PATOLOGI SERANGGA (BI5225)

advertisement
PATOLOGI SERANGGA
(BI5225)
2. Anatomi dan Fisiologi Serangga :
1
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
SERANGGA
2
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
1. INTEGUMEN
Integumen merupakan lapisan
terluar penutup tubuh serangga
yang terdiri dari :
 Sel Epidermal
 Kutikula
3
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Integumen Serangga
4
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
5
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Kutikula
Epikutikula bertanggungjawab untuk sifat
impermeabiliti pada kutikula, dan terutama
kemampuannya untuk mencegah hilangnya air
karena evaporasi.
Epikutikula terdiri dari :
- Lapisan Cement (tersusun dari tanned protein)
- Lapisan Wax (tersusun dari rantai hidokarbon
panjang)
- Lapisan Cuticulin ( tersusun dari lipoprotein)
- Lapisan Homogenous
6
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Eksokutikula yang menyebabkan sifat kaku pada
bagian yang keras seperti misal pada kapsul
kepala.
Endokutikula bertanggungjawab pada pembesaran
integumen dan pada kombinasi kekerasan dan
fleksibiliti.
7
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Fungsi Integumen (salah satu
faktor sukses serangga)
 Melindungi organ internal
 Tempat melekatnya otot
 Ikut berperan dalam aktivitas makan,
pergerakan dan reproduksi
 Mencegah hilangnya air
 Mencegah masuknya patogen dan insektisida
 Menghindar dari predator.
8
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Kandungan Kutikula
• Kutikula dibangun oleh kitin dan protein, sklerotin,
resilin, dan lime.
• Kitin adalah kandungan kutikula yang terbesar (≤
50 %), terdiri dari polisakarida dan nitrogen dan
tidak menyebabkan pengerasan kutikula. Banyak
dijumpai pada bagian endokutikula yang fleksibel
dan mudah membesar, sedikit pada eksokutikula
dan tidak ada pada epikutikula.
9
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
 Pada endokutikula, kitin membentuk fibril yang
orientasinya sangat bervariasi pada serangga yang
berlainan. Fibril-fibril akan diikat oleh matriks
protein.
 Untuk mengetahui kandungan kitin dapat
digunakan tes Van Wisselingh, sedangkan untuk
mengetahui kandungan protein digunakan tes
Biuret, Millon, atau Xanthoprotein. Proteinprotein yang ada juga dapat dipisahkan dengan
menggunakan electrophoresis.
1
0
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Sklerotin adalah komponen protein yang berubah
menjadi substansi yang menanduk, terdapat pada
bagian eksokutikula dari kutikula serangga.
Resilin merupakan substansi protein yang elastik
dimana rantai protein berikatan pada bentuk 3
dimensi seperti pada pembentukan karet. Resilin
dapat terletak diantara lamela kitin, pada dasar
sayap, atau menjadi tendon elastik yang
menghubungkan otot dengan sayap.
Lime dapat dijumpai pada beberapa larva akuatik
Diptera.
1
1
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Molting
 Dalam proses molting, hampir semua kutikula
lama hancur.
 Cairan molting yang mengandung enzim kitinase
dan proteinase disekresikan oleh saluran pori.
 Sampai dengan saat pelepasan kutikula lama,
kutikula yang baru sangatlah lembut dan hampir
tidak berwarna. Dalam 1-2 jam, kutikula akan
mengeras dan menjadi gelap.
1
2
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
1
3
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Gambar mekanisme molting
1
4
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Skema Penetrasi Jamur pada
Kutikula
1
5
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
2. KEPALA
 Kepala merupakan bagian paling anterior dari
Serangga.
 Kepala merupakan kapsul keras yang
dihubungkan ke toraks oleh membran yang
fleksibel
 Kepala terdiri dari dua bagian :
 Mulut (labrum, mandibula, maksila, labium)
 Organ sensori (antena, mata kompleks, dan
ocelli)
1
6
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Diagram Kepala Serangga
1
7
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Fungsi Kepala Serangga
 Pemasukkan makanan
 Persepsi sensori utama
 Koordinasi aktivitas tubuh
 Pelindung pusat koordinasi
1
8
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Mulut Serangga
 Mandibulata adalah tipe yang paling
dasar
 Bagian dari mandibulata adalah
labrum, sepasang maxilla, labium,
hypopharynx
1
9
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Berbagai Contoh Mulut pada Serangga
2
0
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Fungsi Antena pada Serangga
 Sense organs
 Olfactory receptors
 Tactile function
 Feelers or Touching organ
 Keseimbangan – Johnston’s organ
 Dll (bervariasi tergantung spesies)
2
1
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Bagian-bagian antena
2
2
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Tipe antena
2
3
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
2
4
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Mata pada Serangga
 Ada dua jenis mata pada serangga, yaitu
 Mata Kompleks
 Ocelli
 Mata Kompleks
 Terletak di dekat mulut, berada di bagian anterior dari
tubuh
 Berfungsi sebagai fotoreseptor
 Terdapat pada Serangga Dewasa dan Nimfa
 Terdiri dari Ommatidia
 Semakin banyak jumlah ommatidia maka akan semakin tepat
penglihatan serangga
2
5
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
• Ocelli
▫
▫
▫
▫
Terletak di Frons atau Vertex
Terdapat pada Serangga Dewasa dan Nimfa
Ocelli tidak dapat menerima bentuk benda
Fungsi dari Ocelli adalah increasing body
tonus,
 Ketika serangga akan terbang atau
2
6
melompat,
 Ketika terjadi perubahan yang cukup drastis
pada kondisi cahaya lingkungan sekitar,
misalnya yang diproduksi oleh bayangan
tjandrapredator
anggraeni
Semester II 12/13
Mata Kompleks + ocelli
2
7
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Pusat Koordinasi : Otak
2
8
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
2
9
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
3
0
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
3.TORAKS
SEGMENTASI TORAKS
• Protoraks
• Mesotoraks
• Metatoraks
Pada masing-masing segmen terdapat sepasang kaki.
Pada mesotoraks sepasang sayap depan (forewing)
Pada metatoraks sepasang sayap belakang (hindwing)
3
1
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
3
2
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Kaki
Serangga
3
3
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
3
4
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Modifikasi Kaki Serangga
3
5
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Modifikasi Sayap Serangga
3
6
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Pronotum
 Pronotum adalah bagian dorsal dari protoraks,
yang dapat termodifikasi seperti misalnya pada
Hemiptera, Blattaria, dan Coleoptera.
3
7
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
3
8
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Scarabidae : selain modifikasi
protoraks, juga modifikasi kepala
3
9
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Bangsa kecoa mempunyai pronotum yang
berkembang ke depan, melampaui kepala
4
0
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
4
1
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
4
2
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
4. Abdomen
 Terdapat saluran pencernaan, pembuluh,
tubulus Malpighi, badan lemak, organ
reproduksi
 Pada segmen 8 dan 9 , anggota tubuh
termodifikasi menjadi ovipositor (betina) ;
segmen 9 menjadi organ kopulatori (jantan)
4
3
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
4
4
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
4
5
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Ovipositor
4
6
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Cerci
4
7
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Kelangsungan Hidup
Tergantung pada dinamika alami dari
metabolisma internal dan hubungan eksternal
yang terlibat dalam proses makan serta
simbiosis nutrisi yang terjadi.
48
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
49
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Sistem-Sistem yang Berperan
1. Sistem Pencernaan
2. Sistem Respirasi
3. Sistem Sirkulasi
4. Sistem Ekskretori
5. Sistem Pergerakan
6. Thermoregulasi
50
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
1. Sistem Pencernaan
 Digunakan untuk mencerna dan mengambil
nutrisi dari makanan yang dimakan
 Perubahan dari makromolekul menjadi molekul
yang kecil
 Sistem pencernaan serangga disebut
alimentary canal yang menghubungkan mulut
sampai anus serta dilengkapi dengan salivary
glands dan salivary reservoirs.
51
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
52
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Bagian-Bagian dari Saluran
Pencernaan Serangga
 Preoral cavity yang terdiri dari 2 ruang yaitu




53
cibarium dan salivarium.
Foregut yang terdiri dari pharynx, esophagus,
crop, proventriculus, dan cardiac valve.
Midgut dapat berupa tabung sederhana atau
bervariasi, pada beberapa serangga terdapat
gastric caeca
Antara midgut dan hindgut terdapat tubulus
Malpighi.
Hindgut dapat dibedakan atas beberapa bagian
yaitu (1) anterior intestine terdiri dari ileum dan
colon dan (2) posterior intestine atau rectum.
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Foregut-Midgut-Hindgut
54
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Detail :
 Serangga memiliki sepasang salivary glands
dan sepasang salivary reservoirs. Terletak
dalam toraks (dekat foregut).
 Salivary ducks menghubungkan salivary
gland dan salivary reservoir, kearah depan,
melalui kepala ke salivarium dibelakang
hypopharynx.
 Pergerakan mulut membantu pencampuran
makanan dengan saliva di dalam rongga
mulut.
55
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Gut adalah tempat dimana hampir semua
proses pencernaan terjadi
• Foregut (Stomodeum)
Lapisan kutikula : Kitin dan Protein
Termasuk foregut : buccal cavity
(mulut), pharynx, esophagus, crop,
proventriculus
56
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
 Midgut (mesenteron)
Terdapat banyak mikrovili yang berguna
untuk memperluas permukaan
 Hindgut (proctodaeum)
Makanan yang tidak dicerna + uric acid
membentuk pelet fecal  anus
Uric acid terbentuk dari tubulus Malpighi.
57
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Variasi
Saluran
Pencernaan
58
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Membran Peritrophic
 Adalah struktur berbentuk membran yang
tersusun oleh kitin dan protein serta
berfungsi untuk memisahkan makanan dari
jaringan midgut.
 MP juga melindungi epitel terhadap aberasi
makanan dan mikroorganisma.
 MP dapat meningkatkan efisiensi
pencernaan dan mengurangi terbuangnya
enzim.
59
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
60
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
61
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Skema Perjalanan Makanan
62
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
B. SISTEM RESPIRASI
SERANGGA
 Oksigen untuk respirasi seluler serangga secara
fisik diangkut oleh sistem internal yang disebut
trakea
 Trakea mempunyai banyak cabang dan saling
berhubungan serta merupakan invaginasi
integumen yang berawal dari spirakel dan
berakhir pada trakeola
63
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Spirakel, Trakea, Trakeola
Serangga
64
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
65
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Sayatan Melintang
66
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Spirakel
 Atrium (berhubungan dengan luar) dan
peritreme (berhubungan dengan dalam)
 Dari spirakel dihubungkan dengan lateral
trunks (secara longitudinal) dan dengan
tracheal commissures (secara transversal).
 Bagian trakea yang permeable terhadap gas
disebut intima, selanjutnya gulungan berupa
spiral dari intima disebut taenidia.
 Trakea dapat berdilatasi membentuk air
sac yang berfungsi sebagai kantung udara
mendukung proses pertukaran gas.
67
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Spirakel
68
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
 Percabangan yang berulang dari trakea
menghasilkan saluran dengan panjang 350 µm
dan diameter 1µm dan disebut trakeola.
 Trakea dilapisi oleh lapisan multiseluler,
trakeola mengandung lapisan intraseluler yang
disebut tracheoblast cell.
69
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Tipe serangga berdasarkan spirakel
: holopneustic, hemipneustic, dan
apneustic
 Holopneustic : 10 pasang spirakel berfungsi
 Hemipneustic : 1 pasang atau lebih spirakel
yang tidak berfungsi
 Apneustic, tidak terdapat spirakel yang
berfungsi
70
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
71
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Serangga Air
 Cutaneus gas exchange
 Tracheal gill : oksigen berdifusi melalui kutikula
dan masuk ke dalam tracheola yang berisi gas
 Physical gill : terdapat gelembung udara yang
dibawa oleh serangga
 Plastron : melibatkan sejumlah rambut yang
membengkok sehingga mampu untuk membawa
lapisan udara
 Spiracular gills : terdapat hubungan dengan
plastron yang dibangun oleh produk dari kutikula.
72
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
C. SISTEM SIRKULASI
SERANGGA
 Termasuk dalam kelompok sistem peredaran
darah terbuka
 Darah (biasanya disebut hemolimf)
menghabiskan sebagian besar waktu secara
bebas dalam rongga tubuh danberhubungan
kontak langsung dengan organ dan jaringan
internal.
 Bertanggungjawab pada perpindahan nutrien,
garam, hormon, dan sisa metabolisme
73
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
 Berperan dalam sistem pertahanan tubuh :
menutup luka melalui clotting, pembentukan
kapsul dan pembunuhan, pada beberapa
serangga menghasilkan produk
distastefulnuntuk melawan preadator
 Hidrolik darah dan tekanan hidrostatik yang
menyebabkan kontraksi otot, penting pada saat
penetasan, molting, pembesaran tubuh dan
sayap setelah molting, pergerakan, reproduksi,
dsb.
 Penting untuk pengaturan suhu tubuh.
74
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
75
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
76
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Organ Accessory Pulsatile
 Berfungsi untuk mengalirkan darah ke beberapa
bagian di tubuhnya
 Organ Accessory Pulsatile terdapat pada
 Sayap
 Antena
 Kaki
77
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Hemolimf :
 90% plasma; jernih meskipun kadang kehijauan
atau kekuningan
 Dibanding dengan darah vertebrta, hemolimf
serangga mengandung lebih banyak asam amino,
protein, gula, ion anorganik
 Saat winter, terjadi peningkatan ribulosa,
trehalosa, atau gliserol; untuk mencegah
pembekuan
 10% sel darah (hemosit) yang berperan dalam
clotting, fagositosis, enkapsulasi. Jumlahnya
berfluktuasi antara 25.000 – 100.000 per mm3
78
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
D. SISTEM EKSKRETORI
 Tubulus Malpighi bersama dengan hindgut akan
mengeluarkan produk buangan yang mengandung
nitrogen
 Tubulus Malpighi langsung mengosongkan
produk buangan ke saluran pencernaan diantara
midgut dan hindgut.
 Jumlah tubulus bervariasi, mulai dari 2 sampai
100. Seperti tangan oktopus, tubulus Malpighi
dapat memanjang memenuhi tubuh serangga.
79
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Saluran Pencernaan dan Tubulus
Malpighi
80
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
81
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
82
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Fungsi lain dari Tb. Malpighi
 Membentuk cahaya
 Membentuk busa
 Membentuk kalsium
 Membentuk pupa sutera
83
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Tb. Malpighi dari larva Arachnocampa
luminosa yang menghasilkan cahaya
84
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Sistem ekskretori menjaga lingkungan
internal dengan :
 Mengatur keseimbangan air dan ion
 Membuang sisa nitrogen dalam bentuk :
Ammonia
Urea
Uric acid
85
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
86
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
87
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
88
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
89
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
E. SISTEM SARAF SERANGGA
90
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
91
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
 Saraf serangga terletak dibagian ventral dari
tubuh serangga, disusun oleh 2 saraf utama
yang berhubungan dan dilengkapi dengan ganglia
ganglia.
 Bagian depan dari ganglia disebut
subesophageal ganglion. Bagian dorsalnya
terdapat otak serangga atau supraesophageal
ganglion.
92
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
F. SISTEM PERGERAKKAN
Seluruh otot serangga bergaris melintang.
Otot melekat pada rangka melalui tonofibrillae
yang merupakan produk dari sel epidermal
93
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
F. THERMOREGULASI
 Ectothermic adalah serangga yang mampu
menaikkan suhu tubuhnya dengan
mengabsorbsinya dari lingkungan
 Endothermic adalah serangga yang mampu
mempertahankan suhu tubuhnya diatas suhu
batasnya dengan bantuan proses
metabolisme.
94
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
PERTAHANAN SERANGGA PADA
SUHU RENDAH
 Bangsa lebah yang dapat mempertahankan suhu
sarang antara 20 - 30 ºC meskipun suhu di luar
mencapai 0 ºC. Panas terbentuk dari metabolisme
lebah.
 Diapause adalah efek fisiologis yang berhubungan
dengan suhu yang sangat dingin yang datang secara
regular.
 Glukosa, trehalosa, lipid dengan berat molekul
rendah, dan sorbitol dalam hemolimf memberikan
perlindungan tambahan terhadap pembekuan. Tidak
ada zat kimia alami yang setara dengan gliserol
sebagai anti beku.
95
tjandra anggraeni
Semester II 12/13
Download