkata “Aku dan anak-anakku datang dari tempat yang jauh. Aku merasa
takut sedangkan mereka merasa lapar. Aku dan anak-anakku sudah kelelahan
dan kelaparan sehingga mereka tidak bisa tidur”. Umar bertanya “Lalu apa
yang ada dalam panci itu?” Perempuan itu berkata “Aku menaruh air di dalam
panci itu untuk mengalihkan perhatian mereka sehingga mereka mengira
bahwa itu adalah makanan. Dengan demikian mereka akan bersabar.” Umar
pergi menuju toko makanan untuk membeli makanan. Dia pergi ke toko
tepung dan membeli tepung sekarung penuh. Kemudian menaruh karung itu di
pundaknya dan pergi menemui perempuan tadi dan anak-anaknya. Zaid
berkata “Wahai Amirul Mukminin, biarlah aku memanggul karung itu.”
Umar berkata “Kalau engkau memanggulkan karung itu untukku, lalu siapa
yang akan menanggung dosaku dan yang akan menghalangi aku dari doa
perempuan dan anak-anaknya itu?”. Akhirnya Umar memanggul sendiri
karung itu sambil menangis hingga sampai tempat perempuan tadi.
Perempuan itu berkata “Terima kasih, semoga Allah membalas kebaikanmu
dengan balasan yang lebih baik.” Umar mengambil beberapa bagian tepung
dan sejumlah makanan, kemudian menaruhnya dalam panci dan menyalakan
apinya. Setiap kali apinya mati, dia meniupnya sehingga debunya berjatuhan
ke wajah dan pakaiannya. Dia lakukan itu sampai makanan tersebut matang.
Kemudian Umar menaruh makanan itu di dalam mangkuk besar dan berkata
kepada perempuan tadi “Makanlah”. Akhirnya, perempuan dan anak-anaknya
makan makanan tersebut. Umar berkata “Wahai perempuan, janganlah engkau
mendoakan kecelakaan bagi Umar karena sesungguhnya dia tidak mengetahui
berita tentang keadaanmu dan anak-anakmu.” Umar menghadirkan hati dan
jiwa dalam meminpin.
Dalam buku Corporate Mystic perusahaan-perusahaan yang sukses
dalam jangka panjang, para manajernya sangat menjaga etika dan menjunjung
tinggi nilai-nilai spiritual. Mereka bukan hanya menghadirkan uang,
melainkan juga melainkan juga hati dan jiwa mereka dalam bekerja., sesuai
nasehat Ibnu khaldun tersebut. Hati dan jiwa merupakan ruh perusahaan yang
sukses.
8.5. STAF DAN KETRAMPILANNYA
Organisasi harus melakukan perubahan untuk dapat menyesuaikan dengan
lingkungaanya yang kompetitif. Perubahan bersangkut-paut dengan perihal
membuat sesuatu dengan lain. Teknologi, persaingan, kejutan ekonomi,
perubahan sosial, angkatan kerja dan politik dunia merupakan kekuatan yang
merangsang perubahan. Teknologi informasi yang canggih dapat mengubah
cara bersaing, sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Meskipun demikian CEO Unilever, Floris A. Malers mengatakan ”Kendala
Manajemen Strategis
31
terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi globalisasi adalah
terbatasnya sumberdaya manusia, bukan terbatasnya modal”.
Dalam buku Why Companies Fail, Mark Ingebretsen mengatakan
“Perusahaan harus memprediksi masa depan untuk mendeteksi tren-tren yang
harus mereka hadapi jika ingin terus menghasilkan laba. Perusahaan juga
harus merancang cara untuk mengadapsi produk-produk dan layanan-layanan
mereka demi menjangkau grup-grup konsumen yang belum terdefinisikan.
Yang paling penting dari semua ini, perusahaan harus menyadari kenyataan
bahwa perubahan berskala besar adalah kelaziman, sementara perubahanperubahan yang mengguncang dunia adalah bagian dari kelaziman baru.
Karenanya mereka harus mengarahkan strategi untuk menghadapi perubahan.
Serangan 11 September dengan tragis memperlihatkan bagaimana kejadian
mengubah segalanya, kadang-kadang hanya dalam waktu semalam.”
Pemimpin yang sukses bertindak luwes dan luwes dalam menghadapi
perubahan. Bahkan, ia merasa senang akan perubahan yang menyentuh
dirinya yang paling dalam.
Kebanyakan perusahaan mati, karena bawahan harus selalu mengikuti
pemimpinnya yang tidak pernah berubah. Ahli sejarah, Alfred D. Chandler,
Jr, didalam bukunya berjudul Strategy and structure kemajuan perusahaanperusahan Amerika, karena mau melakukan perubahan, khususnya dalam
sistem manajemennya. Chandler meneliti empat perusahaan besar Amerika,
yaitu General Electric, Du-Pont, Standard Oil company dan Exxon.
Kesediaan berubah dari CEO keempat perusahaan tersebut yang menjadikan
perusahaan tersebut hingga kini tetap bertahan.
Karyawan adalah nasi, sedangkan gaya manajemen adalah lauknya. Jack
Welch, CEO dari General Electric ketika itu mengatakan “Kita sedang
mempertaruhkan sesuatu hal kepada orang-orang kita, maka kita perlu
memberdayakan mereka, memberi mereka sumber-sumber dan keluar dari
kesulitan dengan menggunakan cara mereka”. Jack Welch menginvestasikan
separuh waktunya bersama
Dalam buku In Search of Excellence, yang ditulis oleh Thomas J. Peters
dan Robert H. Waterman,Jr., menyatakan bahwa faktor-faktor yang
menyebabkan perusahaan-perusahaan itu hebat, salah satu kuncinya adalah
“perhatian terhadap karyawan”. Tidak ada tema yang lebih menonjol di
perusahaan-perusahaan hebat itu daripada penghormatan terhadap individu.
Perusahaan yang hebat adalah perusahaan yang memperlakukan
sumberdaya manusianya dengan hormat dan bermartabat. Perusahaan yang
memandang karyawannya sebagai mitra dan bukan sebagai alat.
”Perusahaan yang baik mampu mengetahui dengan pasti di bagian mana
produktivitas dapat dihasilkan dengan baik dan tanpa batas. Produktivitas
berasal dari kelompok karyawan yang tertantang, diberdayakan, mempunyai
semangat dan dihargai. Produktivitas berasal dari setiap individu, membuat
setiap orang sebagai bagian dari tiap langkah yang diambil dan membolehkan
tiap orang untuk berpendapat, memiliki peran dalam keberhasilan suatu
perusahaan. Dalam mengerjakan hal ini, produktivitas yang kita dapat tidak
sedikit demi sedikit melainkan berlipat ganda” kata Jack Welch, mantan CEO
Manajemen Strategis
32
General Electric. Ia dekat dengan karyawannya, maka ia mengenal mereka,
berbicara dengan mereka tentang masalah-masalah perusahaan, memuji
mereka jikan kinerjanya baik, tetapi mencaci mereka jika kinerjanya turun. Ia
mengenal sekitar 1000 karyawannya yang mempunyai ide bagus dan
mempunyai tanggungjawab atas pekerjaan mereka. Pendekatan pribadi yang
dilakukan Jack Welch kepada karyawannya membuahkan kasil yang luar
biasa pada peningkatan kinerja. “Jika Anda menang, kita semua menang”
demikianlah kata Welch. Itulah sebabya 27.000 karyawan General Electric
memiliki saham. Pada 2007, General Electric terpilih sebagai ”The Most
Admired Company in The World” peringkat pertama versi Fortune.
Sedangkan Floris A. Maljers, ketika menjabat CEO Unilever
menyatakan ”Kendala terbesar yang dihadapi perusahaan dalam
menghadapi globalisasi adalah terbatasnya sumberdaya manusia dan bukan
sumberdaya modal”.
Kesuksesan perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia
tersebut mencerminkan keajaiban yang dicapai dengan menghormati
sumberdaya manusia daripada memanipulasi sumberdaya manusia dan
memandang sumberdaya manusia sebagai alat. Perusahaan yang mampu
menghormati sumberdaya manusia merupakan perusahaan yang hebat.
“Dua pemimpin korporat terbesar abad ini adalah Alfred Sloan dari
General Motors dan Jack Welch dari General Electric. Dan Welch akan jadi
lebih besar dari keduanya, karena merencanakan paradigma baru,
kontemporer, bagi korporasi yang modelnya dipakai untuk abad 21,” ujar
Noel Tichy, dari Universitas Machigan, pengamat lama gaya manajerial
Welch.
Meskipun demikian organisasi masa depan harus mampu mengubah
praktek bisnis dari dasar kapitalisme, yang serakah dan tidak mempunyai
masa depan menjadi praktek bisnis yang mampu menghasilkan kesejahteraan
bersama, berkeadilan, kasih sayang dan bijaksana. Individu-individu dalam
organisasi harus bertindak berdasarkan motivasi yang lebih tinggi daripada
motivasi yang sekarang, yang hanya bertumpu pada material. Motivasi yang
dipandu kecerdasan spiritual akan menjadikan organisasi itu akan
berkelanjutan.
Perubahan kondisi bisnis, perkembangan teknologi informasi, pergeseran
demografi dengan pensiunnya karyawan lebih dini dan langkanya
sumberdaya manusia yang potensial telah menghasilkan sesuatu yang disebut
badai yang dahsyat bagi perusahaan. Survei yang dilakukan oleh Douglan A.
Ready dan Jay A. Conger terhadap eksekutif sumberdaya manusia dari 40
perusahaan di seluruh dunia pada 2005, menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut kekurangan karyawan yang potensialnya tinggi untuk mengisi peran
manajemen strategis. Masalah tersebut terjadi pada saat perusahaan mengolah
bakat atau calon potensial di perusahaan tersebut (97 % responden berkata
bahwa mereka mempunyai prosedur formal untuk mengidentifikasi dan
mengembangkan pemimpin generasi mendatang), praktek tersebut kurang
sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk tumbuh dan
berkembang menuju pasar yang baru.
Manajemen Strategis
33
Misalnya, untuk menghemat biaya, beberapa perusahaan memangkas
posisi country manager di negara yang relatif kecil. Pada hal peran tersebut
secara komprehensif merupakan peran yang mempunyai potensial yang tinggi
untuk menangani masalah yang mempunyai jangkauan yang luas, meskipun
menghemat biaya, tetapi kehilangan kesempatan untuk mengembangkan
karyawan yang potensial. Jika praktek perusahaan lebih menonjol terhadap
dukungan sistem teknis dan dilakukan terus-menerus, maka tanpa komitmen
mendalam dari eksekutif senior, manajemen bakat karyawan yang potensial
akan gagal. Beberapa manajer percaya bahwa mereka dapat menemukan
karyawan berbakat dengan cara membayar tinggi atau membeli eksekutif
terbaik.
Beberapa perusahaan melakukan hal yang sebaliknya, menatap masa
depan dengan percaya diri, karena mereka tidak hanya mengelola manajer
berbakat, tetapi juga membangun ”pabrik bakat”. Dengan kata lain, mereka
bergembira telah menjalankan fungsionalitas, yaitu mengolah bakat yang
sesuai dengan sasaran budaya dan strategi perusahaan serta mengolah
vitalitas yang merupakan komitmen manajemen yang direfleksikan dalam
tindakan sehari-hari.
Fungsionalitas merujuk pada proses itu sendiri, yang merupakan alat dan
sistem yang memungkinkan perusahaan meletakkan orang yang benar dengan
ketrampilan yang benar dalam tempat yang benar pada waktu yang benar.
Untuk mengembangkan manajer berbakat lokal berstandar global, HSBC
merancang secara terpusat kebijakan dan praktek sumberdaya manusia
dengan mengakomodasi keluwesan budaya lokal. Perusahaan secara luas
mengolah penilaian, rekruitmen, manajemen karir dan pengembangan
kepemimpinan, tetapi kantor lokal dapat mengadaptasi kemampuan
sumberdaya dan budaya yang dibutuhkan lokal. Misalnya dalam penilaian,
masing-masing kantor harus memilih paling sedikit dua dari tes psikometrik,
wawancara individu dan umpan balik 360 derajad. Mereka harus
menggunakan skala peringkat standar dan memasukkan data kinerja tiga
tahun terakhir. Dengan cara demikian dapat mendorong tingkat obyektivitas
dan membangun bahasa pengukuran secara umum yang melintasi seluruh
bisnis dan lokasi. Untuk tetap menjaga cara berpikir global, HSBC
menciptakan sebuah sistem talent pool yang membawa dan mengelola karir
menuju potensial tinggi dalam perusahaan. Setelah karyawan diidentifikasi,
mereka mengangkatnya di talent pool regional atau unit bisnis yang dikelola
oleh pemimpin sumberdaya atau unit bisnis lokal. Karyawan ini kemudian
dipilih untuk pengangkatan yang baru dalam daerah atau lini bisnis dan
akhirnya diberi posisi yang dapat melintasi batas daerah dan unit bisnis.
Jika fungsionalitas berfokus pada proses manajemen bakat perusahaan
untuk memperoleh hasil tertentu, maka vitalitas berfokus pada sikap dan cara
berpikir orang untuk bertanggungjawab kepada proses, tidak hanya dalam
sumberdaya manusia, tetapi seluruh lini dan semua cara untuk menuju puncak
organisasi. Vitalitas mempunyai tiga karakteristik yang terdiri dari komitmen,
janji dan akuntabilitas.
Manajemen Strategis
34
Untuk membangun komitmen, P&G membangun program internal
pendidikan yang memberikan kesempatan untuk mengambil tanggungjawab
yang nyata dalam bekerja pada proyek penting dengan menggunakan
sumberdaya perusahaan secara penuh. Program internal secara luas dapat
menjadi saluran organisasi, karena merupakan waktu yang dapat dipakai
manajer untuk mendorong, melatih dan memberi nasehat secara internal.
Pada HSBC, komitmen terhadap calon pemimpin dipersonifikasikan oleh
Green yang menyatakan ” Tidak ada yang lebih penting daripada mengambil
komitmen yang benar... semua cara diambil melalui posisi senior yang paling
berpengaruh.”. Eksekutif lini berpartisipasi secara langsung dalam proses,
bekerjasama dengan fungsi sumberdaya pusat dan regional untuk mengisi
posisi yang penting.
Janji merefleksikan derajat komitmen pemimpin perusahaan terhadap
manajemen bakat secara rinci. P&G menjanjikan karyawan dalam
pengembangan karirnya dari hari ke hari yang dimulai di dalam perusahaan.
Mereka bekerja dengan manajer yang merekrut mereka dan mengembangkan
mereka yang oelh P&G disebut ”peredaran pengembangan karir”. Untuk yang
mempunyai potensi tinggi, P&G memperkenalkan ”pekerjaan yang dituju”
yang akan dicapai hanya jika karyawan terus-menerus melakukan,
memberikan kesan dan menunjukkan potensinya yang berkembang.
Tujuannya untuk melihat pelaksanaan pekerjaan melalui sebuah cara pandang
pengembangan karir.
Akuntabilitas dilaksanakan oleh seluruh stakeholder untuk membuat
sistem dan proses pengembangan bakat berjalan dengan baik. ”Di P&G
perencanaan karir untuk seluruh manajer umum dan wakil presiden dan talent
pool sesuai dengan yang dirujuk sebagai perusahaan top 165” kata Lafley,
CEO P&G. Sedangkan di HSBC, para eksekutif bertanggungjawab terhadap
talent pool dan memelihara dengan sepenuh hati proses manajemen bakat.
Semangat merupakan ukuran yang dipakai perusahaan untuk dibangun dalam
budaya perusahaan tersebut. Semangat yang dilandasi visi yang mulia dan
ditopang dengan doa merupakan senjata rahasia.
Firman Allah :”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam.
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka dengan
kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan”
Download