Kebaktian Persekutuan Tubuh Kristus dalam rangka memperingati

advertisement
Kebaktian Persekutuan Tubuh Kristus
dalam rangka memperingati
70 tahun Pengajaran Tabernakel
Kartika Graha Malang, 14-16 Juni 2006
Pembicara: Pdt. Jusak Widjaja Hendra
Kebaktian Pembukaan
Rabu sore, 14 Juni 2006
Pengantar
Puji Tuhan, biarlah damai sejahtera dan bahagia Tuhan selalu dilimpahkan bagi kita.
Ucapan syukur, hormat mulia hanya bagi Tuhan yang sudah memungkinkan kita bersama
datang di tempat ini dalam Kebaktian Persekutuan Tubuh Kristus dalam rangka memperingati
70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan/ diilhamkan oleh Tuhan kepada Bapak
Pdt. van Gessel pada tahun 1935.
Tepatnya sudah 71 tahun (1935-2006), tapi saya baru memberanikan diri untuk memperingati
pada tahun ini. Sebenarnya tepatnya pada tahun lalu (2005), karena tidak ada yang memperingati,
saya memberanikan diri di tahun ini untuk memperingati Pengajaran Tabernakel yang ke 70
tahun sebab saya melihat hubungan Tabernakel dengan angka 70 sangat dahsyat.
Sekilas tentang Pengajaran Tabernakel
Sebenarnya sudah banyak buku yang bertemakan tabernakel yang sudah diterbitkan sebelum
Pdt. van Gessel menerima wahyu Pengajaran Tabernakel dari Tuhan, antara lain:
- The Spiritual Meaning of The Tabernacle oleh Rev. Yohanes de Heer (1907)
- Buku karangan Dr. Kohlbrugge (1857)
- dll
Tapi saya baca dari buku aslinya Pdt. van Gessel, dituliskan ‘terlepas (tidak dipengaruhi)
dari buku-buku tersebut maupun buku-buku lain’, Pdt. van Gessel menerima wahyu Pengajaran
Tabernakel dari Tuhan, seperti yang dilihat oleh Musa di Gunung Sinai.
Pada tahun 1935, Pdt. van Gessel bersama kurang lebih 40 orang hamba Tuhan berdoa puasa
di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Sesudah berpuasa, Pdt. van Gessel membaca Injil Yohanes
1:14
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
Sebelumnya, Pdt. van Gessel sudah berulang kali membaca ayat ini: “Firman itu telah menjadi
manusia dan diam di antara kita …”.
Tapi setelah doa puasa di Pacet, beliau dalam urapan Roh Kudus membaca agak berbeda,
bukan lagi “diam di antara kita” tapi lebih mendalam “bertabernakel di antara kita”. Dalam
bahasa aslinya (bahasa Yunani): ‘skenoo’ artinya bertabernakel.
Jadi Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, Yesus bertabernakel di antara kita.
Istilah ‘Yesus bertabernakel’ artinya seluruh tabernakel ada dalam pribadi Yesus sehingga
pribadi Yesus merupakan wujud nyata dari tabernakel yang menjadi lembaga dalam bentuk
manusia.
Dari ayat inilah Pdt. Van Gessel mendapatkan wahyu Pengajaran Tabernakel yang sudah
bertahan dan berkembang sampai sekarang (kurang lebih 70 tahun) bahkan terus sampai
Tuhan Yesus datang kedua kali.
Jadi tidak perlu ragu tentang Pengajaran Tabernakel sebab tabernakel itu adalah pribadi Yesus
sendiri. Kita mempelajari tabernakel sama dengan mempelajari pribadi Yesus.
Inilah sekilas tentang Pengajaran Tabernakel.
Sekarang kita masuk dalam Pengajaran Tabernakel.
Ibrani 8: 5
8:5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama
seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,”
demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah
ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
Ini pelayanan yang dikaitkan dengan tabernakel. Sejak dulu pada jaman Israel, waktu Musa
membangun tabernakel jasmani, ibadah mereka diatur dalam tabernakel. Tabernakel secara
jasmani yang dibangun Musa sudah hancur. Sekarang yang ada adalah Pengajaran Tabernakel
yang mengajarkan ibadah dan pelayanan yang berkenan kepada Tuhan.
Keluaran 25: 8-9
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengahtengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan
sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.”
Dulu Musa membuat tabernakel jasmani menurut contoh/ teladan dari Tuhan, dari Surga.
Sekarang artinya ibadah dan pelayanan kita harus sesuai contoh/ teladan/ pola tabernakel,
pola kerajaan Surga. Jangan menggunakan pola yang lain sebab arah ibadah pelayanan kita
menuju kerajaan Surga.
Kalau ibadah pelayanan menurut pola Pengajaran Tabernakel/ pola kerajaan Surga, hasilnya:
1. Ada suasana Surga
Tidak perlu kita menciptakan suasana sukacita yang lain dalam gereja untuk menarik
jemaat. Jika menurut pola kerajaan Surga, pasti ada suasana Surga sehingga jemaat tidak
bosan untuk beribadah dan gembala tidak bosan dalam menggembalakan.
2. Tidak akan goncang
Sekali pun semua di dunia akan goncang, kita tidak akan goncang seperti kerajaan Surga
tidak pernah goncang. Kita tetap teguh di dalam Tuhan.
3.
Tuhan diam/ hadir di tengah sidang jemaat, ada kemuliaan Tuhan.
Imamat 26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak
akan muak melihat kamu.
Kalau tidak ada pola tabernakel/ kerajaan Surga dalam ibadah pelayanan, maka Tuhan
menjadi muak, Tuhan tidak hadir di tengah sidang jemaat.
Dalam ibadah pelayanan, jangan ikut-ikutan contoh dari dunia, karena dunia ini sedang
binasa. Sekarang ini banyak gereja Tuhan justru membawa contoh dunia ke dalam gereja,
misalnya: cara berpakaian, model rambut, cara menyanyi, topik khotbah, sampai ikatan
yang terakhir yaitu bisnis dunia. Seperti dulu Bait Allah yang terakhir di Yerusalem,
kehilangan kemuliaan Tuhan sebab ada jual beli. Gereja dijadikan bisnis, tidak ada nilai
tahbisan, mencari keuntungan dalam gereja. Akibatnya kehilangan kemuliaan Tuhan
(Shekinah Glory) dan tidak bisa mencapai kemuliaan Surga.
Musa membuat Tabernakel supaya Tuhan diam di tengah umatNya. Jadi tujuan utama dari
Tuhan dalam ibadah pelayanan adalah supaya Dia diam/ tinggal di antara umatNya.
Sekarang, tempat apa yang harus kita buat untuk bisa menampung pribadi Tuhan, supaya
Tuhan diam di tengah umatNya?
Yesaya 66: 1-2a
66:1. Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kakiKu; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan
menjadi perhentian-Ku?
66:2 Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi?
demikianlah firman TUHAN.
Ternyata manusia tidak mampu membuat tempat/ kediaman bagi Tuhan yang bisa
menampung pribadi Tuhan. Tuhan sendiri yang membuat tempat supaya Dia bisa berdiam
di antara kita.
Prosesnya:
1. Tuhan menciptakan langit dan bumi
Kejadian 1: 1-2
1:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Sebelum diciptakan, keadaan bumi adalah kosong, tidak berbentuk/ campur baur dan
gelap.
Sesudah Tuhan menciptakan bumi, maka bumi menjadi baik.
Namun sesudah bumi tercipta dengan baik, Tuhan belum berhenti mencipta, berarti
bumi ini tidak bisa menampung pribadi Tuhan, bumi bukanlah tempat Tuhan berdiam
sebab dalam Yesaya 66:1, bumi hanya sebagai tumpuan kaki Tuhan.
2. Tuhan menciptakan manusia yang segambar dengan Tuhan.
Ternyata inilah tempat Tuhan bisa berdiam di antara kita, yaitu
kehidupan kita.
1 Korintus 3: 16
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan
bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Tetapi sayang, manusia jatuh dalam dosa sehingga kehilangan
kemuliaan/ gambar Tuhan = telanjang.
Manusia berdosa/ telanjang, keadaannya seperti bumi sebelum
diciptakan: kosong (tidak puas), campur baur dengan dosa (tidak
punya bentuk kebenaran), gelap (gelisah, stress, tidak ada masa
depan).
Seperti bumi yang belum diciptakan tidak bisa ditempati manusia,
demikian juga manusia berdosa/ telanjang tidak bisa ditempati Tuhan.
Sebab itu, dulu Musa diperintahkan untuk membangun tabernakel
supaya Tuhan diam di antara umatNya [Keluaran 25:8-9].
Sekarang, Pengajaran Tabernakel membangun/ membentuk manusia
berdosa/ telanjang menjadi tempat tinggalnya Tuhan.
Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:
a.
Halaman, menunjuk daerah kebenaran
b.
Ruangan Suci, daerah kesucian
c.
Ruangan Maha Suci, daerah kesempurnaan
Pengajaran Tabernakel membentuk, mengisi dan memberi terang kepada kehidupan
manusia yang berdosa (yang tidak berbentuk, kosong dan gelap), sebagai berikut:
1. Memberi bentuk kebenaran: benar seperti Yesus benar [Halaman]
1 Yohanes 3: 7
3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa
yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
Orang berdosa menjadi benar, prosesnya: mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama,
diampuni dan dibenarkan oleh darah Yesus, diberi bentuk kebenaran.
Orang yang berdosa tapi tidak mau mengaku dosa, bahkan menyalahkan orang lain,
hidupnya kosong (tidak ada firman), tidak punya bentuk kebenaran.
1 Yohanes 1: 10
1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia
menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Jika hamba Tuhan tidak mau mengaku dosa, malah menyalahkan orang lain, kosong,
tidak punya pembukaan firman, jemaat akan menderita. Rasul Yohanes sangat sedih
hatinya karena kitab yang termeterai. Lebih sedih dari tidak ada beras/ tidak ada uang,
lebih sedih dari apa pun jika tidak ada pembukaan firman, kosong.
Jika sudah ada bentuk kebenaran, maka Pengajaran Tabernakel mengisi hidup itu dengan
iman.
Roma 1: 17
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin
kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Praktek memiliki iman:
a. Hidup bergantung dari firman Tuhan, dari iman.
Buktinya: bisa mengembalikan perpuluhan.
Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati Tuhan, kita hidup dari
Tuhan.
b. Tidak berbuat dosa lagi
Tidak mengulangi dosa, sampai suatu waktu tidak dapat berbuat dosa, benar
seperti Yesus benar.
1 Yohanes 3: 9
3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.
2.
Memberi bentuk kesucian: suci seperti Yesus suci [Ruangan Suci]
1 Petrus 1: 15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Jalannya yaitu lewat mau disucikan oleh firman pengajaran, firman yang lebih tajam
dari pedang bermata dua.
Ibrani 4: 12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata
dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala
sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan
pertanggungan jawab.
Firman pengajaran menyucikan mulai dari hati dan pikiran (meja hati manusia).
Markus 7: 21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan,
(2)pencurian, (3)pembunuhan,
7:22 (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri
hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Kalau meja hati sudah disucikan dari 12 kekotoran/ keinginan dosa lewat pengajaran
tabernakel, maka akan diisi dengan 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing
6 buah (Meja Roti Sajian).
6 6 menunjuk 66 buku dalam Alkitab, pembukaan rahasia firman.
Jika sudah ada bentuk kesucian, maka Pengajaran Tabernakel mengisi hidup itu dengan
pengharapan.
Sampai pengharapan tertinggi yaitu menjadi sama mulia dengan Yesus, tidak bercela, suci
seperti Yesus suci.
1 Yohanes 3: 2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum
nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan
diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Praktek memiliki pengharapan: tekun
Roma 8: 25
8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan
tekun.
Ada 2 pengertian ketekunan:
§ Ketekunan dalam penggembalaan (3 macam ibadah pokok)
Kisah Rasul 2: 41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Dulu tabernakel Musa, di Ruangan Suci terdapat 3 macam alat: pelita emas, meja roti
sajian dan mezbah dupa emas.
Di jaman gereja hujan awal menunjuk 3 macam ketekunan:
1) Pelita Emas
: ketekunan dalam persekutuan
2) Meja Roti Sajian
: ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti
3) Mezbah Dupa Emas
: ketekunan dalam doa
Sekarang di jaman gereja hujan akhir menjadi ketekunan dalam 3 macam
ibadah:
1) Pelita Emas
: ketekunan dalam kebaktian umum
2) Meja Roti Sajian
: ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan
3) Mezbah Dupa Emas
:
perjamuan suci
ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan
Kebaktian umum termasuk kebaktian persekutuan, merupakan tempat persemaian
yang paling subur untuk menabur benih-benih karunia Roh Kudus. Jadi jangan hanya
bersekutu untuk mendapatkan uang, dll. Persekutuan harus didorong oleh firman
pengajaran yang benar.
Jika firman pengajarannya tidak benar maka karunianya tidak benar, pelayanannya
palsu, penyembahannya palsu.
Inilah kehidupan yang punya pengharapan dan bisa diharapkan yaitu kehidupan
yang tekun dalam penggembalaan, 3 macam ibadah pokok.
Tugas gembala bukan beranak domba. Jika gembala memaksa beranak domba,
berarti domba orang lain yang diambil. Yang benar, domba beranak domba. Tugas
gembala adalah membawa domba ke kandang penggembalaan. Jika sudah di kandang,
diberi makan roti (meja roti sajian), diberi minum Roh Kudus (pelita emas), diberi
udara (mezbah dupa emas), domba pasti bertumbuh dan bertambah banyak.
§
Ketekunan dalam penderitaan tanpa dosa.
Yakobus 5: 7, 10-11
5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar
sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi
yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah
bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu
apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan
maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Untuk mencapai kesempurnaan harus lewat percikan darah, sengsara
tanpa dosa. Hanya orang yang punya bentuk kesucian dan punya isi
pengharapan yang bisa tekun dan sabar menghadapi penderitaan tanpa
dosa. Maka kehidupan tersebut akan mendapat kasih sayang Tuhan,
seperti Ayub yang dipulihkan 2 kali lipat, secara jasmani dan rohani.
Inilah kehidupan yang punya bentuk kesucian dan punya pengharapan untuk
menjadi sama suci dengan Tuhan.
3.
Memberi bentuk kesempurnaan [Ruangan Maha Suci]
Matius 5: 48
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di
sorga adalah sempurna.”
Jalan untuk menunju kesempurnaan adalah lewat pembaharuan, keubahan
hidup.
Jika ada bentuk kesempurnaan, maka Pengajaran Tabernakel mengisi dengan
kasih yang sempurna/ kasih Mempelai.
Praktek memiliki kasih:
a. Ada kesatuan dengan Tuhan dan sesama.
Mulai dengan sesama dalam nikah, dalam penggembalaan.
Kolose 3: 14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
b. Menyempurnakan = mengubahkan hidup kita.
Ini sama dengan terang kemuliaan (Shekinah Glory) yaitu keubahan
hidup, dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Hidup yang diubahkan oleh kasih, prakteknya: taat dengar-dengaran.
Ini adalah permulaan keberhasilan dalam hidup kita.
Jika kita dalam kegelapan, ketakutan, kegagalan, biar Pengajaran
Tabernakel menyinari kita, kita bisa taat dengar-dengaran, ada
keberhasilan.
Jika kita taat, terang itu terus bersinar sampai suatu waktu, jika Yesus
datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan
Tuhan, segambar dengan Tuhan, Tuhan diam bersama kita.
Filipi 3: 20-21
3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga
kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa
dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat
menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
Roma 8: 31-32
8:31. Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah
di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala
sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Jika Allah diam bersama kita, hasilnya:
1. Kuasa pertolongan dan kemenangan dari Tuhan atas musuh-musuh, atas masalah-masalah
yang sedang kita hadapi.
2. Tuhan mampu memberikan segala sesuatu yang menjadi keperluan kita di dalam Korban
Kristus.
3. Kita akan bertemu Tuhan muka dengan muka.
1 Korintus 13:12-13
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri
dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang
paling besar di antaranya ialah kasih.
Kalau ada iman, pengharapan dan kasih, suatu waktu kita akan bertemu muka dengan
muka dengan Tuhan, Yesus di dalam kita, kita diam di dalam Dia selama-lamanya.
Kebaktian Kaum Pria
Kamis pagi, 15 Juni 2006
Kita memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan/ diilhamkan oleh Tuhan
kepada Pdt. van Gessel (alm) pada tahun 1935. Pengajaran Tabernakel ini bukan merupakan
hasil studi tapi diwahyukan/ diilhamkan oleh Tuhan, bahkan dalam salah satu tulisan Pdt. In
Yuwono, disebutkan Pengajaran Tabernakel merupakan penglihatan dari Tuhan, seperti Musa
yang melihat tabernakel di atas gunung.
Di atas gunung Sinai, Musa menerima 2 hal yaitu tabernakel dan dua loh batu
Keluaran 24:12
24:12. TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan
tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah,
yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.”
Tabernakel dan dua loh batu yang jasmani sudah hancur, yang ada sekarang dalam arti rohani
adalah pengajarannya, yaitu:
1. Tabernakel
: Pengajaran Tabernakel yang sentralnya adalah melakukan kehendak Tuhan.
Dalam terjemahan lama, Tuhan memerintahkan Musa membuat tabernakel: “hendaklah
kau buat…”.
Tidak boleh berbeda sedikit pun, harus sama persis sesuai kehendak Tuhan.
Istilah Pdt. Totaijs, Pengajaran Tabernakel harus persis, tidak boleh ditambah, dikurangi
atau diubah karena merupakan kehendak Tuhan.
2. Dua loh batu : Pengajaran Mempelai yang sentralnya adalah kasih Allah.
Dua pengajaran ini tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan.
Tabernakel tanpa 2 loh batu sama dengan kosong. Pengajaran Tabernakel tanpa kasih sama
dengan kosong. Dalam 1 Korintus 13, apa saja tanpa kasih adalah kosong, tidak ada artinya.
Sebaliknya, tanpa tabernakel maka dua loh batu mau diletakkan dimana? Mustahil. Demikian
pula Pengajaran Mempelai tanpa kehendak Allah adalah mustahil.
Jadi, kedua pengajaran ini tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan. Jika disatukan, keduanya
disebut Pengajaran Tabernakel dalam terang mempelai atau Pengajaran Mempelai dalam terang
tabernakel. Ini yang dicetuskan oleh Pdt. In Yuwono sebagai Kabar Mempelai.
Pada tahun 1982, pengajaran ini dibawa ke Filipina. Saat itu diproklamirkan sebagai Kabar
Mempelai Internasional.
Kabar Mempelai mempersiapkan gereja Tuhan untuk menjadi mempelai wanita Tuhan. Banyak
sebutan untuk gereja Tuhan tapi di kitab Wahyu sebutan terakhir adalah mempelai wanita.
Dalam tabernakel digambarkan sebagai tabut perjanjian.
Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian:
1. Tutup pendamaian, dari emas murni, menunjuk Allah Tritunggal dalam wujud pribadi
Yesus sebagai mempelai laki-laki Surga. Tutup menunjuk Yesus, 2 kerub menunjuk
Allah Bapa dan Allah Roh Kudus.
2. Peti dari kayu penaga (hitam, keras, bergetah, menunjuk manusia berdosa) yang
disalut emas murni, menunjuk gereja Tuhan yang disalut tabiat Illahi menjadi mempelai
wanita Tuhan.
Untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, ada proses/ ukurannya yang kita pelajari dari tabut
perjanjian.
Keluaran 25:10
25:10. “Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya,
satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Ukuran tabut perjanjian: panjang = 2,5 hasta; lebar = 1,5 hasta; tinggi = 1,5 hasta.
Dari ukuran ini, kita mendapatkan 3 hal (3 ukuran) untuk menjadi mempelai wanita Tuhan.
1. Dasar/ alas
Untuk menjadi mempelai wanita, harus punya dasar.
Kita pelajari dari luas alas tabut
= panjang x lebar
=
2,5 x 1,5
=
5/2 x 3/2
(5 x 3)
=
4
Angka 4 menanggung angka 5 dan angka 3.
a. Angka 4 menanggung angka 5
Angka 4 menunjuk 4 Injil
Angka 5 menunjuk 5 luka Yesus yang utama untuk penebusan: 2 di tangan, 2 di
kaki, 1 di lambung
Artinya: Injil yang memberitakan tentang Yesus yang disalibkan, disebut Injil
Keselamatan
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran,
yaitu Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Injil keselamatan untuk membawa orang berdosa supaya diselamatkan: percaya Yesus,
bertobat, dibaptis air, dibaptis Roh Kudus.
Injil keselamatan disebut juga kabar baik.
Amsal 25:25
25:25. Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik
dari negeri yang jauh.
b.
Angka 4 menanggung angka 3
Angka 4 menunjuk 4 Injil
Angka 3 menunjuk Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus dalam kemuliaan
sebagai mempelai laki-laki Surga
Artinya: Injil yang memberitakan tentang Yesus dalam kemuliaan sebagai mempelai
laki-laki Surga yang akan datang kedua kali.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Injil tentang kemuliaan Kristus disebut Kabar Mempelai, firman pengajaran.
Kabar Mempelai merupakan milik semua gereja yang berpegang pada firman dalam
Alkitab sebab semuanya tertulis dalam Alkitab.
Firman penginjilan dan firman pengajaran merupakan dasar untuk menjadi mempelai wanita
Tuhan.
2.
Proses
Proses untuk menjadi mempelai wanita Tuhan, kita pelajari dari dinding/ sisi tabut.
Ada 3 proses:
a. Kita lihat dari panjang 2,5 hasta = 5/2
Angka 5 menunjuk korban Kristus, kematian Tuhan
Angka 2 menunjuk bersama-sama/ berdua
Artinya: pengalaman kematian bersama Yesus.
Kolose 3:3
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan
Kristus di dalam Allah.
Pengalaman kematian bisa berbeda-beda bentuknya antara masing-masing orang namun
prakteknya harus sama yaitu diam dan tenang.
Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya
terletak kekuatanmu.”
- Diam
: berdiam diri, memeriksa diri sendiri.
Seringkali dalam pengalaman kematian kita cenderung menyalahkan orang lain,
akan hancur.
Yang benar, dalam pengalaman kematian, kita memeriksa diri.
Jika kita salah, harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, dosa dipaku di
kayu salib, kita diampuni dan jangan berbuat dosa itu lagi, bertobat (berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada Allah).
Jika tidak salah, berarti kita sedang mengalami percikan darah.
- Tenang
: menguasai diri.
1 Petrus 4:7
4:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Dalam pengalaman kematian, yang harus dikuasai adalah kecenderungan untuk
berharap orang lain. Sering dalam pengalaman kematian, kita melupakan Yesus
dan berharap orang lain.
Jika kita bisa menguasai diri, tidak berharap orang lain maka kita bisa berdoa,
mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Diam dan tenang bagaikan mengulurkan 2 tangan kepada Tuhan, maka tangan Tuhan
juga akan diulurkan sebagai kekuatan untuk menolong kita, menyelesaikan masalah.
Ini sudah Tuhan praktekkan, saat perahu murid-murid menghadapi angin dan gelombang,
Tuhan berkata: “Diam dan tenang!”, maka angin ribut dan gelombang pun reda. Jika
tidak diam dan tenang, akan cepat tenggelam.
Jika kita diijinkan menghadapi pengalaman kematian bersama Tuhan, ada 2 keuntungan
yaitu:
- kita bisa melihat kuasa pertolongan Tuhan sehingga kita bisa bersaksi
b.
kita mengalami keubahan hidup, diproses untuk menjadi mempelai wanita
Tuhan
Kita lihat dari lebarnya 1,5 hasta = 3/2
Angka 3 menunjuk kebangkitan, Yesus bangkit pada hari ke 3
Angka 2 menunjuk bersama-sama/ berdua
A r t i n y a p e n g a l a m a n k e b a n g k i t a n b e r s a m a Tu h a n . P r a k t e k n y a :
1) Mencari perkara di atas, dimana Yesus duduk disebelah kanan Allah Bapa
sebagai Imam Besar, ini menunjuk ibadah pelayanan.
Kolose 3:1-2
3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Mencari perkara di atas artinya setia dalam tahbisan dan ibadah pelayanan.
Terutama rekan-rekan gembala, harus setia dalam penggembalaan. Jangan
karena mencari perkara di bawah/ perkara jasmani, sampai meninggalkan
penggembalaan. Jika tidak setia, tidak akan mengalami pengalaman kebangkitan.
2) Hidup dalam kebenaran.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan
dibangkitkan karena pembenaran kita.
Jika setia dan benar, bagaikan memiliki ikat pinggang.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang
tetap terikat pada pinggang.
Kegunaan ikat pinggang:
1) supaya pelayanan kita memuaskan Tuhan
Lukas 17:7-8
17:7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak
atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah
ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah
makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan
dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Jangan menuntut sesuatu dalam pelayanan.
Melayani dengan berikat pinggang sama dengan memberi Yesus makan dan
minum, memuaskan Yesus.
Hasilnya: kita akan dipuaskan Tuhan dan urusan makan minum adalah
urusan Tuhan.
2) untuk merapikan
Jika kita setia dan benar, hidup kita (nikah, pelayanan, dll) akan rapi dan teratur.
c.
Kita lihat dari tingginya 1,5 hasta = 3/2
Angka 3 menunjuk Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus sebagai mempelai
dalam kemuliaan.
Angka 2 menunjuk bersama-sama
Artinya: pengalaman kemuliaan bersama Yesus.
Kolose 3:4
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Praktek kemuliaan adalah pembaharuan. Dalam tabernakel sama dengan proses
penyalutan kayu penaga yang hitam, keras bergetah, disalut luar dan dalam dengan
emas murni.
Proses pembaharuan mulai dengan mematikan yang lama:
- mematikan 6 perbuatan dosa (di luar/ lahiriah)
Kolose 3:5-7
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu
(1)percabulan, (2)kenajisan, (3)hawa nafsu, (4)nafsu jahat dan juga
(5)keserakahan, yang sama dengan (6)penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang
durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di
dalamnya.
- mematikan 6 tabiat dosa (di dalam/ batin)
Kolose 3:8-9
3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah, (2)geram,
(3)kejahatan, (4)fitnah dan (5)kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling (6)mendustai, karena kamu telah menanggalkan
manusia lama serta kelakuannya,
Selama masih ada dusta, berarti semua perbuatan dan tabiat dosa masih belum
dimatikan, masih tetap kayu penaga, tidak bisa diubahkan.
Setelah mematikan yang lama, baru ada pembaharuan.
Kolose 3:10-14
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk
memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau
orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi
Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah (1)belas kasihan, (2)kemurahan, (3)kerendahan hati,
(4)kelemahlembutan dan (5)kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan (6)ampunilah seorang akan
yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti
Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah (7)kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Kita disalut luar dan dalam dengan emas/ 7 tabiat Yesus yang sempurna sampai kita
menjadi mempelai wanita Tuhan, sama mulia dengan Tuhan.
3.
Penyelesaian
Kita pelajari dari luas dinding tabut
= ( 2.panjang + 2.lebar ) x tinggi
= ( 2 . 2,5 + 2 . 1,5 ) x 1,5
= (
5 +
3 ) x 3/2
=
8
x 3/2 = 12
Angka 12 menunjuk Yerusalem Baru, mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 21:12, 14, 2
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di
atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua
belas suku Israel.
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua
belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Yerusalem Baru, kota mempelai = mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Hanya mempelai wanita Tuhan yang masuk kota Yerusalem Baru.
Proses penyelesaiannya adalah lewat persekutuan.
Yohanes 15:1-2
15:1. “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang
berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
Untuk terciptanya persekutuan tubuh Kristus yang benar, dimulai dengan mencari pokok
anggur yang benar yaitu Yesus/ firman pengajaran yang benar [Yohanes 1:1, 14].
Persekutuan sama dengan makan bersama dari sari-sari pokok. Dalam Yohanes 15, ada
3 macam persekutuan:
1) persekutuan carang dengan carang [ay 9-17]
2) persekutuan carang dengan pokok [ay 1-8]
3) persekutuan carang dengan dunia [ay 18-27]
Kita akan membahas yang pertama dan kedua saja.
1) Persekutuan carang dengan carang, yaitu persekutuan dengan sesama dalam tubuh
Kristus.
Yohanes 15:12
15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti
Aku telah mengasihi kamu.
Saling mengasihi, prakteknya: jangan berhutang apa-apa, terutama hutang dosa.
Roma 13:8-9
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah
kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah
memenuhi hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan
mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
Saling mengasihi mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan sampai
antara kafir dan Israel.
Hari-hari ini harus kita gunakan untuk melunaskan hutang-hutang dosa lewat saling
mengaku dan saling mengampuni.
Yang merusak hubungan carang dengan carang adalah apabila sudah berdosa, tidak
mengaku malah menyalahkan orang lain.
Biar carang yang keras ditetesi darah Yesus sehingga bisa melembut, bisa mengaku
dosa sehingga terjadi kesatuan.
2) Persekutuan carang dengan pokok yaitu persekutuan tubuh dengan kepala (dihubungkan
dengan leher). Praktek hubungan tubuh dengan kepala (leher) yaitu:
- penundukan, taat dengar-dengaran.
- hubungan kesucian. Jika carang melekat pada pokok, akan dibersihkan/ disucikan.
- hubungan penyembahan
Lewat penyembahan, kita mengalami kasih Allah/ kasih mempelai.
1 Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan
menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Jika tangan/ perbuatan suci, hati suci dan mulut suci [Mazmur 24:3-4], kita bisa
menyembah Tuhan dan kita akan mengalami kasih mempelai.
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau
pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang
hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Kita mutlak membutuhkan kasih Allah sebab posisi kita di akhir jaman seperti domba
sembelihan, tidak berdaya. Dalam Wahyu 19 digambarkan seperti wanita yang hendak
melahirkan.
Jika kita merasa kuat/ mampu, kita tidak akan pernah merasakan kasih Allah.
Jika kita merasa hanya tanah liat belaka, tidak mampu, tidak layak, tidak berdaya, kita
akan mengalami kasih Allah.
Kegunaan kasih Allah:
a. Membuat kita tetap bertahan, melekat pada Tuhan sekali pun menghadapi penderitaan,
dll.
Kita tidak kecewa/ putus asa, tetap mengasihi Tuhan, tidak terpisah dari Tuhan.
Seringkali kita diijinkan mengalami sengsara/ penderitaan, maksud Tuhan adalah
supaya kita berharap pada Tuhan saja, melekat pada Tuhan, mengasihi Tuhan saja.
Tuhan tidak mau orang lain campur tangan. Dalam 2 Samuel 6, waktu tabut
perjanjian diangkut dengan pedati, lembunya tergelincir karena tabut perjanjian
tidak dipikul. Ini yang seringkali salah dalam pemberitaan Kabar Mempelai, tidak
mau memikul tetapi mencari yang enak bagi daging (naik pedati), misalnya mencari
yang gratis, dll; akibatnya sering tergelincir.
Saat tergelincir, Uza mengulurkan tangan untuk memegang tabut supaya tutupnya
tidak terpisah dari peti, akibatnya mati. Tuhan tidak mau campur tangan orang lain,
Tuhan cemburu. Jika berharap orang lain, ada campur tangan orang lain, akan
hancur, mati.
Dalam pekabaran Kabar Mempelai, Tuhan rindu kita melekat pada Tuhan, berharap
sepenuh kepada Tuhan, mengasihi Tuhan, bertahan bersama Tuhan. Kasih Tuhan
tidak pernah bergeser sedikit pun dari hidup kita, seperti tutup dengan peti perjanjian.
b.
Membuat kita menyerang/ mengalahkan musuh, menjadikan kita lebih dari pemenang.
Kalau pemenang, berarti kita kuat menang melawan musuh yang lemah.
Lebih dari pemenang, artinya:
- kita tidak berdaya seperti domba sembelihan tapi bisa menang menghadapi
musuh/ kekuatan yang lebih dahsyat oleh karena kasih Allah yang berperang
ganti kita.
- seperti jemaat Laodikia.
Ada 7 pemenang dalam kitab Wahyu.
Jemaat Laodikia dalam kejatuhan, hanya seperti muntah (paling najis, jahat),
tidak berharga namun diangkat paling tinggi sampai di tahta Allah.
Wahyu 3:20-21
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku
di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersamasama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Tuhan sedang mengetok hati kita. Jika kita mau mengaku apa adanya, kasih Tuhan
mampu membuat kita bertahan, memberi kemenangan untuk menyelesaikan
semuanya bahkan kasih Tuhan mampu mengangkat kita sampai di tahta Allah.
Kamis sore, 15 Juni 2006
Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima 2 hal yaitu tabernakel dan 2 loh batu.
Keluaran 24:18
24:18 Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah
ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.
Pasal 25 berisi petunjuk untuk mendirikan tabernakel.
Sesudah menerima tabernakel, Musa menerima 2 loh batu.
Keluaran 31:18
31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di
gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Keluaran 24:12
24:12. TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan
tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan
perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka.”
Musa menerima tabernakel dan 2 loh batu untuk diajarkan kepada bangsa Israel.
Sekarang tabernakel dan 2 loh batu secara jasmani sudah hancur, tetapi yang tetap ada
sampai sekarang adalah pengajarannya yaitu:
1.
Pengajaran Tabernakel, sentralnya adalah melakukan kehendak Allah.
Kehendak Allah tidak pernah berubah, oleh sebab itu Pengajaran Tabernakel tidak
boleh diubah.
2. Pengajaran Mempelai, sentralnya adalah kasih Allah.
Dua pengajaran ini tidak bisa dipisahkan, jika disatukan disebut Pengajaran Mempelai dalam
terang tabernakel yang diproklamirkan oleh Pdt. In Yuwono sebagai Kabar Mempelai.
Matius 11:1
11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana
untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Ada 2 bentuk pemberitaan firman Tuhan, seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri:
1. Memberitakan Injil: pemberitaan firman penginjilan
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga—karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu
Injil keselamatanmu—di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Oleh Rasul Paulus diistilahkan sebagai Injil keselamatan yaitu firman yang memberitakan
kedatangan Yesus yang pertama kali untuk menyelamatkan orang berdosa.
Firman penginjilan ditujukan kepada orang berdosa supaya percaya kepada Yesus dan
diselamatkan.
Ini merupakan amanat Tuhan Yesus.
Kisah Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi.”
Disebut juga kegerakan Roh Kudus hujan awal. Arahnya: Yerusalem, Yudea, Samaria
sampai ke ujung bumi. Sebenarnya firman ini hanya untuk bangsa Israel, namun karena
sebagian Israel menolaknya, maka diberitakan kepada bangsa kafir sampai ke ujung
bumi. Menurut peta penginjilan Pdt.Billy Graham, ujung bumi adalah Papua.
2. Mengajar: pemberitaan firman pengajaran
yaitu firman pengajaran tabernakel dan pengajaran mempelai, disebut Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah
zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang
adalah gambaran Allah.
Oleh Rasul Paulus diistilahkan sebagai cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yaitu firman
yang memberitakan Yesus dalam kemuliaan sebagai mempelai laki-laki Surga yang akan
datang kembali kedua kali.
Kabar Mempelai ini merupakan satu-satunya kabar yang sangat dibutuhkan oleh gereja
Tuhan di akhir jaman, pada tengah malam.
Matius 25:5-6
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,
mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai
datang! Songsonglah dia!
Waktu tengah malam merupakan saat yang paling gelap, puncaknya dosa (dosa seks dan
makan minum) dan puncaknya kesulitan. Celakanya, gereja Tuhan dalam keadaan tertidur.
Satu-satunya suara yang bisa membangunkan gereja Tuhan di tengah malam adalah Kabar
Mempelai, mampu membangunkan gereja Tuhan dari tidur rohani sehingga terjadi
kebangunan rohani.
Kegerakan Roh Kudus hujan akhir merupakan kegerakan firman pengajaran untuk
mempersiapkan gereja Tuhan menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna untuk
menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Jangan meninggalkan pengajaran hanya karena jumlah jemaat yang sedikit. Harus sabar,
semua ada waktunya.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana
embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuhtumbuhan.
Kegerakan firman pengajaran mempelai secara bertahap:
- mulai seperti embun (tidak semua orang tahu)
- seperti hujan rintik (sudah ada yang mulai tahu)
- sampai seperti dirus hujan
Arah kegerakan firman pengajaran: mulai dari ujung bumi (Pdt. van Gessel menyelesaikan
penyusunan Pengajaran Tabernakel di Papua dan meninggal di Papua), Samaria, Yudea
sampai ke Yerusalem.
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.
Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Firman pengajaran bagaikan cermin, kita bisa melihat wajah Yesus yang mulia dan wajah
kita yang hina. Firman pengajaran mengubahkan/ membaharui hidup kita: kehinaan kita
dibuang, kita menerima gambar Yesus yang mulia, sedikit demi sedikit, dari kemuliaan
kepada kemuliaan yang lebih besar sampai sama mulia dengan Tuhan.
Pembaharuan oleh Kabar Mempelai dalam 3 tingkatan:
1. Pembaharuan dalam kolam pembasuhan (baptisan air) [Halaman]
Dulu sebelum beribadah melayani, bangsa Israel (imam) harus membasuh diri dulu dalam
kolam pembasuhan.
Sekarang menunjuk pembaharuan dalam baptisan air yaitu pembaharuan hati nurani.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya,
di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan—maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hanya sedikit orang yang mau dibaharui. Di jaman Nuh, hati nurani manusia cenderung
jahat, tidak dengar-dengaran, hanya menghasilkan perbuatan-perbuatan yang memilukan
Tuhan sehingga semua manusia dibinasakan dengan air bah, kecuali 8 orang (4 pasang
mempelai).
Pembaharuan hati nurani dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang
baik, yang taat dengar-dengaran. Prakteknya:
a. Taat dalam nikah [Efesus 5; Kolose 3]
Suami
: tidak kasar tetapi mengasihi istri seperti diri sendiri.
Isteri bagaikan bejana tanah liat yang lemah. Jika suami berkata kasar, bejana itu bisa
retak. Jika retak, masih bisa diperbaiki. Jika suami berbuat kasar (memukul istri),
bejana itu bisa pecah dan tidak akan bisa dipulihkan, kalau bukan kemurahan Tuhan.
Istri
: tunduk kepada suami dalam segala hal.
Anak-anak
: taat dengar-dengaran pada orang tua.
Jika hati nurani tidak baik, mendatangkan hukuman Tuhan, bagaikan mendatangkan
air bah dalam nikah.
b.
Taat dalam penggembalaan
Baik gembala maupun domba, jika tidak taat dalam penggembalaan, bisa tersesat dan
jatuh.
c.
Taat kepada Tuhan/ firman
Tuhan ada dimana saja, jadi dimana saja kita harus taat.
Tuhan ada kapan saja, jadi kapan saja kita harus taat.
Tuhan ada dalam situasi apa pun, jadi dalam situasi apa pun kita harus taat.
Pembaharuan hati nurani menghasilkan keselamatan mempelai (8 orang yang diselamatkan
dari air bah adalah 4 pasang mempelai). Kita menerima kasih karunia, pertolongan Tuhan
untuk menghadapi air bah yang akan datang, yaitu:
penghukuman Tuhan atas bumi dalam bentuk api
masalah-masalah di akhir jaman yang tidak bisa ditanggulangi
dosa-dosa yang memuncak yaitu dosa seks dan makan minum
Tidak bisa ditanggulangi oleh apa pun kecuali oleh kasih karunia Tuhan. Hati-hati, sangat
sedikit orang yang bisa masuk dalam keselamatan mempelai; tidak taat dengar-dengaran
berarti kehilangan kasih karunia.
2. Pembaharuan dalam mezbah dupa emas (doa penyembahan) [Ruangan Suci]
Matius 17:1-2
17:1. Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri
saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari
dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Pembaharuan dalam doa penyembahan yaitu kabar mempelai membaharui wajah (panca
indera) dan pakaian (solah tingkah laku). Jika wajah diubahkan, pakaian akan diubahkan.
Jika panca inderanya rusak, maka pakainnya juga rusak. Seperti Hawa dirusak wajah dan
pakaiannya.
Kejadian 3:1-3
3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh
kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
Kejadian 2:16
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman
ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
Panca indera Hawa dirusak
§ mulai dari telinga [Kejadian 3:1]
Sebenarnya Hawa sudah mendengar firman pengajaran yang benar dan sudah mengalami
hidup dalam suasana taman Eden, mengalami pemeliharaan dari firman pengajaran.
Namun Hawa membuka telinganya untuk mendengar suara asing (suara ular) yang
membuat bimbang, merosot sampai tenggelam.
§ mulut dirusak
Hawa mengurangi kata ‘bebas’ [Kejadian 3:2] dan menambah kata ‘raba’ [Kejadian 3:3].
Hawa artinya ibu dari semua yang hidup, sekarang menunjuk gembala.
Mengurangi kata ‘bebas’, menyampaikan firman tidak lagi dalam kebebasan Roh Kudus,
waktu dibatasi, bobot dibatasi, dll. Jika menyampaikan dan mendengar firman tidak
dengan bebas, maka jemaat akan terikat oleh dosa dan masalah.
Menambah kata ‘raba’, firman ditambah dengan pengetahuan, lawakan, dll maka Tuhan
tidak pernah meraba/ menjamah sidang jemaat.
§ Mata dirusak, diarahkan pada hal yang dilarang, yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Kejadian 3:6
3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
§ Hidung dirusak
Hidung menunjuk doa penyembahan. Hidung yang baik mencium bau dupa, menyembah
Tuhan, terjadi perobekan daging sehingga bisa menjadi sama dengan Tuhan. Namun
Hawa berambisi untuk menjadi sama seperti Allah tanpa lewat doa penyembahan,
hidungnya rusak sehingga makan buah pohon yang dilarang.
§ Kulitnya rusak.
Kejadian 2:25
2:25 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi
mereka tidak merasa malu.
Perasaan dirusak sehingga merasa takut, malu, kuatir, tidak ada keberanian untuk
menghadap Tuhan.
Kejadian 3:7
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang;
lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Akibatnya, pakaian juga rusak, telanjang sehingga kehilangan suasana Firdaus, hidup
dalam suasana kutukan, penderitaan.
Namun Tuhan mau mengubahkan kita lewat kabar mempelai.
Matius 17:4
17:4 Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat
ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu
untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Jika wajah dan pakaian dibaharui, kita mengalami suasana firdaus. Kabar Mempelai
bisa memindahkan kita dari suasana dunia yang rusak (penuh dengan ketakutan,
kekuatiran dan penderitaan) ke suasana firdaus.
Filipi 4:6-7
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur.
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Kita mengalami pembaharuan sampai bisa merasa damai/ bahagia dalam penderitaan,
ini melampaui akal.
Jika ada perubahan wajah (damai sejahtera), pasti ada perubahan pakaian.
Kolose 4:8-9
4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, (1)semua yang benar, (2)semua yang mulia,
(3)semua yang adil, (4)semua yang suci, (5)semua yang manis, (6)semua yang sedap
didengar, (7)semua yang disebut kebajikan dan (8)patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu.
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang
telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah
sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Pembaharuan wajah dan pakaian menghasilkan kesucian mempelai (8 perbuatan suci),
pakaian putih berkilau/ pakaian mempelai.
3. Pembaharuan dalam tabut perjanjian [Ruangan Maha Suci]
Yaitu pembaharuan karakter. Tabut perjanjian dari kayu penaga yang keras, hitam,
bergetah harus dilapisi luar dan dalam dengan emas.
Sama dengan pembaharuan Yerusalem Baru.
Wahyu 21:5-6, 8
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan
benar.”
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega,
Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma
dari mata air kehidupan.
21:8 Tetapi orang-orang (1)penakut, orang-orang yang (2)tidak percaya, orang-orang
(3)keji, orang-orang (4)pembunuh, orang-orang (5)sundal, (6)tukang-tukang sihir,
(7)penyembah-penyembah berhala dan (8)semua pendusta, mereka akan
mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang;
inilah kematian yang kedua.”
Orang keji, tidak menghargai penggembalaan dan menolak penggembalaan.
Kejadian 46:34
46:34 maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil
sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami—dengan maksud supaya
kamu boleh diam di tanah Gosyen.” —Sebab segala gembala kambing domba adalah
suatu kekejian bagi orang Mesir.
Gembala harus menghargai penggembalaan: memberi makan domba dan menaikkan
doa penyahutan.
Domba harus menghargai penggembalaan: berada di kandang dan makan firman
penggembalaan.
Harus dibaharui dari 8 tabiat daging, termasuk dusta. Selama ada dusta, maka tabiat daging
yang lain tetap ada, akibatnya: binasa dalam lautan api belerang.
Pembaharuan karakter menghasilkan kesempurnaan mempelai (8 tabiat ini disalut/ dibaharui
dengan tabiat Yesus sampai tidak ada dusta, sempurna).
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
Orang jujur diberkati dan dipelihara oleh Tuhan.
Amsal 11:11
11:11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang
fasik meruntuhkannya.
Jika jujur, tidak ada dusta, akan mengalami pemeliharaan langsung dari Tuhan, baik secara
jasmani maupun secara rohani yaitu memperkembangkan kota, artinya sampai masuk kota
Yerusalem Baru.
Jumat pagi, 16 Juni 2006
Kebaktian Penamatan Lempin-El Angkatan 28.
Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima 2 hal yaitu tabernakel dan 2 loh batu.
Keluaran 31:18
31:18 Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di
gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.
Kebaktian kita memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel. Angka 70 merupakan angka
pengutusan.
Siswa-siswi Lembaga Pendidikan Elkitab [Lempin-El] “Kristus Ajaib” angkatan 28 akan
menamatkan pendidikan dan ditahbiskan untuk diutus.
Seperti Musa turun gunung membawa 2 loh batu dan tabernakel, demikian pula siswa-siswi
diutus dengan membawa kabar mempelai dalam terang tabernakel.
Untuk mendapatkan tabernakel dan 2 loh batu, Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam.
Demikian pula sekarang, pelayan-pelayan dalam kabar mempelai harus mencontoh Musa,
tidak makan dan tidak minum 40 hari 40 malam, artinya:
Jangan melayani untuk mencari makan minum/ kebutuhan hidup sehari-hari, tidak akan
pernah berhasil.
Berpuasa
-
Saat berpuasa, tidak disibukkan dengan urusan/ perkara hidup sehari-hari melainkan sibuk
dengan firman dan doa, kita akan tertolong untuk menyelesaikan masalah.. Jika sibuk
dengan perkara sehari-hari sampai meninggalkan firman dan doa, tidak akan menyelesaikan
masalah, malah menambah masalah yang tidak pernah selesai.
Pengalaman kematian bersama Tuhan
Sengsara bagi daging bentuknya berbeda-beda bagi masing-masing pribadi tetapi hasilnya
harus sama yaitu mati terhadap dosa. Maka ada harapan untuk bangkit dan dipermuliakan
bersama Tuhan.
Pengajaran Tabernakel dan Pengajaran Mempelai adalah pengajaran yang besar bahkan yang
terbesar, buktinya:
1. Tuhan mempercayakan kabar mempelai kepada Yohanes Pembaptis.
Yohanes 3:27-29
3:27 Jawab Yohanes: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya,
kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.
3:28 Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias,
tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat
mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu
penuh.
Yohanes Pembaptis adalah orang yang terbesar di dunia.
Matius 11:11
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh
perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis,
namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Kalau kabar ini dipercayakan kepada orang yang terbesar, berarti kabar mempelai ini
adalah kabar yang terbesar.
2.
Rahasia mempelai merupakan rahasia besar.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus
dan jemaat.
Banyak rahasia dalam Alkitab tapi yang disebut rahasia besar hanya 2 yaitu rahasia ibadah
(dalam sistem tabernakel) dan rahasia nikah. Jadi pengajaran mempelai ini merupakan
pengajaran yang besar.
Kegunaan Kabar Mempelai:
1. Kemenangan terhadap lembu emas/ pemberhalaan dalam sidang jemaat yaitu
kekerasan hati.
Keluaran 32:9
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya
mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
Kekerasan hati hanya bisa dihadapi oleh tabernakel dan 2 loh batu.
Kekerasan hati merupakan berhala yang meningkat dari jaman ke jaman.
1 Raja-raja 12:28
12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari
emas dan ia berkata kepada mereka: “Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem.
Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir.”
Dulu di jaman Musa hanya 1 lembu emas, di jaman Yerobeam meningkat menjadi 2 lembu
emas.
Kekerasan hati juga merupakan berhala yang bertahan dari jaman ke jaman, sampai akhir
jaman.
2 Raja-raja 10:28-29
10:28 Demikianlah Yehu memunahkan Baal dari Israel.
10:29. Hanya, Yehu tidak menjauh dari dosa-dosa Yerobeam bin Nebat, yang mengakibatkan
orang Israel berdosa pula, yakni dosa penyembahan anak-anak lembu emas yang di Betel
dan yang di Dan.
Praktek ada lembu emas/ kekerasan hati dalam gereja Tuhan:
a. Ada kebenaran diri sendiri
yaitu orang berdosa mendapatkan kebenaran dengan menyalahkan orang lain.
Kekerasan hati menghancurkan mulai dari nikah.
Matius 19:8-9
19:8 Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu
menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
19:9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena
zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.”
Kekerasan hati menghancurkan nikah, menimbulkan perceraian dan perzinahan. Mungkin
belum bercerai secara surat, tapi kalau ada lembu emas, tidak bisa menyatu, sudah cerai
secara hati.
Masalah nikah dan buah nikah merupakan masalah internasional yang jumlah korbannya
tidak terhitung dan tidak bisa diselesaikan oleh apa pun kecuali oleh firman pengajaran
mempelai.
Kekerasan hati juga berusaha menghancurkan penggembalaan, antar penggembalaan
sampai tubuh Kristus.
b.
Suam-suam
Keluaran 32:17-18
32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa:
“Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan.”
32:18 Tetapi jawab Musa: “Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian
kekalahan—bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar.”
Bukan nyanyian kemenangan, bukan nyanyian kekalahan = tidak panas, tidak dingin =
suam-suam. Pengajaran Tabernakel dan Mempelai mendorong kita untuk setia dan
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
c.
Ada pemberhalaan
Yaitu ikatan akan uang, keinginan akan uang. Tandanya: kikir dan serakah, tidak bisa
memberi.
Ini menghambat pembangunan tubuh Kristus, mulai dari tidak bisa mengembalikan
perpuluhan, tidak bisa memberi persembahan khusus untuk pembangunan tabernakel
(emas untuk membangun tabernakel digunakan untuk membangun lembu emas). Kuasa
kabar mempelai sanggup melepaskan dari ikatan akan uang.
2.
ika semua sudah terlepas dari berhala lembu emas, bisa merasa lebih bahagia memberi
daripada menerima, maka akan terjadi kegerakan yang besar, pembangunan tubuh
Kristus (lembu emas sudah digiling halus dan tabernakel akan segera terbentuk).
Untuk mendapat penyertaan Tuhan.
Keluaran 33:2-4
33:2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau
orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus—
33:3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan
berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku
jangan membinasakan engkau di jalan.”
33:4 Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini, berkabunglah mereka
dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya.
Semua tidak ada artinya jika Tuhan tidak beserta, ini ancaman yang paling mengerikan.
Yang terutama adalah pribadi Tuhan yang ada dalam pembukaan firman, di situ ada
penyertaan Tuhan.
Keluaran 33:5
33:5 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini
bangsa yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah
Aku akan membinasakan kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku
akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu.”
Syarat menerima penyertaan Tuhan adalah menanggalkan perhiasan jasmani.
Kabar mempelai sanggup melucuti perhiasan jasmani, hal-hal yang sering kita banggakan
(kepandaian, kekuatan/ kekuasaan, kekayaan, dll).
Yeremia 9:23
9:23. Beginilah firman TUHAN: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena
kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah
orang kaya bermegah karena kekayaannya,
Dulu, sebelum Musa menerima 2 loh batu, Musa melayani menggunakan perhiasan
jasmani.
Jika pelayanan mengandalkan perhiasan jasmani (seperti Musa menghadapi orang Israel
yang bertengkar dengan orang Mesir), akibatnya:
- ada pembunuhan/ kebencian (Musa membunuh orang Mesir)
- ada kemunafikan (Musa menyembunyikan mayat dalam pasir)
Jika perhiasan yang jasmani sudah dilucuti, maka kabar mempelai juga mampu memberi
perhiasan rohani.
1 Petrus 3:3-6
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,
memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang
tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat
berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah
anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Perhiasan rohani yaitu lemah lembut, pendiam dan penurut (taat dengar-dengaran).
Ada perhiasan rohani sehingga tidak takut ancaman = tidak ada ancaman mengerikan,
artinya: Tuhan menyertai kehidupan kita.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Kuasa penyertaan Tuhan adalah kuasa Roh Kudus yaitu Roh kemuliaan dan Roh kasih
karunia Tuhan [Keluaran 33:16-19].
Kegunaan kuasa Roh Kudus:
a. untuk meratakan gunung-gunung (masalah yang bertumpuk-tumpuk, yang tidak pernah
selesai).
Kuasa Roh Kudus sanggup menyelesaikan segala masalah.
Zakharia 4:6-9
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: “Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel
bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan
roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah
rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali
batu itu!”
4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9 “Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan
menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang
mengutus aku kepadamu.
b.
3.
untuk menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan/ tubuh Kristus.
Untuk mendapatkan 2 loh batu yang baru
Keluaran 34:29
34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai—kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa
ketika ia turun dari gunung itu—tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh
karena ia telah berbicara dengan TUHAN.
Musa menerima 2 loh batu yang baru dan kulit muka Musa bercahaya, menunjuk kehidupan
yang sama mulia dengan pribadi Yesus (2 loh batu yang baru sama dengan 2 loh batu yang
mula-mula).
Prosesnya:
a. Batu dipahat
Keluaran 34:1
34:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pahatlah dua loh batu sama dengan
yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada
loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.
Dua loh batu yang mula-mula, batunya dari Tuhan. Namun 2 loh batu yang baru,
batunya berasal dari batu yang dipahat. Batu menunjuk kehidupan manusia yang
berdosa.
Kabar mempelai adalah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
memahat/ menyucikan kehidupan kita mulai dari hati dan pikiran kita.
Tajam yang pertama untuk membuang dosa-dosa, tajam yang kedua untuk membaharui.
Yehezkiel 11:19-20
11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin
mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan
mereka hati yang taat,
11:20 supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturanK dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah
mereka.
Tempat pemahatan adalah dalam penggembalaan, kita disucikan secara intensif.
b.
Ditulisi kasih Allah/ kasih mempelai
Kegunaan kasih mempelai:
- Membuat kita bertahan dalam pelayanan, tidak kecewa/ putus asa menghadapi
penderitaan, dll.
Roma 8:35
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
-
Kita mengalami nyanyian pembaharuan/ nyanyian mempelai [1 Korintus
13, merupakan Kidung Agung-nya Perjanjian Baru], ada kebahagiaan.
-
Menyempurnakan sampai sama mulia dengan Tuhan.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang
mempersatukan dan menyempurnakan.
Sampai kita menyatu dengan Tuhan selama-lamanya, menjadi mempelai
wanita Tuhan.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku
berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku,
ia akan dihormati Bapa.
Jumat sore, 16 Juni 2006
Kebaktian Penutup
Kita masih mempelajari 70 tahun Pengajaran Tabernakel dan Mempelai yang diwahyukan
Tuhan kepada Pdt. van Gessel.
Alkitab menuliskan tentang angka 70 dikaitkan dengan pohon korma. Waktu Israel keluar
dari Mesir, menyeberangi laut Kolsom, lalu mereka tiba di Mara yang airnya pahit,
kemudian mereka tiba di Elim (Elim artinya manis) dan menemukan 70 pohon korma
(korma itu juga manis).
Angka 70 menunjuk angka pohon korma, manis.
Semoga dengan firman Pengajaran Tabernakel dan Mempelai ini, segala yang pahit
dalam hidup kita menjadi manis, semua menjadi manis. Mungkin nikah, pelayanan,
ekonomi atau masa depan kita sudah pahit, semuanya akan menjadi manis oleh kuasa
firman pengajaran.
Proses supaya kehidupan kita menjadi manis seperti buah pohon korma.
1. Harus tertanam di bait Allah
Mazmur 92:13-16
92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur
seperti pohon aras di Libanon;
92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah
kita.
92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan
tidak ada kecurangan pada-Nya.
Jangan menjadi pohon ara di pinggir jalan, tidak berbuah, kering, terkutuk. Hidupnya tidak
pernah manis.
Tertanam di bait Allah artinya tergembala.
Syarat tergembala:
- harus punya kandang penggembalaan
- harus bisa makan firman penggembalaan
Firman penggembalaan adalah firman yang double. Seperti dulu waktu bangsa Israel berada di
padang gurun, setiap hari mereka memungut manna 1 gomer tetapi pada hari keenam harus
memungut manna 2 gomer, 1 gomer untuk hari ke-6 dan 1 gomer untuk hari ke-7.
Hari ke-6 menunjuk akhir jaman, hari ke-7 menunjuk perhentian bersama Tuhan, kerajaan 1000th
damai waktu Yesus datang kembali kedua kali. Jadi ini pentingnya kita tergembala, firman
penggembalaan adalah firman yang double untuk hidup di akhir jaman dan untuk mempersiapkan
kita menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
1 Timotius 5:17
5:17. Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka
yang dengan jerih payah berkhotbah (memberitakan firman, TL) dan mengajar.
Gembala memberikan makanan penggembalaan secara double yaitu
- berkhotbah/ menyampaikan firman : memberitakan firman penginjilan
- mengajar
: memberitakan firman pengajaran
Ini diteladankan oleh Yesus sendiri.
Matius 11:1
11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana
untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Yesus Gembala Agung memberitakan firman secara double: firman penginjilan dan firman
pengajaran.
Ini juga merupakan amanat agung Tuhan.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
§
Firman penginjilan, susu, disebut kabar baik
untuk membawa orang-orang yang tidak baik, yang rusak/ berdosa untuk bisa percaya
Yesus, bertobat, dibaptis air dan dibaptis Roh Kudus, diselamatkan, menjadi baik.
Jika seorang gembala memberitakan firman penginjilan maka terjadi pertumbuhan/
perkembangan sidang jemaat secara kuantitas/ jumlah. Seperti di jaman Tuhan Yesus mulai
dari 12 murid, 70 murid, 120 di loteng Yerusalem, 3000, 5000 sampai sekarang tidak
terhitung.
Seperti bangsa Israel waktu datang di Mesir juga berkembang mulai dari 12 orang, 70
sampai tidak terbilang.
Angka 70 merupakan angka perkembangan.
Namun hati-hati, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Dulu banyak orang Israel
yang keluar dari Mesir, namun banyak yang gugur, hanya 2 orang yang sampai masuk ke
Kanaan. Oleh karena itu, perlu firman pengajaran.
§
Firman pengajaran, makanan keras, disebut kabar mempelai
untuk membawa orang yang sudah selamat untuk disempurnakan menjadi mempelai wanita
Tuhan untuk menyambut kedatangan Yesus, mempelai pria Surga dan kita tidak terpisah
selama-lamanya.
Ini yang disebut pertumbuhan/ perkembangan secara kualitas:
Seperti pohon korma yang berbuah manis, mengalami hidup yang manis.
-
-
2.
Lewat firman pengajaran mempelai ini, hidup kita akan menjadi makin manis,
bahagia.
Seperti pohon aras yang kuat.
Kuat menghadapi angin pencobaan (tidak kecewa/ putus asa, tetap berharap Tuhan)
dan angin pengajaran palsu yang membinasakan (tetap berpegang teguh pada
firman pengajaran yang benar).
2 Petrus 2:1
2:1. Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah,
demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal
Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera
mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Sampai sempurna.
Mazmur 23:1
23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan
aku.
Ini kualitas rohani yang terakhir. ‘Tak kan kekurangan’ menunjuk tidak ada cacat
cela, sempurna seperti Yesus.
Harus ada pengutusan
Dipakai Tuhan untuk melayani Tuhan.
Keluaran 15:27
15:27 Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh
puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
Ada angka 12 dan 70. Yesus mengutus 12 murid dan 70 murid. Angka 70 merupakan angka
pengutusan, pemakaian Tuhan.
Lukas 10:1
10:1. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus
mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya.
Kalau mau hidup kita manis seperti pohon korma, harus ada pengutusan, pelayanan kepada
Tuhan.
Hati-hati, jika tidak mau diutus Tuhan (melayani Tuhan), pasti diutus setan (melayani setan/
dosa), hidupnya akan pahit getir sampai binasa.
Tuhan tidak pernah menipu kita, jika Tuhan mengutus/ memakai kita, Tuhan sudah
menyiapkan bekal bagi kita.
Bekal pengutusan:
a. Pedang
Lukas 22:35-38
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada
membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?”
22:36 Jawab mereka: “Suatupun tidak.” Kata-Nya kepada mereka: “Tetapi sekarang
ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga
yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual
jubahnya dan membeli pedang.
22:37 Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi
pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang
tertulis tentang Aku sedang digenapi.”
22:38 Kata mereka: “Tuhan, ini dua pedang.” Jawab-Nya: “Sudah
cukup.”
Dua pedang menunjuk firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua yaitu firman
pengajaran, firman yang dibukakan rahasianya.
Menjual jubah untuk mendapatkan pedang artinya menanggalkan gengsi, kesibukan,
dll (jubah untuk diri sendiri) untuk mendapatkan firman pengajaran.
Pedang firman pengajaran menyucikan kehidupan kita, menusuk mulai dari perut hati
(hati dan pikiran).
Hakim-hakim 3:16-17, 21-22
3:16 Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta,
disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
3:17 Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu
seorang yang sangat gendut.
3:21 Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal
paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
3:22 sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang
itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu
belakang.
Perut hati yang gendut karena suka menerima upeti, ditusuk dengan pedang sehingga
mengeluarkan lemak.
Imamat 3:16
3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa
korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan
TUHAN.
Jangan makan lemak, lemak adalah kepunyaan Tuhan. Kepunyaan Tuhan yang terkecil
adalah perpuluhan dan persembahan khusus.
Jika lemak dipersembahkan kepada Tuhan, menghasilkan bau harum yang menyenangkan
Tuhan, maka Tuhan juga akan menyenangkan kita.
Jika kita memegang pedang (disucikan) dan tidak makan lemak (mengembalikan
perpuluhan), Tuhan katakan: “sudah cukup”, tidak pernah kekurangan, dipelihara oleh
Tuhan.
b.
Roh Kudus
Yohanes 20:21-22
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata:
“Terimalah Roh Kudus.
Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyalanyala dan layanilah Tuhan.
Pelayan yang suci, setia dan berkobar-kobar adalah pelayan yang bagaikan nyala api di
hadapan Tuhan.
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya
menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
Mata Tuhan bagaikan nyala api.
Wahyu 1:14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan
sendiri.
Namun jika tidak suci, tidak setia, tidak berkobar sama dengan kotoran mata. Pelayanannya
tidak berkenan kepada Tuhan.
Kita hidup di dunia bagaikan di padang gurun, banyak masalah dan dosa-dosa bagaikan
pasir yang tak terhitung jumlahnya. Jika kita menjadi biji mata Tuhan, tidak ada satu pasir
pun yang dibiarkan masuk, kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan.
Mazmur 17:8
17:8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Kita dilindungi dibawah naungan sayap burung nazar sampai suatu waktu, kalau kita terus
menerima pekerjaan firman dan Roh Kudus (makin suci, makin setia, makin berkobar),
kita akan diberi 2 sayap burung nazar yang besar yaitu firman dan Roh Kudus.
Wahyu 12:13-14
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu
perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu
selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Kita diterbangkan ke padang gurun yang lain, jauh dari antikris, kita dipelihara oleh Tuhan
selama 3,5 tahun. Daniel 9:24, 27
9:24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang
kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan
kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan
dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu
kali tujuh masa (tujuh tahun). Pada pertengahan tujuh masa itu (3,5 tahun) ia akan
menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan
datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang
membinasakan itu.”
Angka 70 merupakan angka penyingkiran. Semoga dengan peringatan 70 tahun pengajaran
ini, tidak hanya melindungi dan memelihara kita sekarang di jaman yang sulit ini, tetapi
sampai nanti menyingkirkan kita ke padang gurun selama 3,5 tahun supaya lepas dari
antikris.
Kita dipelihara dengan firman dan perjamuan suci.
Matius 24:28
24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.”
Makanan bagi burung nazar adalah bangkai, menunjuk perjamuan suci.
Sebenarnya bangkai adalah sebutan untuk orang-orang pemberontak yang sudah mati.
Yesus mati di tengah pemberontak sehingga disebut bangkai.
Kita diberi makan firman seperti dulu bangsa Israel diberi makan manna.
Firman pengajaran dan perjamuan suci sama dengan makanan burung nazar, merupakan
latihan kita untuk penyingkiran ke padang gurun.
Hati-hati, jangan makan perjamuan suci dengan sembarangan, akan menjadi kutuk. Makan
perjamuan suci harus ada persiapan yaitu lewat pemberitaan firman. Saat firman menunjuk
dosa-dosa kita, kita menguji diri.
1 Korintus 11:27-28
11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan
Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu
ia makan roti dan minum dari cawan itu.
3. Harus ada pengalaman kematian
Kidung Agung 7:6-8
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang
disenangi.
7:7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
7:8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya
Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
Pohon korma adalah gambaran dari mempelai wanita Tuhan.
Sebenarnya pohon korma itu kasar dan tidak menarik. Itulah kita manusia daging, banyak
sifat yang kasar/ dosa dan tidak menarik.
Namun Tuhan mau memanjat pohon korma = memeluk kita, menjadi satu dengan kita.
Tuhan tidak membiarkan kita, Tuhan rindu memiliki persekutuan yang mendalam dengan
gerejaNya.
Batang pohon korma memiliki bagian-bagian yang tajam/ kasar. Jika ingin dipanjati/
dipeluk oleh Tuhan, pohon korma harus rela dikerat batangnya, artinya kita harus rela
masuk dalam pengalaman kematian.
Persekutuan paling erat dengan Tuhan adalah dalam pengalaman kematian/ ujian/ penderitaan
tanpa dosa. Tujuan Tuhan mengijinkan kita mengalami penderitaan tanpa dosa:
a. Untuk memurnikan iman
1 Petrus 1:6-7
1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita
oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu—yang jauh
lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api—sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Iman yang murni adalah iman dalam penderitaan.
Filipi 1:29
1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus,
melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Iman yang murni merupakan dasar untuk bisa menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Lukas 18:8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika
Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
b.
Untuk mengalami keubahan hidup
2 Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Penderitaan tanpa dosa mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia
rohani.
Keubahan hidup mulai dari perkataan, kata-kata yang manis bagaikan buah korma
yang manis.
Kidung Agung 7:9
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku
dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Tidak ada dusta, kata-kata kasar, fitnah, saling menyalahkan, dll. Sama seperti Yesus
mempelai pria Surga, kata-kataNya juga manis, apa yang ada pada Yesus, semuanya
manis.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Kita diubahkan sampai tidak salah dalam perkataan, sempurna [Yakobus 3:2] sama
mulia dengan Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Firman pengajaran dan perjamuan suci sanggup menjadikan hidup kita manis, sampai
yang termanis, kita masuk pesta kawin Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah
benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Minggu pagi, 18 Juni 2006
Kebaktian Umum
GPT Kristus Kasih, Jl. Simpang Borobudur 27 Malang
Kita masih dalam rangka memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan
kepada Pdt. van Gessel.
Angka 70 dalam Alkitab berbicara tentang pengutusan. Semoga dengan peringatan 70 tahun
Pengajaran Tabernakel ini, sungguh-sungguh terjadi pengutusan Tuhan untuk kita memberitakan
firman Pengajaran Tabernakel ini, kemana pun Tuhan utus.
Lukas 10:1-3
10:1. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus
mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu
mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala.
Istilah ‘berdua’ sudah mencakup kabar mempelai.
Berdua-dua berarti suami istri + Tuhan Yesus. Jika belum menikah, ‘berdua’ berarti: diri sendiri
+ Tuhan Yesus.
Dalam pengutusan Tuhan (terutama dalam kabar mempelai), terjadi peningkatan hubungan
kita dengan Tuhan:
1. Hubungan pekerja/ hamba dengan Tuan [Lukas 10:2]
Tugas kita adalah bekerja di ladang Tuhan, jangan menganggur.
Ada 2 macam pekerjaan di ladang Tuhan:
a. Pekerjaan penaburan
Yaitu pelayanan dalam firman penginjilan, menghasilkan pertumbuhan gereja secara
kuantitas/ jumlah. Ini penting sebab anggota tubuh Kristus harus genap jumlahnya.
b. Pekerjaan penuaian
Pelayanan dalam firman pengajaran/ kabar mempelai, menghasilkan pertumbuhan
secara kualitas sampai kesempurnaan = gandum yang sudah masak, siap dituai untuk
masuk ke lumbung Allah (kerajaan 1000 th damai sampai kerajaan Surga).
Dalam pekerjaan penuaian harus ada kesabaran untuk menunggu waktu menuai, tidak
seperti pekerjaan penaburan, benih yang ditabur cepat tumbuhnya.
Memang pekerjaan dalam ladang Tuhan berbeda-beda bentuknya, tetapi hasilnya sama
yaitu sukacita sampai sukacita yang kekal.
Yohanes 4:36
4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk
hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Jangan kuatir dalam pengutusan. Burung di udara yang tidak bekerja menabur/ menuai saja
dipelihara oleh Tuhan, apalagi kita yang mau sungguh-sungguh dalam pengutusan, menabur
dan menuai, kita pasti akan dipelihara oleh Tuhan secara jasmani dan rohani, sampai upah
yang kekal.
Tapi ingat, jika sudah diberkati tapi tidak mau bekerja, hanya puas dengan berkat jasmani,
nasibnya seperti burung di udara, tidak boleh masuk ke dalam lumbung, binasa.
2. Hubungan domba dengan gembala [Lukas 10:3]
Artinya kehidupan kita harus tergembala.
Sistem pengutusan/ pemakaian Tuhan dalam kabar mempelai adalah sistem penggembalaan.
Syarat tergembala:
§ berada di kandang penggembalaan
- secara jasmani: organisasi gereja
- secara rohani : ruangan suci dengan 3 macam alat, menunjuk 3 macam ibadah
pokok
§ bisa makan firman penggembalaan.
Kegunaan tergembala:
a. untuk melindungi kita terhadap serigala. Serigala menunjuk:
setan di udara dengan kekuatan roh jahat dan roh najis/ dosa
antikris dengan kekuatan keuangan/ ekonomi, jual beli
nabi palsu dengan pengajaran palsu
b. supaya jangan menjadi serigala
Praktek dalam penggembalaan:
1) Berharap hanya kepada Tuhan/ firman.
Lukas 10:4
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.
Tidak berharap pada dunia/ manusia, tidak terikat akan uang. Sesuatu yang dari dunia
ini tidak tentu, tidak bisa dijadikan pegangan.
1 Timotius 6:17-19
6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi
hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan
pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk
dinikmati.
6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan,
suka memberi dan membagi
6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi
dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
Tuhan memberikan berkat jasmani untuk dinikmati, bukan untuk dijadikan harapan
dalam hidup kita. Menikmati berkat Tuhan adalah jika kita bisa memberi dan membagi,
kita berbahagia dan menjadi kaya dalam kebajikan (=pakaian putih berkilau-kilau,
pakaian mempelai).
2) Dalam damai sejahtera
Lukas 10:5-7
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai
sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka
salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang
kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindahpindah rumah.
Pelayanan/ pengutusan kita harus dalam damai sejahtera, jangan ada iri hati, dendam,
kepahitan, dll.
Iri hati justru banyak terjadi dalam pelayanan di kebun anggur, dalam kabar mempelai.
Saat pembagian upah 1 dinar, yang bekerja lebih dulu mendapatkan 1 dinar dan yang
bekerja hanya 1 jam juga mendapatkan 1 dinar sehingga terjadi iri hati, sebab dinar
dinilai secara jasmani (berkat jasmani), padahal jika dinilai secara rohani, sama-sama
1 dinar.
3) Saling tolong menolong
Lukas 10:9
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada
mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Saling membantu sampai bisa saling menyatu dalam satu pengajaran yang benar.
3.
Hubungan mempelai wanita dengan Mempelai Pria Surga.
Lukas 10:17-20
10:17. Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: “Tuhan,
juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu.”
10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat
dari langit.
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan
membahayakan kamu.
10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga.”
Nama yang tertulis dalam kitab kehidupan adalah nama baru, yaitu nama Mempelai Pria
yang dilekatkan pada nama kita, kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
Supaya nama kita bisa tertulis dalam kitab kehidupan, kita harus mengalami pembaharuan.
Dalam pengutusan, kita mengalami pembaharuan.
Pembaharuan yang dikaitkan dengan nama baru (pembaharuan untuk mendapatkan nama
baru):
a. Hidup bijaksana
Daniel 12:1-3
12:1. Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan
mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar,
seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu.
Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya
tertulis dalam Kitab itu.
12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan
bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan
dan kengerian yang kekal.
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang
telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk
selama-lamanya.
Bijaksana sama dengan mendengar firman dan taat dengar-dengaran.
Matius 7:24-25
7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Sering kita bimbang karena belum praktek firman, tidak taat dengar-dengaran. Orang
yang taat dengar-dengaran, punya dasar yang kokoh sehingga tidak akan pernah rubuh
oleh angin pencobaan dan pengajaran palsu, tidak pernah bimbang.
Kehidupan yang taat dengar-dengaran, menjadi bintang di tangan kanan Tuhan, tidak
akan pernah gugur.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar
sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari
yang terik.
b.
Hidup berjuang sebagai prajurit Tuhan
Filipi 4:3-4
4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka.
Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan
Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam
kitab kehidupan.
4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Ciri-ciri prajurit:
1) Berjuang
2Timmotius 2:3-4
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soalsoal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Memperjungkan ibadah pelayanan lebih dari perkara apapun di bumi.
1 Timotius 4:8-10
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal,
karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan
datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh
pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama
mereka yang percaya.
Di jaman perjanjian lama, untuk memperjuangkan ibadah bangsa Israel, Tuhan
menghukum Mesir dengan 10 tulah. Di jaman perjanjian baru, Yesus rela dihukum
di kayu salib supaya bangsa kafir bisa beribadah kepada Tuhan. Oleh karena itu,
kita harus berjuang sungguh-sungguh dalam ibadah.
Hasilya, kita menerima janji untuk hidup sekarang sampai janji untuk hidup kekal.
2) Rela menderita karena kehendak Tuhan
Penderitaan bagi daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup sesuai kehendak
Tuhan [1 Petrus 4:1-2].
3) Bersukacita dalam segala hal, terutama dalam penderitaan.
Dalam penderitaan, harus dijaga: jangan bersungut dan berbantah.
Filipi 2:14-15
2:14. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan
berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang
tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat
ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Sampai tidak beraib, tidak bercela = sempurna, nama tertulis dalam kitab kehidupan.
c.
Membuang semua yang najis, keji dan dusta.
Wahyu 21:27
21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang
melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan Anak Domba itu.
Jika ada kenajisan, keji, dusta, tidak bisa menjadi mempelai wanita Tuhan, tidak boleh
masuk Yerusalem Baru.
Jaga kesucian, jangan ada yang najis, kekejian dan dusta, harus dibaharui.
§ Hal yang najis: dosa kejahatan dan kenajisan
Dosa kejahatan, akarnya adalah ikatan akan uang. Prakteknya adalah kikir dan
serakah.
Dosa kenajisan yaitu dosa seks dan makan minum.
§ Keji, yaitu:
- orang mempertahankan dosa sekali pun sudah berulang kali ditegur oleh
firman pengajaran.
- orang yang tidak mau tergembala.
§ Dusta.
Dusta adalah penutup dari dosa. Orang yang berdusta, tidak mau bertobat sampai
tidak bisa bertobat.
Yeremia 9:5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka
sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan
dan malas untuk bertobat.
Jika kita mempertahankan dosa, dosa memisahkan kita dengan Tuhan sehingga
Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong kita dan tidak bisa menuliskan
nama kita di kitab kehidupan, kita tidak bisa tertolong.
Kita bisa tertolong jika kita mau mengaku dosa.
Mazmur 147:3
147:3 Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut lukaluka mereka;
Tuhan mampu menolong, memulihkan kita dan menuliskan nama kita dalam kitab
kehidupan saat ini juga.
Minggu sore, 18 Juni 2006
Kebaktian Umum II
Kita masih memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada
Pdt. van Gessel.
Dalam kitab Keluaran, angka 70 diidentikkan dengan 70 pohon korma. Waktu Israel keluar
dari Mesir, mereka tiba di Mara yang airnya pahit, kemudian mereka tiba di Elim (Elim artinya
manis) dan menemukan 70 pohon korma (buah korma itu juga manis).
Semoga dengan 70 tahun Pengajaran Tabernakel dan Mempelai ini membuat segala yang pahit
dalam hidup kita menjadi manis, semua menjadi manis. Terutama membuat rumah tangga
menjadi manis, saya sebut rumah korma.
Dalam bahasa aslinya yaitu Betania (artinya: rumah korma).
Kita belajar dari Alkitab ada 3 suasana di Betania, ini yang menentukan kemanisan dalam
rumah tangga.
1. Suasana kebenaran dan kesucian
Di Betania terjadi penyembuhan penyakit kusta.
Markus 14:3a
14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan,
Dulu Simon kena penyakit kusta tapi sudah disembuhkan. Kusta menunjuk dosa. Jika
kusta disembuhkan, tidak ada dosa berarti ada suasana kebenaran dan kesucian, ini yang
menentukan kemanisan dalam rumah tangga, bukan harta kekayaan, dll.
Secara rohani, kusta artinya:
- Kebenaran diri sendiri
Putih (benar) tapi kusta, kebenaran diri sendiri yaitu orang berdosa mendapatkan
kebenaran dengan cara menyalahkan orang lain.
- Dosa kenajisan
Dalam Imamat, kalau orang kena kusta harus berseru: “najis!”. Dosa kenajisan yaitu
dosa seks dan makan minum.
- Dosa kejahatan
Gehazi, pembantu Elisa, terkena kusta karena berdusta dan meminta perak dan pakaian
dari Naaman. Dosa kejahatan yaitu ikatan akan uang.
Imamat 14:8-9
14:8 Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh
rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia
boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh
hari lamanya.
14:9 Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala,
janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya
dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.
Cara mentahirkan kusta yaitu 2 kali pemandian/ pembasuhan dengan air.
Efesus 5:25-26
J5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
Dua kali pemandian dengan air yaitu:
- Baptisan air
Mati terhadap dosa, dikuburkan dalam baptisan air dan bangkit dalam hidup yang
baru, hidup dalam kebenaran. Baptisan ini kita kenal dari firman penginjilan.
-
Firman pengajaran
Bagaikan air hujan, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan
kehidupan kita.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata
dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendisendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab
segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus
memberikan pertanggungan jawab.
Pekerjaan firman pengajaran menyucikan sampai ke dalam hati dan pikiran.
Menyucikan dari dosa kenajisan (dosa seks dan makan minum).
Matius 5:27-28
5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Menyucikan dari dosa kejahatan, ikatan akan uang: mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan
dan persembahan khusus.
Dulu Yudas mencuri uang milik Tuhan, dia binasa sendiri.
Sekarang bukan hanya mencuri uangnya, tapi mencuri kepercayaan Tuhan. Memang
Tuhan memberikan kepercayaan perpuluhan kepada seorang gembala, dikaitkan dengan
turunnya makanan dalam penggembalan untuk disampaikan kepada domba-domba. Kalau
gembala sudah tidak dipercaya tentang perpuluhan maka tidak ada lagi makanan dalam
sidang jemaat, seluruh jemaat kering/ mati rohani, binasa.
Efesus 5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Biar kita disucikan oleh firman pengajaran sampai tidak bercela saat Tuhan datang kedua
kali, itu yang paling manis, kita bertemu Tuhan di awan-awan.
2.
Suasana pelayanan
Markus 14:3b
…datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu
murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya
minyak itu ke atas kepala Yesus.
Harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari dalam nikah kemudian
meningkat dalam penggembalaan, antar penggembalaan sampai kesatuan antara Israel dan
kafir.
Dalam nikah dan penggembalaan jangan menuntut untuk dilayani tapi harus saling melayani.
Jika menuntut untuk dilayani, tidak akan pernah puas sampai pahit, tidak pernah manis.
Dalam nikah, ada banyak pelayanan tapi pelayanan yang utama dari suami adalah mengasihi
istri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar sedangkan pelayanan utama dari istri adalah
tunduk kepada suami dalam segala hal.
Pelayanan tubuh Kristus ditandai dengan pelayanan yang mempersembahkan miyak narwastu
yang harum. Ini pelayanan yang berkenan kepada Tuhan dan sesama.
Syarat supaya pelayanan bisa berbau harum:
§ Harus ada pengorbanan
Mulai berkorban perasaan, keuangan, harga diri, dll sampai berkorban nyawa seperti
Yesus.
§
Harus ada minyak yang berbau harum yaitu minyak urapan Roh Kudus
Praktek ada minyak Roh Kudus:
a. Mempunyai ketegasan dalam hal pengajaran
1 Timotius 4:1-2
4:1. Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada
orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
4:2 oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.
Tegas untuk menolak pengajaran yang lain dari yang sudah kita terima.
Tegas untuk berpegang teguh pada satu pengajaran yang benar.
Adanya pengajaran menentukan manisnya nikah dan penggembalaan.
b.
Ada karunia-karunia Roh Kudus
Kemampuan ajaib dari Tuhan untuk melayani Tuhan dan melayani sesama.
c.
Ada kerukunan
Mazmur 133:1-3
133:1. Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila
saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke
janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Hasilnya: Tuhan memerintahkan berkat, ada kemanisan sampai hidup kekal.
3. Suasana kemuliaan Tuhan
Lazarus yang sudah mati 4 hari, dikubur namun dibangkitkan oleh Tuhan.
Yohanes 11:1
11:1. Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung
Maria dan adiknya Marta.
Tuhan mengijinkan kita untuk mengalami penderitaan tanpa dosa bersama Yesus/ percikan
darah.
Yohanes 11:21, 32
11:21 Maka kata Marta kepada Yesus: “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti
tidak mati.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan
kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku
pasti tidak mati.”
Saat menghadapi penderitaan tanpa dosa, kita tersungkur di kaki Tuhan, penyembahan
dengan satu hati. Jika satu pengajaran, bisa satu hati.
Yohanes 11:38-40
11:38 Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah
sebuah gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya
engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Penyembahan bagaikan mengangkat batu, artinya mengangkat kekerasan hati yang sering
membuat bimbang, tidak percaya bahkan putus asa/ kecewa.
Ratapan 3:41
3:41 Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:
Jika bisa mengangkat batu, baru bisa mengangkat hati dan tangan: mempercayakan hidup
kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan. Tersungkur menyembah Tuhan, merasa
tidak mampu.
Maka kita akan mengalami kemuliaan Tuhan untuk:
- Menyelesaikan segala masalah sampai yang sudah mustahil
- Mengubahkan hidup kita
Keubahan hidup bagaikan buah pohon korma yang manis, sama dengan air anggur
yang manis.
Kidung agung 7:9
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku
dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
Jika ingin semuanya manis, mulai dengan kata-kata manis. Kata-kata manis yang
utama yaitu pengakuan dosa, mengaku dengan jujur apa adanya, tidak berdusta. Dusta
adalah kata-kata yang paling pahit.
Maka seluruh hidup kita diubahkan menjadi manis sama seperti Yesus.
Kidung Agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah
kekasihku, demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
Bagaikan air anggur yang manis untuk masuk pesta nikah Anak Domba, manis untuk
selama-lamanya.
Yohanes 2:1-3
2:1. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan
anggur.”
Hari ketiga menunjuk kematian Tuhan. Mungkin dalam nikah sudah pahit, tidak ada air
anggur, biar kita datang pada Yesus yang sudah mati, Yesus mau meminum empedu yang
pahit untuk memberikan air anggur yang manis. Tuhan yang menciptakan nikah akan
memberikan air anggur yang manis sampai pesta nikah Anak Domba.
Selasa, 20 Juni 2006
Kebaktian Doa Penyembahan
Kita masih dalam rangka memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan
pada Pdt. van Gessel.
Matius 18:21-22
18:21. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali
aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
18:22 Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali,
melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Angka 70 juga menunjuk angka pengampunan, penyelesaian dosa/ penghapusan hutang dosa.
Biarlah dengan memperingati 70 tahun Pengajaran Tabernakel ini, firman pengajaran mendorong
kita untuk tidak berbuat dosa tetapi justru mendorong kita untuk mengalami penyelesaian/
penghapusan hutang dosa.
Jangan menambah hutang dosa.
Proses untuk mengalami penyelesaian/ penghapusan hutang dosa: saling mengaku dan
mengampuni.
- Mengaku dosa dengan sungguh-sungguh apapun resikonya sehingga kita mengalami
pengampunan. Sesudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kekuatan firman
pengajaran menjadi rem supaya kita tidak berbuat dosa lagi.
- Mengampuni, harus dengan setulus-tulusnya dan melupakan, jangan mengungkitungkit dosa itu lagi.
Roma 13:8-9
13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum
Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini
dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri!
Sampai suatu waktu tidak ada hutang dosa lagi dan kita memiliki kasih sempurna, tidak
bercacat cela sama seperti Yesus.
Jika hutang dosa yang tidak bisa dibayar dengan apapun bisa dilunaskan oleh Tuhan maka
Tuhan juga mampu melunaskan segala hutang-hutang yang lain.
Jika tidak mau saling mengaku dan mengampuni, ada angka 70 yang lain.
Kejadian 4:23-24
4:23. Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: “Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku:
hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh
seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku
sampai bengkak;
4:24 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali
lipat.”
Hutang dosa yang tidak diselesaikan akan bertumpuk-tumpuk/ berkembang sampai menjadi
kebencian yang sempurna seperti antikris, artinya masuk aniaya antikris atau menjadi pengikut
antikris.
Jika kita menyelesaikan hutang dosa, kita memiliki hati yang damai, bisa saling mendoakan
dan bisa menyembah Tuhan.
Yakobus 5:16-18
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa,
supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam
bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Hasilnya: kita menerima hujan kemurahan Tuhan.
Ada 3 macam hujan kemurahan Tuhan:
1. Hujan pengajaran firman
Pembukaan rahasia firman Tuhan hanya bergantung pada kemurahan Tuhan, tidak bisa
dipelajari dimana pun.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana
embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuhtumbuhan.
Kegunaannya: menyucikan dan memandikan kehidupan kita sampai tidak bercacat cela,
sempurna seperti Yesus.
Kalau ada pembukaan rahasia firman, maka Tuhan akan membukakan pintu-pintu bagi
kita, baik pintu masa depan sampai pintu Kerajaan Sorga.
Jika menolak pembukaan rahasia firman, akan mengalami penutupan pintu yang tidak bisa
dibuka oleh siapa pun.
2.
Hujan Roh Kudus
Yesaya 44:1-4
44:1. “Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah
Kupilih!
44:2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak
dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan
hai Yesyurun, yang telah Kupilih!
44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas
tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku
ke atas anak cucumu.
44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon
gandarusa di tepi sungai.
Kegunaannya: untuk memberi kekuatan pohon gandarusa di tepi sungai.
Jika kita mengalami pencurahan Roh Kudus (hujan Roh Kudus), kita bagaikan pohon
gandarusa yang kecil, yang tertanam di tepi sungai kehidupan, tidak pernah kering/ mati
rohani dan mendapat kekuatan untuk tidak dipengaruhi oleh dunia dan oleh dosa Babel.
Bahkan kita mendapat kekuatan untuk tetap setia dan berkobar-kobar melayani Tuhan
sampai Tuhan datang kedua kali.
Tanpa Roh Kudus, kehidupan itu akan menjadi kering dan lemah, tidak mampu menghadapi
pengaruh Babel.
Mazmur 137:1-3
137:1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita
mengingat Sion.
137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita:
“Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”
Jika pohon gandarusa tidak tinggal di tepi sungai kehidupan, akan sampai di tepi sungai
Babel.
Kehidupan itu tidak tahan pengaruh dunia dan dosa Babel sehingga tidak setia sampai
menggantungkan kecapi (meninggalkan pelayanan), diseret ke tepi sungai Babel untuk
ditenggelamkan.
Kehidupan tersebut banyak mencucurkan airmata sampai binasa bersama Babel.
3.
Hujan Berkat
Yehezkiel 34:26-28
34:26 Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat;
Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat.
34:27 Pohon-pohon di ladang akan memberi buahnya dan tanah itu akan memberi hasilnya.
Mereka akan hidup aman tenteram di tanahnya. Mereka akan mengetahui, bahwa Akulah
TUHAN, pada saat Aku mematahkan kayu kuk mereka dan melepaskan mereka dari tangan
orang yang memperbudak mereka.
34:28 Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar tidak akan
menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman tenteram dengan tidak dikejutkan
oleh apapun.
Kegunaannya:
a. Memelihara dan melindungi kita sampai anak cucu. Hujan berkat tidak bergantung dari
apa pun.
b. Menolong kita untuk menyelesaikan segala masalah tepat pada waktunya.
c. Mendirikan taman kebahagiaan.
Yehezkiel 34:29
34:29 Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah
itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda
yang ditimbulkan bangsa-bangsa.
Hidup bahagia mulai di bumi sampai kebahagiaan Firdaus/ kerajaan 1000th damai sampai
kebahagiaan Surga/ Yerusalem Baru, tidak ada lagi setetes pun air mata.
Kamis, 22 Juni 2006
Kebaktian Pendalaman Alkitab
Kita membahas 70 tahun Pengajaran Tabernakel yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Pdt. van
Gessel.
Ada 2 macam bentuk pemberitaan firman:
1. Firman penginjilan (susu) untuk membawa jiwa-jiwa yang belum percaya Yesus untuk
diselamatkan, bertobat, dibaptis air dan baptisan Roh Kudus.
2. Firman pengajaran (makanan keras) untuk membawa orang-orang yang sudah selamat
untuk disempurnakan, menjadi sama dengan Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan
kedua kali.
Mazmur 90: 10
90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan
kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami
melayang lenyap.
Angka 70 menunjuk garis akhir hidup manusia. Pengajaran Tabernakel menentukan perjalanan
hidup sampai garis akhir hidup anak Tuhan.
Ada 2 macam garis akhir hidup anak Tuhan:
- meninggal dunia
- hidup sampai Tuhan Yesus datang kedua kali
Firman pengajaran menentukan 2 hal pada garis akhir hidup anak-anak Tuhan:
1. Supaya tidak dihukum/ dimurkai Tuhan, tidak dibinasakan
Mazmur 90: 11
90:11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemasMu?
2.
Supaya mendapat mahkota kebenaran saat Yesus datang kedua kali.
2 Timotius 4: 7-8
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan
aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku
oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan
juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
Baik yang mati maupun yang hidup sampai Tuhan datang, sama-sama mendapat mahkota
kebenaran. Syaratnya: memelihara iman, tetap berpegang teguh pada firman pengajaran
yang benar, yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. van Gessel.
Kegunaan mahkota: untuk masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Kidung Agung 3: 11
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang
dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Firman pengajaran memberikan hikmat/ hati yang bijaksana sehingga kita tidak dihukum
tetapi mendapat mahkota.
Mazmur 90: 12
90:12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana.
Prosesnya: mendengar, mengerti, percaya/ yakin sampai praktek firman, maka firman
pengajaran itu menjadi hikmat dalam hidup kita.
Kalau ada hikmat, kita mengalami pemeliharaan secara jasmani di dunia dan secara rohani,
sampai hidup kekal.
Pengkhotbah 7:12
7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah
yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.
Hikmat juga berasal dari korban Kristus.
1 Korintus 1: 23-24
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu
batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi,
Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
karena hidup di dunia sudah susah, salib dianggap sebagai kebodohan.
Namun jika menghilangkan salib, akibatnya fatal. Musa melempar tongkat, jadi ular.
Tongkat menunjuk salib, jika salib dibuang, yang ada di gereja hanya ular.
Kalau benar panggilan Tuhan, kita pasti kuat menghadapi salib. Salib/ korban Kristus menghasilkan
kuasa dan hikmat.
Jadi sumber hikmat adalah firman pengajaran dan korban Kristus (Perjamuan suci), yaitu dalam
kebaktian Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Tandai perjalanan hidup kita dengan mencari hikmat dalam kebaktian Pendalaman Alkitab sampai
akhir hidup kita.
Praktek memiliki hikmat Tuhan:
1. Tergembala.
Pengkhotbah 10: 2
10:2 Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
Kanan menunjuk tempat domba di sebelah kanan Tuhan, artinya kehidupan yang
tergembala.
Matius 25: 31-33
25:31. “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersamasama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan
mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing
di sebelah kiri-Nya.
Yesus memberikan teladan, lahir di kandang domba, bukan supaya kelihatan miskin tetapi
maksudnya ialah kalau kita mau bertemu Yesus, kita harus tergembala.
Untuk bisa tergembala, tidak boleh ada egois/ kepentingan diri sendiri, harus rela berkorban.
Tanda hidup yang tergembala:
a. Bisa makan firman penggembalaan
Firman penggembalaan adalah firman yang dipercayakan kepada seorang gembala
untuk disampaikan kepada sidang jemaat, menjadi makanan bagi domba-domba. Firman
penggembalaan adalah firman yang double, yaitu:
Firman penginjilan, seperti rumput yang hijau dan air yang tenang: memberikan
kedamaian, ketenangan di tengah suasana dunia yang meresahkan.
Firman pengajaran, makanan keras: memberi kekuatan untuk menghadapi musuhmusuh di akhir jaman, terutama dosa yang memuncak.
Makan firman penggembalaan sama dengan mendengar dan dengar-dengaran pada
firman penggembalaan. Jika taat dengar-dengaran, hidup suci dan baik, menghiasi
pengajaran.
Titus 2: 5, 9-10
2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat
kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
2:9 Hamba-hamba hendaklah taat kepada tuannya dalam segala hal dan berkenan
kepada mereka, jangan membantah,
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Jika tidak taat dengar-dengaran, akan mengeruhkan pengajaran.
Yehezkiel 34: 17-19
34:17. Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh,
Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan
dan kambing jantan.
34:18 Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang
terbaik? Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu?
Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu
keruhkan dengan kakimu?
34:19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya memakan rumput yang sudah diinjakinjak kakimu dan meminum air yang sudah dikeruhkan kakimu?
Orang yang egois (kambing), sudah dalam firman pengajaran, tetapi mengeruhkan
firman pengajaran dengan perbuatan yang tercela, mendatangkan kutukan Tuhan.
b.
Masuk dalam kandang penggembalaan (3 macam ibadah)
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan
memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Jika sudah bisa makan firman penggembalaan, ada kekuatan untuk masuk kandang
penggembalaan.
Kandang secara jasmani menunjuk organisasi gereja.
Kandang secara rohani menunjuk ruangan suci dengan 3 macam alat. Sekarang menunjuk
ketekunan dalam 3 ibadah pokok:
- Pelita Emas
= ketekunan dalam ibadah raya
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan
suci
- Mezbah Dupa = ketekunan dalam kebaktian doa
Jika kita tergembala, kita dipelihara dan dihitung oleh Tuhan.
Mazmur 23: 1
23:1. Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Sampai tidak kekurangan, secara jasmani (dipelihara) dan secara rohani (sempurna).
Yeremia 14: 10-12
14:10. Beginilah firman TUHAN tentang bangsa ini: “Mereka sangat senang mengembara
dan tidak menahan kakinya. Sebab itu TUHAN tidak berkenan kepada mereka; tetapi
sekarang Ia mau mengingat kesalahan mereka dan mau menghukum dosa mereka.”
14:11 TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah engkau berdoa untuk kebaikan
bangsa ini!
14:12 Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka;
sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak
akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan
perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar.”
Jika mengembara, tidak tergembala, akibatnya:
§ masuk dalam penghukuman Tuhan
§ tidak mendapat doa penyahutan gembala di bumi
Hanya orang tergembala yang mengalami doa penyahutan Imam Besar, Gembala
Agung (bagaikan menarik ke atas) dan doa penyahutan dari gembala di bumi
(bagaikan menjunjung), kehidupan itu tidak akan pernah jatuh.
§ doanya tidak didengar
Hanya suara domba yang didengar oleh Tuhan.
§ pelayanannya tidak berkenan pada Tuhan
§
hidupnya tidak terpelihara (masuk dalam perang, kelaparan dan penyakit sampar)
c.
Memberi dan mengunjungi [Matius 25]
Jangan egois seperti kambing. Setelah terpelihara, kita harus ingat pada domba yang
lain, mulai dalam penggembalaan, antar penggembalaan. Apa yang kita perbuat (memberi
dan mengunjungi) sama dengan kita perbuat untuk Yesus. Pengorbanan dalam pelayanan
pembangunan tubuh Kristus tidak akan hilang, kita bertemu dengan Yehovah Jireh,
Tuhan mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Memberi dan mengunjungi adalah suatu pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, supaya
kita bisa menjadi satu kawanan dengan satu Gembala.
Yohanes 10: 16
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; dombadomba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka
akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Sampai suatu waktu, domba dari Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang
sempurna dengan satu kepala yaitu Yesus.
Kalau egois, tidak mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, pasti masuk dalam
pembangunan tubuh Babel, binasa.
2.
Memiliki 7 sifat tabiat Allah
Yakobus 3: 17-18
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama (1)murni, selanjutnya (2)pendamai,
(3)peramah, (4)penurut, (5)penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, (6)tidak memihak
dan (7)tidak munafik.
3:18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang
mengadakan damai.
1) murni
2)
3)
4)
5)
6)
7)
:
suci sampai di dalam hati dan pikiran, tidak bercampur
(dalam ibadah, terutama dalam pengajaran)
pendamai
: pembawa damai
peramah : tidak pemarah
penurut : bisa dinasehati, tidak menonjolkan diri
penuh belas kasihan: tidak menghakimi
Orang berdosa itu sudah berat, jika dihakimi, bisa tidak kuat
tidak memihak : jujur mulai dari rumah tangga
tidak munafik
: banyak yang tersembunyi, sampai binasa.
7 sifat tabiat Allah = 7 tiang dalam pembangunan tubuh Kristus.
Amsal 9: 1
9:1. Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
1 Raja-raja 9: 1-3
9:1. Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala
yang diinginkannya,
9:2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah
menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
9:3 Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan
ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini
untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hatiKu akan ada di situ sepanjang masa.
Jika ada hikmat, 7 sifat tabiat Allah, maka ada pribadi Tuhan:
§ Ada mata Tuhan : perlindungan dan penyucian
§ Ada hati Tuhan : ada kehangatan kasih Tuhan, ada kebahagiaan
§ Ada nama Tuhan : kepemilikan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat
3. Takut akan Tuhan
Ayub 28: 28
28:28 tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat,
dan menjauhi kejahatan itulah akal budi.”
Praktek takut akan Tuhan: membenci dosa sampai membenci dusta.
Amsal 8: 13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Kalau kita takut akan Tuhan sampai tidak ada dusta, kita bergaul erat dengan Tuhan dan Tuhan
memberikan pembukaan rahasia firman.
Mazmur 25: 14
25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya
diberitahukan-Nya kepada mereka.
Gembala mendapat pembukaan rahasia firman, jemaat bisa makan firman/ mengerti pembukaan
firman.
Kita makan firman penggembalaan secara doubel, untuk hidup sehari-hari dan untuk menghadapi
kelaparan di akhir jaman.
Mazmur 33: 18-19
33:18 Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada
mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
33:19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada
masa kelaparan.
Sebagai contoh kehidupan yang takut akan Tuhan (ada hikmat) yaitu bidan Sifra dan
Pua.
Keluaran 1: 15-19
1:15. Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani,
seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
1:16 “Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus
memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi
jika anak perempuan, bolehlah ia hidup.”
1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja
Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: “Mengapakah
kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?”
1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: “Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan
perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin.”
Para bidan takut akan Tuhan sehingga diberi hikmat oleh Tuhan. Hikmat untuk menghadapi
antikris, bebas dari antikris.
Wahyu 13: 16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia,
dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Keluaran 1: 20-21
1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu
dan sangat berlipat ganda.
1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka
berumah tangga.
Hasil takut akan Tuhan (ada hikmat):
§ Mengalami kebaikan Tuhan,
Sama dengan mengalami kuasa penciptaan Tuhan dari tidak ada menjadi ada, yang
mustahil menjadi tidak mustahil, menciptakan semua jadi baik dalam hidup kita
§ Membuat mereka berumah tangga, sama dengan mengalami kasih karunia/ kemurahan
Tuhan sampai bisa masuk pesta nikah Anak Domba
Matius 19: 10-11
19:10 Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara
suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.”
19:11 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja.
Kita mendapat kunci Daud: kebajikan dan kemurahan Tuhan [Mazmur 23:6]
Kesaksian Daud: kebajikan dan kemurahan mengikuti aku seumur hidupku
Kunci Daud untuk:
menghadapi kemustahilan/ pintu tertutup
Daud seorang gembala, tetapi bisa terpilih menjadi raja.
Dalam ketidak berdayaan, kunci Daud membuka pintu-pintu yang tertutup.
dalam kejatuhan/ kehancuran
Daud jatuh dalam dosa zinah dengan Batsyeba, namun kunci Daud mampu
mengangkat.
menghadapi masalah yang sulit/ musuh
Daud menghadapi Saul, Absalom, kunci Daud sanggup menolong dan membuka
pintu.
Sampai masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
----0----
Download