Fair Trade USA Capture Fisheries Glossary

advertisement
Daftar Istilah Fair Trade USA tentang Perikanan Tangkap
Desember 2014
Dokumen ini berisi definisi untuk istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Perikanan Tangkap
dari Fair Trade USA, mengenai Kriteria Kepatuhan/Kesesuaian, dan dokumen-dokumen yang terkait
dengan Fair Trade USA. Banyak istilah penting sudah didefinisikan dalam Daftar Istilah StandarStandar Fair Trade USA, yang tersedia disini.
Analisis Produktifitas dan Kerentanan (PSA)
Satu pendekatan untuk melakukan asesmen resiko yang diakibatkan penangkapan ikan
berlebihan untuk segala spesies dengan didasarkan pada atribut-atribut yang sudah ditetapkan
sebelumnya, bahkan dalam situasi ketika tidak banyak tersedia data. Analisis Fair Trade USA,
analisis produktifitas dan kerentanan (PSA) memasukkan (1) satu tabel “Atribut-atribut dan Skor
Produktifitas” dari Monterey Bay Aquarium’s Seafood Watch Criteria for Fisheries, Kriteria 1, Faktor 1.1
Inherent Vulnerability (Versi April 25, 2013, hal. 5)1, dan (2) satu table “Atribut-Atribut dan Skor”
Kerentanan dari Marine Stewardship Council’s Certification Requirements, Aneks CC: Risk-Based
Framework (Versi 1.3 Januari 2013, hal. C237).2
Asesmen Resiko
Satu komponen pengelolaan resiko yang terdiri dari semua proses yang berkaitan dengan
identifikasi, estimasi, dan evaluasi resiko secara kualitatif dan kuantitatif. Asesmen resiko terdiri
dari identifikasi resiko bahaya, asesmen resiko bahaya, estimasi resiko, dan reduksi resiko. (FAO,
tanpa tanggal)
Asesmen Sediaan/Stok
Proses pengumpulan dan analisis informasi biologi dan statistik untuk menentukan perubahan
pada keterlimpahan sediaan/stok perikanan yang ditimbulkan oleh penangkapan ikan, dan sejauh
mana memungkinkan, untuk meramalkan gejala terjadinya keterlimpahan sediaan/stok ikan di
masa mendatang. Asesmen sediaan/stok didasarkan pada survei-survei sumber daya;
pengetahuan tentang persyaratan habitat, sejarah hidup, dan perilaku spesies; penggunaan
indeks-indeks lingkungan untuk menentukan dampak pada sediaan/stok; dan statistik tangkapan.
Asesmen sediaan/stok digunakan sebagai landasan untuk melakukan asesmen dan menetapkan
kondisi perikanan saat ini dan kemungkinan kondisi di masa mendatang. (FAO, tanpa tanggal)
CITES
Konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar yang tergolong ke dalam spesies
terancam punah (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
http://www.cites.org/
1http://www.seafoodwatch.org/cr/cr_seafoodwatch/content/media/MBA_SeafoodWatch_CaptureFisheriesMethodol
ogy.pdf
2 http://www.msc.org/documents/scheme-documents/msc-scheme-requirements/msc-certification-requirements/view
1
Ditangkap secara Berlebihan
Suatu sediaan/stok atau kumpulan sediaan/stok yang cukup kecil yang ditangkap secara
berlebihan sehingga perlu adanya perubahan terhadap praktek-praktek pengelolaan untuk
mencapai tingkat dan laju pengembangan kembali yang tepat.
Sediaan/stok ikan dianggap telah di lakukan penangkapan secara berlebihan ketika dilakukan
eksploitasi melampaui batas keterlimpahan, yang apabila terlampaui, maka kondisi yang
berkelimpahan dianggap terlalu rendah untuk memastikan reproduksi yang aman. Dalam
beberapa perikanan, istilah ini digunakan ketika biomasa diperkirakan berada di bawah titik batas
referensi biologis yang digunakan sebagai tanda yang menunjukkan suatu kondisi penangkapan
yang berlebihan.
Sediaan.stok bisa tetap ditangkap secara berlebihan (yaitu dengan biomasa jauh di bawah batas
yang disepakati) untuk beberapa saat meskipun tekanan akibat penangkapan ikan bisa dikurangi
atau ditekan. (Blackhart dkk., 2006)
Ex Works
Dalam konteks Standar Perikanan Tangkap, harga ex works setara dengan harga ex-vessel.
Habitat
Lingkungan di mana ikan hidup, termasuk segala sesuatu yang ada di sekitarnya dan berdampak
pada hidupnya: misalnya mutu air; dasar perairan; vegetasi; spesies yang terkait (termasuk
pasokan pangan) (FAO, tanpa tanggal).
Harga Ikan (sin.: Nilai Pendaratan)
Ukuran moneter nilai pendaratan ikan secara komersial, biasanya dihitung sebagai harga per
kilogram untuk penjualan pertama kali pada ikan yang didaratkan dikalikan dengan total kilogram
ikan yang didaratkan.
Hasil Tangkapan Per Unit Usaha (CPUE) (sin.: Laju Tangkap)
Kuantitas ikan yang tertangkap (dalam jumlah hitungan angka atau berat) per satu unit usaha
penangkapan, misalnya jumlah ikan yang ditangkap per 1.000 mata pancing per hari, atau berat
ikan, dalam ton, yang didapatkan setiap satu jam penangkapan menggunakan pukat harimau.
CPUE seringkali dianggap sebagai indeks biomasa ikan (atau kelimpahan). Kadang-kadang diacu
sebagai laju tangkap. CPUE bisa digunakan sebagai ukuran efisiensi ekonomi dalam
penangkapan ikan serta sebagai indeks kelimpahan ikan. (Blackhart dkk., 2006)
Ikan
Sebuah istilah kolektif yang meliputi segala spesies atau sub-spesies hewan atau tumbuhan
akuatik (kelautan, air tawar dan payau). Tidak termasuk mamalia, burung laut atau reptil.
Jumlah Pekerja yang Signifikan
Dalam konteks Standar Perikanan Tangkap, apabila lebih dari lima pekerja pada suatu waktu.
2
Jumlah Tangkapan yang Diperbolehkan
Jumlah total tangkapan yang boleh diambil dari satu sumber daya dalam satu kurun waktu
tertentu (biasanya satu tahun), sesuai dengan yang ditetapkan dalam rencana pengelolaan. Jumlah
total tangkapan yang diperbolehkan dapat dialokasikan kepada para pemangku kepentingan
dalam bentuk kuota sebagai jumlah yang khuus atau proporsi tertentu. (FAO, tanpa tanggal)
Juvenil
Ikan atau hewan muda yang belum mencapai kematangan seksual (Blackhart dkk., 2006).
Kapal Penangkapan Ikan (sin.: Kapal)
Segala kapal atau perahu apa pun, terlepas dari bentuk kepemilikan, yang digunakan atau
dimaksudkan guna digunakan untuk tujuan penangkapan ikan.
Kawasan Lindung (sin.: Kawasan Lindung Laut, Zona Inti)
Sebuah ruang geografis yang ditetapkan dengan jelas, bahwasanya diakui, dikhususkan, dan
dikelola melalui sarana-sarana berdasarkan hukum, atau sarana-sarana lain yang efektif, untuk
mewujudkan pelestarian alam berserta pelayanan-pelayanan ekosistem dan nilai-nilai budaya yang
terkait dalam jangka panjang (Dudley, 2008). Kawasan lindung tersebut berupa kawasan
pelestarian biologis masyarakat umum ataupun perorangan. Kawasan-kawasan seperti itu
meliputi taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa, monument alam, konservasi arkeologi,
cagar hutan, dan cagar laut (Blackhart dkk., 2006; Dudley, 2008).
Kematangan (sin.: Ikan yang Dewasa)
Mengacu kepada kemampuan, rata-rata, ikan pada usia atau ukuran tertentu untuk berreproduksi. Informasi tentang kematangan, dalam bentuk persentase kematangan menurut usia
atau ukuran, sering kali digunakan untuk menghitung potensi pemijahan. (Blackhart dkk., 2006)
Komite Perdagangan yang Adil
Komite Perdagangan yang Adil terdiri dari para wakil penerima manfaat Premium Perdagangan
yang Adil yang dipilih secara demoktratis. Dalam konteks Standar Perikanan Tangkap, Komite
Perdagangan yang Adil dipilih oleh dan mewakili kepentingan-kepentingan para nelayan yang
terdaftar dan para pekerja yang masuk dalam ruang lingkup sertifikat, apabila dapat diterapkan.
Komite ini bertanggung jawab untuk mengelola dan membelanjakan Premium Perdagangan yang
Adil atas nama para nealyan yang terdaftar (dan para pekerja, jika dapat diterapkan) dan untuk
melacak dan melaporkan penggunaan Premium. Komite juga bertanggung jawab untuk bekerja
dengan pemegang sertifikat dan para nelayan yang terdaftar untuk memastikan pelaksanaan
Standar Perdagangan yang Adil yang efektif.
Megaspawner
Ikan dengan ukuran lebih besar dari panjang optimal ditambah 10% (Froese, 2004).
Mitra Akses Pasar (MAP)
Lihat Pemegang Sertifikat.
Nelayan Artisanal/Tradisional
Lihat Nelayan Skala Kecil.
3
Nelayan Skala Kecil
Karena beragamnya para nelayan skala kecil di seluruh dunia, Fair Trade USA telah menenggang
untuk tidak menciptakan definisi yang ketat untuk klasifikasi ini. Namun demikian, Tabel 1
berikut, memberikan panduan untuk menentukan apakah seorang nelayan perlu masuk kategori
skala kecil.
Tabel 1. Rangkuman definisi perikanan skala kecil. Chuenpagdee dkk. (2006)
Ciri utama
Definisi umum (kisaran)
Ukuran perahu
Antara 5-7m; kurang dari 10, 12 atau 15m (2 hingga 24m)
Perahu (GRT)
Kurang dari 10 GRT (3 hingga 50 GRT)
Ukuran mesin
Kurang dari 60 HP; antara 40-75 HP (15 hingga 400 HP)
Jenis perahu
kano, sampan, perahu tidak bermotor, perahu kayu, perahu tanpa
dek, perahu tradisional
Jenis alat penangkapan
pengumpulan hasil pesisir, mencari ikan dengan berjalan kaki,
ikan
pukat pantai, pukat cincin kecil, pancing ulur, alat penyelam,
perangkap
Jarak dari pantai
antara 5-9 km; lingkup13 km; hingga 22 km
Kedalaman air
Kurang dari 10, 50 atau 100m kedalaman
Sifat kegiatan
Subsistens, kelompok etnis, tradisional, local/setempat, artisanal
Jumlah awak perahu
2-3; 5-6
Waktu perjalanan
2-3 jam dari tempat pendaratan
Panen Maksimum Berkelanjutan (MSY)
Keseimbangan hasil panenan tertinggi secara teori dapat terus menerus dipanen (rata-rata) dari
suatu sediaan/stok di bawah kondisi lingkungan (rata-rata) yang ada tanpa memberikan dampak
nyata pada proses reproduksi (FAO, tanpa tanggal).
Panjang Optimal
Panjang ikan dimana jumlahnya dalam satu tahun tertentu pada waktu tidak dilakukan
penangkapan, dikalikan dengan berat rata-rata setiap ikan tercapai secara maksimum dan dimana
panenan dan penghasilan maksimum dapat diperoleh. Panjang optimal biasanya lebih besar dari
panjang pada saat pertama kali mencapai kematangan dan dapat dengan mudah diperoleh dari
parameter-parameter mengenai pertumbuhan dan mortalitas atau dari rumus-rumus empiris.
(Froese, 2004)
Panjang Total
Panjang satu ikan yang ditentukan oleh jarak menurut garis lurus dari ujung moncong hingga
ujung ekor (sirip ekor) ketika ikan diletakkan pada sisi badannya, yang biasanya bertambah
panjang (Blackhart dkk., 2006).
Pekerja yang Tercakup
Pekerja yang termasuk dalam ruang lingkup sertifikat Perdagangan yang Adil.
Pemanenan di Alam Liar
Pengumpulan tumbuhan, bahan-bahan tumbuhan, atau hasil laut dari kawasan yang tidak
dibudidayakan.
4
Perikanan Budidaya yang Lebih Maju
Perikanan budidaya yaitu apabila ada intervensi manusia dalam siklus hidup ikan, termasuk
pemijahan buatan, peningkatan habitat, dan/atau pemberian pakan pada ikan sebelum
pemanenan.
Perikanan Tangkap (sin.: Perikanan di Alam Liar)
Pemanenan produk pangan hasil tangkapan. Tidak termasuk ikan yang dibudidayakan melalui
proses-proses akuakultur atau marikultur atau budidaya perikanan yang lebih maju.
Pemegang Sertifikat
Usaha yang resmi memiliki sertifikat Perdagangan yang Adil. Pemegang sertifikat bertanggung
jawab untuk memastikan pemenuhan/kesesuaian Standar-Standar Fair Trade USA dan tidak
boleh sebagai perorangan biasa, namun lebih baik sebagai perusahaan atau organisasi.
Penangkap Ikan (sin.: Nelayan)
Seseorang (pria atau wanita) yang mengambil bagian dalam penangkapan ikan yang dilakukan
dari kapal penangkapan ikan, platform yang mengapung atau tetap, atau dari pantai. Tidak
mencakup para pengolah atau pedagang ikan. (FAO, tanpa tanggal)
Penangkapan Ikan
Segala jenis kegiatan, selain penelitian ilmiah yang dilakukan oleh suaatu kapal penelitian ilmiah,
yang melibatkan penangkapan, pengambilan, atau pemanenan ikan; atau segala upaya untuk
melakukan hal-hal tersebut; atau segala kegiatan yang diperkirakan dapat menghasilkan
penangkapan, pengambilan atau pemanenan ikan dan segala operasi di laut untuk mendukung
kegiatan ini (Blackhart dkk., 2006).
Penangkapan Ikan Sebelum Ikan Mencapai Ukuran yang Semestinya
Terjadi ketika ikan juvenil yang dipanen sebelum potensi pertumbuhan mereka tercapai
sepenuhnya. Hal ini perlu dibatasinya perikanan dalam menghasilkan hasil panenan maksimal.
(Blackhart dkk., 2006)
Penangkapan Ikan Secara Berlebihan
Satu istilah generik yang digunakan untuk merujuk pada kondisi suatu sediaan/stok, tergantung
pada tingkat upaya penangkapan ikan atau mortalitas selama penangkapan, sehingga penurunan,
pada pertengahan waktu, akan mengakibatkan peningkatan jumlah total tangkapan. Hal ini sering
disebut sebagai ekploitasi yang berlebihan atau penangkapan secara biologis yang berlebihan
(biological overfishing), yaitu sebagai hasil dari kombinasi antara growth overfishing dan recruitment
overfishing dan terjadi sering kali bersama-sama dengan ecosystem overfishing, dan economic overfishing.
Untuk spesies yang berumur panjang, penangkapan ikan yang berlebihan (yaitu dengan
menggunakan upaya berlebihan) dimulai jauh sebelum sediaan/stok menjadi dalam kondisi
tertangkap berlebihan. Penggunaan istilah ‘overfishing’ (penangkapan secara berlebihan) tidak selalu
konsisten (FAO, tanpa tanggal).
Penangkapan Ikan Secara Tidak Resmi dan Tanpa Mengikuti Peraturan (IUU)
Penangkapan ikan IUU meliputi segala penangkapan ikan yang 1) melanggar hukum setempat,
nasional atau internasional, 2) kurang dilaporkan, salah dilaporkan, atau tidak dilaporkan ketika
pelaporan menjadi syarat hukum, dan/atau 3) dianggap melanggar hukum namun terjadi di luar
jangkauan undang-undang dan peraturan perikanan seperti di laut lepas.
5
Pendekatan Pencegahan pada Perikanan
Ada serangkaian tindakan yang diambil untuk melaksanakan prinsip pencegahan. Serangkaian
tindakan efektif yang disepakati dari segi biaya, dan pekerjaan yang mana termasuk tindakan di
masa mendatang, yang memastikan pandangan yang bijaksana/hati-hati, mengurangi atau
menghindari resiko terhadap sumber daya, lingkungan dan manusia, sepanjang dimungkinkan,
dengan secara tegas/jelas mempertimbangkan ketidakpastian yang ada serta potensi konsekuensi
yang ditimbulkannya apabila kesalahan dilakukan. (FAO, 1996)
Pengelolaan Bersama
Suatu rencana kemitraan yang mana pihak pemerintah, masyarakat nelayan, lembaga-lembaga
eksternal (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM, lembaga penelitian), dan kadang-kadang para
pemangku kepentingan sumber daya perikanan dan pesisir lainnya (pemilik kapal, pedagang ikan,
lembaga pemberi kredit atau pemberi pinjaman uang, industri pariwisata, dll) berbagi tanggung
jawab dan kewenangan dalam pengambilan keputusan tentang pengelolaan perikanan.
Pengelolaan bersama, idealnya memberikan pembagian kewenangan dalam pelaksanaan
pengelolaan sumber daya antara pihak pemerintah dan masyarakat atau organisasi para
pemangku kepentingan, dan dapat memberikan manfaat terhadap “pengelolaan yang lebih
memadai, lebih efisien, dan lebih adil” daripada pendekatan yang difokuskan pada pemerintah
saja secara konvensional. (Berkes dll., 2001)
Pengelolaan yang Efektif
Strategi-strategi pengelolaan atau mitigasi dinyatakan efektif jika a) tujuan pengelolaan cukup
untuk menjaga struktur dan fungsi ekosistem yang terkena dampak dalam jangka panjang, dan b)
ada bukti ilmiah bahwa strategi-strategi tersebut memenuhi tujuannya (MBA, 2014).
Perikanan (sin.: Perikanan Tangkap)
Satu unit yang ditetapkan oleh pihak berwenang atau usaha lain yang terlibat dalam
pembudidayaan dan/atau pemanenan ikan. Biasanya, unit ini ditetapkan terkait dengan beberapa
atau semua hal berikut: orang yang terlibat, spesies atau jenis ikan, wilayah perairan atau dasar
laut, metode penangkapan ikan, kelas perahu dan tujuan kegiatan (FAO, tanpa tanggal)
Perlengkapan Perlindung Pribadi (PPP)
Perlengkapan yang dikenakan untuk meminimalkan keterpaparan ke cedera dan penyakit di
tempat kerja yang bisa diakibatkan kontak dengan bahaya kimiawi, radiologis, fisik, elektrik,
mekanis dan bahaya-bahaya lain di tempat kerja (OSHA, 2014). PPP meliputi segala barang yang
diperlukan seorang pekerja untuk dikenakan untuk perlindungan diri mereka. PPP bisa meliputi,
namun tidak terbatas pada pakaian, alas kaki, pelindung mata, pelindung telinga, sarung tangan,
masker, dan alat-alat pengapung pribadi.
Premium Perdagangan yang Adil (sin.: Premium Pengembangan Masyarakat, Premium)
Jumlah yang dibayarkan kepada produsen selain pembayaran untuk produk mereka, tergantung
pada Standar, penggunaan Premium Perdagangan yang Adil yang hanya terbatas untuk investasi
usaha produsen dan mata pencaharian dan/atau pengembangan sosial ekonomi para produsen
dan/atau pekerja dan masyarakat mereka. Penggunaan Premium Perdagangan yang Adil secara
khusus ditetapkan secara demokratis oleh para produsen dan/atau pekerja, seperti ditetapkan
dalam Standar yang terkait. Premium diatur oleh para penerima manfaat dan dikelola oleh
Komite Perdagangan yang Adil.
6
Produsen
Satu istilah generik yang merujuk kepada seseorang atau usaha yang membudidayakan produkproduk pertanian, memanen ikan laut, atau menghasilkan item-item secara manufaktur yang
kemudian diproses dan diperdagangkan.
Proporsi Habitat yang Penting
Mengacu pada satu kondisi dimana paling tidak 20% dari setiap habitat perwakilan (jika habitat
perwakilan dapat digambarkan menurut substrat, batimetri, dan/atau kawanan), dalam kedua
kisaran dari sediaan/stok yang menjadi sasaran maupun batas-batas perikanan yang sedang
dalam pertimbangan yang sesuai peraturan (yaitu dalam Zona Ekonomi Eksklusif –ZEE, untuk
perikanan yang sedang dalam pertimbangan), sepenuhnya dilindungi dari penangkapan dengan
menggunakan jenis-jenis alat penangkapan ikan yang berdampak pada habitat dalam perikanan
tersebut (MBA, 2014).
Pustaka Kelabu
Informasi yang dihasilkan di semua tataran pemerintah, akademik, dunia usaha, dan industri
dalam format elektronik dan cetak yang tidak dikendalikan oleh penerbitan komersial (yaitu yang
tidak dapat ditermukan dengan mudah melalui jalur konvensional seperti penerbit). Pustaka
kelabu sering kali berupa pustaka yang asli dan biasanya terbaru. (MSC, 2013)
Sediaan/Stok Ikan
Sumber mata pencaharian dalam masyarakat atau populasi yang diperoleh dari hasill tangkapan
perikanan. Penggunaan istilah sediaan/stok ikan biasanya menunjukkan bahwa populasi tertentu
sedikt banyak terisolasi dari sediaan-sediaan/stok-stok lain dari spesies yang sama dan oleh
karena itu mampu mempertahankan keberadaanya (satu satuan/unit biologis yang berbeda).
(FAO, tanpa tanggal)
Sidang Umum
Pertemuan semua peserta program Perdagangan yang Adil (yaitu para petani, nelayan, dan/atau
pekerja yang memenuhi syarat untuk memutuskan penggunaan Premium ). Sidang Umum
merupakan forum untuk pengambilan keputusan tentang penggunaan Premium Perdagangan
yang Adil atau masalah-masalah lain jika sesuai.
Sistem Bagi Hasil Tangkapan (sin.: Perjanjian Bagi Hasil)
Satu sistem remunerasi/upah dalam industri penangkapan ikan yang didasarkan pada pembagian
nilai hasil tangkapan. Awak kapal/perahu dan pemilik harus bersama-sama menanggung biayabiaya operasional tertentu yang diambil dari hasil bruto yang diperoleh dari penjualan hasil
tangkapan. Hasil bersih kemudian dibagi antara pemilik kapal/perahu dan para anggota awak
kapal/perahu sesuai dengan rumus/perhitungn bagi hasil yang telah disepakati bersama. Resiko
dibagi antara para pemilik kapal/perahu penangkapan ikan dan para anggota awak kapal/perahu.
Para anggota awak kapal/perahu dapat menerima pembagianan yang berbeda tergantung pada
peran mereka di kapal/perahu (misalnya kapten kapal bisa menerima bagian yang lebih tinggi).
7
Sistem Pengendalian Internal (ICS) (sin.: Sistem Pemantauan Internal)
Suatu mekanisme pemantauan dan pengendalian , misalnya serangkaian kebijakan dan proses
yang terdokumentasi, yang dilaksanakan oleh pemegang sertifikat untuk memastikan
kepatuhan/kesesuaian terhadap standar Fair Trade USA yang terkait. ICS tergabung dengan
asesmen resiko untuk menentukan tantangan-tantangan dan peluang-peluang yang berkaitan
dengan pencapaian kriteria pemenuhan/kesesuaian Perdagangan yang Adil.
Spesies Non-Sasaran
Spesies yang tidak secara khusus ditargetkan menjadi sasaran komponen tangkapan; bisa tanpa
sengaja tertangkap sebagai bagian dari tangkapan yang menjadi sasaran.
Spesies Non-Target Yang Disertakan Dalam Pendaratan
Spesies non-target yang ikut tertangkap tetapi tidak dibuang, biasanya memiliki nilai komersial
atau karena adanya regulasi pengelolaan.
Spesies Primer
Segala spesies yang bukan merupakan spesies tangkapan sampingan atau tangkapan sampingan
yang dimanfaatkan, yang diusulkan untuk dijadikan bagian yang dilakukan asesmen untuk
sertifikasi. Spesies primer tidak boleh diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah,
terancam, atau dilindungi.
Spesies Tangkapan Sampingan (sin.: Tangkapan Tak Disengaja, Bukan Target Tangkapan, Spesies,
Spesies Target)
Spesies yang tertangkap secara tidak disengaja ketika menangkap spesies yang menjadi target/
obyek sasaran (yaitu spesies primer dan sekunder) dan tidak di-ikut-sertakan (dibuang) dari hasil
tangkapan spesies target. Termasuk dalam spesies tangkapan sampingan ini adalah mamalia,
burung laut, dan reptil, dan semua spesies yang dibuang yang masuk dalam klasifikasi sebagai
spesies yang terancam punah, terancam, atau dilindungi. Pembuangan bisa terjadi karena alasan
pengaturan atau ekonomi. Spesies tangkapan sampingan tidak memenuhi syarat untuk sertifikasi
Perdagangan yang Adil.
Spesies Terancam Punah, Terancam dan Dilindungi (ETP)
Dalam sistem kelautan, pihak terkait mempunyai jurisdiksi dalam pengendalian terhadap spesies
yang dilakukan asesmen, berdasarkan perundang-undangan nasional dan/atau sejalan dengan
perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini termasuk spesies yang ada dalam Daftar Merah IUCN
tentang Spesies-Spesies yang Terancam, Apendiks I dari CITES dan daftar nasional dari spesiesspesies yang terancam punah , kecuali apabila dapat ditunjukkan bahwa sediaan/stok tertentu
dari spesies dalam daftar yang terkena dampak oleh perikanan yang dilakukan asesmen, tidak
terancam punah atau terancam. Spesies ETP tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan
sertifikasi Perdagangan yang Adil.
Spesies Sasaran
Spesies-spesies tersebut yang terutama dicari oleh para nelayan dalam satu perikanan tertentu.
Sasaran upaya penangkapan ikan yang terarah dalam satu perikanan. (Blackhart dkk., 2006)
8
Spesies Sekunder
Semua spesies yang bukan merupakan spesies tangkapan sampingan atau spesies non-target yang
disertakan dalam pendaratan yang tidak diusulkan sebagai suatu unit dari asesmen untuk
sertifikasi. Spesies sekunder termasuk semua spesies non-primer, spesies non-target yang
disertakan dalam pendaratan tersebut di klasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah,
terancam, atau dilindungi.
Rasio Potensi Pemijahan (SPR)
Jumlah telur yang dapat dihasilkan, rata-rata, dalam suatu sediaan/stok induk ikan dibagi dengan
jumlah telur yang dapat dihasilkan oleh rata-rata, dalam sediaan induk ikan yang tidak ditangkap.
SPR juga bisa dinyatakan sebagai biomassa sediaan/stok pemijahan per induk ikan (spawning stock
biomass per recruit/SSBR) dari sediaan/stok tangkapan induk ikan dibagi dengan SSBR
sediaan/stok tersebut sebelum ditangkap. (Blackhart dkk., 2006)
Recruitment Overfishing
Apabila laju mortalitas yang tinggi karena penangkapan ikan, akan mengakibatkan rendahnya
tingkat rekrutmen tahunan, menurunnya sediaan/stok pemijahan dan turunnya proposi ikan
dewasa pada tangkapan, sehingga dapat mengakibatkan kolapsnya sediaan/stok ikan (Blackhart
dkk., 2006).
Rencana Pengelolaan Perikanan (FMP)
Suatu dokumen yang disusun di bawah supervisi pihak berwenang yang tepat dalam pengelolaan
perikanan untuk pengelolaan sediaan/stok ikan yang dianggap perlu untuk dikelola. Biasanya,
rencana pengelolaan harus disetujui secara resmi. FMP meliputi data, analisis, dan tindakan
pengelolaan. (FAO, tanpa tanggal)
Rencana Premium Perdagangan yang Adil (sin.: Rencana Premium)
Sebuah perencanaan tertulis yang disusun oleh Komite Perdagangan yang Adil yang berisi garis
besar tentang tujuan, jangka waktu, dan kegiatan-kegiatan untuk penggunaan Premium
Perdagangan yang Adil. Rencana Premium berisi satu anggaran yang didasarkan pada
penghasilan Premium Perdagangan yang Adil yang diharapkan, dan meliputi baik tujuan jangka
pendek dan jangka panjang untuk penggunaan Premium. Rencana Premium didasarkan pada
asesmen kebutuhan para penerima manfaat, para pekerja, masyarakat dan/atau lingkungan dan
disetujui oleh para penerima manfaat selama Sidang Umum.
Titik Batas Referensi
Menunjukkan bahwasanya batas, kalau dilampaui akan membuat keadaan perikanan dan/atau
sumberdaya dianggap tidak diperlukan ataupun tidak dapat bertahan. Pengembangan perikanan
harus dihentikan sebelum mencapai batas tersebut. Jika Titik Batas Referensi tanpa sengaja
tercapai, maka tindakan-tindakan pengelolaan perlu betul-betul dipercepat atau pengembangan
perikanan dihentikan, sebagaimanan layaknya, dan tindakan perbaikan sebaiknya diambil.
Program-program untuk pengembangan kembali sediaan/stok sebaiknya mempertimbangkan
titik batas referensi sebagai target paling minimal dalam pengembangan kembali untuk dicapai
sebelum langkah-langkah pengembangan kembali dilakukan lebih santai atau perikanan dibuka
kembali. (FAO, tanpa tanggal)
9
Titik Sasaran Referensi
Berkenaan dengan satu kondisi perikanan dan/atau sumber daya yang dianggap dapat
diharapkan dan berkelanjutan. Tindakan-tindakan pengelolaan, baik selama pengembangan
perikanan atau program pengembangan kembali sediaan/stok perlu ditujukan untuk membawa
dan menjaga sistem perikanan pada tingkat ini. Pada kebanyakan kasus, titik sasaran referensi
akan dinyatakan sebagai tingkat keluaran perikanan yang diharapkan (yaitu terkait dengan
tangkapan) atau upaya atau kapasitas penangkapan dan akan tercermin sebagai tujuan
pengelolaan yang tegas untuk perikanan. (FAO, tanpa tanggal)
Upah untuk Hidup yang Layak
Upah yang memenuhi kebutuhan dasar para pekerja, termasuk pelayanan kesehatan, pendidikan,
perumahan, dan transportasi. Tidak ada metodologi internasional yang disepakati untuk
menghitung upah yang layak.
Upaya Penangkapan Ikan (sin.: Upaya)
Jumlah satu jenis perlengkapan khusus untuk penangkapan ikan yang digunakan di area perairan
tempat penangkapan ikan yang dilakukan selama satuan waktu tertentu (misalnya jumlah jam
penggunaan pukat harimau per hari, jumlah mata pancing yang dipasang per hari, atau jumlah
tangkapan satu pukat pantai per hari) (Blackhart dkk., 2006).
10
Referensi
Berkes, F., Mahon, R., McConney, P., Pollnac, R., and Pomeroy, R. (2001). Managing Small-Scale
Fisheries: Alternative Directions and Methods. International Development Research Centre, Ottawa.
Diambil dari
http://www.idrc.ca/EN/Resources/Publications/Pages/IDRCBookDetails.aspx?PublicationID=1
86
Blackhart, K., Stanton, D., and Shimada, A. (2006). NOAA Fisheries Glossary. NOAA Technical
Memorandum NMFS-F/SPO-69. National Oceanic and Atmospheric Administration. Silver Spring,
Maryland. Diambil dari http://www.st.nmfs.noaa.gov/st4/documents/FishGlossary.pdf
Chuenpagdee, R., Liguori, L., Palomares, M.L.D., and Pauly, D. (2006). Bottom-Up, Global
Estimates of Small-Scale Marine Fisheries Catches. Fisheries Centre Research Reports, 14(8). The
Fisheries Centre, University of British Columbia.
Dudley, N. (ed.) (2008). Guidelines for Appling Protected Areas Management Categories. IUCN:
Gland, Switzerland, halaman 8-9.
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) (tanpa tanggal). Fisheries
Glossary. Diambil dari http://www.fao.org/fi/glossary/
Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) (1996). Precautionary Approach
to Capture Fisheries and Species Introductions. FAO Technical Guidelines for Responsible
Fisheries, 2: 54.
Froese, R. (2004). Keep it simple: three indicators to deal with overfishing. Fish and Fisheries, 5, 8691.
Marine Stewardship Council (MSC) (2013). MSC Vocabulary. Annex AA in MSC Certification
Requirements, Version 1.3, January 14, 2013. Diambil dari
http://www.msc.org/documents/scheme-documents/msc-scheme-requirements/msc-certificationrequirements/view
Monterey Bay Aquarium (MBA) (2014). Seafood Watch Criteria for Fisheries, Criterion 4 – Impacts
on the Habitat and Ecosystem. Version March 31, 2014. Diambil dari
http://www.seafoodwatch.org/cr/cr_seafoodwatch/content/media/MBA_SeafoodWatch_Capture
FisheriesMethodology.pdf
Occupational Safety and Health Administration (OSHA) (2014). Personal Protective Equipment,
Safety and Health Topics. United States Department of Labor. Diambil dari
https://www.osha.gov/SLTC/personalprotectiveequipment/
11
Download