Koleksi batunya bisa bercerita

advertisement
Koleksi batunya bisa bercerita
Klik
N THE NET
Bulan Ini
Bulan Agustus 2001
KOLEKSI BATUNYA BISA "BERCERITA"
Bulan Lalu
Buku Tamu
Mailing List
Di balik kisah
Info iklan
Lazimnya, orang mengoleksi batu bertuah yang "sakti" atau batu mulia yang
elok. Tetapi Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc., pengajar di Institut
Teknologi Bandung, memilih mengoleksi batu buruk rupa tapi mampu
"bercerita" tentang masa lampau. Umurnya ada yang mencapai 450 juta
tahun!
Email
Koleksinya memang
bukan jenis batu jimat
macam batu akik
tertentu yang, konon,
bisa membuat pemilik
atau penyimpannya
punya "kekuatan
lebih". Juga bukan
batu permata indah
yang harganya bisa
menembus langit.
Sekilas tampak
"hanya" seperti batu
biasa. Bentuknya
Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. dengan sebagian kecil batuan
tidak bikin mata orang
koleksinya di ruang kerjanya.
Foto-foto: Gde
jadi ijo. Apalagi
menengok warnanya yang tak selalu cemerlang, atau berkilauan macam
berlian. Dijamin, orang tak berminat melirik. Akan tetapi, bagi dosen pada
Jurusan Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, koleksinya
sungguh sangat bernilai.
Batu-batu koleksinya dibiarkan tampil apa adanya seperti saat ditemukan.
Artinya, tidak dibentuk hingga bernilai seni atau diasah agar memantulkan
kilau cahaya. Benda koleksi itu memang bukan untuk dinikmati
keindahannya, entah dari bentuk atau warnanya. Yang paling dicari justru
kandungan nilai ilmiahnya yang relatif sulit diukur dengan uang. Di mata
awam benda-benda alam itu nyaris tak bermakna. Namun, di tangan
Abdullah Sanny setiap benda koleksinya bisa menjadi saksi "hidup" yang
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (1 of 6)15/03/2006 10:42:24
Koleksi batunya bisa bercerita
sanggup "bercerita" tentang fenomena alam yang terjadi ribuan bahkan
ratusan juta tahun silam di tempat dia diambil atau ditemukan.
Katakanlah, dari koleksi batuan vulkanik (batuan hasil pelelehan magma)
bisa diketahui kegiatan vulkanik di zaman purba. Melalui batuan kapur yang
ditemukan di sebuah dataran tinggi bisa diungkap bahwa tempat itu dulunya
pantai tapi sekarang merupakan daratan yang jauh dari pantai akibat proses
geologis naiknya daratan atau turunnya lautan. Dari batuan yang
mengandung fosil binatang atau tumbuhan dapat dilacak perkembangan
kehidupan masa lampau di tempat ia dipungut.
Yang juga menarik, lewat segumpal batuan tertentu bisa terbaca nilai
potensi sumber daya alam di sekitarnya. Misalnya, kemungkinan adanya
sumber emas, tembaga, atau minyak. Singkat kalimat, batuan-batuan itu
menyimpan nilai pengetahuan luar biasa.
Sebagai alat peraga
Barangkali Abdullah Sanny satu-satunya dosen, setidaknya di ITB, yang
mengoleksi benda alam berupa batuan ini. Saking "gilanya" mengoleksi,
benda-benda itu ada di mana-mana. Ruang kerjanya di Kampus ITB nyaris
dikuasai beragam batuan dari yang sekadar butiran hingga bongkahan
segede bola kaki. Beberapa tergeletak begitu saja di lantai ruangan,
disimpan dalam kardus, atau ditaruh dalam kantung kain di lemari.
Beberapa lagi ditaruh begitu saja di meja kerja. Bahkan di dalam tas
kerjanya yang selalu ditenteng ke mana-mana pun bisa ditemukan sejumlah
batu koleksi kebanggaannya. Termasuk di dalam mobil maupun rumahnya.
Memang nyaris tidak ada
orang yang tertarik
mengoleksi batu seperti
Sanny. Di tangannya batubatu itu merupakan benda
koleksi yang tak terkira
nilainya. Selain jadi barang
koleksi, batuan itu oleh pria
asal Aceh ini juga
dimanfaatkan sebagai alat
peraga sewaktu mengajar.
Dengan begitu, Sanny
tidak sekadar ngoceh
tentang teori belaka atau
hanya menunjukkan
contoh lewat gambar atau
foto kepada para
mahasiswanya. Tapi bisa
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (2 of 6)15/03/2006 10:42:24
Batu fosil dan batu yang menyimpan fosil di dalamnya bisa
mengungkap kehidupan pada masa pembentukannya.
Koleksi batunya bisa bercerita
juga memperlihatkan bukti otentiknya dari alam.
Dengan contoh kongkret yang bisa disentuh dengan indera peraba dan
dilihat dengan mata kepala oleh para mahasiswa, penjelasan tentang
sejumlah teori yang berkaitan dengan materi ajarnya dirasakan lebih efektif.
Misalnya, berapa tingkat kekerasan sebuah batu menurut skala Mohs; kayak
apa tekstur dan struktur batuan itu. Selanjutnya, bagaimana proses
terjadinya pelapisan batuan; apa makna suatu batuan yang berlapis-lapis;
bagaimana batuan sedimen terjadi, bagaimana kristal pada suatu batuan
terbentuk, dan sebagainya.
Dengan batuan vulkanik koleksinya, misalnya, doktor berusia muda ini akan
relatif lebih mudah ketika menjelaskan kenapa batuan itu bolong-bolong.
Penjelasannya, lubang-lubang dalam batuan itu hasil suatu proses
pelepasan gas tertentu. Atau, ketika menerangkan proses terjadinya batuan
yang terdiri atas dua jenis yang berbeda yaitu batuan basal dan granodiorit.
Padahal kedua batuan itu biasanya berada di lokasi yang berjauhan.
Fenomena itu terjadi, katanya, melalui proses geofisika sehingga batuan
basal mampu menerobos batuan granodiorit.
"Jadi, (koleksi itu) bisa dijadikan contoh nyata yang dapat diperlihatkan
kepada mahasiswa (antara lain) bagaimana proses terjadinya suatu
batuan," ungkap ayah dua orang anak ini di sela kesibukannya mengajar di
Bandung dan mengikuti kursus di Lemhanas di Jakarta beberapa waktu
silam.
Koleksi Sanny bukan termasuk batuan muda bau kencur berumur puluhan
atau ratusan tahun. Tetapi tergolong batuan tua meski tidak bangka dengan
usia sampai jutaan tahun. Beberapa di antaranya malah berumur puluhan
hingga ratusan juta tahun. Berbagai proses alam yang membentuk batuan
itu biasanya berlangsung pada jutaan tahun lampau.
Batu lava (hasil endapan aliran magma) bening berwarna hijau koleksi
Sanny, misalnya, umurnya tak kurang dari 45 juta tahun. Menurut skala
waktu geologi, batuan itu terbentuk pada pertengahan zaman Eocene
(sebagai gambaran, batuan tertua yang pernah diketahui berumur 3,8 miliar
tahun). Bagi kalangan kolektor batu permata, batu macam ini termasuk yang
diburu dan berharga sangat mahal. Sanny juga menyimpan batuan gamping
purba dari Kebumen; umurnya 55 juta tahun (ini terbentuk pada awal zaman
Eocene).
Di antara koleksinya, ada batuan yang di dalamnya terdapat fosil binatang
purba. Dilihat dari jenis binatangnya, Sanny memastikan kalau usia batuan
itu kira-kira 350 juta tahun (pada periode Carboniferous). Bahkan umur
batuan fosil trilobita koleksinya lebih gaek lagi, 450 juta tahun (periode
Ordovician). Kedua periode itu masuk dalam era Paleozoikum (540 juta http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (3 of 6)15/03/2006 10:42:24
Koleksi batunya bisa bercerita
Batu dengan sisipan emas dan mineral bisa menggambarkan potensi
sumber daya alam tempat ditemukannya.
245 juta tahun lalu).
Sekadar
perbandingan, hewan
purba kelompok
dinosaurus baru
muncul pada periode
Jurassic (di era
Mesozoikum) yang
berlangsung sekitar 208 juta - 144 juta tahun silam.
Seluruh batuan koleksi Sanny dipungut dari bumi Indonesia kecuali sebutir
batuan lava yang dia peroleh di Jepang.
Sama nilainya
Sejak menjadi mahasiswa di ITB sekitar tahun 1980, Sanny sudah tertarik
mengumpulkan batuan. Mulanya, semata-mata untuk bahan ilmu
pengetahuan atau memenuhi kebutuhan ilmiah. Tapi perburuan itu tidak dia
lakukan secara khusus layaknya para penambang batu mulia atau kolektor.
Ia melakukannya "sambil lalu" terutama ketika sedang melakukan suatu
penelitian geologi. Lama-kelamaan ia makin menyadari, ternyata batubatuan itu banyak macamnya sebagai hasil dari rupa-rupa peristiwa dan
proses alam di Bumi.
"Bidang saya itu geologi, fisika, dan geofisika. Begitu di lapangan, banyak
fenomena alam yang menarik, sehingga dari sanalah terpicu keinginan
untuk membuat koleksi berbagai macam batu alam," tuturnya. Namun,
dalam perjalanan kemudian kegiatan ini justru menjadi hobi terutama pada
saat melakukan survei atau penelitian.
Bekal Sanny berburu berupa peralatan penelitian geologi seperti palu
geologi, kaca pembesar, dan kompas. Setiap batuan yang dia temui akan
dipilih dan dipilah. Tidak jarang batuan itu secara tak sengaja ia temukan di
pinggir sungai, di tepi jalan, atau di tengah hutan belantara. Begitu nalurinya
mencurigai adanya batu "pendongeng" di suatu tempat, ia segera bertindak.
Orang yang tidak paham dunia Sanny bisa menduga yang bukan-bukan.
Pernah suatu ketika ia tertarik pada sebongkah batu di tepi sebuah sungai di
Jawa Tengah. Nafsunya bangkit. Ia mendekat dan mulai mengamati. Batu
dipukul-pukul dengan palunya. Melalui kaca pembesar, ia pun me-ngintipintip. Tanpa dia sadari, ada orang yang memperhatikan perilakunya yang
mungkin dianggap aneh. Diam-diam orang itu memanggil beberapa
temannya. "Saking asyiknya saya meneliti, tahu-tahu banyak orang sudah
mengerumuni saya. Mungkin mereka mengira saya orang gila. Kejadian tak
terduga itu 'kan berbahaya juga bagi saya, ha-ha-ha ...."
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (4 of 6)15/03/2006 10:42:24
Koleksi batunya bisa bercerita
Tak cuma itu kejadian kurang mengenakkan berkaitan dengan hobinya
mengoleksi batuan. Dalam perjalanan pulang, kalau harus menumpang
pesawat terbang, sering ia dicurigai membawa barang haram. "Tapi sebagai
peneliti saya punya surat tugas sebagai periset," kisahnya. Dengan surat
tugas itu ia pun lolos dari dugaan perbuatan pidana.
Hingga saat ini, jumlah koleksinya tak kurang dari 2.000 potong batuan.
Ukurannya macam-macam. Ada yang sebesar kelereng, tapi ada yang
seukuran bola sepak. Tapi rata-rata berdimensi kecil. Ini demi kepraktisan
karena selain berat, batuan yang besar tentu makan tempat. Selain itu,
tergantung juga pada jarak dan fasilitas yang ada. "Kalau fasilitasnya ada,
saya membawa yang besar-besar. Kalau enggak, ya bawa yang kecil-kecil
saja," ujarnya.
Kalau dipilah-pilah, setidaknya ada tiga kelompok batuan koleksi Pak Dosen
ini. Pertama, batuan yang bisa "bercerita" tentang proses alam yang terjadi
di tempat batu ditemukan. Dalam kelompok ini di antaranya ada batu
gamping yang dia temukan di daerah Padalarang, Jawa Barat, yang bisa
menjelaskan bahwa dulunya Padalarang merupakan daerah pantai. Karena
mengalami peninggian, Padalarang kini berada jauh dari pantai.
Kedua, batu fosil atau di dalamnya terdapat fosil. Contoh kelompok ini ialah
batu berisi siput purba atau fosil trilobita. Dari batuan macam ini bisa
diketahui jenis kehidupan pada masa lampau di tempat batu ditemukan.
"Batu itu telah mencetak semua peristiwa yang terjadi di masa lampau,"
ungkap Sanny.
Kelompok ketiga, batuan yang bisa menggambarkan potensi sumber daya
alam di tempat batu ditemukan. Dalam kelompok ini ada batuan dengan
unsur emas di dalamnya, yang dia peroleh dari Irian Jaya. Batuan ini
menunjukkan adanya potensi emas di wilayah sekitarnya. Juga ada batu
dengan sisipan mineral atau batu gelas dari Kamujang.
Bila batu permata bisa ditaksir mana termahal dan mana termurah, maka
batuan koleksi Sanny tidak bisa didekati dengan ukuran seperti itu. Masingmasing batuan miliknya mengandung nilai ilmiah yang tak terlalu berbeda
satu sama lain. "Koleksi saya tidak bisa diukur mana yang lebih bernilai.
Sebab, masing-masing memiliki kelebihan," jelasnya.
Dengan berjalannya waktu, tak hanya Sanny yang bisa menikmati benda
mati yang bisa berperan sebagai saksi "hidup" itu. Anggota keluarganya pun
akhirnya bisa pula menangkap kisah yang "diungkap" olah batuan-batuan di
rumahnya. Semula mereka sering protes akan keberadaan batu-batuan
yang dipungut Sanny. Alasannya, kotor dan berat.
"Mula-mula mereka belum mengerti. Tapi, sekarang anak-anak saya sudah
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (5 of 6)15/03/2006 10:42:24
Koleksi batunya bisa bercerita
mulai senang. Mereka mulai banyak bertanya tentang batu saya. Muncul
rasa ingin tahu. Ini yang paling penting. Yang terpenting kedua, mereka bisa
menambah pengetahuan. Jadi, sekarang anggota keluarga sudah
senanglah, tapi kalau terlalu banyak yang ada di rumah ya diprotes juga, haha-ha ...," ungkapnya. (I Gede Agung Yudana)
Artikel Warna lainnya:
❍
❍
❍
❍
❍
❍
❍
❍
Transaksi kilat perbankan
Cantik dan tampan lewat perawatan alami
Kusam dan rontok akibat cat rambut
Bocah-bocah bau kencur rajai papan catur
Saat-saat penuh rahmat
Museum musik abad XXI
Peluang usaha ada di depan mata
Sifat unik adalah kelebihan
© Intisari Online
www.indomedia.com/intisari/
Advis Medis - Bahasa Kita - Cermin - Halaman Hijau - Kelirumologi - Usut Asal
Air & Udara - Flona - Infotekno - Langlang - Perkara - Terapi - Terapi Alternatif - Terawang/Cukilan Buku
Warna - Jeda
Counter by Pandawa
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Agt/warna_batu.htm (6 of 6)15/03/2006 10:42:24
Download