ANALISIS INVESTASI & MANAJEMEN RISIKO BAB 14 BOND PRICES AND YIELDS (HARGA DAN IMBAL HASIL OBLIGASI) CYNTHIA NURISKA ILIAS 122 080 020 LUCKY NUGROHO 122 080 070 SEBHA HAPPY DWIYANTI 122 080 105 Dosen : Dr. AHMAD MUSLIM KARAKTERISTIK OBLIGASI Nilai Nominal (par value atau face value) Tingkat imbal hasil kupon (coupon rate) Menentukan bunga yang harus dibayar dimana pembayaran tahunan merupakan tingkat imbal hasil kupon dikalikan nilai nominal obligasi Kontrak Obligasi (bond indenture) Mencakup nilai kupon, tanggal jatuh tempo, dan nilai nominal Figur 14.1 Pencatatan penerbitan Surat Utang Pemerintah AS Kolom terakhir yang berjudul "Ask Yld" adalah tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo obligasi berdasarkan harga yang diminta oleh penerbitnya. Imbal hasil hingga jatuh tempo adalah tingkat imbal hasil rata-rata bagi investor yang membeli obligasi tersebut pada harga yang diminta oleh penerbitnya dan memegangnya hingga jatuh tempo. Figure 14.2. Pencatatan Obligasi Perusahaan Menunjukkan obligasi-obligasi perusahaan yang paling aktif diperdagangkan sebagaimana terdapat di The Wall Street Journal. Sebagian obligasi diperdagangkan di bursa resmi seperti New York Stock Exchange tetapi kebanyakan diperdagangkan di luar bursa (over-the-counter) yang terhubung dengan sistem komputer. Pada praktiknya pasar obligasi cukup "jarang" dikarenakan tidak banyak investor yang tertarik terhadap barang tertentu pada waktu tertentu. Penarikan Kembali Obligasi Perusahaan Beberapa obligasi perusahaan diterbitkan dengan hak untuk menarik kembali bagi penerbitnya, berbeda dengan obligasi pemerintah yang tidak menyertakan hak tersebut. Hak untuk menarik kembali ini memungkinkan penerbit obligasi untuk membeli kembali obligasi tersebut pada harga penarikan kembali (call price) yang telah ditentukan sebelum jatuh tempo. Obligasi yang dapat ditarik kembali biasanya mempunyai periode perlindungan atas penarikan kembali yaitu waktu di mana obligasi tersebut tidak dapat ditarik kembali. Obligasi jenis ini dinamakan obligasi yang penarikan kembalinya ditangguhkan (deferred callable bonds) Obligasi yang Dapat Dikonversi Obligasi yang dapat dikonversi (convertible bonds) memberikan hak bagi pemiliknya untuk menukarkan obligasinya dengan sejumlah saham dan perusahaan penerbit. Rasio pertukaran adalah jumlah saham yang boleh ditukarkan atas obligasi tersebut. Pemilik obligasi yang dapat dikonversi meraih untung dari naiknya harga saham perusahaan. Tetapi keuntungan ini dibayar dengan tingkat bunga dan imbal hasil hingga jatuh tempo yang lebih rendah dibandingkan obligasi biasa. Akan tetapi imbal hasil obligasi konversi yang sebenarnya bisa saja melebihi imbal hasil hingga jatuh tempo yang dijanjikan jika pilihan untuk melakukan konversi ternyata memberikan keuntungan besar Obligasi yang Dapat Dibeli Kembali Meskipun obligasi yang dapat ditarik kembali memberikan hak untuk memperpanjang atau melepas obligasinya pada suatu waktu tertentu kepada penerbit obligasi, hak ini diberikan kepada pemegang obligasi dalam obligasi yang dapat diperpanjang atau disebut juga puttable bonds. Jika tingkat bunga obligasi melebihi harga pasar maka pemilik obligasi akan memilih untuk memperpanjang umur obligasi yang mereka miliki. Jika tingkat bunga obligasi ternyata sangat rendah maka mereka akan lebih baik jika tidak memperpanjang obligasi. Si pemilik obligasi akan mencairkan pokok obligasinya dan menginvestasikannya kembali ke obligasi dengan Tingkat imbal hasil yang baru Obligasi Internasional Obligasi asing (foreign bonds) Diterbitkan oleh peminjam yang berasal dari negara selain negara di mana obligasi tersebut dijual. Obligasi tersebut diterbitkan dalam mata uang sesuai dengan negara tempat diperdagangkannya. Contoh : obligasi Yankee : Amerika Serikat. obligasi Samurai : Jepang obligasi bulldog : Inggris Obligasi Euro (Eurobonds) Diterbitkan dengan mata uang yang berbeda dengan negara tempat diperdagangkannya. Contoh : Eurodollar : Obligasi-obligasi dalam mata uang dolar yang dijual di luar Amerika Serikat (tidak hanya di Eropa) Euroyen : obligasi-obligasi dalam mata uang yen yang dijual di luar Jepang Eurosterling : obligasi-obligasi dalam mata uang pound sterling Inggris yang dijual di luar Inggris Macam Obligasi-Obligasi (1) Obligasi Tingkat Bunga Mengambang (floating-rate bonds) Tingkat bunga dari obligasi tingkat bunga mengambang terikat pada perhitungan tertentu terhadap tingkat bunga pasar. Risiko utama dari obligasi ini terletak pada kekuatan keuangan perusahaan. Hasil dari obligasi akan tersebar sepanjang umur obligasi tersebut, yang dapat berarti tahunan. Jika kesehatan keuangan perusahaan memburuk maka pengeluaran perusahaan akan lebih besar dibandingkan nilai obligasi tersebut bagi perusahaan. Dalam kasus ini maka harga obligasi akan jatuh. Jadi, tingkat bunga obligasi ini hanya memperhitungkan perubahan tingkat bunga pasar dan tidak melibatkan kondisi keuangan perusahaan. Mengambang Terbalik (inverse floaters bonds) Obligasi mengambang terbalik hampir sama dengan obligasi tingkat bunga mengambang, tetapi obligasi ini mempunyai tingkat bunga yang turun ketika tingkat bunga pasar naik. Pemegang obligasi ini akan menderita dua kali lipat ketika tingkat bunga pasar naik. Tidak hanya nilai arus kas saat ini dari obligasi tersebut turun ketika tingkat bunga naik, tetapi tingkat arus kasnya sendiri juga turun. Tentu saja para pemegang obligasi tersebut akan meraih keuntungan berlipat ketika tingkat bunga pasar turun. Macam Obligasi-Obligasi (2) Obligasi Beragunan Aset (asset-backed bonds) Menerbitkan obligasi dengan tingkat bunga yang mengikuti kinerjanya. Pendapatan dari aset-aset yang yang telah ditentukan tersebut digunakan untuk membayar utang obligasi. Sekuritas beragunan aset yang lebih umum adalah sekuritas beragunan hipotek atau sekuritas beragunan mobil atau kartu kredit. Obligasi Bencana (catastrophe bonds) Salah satu cara untuk memindahkan "risiko bencana" dari perusahaan ke pasar modal. Ini adalah cara baru bagi perusahaan untuk mendapatkan asuransi dari pasar modal terhadap kekacauan tertentu. Pemilik obligasiobligasi ini menerima kompensasi atas risiko yang mereka ambil dalam bentuk tingkat bunga yang lebih tinggi Obligasi Terindeks (indexed bonds) Memberikan pembayaran yang terpaut pada indeks pasar umum atau harga komoditas tertentu PENETAPAN HARGA OBLIGASI Dikarenakan pembayaran bunga dan pokok obligasi terjadi di masa depan maka harga yang bersedia dibayarkan oleh investor untuk hasil-hasil tersebut lebih tergantung dengan nilai dolar yang akan diterima di masa depan dibandingkan dengan nilai dolar saat ini. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi nilai sekarang dari pembayaran yang diterima pemegang obligasi akan lebih rendah. harga obligasi akan turun jika tingkat bunga pasar naik. Hal ini mengilustrasikan aturan umum yang penting pada valuasi obligasi. Jika tingkat bunga meningkat, harga obligasi harus turun karena nilai sekarang dari pembayaran obligasi didapat dengan cara diskonto pada tingkat bunga yang tinggi Figur 14.3 Hubungan terbalik antara harga obligasi dan imbal hasil Menunjukkan harga dari obligasi berjangka 30 tahun dengan tingkat bunga 8% pada berbagai kemungkinan tingkat bunga, termasuk di dalamnya tingkat bunga 8% di mana obligasi dijual pada harga nominal, dan 10% di mana obligasi dijual pada $810,71. Kurva negatif menunjukkan hubungan terbalik antara harga dan imbal hasil obligasi. Bentuk kurva menunjukkan kenaikan tingkat bunga akan berakibat penurunan harga obligasi yang lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga obligasi sebagai dampak dari penurunan atau tidak bergeraknya tingkat bunga. IMBAL HASIL OBLIGASI Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo (yield to maturity—YTM) Didefinisikan sebagai tingkat bunga yang menjadikan nilai sekarang dari pembayaran obligasi sama dengan harganya. Imbal Hasil hingga Ditarik Kembali Jika harga penarikan lebih rendah dari nilai sekarang pembayaran yang sudah terjadwal maka penerbit dapat menarik kembali obligasi dari pemegang obligasi Imbal Hasil Majemuk yang Direalisasi versus Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo Imbal hasil hingga jatuh tempo konvensional tidak akan sama dengan imbal hasil majemuk yang direalisasi. Walaupun imbal hasil majemuk yang direalisasi dapat dihitung setelah periode investasi berakhir, imbal hasil majemuk yang direalisasi tidak dapat dihitung pada periode sebelumnya tanpa adanya perkiraan mengenai tingkat bunga masa depan saat investasi kembali dilakukan. Hal ini sangat mengurangi daya tarik dari perhitungan imbal hasil yang direalisasi. Figur 14.5 Pertumbuhan dana yang diinvestasikan A. Jika pembayaran bunga sebesar $1.000 diinvestasikan kembali pada tingkat bunga 10%, maka investasi sebesar $1.000 pada obligasi tersebut akan membesar setelah 2 tahun menjadi $1.210 B. Bila imbal hasil majemuk yang direalisasi didapat dengan menghitung tingkat pertumbuhan majemuk dari dana yang diinvestasikan, dengan asumsi bahwa seluruh pembayaran bunga diinvestasikan kembali. Dengan tingkat bunga 8%, dapat membeli obligasi tersebut pada nilai nominal sebesar $1,000 dan investasinya berkembang menjadi $1.208 HARGA OBLIGASI SEPANJANG TAHUN Ketika tingkat bunga lebih rendah dibandingkan tingkat bunga pasar, pembayaran bunga saja tidak dapat memberikan imbal hasil yang cukup besar bagi investor dan mereka dapat beralih ke investasi lain di pasaran. Untuk mendapatkan imbal hasil yang cukup atas investasi tersebut, investor juga memerlukan .kenaikan harga obligasi mereka. Tentunya obligasi-obligasi tersebut harus dijual di bawah harga nominal untuk memberikan keuntungan dari kenaikan harga yang "terpatri" pada investasi tersebut. Figur 14.6 Harga sepanjang waktu dari obligasi dengan jatuh tempo 30 tahun, bunga 6,5% Harga obligasi mendekati nilai nominal karena mendekati jatuh temponya. Jika tingkat bunga labil maka garis harga akan terlihal "berliku," bergerak di sepanjang garis harga dan mencerminkan keuntungan atau kerugian dari penjualan ketika tingkat bunga naik atau turun. Tetapi pada akhirnya harga harus mencapai nilai nominal pada tanggal jatuh tempo, jadi harga dari obligasi premi akan turun sepanjang waktu sedangkan obligasi diskonto akan naik. Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo versus Imbal Hasil Periode Kepemilikan Tingkat imbal hasil hingga jatuh tempo berfluktuasi → tingkat imbal hasil obligasi juga akan berfluktuasi. Perubahan tingkat bunga pasar yang tidak diantisipasi sebelumnya akan mengakibatkan pada perubahan imbal hasil obligasi yang tidak diantisipasi juga, sehingga imbal hasil periode kepemilikan obligasi dapat berubah membaik ataupun memburuk dibandingkan dengan imbal hasil ketika obligasi pertama kali dijual. Peningkatan imbal hasil obligasi akan mengakibatkan turunnya harga obligasi, yang berarti bahwa imbal hasil periode kepemilikan akan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan imbal hasil pada awalnya. Sebaliknya, penurunan imbal hasil obligasi akan berakibat imbal hasil periode kepemilikan lebih besar dibandingkan dengan imbal hasil awal. Obligasi Berkupon Nol Obligasi ini sengaja diterbitkan dengan tingkat bunga yang rendah yang menyebabkan obligasi dijual di bawah harga nominal. Contoh ekstrem dari jenis obligasi ini adalah obligasi berkupon nol (zerocoupon bond), yang tidak memberikan bunga apa pun dan memberikan seluruh imbal hasil dalam bentuk kenaikan harga. Obligasi berkupon nol memberikan hanya satu arus kas kepada pemiliknya, yaitu pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. Imbal Hasil Setelah Pajak Otoritas pajak mengakui bahwa kenaikan harga yang "terpatri" pada obligasi diskonto seperti obligasi berkupon nol merupakan sebuah pembayaran bunga implisit bagi pemiliknya. Oleh karena itu, Direktorat Pajak Amerika Serikat (IRS) menghitung jadwal kenaikan harga untuk mewakili pendapatan bunga yang dapat dikenakan pajak sepanjang tahun paiak, walaupun aset tersebut tidak dijual atau belum jatuh tempo. Setiap keuntungan atau kerugian yang berasal dari perubahan tingkat bunga pasar diperlakukan sebagai keuntungan atau kerugian modal seperti jika obligasi tersebut dijual pada tahun pajak tersebut. Figure 14.7 Harga obligasi berkupon nol Harga obligasi berkupon nol berjangka 30 tahun sepanjang tahun dengan imbal hasil hingga jatuh tempo sebesar 10%. Harga sama dengan 1.000/(1,10)r, di mana f adalah waktu hingga jatuh tempo Faktor Penentu Keamanan Obligasi •Rasio cakupan (coverage ratio) •Rasio pengungkit (leverage ratio) •Rasio likuiditas (liquidity ratio) •Rasio profitabilitas (profitability ratio) •Rasio arus kas terhadap utang (cash flow-to-debt ratio) Figure 14.9 Analisis Diskriminan Kontrak Obligasi Sebuah obligasi diterbitkan dengan suatu kontrak (indenture), yaitu kontrak antara pihak penerbit dan pemilik obligasi. Salah satu bagian dari kontrak tersebut adalah serangkaian pembatasan yang melindungi hak-hak pemegang obligasi. Pembatasan tersebut termasuk bagian atas agunan, dana pelunasan, kebijakan dividen, dan peminjaman yang akan datang. Perusahaan penerbit menyetujui perjanjian protektif tersebut untuk dapat memasarkan obligasinya kepada investor yang peduli atas keamanan obligasi yang diterbitkan. Dana pelunasan tersebut dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut : 1. Perusahaan dapat membeli persentase tertenlu dari obligasi yang beredar di pasar tiap tahunnya 2. Perusahaan dapat membeli persentase tertentu dari obligasi yang beredar pada harga penarikan khusus yang terhubung dengan ketersediaan dana pelunasan. Perusahaan mempunyai pilihan untuk membeli obligasinya pada harga pasar atau harga dana pelunasan, mana pun yang lebih rendah. Untuk mengalokasikan tanggung jawab dana pelunasan secara adil terhadap seluruh pemegang obligasi, maka obligasi-obligasi yang terpilih untuk ditarik kembali ditentukan secara acak berdasarkan nomor seri obligasi. Hal –hal yang dapat melindungi pemegang obligasi : • Subordinasi Utang Berikutnya • Klausul subordinasi (subordination clauses) / "me-first rule" (aturan saya duluan) • Pembatasan Dividen • Agunan (collateral) : * obligasi hipotek (mortgage bond) * obligasi perwalian agunan (collateral trust bond) * obligasi kewajiban peralatan (equipment obligation bond) Imbal Hasil hingga Jatuh Tempo dan Risiko Gagal Bayar Untuk mengompensasikan kemimgkinan terjadinya gagal bayar, obligasi perusahaan haruslah menawarkan premi gagal bayar (default premium). Pola dari premi gagal bayar yang ditawarkan oleh obligasi berisiko terkadang disebut sebagai struktur risiko tingkat bunga (risk structure of interest rates). Figur 14.11 Imbal hasil obligasi jangka panjang 1954-2003 Menunjukkan imbal hasil hingga jatuh tempo dari obligasi-obligasi yang berbeda peringkat risikonya sejak tahun 1954 dan obligasiobligasi sampah sejak tahun 1986. Anda dapat melihat bukti yang jelas dari premi risiko kredit atas imbal hasil yang dijanjikan di sini. THANK YOU