KEKEKALAN ENERGI PERSAMAAN GELOMBANG LINEAR HOMOGEN DI ℝ 3 Adi Rakhmadani Wijaya Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya Email:[email protected] Abstrak. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai kekekalan energi persamaan gelombang linear homogen di ℝ3. Kita akan membuktikan bahwa kekekalan energi persamaan gelombang linear homogen di ℝ3 terjadi. Untuk membuktikan terjadinya kekekalan energi, kita akan membuktikan bahwa energi total pada saat perambatan gelombang awal sama dengan energi total pada saat perambatan gelombang akhir. Kata Kunci: energi total, kekekalan energi, persamaan gelombang. 1. PENDAHULUAN Banyak fenomena fisika di sekitar kita merupakan bentuk dari fenomena gelombang. Di antara fenomena gelombang tersebut adalah gelombang air laut, gelombang suara, gelombang elektromagnetik, dan sebagainya. Dari fenomena gelombang tersebut dapat dibentuk persamaan gelombang. Persamaan gelombang merupakan salah satu bentuk dari persamaan diferensial parsial linear maupun nonlinear. Persamaan gelombang linear dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu persamaan gelombang linear homogen dan nonhomogen. Energi total dalam dunia fisika didefinisikan sebagai jumlah dari energi kinetik dan energi potensial. Telah kita ketahui bahwa hukum kekekalan energi berbunyi “energi tidak pernah habis akan tetapi hanya berpindah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain”(Clark, 2004). Berdasarkan hukum kekekalan energi tersebut, pada skripsi ini akan dibuktikan secara matematis terjadinya kekekalan energi persamaan gelombang linear homogen tersebut di ℝ . 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Misalkan ℝ adalah sebuah domain kompak dengan batas yang halus masalah nilai batas awal : ( ) (( ) ℝ ) ( ) (( ) ℝ ) dan mengikuti (1) ( ) ( ) ( ) ( )( ) { dan adalah solusi dari masalah nilai batas awal (1), adalah waktu dari perambatan gelombang, adalah wilayah yang dilalui oleh gelombang. Untuk dapat mengkonstruksi kedalam bentuk geometri, maka diasumsikan ( ) ( ) ( ) dan ( ) diasumsikan bernilai kompleks, tujuannya ialah sebagai salah satu metode untuk mempermudah perhitungan-perhitungan persamaan yang ada. Definisi 1. Jika diberikan oleh adalah solusi masalah nilai batas awal (1), maka energi total dari ( ) ∬ ( | | ) pada waktu (2) dan ( ) | | (Ikawa, 1997). Di dalam dunia fisika telah kita ketahui bahwa energi total ialah jumlahan dari energi kinetik dengan energi potensial, pada persamaan energi total (2) juga demikian. Sekarang kita jabarkan terlebih dahulu persamaan energi total (2) menjadi 128 ( ) ∬ | | ∬ | | misalkan ( ) merupakan sebuah fungsi yang menginterpretasikan energi potensial dan merupakan sebuah fungsi yang menginterpretasikan energi kinetik, maka ditetapkan ( ) ∬ | | ( ) ∬ | | ( ) Theorema 1. Jika energi total persamaan gelombang linear homogen di ℝ mengikuti Definisi 1, maka terjadi kekekalan energi persamaan linear homogen di ℝ . Bukti : Untuk membuktikan kekekalan energi terjadi, akan dibuktikan bahwa persamaan energi total (2) bersifat konstan terhadap , ( ) ( ) untuk setiap . Dimana merupakan waktu perambatan gelombang awal dan merupakan waktu perambatan gelombang akhir. Langkah pertama, dari masalah nilai batas awal (1) diperoleh ⇔ ⇔ ̅ ̅ ̅ Selanjutnya, diselesaikan terlebih dahulu ( ( ̅̅̅ )) ( ∑ ) dan ( ) | ( ( ( | | | ̅̅̅̅ ) ) ℝ Langkah kedua, dilakukan pendekatan secara geometri. Untuk ( ) adalah waktu dan wilayah yang optimum dari perambatan gelombang, misalkan ( ) {( ) | | ( )} ) adalah domain dari masalah nilai batas awal (1), dan | ( )| ( ) ∑ ((∑ ) ∑ ̅ , dimana ) ( ) merupakan akar karakteristik dari persamaan gelombang yang supremumnya dimana diambil dari semua ( ) ℝ . menginterpretasikan kecepatan maksimum dari perambatan gelombang tersebut, dan vektor normal yang mengarah keluar di pada lingkaran | { | }, dimana ℝ | | . [ ], ditetapkan Sekarang untuk dan } ( ) ( ) { {( ) | } ( ) | ( ) ( ) ( ) ([ ] ̅) [ ( ( dan ( ) ⋃ ] ̅ ]) ( ) ( ) ([[ [ ], ) adalah gabungan dari ( ), dengan dan ( ) dikurangi ( ) dan ( ), jadi ( ) ( ) adalah permukaan dari . ] ) adalah permukaan dari 129 Langkah ketiga, digunakan teori divergensi Gauss, sehingga dihasilkan persamaan ̅̅̅̅ ( ) ( ) ∭ ∬ ∬ ( ) ∬ dengan ( ) ( ) ( ∬ ∑ , dan (3) ) ⁄ (∑ ) (ℝ Langkah keempat, setelah diperoleh persamaan (3), diasumsikan (ℝ ) adalah pada persamaan (3) yang memenuhi ∬ ( ) ( ) ). Akibatnya ( ) dan ∬ ( ) selanjutnya dari masalah nilai batas awal (1) dan dari definisi bahwa ∬ karena ( ) ( ) ( ∬ ( ) ( ) untuk setiap , dapat dilihat ) ( ) , maka ( ∬ ) ( ∬ ) ( ) jika diberikan maka ( ) konvergen ke , akibatnya ( ∬ ) ∬ ( ) (4) ( ) (5) selanjutnya, diambil waktu dalam arah berlawanan untuk dan , sehingga diperoleh ( ∬ dari (4) dan (5), untuk setiap ∬ ( ) ∬ diperoleh ) ( ∬ ⇔ ∬ ( ) ⇔ ∬ ( ) ⇔ ) ∬ ∬ ( ∬ ( ) ) ( ) ( ) ( ) Jadi, terbukti bahwa terjadi kekekalan energi persamaan linear homogen di ℝ . ■ 3. KESIMPULAN Jika energi total persamaan gelombang linear homogen di ℝ mengikuti Definisi 1, maka terjadi kekekalan energi persamaan linear homogen di ℝ . 4. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para guru penulis, yaitu Ratno Bagus E.W., Abdul Rouf A., Sa’adatul Fitri. 130 DAFTAR PUSTAKA Clark, J.O.E., (2004), The Essential Dictionary of Science, Barnes & Noble Books, New York. Ikawa, M., (1997), Hyperbolic Partial Differential Equations and Wave Phenomena, Iwami Shoten Publishers, Tokyo. 131