Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 115 Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham Rocky R. Nainggolan Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi ([email protected]) Abstract The financial sector plays a very significant role to drive economic growth of a country. The company's performance can be seen from the financial statements that will be issued by the company periodically. The population in this study are financial services companies listed in IDX on 2010 to 2014. This study used multiple linear regression for analyze the data. The results of this study indicate that ROA, EVA and MVA simultaneously has significantly effect on Stock Return. Partially ROA has no effect on stock returns with a significant level of 0.188. While EVA and MVA has a partially significant effect on stock returns. Keywords: Return on Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Stock Return (R), the Financial Sectors). Abstrak Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan secara periodik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA, EVA dan MVA berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return Saham. Secara parsial variabel ROA tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikan 0,188. Sedangkan EVA dan MVA berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham. Kata kunci: Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return Saham (R), Sektor Keuangan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 116 pembiayaan Latar Belakang (financial institution), Sektor keuangan memegang peranan perusahaan efek (securities company), yang sangat signifikan dalam memicu asuransi (insurance), pembiayaan Investasi pertumbuhan negara. (investment sedang keuangan Indonesia ekonomi sebagai berkembang suatu negara memiliki fund/mutual lainnya fund), (others). dan Dari 86 karakteristik perusahaan Sektor Jasa Keuangan yang perekonomian yang tidak berbeda jauh listing di BEI sampai tahun 2014, terdapat dengan berkembang 16 perusahaan yang listing setelah tahun lainnya. Satu indikator penting dalam 2010 dan masih terdaftar sampai saat ini, persaingan industri adalah daya tarik bisnis sehingga hanya 68 perusahaan yang (business attractiveness). Indikator daya dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dari tarik dari 68 perusahaan tersebut, mereka memiliki Profitabilitas tingkat return saham yang bervariasi. Hal merupakan kemampuan suatu perusahaan ini disebabkan oleh perbedaan total nilai untuk dalam aset, jumlah saham yang beredar (dijual) di total bursa, nilai deviden yang dibagikan kepada aktiva maupun modal sendiri. Modal para pemegang saham, maupun risiko yang sangat dimiliki negara tersebut profitabilitas sedang dapat diukur industri. menghasilkan hubungannya dengan dibutuhkan laba penjualan, bagi kelangsungan masing-masing perusahaan. suatu usaha, dan hal ini menjadi kendala Return saham untuk semua perusahaan yang sering dihadapi oleh perusahaan. pembiayaan mengalami fluktuatif di dalam Salah satu cara untuk mendapatkan modal perkembangannya adalah melalui pasar modal. tingkat kesehatan (kinerja) yang baik bagi Di pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia – Indonesian Stock Exchange (IDX), terdapat 9 (sembilan) sektor industri perdagangan. Jumlah perusahaan, yang sehingga mencerminkan investor lebih percaya menanamkan modalnya untuk mendapatkan keuntungan yang baik pula. Dalam ada pengukuran perusahaan yang listing di BEI dari tahun keuangan, 2010 – 2014 meningkat sebanyak 87 accounting measures perusahaan atau sebanyak 20,52 % dari salah satunya yaitu Return On Assets 424 perusahaan di tahun 2010 sampai 511 (ROA). perusahaan di tahun 2014. Sektor Jasa profitabilitas dan alat ukur dalam menilai Keuangan terdiri dari 6 (enam) sub sektor kinerja perusahaan dalam menghasilkan industri, yaitu bank (bank), lembaga profit. Rasio profitabilitas (profitability ROA beberapa kinerja pendekatan yang digunakan merupakan rasio Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 117 ratio) akan menunjukkan kombinasi efek indikator tentang adanya perubahan nilai dari likuiditas, manajemen aktiva, dan perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai utang pada hasil-hasil operasi (Brigham dengan tujuan manajemen keuangan yaitu dan Houston, 2006:107). Robert Ang memaksimumkan dalam Widiatmoko (2012:5) berpendapat Dimana EVA mencoba mengukur nilai bahwa semakin tinggi ROA maka return tambah (value creation) yang dhasilkan saham juga semakin tinggi. oleh perusahaan dengan cara mengurangi nilai perusahaan. Pendekatan yang digunakan di atas biaya modal (cost of capital) yang timbul secara teoritis berkorelasi positif dengan sebagai akibat dari investasi yang telah harga pasar saham perusahaan, yang pada dilakukan. akhirnya akan berkorelasi positif pula dengan nilai perusahaan MVA berdasarkan 2011 dalam penelitian mempunyai kemampuan yang Winarto). Secara sederhana MVA adalah lebih baik dari pada pengukuran kinerja perbedaan saham keuangan konvensional. Seperti dalam perusahaan dengan jumlah ekuitas modal Taufik (2007:12) mengungkapkan bahwa investor yang telah diberikan (Brigham, EVA lebih superior mempengaruhi stock 2006:68). Sedangkan MVA secara teknis return diperoleh dengan cara mengalikan selisih dibandingkan dengan ROA dan ROE. Hal antara harga pasar per lembar saham (stock ini price per share) dan nilai buku per lembar melakukan efisiensi di biaya modal atau saham (book value per share) dengan memilih struktur modal yang optimal dan jumlah yang dikeluarkan (outstanding mengoptimalkan penggunaan aset yang share). dimiliki. (Fernandez, antara nilai pasar EVA kinerja atau perusahaan perusahaan Pengukuran pada dikarenakan menurut sektor beberapa perbankan sektor perbankan Metode yang baru dikembangkan Meskipun studi tentang return saham untuk mengukur kinerja keuangan selain telah banyak dilakukan namun penelitian MVA antara lain yaitu Economic Value ini Added (EVA). Metode ini diperkenalkan menarik untuk diteliti karena hasilnya sekitar tahun 90-an oleh Stern Steward & tidak selalu konsisten. Hal inilah yang Co.s, sebuah perusahaan konsulltan dari mendorong untuk diadakannya kembali New York. EVA adalah salah satu cara penelitian untuk keuangan Penelitian ini menggunakan rasio ROA, perusahaan. Selain itu EVA merupakan serta menggunakan alat ukur keuangan menilai kinerja masih merupakan mengenai masalah return yang saham. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 118 modern berdasarkan temuan dari konsultan perusahaan yang Stern Steward Management Service (1989) operasional, struktur yaitu EVA dan MVA sebagai variabel karyawan independen, dan return saham sebagai standar dan kriteria yang telah ditetapkan variabel dependen sebelummya yang berupa kegiatan organisasi, berdasarkan (Mulyadi, dan sasaran, 1997; 419). Pengukuran kinerja keuangan mempunyai arti Argumen Orisinalitas / Kebaruan Model dalam penting bagi pengambilan ini keputusan baik bagi pihak intern maupun dikembangkan dari kombinasi beberapa ekstern perusahaan. Laporan keungan penelitian merupakan alat yang dijadikan acuan yaitu Penelitian yang Irwansyah (2001), Hermina Sihasale (2001), Yulianti Usman penilaian untuk (2004), Subekti Puji Astuti (2006), Raden keuangan, Tinneke (2007), Priska Ika Setiyorini perusahaan. meramalkan operasi dan kondisi hasil usaha (2007), Muhammad Albahi (2009), Indah Fajarwaty (2012), Roniko Pardede (2014), Return Saham Roby Aprilianto (2014), Ciki Erikawati Return merupakan dari investasi hasil yang (2014), dan Putu Vido Veda Janitra diperoleh (2015). Namun terdapat perbedaan dalam 2008:195). indikator variabel yang digunakan, yang pengembalian disesuaikan dengan objek penelitian yaitu pemodal perusahaan sektor Jasa Keuangan yang dilakukannya. listing di Bursa Efek Indonesia periode keuntungan yang dinikmati dari suatu tahun 2010 – 2014 investasi, tentunya investor tidak akan Return adalah yang atas (Jogiyanto, suatu Tanpa tingkat dinikmati oleh investasi yang adanya tingkat melakukan investasi. Jadi setiap investasi Kajian Teoritik dan Empiris baik Konsep Pengukuran Kinerja Keuangan panjang Kinerja berasal dari kata jangka pendek maupun jangka mempunyai tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut performance, kinerja dinyatakan sebagai return prestasi yang dicapai oleh perusahaan langsung. Saham suatu perusahaan bisa dalam dinilai dari pengembalian (return) yang suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan dari diterima baik langsung oleh maupun pemegang saham yang bersangkutan. tak dari perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja perusahaan Jadi, adalah penentuan secara periodik tampilan return merupakan imbalan dalam bentuk Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 119 pendapatan yang akan diterima oleh Stewart (1991). Adapun arti dari Economic investor investasi, Value Added (EVA) adalah laba usaha berupa dividen atau capital gain yaitu (operating profit) yang dikurangi dengan selisih antara harga jual dan harga beli biaya seluruh modal (capital) yang dipakai saham sebagai hasil dari investasinya di sehingga perusahaan tertentu. (earnings) (Panggabean, 2005). Economic setelah melakukan menghasilkan pendapatan Value Added merupakan suatu pendekatan baru dalam pengukuran kinerja keuangan Return on Asset (ROA) Return On Asset merupakan rasio perusahaan yang berbasis nilai (value antar laba bersih yang berbanding terbalik based). Menurut Young dan Stephen dengan untuk (2001: 17) EVA merupakan pengukuran menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan kinerja yang didasarkan pada keuntungan berapa besar laba bersih yang diperoleh ekonomis juga dikenal sebagai penghasilan perusahaan diukur dari nilai aktivanya. sisa (residual income) yang menyatakan Analisis Return On Assets atau sering bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebuah perusahaan mampu memenuhi sebagai rentabilitas ekonomi mengukur semua biaya operasi dan biaya modal. keseluruhan aktiva perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian Ukuran Kinerja EVA diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan menghasilkan laba pada Harjito dan Aryayoga (2009:14) perusahaan EVA yang merupakan sebagai alat ukur masa-masa kinerja, sesuai digunakan untuk menilai mendatang (Harjito dan Aryayoga, 2009) kinerja Economic Value Added (EVA) mempertimbangkan Istilah rate of return yang dituntut oleh investor dan Steward kreditor. Oleh sebab itu perlu dipahami Management Service yang merupakan dalam rumusan yang sederhana: Jika EVA perusahaan Amerika > 1 berarti menunjukkan adanya nilai Serikat. Stern Steward menghitung EVA tambah ekonomi terhadap perusahaan sebagai laba operasi setelah pajak (after selama operasionalnya. tax operating income) yang dikurangi berarti perusahaan berada pada kondisi dengan Istilah impas yang berarti return yang diharapkan Economic Value Added digunakan oleh sama dengan yang terdahulu selama total oleh konsultan biaya pertama required karena kali dipopulerkan EVA operasional Stern dari modal. Jika EVA = 0 Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 120 operasionalnya. Jika EVA < 0 mengindikasikan bahwa perusahaan gagal Hubungan Antar Konsep memenuhi Pengaruh harapan para investornya karena tidak adanya nilai tambah ekonomi ROA, EVA, dan MVA Terhadap Return Saham atas nilai perusahaan tersebut. Investor dalam melakukan investasi saham akan memilih perusahaan yang memiliki return saham yang tinggi Market Value Added (MVA) MVA merupakan akumulasi (Suta, 1998). Untuk mengukur kinerja kinerja perusahaan dari berbagai investasi keuangan dengan alokasi sumber daya yang tepat. digunakan analisis rasio profitabilitas. MVA juga dinilai mampu memaksimalkan Metode pengukuran kinerja keuangan kemakmuran para pemegang saham. Hal secara tradisional biasanya menggunakan ini dibuktikan dalam penelitian yang analisis ROI, ROE, maupun ROA. Dalam dilakukan oleh Turagan (2003) yang penelitian ini, hanya digunakan rasio ROA menyatakan untuk MVA mampu perusahaan mengukur pada umumnya kinerja keuangan menggambarkan penilaian kinerja secara perusahaan. Namun di masa sekarang, keseluruhan (Trisnawati,2009:71). Stern telah berkembang metode EVA dan MVA Stewart dalam Mardiah dkk (2006:100), untuk Market Value Added (MVA) merupakan perusahaan. Dengan menggunakan alat selisih antara Market Value of Capital ukur kinerja keuangan ROA, EVA, dan dengan Book Value of Capital, sehingga MVA, baik secara sendiri-sendiri maupun MVA dikombinasikan, akan membantu investor dapat dikatakan sebagai total mengukur keuangan economic surplus perusahaan. Tujuan dalam utama perusahaan secara logis adalah perusahaan memaksimumkan kesejahteraan pemegang diinvestasikan. Dengan pengukuran kinerja saham keuangan yang dilakukan dengan memberikan kinerja informasi tentang yang akan mana yang semakin menarik value modalnya dalam bentuk saham atau ditanamkan investor dalam perusahaan. investasi bagi Selisih antara nilai pasar perusahaan perusahaan, dapat diketahui seberapa besar dengan nilai kapital tersebut disebut kinerja yang telah dilakukan dalam periode dengan Market Value Added (MVA). waktu tertentu. dengan jumlah (Brigham dan Houston, 2004:68) yang investor akan memaksimumkan selisih antara market equity minat tinggi lainnya. menanamkan Sementara Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 121 Pengaruh ROA Terhadap Return modal atas hutang. (Young, 1994). Pemikiran tersebut mengeliminir anggapan Saham ROA adalah salah satu indikator pengukuran kinerja suatu pasar modal adalah dana murah. Dengan perusahaan dalam mengukur laba. Investor metode EVA, perusahaan harus berhati- pada umumnya sering menggunakan ROA hati dalam menentukan kebijakan struktur untuk mengestimasi tingkat pengembalian modalnya. saham yang akan dibeli (Dodd dan Chen, bertanggungjawab terhadap optimalisasi 1996). suatu aset yang diinvestasikan investor untuk perusahaan, semakin effisiensi operasi meningkatkan nilai perusahaan melalui perusahaan, dan untuk itu manajemen nilai sahamnya. Dengan demikian, investor dapat meningkatkan ROA dengan cara pasti berharap bahwa expected return meningkatkan operating margin dan sahamnya akan meningkat pula. (Lee, meningkatkan turnover ratio, atau 1996). Jadi, EVA yang positif sangat meningkatkan keduanya. ROA merupakan berhubungan dengan tingkat pengembalian bagian dari analisis fundamental, dimana saham yang diharapkan meningkat pula, kinerja keuangan masa lalu diukur dan demikian juga sebaliknya. diproyeksikan ke masa mendatang. Nilai Pengaruh inilah yang diestimasi oleh para investor Saham Semakin sebagai harapan keuangan bahwa dana ekuitas yang diperoleh dari tinggi ROA mendapatkan tingkat merupakan 1998). proyeksi EVA Terhadap Return MVA MVA keuntungan dari investasi saham. (Francis, Pengaruh Perusahaan Terhadap secara present EVA akan Return konseptual value mendatang, terhadap dengan melakukan forecasting terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa mendatang. Saham Investor yang mengukur kinerja keuangan perusahaan Nilai sekarang dari serangkaian EVA masa dengan depan merupakan akumulasi nilai EVA akan yang didiskontokan dengan suku bunga dan diskonto pada periode yang berkesesuaian. struktur modalnya. EVA secara eksplisit (Grant, 1996). Dengan semakin, maka memperhitungkan biaya modal atas ekuitas tingginya dan mengakui besaran resiko bagi pemilik dipersepsikan ekuitas saham, dimana tingkat biaya modal kemampuan manajemen dalam mencitakan atas ekuitas lebih tinggi dari tingkat biaya nilai EVA di masa datang, demikian juga menggunakan memperhitungkan EVA biaya pasti modal nilai MVA sebagai oleh investor tingginya Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 122 sebaliknya. MVA merupakan nilai pasar Variabel, yaitu ROA, EVA, MVA, dan dari saham pada suatu periode tertentu, RETURN mempunyai nilai signifikansi sehingga dengan tingginya nilai MVA, masing-masing sebesar 0,000. Banyaknya maka variabel yang terdistribusi tidak normal akan meningkatkan tingkat pengembalian saham perusahaan tersebut. tersebut dikarenakan industri Sektor Jasa Metode Penelitian Keuangan yang listed di BEI periode Jenis penelitian yang dilakukan 2010-2014 mempunyai fluktuasi data yang adalah penelitian asosiatif kausal. Obyek tidak stabil, artinya banyak data rasio yang penelitian adalah perusahaan-perusahaan menimbulkan angka yang bias (fluktuasi pada Sektor Jasa Keuangan yang terdaftar data antara tahun sekarang dan tahun (listing) Indonesia sebelumya sangat tinggi). Karena terdapat (Indonesian Exchange) periode 2010 - 4 variabel yang berdistribusi tidak normal 2014. teknik (ROA, EVA, MVA, dan Return Saham), purposive sampling, didapat 68 perusahaan maka akan dilakukan teknik menormalkan sebagai Metode distribusi data dalam bentuk transform-Ln. pengumpulan data dalam penelitian ini Hal ini dikarenakan semua variabel yang adalah dengan metode dokumentasi atas digunakan (ROA, EVA, MVA, dan Return data sekunder berupa laporan keuangan Saham) masing-masing Histogram yang menunjukkan moderate analisa metode di Bursa Dengan menggunakan sampel data Efek penelitian. perusahaan. yang analisis Metode mempunyai skewness bentuk digunakan adalah negative statistik dengan mentransformasi semua data tersebut harus menjadi Ln sehingga grafik menggunakan SPSS. Untuk variabel X1 diubah adalah Return on Assets (ROA), Variabel hal:33). X2 adalah Economic Value Added (EVA), menunjukkan bahwa Nilai Asymp.Sig (2- Variabel X3 adalah Market Value Added tailed) tersebut lebih besar dari nilai (MVA), dan Variabel bebas (Y) adalah signifikansi 0,05 dan menunjukkan bahwa Return Saham 3 variabel bebas tersebut, Hasilnya (Ghozali, untuk 2005, masing-masing Ln_ROA, Ln_EVA, dan Ln_MVA, telah memenuhi Pembahasan asumsi normalitas sebaran data dan dapat Uji Asumsi Klasik digunakan untuk memprediksi RETURN Pengujian Normalitas Data dengan saham perusahaan-perusahaan di Sektor menggunakan One Sample Kolmogorov- Jasa Keuangan yang listing di Bursa Efek Smirnov (K-S) menunjukkan 4 (empat) Indonesia tahun 2010 – 2014. Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 123 Hasil pengujian pada tabel 8 perhitungan nilai tolerance Ln_ROA 0,920 memperlihatkan nilai statistik Durbin – > 0,10, Ln_EVA 0,242 > 0,10 dan Watson sebesar 1,839. Nilai ini akan Ln_MVA 0,239 > 0,10 menunjukkan tidak dibandingkan dengan nilai tabel Durbin – ada variabel independen yang memiliki Watson dengan nilai signifikan 5 %, nilai tolerance kurang dari 0,10 yang jumlah sampel n = 340, jumlah variabel berarti tidak ada korelasi antar variabel independen 3 (k = 3), maka di tabel Durbin independen yang nilainya lebih dari 95%. – Watson akan didapat nilai dl = 1,81026 Hasil dan du = 1,83392. Nilai DW sebesar 1,839 menunjukkan hal yang sama tidak ada satu terletak diatas batas atas du lebih kecil dari variabel independen yang memiliki nilai 2,16608 (4 – 1,83392), maka diperoleh VIF lebih dari 10. Nilai VIF Ln_ROA kesimpulan tidak ada autokorelasi. Dari 1,087 < 10, Ln_EVA 4,307 < 10 dan Uji Glejser sesuai Tabel 9 tersebut, nilai Ln_MVA 4,178 < 10. Sig Ln_ROA sebesar 0,486, Ln_EVA disimpulkan sebesar 0,142, dan Ln_MVA sebesar multikolineritas antar variabel independen 0,086. Hasil pengujian dengan Uji Glejser (Ln_ROA, menunjukkan bahwa nilai sig semua dalam model regresi. Sehingga dapat variabel dilanjutkan ke Analisis Regresi Linear Ln_ROA, Ln_EVA, dan Ln_MVA > 0,05. Nilai Sig ROA dan perhitungan nilai bahwa Ln_EVA, VIF juga Jadi dapat tidak dan ada Ln_MVA) Berganda. MVA yang diatas level 0,05 membuktikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas data. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi Dari grafik scatterplots terlihat sesuai Tabel 5.30 di atas, maka dapat bahwa titik-titik menyebar secara acak ditulis persamaan sebagai berikut: serta tersebar baik di atas maupun di 3,814 + 0,114Ln_ROA - 0,261Ln_EVA + bawah angka nol pada sumbu Y. Maka 0,196Ln_MVA. Konstanta sebesar 3,814 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi menyatakan heteroskedastisitas persamaan independen dianggap sama dengan nol, regresi. Dari grafik Normal P-Plots diatas maka rata-rata return saham sebesar 3,814 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara rupiah. Koefisien untuk regresi Ln_ROA rata mendekati / merapat dengan sumbu (X1) adalah 0,114 diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa mengalami kenaikan 1 persen sedangkan sebaran data terdistribusi normal. Hasil variabel lain dianggap konstan, maka pada bahwa jika R = variabel apabila Ln_ROA Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 124 return saham akan mengalami kenaikan berarti Hipotesa (H2) ditolak. Berdasarkan sebesar 0,114 persen. Koefisien untuk hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai regresi Ln_EVA (X2) adalah – 0,261 signifikansi berarti mengalami sebesar 0,000 < 0,05. Kemudian Ln_EVA penurunan 1 rupiah sedangkan variabel mempunyai thitung sebesar -3,595 dengan lain dianggap konstan, maka return saham ttabel sebesar 1,967049 . Jika diperhatikan akan mengalami penurunan sebesar 0,261 dari angka absolutnya, maka thitung > ttabel. rupiah. Koefisien untuk regresi Ln_MVA Hasil perhitungan, baik melalui thitung (X3) adalah 0,196 berarti apabila MVA maupun nilai signifikannya, menunjukkan mengalami kenaikan 1 rupiah sedangkan variabel Ln_EVA secara Parsial signifikan variabel lain dianggap konstan, maka mempengaruhi variabel Return, berarti return saham akan mengalami kenaikan Hipotesa (H3) diterima. Berdasarkan hasil sebesar 0,196 rupiah. perhitungan apabila Ln_EVA untuk tersebut signifikansi Pengujian Hipotesis sebesar variabel untuk 0,003 Ln_EVA diperoleh nilai variabel Ln_MVA 0,05. Kemudian < Hasil perhitungan tersebut nilai Ln_MVA mempunyai thitung sebesar 3,061 fhitung = 6,290 dengan probabilitas 0,000 < dengan ttabel sebesar 1,967049. Jadi thitung > 0,05, dan nilai ftabel sebesar 2,631489. ttabel. Hasil perhitungan, baik melalui thitung Berarti fhitung lebih besar daripada ftabel. Hal maupun nilai signifikannya, menunjukkan ini berarti Hipotesa (H1) diterima, maka variabel terdapat pengaruh yang signifikan antara signifikan mempengaruhi variabel Return, Ln_ROA, Ln_EVA, dan Ln_MVA secara berarti Hipotesa (H4) diterima. Ln_MVA secara Parsial simultan terhadap Return Saham. Untuk uji parsial ditemukan bahwa Berdasarkan hasil perhitungan tersebut Pengaruh ROA secara Parsial terhadap Return Saham diperoleh nilai signifikansi untuk variabel Hasil penelitian menunjukkan Ln_ROA sebesar 0,188 > 0,05. Kemudian bahwa variabel ROA secara Parsial tidak Ln_ROA mempunyai thitung sebesar 1,320 signifikan mempengaruhi variabel Return. dengan ttabel sebesar 1,967049. Jadi thitung > Hal ini diantaranya disebabkan oleh faktor ttabel. Hasil perhitungan, baik melalui thitung fundamental di bidang jasa keuangan yang maupun nilai signifikannya, menunjukkan tidak stabil. Antara lain kondisi sosial, variabel Ln_ROA secara Parsial tidak politik, serta ekonomi Indonesia yang signifikan mempengaruhi variabel Return, tidak stabil sehingga mengakibatkan Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 125 tingginya resiko bisnis serta ketidakpastian sahamnya. Sehingga dengan menggunakan tingkat pendapatan yang akan diterima EVA, oleh investor. informasi yang baik mengenai emiten Hal ini juga disebabkan karena metode ROA cenderung diharapkan dapat memberikan mana yang akan memberikan peluang hanya return yang tinggi. Pada tabel berikut dapat ini kita lihat prosentase kenaikan/penurunan mengakibatkan tingkat laba yang diperoleh nilai EVA dari tahun 2010 – 2014 untuk dengan menggunakan rasio ROA sering seluruh perusahaan sampel. memperhatikan laba. Hal kurang akurat karena tidak memasukkan semua unsur dalam laporan laba rugi dan Pengaruh neraca perusahaan (Poeradisastra, 2001). terhadap Return Saham Jika suatu perusahaan memiliki aktiva yang besar, namun memanfaatkan aktiva MVA Hasil secara penelitian Parsial menunjukkan tidak dapat bahwa variabel MVA secara Parsial tersebut untuk signifikan mempengaruhi variabel Return. memaksimalkan laba maka perusahaan MVA cenderung akan memperoleh laba yang present value terhadap proyeksi EVA minimum. (1997), mendatang, dengan melakukan forecasting menambahkan bahwa pengukur akuntansi terhadap kinerja keuangan perusahaan di tradisional memiliki masa mendatang. Nilai sekarang dari kelemahan sebagai pengukur penciptaan serangkaian EVA masa depan merupakan nilai karena mengabaikan adanya biaya akumulasi nilai EVA yang didiskontokan modal, sehingga sulit untuk mengetahui dengan suku bunga diskonto pada periode apakah perusahaan menciptakan nilai atau yang berkesesuaian. (Grant, 1996). MVA tidak. juga merupakan nilai pasar real atas Menurut Utama seperti ROA secara konseptual merupakan transaksi di pasar modal atas suatu emiten. Pengaruh EVA secara Parsial terhadap Return Saham Hasil bahwa penelitian variabel EVA Kesimpulan dan Rekomendasi menunjukkan secara Parsial Kesimpulan Kesimpulan peneltian ini adalah signifikan mempengaruhi variabel Return. (1) Hipotesa (H1) Para memperhitungkan terdapat pengaruh yang signifikan antara biaya modal dan struktur modal suatu ROA, EVA dan MVA secara simultan perusahaan sebelum melakukan investasi (bersama-sama) terhadap Return Saham investor telah yang menyatakan Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 126 diterima. (2) Hipotesa menyatakan terdapat (H2) yang faktor lain baik internal maupun faktor- pengaruh yang faktor eksternal perusahaan. (2) Bagi signifikan antara ROA secara parsial manajemen terhadap (3) mengelola dana investor sebaik mungkin Hipotesa (H3) yang menyatakan terdapat sehingga dapat menciptakan nilai bagi pengaruh yang signifikan antara EVA investor. secara parsial terhadap Return Saham meningkatkan diterima. (4) sehingga Return Saham ditolak. Hasil perhitungan, baik perusahaan, Kinerja agar yang return investor baik, bagi tidak dapat akan investor, ragu untuk melalui thitung maupun nilai signifikannya, berinvestasi pada perusahaan. (3) Bagi menunjukkan variabel MVA secara Parsial peneliti selanjutnya, disarankan untuk signifikan mempengaruhi variabel Return. memperluas set variabel yang digunakan, Dengan demikian Hipotesa (H4) yang misalnya menambah analisis ROI, ROE, menyatakan terdapat pengaruh yang atau DER serta melibatkan tingkat inflasi signifikan antara MVA secara parsial dalam penelitian, atau menambah variabel terhadap Return Saham diterima. moderat lainnya serta disarankan untuk memperbanyak sampel yang digunakan dan disarankan juga untuk memperpanjang Rekomendasi Berdasarkan dibuat oleh kesimpulan penulis diatas, yang periode penelitian, sehingga hasil maka penelitiannya dapat digeneralisasikan rekomendasi yang dapat diberikan antara lain : (1) Bagi investor yang hendak Daftar Pustaka berinvestasi di perusahaan Sektor Jasa Agustia, Dian. 2009. “Pengaruh Earnings, Keuangan agar dapat informasi dengan memanfaatkan sebaik mungkin. Arus Kas Operasi, Residual Income, Economic Value Added Investor dapat menggunakan alat analisis serta EVA dan MVA dalam menilai kinerja terhadap Return Saham (Studi perusahaan pada yang akan diinvestasikan. Market Value Perusahaan Go Added Public Sehingga baik calon investor maupun Consumer Goods)”. Jurnal Riset investor tidak akan memiliki resiko yang Ekonomi dan Manajemen, Volume tinggi apabila tidak melakukan analisis 9 No. 3. Hal 235-253. ROA sebelum mengambil keputusan Bramanti, Dita. 2006. investasi. Investor maupun calon investor Economic disarankan Profitabilitas mempertimbangkan faktor- Value “Pengaruh Added dan Perusahaan Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 127 Terhadap Return Pemegang Saham Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Perusahaan Volume 6 No. 3. Hal 140-166. Sektor Industri Makanan dan Minuman”. Skripsi. Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Keuangan. Manajemen Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Salemba dan Empat. Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Tandelilin, Eduardus. Multivariate dengan Program IBM Investasi SPSS Portofolio. 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harjito, D.Agus dan Rangga Aryayoga. 2001. dan Analisis Manajemen Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. Taufik. 2007. “Pengaruh Pendekatan 2009. “Analisis Pengaruh Kinerja Traditional Keuangan dan Return Saham di Economic Value Added terhadap Bursa Efek Indonesia”. Fenomena. Stock Return Perusahaan Sektor Hal 13-21. Perbankan di PT Bursa Efek Accounting dan Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. Bisnis Sriwijaya, Volume 5 No. 10. Jogiyanto. 2008. “Teori Portofolio dan Tiswiyanti, Wiwik. 2011. “ Pengaruh Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE. Economic Value Added (EVA), M. Hanafi, Mahmud dan Abdul Halim. Residual Income, Earning dan 2009. Analisis Laporan Keuangan. Arus Kas Operasi terhadap Return Yogyakarta: Unit Penerbit dan yang Diterima Pemegang Saham Percetakan STIM YKPN. 84 Pada Perusahaan LQ 45 Tahun Pradhono. 2004. “Pengaruh Economic 2008-2009”. Jurnal Penelitian Value Added, Residual Income, Universitas Jambi Seri Humaniora, Earnings dan Arus Kas Operasi Volume 13 No. 1. Hal 41-46. terhadap Return yang Diterima Trisnawati, Ita. 2009. “Pengaruh oleh Pemegang Saham (Studi pada Economic Value Added, Arus Kas Perusahaan Operasi, Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”. Residual Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added terhadap Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 128 Return Saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 11 No. 1. Hal 65-78. Widagdo, Bambang dan Tri Suryani. 2009. “ Kinerja Beberapa Perusahaan Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Jurnal Indonesia”. Ekonomi Sumber Daya, Volume 10 No. 1. Widiatmoko, Evin Dwi. 2012. “Analisis Pengaruh Traditional Accounting, Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Stock Return (Studi Kasus Pada Industri Jasa Keuangan dan Perbankan di BEI Periode 2008-2009)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES Winarto, Jacinta.”Penilaian Keuangan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode dengan Market Value Added (MVA)”. 86 Young, S. David & Stephen O’Byme. 2001. EVA Berdasarkan Salemba Empat. dan Nilai. Manajemen Jakarta: