Akuntansi Neraca Akuntansi Neraca Jurnal-jurnal terkait dengan neraca yang perlu dibuat adalah sebagai berikut: Akhir tahun anggaran : Jurnal Awal Neraca (Khusus tahun pertama penyelenggaraan akuntansi pemerintahan) Awal tahun anggaran : Jurnal balik (Reversing Entries) Tahun berjalan : Jurnal Korolari Akhir tahun anggaran : jurnal reklasifikasi/ jurnal penyesuaian. Jurnal Balik (1) Jurnal balik dibuat untuk menghapus akun-akun akrual dan reklasifikasi pada saat pemerintah membuat jurnal neraca awal, atau Untuk menghapus akun-akun akrual dan reklasifikasi yang dibuat pada akhir tahun sebelumnya. Jurnal Balik (2) Jurnal balik yang perlu dibuat antara lain terkait dengan : a) Pendapatan yang ditangguhkan b) Piutang Pajak c) Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Negara, Perusahaan Daerah, Pemerintah Pusat, dan kepada Pemerintah Daerah Lainnya. d) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran e) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Ganti Rugi f) Piutang Lainnya Jurnal Balik (3) g) h) i) j) Persediaan Utang Bunga Bagian Lancar UDN-Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Obligasi, Utang Jangka Panjang Lainnya. Utang Jangka Pendek Lainnya Jurnal Balik (4) Cara membuat jurnal balik: membalik jurnal yang telah dibuat pada saat membuat neraca awal atau akun-akun akrual/ reklasifikasi. Contoh 1: Pada akhir tahun 2005 dibuat jurnal neraca awal untuk mencatat piutang pajak sebesar Rp. 250 juta. Jurnal neraca awal: (Dr). Piutang Pajak 250 (Cr). Cadangan Piutang 250 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (1) Jurnal Balik pada awal tahun 2006 (Dr). Cadangan Piutang 250 (Cr). Piutang Pajak 250 Dengan demikian, perkiraan Cadangan Piutang dan Piutang Pajak masing-masing akan berkurang sebesar Rp. 250 juta Pada tahun 2006, pada saat piutang pajak yang ditagih dengan SKP dilunasi oleh WP, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut: (Dr). Kas di Kas Daerah 250 (Cr). Pendapatan Pajak Daerah 250 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (2) Pada akhir tahun 2006, Pemerintah Daerah menerbitkan SKP atas pajak yang belum dilunasi oleh WP sebesar Rp. 200 juta. Pada saat itu, akan dibuat jurnal akrual untuk mengakui piutang pajak sebagai berikut: (Dr). Piutang Pajak 200 (Cr). Cadangan Piutang 200 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (3) Contoh 2: Pada tanggal 31 Desember 2005, dibuat jurnal reklasifikasi untuk mencatat Bagian Lancar Pinjaman Kepada Perusahaan Negara yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan dari tanggal penyusunan neraca sebesar Rp. 150 juta Jurnal reklasifikasi (Dr). Bagian Lancar Pinjaman kpd Perusahaan Negara 150 (Cr). Cadangan Piutang 150 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (4) Jurnal Balik pada awal tahun anggaran 2006 adalah sebagai berikut: (Dr). Cadangan Piutang 150 (Cr). Bagian Lancar Pinjaman kpd Perusahaan Negara 150 Jurnal korolari (Dr). Pinjaman kepada Perusahaan Negara 150 (Cr). Diinvestasikan dalam investasi Jangka panjang 150 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (5) Pada tahun 2006, pada saat terjadi realisasi penerimaan kembali pinjaman kepada Perusahaan Negara, jurnal yang dibuat adalah: (Dr). Kas di Kas Daerah 150 (Cr). PKP Kepada Perusahaan Negara 150 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (6) Pada akhir tahun 2006, berdasarkan perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa pinjaman kepada perusahaan negara yang akan jatuh tempo pada tahun 2007 sebesar Rp. 180 juta. Maka akan dibuat jurnal reklasifikasi sebagai berikut: (Dr). Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara 180 (Cr). Cadangan Piutang 180 Jurnal Korolari (Dr). Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang 180 (Cr). Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 180 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (7) Contoh 3: Pada akhir tahun 2005 dibuat jurnal neraca awal untuk mengakui beban bunga yang sudah terjadi tetapi belum diakui pada tahun 2005 sebesar Rp. 20 juta. Jurnal neraca awal: (Dr). DYHD Untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 20 (Cr). Utang Bunga 20 Jurnal Balik pada awal tahun 2006 adalah sebagai berikut: (Dr). Utang Bunga 20 (Cr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 20 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (8) Akhir tahun 2006 diperhitungkan bunga yang telah menjadi beban tetapi belum diakui sebesar Rp. 25 juta. Jurnal akrual: (Dr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 25 (Cr). Utang Bunga 25 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (9) Contoh 4 Pada akhir tahun 2005 dibuat jurnal neraca awal untuk mencatat Bagian Lancar Utang Dalam Negeri kepada Pemda Lainnya sebesar Rp. 65 juta. Jurnal neraca awal (Dr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 65 (Cr). Bagian Lancar UDN kpd Pemda Lainnya 65 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (10) Pada awal tahun 2006 dibuat jurnal balik sebagai berikut: (Dr). Bagian Lancar UDN kpd Pemda Lainnya 65 (Cr). DYHD Utk Pembayaran Utang Jk. Pendek 65 Jurnal Korolari (Dr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Panjang 65 (Cr). UDN Pemda Lainnya 65 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (11) Pada tahun 2006, saat dilakukan pembayaran utang akan dibuat jurnal sebagai berikut: (Dr). PPP Dalam NegeriPemda Lainnya 65 (Cr). Kas di Kas Daerah 65 Pada akhir tahun 2006 diperhitungkan kembali (reklasifikasi) utang dalam negeri kepada Pemda Lainnya yang akan jatuh tempo pd tahun 2007 sebesar Rp. 85 juta, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut: Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (12) (Dr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Pendek 85 (Cr). Bagian Lancar UDNPemda Lainnya Jurnal Korolari (Dr). UDN- Pemda Lainnya 85 (Cr). DYHD untuk Pembayaran Utang Jk. Panjang 85 85 Jurnal Balik, Jurnal Realisasi dan Jurnal mencatat akun akrual/ Reklasifikasi (13) Penyusutan Penyusutan dilakukan pada akhir periode untuk menyesuaikan nilai aset tetap. Metode penyusutan yang dapat dipergunakan adalah: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) 2. Metode Saldo Ganda Menurun (Double Declining Balance Method) Metode Unit Produksi (unit of production method) Jurnal Penyusutan: (Dr). Diinvestasikan dalam aset tetap xx (Cr). Akumulasi Penyusutan xx 3.