KEWRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

advertisement
Modul ke:
KEWRAUSAHAAN,
ETIKA PROFESI dan
HUKUM BISNIS
Perseroan Terbatas
(Undang-Undang No.40 Tahun 2007)
Fakultas
Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis
Program Studi
Magister
Akuntasi
www.mercubuana.ac.id
Dosen Pengampu :
Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE
FAKULTAS
PROGRAM STUDI
TATAP
MUKA
KODE MK
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Program Studi
Magister Akuntasi
13
55005
Abtstract
Kompetensi
• Mata kuliah ini merupakan
sikap, jiwa, dan kemampuan
untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat
benilai berdasarkan sikap etis
sebagai bagiandari sikap hidup
dalam menjalankan
kehidupanyang berlandaskan
tatanan hukum bisnis
• Mahasiswa diharapkan
dapat memahami secara
umum hal yang terkait
dengan kewirausahaan
dalam kaitannya pendirian
sebuah Perseroan Terbatas
berdasarkan Peraturan
Perundangan yang Berlaku
DISUSUN
OLEH
Mochammad
Rosul, Ph.D.,
M.Ec.Dev.,
SE
Outline
A. Dasar Hukum Perseroan
B. Pengertian
C. Pendirian, Anggaran Dasar Dan Perubahan Anggaran Dasar, Daftar Perseroan
Dan Pengumuman
D. PT Terbuka (Tbk)
E. Struktur Permodalan PT
F. Larangan Kompensasi
G. Perlindungan Modal & Kekayaan (pembatasan pembelian saham kembali)
H. Penambahan Modal
I. Pengurangan Modal
J. Pertanggungjawaban Pribadi Pemegang Saham
K. Saham
L. Rencana kerja, laporan tahunan, dan penggunaan laba
M. Corporate Social Responsibilty
N. Organ PT
O. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Dan Pemisahan
P. Pemeriksaan Terhadap Perseroan
Q. Pembubaran, Likuidasi, Dan Berakhirnya Status Badan Hukum Perseroan
R. Biaya Terkait Pendirian Perseroan
Dasar Hukum
• Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak
tanggal 16 Agustus 2007.
• Sebelum UUPT 2007, berlaku UUPT No. 1 Th 1995 yg diberlakukan sejak 7 Maret
1996 (satu tahun setelah diundangkan) s.d. 15 Agt 2007, UUPT th 1995 tsb sebagai
pengganti ketentuan ttg perseroan terbatas yang diatur dalam KUHD Pasal 36 sampai
dengan Pasal 56, dan segala perubahannya (terakhir dengan UU No. 4 Tahun 1971
yang mengubah sistem hak suara para pemegang saham yang diatur dalam Pasal 54
KUHD dan Ordonansi Perseroan Indonesia atas saham -Ordonantie op de Indonesische
Maatschappij op Aandeelen (IMA)- diundangkan dalam Staatsblad 1939 No. 569 jo
717.
• Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait
• Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)
Pengertian
• Istilah Perseroan Terbatas (PT) dulunya dikenal dengan istilah
Naamloze Vennootschap (NV). Istilah lainnya Corporate Limited (Co.
Ltd.), Serikat Dagang Benhard (SDN BHD).
• Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni
“perseroan” dan “terbatas”. Perseroan merujuk kepada modal PT
yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas
merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas pada nilai
nominal semua saham yang dimilikinya.
• Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40 Tahun 2007 pengertian Perseroan
Terbatas (Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undangundang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Pendirian, Anggaran Dasar Dan Perubahan Anggaran Dasar,
Daftar Perseroan Dan Pengumuman
Pendirian Perseroan terbatas
1. Didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam
bahasa Indonesia.
2. Pendiri Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat Perseroan didirikan
kecuali dalam rangka peleburan.
3. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan
Menteri Hukum dan HAM mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
4. Setelah Perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi
kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung
sejak keadaan tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan
sebagian sahamnya kepada orang lain atau Perseroan mengeluarkan saham baru
kepada orang lain.
5. Bila < 6 bulan, pemegang saham tetap < 2 orang, pemegang saham bertanggung
jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian Perseroan, dan atas
permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan
Perseroan tersebut.
6. Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 ≤ tidak berlaku bagi :
a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau
b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang tentang Pasar Modal.
Lanjutan …
•
•
•
•
•
Anggaran Pendirian
Akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain :
1. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan
kewarganegaraan pendiri perseorangan, atau nama, tempat kedudukan dan
alamat lengkap serta nomor dan tanggal Keputusan Menteri Hukum dan HAM
mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri Perseroan;
2. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal,
kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali
diangkat;
3. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah
saham, dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.
Pengajuan Pengesahan Badan Hukum secara elektronik
Diajukan ke Menkumham via elektronik dengan mengisi kolom :
a) Nama,tempat kedudukan & Alamat lengkap Perseroan.
b) Jangka waktu berdirinya Perseroan;
c) Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
d) Jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
Bisa diajukan melalui notaris melalui surat kuasa
paling lambat 60 hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani
Bila tidak berkeberatan, Pemohon menyampaikan fisik surat permohonan dan dok
pendukung paling lambat 30 hari dan paling lama 14 hari keputusan tentang pengesahan
badan hukum Perseroan terbit. Bila tidak persetujuan menjadi batal dan dapat
mengajukan kembali .
Lanjutan …
Anggaran dasar
1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan;
2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
3. Jangka waktu berdirinya Perseroan;
4. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;
5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hakhak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham;
6. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;
8. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.
tidak boleh memuat :
1. Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham; dan
2. Ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak lain.
Perubahan anggaran dasar harus persetujuan Menkumham :
1. Nama Perseroan dan/atau tempat kedudukan Perseroan;
2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan;
3. Jangka waktu berdirinya Perseroan ( perpanjangan paling lambat 60 hari sebelum berakhir);
4. Besarnya modal dasar;
5. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau
6. Status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan Terbuka atau sebaliknya, selain itu cukup
pemberitahuan.
7. dinyatakan dalam akta notaris paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
keputusan RUPS
Lanjutan …
Penamaan Perseroan :
1. Telah dipakai secara sah oleh Perseroan lain atau sama pada pokoknya dengan
nama Perseroan lain;
2. Bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan;
3. Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau lembaga
internasional, kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan;
4. Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha, atau menunjukkan
maksud dan tujuan Perseroan saja tanpa nama diri;
5. Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yang tidak
membentuk kata; atau
6. Mempunyai arti sebagai Perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata.
7. Harus didahului dengan frase “Perseroan Terbatas” atau disingkat “PT”. Dalam hal
Perseroan Terbuka akhir nama Perseroan ditambah kata singkatan “Tbk”.
PT Tbk
• Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah memenuhi kriteria
sebagai Perseroan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di
bidang pasar modal, wajib mengubah anggaran dasarnya dalam jangka waktu 30 hari
terhitung sejak terpenuhi kriteria tersebut.
• mulai berlaku sejak tanggal: Efektif pernyataan pendaftaran yang diajukan kepada
lembaga pengawas di bidang pasar modal bagi Perseroan Publik; atau Dilaksanakan
penawaran umum (IPO).
•Daftar Perseroan :
‰ Data/identitas lengkap perseroan ;
‰Akta pendirian, Keputusa Menteri Kumham, Anggaran Dasar, data notaris, Data
direksi dan Komisaris;
‰ Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi Perseroan
yang wajib diaudit.
• Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia :
Akta pendirian Perseroan beserta Keputusan Menkumham;Akta perubahan anggaran
dasar Perseroan beserta Keputusan Menkumham Akta perubahan anggaran dasar yang
telah diterima pemberitahuannya oleh Menkumham. Pengumuman dilakukan dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
Struktur Permodalan PT
• MODAL DASAR paling sedikit Rp 50 juta
• MODAL DITEMPATKAN paling sedikit 25% dari modal dasar harus
ditempatkan dan disetor penuh
• MODAL DISETOR ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dg bukti
penyetoran yg sah & pengeluaran saham lebih lanjut utk menambah
modal yg ditempatkan hrs disetor penuh.
• Modal bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya berdasarkan nilai
wajar ditetapkan sesuai dengan harga pasar
• Modal bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam 1 (satu)
Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari dari
akta pendirian/keputusan RUPS
• Dalam praktik di Pasar Modal penyetoran saham dilakukan dengan
cara: dengan uang tunai, konversi hutang PS, kapitalisasi saham
ditahan, surplus hasil aktiva tetap, inbreng saham perusahaan lain
dan harta tetap
Larangan Kompensasi
• Pemegang Saham (PS) dan Kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap
perseroan tidak dapat menggunakan hak tagihnya sebagai kompensasi kewajiban
penyetoran atas harga saham yg telah diambilnya, kecuali disetujui oleh RUPS (Ps 35
ayat (1).
• Hak tagih thd Perseroan yang dapat dikompensasi sbg setoran saham adalah hak
tagih thd Perseroan yg timbul krn (Psl 35 ayat (2):
1. Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau tdk
berwujud yg dpt dinilai dg uang;
2. Pihak yg menjadi penanggung/penjamin utang telah membayar lunas utang
perseroan sebesar yg ditanggung/dijamin; atau
3. Perseroan mjd penanggung atau penjamin utang dr pihak ketiga & Perseroan telah
menerima manfaat brp uang atau barang yg dapt dinilai dg uang yg langsung atau
tdk langsung scr nyata telah diterima perseroan.
• Perseroan dilarang mengeluarkan saham baik untuk dimiliki sendiri maupun dimiliki
Perseroan lain, yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh
Perseroan (cross holding).
• Larangan tsb tidak berlaku thd kepemilikan saham yg diperoleh berdasarkan
peralihan krn hukum, hibah, atau hibah wasiat. Namun dlm jangka waktu 1 th stlh tgl
perolehan harus dialihkan kpd pihak lain yg tdk dilarang memiliki saham dlm
perseroan. (Ps. 36 UUPT 40/2007).
Perlindungan Modal & Kekayaan (pembatasan
pembelian saham kembali)
•
Perseroan dapat membeli kembali saham yang telah dikeluarkan dengan
ketentuan:
1. Pembelian kembali saham tersebut tdk menyebabkan kekayaan bersih perseroan
menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan ditambah cadangan wajib
yg telah disisihkan; dan
2. Jumlah nilai nominal seluruh saham yd dibeli kembali oleh perseroan dan gadai
saham atau jaminan fidusia atas saham yg dipegang perseroan sendiri dan/atau
perseroan lain yg sahamnya secara langsung atau tdk langsung dimiliki oleh
Perseroan, tidak melebihi 10% dr jumlah modal yang ditempatkan dlm perseroan.
(Ps 37 ayat (1) UUPT 40/2007).
Konsekuensi Hukum Pelanggaran Pembelian Saham Kembali
•
•
•
Pembelian kembali saham, baik secara langsung maupun tdk langsung yang
beretentangan dengan Psl 37 ayat (1) batal karena hukum dan pembayaran yang
telah diterima oleh pemegang saham harus dikembalikan kpd perseroan, dan
perseroan wajib mengembalikan saham yg telah dibeli tersebut kpd PS.
Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas semua kerugian yang
diderita PS yg beritikad baik akibat batal krn hukum tsb (Ps. 37 ayat (3) UUPT
40/2007).
Saham yg dibeli kembali Perseroan hanya boleh dikuasai Perseroan paling lama 3
tahun (Ps 37 ayat (4).
Lanjutan …
• Pembelian kembali saham atau pengalihannya lebih lanjut
hanya boleh dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS,
kecuali ditentukan lain dalam Per-UU dibidang Pasar
Modal (Ps 38 ayat (1) UUPT).
• Saham yg dikuasai Perseroan krn pembelian kembali,
peralihan krn hukum, hibah atau hibah wasiat tdk dapat
digunakan utk mengeluarkan suara RUPS dan tdk
diperhitungkan dlm menentukan jmlh kuorum yg harus
dicapai sesuai dg ketentuan UUPT dan/atau AD (Ps 40 ayat
(1) UUPT).
• Saham yg dikuasai Perseroan tidak berhak mendapat
deviden.
Penambahan Modal
• Penambahan Modal Perseroan dilakukan berdasarkan persetujuan
RUPS.
• Keputusan RUPS untuk penambahan modal dasar adalah sah
apabila dilakukan dengan memperhatikan persyaratan kuorum dan
jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau anggaran
dasar.
• Keputusan RUPS untuk penambahan modal ditempatkan dan
disetor dalam batas modal dasar adalah sah apabila dilakukan
dengan kuorum kehadiran lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari
seluruh jumlah saham dengan hak suara dan disetujui oleh lebih
dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan, kecuali ditentukan lebih besar dalam anggaran dasar .
• Penambahan modal wajib diberitahukan kepada Menteri untuk
dicatat dalam daftar Perseroan.
Lanjutan ….
•
•
•
•
Seluruh saham yang dikeluarkan untuk penambahan modal harus terlebih dahulu
ditawarkan kepada setiap pemegang saham seimbang dengan pemilikan saham
untuk klasifikasi saham yang sama.
Dalam hal saham yang akan dikeluarkan untuk penambahan modal merupakan
saham yang klasifikasinya belum pernah dikeluarkan, yang berhak membeli terlebih
dahulu adalah seluruh pemegang saham sesuai dengan perimbangan jumlah
saham yang dimilikinya.
Penawaran saham tidak berlaku dalam hal pengeluaran saham: a. ditujukan kepada
karyawan Perseroan; b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau efek lain yang
dapat dikonversikan menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan
RUPS; atau c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang
telah disetujui oleh RUPS.
Dalam hal pemegang saham tidak menggunakan hak untuk membeli dan
membayar lunas saham yang dibeli dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
terhitung sejak tanggal penawaran, Perseroan dapat menawarkan sisa saham yang
tidak diambil bagian tersebut kepada pihak ketiga.
Pengurangan Modal
•
Keputusan RUPS untuk pengurangan modal Perseroan adalah sah bila memenuhi kuorum
dan jumlah suara setuju untuk perubahan anggaran dasar sesuai ketentuan dalam UndangUndang ini dan/atau anggaran dasar.
• Direksi wajib memberitahukan keputusan RUPS kepada semua kreditor dengan
mengumumkan dalam 1 atau lebih Surat Kabar dalam jangka waktu paling lambat 7 hari.
• Dalam jangka waktu 60 hari sejak tanggal pengumuman, kreditor dapat mengajukan
keberatan tertulis disertai alasannya kepada Perseroan atas keputusan pengurangan modal
dengan tembusan kepada Menteri. Dan dalam 30 Perseroan wajib memberikan jawaban
tertulis atas keberatan yang diajukan.
• Dalam hal Perseroan:
a. menolak keberatan atau tidak memberikan penyelesaian yang disepakati kreditor dalam
jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal jawaban Perseroan diterima; atau
b. tidak memberikan tanggapan dalam 60 hari sejak keberatan diajukan kepada Perseroan,
kreditor dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri.
• Pengurangan modal Perseroan merupakan perubahan anggaran dasar yang harus mendapat
persetujuan Menteri.
• Persetujuan Menteri diberikan apabila:
a. tidak terdapat keberatan tertulis dari kreditor dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) UUPT;
b. telah dicapai penyelesaian atas keberatan yang diajukan kreditor; atau
c. gugatan kreditor ditolak oleh pengadilan berdasarkan putusan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
Lanjutan ….
•
•
•
•
•
Keputusan RUPS tentang pengurangan modal ditempatkan dan disetor dilakukan
dengan cara penarikan kembali saham atau penurunan nilai nominal saham.
Penarikan kembali saham dilakukan terhadap saham yang telah dibeli kembali oleh
Perseroan atau terhadap saham dengan klasifikasi yang dapat ditarik kembali.
Penurunan nilai nominal saham tanpa pembayaran kembali harus dilakukan secara
seimbang terhadap seluruh saham dari setiap klasifikasi saham.
Keseimbangan dapat dikecualikan dengan persetujuan semua pemegang saham
yang nilai nominal sahamnya dikurangi.
Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, keputusan RUPS tentang
pengurangan modal hanya boleh diambil setelah mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari semua pemegang saham dari setiap klasifikasi saham yang haknya
dirugikan oleh keputusan RUPS tentang pengurangan modal tersebut.
Pertanggungjawaban Pribadi Pemegang Saham
•
•
Pemegang saham Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan
yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian
Perseroan melebihi saham yang dimiliki.
Ketentuan tersebut di atas tidak berlaku apabila:
1. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi;
2. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung
dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi;
3. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau
4. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung
secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan, yang
mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang
Perseroan.
Saham
•
•
•
•
•
•
•
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang
biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham,
maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya.
Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan
memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal persyaratan kepemilikan saham sebagaimana telah ditetapkan dan tidak dipenuhi,
pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus
dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar.
Hak Pemegang Saham :
1. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
2. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
3. menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang PT
Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi.
Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak yang timbul dari saham
tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 (satu) orang sebagai wakil bersama.
Lanjutan ….
Klasisifikasi Saham :
• Anggaran dasar menetapkan 1 (satu) klasifikasi saham atau lebih.
• Setiap saham dalam klasifikasi yang sama memberikan kepada pemegangnya hak yang sama.
• Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) klasifikasi saham, anggaran dasar menetapkan salah
satu di antaranya sebagai saham biasa. Klasifikasi saham yang dimaksud tersebut, antara
lain:
1. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
2. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris;
3. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain;
4. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen lebih
dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian dividen secara kumulatif
atau nonkumulatif;
5. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih dahulu dari
pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan Perseroan dalam
likuidasi.
Pecahan Nominal Saham
• Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham.
• Pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan, kecuali
pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai
nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar 1
(satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut.
Lanjutan ….
Pemindahan Hak atas Saham
• Pemindahan hak atas saham dilakukan dengan akta pemindahan hak.
• Akta pemindahan hak atas saham atau salinannya disampaikan secara tertulis kepada
Perseroan.
• Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak
tersebut dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus dan memberitahukan perubahan
susunan pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat dalam daftar Perseroan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan hak.
• Dalam hal pemberitahuan belum dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan atau
pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang
belum diberitahukan tersebut.
• Ketentuan mengenai tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di pasar
modal diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
• Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan hak atas saham,
yaitu:
1. keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi
tertentu atau pemegang saham lainnya;
2. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan; dan/atau
3. keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Persyaratan tersebut di atas tidak berlaku dalam hal pemindahan hak atas saham
disebabkan peralihan hak karena hukum, kecuali keharusan mendapatkan instansi
berwenang berkenaan dengan kewarisan.
Lanjutan …
•
•
•
Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penjual menawarkan
terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang
saham lain, dan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
penawaran dilakukan ternyata pemegang saham tersebut tidak membeli, pemegang
saham penjual dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga.
Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan sahamnya berhak
menarik kembali penawaran tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari
Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau pemegang
saham lain hanya berlaku 1 (satu) kali.
Gadai & Fidusia Saham
• Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak kepada pemiliknya.
• Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia sepanjang tidak ditentukan
lain dalam anggaran dasar.
• Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang telah didaftarkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dicatat dalam daftar pemegang saham
dan daftar khusus.
• Hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia tetap berada
pada pemegang saham.
Lanjutan …
Perlindungan Pemegang Saham
• Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap Perseroan ke
pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang dianggap tidak
adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan
Komisaris.
• Gugatan pemegang saham diajukan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya
meliputi tempat kedudukan Perseroan.
• Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya dibeli
dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan
Perseroan yang merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa:
1. perubahan anggaran dasar;
2. pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang mempunyai nilai lebih
dari 50 % (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau
3. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.
•
Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas ketentuan pembelian
kembali saham oleh, Perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh
pihak ketiga.
Rencana kerja, laporan tahunan, dan penggunaan laba
• Recana kerja disusun direksi selajutnya diserahkan ke Komisaris dan disahkan saat
RUPS, Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja, rencana kerja tahun yang
lampau diberlakukan.
• Direksi menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan
Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku
Perseroan berakhir, disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan;
• Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk
diaudit apabila:
1. Kegiatan usaha Perseroan adalah menghimpun dan/ atau mengelola dana
masyarakat;
2. Perseroan menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat;
3. Perseroan merupakan Perseroan Terbuka;
4. Perseroan merupakan persero;
5. Perseroan mempunyai aset dan/atau jumlah peredaran usaha dengan jumlah
nilai paling sedikit Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah); atau
6. Diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
• Laporan keuangan audited diumumkan pada Surat Kabar selama 1 (satu) hari, dan
dilakukan paling lambat7 (tujuh) hari setelah mendapat pengesahan RUPS.
Lanjutan...
Penggunaan Laba Perseroan
• Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk
cadangan.
• Kewajiban penyisihan untuk cadangan berlaku apabila Perseroan mempunyai saldo laba
yang positif.
• Penyisihan laba bersih dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua puluh
persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
• Jika Cadangan belum mencapai jumlah paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah
modal yang ditempatkan dan disetor, laba hanya boleh dipergunakan untuk menutup
kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain.
• Penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan
oleh RUPS.
• Deviden : Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS.
• Dividen hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
• Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir
sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan.
• Pembagian dividen interim dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak
menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan
wajib.
• Pembagian dividen interim tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak
dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.
• Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh
persetujuan Dewan Komisaris.
Lanjutan …
•
•
•
•
•
Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita
kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan
oleh pemegang saham kepada Perseroan.
Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung
renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak
dapat mengembalikan dividen interim.
Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau,
dimasukkan ke dalam cadangan khusus.
RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan
ke dalam cadangan khusus
Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak
diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak
Perseroan.
Corporate Social Responsibility
(CSR)
•
•
•
•
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
ORGAN-ORGAN PT
1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
2. DIREKSI
3. DEWAN KOMISARIS
RUPS
•
•
•
•
•
•
•
•
•
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau
anggaran dasar.
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang
berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang
berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan
kepentingan Perseroan.
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua
pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui
penambahan mata acara rapat.
Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara
bulat.
RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya.
RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku berakhir.
Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari laporan tahunan
Perseroan
RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perseroan.
Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya dengan didahului
pemanggilan RUPS.
Penyelenggaraan RUPS
•
•
•
•
•
Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan:
1. 1 orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu
persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali
anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau
2. Dewan Komisaris.
Permintaan RUPS oleh Dewan Komisari diajukan kepada Direksi dengan Surat
Tercatat disertai alasannya.
Surat Tercatat yang disampaikan oleh pemegang saham tembusannya disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 15
(lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS
diterima.
Dalam hal Direksi tidak melakukan pemanggilan RUPS : a. permintaan
penyelenggaraan RUPS diajukan kembali kepada Dewan Komisaris; atau b. Dewan
Komisaris melakukan pemanggilan sendiri RUPS,.
Lanjutan …
•
•
•
Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pemanggilan RUPS dalam
jangka waktu 15 hari sejak tanggal permintaan, pemegang saham yang meminta
penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan
negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk
menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan
RUPS tersebut.
Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi
dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggarakan
RUPS apabila pemohon secara sumir telah membuktikan bahwa persyaratan telah
dipenuhi dan pemohon mempunyai kepentingan yang wajar untuk
diselenggarakannya RUPS.
Penetapan ketua pengadilan negeri memuat juga ketentuan mengenai: a. bentuk
RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, jangka
waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan tentang
persyaratan pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat, sesuai
dengan atau tanpa terikat pada ketentuan Undang-Undang ini atau anggaran dasar;
dan/atau b. perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk
hadir dalam RUPS.
Lanjutan …
•
•
•
•
•
Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal pemohon tidak dapat
membuktikan secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi dan pemohon
mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS.
RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya boleh membicarakan mata
acara rapat sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri.
Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin bersifat final dan
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak permohonan, upaya
hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.
Ketentuan berlaku juga bagi Perseroan Terbuka dengan memperhatikan
persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyaratan lainnya untuk
penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
Hak Suara Pemegang Saham dalam RUPS
•
•
•
•
•
•
•
•
Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali anggaran dasar
menentukan lain.
Hak suara tersebut tidak berlaku untuk:
a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan;
b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau
tidak langsung; atau
c. saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain yang sahamnya secara langsung
atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan.
Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri
RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.
Ketentuan di atas tersebut tidak berlaku bagi pemegang saham dari saham tanpa hak suara.
Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk
seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa
kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan
suara yang berbeda.
Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan
Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.
Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak
berlaku untuk rapat tersebut.
Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak hadir dalam RUPS dengan
memperhatikan ketentuan Undang-Undang PT dan anggaran dasar Perseroan.
Keabsahan RUPS
•
•
•
•
•
•
•
•
•
RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar
menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.
Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak
mencapai kuorum.
RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar
menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
Dalam hal kuorum RUPS kedua tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan
negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar
ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.
Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak
mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua
pengadilan negeri.
Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan.
RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan.
Kuorum RUPS
•
•
•
•
•
Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui lebih dari
1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan kecuali UndangUndang dan/atau anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika
disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.
RUPS untuk mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir
atau diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3
(dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar.
Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diselenggarakan RUPS kedua.
RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit
3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan
keputusan RUPS yang lebih besar.
Lanjutan …
•
•
•
RUPS untuk menyetujui Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit,
perpanjangan jangka waktu berdirinya, dan pembubaran Perseroan dapat
dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan
keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari
jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar menentukan kuorum
kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS
yang lebih besar.
Dalam hal kuorum kehadiran tidak tercapai, dapat diadakan RUPS kedua.
RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam rapat paling sedikit
2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau
diwakili dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit 3/4
(tiga perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar
menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang persyaratan
pengambilan keputusan RUPS yang lebih besar.
DIREKSI
• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di
luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
• Direksi merupakan organ yang membela kepentingan perseroan
--- Prinsip Fiduciary Duties.
• Tugas ganda Direksi; melaksanakan kepengurusan dan
perwakilan
• Tugas kepengurusan secara kolegial oleh msg-msg anggota
direksi.
• Direksi perseroan yang mengerahkan dana masyarakat,
menerbitkan srt pengakuan hutang, PT terbuka: minimal 2 org
anggota Direksi.
Pengangkatan & Kewajiban Direksi
•
•
Direksi diangkat oleh RUPS
Yang dpt diangkat mjd anggota direksi adl org perseorangan yg
mampu melaksanakan perbuatan hk & tdk pernah dinyatakan
pailit/dihukum krn merugikan keuangan neg dl waktu 5 th sblm
pengangkatan.
• Kewajiban Direksi :
1. Kewajiban yang berkaitan dg perseroan
2. Kewajiban yg berkaitan dg RUPS
3. Kewajiban yang berkaitan dengan kepentingan kreditur/masyarakat
Hak Direksi
1. Hak utk mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan
2. Hak utk memberikan kuasa tertulis kepada pihak lain.
3. Hak utk mengajukan usul kpd Pengadilan Negeri agar perseroan
dinyatakan pailit setelah didahului dg persetujuan RUPS.
4. Hak utk membela diri dlm forum RUPS jika Direksi telah
diberhentikan utk sementara waktu oleh RUPS/Komisaris
5. Hak utk mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai AD/Akte
Pendirian.
Berakhirnya Masa Tugas Direksi
• Jangka waktu masa tugas direksi diatur dalam AD/Akte Pendirian.
• Jika diberhentikan sementara waktu sbl berakhir masa tugasnya oleh
RUPS/Komisaris maka dlm jangka waktu 30 hrs diadakan RUPS utk
memberi kesempatan Direksi tsb membela diri. Apabila dlm jangka
waktu 30 hr tdk ada RUPS maka pemberhentian sementara demi
hukum batal.
• Dlm kondisi tertentu Komisaris dpt bertindak sbg pengurus
perseroan.
Pertanggungjawaban pribadi direksi
• Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian
Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
• Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab
berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi.
• Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian apabila dapat
membuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung
atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut.
DEWAN KOMISARIS
• Tugas utamanya: mengawasi kebijakan direksi dlm
menjalankan perseroan serta memberi nasihat direksi
• Pengangkatan Komisaris oleh RUPS.
• Keanggotaan Komisaris: jika pemegang saham maka hrs
melaporkan kepemilikan sahamnya baik di perseroan yang
diawasi maupun saham yg dimiliki di perseroan lain.
• Kriteria yg dpt mjd Komisaris spt halnya direksi.
Kewajiban & Kewenangan Dewan Komisaris
•
1.
2.
3.
•
1.
2.
3.
4.
Kewajiban Komisaris:
Mengawasi Direksi
Memberi nasehat kpd Direksi
Melapor pd perseroan ttg kepemilikan sahamnya beserta
keluarganya
Kewenangan Komisaris:
Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk sementara waktu
Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg pengurus
Meminta keterangan pd Direksi
Berwenang memasuki ruangan/tempat penyimpanan brg milik
perseroan.
Berakhirnya Masa Tugas Dewan
Komisaris
• Masa tugas Komisaris ditetapkan dlm
AD/Akte Pendirian
• Komisaris dapat diberhentikan sementara
waktu oleh RUPS
Pertanggungjawaban Pribadi Dewan Komisaris
• Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan
Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang
dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk
membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut,
setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut
bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang
belum dilunasi.
• Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang
sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan
pailit diucapkan.
Lanjutan …
•
a.
b.
c.
d.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban
atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:
kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan kehatihatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan;
tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan
kepailitan; dan
telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah
terjadinya kepailitan.
Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Dan Pemisahan
‰ Penggabungan dan Peleburan mengakibatkan Perseroan yang menggabungkan atau
meleburkan diri berakhir karena hukum. Berakhirnya Perseroan terjadi tanpa dilakukan likuidasi
terlebih dahulu. Aktiva dan pasiva Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri beralih
karena hukum kepada Perseroan yang menerima Penggabungan atau Perseroan hasil Peleburan.
‰ Direksi Perseroan menyusun rancangan Penggabungan :
1. Identitas Perseroan yang akan melakukan penggabungan :
2. Alasan penjelasan Penggabungan dan persyaratan Penggabungan;
3. Tata cara penilaian dan konversi saham;
4. Rancangan perubahan anggaran dasar Perseroan apabila ada;
5. Laporan keuangan yang meliputi 3 (tiga) tahun buku terakhir;
6. Rencana kelanjutan atau pengakhiran kegiatan usaha dari Perseroan yang akan melakukan
Penggabungan;
7. Neraca proforma Perseroan yang menerima Penggabungan;
8. Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban karyawan, dan pihak ketiga;
9. Cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadap Penggabungan
Perseroan;
10. Nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta gaji, honorarium dan tunjangan bagi
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menerima Penggabungan;
11. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Penggabungan;
12. Laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap Perseroan yang
akan melakukan Penggabungan;
13. Kegiatan utama setiap Perseroan; dan
14. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang sedang berjalan yang mempengaruhi
kegiatan Perseroan yang akan melakukan Penggabungan.
Lanjutan ....
• Pengambilalihan dilakukan dengan cara
pengambilalihan saham yang telah
dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan oleh
Perseroan melalui Direksi Perseroan atau
langsung dari pemegang saham.
• dapat dilakukan oleh badan hukum atau
orang perseorangan
Lanjutan....
‰ Direksi Perseroan menyusun rancangan Pengambilalihan yang memuat sekurangkurangnya:
– Nama dan tempat kedudukan dari Perseroan yang akan mengambil alihdan Perseroan yang akan
diambil alih;
– Alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang akan mengambil alih danDireksi Perseroan yang
akan diambil alih;
– Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) hurufa untuk tahun buku
terakhir dari Perseroan yang akan mengambil alihdan Perseroan yang akan diambil alih;
– Tata cara penilaian dan konversi saham dari Perseroan yang akan diambilalih terhadap saham
penukarnya apabila pembayaran pengambilalihandilakukan dengan saham;
– Jumlah saham yang akan diambil alih;
– Kesiapan pendanaan;
– Neraca konsolidasi proforma Perseroan yang akan mengambil alihsetelah Pengambilalihan yang
disusun sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia;
– Cara penyelesaian hak pemegang saham yang tidak setuju terhadapPengambilalihan;
– Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi, DewanKomisaris, dan karyawan
dari Perseroan yang akan diambil alih;
– Perkiraan jangka waktu pelaksanaan Pengambilalihan, termasuk jangkawaktu pemberian kuasa
pengalihan saham dari pemegang sahamkepada Direksi Perseroan;
– Rancangan perubahan anggaran dasar Perseroan hasil Pengambil alihan apabila ada.
Lanjutan...
‰ Dalam hal pengambilalihan saham dilakukan langsung
dari pemegang saham, ketentuan tersebut di atas tidak
berlaku.
‰ Direksi Perseroan yang akan melakukan Penggabungan,
Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan wajib
mengumumkan ringkasan rancangan paling sedikit
dalam 1 (satu) Surat Kabar dan mengumumkan secara
tertulis kepada karyawan dari Perseroan yang akan
melakukan Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan,
atau Pemisahan dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS. Kreditor
dapat mengajukan keberatan kepada Perseroan dalam
jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
setelah pengumuman.
Lanjutan...
Pemisahan dapat dilakukan dengan cara:
• Pemisahan murni;
mengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroan
beralih karena hukum kepada 2 (dua)Perseroan lain
atau lebih yang menerima peralihan dan Perseroan
yangmelakukan pemisahan usaha tersebut berakhir
karena hukum.
• Pemisahan tidak murni ;
• mengakibatkan sebagian aktiva dan pasiva Perseroan
beralih karena hukumkepada 1 (satu) Perseroan lain
atau lebih yang menerima peralihan, danPerseroan
yang melakukan Pemisahan tersebut tetap ada.
Pemeriksaan Terhadap Perseroan
‰ Bertujuan untuk mendapatkan data atau keterangan dalam hal terdapat dugaan
bahwa:
• Perseroan melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan pemegang
saham atau pihak ketiga; atau
• anggota Direksi atau Dewan Komisaris melakukan perbuatan melawan hukum yang
merugikan Perseroan atau pemegang saham atau pihak ketiga.
‰ Dilakukan dengan mengajukan permohonan secara tertulis ke pengadilan negeri
diajukan oleh :
• 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu
persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;
• pihak lain yang berdasarkan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar
Perseroan atau perjanjian dengan Perseroan diberi wewenang untuk mengajukan
permohonan pemeriksaan; atau
• kejaksaan untuk kepentingan umum.
‰ hal permohonan dikabulkan, ketua pengadilan negeri mengeluarkan penetapan
pemeriksaan dan mengangkat paling banyak 3 (tiga) orang ahli untuk melakukan
pemeriksaan dengan tujuan untuk mendapatkan data atau keterangan yang
diperlukan.
Pembubaran, Likuidasi, Dan Berakhirnya Status Badan Hukum
Perseroan
‰
1.
2.
3.
4.
5.
6.
‰
‰
‰
‰
‰
Pembubaran Perseroan :
Berdasarkan keputusan RUPS;
Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir;
Berdasarkan penetapan pengadilan;
Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan;
Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang; atau
Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan likuidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembubaran wajib diikuti dengan likuidasi oleh likuidator atau kurator, dan
Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali diperlukan untuk membereskan
semua urusan Perseroan dalam rangka likuidasi.
Direksi bertindak selaku likuidator ketika pembubaran terjadi berdasarkan : keputusan RUPS,
jangka waktu telah berakhir atau dicabutnya kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan
niaga dan RUPS tidak menunjuk likuidator,.
Direksi, Dewan Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling
sedikit 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara,
dapat mengajukan usul pembubaran Perseroan kepada RUPS.
pembubaran Perseroan sah bial disetujui RUPS (ketentuan kuorum berlaku)
Lanjutan...
‰ Pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan atas:
• Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan Perseroan melanggar kepentingan
umum atau Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan
perundang-undangan;
• Permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum
dalam akta pendirian;
• Permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan
Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan.
‰ Pengadilan negeri menunjuk likuidator dan paling lambat 30 hari sejak tanggal
pembubaran Perseroan, likuidator wajib memberitahukan: Kepada semua kreditor
mengenai pembubaran Perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran
Perseroan dalam Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia; dan
Pembubaran lapor kepada Menkumham, bila lalai ikut tagung renteng dengan
Perseroan bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pihak ketiga.
Biaya Terkait Pendirian Perseroan
Potensi biaya untuk pendirian perseroan :
• Memperoleh persetujuan pemakaian nama Perseroan;
• Memperoleh keputusan pengesahan badan hukum Perseroan;
• Memperoleh keputusan persetujuan perubahan anggaran dasar;
• Memperoleh informasi tentang data Perseroan dalam daftar
Perseroan;
• Pengumuman yang diwajibkan dalam Undang-Undang ini dalam
Berita NegaraRepublik Indonesia dan Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia; dan
• Memperoleh salinan Keputusan Menteri mengenai pengesahan
badan hukumPerseroan atau persetujuan perubahan anggaran
dasar Perseroan diatur denganPeraturan Pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
– Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tahun
2007
– http://ilmuakuntansi.web.id/pengertiansaham-dan-jenis-saham/
Download