market microstructure: traded spread dan likuiditas di bursa efek

advertisement
MARKET MICROSTRUCTURE: TRADED SPREAD DAN
LIKUIDITAS DI BURSA EFEK INDONESIA
LAPORAN PENELITIAN
Oleh:
Dr. Donalson Silalahi
NIDN. 0128026201
DIBIAYAI OLEH LP2M UNIKA ST.THOMAS TA.2016/2017
SURAT PERJANJIAN NO.632/LPPM-UKS/H.25/07.’16
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK ST.THOMAS SU
MEI, 2017
i
MARKET MICROSTRUCTURE: TRADED SPREAD DAN LIKUIDITAS
DI BURSA EFEK INDONESIA
Donalson Silalahi
Ringkasan
Mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia mempergunakan
sistem lelang berkelanjutan. Pihak-pihak yang boleh memasukkan order beli
maupun order jual ke bursa adalah anggota bursa yang juga menjadi anggota
kliring. Oleh karena itu, anggota bursa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan baik untuk kepentingannya maupun untuk
kepentingan nasabahnya.
Dalam literatur market microstructure dikemukakan bahwa berbagai jenis
biaya yang menjadi beban masing-masing anggota bursa disebut dengan traded
spread. Oleh karena itu, besaran traded spread dalam mekanisme perdagangan
merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pasar modal. Selain itu,
besaran traded spread juga dapat dipergunakan untuk menjelaskan perilaku
partisipan pasar yang memiliki konsekuensi terhadap likuiditas pasar modal,
imbal hasil yang diharapkan, dan periode kepemilikan saham.
Likuiditas pasar modal dapat dijelaskan secara langsung maupun secara
tidak langsung. Secara langsung, likuiditas pasar modal dijelaskan melalui
besaran traded spread. Selanjutnya, likuiditas pasar modal secara tidak langsung
dapat dijelaskan melalui dampak volume perdagangan saham terhadap traded
spread.
Literatur traded spread semakin menarik perhatian terutama sejak traded
spread dikaitkan dengan corporate financing yang menghasilkan dua proposisi.
Proposisi pertama menyatakan bahwa traded spread yang semakin besar
mengakibatkan periode kepemilikan saham semakin lama dan sebaliknya.
Proposisi kedua menyatakan bahwa traded spread yang semakin besar
ii
mengakibatkan imbal hasil yang diharapkan investor juga semakin besar dan
sebaliknya.
Berdasarkan paparan tersebut, beberapa penelitian telah dilakukan, dimana
hubungan kausal antara volume perdagangan saham dengan traded spread,
hubungan kausal antara traded spread dengan periode kepemilikan saham dan
hubungan kausal antara traded spread dengan imbal hasil yang diharapkan
menunjukkan kesimpulan yang tidak konsisten. Oleh karena itu, sangat penting
dilakukan penelitian lanjutan untuk menjelaskan mengapa koefisien arah
hubungan kausal antara volume perdagangan saham dengan traded spread,
hubungan kausal antara traded spread dengan periode kepemilikan saham dan
hubungan kausal antara traded spread dengan stock return tidak konsisten.
Hasil review teoritis tentang market microstructure menunjukkan bahwa
traded spread pada dasarnya terdiri dari dua komponen, yaitu: komponen
information friction dan real friction. Komponen information friction muncul
sebagai konsekuensi pelaksanaan aktivitas perdagangan saham yang berkaitan
dengan informasi asimetris. Di sisi lain, real friction muncul sebagai konsekuensi
pelaksanaan aktivitas perdagangan saham yang berkaitan dengan order processing
costs dan inventory imbalancing holding costs. Oleh karena itu, hubungan kausal
antara volume perdagangan saham dengan traded spread, hubungan kausal antara
traded spread dengan periode kepemilikan saham dan hubungan kausal antara
traded spread dengan imbal hasil tergantung dari komponen pembentuk traded
spread.
Dengan berpedoman pada paparan tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk: (1) Mendapatkan bukti empiris tentang besaran traded spread, information
friction, dan real friction secara umum dan masing-masing perusahaan
manufaktur yang diamati di Bursa Efek Indonesia. (2) Mendapatkan bukti empiris
tentang pengaruh volume perdagangan saham terhadap traded spread,
information friction dan real friction di Bursa Efek Indonesia. (3) Mendapatkan
bukti empiris tentang pengaruh traded spread, information friction dan real
iii
friction terhadap periode kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia. (4)
Mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh traded spread, information friction
dan real friction terhadap imbal hasil saham di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan
pada Bulan Januari – Bulan Desember Tahun 2015. Penelitian difokuskan pada
perusahaan-perusahaan manufaktur dengan mempergunakan 45 perusahaan
sebagai sampel penelitian, dan mempergunakan persamaan regresi linier sebagai
alat analisis. Lebih lanjut, untuk mengolah data dipergunakan SPSS Version 18.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dikemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, secara umum information friction
mendominasi real friction dalam mekanisme perdagangan.
Kedua, masing-masing perusahaan manufaktur yang diamati memiliki
traded spread dalam kisaran 0,270 – 1,324, memiliki information friction dalam
kisaran 0,160 – 0,892, memiliki real friction dalam kisaran -0,210 – 0,20,
memiliki periode kepemilikan saham dalam kisaran 1 – 4,15 dan imbal hasil yang
diharapkan berada dalam kisaran -0,011 – 0,004.
Ketiga, volume perdagangan saham berpengaruh positip dan cukup
signifikan terhadap traded spread, volume perdagangan saham berpengaruh
positip dan cukup signifikan terhadap information friction, dan volume
perdagangan saham berpengaruh negatip dan signifikan terhadap real friction.
Keempat, traded spread berpengaruh positip dan cukup signifikan
terhadap imbah hasil yang diharapkan, information friction dan real friction
berpengaruh positip dan cukup signifikan terhadap imbal hasil yang diharapkan.
Kelima, traded spread berpengaruh positip dan cukup signifikan terhadap
periode kepemilikan saham, information friction berpengaruh positip dan cukup
signifikan terhadap periode kepemilikan saham dan real friction berpengaruh
negatip dan signifikan terhadap periode kepemilikan saham.
iv
Keenam, koefisien arah hubungan kausal antara volume perdagangan
saham dengan traded spread, koefisien arah hubungan kausal antara traded
spread dengan periode kepemilikan saham tergantung dari komponen pementuk
traded spread, yakni: information friction dan real friction.
v
Download