BAB 3 - Intan Viona

advertisement
BAB 3
PERANCANGAN BASIS DATA
3.1 Komponen Utama SI
Sistem Informasi berbasis komputer melibatkan banyak komponen, yakni :
a. Basis data, sebagai media penyimpanan data
b. DBMS sbg perangkat lunak pembangun dan manajemen basis data.
c. Aplikasi perangkat lunak, sebagai antarmuka penggunaan SI
d. Perangkat keras komputer termasuk media penyimpanan
e. Personal yang menggunakan dan mengembangkan sistem.
• Siklus hidup aplikasi basis data berhubungan dengan siklus
hidup sistem informasi. Siklus kehidupan sistem informasi
sering disebut macro life cycle, dimana siklus kehidupan
basis data merupakan micro life cycle. Proses perancangan
basis data merupakan bagian dari siklus hidup sistem
informasi
3.2 Tujuan Utama Perancangan Basis
data adalah :
• Memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan pengguna secara
khusus dan aplikasi-aplikasinya.
• Memudahkan pengertian struktur informasi
• Mendukung kebutuhan-kebutuhan
pemrosesan dan beberapa obyek penampilan
(response time, processing time, dan storage
space).
3.3 Siklus Kehidupan Sistem Informasi dan
Basis Data
• Sebuah sistem informasi tidak dapat dipisahkan
dengan basis data dan untuk membangun sistem
tersebut memerlukan langkah-langkah yang jelas. Hal
yang penting adalah mengetahui bahwa hidup
aplikasi sistem informasi dapat tidak berurutan,
tetapi melibatkan beberapa langkah pengulangan
yang biasanya disebut sebagai feedback loop. Sebagai
contoh : masalah-masalah yang ditemui selama
perancangan sistem informasi mungkin harus
mengumpulkan dan menganalisis kebutuhankebutuhan tambahan. Berikut ini adalah langkahlangkah dalam membangun sebuah sistem informasi
berbasis komputer atau disebut sebagai siklus hidup
sistem informasi :
Siklus hidup SI
.
Perancangan sistem informasi sebagai
siklus hidup SI
1. Database : Pada tahap ini menentukan model data dari basis
data yang ingin dikembangkan.
2. System definition Menentukan ruang lingkup aplikasi SI
berupa para pemakai, awal dan berakhirnya system.
3. Requirements collection and Analysis Pada tahap ini
dilakukan pengumpulan data dan analisa dari hasil data yang
telah terkumpul. Untuk penjelasan lebih lengkap apa saja
yang harus dilakukan pada tahap perancangan basis data.
4. Database Design & Application Design Perancangan basis
data dan perancangan aplikasi dari SI dilakukan pada tahap
ini. Fase perancangan basis data meliputi secara konseptual,
logical dan fisik.
5. Implementation Pemrosesan dari penulisan definisi basis
data secara konseptual, eksternal, dan internal, pembuatan
file-file basis data yang kosong, dan implementasi aplikasi
yang telah dirancang ke dalam kode program perangkat
lunak yang telah digabung dengan sistem basis data yang
dibuat.
Perancangan sistem informasi sebagai
siklus hidup SI.
6. Data loading and Conversion Data dimasukkan ke dalam
sistem data dan selanjutnya melakukan konversi-konversi
dari sistem yang lama ke dalam sistem yang baru.
7. Testing Sistem diuji dalam hal input, output dan proses
untuk menghasilkan suatu pengujian yang menyeluruh
sehingga dapat diketahui apabila ada kesalahan sistem,
operasi atau pun kesalahan dalam proses.
8. Operational & Maintenance .Selama fase operasi, sistem
secara konstan memonitor dan memelihara basis data.
Pertambahan dan pengembangan data dan aplikasiaplikasi perangkat lunak dapat terjadi.Modifikasi dan
pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari
waktu ke waktu.
3.4 Proses Perancangan Basis Data
2 aktifitas pada proses perancangan:
a. perancangan dari isi data dan struktur basis data
b. perancangan pemrosesan basis data dan aplikasi-aplikasi
perangkat lunak.
Dua aktifitas ini juga saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya
: fase perancangan basis data secara fisik, pada saat kita memilih
struktur penyimpanan dan jalur akses dari file-file basis data
yang tergantung pada aplikasi yang akan menggunakan file-file
tsb. Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan
aplikasi basis data dengan mengarah kepada konstruksi skema
basis data yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
Dari enam fase tersebut, tidak harus diproses berurutan. Pada
beberapa hal, rancangan tsb dapat dimodifikasi dari yang
pertama dan sementara itu mengerjakan fase yang terakhir
(feedback loop antara fase) dan feedback loop dalam fase sering
terjadi selama proses perancangan.
Terdapat 6 fase proses perancangan
basis data yakni :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan basis data secara konseptual
3. Pemilihan DBMS
4. Perancangan basis data secara logika (data
model mapping)
5. Perancangan basis data secara fisik
6. Implementasi Sistem basis data.
Fase perancangan basis data sebuah
sistem
Fase 1 : Pengumpulan data dan
analisa
• Proses identifikasi dan analisa kebutuhankebutuhan data disebut pengumpulan data dan
analisa. Untuk menentukan kebutuhankebutuhan suatu sistem basis data, pertama
harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem
informasi yang akan berinteraksi dengan sistem
basis data, termasuk para pemakai yang ada dan
para pemakai yang baru serta aplikasiaplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para
pemakai dan aplikasi inilah yang kemudian
dikumpulkan dan dianalisa.
Empat aktfitas pengumpulan data dan
analisa :
1. Menentukan kelompok pemakai dan bidangbidang aplikasinya
Menentukan aplikasi utama dan kelompok
pengguna yang akan menggunakan basis
data. Individu utama pada tiap-tiap
kelompok pemakai dan bidang aplikasi yang
telah dipilih merupakan peserta utama pada
langkah-langkah berikutnya dari
pengumpulan dan spesifikasi data.
Empat aktfitas pengumpulan data dan
analisa :
2. Peninjauan dokumentasi yang ada
• Dokumen yang ada yang berhubungan
dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan
dianalisa. Dokumen-dokumen lainnya
(seperti : kebijakan-kebijakan, form, report,
dan bagan organisasi) diuji dan ditinjau
kembali untuk menguji apakah dokumendokumen tsb berpengaruh terhadap
kumpulan data dan proses spesifikasi.
Empat aktfitas pengumpulan data dan
analisa :
3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan
data
• Informasi yang sekarang dan yang akan
datang diperinci dan dipelajari. Termasuk
juga analisa jenis-jenis transaksi dan
frekuensi-frekuensi transaksinya dan juga
arus informasi dalam sistem. Informasi
tersebut berupa input-output data.
Empat aktfitas pengumpulan data dan
analisa :
4. Daftar pertanyaan dan wawancara
• Jawaban pertanyaan – pertanyaan yang telah
dikumpulkan dari para pemakai basis data
yang berpotensi. Ketua kelompok (individu
utama) dapat diwawancarai sehingga input
yang banyak dapat diterima dari mereka
dengan memperhatikan informasi yang
berharga dan mengadakan prioritas.
Fase 2 : Perancangan basis data
secara konseptual
• Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan
conceptual schema untuk basis data yang
tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik.
Sering menggunakan sebuah high-level data
model seperti ERD (Entity Relationship
Diagram) model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus memerinci
aplikasi-aplikasi basis data yang diketahui
dan transaksi-transaksi yang mungkin.
Fase perancangan basis data secara konseptual
mempunyai 2 aktifitas paralel :
1. Perancangan skema konseptual :
• untuk menguji kebutuhan data dari basis data yang
merupakan hasil dari fase 1, dan menghasilkan sebuah
conceptual basis data schema pada DBMS independent
model data tingkat tinggi seperti ERD (Entity
Relationship Diagram) model. Skema ini dapat
dihasilkan dengan menggabungkan bermacam-macam
kebutuhan pengguna dan secara langsung membuat
skema basis data atau dengan merancang skema-skema
yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap pengguna dan
kemudian menggabungkan skema-skema tsb. Model
data yang digunakan pada perancangan skema
konseptual adalah DBMS-independent, dan langkah
selanjutnya adalah memilih sebuah DBMS untuk
melaksanakan rancangan tsb.
Fase perancangan basis data secara
konseptual mempunyai 2 aktifitas
paralel :
2. Perancangan transaksi :
• Berfungsi untuk menguji aplikasi-aplikasi basis data
dimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa
pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksitransaksi ini. Pada tahap ini merupakan pembuatan
flowchart dan kegunaan fase ini yang diproses secara
paralel bersama fase perancangan skema konseptual
adalah untuk merancang karakteristik dari transaksitransaksi basis data yang telah diketahui pada suatu
DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan
digunakan untuk memproses dan memanipulasi basis
data suatu saat dimana basis data tsb dilaksanakan.
Fase 3 : Pemilihan DBMS
• Pemilihan basis data ditentukan oleh
beberapa faktor, diantaranya : faktor teknik,
ekonomi dan organisasi.
• Contoh faktor teknik :
• Keberadaan DBMS dalam menjalankan
tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational,
network, hierarchical), struktur penyimpanan,
dan jalur akses yang mendukung DBMS,
pemakai, dll.
Faktor-faktor ekonomi dan organisasi
yang mempengaruhi dalam pemilihan
DBMS :
1. Struktur data yakni jika data yang disimpan
dalam basis data mengikuti struktur hirarki,
maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus
dipikirkan.
2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu
sistem yakni jika staf programmer dalam suatu
organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS,
maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan
waktu belajar.
3. Tersedianya layanan purna jual yakni
keberadaan fasilitas pelayanan purna jual sangat
dibutuhkan untuk membantu memecahkan
beberapa masalah sistem.
Fase 4 : Perancangan basis data
secara logika (pemetaan model data)
• Fase selanjutnya dari perancangan basis data
adalah membuat sebuah skema konseptual dan
skema eksternal pada model data dari DBMS
yang terpilih. Fase ini dilakukan oleh pemetaan
skema konseptual dan skema eksternal yang
dihasilkan pada fase 2. Pada fase ini, skema
konseptual ditransformasikan dari model data
tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2 ke
dalam model data dari DBMS yang dipilih pada
fase 3.
Pemetaan dapat diproses dalam 2
tingkat :
1. Pemetaan system-independent :
• Ialah pemetaan ke dalam model data DBMS
dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang
berlaku pada implementasi DBMS dari model
data tsb.
2. Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik :
• Ialah mengatur skema yang dihasilkan pada
langkah 1 untuk disesuaikan pada
implementasi yang khusus di masa yang akan
datang dari suatu model data yang digunakan
pada DBMS yang dipilih.
Pemetaan model data
• Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL (Data
Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih
yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal
dari sistem basis data. Tetapi dalam beberapa hal,
perintah-perintah DDL memasukkan parameterparameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap
harus menunggu sampai fase perancangan basis data
secara fisik telah lengkap. Fase ini dapat dimulai setelah
pemilihan sebuah implementasi model data sambil
menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh:
jika memutuskan untuk menggunakan beberapa relational
DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama.
Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi
yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
Fase 5 : Perancangan basis data
secara fisik
• Perancangan basis data secara fisik merupakan
proses pemilihan struktur-struktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file
basis data untuk mencapai penampilan yang
terbaik pada bermacam-macam aplikasi. Selama
fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk
basis data yang disimpan yang berhubungan
dengan struktur-struktur penyimpanan fisik,
penempatan record dan jalur akses.
Berhubungan dengan internal schema (pada
istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan
perancangan basis data secara fisik :
1. Response time :
Ialah waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk
oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan
DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.
2. Space utility :
Ialah jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh filefile basis data dan struktur jalur akses.
3. Transaction throughput :
Ialah rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per
menit oleh sistem basis data dan merupakan parameter
kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada
pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase
ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan
jalur akses untuk file-file basis data.
Fase 6 : Implementasi sistem basis data
• Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita
dapat melaksanakan sistem basis data. Perintah-perintah
dalam DDL dan DML (Data Manipulation Language) dari DBMS
yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema
basis data dan file-file basis data (yang kosong). Sekarang basis
data tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Jika data harus
dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahanperubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang
datanya yang kemudian dimasukkan ke basis data yang baru.
Transaksi-transaksi basis data sekarang harus dilaksanakan
oleh para programmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual
diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintahperintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu
saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke
dalam basis data, maka fase perancangan dan implementasi
telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem basis
data dimulai.
Tugas 3
1. Apa tujuan perancangan basis data ?
2. Apa yang dimaksud dengan macro lifecycle dan micro lifecycle,
sebutkan perbedaannya ?
3. Langkah apa saja yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan
analisa data ?
4. Apa yang dimaksud dengan Transaction throughput ?
5. Lakukan perancangan basis data dengan terlebih dahulu
melakukan pengumpulan dan analisa data dengan contoh
kasus sebagai berikut :
• Aplikasi untuk peminjaman & pengembalian film di Taman
Video dengan kategori film meliputi indonesia, hollywood,
bollywood dan korea-cina. Aplikasi dapat mencatat
peminjaman yang dilakukan oleh member. Untuk meminjam
harus menjadi member dengan data yang lengkap. Selanjutnya
dapat mencatat pengembalian film tsb serta petugas yang
menanganinya. Apabila terlambat, maka dikenakan denda.
Aplikasi dapat melaporkan jumlah uang yang masuk perhari
• Harap diperhatikan : Hasil dari fase pertama akan dilanjutkan
pada materi berikut !
.
selesai
Fase 6 : Implementasi sistem basis data
• Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita
dapat melaksanakan sistem basis data. Perintah-perintah
dalam DDL dan DML (Data Manipulation Language) dari DBMS
yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema
basis data dan file-file basis data (yang kosong). Sekarang basis
data tsb dimuat (disatukan) dengan datanya. Jika data harus
dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahanperubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang
datanya yang kemudian dimasukkan ke basis data yang baru.
Transaksi-transaksi basis data sekarang harus dilaksanakan
oleh para programmer aplikasi. Spesifikasi secara konseptual
diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintahperintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu
saat transaksi tsb telah siap dan data telah dimasukkan ke
dalam basis data, maka fase perancangan dan implementasi
telah selesai, dan kemudian fase operasional dari sistem basis
data dimulai.
Tugas 3
1. Apa tujuan perancangan basis data ?
2. Apa yang dimaksud dengan macro lifecycle dan micro lifecycle,
sebutkan perbedaannya ?
3. Langkah apa saja yang dilakukan pada tahap pengumpulan dan
analisa data ?
4. Apa yang dimaksud dengan Transaction throughput ?
5. Lakukan perancangan basis data dengan terlebih dahulu
melakukan pengumpulan dan analisa data dengan contoh
kasus sebagai berikut :
• Aplikasi untuk peminjaman & pengembalian film di Taman
Video dengan kategori film meliputi indonesia, hollywood,
bollywood dan korea-cina. Aplikasi dapat mencatat
peminjaman yang dilakukan oleh member. Untuk meminjam
harus menjadi member dengan data yang lengkap. Selanjutnya
dapat mencatat pengembalian film tsb serta petugas yang
menanganinya. Apabila terlambat, maka dikenakan denda.
Aplikasi dapat melaporkan jumlah uang yang masuk perhari
• Harap diperhatikan : Hasil dari fase pertama akan dilanjutkan
pada materi berikut !
Download