SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS BATUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Siti Fatimah Dinata 1, Rachmat Aulia2, Ari Usman 3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] 1,2,3 ABSTRAK Di Indonesia ada sekitar 200 lebih jenis batuan alam yang tersebar di berbagai daerah. Banyaknya batuan alam yang tersebar pada saat ini membuat banyak masyarakat keliru dalam menentukan jenis batuan. Untuk mengatasi permasalahan itu maka dibutuhkan sebuah “sistem” yang dapat membantu masyarakat dalam menentukan jenis dan nama batuan alam tersebut. Dengan memanfaatkan perkembangan komputer dibidang kecerdasan buatan maka salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan membangun sistem pakar. Sistem pakar ialah suatu metode yang ide nya dasar nya ialah membuat sistem yang berdasarkan dari pengetahuan seorang pakar yang pada penelitian ini pakar tersebut ialah orang yang sudah berpengalaman dan memiliki pengetahuan mengenai batuan alam. Sistem pakar dibangun menggunakan metode forward chaining, yaitu suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir). Aplikasi sistem pakar dibangun berbasis web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pakar dapat digunakan untuk membantu masyarakat dalam menentukan jenis batuan alam berdasarkan ciri-ciri yang akan ditanyakan oleh sistem. Kata Kunci: Kecerdasan Buatan, Sistem Pakar, Forward Chaining, Batuan alam. ABSTRACT In Indonesian, there are about 200 types of natural rocks scattered in various areas. The number of natural rocks scattered at the time made a lot of people wrong in determining the type of rock. To resolve the problem that it takes a "system" that can assist people in determining the type and name of the natural rock. By utilizing the development of the field of artificial intelligence computer then one way to overcome this problem is to build an expert system. An expert system is a method that its basic idea is that it makes the system based on the knowledge of an expert in experienced and knowledgeable about the natural rock. Expert systems built using forward chaining method, which is a decision-making strategy that starts from the premise (the fact) to conclusion (final conclusions). Applications built a web-based expert system. The results showed that the expert system can be used to assist communities in determining natural stone based on the characteristics that will be asked by the system. Keywords: Artificial Intelligence, Expert System, Forward Chaining, Natural Rocks.. 1. Pendahuluan Tren batuan alam saat ini berkembang sangat pesat di masyarakat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya penjual batuan alam yang menjual berbagai jenis batuan alam dan juga peminat batuan alam yang berasal dari semua lapisan masyarakat. Peminat batuan alam tertarik membeli batuan alam karena sifat-sifat atau ciri-ciri seperti warna ataupun bentuk yang dimiliki batu tersebut dan menjadikannya sebagai perhiasan seperti cincin. Batuan alam yang banyak tersebar di masyarakat pada saat ini umumnya merupakan jenis batuan alam metamorf yang berasal dari pengkristalan zat mineral dalam kurun waktu yang sangat lama, bahkan bisa jutaan tahun lamanya lalu pengkristalan ini berubah menjadi sebuah bongkahan batu sedangkan warna yang ada pada batu berasal dari mineral apa yang terkandung didalam batu tersebut. Di indonesia sendiri lebih dari 200 jenis batuan alam yang tersebar dimana-mana. Banyaknya batuan alam yang ada sering menyebabkan kekeliruan yang dialami oleh penjual maupun pembeli dalam menentukan jenis batuan alam. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai jenis-jenis batuan alam, faktor-faktor apa saja yang membedakan jenis batu satu dengan jenis batu lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, penulis tertarik ingin membuat “Sistem Pakar Mendeteksi Jenis Batuan Alam Menggunakan Metode Forward Chaining “. Pada penelitian ini penulis berharap dapat membuat sebuah aplikasi berbasis website yang dapat membantu masyarakat khususnya penderita penjual dan pembeli dalam menentukan jenis batuan alam serta memberikan informasi mengenai batuan alam tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi sistem pakar mendeteksi batu alam berbasis web menggunakan metode forward chaining. 2. 2.1. Metode Penelitian Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah entitas kecerdasan ilmiah yang umumnya dapat melakukan perhitungan seperti mesin tetapi berpikir dan bertindak seperti layaknya manusia sehingga dapat mengambil keputusan, belajar dan memecahkan masalah yang rumit [1]. mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan demikian, kristal secara umum dapat didefinisikan sebagai bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi. Untuk dapat mengenal suatu mineral, yang pertama adalah dengan cara mengenal sifat fisiknya. Yang termasuk dalam sifat fisik mineral adalah: 1. Bentuk Kristal 2. Berat Jenis 3. Bidang Belah 4. Warna 5. Kekerasan, 6. Goresan, 7. Kilap. Adapun cara yang kedua adalah melalui analisa kimiawi atau analisa difraksi sinar X [3]. 2.4. 2.2. Batuan Alam Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam. Batuan bisa mengandung satu atau beberapa mineral. Sebagai contoh ada yang disebut sebagai monomineral rocks (batuan yang hanya mengandung satu jenis mineral), misalnya marmer, yang hanya mengandung kalsit dalam bentuk granular, kuarsit, yang hanya mengandung mineral kuarsa. Disamping itu di alam ini paling banyak dijumpai batuan yang disebut polymineral rocks (batuan yang mengandung lebih dari satu jenis mineral), seperti granit atau monzonit kuarsa yang mengandung mineral kuarsa, feldspar, dan biotit [2]. 2.3. Mineral Mineral definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis. Mineral dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya memungkinkan, Bagan Alir (Flowchart) Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program [4]. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisa alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut [5] 3. 3.1. Hasil Dan Pembahasan Analisis Pohon Keputusan Identifikasi Jenis Batuan Alam Pohon keputusan merupakan suatu rancangan yang akan digunakan untuk membangun sebuah sistem pakar, didalam pohon keputusan tersebut akan ditelusuri hasil akhir dari setiap pengidentifikasian. Pohon keputusan akan mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan dan aturan (rule) serta menentukan faktor kepastian dari setiap identifikasi ciri-ciri pada batuan alam. (Sumber: Hasil Wawancara dengan Bpk. Mahyudin Isma, 2015) Sistem Pakar Identifikasi Jenis Batuan Alam B001 B002 B003 B004 B005 B006 B007 B008 C001 C002 C003 C004 C005 C006 C007 C008 C009 C010 C011 C012 C013 C014 C015 C016 C017 C018 C019 C020 C021 C022 C023 C024 C025 C026 C027 C028 C029 C030 C031 C032 Gambar 3.1. Pohon Keputusan 3.2. Analisis Basis Pengetahuan Dalam pembuatan sistem pakar, fakta dan pengetahuan yang berhubungan dengan ciri-ciri suatu batuan alam tertentu akan digunakan untuk menghasilkuan suatu kesimpulan. Fakta dan pengetahuan ini didapat dari hasil wawancara dengan pakar dan sumber lain seperti buku, jurnal, dan berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Fakta dan pengetahuan yang sudah didapat akan dikumpulkan dan selanjutnya akan disimpan dalam basis pengetahuan. Fakta dan pengetahuan tersebut ditampilkan pada tabel jenis batu pada tabel 3.1. 3.3. Analisis Pembentukan Aturan (rule) Aturan dibuat berdasarkan dari pohon keputusan dan basis pengetahuan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya aturan akan mempermudah mengetahui hasil akhir. Tabel 3.3. Tabel Aturan Batu Dan Ciri-Ciri (Sumber: Hasil Wawancara dengan Bpk. Mahyudin Isma, 2015 Tabel 3.1. Tabel Jenis Batu (Sumber: Hasil Wawancara dengan Bpk. Mahyudin Isma, 2015) 3.4. Setelah didapat tabel jenis batu, selanjutnya akan di kumpulkan ciri-ciri yang ada pada tiap-tiap batu seperti warna yang ada pada batuan alam. Tabel 3.2. Tabel Jenis Batu Perancangan flowchart menu pengguna Pada gambar 3.2 menjelaskan tahapan perancangan menu bagaimana aplikasi akan dibangun. Merupakan flowchart yang berasal dari flowchart menu pengguna, flowchart konsultasi menjelaskan bagaimana aplikasi memberikan hasil analisa ke pengguna melalui proses tanya-jawab. MULAI Menu Utama : 1. Konsultasi 2. Daftar Batu 3. Bantuan 4. Login Admin Pilih Menu 3.6. Ya Pilih Menu Konsultasi ? A1 Tidak Ya Pilih Menu Daftar Batu ? A2 Tidak Ya Pilih Menu Bantuan ? A3 Tidak Pilih Menu Login Admin ? Ya A4 Tidak Diagram Konteks Diagram konteks ialah gambaran secara umum mengenai sebuah sistem yang akan dirancang secara global, yaitu suatu diagram yang mempresentasikan atau menggambarkan hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Sistem ditunjukan dalam satu lingkungan yang menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem dan hubungannya dengan entitas. Diagram konteks pada sistem pakar ini dapat dilihat pada gambar 3.4. Keluar? Tidak Ya Selesai Pakar Data Batu; Data Ciri-Ciri; Data Aturan Data Ciri-Ciri Batu; Data Pengguna Pengguna Gambar 3.2. Flowchart Menu 00 Pada flowchart menu pengguna akan di jelaskan alur ketika pertama kali pengguna membuka aplikasi sistem pakar deteksi batu alam berbasis web, pada gambar 3.2 tersebut terdapat beberapa menu yaitu menu konsultasi, menu daftar batuan, menu bantuan dan menu login untuk admin. Aplikasi Sistem Pakar Deteksi Batuan Alam Berbasis Web Informasi Data Batu Laporan Data Batu; Laporan Data Ciri-Ciri; Laporan Data Aturan; Laporan Data Hasil Deteksi; Laporan Data Pengguna 3.5. Flowchart Konsultasi Pada gambar 3.3. merupakan flowchart dimana pengguna sistem memilih menu konsultasi. A1 Mulai Input Data Pengguna Gambar 3.4. Diagram Konteks Sistem Pakar Deteksi Batuan Alam 4. Implementasi Sistem Implementasi aplikasi akan meliputi pembahasan tentang antar muka sistem sistem pakar, dan bagaimana sistem aplikasi sistem pakar menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara konsultasi serta melakukan percobaan blackbox. 4.1. Proses Konsultasi (Tanya Jawab) Sistem selesai Tidak mendeteksi jenis Batu? Ya Sistem Menampilkan Hasil Deteksi Batu Selesai Gambar 3.3. Flowchart Menu Konsultasi Form Utama/Home Home merupakan halaman utama dari website sistem pakar batuan alam. Pada halaman home akan ditampilkan beberapa menu yang dapat diakses pengguna yaitu menu konsultasi, daftar batu, bantuan dan login. Gambar 4.1 merupakan tampilan halaman home. Gambar 4.1. Halaman Home 4.2. Form Konsultasi Halaman konsultasi ialah halaman dimana sistem menanyakan beberapa ciri-ciri batuan alam yang dimiliki oleh user. Halaman ini akan ditampilkan setelah user selesai mengisi seluruh data dan mengklik tombol daftar. Pada halaman konsultasi user akan diberikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh sistem dan user cukup memilih jawaban ya atau tidak. Gambar 4.2. menampilkan halaman konsultasi Gambar 4.3. Halaman Deteksi Batu 4.4. Form Tambah Batu Baru Halaman tambah batu merupakan halaman yang disediakan untuk proses memasukan jenis batuan alam baru. Gambar 4.4. menampilkan halaman input batu. Gambar 4.4. Halaman Tambah Batu Gambar 4.2. Tampilan Halaman Konsultasi 4.3. Form Hasil Deteksi Pada gambar 4.3. menjelaskan halaman hasil deteksi ialah halaman yang ditampilkan oleh sistem secara otomatis setelah mengolah jawaban-jawaban yang diberikan pengguna pada saat proses konsultasi. Pada halaman konsultasi ini sistem akan memberikan informasi kepada pengguna berupa jenis batuan alam yang dimiliki dan keterangan mengenai batu tersebut. Berikut tampilan halaman hasil deteksi. Pada proses tambah batu baru, sistem secara otomatis akan membuat kode batu, admin/pakar hanya perlu memasukan nama batu, keterangan dan poto batu. 4.5. Form Relasi Pada gambar 4.5. menjelaskan halaman Aturan ialah halaman dimana seorang pakar mimilih batu lalu memilih ciri-ciri yang dimiliki batu tersebut. Berikut merupakan tampilan menu edit aturan. Untuk dapat mengedit batu, pakar hanya perlu memilih batu mana yang akan di edit, lalu klik detail. Gambar 4.7 menunjukan halaman edit batu jenis batu Pancawarna Garut. Gambar 4.7. Halaman Edit Batu 4.8. Gambar 4.5. Halaman Edit Relasi 4.6. Form Lihat Data Batu Pada gambar 4.6. menjelaskan halaman lihat data batu ialah halaman yang berisi tabel semua jenis batu. Tabel tersebut terdiri dari kode batu, nama batu, keterangan batu, poto batu, edit (lihat) batu, dan hapus batu. Simulasi Pengujian Aplikasi Simulasi Pengujian dilakukan terhadap tiga jenis batu yang memiliki ciri yang berbeda-beda. Pengujian ketiga jenis batu dilakukan satu persatu. Proses konsultasi pengujian batu-batu tersebut ialah: 1. Batu Bio Solar Proses Konsultasi untuk batu jenis bio solar ialah: Tabel 4.1. Konsultasi Jenis Batu Bio Solar No Pertanyaan Sistem 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 4.6. Gambar Lihat Data Batu 4.7. Form Edit Batu Halaman edit batu ialah halaman yang digunakan untuk merubah data-data yang ada pada batu seperti nama batu,poto batu dan keterangan batu. Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Hitam? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Putih? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Hijau? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Kuning? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Merah? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Coklat? Apakah Batu yang Anda Miliki Berwarna Hijau Kecoklatan? Apakah Batu yang Anda Miliki Memiliki Opacity (Tembus Pandang) 100% ? Jawaban Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Setelah menjawab delapan pertanyaan tersebut secara otomatis sistem mengeluarkan hasil batu jenis bio solar seperti yang ditunjukan pada gambar 4.8. Kesimpulan Berhasil Kasus Dengan Data Salah Nama: Siti Fatimah Dinata Input Kelamin: Wanita Alamat : Medan Pekerjaan: Menampilkan Yang Diharapkan “Data pesan pekerjaan kesalahan tidak boleh kosong, ulangi lagi.” Data pekerjaan tidak boleh kosong, Output ulangi lagi. Gambar 4.8. Hasil Analisa Sistem Terhadap Batu Bio Solar. 4.9. Pengujian BlackBox Proses pengujian black box adalah pengujian yang dilakukan dengan cara menguji aplikasi dengan memasukkan data ke dalam form-form yang telah disediakan. Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap implementasi. Pengujian yang akan dilakukan dengan cara alpha yaitu dengan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan perekayasa sistem mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya semua persyaratan fungsional untuk suatu program. 1. Input Data User Merupakan pengujian mengenai cek inputan data pengguna sebelum pengguna melakukan kegiatan konsultasi. Kesimpulan Berhasil Keterangan: Pada tabel 4.2 terlihat dua kondisi dengan data benar dan dan salah, pada kondisi data benar sistem akan secara otomatis menampilkan form konsultasi setelah pengguna mengisi seluruh data yang diminta, sedangkan pada kasus kedua pengguna tidak memasukan salah satu data yang diminta sehingga muncul pesan kesalahan dan diharuskan mengisi kembali data yang kosong tersebut. 2. Konsultasi Merupakan pengujian mengenai cek inputan pengguna saat sedang melakukan proses konsultasi. Tabel 4.3. Pengujian Konsultasi Kasus Dengan Data Benar Jawaban pertanyaan, berupa ciri- Input ciri batu alam yang dimiliki user Tabel 4.2. Pengujian Input Data Input User Yang Kasus Dengan Data Benar Diharapkan daftar Menampilkan form konsultasi Kesimpulan satu Berhasil Kasus Dengan Data Salah dan selanjutnya tampil form konsultasi Output salah atau “tidak” Data yang dimasukkan benar lalu tombol menjawab pertanyaan ciri-ciri, antara “ya” Pekerjaan: Mahasiswi memilih satu pertanyaan ciri-ciri, antara “ya” User Output Alamat : Medan Diharapkan salah atau “tidak” Nama: Siti Fatimah Dinata Kelamin: Wanita Yang menjawab Input Tidak memberi jawaban pertanyaan dengan tidak memilih jawaban “ya” atau “tidak” [2] mengenai ciri-ciri batu alam yang dimiliki user Yang Diharapkan Menampilkan pesan kesalahan Kesimpulan Web Programing”. Jakarta: Mediakom. “Jawaban tidak boleh kosong. Silakan pilih jawaban” Output [3] Jawaban tidak boleh [4] Silakan pilih jawaban Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. Berhasil 2, Agustus 2010. Keterangan: Pada tabel 4.3 terlihat dua kondisi dengan data benar dan dan salah, pada kondisi data benar sistem akan secara otomatis menampilkan pertanyaan mengenai ciri-ciri batuan alam yang dimiliki pengguna lalu pengguna harus memilih jawaban antara “ya” atau “tidak”, sedangkan pada kasus kedua pengguna tidak memberikan jawab antara “ya” atau “tidak” sehingga muncul pesan kesalahan dan diharuskan memberi jawaban “ya” atau “tidak”. 5. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, implementasi dan pengujian aplikasi sistem pakar deteksi batuan alam, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu: 2. 3. 4. Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analisa Perancangan Sistem”. kosong. [5] 1. Warmada, I Wayan dan Titisari, Anastasia De wi. 2004. Agromineralogi (Mineralogi untuk Ilmu Pertanian). Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi FT UGM Sibero, Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Sistem dapat berjalan dengan baik dalam mendeteki jenis batuan alam dan memberi informasi mengenai batuan alam. Sistem pakar deteksi batuan alam diimplementasikan dengan metode forward chaining dan berbasis web. Administrator mempunyai semua hak akses terhadap sistem seperti penginputan data batu dan ciri-ciri nya, pengaturan relasi maupun merubah data-data yang ada pada sistem. Berdasarkan hasil pengujian blackbox yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi sudah berjalan cukup baik, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kesalahan pada suatu saat aplikasi digunakan. Sehingga membutuhkan proses maintenance untuk lebih mengetahui kekurangan dari aplikasi. Daftar Pustaka [1] Russel, Stuart J., dan Norvig, Peter. (2010). “Artificial Intelligence: A Modern Approach Third Edition”. Boston: Pearson, Prentice Hall. Adelia dan Setiawan, Jimmy. 2011. Implementasi Costumer Relationship Management Pada Sistem Reveransi Hotel Berbasis Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi.