Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) Analisis Pengaruh Return

advertisement
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan)
115
Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), dan
Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham
Rocky R. Nainggolan
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
([email protected])
Abstract
The financial sector plays a very significant role to drive economic growth of a country. The
company's performance can be seen from the financial statements that will be issued by the
company periodically. The population in this study are financial services companies listed in
IDX on 2010 to 2014. This study used multiple linear regression for analyze the data. The
results of this study indicate that ROA, EVA and MVA simultaneously has significantly effect
on Stock Return. Partially ROA has no effect on stock returns with a significant level of
0.188. While EVA and MVA has a partially significant effect on stock returns.
Keywords: Return on Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA), Stock Return (R), the Financial Sectors).
Abstrak
Sektor keuangan memegang peranan yang sangat signifikan dalam memicu pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang
akan dikeluarkan perusahaan secara periodik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan Jasa Keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014. Analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ROA, EVA dan MVA berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return Saham.
Secara parsial variabel ROA tidak berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat
signifikan 0,188. Sedangkan EVA dan MVA berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
return saham.
Kata kunci: Return On Assets (ROA), Economic Value Added (EVA), Market Value Added
(MVA), Return Saham (R), Sektor Keuangan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 116
pembiayaan
Latar Belakang
(financial
institution),
Sektor keuangan memegang peranan
perusahaan efek (securities company),
yang sangat signifikan dalam memicu
asuransi (insurance), pembiayaan Investasi
pertumbuhan
negara.
(investment
sedang
keuangan
Indonesia
ekonomi
sebagai
berkembang
suatu
negara
memiliki
fund/mutual
lainnya
fund),
(others).
dan
Dari
86
karakteristik
perusahaan Sektor Jasa Keuangan yang
perekonomian yang tidak berbeda jauh
listing di BEI sampai tahun 2014, terdapat
dengan
berkembang
16 perusahaan yang listing setelah tahun
lainnya. Satu indikator penting dalam
2010 dan masih terdaftar sampai saat ini,
persaingan industri adalah daya tarik bisnis
sehingga hanya 68 perusahaan yang
(business attractiveness). Indikator daya
dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dari
tarik
dari
68 perusahaan tersebut, mereka memiliki
Profitabilitas
tingkat return saham yang bervariasi. Hal
merupakan kemampuan suatu perusahaan
ini disebabkan oleh perbedaan total nilai
untuk
dalam
aset, jumlah saham yang beredar (dijual) di
total
bursa, nilai deviden yang dibagikan kepada
aktiva maupun modal sendiri. Modal
para pemegang saham, maupun risiko yang
sangat
dimiliki
negara
tersebut
profitabilitas
sedang
dapat
diukur
industri.
menghasilkan
hubungannya
dengan
dibutuhkan
laba
penjualan,
bagi
kelangsungan
masing-masing
perusahaan.
suatu usaha, dan hal ini menjadi kendala
Return saham untuk semua perusahaan
yang sering dihadapi oleh perusahaan.
pembiayaan mengalami fluktuatif di dalam
Salah satu cara untuk mendapatkan modal
perkembangannya
adalah melalui pasar modal.
tingkat kesehatan (kinerja) yang baik bagi
Di pasar modal Indonesia, Bursa
Efek
Indonesia
–
Indonesian
Stock
Exchange (IDX), terdapat 9 (sembilan)
sektor
industri
perdagangan.
Jumlah
perusahaan,
yang
sehingga
mencerminkan
investor
lebih
percaya menanamkan modalnya untuk
mendapatkan keuntungan yang baik pula.
Dalam
ada
pengukuran
perusahaan yang listing di BEI dari tahun
keuangan,
2010 – 2014 meningkat sebanyak 87
accounting measures
perusahaan atau sebanyak 20,52 % dari
salah satunya yaitu Return On Assets
424 perusahaan di tahun 2010 sampai 511
(ROA).
perusahaan di tahun 2014. Sektor Jasa
profitabilitas dan alat ukur dalam menilai
Keuangan terdiri dari 6 (enam) sub sektor
kinerja perusahaan dalam menghasilkan
industri, yaitu bank (bank), lembaga
profit. Rasio profitabilitas (profitability
ROA
beberapa
kinerja
pendekatan
yang digunakan
merupakan
rasio
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 117
ratio) akan menunjukkan kombinasi efek
indikator tentang adanya perubahan nilai
dari likuiditas, manajemen aktiva, dan
perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai
utang pada hasil-hasil operasi (Brigham
dengan tujuan manajemen keuangan yaitu
dan Houston, 2006:107). Robert Ang
memaksimumkan
dalam Widiatmoko (2012:5) berpendapat
Dimana EVA mencoba mengukur nilai
bahwa semakin tinggi ROA maka return
tambah (value creation) yang dhasilkan
saham juga semakin tinggi.
oleh perusahaan dengan cara mengurangi
nilai
perusahaan.
Pendekatan yang digunakan di atas
biaya modal (cost of capital) yang timbul
secara teoritis berkorelasi positif dengan
sebagai akibat dari investasi yang telah
harga pasar saham perusahaan, yang pada
dilakukan.
akhirnya akan berkorelasi positif pula
dengan
nilai
perusahaan
MVA
berdasarkan
2011
dalam
penelitian mempunyai kemampuan yang
Winarto). Secara sederhana MVA adalah
lebih baik dari pada pengukuran kinerja
perbedaan
saham
keuangan konvensional. Seperti dalam
perusahaan dengan jumlah ekuitas modal
Taufik (2007:12) mengungkapkan bahwa
investor yang telah diberikan (Brigham,
EVA lebih superior mempengaruhi stock
2006:68). Sedangkan MVA secara teknis
return
diperoleh dengan cara mengalikan selisih
dibandingkan dengan ROA dan ROE. Hal
antara harga pasar per lembar saham (stock
ini
price per share) dan nilai buku per lembar
melakukan efisiensi di biaya modal atau
saham (book value per share) dengan
memilih struktur modal yang optimal dan
jumlah yang dikeluarkan (outstanding
mengoptimalkan penggunaan aset yang
share).
dimiliki.
(Fernandez,
antara
nilai
pasar
EVA
kinerja
atau
perusahaan
perusahaan
Pengukuran
pada
dikarenakan
menurut
sektor
beberapa
perbankan
sektor
perbankan
Metode yang baru dikembangkan
Meskipun studi tentang return saham
untuk mengukur kinerja keuangan selain
telah banyak dilakukan namun penelitian
MVA antara lain yaitu Economic Value
ini
Added (EVA). Metode ini diperkenalkan
menarik untuk diteliti karena hasilnya
sekitar tahun 90-an oleh Stern Steward &
tidak selalu konsisten. Hal inilah yang
Co.s, sebuah perusahaan konsulltan dari
mendorong untuk diadakannya kembali
New York. EVA adalah salah satu cara
penelitian
untuk
keuangan
Penelitian ini menggunakan rasio ROA,
perusahaan. Selain itu EVA merupakan
serta menggunakan alat ukur keuangan
menilai
kinerja
masih
merupakan
mengenai
masalah
return
yang
saham.
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 118
modern berdasarkan temuan dari konsultan
perusahaan
yang
Stern Steward Management Service (1989)
operasional,
struktur
yaitu EVA dan MVA sebagai variabel
karyawan
independen, dan return saham sebagai
standar dan kriteria yang telah ditetapkan
variabel dependen
sebelummya
yang
berupa
kegiatan
organisasi,
berdasarkan
(Mulyadi,
dan
sasaran,
1997;
419).
Pengukuran kinerja keuangan mempunyai
arti
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Model
dalam
penting
bagi
pengambilan
ini
keputusan baik bagi pihak intern maupun
dikembangkan dari kombinasi beberapa
ekstern perusahaan. Laporan keungan
penelitian
merupakan alat yang dijadikan acuan
yaitu
Penelitian
yang
Irwansyah
(2001),
Hermina Sihasale (2001), Yulianti Usman
penilaian
untuk
(2004), Subekti Puji Astuti (2006), Raden
keuangan,
Tinneke (2007), Priska Ika Setiyorini
perusahaan.
meramalkan
operasi
dan
kondisi
hasil
usaha
(2007), Muhammad Albahi (2009), Indah
Fajarwaty (2012), Roniko Pardede (2014),
Return Saham
Roby Aprilianto (2014), Ciki Erikawati
Return
merupakan
dari
investasi
hasil
yang
(2014), dan Putu Vido Veda Janitra
diperoleh
(2015). Namun terdapat perbedaan dalam
2008:195).
indikator variabel yang digunakan, yang
pengembalian
disesuaikan dengan objek penelitian yaitu
pemodal
perusahaan sektor Jasa Keuangan yang
dilakukannya.
listing di Bursa Efek Indonesia periode
keuntungan yang dinikmati dari suatu
tahun 2010 – 2014
investasi, tentunya investor tidak akan
Return
adalah
yang
atas
(Jogiyanto,
suatu
Tanpa
tingkat
dinikmati
oleh
investasi
yang
adanya
tingkat
melakukan investasi. Jadi setiap investasi
Kajian Teoritik dan Empiris
baik
Konsep Pengukuran Kinerja Keuangan
panjang
Kinerja
berasal
dari
kata
jangka
pendek
maupun
jangka
mempunyai
tujuan
utama
mendapatkan keuntungan yang disebut
performance, kinerja dinyatakan sebagai
return
prestasi yang dicapai oleh perusahaan
langsung. Saham suatu perusahaan bisa
dalam
dinilai dari pengembalian (return) yang
suatu
periode
tertentu
yang
mencerminkan
tingkat
kesehatan
dari
diterima
baik
langsung
oleh
maupun
pemegang saham
yang
bersangkutan.
tak
dari
perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja
perusahaan
Jadi,
adalah penentuan secara periodik tampilan
return merupakan imbalan dalam bentuk
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan)
119
pendapatan yang akan diterima oleh
Stewart (1991). Adapun arti dari Economic
investor
investasi,
Value Added (EVA) adalah laba usaha
berupa dividen atau capital gain yaitu
(operating profit) yang dikurangi dengan
selisih antara harga jual dan harga beli
biaya seluruh modal (capital) yang dipakai
saham sebagai hasil dari investasinya di
sehingga
perusahaan tertentu.
(earnings) (Panggabean, 2005). Economic
setelah
melakukan
menghasilkan
pendapatan
Value Added merupakan suatu pendekatan
baru dalam pengukuran kinerja keuangan
Return on Asset (ROA)
Return On Asset merupakan rasio
perusahaan yang berbasis nilai (value
antar laba bersih yang berbanding terbalik
based). Menurut Young dan Stephen
dengan
untuk
(2001: 17) EVA merupakan pengukuran
menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan
kinerja yang didasarkan pada keuntungan
berapa besar laba bersih yang diperoleh
ekonomis juga dikenal sebagai penghasilan
perusahaan diukur dari nilai aktivanya.
sisa (residual income) yang menyatakan
Analisis Return On Assets atau sering
bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
sebuah perusahaan mampu memenuhi
sebagai rentabilitas ekonomi mengukur
semua biaya operasi dan biaya modal.
keseluruhan
aktiva
perkembangan perusahaan menghasilkan
laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian
Ukuran Kinerja EVA
diproyeksikan ke masa mendatang untuk
melihat
kemampuan
menghasilkan
laba
pada
Harjito dan Aryayoga (2009:14)
perusahaan
EVA yang merupakan sebagai alat ukur
masa-masa
kinerja, sesuai digunakan untuk menilai
mendatang (Harjito dan Aryayoga, 2009)
kinerja
Economic Value Added (EVA)
mempertimbangkan
Istilah
rate
of
return yang dituntut oleh investor dan
Steward
kreditor. Oleh sebab itu perlu dipahami
Management Service yang merupakan
dalam rumusan yang sederhana: Jika EVA
perusahaan
Amerika
> 1 berarti menunjukkan adanya nilai
Serikat. Stern Steward menghitung EVA
tambah ekonomi terhadap perusahaan
sebagai laba operasi setelah pajak (after
selama operasionalnya.
tax operating income) yang dikurangi
berarti perusahaan berada pada kondisi
dengan
Istilah
impas yang berarti return yang diharapkan
Economic Value Added digunakan oleh
sama dengan yang terdahulu selama
total
oleh
konsultan
biaya
pertama
required
karena
kali
dipopulerkan
EVA
operasional
Stern
dari
modal.
Jika EVA = 0
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 120
operasionalnya.
Jika
EVA
<
0
mengindikasikan bahwa perusahaan gagal
Hubungan Antar Konsep
memenuhi
Pengaruh
harapan
para
investornya
karena tidak adanya nilai tambah ekonomi
ROA,
EVA,
dan
MVA
Terhadap Return Saham
atas nilai perusahaan tersebut.
Investor
dalam
melakukan
investasi saham akan memilih perusahaan
yang memiliki return saham yang tinggi
Market Value Added (MVA)
MVA
merupakan
akumulasi
(Suta, 1998). Untuk mengukur kinerja
kinerja perusahaan dari berbagai investasi
keuangan
dengan alokasi sumber daya yang tepat.
digunakan analisis rasio profitabilitas.
MVA juga dinilai mampu memaksimalkan
Metode pengukuran kinerja keuangan
kemakmuran para pemegang saham. Hal
secara tradisional biasanya menggunakan
ini dibuktikan dalam penelitian yang
analisis ROI, ROE, maupun ROA. Dalam
dilakukan oleh Turagan (2003) yang
penelitian ini, hanya digunakan rasio ROA
menyatakan
untuk
MVA
mampu
perusahaan
mengukur
pada
umumnya
kinerja
keuangan
menggambarkan penilaian kinerja secara
perusahaan. Namun di masa sekarang,
keseluruhan (Trisnawati,2009:71). Stern
telah berkembang metode EVA dan MVA
Stewart dalam Mardiah dkk (2006:100),
untuk
Market Value Added (MVA) merupakan
perusahaan. Dengan menggunakan alat
selisih antara Market Value of Capital
ukur kinerja keuangan ROA, EVA, dan
dengan Book Value of Capital, sehingga
MVA, baik secara sendiri-sendiri maupun
MVA
dikombinasikan, akan membantu investor
dapat
dikatakan
sebagai
total
mengukur
keuangan
economic surplus perusahaan. Tujuan
dalam
utama perusahaan secara logis adalah
perusahaan
memaksimumkan kesejahteraan pemegang
diinvestasikan. Dengan pengukuran kinerja
saham
keuangan
yang
dilakukan
dengan
memberikan
kinerja
informasi
tentang
yang
akan
mana
yang semakin
menarik
value
modalnya dalam bentuk saham
atau
ditanamkan investor dalam perusahaan.
investasi
bagi
Selisih antara nilai pasar perusahaan
perusahaan, dapat diketahui seberapa besar
dengan nilai kapital tersebut disebut
kinerja yang telah dilakukan dalam periode
dengan Market Value Added (MVA).
waktu tertentu.
dengan
jumlah
(Brigham dan Houston, 2004:68)
yang
investor
akan
memaksimumkan selisih antara market
equity
minat
tinggi
lainnya.
menanamkan
Sementara
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 121
Pengaruh
ROA
Terhadap
Return
modal
atas
hutang.
(Young,
1994).
Pemikiran tersebut mengeliminir anggapan
Saham
ROA adalah salah satu indikator
pengukuran
kinerja
suatu
pasar modal adalah dana murah. Dengan
perusahaan dalam mengukur laba. Investor
metode EVA, perusahaan harus berhati-
pada umumnya sering menggunakan ROA
hati dalam menentukan kebijakan struktur
untuk mengestimasi tingkat pengembalian
modalnya.
saham yang akan dibeli (Dodd dan Chen,
bertanggungjawab terhadap optimalisasi
1996).
suatu
aset yang diinvestasikan investor untuk
perusahaan, semakin effisiensi operasi
meningkatkan nilai perusahaan melalui
perusahaan, dan untuk itu manajemen
nilai sahamnya. Dengan demikian, investor
dapat meningkatkan ROA dengan cara
pasti berharap bahwa expected return
meningkatkan
operating
margin
dan
sahamnya akan meningkat pula. (Lee,
meningkatkan
turnover
ratio,
atau
1996). Jadi, EVA yang positif sangat
meningkatkan keduanya. ROA merupakan
berhubungan dengan tingkat pengembalian
bagian dari analisis fundamental, dimana
saham yang diharapkan meningkat pula,
kinerja keuangan masa lalu diukur dan
demikian juga sebaliknya.
diproyeksikan ke masa mendatang. Nilai
Pengaruh
inilah yang diestimasi oleh para investor
Saham
Semakin
sebagai
harapan
keuangan
bahwa dana ekuitas yang diperoleh dari
tinggi
ROA
mendapatkan
tingkat
merupakan
1998).
proyeksi
EVA
Terhadap
Return
MVA
MVA
keuntungan dari investasi saham. (Francis,
Pengaruh
Perusahaan
Terhadap
secara
present
EVA
akan
Return
konseptual
value
mendatang,
terhadap
dengan
melakukan forecasting terhadap kinerja
keuangan perusahaan di masa mendatang.
Saham
Investor yang mengukur kinerja
keuangan
perusahaan
Nilai sekarang dari serangkaian EVA masa
dengan
depan merupakan akumulasi nilai EVA
akan
yang didiskontokan dengan suku bunga
dan
diskonto pada periode yang berkesesuaian.
struktur modalnya. EVA secara eksplisit
(Grant, 1996). Dengan semakin, maka
memperhitungkan biaya modal atas ekuitas
tingginya
dan mengakui besaran resiko bagi pemilik
dipersepsikan
ekuitas saham, dimana tingkat biaya modal
kemampuan manajemen dalam mencitakan
atas ekuitas lebih tinggi dari tingkat biaya
nilai EVA di masa datang, demikian juga
menggunakan
memperhitungkan
EVA
biaya
pasti
modal
nilai
MVA
sebagai
oleh
investor
tingginya
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 122
sebaliknya. MVA merupakan nilai pasar
Variabel, yaitu ROA, EVA, MVA, dan
dari saham pada suatu periode tertentu,
RETURN mempunyai nilai signifikansi
sehingga dengan tingginya nilai MVA,
masing-masing sebesar 0,000. Banyaknya
maka
variabel yang terdistribusi tidak normal
akan
meningkatkan
tingkat
pengembalian saham perusahaan tersebut.
tersebut dikarenakan industri Sektor Jasa
Metode Penelitian
Keuangan yang listed di BEI periode
Jenis penelitian yang dilakukan
2010-2014 mempunyai fluktuasi data yang
adalah penelitian asosiatif kausal. Obyek
tidak stabil, artinya banyak data rasio yang
penelitian adalah perusahaan-perusahaan
menimbulkan angka yang bias (fluktuasi
pada Sektor Jasa Keuangan yang terdaftar
data antara tahun sekarang dan tahun
(listing)
Indonesia
sebelumya sangat tinggi). Karena terdapat
(Indonesian Exchange) periode 2010 -
4 variabel yang berdistribusi tidak normal
2014.
teknik
(ROA, EVA, MVA, dan Return Saham),
purposive sampling, didapat 68 perusahaan
maka akan dilakukan teknik menormalkan
sebagai
Metode
distribusi data dalam bentuk transform-Ln.
pengumpulan data dalam penelitian ini
Hal ini dikarenakan semua variabel yang
adalah dengan metode dokumentasi atas
digunakan (ROA, EVA, MVA, dan Return
data sekunder berupa laporan keuangan
Saham)
masing-masing
Histogram yang menunjukkan moderate
analisa
metode
di
Bursa
Dengan
menggunakan
sampel
data
Efek
penelitian.
perusahaan.
yang
analisis
Metode
mempunyai
skewness
bentuk
digunakan
adalah
negative
statistik
dengan
mentransformasi semua data tersebut harus
menjadi
Ln
sehingga
grafik
menggunakan SPSS. Untuk variabel X1
diubah
adalah Return on Assets (ROA), Variabel
hal:33).
X2 adalah Economic Value Added (EVA),
menunjukkan bahwa Nilai Asymp.Sig (2-
Variabel X3 adalah Market Value Added
tailed) tersebut lebih besar dari nilai
(MVA), dan Variabel bebas (Y) adalah
signifikansi 0,05 dan menunjukkan bahwa
Return Saham
3 variabel bebas tersebut,
Hasilnya
(Ghozali,
untuk
2005,
masing-masing
Ln_ROA,
Ln_EVA, dan Ln_MVA, telah memenuhi
Pembahasan
asumsi normalitas sebaran data dan dapat
Uji Asumsi Klasik
digunakan untuk memprediksi RETURN
Pengujian Normalitas Data dengan
saham perusahaan-perusahaan di Sektor
menggunakan One Sample Kolmogorov-
Jasa Keuangan yang listing di Bursa Efek
Smirnov (K-S) menunjukkan 4 (empat)
Indonesia tahun 2010 – 2014.
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan)
123
Hasil pengujian pada tabel 8
perhitungan nilai tolerance Ln_ROA 0,920
memperlihatkan nilai statistik Durbin –
> 0,10, Ln_EVA 0,242 > 0,10 dan
Watson sebesar 1,839. Nilai ini akan
Ln_MVA 0,239 > 0,10 menunjukkan tidak
dibandingkan dengan nilai tabel Durbin –
ada variabel independen yang memiliki
Watson dengan nilai signifikan 5 %,
nilai tolerance kurang dari 0,10 yang
jumlah sampel n = 340, jumlah variabel
berarti tidak ada korelasi antar variabel
independen 3 (k = 3), maka di tabel Durbin
independen yang nilainya lebih dari 95%.
– Watson akan didapat nilai dl = 1,81026
Hasil
dan du = 1,83392. Nilai DW sebesar 1,839
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu
terletak diatas batas atas du lebih kecil dari
variabel independen yang memiliki nilai
2,16608 (4 – 1,83392), maka diperoleh
VIF lebih dari 10. Nilai VIF Ln_ROA
kesimpulan tidak ada autokorelasi. Dari
1,087 < 10, Ln_EVA 4,307 < 10 dan
Uji Glejser sesuai Tabel 9 tersebut, nilai
Ln_MVA 4,178 < 10.
Sig Ln_ROA sebesar 0,486, Ln_EVA
disimpulkan
sebesar 0,142, dan Ln_MVA sebesar
multikolineritas antar variabel independen
0,086. Hasil pengujian dengan Uji Glejser
(Ln_ROA,
menunjukkan bahwa nilai sig semua
dalam model regresi. Sehingga dapat
variabel
dilanjutkan ke Analisis Regresi Linear
Ln_ROA,
Ln_EVA,
dan
Ln_MVA > 0,05. Nilai Sig ROA dan
perhitungan
nilai
bahwa
Ln_EVA,
VIF
juga
Jadi dapat
tidak
dan
ada
Ln_MVA)
Berganda.
MVA yang diatas level 0,05 membuktikan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
data.
Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi
Dari grafik scatterplots terlihat
sesuai Tabel 5.30 di atas, maka dapat
bahwa titik-titik menyebar secara acak
ditulis persamaan sebagai berikut:
serta tersebar baik di atas maupun di
3,814 + 0,114Ln_ROA - 0,261Ln_EVA +
bawah angka nol pada sumbu Y. Maka
0,196Ln_MVA. Konstanta sebesar 3,814
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
menyatakan
heteroskedastisitas
persamaan
independen dianggap sama dengan nol,
regresi. Dari grafik Normal P-Plots diatas
maka rata-rata return saham sebesar 3,814
terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
rupiah. Koefisien untuk regresi Ln_ROA
rata mendekati / merapat dengan sumbu
(X1) adalah 0,114
diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa
mengalami kenaikan 1 persen sedangkan
sebaran data terdistribusi normal. Hasil
variabel lain dianggap konstan, maka
pada
bahwa
jika
R =
variabel
apabila Ln_ROA
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 124
return saham akan mengalami kenaikan
berarti Hipotesa (H2) ditolak. Berdasarkan
sebesar 0,114 persen. Koefisien untuk
hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai
regresi Ln_EVA (X2) adalah – 0,261
signifikansi
berarti
mengalami
sebesar 0,000 < 0,05. Kemudian Ln_EVA
penurunan 1 rupiah sedangkan variabel
mempunyai thitung sebesar -3,595 dengan
lain dianggap konstan, maka return saham
ttabel sebesar 1,967049 . Jika diperhatikan
akan mengalami penurunan sebesar 0,261
dari angka absolutnya, maka thitung > ttabel.
rupiah. Koefisien untuk regresi Ln_MVA
Hasil perhitungan, baik melalui thitung
(X3) adalah 0,196 berarti apabila MVA
maupun nilai signifikannya, menunjukkan
mengalami kenaikan 1 rupiah sedangkan
variabel Ln_EVA secara Parsial signifikan
variabel lain dianggap konstan, maka
mempengaruhi variabel Return, berarti
return saham akan mengalami kenaikan
Hipotesa (H3) diterima. Berdasarkan hasil
sebesar 0,196 rupiah.
perhitungan
apabila
Ln_EVA
untuk
tersebut
signifikansi
Pengujian Hipotesis
sebesar
variabel
untuk
0,003
Ln_EVA
diperoleh
nilai
variabel
Ln_MVA
0,05.
Kemudian
<
Hasil perhitungan tersebut nilai
Ln_MVA mempunyai thitung sebesar 3,061
fhitung = 6,290 dengan probabilitas 0,000 <
dengan ttabel sebesar 1,967049. Jadi thitung >
0,05, dan nilai ftabel sebesar 2,631489.
ttabel. Hasil perhitungan, baik melalui thitung
Berarti fhitung lebih besar daripada ftabel. Hal
maupun nilai signifikannya, menunjukkan
ini berarti Hipotesa (H1) diterima, maka
variabel
terdapat pengaruh yang signifikan antara
signifikan mempengaruhi variabel Return,
Ln_ROA, Ln_EVA, dan Ln_MVA secara
berarti Hipotesa (H4) diterima.
Ln_MVA
secara
Parsial
simultan terhadap Return Saham.
Untuk uji parsial ditemukan bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
Pengaruh
ROA
secara
Parsial
terhadap Return Saham
diperoleh nilai signifikansi untuk variabel
Hasil
penelitian
menunjukkan
Ln_ROA sebesar 0,188 > 0,05. Kemudian
bahwa variabel ROA secara Parsial tidak
Ln_ROA mempunyai thitung sebesar 1,320
signifikan mempengaruhi variabel Return.
dengan ttabel sebesar 1,967049. Jadi thitung >
Hal ini diantaranya disebabkan oleh faktor
ttabel. Hasil perhitungan, baik melalui thitung
fundamental di bidang jasa keuangan yang
maupun nilai signifikannya, menunjukkan
tidak stabil. Antara lain kondisi sosial,
variabel Ln_ROA secara Parsial tidak
politik, serta ekonomi Indonesia yang
signifikan mempengaruhi variabel Return,
tidak
stabil
sehingga
mengakibatkan
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan)
125
tingginya resiko bisnis serta ketidakpastian
sahamnya. Sehingga dengan menggunakan
tingkat pendapatan yang akan diterima
EVA,
oleh investor.
informasi yang baik mengenai emiten
Hal ini juga disebabkan karena
metode
ROA
cenderung
diharapkan
dapat
memberikan
mana yang akan memberikan peluang
hanya
return yang tinggi. Pada tabel berikut dapat
ini
kita lihat prosentase kenaikan/penurunan
mengakibatkan tingkat laba yang diperoleh
nilai EVA dari tahun 2010 – 2014 untuk
dengan menggunakan rasio ROA sering
seluruh perusahaan sampel.
memperhatikan
laba.
Hal
kurang akurat karena tidak memasukkan
semua unsur dalam laporan laba rugi dan
Pengaruh
neraca perusahaan (Poeradisastra, 2001).
terhadap Return Saham
Jika suatu perusahaan memiliki aktiva
yang
besar,
namun
memanfaatkan
aktiva
MVA
Hasil
secara
penelitian
Parsial
menunjukkan
tidak
dapat
bahwa variabel MVA secara Parsial
tersebut
untuk
signifikan mempengaruhi variabel Return.
memaksimalkan laba maka perusahaan
MVA
cenderung akan memperoleh laba yang
present value terhadap proyeksi EVA
minimum.
(1997),
mendatang, dengan melakukan forecasting
menambahkan bahwa pengukur akuntansi
terhadap kinerja keuangan perusahaan di
tradisional
memiliki
masa mendatang. Nilai sekarang dari
kelemahan sebagai pengukur penciptaan
serangkaian EVA masa depan merupakan
nilai karena mengabaikan adanya biaya
akumulasi nilai EVA yang didiskontokan
modal, sehingga sulit untuk mengetahui
dengan suku bunga diskonto pada periode
apakah perusahaan menciptakan nilai atau
yang berkesesuaian. (Grant, 1996). MVA
tidak.
juga merupakan nilai pasar real atas
Menurut
Utama
seperti
ROA
secara
konseptual
merupakan
transaksi di pasar modal atas suatu emiten.
Pengaruh
EVA
secara
Parsial
terhadap Return Saham
Hasil
bahwa
penelitian
variabel
EVA
Kesimpulan dan Rekomendasi
menunjukkan
secara
Parsial
Kesimpulan
Kesimpulan peneltian ini
adalah
signifikan mempengaruhi variabel Return.
(1) Hipotesa (H1)
Para
memperhitungkan
terdapat pengaruh yang signifikan antara
biaya modal dan struktur modal suatu
ROA, EVA dan MVA secara simultan
perusahaan sebelum melakukan investasi
(bersama-sama) terhadap Return Saham
investor
telah
yang menyatakan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 126
diterima.
(2)
Hipotesa
menyatakan terdapat
(H2)
yang
faktor lain baik internal maupun faktor-
pengaruh yang
faktor eksternal perusahaan. (2) Bagi
signifikan antara ROA secara parsial
manajemen
terhadap
(3)
mengelola dana investor sebaik mungkin
Hipotesa (H3) yang menyatakan terdapat
sehingga dapat menciptakan nilai bagi
pengaruh yang signifikan antara EVA
investor.
secara parsial terhadap Return Saham
meningkatkan
diterima. (4)
sehingga
Return
Saham
ditolak.
Hasil perhitungan, baik
perusahaan,
Kinerja
agar
yang
return
investor
baik,
bagi
tidak
dapat
akan
investor,
ragu
untuk
melalui thitung maupun nilai signifikannya,
berinvestasi pada perusahaan. (3) Bagi
menunjukkan variabel MVA secara Parsial
peneliti selanjutnya, disarankan untuk
signifikan mempengaruhi variabel Return.
memperluas set variabel yang digunakan,
Dengan demikian Hipotesa (H4) yang
misalnya menambah analisis ROI, ROE,
menyatakan terdapat
pengaruh yang
atau DER serta melibatkan tingkat inflasi
signifikan antara MVA secara parsial
dalam penelitian, atau menambah variabel
terhadap Return Saham diterima.
moderat lainnya serta disarankan untuk
memperbanyak sampel yang digunakan
dan disarankan juga untuk memperpanjang
Rekomendasi
Berdasarkan
dibuat
oleh
kesimpulan
penulis
diatas,
yang
periode
penelitian,
sehingga
hasil
maka
penelitiannya dapat digeneralisasikan
rekomendasi yang dapat diberikan antara
lain : (1) Bagi investor yang hendak
Daftar Pustaka
berinvestasi di perusahaan Sektor Jasa
Agustia, Dian. 2009. “Pengaruh Earnings,
Keuangan
agar
dapat
informasi
dengan
memanfaatkan
sebaik
mungkin.
Arus
Kas
Operasi,
Residual
Income, Economic Value Added
Investor dapat menggunakan alat analisis
serta
EVA dan MVA dalam menilai kinerja
terhadap Return Saham (Studi
perusahaan
pada
yang
akan
diinvestasikan.
Market
Value
Perusahaan
Go
Added
Public
Sehingga baik calon investor maupun
Consumer Goods)”. Jurnal Riset
investor tidak akan memiliki resiko yang
Ekonomi dan Manajemen, Volume
tinggi apabila tidak melakukan analisis
9 No. 3. Hal 235-253.
ROA
sebelum
mengambil
keputusan
Bramanti,
Dita.
2006.
investasi. Investor maupun calon investor
Economic
disarankan
Profitabilitas
mempertimbangkan
faktor-
Value
“Pengaruh
Added
dan
Perusahaan
Analisis Pengaruh ROA….. (Nainggolan) 127
Terhadap Return Pemegang Saham
Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Perusahaan
Volume 6 No. 3. Hal 140-166.
Sektor
Industri
Makanan dan Minuman”. Skripsi.
Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII
SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
2006.
Dasar-dasar
Keuangan.
Manajemen
Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal
Salemba
dan
Empat.
Manajemen
Portofolio.
Jakarta: Erlangga
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Tandelilin,
Eduardus.
Multivariate dengan Program IBM
Investasi
SPSS
Portofolio.
19.
Semarang:
Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Harjito, D.Agus dan Rangga Aryayoga.
2001.
dan
Analisis
Manajemen
Yogyakarta:
BPFE-
Yogyakarta.
Taufik.
2007.
“Pengaruh
Pendekatan
2009. “Analisis Pengaruh Kinerja
Traditional
Keuangan dan Return Saham di
Economic Value Added terhadap
Bursa Efek Indonesia”. Fenomena.
Stock Return Perusahaan Sektor
Hal 13-21.
Perbankan di PT Bursa Efek
Accounting
dan
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok
Jakarta”. Jurnal Manajemen dan
Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Bisnis Sriwijaya, Volume 5 No. 10.
Jogiyanto. 2008. “Teori Portofolio dan
Tiswiyanti, Wiwik. 2011. “ Pengaruh
Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE.
Economic Value Added (EVA),
M. Hanafi, Mahmud dan Abdul Halim.
Residual Income, Earning dan
2009. Analisis Laporan Keuangan.
Arus Kas Operasi terhadap Return
Yogyakarta: Unit Penerbit dan
yang Diterima Pemegang Saham
Percetakan STIM YKPN. 84
Pada Perusahaan LQ 45 Tahun
Pradhono. 2004. “Pengaruh Economic
2008-2009”.
Jurnal
Penelitian
Value Added, Residual Income,
Universitas Jambi Seri Humaniora,
Earnings dan Arus Kas Operasi
Volume 13 No. 1. Hal 41-46.
terhadap Return yang Diterima
Trisnawati,
Ita.
2009.
“Pengaruh
oleh Pemegang Saham (Studi pada
Economic Value Added, Arus Kas
Perusahaan
Operasi,
Manufaktur
yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”.
Residual
Income,
Earnings, Operating Leverage dan
Market Value Added terhadap
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.2, 2016: 115-128 128
Return Saham”. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Volume 11 No. 1. Hal
65-78.
Widagdo, Bambang dan Tri Suryani. 2009.
“ Kinerja Beberapa Perusahaan
Sektor
Pertambangan
yang
Sahamnya Tercatat di Bursa Efek
Jurnal
Indonesia”.
Ekonomi
Sumber Daya, Volume 10 No. 1.
Widiatmoko, Evin Dwi. 2012. “Analisis
Pengaruh Traditional Accounting,
Economic Value Added dan Market
Value
Added
terhadap
Stock
Return (Studi Kasus Pada Industri
Jasa Keuangan dan Perbankan di
BEI Periode 2008-2009)”. Skripsi.
Semarang:
Fakultas
Ekonomi
UNNES
Winarto,
Jacinta.”Penilaian
Keuangan
Kinerja
Perusahaan
Menggunakan
Metode
dengan
Market
Value Added (MVA)”. 86
Young, S. David & Stephen O’Byme.
2001.
EVA
Berdasarkan
Salemba Empat.
dan
Nilai.
Manajemen
Jakarta:
Download