bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan membutuhkan dana yang dapat digunakan untuk menunjang
kegiatan operasinya dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan
bisnis yang ketat. Cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana adalah dengan menarik dana dari luar perusahaan. Dana yang
dibutuhkan oleh perusahaan dapat diperoleh di pasar modal.
Menurut Jogiyanto (2012), pasar modal merupakan sarana perusahaan
untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau
mengeluarkan obligasi. Pasar modal juga merupakan sarana bagi pihak yang
memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Perusahaan harus dapat
meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya ke dalam perusahaan dengan
memberikan imbalan atas investasinya.
Syarat utama yang diperhatikan investor saat melakukan investasi dalam
pasar modal adalah tingkat return yang diperoleh investor atas investasinya
tersebut. Return inilah yang akan menjadi indikator dalam meningkatkan
kekayaan para investor, termasuk didalamnya para pemegang saham karena dari
return inilah investor dapat menentukan nilai atas investasinya tersebut. Return
yang diperoleh oleh investor dipengaruhi oleh naik dan turunnya harga saham
1
suatu perusahaan. Peningkatan yang terjadi pada harga saham dapat
meningkatkan return yang akan diterima oleh investor.
Saat menyalurkan dananya di pasar modal, investor dihadapkan pada
situasi ketidakpastian atas kualitas produk yang ditawarkan. Contohnya adalah
suatu perusahaan yang mengeluarkan obligasi beberapa saat kemudian gagal
membayar bunga dan utang pokoknya atau perusahaan yang semula tidak
diperhitungkan ternyata memiliki tingkat laba yang tinggi sehingga mampu
membayar bunga obligasi, pokok pinjaman, bahkan mampu memberikan dividen
yang cukup tinggi bagi para pemegang saham (Hastuti (1998) dalam Daniati dan
Suhairi (2006)).
Situasi ketidakpastian ini akan mendorong investor untuk selalu
mempertimbangkan risiko dan return dalam melakukan investasi di pasar modal.
Pengembalian dan risiko memiliki hubungan yang sangat erat dimana semakin
besar tingkat pengembalian yang diharapkan maka semakin besar pula tingkat
risiko yang dihadapi. Oleh karena itu, hubungan antara pengembalian dan risiko
tidak dapat dipisahkan. Investor perlu memerlukan analisa yang akurat sebelum
membeli, menjual, atau menahan sahamnya untuk mencapai tingkat return
optimal yang diharapkan.
Investor diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan investasi
pada suatu perusahaan. Investor akan mengumpulkan informasi-informasi yang
relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Investor yang ingin
menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada suatu perusahaan tentu akan
mempertimbangkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba serta
2
kemampuan perusahaan tersebut memberikan pengembalian yang sesuai dengan
tingkat yang diharapkan olehnya (Rudianto, 2006). Jika kinerja keuangan suatu
perusahaan telah dicapai dengan baik, maka investor akan mempunyai
pandangan yang baik pula terhadap perusahaan tersebut. Hal ini dapat membuat
investor tersebut bersedia untuk menginvestasikan dananya di dalam perusahaan.
Investasi yang dilakukan oleh investor akan memberikan dampak yang positif
bagi perusahaan, dimana harga saham akan mengalami kenaikan. Peningkatan
yang terjadi pada harga saham dapat meningkatkan return yang akan diterima
oleh investor.
Investor membutuhkan berbagai informasi yang menjadi sinyal dalam
menilai kinerja perusahaan. Alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan adalah Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added
(EVA). Return On Asset (ROA) merupakan alat ukur finansial yang sering
digunakan untuk menggambarkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. Pengukuran
kinerja perusahaan dengan ROA digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Investor cenderung akan memilih saham
dengan ROA yang bernilai tinggi. Hal ini dikarenakan, semakin tingginya ROA
berarti tingkat keuntungan yang dihasilkan dari aset yang dimiliki oleh
perusahaan semakin besar. Keuntungan yang semakin besar akan berdampak
pada pembagian dividen yang meningkat. Meningkatnya pembagian dividen
akan menyebabkan permintaan atas saham perusahaan menjadi naik sehingga
3
banyak investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan tersebut dan
hal ini dapat meningkatkan return yang akan diperoleh investor.
Pengaruh Return On Investment (ROA) terhadap return saham telah
dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Puspitawati dan Supardi
(2008) berhasil membuktikan bahwa ROA memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap rate of return perusahaan, tetapi penelitian yang dilakukan Sunardi
(2010) tidak berhasil membuktikan bahwa ROA memiliki pengaruh terhadap
return saham.
Penggunaan alat ukur Return On Asset (ROA) memiliki kelemahan yaitu
tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan
biaya modal karena hanya memperhatikan hasil (laba perusahaan) sehingga sulit
untuk mengetahui perusahaan tersebut telah berhasil menciptakan nilai
perusahaan atau tidak (Sunardi, 2010). Nilai dari sebuah perusahaan menjadi
acuan bagi para investor dalam melakukan investasi karena nilai perusahaan
tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
melakukan investasi.
Economic Value Added (EVA) merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja perusahaan. Stern Stewart & Co pada tahun 1993
mengembangkan suatu konsep baru yaitu Economic Value Added (EVA) untuk
mengatasi kelemahan dalam perhitungan Return On Asset (ROA). Economic
Value Added (EVA) merupakan ukuran nilai tambah ekonomis yang dijadikan
tolak ukur oleh investor dalam mengukur proses penciptaan nilai dan
pengembalian atas modal investasi. Sebelum melakukan investasi, investor akan
4
menganalisa apakah manajemen perusahaan berhasil atau tidak dalam proses
penciptaan nilai perusahaan. Nilai EVA yang positif berarti manajemen telah
berhasil memaksimumkan nilai perusahaan dan nilai EVA yang negatif berarti
manajemen tidak berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis. Dengan adanya
peningkatan pada EVA, maka kinerja perusahaan akan menjadi baik sehingga
kesejahteraan para pemegang saham akan meningkat (Harjito dan Aryayoga,
2009). Peningkatan kesejahteraan pemegang saham dapat meningkatkan return
yang diterima oleh investor.
Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap return saham telah
dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Puspitawati dan Supardi
(2008) berhasil membuktikan bahwa EVA secara memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap rate of return perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
Kartini dan Hermawan (2008), Trisnawati (2009), Harjito dan Aryayoga (2009),
Agung (2010), serta penelitian yang dilakukan Sunardi (2010) membuktikan
bahwa penilaian kinerja dengan menggunakan EVA tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap return saham.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh
Puspitawati dan Supardi (2008) dengan perbedaan mendasar mengenai:
1.
Penggunaan variabel kontrol (pengendali) yaitu size perusahaan.
Penggunaan
variabel
kontrol
ini
dilakukan
karena
banyaknya
keputusan/hasil keuangan yang dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Size
perusahaan menjadi bahan pertimbangan investor lainnya dalam
5
melakukan investasi yang dapat mempengaruhi tingkat return yang
diperoleh investor atas investasi yang dilakukannya.
2.
Populasi yang menjadi objek penelitian adalah saham emiten yang masuk
dalam Indeks LQ 45 secara berturut-turut untuk periode 2009-2011.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka judul penelitian ini
adalah “Pengaruh Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA)
Terhadap Return Saham Emiten Indeks LQ 45 Periode 2009-2011”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini membahas tentang pengaruh Return On Asset (ROA) dan
Economic Value Added (EVA) terhadap return saham. Batasan masalah dalam
penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan yang secara terus-menerus terdaftar
dalam Indeks LQ 45 selama tahun penelitian. Tahun pengamatan yang
digunakan adalah tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) merupakan
alat ukur yang menjadi pertimbangan investor dalam mengukur kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba dan kemampuannya dalam memberikan
return yang sesuai dengan investasi yang dilakukan investor.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
a.
Apakah Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham?
b.
Apakah Economic Value Added (EVA) memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham?
c.
Apakah Return On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA)
secara simultan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return
saham?
D. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a.
Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Return On Asset (ROA)
terhadap return saham.
b.
Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Economic Value Added
(EVA) terhadap return saham.
c.
Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh secara simultan Return
On Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap return
saham.
E. Manfaat Penelitian
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat
bagi berbagai pihak, yaitu:
7
a.
Investor
Dapat memberikan gambaran mengenai hubungan antara Return On
Asset (ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap return saham
sehingga investor dapat menganalisis dan menilai kondisi perusahaan
dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan.
b.
Manajemen perusahaan
Dapat
digunakan
sebagai
masukan
atau
dasar
dalam
rangka
meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan sinyal
positif bagi investor.
c.
Peneliti
Dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh Return On Asset
(ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap return saham.
d.
Mahasiswa dan akademisi
Dapat digunakan sebagai referensi dan bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Agar memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai apa yang akan dibahas
dalam penelitian ini, maka disusunlah sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini terdiri atas Latar Belakang Masalah, Batasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan Laporan Penelitian.
8
BAB II
Telaah Literatur
Bab ini berisi tentang penjelasan dan pembahasan secara
rinci tentang signalling theory, teori efisiensi pasar, return
saham, kinerja perusahaan, Return On Asset (ROA), dan
Economic Value Added (EVA) dari berbagai literatur dan
perumusan hipotesis yang akan diuji serta variabel kontrol
yang digunakan dalam penelitian.
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian,
metode
penelitian,
penelitian,
teknik
penjabaran
pengambilan
mengenai
sampel,
variabel
teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis yang digunakan
untuk pengujian hipotesis.
BAB IV
Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian berdasarkan datadata yang telah dikumpulkan, pengujian dan analisis
hipotesis, serta pembahasan hasil penelitian.
BAB V
Simpulan dan Saran
Bab ini berisi simpulan, keterbatasan, dan saran yang
didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan.
9
Download