PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL By. Djunijanto PERILAKU SOSIAL Perilaku sosial sebagai tingkah laku seseorang dalam berteman, yg lebih mengedepankan unsur normatif daripada unsur pribadi. TINDAKAN SOSIAL Tindakan Sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai arti atau arti subjektif bagi dirinya yang diarahkan pada tindakan orang lain. Tindakan Sosial memiliki 3 konsep : 1. Tindakan sosial : tindakan yg diarahkan kepada orang lain. 2. Tujuan : utk mendapatkan reaksi dari sasaran yg sesuai dengan harapan 3. Pemahaman : penafsiran seseorang thp tindakan tsb sehingga dapat memberi reaksi. 5 ciri pokok tindakan sosial 1. Tindakan yg memiliki makna subjektif 2. Tindakan nyata yg bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif 3. Tindakan yg berpengaruh positif 4. Tindakan sosial selalu diarahkan pada orang lain utk mendapatkan respons 5. Tindakan merupakan respons terhadap perilaku orang lain. TINDAKAN SOSIAL DIBEDAKAN MENJADI 4 TIPE: 1. Rasionalitas instrumental (zwek rational) tindakan sosial murni artinya tindakan seseorang yg memperhatikan cara bertindak dan tujuan yg hendak dicapai dari tindakan tsb. 2. Rasionalitas yg berorientasi nilai (werktrational action) Salah satu cara yg baik dan tidak bertentangan dg kaidah, ttp tidak diyakinninya sbg cara yg terbaik utk mencapai tujuan. 3. Tindakan afektif (affective action) lebih didominasi oleh perasaan atau emosi dan kepura-puraan atau dibuatbuat sehingga sering kali tindakan afektif ini sulit dipahami atau tidak rasional. 4. Tindakan tradisonal (traditional action) tindakan seseorang yg didasarkan pada kebiasaannya dlm mengadakan sesuatu, baik kebiasaan yg dilakukan atau kebiasaan orang terdahulu. INTERAKSI SOSIAL Interaksi sosial dpt terjadi apabila muncul reaksi (adanya aksi-reaksi antar dua orang atau lebih). Syarat terjadinya interaksi sosial: 1. Adanya kontak sosial (social contact) dan 2. Komunikasi. Kontak Sosial : 1. Kontak Primer 2. Kontak Sekunder Komunikasi adl suatu proses penyampaian pesan (ide atau gagasan) dr satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Syarat-syarat komunikasi a) Ada pengirim (sender) b) Penerima atau komunikasi (receiver) c) Pesan (message) d) Umpan balik (feed back) Ciri-Ciri Interaksi Sosial a. Pelakunya lebih dari satu orang. b. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial. c. Adanya tujuan yang jelas, mungkin sama atau tidak sama antar pelaku. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial Menurut Soerjono Soekanto, faktor yang memengaruhi interaksi sosial ada enam macam, sebagai berikut. a. Imitasi Imitasi adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. - Imitasi dapat bersifat positif - imitasi dapat bersifat negatif b. Sugesti merup suatu proses penanaman gagasan, pandangan atau perasaan ke dalam pikiran seseorang dan diterimanya tanpa melalui pemikiran yg kritis Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa dan mempunyai pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Cepat atau lambat proses sugesti tergantung pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan kemampuan fisik seseorang. c. Identifikasi Identifikasi yaitu merup kecenderungan atau keinginan-keinginan dlm diri seseorang utk menjadi identik dg orang lain yg menjadi idolanya. d. Simpati Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik kpd pihak lain. e. Motivasi Motivasi adalah dorongan, rangsangan, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. f. Empati Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL Bentuk-bentuk interaksi sosial secara garis besar dapat kita bedakan menjadi dua yaitu interaksi sosial yang bersifat assosiatif dan interaksi sosial yang bersifat dissosiatif. 1. Interaksi sosial yang bersifat assosiatif a. Kerja sama (cooperation) Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. BENTUK-BENTUK KERJA SAMA a) Kerukunan yg mencakup gotong royong dan tolong menolong b) Bergaining (bargaining) yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang & jasa antara dua organisasi. c) Ko-optasi (co-optation) yaitu penerimaan unsurunsur baru dalam kepemimpinan dari suatu organisasi untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan; d) Koalisi (coalition) yaitu gabungan antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama; e) joint venture yaitu kerja sama dalam usaha proyek-proyek tertentu. PROSES KERJASAMA DPT DIBEDAKAN MENJADI 4 MACAM 1. Kerjasama spontan : yg secara otomatis ada dlm masy. Contoh: gotong royong. 2. Kerjasama langsung : yg terbentuk krn adanya perintah dari atasan atau penguasa. 3. Kerjasama kontrak : yg terbentuk atas dasar perjanjian. 4. Kerjasama tradisional yg merup bagian dari sistem sosial. AKOMODASI Adl keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Akomodasi dilakukan bertujuan untuk: a) mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham, b) mencegah meledaknya pertentangan utk sementara waktu c) mewujudkan kerja sama antara kelompok-kelompok yang hidup terpisah akibat psikologis serta cultural dan mengusahakan peleburan kelompok-kelompok sosial yang terpisah. BENTUK-BENTUK AKOMODASI a) Koersi (coercion) : bentuk akomodasi yang terjadi karena adanya pelaksanaan dari pihak lain yang lebih kuat. Contoh: sistem pemerintahan komunis. b) Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang mengalami perselisihan mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian. Contoh: gencatan senjata dua pihak yang berperang. c) Arbitrasi (arbitration), yaitu bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu konflik. Dalam hal itu pihak ketiga bersifat netral. Contoh: penyelesaian antara dua negara yang sedang perang oleh PBB sebagai pihak ketiga. d) Toleransi : sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing e) Mediasi yaitu bentuk akomodasi yg hampir sama dengan arbitrasi, namun pihak ketiga tidak mempunyai wewenang memutuskan masalah, hanya sebatas sebagai penasihat. f) Konversi (conversion) yaitu konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain. g) Konsiliasi yaitu penyelesaian konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai di meja perundingan. h) Ajudikasi yaitu penyelesaian konflik di meja pengadilan. i) Stalemate yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang berselisih mempunyai kekuatan seimbang. Keduanya sadar bahwa tidak mungkin maju atau mundur, sehingga pertentangan antara keduanya akan berhenti pada suatu titik. j) Detente artinya mengendurkan atau mengurangi ketegangan, détente bersifat persuasif dengan diplomatis. KONTRAVENSI Kontravensi adalah proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan sikap ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. a) Kontravensi umum : penolakan, keengganan, perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, dan mengancam. b) Kontravesi sederhana :Menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah. c) Kontravensi intensif : Penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. d) Kontravensi rahasia berupa pengkhianatan, membuka rahasia pihak lain. e) Kontravensi taktis berupa intimidasi, mengganggu pihak lain, dan provokasi. PERUBAHAN SOSIAL Perubahan Sosial diartikan sbg perubahan yg berkenaan dgn kehidupan masy, termasuk didalamnya perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem perlapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola sikap dan tindakan sosial, serta lembaga kemasyarakatan. Ciri-ciri perubahan sosial: 1. Setiap masy mengalami perubahan. 2. Perubahan yg terjadi pd suatu lembaga masy akan diikuti dg perubahan lembaga sosial. 3. Perubahan sosial yg cepat biasanya menimbulkan disintegrasi. 4. Perubahan sosial terjadi pd aspek material maupun immaterial FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL DARI DALAM (internal) 1. 2. 3. 4. Perubahan komposisi penduduk Penemuan baru Konflik sosial Pemberontakan FAKTOR EKSTERNAL 1) Lingkungan alam fisik Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan sebagainya. 2) Peperangan Peperangan antara negara satu dengan negara yang lain kadang bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. 3) Pengaruh kebudayaan lain Interaksi yang dilakukan antara dua negara mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh lain kadang juga bisa menerima pengaruh dari masyarakat lain. KONFLIK SOSIAL Pertentangan antara anggota masy yg bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Sumber terjadinya konflik sosial: 1. Faktor perbedaan individu dalam masyarakat 2. Perbedaan Pola kebudayaan. 3. Perbedaan status sosial (ascribed status, acheieved status dan assigned status) 4. Perbedaan kepentingan 5. Terjadinya perubahan sosial BENTUK KONFLIK SOSIAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. Konflik Pribadi Konflik kelompok Konflik antar kelas sosial Konflik rasial Konflik politik Konflik kebudayaan