BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan
dan
perkembangan
industri
manufaktur
saat
ini
menyebabkan semakin pesatnya laju perekonomian dan meningkatnya permintaan
konsumen terhadap produk. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk
menimbulkan persaingan industri manufaktur di Indonesia semakin ketat. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari periode ke periode semakin bertambah. Berdasarkan data Bursa
Efek Indonesia sampai 31 Desember 2013, tercatat 141 perusahaan yang bergerak
di bidang industri manufaktur. Kemudian dari perusahaan-perusahan tersebut
dibagi menjadi tiga kelompok/sektor yang terdiri dari sektor industri dasar dan
kimia (58 emiten), sektor industri barang konsumsi (38 emiten), dan sektor aneka
industri (45 emiten). (www.idx.co.id).
Industri
menghasilkan
manufaktur
devisa
yang
memiliki prospek
menjadi
sumber
yang
menguntungkan,
dana
bagi
karena
pembangunan
perekonomian di Indonesia. Industri manufaktur diproyeksikan tumbuh mencapai
7,1% pada 2013 meskipun kondisi perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan
Uni Eropa masih diwarnai ketidakpastian. Berbagai faktor negatif di Indonesia
seperti kenaikan harga gas, tarif dasar listrik, upah minimum pekerja, infrastruktur
yang belum dapat diandalkan,
serta melemahnya nilai tukar, tetap tidak
mengganggu pertumbuhan sektor ini. Menurut MS Hidayat, Menteri Perindustrian
kinerja sektor industri manufaktur pada 2013 tumbuh akibat meningkatnya
investasi
disektor
otomotif,
industri
pupuk,
industri
kimia
dan
semen.
(www.kemenperin.go.id) Daya tahan sektor manufaktur terutama ditopang sektor
konsumsi yang tumbuh 28% dan kontribusi industri dasar terhadap indeks
manufaktur tergolong kecil yakni hanya sebesar 20%. Sementara itu, perusahaan
dari aneka industri justru berperan sebagai penekan kinerja indeks karena
mencatat penurunan 11% sejak awal tahun. (www.ift.co.id)
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa sektor yang
mengalami penurunan yang di akibatkan belum stabilnya perekonomian dalam
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
bidang industri manufaktur yaitu aneka industri. Ini dapat dilihat pada pergerakan
indeks saham aneka industri pada tahun 2013 berada di posisi -2,37%. Berbeda
dengan indeks saham industri dasar yang berada di posisi 12,08% dan indeks
saham industri barang konsumsi di posisi 18,76% (www.idx.co.id). Sehingga
dalam penelitian ini yang diangkat adalah sektor aneka industri, karena sektor
aneka industri mengalami penurunan pergerakan indeks saham lebih besar
dibandingkan sektor industri dasar dan sektor barang konsumsi. Pendanaan
menjadi salah satu faktor penting untuk menghadapi persaingan ini. Salah satu
sumber pendanaan yang bisa digunakan yaitu, memasuki pasar modal dengan
menerbitkan saham. Saham merupakan surat berharga atas kepemilikan suatu
perusahaan
atau disebut pemegang saham dan memiliki hak
klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.
Adanya penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan dan tingginya
permintaan saham oleh investor mengakibatkan munculnya kesepakatan harga
yaitu harga saham. Harga saham dapat mencerminkan kinerja suatu perushaan
baik atau sedang mengalami masalah. Apabila kinerja perusahaan dalam keadaan
baik maka akan telihat pada tingginya pemintaan investor akan saham yang
mengakibatkan naiknya harga saham perusahaan. Maupun sebaliknya apabila
kinerja perusahaan sedang mengalami masalah dan keuntungan yang diperoleh
menurun maka para investor akan menjual sahamnya yang berakibat pada
menurunnya harga saham.Bagi investor naik atau turunnya harga saham menjadi
informasi dimana saatnya untuk membeli dan menjual sahamnya. Ada dua
keuntungan yang diperoleh investor dengan memiliki saham yaitu dividen dan
capital gain.
Dalam sektor aneka industri terdapat lima subsektor yaitu subsektor
otomotif dan komponen, subsektor textile dan garmen, subsektor alas kaki,
subsektor kabel, dan subsektor elektronik. Terdapat 45 perusahaan yang
menerbitkan sahamnya. Namun pada tahun 2013, 27 perusahaan mengalami
penuruan harga saham yang diakibatkan dari belum stabilnya perekonomian dan
berdampak pada perusahaan-perusahaan yang berada pada sektor ini. Adapun
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
rata-rata penurunan harga saham 27 perusahaan sektor aneka industri di Bursa
Efek Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Harga Saham Sektor Aneka Industri di BEI
Periode 2009-2013
(dalam rupiah)
Periode
No
Nama Perusahaan
2009
2010
2011
2012
2013
1
Astra Internasional Tbk
34.700
54.500
74.000
7.600
6.800
2
Astra Otoparts Tbk
5.750
13.950
3.400
3.700
3.650
3
Gajah Tunggal Tbk
425
2.300
3.000
2.225
1.680
4
Indo Kordsa Tbk
1.450
2.150
2.400
3.000
2.250
5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
860
7.600
12.800
5.300
4.900
6
Indospring Tbk
1.250
10.500
3.500
4.200
2.675
7
Multi Prima Sejahtera Tbk
1.100
3.125
2.200
7.650
5.000
8
Multistrada Arah Sarana Tbk
205
330
500
450
390
9
Nipress Tbk
1.450
3.975
4.000
4.100
325
10
Prima Alloy Steel Tbk
119
93
132
255
185
11
Apac Citra Centertex Tbk
52
68
225
375
305
12
Asia Pacific Fibers Tbk
131
240
450
193
80
13
Eratex Djaja Tbk
85
59
200
325
280
14
Indo-Rama Synthetics Tbk
470
1.700
1.980
1.420
1.000
15
Nusantara Inti Corpora Tbk
123
139
300
345
250
16
Pan Brother Tbk
135
1.600
440
470
420
17
Panasia Indo Resource Tbk
235
250
190
950
415
18
Polychem Indonesia Tbk
134
215
580
365
220
19
Ricky Putra Globalindo Tbk
195
181
184
174
173
20
Sunson Textile Manufacture Tbk
250
225
180
134
79
21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
310
510
500
620
500
22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
900
900
900
900
700
23
Sepatu Bata Tbk
36.000
67.600
55.000
60.000
1.060
24
KMI Wire and Cable Tbk
56
80
104
187
142
25
Sumi Indo Kabel Tbk
1.620
1.200
750
1.530
920
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
26
Voksel Elektric Tbk
410
450
820
1.030
740
27
Sat Nusapersada Tbk
450
80
85
100
82
3.291,30
6.454,33
6.243,33
3.985,11
1.304,48
Rata-Rata
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Dari Tabel 1.1 rata-rata perusahaan sektor aneka industri mengalami
penurunan harga saham selama tiga tahun. Pada tahun 2009 rata-rata harga saham
perusahaan sekator aneka industri adalah Rp 3.291. Kemudian naik ditahun 2010
menjadi Rp 6.454. Kenaikan harga itu tidak bertahan lama, pada tahun 2011
mengalami penurunan menjadi Rp 6.243. Penurunan kembali terjadi di tahun
2012 menjadi Rp 3.985, dan di tahun 2013 merupakan harga rata-rata saham
paling rendah selama periode 2009-2013 yaitu, Rp 1.304. Menurunnya harga
saham dapat memperlihatkan turunya kinerja perusahaan sektor aneka industri, ini
mengakibatkan investor melakukan evaluasi kembali untuk menginvestasikan
dananya di perusahaan tersebut.
Kinerja perusahaan menjadi tolak ukur para investor untuk melakukan
investasi. Suad Husnan (2005: 54), “sebelum pemodal melakukan investasi pada
sekuritas,
perlu dirumuskan terlebih dahulu kebijakan investasi, menganlisis
laporan keuangan, dan mengevaluasi kinerja perusahaan”. Kinerja perusahaan
dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Kinerja keuangan dapat
diukur dengan banyak indikator, salah satunya analisis laporan keuangan. Analisis
kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal dan
profitabilitas.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan yang pada akhirnya akan memengaruhi nilai perusahaan. Menurut
Bambang Riyanto (2010: 282), “Struktur modal adalah pertimbangan atau
perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri”.
Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan berdampak luas terutama
apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beban tetap
yang harus ditanggung perusahaan akan semakin besar pula.
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
Struktur modal dalam penelitian ini dianalisis menggunakan rasio Debt
to
Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam mengelola struktur modal dengan membandingkan total utang
dan total modal. Beberapa perusahaan dalam sektor aneka industri melakukan
banyak
pinjaman
untuk
menunjang
kegiatan operasionalnya yang memang
membutuhkan banyak dana. Hal ini berdampak pada nilai DER yang semakin
tinggi karena perusahaan mengguankan lebih banyak dalam operasionalnya.
Adapun data nilai Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan sektor aneka industri
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Debt to Equity Ratio (DER) Sektor Aneka Industri di BEI
Periode 2009-2013
(dalam %)
Periode
No
Nama Perusahaan
2009
2010
2011
2012
2013
81,7
110
102
103
102
1
Astra Internasional Tbk
2
Astra Otoparts Tbk
39
38
47
62
32
3
Gajah Tunggal Tbk
232
194
161
135
152
4
Indo Kordsa Tbk
23
26
38
36
46
5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
1016
499
154
208
229
6
Indospring Tbk
275
239
80
46
27
7
Multi Prima Sejahtera Tbk
49
41
33
28
25
8
Multistrada Arah Sarana Tbk
74
87
168
68
66
9
Nipress Tbk
148
128
169
145
206
10
Prima Alloy Steel Tbk
436
233
245
106
108
11
Apac Citra Centertex Tbk
756,1
270,6
279,8
-306
-262,6
12
Asia Pacific Fibers Tbk
-158
-150
-150
-151
-146
13
Eratex Djaja Tbk
-162
-156
-276
400
326
14
Indo-Rama Synthetics Tbk
114
97
128
132
139
15
Nusantara Inti Corpora Tbk
58
56
27
58
85
16
Pan Brother Tbk
523
431
121
143
136
17
Panasia Indo Resource Tbk
99
85
79
114
180
18
Polychem Indonesia Tbk
241
201
104
87
72
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
19
Ricky Putra Globalindo Tbk
84
82
83
130
181
20
Sunson Textile Manufacture Tbk
180
170
182
184
173
21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
-121,4
111
32
27
21
22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
-147
-145
-148
-153
-156
23
Sepatu Bata Tbk
38
46
46
48
61
24
KMI Wire and Cable Tbk
114
105
51
37
70
25
Sumi Indo Kabel Tbk
14
22
22
34
23
26
Voksel Elektric Tbk
230
192
217
182
250
27
Sat Nusapersada Tbk
93
76
64
72
62
160,29
114,39
76,25
73,15
81,76
Rata-Rata
Sumber: www.idx.co.id (data diolah)
Dari Tabel 1.2 rata-rata nilai DER perusahaan sektor aneka industri pada
tahun 2012 menjadi yang terendah yaitu 73,15% Dan tahun 2009 menjadi yang
nilai tertinggi yaitu 160,29%. Namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan
nilai kembali menjadi 81,76% Dari data diatas terlihat nilai DER perusahaan
sektor
aneka
industri
mengalami
peningkatan
pemakaian
total
hutang
dibandingkan total modal.
DER merupakan kemampuan perusahaan untuk menjamin utang dengan
modal yang dimiliki. Semakin rendah rasio DER maka akan semakin baik dan
nilai perusahaan akan semakin tinggi, begitupun sebaliknya semakin tinggi rasio
DER
nilai perusahaan
membiayai
kegiatan
semakin
oprasionalnya
rendah karena kinerja perusahaan dalam
lebih
banyak
menggunakan
utang
atau
pinjaman. Menurut Bringham dan Houston (2006:17), semakin tinggi resiko dari
penggunaan lebih banyak utang akan cenderung menurunkan harga saham.
Semakin tinggi rasio ini berarti kemampuan perusahaan dalam menjamin utang
tidak dapat ditutupi oleh modal yang membuat resiko perusahaan tinggi, ini
diakibatkan dari tingginya bunga yang dikeluarkan. Mengakibatkan pula para
investor menjual sahamnya yang berdampka pada penurunan harga saham.
Struktur modal yang optimal yaitu perusahaan tidak boleh memiliki jumlah
hutang yang lebih besar daripada jumlah modal sendiri atau dengan kata lain debt
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
ratio tidak boleh lebih dari 50% sehingga hutang tidak lebih besar dari modal
sendiri.
Faktor
Meningkatnya
lain
yang
profitabilitas
mempengaruhi harga
suatu
perusahaan,
saham adalah profitabilitas.
menggambarkan
perusahaan
melaksanakan kegiatan industrinya dengan baik. Profitabilitas bagi para investor
sebagai tolak ukur untuk berinvestasi. Menurut Gitman (2009) rasio profitabilitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan
hasil
pengembalian
dari penjualan
investasi serta
kemampuan
perusahaan
menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan.
Dapat dilihat profitabilitas perusahaan menjadi suatu acuan bagi investor untuk
menanamkan modalnya dan dapat melihat gambaran perusahaan dari rasio
tersebut.
Dalam
penelitian
ini
indikator
yang
digunakan
untuk
mengukur
profitabilitas adalah ROA. Return on asset adalah perbandingan antara laba
sebelum pajak dengan total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan antara laba
bersih dengan total aset. Semakin besar nilai ROA semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan
tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya bila nilai ROA kecil
maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan akan kecil dan posisi
perusahaan akan kurang baik. Menurut Suad Husnan (2006) Return On Assets
menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang diperoleh dari seluruh kekayaan
yang
dimiliki perusahaan.
Dengan
demikian
jika
rasio
profitabilitas yang
diperoleh perusahaan meningkat, maka kepercayaan investor pada perusahaan
akan
meningkat
dengan
menyertakan modalnya untuk
diinvestasikan pada
perusahaan yang berdampak pada naiknya harga saham.
Terdapat beberapa perusahaan dalam sektor aneka industri mengalami
kerugian. Kerugian yang dialami perusahaan sektor aneka industri terjadi karena
adanya penurunan pendapatan yang disebabkan merosotnya permintaan global
dan melemahnya nilai tukar rupiah. Hal ini berdampak pada nilai ROA yang
menurun dilihat pada periode tahun pengamatan. Berikut tabel Return on asset
pada sektor aneka industri periode 2009-2013:
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Tabel 1.3
Return on Asset (ROA) Sektor Aneka Industri di BEI Periode 2009-2013
(dalam %)
Periode
No
Nama Perusahaan
2009
2010
2011
2012
2013
14
15,07
13,37
12,48
10,42
1
Astra Internasional Tbk
2
Astra Otoparts Tbk
17,44
21,94
15,82
12,79
8,39
3
Gajah Tunggal Tbk
10,2
8,01
5,92
8,8
1,41
4
Indo Kordsa Tbk
5,61
9,7
4,28
9,81
1,44
5
Indomobil Sukses Internasional Tbk
3,03
6,58
7,52
5,11
3,17
6
Indospring Tbk
9,46
9,23
10,57
8,05
5,73
7
Multi Prima Sejahtera Tbk
7,4
9,36
7,19
9,64
5,47
8
Multistrada Arah Sarana Tbk
6,89
5,8
3,01
0,05
0,2
9
Nipress Tbk
1,17
3,75
3,99
4,1
4,38
10
Prima Alloy Steel Tbk
-8,61
0,07
0,28
2,7
0,88
11
Apac Citra Centertex Tbk
-1,27
-12,39
-6,52
-7
-0,49
12
Asia Pacific Fibers Tbk
25,88
8,4
-1,48
-7,96
-4,76
13
Eratex Djaja Tbk
-24,84
-41,87
49,23
1,43
0,22
14
Indo-Rama Synthetics Tbk
2.08
4,57
6,55
0,14
0,17
15
Nusantara Inti Corpora Tbk
0,75
0,52
0,77
0,09
0,1
16
Pan Brother Tbk
4,08
4,02
4,76
4,51
4,47
17
Panasia Indo Resource Tbk
0,05
0,12
1,71
0,23
-5,67
18
Polychem Indonesia Tbk
1,45
0,98
5,41
1,4
2,28
19
Ricky Putra Globalindo Tbk
0,62
1,77
1,9
2,02
-2,75
20
Sunson Textile Manufacture Tbk
3,55
1,14
-2,86
-1,74
0,45
21
Tifico Fiber Indonesia Tbk
-9,29
5,45
7,68
2,11
-1,83
22
Primarindo Asia Infrastructure Tbk
13
14,33
2,66
2,62
-9,01
23
Sepatu Bata Tbk
12,71
12,6
11
12
9,14
24
KMI Wire and Cable Tbk
4,22
8,13
5,88
10,78
3,93
25
Sumi Indo Kabel Tbk
5,11
0,77
2,92
4,99
2,28
26
Voksel Elektric Tbk
4,33
0,91
7,03
8,66
1,53
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
27
Sat Nusapersada Tbk
-4,04
-1,53
-0,98
1,06
1,05
3,89
3,62
6,21
4,03
1,58
Rata-Rata
SUMBER: www.idx.co.id (data diolah)
Dari Tabel 1.3 terlihat nilai ROA pada sektor aneka
industri terjadi
fluktuasi. Ditahun 2011 nilai ROA pada sektor aneka industri yang tertinggi yaitu
6,21%. Namun ditahun berikutnya mengalami penurunan yang
pada akhirnya
2013 menjadi nilai ROA yang terendah yaitu 1,58%. Hal itu menunjukan
kemampuan perusahaan-perusahaan sektor aneka industri dalam mengahasilkan
laba atas aktiva rendah
ROA merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
berasal dari produktivitas asset. Menurut David dan Kurniawan (2010, 282)
“hubungan antara harga saham dengan Return On Assets (ROA) adalah postif
artinya, semakin besar hasil yang diperoleh dari aset, maka semakin besar harga
dari saham.” Semakina baik kemampuan perusahaan dalam pengelolaan asset,
akan meningkatkan laba perusahaan. Dengan meningkatnya laba perusahaan akan
meningkatakan
dividen
yang
diberikan
pada
investor
dengan
harapan
meningkatkan kemakmuran. Dengan meningkatnya kemakmuran maka investor
atau calon investor semakin tertarik untuk membeli saham perusahaan, semakin
banyak investor yang tertarik maka harga saham meningkat karena permintaan
terhadap saham perusahaan meningkat.
Jika struktur modal dan profitabilitas terjadi penurunan presentase maka
akan mengakibatkan penarikan modal oleh para investor yang hasilnya berdampak
pada harga saham di pasar modal menjadi turun. Apabila dibiarkan penurunan
tersebut
akan
terus
terjadi,
maka
semakin
banyak
para
investor
yang
meninggalkan perusahaan alas kaki. Untuk itu perlu adanya perbaikan kondisi
keuangan
perusahaan
agar
meminimalisir
penurunan
tersebut
dan
kinerja
manajemen perusahaan yang baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti
terkait struktur modal dan profitabilitas pada harga saham dengan judul
”PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHAPA
HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
1.2 Identifikasi Masalah
Kondisi perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa masih
diwarnai ketidakpastian dan berbagai faktor negatif di Indonesia membuat kondisi
dimana industri manufaktur dapat mempertahankan pertumbuhannya. Namun
sektor aneka industri yang berada pada bidang industri manufaktur di Bursa Efek
Indoneisa mengalami penurunan di tahun 2013 dibandingkan sektor kedua
lainnya. Peristiwa tersebut berdampak juga pada kinerja perusahaan di pasar
modal dengan menurunnya harga saham perusahaan tersebut.
Harga saham juga dapat mencerminkan kinerja suatu perusahaan baik atau
sedang mengalami masalah. Apabila kinerja perusahaan dalam keadaan baik maka
akan telihat pada pemintaan saham tinggi yang mengakibatkan naiknya harga
saham perusahaan.
Maupun sebaliknya apabila kinerja perusahaan sedang
mengalami masalah dan keuntungan yang diperoleh menurun maka para investor
akan menjual sahamnya yang berakibat pada menurunnya harga saham. Adapun
analisis kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur
modal dan profitabilitas.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena
baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi
keuangan yang pada akhirnya akan memengaruhi nilai perusahaan. Menurut
Bambang Riyanto (2010: 282), “Struktur modal adalah pertimbangan atau
perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri”.
Indikator yang di pakai untuk mengukur struktur modal adalah Debt to Equity
Ratio (DER).
Profitabilita bagi para investor sebagai tolak ukur untuk berinvestasi.
Menurut Gitman (2009) rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian dari penjualan
investasi serta kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang akan menjadi
dasar pembagian dividen perusahaan. Indikator yang dipakai dalam mengukur
profitabilitas yaitu return on assets (ROA).
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Menurut Bringham dan Houston (2006:17), semakin tinggi resiko dari
penggunaan lebih banyak utang akan cenderung menurunkan harga saham.
Semakin rendah DER maka investor dan calon investor akan tertarik untuk
membeli saham perusahaan, yang pada akhirnya akan mingkatkan harga saham.
Menurut David dan Kurniawan (2010, 282) “hubungan antara harga saham
dengan Return On Assets (ROA) adalah postif artinya, semakin besar hasil yang
diperoleh dari aset, maka semakin besar harga dari saham.”
1.3 Rumusan Masalah
Dari pemaparan
latar
belakang
penelitian,
terdapat batasan-batasan
penelitian yang tertuang pada rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran struktur modal pada sektor aneka industri di Bursa
Efek Indoneisa periode 2009-2013?
2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada sektor aneka industri di Bursa
Efek Indoneisa periode 2009-2013?
3. Bagaimana gambaran harga saham pada sektor aneka industri di Bursa
Efek Indoneisa periode 2009-2013?
4. Bagaimana pengaruh struktur modal terhadap harga saham pada sektor
aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?
5. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada sektor
aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013?
1.4 Tujuan Penelitian
Ada pun tujuan diadakanya penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran struktur modal pada sektor aneka
industri di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran profitabilitas pada sektor aneka
industri di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran harga saham pada sektor aneka
industri di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
4. Unutk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal terhadap harga
saham pada sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode 20092013.
5. Unutk
mengetahui bagaimana
pengaruh profitabilitas terhadap
harga
saham pada sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia periode 20092013.
1.5 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan mendapatkan kegunaan secara teoritis
maupun praktis, yaitu:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran
dan dapat menambah informasi bagi penulis dan menjadi pelengkap
kajian-kajian
dalam ilmu
manajemen
keuangan,
khususnya yang
berkaitan dengan struktur modal dan profitabilitas terhadap harga
saham.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan sumber
informasi bagi perusahaan terkait untuk mengatasi masalah penurunan
harga saham dan bagi investor untuk pengambilan keputusan investasi.
Yulianti Solihah, 2015
PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN
SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download