PERILAKU KOLEKTIF

advertisement
PERILAKU KOLEKTIF
PERILAKU KOLEKTIF
• Sering dikaitkan dengan bahasan: kerumunan,
mobs (kerumunan dgn maksud jahat), manias,
penyerbuan, kepanikan, kekacauan, opini publik,
propaganda, tren pakaian, gerakan sosial,
revolusi, dan reformasi.
• Secara sederhana, aktifitas kelompok dapat
diartikan sebagai perilaku kolektif.
• Aktifitas kelompok diartikan sebagai tindakan
individu-individu yang bertindak secara serentak
bersamaan, pembagian tugas, serentak
bersamaan dengan nilai masing-masing individu.
Perilaku Kolektif
• Secara sederhana diartikan sebagai bagian
dari sosial reaksi yang berbentuk lingkaran
reaksi.
• Dimulai dengan adanya intersimulasi pada
seorang individu, yang kemudian menjadi
stimulus bagi individu lainnya dan sebagai
gambaran terhadap penguatan stimulus
tersebut.
Tipologi Perilaku Kerumunan (Blumer)
• Casual Crowd,
 kerumunan hanya sepintas lalu (temporer),
hanya secara sepintas memberikan perhatian
kepada sesuatu
contoh: kerumunan orang melihat ada
kecelakaan
• Conventional crowd,
 berada di suatu tempat untuk suatu tujuan
sesuai dengan aturan yang berlaku
contoh: antrian tiket kendaraan umum
Tipologi
• Expressive Crowd,
 merupakan kerumunan konvensional yang
berubah sifatnya menyampaikan luapan
perasaannya, suatu tampilan yang tidak biasa
dilakukan di tempat lain.
contoh: teriakan penonton sepak bola, yel-yel
kemapanye
• Acting Crowd
 Sekumpulan orang yang memusatkan perhatian
pada suatu hal yang merangsang kemarahan
mereka dan diluapkan dalam tindakan.
Contoh: perkelahian massa (tawuran)
Faktor Penyebab Perilaku Kerumunan
• Teori Contagion
Ditandai:
• Kebersamaan dengan orang banyak (tidak saling
mengenal satu dengan lainnya)
• Adanya penularan (contagion)
• Suggestability (massa mudah dipengaruhi, mudah
percaya, atau mudah taat)
Faktor penyebab perilaku kerumunan
• Teori Convergen
Kerumunan muncul dari sejumlah orang yang
memiliki dorongan, maksud, dan kebutuhan
yang serupa
Faktor penyebab perilaku kerumunan
Gerakan Sosial
• Adanya kepentingan atau tujuan bersama,
• Tujuan jangka panjang,
• Penggunaan cara-cara di luar institusi yang
ada
Tipologi Gerakan Sosial (Aberle)
• Alternative Movement, bertujuan merubah sebagian
perilaku (perorangan).
Contoh: Kampanye anti rokok
• Redemptive movement, bertujuan hendak merubah
secara menyeluruh pada perilaku perorangan.
Contoh: gerakan keagamaan
• Transformative Movement, ingin merubah masyarakat
secara menyeluruh
• Reformative Movement, merubah mayarakat dalam
segi-segi tertentu
contoh: gerakan massa (penggulingan) terhadap
presiden di Filipina
Penyebab gerakan sosial:
• Deprivasi ekonomi dan sosial (kehilangan,
penderitaan, kekurangan).
• Deprivasi relatif, adanya kesenjangan antara
harapan dengan kenyataan
Kekerasan Kolektif
• Kekerasan Kolektif Primitif, dilakukan oleh
sekelompok individu, tidak bersifat politik, dan
terbatas hanya pada komunitas lokal.
• Kekerasan Kolektif Reaksioner, merupakan protes
atau perlawanan terhadap sistem dalam
kekerasan massal sebagai reaksi terhadap
penguasa.
• Kekerasan Kolektif Modern, merupakan
kekerasan yang diorganisasi untuk tujuan politik
dan ekonomi
contoh: pemogokan buruh
Faktor-faktor yang menimbulkan
perilaku kolektif:
• Ketegangan struktural,
• Penyebarluasan (isu) yang mempengaruhi
kepercayaan umum
• Adanya pencetus
• Mobilisasi
• Bekerjanya pengendalian sosial
Download